bab 4 perancangan jaringan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2012-1-01061-if...

41
48 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan penelitian dan anilisis jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang sedang dihadapi pada PT Lite Solutions Indonesia, maka usulan solusi yang diajukan untuk perusahaan tersebut adalah dengan merancang topologi jaringan komputer yang lebih baru dengan menggunakan metodelogi VLAN. Dalam perancangan topologi yang baru, kami menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer 5.3.1.0044 sebagai alat untuk melakukan simulasi. Alasan penggunaan alat simulasi ini adalah untuk memudahkan dalam penggunaan aplikasi karena dilengkapi dengan berbagai macam perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan topologi serta beberapa fitur-fitur dan tampilan yang mendukung saat proses pengiriman dan penerimaan data pada jaringan komputer. 4.1.1 Topologi Jaringan Baru Pada topologi yang baru kita hanya membuthkan 1 buah Cisco Switch dan mengnon-aktifkan 2 Cisco Switch dan sebuah wireless router TP-Link. Fitur Cisco Switch yang kita gunakan adalah : Cisco Switch 2950 series 24 port 10/100

Upload: nguyennhi

Post on 11-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

48

BAB 4

PERANCANGAN JARINGAN

4.1 Perancangan Jaringan VLAN

Berdasarkan penelitian dan anilisis jaringan komputer yang sedang berjalan

dan permasalahan yang sedang dihadapi pada PT Lite Solutions Indonesia, maka

usulan solusi yang diajukan untuk perusahaan tersebut adalah dengan merancang

topologi jaringan komputer yang lebih baru dengan menggunakan metodelogi

VLAN. Dalam perancangan topologi yang baru, kami menggunakan aplikasi Cisco

Packet Tracer 5.3.1.0044 sebagai alat untuk melakukan simulasi. Alasan

penggunaan alat simulasi ini adalah untuk memudahkan dalam penggunaan aplikasi

karena dilengkapi dengan berbagai macam perangkat yang dibutuhkan dalam

perancangan topologi serta beberapa fitur-fitur dan tampilan yang mendukung saat

proses pengiriman dan penerimaan data pada jaringan komputer.

4.1.1 Topologi Jaringan Baru

Pada topologi yang baru kita hanya membuthkan 1 buah Cisco

Switch dan mengnon-aktifkan 2 Cisco Switch dan sebuah wireless router

TP-Link. Fitur Cisco Switch yang kita gunakan adalah :

Cisco Switch 2950 series 24 port 10/100

Page 2: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

49

Gambar 4.1 Cisco Switch 2950 series

Cost : $230

Fitur dari cisco switch 2950 series ini adalah :

• 24 10/100

• Berfungsi untuk layanan data, video dan suara pada tepi jaringan

• Ideal untuk jaringan desktop

Lalu fitur untuk wireless routernya adalah TP-Link MR 3420

Gambar 4.2 TP-Link MR 3420

Page 3: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

50

Cost :$30

Fitur dari TPLINK TL-MR3420 3G/3.75G Wireless N Router ini adalah:

1. Kompatibel dengan modem USB UMTS/HSPA/EVDO

2. 3G/ WAN failover menjamin sebuah koneksi internet yang selalu online

3. Mendukung pppoe, ip dinamis, ip statis, pptp, kabel l2tp akses internet

4. Teknologi SST meningkatkan ketahanan link dan stabilitas

5. Wireless N kecepatan hingga 300Mbps

6. Teknologi cca meningkatkan sinyal anda stablility dengan secara

otomatis menghindari konflik saluran

7. Kontrol bandwidth berbasis IP memungkinkan administrator untuk

menentukan berapa banyak bandwidth yang dialokasikan ke setiap PC

8. Jembatan Wds nirkabel menyediakan menjembatani mulus untuk

memperluas jaringan nirkabel

Gambar 4.3 menunjukan topologi jaringan yang baru untuk PT Lite

Solutions Indonesia. Dari topologi tersebut dapat diperhatikan bagaimana setiap

divisi dihubungkan ke sebuah switch tersendiri. Hal ini memberikan beberapa

keuntungan terhadap topologi tersebut yaitu untuk melakukan pengaturan

jaringan yang lebih mudah dan mempermudah pengaturan jaringan karena

dengan tiap divisi yang terhubung kepada sebuah switch telah sesuai dengan

konsep VLAN yang membagi setiap segmen pada switch.

Page 4: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

51

Gambar 4.3 Rancangan Jaringan yang baru

4.1.2 Pembagian IP Address dan VLAN

Setelah topologi jaringan yang baru telah dibuat,selanjutnya adalah

melakukan perencanaan pengalokasian IP address dan penetapan VLAN.

Perhitungan alamat IP berdasarkan base 192.168.0.0/16 dan dibagi menjadi

beberapa subnet bergantung pada tiap – tiap divisi. VLAN akan ditetapkan

berdasarkan port-port pada switch divisi dan disediakan port – port cadangan,

apabila port yang digunakan saat ini mengalami kerusakan.

Pada tabel 4.1 dapat dilihat jangkauan IP address tiap – tiap divisi yang

akan digunakan sesuai dengan kebutuhan untuk kantor cabang PT Lite Solutions

Indonesia.

Page 5: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

52

Tabel 4.1 IP Address & Network Address

No Divisi IP Address Network Address VLAN

1 Kepala Cabang 192.168.2.16/24 192.168.2.0/24 1

2 Kabag Sales Marketing 192.168.2.13/24 192.168.2.0/24 1

3 Regional Sales 192.168.10.2-3/24 192.168.10.0/24 10

4 Promotion 192.168.20.2-3/24 192.168.20.0/24 20

5 Bisnis Development 192.168.30.2-3/24 192.168.30.0/24 30

6 Kabag Keuangan 192.168.2.17/24 192.168.2.0/24 1

7 Finance 192.168.40.2-3/24 192.168.40.0/24 40

8 Accounting 192.168.50.2-3/24 192.168.50.0/24 50

9 Network 192.168.2.11/24 192.168.2.0/24 1

10 Maintenance 192.168.2.12/24 192.168.2.0/24 1

11 Printer 1 192.168.2.14/24 192.168.2.0/24 1

12 Printer 2 192.168.2.15/24 192.168.2.0/24 1

13 Wireless 192.168.2.18/24 192.168.2.0/24 1

14 PC Wireless 1 192.168.0.102/24 192.168.0.0/24 -

15 PC Wireless 2 192.168.0.103/24 192.168.0.0/24 -

Selanjutnya dibawah ini merupakan port – port FastEthernet yang akan

dikelompokan untuk port – port VLAN yang akan dibuat untuk mewakili divisi

– divisi yang telah ada.

Page 6: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

53

Tabel 4.2 Port VLAN

Device Port VLAN VLAN

Switch

Fe 0/4 - 5 10

Fe 0/6 - 7 20

Fe 0/8 - 9 30

Fe 0/11 - 12 40

Fe 0/13 - 14 50

Pada kantor cabang pemberian membership VLAN dilakukan dengan

metode port-based yang berarti pada masing – masing port pada switch di

konfigurasi untuk pemberian membership VLAN. Penggunan mekanisme port-

based dilakukan karena memiliki kelebihan dalam pembangunan nya, hanya

dengan mengalokasikan port – port yang akan ditetapkan pada nomor VLAN.

Jumlah VLAN yang dibuat disesuaikan berdasarkan pembagian divisi yang pada

divisi tersebut mempunyai lebih dari 1 workstation dan akan di VLAN kan.

Dengan mengelompokan tiap – tiap divisi keadalam suatu VLAN akan

meminimalisir dampak dari adanya broadcast yang tidak perlu kepada end user

yang tidak berada dalam suatu VLAN tersebut. Port port yang digunakan akan

diaktifkan sedangkan port – port yang tidak terpakai akan dimatikan, hal ini

menjadi pengamanan ganda agar mencegah user yang tidak berhak masuk ke

dalam jaringan tersebut.

Page 7: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

54

Perubahan pada jaringan yang baru terhadap jaringan yang lama terletak

pada pengurangan switch yang berdampak pada perubahan lalu lintas jaringan.

Masing – masing divisi yang dikelompokan berdasarkan VLAN terhubung ke

masing switch menggunakan media FastEthernet.

Berikut ini adalah tabel default-gateway untuk masing-masing VLAN:

Tabel 4.3 Daftar Default-Gateway

4.1.3 Konfigurasi SVI Pada Switch

Switch ini memiliki fitur SVI (Switch Virtual Interface) yang dapat

digunakan sebagai default gateway untuk masing – masing VLAN yang

digunakan. Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface

VLAN yang bersangkutan dan memberikan ip address masing – masing

yang digunakan nantinya sebagai default-gateway tiap VLAN.

VLAN Default – Gateway

10 192.168.10.1

20 192.168.20.1

30 192.168.30.1

40 192.168.40.1

50 192.168.50.1

Page 8: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

55

Switch(config)#int vlan vlan_id

Switch(config)#ip address IP SM

Switch(config)#no shutdown

4.1.4 Konfigurasi VLAN pada Switch

Setelah membagi VLAN bedasarakan divisi-divisi yang ada maka

langkah selajutnya yang harus dilakukan adalah membuat jaringa VLAN

pada switch. Perintah yang harus dimasukan adalah

switch(config)#vlan vlan_id

switch(config-vlan)#name vlan_name

Dalam topologi ini, pembuatan VLAN hanya perlu dilakukan pada

switch.

4.1.5 Konfigurasi Switchport Pada Switch

Port – port yang terhubung ke end device menggunakan mode

access. Pada port fa0/1 switch yang terhubung ke CiscoRouter tidak

menggunakan mode switchport, hal ini dikarenakan interface tersebut

memerlukan IP address agar dapat terhubung ke router menggunakan

routing protocol. Selain itu juga perlu meng-assign tiap – tiap VLAN ke

port – port yang akan digunakan oleh end device.

Page 9: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

56

Switch(config)#int interface_id

Switch(config)#switchport mode access/trunk

Switch(config)#switchport access vlan vlan_id

4.1.6 Konfigurasi Global Parameter & banner pada Switch dan Router

Konfigurasi global parameter berisi penggantian nama hostname

yang berfungsi sebagai pembeda antara router/switch yang lainnya,

lalu ada password yang dienkripsi untuk masuk ke privi-ledge mode

yang berfungsi untuk memprotect router agar tehindar dari tangan-

tangan yang tidak bertanggung jawab. Lalu ada banner yang

berfungsi penanda bahwa yang ia config adalah milik PT Lite

Solutions. Konfigurasi untuk di router maupun di switch itu sama,

konfigurasi nya sebagai berikut

Router(config)#banner motd #

Enter TEXT message. End with the character '#'.

***************

Lite Solutions Indo

***************

#

Router(config)#hostname R1

R1(config)#enable secret litesolutions

R1(config)#exit

R1#

Page 10: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

57

4.1.7 Konfigurasi command line access pada Switch dan Router

Konfigurasi command line access berguna untuk mem-password

router/switch ketika ingin masuk ke dalam configurasi terminal, , jadi

ketika memasuki router/switch dan ingin mengconfigure terminal akan

ada 2 password yang menjaga keamanan router/switch. Konfigurasi nya

sebagai berikut

R1(config)#line console 0

R1(config-line)#password *******

R1(config-line)#login

R1(config-line)#exit

R1(config)#

4.1.8 Konfigurasi Subnetting (Penambahan Subinterface) pada Router

Konfigurasi penambahan sub-interface, ini sesuai dengan

banyaknya VLAN yang akan ditangani. Encapsulation berguna jika

ingin menerapkan suatu jenis protokol WAN. Penambahan

subinterface ini juga berguna untuk membungkus VLAN menjadi

kesatuan. Konfigurasinya sebagai berikut:

Router(config)#interface fa slot/port.subinterface number

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q vlan-identifier

Router(config-subif)#ip address IP SM

Page 11: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

58

Router(config-subif)#no shutdown

Router(config-subif)#exit

4.1.9 Konfigurasi agar Router memberikan IP DHCP pada user

Konfigurasi pemberian IP DHCP kepada user ini jelas berguna agar

para end user yang meminta IP DHCP bisa mendapatkan IP nya secara

otomatis, Jika yang menggunakan VLAN, makan VLAN tersebut akan

disatukan berdasarkan default router dan Network Address nya, dan di

luar VLAN pun akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan yang

berada di dalam VLAN. Konfigurasinya sebagai berikut:

Router(config)# ip dhcp pool client name_client

Router(dhcp-config)# default-router address

Router(dhcp-config)#network NA SM

Router(dhcp-config)#exit

4.1.10 Konfigurasi DHCP server

DHCP server

Router(config)# ip dhcp excluded-address low-address [high address]

Router(config)# ip dhcp pool pool_name

Router(dhcp-config)#network network-number [mask/prefix-length]

Router(dhcp-config)# default-router address

Router(dhcp-config)#exit

Page 12: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

59

4.1.11 Konfigurasi pada Wireless

Linksys wifi yang digunakan memiliki fitur GUI untuk mengatur

konfigurasinya. IP address yang digunakan adalah 192.168.0.1.

Kemudian SSID yang digunakan oleh PT Lite Solutions Indonesia.

Pembagian IP address ke usersecara DHCP dengan range 192.168.0.100

sampai 192.168.0.149

Gambar 4.4 Setting IP address secara DHCP pada Wireless

Page 13: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

60

Gambar 4.5 Setting SSID

Gambar 4.6 Setting Security pada Wireless

Page 14: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

61

Gambar 4.7 Setting DHCP server pada Wireless

4.2 Skenario Uji Coba Jaringan pada Cisco Packet Tracer

a) Hasil Simulasi jaringan

Untuk mengukur efektifitas, kinerja dan ketersediaan jaringan, maka

digunakan simulasi dengan menggunakan Packet Tracer 5.3.1.0044. Software ini

digunakan karena sesuai dengan kebutuhan dan juga langsung disediakan oleh

Cisco sehingga sesuai dengan perangkat yang digunakan selain itu juga karena

penggunaannya yang mudah dimengerti user. Dari hasil simulasi yang dibuat

maka diambil beberapa sampel dan test untuk mengukur ketersediaan jaringan,

efektifitas dan kineja jaringan.

Page 15: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

62

b) Verifikasi VLAN

Pembuatan VLAN dalam jaringan cukup dilakukan di Switch karena sudah

terdapat VTP. Pembuatan VLAN atau penghapusan VLAN hanya dapat dilakukan

di VTP server. Untuk mengcek VLAN yang ada maka dapat digunakan perintah

Switch#show vlan

Gambar 4.8 Verifikasi VLAN

Page 16: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

63

c) Verifikasi Wireless

Dalam topologi jaringan ini terdapat sebuah wireless router yang

menggunakan DHCP dalam pemberian IP ke user. Range IP address yang

disediakan mulai dari 192.168.0.100 sampai dengan 192.168.0.149 atau dengan

kata lain user yang dapat menggunakan wifi dibatasi hanya 50 orang

Gambar 4.9 Konfigurasi IP Address PC Wireless 1

Page 17: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

64

Gambar 4.10 Konfigurasi IP Address PC Wireless 2

d) Verifikasi global parameter pada Switch dan Router

Gambar 4.11 Konfigurasi global parameter pada Router

Page 18: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

65

Gambar 4.12 Konfigurasi global parameter pada Switch

Konfigurasi global parameter pada switch dan router adalah sama, berfungsi

salah satunya untuk merubah nama hostname yang biasanya di ganti menjadi R1

(Router 1) , hanya untuk penamaan saja, lalu juga berfungsi untuk memberi

password ketika ingin memasuki configurasi, password di dienkripsi untuk masuk

ke privi-leged mode yang berfungsi untuk memprotect router agar tehindar dari

tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Page 19: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

66

e) Verifikasi command line access &banner pada Switch dan Router

Gambar 4.13 Hasil konfigurasi command line access &banner pada Router

Gambar 4.14 Hasil konfigurasi command line access &banner pada Switch

Page 20: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

67

Konfigurasi command line access & banner pada sitch dan router pun sama,

tidak ada bedanya, hanya beda di hardware saja, switch atau router. Setelah di

konfigurasi, banner pada switch maupun router menjadi

*****************

Lite Solutions Indo

*****************

Lalu line consolenya pun menjadi ada passwordnya, yaitu litesolutions, jika

tidak memasukan password tersebut, maka console tidak akan bisa di konfigurasi.

f) Verifikasi IP DHCP & DHCP server pada Router

Gambar 4.15 Hasil konfigurasi IP DHCP pool & DHCP server

Page 21: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

68

Setelah di konfigurasi DHCP server maupun IP DHCP pool, maka semua end

user sekarang sudah bisa merequest IP, ip dhcp excluded-address dan ip dhcp pool

lan adalah konfigurasi agar jaringan yang berada di LAN bisa mendapat IP, sedang

kan ip dhcp pool vlan agar jaringan yang berada di VLAN bisa mendapat IP,

karena pada topologi (Gambar 4.7) ini terdapat 5 VLAN maka ip dhcp pool vlan

yang di set ada 5, dari VLAN 10 sampai dengan VLAN 50.

g) Verifikasi Subnetting

Gambar 4.16 Hasil konfigurasi Subnetting

Page 22: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

69

Dari hasil konfigurasi penambahan subinterface di atas sudah terlihat bahwa

subinterface telah bertambah berdasarkan VLAN yang telah dibuat sebelumnya dengan

menyantumkan masing-masing ip gateway dari VLAN itu sendiri. Penambahan

subinterface berguna untuk memberikan gateway bagi VLAN agar bisa saling

terhubung,

h) Verifikasi Switchport pada Switch

Gambar 4.17 Hasil konfigurasi Switchport pada Switch

Page 23: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

70

Pada gambar di atas terlihat bahwa interface fa0/1 sudah di konfigur mode trunk.

Trunk pada VLAN adalah link point-to-point diantara satu atau lebih dari interface

Ethernet dan perangkat lain jaringan, yang dimana merupakan saluran untuk VLAN

antara switch dan router. Trunk membawa lalu lintas untuk memperluas VLAN

melintasi seluruh jaringan. Lalu pada fa/ selanjutnya terlihat mode access, mode access

adalah mengatur config yang ada pada suatu vlan agar terhubung dengan jaringan vlan

yang lainnya.

i) Verifikasi SVI pada switch

Gambar 4.18 Hasil konfigurasi Switch Virtual Interface

Pada gambar di atas adalah hasil dari konfigurasi SVI pada switch yang

dibuat untuk VLAN 1. SVI dibuat untuk memberikan koneksi IP dengan host.

Alasan SVI hanya di buat pada VLAN 1 karena divisi network berada pada

VLAN 1 ,yang dimana hanya divisi network saja yang bisa mengakses switch

maupun router, dan sehingga switch bisa dikelola secara remote oleh divisi

network

Page 24: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

71

j) Verifikasi keamanan

Gambar 4.19 Hasil uji keamanan 1

Gambar 4.20 Hasil uji keamanan ketika memasuki router/switch

Page 25: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

72

Gambar 4.21 Hasil uji keamanan ketika memasuki configurasi pada

router/switch

Pada gambar di atas ini, terdapat gambar yang menunjukan uji coba

keamanan dirouter. Konfigurasi pada router maupun di switch adalah sama. Kata

kunci keamanan setelah dimasukan kata kuci yang benar pun akan terenkripsi, jadi

tetap tidak ketahuan. Ketika ingin mengonfigurasi pun tetap diminta kata kunci

jadi semakin ketat keamanannya.

Page 26: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

73

k) Verifikasi routing table

Gambar 4.22 Hasil konfigurasi routing table

Dari hasil konfigurasi pada router terlihat routing table, dimana routing table

itu mencatat jalur jalur yang akan dilewati oleh paket. Karena pada jaringan ini

terdapat VLAN, maka harus dilakukan subinterface yang berguna untuk membagi

jalur paket pada VLAN. Pada gambar di atas terdapat 5 VLAN, dengan ip gateway

yang berbeda beda.

Page 27: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

74

l) Verifikasi ip interface brief

Gambar 4.23 Hasil ip interface brief

Dari hasil ip interface brief di atas, terlihat bahwa status interface yang sudah

di konfigurasi sudah up, status itu menandakan bahwa interface tersebut sudah

dapat terhubung ke port tujuannya. Kendala yang sering terjadi ketika status masih

tetap down biasa nya adalah kondisi kabel yang rusak, pada saat konfigurasi tidak

ada command “no shutdown” yang membuat status nya tetap down, kondisi router

yang sedang mati kadang menjadi masalah saat status down.

Page 28: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

75

J) Tes Konektivitas Jaringan

Dalam mengetes konektivitas jaringan maka dilakukan tes ping seperti

gambar berikut ini :

o Ping antar VLAN

Gambar 4.24 Ping dari VLAN 20 ke VLAN 30

Dari hasil tes tersebut menunjukan bahwa koneksi antar VLAN sudah

dilakukan. Hal ini juga membuktikan bahwa konfigurasi SVI pada switch sudah

berjalan dengan baik.

Page 29: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

76

K) Ping sesama VLAN

Gambar 4.25 Ping sesama VLAN 10

Dari hasil tes tersebut menunjukan bahwa koneksi dalam VLAN sudah

dilakukan. Hal ini juga membuktikan bahwa konfigurasi VLAN pada switch sudah

berjalan dengan baik.

Page 30: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

77

L) Ping LAN dalam WiFi

Gambar 4.26 Ping dari Pc wireless 1 ke Pc wireless 2

Hasil ping ini menunjukan bahwa user yang meggunakan WiFi dapat saling

terhubung satu dengan yang lainnya di dalam jaringan WiFi itu sendiri.

Page 31: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

78

M) Ping dari no VLAN ke VLAN

Gambar 4.27 Ping dari no VLAN ke VLAN

Hasil ping di atas menunjukan bahwa end user yang berada di dalam VLAN

dengan end user yang berada di luar VLAN dapat terhubung dengan baik.

Page 32: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

79

N) Ping PC network ke printer

Gambar 4.28 Ping PC network ke printer

Hasil ping menunjukan bahwa PC yang berada di luar VLAN ataupun di

dalam VLAN dapat menggunakan printer secara otomatis, tidak harus terhubung

langsung ke printer dan ini dapat menambah efisiensi waktu.

Page 33: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

80

O) Ping PC Wireless ke VLAN 30

Gambar 4.29 Ping PC Wireless ke VLAN 30

Hasil ping antara PC Wireless dan jaringan yang berada di dalam VLAN

dapat terhubung dengan baik, dan dapat melakukan komunikasi. Dari semua hasil

ping yang telah berhasil, menunjukan bahwa konfigurasi yang dilakukan telah

benar.

4.2.1 Perbandingan jaringan lama dengan jaringan baru

Adanya VLAN pada jaringan baru, dapat mencegah brodcast yang

tidak perlu dalam jaringan dimana hanya end-device yang menjadi tujuan

saja yang menerima broadcast sedangkan end-device yang lainnya tidak.

Dalam hal ini, broadcast terjadi tiga kali di jaringan yaitu ketika ada

Page 34: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

81

proses ARP, MAC Address table refresh. Berikut ini adalah contoh hasil

simulasi broadcast pada jaringan lama yang tidak menggunakan VLAN.

Gambar 4.30 Broadcast dalam jaringan tanpa VLAN

Gambar 4.31 Broadcast dalam jaringan tanpa VLAN

Page 35: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

82

Gambar 4.32 Broadcast dalam jaringan tanpa VLAN

Dari ketiga gambar di atas, dapat dilihat bagaimana paket broadcast

dikirm dan sampai ke semua end-device. Sementara itu, di bawah ini

adalah hasil simulasi broadcast pada jaringan yang menggunakan VLAN.

Gambar 4.33 Broadcast dalam jaringan dengan VLAN

Page 36: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

83

Gambar 4.34 Broadcast dalam jaringan dengan VLAN

Gambar 4.35 Broadcast dalam jaringan dengan VLAN

Page 37: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

84

Gambar 4.36 Broadcast dalam jaringan dengan VLAN

Dari keempat gambar di atas, bisa dilihat bahwa paket broadcast

hanya diterima end-device yang menjadi tujuan, sedangkan end-device

yang lain tidak menerima paket beroadcast.

Berikut ini adalah hasil ping dan traceroute yang telah dilakukan :

Page 38: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

85

Gambar 4.37 Hasil ping dan traceroute antar divisi tanpa VLAN

Gambar 4.38 Hasil ping dan traceroute antar divisi dengan VLAN

Page 39: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

86

Dari gambar 4.33 dan gambar 4.34 menunjukan proses ping dan

traceroute yang terjadi saat pengiriman paket dari PC dalam satu divisi, yaitu PC

1 dan PC 2 dalam divisi promotion, tes dilakukan dalam jaringan yang sudah di

set VLAN maupun yang belum di set VLAN. Dari gambar di atas, dapat dibuat

tabel sebagai berikut.

Tabel 4.4 Tabel hasil ping antara jaringan VLAN dan LAN

VLAN Time(ms)

Min Max Average

Reg sales 1

Reg Sales 2 12 50 35

Promotion 1 50 81 72

Router 22 50 35

LAN Time(ms)

Min Max Average

Reg sales 1 Reg sales 2 32 110 56

Promotion 1 20 96 56

Router 57 158 85

Dari tabel di atas dapat dilihat perbedaan ping antara jaringan VLAN

dengan jaringan tanpa VLAN dalam satu divisi, bahwa jaringan dengan VLAN

Page 40: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

87

lebih cepat dalam pengiriman dan penerimaan paket data dibandingkan dengan

jaringan tanpa VLAN.

4.3 Hasil Evaluasi Sistem

Setelah melakukan simulasi dengan menggunakan Cisco Packet Tarcer maka,

dapat dibandingkan antara topologi jaringan yang lama yang tidak menggunakan

VLAN dengan topologi jaringan yang baru, yang menggunakan VLAN. Jaringan

baru yang menggunakan VLAN didesain bertujuan untuk meningkatkan performa,

efisiensi dan keamanan jaringan.

Dari hasil perbandingan tersebut, dapat dibuat tabel berikut ini :

Tabel 4.5 Perbandingan jaringan lama dengan jaringan baru

Point Perbandingan Tanpa VLAN Dengan VLAN

Broadcast Terdapat broadcast

yang tidak perlu ke end-

device

Menyaring broadcast yang

tidak perlu ke end-device

Cost Lebih mahal dan tidak

efisien

Lebih murah, karena hanya

menggunakan 1 switch, lebih

efisien dan mudah diatur

Page 41: BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-01061-IF Bab4001.pdf · Cara mengonfig SVI dengan masuk ke dalam tiap interface ... disediakan mulai

88

Kecepatan pengiriman

dan penerimaan paket

data

Lebih lambat dalam

pengiriman maupun

penerimaan paket data

Lebih cepat dalam

pengiriman maupun

penerimaan paket data

Keamanan Jaringan 1. Semua end-user

dapat mengakses

kemana saja

2.Router dan Switch

tidak diprotect dan

siapa saja dapat

mengaksesnya

1. Membatasi akses yang

tidak diinginkan

2. Memprotect Router dan

Switch agar tidak bisa di

akses orang lain, selain

admin