03. aspek mediko legal kesehatan kerja

39
..... Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, SpF(K) Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi ASPEK MEDIKO LEGAL KESEHATAN KERJA

Upload: dika-herza-pratama

Post on 06-Aug-2015

87 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

.....

Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, SpF(K)

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan

Globalisasi

ASPEK MEDIKO LEGAL

KESEHATAN KERJA

Page 2: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

KESJA MRT WHO/ILO(1995)

• PENGERTIANKES KERJA BERTUJUAN UTK PENINGKATAN DAN

PEMELIHARAAN DERAJAT KES FISIK,MENTAL DAN SOSIAL

YG SE-TINGGI2-NYA BAGI PEKERJA DI SEMUA JENIS

PEK,PENCEGAHAN THD GANGGUAN KES PEKERJA YG

DISEBABKAN OLEH KONDISI PEK,PERLIND BAGI PEK DLM

PEK NYA DR RISK AKIBAT FAKTOR YG MERUGIKAN

KES.DAN PENEMPATAN SERTA PEMELIHARAN PEKERJA

DLM SUATU LING KERJA YG DISESUAIKAN DG KONDISI

FISIOLOGI DAN PSIKOLOGISNYA.

Page 3: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

PERATURAN PERUUAN KESEHATAN KERJA

KESJA UU 13/03

UU 36/09

3 UU lain

UU 29/04

UU 1/70

Pradok

Keslm Ja

Naker

UU 40/04

SJSN

Kepres 22/93

PAHK

Perkonsil

AD/ART IDI

Page 4: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• UU No. 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja

• UU No. 13 Th 2003 tentang Ketenagakerjaan

• UU No. 36 Th 2009 ttg Kesehatan

• UU No. 44 Th ttg RS pasal 11 ttg prasarana RS

• PP No. 14 Th 1993 ttg Penyelenggaraan Program JaminanSosial Tenaga Kerja

• Keppres No. 22 Th 1993 ttg Penyakit yg Timbul krn HubunganKerja

• Permenaker No. Per-02/Men/1980 ttg PemeriksaanKesehatan Tenaga Kerja Dlm Penyelenggaraan KeselamatanKerja

• Permenaker No. 03/Men/1982 ttg Pelayanan KesehatanTenaga Kerja

Dasar Hukum Keselamatan dan kesehatan Kerja

Page 5: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• UU No. 36 th 2009 ttg Kesehatan Bab XII

Kesehatan kerja,Pasal 164-166 menyatakan

bahwa Upaya Kesehatan Kerja di tujukan utk

melindungi pekerja agar hidup sehat dan

terbebas dr gangguan kesehatan serta pengaruh

buruk yg diakibatkan oleh pekerjaan.

• ISO 14.000 ttg kesehatan lingkungan kerja

• OHAS 18.000 ttg penerapan upaya kesehatan dan

keselamatan kerja

LATAR BELAKANG

Page 6: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

UU Kes 36/09 BAB XII

KESEHATAN KERJA

Pasal 164

(1) Upaya kesehatan kerja ditujukan untukmelindungi pekerja agar hidup sehat danterbebas dari gangguan kesehatan sertapengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

(2) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi pekerja di sektor formal dan informal.

(3) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berlaku bagi setiap orang selainpekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.

Page 7: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Pasal 164 (lanjutan)

(4) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) berlaku juga bagi kesehatan padalingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia

(5) Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerjasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

(6) Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatankerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan menjaminlingkungan kerja yang sehat serta bertanggung jawab atasterjadinya kecelakaan kerja.

(7) Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan kerja sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 8: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Tempat Kerja – Ps 165 UU Kes 36/09

(1) Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentukupaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.

(2) Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempatkerja yang sehat dan menaati peraturan yang berlaku ditempat kerja.

(3) Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada perusahaan/ instansi, hasil pemeriksaan kesehatan secarafisik dan mental digunakan sebagai bahan pertimbangandalam pengambilan keputusan.

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Page 9: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

UPAYA KES JA

TEMPAT

KERJA

ORANG – ps 164

SARANA PRASARANA

S tandar

PEMEL. KESEHATAN

Pekerja formal

Pekerja informal

Lingk. TNI

Upaya – ps 164 ay 5

Pengelola tg jwb thd kecelakaan kerja

Pengelola patuh std

Page 10: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Inti Kes Ja – Ps 166 UU Kes 36/09

(1) Majikan atau pengusaha wajib menjamin kesehatanpekerja melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan serta wajib menanggungseluruh biaya pemeliharaan kesehatan pekerja.

(2) Majikan atau pengusaha menanggung biaya atasgangguan kesehatan akibat kerja yang diderita oleh pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Pemerintah memberikan dorongan dan bantuan untuk perlindungan pekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

Page 11: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

INTI KES JA – PROFESIONALISME

TEMPAT

KERJA

PENGELOLA

Profesi

MAJIKAN /

PENGUSAHA

UPAYA

WAJIB 4 P

PEKERJA

CALON PEKERJA

WAJIB 4 P

+ BIAYA PEMELIH KES

UJI KESEHATAN SBG BHN KEPUT

WAJIB NANGGUNG PAK

Tap PAK

>< PAKSp UTAMA

Sp Ked Okupasi

Seminat Kesja/IDKKI

IDI/Dr Umum

Treating Dr/Nakes dll

Assessing Dr � SKM

PMA

AFAS-WTO

Page 12: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• upaya promosi dan pemeliharaan fisik, mental dan

kehidupan sosial tenaga kerja pd setiap bidang

pekerjaan.

• Upaya pencegahan yimbulnya penyakit akibat lingkungan

kerja yang merugikan kesehatan

• Upaya perlindungan tenaga kerja terhadap resiko akibat

kerja

• Upaya penempatan dan pemberian pekerjaan sesuai

dengan kondisi fisik dan mental tenaga kerja

• Upaya bagi tenaga kerja untuk beradaptasi thd pekerjaan

TUJUAN K3

Page 13: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Pasal 11 : prasarana di RS harus memenuhi standarpelayanan, keamanan serta keselamatan dankesehatan kerja penyelenggaraan RS

K3 DI RS SEBAGAI PERCONTOHAN !!!!

KEPMENKES NO.432/2007 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN K3 DI RS

MIS : Dr atau Nakes yg sakit�MPK

Program deteksi Dr praktek tetap sehat� syaratSIP ( UU Pradok, jo Permenkes 512/07 dan Perkonsilterkait)

UU No 44 Th 2009 ttg RS

Page 14: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

UPAYA K3 RS

• MENYANGKUT :

TENAGA KERJA, CARA/METODE KERJA, LAT

KERJA, PROSES KERJA DAN LINGK KERJA.

TIGA KOMPONEN K3;KAPASITAS KERJA

BEBAN KERJA

LINGKUNGAN KERJA

Page 15: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• Penyakit yg timbul krn hubungan kerja dlm

kep ini adl penyakit yg disebabkan oleh

pekerjaan/lingkungan kerja.

• Setiap tenaga kerja yg menderita penyakit

yang timbul krn hubungan berhak mendapat

jaminan Kecelakaan Kerja baik pd saat msh

dlm hubungan kerja maupun stlh hub kerja

berakhir.

UU No.22 Tahun 1993 ttg Penyakit yang

Timbul krn Hubungan Kerja

UU No.22 Tahun 1993 ttg Penyakit yang

Timbul krn Hubungan Kerja

Page 16: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Gambaran dan masalah Kesehatan Kerja di Indonesia

Keterbatasan SDM,

sarana,prasarana,

Rendahnya

kesadaran masy

pekerja ttg

pentingnya

kesehatan &

keselamatan kerja

Pelayanan

kesehatan yg

bersifat promotif &

preventif

TDK OPTIMAL

KEBERPIHAKAN PADA UPAYA PROM PREV & PROTEKSI KHUSUS

Page 17: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Jenis kelompok dokter

• Pengobat/pemberi asuhan medik (kebanyakan

dokter)

• dokter pemulih atau pembedah (misalnya ahli

bedah)

• Dokter peneliti : misal patologi & preklinik

lainnya.

• Dokter pemberi sertifikasi

Page 18: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Assessing Dr

• Penentu PAK adalah dokter pemeriksa

• Utk >< konlik kepentingan : bukan Dr Pengobat(Treating Dr)

• Imparsial independen

• Mirip spt VeR : siapa yg meminta (adanya PAK) ? Pihak pekerja atau pengusaha/majikan ?

• Dlm konteks IDI � Dr spesialis kedokteranokupasi (occupational medicine) > Dr Kesja > Tim IDI

• Selayaknya : Tim, bukan perorangan

Page 19: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Occupational Medicine

• is the medical specialty devoted to prevention

and management of occupational and

environmental injury, illness and disability, and

promotion of health and productivity of

workers, their families, and communities.

BOBOT : PREVENTING DR’s > TREATING DR’s

> ASSESSING DR’S

Page 20: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Scope of work & inter-related with :

• diagnosis, internal or family medicine, psychiatry,

surgery, epidemiology, toxicology, forensic medicine,

administration, preventive medicine

• to address work site and environmental concerns

and such community health and policy issues as

atmospheric pollution, product safety, health

promotion, and benefits value management.

PERLU SIKAP : KENEGARAWANAN PROFESI

KENALI : PROFESIONALISME MEDIK

Page 21: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

JAMA version : • the appraisal, maintenance, restoration, and improvement of

the health of the worker through the application of the principles of preventive medicine, emergency medical care, rehabilitation, and environmental medicine;

• the promotion of a productive and fulfilling interaction of the worker with his work through the application of the principles of human behavior;

• the active application of the social, economic, and administrative needs and responsibilities of both the worker and the work community."

• importance of a medical practice recognized since the days of Hippocrates (460-377 BC).

ETIKA KED. OKUPASI : MULTI-DISIPLIN

Page 22: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Skm gatra

Page 23: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja
Page 24: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Produk hukum Keter PAK

• Surat keterangan Medik

• Formal :ada hub kerja; identitas, institusi Dr pemeriksa, bag pemberitaan, kesimp a/dsumpah

• Material : ada pemberitaan (deskripsi fakta, algoritme PAK sesui dgn hub kerja & akibatkerja, sesuai Ketentuan yg berlaku & KESIMP

• SKM PAK dpt dibanding ?

• Dlm hal ranah publik / pidana, dpt ikutkan SpF

Page 25: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Ethicolegal concern :• Impairment and Dis/Ability Evaluation Courses

With workers' compensation, disability, personal injury, and other claims on the rise, insurer attorneys, employers, and governmental agencies are seeking experienced, third-party evaluators to provide quality independent medical evaluations (IMEs) and perform impairment evaluations.

MUATAN MEDIKOLEGAL DARI UU KETENAGAKERJAAN >>>

Page 26: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Ethicolegal concern : • manages occupational injuries and fitness-for-

duty issues may be very different from those considered to be core for the occupational and environmental medicine specialist who serves as a consultant on health issues of populations of workers or communities with environmental concerns.

Page 27: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Inter Dr’s interaction • major facility normally has its own medical director or plant

physician, a number of staff physicians, perhaps some part-time specialists,

• Such physicians may be engaged in the private practice of occupational medicine and may be employed on a part-time basis by more than one company. Some small companies make arrangements with local clinics or hospitals to provide their medical services; others engage the services of private physicians who may be "on call.“

JENIS PELAYANAN KED OKUPASI : BERAGAM

Page 28: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Hospital-based Occupational

Medicine Programs• This is a rapidly developing area; hospitals are now

offering occupational health services to client

industries.

• Services usually start with rapid treatment of injuries

and communication of the return-to-work status to

the client industry.

• Services may expand to the full range of occupational

and environmental health services.

KED OKUPASI : UTK KEPENT SIAPA ? � KEADILAN “khusus”

Page 29: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Private Practice/Consulting

• This is another rapidly expanding option.

Private practice physician groups may offer

services such as physical examinations,

program design, health promotion,

epidemiologic studies, and hazard

consultation.

• Many occupational physicians also serve as

consultants to industry.

KED OKUPASI : HRS VIA KEBENARAN DULU !!!!!

Page 30: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Tim Dr Pemeriksa

• Imparsialitas = tidak memihak salah satu kepentingan (Depnaker, Depkes, ABRI, biro jasa, dll)

• Independensi = bebas dari pengaruh

• Mandiri = bebas dari kooptasi kekuasaan

• Kepatuhan hanya pada kebenaran ilmiah melalui metodologi iptekdok tertentu yg disepakati & janji publik mengungkap kebenaran tsb atas dasar Sumpah Dokter

• Surat Keterangan : final (einmalig) � sekali keluar � “pada saat ini”

Page 31: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Hubungan dokter, tenaga kerja dan asuransi dlm

pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja

Kewajiban Dokter Hak Dokter

Memberikan pelayanan medis sesuai dg

standar profesi & SOP serta kebutuhan

tenaga kerja sbg pasien

Memperoleh perlindungan hukum

sepanjang melaksanakan tugas sesuai dg

standar profesi & SOP

Merujuk pasien apabila tdk mampu

melakukan suatu pemeriksaan

/pengobatan

Memberikan pelayanan medis menurut

standar profesi SOP

Merahasiakan segala sesuatu yg diketahui

ttg pasien

Memberikan informasi yg lengkap & jujur

dr pasien atau keluarganya

Melakukan pertolongan darurat atas

dasar perikemanusiaan

Menerima imbalan jasa

Menambah ilmu pengetahuan &

mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

Page 32: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Wajib Simpan Rahasia Kedokteran, kaitannya dg

Pelaksanaan K3

• Sumpah Hippocrates

• Sumpah Dokter Indonesia

• Pasal 322 KUHP

• Pasal 1365 KUH Perdata

• PP No 10 th 1966 ttg Wajib Simpan Rahasia

Kedokteran

• UU No. 29 Th 2004 ttg Praktik Kedokteran

Page 33: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Dalam pelaksanaan K3 dokter berhadapan pd

2 kewajiban yg bertentangan :

Menjaga

kerahasiaan

Memberi laporan

berkaitan dg

pelaksanaan

tugasnya kpd

perusahaan

Page 34: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• Pasal 50 KUHP

• Pasal 51 KUHP

• Pasal 48 ayat (2) UU No. 29 Th 2004

Beberapa pengecualian wajib simpan rhs

kedokt dlm UU

Beberapa pengecualian wajib simpan rhs

kedokt dlm UU

Page 35: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• Pelanggaran prinsip ingin tahu (need to know

principle)

• Penyalahgunaan surat persetujuan atau

otorisasi yg tdk tertentu (blanket

authorization)

• Pelanggaran privasi yg tjd sbg akibat prosedur

pengungkapan sekunder (secondary release)

3 masalah etik yg harus di perhatikan

Page 36: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• Bobot pencegahan : ada upaya promkes (PHBS,

>< risiko, spec protection) + upaya peningkatan

kebuharan (wellness index) termasuk pemanfatan

jamu saintifik (non medik + medik)

• Permenkes n0 3/10 ttg SJ : lit berbasis yan� ada

value based medicinine : angkat harkat jamu

• Kewajiban pengusaha utk managed care ttp via

pendekatan biokultural : kes sbg investasi

SINERGI PENCEGAHAN – SAINTIFIKASI

JAMU

SINERGI PENCEGAHAN – SAINTIFIKASI

JAMU

Page 37: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Accountability

Discipline

Ethico-legal System

Agus Purwadianto, 2005

Patients’ Safety

Law as

social engineering

Liability

Value of

Health

Patient/ClientFamily

Health PersonnelHealth FacilitiesHealth system

Medical Goals

Responsibility

EthicsProfessional

Dignity

PROFESSIONALISM

SOCIAL CONTRACT

PUBLIC TRUST

BEST INTEREST,

PREFERENCES,

MEDICAL INDICATIONCONTEXTUALITY

BALLANCING

CONFLICT OF INTEREST

CommunitySociety

QUALITY OF LIFE

Page 38: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

• Medikolegal Kesja sdh ada dasar hukum di UU

Kes tetapi perlu peraturan pelaksanaan

• Peraturan pelaksanaan dipicu oleh

perkembangan masyarakat dunia, profesi,

keinginan masyarakat pengusaha dan pekerja,

teknologi dan kapital .

• Profesionalisme Dr & nakes utk PAK dan K3 msh

memerlukan pemantapan. Karenanya perlu

pemahaman sisi etikolegal selain medikolegal

Kesimpulan

Page 39: 03. Aspek Mediko Legal Kesehatan Kerja

Terima kasih