aspek pasar dan pemasaran

Upload: harishafiyan

Post on 13-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemasaran properti

TRANSCRIPT

  • 1

    ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

    1.1 Gambaran umum prospek pasar produk

    1.1.1 Kondisi Lokasi

    Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas : 48,17 Km2, dengan kondisi topografi relatif

    datar dan secara administratif dibagi : 8 Kecamatan, 44 Kelurahan, 394 RW dan 4662 RT.

    Sebelah Utara dibatasi oleh : JL. Duri Raya, Jl. KH Zainal Arifin, Jl. Sukardjo

    Wiryopranoto, Rel Kereta Api, Jl. Mangga Dua, Jl. Sunter Kemayoran. Sebelah Timur : Jl.

    Jendral Akhmad Yani ( By Pass ). Sebelah Selatan : Jl. Pramuka, Jl. Matraman, Kali

    Ciliwung/Banjir Kanal, Jl. Jendral Sudirman, Jl. Hang Lekir, dan sebelah Barat : Kali Grogol,

    Jl. Pal Merah, JL Pal Merah Utara, Jl. Aipda KS.Tubun, Jl. Jembatan Tinggi, Banjir Kanal.

    Lokasi proyek pembangunan hotel yang akan dinamakan Hotel Alexandria terletak di

    Jalan Kebon Kacang IV, Jakarta Pusat. Luas lahan yang dimiliki proyek tersebut adalah

    sebesar 600 meter2. Lokasi proyek ini hanya berjarak 1 blok rumah dari Jalan K.H Mas

    Mansyur.

    Kondisi lingkungan di sekitar objek sangat kondusif, aman dan ramai. Terletak di lokasi

    yang sangat strategis, 500 m dari Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat grosir yang

    sangat terkenal di seluruh Indonesia.

  • 2

    Denah Lokasi Proyek

    Sebelah Utara proyek berbatasan langsung dengan Jalan Kebon Kacang IV,

    sedangkan sebelah Selatan, Timur, dan Barat dibatasi oleh rumah warga.

    1.1.2 Penggunaan Lahan Eksisting

    Lahan yang akan digunakan untuk proyek hotel ini sebelumnya berupa lahan kosong

    yang tidak pernah dimanfaatkan karena merupakan lahan sengketa yang sekarang ini sudah

    diselesaikan permasalahannya di pengadilan.

    1.1.3 Aksesibilitas

    Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa lokasi proyek sangat strategis. Terlihat

    pada Gambar denah lokasi proyek, lokasi proyek yang berada di Jalan Kebon Kacang IV

    hanya berjarak 10 meter dari Jalan KH. Mas Mansyur yang mempunyai akses langsung ke

  • 3

    Pasar Tanah Abang. Juga mempunyai akses ke Bundaran Hotel Indonesia melalui Jalan Raya

    Kebon Kacang dan akses ke Pusat Perbelanjaan Sarinah melalui Jalan KH. Wahid Hasyim.

    Tidak jauh dari lokasi proyek, terdapat Monumen Nasional yang merupakan Objek Wisata

    Unggulan menurut Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Lokasi proyek ini juga memiliki akses

    ke Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Karet. Jalan KH. Mas Mansyur direncanakan akan

    dilewati Monorail yang memiliki stasiun di Kebon Kacang dengan akses Gedung

    MPR/DPR, Gelora Bung Karno, Mega Kuningan, dan tempat penting lainnya di Pusat Kota.

    1.1.4 Peruntukan lahan & Ketentuan Bangunan

    Proyek pembangunan Hotel Alexandria ini menempati lahan seluas 400 Meter (lahan

    untuk kawasan bisnis) dimana berdasarkan ketentuan peruntukkan lahan (town planning),

    lahan tersebut mempunyai ciri-ciri:

    KDB: 60%

    KLB: 3,5

    GSB : 6,0 m

    Jumlah Lantai Maksimum : 5 lantai

    Aspek Regulasi pada lembar lampiran. Mengacu aspek regulasi tersebut, maka secara

    teknis (intensitas dan kepadatan bangunan) rencana pembangunan harus sesuai (tidak

    melanggar batas/ketentuan) dengan regulasi Suku Dinas Tata Kota.

    1.2 Kondisi pasar eksisting

    1.2.1 Pengunjung Kota Jakarta

    Kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tanjung

    Priok, dan Halim Perdana Kusuma pada tahun 2005 sebagai berikut :

  • 4

    Jumlah Wisatawan Mancanegara Ke Jakarta (2005)

    Bulan

    Soeta

    T. Priok

    Halim PK

    Jumlah

    Januari 81.227 5.466 18 86.711

    Februari 79.714 4.830 7 84.551

    Maret 96.898 5.381 54 102.333

    April 89.931 4.555 42 94.528

    Mei 90.686 5.422 43 96.151

    Juni 93.274 5.078 32 98.384

    Juli 108.895 5.735 58 114.688

    Agustus 108.492 5.530 59 114.081

    September 99.494 4.897 44 104.435

    Oktober 76.530 5.410 81 82.021

    November 85.139 4.994 87 90.220

    Desember 95.379 5.308 46 100.733

    Jumlah 1.105.659 62.606 571 1.168.836

    Sumber: BPS DKI Jakarta

    1.2.2 Kunjungan Wisatawan Mancanegara berdasarkan Jenis Kelamin (2005)

    Kunjungan Wisatawan Mancanegara berdasarkan Jenis Kelamin (2005)

    No

    Kebangsaan

    Pria

    Wanita

    Jumlah

    1 Singapura 172.905 42.056 214.961

    2 Jepang 155.603 26.515 182.118

    3 Taiwan 72.606 32.648 105.254

    4 Malaysia 57.646 19.215 76.861

    5 Amerika Serikat 53.069 13.654 66.723

  • 5

    6 Australia 52.338 10.004 62.342

    7 Belanda 34.853 11.672 46.525

    8 Korea Rep 38.696 7.362 46.058

    9 Jerman 30.822 7.747 38.569

    10 Inggris 23.861 10.362 34.223

    11 Prancis 27.529 6.645 34.174

    12 Saudi Arabia 27.561 4.513 32.074

    13 Afrika 18.573 1.494 20.067

    14 Asia Lainnya (Tanpa Asean) 66.331 16.866 83.197

    15 Eropa Lainnya 48.728 12.619 61.347

    16 Asean Lainnya 30.661 11.772 42.433

    17 Amerika Lainnya 12.062 3.886 15.948

    18 Oceania Lainnya 4.507 1.275 5.782

    Jumlah 928.351 240.305 1.168.656

    Sumber: BPS Prov. DKI Jakarta (Diolah Disparda DKI Jakarta)

    Seperti pada umumnya terjadi hampir di seluruh penjuru dunia, pria lebih

    mendominasi jumlah wisman yang berkunjung ke DKI Jakarta yaitu sejumlah 928.351

    orang atau 79,44% sedangkan wanita hanya berjumlah 240.305 orang atau 20,56% dari

    jumlah keseluruhan kunjungan 1.168.656 orang. Data yang cukup menarik untuk dicermati

    adalah angka yang menunjukkan; wanita Taiwan menempati prosentase terbanyak yaitu

    sepertiga (31,02%) dari jumlah 105.254 orang wisman dari negaranya. Hal itu jauh lebih

    tinggi dari jumlah prosentase kunjungan wanita dari negara lainnya termasuk negara-negara

    yang dikenal dengan kesetaraan gendernya seperti Amerika Serikat dengan jumlah wanita

    sebanyak 13.654 (20,46%) dari jumlah seluruhnya 66.723 dan juga Australia dengan hanya

    16,05% wisman wanita dari keseluruhan wisman dari negaranya.

  • 6

    Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia 2000 - 2007

    TAHUN

    JUMLAH

    WISATAWAN

    MANCANEGARA

    RATA-RATA

    PENGELUARAN

    PER ORANG (USD)

    RATA-

    RATA

    LAMA

    TINGGA

    L

    (HARI)

    PENERIMAAN

    DEVISA (JUTA

    USD)

    PER

    KUNJUNGAN

    PER

    HARI

    2000 5.064.217 1.135,18 92,59 12,26 5.748,80

    2001 5.153.620 1.053,36 100,42 10,49 5.396,26

    2002 5.033.400 893,26 91,29 9,79 4.305,56

    2003 4.467.021 903,74 93,27 9,69 4.037,02

    2004 5.321.165 901,66 95,17 9,47 4.797,88

    2005 5.002.101 904,00 99,86 9,05 4.521,89

    2006 4.871.351 913,09 100,48 9,09 4.447,98

    2007 5.505.759 970,98 107,70 9,02 5.345,98

    Sumber: Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia

    1.2.3 Jumlah serta Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Nusantara ke DKI Jakarta

    sampai Tahun 2005

    Tahun

    Jumlah

    Selisish

    Pertumbuhan

    2001 9.090.923

    2002 9.108.728 17.805 0,20%

    2003 9.336.446 227.718 2,70%

    2004 9.397.000 60.554 3,37%

    2005 11.746.250 2.349.250 28,96%

    Sumber: BPS DKI Jakarta

  • 7

    Pertumbuhan kunjungan wisnus ke DKI Jakarta pada tahun 2005 melonjak

    tajam menjadi 11.746.250 orang atau mengalami kenaikan 28,96% dibanding dengan

    tahun 2004 sejumlah 9.397.000 orang. Hal ini disebabkan adanya event-event besar di

    DKI Jakarta. Diprediksi, event yang paling memberikan pengaruh kepada jumlah

    kunjungan wisnus adalah Enjoy Jakarta Shopping Festival 2005 yang menyerap

    banyak jumlah pengunjung. Berdirinya hypermarket baru di DKI Jakarta dan sekitarnya

    telah mengundang keingintahuan masyarakat Indonesia di luar Jakarta. Prediksi jumlah

    kunjungan wisnus tahun 2005 ini masih harus diidentifikasi ulang jika mengingat

    jumlah kunjungan ke tujuan-tujuan wisata pada tahun ini telah mencapai 13.571.432

    orang (melihat data kunjungan wisatawan berdasarkan 10 objek unggulan yang memuat

    data kunjungan untuk delapan tujuan wisata).

    Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)

    TAHUN

    WISNUS

    (000 orang)

    PERJALANAN

    (000 orang)

    RATA-RATA

    PERJALANAN

    TOTAL

    PENGELUARAN

    (Trilyun Rp)

    PENGELUARAN

    PER PERJALANAN

    (Ribu Rp)

    2001

    103.884

    195.770

    1,88

    58,71

    324,58

    2002 105.379 200.589 1,90 68,82 343,09

    2003 110.030 207.119 1,88 70,87 373,56

    2004 111.353 202.763 1,82 71,70 373,85

    2005 112.701 213.303 1,89 74,72 394,43

    2006* 114.391 216.503 1,92 78,67 400,35

    2007** 116.107 219.751 1,95 79,85 406,35

    * Angka sementara, ** Angka sangat sementara

    Catatan: Pengeluaran per perjalanan adalah rata-rata tertimbang dari setiap provinsi

    Sumber: Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (P2DSJ)

    1.2.4 Kunjungan Wisatawan Berdasarkan Delapan Objek Unggulan

    Kunjungan Wisatawan berdasarkan delapan objek unggulan dapat dilihat pada tabel

    dibawah ini ;

  • 8

    Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)

    Objek Unggulan Tahun

    2003 2004 2005

    TIJA (Ancol) 12.051.106 10.088.300 10.121.251

    TMII 4.217.896 487.489 601.275

    KB. Ragunan 3.121.677 3.358.740 2.050.055

    Monumen Nasional 615.263 554.795 582.560

    Museum Nasional 105.786 80.114 24.268

    M. Satria Mandala 72.123 74.132 59.247

    M. Sejarah Jakarta 52.321 45.303 43.992

    Pel. Sunda Kelapa 8.419 12.437 13.784

    Sumber: BPS DKI Jakarta

    Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) merupakan tujuan wisata yang paling

    favorit bagi wisnus. Dari tahun ke tahun jumlah pengunjungnya mengalami

    peningkatan yang konstan antara 3-4%. Pengunjung Pelabuhan Sunda Kelapa

    mengalami pertumbuhan sekitar 11% menjadi 13.784 orang. Sementara itu, Taman

    Mini Indonesia Indah (TMII) mengalami penurunan drastis pada tahun 2004

    meskipun mengalami kenaikan kembali pada tahun 2005, tetapi masih jauh lebih rendah

    dibanding dengan jumlah kunjungan tahun 2003 (601.2754.217.896).

    Jumlah kunjungan Kebun Binatang Ragunan pada tahun ini menurun hampir

    mencapai 40% dibanding tahun 2004.

    1.3 Penawaran

    Terlihat pada gambar di bawah ini bahwa supply hotel melati sampai tahun 2005

    hanya berjumlah 194 hotel.

  • 9

    Supply Hot el di Kot a Jakart a, T ahun 2005

    200

    180 160 140 120 100 80 60 40 20 0

    142

    194

    60

    Hotel Bintang Hotel Melati Lainnya

    Gambar Supply Hotel diJakarta

    Sedangkan lebih spesifik masuk ke wilayah Jakarta Pusat dimana Hotel

    Alexandria yang termasuk jenis hotel non classified akan dibangun, terdapat 58 Hotel

    Melati yang sudah ada.

    Tabel 2. 12 Jumlah Hotel, Akomodasi Lainnnya, Kamar dan Tempat tidur menurut Kotamadya

  • 10

    1.4 Proyeksi permintaan dan penawaran

    Dari data supply dan demand yang sudah dipaparkan di atas maka dapat

    diproyeksikan ke depannya kecenderungan permintaan meningkat. Hal ini dapat

    dilihat dari data statistik khususnya sejak tahun 2005 data kunjunagan wisatawan

    yang konstan dan cenderung meningkat.

    1.5 Analisa peluang

    Dari data supply dan demand yang sudah dipaparkan di atas maka proyek

    Hotel Alexandria memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan

    pengunjung/penghuni kamar. Karena kunjungan wisatawan ke Jakarta yang cukup

    besar peningkatannya masih baru ditampung oleh 132 Hotel Berbintang dan 139

    Hotel Melati.

    1.6 Persaingan

    Di sekitar lokasi Hotel Alexandria yang akan dibangun sudah terdapat hotel- hotel

    sejenis. Ada 4 hotel terdekat yang berada di sekitar lokasi Hotel Alexandria yaitu Hotel

    Alma, Hotel Gani, Hotel Kalisma, dan Hotel Focus. Hotel-hotel ini selanjtunya akan menjadi

    acuan untuk pembangunan fasilitas dan operasional Hotel Alexandria. Terlihat pada gambar

    di bawah ini, di sekitar lokasi Hotel Alexandria yang akan dibangun sudah terdapat hotel-

    hotel sejenis.

  • 11

    Gambar 2. 12 Denah lokasi proyek

    Ada 5 hotel terdekat yang berada di sekitar lokasi Hotel Alexandria. Yang

    akan ditampilkan disini adalah Hotel Alma, Hotel Gani, Hotel Kalisma, dan Hotel

    Focus.

    Benchmark Hotel Alexandria dan Hotel Sekitar

    Hotel Alexandria

    Hotel Focus

    Hotel Gani

    Hotel Alma

    Hotel Kalisma

    Peruntukan

    Hotel Transit Pengusaha

    Asing dan Domestik

    Hotel Transit

    Pengusaha Asing dan

    Domestik

    Hotel Transit

    Pengusaha Asing

    Hotel Transit

    Pengusaha Asing

    Hotel Transit

    Pengusaha Asing

    Jumlah Kamar 41 kamar 40 kamar 36 kamar 40 kamar 36 kamar

    Spesifikasi

    Bangunan

    5 Lantai 5 Lantai 5 Lantai 7 Lantai 5 Lantai

    Kelas Kamar

    Standar

    Semi Deluxe

    Standar

    Semi Deluxe

    Standar

    Deluxe

    Seruni I

    Seruni II

    Standar

    Deluxe

  • Deluxe

    Super Deluxe

    Deluxe

    Super Deluxe

    Melati

    Anggrek

    Room Facilities Standard Standard Standard Seruni I Standard

    1. Kamar Standar dengan Air Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Safe Deposit Box

    6. Wastafel dan kloset

    duduk

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar mandi dg

    wastafel dan kloset

    duduk

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Double Springbed

    6. Safe Deposit Box

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar mandi dg

    wastafel dan kloset

    duduk

    3. Telephone

    4. TV Warna dg

    Indovision

    5. Double Springbed

    6. Safe Deposit Box

    7. Kulkas

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar mandi

    dg wastafel dan

    kloset duduk

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Double

    Springbed

    6. Safe Deposit

    Box

    Semi Deluxe Semi Deluxe Deluxe Seruni II Deluxe

    1. Kamar Standar dengan Air Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna dan Astro

    5. Safe Deposit Box

    6. Wastafel dan kloset

    duduk

    7. Kulkas

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Kulkas

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Kulkas

    6. Sofa

    7. Safe Deposit Box

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar mandi dg

    wastafel dan kloset

    duduk

    3. Telephone

    4. TV Warna dg

    Indovision

    5. Double Springbed

    6. Safe Deposit Box

    7. Kulkas

    1. Kamar Standar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar Mandi

    air panas &

    dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Kulkas

    6. Sofa

    7. Safe Deposit

    Box Deluxe Deluxe Melati

    1. Kamar Besar dengan Air Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna dan Astro

    5. Safe Deposit Box

    6. Wastafel dan kloset

    duduk

    7. Kulkas

    8. Sofa

    1. Kamar Besar

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Kulkas

    6. Sofa

    1. Kamar Besar dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar mandi dg

    wastafel dan kloset

    duduk

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Double Springbed

    6. Safe Deposit Box

    7. Kulkas

    8. Sofa

    30

  • 31

    Super Deluxe Super Deluxe Anggrek

    1. Kamar Ekstra dengan Air Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna dan Astro

    5. Kulkas

    6. Sofa

    7. Safe Deposit Box

    8. Kulkas

    1. Kamar Ekstra

    dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar Mandi air

    panas & dingin

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Kulkas

    6. Sofa

    1. Kamar Ekstra dengan Air

    Conditioner

    2. Kamar mandi dg

    wastafel dan kloset

    duduk

    3. Telephone

    4. TV Warna

    5. Double Springbed

    6. Safe Deposit Box

    7. Kulkas

    8. Sofa

    Kamar Tamu Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia

    Room

    service/Lobby

    Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia

    Restaurant

    (Caf)

    Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tersedia Tidak Tersedia

    Front Office Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia

    Meeting Room Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia

    Alat Mobilisasi Tangga tangga Tangga Lift tangga

    Tempat Parkir Tersedia, namun sangat

    terbatas

    Tersedia, namun sangat

    terbatas

    Tersedia, cukup luas Tersedia, cukup luas Tersedia, cukup

    luas

    Secuity stand by 24 jam stand by 24 jam stand by 24 jam stand by 24 jam stand by 24 jam

    Normal Rate

    Standar Rp

    160.000,- Semi Deluxe

    Rp 175.000,- Deluxe

    Rp 185.000,- Super

    Deluxe Rp 250.000,-

    Standar Rp

    160.000,- Semi Deluxe

    Rp 175.000,- Deluxe

    Rp 185.000,- Super

    Deluxe Rp

    250.000,-

    Standar Rp

    160.000,- Deluxe

    Rp 185.000,-

    Seruni I

    Rp 235.000,- Seruni

    II Rp

    236.000,- Melati

    Rp 282.000,- Anggrek

    Rp 411.750,-

    Standar

    Rp 160.000,-

    Deluxe

    Rp 185.000,-

    Fasilitas

    Tambahan

    Jasa pengepakan barang Jasa pengepakan

    barang

    Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia

    1.6.1 Produk

    Lahan kosong yang berada di Tanah Abang tersebut, akan dibangun Hotel Alexandria dengan luas

    tanah yang dibangun 600 m2

    dengan tinggi bangunan 18 m untuk 4 lantai sehingga luas lantai

    bangunan 1.338 m2. Direncanakan hotel ini memiliki 41 kamar. Lantai 1 dijadikan sebagai basement

    dan lantai 2 terdapat kafe, office, dan loby hotel, serta 6 kamar hotel. Selanjutnya 3 lantai ke atas

    terdapat 35

  • 40

    kamar dengan luas kamar berkisar antara 12-16 m2. Hotel ini juga memiliki 2 lift dan

    tangga. Desain Hotel Alexandria keseluruhannya dapat dilihat pada lampiran rencana

    gambar teknis Hotel Alxandria

    1.6.2 Harga

    Harga yang ditawarkan di Hotel Alexadria ini cukup bervariasi, tergantung dari

    pelayanan kelas yang akan disewakan. Perbedaan harga yang bervariasi tersebut tergantung dari

    pelayanan, fasilitas kamar serta besar kecilnya ruang kamar. Variasi harga kamar dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini :

    Tabel 2. 14 Harga sewa per-kamar berdasarkan kelas kamar

    No

    Kelas Kamar Jumlah Kamar

    Harga Sewa

    1 Standar 13 Rp 160,000

    2 Semi Deluxe 11 Rp 175,000

    3 Deluxe 10 Rp 185,000

    4 Super Deluxe 7 Rp 250,000 1.6.3 Promosi

    Dalam mempromosikan usaha ini kami melakukan berbagai cara antara lain adalah :

    Melakukan publikasi secara reguler di media massa (majalah, radio, koran)..

    Selebaran : membagikannya di cafe, mall dan tempat wisata dll.

    Melakukan kerjasama dengan Travel Agent, Bandara, serta stasiun kereta api.

    Memberikan paket promosi, sebagai promosi perkenalan

    Mempromosikan semua produk secara on line melalui Global Distribution System

    (GDS).

    1.7 Segmentasi Pasar

    Strategi yang digunakan untuk menjalankan dan mengelola Usaha Perhotelan dilakukan

    dengan memperhatikan dan menyelaraskan kemampuan dan potensi segmen tamu yang

    menginap dengan tarif sewa kamar. Sesuai karakteristik lingkungan dan konsumen sekitar

    Jakarta pusat dan utara.

    Segmentasi pasar usaha perhotelan Alexandria diperlakukan untuk semua golongan.

    Apabila terdapat golongan menengah ke bawah yang ingin menginap, dapat menyewa kamar

  • 41

    dengan sistem paket yang disediakan oleh pihak hotel, sedangkan untuk golongan menengah ke

    atas yang tidak terlalu yang tidak punya masalah perihal biaya/tarif kamar, mereka dapat

    menerima pelayanan sesuai dengan kelas yang mereka inginkan.

    Target pasar untuk hotel Alexandria antara lain adalah para wisatawan nusantara dan

    mancanegara yang ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata dan pasar tanah abang tentunya,

    serta para konsumen lain yang hanya bertujuan sebagi tempat transit sementara.

  • 42

    ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

    2.1 Aspek Teknis

    Nama Proyek: HOTEL ALEXANDRIA

    Lokasi: Kebon Kacang IV Tanah Abang, Jakarta Pusat

    Peruntukan: Hotel

    KDB: 60%

    KLB: 3,5

    Luas Tanah: 600 m2

    Luas 1 lantai: 334,5 m2

    Jumlah Lantai: 4 Lantai

    Jumlah Kamar: 41 Kamar

    Luas Bangunan: 1338 m2

    2.2 Desain Produk

    2.2.1 Desain Bangunan Hotel Alexandria,

    Gambar Denah Bangunan Tampak Depan

  • 43

    Gambar Site Plan

    2.2.2 Desain Kamar berdasarkan kelas

    Kelas Standar

  • 53

    Kelas Semi Deluxe

    Kelas Deluxe dan Super Deluxe

  • 54

    ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

    3.1 Badan Hukum Organisasi

    Setelah mempertimbangkan skala usaha dan juga tujuan pendirian organisasi maka diputuskan

    bahwa bentuk hukum badan hukum yang paling sesuai untuk organisasi yang akan didirikan ini

    adalah Perseroan terbatas (PT). Pada tabel dapat dililhat pertimbangan pertimbangan dari segi

    keuntungan dan kerugian bentuk hukum perseroan terbatas:

    keuntungan dan kerugian bentuk hukum perseroan terbatas:

    No. Keuntungan

    Kerugian

    1. Kewajiban pemegang saham dalam

    membayar hutang terbatas. Aset pribadi para

    pemegang saham terpisah dari usaha dan tidak

    bisa disita untuk membayar hutang perusahaan.

    Ada pengecualian biasanaya dengan penipuan.

    Peraturan pemerintah yang meluas. Ada

    banyak peraturan pemerintah yang

    mempengaruhi suatu perluasan daripada dalam

    kepemilikan tunggal atau kemitraan. Perseroan

    harus memberikan laporan ke berbagai jenjang

    pemerintahan.

    2. Perencanaan pajak yang fleksibel. Berbagai

    keuntungan pajak yang tersedia untuk PT yang

    tidak ada dalam bentuk usaha kemitraan atau

    kepemilikan tunggal. Perencanaan pajak harus

    ditangani dengan bantuan akuntan profesional.

    Aktifitas dibatasi oleh hukum dan

    perjanjian. Hukum dan perjanijian bisa sangat

    meluas dan membatasi aktifitas PT.

    3. Para pemilik dapat aktif dalam menejemen

    usaha sampai tingkat yang diinginkan. Agen,

    petugas, dan direktur dengan

    Manipulasi. Pemegang saham minoritas berada

    dalam posisi potensial untuk dieksploitasi oleh

    pemegang saham mayoritas.

    4. Pembiayaan yang tersedia lebih banyak.

    Investor lebih tertarik lebih tertarik untuk

    menanamkan modalnya pada perusahaan

    dimana kewajiban pembayaran hutangnya

    terbatas. Pembiayaan jangka panjang yang

    berasal dari institusi peminjaman lebih cepat

    tersedia karena peminjam dapat menggunakan

    Pengeluaran. Biaya untuk membuat dan

    menjalankan PT lebih mahal karena dokumen

    dan formulir yang dibutuhkan lebih banyak.

    Kerugian operasi perusahaan tetap ditanggung

    perusahaan.

  • 55

    aset perusahaan dan jaminan pribadi sebagai

    anggunan.

    .

    5. Keberadaan perusahaan yang berkelanjutan.

    Perusahaan terus ada dan berjalan meskipun

    ada perubahan pemegang saham. Kematian

    pemegang saham tidak akan mematikan

    perusahaan. Keberadaan perusahaan yang

    berkelanjutan adalah alat yang efektif untuk

    membangun dan mendapatkan goodwill.

    6. Kepemilikan siap untuk dipindahtangankan

    kapan pun. Biasanya prosedur untuk

    memindahtangankan kepemilikan lebih

    sederhana hanya dengan memindahkan saham

    kecuali ada larangan.

    3.2 Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD / ART)

    Untuk mengatur kehidupan organisasi pada masa yang akan datang maka perlu disusun suatu

    anggaran dasar atau rumah tangga.

    Nama perusahaan : PT. Young Engineers Tbk

    Landasan hukum : Pancasila / UUD 45

    Tujuan : Memberikan jasa penginapan

    Fungsi : Hotel Bidang

    usaha : Penginapan

    Perlengkapan organisasi : RUPS

    Kepengurusan : Jajaran direksi dan manajemen

    Tahun buku : Berlangsung 1 Jan 31 Des

    Modal usaha : Saham

    Pembagian keuntungan : Deviden

    Jangka waktu berdiri : Unlimited

    Pembubaran organisasi : Mengadakan RUPS lalu dibubarkan secara resmi.

    5.3 Prosedur Perizinan

  • 56

    Jenis- jenis perjanjian yang diperlukan:

  • 57

    Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan perijinan dalam

    melakukan operasinya. Prosedur pendirian PT adalah sbb:

    1. Membuat Akta Notaris di notaris yang berkantor di wilayah setempat. Persyaratan untuk

    membuat Akta Notaris antara lain:

    a. Fotocopy KTP para pendiri perseroan

    b. Draft anggaran dasar yang sudah ditanda tangani pendiri

    2. Melakukan pendaftaran ke pengadilan negri dengan membawa Akta Notaris yang sudah

    ditanda tangani pendiri

    3. Menyampaikan permohonan untuk menjadi Wajib Pajak Badan di kantor pajak

    setempat dengan menyerahkan Akta Notaris yang dilegalisasi oleh Pengadilan Negri

    setempat.

    4. Melakukan pendaftaran ke dinas Perdagangan / Perindustrian dengan membawa Akta

    Notaris yang dilegalisasi oleh pengadilan

    5. Mendatangi kantor departemen Kehakiman dan HAM RI di Jakarta untuk membuat ijin

    penggunaan nama dan pengesahan dan pengesahaan oleh menteri Kehakiman dan

    HAM RI dengan membawa persyaratan sb;

    a. akta notaris

    b. NPWP

    c. Fotocopy KTP para pendiri

    Sedangkan bentuk perijinan yang dibutuhkan antara lain:

    a. akta notaris

    b. Surat keterangan domisili dari kantor Kelurahan / Kecamatan setempat

    c. Surat Ijin lokasi berupa Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) oleh kepala Daerah

    setempat

    d. Surat Ijin gangguan (HO) dari kepala daerah

    e. Surat Ijin mendirikan bangunan (IMB) dan ijin penggunaan gedung.

  • 58