bab 2 aspek legal, aspek pemasaran, (analisis...
TRANSCRIPT
1
BAB 2
ASPEK LEGAL, ASPEK PEMASARAN,
ANALISIS LINGKUNGAN, DAN ANALISIS STRATEGIS
(ANALISIS SWOT)
2.1 Analisis Lingkungan (Makro dan Mikro)
Lingkungan pemasaran terdiri atas lingkungan makro dan lingkungan mikro.
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi
lingkungan mikro seperti faktor demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan
budaya. Lingkungan mikro terdiri dari pelaku yang dekat dengan perusahaan dan
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya seperti
perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing, dan
masyarakat (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014).
2.1.1 Analisis Lingkungan Makro
Lingkunganmakroadalah lingkungan yang
memilikipengaruhbesardanmenjadisalahsatupoinpentingdalamperencanaanpem
bangunansuatuusaha.Berikutiniadalah faktor-faktor yang
berpengaruhterhadaplingkunganmakro, yaitu:
2.1.1.1 Faktor Ekonomi
Pasar membutuhkan daya beli sebagaimana manusia. Lingkungan
ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
beli konsumen. Pemasar harus memberikan perhatian intens terhadap tren
utama dan pola pengeluaran konsumen, baik di luar maupun di dalam
pasarnya (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014).
Lingkungan perekonomian terdiri atas faktor-faktor ekonomi yang
secara tidak langsung berpengaruh terhadap aktivitas pemasaran, antara
lain berupa tingkat pendapatan, tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan
ekonomi, tahapan pembangunan ekonomi dan sebagainya
(www.feedsia.com).
Pada tahun 2017, DKI Jakarta, yang merupakan lokasi usaha Dangke
by Lovina, ditetapkan sebagai provinsi dengan UMR tertinggi dengan
kenaikan 8,25% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 3.355.750,-
(www.talian.co.id).
2
Gambar 2.1.1.1 10 Provinsi dengan UMR 2017 Tertinggi
Sumber: www.databoks.katadata.co.id, 2017
Fakta tersebut tentu berpengaruh
padadayabelidanpolapengeluaranmasyarakat yang akan berdampak pada
keberhasilan bisnis yang beroperasi di wilayah tersebut, termasuk
Dangke by Lovina yang bergerak di bidang pangan.
2.1.1.2 Faktor Teknologi
Lingkunganteknologimerupakankekuatan paling dramatis yang
sekarangmembentukdunia.Teknologitelahberhasilmenghasilkanberbagai
macamkeajaibanseperti internet dankomputer.Teknologi-
teknologibarumenciptakanpasardankemungkinan-
kemungkinanbaru.Perusahaan
harusmengamatilingkunganteknologisecaradekat. Perusahaan-perusahaan
yang tidakmengikutiperubahanteknologiakankehilangankesempatanuntuk
menciptakan produkyang baru danmeraih pasar yang luas (Kotler, P. dan
Amstrong, G., 2014).
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan
pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari
angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses
jejaring sosial (www.kominfo.go.id).
3
Perkembangan teknologi, khususnya media sosial, yang semakin meningkat
mempengaruhi sejumlah informasi yang akan diserap oleh para pengguna media
sosial itu sendiri. Perkembangan teknologi tersebut dapat menjadi faktor
pendukung bagi Dangke by Lovina untuk memasarkan dan terus membagikan
informasi terbaru mengenai perkembangan produk melalui media informasi,
seperti media sosial. Selain itu, perkembangan teknologi juga berperan dalam
sistem operasi Dangke by Lovina, seperti alat absensi yang menggunakan
teknologi fingerprint dan delivery service dengan menggunakan aplikasi GO-JEK
(GO-FOOD).
2.1.1.3 Faktor Demografis
Demografi adalah ilmu tentang populasi manusia dalam hal ukuran,
kepadatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras, mata pencaharian, dan statistik
lainnya. Lingkungan demografis menjadi kepentingan utama bagi pemasar,
karena lingkungan ini melibatkan orang-orang yang membentuk pasar (Kotler, P.
dan Amstrong, G., 2014).
Berdasarkan definisi demografi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
lingkungan demografis suatu wilayah sangat penting untuk dipelajari guna
menentukan target market suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan
mengenai kondisi demografis wilayah Jakarta Barat yang merupakan lokasi usaha
Dangke by Lovina.
Gambar 2.1.1.3 Kepadatan Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Sumber: www.databoks.katadata.co.id, 2017
4
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa Jakarta Barat merupakan wilayah
dengan kepadatan penduduk terbesar di Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut
merupakan suatu keuntungan bagi usaha Dangke by Lovina, karena dengan
penduduk yang banyak, maka akan banyak pula calon-calon customer Dangke by
Lovina.
2.1.1.4 Faktor Alam
Keadaanalamadalahsumberdayaalam yang diperlukan di
sekitarlingkunganusaha yang
dapatmempengaruhikegiatanoperasionalusaha,sepertipeningkatanangkapencemar
andanpeningkatanangkacampurtanganpemerintahdalampengelolaandanpenggunaa
nsumber-sumberdayaalam.
Dangke by Lovinasendirimenyadaribetulpentingnyamenjaga area
lingkungantempatproduksi, khususnya kebersihan. Karena lingkungan yang
bersih akan menghasilkan rasa nyaman dalam bekerja dan kenyamanan akan
meningkatkan produktivitas para karyawan. Oleh karena itu, Dangke by Lovina
mewajibkan seluruh karyawan untuk menjaga kebersihan dengan membuang
limbah produksi ke tempat sampah yang sudah disediakan, sehingga tidak
mengotori lingkungan sekitar.
2.1.1.5 Faktor Politik
Keputusan pemasaran sangat kuat dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri atas hukum, agen pemerintah, dan
kelompok-kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi organisasi dan
individu yang bermacam-macam pada sebuah masyarakat (Kotler, P. dan
Amstrong, G., 2014).
Meningkatnya jumlah perusahaan atau produsen akan berdampak pada
terbentuknya peraturan-peraturan baru yang disusun oleh pemerintah atau bahkan
disusun oleh asosiasi para pelaku bisnis tersebut. Contoh hal-hal yang
mempengaruhi perkembangan suatu bisnis di Indonesia dalam segi politik adalah
monopoli sebuah usaha yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, serta
peraturan-peraturan dalam perizinan usaha yang berubah-ubah sesuai dengan
lokasi usaha tersebut (www.feedsia.com).
2.1.1.6 Faktor Sosial Budaya
5
Lingkungan budaya dibentuk oleh lembaga-lembaga dan kekuatan-
kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, preferensi, dan
perilaku masyarakat. Manusia tumbuh dalam masyarat tertentu yang membentuk
kepercayaan dan nilai-nilai dasar mereka (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014).
Faktor sosial budaya dalam masyarakat yang perlu diperhatikan oleh pelaku
usaha di antaranya adalah gaya hidup masyarakat, nilai-nilai sosial yang berlaku
di lingkungan masyarakat, kepercayaan yang dianut masyarakat, serta hal-hal
yang digemari oleh masyarakat (www.feedsia.com)
Lingkungan sosial budaya di dalam masyarakat DKI Jakarta pada saat ini
sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang tidak terlepas dari
pesatnya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia. Sehingga tidak heran apabila
untuk dapat mengetahui sebuah informasi, masyarakat lebih memilih untuk
browsing internetdaripada membaca media cetak. Selain itu, perkembangan
teknologi juga tidak terlepas dari beragamnya jenis sosial media yang ada hingga
saat ini yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai
tren yang sedang populer. Hal tersebut tentu dapat menjadi peluang usaha bagi
Dangke by Lovina, karena keunikan dari dangke yang merupakan keju khas
Indonesia, akan menarik minat masyarakat dan menjadikan produk Dangke by
Lovina sebagai tren terkini.
2.1.2 Analisis Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang mempengaruhi kemampuan
sebuah perusahaan dalam melayani pelanggan. Lingkungan mikro terdiri dari:
2.1.2.1 Perusahaan
Kelompok yang termasuk dalam perusahaan yaitu manajemen puncak,
keuangan, riset, pengembangan, pembelian, operasi, dan akuntansi. Semua
kelompok saling berhubungan dan membentuk lingkungan internal. Manajemen
puncak menetapkan misi perusahaan, tujuan, strategi secara luas, dan kebijakan
(Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014). Berikut merupakan penetapan perusahaan
Dangke by Lovina, yaitu:
› Strategi Perusahaan
� Membuat inovasi-inovasi baru dengan menciptakan variasi makanan
berbahan dasar dangke, seperti bakwan dangke dan nasi goreng
merah dangke;
� Melakukan brand awareness kepada masyarakat;
6
� Terus melakukan analisa pasar dan pesaing;
� Menciptakan SOP yang baik dan benar.
› Kebijakan Perusahaan
Dangke by Lovina berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan
pangan, kualitas, dan kehalalan dari produk yang dihasilkan dan
didistribusikan dengan tetap menjaga keselamatan dan kesehatan kerja,
serta kelestarian lingkungan. Untuk mewujudkannya, Dangke by Lovina
selalu berusaha untuk:
� Memastikan proses kerja sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan
keselamatan dan kesehatan kerja;
� Memastikan produk yang dihasilkan tetap berkualitas, halal, dan
aman dikonsumsi oleh pelanggan;
� Memastikan adanya pencegahan terhadap pencemaran lingkungan
serta meminimalisasi konsumsi energi;
� Memastikan terpenuhinya peraturan perundangan dan ketentuan
lainnya yang berlaku;
� Melakukan proses peningkatan yang berkesinambungan terhadap
produktivitas, efisiensi kerja, dan efektivitas sistem manajemen
yang dijalankan.
2.1.2.2 Supplier (Pemasok)
Pemasokadalahfaktor internal yang
pentingdalamsuatuusahakarenamerekaturutmenentukankepuasanpelangganmelalu
ibarang yang dipasokkesuatubadan usaha.
Untukmenjaminkualitasproduk yang disajikan, Dangke by Lovina
memasokdangke langsung dari Enrekang, Sulawesi Selatan, dimana Dangke by
Lovina bekerja sama dengan pengusaha dangke asli Enrekang, sehingga keaslian
rasa dari dangke tetap terjaga dengan baik.Selain memasok dangke, Dangke by
Lovina juga akan bekerja sama dengan para supplier lain yang memasok bahan-
bahan pokok produksi dan aneka minuman ringan.
2.1.2.3 Intermediaries (Perantara atau Distributor)
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan
mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran ini meliputi
penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara
keuangan (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014).
7
Perantara dalam usaha Dangke by Lovina adalah GO-JEK (GO-FOOD).
Bagi konsumen yang tidak dapat melakukan transaksi langsung di gerai, dapat
melakukan pemesanan produk Dangke by Lovina melalui aplikasi GO-JEK (GO-
FOOD). Hal ini sangat memudahkan konsumen untuk dapat menikmati produk
Dangke by Lovina.
2.1.2.4 Customer (Pelanggan)
Terdapat lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat, yaitu pasar
konsumen, pasar bisnis, pasar penjual perantara, pasar pemerintah, dan pasar
internasional (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014).
Dari kelima jenis pasar tersebut, yang merupakan pangsa pasar Dangke by
Lovina adalah pasar konsumen. Berdasarkansurvei yang penulis
lakukankepada307responden, sebanyak62,5% berusia26-35tahun dan 24,8%
berusia 15-25 tahun. Sehingga disimpulkan bahwa pangsa pasar Dangke by
Lovina adalah masyarakat yang berusia 15-35 tahun.
2.1.2.5 Competitor (Pesaing)
Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar berhasil, perusahaan harus
menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaingnya.
Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan lebih dari sekedar menyesuaikan
diri dengan kebutuhan konsumen sasaran. Perusahaan harus meraih manfaat
strategis dengan menempatkan penawaran secara kuat ketika menghadapi
penawaran pesaing dalam pikiran konsumen (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014).
Dangke by Lovina merupakan usaha kuliner yang menjual makanan
berbahan dasar dangke, keju asli Indonesia. Di Indonesia sendiri, belum ada
usaha yang menjual produk yang sama persis dengan Dangke by Lovina, yaitu
nasi goreng merah dangke dan bakwan dangke. Meskipun demikian, terdapat
beberapa usaha makanan yang fokus menjual produk berbahan dasar dangke,
seperti keripik dangke yang menjadi oleh-oleh khas Enrekang, Sulawesi Selatan,
serta terdapat beberapa usaha makanan yang fokus menjual produk berbahan
dasar keju, seperti Cheese Cake Factory dan Ojju.
2.2 Isu-Isu
Isu-isu (tren mengenai perkembangan produk) yang akan dibuat memiliki peran yang
penting dalam membantu Dangke by Lovina untuk mencapai target market dan membuat
market strategy yang baik.
8
Dangke by Lovina tertarik untuk mengangkat masalah mengenai minimnya
pengetahuan serta kepopuleran bahan-bahan dasar asli Indonesia, baik di dalam maupun luar
negeri. Untuk itu, perlunya memaksimalkan penyebaran pengetahuan mengenai
Segala hal tentang kuliner di Indonesia. Tujuan utamanya untuk mengajak masyarakat kritis
dan memahami bahwa makanan tidak sekedar tentang perut kenyang tapi juga tentang cita
rasa, berbagi hasrat akan makanan, membangkitkan sejarah serta budaya yang ada di balik
kekayaan kuliner Indonesia (www.maharasaindonesia.com).
Sehubungan dengan hal tersebut, bahan dasar produk Dangke by Lovina yaitu keju asli
Indonesia merupakan salah satu contoh bahan baku yang tidak banyak diketahui. Oleh karena
itu, sesuai dengan visi dan misi Dangke by Lovina, tujuan utama usaha ini adalah
memperkenalkan keju asli Indonesia sebagai salah satu kekayaan Indonesia yang sangat patut
dibanggakan.
2.3 BadanHukumatauLegalitas
Setiap jenis usaha atau wirausaha jika ingin mendirikan suatu perusahaan tentunya
harus memiliki badan usaha. “Mengapa harus memiliki badan usaha?” Prinsipnya,
perusahaan dapat berjalan tanpa badan usaha, namun hal terpenting dalam membangun suatu
usaha adalah dengan membuat manajemen yang baik agar perusahaan dapat dipertahankan
dari segala persaingan. Jika harapan yang diinginkan adalah perusahaan yang dijalani dapat
terus berkembang menjadi besar, maka mendirikan badan usaha menjadi suatu kebutuhan
yang tidak dapat ditolak.
Dari enam jenis badan usaha yang dapat didirikan di Indonesia yaitu, Perseroan
Terbatas (PT), Comanditaire Venotschap (CV), Usaha Dagang (UD), Firma, Koperasi dan
Yayasan, masing-masing memiliki ciri khas, kelebihan, dan kekurangan masing-masing yang
menjadi pembeda dengan badan usaha yang satu dan yang lainnya.
Bentuk badan usaha Dangke by Lovina adalah Perseroan Terbatas(PT). UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dalam Pasal 1 menjelaskan bahwa PT adalah
badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan pelaksanaannya.
2.4 Kepemilikan Tanah atauTipe Usaha
Dangke by Lovina merupakan sebuah usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang
bergerak di bidang kuliner yang menggunakan dangke, yaitu keju asli Indonesia, sebagai
bahan utama produknya. Gerai Dangke by Lovina akan bertempat di PHX, Jl. Dr. Susilo No.
342, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. PHX sendiri merupakan sebuah food court dengan
9
konsep fun container yang di dalamnya terdapat berbagai pilihan makanan yang jarang
ditemukan di mall-mall besar di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya. Untuk menyewa sebuah
vendor di PHX, Dangke by Lovina harus mengikuti prosedur yang ada dan berdiskusi dengan
pihak pengelola PHX.
2.5 Perizinan
Setiap proses mendirikan Perseroan Terbatas (PT) harus sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku dan mengacu kepada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Untuk mendirikan sebuah PT, diperlukan tahapan proses yang legal dan sesuai
dengan prosedur yang berlaku (www.lawindo.biz).
2.5.1 Akta Pendirian PT
Proses pembuatan Akta Pendirian PT dibuat dan ditandatangani oleh Notaris yang
berwenang dalam bahasa Indonesia. Persayaratan yang dibutuhkan:
› Melampirkan data pendirian perusahaan sesuai prosedur mendirikan
perusahaan;
› Photocopy KTP para pendiri PT;
› Surat kuasa apabila dikuasakan kepada orang lain.
2.5.2 Pendaftaran Wajib Pajak
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan untuk
mendapatkan kartu NPWP dan surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak.
Persyaratan yang dibutuhkan:
› Photocopy Akta Pendirian PT;
› Photocopy KTP pengurus;
› Photocopy kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha;
› Surat keterangan dari pemilik gedung apabila usaha bertempat di gedung
perkantoran/pertokoan.
2.5.3 Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan diajukan kepada Kepala
Kantor Kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor perusahaan berada, sebagai
bukti keterangan/keberadaan alamat perusahaan. Persyaratan yang dibutuhkan:
› Photocopy Akta Pendirian PT;
› Photocopy KTP dan NPWP pimpinan perusahaan;
› Photocopy kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha;
› Surat keterangan dari pemilik gedung apabila di gedung perkantoran/pertokoan;
10
› Bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk yang berdomisili di
ruko/rukan.
2.5.4 Surat Izin Usaha Perdagangan
Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan diajukan melalui Kantor Dinas
Perdagangan kota/kabupaten sesuai tempat dan kedudukan perusahaan berada.
Persyaratan yang dibutuhkan:
› Photocopy Akta Pendirian PT;
› Photocopy KTP dan NPWP pengurus (Direktur);
› Photocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan;
› Photocopy NPWP perusahaan;
› Photocopy kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha;
› Surat keterangan dari pemilik gedung apabila di gedung perkantoran/pertokoan;
› Foto pimpinan perusahaan ukuran 3x4 (dua lembar).
2.5.5 Tanda Daftar Perusahaan
Permohonan pendaftaran diajukan melalui kantor pendaftaran perusahaan yang
berada di Kantor Dinas Perdagangan kota/kabupaten sesuai tempat dan kedudukan
perusahaan berada. Persyaratan yang dibutuhkan:
› Photocopy Akta Pendirian PT;
› Photocopy KTP dan NPWP pengurus;
› Photocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan;
› Photocopy NPWP perusahaan;
› Photocopy Surat Tanda Izin Perdagangan atau surat izin lainnya.
2.5.6 Pendaftaran Merek Dagang
Merek adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
a. Permohonan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI)
dengan menyerahkan formulir pendaftaran. Pendaftaran dapat juga dilakukan
secara online melalui situs resmi Ditjen HKI.
b. Persyaratan lain yang dibutuhkan:
› Surat pernyataan bahwa merek yang dimohonkan pendaftar adalah
miliknya dan bermaterai;
› Akta perseroan/badan hukum/badan usaha apabila pemohon adalah Badan
Hukum Indonesia (tidak perlu dilegalisir);
11
› Lima helai etiket merek dalam bentuk hard copy (soft copy etiket merek
dengan format JPEG dalam bentuk CD) yang akan dimohonkan berukuran
minimal 2×2 cm dan maksimal 9×9 cm;
› Surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran merek diajukan
melalui kuasa terdaftar sebagai konsultan HKI di Direktorat Jenderal
dengan menyebutkan merek dan kelas barang yang akan diajukan diatas
materai cukup;
› Bukti pembayaran biaya pendaftaran merek, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah yang berlaku;
› Bukti penerimaan permintaan pendaftaran pertama kali yang
menimbulkan hak prioritas, dengan disertai terjemahannya dalam bahasa
Indonesia oleh penerjemah tersumpah, apabila permintaan pendaftaran
merek diajukan dengan menggunakan hak prioritas;
› Salinan peraturan penggunaan merek kolektif, apabila permintaan
pendaftaran merek dagang atau jasa akan digunakan sebagai merek
kolektif.
c. Lama proses : Total proses sekitar dua belas bulan.
d. Masa berlaku : Mendapatkan perlindungan selama
sepuluh tahun dan bisa diperpanjang.
2.6 Perjanjian atau Kontrak-Kontrak
2.6.1 Surat Perjanjian Kerja Sama Para Pendiri Perusahaan
Surat perjanjian kerja sama para pendiri perusahaan berupa penyertaan modal
dalam sebuah usaha dan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Identitas para pihak berikut kedudukannya dalam surat
perjanjian;
2. Tanggal dan tempat diadakannya perjanjian;
3. Pasal-pasal yang memuat:
› Ketentuan umum;
› Modal usaha;dimanapemiliksepakatdenganpembagianmasing-
masingpersentaseadalahsebesar 50%;
› Kewajiban;
› Keuntungan;
› Kerugian;
› Masa berlaku;
12
› Saksi-saksi;
› Pinalti;
› Ahli waris;
› Lain-lain; dan
› Status hukum.
2.6.2 Surat Kontrak Sewa Gerai
Surat perjanjian sewa tempat usaha merupakan kesepakatan antara pihak Dangke
by Lovina dengan pihak PHX Grogol. Surat perjanjian tersebut memuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Identitas para pihak berikut kedudukannya dalam surat perjanjian;
2. Tanggal dan tempat diadakannya perjanjian;
3. Pasal-pasal yang memuat:
› Ketentuan umum;
› Jaminan;
› Pembayaran tagihan listrik dan air;
› Pajak dan retribusi;
› Pengalihan hak penggunaan atas bangunan;
› Kerusakan atas bangunan dan ganti rugi;
› Ketertiban dan keamanan lingkungan;
› Jaminan;
› Berakhirnya kontrak;
› Prosedur serah terima;
› Perpanjangan masa kontrak; dan
› Perselisihan.
2.6.3 Surat Kontrak Kerja Karyawan
Surat kontrak kerja karyawan merupakan kesepakatan yang disetujui oleh Dangke
by Lovina selaku Pihak Pertama dan calon karyawan selaku Pihak Kedua. Surat
kontrak tersebut memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Identitas para pihak berikut kedudukannya dalam surat perjanjian;
2. Tanggal dan tempat diadakannya perjanjian;
3. Pasal-pasal yang memuat:
› Ketentuan umum;
› Tata tertib kerja;
› Jangka waktu;
13
› Penggajian;
› Waktu dan jam kerja;
› Lembur;
› Berakhirnya hubungan kerja; dan
› Penyelesaian perselisihan.
2.6.4 SuratPerjanjianKerjaSamadengan GO-JEK
Surat perjanjian kerja sama dengan GO-JEK merupakan kesepakatan yang
disetujui oleh pihak GO-JEK dan Dangke by Lovina. Surat perjanjian tersebut memuat
hal-hal sebagai berikut:
1. Identitas para pihak berikut kedudukannya dalam surat perjanjian;
2. Tanggal dan tempat diadakannya perjanjian;
3. Pasal-pasal yang memuat:
› Ruang lingkup;
› Kewajiban dan hak para pihak;
› Biaya jasa dan cara pembayaran;
› Jangka waktu dan pengakhiran perjanjian;
› Hak kekayaan intelektual;
› Kerahasiaan;
› Eksklusifitas;
› Hukum yang mengatur dan penyelesaian sengketa; dan
› Syarat dan ketentuan umum.
2.7 Analisa Pasar (Demand dan Supply)
Dangke by Lovina menganalisa pasar dengan melakukan survei berupa e-questionnaire
(melalui aplikasi Google Docs.) guna menentukan pangsa pasar, harga produk, dan
mengetahui sejauh mana masyarakat Indonesia mengetahui dangke, karena tujuan utama
Dangke by Lovina adalah memperkenalkan keju asli Indonesia kepada masyarakat luas.
Untuk mengetahui adanya permintaan (demand) dan penawaran (supply), Dangke by
Lovina harus melakukan pemasaran kepada masyarakat. Pemasaran harus mencakup
beberapa hal, yaitu:
1. Memahami kebutuhan konsumen dengan baik, yaitu dengan menemukan kebutuhan
dan keinginan konsumen;
2. Mendesain produk, membuat produk dan mengembangkan atau menyempurnakan
produk;
3. Menetapkan harga produk;
14
4. Mendistribusikan produk supaya produk mudah diperoleh konsumen;
5. Mempromosikan produk secara efektif.
Dalam pemasaran dibutuhkan strategi pemasaran (marketing strategy). Definisi strategi
adalah kesatuan dari rencana-rencana yang terintegrasi, serta kemampuan untuk
menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki perusahaan dengan peluang dan
tantangan lingkungan untuk mencapai misi dan tujuan organisasi. Untuk menentukan
marketing strategy, dibutuhkan marketing mix. Marketing mix Dangke by Lovina antara lain
sebagai berikut:
2.7.1 Product
Produk utama dari Dangke by Lovina adalah makanan olahan dangke.
Penulismengkreasikandangkemenjadimakanan yang menarik, yaitudengan
menambahkan potongan dangke ke dalam nasi goreng merah khas Makassar, serta
menggoreng potongan dangke dengan adonan tepung bakwan. Dangke by Lovina juga
menyediakan dua pilihan saus sebagai pendamping, yaitu saus kacang dan saus eja
yang berarti saus merah dalam bahasa Makassar.
Keunggulan produk Dangke by Lovina dibandingkan para pesaing adalah bahan
utama yang menggunakan dangke, keju asli Indonesia, serta harga yang terjangkau,
yaitu berkisar antara Rp 4.000,- hingga Rp 30.000,-.
2.7.2 Price
Terdapat beberapa strategi harga yang berbeda yang dapat digunakan di waktu
yang berbeda untuk menyesuaikan harga dengan perubahan strategi pemasaran, kondisi
pasar, dan siklus kehidupan produk. Strategi penetapan harga seperti skimming pricing,
penetration pricing, prestige pricing, odd-even pricing, demand-backward pricing, dan
bundle pricing memiliki klasifikasi masing-masing sesuai sasaran yang ingin dicapai
(Roth, 2007).
Strategi yang ingin diterapkan oleh penulis adalah penetration pricing. Strategi
ini digunakan untuk dapat masuk kedalam pasar yang baru. Tujuan dari penetration
pricing adalah untuk menarik dan meningkatkan pangsa pasar. Setelah tingkat yang
diinginkan tercapai, harga produk akan ditingkatkan. Dalam menentukan harga produk,
Dangke by Lovina mengacu pada perhitungan berdasarkan harga bahan baku yang
ditetapkan oleh para supplier, membandingkan dengan harga para pesaing, serta
mengikuti stabilitas (naik dan turunnya) biaya operasional (listrik, air, sewa
tempatusaha, promosi, dan gaji karyawan).
15
2.7.3 Promotion
2.7.3.1 Advertising
Iklan merupakan bentuk promosi tentang ide, barang atau jasa yang
memerlukan pembayaran. Advertising atau periklanan berguna untuk
memasarkan produk Dangke by Lovina dan menarik minat para konsumen.
Media periklanan yang digunakan adalah media online, mengingat pada zaman
sekarang mayoritas masyarakat lebih memilih membaca atau menonton media
online dibanding media cetak.
2.7.3.2 Grand Opening Promotion
Promosi penjualan umumnya berjangka pendek dan dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk secara lebih cepat atau lebih besar oleh
konsumen (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2014).
Pada Grand Opening, Dangke by Lovina akan mengundang keluarga,
kerabat, kolega, dan rekan-rekan terdekat untuk menghadiri acara peresmian
Dangke by Lovina. Setelah Grand Opening, Dangke by Lovina akan dibuka
untuk umum dan para customer akan mendapatkan diskon sebesar 25% selama
tiga hari untuk pembelian semua produk Dangke by Lovina.
2.7.3.3 Social Media Sharing
Praktek dari pemasaran adalah sistem pemasaran interaktif yang
memanfaatkan berbagai media untuk mendapatkan respon dari target market yang
ingin dijangkau.Para customer yang mengunggah foto produk Dangke by Lovina
di sosial media dan menunjukkan buktinya ke kasir, akan mendapatkan free satu
bakwan dangke dansatutehtawar.
2.7.3.4 Words of Mouth
Dangke by Lovina berharap para customer yang puas akan produk Dangke
by Lovina akan menularkan rasa sukanya kepada lingkungan sekitarnya dengan
cara memberikan ulasan secara jujur.
2.7.4 Place
Gerai Dangke by Lovina akan bertempat di PHX Grogol, Jl. Dr. Susilo No. 342,
Grogol Petamburan, Jakarta Barat. PHX Grogol sendiri merupakan sebuah food court
dengan konsep fun container yang di dalamnya terdapat berbagai pilihan makanan yang
jarang ditemukan di mall-mall besar di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya.
2.7.5 People
16
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal terpenting bagi sebuah usaha,
karena manusia mengambil peran dalam berjalannya sebuah usaha, demikian juga
dengan Dangke by Lovina. Karyawan merupakan elemen penting dalam keberhasilan
usaha Dangke by Lovina, terlebih lagi apabila karyawan tersebut memiliki attitude
yang baik. Karena sebuah usaha tidak akan berhasil apabila orang-orang yang berperan
dalam usaha tersebut memiliki attitude yang buruk, oleh karena itu syarat utama
karyawan Dangke by Lovina adalah memiliki attitude yang baik.
2.7.6 Physical Evidence
Bukti fisik merupakan bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan
kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen (Kotler, P., 2014). Keadaan
fisik Dangke by Lovina dapat menjadi faktor penentu kepuasan para costumer.
Keadaan fisik tersebut meliputi konsep, desain, perlengkapan, peralatan, kebersihan,
packaging, uniform, serta attitude para karyawan Dangke by Lovina.
2.7.7 Process
Untuk membangun sebuah bisnis meskipun dari skala yang kecil, penting untuk
memahami tahapan-tahapan membangun bisnis mulai dari awal sampai
mengembangkan bisnis yang dijalani. Menurut Puspito, H.,(2013), ada lima tahapan
dalam memulai sebuah bisnis, yaitu mencari ide bisnis, memulai bisnis, meningkatkan
profit, membangun sistem, dan yang paling terakhir adalah mengembangkan bisnis.
2.7.7.1 Mencari Ide Bisnis
Kreasi dangke dipilih sebagai topik usaha Dangke by Lovina. Dangke
sendiri merupakan keju asli Indonesia yang berasal dari Enrekang, Sulawesi
Selatan. Dangke terbuat dari rebusan susu kerbau, garam, dan getah pepaya.
Ketika protein darisususudahmulaiterpisahdari air,
rebusansusutersebutdisaringdandicetakdengantempurungkelapa. Setelahdicetak,
dangkedibungkusdengandaunpisang.
Dangke sendiri masih tergolong asing bagi masyarakat Indonesia, oleh
karena itu Dangke by Lovina bertujuan untuk memperkenalkan dangke ke
masyarakat, sehingga masyarakat menyadari bahwa Indonesia juga memiliki
keju, tidak kalah dengan negara-negara lainnya.
2.7.7.2 Memulai Bisnis
Sebelum memulai bisnis, Dangke by Lovina mempromosikan produk
melalui media sosial, dengan tujuan untuk membangun rasa penasaran pada
masyarakat, karena produk yang disajikan tergolong baru dan tidak umum.
17
Setelah itu, barulah Dangke by Lovina membuka gerai di PHX Grogol, Jl. Dr.
Susilo No. 342, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
2.7.7.3 Meningkatkan Profit
Untuk meningkatkan profit dalam menjalankan bisnis, Dangke by Lovina
harus pintar dalam berinovasi pada sebuah produk guna membantu dalam
mempertahankan konsumen agar konsumen tidak bosan dengan produk yang
ditawarkan. Setelah memiliki pelanggan tetap, Dangke by Lovina akan terus
mempromosikan produk untuk memperluas pasar.
2.7.7.4 Membangun Sistem
Inti dari tahap ini adalah membuat bisnis ini tetap berjalan meski pengusaha
tidak ada. Untuk mencapai hal tersebut, Dangke by Lovina akan membuat SOP
(Standard Operating Procedure).
2.7.7.5 Mengembangkan Bisnis
Setelah membangun sebuah sistem dan meningkatkan profit pada bisnis
yang dijalani, Dangke by Lovina berencana untuk membuka gerai-gerai baru di
lokasi yang sesuai. Perkembangan selanjutnya dilakukan dengan menyediakan
beberapa menu baru yang akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
2.8 Analisa Persaingan (Competition dan Comparative Study)
Dangke by Lovina merupakan usaha kuliner yang menjual makanan berbahan dasar
dangke, keju asli Indonesia. Di Indonesia sendiri, belum ada usaha yang menjual produk yang
sama persis dengan Dangke by Lovina, yaitu nasi goreng merah dangke dan bakwan dangke.
Meskipun demikian, banyak usaha makanan yang menjual produk berbahan dasar dangke,
seperti keripik dangke Mr. Moooo..!! dan Kerupuk Dangke Nursi yang menjadi oleh-oleh
khas Enrekang, Sulawesi Selatan.
Di DKI Jakarta sendiri, banyak usaha kuliner yang mengandalkan keju sebagai bahan
utamanya, di antaranya adalah Cheese Cake Factory yang menyajikan aneka dessert berbahan
dasar keju dan Ojju yang mengusung konsep Korean food dengan produk andalan Chicken
Rolling Cheese dan Beef Ribs Rolling Cheese. Selain usaha-usaha kuliner yang
mengandalkan keju sebagai bahan utama, pesaing lain Dangke by Lovina adalah vendor-
vendor makanan yang unggul di PHX, seperti Eatlah dan The Halal Bro’s.
18
Tabel 2.8 Para Pesaing Dangke by Lovina
KERIPIK DANGKE KHAS SULAWESI SELATAN
Mr.Moooo..!!
Produk
Produk yang ditawarkan adalah keripik dangke dengan dua varian
rasa, yaitu original dan balado. Satu bungkus memiliki berat 150
gram.
Harga Rp 15.000,-
Lokasi Jl. Poros Enrekang-Makale, Mataran, Anggerak, Kabupaten
Enrekang, Sulawesi Selatan 91752.
Promosi
Pemasaran dilakukan melalui sosial media (Instagram dan
Facebook) dan situs jual-beli (Buka Lapak, Tokopedia, dan
Shopee)
Kerupuk Dangke Nursi
19
Produk
Produk yang ditawarkan adalah keripik dangke dengan tiga varian
rasa, yaitu original, coklat dan balado. Satu bungkus memiliki
berat 100 gram.
Harga Rp 15.000,-
Lokasi Jl. Pattimura, Makassar, Sulawesi Selatan
Promosi
Pemasaran dilakukan melalui sosial media (Instagram dan
Facebook) dan situs jual-beli (Buka Lapak, Tokopedia, dan
Shopee)
USAHA KULINER DENGAN BAHAN UTAMA KEJU
Cheese Cake Factory
Produk Produk yang diunggulkan adalah dessert yang sebagian besar
terbuat dari cream cheese dan cheddar.
Harga Sliced Cake : Rp 31.000,-
Whole Cake : Rp 160.000,- – Rp 1.630.000,-
Lokasi
– Jl. Tomang Raya No. 41, RT 12/ RW 5, Tomang, Grogol
Petamburan, Jakarta Barat.
– Jl. Pesanggrahan Mas Raya No. 63 C-D, RT 2/RW 6,
Kembangan Sel., Kembangan, Jakarta Barat
– Jl. Barito II No. 19A, RT 1/RW 7, Pulo, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan.
– Jl. Cikini Raya No. 16, RT 13/RW 5, Cikini, Menteng, Jakarta
Pusat.
Promosi Pemasaran dilakukan melalui sosial media (Instagram, Facebook,
dan Twitter) dan aplikasi GO-JEK dan Zomato.
20
Ojju
21
Produk
Menu yang diunggulkan adalah Rolling Cheese, yaitu chicken
wings atau beef ribs dililit dengan lelehan keju yang telah
dibumbui.
Harga Chicken Rolling Cheese: Rp 99.000,-
Beef Ribs Rolling Cheese: Rp 219.000,-
Lokasi
– Mall Kota Kasablanka, Food Society Lantai UG, Jl.
Casablanca Raya, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
– Mall Gandaria City, Lantai UG, Jl. Sultan Iskandar Muda,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
– Mall Grand Indonesia, Lantai 3A, East Mall, Jl. MH. Thamrin,
Tanah Abang, Jakarta Pusat.
– Kemang Village (Lippo Mall), The Avenue od Stars, Lantai G,
Jl. Pangeran Antasari, Kemang, Jakarta Selatan.
Promosi Pemasaran dilakukan melalui sosial media (Instagram, Facebook,
dan Twitter) dan aplikasi GO-JEK dan Zomato.
VENDOR UNGGULAN DI PHX GROGOL
Eatlah
Produk Produk yang ditawarkan adalah rice box dengan berupa ayam atau
dori goreng tepung yang dimasak dengan saus telur asin.
Harga Chicken : Rp 35.000,-
Dory : Rp 40.000,-
Lokasi PHX Grogol, Jl. Dr. Susilo Raya No. 342, Grogol Petamburan,
Jakarta Barat.
Promosi Pemasaran dilakukan melalui sosial media (Instagram, Twitter,
dan Facebook)
22
The Halal Bro’s
Produk Produk yang ditawarkan adalah nasi biryani dengan lauk ayam,
daging sapi, atau daging kambing.
Harga
Chicken : Rp 25.000,-
Beef : Rp 33.000,-
Lamb : Rp 35.000,-
Lokasi PHX Grogol, Jl. Dr. Susilo Raya No. 342, Grogol Petamburan,
Jakarta Barat.
Promosi Pemasaran dilakukan melalui sosial media (Instagram, Twitter,
dan Facebook).
Sumber: Dangke by Lovina, 2017
2.9 Peluang dan Rekomendasi Pilihan Pasar
Sesuai dengan hasil survei yang telah dilakukan terhadap 307 responden, sebanyak 129
responden (62,5%) berusia 26-35 tahun dan 76 responden (24,8%) berusia 15-25 tahun. Agar
target market dapat tercapai, maka Dangke by Lovina memutuskan untuk membuka gerai
pertama di PHX, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Lokasi PHX yang berdekatan dengan
banyak sekolah, universitas, perkantoran, dan mall semakin memperbesar peluang Dangke by
Lovina untuk mencapai target market.
2.10 Spesifikasi Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan
menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.
23
Gambar 2.10 Milestone Dangke by Lovina
Sumber: Dangke by Lovina, 2017
2.11 Analisis SWOT
Fungsi dari analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi
dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (strengths dan weakness) dan dalam
pokok persoalan eksternal (opportunities dan threats).Analisis SWOT ini membantu Dangke
by Lovina dalam menentukan marketing strategy yang akan digunakan dalam
mengembangkan usaha.
› Strengths Opportunities (SO)
merupakanstrategidenganmelihatpeluangdankekuatandariDangke by Lovina.
› Strengths Threats (ST)
merupakanstrategiuntukmengantisipasiancamaneksternaldengankekuatandariDangke
by Lovina.
› Weaknesses Opportunities (WO)
merupakanstrategiuntukmenutupikelemahandenganmelihatkesempatan yang
adadalamDangke by Lovina.
› Weaknesses Threats (WT) merupakanstrategiuntukmemperbaikikekuranganDangke
by Lovina denganmelihatancamandariluar.
24
Tabel 2.11 Analisis SWOT Dangke by Lovina
Internal Factors
(IFAS)
External Factors
(EFAS)
Strengths (S)
S.1 Lokasi
usaha Dangke by
Lovina terletak di
PHX, dimana
tempat tersebut
cukup strategis
karena terdapat
banyak universitas
dan gedung
perkantoran di
sekitarnya. Selain
itu, Dangke by
Lovina juga
menyediakan
layanan online
order melalui
aplikasi GO-JEK
(GO-FOOD)
sehingga
memudahkan para
pembeli.
S.2 Kebersihan
dalam proses
memasak dan
penyajian produk
Dangke by Lovina.
S.3 Keunikan
dan inovasi baru
terhadap produk
Dangke by Lovina.
S.4 Produk
dijamin
kehalalannya,
sehingga dapat
Weaknesses (W)
W.1 Dangke merupakan
makanan yang tidak umum,
sehingga rasa dari dangke sendiri
terbilang asing di lidah masyarakat.
W.2 Dangke by Lovina
merupakan milik pribadi dan
belum banyak dikenal oleh
masyarakat.
W.3 Jarak tempuh yang jauh
pada saat mengantarkan pesanan,
sehingga produk tidak fresh dan
kenikmatannya berkurang.
25
dikonsumsi oleh
semua masyarakat.
S.5 Bahan
utama produk
Dangke by Lovina
adalah dangke
yang merupakan
keju asli dari
Indonesia,
sehingga usaha ini
sekaligus
memperkenalkan
dangke ke
masyarakat.
Opportunities (O)
O.1 Apabila
sudah terkenal dan
berkembang, maka
Dangke by Lovina
dapat dijadikan
usaha waralaba.
O.2 Adanya
peluang membuka
cabang Dangke by
Lovina di berbagai
tempat dikarenakan
modal yang tidak
terlalu besar.
O.3 Belum
adanya gerai seperti
Dangke by Lovina
yang menjual nasi
goreng merah
dangke dan bakwan
dangke di daerah
DKI Jakarta dan
SO Analysis
1. Adanya
peluang untuk
menjual waralaba
Dangke by Lovina
dan membuka cabang
di berbagai tempat,
karena adanya
inovasi kuliner dan
bahan dasar produk
yang unik (S.3,O.1).
2. Karena
penulis menawarkan
sistem online order
melalui aplikasi GO-
JEK (GO-FOOD),
sehingga
memudahkan
konsumen dalam
melakukan
pemesanan kapanpun
dan dimanapun
WO Analysis
1. KarenakepemilikanDangke
by Lovina merupakan milik sendiri,
maka ada peluang merek usaha ini
dapat dijadikan usaha waralaba (W2,
O1).
2. Minimnya pengetahuan
masyarakat tentang dangke membuat
masyarakat penasaran dan ingin
mencoba produk Dangke by
Lovina(W.1,O.3).
26
sekitarnya.
O.4 Jaringan
internet yang
semakin
berkembang dapat
mempermudah
pemasaran dan
penjualan produk.
(S.1,O.4).
Threats (T)
T.1 Munculnya
pesaing baru dengan
konsep usaha yang
sama seperti
Dangke by Lovina.
T.2 Perubahan
selera konsumen.
T.3 Munculnya
lokasi baru yang
lebih ramai dan
strategis.
T.4 Jaringan
internet yang tidak
selalu lancar
sehingga
menghambat
pemasaran dan
penjualan Dangke
by Lovina.
TS Analysis
1. Munculnya
pesaing baru dengan
konsep usaha sejenis
akan mendorong
penulis untuk
melakukan inovasi
terhadap produk
Dangke by Lovina
(T.1,S.3).
2. Dangke by
Lovina akan
melakukan inovasi
produk untuk
memuaskan
pelanggan (S.3,T.2).
WT Analysis
1. Munculnya pesaing baru
yang memiliki tipe usaha sejenis
serta menawarkan harga yang lebih
murah (W.2,T.1).
Sumber: Dangke by Lovina, 2017
Untuk menghadapi Weaknesses, Dangke by Lovina akan melakukan upaya pengenalan
produk ke masyarakat dengan cara melakukan bazaar atau pameran kuliner dan memberikan
free product sample kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan menarik minat
masyarakat untuk menyukai makanan asli Indonesia yang masih terbilang asing. Selain
usaha-usaha di atas, Dangke by Lovina akan aktif melakukan pengenalan dan pemasaran
produk melalui berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.
27