aspek pasar dan pemasaran
DESCRIPTION
pemasaran propertiTRANSCRIPT
-
1
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1.1 Gambaran umum prospek pasar produk
1.1.1 Kondisi Lokasi
Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas : 48,17 Km2, dengan kondisi topografi relatif
datar dan secara administratif dibagi : 8 Kecamatan, 44 Kelurahan, 394 RW dan 4662 RT.
Sebelah Utara dibatasi oleh : JL. Duri Raya, Jl. KH Zainal Arifin, Jl. Sukardjo
Wiryopranoto, Rel Kereta Api, Jl. Mangga Dua, Jl. Sunter Kemayoran. Sebelah Timur : Jl.
Jendral Akhmad Yani ( By Pass ). Sebelah Selatan : Jl. Pramuka, Jl. Matraman, Kali
Ciliwung/Banjir Kanal, Jl. Jendral Sudirman, Jl. Hang Lekir, dan sebelah Barat : Kali Grogol,
Jl. Pal Merah, JL Pal Merah Utara, Jl. Aipda KS.Tubun, Jl. Jembatan Tinggi, Banjir Kanal.
Lokasi proyek pembangunan hotel yang akan dinamakan Hotel Alexandria terletak di
Jalan Kebon Kacang IV, Jakarta Pusat. Luas lahan yang dimiliki proyek tersebut adalah
sebesar 600 meter2. Lokasi proyek ini hanya berjarak 1 blok rumah dari Jalan K.H Mas
Mansyur.
Kondisi lingkungan di sekitar objek sangat kondusif, aman dan ramai. Terletak di lokasi
yang sangat strategis, 500 m dari Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat grosir yang
sangat terkenal di seluruh Indonesia.
-
2
Denah Lokasi Proyek
Sebelah Utara proyek berbatasan langsung dengan Jalan Kebon Kacang IV,
sedangkan sebelah Selatan, Timur, dan Barat dibatasi oleh rumah warga.
1.1.2 Penggunaan Lahan Eksisting
Lahan yang akan digunakan untuk proyek hotel ini sebelumnya berupa lahan kosong
yang tidak pernah dimanfaatkan karena merupakan lahan sengketa yang sekarang ini sudah
diselesaikan permasalahannya di pengadilan.
1.1.3 Aksesibilitas
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa lokasi proyek sangat strategis. Terlihat
pada Gambar denah lokasi proyek, lokasi proyek yang berada di Jalan Kebon Kacang IV
hanya berjarak 10 meter dari Jalan KH. Mas Mansyur yang mempunyai akses langsung ke
-
3
Pasar Tanah Abang. Juga mempunyai akses ke Bundaran Hotel Indonesia melalui Jalan Raya
Kebon Kacang dan akses ke Pusat Perbelanjaan Sarinah melalui Jalan KH. Wahid Hasyim.
Tidak jauh dari lokasi proyek, terdapat Monumen Nasional yang merupakan Objek Wisata
Unggulan menurut Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Lokasi proyek ini juga memiliki akses
ke Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Karet. Jalan KH. Mas Mansyur direncanakan akan
dilewati Monorail yang memiliki stasiun di Kebon Kacang dengan akses Gedung
MPR/DPR, Gelora Bung Karno, Mega Kuningan, dan tempat penting lainnya di Pusat Kota.
1.1.4 Peruntukan lahan & Ketentuan Bangunan
Proyek pembangunan Hotel Alexandria ini menempati lahan seluas 400 Meter (lahan
untuk kawasan bisnis) dimana berdasarkan ketentuan peruntukkan lahan (town planning),
lahan tersebut mempunyai ciri-ciri:
KDB: 60%
KLB: 3,5
GSB : 6,0 m
Jumlah Lantai Maksimum : 5 lantai
Aspek Regulasi pada lembar lampiran. Mengacu aspek regulasi tersebut, maka secara
teknis (intensitas dan kepadatan bangunan) rencana pembangunan harus sesuai (tidak
melanggar batas/ketentuan) dengan regulasi Suku Dinas Tata Kota.
1.2 Kondisi pasar eksisting
1.2.1 Pengunjung Kota Jakarta
Kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tanjung
Priok, dan Halim Perdana Kusuma pada tahun 2005 sebagai berikut :
-
4
Jumlah Wisatawan Mancanegara Ke Jakarta (2005)
Bulan
Soeta
T. Priok
Halim PK
Jumlah
Januari 81.227 5.466 18 86.711
Februari 79.714 4.830 7 84.551
Maret 96.898 5.381 54 102.333
April 89.931 4.555 42 94.528
Mei 90.686 5.422 43 96.151
Juni 93.274 5.078 32 98.384
Juli 108.895 5.735 58 114.688
Agustus 108.492 5.530 59 114.081
September 99.494 4.897 44 104.435
Oktober 76.530 5.410 81 82.021
November 85.139 4.994 87 90.220
Desember 95.379 5.308 46 100.733
Jumlah 1.105.659 62.606 571 1.168.836
Sumber: BPS DKI Jakarta
1.2.2 Kunjungan Wisatawan Mancanegara berdasarkan Jenis Kelamin (2005)
Kunjungan Wisatawan Mancanegara berdasarkan Jenis Kelamin (2005)
No
Kebangsaan
Pria
Wanita
Jumlah
1 Singapura 172.905 42.056 214.961
2 Jepang 155.603 26.515 182.118
3 Taiwan 72.606 32.648 105.254
4 Malaysia 57.646 19.215 76.861
5 Amerika Serikat 53.069 13.654 66.723
-
5
6 Australia 52.338 10.004 62.342
7 Belanda 34.853 11.672 46.525
8 Korea Rep 38.696 7.362 46.058
9 Jerman 30.822 7.747 38.569
10 Inggris 23.861 10.362 34.223
11 Prancis 27.529 6.645 34.174
12 Saudi Arabia 27.561 4.513 32.074
13 Afrika 18.573 1.494 20.067
14 Asia Lainnya (Tanpa Asean) 66.331 16.866 83.197
15 Eropa Lainnya 48.728 12.619 61.347
16 Asean Lainnya 30.661 11.772 42.433
17 Amerika Lainnya 12.062 3.886 15.948
18 Oceania Lainnya 4.507 1.275 5.782
Jumlah 928.351 240.305 1.168.656
Sumber: BPS Prov. DKI Jakarta (Diolah Disparda DKI Jakarta)
Seperti pada umumnya terjadi hampir di seluruh penjuru dunia, pria lebih
mendominasi jumlah wisman yang berkunjung ke DKI Jakarta yaitu sejumlah 928.351
orang atau 79,44% sedangkan wanita hanya berjumlah 240.305 orang atau 20,56% dari
jumlah keseluruhan kunjungan 1.168.656 orang. Data yang cukup menarik untuk dicermati
adalah angka yang menunjukkan; wanita Taiwan menempati prosentase terbanyak yaitu
sepertiga (31,02%) dari jumlah 105.254 orang wisman dari negaranya. Hal itu jauh lebih
tinggi dari jumlah prosentase kunjungan wanita dari negara lainnya termasuk negara-negara
yang dikenal dengan kesetaraan gendernya seperti Amerika Serikat dengan jumlah wanita
sebanyak 13.654 (20,46%) dari jumlah seluruhnya 66.723 dan juga Australia dengan hanya
16,05% wisman wanita dari keseluruhan wisman dari negaranya.
-
6
Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia 2000 - 2007
TAHUN
JUMLAH
WISATAWAN
MANCANEGARA
RATA-RATA
PENGELUARAN
PER ORANG (USD)
RATA-
RATA
LAMA
TINGGA
L
(HARI)
PENERIMAAN
DEVISA (JUTA
USD)
PER
KUNJUNGAN
PER
HARI
2000 5.064.217 1.135,18 92,59 12,26 5.748,80
2001 5.153.620 1.053,36 100,42 10,49 5.396,26
2002 5.033.400 893,26 91,29 9,79 4.305,56
2003 4.467.021 903,74 93,27 9,69 4.037,02
2004 5.321.165 901,66 95,17 9,47 4.797,88
2005 5.002.101 904,00 99,86 9,05 4.521,89
2006 4.871.351 913,09 100,48 9,09 4.447,98
2007 5.505.759 970,98 107,70 9,02 5.345,98
Sumber: Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia
1.2.3 Jumlah serta Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Nusantara ke DKI Jakarta
sampai Tahun 2005
Tahun
Jumlah
Selisish
Pertumbuhan
2001 9.090.923
2002 9.108.728 17.805 0,20%
2003 9.336.446 227.718 2,70%
2004 9.397.000 60.554 3,37%
2005 11.746.250 2.349.250 28,96%
Sumber: BPS DKI Jakarta
-
7
Pertumbuhan kunjungan wisnus ke DKI Jakarta pada tahun 2005 melonjak
tajam menjadi 11.746.250 orang atau mengalami kenaikan 28,96% dibanding dengan
tahun 2004 sejumlah 9.397.000 orang. Hal ini disebabkan adanya event-event besar di
DKI Jakarta. Diprediksi, event yang paling memberikan pengaruh kepada jumlah
kunjungan wisnus adalah Enjoy Jakarta Shopping Festival 2005 yang menyerap
banyak jumlah pengunjung. Berdirinya hypermarket baru di DKI Jakarta dan sekitarnya
telah mengundang keingintahuan masyarakat Indonesia di luar Jakarta. Prediksi jumlah
kunjungan wisnus tahun 2005 ini masih harus diidentifikasi ulang jika mengingat
jumlah kunjungan ke tujuan-tujuan wisata pada tahun ini telah mencapai 13.571.432
orang (melihat data kunjungan wisatawan berdasarkan 10 objek unggulan yang memuat
data kunjungan untuk delapan tujuan wisata).
Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)
TAHUN
WISNUS
(000 orang)
PERJALANAN
(000 orang)
RATA-RATA
PERJALANAN
TOTAL
PENGELUARAN
(Trilyun Rp)
PENGELUARAN
PER PERJALANAN
(Ribu Rp)
2001
103.884
195.770
1,88
58,71
324,58
2002 105.379 200.589 1,90 68,82 343,09
2003 110.030 207.119 1,88 70,87 373,56
2004 111.353 202.763 1,82 71,70 373,85
2005 112.701 213.303 1,89 74,72 394,43
2006* 114.391 216.503 1,92 78,67 400,35
2007** 116.107 219.751 1,95 79,85 406,35
* Angka sementara, ** Angka sangat sementara
Catatan: Pengeluaran per perjalanan adalah rata-rata tertimbang dari setiap provinsi
Sumber: Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (P2DSJ)
1.2.4 Kunjungan Wisatawan Berdasarkan Delapan Objek Unggulan
Kunjungan Wisatawan berdasarkan delapan objek unggulan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini ;
-
8
Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)
Objek Unggulan Tahun
2003 2004 2005
TIJA (Ancol) 12.051.106 10.088.300 10.121.251
TMII 4.217.896 487.489 601.275
KB. Ragunan 3.121.677 3.358.740 2.050.055
Monumen Nasional 615.263 554.795 582.560
Museum Nasional 105.786 80.114 24.268
M. Satria Mandala 72.123 74.132 59.247
M. Sejarah Jakarta 52.321 45.303 43.992
Pel. Sunda Kelapa 8.419 12.437 13.784
Sumber: BPS DKI Jakarta
Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) merupakan tujuan wisata yang paling
favorit bagi wisnus. Dari tahun ke tahun jumlah pengunjungnya mengalami
peningkatan yang konstan antara 3-4%. Pengunjung Pelabuhan Sunda Kelapa
mengalami pertumbuhan sekitar 11% menjadi 13.784 orang. Sementara itu, Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) mengalami penurunan drastis pada tahun 2004
meskipun mengalami kenaikan kembali pada tahun 2005, tetapi masih jauh lebih rendah
dibanding dengan jumlah kunjungan tahun 2003 (601.2754.217.896).
Jumlah kunjungan Kebun Binatang Ragunan pada tahun ini menurun hampir
mencapai 40% dibanding tahun 2004.
1.3 Penawaran
Terlihat pada gambar di bawah ini bahwa supply hotel melati sampai tahun 2005
hanya berjumlah 194 hotel.
-
9
Supply Hot el di Kot a Jakart a, T ahun 2005
200
180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
142
194
60
Hotel Bintang Hotel Melati Lainnya
Gambar Supply Hotel diJakarta
Sedangkan lebih spesifik masuk ke wilayah Jakarta Pusat dimana Hotel
Alexandria yang termasuk jenis hotel non classified akan dibangun, terdapat 58 Hotel
Melati yang sudah ada.
Tabel 2. 12 Jumlah Hotel, Akomodasi Lainnnya, Kamar dan Tempat tidur menurut Kotamadya
-
10
1.4 Proyeksi permintaan dan penawaran
Dari data supply dan demand yang sudah dipaparkan di atas maka dapat
diproyeksikan ke depannya kecenderungan permintaan meningkat. Hal ini dapat
dilihat dari data statistik khususnya sejak tahun 2005 data kunjunagan wisatawan
yang konstan dan cenderung meningkat.
1.5 Analisa peluang
Dari data supply dan demand yang sudah dipaparkan di atas maka proyek
Hotel Alexandria memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan
pengunjung/penghuni kamar. Karena kunjungan wisatawan ke Jakarta yang cukup
besar peningkatannya masih baru ditampung oleh 132 Hotel Berbintang dan 139
Hotel Melati.
1.6 Persaingan
Di sekitar lokasi Hotel Alexandria yang akan dibangun sudah terdapat hotel- hotel
sejenis. Ada 4 hotel terdekat yang berada di sekitar lokasi Hotel Alexandria yaitu Hotel
Alma, Hotel Gani, Hotel Kalisma, dan Hotel Focus. Hotel-hotel ini selanjtunya akan menjadi
acuan untuk pembangunan fasilitas dan operasional Hotel Alexandria. Terlihat pada gambar
di bawah ini, di sekitar lokasi Hotel Alexandria yang akan dibangun sudah terdapat hotel-
hotel sejenis.
-
11
Gambar 2. 12 Denah lokasi proyek
Ada 5 hotel terdekat yang berada di sekitar lokasi Hotel Alexandria. Yang
akan ditampilkan disini adalah Hotel Alma, Hotel Gani, Hotel Kalisma, dan Hotel
Focus.
Benchmark Hotel Alexandria dan Hotel Sekitar
Hotel Alexandria
Hotel Focus
Hotel Gani
Hotel Alma
Hotel Kalisma
Peruntukan
Hotel Transit Pengusaha
Asing dan Domestik
Hotel Transit
Pengusaha Asing dan
Domestik
Hotel Transit
Pengusaha Asing
Hotel Transit
Pengusaha Asing
Hotel Transit
Pengusaha Asing
Jumlah Kamar 41 kamar 40 kamar 36 kamar 40 kamar 36 kamar
Spesifikasi
Bangunan
5 Lantai 5 Lantai 5 Lantai 7 Lantai 5 Lantai
Kelas Kamar
Standar
Semi Deluxe
Standar
Semi Deluxe
Standar
Deluxe
Seruni I
Seruni II
Standar
Deluxe
-
Deluxe
Super Deluxe
Deluxe
Super Deluxe
Melati
Anggrek
Room Facilities Standard Standard Standard Seruni I Standard
1. Kamar Standar dengan Air Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna
5. Safe Deposit Box
6. Wastafel dan kloset
duduk
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar mandi dg
wastafel dan kloset
duduk
3. Telephone
4. TV Warna
5. Double Springbed
6. Safe Deposit Box
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar mandi dg
wastafel dan kloset
duduk
3. Telephone
4. TV Warna dg
Indovision
5. Double Springbed
6. Safe Deposit Box
7. Kulkas
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar mandi
dg wastafel dan
kloset duduk
3. Telephone
4. TV Warna
5. Double
Springbed
6. Safe Deposit
Box
Semi Deluxe Semi Deluxe Deluxe Seruni II Deluxe
1. Kamar Standar dengan Air Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna dan Astro
5. Safe Deposit Box
6. Wastafel dan kloset
duduk
7. Kulkas
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna
5. Kulkas
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna
5. Kulkas
6. Sofa
7. Safe Deposit Box
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar mandi dg
wastafel dan kloset
duduk
3. Telephone
4. TV Warna dg
Indovision
5. Double Springbed
6. Safe Deposit Box
7. Kulkas
1. Kamar Standar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar Mandi
air panas &
dingin
3. Telephone
4. TV Warna
5. Kulkas
6. Sofa
7. Safe Deposit
Box Deluxe Deluxe Melati
1. Kamar Besar dengan Air Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna dan Astro
5. Safe Deposit Box
6. Wastafel dan kloset
duduk
7. Kulkas
8. Sofa
1. Kamar Besar
dengan Air
Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna
5. Kulkas
6. Sofa
1. Kamar Besar dengan Air
Conditioner
2. Kamar mandi dg
wastafel dan kloset
duduk
3. Telephone
4. TV Warna
5. Double Springbed
6. Safe Deposit Box
7. Kulkas
8. Sofa
30
-
31
Super Deluxe Super Deluxe Anggrek
1. Kamar Ekstra dengan Air Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna dan Astro
5. Kulkas
6. Sofa
7. Safe Deposit Box
8. Kulkas
1. Kamar Ekstra
dengan Air
Conditioner
2. Kamar Mandi air
panas & dingin
3. Telephone
4. TV Warna
5. Kulkas
6. Sofa
1. Kamar Ekstra dengan Air
Conditioner
2. Kamar mandi dg
wastafel dan kloset
duduk
3. Telephone
4. TV Warna
5. Double Springbed
6. Safe Deposit Box
7. Kulkas
8. Sofa
Kamar Tamu Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Room
service/Lobby
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Restaurant
(Caf)
Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tersedia Tidak Tersedia
Front Office Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Meeting Room Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Alat Mobilisasi Tangga tangga Tangga Lift tangga
Tempat Parkir Tersedia, namun sangat
terbatas
Tersedia, namun sangat
terbatas
Tersedia, cukup luas Tersedia, cukup luas Tersedia, cukup
luas
Secuity stand by 24 jam stand by 24 jam stand by 24 jam stand by 24 jam stand by 24 jam
Normal Rate
Standar Rp
160.000,- Semi Deluxe
Rp 175.000,- Deluxe
Rp 185.000,- Super
Deluxe Rp 250.000,-
Standar Rp
160.000,- Semi Deluxe
Rp 175.000,- Deluxe
Rp 185.000,- Super
Deluxe Rp
250.000,-
Standar Rp
160.000,- Deluxe
Rp 185.000,-
Seruni I
Rp 235.000,- Seruni
II Rp
236.000,- Melati
Rp 282.000,- Anggrek
Rp 411.750,-
Standar
Rp 160.000,-
Deluxe
Rp 185.000,-
Fasilitas
Tambahan
Jasa pengepakan barang Jasa pengepakan
barang
Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia
1.6.1 Produk
Lahan kosong yang berada di Tanah Abang tersebut, akan dibangun Hotel Alexandria dengan luas
tanah yang dibangun 600 m2
dengan tinggi bangunan 18 m untuk 4 lantai sehingga luas lantai
bangunan 1.338 m2. Direncanakan hotel ini memiliki 41 kamar. Lantai 1 dijadikan sebagai basement
dan lantai 2 terdapat kafe, office, dan loby hotel, serta 6 kamar hotel. Selanjutnya 3 lantai ke atas
terdapat 35
-
40
kamar dengan luas kamar berkisar antara 12-16 m2. Hotel ini juga memiliki 2 lift dan
tangga. Desain Hotel Alexandria keseluruhannya dapat dilihat pada lampiran rencana
gambar teknis Hotel Alxandria
1.6.2 Harga
Harga yang ditawarkan di Hotel Alexadria ini cukup bervariasi, tergantung dari
pelayanan kelas yang akan disewakan. Perbedaan harga yang bervariasi tersebut tergantung dari
pelayanan, fasilitas kamar serta besar kecilnya ruang kamar. Variasi harga kamar dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. 14 Harga sewa per-kamar berdasarkan kelas kamar
No
Kelas Kamar Jumlah Kamar
Harga Sewa
1 Standar 13 Rp 160,000
2 Semi Deluxe 11 Rp 175,000
3 Deluxe 10 Rp 185,000
4 Super Deluxe 7 Rp 250,000 1.6.3 Promosi
Dalam mempromosikan usaha ini kami melakukan berbagai cara antara lain adalah :
Melakukan publikasi secara reguler di media massa (majalah, radio, koran)..
Selebaran : membagikannya di cafe, mall dan tempat wisata dll.
Melakukan kerjasama dengan Travel Agent, Bandara, serta stasiun kereta api.
Memberikan paket promosi, sebagai promosi perkenalan
Mempromosikan semua produk secara on line melalui Global Distribution System
(GDS).
1.7 Segmentasi Pasar
Strategi yang digunakan untuk menjalankan dan mengelola Usaha Perhotelan dilakukan
dengan memperhatikan dan menyelaraskan kemampuan dan potensi segmen tamu yang
menginap dengan tarif sewa kamar. Sesuai karakteristik lingkungan dan konsumen sekitar
Jakarta pusat dan utara.
Segmentasi pasar usaha perhotelan Alexandria diperlakukan untuk semua golongan.
Apabila terdapat golongan menengah ke bawah yang ingin menginap, dapat menyewa kamar
-
41
dengan sistem paket yang disediakan oleh pihak hotel, sedangkan untuk golongan menengah ke
atas yang tidak terlalu yang tidak punya masalah perihal biaya/tarif kamar, mereka dapat
menerima pelayanan sesuai dengan kelas yang mereka inginkan.
Target pasar untuk hotel Alexandria antara lain adalah para wisatawan nusantara dan
mancanegara yang ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata dan pasar tanah abang tentunya,
serta para konsumen lain yang hanya bertujuan sebagi tempat transit sementara.
-
42
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
2.1 Aspek Teknis
Nama Proyek: HOTEL ALEXANDRIA
Lokasi: Kebon Kacang IV Tanah Abang, Jakarta Pusat
Peruntukan: Hotel
KDB: 60%
KLB: 3,5
Luas Tanah: 600 m2
Luas 1 lantai: 334,5 m2
Jumlah Lantai: 4 Lantai
Jumlah Kamar: 41 Kamar
Luas Bangunan: 1338 m2
2.2 Desain Produk
2.2.1 Desain Bangunan Hotel Alexandria,
Gambar Denah Bangunan Tampak Depan
-
43
Gambar Site Plan
2.2.2 Desain Kamar berdasarkan kelas
Kelas Standar
-
53
Kelas Semi Deluxe
Kelas Deluxe dan Super Deluxe
-
54
ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS
3.1 Badan Hukum Organisasi
Setelah mempertimbangkan skala usaha dan juga tujuan pendirian organisasi maka diputuskan
bahwa bentuk hukum badan hukum yang paling sesuai untuk organisasi yang akan didirikan ini
adalah Perseroan terbatas (PT). Pada tabel dapat dililhat pertimbangan pertimbangan dari segi
keuntungan dan kerugian bentuk hukum perseroan terbatas:
keuntungan dan kerugian bentuk hukum perseroan terbatas:
No. Keuntungan
Kerugian
1. Kewajiban pemegang saham dalam
membayar hutang terbatas. Aset pribadi para
pemegang saham terpisah dari usaha dan tidak
bisa disita untuk membayar hutang perusahaan.
Ada pengecualian biasanaya dengan penipuan.
Peraturan pemerintah yang meluas. Ada
banyak peraturan pemerintah yang
mempengaruhi suatu perluasan daripada dalam
kepemilikan tunggal atau kemitraan. Perseroan
harus memberikan laporan ke berbagai jenjang
pemerintahan.
2. Perencanaan pajak yang fleksibel. Berbagai
keuntungan pajak yang tersedia untuk PT yang
tidak ada dalam bentuk usaha kemitraan atau
kepemilikan tunggal. Perencanaan pajak harus
ditangani dengan bantuan akuntan profesional.
Aktifitas dibatasi oleh hukum dan
perjanjian. Hukum dan perjanijian bisa sangat
meluas dan membatasi aktifitas PT.
3. Para pemilik dapat aktif dalam menejemen
usaha sampai tingkat yang diinginkan. Agen,
petugas, dan direktur dengan
Manipulasi. Pemegang saham minoritas berada
dalam posisi potensial untuk dieksploitasi oleh
pemegang saham mayoritas.
4. Pembiayaan yang tersedia lebih banyak.
Investor lebih tertarik lebih tertarik untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan
dimana kewajiban pembayaran hutangnya
terbatas. Pembiayaan jangka panjang yang
berasal dari institusi peminjaman lebih cepat
tersedia karena peminjam dapat menggunakan
Pengeluaran. Biaya untuk membuat dan
menjalankan PT lebih mahal karena dokumen
dan formulir yang dibutuhkan lebih banyak.
Kerugian operasi perusahaan tetap ditanggung
perusahaan.
-
55
aset perusahaan dan jaminan pribadi sebagai
anggunan.
.
5. Keberadaan perusahaan yang berkelanjutan.
Perusahaan terus ada dan berjalan meskipun
ada perubahan pemegang saham. Kematian
pemegang saham tidak akan mematikan
perusahaan. Keberadaan perusahaan yang
berkelanjutan adalah alat yang efektif untuk
membangun dan mendapatkan goodwill.
6. Kepemilikan siap untuk dipindahtangankan
kapan pun. Biasanya prosedur untuk
memindahtangankan kepemilikan lebih
sederhana hanya dengan memindahkan saham
kecuali ada larangan.
3.2 Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD / ART)
Untuk mengatur kehidupan organisasi pada masa yang akan datang maka perlu disusun suatu
anggaran dasar atau rumah tangga.
Nama perusahaan : PT. Young Engineers Tbk
Landasan hukum : Pancasila / UUD 45
Tujuan : Memberikan jasa penginapan
Fungsi : Hotel Bidang
usaha : Penginapan
Perlengkapan organisasi : RUPS
Kepengurusan : Jajaran direksi dan manajemen
Tahun buku : Berlangsung 1 Jan 31 Des
Modal usaha : Saham
Pembagian keuntungan : Deviden
Jangka waktu berdiri : Unlimited
Pembubaran organisasi : Mengadakan RUPS lalu dibubarkan secara resmi.
5.3 Prosedur Perizinan
-
56
Jenis- jenis perjanjian yang diperlukan:
-
57
Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan perijinan dalam
melakukan operasinya. Prosedur pendirian PT adalah sbb:
1. Membuat Akta Notaris di notaris yang berkantor di wilayah setempat. Persyaratan untuk
membuat Akta Notaris antara lain:
a. Fotocopy KTP para pendiri perseroan
b. Draft anggaran dasar yang sudah ditanda tangani pendiri
2. Melakukan pendaftaran ke pengadilan negri dengan membawa Akta Notaris yang sudah
ditanda tangani pendiri
3. Menyampaikan permohonan untuk menjadi Wajib Pajak Badan di kantor pajak
setempat dengan menyerahkan Akta Notaris yang dilegalisasi oleh Pengadilan Negri
setempat.
4. Melakukan pendaftaran ke dinas Perdagangan / Perindustrian dengan membawa Akta
Notaris yang dilegalisasi oleh pengadilan
5. Mendatangi kantor departemen Kehakiman dan HAM RI di Jakarta untuk membuat ijin
penggunaan nama dan pengesahan dan pengesahaan oleh menteri Kehakiman dan
HAM RI dengan membawa persyaratan sb;
a. akta notaris
b. NPWP
c. Fotocopy KTP para pendiri
Sedangkan bentuk perijinan yang dibutuhkan antara lain:
a. akta notaris
b. Surat keterangan domisili dari kantor Kelurahan / Kecamatan setempat
c. Surat Ijin lokasi berupa Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) oleh kepala Daerah
setempat
d. Surat Ijin gangguan (HO) dari kepala daerah
e. Surat Ijin mendirikan bangunan (IMB) dan ijin penggunaan gedung.
-
58