pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/feasibility+rokok1.docx · web viewmateri dari suatu...

130
I. EXECUTIVE SUMMARY Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang apa saja yang harus dipertimbangkan layak atau tidak layaknya PT.X kedepan dengan aspek dalam studi kelayakan bisnis. Industri rokok di Indonesia merupakan industri yang layak untuk investasi. Hal ini dikarenakan banyaknya konsumen rokok yang cukup banyak dan menjajikan di Indonesia hal ini terbukti dari pasar yang terus kian meningkat dari tahun ke tahunnya dengan pertumbuhan sebesar 4% sampai dengan 8,3% per tahunnya. Pada saat ini pabrik rokok ini mempunyai kapasitas sebesar >2 miliar pack per tahun. Dengan kapasitas sebesar ini maka perusahaan ini mampu memenuhi permintaan pasar pada saat ini yang mencapai 1,5-1,9 miliar pack per tahun . Proses yang ada dalam pabrik ini menggunakan mode operasi kontinyu. Berdasarkan perhitungan ekonomi, PT. X ini mempunyai nilai NPV untuk proyek ini sekitar 31 Trilyun, IRR sebesar 23,18%. Dari segi suplai dan bahan baku PT. X didukung banyak sumber bahan baku dari seluruh penjuru pulau jawa sehingga untuk kebutuhan bahan baku sebesar 14-19 ton per tahun sangat mudah diperoleh karena mengingat kapasitas suplai bahan baku dari luar sebesar 7 – 8 kali lipat. Serta di dukung dengan program safety stock untuk kebutuhan lainnya suplai didapatkan dari daerah sekitar yang cukup potensial sehingga untuk kebutuhan bahan baku dan 1

Upload: vananh

Post on 11-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

I. EXECUTIVE SUMMARY

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang apa saja

yang harus dipertimbangkan layak atau tidak layaknya PT.X kedepan dengan

aspek dalam studi kelayakan bisnis. Industri rokok di Indonesia merupakan

industri yang layak untuk investasi. Hal ini dikarenakan banyaknya konsumen

rokok yang cukup banyak dan menjajikan di Indonesia hal ini terbukti dari pasar

yang terus kian meningkat dari tahun ke tahunnya dengan pertumbuhan sebesar

4% sampai dengan 8,3% per tahunnya. Pada saat ini pabrik rokok ini mempunyai

kapasitas sebesar >2 miliar pack per tahun. Dengan kapasitas sebesar ini maka

perusahaan ini mampu memenuhi permintaan pasar pada saat ini yang mencapai

1,5-1,9 miliar pack per tahun .

Proses yang ada dalam pabrik ini menggunakan mode operasi kontinyu.

Berdasarkan perhitungan ekonomi, PT. X ini mempunyai nilai NPV untuk proyek

ini sekitar 31 Trilyun, IRR sebesar 23,18%. Dari segi suplai dan bahan baku PT.

X didukung banyak sumber bahan baku dari seluruh penjuru pulau jawa sehingga

untuk kebutuhan bahan baku sebesar 14-19 ton per tahun sangat mudah diperoleh

karena mengingat kapasitas suplai bahan baku dari luar sebesar 7 – 8 kali lipat.

Serta di dukung dengan program safety stock untuk kebutuhan lainnya suplai

didapatkan dari daerah sekitar yang cukup potensial sehingga untuk kebutuhan

bahan baku dan suplai untuk kebutuhan ke depan tidak menjadi masalah. dari

aspek pemasaran dan pendistribusian PT. X bekerja sama dengan perusahaan

cargo yaitu PT. Handal logistik Nusantara untuk pendistribusian barang jadi.

Dari segi lokasi, lokasi yang ada saat ini adalah lokasi kawasan industri.

Yang tentunya sudah dirancang oleh pemerintah daerah setempat sebagai pusat

industri. Sampai saat ini lokasi ini sangat cocok karena fasilitas yang disediakan

oleh pemerintah dijamin ketersediaannya serta lokasi yang bebas macet dan jauh

dari penduduk sehingga tidak menimbulkan dampak langsung ke masyarakat.

1

Page 2: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

II. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Uang dan modal ternyata bukanlah satu-satunya kunci sukses untuk

melakukan kegiatan usaha. Kreativitas, kemampuan menangkap peluang usaha,

dan keuletan adalah kunci yang lebih utama. Sebab kreativitas mampu melahirkan

berbagai alternatif yang tidak terpikirkan oleh mereka yang tidak kreatif.

Kemampuan menangkap peluang usaha dapat menghasilkan uang dan tawaran

modal dari pihak lain. Keduanya menjadi lengkap apabila disertai dengan

keuletan. Mereka yang ulet biasanya akan tampil sebagai pemenang. Seorang

wirausaha yang ulet dan pantang mundur, walaupun hanya memiliki kecakapan

dan dana yang relatif terbatas akan dapat mengalahkan orang lain yang memiliki

dana dan kecakapan yang lebih baik, tapi tidak ulet. Banyak contoh membuktikan

bahwa hanya pengusaha yang uletlah yang dapat bertahan dalam menghadapi

tantangan. Untuk memulai kegiatan usaha, seseorang perlu melakukan

perencanaan danperhitungan dengan melakukan evaluasi terhadap kelayakan

usaha. Kelayakan usaha mencakup perkiraan laba rugi perusahaan, perkiraan arus

kas dan analisanya yang dibuat sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu

rencana usaha atau investasi usaha akan dilanjutkan atau dihentikan. Menghitung

kelayakan usaha juga penting sebagai pertimbangan pihakpenyandang dana atau

Bank untuk menilai layak tidaknya diberikan pinjaman dana atas usaha yang akan

didirikan. Materi dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat

aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis, aspek yuridis, dan aspek keuangan.

1. Sejarah Perusahaan

PT. X merupakan salah satu afiliasi dari Philip Morris International. PT. X

memulai bisnis di Indonesia pada bulan April 1984, pada saat memulai bisnis di

Indonesia PT X memproduksi dan mendistribusikan produk dengan menggunakan

Third Party yang memakai lisensi. PT X. Sampai pada akhirnya pada tahun 2006

memulai kegiatan manufaktur sendiri di Bekasi, Jawa Barat pada Mei 2006.

Saat ini, PT X - Bekasi Manufaktur Center memproduksi rokok,. Pada bulan Mei

2005, PT X, berhasil memperoleh mayoritas PT HM Sampoerna Tbk. saham.

Sampai saat ini, PT X memiliki 98,18% dari PT HM Sampoerna Tbk. saham.

2

Page 3: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Setelah mengkauisisi Sampoerna, PT. X menjadi leader dalam market share rokok

di Indonesia, menguasai 29,9% market di Indonesia mengungguli perusahaan

besar lainnya seperti PT.Gudang Garam, tbk dan PT.Djarum Tbk. Untuk produk

Marlboro sendiri yang diproduksi di Indonesia, mampu menguasai 5.2% market

share Indonesia, dan untuk penjualan rokok dengan kategori khususnya rokok

putih produk Marlboro menguasai kurang lebih 90% market disusul dengan

British Asian tobacco di posisi kedua dengan 7% market.

PT X Internasional adalah perusahaan induk PT. HM Sampoerna yang berkantor

pusat di Lausanne Swiss, dan merupakan perusahaan rokok terbesar di dunia:

1. PT. X Internasional memproduksi sejumlah merek rokok terlaris

di dunia, termasuk merek rokok nomor satu di dunia.

2. Merek-merek PT. X diproduksi di 51 pabrik di dunia

dan dijual di lebih dari 160 negara.

3. Sejak berdiri pada abad ke-19, PT. X Internasional telah tumbuh menjadi

organisasi yang mendunia; kini memiliki 75 ribu karyawan. Antara tahun 1970

dan 2007, PT. X Internasional mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Volume

meningkat dari 87 juta batang menjadi 850 miliar batang. Pertumbuhan volume

ini disertai dengan peningkatan pendapatan yang mengagumkan, yaitu dari $425

juta menjadi lebih dari $55 miliar dalam periode yang sama. Pada tahun 2007, PT.

X Internasional meraih laba usaha sebesar $8,9 miliar, atau meningkat lebih dari

seratus kali lipat dibandingkan tahun 1970. Melalui penilaian kinerja keuangan,

perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya, menentukan phase

out terhadap unit-unit bisnis. yang tidak produktif, menentukan balas jasa internal

dan menentukan harga saham secara wajar, sehingga perusahaan memiliki kinerja

yang baik.

3

Page 4: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

III. ANALISA PASAR DAN KONSEP PEMASARAN

Indonesia merupakan negara terbesar ketiga pengguna rokok, dengan

jumlah perokok sekitar 250 juta jiwa. Sebagai salah satu sumber penerimaan

negara, cukai mempunyai konstribusi yang sangat penting dalam APBN

khususnya dalam kelompok Penerimaan Dalam Negeri. Penerimaan cukai

dipungut dari 3 (tiga) jenis barang yaitu; etil alkohol, minuman mengandung etil

alkohol dan hasil tembakau terhadap penerimaan negara yang tercermin pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun anggaran 1990/1991, penerimaan cukai hanya sebesar Rp. 1,8

triliun atau memberikan kontribusi sekitar 4 persen dari penerimaan dalam negeri,

pada tahun anggaran 1999/2000 jumlah tersebut telah meningkat menjadi Rp. 10,4

triliun atau menyumbang sebesar 7,3 persen dari penerimaan dalam negeri. Pada

tahun anggaran 2003, penerimaan cukai ditetapkan sebesar Rp. 27,9 triliun atau

sebesar 8,3 persen dari penerimaan dalam negeri.

Hal ini berarti kontribusi penerimaan cukai terhadap penerimaan dalam

negeri selama kurun waktu 1 dasawarsa, telah meningkat sekitar 100 persen. Dari

penerimaan cukai tersebut, 95 persen berasal dari cukai hasil tembakau yang

diperoleh dari jenis hasil tembakau (JHT) berupa rokok sigaret kretek mesin,

rokok sigaret tangan dan rokok sigaret putih mesin, yang dihasilkan oleh industri

rokok.

A. Pemasaran

Peranan industri rokok dalam perekonomian Indonesia saat ini terlihat

semakin besar, selain sebagai motor penggerak ekonomi juga menyerap banyak

tenaga kerja. Industri rokok mengalami pertumbuhan yang signifikan

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari kurun waktu 2005-

2009, pertumbuhan industri rokok sebesar 17,53% jauh melampaui pertumbuhan

penduduk yang hanya 4,59%

4

Page 5: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

1. Deskripsi Produk

Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau

yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau

dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma

tertentu.

Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun

tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan

efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya:

Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan

cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat

bantu sederhana.

Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya

menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam

mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok

berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu

menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang

5

Page 6: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan

mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi

berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin

pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok

dalam pres, satu pres berisi 10 pak.

Rokok Berdasarkan Filter :

Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak

terdapat gabus.

Rokok yang dihasilkan oleh PT. Philip Morris adalah Rokok Putih yang

menggunakan Filter dan Diproses dengan menggunakan mesin sigaret

kretek.

2. Input Produksi (Bahan Baku)

Rokok dibuat dari ramuan dan perpaduan berbagai jenis tembakau,

cengkeh, saus dan bahan-bahan pembantu pilihan lainnya. Proses pembelian

tembakau menuntut ketelitian yang tinggi dan penghayatan yang mendalam dari

para ahli tembakau (grader), baik tentang aroma, rasa maupun ciri-ciri fisiknya.

Daun tembakau kering, sebelum siap untuk dijadikan bahan baku rokok,

memerlukan proses pengolahan yang panjang dan rumit, yaitu dimulai dari

pemisahan gagang-gagang, pembersihan benda-benda asing, perajangan, untuk

menjaga aspek hygienisnya hingga akhirnya dikemas dalam kemasan khusus

untuk disimpan dalam gudang dengan suhu dan kelembaban tertentu.

Cengkeh yang mempunyai nama latin "Eugenia Caryophyllus" (Eugenia

aromatica O.K.) sebagai bahan utama bagi rokok kretek seperti halnya tembakau,

6

Page 7: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

juga memerlukan teknik pemilihan, pemrosesan dan penyimpanan yang rumit.

Sejak tahap pembelian masalah pengendalian mutu sudah merupakan bagian yang

penting. Cengkeh dengan kualitas tinggi yang dibeli akan mengalami proses

pembersihan, perajangan dan pengeringan terlebih dahulu sebelum disimpan

dalam silo-silo stainless demi menjaga aspek hygienisnya. Bahan pembantu yang

digunakan filter dan kertas sigaret (ambri).

3. Proses Pembuatan Rokok

Dalam garis besarnya, proses produksi rokok dibagi dalam 3 (tiga) tahap

kegiatan utama, yaitu :

1. Pra-produksi

Setelah melalui proses seleksi yang ketat pada saat pembelian, Bahan baku

utama yang telah diproses kemudian dicampur dengan saus hingga siap dibuat

menjadi rokok.

2. Produksi

Rokok yang dihasilkan ada tiga jenis utama, yaitu klobot dan Sigaret Kretek

Tangan (SKT) sebagai hasil kreasi pekerja yang trampil dengan menggunakan

alat giling dari kayu serta Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang diproses dengan

mesin-mesin otomatis berkecepatan tinggi.

3. Pengepakan

Batangan-batangan rokok yang telah jadi, membutuhkan beberapa lapis

kemasan dengan berbagai ukuran sesuai jenis produk, isi serta keperluan

distribusinya. Fungsi pengemasan di sini selain berguna untuk

mempertahankan mutu rokok, juga untuk memberikan citra terhadap produk.

Proses pengepakan rokok menjalani beberapa tahap pengemasan secara

berlapis. Kemasan lapisan pertama adalah kertas kaca untuk jenis rokok SKT

dan kertas yang berlapis alluminium foil untuk jenis rokok SKM. Lapisan

kedua adalah pembungkus (etiket) yang telah mengalami proses cetak terlebih

dahulu. Pengemasan ketiga dalam bentuk press atau slof, kemasan keempat

dalam bentuk bal (corrugated).

7

Page 8: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

B. Perkembangan Pasar

Perkembangan pasar rokok di Indonesia mulai kurun waktu tahun 1981

sampai tahun 2002, secara rata-rata berdasarkan jenis hasil tembakau (JHT) paling

tinggi adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM), dengan rata-rata pertumbuhan sebesar

11,08 persen. Pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah Sigaret Putih Mesin

(SPM), dengan pertumbuhan 6,70 persen, diikuti oleh Sigaret Kretek Tangan

(SKT) sebesar 4,19 persen, dan rokok Klobot (KLB) sebesar 3,04 persen.

Tabel 3.1 Pertumbuhan Pasar

8

Page 9: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Gambar 3.1. Grafik Perkembangan Produksi RokokDilihat dari pangsa pasar rokok berdasarkan JHT, Sigaret Kretek Mesin

(SKM) menduduki peringkat tertinggi. Selama kurun waktu tersebut, SKM

mampu meraih pangsa rata-rata sebesar 44,83 persen, diikuti oleh Sigaret Kretek

Tangan (SKT) sebesar 33,85 persen, serta Sigaret Putih Mesin (SPM) sebesar

20,62 persen. Rokok Klobot (KLB) dan Klembak (KLM) hanya mempunyai

pangsa sebesar 0,70 persen.

Tabel 3.2 Rata-rata pertumbuhan dan pangsa JHT

Dilihat dari total produksi secara keseluruhan JHT, produksi rokok

mencapai puncaknya pada tahun 1998 dengan total produksi sebanyak 269,85

miliar batang dengan nilai sebesar Rp. 22, 09 Triliun. Setelah tahun tersebut, total

kemudian mengalami penurunan, tahun 1999 sebesar 254,17 miliar batang dengan

nilai sebesar Rp. 30,32 Triliun. Walaupun secara produksi sampai tahun 2001

terus mengalami penurunan, tetapi secara nilai pada tahun 2001 masih

menunjukkan peningkatan dengan nilai sebesar Rp. 54,79 Triliun. Berdasarkan

9

Page 10: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

estimasi BPS, produksi rokok tahun 2002 sebesar 207,6 miliar batang, dengan

nilai produksi sebesar Rp. 51,90 Triliun.

Grafik 3.2. Perkembangan Produksi dan Nilai Rokok

Tabel 3.3. Total Produksi dan Nilai Industri Rokok

Produksi rokok kretek di Indonesia tidak hanya menjadi konsumsi

masyarakat Indonesia saja, tetapi sudah diekspor ke mancanegara. Ekspor rokok

10

Page 11: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

khususnya rokok kretek Indonesia sudah mencapai berbagai negara tujuan.

Negara yang paling besar menjadi tujuan ekspor rokok kretek Indonesia adalah

Malaysia dengan volume 5.041.217 kg dengan nilai US$ 61.184.464. dan

beberapa negara di kawasan Asia, di antaranya adalah Thailand, Kamboja dan

Jordan.

Tabel 3.4. Perkembangan Ekspor Rokok di Indonesia

Grafik 3.3 Perkembangan Ekspor Rokok di Indonesia

C. Strategi Permasaran

Membangun ekuitas merek yang kuat adalah isu utama bagi pihak top

manajemen karena hal tersebut ikut menentukan nilai dari sebuah perusahaan.

Salah satu contoh efek dari ekuitas merek yang kuat adalah meningkatnya nilai

harga saham di pasar uang. Transaksi penjualan saham PT Handjaja Mandala

Sampoerna Tbk senilai Rp 18,58 triliun oleh PT. X Tbk merupakan salah satu

contoh nyata. (KOMPAS, 19 Maret 2005)

Menurut Angky Camaro, CEO Bisnis Lokal PT. X menyatakan bahwa

yang sebenarnya dibeli oleh PT. X adalah kultur yang termasuk bagian dari

ekuitas merek Sampoerna sebesar US$ 4 Milliar sedangkan nilai buku aset

11

Page 12: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Sampoerna seperti mesin, gedung, dan sebagainya hanya dihargai sekitar US$ 1

Miliar. (SWAsembada, Juli 2005)

Jika suatu produk telah memiliki ekuitas merek yang kuat, maka dengan

mudahnya mereka dapat mengembangkan mereknya melalui berbagai macam

strategi seperti co-branding, brand extention, line extension serta beberapa strategi

pengembangan merek lainnya. Perluasan merek atau brand extension dewasa ini

lazim digunakan oleh perusahaan – perusahaan di Indonesia sejak adanya krisis

ekonomi dan moneter pada tahun 1997.

Menurut Yadi Budhisetiawan, Managing Director Force One ”Selling &

Distribution Consultant menyatakan bahwa untuk membangun brand awareness

produk baru dibutuhkan biaya iklan rata - rata Rp 2 – 3 Miliar, sedangkan setelah

biaya iklan yang dibutuhkan meningkat menjadi rata – rata Rp 6 – 8 Miliar.

Kondisi ini tentunya membuat perusahaan berpikir dua kali dalam meluncurkan

produk baru dengan menggunakan merek yang benar – benar baru. Sehingga

strategi perluasan merek merupakan salah satu alternatif di dalam mensiasati

kondisi tersebut.

D. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran sangat erat kaitannya dengan manajemen pemasaran.

Manajemem pemasaran mempunyai tugas mempengaruhi tingkat, waktu, dan

komposisi permintaan dengan cara membantu organisasi mencapai tujuannya.

Manajemen Pemasaran pada dasarnya adalah manajemen pemenuhan permintaan.

manajemen Pemasaran mengelola permintaan dengan melakukan riset pemasaran,

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Dalam perencanaan pemasaran,

pemasar harus membuat keputusan pada target pasar, posisi pasar, pengembangan

produk, harga, saluran distribusi, distribusi fisik, komunikasi, dan promosi.

Pemasaran bekerja di pasar konsumen secara formal dilakukan oleh manajer

penjualan, tenaga penjualan, periklanan dan promosi mengelola, peneliti

pemasaran, manajer layanan pelanggan, manajer produk dan merek, pengelola

pasar dan industri, dan wakil presiden pemasaran. Konsep pemasaran menyatakan

bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi menjadi lebih efektif daripada

12

Page 13: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran adalah menentukan dan

memenuhi kebutuhan dan keinginan target pasar.

Konsep Pemasaran yang dimiliki PT. X bersandar pada empat pilar yakni :

Target Pasar, Costomer needs, Integrated marketing dan profitabilitas. Pada

Target pasar PT. X menargetkan pasar pada seluruh wilayah indonesia yang

tentunya target pasar tersebut ditujukan pada orang – orang yang sudah cukup

umur atau kategori dewasa. Untuk Customer needs, kebutuhan masyarakat

indonesia akan kebutuhan rokok cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel

diatas. Ketika semua departemen perusahaan bekerja sama untuk melayani

kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu (Integrated

Marketing). Pemasaran terpadu mengambil dua aspek. Pertama, berbagai tenaga

dan fungsi pemasaran, penjualan, iklan, manajemen produk, riset pemasaran, dan

sebagainya harus bekerja sama. Kedua harus terkoordinasi pada departemen yang

lain. Untuk mendorong kerja sama antara semua departemen, perusahaan

melakukan pemasaran internal maupun pemasaran eksternal pemasaran.

Pemasaran eksternal adalah pemasaran diarahkan pada orang-orang luar

perusahaan. pemasaran internal adalah bertugas mempekerjakan, pelatihan, dan

memotivasi karyawan yang ingin melayani pelanggan dengan baik. Bahkan

pemasaran internal harus mendahului pemasaran eksternal. Tidak masuk akal

untuk menjanjikan pelayanan prima sebelum staf perusahaan siap untuk

memberikan pelayanan prima. Yang terakhir adalah profitability, Tujuan akhir

dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka,

tujuan utama PT. X adalah keuntungan. Manajer Pemasaran harus memberikan

nilai kepada pelanggan dan keuntungan bagi organisasi. Manajer pemasaran

beserta jajaran petinggi harus mengevaluasi profitabilitas semua strategi

pemasaran dan memilih keputusan alternatif yang paling menguntungkan untuk

kelangsungan hidup jangka panjang dan pertumbuhan perusahaan.

1. Strategi

1.1 Segmentasi

PT.X membagi masyarakat kedalam segmen masyarakat terdidik yang

mengerti benar akan bahaya merokok tetapi tetap memilih untuk merokok. Pada

segmen masyarakat terdidik, terdapat konsumen yang sangat potensial bagi

13

Page 14: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

produsen rokok, yaitu kalangan anak muda terdidik yang mengetahui dampak

rokok, tetapi mengambil resiko untuk merokok. Nantinya dapat menjadi

konsumen jangka panjang bagi perusahaan, karena rokok dapat menimbulkan

keterikatan. Apabila konsumen anak muda terikat, maka perusahaan akan

memiliki potensi konsumen yang akan loyal dalam jangka panjang.

1.2 Targeting

PT.X sendiri menetapkan target konsumennya pada perokok muda dewasa dengan

rentang usia 18-50 tahun. Pria dewasa.

1.3 Positioning

Tema merupakan introduction theme, karena saat itu rokok putih

merupakan kategori produk yang baru bagi pasar Indonesia. Dengan iklan televisi

(TVC) yang begitu unik yaitu animasi icon-icon yang bercita rasa country dan

enteng. Jelas bahwa pesan positioning yang ingin disampaikan adalah bahwa

PT.X memiliki kandungan tar dan nikotin yang paling rendah serta eksklusif

dibanding brand lain. Rupanya konsumen rokok Indonesia mulai sedikit demi

sedikit teredukasi dengan tema ini. Hal ini terbukti dengan penetrasi produk ini

yang mulai berjalan. Lalu positioning ” ini berusaha diperkuat lagi dengan

promosi lainnya. PT.X sebagai sebuah brand mulai memainkan teknik yang saya

sebut sebagai parallel positioning. Seluruh eksekusi dari TVC maupun print ad

begitu jauhnya, bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan atribut produk

PT.X sendiri. Masih banyak lagi berbagai eksekusi iklan bertema ini yang

membuat audiens iklan, baik mereka yang paham marketing dan advertising

maupun konsumen awan, bertanya-tanya dan membuat penasaran hingga ingin

mencoba bahkan beralih ke produk ini.

Seiring dengan mulai membesarnya segmen pasar perokok yang dibuka

jalannya oleh PT.X, PT.X sempat berusaha keluar sebentar dari parallel

positioning dan kembali ke tema ”konvensional”, dalam arti tema yang lebih

mudah dicerna oleh audiens iklan. Iklan ini ingin mengatakan bahwa PT.X tidak

bisa dibantah adalah rokok PT.X yang pertama, sekaligus dengan market share

dan mind share terbesar. Eksekusinya antara lain adalah animasi 3 dimensi. Yang

mengingatkan kita bahwa iklan ini tetap iklan komersial adalah adanya logo PT.X

14

Page 15: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

dan peringatan pemerintah akan bahaya merokok yang selalu muncul di akhir

iklan.

Beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari evolusi positioning

PT.X adalah bahwa sebuah brand selalu memerlukan cara baru untuk

berkomunikasi, karena pasar adalah sebuah kelompok manusia yang dinamis.

Brand juga hidup dalam persaingan di mana untuk membedakan diri dengan

pesaing memerlukan kreativitas tinggi, sehingga brand performance yang diukur

dari pertumbuhan penjualan dapat terus terjaga. Jelas bahwa kekuatan finansial

untuk membentuk sebuah brand adalah baru setengah dari cerita, karena bukan

frekuensi iklan saja yang penting, akan tetapi tema iklan juga sangat penting,

kalau tidak bisa dibilang lebih menentukan.

2 Tactic

2.1 Differentiation

PT.X merupakan hasil sebuah keseimbangan perpaduan antara tembakau

amerika dan bahan berkualitas lainnya. Rasa dan aroma produk ini adalah hasil

dari persembahan tersendiri dari tembakau alam terbaik. Selain itu diferensiasi

yang terdapat pada PT.X juga terletak pada image yang tergambarkan pada

produk PT.X itu sendiri, yaitu menggambarkan pribadi yang berjiwa muda,

menyukai music, entertainment dan sport.

2.2 Marketing Mix (4P)

2.2.1 Product

PT.X adalah rokok yang rendah kadartar dannikotin nya. Secara resmi,

produk PT.X mempunyai kandungan 14 mg tar dan 1.0 mg nikotin per pak-nya.

PT.X juga merupakan rokok pertama yang mendobrak pasar Indonesia dengan

penampilannya yang unik, yakni dengan ukuran keliling lingkaran rokok 22 mm

dan panjang rokok 90 mm. Produk ini sangat sukses di pasaran karena dapat

memenuhi keinginan perokok yang ingin menerapkan pola hidup sehat.

Produk PT.X sendiri terdapat dua jenis yang sama-sama memiliki kadar

rendah nikotin dan tar. Dua jenis tersebut dapat dibedakan dari kemasannya. Yang

pertama yaitu PT.X dengan kemasan warna hijau yang membawa pada kesan

alami dari rasa menthol- nya dan kedua yaitu kemasan merah dengan rasa

premium

15

Page 16: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2.2.2 Price

Dari konteks harga, PT.X terbilang menengah, dengan membandrol harga

bagi konsumen akhir sebesar Rp. 8.500,- untuk setiap packnya. Harga tersebut

bila dilihat dari pendapatan masyarakat Indonesia pada umumnya jumlah tersebut

pastinya bukan jumlah uang yang kecil untuk hanya dapat menikmati rokok, akan

tetapi PT.X memang diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah keatas

yang lebih mempertimbangkan nilai prestisiusnya. Selain dengan menawarkan

keistimewaan dari produk, PT.X menawarkan isi yang lebih banyak dari produk

rokok lainnya dalam tiap packnya.

2.2.3 Promotion

Beberapa bentuk promosi utama yang dilakukan oleh PT.X untuk

konsumen akhir adalah event atau sponsorship. Beberapa bentuk event atau

sponsorship yang dilakukan oleh PT.X memang diakui sebagai bentuk promosi

yang menarik banyak perhatian misalnya saja kampanye iklan yang berkali-kali

meraih penghargaan bergengsi pada skala nasional sebagai iklan terbaik dan event

atau sponsorship besar beskala nasional dengan kemasan yang unik dan menarik.

2.2.4 Place

Strategi distribusi yang digunakan oleh dalam mendistribusikan rokoknya

menggunakan distributor tunggal,. Sedangkan dalam tingkatan saluran distribusi,

menggunakan saluran distribusi tiga tingkat, dimana distributor tunggalnya

menyalurkannya ke dua perantara lain, yaitu agen dan pengecer yang

didistribusikan ke semua wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah

maupun pedesaan.

2.3 Selling

Strategi Penjualan / Selling yang digunakan oleh PT.X dalam menjual

produk PT.X melalui 2 cara, yaitu melalui Wholesaler, dan Retail.Wholesaler

adalah agen penjual yang membeli rokok dari PT.X dalam jumlah yang besar,

sedang kan Retail adalah penjual rokok yang membeli rokok dari Wholesaler.

3. Value

3.1 Brand

16

Page 17: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

PT.X meluncurkan suatu produk dalam mengembangkan jajaran merek

rokok dengan yang ditandai dengan peluncuran sebagai rokok yang berkadar tar

dan nicotine rendah (LTLN).

III.3.2 Service

Salah satu nilai dari value yaitu service yang dilakukan adalah direct

selling yang dilakukan di café-café terkemuka di Jakarta. Bentuk direct selling

yang dilakukan oleh pemasar ditujukan untuk memberikan service excellent bagi

perokok produk PT.X ataupun bukan perokok produk PT.X agar beralih ke

produk PT.X.

III.5 Market Share

Di bisnis rokok Indonesia, PT.X merupakan pionir rokok rendah tar dan

nikotin di Indonesia yang menjadi pemimpin pasar (market leader) rokok jenism

ild dengan penguasaan pasar lebih dari 70% pada produk sejenis yang dikeluarkan

perusahaan lain. Dalam kontek pemasaran PT.X telah meraih equitas merek dalam

pandangan masyarakat kita. PT.X meraih equitas merek tersebut karena

keberhasilannya dalam memadukan konten, konteks dan infrastruktur yang

dimiliki, mendapatkan mind share, heart share dan market share pada masyarakat.

Ketiga hal yang didapatkan tersebut pada akhirnya membawa PT.X mencapai

pada equitas merek. Dalam pencapaian tersebut PT.X juga tidak terlepas dari

saluran komunikasi yang selalu tampil nyleneh namun terbukti sangat efektif,

kekreatifan dan keinovatifan yang selalu dihadirkan menjadi ciri khas tersendiri,

baik dari iklan yang ditampilkan di media

E. Biaya Pemasaran dan Pendapatan.

Menurut Yadi Budhisetiawan, Managing Director Force One ”Selling &

Distribution Consultant menyatakan bahwa untuk membangun brand awareness

produk baru sebelum krisis moneter dibutuhkan biaya iklan rata - rata Rp 2 – 3

Miliar, sedangkan setelah krisis biaya iklan yang dibutuhkan meningkat menjadi

rata – rata Rp 6 – 8 Miliar.

Kondisi ini tentunya membuat perusahaan berpikir dua kali dalam meluncurkan

produk baru dengan menggunakan merek yang benar – benar baru. Sehingga

17

Page 18: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

strategi perluasan merek merupakan salah satu alternatif di dalam mensiasati

kondisi tersebut.

Tabel 3.5. Jumlah Rokok Yang Terjual

Tahun Penjualan2004 2.076.081.6472005 2.901.180.9412006 3.475.892.1182007 3.504.438.2352008 4.080.052.3532009 1.071.469.1762010 1.221.298.706

Tabel 3.6. Forecast Demand Rokok 5 Tahun Kedepan

Tahun Penjualan2011 1.438.823.5292012 1.273.183.5292013 1.479.650.7062014 1.585.269.1762015 1.941.106.435

Tabel 3.7. Proyeksi Biaya Pemasaran 5 Tahun Kedepan

Tahun Penjualan2011 872.954.000.0002012 945.791.000.0002013 1.237.152.000.0002014 1.544.338.000.0002015 1.465.045.000.000

Tabel Proyeksi Pendapatan Laba Bersih 5 Tahun Ke Depan

Tahun Laba Bersih2011 2.636.460.400.0002012 2.308.620.000.0002013 2.883.789.000.0002014 2.469.571.000.0002015 1.784.906.700.000

18

Page 19: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2011 2012 2013 2014 20150

500,000,000,000

1,000,000,000,000

1,500,000,000,000

2,000,000,000,000

2,500,000,000,000

3,000,000,000,000

3,500,000,000,000

Proyeksi Laba bersih Dan Biaya Pemasaran

Biaya PemasaranLaba Bersih

Gambar 3.4. Grafik Proyeksi Laba Bersih dan Biaya Pemasaran

19

Page 20: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

IV. ASPEK BAHAN BAKU DAN SUPLAI

I. Gambaran Umum Proses Procurement Di PT. Philip Morris

1. Bagian Pengadaan Barang menerima laporan stok barang dari bagian Gudang.

Jika stok barang yang ada di gudang sudah mendekati stok aman, maka

bagian Pengadaan Barang akan membuat permintaan pembelian sebanyak 2

rangkap. Rangkap 1 diarsipkan dan rangkap 2 diserahkan ke bagian

Pembelian.

2. Setelah menerima permintaan pembelian dari bagian Pengadaan Barang,

bagian Pembelian kemudian membuat order pembelian sebanyak 3 rangkap.

Rangkap 1 diserahkan ke Suplier, rangkap 2 diserahkan ke bagian keuangan

dan rangkap 3 diarsipkan.

3. Bagian Gudang kemudian akan memeriksa barang dan surat jalan beli yang

diterima dari Suplier. Jika barang tersebut ada cacat maka bagian Gudang

akan membuat nota retur beli sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 diserahkan ke

Suplier sedangkan rangkap 2 diarsipkan. Tetapi jika barang tersebut tidak ada

cacat, maka bagian Gudang akan membuat laporan penerimaan barang

sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diserahkan ke bagian Pembelian dan rangkap

ke 2 diarsipkan. Kemudian bagian pembelian akan mendapat faktur beli dari

Suplier.

4. Berdasarkan order pembelian yang diterima dari bagian Pembelian, bagian

Keuangan akan mencetak kontra Bon sebanyak 3 rangkap. Rangkap 2

diserahkan kepada Suplier rangkap 3 diarsipkan dan rangkap 1 digunakan

untuk melakukan pembayaran. Setelah bagian Keuangan melakukan

pembayaran, maka akan dihasilkan kwitansi sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1

diserahkan kepada Suplier dan rangkap 2 diarsipkan.

5. Faktur beli dari Suplier dan laporan penerimaan barang kemudian akan

menjadi dasar dalam pembuatan laporan pembelian. Bagian Pembelian akan

membuat laporan pembelian sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diserahkan

kepada General Manager dan rangkap 2 diarsipkan.

20

Page 21: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

A. Klasifikasi Bahan Baku dan Suplai

Bahan baku rokok dari perusahaan PT. X Adalah Tembakau, Tembakau

didatangkan langsung dari petani di kawasan, Jawa Barat, jawa tengah, Jawa

Timur, Madura dan dikirim langsung menggunakan truk yang datang setiap hari

setelah melalui beberapa proses dari petani. Untuk mencapai tujuan ini, kami

merancang program yang dikembangkan oleh Perusahaan Induk kami,

PT. X International, yang dinamakan ”Good Agricultural Practices” atau

Program Kemitraan Pertanian Tembakau. Dengan berkoordinasi dengan

pemasok tembakau kami, program tersebut bertujuan untuk membantu

para petani mengembangkan usaha pertanian tembakau berkualitas yang

berkesinambungan. Hasilnya, para pemasok dan petani yang menjadi

mitra telah senantiasa sanggup memasok tembakau yang berkualitas bagi

fasilitas produksi kami. Hingga kini, program tersebut telah menjangkau

lebih dari lima ribu petani tembakau di Nusa Tenggara Barat, Jawa

Timur, DI Jogjakarta dan Jawa Tengah. Karena bahan baku tersebut dipasok

setiap hari maka produksi rokok tetap terjamin prosesnya. Untuk bahan baku di

luar tembakau atau bahan baku pendukung seperti kemasan, saus, kertas pavir dan

lain – lain. Sebagian besar dipasok oleh agen yang diangkut menggunakan mobil

box yang berada di sekitar pabrik. Sehingga keseluruhan bahan baku utama dan

pendukungnya.

a. Tembakau

b. Kertas pembungkus rokok

c. Kertas pembungkus filter

d. Filter

e. Alumunium Foil

f. Plastik pembungkus

g. Kardus

PT. X membeli bahan baku Kardus dari suplier – suplier yang berada di

sekitar kawasan jababeka dan cibitung maupuan daerah kawasan industri pulo

gadung.

21

Page 22: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Tabel Harga Bahan Baku

a. Jumlah kardus yang dibutuhkan 1273183529 Unit – 1941106435 Unit

produksi per tahun

b. Harga Kardus per lipat (10 kardus) Rp. 300 (termasuk biaya transport)

c. Pasokan dilakukan 1 hari sekali dengan disertai label yang telah

ditentukan oleh perusahaan

d. Pembayaran dilakukan 1 bulan sekali pada akhir bulan

e. Apabila terjadi kerusakan resiko ditanggung oleh pemasok

B. Spesifikasi Bahan Baku1. Tembakau

- Kelembapan Air Tidak Lebih dari 5% Dari Penjemuran

- Berbau Khas Agak Menyengat

- Daunnya Berwarna Coklat

- Bebas Dari Jamur

2. Kertas pembungkus rokok

- Dengan Ukuran Pemakaian 120 mm x 20 mm Per Batang

Rokok

- Memiliki Ketebalan 2 mm

3. Kertas pembungkus filter

- Ukuran Dengan Ukuran Panjang 30 mm ( Per Batang Rokok )

- Tidak Mudah Basah

- Tidak Mudah Berjamur

4. Filter

22

Nama Bahan Hargaa. Tembakau 2000 / Kgb. Kertas pembungkus rokok 200 / Lembarc. Kertas pembungkus filter 800 / Lembare. Filter 400 /Filterf. Alumunium Foil 1200 / Lembarg. Plastik pembungkus 100 / Plastiki. Kardus 300 / Kardus

Page 23: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

- Berwarna Putih Polos

- Panjang 30 mm Dengan diameter 10 mm ( Perbatang Rokok )

- Lapisan Busa

- Tidak Mudah Berjamur

5. Alumunium Foil

- Berwarna Abu – Abu Dengan Pelapisan Kertas Pada Bagian

Belakang

6. Plastik pembungkus

- Berwarna Transparan

- Mempunyai Ketebalan 1 mm

7. Kardus

- Mempunyai Warna Dan Logo Yang Sudah Ditetapkan Oleh

Perusahaan

- Mempunyai Ketebalan 3 mm

- Permukaan Dilapisi Dengan Bahan Tahan Air

C. Ketersediaan dan Suplai

Pengendalian persediaan bahan baku di perusahaan ini dilakukan dengan cara memantau

persediaan bahan baku setiap bulan. Pembelian tembakau yang dilakukan perusahaan, baik

jumlah setiap pemesanan maupun frekuensinya, tidak tetap setiap tahun. Jumlah tembakau yang

dibeli ditentukan berdasarkan peramalan pemakaian tembakau selama 3 bulan. Mutu tembakau

mempengaruhi ketersediaan tembakau, sehingga diawasi dengan ketat melalui uji fisik dan uji

laboratorium. Untuk menjaga mutu tembakau yang disimpan di gudang dilakukan pemeliharaan

berupa fumigasi dan pebingasapan serta pembalikan tumpukan tembakau.. Hasil analisis demand

dan produksi menunjukkan bahwa pada tahun 2009 jumlah setiap pemesanan sebesar 3.551 kg

untuk Januari sampai februari, 2.793 untuk Maret sampai April , 3.093 untuk Mei sampai Juni. 4.236 kg,

3.049 kg untuk Juli sampai Agustus, dan 3.679 kg untuk September sampai Oktober. Mengingat

tingginya demand dan meningkatnya produktivitas maka Frekuensi pemesanan pada tahun 2010

dan setrusnya diperkirakan meningkat sebanyak 13 kali sampai 15 kali pemesanan dalam setahun,

yang biasanya hanya 11 kali pesan per tahun.. PT. X menerapkan Safety Stock sebesar 2,5 bulan

pemakaian.

23

Page 24: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

D. Suplai Pemasaran dan Suplai Program

PT. X  adalah salah satu perusahaan rokok nasional yang menguasai

hampir 90 % pangsa pasar. PT. X sebagai produsen rokok tentunya tidak kalah

dalam berinovasi mencipatakan rokok yang sesuai dengan citra rasa dan iklim

dimana rokok tersebut akan dipasarkan. Dalam menguasai pangsa pasar  PT. X

menggunakan saluran distribusi melalui agen-agen yang tersebar diwilayah

tertentu  yang telah ditetapkan dan ditentukan pihak manajemen sebagai area

pemasaran. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan saluran distribusi

pada perusahaan PT. X adalah yakni sistem penjualan dilakukan  secara langsung

dan tunai kepada para agen. Atau melalui mekanisme tempo bagi  para agen atau

distributor yang telah bekerjasama lama dengan PT. X sehingga dapat

menghindari kemacetan penjualan yang disebabkan karena tidak mampu bayarnya

agen atau distributor terhadap pembayaran rokok dan juga sebagai upaya yang

dilakukan untuk pembelian yang tidak berkali-kali yang  menyebabkan tingginya

biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh PT. X. Model saluran distribusi

yang digunakan oleh perusahaan menggunakan model saluran distribusi panjang.

Keterkaitan antara saluran distribusi dengan volume penjualan pada PT.X

dipergunakan sebagai suatu strategi distribusi  yang dipilih dan di pergunakan

dalam perusahaan sebab hal ini  sangat berkenan erat dengan penentuan dan

manajemen saluran distribusi yang dipergunakan oleh perusahaan tersebut untuk

memasarkan barang dan jasanya, sehingga  produk tersebut dapat sampai ditangan

konsumen sasaran dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan,  pada waktu yang

diperlukan, dan tempat yang tepat untuk mendistribusikan barang  dari produsen

ke konsumen, alternatif yang dipilih  dapat berupa distribusi langsung (direct

channel) atau distribusi tidak langsung (indirect channel).

E. Biaya Bahan Baku dan Perbekalan

PT. X mempunyai banyak gudang distribusi yang tersebar di seluruh

penjuru Indonesia. Khusunya di pulau jawa PT. X mempunyai sekitar 3059

Retailer dan 187 Wholesaler. PT X juga mempunyai sebanyak 30 gudang

penyimpanan dan distribusi yang tersebar di pulau jawa. Untuk pendistribusian,

24

Page 25: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

PT. X mempunyai armada angkutan darat tersendiri untuk mendistribusikan

seluruh rokok ke pulau jawa.

Tabel 4.1 Proyeksi Jumlah Kebutuhan Bahan Baku Sampai 5 Tahun Ke Depan

Nama Bahan 2011 2012 2013 2014 2015

a.       Tembakau 14389 Kg 12732 Kg 14797 Kg 15853 Kg 19412 Kg

b.      Kertas pembungkus rokok 71941177 Lembar 63659177 Lembar 73982536 Lembar 79263459 Lembar 97055322 Lembar

c.       Kertas pembungkus filter 71941177 Lembar 63659177 Lembar 73982536 Lembar 79263459 Lembar 97055322 Lembar

e.       Filter 719411765 Filter 636591765 Filter 739825353 Filter 792634589 Filter 970553218 Filter

f.       Alumunium Foil 287764706 Foil 254636706 Foil 295930142 Foil 317053836 Foil 388221288 Foil

g.      Plastik pembungkus 143882353 Plastik 127318353 Plastik 147965071 Plastik 158526918 Plastik 194110644 Plastik

i.        Kardus 1438823530 Kardus 1273183530 Kardus 1479650706 Kardus 1585269177 kardus 1941106436 Kardus

Tabel 4.1 Proyeksi Ketersediaan Bahan Baku Sampai 5 Tahun Ke Depan

Nama Bahan 2011 2012 2013 2014 2015

a.       Tembakau 115112 Kg 101856 Kg 118376 Kg 126824 Kg 155296 Kg

b.      Kertas pembungkus rokok575529416

Lembar 509273416 Lembar 591860288 Lembar 634107672 Lembar776442576

Lembar

c.       Kertas pembungkus filter575529416

Lembar 509273416 Lembar 591860288 Lembar 634107672 Lembar776442576

Lembar

e.       Filter 5755294120 Filter 5092734120 Filter 5918602824 Filter 6341076712 Filter7764425744

Filter

f.       Alumunium Foil 2302117648 Foil 2037093648 Foil 2367441136 Foil 2536430688 Foil3105770304

Foil

g.      Plastik pembungkus 1151058824

Plastik 1018546824 Plastik1183720568

Plastik1268215344

Plastik1552885152

Plastik

i.        Kardus11510588240

Kardus10185468240

Kardus11837205648

Kardus12682153416

Kardus15528851488

Kardus

Nama Bahan 2011 2012 2013 2014 2015

a.       Tembakau Rp31.655.800 Rp28.010.400 Rp32.553.400 Rp34.876.600 Rp42.706.400

b.      Kertas pembungkus rokok Rp14.388.235.400 Rp12.731.835.400 Rp14.796.507.200 Rp15.852.691.800 Rp19.411.064.400

c.       Kertas pembungkus filter Rp57.552.941.600 Rp50.927.341.600 Rp59.186.028.800 Rp63.410.767.200 Rp77.644.257.600

e.       Filter Rp287.764.706.000 Rp254.636.706.000 Rp295.930.141.200 Rp317.053.835.600 Rp388.221.287.200

f.       Alumunium Foil Rp287.764.706.000 Rp254.636.706.000 Rp295.930.142.000 Rp317.053.836.000 Rp388.221.288.000

g.      Plastik pembungkus Rp14.388.235.300 Rp12.731.835.300 Rp14.796.507.100 Rp15.852.691.800 Rp19.411.064.400

i.        Kardus Rp431.647.059.000 Rp381.955.059.000 Rp443.895.211.800 Rp475.580.753.100 Rp582.331.930.800

Total Biaya Rp1.093.537.539.100 Rp967.647.493.700 Rp1.124.567.091.500 Rp1.204.839.452.100 Rp1.475.283.598.800

Tabel 4.2 Proyeksi Biaya Kebutuhan Bahan Baku Sampai 5 Tahun Ke Depan

25

Page 26: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2011 2012 2013 2014 20150

500,000,000,000

1,000,000,000,000

1,500,000,000,000

2,000,000,000,000

2,500,000,000,000

3,000,000,000,000

3,500,000,000,000

Laba BersihTotal Biaya Bahan Baku

Gambar 4.1 Grafik Proyeksi Total Biaya Bahan Baku dan Laba Bersih

26

Page 27: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

V. ASPEK LOKASI DAN LINGKUNGAN

A. Pemilihan Lokasi

Saat ini PT. X beroperasi di MM2100 Cibitung alasan pemilihan lokasi

operasi disini adalah:

1. Kemudahan untuk mendapatkan akses bahan baku dan bahan pendukung

lainnya.

2. Jauh dari penduduk sehingga, tidak menimbulkan dampak lingkungan ke

penduduk. Untuk karyawan yang berada diluar lokasi ini, disediakan bus

karyawan di lokasi tertentu sebagai sarana angkutan untuk menuju ke

lokasi pekerjaan

3. Bebas macet, lokasi yang ada saat ini hanya khusus untuk kawasan

industri dan tidak adanya pusat bisnis disini. Sehingga kawasan ini cocok

untuk kegiatan distribusi

B. Lingkungan Alam

Kota Cibitung merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa

Barat, yang terletak di lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota

besar kelima di Indonesia. Kota cibitung merupakan tempat tinggal kaum urban

dan saat ini berkembang menjadi kawasan sentra industri. Secara geografis kota

cibitung berada pada ketinggian 19 m diatas permukaan laut. Kota ini terletak di

sebelah timur Jakarta; berbatasan dengan Jakarta Timur di barat, kabupaten

Bekasi di utara dan timur, kabupaten Bogor di selatan, serta kota Depok di

sebelah barat daya. Untuk melayani warga kota, tersedia bus antar kota dan dalam

kota yang mengangkut penumpang ke berbagai jurusan, seperti jurusan Blok M,

Rambutan, Tanjung Priok, Grogol, Kali Deres, Pulo Gadung, Lebak Bulus

(Dalam Kota), Bandung, Merak, Tasikmalaya, Cirebon, dan kota-kota di Jawa

Tengah serta Jawa Timur. Kereta komuter KRL Jabotabek jurusan Bekasi-Jakarta

Kota/Tanah Abang/Tanjung Priok mengangkut warga kota yang bekerja di

Jakarta. Selain itu tersedia pula bus pengumpan TransJakarta dari Kemang

Pratama, Galaxi City, dan Harapan Indah.

27

Page 28: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

C. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

1. Aspek Medis

Rokok secara teroritik medis memang berbahaya tapi beberapa

kasus menunjukan beberapa individu tetap sehat dan berumur panjang. Dari

pernyataan di atas ada maksud bahwa usaha tani tembakau dan industri

rokok tembakau masih cukup relevan sebagai sumber penghasilan

masyarakat, cukai dan menunjang aspek sosial lain yang menguntungkan.

Dengan catatan tembakau yang dikembangkan jenis tembakau yang memiliki

kadar nikotin yang sangat rendah.

2. Aspek Pengolahan Limbah

Secara Operasional, Limbah yang dihasikan PT. X tidak

mengganggu lingkungan yang berada di sekitar. Karena limbah yang

dihasilkan dari awal proses pembuatan rokok bersifat alam dan sangat ramah

lingkungan. Dan proses limbah operasional rokok ini, ternyata juga dapat

dijual kepada vendor lain. Sehingga pengolahan limbahnya tidak memakan

proses yang rumit. Proses pengolahan limbahnya hanya ditumpuk di dalam

gudang khusus penimbunan barang sisa kemudian dijual kepada vendor lain.

Sehingga limbah yang dihasilkan tentunya juga menambah aspek ekonomis

D. Aspek Sosial Ekonomi

1. Bentuk Badan UsahaDalam kepemilikan perusahaan terdapat beberapa bentuk badan hukum

yang dapat dipilih oleh si pendiri perusahaan. Pemilihan bentuk perusahaan

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran besar kecilnya

perusahaan, jenis perusahaan, pembagian laba yang diinginkan oleh

pemiliknya, resiko yang dapat ditangung oleh para pemilik dan pembagian

pengawasan dan aturan penguasaan perusahaan.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka bentuk perusahaan yang

sesuai untuk X ini adalah Perseroan Terbatas. Pemilihan ini dilakukan dengan

alasan modal investasi yang dibutuhkan relatif cukup besar dan jenis industri

yang didirikan termasuk industri yang mempunyai resiko cukup tinggi

sehingga tidak mungkin untuk ditanggung beberapa orang saja.

28

Page 29: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Disamping itu, keuntungan dari bentuk perusahaan seperti itu antara

lain adalah jumlah modal yang dapat dikumpulkan jauh lebih besar

dibandingkan perusahaan dalam bentuk Persekutuan Komanditer (CV), serta

resiko yang tidak dibebankan kepada satu orang saja, melainkan kepada

seluruh orang yang mempunyai saham dalam perusahaan. Dengan demikian,

perusahaan tidak hanya bergantung kepada satu orang saja, melainkan pada

beberapa orang.

2. PerizinanUntuk mendirikan satu industri, minimal diperlukan izin-izin dan

persyaratan sebagai berikut:

- Persetujuan prinsip mendirikan industri

- Surat Izin Umum Perusahaan (SIUP)

- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

- Akta Pendirian Perusahaan

Berdasarkan keputusan Presiden No. 97 Tahun 1993 tentang tata cara

penanaman modal bahwa permohonan penanaman modal baru dalam rangka

PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dapat diajukan oleh Perseroan

Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD), Firma

atau Perusahaan Perseorangan. Persetujuan dan Izin Pelaksanaan Penanaman

Modal dan Instansi Tingkat Pusat terdiri dari:

3. Persetujuan pemberian fasilitas pembebasan atau keringanan bea masuk

atas pengimpor barang modal. Persetujuan ini dikeluarkan oleh Ketua

BKPM atas nama menteri keuangan.

4. Pesetujuan pemberian fasilitas pembebasan atau keringanan bea masuk

atas pengimpor bahan baku atau badan penolong. Persetujuan ini

dikeluarkan oleh Ketua BKPM atas nama Menteri Keuangan yang

diperlukan oleh proyek penanaman modal yang telah memperoleh

persetujuan pemerintah untuk kebutuhan dua tahun produksi bagi proyek

baru.

5. Persetujuan penangguhan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai dan atau

Pajak Penjualan Barang Mewah.

29

Page 30: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Permohonan penanaman modal baru diajukan secara tertulis ditujukan

kepada Ketua BKPM dengan tembusan Ketua BKPM setempat, yang

dilengkapi dengan:

1. Rekaman akte pendirian perusahaan untuk PT, BUMN/BUMD atau Firma.

2. Surat Kuasa apabila penandatanganan permohonan bukan dilakukan oleh

pemohon sendiri.

3. Rekaman Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemohon.

4. Uraian proses produksi yang dilengkapi dengan bagan alir proses, serta

mencantumkan jenis bahan baku/penolong, bagi industri pengolahan.

Selain itu, Keputusan Menteri Negara Pengerak Dana Investasi / Ketua

Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15 / SK / 1993 tentang tata cara

permohonan penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing. Bab

IV pasal 11 menyatakan bahwa perusahaan penanaman modal wajib memiliki

Izin Usaha Tetap (IUT) untuk dapat memulai pelaksanaan kegiatan produksi

komersial. Izin Usaha Tetap (IUT) tersebut harus dilengkapi dengan:

- Rekaman Izin Lokasi

- Rekaman Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

- Hak atas tanah

- Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

- Surat pernyataan siap berproduksi komersial

Sedangkan untuk memperoleh ijin lokasi pemohon menyampaikan

permohonan secara tertulis kepada Gubernur Kepala Daerah melalui Kepala

Kanwil BPN dengan dilengkapi:

- Rekomendasi Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah

- Akte Pendirian Perusahaan bagi Perusahaan yang berbadan hukum atau

Surat Izin Usaha bagi Perusahaan Perorangan.

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

- Lay Out Proyek

- Garis besar uraian proyek

- Pernyataan kesanggupan memberikan ganti rugi dan atau menyediakan

tempat penampungan bagi pemilik tanah.

30

Page 31: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

- Surat Persetujuan Penananaman Modal bagi Perusahaan yang

menggunakan fasilitas Penanaman Modal.

- Konfirmasi Pencadangan Tanah dari Gubernur Kepala Daerah, khusus

bagi Perusahaan PMA/PMDN

- Pertimbangan Aspek Penatagunaan Tanah.

- Peta Rencana Tata Ruang (RUTD/RUTR) lokasi yang bersangkutan.

Dewasa ini, pemerintah masih membuka kesempatan lebar-lebar bagi

perusahaan yang bermaksud mendirikan industri yang dapat meningkatkan

pada bahan baku, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan

daerah serta menunjang pembangunan pada sektor non migas. Oleh karena itu,

selama persyaratan yang dibutuhkan dapat terpenuhi, maka tidak ada kesulitan

untuk memperoleh perizinan tersebut.

3. PajakSemua Industri yang berorientasi pada profit tidak terlepas dari

kewajiban terhadap pajak yang dibebankan, sesuai dengan Undang-Undang

No.7 tahun 1994 tentang pajak penghasilan yang menyatakan bahwa yang

menjadi subyek pajak adalah badan yang terdiri dari Perseroan Terbatas,

Perseroan Komanditer, BUMN dan BUMD, perseroan / perkumpulan lainnya,

Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan/Lembga, dan bentuk usaha tetap.

Pajak keuntungan yang diberlakukan berdasarkan Undang-Undang

Perpajakan tahun 1994 adalah 10 persen untuk keuntungan sampai Rp. 25

juta, 15 persen untuk keuntungan Rp. 25 juta sampai 50 juta dan 30 persen

untuk keuntungan selebihnya.

1. Undang-undang kawasan tanpa rokok

Pembatasan merokok di tempat-tempat umum mencegah “bukan perokok

dari paparan asap tembakau lingkungan” (perokok pasif). Tempat-tempat

umum tersebut meliputi baik tempat kerja pribadi, bangunan kantor, restoran,

kendaraan umum, lift, fasilitas kesehatan, tempat ibadah dan sarana rekreasi,

tempat perbelanjaan, warung-warung maupun tempat-tempat lainnya dimana

orang berada dalam ruangan.

31

Page 32: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2. Pembatasan promosi industri tembakau untuk anak dan remaja

Makin dini seseorang mulai merokok, makin besar kemungkinannya untuk

mempertahankan kebiasaan tersebut selama hidup. Usia rata-rata mulai

merokok di Indonesia menurun dari 18,8 tahun (1995) menjadi 18,3 tahun

(2001). Industri tembakau memandang remaja sebagai target utama untuk

memperluas pasarnya dan secara aktif mempromosikan penggunaan

tembakau diantara anak-anak dan remaja.

3. Kemasan dan pelabelan

Ruangan yang terbatas untuk penempatan label pada produk tembakau

mengakomodir dua kepentingan yang bersaingan. Dua kepentingan yang

dapat diakomodir dalam ruang untuk pelabelan adalah: a) untuk

mempromosikan merk dan pernyataan pabrik; b) menyediakan ruang bagi

peringatan kesehatan, informasi konsumen, dan pita cukai.

4. Peringatan kesehatan.

Peringatan kesehatan pada bungkus rokok, produk tembakau lain dan iklan

rokok membantu memberikan informasi pada konsumen tentang dampak

negatif penggunaan tembakau pada kesehatan. Efektivitas peringatan

kesehatan tergantung pada ukuran pesan, warna, bentuk huruf dan gambar;

serta apakah pesan tersebut selalu sama atau berubah-ubah.

5. Tuntutan hukum

Litigasi mulai menjadi perhatian para pendukung penanggulangan tembakau

karena besarnya dan berhasilnya tuntutan terhadap industri tembakau di

Amerika Serikat baru-baru ini. Sukses dari perjuangan hukum di Amerika

menunjukkan pentingnya untuk memfokuskan pada perilaku yang salah dari

industri tembakau.

Hubungan antara penyakit dan merokok telah diketahui sejak tahun 1950-an.

Tetapi dari tahun 1954 hingga tahun 1980an, industri tembakau berhasil

memenangkan ratusan kasus hukum. Pertama, industri tembakau menyangkal

bahwa tembakau menyebabkan penyakit dan kematian. Kemudian mereka

juga berargumentasi bahwa, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa rokok

menyebabkan penyakit dan karena itu para perokok tahu resiko kesehatan.

32

Page 33: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

4. Kebijakan Tarif Cukai Hasil Tembakau Di Indonesia

Pemerintah memutuskan kenaikan cukai hasil tembakau sebesar 7%

yang dilaksanakan pada 1 Februari 2009 untuk mengendalikan konsumsi

rokok dan mencapai target penerimaan cukai senilai Rp. 53.30 triliun.

Kenaikan setoran Industri Hasil Tembakau ini harus dibarengi penurunan

konsumsi rokok. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan menekan

pertumbuhan konsumsi rokok di level 5% dengan menaikkan beban cukai

rokok rata-rata sebesar 7% per tahun.

E. Kondisi Infrastruktur

Dengan penjualan rokok yang mencapai 1,4 Milyar batang untuk untuk

tahun 2009. Kesuksesan tersebut tentunya tidak luput dari adanya kecukupan dan

kesiapan fasilitas yang dimiliki oleh PT. X. Berikut adalah beberapa penjelasan

Fasilias yang dimiliki oleh PT. X

Ruangan yang dibutuhkan oleh PT. X terdiri atas ruangan produksi dan

ruangan penunjang produksi dan ruangan non produksi. Ruangan produksi adalah

ruangan tempat dilakukannya proses pengolahan bahan baku menjadi produk

akhir, dan ruangan non produksi adalah ruangan untuk aktifitas yang mendukung

kegiatan produksi.

1. Ruangan Produksi

Ruangan ini Digunakan untuk melakukan proses pembuatan rokok,

Berikut adalah Spesifikasi dari ruangan Produksi yang ada di PT. X

1). PT. X mempunyai Ruang areal produksi seluas 6000m persegi

2). PT. X saat ini mempunyai 6 Mesin Maker dan 6 mesin packer yaitu

Machine Maker di PT. X ada 3 jenis yaitu, 3 buah Protos 100, 2 buah Protos

70 dan 1 buah Protos 80, dan Machine packer di Philip Morris ada 3 jenis

yaitu, 3 buah Focke 550, 2 buah GDX-2 dan 1 buah Focke 350

3). PT. X mempunyai ruang operator. Ruang operator adalah ruang yang

berfungsi untuk.memantau produksi, luas ruang operator ini adalah10 meter

persegi

Areal penumpukan

33

Page 34: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Fasilitas lainnya di ruangan produksi. Selain ruangan produksi utama, fasilitas

lainnya yang digunakan untuk memperlancar arus produksi adalah :

Ban Berjalan

Ban Berjalan di ruangan produksi digunakan untuk pergerakan material

rokok. Dimana prosesnya secara otomatis

Forklift

Forklift yang digunakan di ruangan produksi adalah forklift bertenaga listrik.

Keunggulan forklift bertenaga listrik ini selain hemat bahan bakar, juga tidak

menimbulkan polusi di dalam. Forklift digunakan untuk mengangkut produk

yang sudah jadi ke gudang penumpukan barang jadi.

2. Ruangan Penunjang Produksi

Sebagai penunjang dari kegiatan produksi tentunya kegiatan tersebut tidak

luput dari ruangan oenunjang produksi. Ruangan ini berfungsi untuk melancarkan

ruangan produksi. Ruangan ini terdiri atas gudang bahan baku, gudang produk

jadi, pengawasan mutu, workshop,dan lain – lain.

1). Gudang Bahan Baku

Ruangan ini digunakan untuk menyimpan bahan Tembakau, kardus dan

bahan – bahan baku lainnya untuk kegiatan produksi selanjutnya, luas ruangan ini

adalah400.meter persegi dan mampu menampung hingga 10 ton tembakau

2). Gudang Produk Jadi

Ruangan ini digunakan untuk menyimpan produk akhir rokok marlboro

untuk selanjutnya akan didistribusikan ke retailer, wholesaler dan gudang

distribusi milik PT. X sendiri. Luas Ruang Gudang Produk jadi saat ini adalah 400

meter persegi dan mampu menampung lebih kurang 5000 pallet rokok Marlboro

3). Gudang Distribusi

PT. X saat ini hanya mempunyai 2 pabrik yang beroperasi Di Bekasi dan

di daerah surabaya tepatnya di Jalan Rungkut Industri raya. Untuk menjaga

pasokan rokok marlboro tetap terjaga khususnya di pulau jawa maka PT. X

membangun 30 Gudang distribusi yang tersebar di beberapa daerah pulau jawa.

Gudang Distribusi ini digunakan untuk menampung produk jadi dari 2 pabrik

tersebut, untuk kemudian disalurkan ke retailer dan wholesaler yang selanjutnya

34

Page 35: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

akan didistribusikan ke konsumen langsung. Gudang distribusi ini sangat penting

sekali untuk menunjang proses produksi dan pemasaran.

4). Quality Control

Quality Control bertugas untuk melakukan uji mutu produk, DI PT. X

khususnya departemen Quality Control dibagi menjadi 2 divisi yaitu : Divisi

pengujian bahan baku dan divisi pengujian produk jadi. Divisi pengujian bahan

baku bertugas untuk menguji mutu produk bahan baku yang diperoleh dari

pemasok. Divisi pengujian produk jadi bertugas untuk menguji produk yang

sudah jadi, dengan cara mengambil sample produk jadi. Biasanya sampel yang

diambil berjumlah 10 sloft. Dengan adanya fasilitas quality control, maka produk

yang beredar dipasaran tetap terjaga mutunya.

5). Workshop

Sebagai salah satu fasilitas yang cukup mempunyai andil di bagian

penunjang produksi adalah workshop, ruangan ini digunakan untuk menyimpan

peralatan dan mesin cadangan bila ada, serta tempat untuk memperbaiki peralatan

dan mesin yang tidak dapat diperbaiki di ruangan produksi. Luas ruangan ini

sebesar 50 m2.

3. Ruangan Non Produksi

1). Masjid

Masjid ini digunakan sebagai tempat beribadah umat islam dan juga

sebagai pusat kegiatan kerohanian umat muslim. Di dalam masjid ini juga ada

beberapa fasilitas penunjang seperti toilet yang berjumlah 3 toilet pria dan 3 toilet

wanita, serta mempunyai 12 tempat wudhu untuk pria dan 12 untuk wanita. Luas

masjid ini sekitar 200 meter persegi.

2). Klinik

Klinik ini dugunakan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan bagi karyawan

yang sakit. Ruangan ini diperkirakan seluas 50 m2.

3). Kantin

Kantin ini sebagai tempat makan bagi para karyawan. Luas ruangan ini

diperkirakan seluas 150 m2.

35

Page 36: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

4). Pos Satpam

Pos Satpam sebagai pos keamanan penjagaan pabrik, letaknya di dekat

pintu masuk pabrik. Diperkirakan luas pos keamanan seluas 10 m2.

5). Penampungan Limbah

Pembuangan limbah dari hasil produk “coco drink” di tempatkan di

belakang pabrik. Dengan mempunyai luas 5 m2 dan dalamnya kolam 3 m2

6). Bangunan penunjang

Tempat istirahat karyawan pada saat jam istirahat dengan mempunyai luas

12 m2.

7). Kantor

Ruangan ini dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan administratif,

yang meliputi ruang staf, ruang tamu, ruang rapat, mushola, kamar kecil (WC)

serta dapur. Luas ruangan ini diperkirakan sebesar 250 m2.

36

Page 37: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

VI. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A. Production Programme And Plant Capacity Unit bagian produksi akan memproduksi rokok berdasarkan beberapa parametet. Yaitu parameter kebutuhan pasar, parameter kapasitas mesin dan ketersediaan bahan baku di gudang bahan baku.

Tabel 6.1 Proyeksi Penjualan

Tahun Penjualan2011 1.438.823.5292012 1.273.183.5292013 1.479.650.7062014 1.585.269.1762015 1.941.106.435

Berdsarkan Tabel diatas maka perusahaan akan memproduksi sebanyak 10 % dari ramalan penjualan untuk menjaga ketersediaan di pasar.

Tabel 6.2 Proyeksi Program Produksi Rokok Selama 5 Tahun Ke Depan

Tahun Jumlah Produksi2011 1.582.705.8822012 1.400.501.8822013 1.627.615.7772014 1.743.796.0942015 1.955.217.079

Dalam 1 Hari PT. X Mampu memproduksi kurang lebih 36.000.000

batang rokok. Dalam 1 Hari PT. X Mampu memproduksi kurang lebih 5.400.000

pack rokok. Sehingga dalam 1 tahun PT. X Mampu memproduksi sebanyak

1.971.000.000 Pack Rokok. Sehingga untuk memproduksi kebutuhan rokok

sampai 5 tahun ke depan masih mencukupi.

Tabel 6.3 Kapasitas Produksi

Tahun Kapasitas Produksi2011 1.971.000.0002012 1.971.000.0002013 1.971.000.0002014 1.971.000.0002015 1.971.000.000

37

Page 38: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2011 2012 2013 2014 20150

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

Kapasitas PabrikRencana Produksi

Gambar 6.1 Grafik Proyeksi Kapasitas Pabrik dan Rencana Produksi

Tabel 6.4 kapasitas produksi selama 5 tahun ke depan

Tahun Kapasitas Produksi2011 1.971.000.0002012 3.942.000.0002013 5.913.000.0002014 7.884.000.0002015 9.855.000.000

Tabel 6.5. Rekapitulasi Perencanaan Produksi Selama 5 Tahun Ke Depan

Tahun Rencana Produksi2011 1.582.705.8822012 2.983.207.7642013 4.610.823.5412014 6.354.619.6352015 8.309.836.714

38

Page 39: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2011 2012 2013 2014 20150

2,000,000,000

4,000,000,000

6,000,000,000

8,000,000,000

10,000,000,000

12,000,000,000

Total Kapasitas Produksi 5 Tahun Ke depanTotal Perencanaan Produksi Selama 5 Tahun Ke depan

Gambar. 6.2. Grafik Proyeksi Total Kapasitas Produksi dan Total Perencanaan Produksi

I. Proses Pembuatan Rokok

Dalam garis besarnya, proses produksi rokok dibagi dalam 3 (tiga ) tahap

kegiatan utama, yaitu :

1. Pra-produksi

Tahap ini adalah proses inspeksi bahan baku. Bahan baku yang dikirim

melalui truk kemudian disimpan di dalam gudang penyimpanan bahan baku

untuk selanjutnya di inspeksi. Tujuan dari tahap pra produksi ini adalah untuk

menjamin bahan baku yang akan diproses tetap terjaga mutunya sesuai dengan

spesifikasi perusahaan. Spesifikasi tembakau tersebut antara lain :

a. Tembakau Virginia

b. Filter

c. Ramuan saus ( Tidak dapat disebutkan karena rahasia perusahaan )

Setelah melalui proses seleksi yang ketat pada saat pembelian, Bahan baku

utama yang telah diproses kemudian dicampur dengan saus hingga siap dibuat

menjadi rokok.

2. Produksi

ada tiga jenis utama Rokok, yaitu Filter, filter kretek dan Sigaret Kretek

Tangan (SKT) sebagai hasil kreasi pekerja yang trampil dengan menggunakan

39

Page 40: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

alat giling dari kayu serta Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang diproses dengan

mesin-mesin otomatis berkecepatan tinggi. Namun pada perusahaan philip

morris rokok yang dihasilkan hanya 1 jenis yaitu rokok filter. Contoh dari

rokok Jenis Filter adalah Marlboro. Produk Ini berciri khas mempunyai busa,

disisi salah satu ujungnya, dan filternya tidak mempunyai rasa ( tawar ). Serta

rokok ini sangat enteng untuk dihisap serta mempunyai kadar tar dan nikotin

yang rendah..

II.Proses produksi pembuatan rokok Jenis Filter

Pada proses pembuatan rokok, proses ini menggunakan 1 line produksi.

Proses pertama adalah pengeringan tembakau menggunakan semacam oven,

proses ini digunakan untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam tembakau,

setelah proses pengeringan ini selesai maka proses selanjutnya adalah proses

pencacahan tembakau, tembakau dicacah menjadi kecil – kecil untuk proses

pencampuran tembakau dengan ramuan – ramuan yang sudah disiapkan

sebelumnya. Proses Pertama adalah, setelah melalui tahap inspeksi kemudian

kertas dipotong sesuai ukuran ( 120 mm ), setelah kertas pavir dipotong sesuai

ukuran, langkah selanjutnya adalah mengisi tembakau dan memadatkan tembakau

di dalam kertas pavir pada kertas pavir kemudian digulung agar tembakau tidak

tercerai berai. Proses selanjutnya adalah menggabungkan dengan filter yang sudah

disiapkan sebelumnya. Pada Proses Produksinya PT. X mempunyai 6 mesin

maker (pembuat rokok) dan 6 mesin packer (pengepakan rokok). Machine Maker

di PT. X ada 3 jenis yaitu, 3 buah Protos 100, 2 buah Protos 70 dan 1 buah Protos

80, yang secara spesifikasinya sebagai berikut:

1. Nama mesin: Protos 100

Asal Mesin: Germany Kapasitas Produksi: 10.000 batang per menit

40

Page 41: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2. Nama: Protos 70

Asal Mesin: Germany

Kapasitas Produksi: 7000 batang per menit

3. Nama: Protos 80

Asal Mesin: Germany

Kapasitas Produksi: 8000 batang per menit

Dalam 1 Hari PT. X Mampu memproduksi kurang lebih 36.000.000 batang

rokok.

3. Pengepakan

Batangan-batangan rokok yang telah jadi, membutuhkan beberapa lapis

kemasan dengan berbagai ukuran sesuai jenis produk, isi serta keperluan

41

Page 42: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

distribusinya. Fungsi pengemasan di sini selain berguna untuk

mempertahankan mutu rokok, juga untuk memberikan citra terhadap produk.

Proses pengepakan rokok menjalani beberapa tahap pengemasan secara

berlapis. Kemasan lapisan pertama adalah kertas yang berlapis alluminium

foil. Lapisan kedua adalah pembungkus (etiket) yang telah mengalami proses

cetak terlebih dahulu. Pengemasan ketiga dalam bentuk press atau slof,

kemasan keempat dalam bentuk bal (corrugated).

Machine Packer di PT. X ada 3 jenis yaitu, 3 buah Focke 550, 2 buah GDX-2 dan

1 buah Focke 350, yang secara spesifikasinya sebagai berikut:

1. Nama: Focke 550

Asal Mesin: Germany

Kapasitas Produksi: 500 pack per menit

2. Nama: GDX-2

Asal Mesin: Italy

Kapasitas Produksi: 350 pack per menit

3. Nama: Protos Focke 350

Asal Mesin: Germany

42

Page 43: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Kapasitas Produksi: 350 pack per menit

Untuk menjamin ketersediaan rokok marlboro dipasaran khususnya pulau jawa,

maka PT. X membangun pabrik di daerah Surabaya. Dalam 1 Hari PT. X Mampu

memproduksi kurang lebih 5.400.000 pack rokok.

B. Pemilihan Teknologi

Pada Proses Produksinya PT. X mempunyai 6 mesin maker (pembuat

rokok) dan 6 mesin packer (pengepakan rokok). Machine Maker di Philip Morris

ada 3 jenis yaitu, 3 buah Protos 100, 2 buah Protos 70 dan 1 buah Protos 80, yang

secara spesifikasinya sebagai berikut:

1. Nama mesin: Protos 100

Asal Mesin: Germany

Kapasitas Produksi: 10.000 batang per menit

2. Nama: Protos 70

Asal Mesin: Germany

Kapasitas Produksi: 7000 batang per menit

43

Page 44: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

3. Nama: Protos 80

Asal Mesin: Germany

Kapasitas Produksi: 8000 batang per menit

Untuk menjamin ketersediaan rokok marlboro dipasaran khususnya pulau jawa,

maka PT. X membangun pabrik di daerah surabaya.

C. Technology Acquisition and Transfer

PT X membentuk tim yang terdir dari para professional di bidang sistem

informasi, Penjualan dan operasional untuk menentukan sistem yang dapat

meningkatkan efisiensi operasional. Setelah melakukan studi banding, sistem

iSMS direkomendasikan sebagai pilihan terbaik. iSMS telah digunakan oleh

sejumlah afiliasi PMIlainnya.Tim proyek iSMS berhasil melakukan persiapan atas

seluruh infrastruktur TI yang dibutuhkan serta membuat strategi implementasi dan

pelatihan yang segera dilaksanakan ketika sistem telah diaktifkan.

Kami berhasil melaksanakan implementasi iSMS di kantor-kantor penjualan

dengan 4 komponen berikut ini:

1. Aplikasi handheld iSMS untuk digunakan oleh tenaga penjual

44

Page 45: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2. Aplikasi back office iSMS untuk digunakan pada komputer desktop di kantor

penjualan

3. Aplikasi Front Office Reporting Tool (FORT) untuk digunakan oleh para

supervisor penjualan

4. Aplikasi Back Office Reporting & Analysis (BORA) untuk para manajer area

dan manajemen.

Implementasi iSMS telah memberikan sejumlah manfaat dalam meningkatkan

efisiensi transaksi penjualan dan pengendalian terhadap pekerjaan administratif,

serta yang juga penting, meningkatkan akurasi dan kualitas informasi penjualan

untuk membantu pembuatan keputusan

D. Detailed Plant Layout And Basic Engineering

45

Page 46: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Tabel 6.6 Proyeksi Biaya Perawatan Selama 5 Tahun Ke Depan

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Ruangan Produksi Rp18.420.309.000 Rp11.769.813.000 Rp10.970.379.000 Rp11.705.160.000 Rp9.970.293.000

Ruangan Penunjang Produksi  

Gudang Bahan Baku Rp12.013.245.000 Rp7.675.965.000 Rp7.154.595.000 Rp7.633.800.000 Rp6.502.365.000

Gudang Produk Jadi Rp12.013.245.000 Rp7.675.965.000 Rp7.154.595.000 Rp7.633.800.000 Rp6.502.365.000

Gudang Distribusi Rp6.407.064.000 Rp4.093.848.000 Rp3.815.784.000 Rp4.071.360.000 Rp3.467.928.000

Quality Control Rp4.004.415.000 Rp2.558.655.000 Rp2.384.865.000 Rp2.544.600.000 Rp2.167.455.000

Workshop Rp4.004.415.000 Rp2.558.655.000 Rp2.384.865.000 Rp2.544.600.000 Rp2.167.455.000

Ruangan non produksi  

Masjid Rp400.441.500 Rp255.865.500 Rp238.486.500 Rp254.460.000 Rp216.745.500

Klinik Rp400.441.500 Rp255.865.500 Rp238.486.500 Rp254.460.000 Rp216.745.500

Kantin Rp400.441.500 Rp255.865.500 Rp238.486.500 Rp254.460.000 Rp216.745.500

Pos Satpam Rp400.441.500 Rp255.865.500 Rp238.486.500 Rp254.460.000 Rp216.745.500

Penampungan Limbah Rp8.008.830.000 Rp5.117.310.000 Rp4.769.730.000 Rp5.089.200.000 Rp4.334.910.000

Bangunan Penunjang Rp5.606.181.000 Rp3.582.117.000 Rp3.338.811.000 Rp3.562.440.000 Rp3.034.437.000

Kantor Rp8.008.830.000 Rp5.117.310.000 Rp4.769.730.000 Rp5.089.200.000 Rp4.334.910.000

Total Biaya Maintenance Rp80.088.300.000 Rp51.173.100.000 Rp47.697.300.000 Rp50.892.000.000 Rp43.349.100.000

2011 2012 2013 2014 2015Rp0

Rp10,000,000,000

Rp20,000,000,000

Rp30,000,000,000

Rp40,000,000,000

Rp50,000,000,000

Rp60,000,000,000

Rp70,000,000,000

Rp80,000,000,000

Rp90,000,000,000

Biaya Maintenance

Biaya Maintenance

Gambar 6.3 Grafik Biaya Maintenance

46

Page 47: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

VII. ASPEK ORGANISASI DAN OVERHEAD COST

A. Struktur Organisasi

Pelaksanaan kegiatan setiap hari PT. Philip Morris dipimpin oleh

seorang Direktur yang membawahi empat orang manajer, yang terdiri dari

Manajer Distribusi dan Pemasaran, Manajer Pabrik, Manajer Administrasi dan

Keuangan, dan Manajer Teknis.

Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah

sebagai berikut:

1. General Manager

General manager merupakan penanggung jawab tertinggi kegiatan

harian perusahaan. General manager bertanggung jawab terhadap semua

paaksanaan kegiatan di abrik, baik kelancaran produksi, urusan keuangan dan

sebagainya serta mewakili perusahaan untuk kegiatan keluar perusahaan baik

dengan aparat setempat, pemerintah, lingkungan setempat atau antar

perusahaan.

2. Manager pemasaran dan distribusi

Manager pemasaran bertanggung jawab melakukan kegiatan promosi

pemasaran produk, mencari relasi baru dan memelihara daerah pemasaran

produk. Divisi pemasaran merupakan bagian yang strategis dalam

perusahaan. Kepala divisi pemasaran harus mampu manciptakan sasaran dan

strategi pemasaran yang jitu, serta harus mampu memanfaatkan dan

menciptakan peluang pasar. Betanggung jawab kepada General Manager

terhadap keberhasilan kegiatan pemasaran perusahaan baik volume dan nilai

pemasaran produk.

3. Manager Pabrik

Manager pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengawasi

segala kegiatan yang berkaitan dengan produksi, melakuan perecanaan

produksi, mengawasi kondisi gudang, mengawasi berbgai hal yang berkaitan

47

Page 48: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

dengan kondisi produksi terutama bahan baku, bahan penolong, kemasan

produk serta kondisi dan peralatan yang digunakan.

4. Manager Finansial dan Administrasi

Manager finansial dan administrasi bertanggung jawab menyusun

budget penerimaan dan pengeluaran perusahaan untuk periode waktu

mendatang, kemudian meganalisa perbedaan antara angka anggaran dengan

kenyataannya, mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan perusahaan

dan melakukan pengawasan terhadap budget yang dianggarkan dan membuat

langkah perbaikannya.

5. Manager Operasi

Manager Operasi bertugas dan bertanggung jawab mengawasi

kesiapan penggunaan mesin dan peralatan produksi serta operasionalnya.

6. Manager R&D

Manager R&D melakukan perencanan kegiatan penelitian dan

pengemangan terhadap produk baru agar memperoleh keunggulan dalam

peesaingan produk di pasaran, melakukan kegiatan pemasaran mutu terhadap

bahan baku sebelum diolah dan produk, begiti pula hasil penelitian dan

pengembangan berupa formula baru dalam mengolah produk.

7. Kepala Divisi Pemasaran

Kepala Divisi pemasaran bertugas melakukan pengawasan terhadap

pemasaran hasil produksi baik produk yang masuk maupun yang keluar,

mendayagunakan potensi produksi menjadi kekuatan potensial dalam

pemasaran hasil produksi.

8. Kepala Divisi Distribusi

Manager distribusi bertanggung jawab terhadap kelancaran

kegiatan distribusi.

48

Page 49: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

9. Manager Produksi

Manager produksi bertugas merencanakan jadwal produksi,

mengawasi dan mengendalikan produksi, menekan dan mengurangi

kerusakan produk, mendukung kebijakan peruahaan dalam bidang produksi

sehinghga tujuan perusahaan tercapai.

10. Manager QA

Manager QA bertugas melakukan koreksi terhadap terhadap

penyimpanan proses produksi mengontrol mutu produk, melakukan

pengontrolan mutu/kualitas pada seluruh bahan kemasam dan bahan

tambahan/pembantu, mengatasi masalah yang menyangkut mutu atau

produk.

11. Supervisor QC

Supervisor QC bertugas Memberikan perintah kerja kepada

masing-masing kepala kelompok, memeriksa laporan harian yang dibuat

oleh staff QC, mengontrol tahapan proses terutama pada titik kritis dan

waktu kritis.

49

Page 50: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

B. Organizational Design

Tabel. 7.1 Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Tak LangsungJenis Pekerjaan Jumlah Tenaga Kerja

Direktur Utama 1

Direktur Operasional 4

Direktur Teknik 1

Direktur Pemasaran 1

General Manajer 1

Manajer 6

Kepala Divisi 8

Engineering 4

Staff 20

Satpam 2

Office Boy 45

Sopir 5

Kenek 3

Jumlah tenaga kerja tak langsung 103

Tabel. 7.2 Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja LangsungJenis Pekerjaan Jumlah Tenaga Kerja

Penerimaan bahan 5

Pra pengolahan bahan baku 9

Proses pengolahan utama ( Produksi ) 20

Pengisian bahan 1

Pengemasan / Pengepakan 6

Gudang produk 2

Gudang bahan pembantu dan kemasan 2

Laboratorium 4

Sumber energi 3

Teknisi 8

Jumlah tenaga kerja langsung 60

50

Page 51: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

C. Biaya Overhead

Tabel 7.3 Total Biaya Overhead

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015Jumlah

Tenaga Kerja Langsung

Rp28.030.905.000 Rp28.030.905.000 Rp28.030.905.000 Rp28.030.905.000 Rp28.030.905.000

Jumlah Tenaga Kerja tak Langsung

Rp13.615.011.000 Rp13.615.011.000 Rp13.615.011.000 Rp13.615.011.000 Rp13.615.011.000

Total Biaya Overhead Rp41.645.916.000 Rp41.645.916.000 Rp41.645.916.000 Rp41.645.916.000 Rp41.645.916.000

51

Page 52: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

VIII. HUMAN RESOURCES

A. Kategori Dan Fungsi

1. Kualifikasi Tenaga KerjaUntuk menentukan kualifikasi tenaga kerja harus diperhatikan

tanggung jawab yang dibebankan pada suatu posisi sehingga diharapkan

orang yang memegangnya dapat melakukan tugas dengan baik.

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada industri pengolahan yoghurt

ini dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tenaga kerja yang

membutuhkan kualifikasi khusus dan tenaga kerja yang tidak

membutuhkan kualifikasi khusus.

2. Tenaga Kerja Yang Memerlukan Kualifikasi Khusus

a. Direktur

Seorang direktur yang dibutuhkan dalam industri rokok

adalah yang memiliki kemampuan dalam bidang manajemen dan

teknik industri, dengan kualifikasi sebagai berikut:

Berlatar pendidikan sarjana Teknologi Industri Pertanian

Berpengalaman minimal 5 tahun dalam bidangnya.

Memiliki kemampuan memimpin, bertanggung jawab, dan mampu

mengambil keputusan.

b. Manager

Kualifikasi yang dibutuhkan seorang manajer antara lain:

Berlatar belakang pendidikan sarjana atau diploma pada disiplin

ilmu yang sesuai dengan bagiannya.

Berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.

Memiliki kemampuan memimpin dan mau bekerja keras.

c. Staff

Staff bertanggung jawab terhadap tugas atau pekerjaan

yang terdapat di bagiannya masing-masing. Kualifikasi yang

dibutuhkan antara lain:

52

Page 53: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Berlatarbelakang pendidikan Politeknik atau Diploma yang sesuai

dengan bidangnya.

Berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.

Memiliki kemampuan memimpin dan mau bekerja keras.

3. Tenaga Kerja Yang Tidak Memerlukan Kualifikasi Khusus

a. Teknisi

Yang dimaksud dengan teknisi adlah tenaga kerja yang bekerja

untuk membantu kelancaran mesin dan operasi produksi. Latar

belakang yang dibutuhkan oleh teknisi adalah minimal SMA/STM.

b. Operator

Yang dimaksud dengan operator adalah tenaga kerja yang

bertugas dalam mengoperasikan mesin atau alat. Sedangkan tenaga

pelaksana lainnya meliputi tenaga penggerak, sopir, satpam, dan lain-

lain. Latar belakang pendidikan yang dibutuhkan untuk operator dan

tenaga pelaksana lainnya adalah SMP.

4. Kebutuhan Tenaga KerjaKebutuhan tenaga kerja untuk PT. X terdiri dari tenaga kerja

langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja tak langsung berjumlah

sebanyak 103 orang. Tenaga kerja bagian produksi atau tenaga kerja langsung

dapat dipenuhi oleh penduduk di daerah sekitar pabrik atau industri tersebut

dengan kualifikasi yang tidak terlalu tinggi karena sebelum mulai bekerja akan

diadakan pelatihan bagi tenaga kerja bagian produksi. Jumlah tenaga kerja

langsung keseluruhan adalah 163 orang.

53

Page 54: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Tabel 8.1 Kebutuhan Tenaga Kerja Tak Langsung

Jenis Pekerjaan Jumlah Tenaga Kerja

Direktur Utama 1

Direktur Operasional 4

Direktur Teknik 1

Direktur Pemasaran 1

General Manajer 1

Manajer 6

Kepala Divisi 8

Engineering 4

Staff 20

Satpam 4

Office Boy 45

Sopir 5

Kenek 5

Jumlah tenaga kerja tak langsung 105

Tabel 8.2 Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung

Akivitas Jumlah Tenaga Kerja

Penerimaan bahan 5

Pra pengolahan bahan baku 9

Proses pengolahan utama ( Produksi ) 20

Pengisian bahan 5

Pengemasan / Pengepakan 6

Gudang produk 6

Gudang bahan pembantu dan kemasan 6

Laboratorium 4

Sumber energi 6

Teknisi 8

Jumlah tenaga kerja langsung 75

54

Page 55: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

B. Socio Economic And Cultural Environtment

Berikut adalah beberapa dampak pendirian pabrik rokok terhadap

lingkungan masyarakat sekitar diantaranya:

1. Pemasukan Keuangan Negara

Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis di Indonesia mendorong

banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang

terbaik bagi perusahaannya. Persaingan ini khususnya pada bisnis rokok yang

semakin mendapatkan tekanan dari pemerintah dan lembaga lainnya yang peduli

pada masalah kesehatan. Tekanan tersebut meningkat pada tahun 2006,pemerintah

kembali menaikan target cukai menjadi 36,5 trilyun rupiah. Hal ini didukung

dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 75 Tahun 2005

atau Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok

(KDM). Undang-undang kawasan bebas rokok ini berlaku secara efektif pada

tanggal 4 Februari 2006.

Peraturan kawasan bebas rokok tersebut tentu merugikan bagi perusahaan

rokok, karena dapat menurunkan volume penjualan rokok yang disebabkan oleh

keterbatasan tempat merokok. Salah satu perusahaan rokok tersebut adalah PT.

HM Sampoerna TBk. yang telah diakuisisi oleh PT. X. Pada Tahun 2005, PMI

telah menyelesaikan akuisisi terbesar dalam sejarah korporasi Indonesia dengan

memiliki 98% saham Sampoerna. Tanggal 18 Mei 2005 tersebut menandai

dimulainya era baru dalam sejarah perusahaan rokok yang telah berdiri di Kota

Surabaya sejak Tahun 1913 ini.

2. Program CSR

Melalui profil program CSR Sampoerna dapat dilihat bahwa program CSR

yang telah dilakukan oleh Sampoerna meliputi berbagai sektor kehidupan di

dalam masyarakat, yakni: pendidikan, pemanfaatan potensi dan sumber daya

masyarakat sekitar, kesehatan, sosial dan budaya, pengembangan infrastruktur,

dan aspek strategis lainnya. Program CSR Sampoerna dibagi menjadi beberapa

program utama, yaitu: Sampoerna goes to campus, pendidikan, community

development, lingkungan, sosial, dan employee.

55

Page 56: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Gambar 8.1. Hubungan Perusahaan dengan Masyarakat sekitar

3. Program Bimbingan Anak (PBA)

PBA merupakan perwujudan dari kepekaan PT.X akan pentingnya masa

depan anak-anak Indonesia. Sampoerna yakin, masa depan Indonesia dan generasi

penerus bangsa bergantung pada apa yang dilakukan orang tua pada saat ini

kepada anak-anaknya. Dari keyakinan tersebut, PBA menanamkan konsep bahwa

anak-anak perlu diberi pengertian yang kuat sejak dini bahwa apa yang terjadi

pada negeri ini di masa datang adalah tanggung jawab bersama. Orang tua perlu

memberikan bimbingan kepada anak-anak agar mereka dapat mengembangkan

dirinya untuk menjawab tantangan di masa depan. Oleh karena itu munculah

pesan inti PBA: ’Bimbingan masa depan mereka’

5. Program pustaka

Program pustaka Sampoerna mendorong kegemaran membaca di kalangan

anak-anak melalui berbagai kegiatan seperti pengelolaan perpustakaan,

pengoperasian mobil pustaka, serta beragam kegiatan lain yang tak selalu terkait

dengan medium buku, namun melalui komik dan dongeng, misalnya. Dalam

pustaka Sampoerna ini, 2 unit mobil pustaka yang diluncurkan sejak tahun 2003,

terus beroperasi mengunjungi 22 SD dan Marsadah Ibtida’iyah di kecamatan

Rungkut dan Pabean Cantikan di Jawa Timur. Program ini berupaya mendekatkan

anak-anak dengan dunia pustaka sejak dini. Lalu pada bulan April 2005, Pustaka

Sampoerna menggelar pelatihan mengelola yang diikuti 40 siswa dan 20 guru

56

Page 57: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

sekolah di wilayah Jabodetabek. Kemudian mengadakan kegiatan ’how to use the

library’ di lima perpusatakaan umum di Jakarta, dengan 500 siswa dari 50 sekolah

dasar di Jakarta. Seluruh sekolah dasar yang berpartisipasi juga mendapatkan rak

buku dan buku-buku untuk mengisi perpustakaannya.

Gambar 8.2 Perpustakaan Keliling

6. Bantuan Pendidikan

Pendidikan memainkan peran yang pentingdalam masyarakat, sehingga

melakukaninvestasi dalam pendidikan merupakan suatukeharusan, tidak hanya

bagi masyarakatIndonesia, namun juga merupakan strategi penting untuk

memastikan tersedianya sumber daya manusiaberkualitas dan berbakat bagi

kelangsungan bisnis Perseroan. Pada bulan Mei Perseroan melaksanakan

Indonesia Best Students 2007. Pada kegiatan tersebut, 92 siswa terbaik dari 18

universitas di Indonesia selama lima hari melakukan berbagai kegiatanseperti

mengunjungi kantor dan fasilitas produksi, berdiskusi dengan anggota manajemen

dan staff Perseroan, serta mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan.Selain

dukungan Perseroan terhadap kegiatannya pada sektor pendidikan,kegiatan

kemasyarakatan Perseroan juga meliputi berbagai bentuk bantuan pendidikan.

Pada bulan Juni, Perseroan meluncurkan model baru program “Pustaka keliling”.

Dengan wilayah layanan yang lebih luas, perpustakaan keliling Pustaka kini dapat

menyediakan buku-buku bacaan bagi masyarakat di sekitar Surabaya dan

Pandaan. Selain itu, Perseroan juga melaksanakan lomba menulis untuk

mengumpulkan cerita-cerita rakyat dari Kabupaten Pasuruan. Kemudian cerita-

ceritaterpilih dari lomba tersebut dikumpulkan dan diluncurkan dalam sebuah

buku pada bulan Desember. Pada tahun 2007, Perseroan meneruskan dukungan

terhadap komunitas kampus di nusantara melalui Program Kampus. Perseroan

57

Page 58: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

memberikan dukungan kepada Twilite Orchestra dalam menyelenggarakan konser

simfonik Musicademia di 3 universitas di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Akhirnya pada bulan Desember, Perseroan kembali menunjukkan komitmen

dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan program bea

siswa di Kabupaten Pasuruan untuk menjawabkebutuhan bagi dukungan

pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar lokasi Perseroan.

D. Proyek Related Requirement

Kegiatan yang masih berkaitan dengan perencanaan SDM adalah perekrutan

atau pengadaan tenaga kerja. Setelah organisasi / perusahaan menetapkan

karakteristik atau ciri-ciri karyawan yang diperlukan serta jumlahnya masing-masing,

maka kegiatan selanjutnya adalah upaya mendapatkan tenaga kerja yang

diperlukannya tersebut. Idealnya upaya pengadaan tenaga kerja ini untuk memastikan

bahwa tenaga kerja yang direkrut dan ditempatkan nantinya adalah the right people in

the right position.

Pengadaan tenaga kerja itu sendiri adalah suatu proses untuk mendapatkan

tenaga yang berkualitas dan memberikan harapan yang baik pada calon tenaga kerja

tersebut untuk membuat lamaran kerja guna bekerja pada instansi/perusahaan

tersebut. Khusus bagi organisasi/perusahaan yang besar, pengadaan tenaga kerja

merupakan proses yang terus berlangsung dan kompleks dan menuntut perencanaan

dan upaya yang ekstensif. Proses perekrutan dimulai dari mencari dan menarik

pelamar yang mampu melakukan suatu pekerjaan sampai adanya lamaran masuk.

1. Tujuan Perekrutan

• Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat;

• Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan;

• Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum

lama bekerja;

• Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan

pelatihan;

• Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan

kesempatan kerja yang adil.

58

Page 59: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

2. Sumber Perekrutan

Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal

organisasi maupun eksternal organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari dalam

biasanya dilakukan oleh organisasi/perusahaan yang telah lama berjalan dan

memiliki sistem karier yang baik. Perekrutan tenaga kerja dari dalam memiliki

keuntungan, diantaranya adalah tidak mahal, promosi dari dalam dapat

59

Page 60: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

memelihara loyalitas dan dedikasi pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi

yang terlalu lama, karena sudah terbiasa dengan suasana yang ada. Namun

demikian perekrutan dari dalam juga berarti terjadinya pembatasan terhadap bakat

yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi peluang masuknya

pemikiran baru.

(1) Eksternal

Seringkali organisasi/perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan

syarat-syarat tertentu yang tidak dimiliki oleh SDM yang ada. Untuk itu

perekrutan calon tenaga kerja akan diambil dari luar organisasi. Beberapa sumber

yang dapat digunakan dalam perekrutan eksternal seperti :

a. Lembaga pendidikan

Perekrutan calon tenaga kerja dilakukan biasanya bila

organisai/perusahaan memerlukan jenis pendidikan tertentu tanpa memperdulikan

pengalaman kerja. Melalui cara perekrutan ini, diharapkan dapat dibentuk

karyawan sesuai yang diinginkan organisasi/perusahaan.

b. Teman/anggota keluarga karyawan

Organisasi/perusahaan dapat meminta jasa karyawan lama untuk

mencarikan calon tenaga kerja. Umumnya karyawan yang dimintai tolong akan

menyambut gembira, meskipun untuk tugas tersebut mereka tidak mendapatkan

imbalan dalam bentuk materi. Lebih-lebih dalam kondisi sulitnya lapangan kerja

seperti saat ini, karyawan akan gembira untuk menyodorkan informasi calon

pegawai seperti saudara/teman/tetangga dan sebagainya.

c. Lamaran terdahulu yang telah masuk

Perekrutan juga dapat diambil dari lamaran terdahulu yang telah masuk.

Melalui pembukaan arsip atau file lamaran yang belum diterima, diharapkan akan

didapat calon pegawai yang memiliki persyaratan sebagaimana yang diharapkan.

d. Agen tenaga kerja

Cara ini boleh dibilang relatif sangat baru dan belum populer di Indonesia.

Agen tenaga kerja adalah perusahaan swasta yang kegiatan utamanya adalah

mencari dan menyalurkan tenaga kerja.

e. Karyawan perusahaan lain

60

Page 61: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Perekrutan calon karyawan dari satu perusahaan ke perusahaan lain dapat

dilakukan secara legal maupun illegal. Yang dimaksud legal disini adalah

perusahaan yang ingin merekrut harus mengeluarkan sejumlah biaya yang akan

dibayarkan kepada perusahaan tempat calon pegawai tersebut bekerja. Perekrutan

model ini lebih dikenal dengan sebutan transfer. Sedangkan perekrutan secara

illegal lebih dikenal dengan pembajakan.

Kelebihan dari perekrutan ini adalah : pengalaman terjamin;

training/latihan diperlukan sekadarnya; kemungkinan mendapatkan ide-ide baru

besar. Namun juga terdapat kelemahan dalam cara ini, yaitu : loyalitas kurang,

terjamin, dan calon mungkin memiliki kebiasaan yang kurang sesuai dengan iklim

organisasi.

f. Asosiasi profesi

Perekrutan dilakukan melalui asosiasi suatu profesi sebagai mediator

penyedia tenaga kerja profesional bagi perusahaan, seperti di Indonesia terdapat

KADIN, IWAPI, HIPMI, IAI, dsb.

g. Outsourcing

Terkadang perusahaan juga perlu melakukan efisiensi, beberapa

pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa harus mengangkat tenaga kerja tetap dapat

menggunakan tenaga kerja kontrak (outsourcing).

Metode perekrutan karyawan dengan sumber dari luar perusahaan, dapat

dilakukan :

(2) Internal

Melalui iklan atau adventensi diharapkan perusahan dapat merekrut calon

tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu.

Perekrutan melalui iklan ini biasanya disertai dengan suatu janji yang menarik,

misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik dan sebagainya.

Kebaikan perekrutan dengan menggunakan iklan adalah ;

• Dapat mencapai sasaran yang cukup luas.

• Hubungan langsung antarorganisasi/perusahaan dengan pelamar.

61

Page 62: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

• Cara yang dianggap praktis.

• Kemungkinan besar mendapatkan calon yang berbobot (berkualitas).

• Efektif untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang tidak terpusat.

Kelemahan pengadaan tenaga kerja melalui iklan adalah :

• Memerlukan biaya yang cukup mahal.

•Kemungkinan pelamar yang datang cukup banyak sehingga menyulitkan

penyelesaian.

Open house Untuk menjaring lebih banyak tenaga potensial secara umum,

perusahaan dapat melakukan open house di sejumlah kalangan yang diprediksikan

dapat menarik calon tenaga kerja potensial, seperti di perguruan tinggi, even-even

tertentu.

Menyewa konsultan perekrutan Terkadang untuk mencari dan merekrut tenaga

kerja profesional dibutuhkan konsultan yang mampu mencari tenaga tersebut,

dengan demikian ada jaminan melalui konsultan perekrutan perusahaan tidak

perlu membuang waktu untuk mencari tenaga kerja yang sesuai.

Beberapa alternatif perekrutan dari dalam organisasi melalui :

a. Promosi

Perekrutan internal yang paling banyak dilakukan adalah promosi untuk

mengisi kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi yang diambil dari pekerja

yang jabatannya lebih rendah.

b. Transfer/Rotasi

Di samping itu terdapat pula kegiatannya dalam bentuk memindahkan

pekerja dari satu jabatan ke jabatan lain yang sama jenjangnya. Dengan kata lain

promosi bersifat vertikal, sedang pemindahan berifat horizontal (rotasi).

c. Pengkaryaan Kembali

Berlaku untuk karyawan yang diberhentikan sementara dan dipanggil

kembali ketika ada jabatan yang kosong.

d. Kelompok Pekerja Sementara / Kontrak Kerja

Kelompok pekerja sementara (temporer) adalah sejumlah tenaga kerja

yang dipekerjakan dan diupah menurut keperluan, dengan memperhitungkan

jumlah jam atau hari kerja. Namun mereka dapat menjadi pekerja tetap, jika

62

Page 63: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

sesuai dengan persyaratan. Perekrutan internal sebagaimana diuraikan di atas

memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya :

(1) Pembiayaannya relatif murah, karena tidak memerlukan proses seleksi

seperti dilakukan pada perekrutan eksternal.

(2) Organisasi mengetahui secara tepat pekerja yang berkemampuan tinggi dan

kualifaid untuk mengisi jabatan yang kosong.

(3) Pekerja memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi.

(4) Mencegah tenaga kerja yang baik dan kompetitif pindah keluar dari

organisasi/perusahaan, karena pengembangan kariernya jelas.

(5) Para pekerja telah memahami secara baik kebijaksanaan, prosedur-

prosedur, ketentuan-ketentuan dan kebiasaan organisasi/perusahaan.

Keburukan perekrutan internal adalah :

(1) Mengurangi motivasi kerja dan tidak memberikan perpektif baru, bagi

pekerja yang kurang kompetitif atau merasa dirinya tidak berpeluang

untuk mengisi setiap jabatan yang kosong.

(2) Pekerja yang dipromosikan untuk jabatan yag lebih tinggi cenderung tidak

dapat menjalankan kekuasaan dan kewenangannya, karena sudah sangat

akrab dengan bawahannya.

Beberapa metode perekrutan internal antara lain dengan :

a. Rencana Suksesi/ Succeesion Planning

Perekrutan ini merupakan kegiatan yang difokuskan pada usaha

mempersiapkan pekerja untuk mengisi posisi-posisi eksekutif

b. Penawaran Terbuka untuk suatu Jabatan (Job Posting)

Perekrutan terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang

berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong, dengan

memberikan kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Untuk itu

setiap ada jabatan kosong diumumkan melalui media intern, bulletin

perusahaan, papan bulletin/pengumuman, sarana telepon atau sistem

komputer.

63

Page 64: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

E. AVAILABILITY AND RECRUITMENT

PT. X Incorporated pertama kali memasuki pasar Indonesia pada tahun

1984, melalui perjanjian lisensi dengan perusahaan lokal untuk memproduksi

merk PT X . PT X Indonesia, salah satu afiliasi PT X International (PMI),

kemudian didirikan pada tahun 1998. Pada tahun 2005, PMI menjadi pemegang

saham mayoritas (98%) PT HM Sampoerna Tbk., Di Indonesia perusahaan rokok

terbesar ketiga, sesuai dengan tahun 2004, pangsa pasar.Beberapa orang Indonesia

memiliki kesempatan karir di departemen seperti keuangan, penjualan dan

distribusi, pemasaran, sumber daya manusia dan operasi. 

Proses perekrutan dapat diterapkan pada lowongan tertentu, dengan

memilih pekerjaan yang menarik minat Anda pada website oline perusahaan

rokok ini.Jika Anda adalah seorang calon baru, Anda akan perlu membuat sebuah

profil pribadi untuk melamar pekerjaan tersebut. Anda akan dapat menggunakan

username dan password yang sama jika Anda ingin melamar pekerjaan lain atau

memperbarui profil Anda di masa depan. Account Anda akan tetap aktif hingga

36 bulan dari kunjungan terakhir Anda.

Aplikasi spontan yaitu Jika tidak ada posisi yang sesuai dengan kriteria

Anda, Anda selalu dapat mengirimkan aplikasi spontan. Profil Anda akan

disimpan di database kami di mana ia akan tetap aktif hingga 36 bulan dari

kunjungan terakhir Anda. Jika Anda kemudian melamar posisi formulir aplikasi

akan menjadi pra-diisi dengan informasi pribadi Anda.

Proses seleksi yaitu Proses rekrutmen bervariasi dari satu negara ke

negara, tetapi kami selalu akan memproses aplikasi anda terjamin

64

Page 65: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

kerahasiaannya. Jika cocok, kami akan menghubungi Anda menggunakan rincian

disediakan Anda.

F. TRAINING PLAN

1. Program Entrepreneurship Training Center (PETC)

Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PETC) membuka

pintunya pada lahan seluas 10 hektar Perusahaan di sekitar fasilitas SKM kami di

Desa Gunting di Wilayah Pasuruan. The SETC adalah realisasi komitmen

perusahaan kami untuk mengembangkan usaha kecil-menengah, dan untuk

memfasilitasi munculnya bisnis baru yang dapat memberikan lapangan kerja dan

meningkatkan ekonomi lokal. The SETC adalah suatu fasilitas yang terpadu, yang

meliputi ruang kelas, bengkel teknis dan pertanian eksperimental dan daerah

pertanian. Ini merupakan eksperimen unik untuk memberikan pra-pensiun kami

karyawan dan penduduk desa di wilayah fasilitas SKM kami dengan pelatihan

praktis dan keterampilan kerja, yang kemudian dapat digunakan untuk memulai

bisnis baru atau meningkatkan usaha yang ada.Untuk lebih mendukung lulusan

dalam memulai, Perusahaan kami juga menerapkan bisnis-mikro program bergulir

dana yang dikelola bersama-sama dengan Universitas Brawijaya Malang.

Dalam rangka untuk membuat SETC sukses, kita telah terlibat dari mitra yang

kompeten dan kredibel awal, termasuk Institut Pertanian Bogor, baik dalam

perencanaan dan dalam mengorganisir fasilitas, dan memberikan instruksi.

Pada tahun 2006, lebih dari 130 desa dan 30 karyawan lulus dari SETC, dan,

setelah sepenuhnya operasional SETC diharapkan untuk melatih lebih dari 600

orang setiap tahunnya.

2. Dunamis Foundation

Dunamis Foundation telah resmi setuju untuk bekerja sama dengan Putera

Sampoerna Foundation dalam bentuk pelatihan dan program sertifikasi "7

Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif ®" diberikan kepada Guardian Nilai Tim

Sampoerna Academy. Realisasi kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan

Perjanjian Kerjasama antara Andiral Purnomo, Kepala Dunamis Foundation dan

Eddy Henry, Direktur Program Pendidikan, Putera Sampoerna Foundation.

65

Page 66: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Sejak berdirinya di tahun 1991, Dunamis adalah mitra berlisensi dari

Franklin Covey - sebuah organisasi global yang memberikan pelatihan dalam

pengembangan kepemimpinan dan eksekusi. Dengan memiliki misi yang sama

dengan Putera Sampoerna Foundation, Dunamis Foundation telah setuju untuk

bergabung dalam kemitraan dengan Putera Sampoerna Foundation dengan

memberikan pelatihan tentang "7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif",

sebuah program pendampingan Nilai Guardian Tim Sampoerna Academy.

Selain pelatihan tentang "7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif ®"

Nilai Guardian Tim, Sampoerna Academy juga akan berpartisipasi dalam program

sertifikasi Dunamis melalui Kereta The Trainer for "7 Kebiasaan Manusia yang

Sangat Efektif ®" dan "Pemimpin di dalam Aku (Visi & Implementasi Hari ® ")

pelatihan. Setelah mendapatkan sertifikat ini, Tim Nilai Guardian, Sampoerna

Academy diharapkan untuk terus memberikan pelatihan kepemimpinan ke

Akademi Sampoerna guru, karyawan dan mahasiswa. Eddy Henry, Direktur

Program Pendidikan, Putera Sampoerna Foundation, mengatakan, "Mengikuti

moto 'Hari Belajar, Lead Besok', Sampoerna Academy akan membentuk karakter

pemimpin masa depan Indonesia yang akan menjadi orang yang kompeten,

memiliki wawasan global, dan kepedulian denganmengembangkan komunitas

mereka. Bersama dengan Dunamis Foundation sebagai mitra berlisensi resmi dari

Covey Leadership Center, Putera Sampoerna Foundation akan memberikan

pelatihan kepemimpinan siswa berdasarkan "7 Kebiasaan Manusia yang Sangat

Efektif ®" dan "Pemimpin di dalam Aku - Visi & Pelaksanaan Hari ®".

Berpartisipasi dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia sebagai pemimpin

masa depan bangsa, Dunamis Foundation dan Putera Sampoerna Foundation

menyiapkan tiga tahap utama dalam program-program pelatihan dan sertifikasi

untuk Nilai Guardian Tim, Sampoerna Academy, yang akan dimulai dari Oktober

2010 hingga Juni 2011.

Pada tahap pertama, Dunamis Foundation akan memberikan pelatihan dan

pengembangan untuk Nilai Guardian Tim, Sampoerna Academy serta

menyediakan buku-buku dan perangkat guru belajar. Pada tahap kedua, persiapan

penyelarasan sistem, kurikulum, dan fasilitas pendidikan yang didasarkan pada

kepemimpinan akan dilaksanakan bagi guru Academy Sampoerna dan staf yang

66

Page 67: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

akan dilaksanakan langsung oleh Tim Nilai Guardian, Sampoerna Academy yang

akan didampingi oleh wakil Dunamis Yayasan. Pada tahap akhir, pelaksanaan

bahan ajar berdasarkan "7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif ®" kurikulum

akan dilakukan pada siswa Akademi Sampoerna oleh para guru yang telah

menyelesaikan Kereta Program sertifikasi Trainer dengan menggunakan

membimbing siswa asli yang diberikan oleh Dunamis Foundation untuk masing-

masing siswa. "Program Kepemimpinan Pemuda merupakan pilar utama dari

seluruh program dan inti dari keseluruhan silabus kami. Kami percaya

kepemimpinan yang tidak dapat diperoleh dari teori atau kerja di satu semester

tetapi merupakan hasil dari proses yang membutuhkan tahun investasi dan

dedikasi, "diungkapkan Eddy Henry.

Dunamis Foundation adalah bagian dari perwujudan misi PT.X

Foundation dalam menciptakan pemimpin yang berkualitas baik di masa depan

melalui pendidikan sehingga mereka bisa menghadapi tantangan

global.Mengintegrasikan kurikulum dari Universitas Cambridge (IGCSE) dengan

standar nasional yang diterapkan dalam sistem pendidikan sekolah asrama,

Sampoerna Academy bertujuan untuk mengembangkan kemampuan akademik

serta keterampilan siswa dan untuk membentuk karakter pemimpin masa depan

Indonesia yang akan memiliki kaliber internasional. Dipandu oleh slogan Putera

Sampoerna Foundation yang "Bersama Kita Bisa Membuat Perbedaan" dan

dengan kerjasama dari dua organisasi yang sangat prihatin tentang perkembangan

sumber daya di Indonesia, bersama-sama kami berharap bahwa Indonesia dapat

membuat lebih banyak pemimpin masa depan yang memiliki karakter dan telah

memenuhi syarat dalam membuat perubahan bagi masyarakat dan bangsa.

G. COST ESTIMATES

Tabel. 8.3 Estimasi Proyeksi Biaya Human Resources and Social

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Biaya Perekrutan  

Media Televisi Rp3.075.390.720 Rp1.965.047.040 Rp1.831.576.320 Rp1.954.252.800 Rp1.664.605.440

Media Cetak Rp1.922.119.200 Rp1.228.154.400 Rp1.144.735.200 Rp1.221.408.000 Rp1.040.378.400

Pelatihan  

Pelatihan Teknis Rp3.075.390.720 Rp1.965.047.040 Rp1.831.576.320 Rp1.954.252.800 Rp1.664.605.440

Pelatihan Administrasi Rp2.690.966.880 Rp1.719.416.160 Rp1.602.629.280 Rp1.709.971.200 Rp1.456.529.760

67

Page 68: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Pelatihan Kewirausahaan Rp5.766.357.600 Rp3.684.463.200 Rp3.434.205.600 Rp3.664.224.000 Rp3.121.135.200

Pelatihan Keterampilan Rp3.844.238.400 Rp2.456.308.800 Rp2.289.470.400 Rp2.442.816.000 Rp2.080.756.800

Biaya Sosial  

Program CSR Rp7.688.476.800 Rp4.912.617.600 Rp4.578.940.800 Rp4.885.632.000 Rp4.161.513.600

Program Bimbingan Anak Rp5.766.357.600 Rp3.684.463.200 Rp3.434.205.600 Rp3.664.224.000 Rp3.121.135.200

Program Pustaka Rp4.613.086.080 Rp2.947.570.560 Rp2.747.364.480 Rp2.931.379.200 Rp2.496.908.160

Total Biaya Estimasi Rp38.442.384.000 Rp24.563.088.000 Rp22.894.704.000 Rp24.428.160.000 Rp20.807.568.000

IX. IMPLEMENTATION PLANNING AND BUDGETING

A. Objectives of implementation planning

Perencanaan kedepan, PT. X mempunyai perencanaan untuk membuka

perkebunan tembakau di indonesia. Dengan tujuan pangsa pasar ekspor. PT. X

berencana untuk membuka perkebunan tembakau di daerah makassar tepatnya di

daerah mamuju dengan luas 2011 hektar dan diharapkan dapat menghasilkan 1654

ton dalam sekali panen. Alasan utama dipilihnya daerah ini adalah tanahnya yang

relatif subur dan harga tanhnya masih relatif tidak terlalu mahal ( Berkisar antara

Rp100.000 – Rp300.000 m2) serta kemudahan akses untuk mendapatkan tenaga

kerja dan curah hujan turun lebih banyak. Musim hujan yang lebih panjang

disertai sinar matahari yang terik hal ini akan membuat kualitas tembakau lebih

baik. Untuk perencanaan implementasi perkebunan tembakau ke depan, PT. X

bekerja sama dengan pemerintah daerah sulawesi selatan dan merekrut para

penduduk untuk dijadikan sebagai tenaga kerja. Dan untuk pengembangan riset

serta tenaga ahli, PT. X berencana untuk bekerja sama dengan pihak institusi

68

Page 69: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

pendidikan terkait, serta mendatangkan tenaga ahli dan pekerja ahli dari dalam

dan luar sulawesi selatan.

Visi dan misi serta tujuan permbukaan perkebunan tembakau di masa

mendatang akan dijelaskan dibawah ini :

Visi Dengan mengacu kepada kondisi perkebunan saat ini, dinamika lingkungan

strategis baik domestik maupun internasional, REPENAS, dan visi pembangunan

pertanian maka visi pembangunan perkebunan adalah terwujudnya masyarakat

perkebunan yang sejahtera melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis

perkebunan yang berdaya saing, berkeadilan, berkerakyatan, terdesentralisasi dan

berbasis pada pengelolaan SDA yang lestari sesuai fungsinya pada Kawasan

Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBUN).

Misi Adapun Misi pembangunan perkebunan yang ditetapkan berdasarkan visi

tersebut diatas, adalah :

(1) mengembangkan prasarana dan sarana perkebunan dalam rangka optimalisasi

pemanfaatan SDA sesuai fungsinya.

(2) meningkatkan produksi, produktivitas dan efesiensi, efektifitas perkebunan

melalui dukungan sarana produksi, teknologi dan kelembagaan penyuluhan yang

kokoh.

(3) memantapkan prakondisi pengelolaan perkebunan untuk melindungi dan

melestarikan keberadaan sumber daya alam.

(4) meningkatkan rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam dalam rangka

mewujudkan pembangunan perkebunan berwawasan lingkungan.

(5) mengembangkan industri perkebunan yang bertumpu pada keunggulan

komparatif wilayah dan keunggulan kompetitif komoditas dalam rangka

meningkatkan pangsa pasar, nilai tambah dan kesempatan kerja.

(6) mengembangkan sistem ketahanan pangan berbasis pada karateristik wilayah

dan keragaman sumber bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal dalam

rangka menjamin tersedianya pangan dan gizi dalam jumlah dan mutu yang

dibutuhkan pada tingkat harga yang terjangkau.

(7) Mendorong terwujudnya peningkatan pelayanan dalam pembangunan

perkebunan serta mengoptimalkan upaya peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi,

ektensifikasi dan diversifikasi tanaman.

69

Page 70: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

(8) meningkatkan kualitas SDM dan kelembagaan agribisnis agar mampu dalam

mengelola potensi ekonomi daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan

wilayah.

(9) mengembangkan inovasi teknologi spesifik lokasi yang ramah lingkungan

dalam rangka mendorong terwujudnya sistem agribisnis yang berdaya saing,

berkeadilan dan berkelanjutan.

(10) mengembangkan sistem administrasi dan manajemen pembangunan modern

sebagai upaya mendukung terwujudnya sistem agribisnis yang berdaya saing,

berkeadilan dan berkelanjutan.

Tujuan Sesuai dengan visi dan misi pembangunan perkebunan diatas, maka

tujuan yang ingin dicapai adalah :

(1) menggerakkan sistem agribisnis perkebunan melalui peningkatan pelayanan

perbenihan/ bahan tanaman, produktivitas, pengolahan dan keanekaragaman hasil

perkebunan, perencanaan, informasi pasar oleh aparatur pembangunan

perkebunan.

(2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat perkebunan melalui

peningkatan kemampuan kewirausahaan petani pekebun/ pengusaha, penerapan

dan penyebarluasan teknologi tepat guna dalam agribisnis perkebunan.

(3) Mengoptimalkan pemanafaatan sumber daya perkebunan serta mendorong

terwujudnya lingkungan lestari melalui kawasan sentra produksi dan industri hilir

yang berkelanjutan.

(4) Meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha yang efesien dan

melalui peningkatan peran kelembagaan perkebunan dan kemitraan petani

pekebun dengan pengusaha agribisnis perkebunan.

(5) Mendorong pembangunan ekonomi pedesaan melalui pengembangan

agribisnis perkebunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

B. Stages Of Project Implementation

Tahap pertama adalah dengan mengurus perizinan kepada pemerintah

daerah setempat. Kemudian dilanjutkan dengan tahap perekruitan karyawan.

70

Page 71: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Tahap perekruitan karyawan adalah hal yang paling krusial. Pembangunan

perkebunan yang dilaksanakan telah menciptakan kesempatan kerja bagi

masyarakat di sulawesi selatan,diperkirakan dengan luas perkebunan tembakau

yang mencapai 2001 Ha. PT. X memerlukan tenaga kerja sebesar lebih kurang

700 Karyawan. Disamping itu untuk meningkatkan Mutu sumber daya Manusia

petani kebun PT. X membuka pelatihan secara berkesinambungan untuk

menjawab tantangan yang ada pada saat ini dan kemampuan untuk memanfaatkan

peluang yang ada. Untuk itu PT. X harus melakukan sosialisasi dan

menumbuhkan pengertian bagi SDM birokrasi Dinas Perkebunan Propinsi

sulawesi selatan bahwa pendekatan pembangunan kedepan adalah pendekatan

partisipatif sehingga orientasi tugas dan fungsi SDM mengarah pada pelayanan,

pendampingan, fasilitasi dan advokasi. Mengembangkan kemampuan dan

kesiapan pelayanan melalui penumbuhan perilaku pelayanan dan kesiapan

berbagai data dan informasi perkebunan. Mengembangkan sikap prakarsa pro-

aktif kepada petani-pekebun pelaku usaha subsektor perkebunan.

Mengembangkan sikap prakarsa pro-aktif berbagai fungsi terkait untuk

mendukung pelayanan penyelenggaraan kegiatan usaha budidaya perkebunan.

Sementara itu untuk SDM petani-pekebun dan masyarakat ditempuh

melalui kebijaksanaan menumbuhkan kesadaran petani dalam mengembangkan

dan merubah budaya petani yang hanya untuk menghasilkan produksi budidaya

kearah pengembangan usaha tani dengan memanfaatkan aset usaha secara

optimal. Memfasilitasi dan mendorong kemampuan petani untuk memanfaatkan

peluang usaha dalam memperkuat usaha taninya. Menumbuh-kembangkan

kesadaran petani mengenai kebersamaan ekonomi dalam mendapatkan peluang

berbagai akses kemudahan untuk pengembangan usaha melalui penumbuhan

kelembagaan ekonomi petani-pekebun yang mewakili kepentingan anggotanya.

Tahap selanjutnya adalah Transfer teknologi/ desiminasi juga sangat

penting untuk memperlancar hasil delivery and receiving system yang belum

mantap serta untuk menunjang proses mulai dari penanaman tembakau sampai

dengan masa panen kelak. Usaha berkelanjutan dilakukan dengan penerepan

penggunaan teknologi tepat guna dan sistem manajemen untuk memperoleh

peningkatan nilai tambah baik dari produk primer, produk antara dari industri

71

Page 72: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

tengah dan produk akhir, yang dilakukan melalui penumbuhan integrasi vertical

dan horizontal. Dalam pelaksanaannya diterapkan prinsip limbah minimal (Zero

waste) dari produk-produk perkebunan melalui pemanfaatan hasil samping

maupun limbah serta penerapan pembukaan lahan sejauh mungkin tanpa bakar

(zero burning). SDM dan kelembagaan usaha berkelanjutan merupakan tindakan

memotivasi kelembagaan yang sudah terbentuk agar hubungan antar anggota

dalam kelembagaan dapat menghasilkan produktivitas dan efesiensi yang tinggi.

Kelembagaan yang ada harus dapat menciptakn hubungan kedalam (internal) dan

hubungan keluar (eksternal) dalam usaha optimalisasi kelembagaan yang ada

untuk berkelanjutan usaha perkebunan dalam KIMBUN.

Tahap akhir dari tahap proyek kedepan adalah Optimalisasi usaha

dilakukan melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan masyarakat

perkebunan dalam upaya mendapatkan nilai tambah dari usaha-kebunnya sesuai

dengan potensi lahan yang dimiliki. Upaya ini memerlukan dukungan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tepat guna (bahan tanaman, pengendalian

OPT, Konservasi Tanah dan Air dan lain-lain). Dalam pelaksanaannya ditempuh

melalui kegiatan intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi guna

peningkatan produktivitas, mutu hasil dan nilai jual untuk meningkatkan

penerimaan. Optimalisasi usaha berkaitan pula dengan upaya penataan dan

pemanfaatan lahan serta perluasan usaha (diversifikasi vertical/ horizontal) yang

dilakukan secara terintegrasi guna memperoleh nilai tambah yang sebesar-

besarnya dan mengacu pada kebutuhan pasar dengan memperhatikan peningkatan

mutu hasil sesuai standar yang berlaku.

C. Implementation scheduling

Jadwal pelaksanaan perkebunan dimulai pada tahun 2020. Alasan

dimulainya tahun 2020 karena terdapat kebijakan pemerintah untuk tidak

memperluas areal tembakau di sampai pada tahun 2020 mendatang.

(1) implementasi Perencanaan dan Pengembangan, terdiri dari kegiatan :

a. Pengkajian prospek dan pengembangan komoditas perkebunan dan membuat

rancang bangun perkebunan,

72

Page 73: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

b. Pembuatan bussines planning pengembangan komoditas perkebunan,

c. Pendataan ketersediaan potensi wilayah pengembangan perkebunan, kondisi

sumberdaya lahan dan kesesuaian komoditas yang akan dikembangkan,

d. Penyusunan standar, kriteria dan prosedur pembangunan perkebunan,

e. Pengembangan sistem informasi mencakup kemampuan memperoleh dan

menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai peluang usaha perkebunan

untuk menjadi acuan dalam mendorong dan menumbuhkan peran serta

masyarakat luas dan dunia usaha.

(2) Implementasi jadwal Tanaman Tahunan Perkebunan, terdiri dari kegiatan :

a. Pengumpulan dan penyediaan informasi menyeluruh tentang ruang lingkup

budidaya tanaman tahunan mencakup yang sudah maupun yang belum

melembaga pengusahaannya, perkembangan penyebaran pengusahaannya, bentuk

dan tingkat pengusahaannya, potensi dan peluang pengembangannya untuk

dijadikan acuan.

b. Pemantauan penyediaan paket teknologi yang sesuai termasuk paket teknologi

alternatif untuk menjadi pegangan pada usaha budidaya tanaman tahunan,

mencakup paket teknologi untuk perluasan dan pengembangan baru.

c. Peningkatan kemampuan pelayanan penerapan paket teknologi yang sesuai,

termasuk teknologi alternatif pada kegiatan penanaman baru, intensifikasi dan

rahabilitasi tanaman yang sudah ada dalam rangka peningkatan produktivitas dan

efisiensi usaha.

d. Pengembangan kesadaran dan kemampuan pemanfaatan sumberdaya agribisnis

secara optimal, khususnya sumberdaya lahan dan tenaga kerja petani pekebun

dengan penerapan intensifikasi usaha budidaya tanaman pokok dan

pengembangan cabang usahatani yang sesuai pada sisa asset lahan yang dimiliki

seperti lahan pekarangan, lahan garapan, lahan batas dan lahan miring.

e. Penyiapan model pendekatan upaya penumbuhan pusat kegiatan ekonomi pada

wilayah khusus, tertinggal, terpencil, konservasi, marginal/DAS melalui

pengembangan usaha tanaman tahunan.

f. Peningkatan profesionalisme para pelaku pembangunan perkebunan, baik para

petugas dari berbagai fungsi terkait dibidang pelayanan, bimbingan dan

73

Page 74: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

pendampingan kegiatan usaha budidaya tanaman tahunan perkebunan, maupun

para pelaku langsung pada kegiatan usaha yaitu petani dan kelembagaannya,

masyarakat dan dunia usaha.

g. Pemberdayaan petani dan kelembagaannya untuk pengembangan kemampuan

dalam mengakses berbagai kemudahan (permodalan, teknologi, agro-input, benih/

bibit) dan pengembangan kemitraan usaha dengan pengolahan dan pemasaran

hasil serta intensifikasi kegiatan usahanya.

(3) Aspek Pengolahan dan Pemasaran, terdiri dari kegiatan :

a. Peningkatan SDM yang mampu dan berkualitas untuk menangani pengolahan

dan pemasaran yang meliputi perbaikan mutu produk, pengembangan industri

hilir, perluasan pemasaran, informasi harga, strategi pasar, market inteligence dan

penguatan jejaring dengan instansi/ lembaga terkait dalam maupun luar negeri.

b. Pembinaan dan peningkatan pengolahan industri hilir komoditi perkebunan.

c. Pembinaan dan bantuan alat pengolahan komoditi perkebunan dan

pengembangan jenis olahan.

D. Projecting The Implementation Budget

Dukungan alokasi dana yang sedang dan akan dilakukan kedepan untuk

pelaksanaan kegiatan tersebut bersumber dari pembiayaan anggaran rutin dan

anggaran pembangunan PT. X Serta pinjaman modal dari pihak kedua ( Bank

maupun pemerintah daerah ) dan pihak ketiga ( hubungan istimewa ). Anggaran

untuk pembangunan sektor perkebunan tembakau yang ada d berjumlah sekitar

Rp34 miliar, Dana sebesar itu untuk menggaji 670 petani (Rp 3,2 miliar); untuk

memfasilitasi komoditi ( pembelian tanah, fasilitas fisik ) sebesar Rp 8 miliar);

pengawalan program serta pelaporan ( Rp 972 juta). Antara lain untuk insentif

mantri perkebunan, petugas hama penyakit. Juga untuk rehabilitasi dan biaya

operasional laboratorium lapangan, sub laboratorium hayati, dan laboratorium

hayati. Pembelian benih rekruitmen dan pelatihan operasional petugas tenaga

kontrak pendamping dan alokasi dananya mencapai Rp 7,4 miliar. Selain itu kata

dia, dalam juga tersedia dana pendukung untuk belanja barang dan jasa sekitar

Rp9,5 miliar, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur

74

Page 75: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

dalam rangka peningkatan produksi tembakau ke depan. Sementara anggaran

biaya operasional untuk sektor perkebunan yang ada sekitar Rp11 miliar.

X. ANALISA FINANSIAL DAN INVESTMENT APPRAISAL

A. Skope and Objectives of Financial Analysis

Ruang Lingkup dan Objektifitas dari PT.X dari segi analisis financial

adalah sebagai berikut:

Modal kerja yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 25.550.000.000.000

didapat dari investor, keuntungan dari tahun sebelumnya, dan laba di tahan. PT. X

tidak menggunakan pinjaman kredit untuk operasi perusahaannya.

PT X memiliki 98,18% saham dari PT. HM Sampoerna Tbk. Setelah

mengkauisisi Sampoerna, PT. X menjadi leader dalam market share rokok di

Indonesia, menguasai 29,9% market di Indonesia mengungguli perusahaan besar

lainnya seperti PT.Gudang Garam, Tbk dan PT.Djarum Tbk. Untuk produk

Marlboro sendiri yang diproduksi di Indonesia, mampu menguasai 5.2% market

share Indonesia, dan untuk penjualan rokok dengan kategori khususnya rokok

putih produk Marlboro menguasai kurang lebih 90% market disusul dengan

British Asian tobacco di posisi kedua dengan 7% market.

B. Analisis Biaya Investasi

75

Page 76: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Biaya Investasi yang dibutuhkan oleh PT.X dapat dilihat pada lampiran 1.

Biaya investasi dapat dilihat dari modal kerja dari tahun 2010. Nilai IRR, B/C,

dan NPV yang di hitung berdasarkan operasi perusahaan yang telah berjalan.

C. Dasar Laporan Akuntansi

Dasar Laporan akuntansi terdiri dari dua kategori, laporan yang berkaitan

dengan laba bersih atau laba rugi. Berikut adalah rasio perhitungan yang

berhubungan dengan laba rugi perusahaan.

1. Rasio Laba Kotor atas Penjualan

Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum dibebani oleh

biaya-biaya yang lain. Perubahan rasio laba kotor bisa saja terjadi karena

perubahan dalam kebijaksanaan penjualan, misalnya tingkat potongan atau adanya

produk baru.

2.Rasio Laba Usaha atas Penjualan

Laba usaha (laba operasi) adalah laba dari kegiatan utama perusahaan.

Oleh karena itu sudah seharusnya laba ini memberikan hasil lebih besar dibanding

dari laba yang bukan utama.

3. Rasio Laba Bersih atas Penjualan

Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih

laba bersih dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yan

ditanggung perusahaan untuk biaya-biaya non operasional.

4.Operating Ratio

Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio

yang tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap

rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk

laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor

intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor ekstern

misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen.

5.Rasio Tingkat Pengembalian Investasi

76

Page 77: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk mengetahui sampai seberapa

jauh aset yang digunakan dapat menghasilkan laba. Laba usaha berarti laba dari

kegiatan utama perusahaan. Aktiva operasi adalah aktiva yang dipakai untuk

menghasilkan laba usaha tersebut. Dengan kata lain, aset yang dihitung disini

hanya aset yang memberikan konstribusi terhadap pencapaian laba usaha.

Penyertaan yang biasanya menghasilkan pendapatan lain (di luar laba usaha) tidak

dihitung. Demikian halnya dengan aktiva lain-lain. Aktiva lain-lain ada yang

berupa aktiva belum selesai atau aktiva tidak operasional. Oleh karena itu juga

tidak diikutsertakan dalam pengertian aktiva operasi.

6.Rasio Tingkat Pengembalian Aset

Dengan rasio akan nampak seberapa besar tingkat produktifitas seluruh

aset. Perbedaan hasil perhitungan antara ROI dengan ROA akan diketahui sampai

seberapa jauh tingkat aset penunjang atau tidak produktif dan hasil sampingan

perusahaan.

7.Rasio Laba Bersih atas Modal

Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh

dari penanam modal. Pengertian modal disini adalah semua modal yang tertanam

di perusahaan, termasuk di dalamnya saldo laba (laba ditahan).

E. Metode Penilaian Investasi

Metode penilaian investasi menggunakan beberapa criteria seperti Net

B/C, NPV dan IRR. Industri dinyatakan layak apabila NPV lebih besar sama

dengan nol dan IRR lebih dari tingkat suku bunga Bank.

77

Page 78: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

1. NPV (Net Present Value)

Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab

tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat,

maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode

diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya

total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value.

Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari

penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.

2. IRR (Internal Rate Ratio)

IRR merupakan tingkat bunga pada saat jumlah penerimaan sama dengan

jumlah penerimaan atau tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV sama

dengan nol yang dinyatakan dalam persen pertahun. Suatu proyek industri

dinyatakan layak apabila mempunyai nilai IRR yang lebih tinggi dari nilai suku

bunga bank (discount rate).

3. Benefit Dan Cost Ratio

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding

hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C

(cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan

menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai

B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti

output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

F. Rasio Efesiensi dan Finansial

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui

sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat

menjamin hutang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin

hutang-hutang perusahaan kepada kreditor. Current ratio 2.0 kadang-kadang

sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya

rasio tergantung pada beberapa faktor, suatu standard atau rasio yang umum tidak

78

Page 79: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Current ratio 2.0 hanya merupakan

kebiasaan dan akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian

atau analisa lebih lanjut.

Bagi perusahaan yang mempunyai hubungan baik dengan kreditor atau

posisinya kuat terhadap pemasok, mungkin perusahaan tidak perlu memiliki rasio

yang tinggi. Sebagai contoh supermarket. Posisi supermarket terhadap pemasok

biasanya adalah cukup kuat. Dengan kondisi demikian maka supermarket dapat

membayar hutangnya setelah 3 atau 4 bulan, sedangkan penjualan dilakukan

secara tunai. Dalam kondisi demikian rasio lacar tidak perlu terlalu

Rasio lancar mempunyai sifat tingginya berubah-ubah dari waktu ke

waktu. Sebagai contoh, pada toko pakaian ketika menjelang hari-hari raya

permintaan akan pakaian mulai meningkat, kemudian menurun mencapai titik

terbawah lagi pada hari raya tersebut. Untuk menghadapi kenaikan permintaan

tersebut toko pakaian harus menaikkan besarnya persediaan.

Kalau peningkatan persediaan barang dagangan tersebut dibiayai dengan

cara mengurangi uang tunai perusahaan, maka rasio lancar perusahaan tidak

mengalami perubahan. Sebab pada transaksi seperti itu hanya struktur aktiva

lancarnya saja yang mengalami perubahan, sedangkan nilai total aktiva lancar dan

nilai total passiva lancarnya tidak mengalami perubahan, sehingga rasio lancar

tidak mengalami perubahan.

Akan tetapi jika penumpukan persediaan dilaksanakan dengan cara

dibiayai dari pinjaman jangka pendek, maka ketika volume penjualan tinggi, rasio

lancar perusahaan akan menurun. Oleh karena itu untuk mengukur tingginya

likuiditas perusahaan lebih baik untuk mempergunakan angka perputaran modal

kerja daripada mempergunakan rasio lancar. Adapun pertimbangannya ialah

karena angka perputaran modal kerja tidak banyak dipengaruhi oleh sifat

musiman, relatif dibandingkan dengan rasio lancar.

2. Rasio Uji Cair (Acid Test Ratio)

Rasio ini sering juga disebut sebagai Quick ratio, dimana rasio ini

merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-

kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan

79

Page 80: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun

kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Jika current ratio

tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar

dalam persediaan.

Sebagai pegangan kasar biasanya angka 1.0 untuk rasio uji cair

merupakan angka minimum yang perlu dipertahankan oleh perusahaan agar

perusahaan tidak mengalami ketidakmampuan dalam membayar hutang-hutang

jangka pendeknya.

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio ini untuk mengukur jumlah kas tersedia dibanding dengan hutang

lancar. Pengertian kas kadang-kadang diperluas dengan setara kas (cash

equivalent) meliputi surat berharga yang mudah diperjualbelikan

4. Perputaran Piutang (Turn Over Receivable)

Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap

tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang

kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Rata-rata piutang

kalau memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan

dibagi tigabelas) atau tahunan yaitu saldo awal tahun ditambah saldo akhir tahun

dibagi dua. Makin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti

ada over investment dalam piutang, mungkin karena bagian kredit dan penagihan

bekerja tidak efektif, dll.

Kalau tujuannya hanya sekedar untuk menilai tingginya likuiditas aktiva

lancar jangka pendek, andaikan masa penagihan rata-rata angkanya sudah

tersedia, maka rasio perputaran piutang tidak diperlukan lagi. Apabila masa

penagihan rata-ratanya rendah, maka rasio perputaran piutang mempunyai nilai

yang tinggi.

5. Lama Penagihan Rata-rata (Average Collection Period)

80

Page 81: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Rasio ini biasanya dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat

likuiditas aktiva lancar yang berbentuk piutang jangka pendek. Dalam

menginterprestasikan rasio lama penagihan rata-rata ini, dasar perbandingan yang

paling tepat dipergunakan ialah jangka waktu kredit penjualan. Misalkan jangka

waktu kredit penjualan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah dua bulan (60

hari), dan masa penagihan rata-rata sebesar 49 hari, maka dapat diinterprestasikan

bahwa tingkat likuiditas sangat tinggi. Sedangkan apabila jangka waktu kredit

penjualan yang dipergunakan satu bulan, maka berarti sekitar 19% dari piutang

telah mengalami keterlambatan pembayaran selama rata-rata 19 hari.

6. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Turn over ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang

dagangan diganti atau dijual dalam satu tahun. Perputaran yang tinggi

menunjukkan tingkat persediaan yang ada cukup baik.

Untuk perusahaan dagang, perputaran persediaannya disebut merchandise

turnover. Sedangkan untuk perusahaan pabrik, perputaran persediaan bisa dalam

bentuk perputaran bahan baku, bahan pembantu, suku cadang, barang setengah

jadi atau perputaran persediaan dalam proses.

Rasio perputaran persediaan hanya perlu dihitung pada perusahaan yang

keberadaan persediaan cukup penting, baik dalam menunjang kegiatan usaha

maupun sebagai barang yang dijual.

7. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva

Rasio ini menunjukan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat

keamanan yang dimiliki oleh kreditor. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin

kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva

perusahaan.

Rasio ini disebut juga proprietory ratio yang menunjukan tingkat

solvabilitas perusahaan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir

sesuai dengan yang dilaporkan dalam neraca.

8.Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap

81

Page 82: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Jika rasio ini lebih dari 100 % berarti modal sendiri melebihi total aktiva

tetap dan menunjukan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan

dan sebagian dari aktiva lancar juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya

jika rasio dibawah 100 %berarti sebagian aktiva tetapnya dibiayai dengan modal

pinjaman jangka pendek / jangka panjang sedang aktiva lancarnya seluruhnya

dibiayai dengan modal pinjaman

9. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap

Jika rasio ini lebih dari 100 % berarti modal sendiri melebihi total aktiva

tetap dan menunjukan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan

dan sebagian dari aktiva lancar juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya

jika rasio dibawah 100 %berarti sebagian aktiva tetapnya dibiayai dengan modal

pinjaman jangka pendek / jangka panjang sedang aktiva lancarnya seluruhnya

dibiayai dengan modal pinjaman.

10.Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang

Rasio ini mengukur tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor jangka

panjang. Disamping itu juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap.

Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditor jangka

panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan perusahaan

untuk mencari pinjaman.

11.Nilai Buku Saham

Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan

dibayarkan kepada setiap lembar saham apabila perusahaan pada saat itu

dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau dijual

dengan harga yang sama dengan nilai bukunya.

82

Page 83: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Dalam penghitungannya nilai buku saham jika ada saham yang sudah

dipesan (subscribed) walaupun saham tersebut belum diserahkan kepada pemesan,

maka jumlah tersebut harus ditambahkan pada jumlah modal yang sudah beredar.

Sebaliknya bila ada saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (treasury stock)

maka harus dikurangkan terhadap jumlah modal saham yang beredar.

12.Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva

Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko keuangan perusahaan.

Dalam batas tertentu bank akan sulit untuk mengabulkan permohonan kredit.

Hanya saja setiap bank batasnya berbeda.

13.Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha

Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara

keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan

kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut

(operating assets). Yang dimaksud dengan operating assets adalah semua aktiva

kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan

dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok

perusahaan. Rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa

mengingat dari mana sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi

perusahaan dalam melaksanakan operasi sehari-hari.

14.Perputaran Aktiva Usaha

Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam

kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar

dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Turnover yang tinggi

menunjukkan management yang efektif tetapi dapat juga turnover yang tinggi

disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan sudah habis disusut, jadi

turnover yang tinggi ini karena keadaan perusahaan.

G. Evaluasi Finansial

83

Page 84: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

1. NPV (Net Present Value)

Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab

tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat,

maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode

diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya

total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value.

Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari

penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total. Nilai NPV

yang di dapat PT.X adalah sebesar Rp. 31.472.442.158.710. Nilai yang di peroleh

cukup baik. Nilai NPV menunjukkan nilai bersih yang diperoleh PT.X untuk saat

ini.

2. IRR (Internal Rate Ratio)

IRR merupakan tingkat bunga pada saat jumlah penerimaan sama dengan

jumlah penerimaan atau tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV sama

dengan nol yang dinyatakan dalam persen pertahun. Suatu proyek industri

dinyatakan layak apabila mempunyai nilai IRR yang lebih tinggi dari nilai suku

bunga bank (discount rate). Berdasarkan perhitungan nilai IRR yang didapat PT.

X sebesar 23,18%. Nilai IRR>Nilai MARR, nilai MARR yang di pakai sebesar

15% setahun. Dengan nilai IRR yang didapat PT.X, perusahaan tersebut masih

layak beroperasi secara ekonomi.

3. Benefit Dan Cost Ratio

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan

dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan

dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit).

Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan

melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab

berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Nilai

B/C PT. X diperoleh sebesar 1,23. Nilai yang diperoleh PT.X lebih besar dari 1,

ini menunjukkan untuk tahun kedepan perusahaan ini dapat berjalan karena

benefit yang akan di dapat lebih besar daripada cost yang dikeluarkan.

84

Page 85: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

H. Kelayakan Ekonomi

Hadirnya Pabrik Rokok dapat memberikan pengaruh positif terhadap

lapangan kerja di sektor pertanian tembakau dan lingkungan sekitar sektor

perekonomian. Dengan kata lain, perusahaan ini menyumbang pertanian

tembakau sebesar 29 persen dari seluruh pertanian tembakau. Total pemasukan

cukai tembakau dan perusahaan dari PT.X ini memberikan dampak neto yang

positif dalam bentuk output ekonomi sebesar Rp 335,4 milyar atau sama dengan

US$ 36,9 juta, kenaikan pendapatan rumah tangga sebesar Rp 491,6 milyar atau

sama dengan US$ 54,1 juta.

Berdasarkan laporan Departemen Perindustrian, perusahaan ini mampu

memberi peluang usaha dalam industri tembakau dan rokok (5,45 juta) terdiri dari

pengecer, percetakan, transportasi, dll yang tidak dapat diverifikasi oleh sumber

lain. Dalam laporan tersebut juga mengestimasi bahwa rokok menciptakan 4,9

juta pekerjaan untuk pengecer, atau sekitar 18 persen dari total lapangan kerja di

sektor jasa. Ini berarti bahwa sekitar 1 dari 5 pekerja dalam sektor jasa bergantung

pada penjualan rokok untuk mencari penghidupan. Estimasi pada tahun 2010

menunjukkan bahwa pengeluaran PT.X untuk iklan elektronik dan iklan cetak

sebesar 700 Milliar. Hal ini sebanding dengan laporan-laporan sebelumnya bahwa

industri tembakau menyumbang sekitar 5-7 persen dari total penerimaan iklan

langsung setiap tahun.

Tabel 10.1 Pengaruh Positif PT. X terhadap PerekonomianSektor Pendapatan

Pertanian Tembakau Rp. 335.000.000.000

Pengecer Rp. 2.500.000.000

Percetakan Rp. 30.560.0000.000

Transportasi Rp.258.678.000.000

Outlet Rp. 56.282.665.000

Rumah Tangga Rp. 491.600.000.000

Cukai Rp. 3.678.000.000

Iklan Rp. 700.000.000.000

Total Rp 2.153.338.650.000

Tabel 10.2 Pengaruh Negatif PT. X terhadap PerekonomianSektor Kerugian

85

Page 86: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Kesehatan Rp. 740.119.040.000

Polusi Udara Rp. 37.000.000.000

Estetika Lingkungan Rp. 3. 282.665.000

Perubahan Tata Guna Lahan Rp. 150.000.000.000

Ekologi Rp 35.000.000.000

Moral Rp. 135.780.000.000

Lain - lain Rp. 600.000.000.000

Total Rp. 1.697.899.040.000

KESIMPULAN

Dari hasil Perhitungan diperoleh hasil gambaran kelayakan investasi

dengan B/C Ratio > 1, NPV> 0 dan IRR > MARR. Dengan demikian investasi

usaha tesebut masih layak secara ekonomi untuk sampai 2 tahun kedepan. Untuk 5

tahun kedepan B/C ratio >1, NPV sebesar Rp 31.472.442.158.710 dan nilai IRR

sbesar 23,18%, nilai IRR>= MARR maka secara umum, perusahaan tersebut

masih layak secara ekonomi dan secara umum masih layak untuk beroperasi.

Sebaiknya pada tahun PT.X mulai memikirkan penghematan dan menekan biaya

disisi harga pokok produksi serta beban usaha yang terlalu besar serta menaikkan

penjualan produknya.

86

Page 87: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

87

Page 88: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

Lampiran1.Cash Flow 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Biaya Awal

Investasi - - - - - -

Modal Kerja Rp25.550.000.000.000 - - - -

Pendapatan - Rp12.230.000.000.000 Rp10.822.060.000.000 Rp12.577.031.000.000 Rp13.474.788.000.000 Rp16.499.404.700.000

Biaya TahunanOperasi + Pemeliharaan + Bahan Baku + Biaya Overhead

- Rp1.360.498.539.100 Rp1.234.608.493.700 Rp1.391.528.091.500 Rp1.471.800.452.100 Rp1.742.244.598.800

Biaya Pemasaran Rp600.923.600.000 Rp591.961.000.000 Rp648.000.000.000 Rp710.883.000.000 Rp1.100.840.000.000

Asuransi - Rp20.360.387.000 Rp20.360.387.000 Rp20.360.387.000 Rp20.360.387.000 Rp20.360.387.000

Depresiasi - Rp2.170.617.000 Rp2.170.617.000 Rp2.170.617.000 Rp2.170.617.000 Rp2.170.617.000

Total Biaya - Rp1.983.953.143.100 Rp1.849.100.497.700 Rp2.062.059.095.500 Rp2.205.214.456.100 Rp2.865.615.602.800

Laba - Rp10.246.046.856.900 Rp8.972.959.502.300 Rp10.514.971.904.500 Rp11.269.573.543.900 Rp13.633.789.097.200

Pajak - Rp3.073.814.057.070 Rp2.691.887.850.690 Rp3.154.491.571.350 Rp3.380.872.063.170 Rp4.090.136.729.160

Laba Bersih - Rp7.172.232.799.830 Rp6.281.071.651.610 Rp7.360.480.333.150 Rp7.888.701.480.730 Rp9.543.652.368.040

Net Cash Flow-

Rp25.550.000.000.000 Rp7.174.403.416.830 Rp6.283.242.268.610 Rp7.362.650.950.150 Rp7.890.872.097.730 Rp9.545.822.985.040

B/C Ratio 1,23

Suku Bunga 0,15 Pay Back Period 4,35

IRR 23,18%

88

Page 89: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

NPV Rp 31.472.442.158.710

89

Page 90: Pendahuluanxa.yimg.com/.../1418927540/name/Feasibility+Rokok1.docx · Web viewMateri dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis,

90