acara iii (suhu tanah)

31
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ACARA III PENGAMATAN SUHU TANAH PADA LAHAN SAWAH, KEBUN CAMPUR, TEGALAN, DAN KEBUN RUMPUT GAJAH Fathan Anas Anggara NIM. A1L013147

Upload: irfan-arifin

Post on 21-Feb-2016

250 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dasar ilmu tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Acara III (Suhu Tanah)

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

ACARA IIIPENGAMATAN SUHU TANAH PADA LAHAN SAWAH, KEBUN

CAMPUR, TEGALAN, DAN KEBUN RUMPUT GAJAH

Fathan Anas AnggaraNIM. A1L013147

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2014

Page 2: Acara III (Suhu Tanah)

I. TUJUAN

Tujuan pada praktikum acara III adalah

1. Mengetahui suhu tanah pada lahan sawah, tegalan, dan kebun campur, dan

kebun rumput gajah pada permukaan, kedalaman 5, 25, 50, 75, dan 100 cm

setiap jam selama 48 jam.

2. Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu tanah maksimum dan minimum

pada permukaan, kedalaman 5, 25, 75, 100 cm setiap jam selama 48 jam.

Page 3: Acara III (Suhu Tanah)

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan adalah termometer dan lubang-lubang tanah

berparalon, dan payung. Bahan yang di gunakan terdiri atas barang pengamatan

suhu tanah pada beberapa kedalaman, alat pencatat, lahan sawah, tegalan, dan

kebun campur.

Page 4: Acara III (Suhu Tanah)

III. PROSEDUR KERJA

1. Disipakan tempat pengamatan suhu tanah pada masing-masing penggunaan

lahan dengan cara membuat lubang tanah dengan kedalaman 5 (permukaan),

25, 50, 75, dan 100 cm dan dipasang pralon pada lubang tersebut supaya tidak

tertimbun tanah.

2. Diletakan thermometer pada masing-masing lubang tanah pada masing-masing

penggunaan lahan.

3. Dicatat suhu udara setiap jam selama 3 hari.

4. Dibuat grafik hubungan antara suhu tanah (sumbu y) dan waktu (sumbu x)

setiap kedalam tanah.

5. Ditetntukan besarnya suhu maksimum dan minimum suhu tanah.

Page 5: Acara III (Suhu Tanah)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Kedalaman Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

50 cm 1 27°C pada 22.00 -

5 cm 2 - 22°C pada 06.00

Page 6: Acara III (Suhu Tanah)

Kedalaman Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

25 cm 1 32°C pada 11.00 -

5 cm 1 - 23°C pada 06.00

Kedalaman Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

5 cm 2 31.5°C pada 13.00 -

25 cm 1 - 24°C pada 01.00

Page 7: Acara III (Suhu Tanah)

Kedalaman Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

5 cm 2 33°C pada 11.00 -

75 cm 2 - 23°C pada 21.00

Lahan Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

Rumput Gajah 2 33°C pada 11.00 -

Lahan Campur 2 - 22°C pada 06.00

Page 8: Acara III (Suhu Tanah)

Lahan Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

Tegalan 2 32°C pada 11.00 -

Sawah 1 - 24°C pada 01.00

Lahan Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

Tegalan 2 29.5°C pada 11.00 -

Rumput Gajah 2 - 24°C pada 04.00

Page 9: Acara III (Suhu Tanah)

Lahan Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

Tegalan 1 30°C pada 13.00 -

Rumput Gajah 2 - 23°C pada 21.00

Lahan Hari Suhu Maksimum pada Jam Suhu Minimum pada Jam

Tegalan 1 29.5°C pada 13.00 -

Rumput Gajah 2 - 24°C pada 22.00

Page 10: Acara III (Suhu Tanah)

B. PEMBAHASAN

Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti

halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya pada penyebaran suhu

secara vertikal permukaan bumi merupaka sumber pemanas sehingga semakin

tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Siantar udara, tanah, dan air, udara

merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik

(Handoko, 1994).

Suhu di permukaan bumi bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke

waktu di permukaan bumi.Menurut tempat, suhu di permukaan bumi bervariasi

secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari,

dan menurut bulanan dalam setahun (Wisnubroto, dkk. 1982).

Suhu merupakan karakteristik inherent, dimiliki oleh suatu benda yang

berhubungan dengan panas dan energy. Jika panas dialirkan pada suatu benda,

maka suhu benda tersebut akan meningkat, sebaliknya suhu benda akan trun jika

bneda yang bersangkutan kehilanhan panas. Akan tetapi hubungan antara satuan

panas dengna satuan suhu bukan merupakan konstanta, karena besarnya

peningkatan suhu akibat penerimaan panas dalam jumlah tertentu akan

dipengaruhi oleh benda penerima tersebut. Suhu tanah merupakan derajat dari

energy kinetik pergerakan dari molekul-molekul tanah. Energy kinetic tersebut

seperti suhu udara yang bersunber dari radiasi matahari dan peartukaran bahang di

permukaan bumi (Hidayati dan Risdiyanto. 1999).

Page 11: Acara III (Suhu Tanah)

Faktor-faktor yang mempengaruhi  suhu di permukaan bumi ialah : (Bayong

Tjasyono HK, 2004)

1. Jumlah radiasi yang diterima per tahun – per hari – per musim.

2. Pengaruh daratan atau laut.

3. Pengaruh ketinggian tempat.

4. Pengaruh angin secara tidak langsung, angin yang membawa panas dari

sumbernya secara horizontal.

5. Pengaruh panas laten : panas yang disimpan dalam atmosfer.

6. Penutup tanah : tanah yang ditutup vegetasi mempunyai temperatur yang

kurang daripada tanah tanpa vegetasi.

7. Tipe tanah : tanah-tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi,

8. Pengeruh sudut datang matahari, sinar yang tegak lurusakan membuat suhu

lebih panas daripada yang datangnya miring.

Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan

termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari

yang menyinari bumi.Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan

permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan

selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan

suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah,

kemampuan dan kadar legas tanah. Pengukuran dari suhu tanah biasanya

dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor

pengaruh suhu tanah yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud dengan

faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin, kelembapan udara.

Page 12: Acara III (Suhu Tanah)

Faktor dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar iar tanah, kandungan

bahan organik, dan warna tanah. Makin tinggi suhu maka semakin cepat

pematangan pada tanaman.  (Kartasapoetra, dkk . 2005)

Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan

musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan berkurang dengan

bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu musiman yang jelas terjadi,

karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu

diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk semalam tanaman

mungkin terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch atau 15 inch terdapat variasi

harian pada suhu tanah  (Sostrodarsono, 2006).

Suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana tanaman masih dapat

tumbuh.Suhu minimum adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup.

Dan suhu optimum adalah suhu yang dibutuhkan tanaman dimana proses

pertumbuhannya dapat berjalan lancar. Panas yang diterima oleh permukaan tanah

diteruskan ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang

dijalarkan akan memerlukan waktu. Akibatnya suhu maksimum dan minimum di

dalam tanah akan mengalami keterlambatan. Makin lama pemanasan permukaan

tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akar terasa ke lapisan tanah yang

lebih dalam (Handoko, 1993).

Pengaruh suhu tanah terhadap tanaman yaitu pada perkecambahan biji,

aktivasi mikroorganisme, dan perkembangan penyakit tanaman.Faktor pengaruh

suhu tanah yaitu faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor

eksternal yaitu radiasi matahari, keawanan,curah hujan, angin dan kelembapan

Page 13: Acara III (Suhu Tanah)

udara sedangkan faktor internal yaitu tekstur tanah, struktur dan kadar air tanah,

kandungan bahan organik dan warna tanah (Handoko, 1993)

Suhu tanah sering memberikan pengaruh yang penting dari pada suhu udara

untuk pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu suhu tanah penting untuk diketahui

dalam dunia pertanian. Pengukuran suhu dibawah kedalaman standard untuk

mengukur suhu dibawah permukaan tidak seteliti diatas permukaan Karena

perubahan yang cepat dihalangi oleh kapasitas panas tanah. Maka untuk

kebanyakan tujuan pertanian, pengukuran maksimum dan minimum harian suhu

dianggap memedai terutama pada kedalaman yang besar (Chambers, 1978).

Suhu tanah di wilayah tropika sebagaimana ditetapkan dalam Sistem

Taksonomi Tanah Amerika Serikat, termasuk dalam kategori pola suhu sama,

yaitu perbedaannya kurang dari 5°C antara rataan suhu musim panas dan rataan

suhu musim dingin, pada kedalaman 50cm atau jika lebih dangkal pada sentuhan

batu. Rataan suhu udara tahunan di wilayah tropika hampir sama dengan rataan

suhu tanah tahunan.Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang

merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam

tanah.Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat

Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain.(Daldjoeni N.1983)

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah:(Arifin, 2003)

a.    Faktor lingkungan

1. Radiasi matahari. Jumlah panas dari matahari yang mencapai bumi adalah 2,0

g kalori/cm3/detik. Jumlah radiasi ini tergantung pada sudut permukaan bumi

Page 14: Acara III (Suhu Tanah)

dengan matahari, lintang, musim, ketinggian tempat, penguapan udara, awan,

asap, salju, tumbuh-tumbuhan dan mulsa

2. Radiasi dari awan. Pada Negara tropis sinar matahatri melewati atmosfer lebih

dekat secara vertical dan sedikit kehilangan energinya.

3. Konduksi panas dari atmosfer. Karena konduksi panas melalui udara kecil,

pengaruh utamanya terhadap suhu tanah hanya melalui sentuhan. Ini berarti

konveksi udara atau awan penting untuk memanaskan tanah melalui konduksi

dari atmosfer

4. Kondensasi. Kondensasi adalah proses eksotermik

5. Penguapan. Evaporasi adalh proses endotermik. Bila evaporasi lebuh besar,

tanah lebih dingin.

6. Curah hujan. Bergantung pada suhu di sekitar, dapat mendinginkan atau

menghangatkan tanah.

7. Vegetasi. Transpirasi air, refleksi atau radiaso kembali dan energy yang

digunakan untuk fotosintesis tanaman cenderung menurunkan suhu

mikroklimat dan tanah secara tidak langsung.

b. Faktor Energi

Dalam proses perubahan suhu, energy merupakan komponen yang diperlukan

untuk meningkatkan aktivitas molekul-molekul di dalam tanah. Semakin

banyak energy yang tersedia, maka molekul-molekul di dalam tanah semakin

aktif. Terjadinya peningkatan aktifitas molekul tersebut, maka muncul energy

kinetic dan energy kinetic inilah yang menentukan tinggi rendahnya suhu di

Page 15: Acara III (Suhu Tanah)

dalam tanah. Energy itu sendiri dapat berasal dari matahari maupun energy

fisik yang lain seperti pukulan, gesekan maupun dari pembakaran.

c. Faktor Permukaan

1. Tekstur, struktur dan porositas tanah, yaitu tanah yang porus umumnya

fluktuasi suhu relative lebih besar dibandingkan tanah yang porositasnya

rendah.

2. Warna tanah, berpengaruh terhadap kemampuan menyerap dan memantulkan,

apabila permukaan tanah berwarna gelap atau hitam, maka bagian energy

matahari yang diterima dan diserap lebih banyak, sehingga suhu tanah dapat

semakin meningkat dan sebaliknya.

3. Kandungan bahan organic tanah yang tinggi berfungsi untuk merubah warna

tanah menjadi lebih gelap, sehingga daya serap energy lebih tinggi dan

mempunyai daya simpan air juga lebih tinggi.

4. Kemiringan tanah berhubungan dengan sudut dating penerimaan energy

matahari, sudut dating radiasi tinggi maka jumlah energy yang diterima

semakin banyak, sehingga suhu tanahnya meningkat.

Berdasarkan tabel grafik hasil praktikum yang telah dilakukan kami

memperoleh data suhu pada lahan campur, lahan tegalan, lahan sawah, dan lahan

rumput gajah . Pada lahan campur suhu maksimum terjadi pada 27° pada jam

22.00 kedalaman 50 cm hari ke 1 dan suhu minimum terjadi pada 22°C pada jam

06.00 kedalaman 5cm hari ke 2. Pada lahan tegalan suhu maksimum terjadi pada

32°C pada jam 11.00 pada kedalaman 25 cm hari ke 1 dan suhu minimum terjadi

pada 23°C pada jam 06.00 kedalaman 5cm hari ke 1. Pada lahan sawah suhu

Page 16: Acara III (Suhu Tanah)

maksimum terjadi pada 31,5°C pada jam 13.00 kedalaman 5 cm hari ke 2 dan

suhu minimum terjadi pada 24°C pada jam 01.00 kedalaman 25 cm hari ke 1.

Pada lahan rumput gajah suhu maksimum tejadi pada 33°C pada jam 11.00

kedalaman 5cm hari ke 2 dan suhu minimum terjadi pada 23°C pada jam 21.00

kedalaman 75cm hari ke 2. Dari ke empat lahan tersebut didpatkan bahwa suhu

maksimum tertinggi terjadi pada lahan rumput gajah. Suhu tersebut juga tidak

berbeda jauh dengan suhu pada lahan tegalan yang hanya berbeda 1 angka hal itu

disebabkan karena pada lahan tegalan dan lahan rumput gajah radiasi sinar

matahari yang masuk dapat mudah diserap karena tidak banyak terhalang oleh

tumbuhan-tumbuhan yang ada disekitarnya, pada lahan sawah juga radiasi sinar

matahari yang masuk tidak terhalang oleh tumbuha di sekitarnya akan tetapi pada

lahan sawah kondisinya gembur sehingga aliran sinar matahari yang dating

berkurang dan mebuat kondisi tetap lembab .

Lahan rumput gajah dalah lahan yang mempunyai suhu yang paling tinggi.

Pada lahan tegalan juga suhu maksimum hampir sama tinggi dengan lahan rumput

gajah. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari langsung jatuh kelahan tersebut,

tanpa adanya naungan dari pohon atau tumbuh-tumbuhan lain. Sedangkan pada

lahan sawah udara relatif lebih rendah karena, dipengaruhi oleh dekatnya lahan

sawah dengan sumber air yang mempengaruhi tingginya suhu, namun pada lahan

kebun campur terdapat banyak pepohonan dengan tajuk yang lebar sehingga

memberi naungan pada lahan kebun campur yang berakibat rendahnya suhu

dibandingkan dengan kedua lahan lainnya.

Page 17: Acara III (Suhu Tanah)

Hasil yang diperoleh pada pengamatan suhu tanah di setiap penggunaan

lahan menunjukan fluktuasi yang tinggi, baik pada kedalaman 5cm, 25cm, 75cm,

dan 100cm. Berdasarkan grafik pada kedalaman 5cm pada 4 lahan suhu

maksimum terjadi pada lahan rumput gajah dengan warna sumbu ungu dalam

grafik yang terjadi pada 33° pada 11.00 hari ke 2 dan suhu minimum tejadi pada

lahan Campur dengan warna sumbu biru yang terjadi pada 22°C pada 06.00 hari

ke 2. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan radiasi matahari yang diterima dan

vegetasi di sekitarnya. Pada lahan campur radiasi yang akan masuk terhalang oleh

pepohonan yang tinggi sehingga suhu pada lahan campur menjadi kecil berbeda

dengan lahan rumput gajah yang radiasi matahari lebih banyak masuk karena

tumbuhan di sekitarnya tidak terlalu tinggi .

Berdasarkan hasil pengamatan pada kedalaman 25 cm suhu maksimum

terjadi pada lahan tegalan dengan warna sumbu merah dalam grafik yang terjadi

pada 32°C pada 11.00 hari ke 2 dan suhu minimum terjadi pada lahan sawah

dengan sumbu warna hijau yang terjadi pada 24°C pada 01.00 hari ke 1. Hal

tersebut dipengaruhi oleh perbedaan radiasi matahari yang diterima dan vegetasi

di sekitarnya. Pada lahan tegalan radiasi sinar matahari yang masuk langsung

diserap sehingga suhu pada lahan tegalan tinggi berbeda dengan lahan sawah

dimana radiasi sinar matahari yang masuk tidak terserap semua karena keadaan

lahan sawah yang gembur menyebabkan aliran panas matahari berkurang,

sehingga lahan sawah tetap lembab dan membuat suhu rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kedalaman 50cm suhu maksimum

terjadi pada lahan tegalan dengan warna sumbu merah dalam grafik yang terjadi

Page 18: Acara III (Suhu Tanah)

pada 29,5°C pada 11.00 hari ke 2 dan suhu minimum terjadi pada lahan rumput

gajah dengan warna sumbu ungu dalam grafik yang terjadi pada 24°C pada jam

04.00 hari ke 2. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan radiasi matahari yang

diterima dan vegetasi di sekitarnya dimana pada lahan tegalan radiasi sinar

matahari yang datang langsung diserap karena lahan tegalang berupa lapang tidak

terhalang oleh tumbuhan yang tinggi. Pada lahan rumput gajah terjadi suhu

minimum yang disebabkan karena radiasi sinar matahari yang masuk terhalang

oleh tingginya rumput gajah yang menutupi lahan tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kedalaman 75 cm suhu maksimum

terjadi pada lahan tegalan dengan warna sumbu merah dalam grafik yang terjadi

pada 30°C pada 13.00 hari ke 1 dan suhu minimum terjadi pada lahan rumput

gajah dengan warna sumbu ungu dalam grafik yang terjadi pada 23°C pada 21.00

hari ke 2. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan radiasi matahari yang diterima

dan vegetasi di sekitarnya dimana pada lahan rumput gajah tertutupi oleh

tumbuhan rumput gajah yang cukup tinggi yang membuat sinar matahari yang

diterima terhambat sehingga suhu minimum terjadi pada lahan rumput gajah

berbeda dengan lahan tegalan dimana tidal terhalang oleh tumbuhan yang cukup

tinggi sehingga membuat aliran sinar matahari langsung masuk tidak terhambat

dan membuat suhu pada lahan tegalan menjadi tinggi .

Berdasarkan hasil pengamatan pada kedalaman 100 cm suhu maksimum

terjadi pada lahan tegalan pada 29.5°C pada 13.00 dan suhu minimum terjadi pada

lahan rumput gajah pada 24°C pada 22.00 hari ke 2 . Hal tersebut dipengaruhi

oleh perbedaan radiasi matahari yang diterima dan vegetasi di sekitarnya dimana

Page 19: Acara III (Suhu Tanah)

pada lahan rumput gajah pada kedalaman 100 cm di dalam tanah suhu menjadi

lebin rendah di tambah dengan vegetasi yang menghalangi aliran sinar matahari

yang masuk. Pada lahan tegalan pada kedalaman 100 cm suhu pada lahan tersebut

juga menjadi rendah akan tetapi pada lahan tegalan masih lebih banyak mendapat

aliran sinar matahari karena tidak terhalang oleh vegetasi yang cukup tinggi

seperti pada lahan rumput gajah sehingga suhu pada kedalaman 100 cm masih

jauh lebih besar pada lahan tegalan.

Jika vegetasi sangat rapat atau bahkan tertutup, hal ini dapat mengurangi

masuknya radiasi matahari kepermukaan tanah dan menghalangi proses

penguapan tanah. Hal ini dapat menyebabakan tanah menjadi basah dan

kelembaban menjadi tinggi. Apabila vegetasi yang rapat tersebut dibuka, maka

radiasi matahari akan masuk ke permukaan akan menaikkan suhu permukaan

tanah yang menyebabkan penguapan.

Perbedaan yang terjadi pada setiap penggunaan lahan oleh penerimaan

radiasi sinar matahari dan pertukaran kalor. Pada lahan sawah penerimaan panas

tidak terserap semua karena keadaan lahan sawah yang gembur menyebabkan

aliran panas matahari berkurang, sehngga lahan sawah tetap lembab. Pada rumput

gajah ditumbuhi oleh banyak rumput gajah yang tinggi sebagai naungan

sehiungga intensityas cahaya yang diterima tanah terhambat. Pada lahan campur

terdapat pohon-pohon tinggi yang menghalangi intensitas cahaya masuk.

Sedangkan pada lahan tegalan radiasi sinar matahari yang datang langsung di

serap sehingga suhu pada lahan tegalan tinggi tidak terhalang oleh tumbuhan-

Page 20: Acara III (Suhu Tanah)

tumbuhan yang menghalangi radiasi sinar matahari masuk karena berupa

hamparan lapang .

Pada dasarnya tanah memiliki panas nya sendiri itu terlihat ketika sore hari

ketika matahari sudah terbenam suhu yang ada di dalam tanah cenderung stabil

dan tidak mengalami penurunan, hal ini bisa terjadi karena adanya panas yang di

pancarkan dari dalam bumi beserta radiasinya. Selain itu unsur-unsur hara yang

terdapat dalam tanah beserta organisme yang ada. Selain itu unsur hara yang ada

juga dapat menyerap panas yang di pancarkan matahari yang digunakan untuk

memproses unsur-unsur yang di butuhkan oleh tanaman.

Suhu tanah umumnya rata-rata lebih besar daripada suhu daripada suhu di

atmosfer sekelilingnya. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan panas di tanah lebih

lama daripada di udara. Suhu tanah yang tertutup tanaman lebih kecil daripada

suhu tanah gundul, karena tanaman memerlukan energi untuk keperluan

transpirasi. Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap

aktivitas perakaran. Apabila suhu tanah naik akan berakibat berkurangnya

kelengasan atau kandungan air dalam tanah sehingga unsure hara sulit diserap

tanaman, sebaliknya jika suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya

kandungan air dalam tanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi

pengkristalan. Akibatnya aktivitas akar semakin rendah mengakibatkan

translokasi tubuh tanaman jadi lambat sehingga proses distribusi unsure hara jadi

lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi lambat. Suhu tanah yang tinggi

respirasinya tinggi, CO2 dalam tanah tinggi sehinggga merangsang peningkatan

suhu, sehingga hasil fotosintesis bisa tersebar. (Wisnubroto, dkk. 1982).

Page 21: Acara III (Suhu Tanah)

V. KESIMPULAN

1. Pada lahan campur suhu maksimum terjadi pada 27° pada jam 22.00

kedalaman 50 cm dan suhu minimum terjadi pada 22°C pada jam 06.00

kedalaman 5cm. Pada lahan tegalan suhu maksimum terjadi pada 32°C pada

jam 11.00 pada kedalaman 25 cm hari ke 1 dan suhu minimum terjadi pada

23°C pada jam 06.00 kedalaman 5cm. Pada lahan sawah suhu maksimum

terjadi pada 31,5°C pada jam 13.00 kedalaman 5 cm dan suhu minimum terjadi

pada 24°C pada jam 01.00 kedalaman 25 cm. Pada lahan rumput gajah suhu

maksimum tejadi pada 33°C pada jam 11.00 kedalaman 5cm dan suhu

minimum terjadi pada 23°C pada jam 21.00 kedalaman 75cm.

2. Pada kedalaman 5cm pada 4 lahan suhu maksimum terjadi pada pada 33° pada

11.00 dan suhu minimum tejadi pada lahan Campur pada 22°C pada 06.00.

Pada kedalaman 25 cm suhu maksimum terjadi pada lahan tegalan pada 32°C

pada 11.00 dan suhu minimum terjadi pada lahan pada 24°C pada 01.00. Pada

kedalaman 50cm suhu maksimum terjadi pada lahan tegalan pada 29,5°C pada

11.00 dan suhu minimum terjadi pada lahan rumput gajah pada 24°C pada jam

04.00. Pada kedalaman 75 cm suhu maksimum terjadi pada lahan tegalan pada

30°C pada 13.00 dan suhu minimum terjadi pada lahan rumput gajah pada

23°C pada 21.00. Pada kedalaman 100 cm suhu maksimum terjadi pada lahan

tegalan pada 29.5°C pada 13.00 dan suhu minimum terjadi pada lahan rumput

gajah pada 24°C pada 22.00.

Page 22: Acara III (Suhu Tanah)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, MS. 2003 .Dasar Klimatologi. FP UB, Malang.

Cambers, RE. 1987. Klimatologi Pertanian Dasar. Bagian Klimatologi Pertanian

Departemen Ilmu-Ilmu Pengetahuan Alam FP IPB, Bogor.

Daldjoeni N . 1983. Pokok-pokok Klimatologi . Alumni, Bandung.

Handoko.1993. Klimatologi Dasar. Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan

Unsur - unsur Iklim. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB,

Bogor.

Handoko. 1994. Klimatologi dasar. Pustaka Jaya, Bogor.

Hidayati, R dan Risdiyanto. 1999. Ikim Mikro. Jurusan Geofisika dan

Meteorologi, Fak. Matematika dan IPA. IPB, Bogor.

Kartasapoetra, ddk. 2005. Teknologi Konservasi Tanah. Rineka jaya, Jakarta.

Sosrodorsono. 2006. Variasi Tanah. Rineka Jaya, Bogor.

Tjasyono HK, Bayong . 2004. Klimatologi. ITB, Bandung.

Wisnubroto, dkk . 1982. Asas-asas Meteorologi Pertanian. Ghalia Indonesia,

Jakarta.