ustek pembinaan teknis pembangunan spam wilayah_1

27
Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014 USULAN TEKNIS PEMBINAAN TEKNIS & MANAJEMEN PENGEMBANGAN SPAM WILAYAH-1 PULAU JAWA TA 2014 BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertimbangan Sesuai urgensinya, ketersediaan sistem penyediaan air minum menjadi salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial-ekonomi masyarakat yang harus disediakan Pemerintah. INDONESIA masih menghadapi tantangan terkait pencapaian target MDG’s atas rendahnya cakupan air minum. Secara nasional pada tahun 2009 hanya 45,72 % dari penduduk perdesaan yang telah memiliki akses terhadap air minum berkelanjutan dan hanya 11,54 persen dari jumlah penduduk perdesaan yang telah memiliki akses terhadap SPAM jaringan perpipaan. Pemerintah telah menetapkan capaian target MDG’s 2015 untuk wilayah perdesaan sebesar 65,81 persen. Dan sejalan dengan arahan Presiden RI upaya peningkatan akses terhadap air minum tersebut harus pula mencakup kawasan terpencil, tertinggal dan daerah rawan air. Sesuai UU Sumber Daya Air Nomor 7 dan UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; tanggung jawab pengadaan pelayanan air bersih ada pada pemerintah daerah. Mengingat bahwa kemampuan fiskal sebagian besar pemerintah daerah relatif masih rendah, Pemerintah Pusat melalui Ditjend. Cipta Karya DPU mengangap perlu untuk memberikan bantuan teknis (dan proyek) kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dalam bentuk penyediaan prasarana-sarana air minum yang memadai terutama dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum yang layak. Upaya Pemerintah dalam pengembangan air minum ini mencakup pengembangan unit air baku, unit produksi dan unit pelayanan distribusi di area perkotaan, semi perkotaan, sampai daerah perdesaan PT Yokoutama Konsultan 1

Upload: fajar-yusra

Post on 25-Dec-2015

600 views

Category:

Documents


136 download

DESCRIPTION

teknis

TRANSCRIPT

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

USULAN TEKNIS

PEMBINAAN TEKNIS & MANAJEMEN PENGEMBANGAN SPAM WILAYAH-1 PULAU JAWA TA 2014

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Pertimbangan

Sesuai urgensinya, ketersediaan sistem penyediaan air minum menjadi salah satu

kebutuhan dasar dan hak sosial-ekonomi masyarakat yang harus disediakan

Pemerintah. INDONESIA masih menghadapi tantangan terkait pencapaian target

MDG’s atas rendahnya cakupan air minum. Secara nasional pada tahun 2009

hanya 45,72 % dari penduduk perdesaan yang telah memiliki akses terhadap air

minum berkelanjutan dan hanya 11,54 persen dari jumlah penduduk perdesaan

yang telah memiliki akses terhadap SPAM jaringan perpipaan. Pemerintah telah

menetapkan capaian target MDG’s 2015 untuk wilayah perdesaan sebesar 65,81

persen. Dan sejalan dengan arahan Presiden RI upaya peningkatan akses

terhadap air minum tersebut harus pula mencakup kawasan terpencil, tertinggal

dan daerah rawan air.

Sesuai UU Sumber Daya Air Nomor 7 dan UU No.32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah; tanggung jawab pengadaan pelayanan air bersih ada pada

pemerintah daerah. Mengingat bahwa kemampuan fiskal sebagian besar

pemerintah daerah relatif masih rendah, Pemerintah Pusat melalui Ditjend. Cipta

Karya DPU mengangap perlu untuk memberikan bantuan teknis (dan proyek)

kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dalam bentuk penyediaan prasarana-sarana

air minum yang memadai terutama dalam rangka meningkatkan akses

masyarakat terhadap air minum yang layak. Upaya Pemerintah dalam

pengembangan air minum ini mencakup pengembangan unit air baku, unit

produksi dan unit pelayanan distribusi di area perkotaan, semi perkotaan, sampai

daerah perdesaan terpencil, kawasan rawan air, kampung nelayan dan kawasan

perbatasan. Kegiatan dimaksud dijabarkan dalam berbagai program seperti

pembangunan SPAM di Ibukota Kecamatan (IKK), SPAM Perdesaan, serta SPAM

kawasan perbatasan.

Seluruh kegiatan diselenggara sebagai upaya percepatan pencapaian target

MDG’s bidang air minum. Direktorat Jenderal Cipta karya telah merumuskan peta

PT Yokoutama Konsultan 1

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

gerakan (road map) nasional dalam percepatan pencapaian target MDG’s bidang

Cipta Karya tahun 2015. Lebih lanjutnya guna memantau perkembangan

implementasinya diperlukan kajian evaluasi tingkat pencapaian target MDG’s

tersebut, khususnya di wilayah sasaran TA 2014 baik yang berupa jaringan

perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan. Untuk itu diperlukan suatu

instrumen serta data lapangan otentik untuk melakukan evaluasi SPAM terbangun

baik jaringan perpipaan maupun non perpipaan dalam rangka pencapaian target

MDG’s sub bidang air minum.

Untuk mewujudkan pembangunan sistem penyediaan air minum yang tepat

mutu, waktu, dan biaya serta dapat mencapai target yang telah ditentukan,

Direktorat Pengembangan Air Minum (Dit.PAM), DJCK memerlukan informasi

terkini (real time) dengan cepat dan akurat, agar para pengambil keputusan dapat

menentukan langkah-langkah yang diperlukan secara tepat waktu sehingga

pembangunan dapat berjalan dengan baik. Dalam mendapatkan informasi

tersebut dipandang perlu menugaskan konsultan mendampingi Dit.PAM, DJCK

agar dapat mengumpulkan informasi, menelaah kendala, dan memberikan

solusi mengenai pembangunan sistem penyediaan air minum di seluruh

Wilayah Pulau Jawa selama kegiatan pengembangan SPAM TA 2014 ini

berlangsung.

Melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen ini diharapkan dapat diperoleh

informasi yang dibutuhkan dalam menentukan kebijakan implementasi yang

tepat, sehingga pelaksanaan kegiatan pengembangan SPAM di seluruh lokasi

sasaran di Pulau Jawa dapat dikelola secara efektif dan berkelanjutan.

I.2 LANDASAN HUKUM DAN ACUAN NORMATIF

a. Undang-Undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

b. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

c. Perpres No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

d. Permen PU 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM

e. Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen

Mutu Departemen Pekerjaan Umum

f. Permen PU 20/PRT/M/2007 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan

SPAM

PT Yokoutama Konsultan 2

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

g. Permen PU 01/PRT/M/2010 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan

I.3 MAKSUD Dan TUJUAN

1.3.1 MAKSUD :

Maksud dari penyelenggaraan kegiatan konsultan Pembinaan Teknis

Wilayah-1 (Pulau Jawa) adalah memberikan bantuan manajemen dan

pembinaan dalam pelaksanaan pengembangan SPAM di wilayah Jawa guna

meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan pembangunan

dan pemanfaatan sistem penyediaan air minum (SPAM) di wilayah sasaran

TA 2014.

2.2 Tujuan :

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjamin kualitas pelaksanaan

pengembangan SPAM sesuai kaidah-kaidah teknis yang berlaku dan

mencapai sasaran pelayanan dengan waktu dan biaya yang direncanakan.

Sedangkan tujuan rinci dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

- Menyiapkan sistem informasi manajemen pelaksanaan pengembangan SPAM;

- Memberikan bantuan teknis pelaksanaan Kontrak TA. 2014;

- Membantu persiapan dan pelaksanaan fisik di lapangan;

- Memfasilitasi para penyelia lapangan (supervisor) agar memenuhi

kompetensi dalam melaksanakan tugasnya;

- Memantau pelaksanaan fisik di lapangan, mengantisipasi

kemungkinan kendala (potential risk), menelaah kendala dan memberikan

solusi pemecahan masalah teknis dan non-teknis di lapangan;

- Memfasilitasi proses komisioning dan penyelesaian pelaksanaan

pekerjaan.

I.4 SASARAN KEGIATAN

Sasaran yang harus dicapai dalam kegiatan Konsultan Pembinaan Teknis

Wilayah Jawa ini ditujukan untuk memberikan pembinaan teknis terhadap

seluruh kegiatan pengembangan SPAM di lokasi sasaran TA 2014 Wilayah-1.

I.5 RUANG LINGKUP KEGIATAN

Pembentukan Konsultan Pembinaan Teknis Wilayah Jawa akan dibagi dalam dua

Tim yaitu Tim konsultan di pusat dan Asisten di masing-masing Provinsi di

PT Yokoutama Konsultan 3

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

Wilayah Pulau Jawa, meliputi Provinsi: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan

Jawa Timur. Untuk memperlancar koordinasi antara asisten yang ditempatkan

di daerah dengan tim konsultan di pusat, seluruh asisten di masing-masing

provinsi akan di koordinir oleh tenaga ahli. Seluruh Tim Konsultan membantu

pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat PAM DJCK dalam melakukan

bantuan manajemen jalannya pelaksanaan pembangunan SPAM yang akan

berkantor di Jakarta.

Kegiatan konsultan akan dibagi dalam dua kelompok kegiatan utama yaitu:

A. Mengumpulkan dan mengkonsolidasi informasi yang terkait dengan

persiapan dan pelaksanaan pekerjaan pengembangan SPAM. Untuk

selanjutnya informasi tersebut dituangkan dalam sistem informasi

sebagai alat kendali Satker PKPAM Provinsi dan Dit. PAM DJCK dalam

pelaksanaan pengembangan SPAM;

B. Membantu menajemen proyek pengembangan SPAM di masing-masing

provinsi di Pulau Jawa mulai dari persiapan sampai dengan

pelaksanaannya.

Kegiatan Konsultan Pusat meliputi:

1. Menyiapkan Sistem Informasi Manajemen (MIS/ Management

Information System) yang meliputi:

a. Persiapan dan pelaksanaan lelang dalam hal jika ada paket-paket

yang akan dilelang selama periode penugasan konsultan;

b. Pelaksanaan paket-paket kontrak (progress keuangan dan

fisik)

dan permasalahan pelaksanaan;

c. Foto-foto (dokumentasi) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan

konstruksi;

d. Membantu menentukan koordinat titik: Sumber Air Baku, Unit

Produksi, dan Jaringan Pipa JDU dengan GPS.

2. Melakukan bantuan manajemen dan pembinaan dalam pelaksanaan

kegiatan pengembangan SPAM yang terdiri dari:

a. Membantu pemantauan pelaksanaan manajemen proyek sejak

persiapan sampai dengan pelaksanaan.

b. Menyiapkan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan di

lapangan.

PT Yokoutama Konsultan 4

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

3. Menyiapkan laporan kemajuan pengembangan SPAM yang dilaksanakan

pada setiap provinsi;

a. Menyiapkan laporan-laporan kemajuan pekerjaan berdasarkan E-

monitoring Kementerian PU;

b. Menyiapkan laporan baik yang masih berupa indikasi maupun

permasalahan sedang terjadi (teknis dan non-teknis), analisis kualitas

pekerjaan konstruksi di lapangan dan usulan upaya perbaikan;

4. Melakukan pemantauan terhadap fungsionalisasi SPAM yang dibangun

melalui dana APBD dan instansi terkait (APBN DJSDA), antara lain meliputi:

a. Program dan Anggaran;

b. Kelembagaan

c. Kinerja pelayanan air minum Kab/Kota.

5. Melakukan kunjungan lapangan sesuai kebutuhan

6. Menyusun laporan akhir penyelesaian pekerjaan TA 2014 untuk masing-

masing Provinsi.

Kegiatan Asisten di Provinsi yaitu sebagai berikut:

1.Membantu Tim Konsultan Pusat dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya;

2.Membantu memberi masukan Satker PKPAM di Provinsi apabila

diperlukan;

3.Melakukan koordinasi dengan Tim Konsultan Supervisi, dan Konsultan

lainnya yang relevan;

4.Menyampaikan informasi pelaksanaan pembangunan SPAM untuk

masing-masing paket pekerjaan di tiap provinsi berupa skematik sistem,

progres pelaksanaan pekerjaan dan permasalahan serta informasi

terkait lainnya melalui sistem informasi yang akan dibangun;

5.Menetapkan koordinat titik: Sumber Air Baku, Unit Produksi, dan Jaringan

Pipa JDU dengan GPS;

6. Mengumpulkan foto-foto dokumentasi (0%, 50%, 100%) terkait dengan

persiapan dan pelaksanaan konstruksi;

7. Membantu dalam membuat laporan yang sifatnya mingguan kepada

Tim Konsultan Pusat;

PT Yokoutama Konsultan 5

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

8. Melakukan koordinasi dengan pihak Satker atau instansi lain yang

terkait dengan pekerjaan ini dalam melakukan monitoring pelaksanaan

pekerjaan;

9. Melakukan koordinasi dengan Konsultan Supervisi, dan Konsultan

lainnya yang relevan di Provinsi dalam pelaksanaan pekerjaan;

10. Melakukan kunjungan secara berkala ke lokasi pembangunan SPAM

TA 2014 di masing-masing provinsi;

11. Melakukan pemantauan terhadap fungsionalisasi SPAM yang dibangun

oleh dana APBN ataupun melalui dana bersama antara APBN, APBD

dan instansi terkait (APBN DJSDA) termasuk kesiapan lembaga

pengelola.

I.6. Lokasi Kegiatan

Kegiatan pekerjaan ini berpusat di Jakarta dan meliputi seluruh wilayah

sasaran TA 2014 di Pulau Jawa.

I.7. Keluaran (OUTPUT)

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

a. Indikator Keluaran (Kualitatif) Tersedianya sistem pemantauan dan

pembinaan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum yang tepat

mutu, waktu, dan biaya serta dapat mencapai target yang telah

ditentukan.

b. Keluaran (Kuantitatif) Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini

adalah

Laporan Pendahuluan, Laporan Monitoring, dan Evaluasi Bulanan,

Laporan Draft Final

I.8. Sumber Pendanaan

Kegiatan ini dibiayai dengan sumber dana APBN Rupiah murni TA 2014 dalam

DIPA Satuan Kerja Direktorat Pengembangan Air Minum, dengan nilai

pagu Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah).

I.9. Nama dan Organisasi Pejabat pelaksana Teknis kegiatan

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. Agus Ahyar, M.Sc

PT Yokoutama Konsultan 6

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

PPK Pembinaan Wilayah I dan UWSS Satuan Kerja Direktorat Pengembangan Air

Minum

1.10. Alih Pengetahuan

Pemakaian Tenaga Ahli pada kegiatan ini harus dapat memberikan manfaat

dalam alih pengetahuan secara optimal melalui kemitraan dengan media

diskusi secara rutin dan pembahasan secara berkala.

BAB IIPENDEKATAN DAN METODE PELAKSANAAN KERJA

II.1. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Upaya pencapaian Sasaran Kebijakan dan Strategi Nasional pengembangan air

minum (KSNP-SPAM 2009-2014), masih jauh diatas realita cakupan pelayanan air

minum di Indonesia sekarang ini. Oleh karena itu segala daya upaya untuk

mendorong peningkatan akses air minum termasuk upaya pengembangan SPAM

perdesaan secara optimal mesti diprioritaskan. Dengan mengandalkan kapasitas

suplai dan manajerial PDAM, SPAM perdesaan bisa diimplementasikan dalam

bentuk jaringan perpipaan atau terminal air, khususnya untuk daerah yang

lokasinya tidak jauh dari jaringan pipa distribusi. Namun opsi tersebut sulit dan

tidak mudah dapat direalisasikan pada kondisi kapasitas suplai PDAM masih

PT Yokoutama Konsultan 7

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

sangat terbatas. Berbagai upaya sinergitas pengembangan SPAM telah dilakukan,

diantara lainnya program pembangunan SPAM berbasis masyarakat dengan

bantuan pemerintah pusat maupun swakelola daerah sendiri (seperti Pamsimas,

PPIP, sanitasi perdesaaan, pembangunan SPAM Strategis dan lain sebagainya)

baik untuk wilayah perdesaaan maupun perkampungan sekitar kota. Program

pembangunan SPAM berbasis masyarakat sampai saat kini masih menjadi suatu

solusi penunjang paling rasional terutama mengingat aspek keberlanjutannya.

Namun proses pemberdayaan masyarakat dimaksud umumnya butuh waktu lebih

panjang; sehingga dalam kerangka percepatan peningkatan cakupan akses

terhadap air minum, proyek-proyek pembangunan SPAM Strategis yang bersifat

totalitas (dari satu sisi) seringkali dianggap lebih efektif karena hasilnya dapat

lebih cepat diakses masyarakat penguna, serta dapat menjangkau sasaran lebih

luas terutama di lingkungan strategis perdesaan maupun perkotaan.

Dari berbagai data hasil pengembangan SPAM DJCK-DPU dalam 2-3 tahun terakhir

ini saja terlihat peningkatan cakupan akses air minum yang cukup signifikan

termasuk di seluruh kawasan tertinggal/terpencil. Prestasi peningkatan cakupan

tersebut merupakan hasil sinergitas dari berbagai program pengembangan SPAM

baik yang diselenggarakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun

Pemerintah Kabupaten/Kota.

Berbagai rencana atau kegiatan pengembangan SPAM dimaksud di setiap

daerah harus dapat terdata secara baik dan tepat waktu sehingga akan

memudahkan setiap Pemangku Kepentingan (dan Pengambil Keputusan) dalam

merancang dan menyelenggarakan pengembangannya, baik melalui

pendekatan DRA (demand responsive approach) maupun berdasar kebutuhan

peningkatan akses global terhadap air minum yang layak yang lebih tanggap

terhadap berbagai kebutuhan masyarakat serta kepentingan pemerintah

daerah setempat.

Dalam rangka mendapatkan informasi yang dimaksud dipandang perlu

menugaskan konsultan untuk mendampingi Dit.PAM, DJCK terutama dalam

pemantauan dan pembinaan kegiatan pengembangan SPAM di daerah sasaran

wilayah-1 (TA 2014 P. Jawa).

Aktivitas konsultan pembinaan teknis di daerah diharapkan dapat menjembatani

kebutuhan tersebut. Melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang memadai

diharapkan dapat diperoleh informasi yang dibutuhkan dalam menentukan

PT Yokoutama Konsultan 8

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

kebijakan yang tepat, sehingga pelaksanaan kegiatan pengembangan SPAM di

seluruh wilayah-1 dapat dikelola secara efektif dan effisien.

Sesuai Kerangka Acuan Kerja, lingkup kegiatan konsultansi pembinaan teknis

adalah mengumpulkan informasi, menelaah kendala, dan memberikan solusi

mengenai pembangunan sistem penyediaan air minum di seluruh Wilayah

Pulau Jawa.

Kegiatan pendampingan dimaksud terdiri dari 2 kegiatan utama, yaitu :

(a) Mengumpulkan dan mengkonsolidasi informasi yang terkait dengan

persiapan dan pelaksanaan pekerjaan pengembangan SPAM. Untuk

selanjutnya informasi tersebut dituangkan dalam sistem informasi sebagai

alat kendali Satker PKPAM Provinsi dan Dit. PAM DJCK dalam pelaksanaan

pengembangan SPAM;

(b) Membantu menajemen proyek pengembangan SPAM di masing-masing

provinsi di Pulau Jawa mulai dari persiapan sampai dengan

pelaksanaannya.

Manajemen proyek sangat penting pada saat pelaksanaan pekerjaan untuk

dapat berkoordinasi, bekerjasama dan dilakukan secara terbuka oleh

semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini (Dit.PAM,

SATKER, Konsultan Supervisi, dan pihak atau instansi lain seperti

pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota).

Maksud dan tujuan kegiatan konsultansi ini (baik ditingkat pusat maupun daerah)

adalah menyediakan bantuan manajemen dan pembinaan sehingga

dapat lebih terjaminnya kualitas pelaksanaan pengembangan SPAM sesuai

kaidah-kaidah teknis yang berlaku serta tercapainya sasaran pelayanan

dengan waktu dan biaya yang direncanakan. Setelah mencermati lingkup tugas

ini, maka dapat disimpulkan sementara ini bahwa keberhasilan pelaksanaan

tugas tersebut akan sangat bergantung dari upaya pendekatan dan langkah

koordinatif yang akan dibangun Tim Konsultan sejak awal sampai akhir kegiatan

implementasi.

Kegiatan pembinaan teknis diawali oleh kegiatan perencanaan instrumen

pelaporan SIM serta aktifitas pengumpulan data. Kegiatan perencanaan format

pelaporan progres akan mendasarkan atas perencanaan SIM dengan

mempertimbangkan format-format pelaporan terdahulu serta format pelaporan

PT Yokoutama Konsultan 9

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

progres konsultan supervisi. Kegiatan ini hanya dilakukan di Pusat dengan

kemungkinan mengalami perbaikan sesuai kebutuhan (sepanjang waktu kontrak).

Setelah disetujui PPK Pembinaan Satker DPAM-DJCK; format pelaporan tersebut

akan digunakan Tim Konsultan di seluruh daerah implementasi SPAM TA 2014

Wilayah-1.

Tim Konsultan sesuai KAK bertanggung jawab membantu DJCK dalam kegiatan

pembinaan dan manajemen implementasi SPAM Wilayah-1, sehingga seluruh

kegiatan konsultan di daerah seharusnya juga dibina sebagai suatu kesatuan

padu yang akan mengutamakan kepentingan tersebut. Dengan menggunakan

instrumen pelaporan yang sama dapat diharapkan diperolehnya laporan yang

uniform dari seluruh lokasi kegiatan, sehingga lebih efisien dan mudah dikaji.

Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan baik di tingkat pusat maupun di daerah

(Provinsi dan Kab/Kota wilayah-1). Pendataan berawal dari merangkum data

proyek pengembangan SPAM baik yang direncana akan diimplementasikan pada

TA 2014 (dan tahun-tahun berikutnya kedepan), maupun hasil pembangunan

SPAM pada tahun-tahun berselang sehingga dapat terdatakannya cakupan

pelayanan eksisting (per awal 2014) yang disepakati semua pejabat terkait,

termasuk rencana peningkatan cakupan setelah seluruh rencana implementasi

SPAM TA 2014 terbangun dan dimanfaatkan masyarakat setempat. Adalah

rencana pencapaian target cakupan inilah yang akan menjadi fokus pembinaan

teknis (mulai dari manajemen perencanaan teknis, manajemen kontrak,

manajemen konstruksi berkala, sampai beroperasinya hasil pembangunan) dalam

TA-2014.

Sesuai kebutuhan, beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam

pelaksanaan kegiatan pembinaan teknis ini adalah :

(1) Pendekatan normatif, dengan melakukan studi data sekunder, produk

pengaturan dan Kebijakan baik di tingkat Pusat maupun di daerah;

termasuk kilas balik (review) terhadap data RPIJMD yang berlaku, dll

(2) Pendekatan Partisipatif, dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait,

serta melakukan kunjungan lapangan yang dibutuhkan guna mencek hasil

implementasi SPAM ke beberapa desa sasaran (penerima bantuan proyek),

pengurusan SIPPA.

(3) Pendekatan Teknis-Teknologis dalam melakukan kaji-telaah dan evaluasi

terhadap beberapa aspek teknis terkait misalnya melakukan uji hidrolis

PT Yokoutama Konsultan 10

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

(menggunakan program simulasi komputer Epanet), perhitungan

kebutuhan cakupan air minum wilayah, evaluasi SOP IPA, penetral gas klor,

evaluasi dokumen kontrak, as built drawings dan lain sebagainya.

(4) Pemantauan on the spot guna memantau tahapan kegiatan implementasi

yang dianggap penting, proses komisioning dan kegiatan strategis lain

yang berkaitan dengan keterlambatan yang signifikan, kendala kegiatan

atau faktor force majeure yang mungkin timbul dan perlu dikaji dan

ditelaah langkah antisipasinya. Pendekatan yang akan digunakan disini

bisa mendasarkan atas metode analisis kebijakan publik, metode analisis

kinerja dan metoda analisis kebutuhan pengembangan SPAM dalam

pencapaian target MDG atau bila perlu metode analisis SWOT.

Bagian yang terpenting dalam proses identifikasi di lapangan adalah dapat

disimpulkannya capaian akses air minum (perkotaan dan perdesaan) eksisting di

setiap daerah sasaran dan rencana tindak pencapaian target MDG’s 2015 yang

disepakati para stake holder (pemangku kepentingan) setempat. Data yang

diharapkan dari aktifitas identifikasi ini adalah: cakupan pelayananan eksisting,

rencana implementasi pada tahun berjalan 2014, rencana pembangunan SPAM

kedepan 2015-2016, kinerja kelembagaan dan SDM, permasalahan yang ada,

kondisi geografi wilayah, master plan pengembangan air minum, dokumen RTRW

dan RPIJMD yang berlaku dsb. Hal-hal yang juga dianggap perlu dikoordinasikan

adalah aktivitas penyusunan memorandum program dan pemenuhan ’kriteria

kesiapan daerah’ khususnya untuk usulan kegiatan pengembangan SPAM yang

bersumber dana dari APBN. Mengingat pentingnya Setiap koordinator lapangan

konsultan akan difasilitasi sehingga memiliki kapabilitas diatas dan diinstruksikan

agar singgah di PDAM atau instansi terkait (Bappeda, PUK, BBWS) setiap kali

melakukan kunjungan lapangan (supervisi) berkala, dalam rangka menghimpun

data yang dikehendaki (SIPPA, rencana pengembangan SPAM daerah dlsb).

II.2. Identifikasi SPAM Terbangun

Kegiatan identifikasi awal pembangunan akan dilaksanakan berdasar arahan

teknis dari Tim Teknis Satker pembangunan SPAM Perdesaan di tingkat Pusat,

meliputi koordinasi penyamaan standar substansi dan sistematika penyusunan

serta berkoordinasi dengan pihak pemangku kepentingan (stakeholder terkait) di

setiap lokasi kegiatan. Kegiatan diawali dengan studi literatur, dan

penghimpunan data sekunder antara lain dsri kantor satker pusat Berlanjut

PT Yokoutama Konsultan 11

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

dengan pembahasan instrumen evaluasi (dan tata cara penilaian) termasuk

materi dan format pelaporan, rencana kegiatan survey lapangan, serta

identifikasi kinerja hasilpembangunan SPAM perdesaan dimaksud

Maksud utama kegiatan pendataan ini pada dasarnya mengharapkan agar data

hasil pembangunan SPAM yang terhimpun dapat didokumentasikan sebagai data

cakupan pelayanan air minum yang riel di setiap daerah sasaran; sehingga

bermanfat untuk dijadikan dasar penentuan prioritas pembangunan SPAM

kedepan dalam pencapaian target MGS’s dan KSNP-SPAM 2014. Pelaksanaan

kegiatan ini dilaksanakan dengan mempedomani ketentuan Lmpiran #7 permen

PU Nomor 18/PRT/M/2007. Selain banyak berkoordinasi dengan Tim Teknis

Satker Pelaksananaan Pembangunan SPAM Provinsi maka untuk mendapatkan

hasil optimal; komunikasi dan koordinasi dengan para pemangku kepeningan

setiap daerah (Kab/Kota/Kecamatan) sasaran termasuk pejabat tata kelola dan

pengaturan penyelenggaraan air minum setempat (diantara lainnya PDAM)

dalam hal ini dinilai sangat penting.

Dapat dicapainya kesamaan pendang terhadap materi dan sistem pelaporan

(pendataan) dalam pencapaian target akses air minum perdesaan dengan para

pemangku kepentingan Daerah disini akan menjadi batu pijakan strategis dalam

penetapan intensitas program replikasi yang dibutuhkan. Materi diskusi yang

penting adalah pembahasan aspek keberhasilan, best practise, kendala inheren

dan permasalahan di daerah. Dalam lingkup kegiatan evaluasi, aktifitas ini

merupakan bagian dari kegiatan perencanaan instrumen, tepatnya upaya

penyempurnaan terhadap hasil awal perencanaan indikator dan parameter

kinerja yang telah dilakasanakan sebelumnya berdasar arahan Tim Teknis Satker

Pusat di Jakarta.

II.3 Perencanaan Dan Persiapan Format Pelaporan

Perencanaan instrumen yang dumaksud disini adalah kegiatan penyiapan sistem

informasi manajemen pelaksanaan pengembangan SPAM di setiap daerah sasaran

Wilayah-1 TA 2014. Dalam merencana sistem informasi yang dibutuhkan,

konsultan akan mencermati seluruh format-format pelaporan yang ada yang telah

digunakan dalam mengidentifikasi kinerja hasil pelaksanaan pembangunan spam

di daerah. Baik kelengkapan maupun kesederhanaan sistem informasi ini dinilai

sangat penting guna memudahkan proses evaluasi hasil pelaksanaan suatu

kegiatan terhadap maksud tujuannya semula. Sesuai kepentingannya indikator

PT Yokoutama Konsultan 12

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

yang umum digunakan disini adalah ketersediaan dokumen perencanaan dan

spesifikasi teknis (kelengkapan dokumen kontrak), kendala yang ada, progres

pembangunan dan rekomendasi antisipasi yang dibutuhkan. Indikatornya bisa

mendasarkan pada parameter yang bersifat kuantitatif, atau mungkin/ dapat pula

diarahkan menggunakan parameter kualitatif. perencanaan instrumen ini

diselenggarakan untuk mengetahui apakah hasil implementasi telah berhasil

mencapai sasaran yang dikehendaki. indikator-indikator kinerja ini pada dasarnya

dirancang untuk melihat apakah suatu strategi, program, atau kegiatan telah

berhasil atau gagal dalam mencapai maksud tujuan yang disepakati. Langkah-

langkah pemilihan Indikator kinerja yang akan dilakukan konsultan dalam hal ini

adalah sebagai berikut:

1. Setiap indikator harus dapat menyatakan hasil secara jelas dan terukur;

2. Membuat daftar indikator untuk didiskusikan dengan Tim Teknis Satker

DPAM;

3. Menjajaki efektifitas indikator kinerja agar dapat dipakai di daerah;

4. Menseleksi indikator laporan progres, penyeragaman laporan dan

sinkronisasi

5. Persetujuan PPK Satker Pembinaan DPAM

Item indikator dalam SIM yang diusulkan antara lain adalah :

a. Kapasitas produksi dan pelayanan PDAM eksisting (kehilangan air),

b. Biaya Konstruksi dana penyertaan modal Pemerintah Pusat dan dana

APBD

c. Tingkat cakupan pelayanan SPAM eksisting dn target cakupan setelah

pembangunan

d. Kapabilitas SDM pengelola dan kendala operasi yang dominan

e. Durasi fase konstruksi dan kendala kegiatan

f. Kebutuhan pengembangan SPAM terkait target MDG’s 2015

g. Rekomendasi program pembangunan SPAM 2 tahun kedepan

h. Kendala lingkungan / air baku di area kerja

i. Dokumentasi dan laporan progres, koordinat lokasi unit produksi

j. Nama kontraktor, nomor dan tanggal kontrak

k. Kelengkapan dokumen kontrak (gambar teknis, spektek, SIPPA dll)

l. Rencana & hasil komisioning, as built drawings dan SOP

II.4 Manajemen Dan Pembinaan Pembangunan SPAM

PT Yokoutama Konsultan 13

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

Di tingkat proyek, evaluasi hasil kegiatan implementasi secara eksplisit hanya

akan menelaah maksud-maksud perancangan kemudian memperbandingkan

hasil pelaksanaan, berdasar data hasil pemantauan (supervisi) yang khusus

diselenggara untuk kepentingan itu. Pada level hierarchi lebih tinggi, kaji-telaah

lebih komprehensif diselenggara dengan meninjau tingkat keberhasilan kegiatan,

kendala utama yang umum ada serta mempertimbangkan aspek

kemanfaatan/keberfungsiannya. Hasil kegiatan yang diharapkan dalam hal ini

adalah meningkatnya akses terhadap air minum yang akan berdampak langsung

terhadap peningkatan kesejahteraan dan/atau kesehatan masyarakat.

Dengan demikian kegiatan manajemen dan pembinaan teknis pembangunan

SPAM (JP-BJP) ini bukan hanya akan diarahkan terhadap penilaian data cakupan

SPAM saja, atau peningkatan progres fisik dan tingkat penyerapan dana proyek

saja namun juga mengkaji aspek keberfungsiannya, aspek kelembagaan

pengelola sebagaimana yang telah diuraikan dalam rincian lingkup kegiatan

konsultan pusat dan konsultan provinsi /Kab-Kota pada bab1.

......... Kang Adang S. Disini bisa di copy ulang ruang lingkup tugas

konsultan

BAB IIIINOVASI DAN KOMENTAR TERHADAP KAK

III.1 Komentar Terhadap KAK

PT Yokoutama Konsultan 14

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

Lingkup kegiatan telah dijabarkan dalam KAK dengan cukup jelas termasuk

tujuan dan sasarannya. Dikaitkan dengan Kebijakan dan strategi nasional dalam

pengembangan SPAM (JP-BJP), upaya pencapaian sasaran cakupan akses

terhadap air minum di daerah sekarang ini umumnya masih harus terus

ditingkatkan. Mengingat lingkup pekerjaaan akan berinteraksi dengan banyak

pihak Pemangku Kepentingan di daerah maka dalam realisasinya berbagai

metode pendekatan serta upaya koordinatif dari konsultan pelaksana disini akan

menjadi kata kunci yang paling diandalkan.

Bantuan manajemen serta pembinaan teknis disini selayaknya diberikan dengan

memperhatikan hak/kewenangan dari masing-masing Pemangku Kepentingan

dengan koordinasi yang intens dengan pemberi tugas (PPK Satker DPAM-DJCK).

Setiap langkah konsultan akan berorientasi terhadap maksud-tujuan yang telah

di jabarkan pada bab 1 serta tujuan khusus yang ditetapkan dalam rapat-rapat

koordinasi mingguan (baik di Pusat maupun daerah). Dalam hal ini konsultan

diminta untuk mampu mengkoordinasikan serta mensinergikan berbagai

kepentingan terkait.

III.2 Inovasi Kegiatan Pembinaan Teknis Yang Diusulkan

Kegiatan manajemen dan pembinaan proyek pengembangan SPAM yang

dilakukan dalam pencapaian target MDG’s ini akan berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan persiapan, perencanaan, pelelangan dan aktivitas Pembangunan SPAM

adalah evaluasi kinerja operasi SPAM terbangun yang dapat dimanfaatkan

masyarakat sekitar. Dalam siklus proyek, evaluasi terhadap perencanaan dan

hasil pembangunan SPAM ini umumnya akan erat berkaitan dengan evaluasi

keberfungsian dan kemanfaatan prasarana-sarana terbangun. Lebih lanjutnya

kegiatan akan berinteraksi pula dengan berbagai kapasitas manajerial pengelola

AM di daerah misalnya dari program PPIP, swastanisasi, Pamsimas dan

replikasinya, dlsbnya.

Kesempatan ini akan digunakan konsultan untuk mendata hasil kegiatan PU Cipta

Karya setempat serta kapasitas dan kontinuitas suplai PDAM, termasuk rencana

pengembangan SPAM daerah kedepan. Baik yang dirancang melalui pembiayaan

daerah maupun yang dipersiapkan dalam RPIJMD melalui pengusulan

memorandum program. Dari hasil diskusi akan dapat disimpulkan kapasitas

pengembangan SPAM daerah yang nyata/riel berikut kendala yang ada. Data ini

akan cukup bermanfaaat bagi Penentu Kebijakan di tingkat Pusat berkenaan

dengan penentuan prioritas dan rencana pengembangan SPAM (daerah

PT Yokoutama Konsultan 15

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

perdesaan atau perkotaan) selanjutnya kedepan, baik dalam rangka pencapaian

target MDG 2015 maupun target MDG tahap berikutnya 2015-2020.

Dengan memperhatikan jadwal proses lelang pekerjaan konsultan, diprakirakan

awal penugasan konsultan ke setiap provinsi dan lokasi implementasi

pembangunan SPAM sasaran paling cepat adalah akhir April atau awal Mei 2014.

Pada saat tersebut umumnya sebagian besar aktivitas perencanaan dan proses

lelang umumnya telah hampir selesai. Namun mengingat cukup banyak lokasi

kegiatan, tidak tertutup kemungkinan adanya kegiatan yang masih dalam proses

lelang mengingat ada lingkup pekerjaan pembangunan SPAM yang dapat

diselesaikan dalam kurun waktu 4-5 bulan saja. Yang umum terjadi beberapa

lokasi reservoir dan unit produksi serta jalur transmisi-distribusi, ada yang masih

belum dikonfirmasi. Keterlambatan seperti ini umumnya terkait dengan kinerja

intersektoral yang butuh birokrasi lebih panjang.

Bantuan manajemen perencanaan dalam hal ini adalah mendorong

percepatannya, bantuan teknis dalam menghitung tekanan hidrolis unit

reservoar, pemakaian bahan bangunan, pipa dan IPA agar hasil relokasi tetap

berkesesuaian dengan spesifkasi teknis dan sasaran yang dikehendaki semula.

Aktivitas lain adalah mendampingi Satker Provinsi atau pejabat dinas/PDAM

setempat dalam pengurusan SIPPA ke BBWS dan ijin trase pipa ke Bappeda

setempat. Sehingga jalur pipa tidak perlu melewati lahan milik pribadi yang

berpotensi memicu konflik sosial.

Untuk dapat menyimpulkan kebutuhan pengembangan dalam pencapaian target

MDG’s maupun KSNP_SPAM, maka hasil evaluasi pembangunan SPAM ini

diharapkan memperhatikan pula rencana pengembangan SPAM perdesaan

daerah dan tingkat kebutuhan air minum masyarakat setempat secara obyektif di

setiap daerah sasaran yang hasilny juga akan sangat bermanfaat dalam

perancangan program percepatan serta penentuan prioritas pembangunan

kedepan. Melalui aktivitas tersebut capaian pelaksanaan KSNP-SPAM 2009-2014

juga sekaligus akan terpantau. Hasilnya diharapkan dapat bermanfaat sebagai

pijakan penetapan KSNP_SPAM tahap berikutnya.

Berkenaan dengan rencana tersebut berbagai persoalan terkait penetapan

kebutuhan pengembangan SPAM ini yang juga perlu ikut dipertimbangkan secara

komprehensif. Sehingga kegiatan kunjungan konsultan ke lapangan dalam

mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan SPAM secara

PT Yokoutama Konsultan 16

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

obyektif bukan hanya bertujuan memantau hasil atau progres (fisik dan

keuangan) pembangunan SPAM saja, namun perlu juga mencermati pula hasil

survey kebutuhan nyata, rancangan induk sistem pengembangan air minum

(masterplan AM bila ada), proyeksi kebutuhan air minum daerah, identifikasi

sumber air baku potensial, status kepemilikan lahan, pengembangan alternatif

sistem, pengembangan kelembagaan dan kapabilitas sumberdaya manusia

pengelola pelayanan air minum di daerah terutama di kawasan terpencil/rawan

air kedepan.

III.2. Tahapan Kegiatan

Sejalan dengan metode penyelesaian pekerjaan seperti bagai ditunjukkan pada

Gambar 3.1. Dari ilustrasi tersebut rincian kegiatan konsultan manajemen dan

pembinaan teknis yang diusulkan secara umum adalah:

1. Tahap Pendahuluan: Studi Literatur, penghimpunan data sekunder,

perencanaan SIM.perencanaan kegiatan, fasilitasi uraian tugas Tenaga Ahli

& Tenaga Asisten, Penetapan Koordinator Lapangan dan co-TL, mobilisasi

Tim konsultan ke lapangan dan pengumpulan data sekunder di Satker

Pusat dan 5 Satker PKPAM Provinsi terkait (Banten, Jabar, Jateng, DIY,

Jatim), dan yang terpenting pengarahan teknis dari PPK Pembinaan Satker

DPAM-DJCK .

2. Tahap Identifikasi: yaitu pemantauan progres kegiatan manajemen

kontrak, data rencana implementasi prasarana air minum (APBN dan

APBD/DJSDA TA 2014), pengecekan SIPPA dan ijin trase jalur transmisi-

distribusi, pendataan jumlah prasarana-sarana air minum serta cakupan

pelayanan air minum (JP dan BJP) eksisting berikut kinerjanya. Hasilnya

didatakan sesuai hasil diskusi internal serta arahan teknis Satker DPAM

Cipta Karya Wilayah-1 TA2014,

3. Tahap perencanaan instrumen, pembakuan format SIM dan pengolahan

data akan diselenggarakan di tingkat pusat. Pada dasarnya hasil

perencanaan yang konkrit baru akan tampak pada dokumen konsep

laporan akhir, mengingat dalam setiap perencanaan kebijakan publik

selalu dimungkinkan terjadinya perubahan format sesuai kebutuhan.

Di tingkat proyek, kegiatan utama pada tahap ini adalah bantuan

manajemen dokumen kontrak (spektek dan gambar teknik), perhitungan

PT Yokoutama Konsultan 17

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

cakupan pelayanan SPAM eksisting (terbangun). Pendataan awal kegiatan

implementasi menggunakan format baku hasil perencanaan yang telah

disepakati pihak pemberi tugas dan penerima manfaat (Satker Prov),

termasuk penjabaran permasalahan dan kendala berdasarkan hasil

supervisi atau hasil diskusi dengan para pemangku kepentingan dalam

rangka rencana pencapaian target MDG’s 2015 dan KSNP-SPAM di setiap

daerah sasaran. Aktifitas penting pada tahapan ini adalah pengesahan

instrumen baku (dari PPK Pembinaan Satker DPAM-DJCK) guna menunjang

kegiatan pelaporan.

4. Tahap Kunjungan Lapangan dan Koordinasi Hasil Supervisi

Dalam tahap kunjungan lapangan dilakukan pengecekan koordinat lokasi

kegiatan implementasi dan pembuatan foto dokumentasi, dan kegiatan

pengolahan input data SIM dan rencana peningkatan cakupan pelayanan

SPAM TA 2014. Melalui pendekatan koordinatif serta diskusi dengan

konsultan supervisi akan dilakukan penjabaran permasalahan teknis dan

semua kendala yang ada. Tujuan utama kegiatan lapangan ini adalah

mendatakan dan mencek hasil kegiatan (progress) pembangunan SPAM

(fisik dan Keuangan) Hasilnya juga didiskusikan dengan para pemangku

kepentingan setempat terutama Satker PKPAM Provinsi baik berkenaan

dengan rencana pencapaian target MDG’s 2015 dan KSNP-SPAM maupun

dalam rangka pembinaan manajemen pengembangan SPAM di setiap

daerah sasaran. Aktifitas penting pada tahapan ini adalah evaluasi

kebutuhan penyempurnaan instrumen baku yang dirancang untuk dapat

menunjang kegiatan evaluasi, perumusan dan perencanaan program di

tingkat pusat, terutama sekali dalam penetapan lokasi-lokasi sasaran

yang perlu diprioritaskan

5. Tahap Finalisasi, Komisioning Pekerjaan Konstruksi dan Kesimpulan.

Aktivitas koordinatif ini dilaksanakan setiap menjelang akhir bulan (untuk

bahan laporan bulanan) dan terutama sekali setelah kegiatan konstruksi

hampir berakhir, sebagai materi laporan akhir. Melakukan aktivitas

koordinasi dengan Pemangku Kepentingan terkait di tingkat proyek

daerah, khususnya dalam penilaian progres keuangan (berdasar progress

fisik), langkah antisipasi kendala, persiapan komisioning, pengawasan

PT Yokoutama Konsultan 18

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

erection unit produksi, pekerjaan tambah kurang, penyusunan dan

dokumentasi as built drawings dan penyusunan SOP IPA yang dibangun.

6. Rekomendasi dan Saran Tindak Lanjut

Rekomendasi diberikan berdasar hasil kegiatan pemantauan dan penilaian

pencapaian sasaran kegiatan (PEMP) serta sasaran cakupan layanan

dengan menggunakan instrumen yang disepakati.

III.4. KEGIATAN KOORDINASI

Upaya koordinasi dan sinkronisasi dengan setiap komponen stake holder dalam

kegiatan seperti ini dinilai sangat penting. Dalam kegiatan tersebut konsultan

akan menggunakan metode pendekatan persuasif dengan prinsip komunikasi

efektif; sehingga dapat dicapainya kesamaan pandang terhadap kebutuhan akses

masyarakat perdesaan dan perkampungan terhadap air minum. Dengan adanya

keterbukaaan dari setiap Pemangku Kepentingan akan dapat diindikasikan

kapasitas obyektif daerah untuk meningkatkan akases air minum perdesaaan

dalam 1-2 tahun kedepan. Data yang terakhir ini diharapkan dapat membantu

Tim Pengendali Pusat dalam menentukan prioritas lokaksi pembangunan

Pamsimas kedepan sejalan dengan KSNP-SPAM 2014 dan target MDG’s 2015.

Seperti diungkap pada bab 2 kegiatan koordinasi baik dengan Penerima Jasa di

tingkat pusat maupun dengan para penentu Kebijakan serta pelaksana

pembangunan SPAM di setiap daerah sasaran dinilai penting. Oleh karena itu

upaya koordinasi, sesuai urgensinya, selain harus dilakukan pada tiap tahapan

kegiatan mulai dari tahap awal (persiapan), dan identifikasi juga akan dilakukan

secara berkala sesuai ketentuam Tim Teknis Penerima Jasa. Kegiatan dimaksud

meliputi koordinasi penyamaan standar substansi dan sistematika penyusunan

serta koordinasi untuk proses konsolidasi hasil kegiatan, serta laporan

perkembangan kemajuan pekerjaan secara berkala. Sementara untuk

melaporkan progres hasil kunjungan ke daerah sasaran dan membahas

permasalahan yang ada disana, kegiatan koordinasi dengan Tim Teknis Pusat

akan diselenggara setiap bulan atau sesuai kebutuhan seperti ditunjukkan

Gambar 3-1.

PT Yokoutama Konsultan 19

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

Untuk setiap rencana pengembangan SPAM yang dirancang atas bantuan dana

APBD-Prov dan APBN; perlu dicantumkan dalam memorandum program dan

RPIJMD. Konsultan akan melakukan penilaian kriteria kesiapan daerah sesuai

regulasi yang berlaku. Usulan pengembangan SPAM harus tercantum dalam

dokumen RPIJMD serta dirinci dalam memorandum program. Dalam hal ini

Konsultan akan memberikan bantuan asistensi yang diperlukan sehingga seluruh

persyaratan readiness criteria dimaksud dapat disiapkan sebagaimana

dikehendaki. Mengingat urgensinya factor kesiapan daerah ini juga akan menjadi

pertimbangan dalam perencanaan instrumen evaluasi.

III.5. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan kegiatan Evaluasi pembangunan SPAM Wilayah-1 Pulau Jawa

ini adalah selama 8 (Delapan) bulan atau 240 ( Dua ratus empat puluh) hari

kalender.

BAB IV

PROFIL PERUSAHAAN PENYEDIA JASA

PT Yokoutama Consultants

..............................(dilengkapi di Jakarta)

PT Yokoutama Konsultan 20

Kegiatan Manajemen Dan Pembinaan Teknis Pembangunan SPAM Wilayah-1 TA 2014G a m b ar

3- 1

a. Persiapan &Rencana Kegiatan b. Lokasi sasaran di 5 Provinsi b. Identifikasi Cakupan d.Rencana Peningkatan Cakupan

e Org & Pembekalan TA & As

DATA AWAL

Koordinasi Awal

INSTRUMEN SIM

Koordinasi Manajemen Pemb. SPAM dengan Stake Holder Daerah

Identifikasisi Progres Pembangunan SPAM (JP-BJP) TA 2014

di 5 Provinsi sasaran

Konsolidasi-Rencanai Progtres Dalam Pembangunan SPAM TA 2014

di 5 Provins Wikayah-1i

Indikasi Peningkatan CakupanKeberfungsian & Kesesuaian Spec Penyusunan SOP, As Built Drwg

Persiapan Komisioning

Rekomendasi Rencana Tindak Lanjut Percepatan

Pencapaian Target MDG’sdi 10 Kab-Kota

Persiapan Dan Koordinasi Awal Identifikasi Progres Fisik & Keuangan Analisis Dan Rekomendasi

Konsep Laporan AkhirRapat Koordinasi Lapangan Bulanan &Rapat Koord. Mingguan di Jakarta

Evaluasi Hasil PembangunanSPAM mingguan/bulanan

Laporan Pendahuluan

Diskusi

Diskusi

Diskusi

Bulan Ke 2, 3,4,5,6 dan 7: Bulan Ke 1 Bulan Ke- 8

Sinkronisasi Data

Pembinaan Teknis Pengembangan SPAM Wilayah-1 (Pulau Jawa) TA 2014

PT Yokoutama Konsultan 21