bab 4 hasil penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2012-2-01192-mc...
TRANSCRIPT
37
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan pada periode Febuari 2013 sampai dengan Mei 2013 di departemen Public
Relations PT. Swiss-Belhotel International Indonesia.
4.1. Sejarah PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Berdasarkan data yang diperoleh dari website perusahaan PT. Swiss-
Belhotel International Indonesia merupakan suatu perusahaan yang
mengelola operasional dari hotel, resort, pelayanan residences, condotel,
serta properti lainnya. Didirikan semenjak tahun 1987, grup ini telah
berkembang pesat di Indonesia, Malaysia, Filipina, Australia, Vietnam, dan
kawasan Timur Tengah. Kini PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
telah mendunia mengelola lebih dari 90 hotel dan resort mulai dari kelas atas
maupun menengah ke bawah.
Peningkatan pengembangan perusahaan ini dalam memanajemen
hotel didukung oleh filosofi “passion and proffesionalism” “hasrat dan
profesionalitas” yang selalu diterapkan pada semua tingkat dari hotel
tersebut. Hal ini juga didukung oleh komitmen dari perusahaan yang selalu
menawarkan kenyamanan dan daya jual yang baik terhadap semua hotelnya.
Setiap properti dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
menawarkan keunikan tersendiri dengan standarisasi kualitas internasional
yang dikombinasikan dengan pelayanan dan nilai lokal. Perpaduan yang unik
ini dipadukan dengan filosofi dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
38
yang membantu menciptakan kerjasama yang positif antara perusahaan,
pemilik properti, dan investor.
Meskipun setiap hotel memiliki owner yang berbeda, namun
manajemen dan operasional tetap dikelola diluar dari investor. PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia bekerja secara independen.
Tujuan dari hal ini adalah agar hotel tetap berjalan secara profesional
sehingga manajemen dan investor dapat bekerja sama dengan baik
dalam mengoperasionalkan properti.
Nama “Swiss” digunakan untuk merefleksikan asal dari
pendiri perusahaan ini. Selain itu, negara Swiss selama ini menjadi
kiblat dari industri perhotelan. Dengan ini diharapkan, PT. Swiss-
Belhotel International Indonesia dapat menjadi kiblat dari hotel-hotel
dunia yang selalu berkomitmen profesional dan memberikan
pelayanan yang terbaik.
4.2. Profil PT.Swiss-Belhotel International Indonesia
Nama Perusahaan : PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Alamat Perusahaan : The Bluegreen Boutique Office, Tower Blue
2nd Floor JL.Lingkar Luar Barat Kav.88, Puri
Kembangan Utara, Jakarta 11610-Indonesia
Telepon : (62-21) 2952 7277 / 2952 7278
Fax : (62-21) 2952 7275 / 29527276
Website : www.Swiss-Belhotel.com
Facebook : Swiss-Belhotel International Hotels & Resorts
Twitter : @swissbelhotels
39
4.3. Visi dan Misi PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Berikut visi dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia:
“To be a leading international hotel and hospitality management group
with a global reputation for commitment to management and service
excellence, and where ourPassion and Professionalism is the essence of
the Swiss-Belhotel International brand.”
“Untuk menjadi sebuah hotel internasional yang terdepan dan group
manajemen perhotelan dengan reputasi yang mendunia pada sisi
komitmen manajemen dan keunggulan jasa dan dimana profesionalisme
dan semangat kami merupakan bagian dari brand Swiss-Belhotel
International.”
Berikut misi dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia:
“To strengthen our goal to be the field leader in international management
of hotels, resorts and serviced residences with our unique fusion of Swiss
hospitality, professionalism and Asian passion and service. To maintain
our policy of consulting with the property owners and investors in the day
to day operation of the properties in order to ensure a harmonious and
long-lasting partnership between the owners and Swiss-Belhotel
International.”
“Untuk memperkuat tujuan kami untuk menjadi pemimpin pada bidang
manajemen hotel internasional, tempat peristirahatan, tempat tinggal
dengan penyatuan yang unik dari perhotelan ala swiss, profesionalisme,
dan sesuai dengan selera orang asia untuk mempertahankan kebijakan
40
kami dengan para pemilik properti dengan penanam modal dari hari ke
hari dengan maksud untuk menjalin keharmonisan dan kerjasama yang
kuat antara pemilik dan Swiss-Belhotel International.”
Berikut delapan nilai dasar yang dipegang oleh PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia, yaitu:
1. Passion & Professionalism: selalu berlandaskan passion dan bersifat
profesional dalam bekerja
2. Exceeding Expectations: memenuhi harapan dari semua stakeholder
3. Multi-Domestic Network: menjaga hubungan antara manajemen lokal dan
manajemen internasional
4. Transparency / Strong Communication / Accessibility: mengutamakan
komunikasi yang jujur, terbuka, dan selalu terhubung dengan semua
stakeholder
5. Affordability and Value: menyesuaikan nilai dari produk dengan
permintaan pasar
6. Local Cultural Appreciation: turut mengembangkan lingkungan lokal
7. Environmental / Sustainable Focus: turut mengembangkan lingkungan
hidup
8. Partnership: bekerja sama selayaknya tim.
41
Esensi nilai yang menjadi prinsip dari PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia, yakni:
1. Quality: PT. Swiss-Belhotel International Indonesia selalu memberikan
kualitas terbaik
2. Hospitality: memberikan pelayanan yang ramah dan hangat
3. Simplicity: mendapatkan kesenangan secara sederhana lewat PT. Swiss-
Belhotel International Indonesia
4. Discretion: memberikan privasi dan kenyamanan kepada pengunjung
5. Safety: pengunjung berada di lingkungan yang selalu aman
6. Wellness: pengunjung akan selalu merasa santai, nyaman, dan relax
7. Efficiency: PT. Swiss-Belhotel International Indonesia menawarkan
efisiensi dengan membuat kelas-kelas yang detail
4.4. Logo PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Berikut merupakan logo PT. Swiss-Belhotel International Indonesia:
Gambar 4.3 Logo PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
42
4.5. Definisi Logo PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Belhotel merupakan singkatan dari “Beautiful Hotel”. Lewat singkatan
ini, PT. Swiss-Belhotel International Indonesia memiliki tujuan untuk
menjadikan setiap proyeknya menjadi hotel yang indah serta menciptakan
lingkungan yang tentram. Bentuk logo tersebut juga merefleksikan huruf S dan
B sebagai huruf awal dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. Warna
merah dipilih untuk menggambarkan logo tersebut. Ini dikarenakan warna
merah merupakan simbolisasi dari kesuksesan, kemakmuran, kebahagiaan, dan
juga komitmen pelayanan bagi budaya Asia dan internasional. Sedangkan
kombinasi warna putih dan merah merupakan kombinasi warna dari simbol
negara Swiss.
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia memilki brand yang
mewakili basis operasional dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia.
Logo tersebut merupakan logo dari operasional dan collateral perusahaan yang
digunakan merupakan brand utama dari PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia.
Gambar 4.4.1 Corporate Brand Swiss-Belhotel International
Beberapa logo brand hotel yang dikelola oleh PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia:
1. Grand Swiss-Belhotel
Grand Swiss-Belhotel merupakan hotel dengan segmen pasar kelas atas
dengan klasifikasi standar bintang lima. Untuk proyek brand ini, hotel
ditempatkan di pusat kota ataupun pusat tujuan wisata. Hotel ini
43
menawarkan pelayanan personal yang bersifat mewah didukung oleh
design interior serta perabotan yang mewah. Saat ini, brand Grand Swiss-
Belhotel berjumlah sembilan dengan lima hotel yang telah beroperasional.
Gambar 4.4.2 Logo Grand Swiss-Belhotel
2. Swiss-Belresort
Swiss-Belresort merupakan brand dari Swiss-Belhotel yang menjadikan
konsep resort sebagai perkembangan dari produknya. Berbeda dengan
Swiss-Belhotel, esensi brand ini lebih fokus kepada lokasi-lokasi yang
merupakan kota wisata. Dengan kualifikasi hotel setaraf bintang empat,
brand hotel in menawarkan pengalaman kenyamanan dan keamanan.
Gambar 4.4.3 Logo Swiss-Belresort
3. Swiss-Belhotel
Dengan standarisasi hotel bintang empat, Swiss- Belhotel berlokasi di
pusat kota maupun daerah-daerah besar. Swiss-Belhotel mengusung
arsitektur dengan kombinasi desain modern yang dipadukan dengan
estetika lokal. Dengan didukung oleh desain interior dan perabotan yang
kontemporer, brand hotel ini menawarkan kenyamanan dan keamanan
kepada pengunjungnya. Saat ini jumlah brand Swiss-Belhotel terdiri dari
34 hotel yang telah beroperasional dan 30 proyek.
44
Gambar 4.4.4 Logo Swiss-Belhotel
4. Swiss-BelResidences
Dengan standar pelayanan hotel bintang empat, Swiss-BelResidence
mengelola manajemen residences. Berbeda dengan konsep dari Swiss-
Belhotel maupun Swiss-Belresort, brand ini mengelola konsep kediaman,
seperti apartemen ataupun condotel. Hal lain yang membedakannya adalah
fasilitas pelayanan makanan dan rekreasi yang terbatas.
Gambar 4.4.5 Logo Swiss-Belresidences
5. Swiss-Belinn
Swiss-Belinn merupakan brand hotel dari Swiss- Belhotel International
dengan klasifikasi hotel bintang tiga. Hotel ini ditunjukan untuk kelas
ekonomi dengan fasilitas hiburan yang terbatas. Konsep utama dari hotel
ini adalah menjadi alternatif hotel yang praktis untuk pengunjung dengan
pergerakan yang tinggi. Saat ini sebanyak 11 Swiss-Belinn beroperasi dan
10 proyek brand ini.
Gambar 4.4.6 Logo Swiss-Belinn
45
6. Zest Hotel
Dengan kualifikasi standar hotel bintang dua, Zest Hotel yang merupakan
brand baru dari Swiss-Belhotel ini dikelola secara modern dan mengikuti
perkembangan zaman. Meskipun fasilitas hiburan di hotel terbatas, Zest
Hotel tetap mengusung nilai kenyamanan dan keamanan dengan harga
yang relatif terjangkau. Saat ini jumlah proyek Zest Hotel sebanyak
sembilan.
Gambar 4.4.7 Logo Zest Hotel
46
4.6. Struktur PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Gambar 4.5 Struktur PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
47
Dalam struktur top management di PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia secara global, pembagian manajemen eksekutif dilakukan secara
regional maupun lewat manajemen terpusat. Untuk divisi regional, pembagian
dilakukan dengan membagi divisi pengembangan regional Indonesia,
Malaysia, Vietnam, regional China dan Taiwan, regional Timur Tengah, dan
regional Hong Kong.
Untuk divisi-divisi tertentu terbagi menjadi manajemen terpusat seperti
bagian manajemen dari kantor pusat Hong Kong, bagian finansial; bagian
edukasi dan pelatihan; bagian sales, marketing, dan communication pusat; dan
bagian teknologi informasi.Penulis mendalami struktur perusahaan secara
regional Indonesia (Gambar 4.5.) mengingat penelitian ini dilaksanakan pada
saat kerja magang ini dilakukan di wilayah tersebut. Posisi tertinggi dalam
ruangan tersebut dipegang oleh Senior Vice President Operations and
Development, dengan dibantu oleh Regional Director Operations and
Development.
Manajemen dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia untuk
regional Indonesia terbagi menjadi delapan divisi. Divisi-divisi tersebut antara
lain:
1. Sales & Marketing: menangani dalam bagian penjualan dan pemasaran
dari properti
2. Human Resources: bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya
manusia dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
3. Finance: bertanggung jawab atas pengelolaan finansial perusahaan
4. Projects: menangani bagian pengembangan atau ekspansi dari properti PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia
48
5. Technical services: bertanggung jawab dalam mendukung pelayanan
teknis baik untuk proyek maupun properti yang sudah berjalan
6. Relief manager: bertanggung jawab untuk mengisi kekosongan jabatan
General Manager untuk properti selama berberapa waktu
7. Culinary Operations manager: bertanggung jawab atas Food and
Beverage dari operational hotel
8. Public Relations & Promotional: bertanggung jawab dalam aktivitas
public relations maupun kegiatan promosi dari properti
Alur komunikasi yang terjadi di dalam PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia adalah komunikasi dari atas ke bawah, dimana perintah diturunkan
dari atasan lalu akan dilanjutkan ke bawahan. Begitu juga ketika dalam
pembuatan strategi bisnis yang masuk, ide besar pokok datang dari atasan dan
diteruskan ke staf, dan staf lah yang akan menjabarkannya.
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia memberikan pelayanan
dalam berbagai aspek manajemen operasional hotel, resort, condotel, service
residences, maupun manajemen properti. Pelayanan ini mencakup manajemen
pengembangan proyek dan pelayanan teknis (project development management
- technical service), manajemen hotel (hotel management).
Pelayanan lain yang diberikan sebagai penunjang operasional hotel
antara lain sales support, sales representation, pelayanan reservasi (reservation
services), pelayanan finansial (financial services), auditorial hotel (hotel
auditing), teknik & pelayanan teknis (engineering & technical services),
edukasi dan pelatihan (education, training & learning development), pelatihan
berbasis pelayanan kamar (training and development services housekeeping).
49
Dalam Project Development Management and Technical Services, PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia membantu dalam mengoordinasikan
dan mengimplementasikan aktivitas teknis dan design selama pengembangan
properti maupun fase pra pembukaan. Dalam proses perencanaan, pemilik
hotel serta investor akan berdiskusi membahas mengenai perancangan proyek
yang akan ditangani oleh tim project.
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia sebagai perusahaan
manajemen hotel menyediakan semua pendukung dari operasional dan teknis
hotel. Hal ini termasuk program marketing dan sales, finansial, Public
Relations. PT. Swiss-Belhotel International Indonesia turut serta berpartisipasi
mulai dari proses pembangunan sampai dengan operasional hotel tersebut
berlangsung. Dalam marketing services, Swiss-Belhotel mengatur proses
perencanaan, implementasi, serta pengawasan aktivitas pemasaran. Aktivitas
pemasaran ini termasuk reservasi, Public Relations, periklanan, produksi
collateral, serta penelitian mengenai pasar. Aktivitas pemasaran ini dilakukan
demi menunjang brand hotel agar sesuai dengan brand perusahaan.
Dalam membantu proses penjualan (sales support), PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia turut serta dalam proses perencanaan, pengawasan,
serta implementasi dari aktivitas penjualan tersebut. Hal ini termasuk
membentuk tim sales, turut serta dalam konferensi sales, maupun merekrut
sales dan mengawasi hasil penjualan dari setiap hotel.
Dalam mewakili aktivitas penjualan, PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia mendukung dengan cara menyediakan sales executives untuk
melakukan penawaran kerjasama dengan biro perjalanan (travel agencies),
perusahaan, dan maskapai penerbangan. Penawaran kerja sama ini dengan
50
tujuan melakukan kontrak kerja sama dengan pihak-pihak tersebut yang akan
menunjang proses penjualan. Untuk menunjang proses penjualan tersebut,
Swiss-Belhotel memberikan pelayanan reservasi. PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia juga menyediakan pelayanan finansial. Hal ini
termasuk proyeksi finansial, sistem akuntansi, pemeriksaan keuangan internal,
proses pengelolaan data, manajemen keuangan serta pengawasannya Hal lain
adalah hotel auditing yang dilakukan untuk mengawasi operasional dari setiap
departemen dari hotel, termasuk kebijakan maupun prosedur pelayanan dari
hotel. Hal ini dilakukan untuk memastikan operasional hotel tersebut berjalan
sesuai dengan standar yang berlaku.
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia juga memberikan edukasi,
pelatihan, dan pendidikan (Education, Training & Learning Development)
yang membantu dalam mengembangkan sumber daya manusia yang
menunjang operasional hotel. Hal ini termasuk juga pelatihan terhadap
personel operasional hotel (Housekeeping Training and Development Services)
agar tetap sesuai dengan standarisasi operasional dari PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia.
Dari struktur organisasi tersebut terlihat bahwa public relations berdiri
secara independen (memiliki divisi sendiri). Namun, dalam pelayanan yang
diberikan oleh PT. Swiss-Belhotel International Indonesia, public relations
termasuk sebagai bagian dari pendukung aktivitas Sales & Marketing. Ini
berarti esensi dari kegiatan public relations tersebut memang ditunjukkan
untuk mendukung aktivitas penjualan dan pemasaran perusahaan.
Bila ditelaah dari struktur organisasinya, public relations berada di
bawah pengawasan Vice President secara lansung. Ini berarti perusahaan telah
51
menyadari peran public relations akan membantu aktivitas dari perusahaan.
Meskipun berberapa pihak kerap melihat tumpang tindih dari peran public
relations dan marketing, namun overlap tersebut dapat diselesaikan dengan
berkoordinasi bersama untuk mencapai tujuan perusahaan.
Alur bisnis dari perusahaan ini diawali lewat project yang telah
disepakati lewat berberapa negosiasi dari owner, Vice President, dan divisi
project maupun engineering. Berberapa pertemuan dan perundingan perlu
dilakukan antara pihak perusahaan dan owner untuk membicarakan properti
tersebut. Keikut-sertaan public relations dalam proses perencanaan dimulai
ketika project secara resmi diterima oleh perusahaan. Sebagai tanda resminya
project dipercayakan kepada PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
sebagai pengelola, owner dan Vice President sebagai wakil perusahaan akan
menyepakati kontrak (MOU).
Dalam kesempatan ini, public relations turut serta dalam memberikan
souvenir resmi dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia sebagai tanda
kerjasama. Setelah kesepakatan kontrak telah didapatkan, public relations
turut serta dalam proses perencanaan. Dalam proses perencanaan ini, public
relations turut serta dalam membuat strategi komunikasi, baik strategi
komunikasi untuk operasional maupun dalam perumusan perencanaan
pembukaan properti (launching), merekomendasi corporate identity, serta
merumuskan iklan dari properti.
Strategi komunikasi untuk operasional tersebut diartikan sebagai
pengenalan alur komunikasi antara regional office dengan operasional dari
hotel dan pelatihan terhadap public relations pada properti baru tersebut. Setiap
Public Relations dan General Manager untuk properti baru tersebut perlu
52
diberikan pelatihan untuk lebih memahami kerangka kerja dan alur komunikasi
dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia.
Strategi yang termasuk dalam proses perencanaan lainnya adalah
merumuskan perencanaan pembukaan properti (launching). Dalam hal ini,
public relations menyiapkan berberapa strategi, seperti menyiapkan collateral
maupun releases, serta event untuk launching tersebut. Collateral (seperti
brosur maupun factsheet) tersebut bermanfaat sebagai media komunikasi
pemasaran yang menyediakan informasi tentang properti. Sedangkan releases
berfungsi sebagai media komunikasi kepada media massa untuk mendapatkan
publikasi lewat acara launching tersebut.
Perencanaan lain yang perlu dirumuskan oleh public relations adalah
rekomendasi untuk corporate identity dari proyek tersebut. Corporate identity
ini termasuk pada nama, logo, lambang, warna serta collateral yang menjadi
pengenal dari properti. Hal ini perlu diperhatikan mengingat identitas
merupakan faktor pembeda dari properti milik Swiss-Belhotel dengan hotel
lain.
Hal lain yang juga menjadi fokus perencanaan dari pre-operational hotel
adalah terkait dengan iklan. Iklan yang menjadi salah satu strategi dari
komunikasi pemasaran untuk launching diserahkan oleh public relations.
Materi iklan tersebut diciptakan dengan standarisasi dari CIM (corporate
identity manual). Pesan dari materi iklan tersebut harus menceritakan ciri khas
dari proyek tersebut dan menciptakan awareness terhadap pembukaan properti
baru.
Setelah operasional dari properti telah berlangsung, tugas public relations
adalah menjalankan pengawasan terhadap properti tersebut. Pengawasan
53
dilakukan agar praktik komunikasi baik secara tertulis maupun lisan tetap
berjalan sesuai dengan standarisasi dan nilai dari perusahaan. Hal lain adalah
menguatkan identitas perusahaan lewat bentuk komunikasi tertulis dari
properti, seperti iklan, flyer, maupun publikasi.
Meskipun divisi public relations secara independen berada di divisi
sendiri, namun dalam praktiknya peran public relations di perusahaan ini
adalah sebagai penunjang kegiatan penjualan dari perusahaan. Berbeda dengan
strategi penjualan dari sales & marketing yang bersifat hard selling; strategi
dari public relations tersebut membantu peningkatan angka penjualan dari
properti lewat pendekatan yang lebih halus, misalnya saja lewat proyeksi citra
perusahaan.
Lewat struktur organisasi maupun fungsi dan peran public relations dari
kantor perwakilan PT. Swiss-Belhotel International Indonesia, peran public
relations bermanfaat dalam mendukung aktivitas penjualan dan pemasaran dari
properti-properti PT. Swiss-Belhotel International Indonesia.
4.7. Penyajian Data Penelitian
Pada sub bab ini, peneliti akan menyajikan data-data yang telah
didapatkan dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan beberapa waktu
yang lalu. Sedangkan dokumentasi akan dilampirkan pada halaman lampiran
sebagai bukti pendukung hasil penelitian.
1. Wawancara
Dalam kegiatan wawancara, penulis menggunakan wawancara
terstruktur. Menurut Estenberg (Sugiyono, 2010:233), wawancara
54
terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
a. Wawancara dengan Regional Public Relations & Promotion Manager
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pertama, yaitu
Ibu Harshanty Kaloko sebagai Regional Public Relations &
Promotion Manager PT. Swiss-Belhotel International Indonesia.
Penulis berusaha melakukan wawancara terstruktur dengan alur
pertanyaan yang sudah terarah untuk mendapatkan kualitas data dari
perusahaan dan pertanyaan tidak keluar dari masalah penelitian.
Tujuan dari wawancara yang dilakukan adalah agar penulis
memperoleh berbagai informasi mengenai perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dari strategi public relations dalam mengelola citra PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia.
Wawancara dilakukan pada hari rabu, 22 Mei 2013, Pukul 13.00
di Ruang Meeting PT. Swiss-Belhotel International Indonesia, The
Bluegreen Boutique Office 2nd Floor.
Menurut Ibu Shanty sendiri, PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia merupakan suatu perusahaan manajemen hotel yang
bertaraf internasional, yang menangani dalam bidang manajemen
hotel, resort, residences, pengelolaaan keuangan perusahaan. brand
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia sekarang ini semakin
berkembang sejak didirikan pada tahun 1987 secara pesat hingga
dapat dikenal oleh segenap masyarakat dan dapat mendapatkan
banyak kepercayaan sebagai perusahaan manajemen perhotelan dapat
55
dilihat dari project hotel yang ditangani oleh PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia adalah sebanyak 95 hotel diantaranya 50 hotel
yang sudah beroperasi. PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
selalu menjunjung tinggi visi dan melakukannya lewat misi-misi
perusahaan.
Untuk dapat mengelola citra perusahaan menilai peran public
relations memang sangat berperan dalam strategi public relations
karena kesadaran oleh perusahaan sendiri bahwa untuk meraih publik
memang membutuhkan strategi yang hanya dapat dijalankan oleh
public relations. Karena public relations yang mampu meraih
perhatian publik selain itu juga tujuan PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia yang juga ingin dikenal dan ingin
mendapatkan citra perusahaan yang positif dihadapan publik sebagai
salah satu perusahaan manajemen hotel terkemuka berskala
internasional di Indonesia jadi bagi PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia public relations mempunyai sifat proaktif, reaktif,
defensive, preventif, dan protektif sehingga dapat memberikan profit
kepada perusahaan.
Dalam melakukan strategi public relations, PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia harus memiliki proses dalam menjalankan
strategi public relations agar tujuan yang diinginkan perusahaan dapat
tercapai contohnya seperti, pada awalnya perusahaan harus
mengidentifikasi masalah, melakukan perencanaan atau pemograman,
aksi dan komunikasi dan pada tahap akhir yaitu melakukan evaluasi.
Apa yang terjadi saat ini, mencari tahu bagaimana posisi brand di
56
kalangan konsumen, menentukan budget, menentukan strategi apa
yang cocok digunakan untuk mengelola citra perusahaan, menentukan
media apa yang ingin digunakan, meningkatkan kerjasama antar team
atau antar divisi yang berkaitan, setelah adanya perencanaan, lalu
perusahaan melakukan pelaksanaan kegiatan dalam strategi tersebut.
Setelah semua hal tersebut dilakukan, perusahaan melakukan evaluasi
terhadap strategi yang digunakan apakah sudah tepat, melalui
penjualan hotel yang meningkat, jumlah kunjungan website
perusahaan yang meningkat, respon positif yang diberikan customer
melalui guest comment hotel.
Dalam proses mengidentifikasi masalah ditemui kendala dalam
brand perusahaan yaitu kurang sadarnya konsumen akan keberadaan
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia sebagai perusahaan
manajemen hotel yang memanajemen hotel-hotel Swiss-Belhotel
maka dari itu perusahaan berupaya dengan melakukan strategi public
relations untuk mengelola citra perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan PT. Swiss-
Belhotel International Indonesia ini memang telah menjalankan
strategi public relations (PENCILS) namun hanya beberapa strategi
public relations yang sering digunakan oleh perusahaan diantaranya
publikasi, event, news dan social responcibility. Kegiatan publikasi
yang diterapkan dalam perusahaan adalah ikut menyelenggarakan
hari-hari besar nasional melalui memberikan paket promosi bertema
sesuai dengan bulan-bulan besar nasional dan memberikan layout
perusahaan yang berisi hotel-hotel Swiss-Belhotel kepada media cetak
57
maupun media online, meletakkan banner di hotel-hotel Swiss-
Belhotel, memberikan brosur-brosur kepada konsumen pada kegiatan
sales call yang dilakukan oleh sales marketing, mencetak souvenir
berupa mug, usb, calendar, goodie bag, boneka barney, topi, t-shirt
yang berlogo PT. Swiss-Belhotel International Indonesia yang
dibagikan pada saat event. Menggunakan logo PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia pada perlengkapan mandi seperti sabun,
shampoo, lotion, pasta gigi di hotel-hotel Swiss-Belhotel.
Strategi berikutnya adalah event dimana event ini dilakukan
pada saat table top and travel agent, launching hotel baru, Swiss-
Belhotel International Employee Fair, Media Gathering, Members
Gathering, General Manager Conference. Dalam event launching
hotel baru diadakan bukan di kantor PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia namun perusahaan mengirimkan perwakilan untuk hadir ke
event tersebut karena perusahaan manajemen ikut dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Dan PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia ikut menghadiri event-event yang berskala
nasional maupun internasional.
Selanjutnya strategi news yang dilakukan dengan memberikan
press release kepada media cetak dan media online serta mengupdate
news letter dalam website bertujuan agar masyarakat dapat
mengetahui informasi terbaru tentang perusahaan. informasi tersebut
berupa launching hotel baru, take-over hotel, mendapatkan
penghargaan, pergantian pimpinan divisi.
58
Strategi public relations berikutnya yang dilakukan perusahaan
dalam kegiatan sosial yaitu dengan mengadakan kegiatan amal yang
diadakan diseluruh properti PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia dan dana yang terkumpul akan diberikan kepada panti
asuhan lokal dimana properti PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia berada sebagai bentuk Swiss-Belhotel International Peduli
Anak Indonesia.
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia menganggap
mendapatkan citra yang positif dalam suatu perusahaan adalah hal
penting yang harus dimiliki oleh perusahaan, karena perusahaan itu
harus menonjol dan yang terbaik dari seluruh kompetitor maka
perusahaan harus dikenal oleh para tamu dan pelanggan dengan baik.
Untuk mendapatkan citra yang positif tersebut, perusahaan harus
menggunakan strategi-strategi public relations dalam mengelola citra.
Citra positif PT. Swiss-Belhotel International Indonesia sudah
dimiliki dan itu dibuktikan dengan meningkatnya penjualan hotel dan
penawaran kerja sama dalam hal projek manajemen hotel,
meningkatnya kunjungan dalam situs website perusahaan, dan banyak
konsumen baru yang datang langsung ke perusahaan atau melalui
reservasi menanyakan tentang PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia atau mengenai hotel-hotel Swiss-Belhotel.
59
b. Wawancara dengan Regional Public Relations Executive PT. Swiss-
Belhotel International Indonesia
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan kedua, yaitu Ibu
Annisa Nurulita sebagai Regional Public Relations Executive PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia. Penulis berusaha melakukan
wawancara terstruktur dengan alur pertanyaan yang sudah terarah
untuk mendapatkan kualitas data dari perusahaan dan pertanyaan tidak
keluar dari masalah penelitian. Tujuan dari wawancara yang dilakukan
adalah agar penulis memperoleh berbagai informasi mengenai
pelaksanaan, evaluasi strategi public relations dalam mengelola citra
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia.
Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 22 Mei 2013, Pukul
14.30 di Ruang Meeting PT. Swiss-Belhotel International Indonesia,
The Bluegreen Boutique Office 2nd Floor.
Menurut Ibu Annisa mengenai PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia adalah suatu perusahaan manajemen hotel internasional
dengan pendiri perusahaan yang berasal dari swiss, perusahaan sendiri
mengelola banyak properti mulai dari hotel, residence, resort, dan
hotel auditing mulai dari pengelolaan keuangan, standarisasi hotel.
Peran public relations dalam menjalankan strategi public
relations adalah untuk membawa citra yang baik dimata stakeholders
maupun publik melalui kegiatan-kegiatan yang memang
menghadirkan image perusahaan melalui komunikasi dengan media,
berbuat baik dengan stakeholders karena public relations sendiri
adalah orang yang menjalankan fungsi sesuai namanya public
60
relations. Jadi menurut Ibu Annisa public relations itu adalah orang
yang menjalankan fungsi sebagai jembatan antara perusahaan kepada
publik untuk menyampaikan visi, misi perusahaan atau sebaliknya,
yang pasti untuk menjadi jembatan antara pihak perusahaan agar bisa
sampai ke publiknya.
Menurut Ibu Annisa sendiri bahwa strategi public relations yang
dilakukan oleh PT. Swiss-Belhotel International Indonesia sudah
baik, dalam pemilihan media juga sudah sesuai target perusahaan itu
dibuktikan dengan adanya respon dari konsumen yang meningkat
sangat terlihat dari penjualan hotel. Strategi public relations yang
efektif dan sering digunakan oleh perusahaan adalah publication,
event, news, social responsibility. dalam kegiatan publikasi
perusahaan sendiri lebih sering menggunakan media cetak majalah
dan koran, media sosial seperti twitter dan facebook, media elektronik
seperti airporteve tv yang ada di bandara-bandara, press conference
juga kita lakukan dalam event pembukaan hotel baru supaya informasi
mengenai hotel baru kita dapat diliput oleh dengan jelas media tanpa
berita yang simpang siur. Kedua dalam salah satu kegiatan event
perusahaan sendiri yaitu table top and travel agent dan public
relations ikut dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dalam event
launching hotel baru yang dilaksanakan di hotel tersebut PT. Swiss-
Belhotel International Indonesia juga mengirimkan perwakilan dari
perusahaan untuk hadir dalam event tersebut. Ketiga dalam kegiatan
news public relations aktif dalam membuat news release dalam
website perusahaan, dan press release yang diberikan kepada media
61
cetak maupun media online. Keempat kegiatan yang terakhir adalah
CSR dimana perusahaan dalam setahun mengadakan kegiatan sosial
yang berkaitan dengan masyarakat diantaranya dengan melakukan
kunjungan ke panti asuhan pada saat menjelang lebaran dan natal,
memberikan sumbangan atau bantuan kepada korban bencana alam.
Namun terdapat kendala dalam perusahaan PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia yaitu perusahaan manajemen masih kurang
dikenal dalam lingkungan masyarakat. Pesan yang tidak tersampaikan
dengan baik kepada masyarakat mengenai informasi perusahaan
sehingga masih terdapat kurangnya pengetahuan yang kurang
terhadap beberapa kalangan masyarakat.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan dalam strategi public
relations, nama perusahaan bahkan produk-produk perusahaan seperti
hotel-hotel Swiss-Belhotel telah mendapatkan positioning yang baik,
dan kesadaran konsumen akan brand perusahaan hal tersebut muncul
karena public relations selalu menyaring dan mengontrol informasi
apa yang diberikan kepada media maupun konsumen. Agar pesan
yang ingin disampaikan perusahaan dapat tersampaikan dengan baik.
Berdasarkan strategi yang telah dilakukan oleh public relations
dengan upaya untuk mendapatkan citra perusahaan yang positif
berhasil membuat brand perusahaan diakui oleh masyarakat dimana
dapat dilihat dari meningkatnya penjualan hotel Swiss-Belhotel,
kunjungan yang meningkat pada website perusahaan, meningkatnya
respon positif konsumen terhadap perusahaan dengan menghubungi
melalui bagian reservasi untuk mengetahui tentang perusahaan.
62
Jadi dalam membangun brand awarness PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia harus mempunyai langkah-langkah sebelum
melakukan strategi yang dilakukan public relations dan memiliki
strategi-strategi yang tepat agar dapat mengelola citra perusahaan.
c. Wawancara dengan Design Graphis PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan ketiga, yaitu
Bapak Indra sebagai Design Graphis PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia, yang berada dalam satu departemen dengan public
relations, penulis berusaha melakukan wawancara terstruktur dengan
alur pertanyaan yang sudah terarah untuk mendapatkan kualitas data
dari perusahaan dan pertanyaan tidak keluar dari masalah penelitian.
Tujuan dari wawancara yang dilakukan adalah agar penulis
memperoleh berbagai informasi mengenai mendukung strategi public
relations dalam mengelola citra PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia.
Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 22 Mei 2013, Pukul
16.00 di Ruang Meeting PT. Swiss-Belhotel International Indonesia,
The Bluegreen Boutique Office 2nd Floor.
Menurut Bapak Indra PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
manajemen hotel yang sangat menjunjung tinggi visi serta misi
perusahaan, salah satunya dengan mengutamakan kepuasan konsumen
dan saling menguntungkan bagi perusahaan dan para stakeholders.
63
Selanjutnya mengenai peran public relations dalam menjalankan
strategi public relations adalah perusahaan PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia membutuhkan publikasi dan menciptakan
citra perusahaan yang baik menurut Bapak Indra hanya seorang public
relations yang mempunyai keahlian untuk melakukan tugas tersebut.
Terdapatnya kendala dalam perusahaan yaitu kurangnya
pengetahuan masyarakat akan perusahaan manajemen hotel PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia.
Strategi public relations yang efektif yang biasanya dilakukan
oleh perusahaan menurut Bapak Indra adalah dengan publikasi
melalui majalah yang berisi tentang informasi perusahaan dan hotel-
hotel Swiss-Belhotel, banner-banner yang diletakkan pada hotel-hotel
Swiss-Belhotel.
Menurut bapak Indra strategi yang dijalankan public relations
sudah baik karena telah mendapatkan respon yang positif dari
masyarakat. Public relations juga selektif dalam menggunakan
strategi yang cocok dengan media yang sesuai dengan target
perusahaan.
Strategi public relations ini juga memberikan dampak yang
besar dalam upaya mengelola citra perusahaan karena dengan kegiatan
publikasi dengan memberikan informasi perusahaan kepada konsumen
maka mereka akan semakin tahu tentang PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia, lebih update akan informasi perusahaan. dari
strategi public relations tersebut telah dibuktikan bahwa telah berhasil
menciptakan citra yang positif pada konsumen dibuktikan pada brand
64
perusahaan saat ini yang sudah dikenal oleh banyak masyarakat, dapat
dilihat dari meningkatnya penjualan hotel, kunjungan pada website
perusahaan, project manajemen hotel yang meningkat.
Bapak Indra berpendapat bahwa public relations berkaitan
dalam hal desain yang terdapat pada brosur-brosur, collateral hotel
Swiss-Belhotel seperti factsheet dan flyer promosi, logo-logo
perusahaan manajemen dan hotel-hotel juga mempengaruhi proses
pembentukan citra positif perusahaan karena dengan mempunyai
ketentuan dan keselarasan dalam desain sebagai identitas perusahaan
dapat membedakan dengan perusahaan lainnya dan mencerminkan
kepribadian yang dimiliki oleh perusahaan dan supaya mudah diingat
oleh konsumen.
2. Observasi
Dalam penelitian ini selain penulis melakukan wawancara, penulis
juga melakukan kegiatan observasi yang bertujuan untuk mendukung data
yang diperoleh melalui wawancara terhadap tiga informan yang telah
diwawancarai dan di cocokan dengan hasil observasi.
Dalam proses observasi penulis melakukan penelitian terhadap divisi
public relations perusahaan dalam merencanakan dan melakukan strategi-
strategi public relations dalam mengelola citra perusahaan. Strategi-
strategi tersebut dimulai dari meeting para sales & marketing dengan
Regional Director of Sales & Marketing setiap hari jumat untuk
menentukan strategi penjualan yang akan dilakukan selama seminggu
kedepan, serta menentukan target nya siapa, bagian-bagian wilayah
65
kunjungan dalam melakukan sales call oleh pihak sales dan marketing,
karena public relations dapat menilai tanggapan luar mengenai perusahaan
melalui marketing lalu dilanjutkan dengan meeting dengan divisi public
relations untuk melakukan mengidentifikasi masalah yang terjadi serta
menentukan terhadap strategi public relations yang digunakan untuk
mengelola citra perusahaan yang harus ditingkatkan kembali dalam
strategi-strategi public relations , pertama dalam kegiatan publikasi public
relations melakukan kegiatan mulai dari menentukan media yang ingin
digunakan dengan cara mencari tahu target dari media tersebut dengan
melakukan riset dan mencari tahu kontak media yang dapat dihubungi,
kemudian dilanjutkan dengan melakukan kerja sama dengan media dengan
mulai menghubungi media tersebut, lalu menentukan hal yang ingin
dipublikasikan, serta dalam public relations terus memberikan informasi
terbaru tentang perusahaan melalui website perusahaan dan juga press
release kepada media, serta menentukan standarisasi penulisan news
dalam media, cara public relations menyampaikan pesan ke publik dengan
baik bagaimana public relations menjalin hubungan dengan klien,
mengontrol dan memberikan informasi perusahaan , dalam pelaksanaan
event pun diadakan rapat terlebih dahulu antar divisi yang terlibat dan
menentukan perencananan seperti mengenai budget yang dibutuhkan
dalam event, membuat press release kepada media sebagai pemberitahuan
kepada media bahwa perusahaan akan mengadakan event semua
perencanaan dan pemograman tersebut dilakukan agar dalam menjalankan
event dapat berjalan dengan baik dan setiap kerjasama dengan media
massa atau perencanaan kegiatan public relations harus disetujui oleh
66
Senior Vice President Operations & Development Indonesia, Malaysia &
Vietnam CEO of Zest Hotels International Limited dengan mengajukan
proposal hingga dapat terlaksana strategi-strategi public relations tersebut
dengan baik.
Setelah dijalankan strategi tersebut public relations perusahaan pun
melakukan evaluasi selama strategi tersebut dijalankan dan setelah strategi
tersebut dijalankan, evaluasi dilakukan guna untuk mencari tahu
kekurangan dari strategi public relations yang telah dilakukan untuk lebih
baik lagi kedepannya bagi citra perusahaan.
3. Dokumen
Dalam penelitian ini, penulis juga mengumpulkan data dari
perusahaan untuk mendukung data yang diperoleh dari kegiatan
wawancara dan observasi. Data perusahaan diperoleh dengan penulusuran
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
4.8. Pengolahan Data
Pada sub bab ini penulis akan menjabarkan hasil penelitian mengenai
strategi public relations PT. Swiss-Belhotel International Indonesia dalam
mengelola citra. Data yang dibahas pada subbab ini adalah data dari hasil
wawancara, observasi, serta dokumentasi yang dilakukan penulis pada divisi
public relations selama bulan Febuari hingga Mei 2013, dimana data yang
diperoleh melalui wawancara akan dipergunakan sebagai data utama,
sedangkan data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi akan digunakan
sebagai data pendukung untuk melengkapi dan memperjelas data yang
67
diperoleh melalui hasil wawancara terhadap tiga informan dalam departemen
public relations.
Dari hasil wawancara yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan-kegiatan dalam strategi public relations yang dilakukan oleh PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia sudah baik. Dilihat dari strategi public
relations yang dilakukan oleh PT.Swiss-Belhotel International Indonesia telah
berhasil meningkatkan pengetahuan konsumen tentang perusahaan sehingga
menimbulkan sikap positif dari konsumen yaitu menginap di hotel Swiss-
Belhotel dan meningkatnya project hotel yang ingin ditangani. Sebelum
menjalankan strategi public relations tersebut perusahaan melakukan langkah-
langkah mengidentifikasi masalah terlebih dahulu apa dimulai dengan
menentukan target perusahaan, mencari tahu posisi brand perusahaan pada
konsumen, menentukan budget yang akan dikeluarkan perusahaan dalam upaya
mengelola citra perusahaan melalui strategi public relations, menentukan
media yang akan digunakan, lalu mulai dengan perencanaan dan pemograman
melakukan kerja sama dengan media, membuat proposal dalam mengadakan
event, menentukan strategi apa yang cocok digunakan dalam proses mengelola
citra dan perusahaan memilih kegiatan publikasi, event, serta news dan social
responsibility kemudian dilanjutkan dengan aksi dan komunikasi seperti
pemberitahuan melalui press release atau press conference sebagai bentuk
komunikasi dan aksi diterapkan dalam pelaksanaan strategi yang telah
ditentukan dan yang terakhir adalah melakukan evaluasi apakah strategi
tersebut telah berhasil dalam mengelola citra yang positif, apakah pesan yang
disampaikan oleh perusahaan melalui public relations telah sampai pada
konsumen.
68
Dalam proses mengelola citra perusahaan mendapatkan kendala yaitu
pada budget yang terkadang minim sehingga terhambat dalam menjalankan
strategi dan pengetahuan konsumen yang masih kurang terhadap perusahaan
sehingga perusahaan memilih untuk melakukan strategi public relations
sebagai cara mengatasinya melalui public relations memberikan pemahaman
yang baik kepada konsumen melalui informasi yang diliput oleh media atau
memberikan presentasi yang baik pada konsumen.
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia selalu mengutamakan
kepuasan para konsumen dan tidak hanya bertujuan menguntungkan
perusahaan manajemen tetapi juga menguntungkan para tamu serta para
stakeholders penanam modal dengan melakukan guest comment pada tamu
hotel sehingga mengetahui penilaian dari konsumen dan jika terdapat
kekurangan maka perusahaan berusaha untuk memperbaikinya. Dan
melakukan evaluasi serta meningkatkan kinerja para staff perusahaan
manajemen pada pekerjaan masing-masing sehingga dapat mendukung tujuan
perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan menjadi
perusahaan manajemen hotel yang terkemuka sehingga mendapatkan citra
perusahaan yang positif.
Selama menjalani observasi penulis menjadi bagian dari divisi public
relations. Maka berdasarkan hasil observasi secara partisipan, ada beberapa hal
yang menjadi perhatian penulis berhubungan dengan strategi yang digunakan
oleh perusahaan. PT. Swiss-Belhotel International Indonesia telah
mendapatkan citra perusahaan yang positif di mata masyarakat berdasarkan
usaha-usaha atas strategi public relations yang telah dilakukan, brand PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia melalui hotel-hotel yang dimanajemen
69
telah mendapatkan positioning dalam benak konsumen dapat dilihat dari
jumlah project hotel yang meningkat, jumlah penjualan hotel dari tamu yang
menginap di hotel Swiss-Belhotel meningkat, jumlah media yang mengajukan
kerja sama dengan perusahaan, jumlah kunjungan website perusahaan juga
meningkat. Karena perusahaan selalu mengutamakan kebutuhan konsumen
termasuk dalam kemudahan mendapatkan informasi tentang perusahaan
dengan jelas dengan tujuan agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang
baik mengenai informasi perusahaan dan lebih mengenal perusahaan
manajemen beserta hotel-hotel yang dimanajemen.
Penulis melakukan wawancara terhadap bapak Rudy Kodirun selaku
dosen manajemen pemasaran penulis memilih bapak Rudy karena beliau
mempunyai pengetahuan dalam bidang penelitan yang saya jalani
menurut beliau strategi yang telah dilakukan PT.Swiss-Belhotel International Indonesia secara keseluruhan sudah cukup baik namun ada beberapa strategi yang bisa dikembangkan seperti dalam publikasi perusahaan menambah media seperti laporan bulanan perusahaan. dan news dapat dilakukan interaksi dengan publik melalui media social agar public relations perusahaan aktif dalam menjalankan tugasnya dan yang terakhir adalah dalam kegiatan inform or image perusahaan dapat menciptakan citra melalui kartu nama, tag lines, seragam, budaya perusahaan, alat-alat tulis dan souvenir untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat.
4.9. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis dan juga wawancara
dengan para narasumber disertai studi pustaka (dokumentasi) mengenai PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia maka penulis mencoba untuk
mengaitkan hasil dari observasi, wawancara serta studi pustaka tersebut dengan
teori yang ada, guna untuk menemukan hasil dan tujuan dari penelitian yang
telah dilakukan.
1. Proses Strategi Public Relations
70
Menurut Cutlip & Center (Ruslan, 2010:148) yang menyatakan
bahwa proses strategi public relations adalah sebagai berikut:
a. Definisikan Permasalahan
Sebelum public relations melaksanakan strategi public relations
seperti publikasi, event, news, social responsibility. public relations
melakukan riset terlebih dahulu terhadap target perusahaan dan
mencari tahu posisi brand perusahaan saat ini di mata publik terlebih
dahulu dan barulah berani menentukan strategi apa yang cocok untuk
dijalankan. Dalam pengaplikasian strategi public relations
membutuhkan media sehingga perusahaan perlu melakukan riset
terhadap penentuan media yang akan digunakan apakah sesuai dengan
target perusahaan sehingga pesan yang disampaikan akan
tersampaikan dengan baik.
b. Perencanaan dan Program
Rencana strategis PT. Swiss-Belhotel International Indonesia yaitu
dapat mengelola citra perusahaan di mata publik. Sedangkan rencana
taktisnya adalah menjalankan strategi public relations seperti kegiatan
publikasi, event, news.
c. Aksi dan Komunikasi
Berdasarkan pada perencanaan dan program yang dibuat, PT. Swiss-
Belhotel International Indonesia mengkomunikasikannya dengan
menerapkan beberapa strategi public relations yaitu: publikasi
informasi melalui media cetak seperti majalah (Tamasya, Mens
Obssesion, Geoenergi, Journey, LionMagz, Garuda) Tabloid (Tempo),
Koran (Media Indonesia, seputar Indonesia) Media elektronik
71
(Airporteve), Media Sosial (Facebook, Twitter). Mengadakan event
table top, launching hotel baru, ulang tahun perusahaan, dalam news
public relations membuat press release, brosur-brosur hotel, promosi.
d. Evaluasi
Evaluasi rencana mengelola citra perusahaan ini, diukur dari kegiatan
yang dilakukan dan mengecek seberapa jauh hasilnya, jadi apabila
public relations dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia kepada publik, maka
evaluasinya akan mendapatkan respon yang baik dari publik. Dan
evaluasi juga di lakukan kepada tingkat kinerja para staff apakah
sudah maksimal atau perlu ditingkatkan kembali.
Bisa dilihat bahwa ke-empat proses public relations memang sudah
dilakukan oleh PT. Swiss-Belhotel International Indonesia ketika dalam
menjalankan pekerjaannya. Jadi bisa disimpulkan bahwa teori dan praktek
yang ada bisa berjalan bersamaan.
4.10. Strategi Public Relations yang diterapkan PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia
Strategi public relations yang di terapkan dalam PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia seperti teori dalam (Elvinaro, 2009:71-73) adalah
sebagai berikut:
1. Publications
Penyebaran informasi yang dilakukan oleh PT. Swiss-Belhotel
International Indonesia ke berbagai media cetak akan aktivitas atau
72
kegiatan perusahaan yang pantas untuk diketahui oleh publik, adalah
melakukan publikasi dengan media cetak majalah, koran, tabloid, media
sosial seperti facebook dan twitter, dan media elektronik yang dilakukan
pada airporteve yaitu tv yang berada di bandara, serta khusus dalam media
cetak majalah perusahaan menyediakan layout sebagai iklan yang berisi
beberapa hotel Swiss-Belhotel yang di berikan kepada semua majalah
yang mempunyai kerja sama dengan perusahaan.
2. Event
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia mengadakan event di setiap
launching hotel baru yang bertujuan untuk menciptakan serta
mempertahankan citra perusahaan yang sudah ada, serta mengadakan
event table top yang diikuti para sales juga ingin menanamkan bahwa PT.
Swiss-Belhotel International Indonesia sebagai chains hotel berstandar
internasional dan perusahaan manajemen perhotelan yang menguntungkan
para pemegang sahamnya. Tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan
tamu hotel, juga berusaha memberikan keuntungan yang maksimal bagi
pemegang saham. Dan dalam event dapat mengeksplor perusahaan dalam
menyampaikan pesan apa yang ingin disampaikan kepada konsumen.
3. News (Menciptakan Berita)
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia menciptakan berita dan
menyampaikan informasi kepada publik melalui press release yang biasa
dilakukan dalam press conference, atau membuat news release yang di
letakkan dalam website resmi perusahaan. press release diberikan kepada
media agar media selalu tahu apa yang terjadi dalam perusahaan PT.
73
Swiss-Belhotel International Indonesia dan dapat dilakukan peliputan
dalam media.
4. Community Involvement (Kepedulian pada komunitas)
Untuk dapat meraih perhatian dari komunitas tertentu maka dibuatlah
media gathering yang bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan
media massa sehingga pesan dan produk PT. Swiss-Belhotel International
Indonesia dapat dipublikasikan dengan baik serta mengadakan acara bagi
perkumpulan public relations hotel Swiss-Belhotel dengan tujuan untuk
menjalin hubungan baik antar public relations tidak hanya berkomunikasi
lewat email atau telepon tetapi dapat berkomunikasi secara tatap muka.
Karena public relations manajemen sering berinteraksi dengan public
relations hotel Swiss-Belhotel.
5. Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra)
PT. Swiss-Belhotel International Indonesia terus berkreasi dalam
memanajemen hotel nya yang membedakan dengan perusahaan lainnya
dengan menciptakan Zest Hotel yaitu hotel bintang 2 dengan target para
travellers yang hanya menjadikan hotel sebagai tempat istirahat saja, tidak
butuh kemewahan, dengan fasilitas seperti hotel berbintang 2 namun harga
yang terjangkau. Serta terus meningkatkan memanajemen hotel hingga ke
rancah dunia internasional.
6. Lobbying and Negotiating
Untuk dapat mencapai kesepakatan kerja sama biasanya kegiatan
negotiating dilakukan kepada media massa, dan para klien serta dalam
mengadakan event melakukan lobbying dengan sponsor.
7. Social responsibility (Tanggung jawab sosial)
74
Salah satu strategi public relations yang diterapkan adalah CSR yang
mengedukasi akan jiwa sosial terhadap sesama karena perusahaan berada
di bidang jasa pelayanan yang berhubungan dengan masyarakat dengan
kegiatan kunjungan ke panti asuhan menjelang hari lebaran dan natal
setiap tahunnya, serta ikut berpartisipasi dalam membantu korban-korban
bencana alam dengan begitu akan menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan hal ini akan meningkatkan
citra perusahaan di mata publik.
4.11. Citra perusahaan PT. Swiss-Belhotel International Indonesia
Citra yang diterangkan oleh Ardianto (2010:63) bahwa beberapa jenis
citra, diantaranya :
1. Citra Bayangan
Citra ini terlihat pada pengetahuan masyarakat mengenai brand Swiss-
Belhotel yang merupakan hanya produk hotel saja dari dulu hingga
sekarang tanpa disadari perusahaan memanajemen properti lainnya selain
hotel.
2. Citra yang berlaku
Citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai
PT.Swiss-Belhotel International Indonesia merupakan suatu perusahaan
manajemen hotel yang berskala internasional.
3. Citra yang diharapkan
Citra yang diinginkan oleh pihak perusahaan manajemen adalah citra
yang dapat memberikan keuntungan bukan untuk perusahaan saja tetapi
juga untuk para pemegang saham dan para tamu hotel.
75
4. Citra perusahaan
PT.Swiss-Belhotel International Indonesia mempunyai citra sebagai salah
satunya perusahaan manajemen berskala international yang
memanajemen hotel hingga ke luar indonesia dan menggunakan umbrella
brand bagi setiap properti nya.
5. Citra Majemuk
PT.Swiss-Belhotel International Indonesia juga sudah mulai membuat
citra yang tidak hanya fokus akan manajemen hotel saja tetapi juga
memanajemen properti lainnya seperti apartemen, residences, condotel
dan bergerak dalam bidang lainnya seperti mengelola keuangan suatu
perusahaan.
Dari kelima tipe jenis citra yang ada, PT.Swiss-Belhotel International
Indonesia lebih memfokuskan untuk membangun citra perusahaan, karena
itu PT.Swiss-Belhotel International Indonesia meminta bantuan public
relations untuk melakukan strategi untuk mempertahankan serta
meningkatkan citra yang sudah ada dan memberikan pemahaman yang
baik mengenai perusahaan kepada masyarakat agar terciptanya citra yang
positif.