bab 2 pembahasan aspek pemasaran-1.docx
TRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Segmentasi – Target – Posisi – di Pasar
1) Segmentasi Pasar
Didalam ilmu manajemen sendiri terdapat beberapa aspek yang digunakan
didalam menentukan segmentasi, seperti aspek geografis kemudian aspek
demografis, aspek psikografis. dan yang terakhir adalah aspek perilaku.
Aspek Geografis, Dalam hal ini sasaran dari pemasaran TK Raudhatul
Athfal Daarul Ikhwan berdasarkan aspek geografisnya lebih ditujukan kepada
daerah-daerah di jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Mengapa
demikian, karena tujuan TK ini dibuat adalah agar para orang tua di sekitar
wilayah tersebut memiliki pilihan untuk menyekolahkan anak-anak mereka
ditempat dengan lokasi yang mudah dicapai, sehingga nantinya dapat
menghemat biaya-biaya transport dan biaya lainnya, sesuai dengan tujuan
organisasi mereka yang mendambakan agar biaya yang dikeluarkan para orang
tua murid dapat ditekan semaksimal mungkin. Dan alasan lain mengapa TK ini
membagi segmentasi geografis mereka hanya di sekitar Jl. Kelapa Dua Wetan
adalah semakin dekat lokasi tempat anak-anak belajar maka semakin mudah
juga pengawasan yang dapat dilakukan oleh para orang tua, hal itu menjadi
salah satu pertimbangan yang digunakan oleh TK RA Daarul Ikhwan didalam
menentukan segmentasi geografisnya.
Aspek Demografis, didalam aspek ini, TK RA Daarul Ikhwan membagi
segmennya berdasarkan umur dari para murid, jenis kelamin, dan jumlah
pendapatan orangtua. Jika dilihat dari segi umur, anak-anak yang dapat
menempuh pendidikan di TK RA Daarul Ikhwan adalah anak-anak yang
memiliki kisaran umur dari umur 4 tahun - 6 tahun. Apabila dilihat dari segi
jenis kelamin anak-anak yang dapat menempuh pendidikan TK ini adalah anak-
anak dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Sedangkan apabila
dilihat dari segi pendapatan orang tua TK ini lebih ditujukan kepada para orang
tua yang memiliki penghasilan yang berada pada kisaran UMR (Upah minimum
regional) ataupun dibawah rata-rata Upah minimum regional
Aspek Psikografis. Aspek ini dapat dinilai berdasarkan beberapa hal, seperti
kelas social, gaya hidup dan kepribadian. Jika dilihat dari kelas social, TK RA
Daarul Ikhwan menentukan segmennya kepada para orang tua murid dengan
kelas social menengah ke bawah. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh
bahwa TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan ini berada di bawah yayasan yang
tidak mengambil untung.Sehingga biaya pendaftaran dan biaya sekolah masih
bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Sedangkan bila dilihat dari
gaya hidup dan kepribadian, segmen yang dituju oleh TK ini adalah kepada
mereka para orang tua yang memiliki gaya hidup yang sederhana dan apa
adanya, seperti kebanyakan perilaku khas orang-orang tradisional di pinggiran
Jakarta pada umumnya. Selain itu segmen yang dituju oleh TK ini adalah para
orang tua yang memiliki gaya hidup yang Islami dan menginginkan keluarga
mereka agar bisa hidup dengan cara yang Islami juga.
Aspek Perilaku, jika dilihat dari aspek ini segmen yang dituju oleh TK ini
adalah untuk mereka yang memiliki kesetiaan terhadap TK ini, dalam artian
kepada para orang tua yang sebelumnya telah menyekolahkan anak mereka di
TK ini, kemudian apabila memiliki anak yang lainnya (adik) kembali
menyekolahkan anak-anaknya di TK ini. Dan kepada mereka para orang tua
yang sebenarnya tidak memiliki cukup uang untuk menyekolahkan anak-anak
mereka di jenjang Taman Kanak-Kanak, TK ini juga memilih segmen tersebut
karena didalam pembayaran uang pangkal ataupun uang bulanannya sendiri
dapat dilakukan dengan mencicil.
2) Pasar Sasaran
Setelah menemukan segmen-segmen pasar, peneliti mencoba untuk
berkonsentrasi pada salah satu segmen sebagai target pemasaran TK Raudhatul
Athfal Daarul Ikhwan. Hal ini juga karena segmen tersebut sesuai jenis dan
spesifikasi yang ingin dituju oleh manajemen. Sehingga, kalangan menengah ke
bawah merupakan pangsa sasaran yang dituju dalam pemasaran TK Raudhatul
Athfal Daarul Ikhwan yang akan dilakukan. Target pasar utama TK Raudhatul
Athfal Daarul Ikhwan adalah anak-anak dengan kisaran umur 4 tahun sampai
dengan 6 tahun, yang memliki tempat tinggal di sekitar TK tersebut, yaitu
daerah Kelapa Dua Wetan karena sesuai misi nomor tiga dari TK Raudhatul
Athfal Daarul Ikhwan, yaitu membantu anak-anak di sekitar lingkungan agar
dapat menikmati pendidikan yang layak. Selain itu, hal tersebut merupakan
langkah awal sasaran pemasaran untuk konsumen yang lebih luas kembali.
Ketika orang-orang di sekitar TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan sudah
mempercayakan anak-anak mereka untuk sekolah di sana dan manajemen dari
TK tersebut mampu menjaga kualitas dari TK tersbut maka semakin lama, akan
semakin banya orang yang percaya kepada TK Raudhatul Athfal Daarul
Ikhwan. Tidak hanya konsumen yang berasal dari lingkungan Kelapa Dua
Wetan saja, tapi lama-kelamaan bisa mencakup untuk wilayah yang lebih besar
lagi seperti Ciracas.
3) Posisi Pasar
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dan wawancara kepada salah
satu staf pengajar di TK RA Daarul Ikhwan adalah sebagai leader atau
pemimpin pasar didaerah tersebut, hal ini kami simpulkan demikian karena TK
RA Daarul Ikhwan memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang tidak
dimiliki TK lain disekitar wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Beberapa TK tersebut juga memilih mengikuti beberapa strategi yang
digunakan TK RA Daarul Ikhwan untuk menarik minat para orang tua murid
didalam menyekolahkan anak-anaknya. Keunggulan kompetitif yang dimiliki
TK ini antara lain adalah biaya sekolah yang murah, guru-guru yang
berpengalaman, dan fasilitas-fasilitas yang memadai.
B. Situasi Persaingan di Lingkungan Sekitar
Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh peneliti, kami menemukan bahwa
terdapat dua TK lainnya dan dua PAUD di sekitar TK Raudhatul Athfal Daarul
Ikhwan yang kami identifikasi sebagai pesaing. Jika dilihat dari keunggulan
kompetitifnya TK RA Daarul Ikhwan memiliki beberapa keunggulan kompetitif
yang lebih unggul dibandingkan dengan ke-empat pesaingnya. Dari data yang kita
dapatkan biaya yang dibebankan di PAUD tesebut juga rendah, tetapi tenaga
pengajar yang ada disana hanya dipilih dari mereka yang mau dan bersedia menjadi
pengajar, tidak dipilih berdasarkan standar-standar mutu terlebih dahulu, tenaga
pengajar yang terdapat di dua PAUD tersebut berasal dari ibu-ibu PKK disekitar
PAUD tersebut, tidak seperti staf pengajar di TK Daarul Ikhwan, yang staf di TK
tersebut lebih diutamakan kepada mereka yang telah melalui jenjang pendidikan S1
dan telah mendapatkan pelatihan ketrampilan khusus, semua tenaga pengajar dari
TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan merupakan lulusan S1. Bahkan dari empat
orang tenaga pengajar satu diantaranya adalah PNS dan dua orang lainnya lagi
adalah guru bersertifikasi. Biarpun usaha mereka tidak mencari keuntungan tetapi
mutu dan kualitas dari TK tersebut tetap menjadi prioritas utama. Fasilitas-fasilitas
penunjang kegiatan belajar yang ada di TK RA Daarul Ikhwan pun jauh lebih
memadai dibandingkan dengan fasilitas yang ada di PAUD tersebut. kualitas output
yang dihasilkan pun jauh lebih baik output yang dihasilkan oleh TK RA Daarul
Ikhwan. Sedangkan apabila melihat pesaing selanjutnya yaitu dua TK yang ada di
sekitar TK RA Daarul Ikhwan, dapat dilihat TK RA Daarul Ikhwan memiliki
keunggulan kompetitif yang lain, yaitu biaya sekolah yang dibebankan kepada orang
tua murid jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya sekolah yang dibebankan di
kedua TK pesaing, dan kualitas output yang dihasilkan oleh TK RA Daarul Ikhwan
juga tidak kalah baik dengan output yang dihasilkan kedua TK tersebut walaupun
biaya yang dibebankan di kedua TK tersebut lebih mahal, tetapi fasilitas yang
ditawarkan di kedua TK pesaing bisa dibilang lebih banyak karena biaya yang
dibebankan di TK tersebut lebih mahal. Jadi, TK RA Daarul Ikhwan jika dilihat di
dalam situasi persaingan tetap memiliki keunggulan kompetitif yang dapat
digunakan didalam memenangkan persaingan, keunggulan kompetitif yang pertama
adalah biaya nya yang terjangkau lalu keunggulan yang kedua adalah staf pengajar
yang kompeten dan berpengalaman, biarpun fasilitas yang ditawarkan oleh kedua
TK pesaing lebih banyak tetapi mutu dan kualitas output sangat bersaing. Tetapi
apabila dilihat dari pesaing yang lainnya yaitu dua PAUD di sekitar TK RA Daarul
Ikhwan, mutu dan kualitas dari output TK RA Daarul Ikhwan jauh lebih baik.
C. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen
Aspek sikap yang diteliti oleh peneliti di TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan
ini adalah dari sikap orang tua murid. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh
bahwa TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan menampung setiap keinginan para orang
tua murid dan apa yang diinginkan oleh orang tua murid akan dipenuhi oleh TK
Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan. TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan ini sendiri
juga sudah bisa membaca situasi yang terjadi saat ini di mana untuk pendaftaran SD
di beberapa sekolah memiliki persyaratan agar calon murid tersebut sudah bisa
membaca, menulis, menghitung, dan juga berani.Karena itu tenaga pengajar itu
sudah bisa mengakomodir keinginan orang tua murid itu dengan memposisikan diri
mereka sebagai ibu dari murid-murid tersebut.Teman tapi disiplin harus tetap
dilaksanakan.
Aspek perilaku yang diteliti oleh peneliti di TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan
ini adalah dari perilaku murid-murid TK Raudhatul Athfal itu sendiri. Sudah
sewajarnya anak yang masih berusia sekitar tiga sampai lima tahun ini sedang
senang-senangnya bermain,apalagi di sekolah mereka akan mempunyai banyak
teman. Maka dari itu terkadang anak-anak ini akan susah diatur dan tidak mau
mengikuti perkataan guru mereka di kelas. Untuk mengantisipasi perilaku-perilaku
murid-murid yang tidak mau diatur ini, TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan ini
memiliki caranya sendiri.Ketika ada murid yang tidak bisa diberitahu atau tidak
disiplin maka guru di kelas tersebut boleh memperingatkan murid tersebut. Tidak
hanya sampai diperingatkan tetapi juga dicatat di anekdot guru baru setelah itu akan
diberitahukan kepada orang tua murid yang bersangkutan. Untuk mencegah murid-
murid yang tidak disiplin biasanya guru-guru di setiap kelas akan memberikan
contoh sikap yang baik dan apabila ada murid yang bisa bersikap baik dan disiplin
maka guru-guru tersebut biasanya akan memberikan hadiah kepada murid yang
melakukannya. Dan semua perilaku dari setiap murid di TK Raudhatul Athfal
Daarul Ikhwan ini akan dicatat dan diberitahukan kepada orang tua murid.
Aspek kepuasan konsumen yang diteliti oleh peneliti di TK Raudhatul Athfal
Daarul Ikhwan ini adalah bagaimana caranya TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan
bisa memenuhi keinginan dan kenyamanan dari para orang tua murid.Setiap orang
tua murid pasti mempunyai keinginan agar anak-anaknya menjadi pandai dan
walaupun tidak secara langsung diajarkan oleh orang tua mereka sendiri, sebagai
orang tua murid pasti tidak mau kehilangan setiap detik perkembangan dari anak-
anak mereka.Untuk memenuhi hal tersebut, TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan
selalu berkomunikasi dengan para orang tua murid tersebut. Cara mereka menjaga
kepuasan orang tua murid adalah dengan cara memberitahu terlebih dahulu
kemampuan belajar dari anakanya saat berada di dalam kelas. Apakah si anak
tersebut bisa mengikuti pelajaran di kelas atau tidak. Apabila sekiranya dirasa si
anak kurang mampu mengikuti pelajaran di kelas maka TK Raudhatul Athfal Daarul
Ikhwan akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada orang tua murid yang
bersangkutan. Diberitahukan di mana kekurangan si anak dan diberikan saran
kepada orang tua murid untuk mengajari anaknya di rumah. Karena TK Raudhatul
Athfal Daarul Ikhwan meyakini bahwa si anak tetap akan lebih banyak
menghabiskan waktu mereka di rumah bersama orang tuanya sendiri. Apabila orang
tua murid tersebut juga tidak mau membantu kemajuan si anak dan hanya
mengandalkan dari kegiatan di kelas yang singkat waktunya maka hasilnya akan
kurang maksimal. Selain itu, tenaga pengajar harus TK Raudhatul Athfal Daarul
Ikhwan ini juga menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua murid, seperti
contohnya apabila ada salah satu murid yang tidak hadir tanpa keterangan maka guru
tersebut akan bertanya langsung kepada orang tua murid. Di sini orang tua murid
akan merasa jika anak mereka betul-betul diperhatikan di TK Raudhatul Athfal di
Daarul Ikhwan itu. Contoh lainnya lagi apabila ada salah satu murid yang belum
dijemput maka murid tersebut tidak akan diperbolehkan pulang dan guru harus
betul-betul memeriksa murid satu per satu. Dari sisi ini orang tua murid akan bisa
percaya kepada TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan bahwa anak-anak mereka akan
betul-betul aman dan terlindungi. Dari pembahasan di atas, semua yang sudah
dilakukan TK Raudhatul Athfal Daarul Ikhwan akan bisa meningkatkan
kepercayaan konsumen yang berarti meningkatkan kepuasan konsumen dan bisa
akan tercipta loyalitas konsumen.
D. Manajemen Pemasaran
Dalam hal manajemen pemasaran, analisis akan mengacu pada bauran
pemasaran, yaitu mengenai kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan promosi,
dan kebijakan distribusi, kemudian dijelaskan juga mengenai elemen people (orang),
physical evidence (bukti fisik), dan process (proses jasa itu sendiri). Paparannya
adalah seperti di bawah ini:
1. Kebijakan Produk (Product)
Kebijakan produk dari TK/RA Daarul Ikhwan sendiri dapat dilihat dari
program-program yang ditawarkan oleh TK Daarul Ikhwan, baik kurikulum nya
maupun dari kegiatan ekstrakulikuler yang dapat menambah kemampuan murid.
Kurikulum TK/ RA Daarul Ikhwan menggunakan kurikulum 2011 yang
dikeluarkan oleh kementerian Agama yang mengacu pada pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai kurikulum yang digunakan oleh TK/ RA Daarul Ikhwan.
a. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum TK/RA memuat Lingkup Pengembangan, Muatan
Lokal dan Pengembangan Diri, dengan rincian sebagai berikut:
KOMPONEN ALOKASI WAKTU
A) LINGKUP PENGEMBANGAN
1. PEMBIASAAN
Akhlak perilaku (Ahlak Karaimah)
social emosional dan kemandirian
2. KEMAMPUAN DASAR
a. Agama Islam
b. Bahasa
c. Kognitif
d. Fisik
15 jam (900 menit)
30 jam pelajaran
A) MUATAN LOKAL
B) PENGEMBANGAN DIRI
4 jam (240 menit)
8 jam pelajaran
b. Muatan Kurikulum
1) Lingkup Pengembangan pembentukan perilaku melalui:
Akhlak Karimah, social emosional, dan kemandirian.
2) Lingkup Pengembangan Kemampuan Dasar melalui:
a) Agama Islam
b) Bahasa
c) Kognitif
d) Fisik
3) Muatan Lokal (nantinya disesuaikan dengan daerah masing-masing)
4) Kegiatan Pengembangan Diri
a) Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan:
Rutin
Spontan
Terprogram
Keteladanan
b) Pengembangan potensi dan ekspresi diri
Sesuai dengan bakat dan minat
Kepemimpinan dan Bela Negara
Bidang Seni
c) Sesuai dengan minat
d) Penunjang kurikulum (nilai-nilai kecakapan dan perluasan
wawasan)
e) Pembagian tugas guru.
c. Pengaturan Beban Belajar
1. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 minggu.
2. Satu jam tatap muka ( satu jam pelajaran) adalah 30 menit.
3. Jam belajar efektif per hari adalah 2,5 jam ( 150 menit). Berarti 5 jam
pelajaran.
4. Jam belajar per minggu 15 jam (900 menit), berarti 30 jam pelajaran dan
pertahun 510 jam (30.600 menit).
5. Perencanaan pembelajaran untuk satu hari terdiri dari :
Pertemuan pagi : 30 menit
Kegiatan inti : 60 menit
Istirahat makan : 30 menit
Pertemuan siang : 30 menit
6. Alokasi waktu untuk pengembangan ekspresi dan potensi diri ditambah 30
menit
7. Pengembangan diri dalam rangka pembentukan karakter disesuaikan dengan
kondisi dan situasi TK/ RA, terintegrasi dalam setiap kegiatan.
8. Penyusunan program pembelajaran melalui pendekatan tematik yang
merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang atau
aspek pengembangan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi peserta didik.
9. Tema yang digunakan adalah tema yang ada, dapat disesuaikan dengan satuan
pendidikan dengan tidak mengurangi minggu efektif.
Selain kurikulum yang ditawarkan oleh TK RA Daarul Ikhwan, di TK ini juga
terdapat fasilitas serta sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar dan juga mendukung perkembangan anak-anak seperti sarana bermain yang
memiliki banyak variasi dengan letak yang nyaman dan bersih, terdapat juga ruang
bermain baik didalam maupun diluar ruangan. Dan juga terdapat ruang ibadah/ Masjid
yang dapat digunakan sewaktu-waktu, baik untuk aktivitas ibadah ataupun digunakan
oleh guru dan murid untuk berlatih ibadah, membaca Al-Qur’an ataupun kegiatan
keagamaan lainnya.
Pendidikan di TK RA Daarul Ikhwan dilaksanakan dengan prinsip bermain sambil
belajar, atau belajar seraya bermain, yagn disesuaikan dengan perkembangan anak
didik. Pelaksanaan pendidikan tersebut harus terencana, terprogram, dan tetap
memperhatikan tingkat perkembangan anak, penggunaan metode belajar mengajar di
TK RA Daarul Ikhwan sendiri disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan
anak didik. Rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan kegiatan tentang cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di TK
RA Daarul Ikhwan ditunjukkan dalam bentuk program kegiatan belajar (PKB). PKB
tersebut disiapkan dalam rangka pembenyukan akhlaq/ perilaku melalui pembiasaan
dan pengembangan kemampuan dasar yang ada pada diri anak didik sesuai dengan
tahap perkembangannya. PKB tersebut dicapai melalui tema-tema yang sesuai dengan
lingkungan anak.Dan telah disusun sedemikian rupa sehingga semua akhlaq atau
perilaku dan kemampuan dasar dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.Adapun
pengembangan kemampuan dasar meliputi beberapa pengembangan.Salah satunya
adalah pengembangan kemampuan dasar daya pikir.Program pengembangan
kemampuan dasar atau kegiatan pengembangan kemampuan dasar adalah kegiatan
yang dipersiapkan oleh guru untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu sesuai
dengan tahap perkembangan anak.
2. Kebijakan Harga (Price)
Di dalam menentukan kebijakan harga, TK RA Daarul Ikhwan menyesuaikan
kebijakan penentuan harga dengan target pasar dari TK RA Daarul Ikhwan yang telah
ditentukan sebelumnya. Karena TK RA Daarul Ikhwan sendiri memiliki target untuk
kalangan menengah ke bawah maka harga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi dan
cenderung dibawah rata-rata dari TK yang ada. Biarpun biaya yang dibebankan
cenderung murah, bahkan sangat rendah jika dibandingkan TK yang lainnya tetapi
mutu dan kualitas dari TK RA Daarul Ikhwan tetap menjadi prioritas utama.
Berikut adalah rincian biaya dari TK RA Daarul Ikhwan:
Biaya pendaftaran : Rp 20.000,-
Uang pangkal : Rp 950.000,-
Uang bayaran per bulan : Rp 110.000,-
Uang Les : Rp 20.000,-
Uang Kas : Rp 10.000,-
Dari uang pangkal yang dibayarkan sebesar Rp 950.000,-, murid- murid TK RA
Daarul Ikhwan mendapatkan tas, buku pelajaran yang dapat digunakan selama satu
tahun, alat-alat tulis seperti tempat pensil, penghapus, penggaris dan alat mewarnai
yaitu crayon, dan 5 pasang baju seragam sekolah. Dari rincian diaatas juga disebutkan
tentang uang les, tetapi uang les tersebut tidak diwajibkan, hanya untuk anak-anak
yang mau mengikuti pelajaran tambahan saja, seperti pelajaran tambahan untuk
menggambar dan membaca. Apabila para orang tua murid sedang memiliki kesulitan
financial maka orang tua murid dapat mencicil biaya-biaya tersebut, kebijakan ini
dibuat karena TK RA Daarul Ikhwan tidak ingin membebani para orang tua murid
dengan biaya yang tinggi. Jadi para orang tua murid yang memiliki budget terbatas
tidak perlu khawatir akan sarana pendidikan yang murah tetapi tidak murahan dan
tetap berkualitas baik.
3. Kebijakan Promosi (Promotion)
Untuk menarik minat para orang tua, TK RA Daarul Ikhwan melakukan beberapa
promosi, yang paling sering digunakan untuk melakukan promosi adalah
menyebarkan brosur-brosur dan pemasangan spanduk untuk menarik minat para
orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anak mereka. Tetapi reputasi yang baik
yang dimiliki TK RA Daarul Ikhwan menjadi salah satu faktor kunci di dalam proses
promosi itu sendiri, TK Daarul Ikhwan dikenal sebagai salah satu Taman kanak-
kanak yang dikenal memliki kualitas yang baik dan guru-guru yang kompeten dengan
biaya yang terjangkau, reputasi ini akhirnyan menyebar dari mulut ke mulut, sehingga
pola pemasaran world of mouth terjadi disini. TK RA Daarul Ikhwan juga memiliki
website yang didalam nya berisi profil dan visi misi dari TK tersebut, tetapi sayang
nya hal ini belum dapat digunakan dengan maksimal untuk sarana promosi. Padahal
di era yang serba online ini pemasaran dengan menggunakan sarana seperti jejaring
social dan website pribadi bisa menjadi sarana yang cukup ampuh untuk menarik
minat konsumen.
4. Lokasi (Place)
TK Daarul Ikhwan terletak di Jl. Asem RT 003/04 No.17 Kelapa Dua Wetan
Jakarta Timur. Bisa dikatakan di wilayah tersebut TK Daarul Ikhwan memiliki letak
yang cukup strategis, terletak tidak jauh dari jalan raya yang banyak dilalui angkutan
umum dan kendaraan pribadi, dan juga letaknya berdekatan dengan fasilitas umum
lainya seperti pom bensin dan kantor polisi menjadi salah satu keunggulan didalam
penentuan lokasi TK RA Daarul Ikhwan sendiri. Lokasi ini juga disesuaikan dengan
keadaan penduduk sekitar yang memiliki anak-anak balita atau diatas 5 tahun,
sehingga penduduk sekitar dapat menyekolahkan anaknya dengan mudah tanpa harus
mengeluarkan biaya transport yang terlalu mahal, dan pengawasan terhadap anak-
anak mereka pun dapat dilakukan dengan lebih mudah.
5. People
Yang termasuk elemen people (orang) di dalam penelitian ini adalah para guru,
para staf dan Kepala Sekolah yang ada di TK RA Daarul Ikhwan serta para konsumen
yaitu para orang tua murid dan para murid. Para guru di TK RA Daarul Ikhwan
diutamakan adalah mereka yang telah menempuh jenjang pendidikan S1 dan telah
mengikuti pendidikan Guru TK dan pelatihan ketrampilan khusus, ketrampilan khusus
disini adalah ketrampilan yang digunakan terkait didalam pendidikan Taman Kanak-
Kanak, seperti mendongeng, menggambar, bercerita dan lainnya. Pelatihan ini
didapatkan para guru dari pelatihan yang diadakan oleh Departemen Agama ataupun
pelatihan yang diadakan oleh penerbit bahan-bahan bacaan para murid, seperti
Erlangga. Para Guru diharapkan mampu untuk mendidik dan membimbing para murid
agar memiliki ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan menghitung agar
nantinya murid tersebut memiliki kemampuan yang memadai agar dapat melanjutkan
ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Dasar. selain kompetensi-kompetensi
dasar para guru yang sudah disebutkan sebelumnya terdapat satu kompetensi inti yang
benar-benar harus dimiliki oleh para guru dan staf, Kompetensi inti yang diutamakan
harus dimiliki oleh para Guru yaitu kecintaan kepada anak-anak, para guru juga
dituntut agar dapat mendidik murid-murid TK RA Daarul Ikhwan seperti mendidik
anak-anak mereka sendiri. Kecintaan inilah yang nantinya dapat membuat para guru
ikhlas memberikan pelayanannya kepada para murid dan para orang tua murid.
keinginan untuk menjadikan anak-anak tersebut menjadi lebih baik juga menjadi
motivasi para guru didalam mengajar di TK ini. Salah satu guru yang kami
wawancarai mengatakan bahwa memang yang terpenting adalah bagaimana membuat
anak-anak merasa nyaman dan nantinya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya dengan kualitas yang baik, dan imbalan yang mereka cari hanyalah
kehidupan yang baik diakhirat kelak, begitu kira-kira kutipan dari wawancara yang
kami lakukan. Di TK RA Daarul Ikhwan sendiri dipimpin oleh seorang Kepala
Sekolah, yaitu Ibu Hj. Chafidatun. Spd.I. Beliau lahir di Purwerejo, 10 Desember
1957. Mulai menjabat pada tahun 2014 menggantikan Kepala Sekolah sebelumnya
yaitu Ibu Hj. Supiyati yang telah menjabat sejak tahun 1999, atau saat TK ini berdiri.
Sebelum diutus oleh Kementerian Agama untuk menjadi Kepala Sekolah di TK RA
Daarul Ikhwan, sebelumnya Ibu Hj. Chafidatun, Spd.i adalah seorang Pegawai Negeri
Sipil yang bertugas di Kantor Urusan Agama. Sedangkan apabila dilihat dari sisi
konsumen, konsumen TK RA Daarul Ikhwan ini adalah para orang tua murid dan
anak-anak yang bersekolah di TK ini. Yang karateristiknya sudah dijelaskan
sebelumnya pada subbab segmentasi-target- dan posisi di pasar.
6. Phisical Evidence
Phisical evidence disini artinya dalah lingkungan fisik dimana jasa tersebut
disampaikan, dalam hal ini berarti physical evidence tersebut adalah lokasi dimana
jasa yang ditawarkan oleh TK RA Daarul Ikhwan itu disampaikan yaitu di TK RA
Daarul Ikhwan sendiri yang lokasi dan tempatnya sudah dijelaskan sebelumnya di
aspek Pemasaran pada subbab Manajemen Pemasaran pada kebijakan Place. Semua
fasilitas seperti ruang belajar, perpustakaan, arena bermain, aula dan lainnya adalah
tempat atau aset berwujud yang membuktikan bahwa jasa tersebut dalam hal ini jasa
yang ditawarkan TK RA Daarul Ikhwan benar-benar dilakukan.
7. Process
Proses yang dimaksud disini adalah bagaimana proses jasa itu sendiri dilakukan,
didalam hal ini kami mengidentifikasi proses tersebut dari metode belajar yang
digunakan para guru, dan bagaimana guru menilai serta mengkomunikasikan nilai
tersebut kepada para orang tua murid. Didalam aktivitas belajar mengajar sehari- hari
di TK RA Daarul Ikhwan, salah satu metode yang digunakan adalah dengan membagi
siswa menjadi 3 kelompok di setiap kelas nya, kemudian disediakan 3 meja untuk
masing-masing kelompok, di meja tersebut diletakkan buku dengan nomor absen
yang tertera di buku tersebut. kemudian guru akan menjelaskan beberapa hal, setelah
guru tersebut selesai menjelaskan biasanya guru tersebut akan memberikan latihan
kepada murid-murid nya, siswa yang aktif biasanya akan mengambil buku yang sudah
disediakan sebelumnya di meja dan mengerjakan tugas tersebut, secara tidak langsung
metode itu digunakana untuk melihat keaktivan dari anak tersebut.
Untuk anak-anak yang kurang disiplin biasanya guru akan memberikan
pengarahan yang halus agar anak merasa tidak tertekan, pemberian hadiah atau
bingkisan kepada anak- anak yang disiplin dan berkelakuan baik juga merupakan
salah hal yang sering digunakan untuk melatih anak-anak agar tertarik untuk berbuat
baik dan lebih disiplin.
Dalam melaksanakan penilaian ada beberapa alat penilaian yang dapat digunakan
dan dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pengamatan (Observasi) dan pencatatan anekdot (Anecdotal Record)
1) Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang pengisiannya berdasarkan
atas pebgamatan lansung terhadap sikap dan juga perilaku anak.
2) Pencatatan anekdot (Anecdotal Record)
Anecdotal Record merupakan kumpulan catatan tentang sikap dan perilaku
anak dalam situasi- situasi tertetntu.Kesimpulan dari catatan tersebut meliputi
aktivitas anaknya yang bersifat positif dan negative.
b. Pemberian Tugas
Penilaian pada pemberian tugas dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada
anak, baik secara individual, secara berpasangan, maupun secara kelompok, yang
berkaitan dengan kemampuan yang ingin dicapai.
c. Portofolio
Porto folio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan dari hasil- hasil kerja anak-anak
yang dapat menggambarkan ketrampilan anak yang berkembang.
d. Performance
Performance untuk penampilan kemampuan karya anak.
Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada kemampuan yang hendak
dicapai dalam satuan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktu tertentu
dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang telah ditentukan. Penilaian
dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan penilaian, tetapi ketika kegiatan
belajar dan bermain berlangsung, guru juga dapat mengguakan momen tersebut untuk
memberikan penilaian. Hal-hal yang dapat dicatat oleh guru sehari-hari sebagai bahan
penilaian adalah:
a. Anak-anak yang belum selesai, anak-anak yang dapat menyelesaikan tugas dan
anak-anak yang dapat menyelesaikan tuga slebih cepat dari anak- anak yang
lainnya.
b. Kebiasaan atau perilaku anak yang belum sesuai dengan target yang diharapkan.
c. Kejadian-kejadian penting yang terjadi pada hari tersebut.
Pemberian nilai sendiri dilaksanakan berdasarkan data atau informasi
perkembangan anak yang diperoleh baik melalui observasi atau pengamatan maupun
pemberian tugas yang kemudian disimpulkan dalam bentuk uraian singkat.
(deskripsi).
Pelaporan hasil penilaian dilakukan dalam rangka untuk memberikan penjelasan
kepada orang tua dan pihak lain yang memerlukan tentang pertumbuhan dan
perkembangan dan hasil yang dicapai oleh anak selama berada di TK RA Daarul
Ikhwan. Pelaporan berbentuk uraian (deskripsi) dari masing-masing program
kegiatan belajar yang dikembangkan di TK RA Daarul Ikhwan, yaitu:
a. Program pengembangan pembentukan perilaku
b. Program pengembangan moral agama Islam
c. Program pengembangan kompetensi dasar, agar pembuatan laporan ini lebih
dipahami oleh guru, maka diperlukan petunjuk pelaksanaan.