acara iii pengenalan mikroskop.docx

17
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP NAMA : IKHWAN RASYIDIN HARAI/TGL : RABU/16 OKTOBER 2013 No. Mhs. : D611 12 251 BAB I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud diadakannya pratikum pengenalan alat ini adalah agar pratikan dapat mengetahui alat - alat yang digunakan dalam melaksanakan pratikum mineral optik, mengenal bagian-bagian dari mikroskop polarisasi serta fungsinya masing-masing dan agar praktikan mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop polarisasi sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari praktikum ini adalah agar pratikan mengetahui bagian - bagian dari mikroskop binokuler serta fungsinya masing masing dan agar praktikan nantinya mampu menggunakan mikroskop polarisasi dalam pengamatan mineral secara optik di bawah mikroskop dengan menggunakan sayatan tipis. 1.2. ALAT DAN BAHAN

Upload: ikhwan-rasyidin-hadi-abbas

Post on 26-Oct-2015

126 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Acara Pengenalan Mikroskop.. bagian2 mikroskop ada di sini. mulai dari penjelasan dan keguaan dari bagiannya.

TRANSCRIPT

Page 1: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP NAMA : IKHWAN RASYIDIN

HARAI/TGL : RABU/16 OKTOBER 2013 No. Mhs. : D611 12 251

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud diadakannya pratikum pengenalan alat ini adalah agar pratikan dapat

mengetahui alat - alat yang digunakan dalam melaksanakan pratikum mineral optik,

mengenal bagian-bagian dari mikroskop polarisasi serta fungsinya masing-masing

dan agar praktikan mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop polarisasi

sesuai dengan kebutuhan.

Tujuan dari praktikum ini adalah agar pratikan mengetahui bagian - bagian

dari mikroskop binokuler serta fungsinya masing masing dan agar praktikan

nantinya mampu menggunakan mikroskop polarisasi dalam pengamatan mineral

secara optik di bawah mikroskop dengan menggunakan sayatan tipis.

1.2. ALAT DAN BAHAN

Pada praktikum mikropaleontologi acara ini digunakan alat dan bahan

meliputi:

- Kertas A4

- Alat tulis menulis

- Mistar/penggaris

- Format praktikum

Page 2: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

BAB II

RINGKASAN TEORI

2.1. TEORI RINGKAS

Mikropaleontologi adalah ilmu yang mempelajari adanya jejak – jejak atau

sisa organisme masa lampau yang telah menjadi fosil, dan berukuran relative kecil

atau berukuran mikro sehingga dalam melakukan kegiatan berupa pengamatan fosil

tentunya dibutuhkan alat bantu untuk memudahkan proses penelitian dan

pendeskripsian fosil tersebut.

Salah satu alat utama yang dibutuhkan dalam melakukan pendeskipsian fosil

yang berukuran mikro adalah mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu jenis alat

optic yang berfungsi untuk perbesaran objek yang diamati atau dapat dikatakan

sebagai alat bantu penglihatan objek dalam ukuran yang sangat kecil. Hal ini

membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu

mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop

stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi

mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Ada 2 jenis mikroskop yang sering atau telah umum digunakan khususnya

dalam melakukan kegiatan paktikum atau penelitian laboratorium pada jurusan

teknik geologi, jenis-jenis mikroskop tersebut adalah :

1. Mikroskop Binokuler,

Mikroskop ini lebih umum digunakan untuk mengamati peparat fosil dalam

ukuran mikro, dimana pada saat melakukan pengamatan meskipun pada

mikroskop itu sendiri sudah terdapat sumber cahaya yang terletak pada bagian

kaki mikroskop, namun sumber cahaya tersebut tidak digunakan sehingga masih

dipelukan adanya bantuan cahaya yang asalnya dari lua mikoskop yaitu dengan

Page 3: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

menggunkan lampu meja atau lampu belajar. Hal ini disebabkan karena sample

fosil yang diamati bukan dalam bentuk sayatan tipis, sehingga diperlukan cahaya

tambahan yang dapat dipantulkan kembali oleh permukaan preparat fosil

sehingga bayangannya akan terlihat jelas di bawah lensa okuler. Hal yang lain

yang menjadi cirri mikroskop binokuler ini yaitu dengan adanya 2 buah lensa

okuler yang memudahkan penelitian untuk mengamati preparat fosil yang ada.

2. Mikroskop Polarisasi

Jenis mikroskop ini lebih umum digunakan dalam melakukan penelitian

petrografi tehadap sample bantuan ataupun mineal dalam bentuk sayatan tipis or

thin section. Hal yang membedakan mikroskop polarisasi ini dengan mikroskop

binokuler adalah sumber cahaya, dimana pada saat melakukan pengamatan atau

pendeskripsian terhadap sample sayatan mineral atau batuan, mikroskop

polarisasi ini sumber cahayanya berasal dari mikroskop itu sendiri dan tidak

memerlukan adanya bantuan cahaya dari luar mikroskop. Mikroskop polarisasi

terbagi atas mikroskop polarisasi bias dan pantul. Mikroskop polarisasi bias

menggunakan cahaya terbias. Jenis mikroskop ini digunakan untuk

mengidentifikasi sifat-sifat optik mineral ataupun batuan yang tenbus cahaya,

setelah di sayat setebal 0,03 mm. Sedangkan jenis mikroskop polarisasi pantul

digunakan untuk mengamati mineral ataupun batuan yang tidak tembus cahaya

(opaq).

Ada beberapa jenis mikroskop polarisasi misalnya Olympus, Reichert, dan

Nikon dan lain-lain. Secara umum prinsip penggunaannya sama, yaitu

mendapatkan pantulan sumber cahaya, sedangkan pada jenis Nikon

menggunakan lampu sebagai sumber cahaya. Pada saat ini, yang digunakan

adalah mikroskop polarisasi jenis Nikon sehingga praktikum dapat berjalan

dengan efektif dan efisien. Mikroskop jenis ini lebih umum digunakan dalam

Page 4: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

melakukan penelitian petrografi terhadap sampel batuan ataupun mineral dalam

bentuk sayatan tipis.Hal yang lain yang terlihat berbeda dengan mikroskop

binokuler yang jumlah lensa okulernya yang hanya berjumlah 1 buah atau dalam

bentuk tunggal.

Adapun jenis mikroskop yang akan dipergunakan untuk membantu dalam

melakukan praktikum mikropaleontologi ini adalah mikroskop binokuler berikut ini

akan dijelaskan mengenai bebeapa bagian dari mikroskop binokule ini dan fungsinya

masing-masing.

Secara garis besar terdapat 3 bagian utama dari mikroskop binokuler yaitu :

1. Tubus

Tubus sendiri merupakan bagian dari mikroskop yangbefungsi sebagai tempat

tedapatnya lensa okuler dan dioptering dimana tubus ini dapat bergerak atau

diputar baik kearah kanan ataupun kiri.

2. Meja objek

Meja objek adalah bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai tempat untuk

meletakkan preparat atau objek yang akan diamati

Page 5: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

3. Kaki mikroskop

Kaki mikroskop berfungsi sebagai tumpuan atau penyangga dari keseluruhan

bagian mikroskop

Adapun bagian dari mikroskop Binokuler adalah sebagai berikut :

a. Tubus Atas

Merupakan bagian kepala mikroskop, mulai dari lubang pengintip hingga

pengunci tubus atas

1. Lubang Pengamatan, berfungsi untuk melihat objek dimana mata diletakkan

pada saat mengamat.

2. Lensa Okuler, berfungsi sebagai penerus bayangan dari lensa objektif ke

mata.

3. Dioptring, berfungsi sebagai pengarah focus pada lensa okuler.

4. Pengatur jarak lensa okuler untuk mengatur jarak antar lensa okuler agar

sesuai dimata

5. Sekrup pengunci tubus atas, berfungsi untuk mengunci tubus atas agar

tidak bergeser saat melakukan pengamatan.

6. Revolver, berfungsi sebagai tempat lensa objektif (4 buah) serta dapat

berputar untuk menggerakkan lensa objektif sesuai pembesaran yang akan

digunakan

7. Lensa Objektif, berfungsi sebagai lensa untuk menangkap bayangan benda

dengan perbesaran 4x, 10x, 40x, dan 100x

Lensa Objektif perbesaran 4x, berfungsi sebagai lensa untuk menangkap

bayangan benda dengan perbesarann 4x.

Lensa Objektif perbesaran 10x, berfungsi untuk menangkap bayangan

benda dengan perbesaran 10x.

Lensa Objektif perbesaran 40x, berfungsi sebagai lensa untuk

menangkap bayangan benda dengan perbesaran 40x.

Page 6: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

Lensa Objektif perbesaran 100x, berfungsi sebagai lensa untuk

menangkap bayangan benda dengan perbesaran 100x.

8. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai penghubung antar tubus dan sebagai

b. Tubus Tengah

Merupakan bagian mikroskop tempat melekatnya revolver dan lensa objektif.

tempat untuk memegang mikroskop ketika dipindahkan.

9. Meja Objek, berfungsi subagai tempat untuk meletakkan objek pengamatan.

10. Lubang Meja Objek, berfungsi sebagai lubang untuk meneruskan cahaya dari

illuminator hingga ke bagian bawah preparat objek pengamatan.

11. Lensa Betrand, atau lensa meja objek yang berfungsi untuk memusatkan

cahaya yang melewati lubang meja objek.

12. Penjepit Preparat berfungsi untuk menjepit objek pada preparat yang akan

diamati.

13. Sekrup penjepit preparat, berfungsi untuk menahan posisi penjepit preparat

agar tidak jatuh.

14. Skala Absis, berfungsi untuk menentukan besar objek pada sumbu X.

15. Skala Ordinat, berfungsi untuk menentukan besar objek pada sumbu Y.

16. Pengatur skala absis, berfungsi untuk mengatur gerak pengukur skala absis.

17. Pengatur skala ordinat, berfungsi untuk mengatur gerak pengukur skala

ordinat.

18. Penyangga meja objek, untuk menyangga meja objek

19. Diafragma, berfungsi untuk meneruskan cahaya ke diapolarizer dari

illuminator.

20. Bukaan diafragma, berfungsi untuk mengatur diafragma.

21. Pengarah kasar berfungsi untuk mengatur jarak objek dengan lensa objektif

agar focus dengan ketelitian yang kasar

Page 7: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

22. Pengarah halus berfungsi untuk mengatur jarak objek dengan lensa objektif

agar focus dengan ketelitian yang lebih halus

c. Tubus bawah

Merupakan penyokong tubuh mikroskop yang didalamnya banyak terdapat

perangkat penting mikroskop

23. Illuminator, berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang

dari cahaya lampu.

24. Selubung Illuminator, berfungsi sebagai pelindung illuminator.

25. Brigthness Control Dial, berfungsi untuk mengatur gelap terangnya lampu.

26. Kaki Mikroskop, berfungsi sebagai tempat berdirinya mikroskop.

27. Kabel, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari sumbernya ke

mikroskop.

Page 8: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP NAMA : IKHWAN RASYIDIN

HARAI/TGL : RABU/16 OKTOBER 2013 No. Mhs. : D611 12 251

Page 9: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

KETERANGAN GAMBAR MIKROSKOP

1. Lubang Pengamatan, berfungsi untuk melihat objek dimana mata diletakkan

pada saat mengamat.

2. Lensa Okuler, berfungsi sebagai penerus bayangan dari lensa objektif ke

mata.

3. Dioptring, berfungsi sebagai pengarah focus pada lensa okuler.

4. Pengatur jarak lensa okuler untuk mengatur jarak antar lensa okuler agar

sesuai dimata

5. Sekrup pengunci tubus atas, berfungsi untuk mengunci tubus atas agar

tidak bergeser saat melakukan pengamatan.

6. Revolver, berfungsi sebagai tempat lensa objektif (4 buah) serta dapat

berputar untuk menggerakkan lensa objektif sesuai pembesaran yang akan

digunakan

7. Lensa Objektif, berfungsi sebagai lensa untuk menangkap bayangan benda

dengan perbesaran 4x, 10x, 40x, dan 100x

7a Lensa Objektif perbesaran 4x, berfungsi sebagai lensa untuk menangkap

bayangan benda dengan perbesarann 4x.

7b Lensa Objektif perbesaran 10x, berfungsi untuk menangkap bayangan

benda dengan perbesaran 10x.

7c Lensa Objektif perbesaran 40x, berfungsi sebagai lensa untuk

menangkap bayangan benda dengan perbesaran 40x.

7d Lensa Objektif perbesaran 100x, berfungsi sebagai lensa untuk

menangkap bayangan benda dengan perbesaran 100x.

8. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai penghubung antar tubus dan sebagai

9. Meja Objek, berfungsi subagai tempat untuk meletakkan objek pengamatan.

10. Lubang Meja Objek, berfungsi sebagai lubang untuk meneruskan cahaya dari

illuminator hingga ke bagian bawah preparat objek pengamatan.

Page 10: Acara III Pengenalan mikroskop.docx

11. Lensa Betrand, atau lensa meja objek yang berfungsi untuk memusatkan

cahaya yang melewati lubang meja objek.

12. Penjepit Preparat berfungsi untuk menjepit objek pada preparat yang akan

diamati.

13. Sekrup penjepit preparat, berfungsi untuk menahan posisi penjepit preparat

agar tidak jatuh.

14. Skala Absis, berfungsi untuk menentukan besar objek pada sumbu X.

15. Skala Ordinat, berfungsi untuk menentukan besar objek pada sumbu Y.

16. Pengatur skala absis, berfungsi untuk mengatur gerak pengukur skala absis.

17. Pengatur skala ordinat, berfungsi untuk mengatur gerak pengukur skala

ordinat.

18. Penyangga meja objek, untuk menyangga meja objek

19. Diafragma, berfungsi untuk meneruskan cahaya ke diapolarizer dari

illuminator.

20. Bukaan diafragma, berfungsi untuk mengatur diafragma.

21. Pengarah kasar berfungsi untuk mengatur jarak objek dengan lensa objektif

agar focus dengan ketelitian yang kasar

22. Pengarah halus berfungsi untuk mengatur jarak objek dengan lensa objektif

agar focus dengan ketelitian yang lebih halus

23. Illuminator, berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang

dari cahaya lampu.

24. Selubung Illuminator, berfungsi sebagai pelindung illuminator.

25. Brigthness Control Dial, berfungsi untuk mengatur gelap terangnya lampu.

26. Kaki Mikroskop, berfungsi sebagai tempat berdirinya mikroskop.

27. Kabel, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari sumbernya ke

mikroskop.