aspek etika dan legal keperawatan perioperatif

13
Made Suandika S.Kep.,Ns.,MKep.

Upload: wahyu-febrianto

Post on 14-Feb-2016

344 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

aspek legal

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Made Suandika S.Kep.,Ns.,MKep.

Page 2: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif
Page 3: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Kemajuan yang pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran-keperawatan telah menggoyahkan fondasi tradisional dari hubungan dokter-perawat-pasien-rumah sakit sehingga diperlukan aspek legalitas dalam pelayanan kesehatan.

Page 4: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Informed Consent atau Persetujuan Tindakan Medis (PTM) merupakan ijin tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela dari pasien sebelum dilakukan tindakan medis terhadapnya.

Ijin tersebut melindungi klien terhadap kelalaian dan melindungi ahli bedah terhadap tuntutan dari suatu lembaga hukum.

Page 5: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Informed Consent adalah keputusan yang sangat efektif untuk pasien memilih, dan memutuskan hak pasien yang harus dipenuhi tenaga kesehatan sebagai standart operational prosedur.

Sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 dalam Undang-Undang Kesehatan No.36 tahun 2009 yang berbunyi: “Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan” bahwa perawat harus memenuhi ketentuan kode etik, standart profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standart pelayanan dan standart operasional procedure.

Page 6: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif
Page 7: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Tanggung jawab perawat dalam hal ini adalah untuk memastikan bahwa PTM telah didapat secara sukarela dari klien oleh dokter.

The right of information and second opinion merupakan salah satu bentuk HAM klien dalam bidang pelayanan kesehatan yang harus dihargai oleh tim kesehatan.

Sehingga, sebelum menyatakan kesanggupan atau penolakannya, klien harus mendapatkan informasi sejelas-jelasnya dan alternatif-alternatif yang dapat diambil oleh klien.

Page 8: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Kemungkinan resiko, komplikasi, perubahan bentuk tubuh, kecacatan, dan pengangkatan bagian tubuh yang dapat terjadi selama operasi.

Page 9: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif
Page 10: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

1. Persetujuan diberikan dengan sukarela : persetujuan yang absah harus diberikan dengan bebas tanpa tekanan

2. Subjek tidak kompeten : definisi legal, individu yang tidak otonom dan tidak dapat membrikan atau menyimpan persetujuan (klien RM, koma)

3. Subjek yang di-informed : formulir consent harus tertulis meskipun hukum tidak membutuhkan dokumentasi tertulis (prosedur dan resiko, manfaat dan alternatif, dll)

4. Subjek mampu memahami : informasi harus tertulis dan diberikan dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh klien. Pertanyaan harus dijawab untuk memfasilitasi pemahaman jika materinya membingungkan.

Page 11: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Pasal 4Setiap orang mempunyai hak yang sama

dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Pasal 5Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta

dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga, dan lingkungannya.

Page 12: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

UU No. 23 th 1992 : Ps 53 ayat (2), psl 54 ayat (1,2), Psl 55 ayat (1)

PP No 32 th 1996: psl 22 ayat (1), psl 23 ayat(1),

UU No. 8 th 1999 Kepmenkes 1239 th 2001: Bab II

Pelaporan & registrasi (ps 2 s.d 7), Bab III perizinan (psl 8 s.d. 14), Bab IV psl 15 s.d psl 23

Page 13: Aspek Etika Dan Legal Keperawatan Perioperatif

Melaksanakan asuhan keperawatan yg meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan

Tindakan keperawatan sbgmn dimaksud ayat (1) meliputi: terapi keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan

Tindakan medik sesuai permintaan tertulis dari dokter