tugas makalah 2.docx

Upload: yuddha-ikkuh-akkuh

Post on 06-Jul-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    1/12

    PROSES MANUFAKTUR

    Di Susun Oleh:

    BOY YUDHA B.

    5.14.04.09.0.00

    !URUSAN TEKN"K "NDUSTR"

    FAKU#TAS TEKN"K 

    UN"$ERS"TAS "S#AM MA!APAH"T

    MO!OKERTO

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    2/12

    KATA PEN%ANTAR

    Pu&i s'u(u) (i*+ ,+n&+*(+n (eh+-i)+* All+h ST/ Tuh+n Y+n M+h+ Es+ '+n*el+h

    e2e)i(+n )+h+* se)*+ hi-+'+h3N'+ sehin+ ,en'usun+n *u+s ini -+,+*-iseles+i(+n.Tu+s

    ini -isusun se2++i *u+s +*+ (uli+h P)ses M+nu+(*u) -en+n &u-ul

    6P)ses M+nu+(*u) -+n ,)-u(3,)-u( M+nu+(*u)7

    -i Uni8e)si*+s "sl+ M+&+,+hi*. Te(ni( &u)us+n Te(ni( "n-us*)i.Te)i+ (+sih -is+,+i(+n

    (e,+-+ B+,+( H+)i Pu)+n*ST/MT sel+(u -sen +*+ (uli+h P)ses M+nu+(*u) '+n *el+h

    e2i2in -+n e2e)i(+n (uli+h -eil+n+)n'+ *u+s ini.Dei(i+nl+h +(+l+h ini

    -isusun se+ 2e)+n++*/ ++) -+,+* eenuhi *u+s+*+ (uli+h P)ses M+nu+(*u)./ ;0

    Se,*e2e)

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    3/12

    DAFTAR ISI

    BAB1. PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    ………………………………………………………………………………………………. 1

    SASARAN

    ……………………………………………………………………………………………………………

    . 1

    MAKSUD DAN TUJUAN

    ………………………………………………………………………………………. 1

    BAB 2. PEMBAHASAN MATERI UTAMA

    A. SEJARAH SINGKAT

    ………………………………………………………………………………………. 2B. PEMBAHASAN PROSES MANUFAKTUR

    ……………………………………………………….. 3C. PEMBENTUKAN (FORMING)

    ………………………………………………………………………. 7

    BAB 3. PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    ……………………………………………………………………………………… 8

    B. SARAN……………………………………………………………………………………………….. 8

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    4/12

    BAB "

     #+*+) 2el+(+n

    Pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi

     padasambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau

    cair.Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam

    denganmenggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ini adakalanya disertai

    dengantekanan dan material tambahan (filler material),Teknik pengelasan secara sederhana

    telahdiketemukan dalam rentang waktu antara !!! sampai "!!! #$. #etelah energi

    listrikdipergunakan dengan mudah dan teknologi pengelasan ma%u dengan pesatnya.Pada

    tahap&tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, biasanya pengelasanhanyadigunakan pada sambungan&sambungan dari reparasi yang kurang penting. Tapisetelah

    melalui pengalaman dan praktek yang banyak dan waktu yang lama, maka

    sekarang penggunaan proses&proses pengelasan dan penggunaan konstruksi&

    konsturksi las merupakanhal yang umum di semua negara di dunia,Terwu%udnya standar&

    standar teknik pengelasanakan membantu memperluas ruang lingkup pemakaian sambungan

    las dan memperbesarukuran bangunan konstruksi yang dapat dilas. Dengan kema%uan yang

    dicapai sampai saat ini,teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri

    modern,dalam pengelasan ada beberapa tipe atau cara seperti #$',$',#',*+ITI-

     N/DIN,dan /'+ /DIN,$'#$' merupakan suatu teknik pengelasan

    dengan menggunakan arus listrik berbentuk busur

    arus dan elektroda berselaput dan sudah banyak yang menggunakan sistem pengelasan

    #$' karena pengelasan ini sangat mudah dan epektif.

    #'#'+'N

    Sasran utama adalah seluruh mahasiswa dalam lingkup fakultas teknik terutama teknik

    industri .

    MAKSUD DAN TUJUAN

    $emehami prinsip ker%a dari las #$' (#hileded $etal 'rc elding) dan fungsi bagian& bagian dari peralatan las #$' serta keselamatan ker%a las #$' dengan benar dan aman .

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    5/12

    BAB 2.

    2.1 SEJARAH SINGKAT PENGELASAN

    Paa a!"# $%&aa! '%'%#aa* +a!,a -a* M%$# /*- '/"a#

    '%*/*aa*%*%"a$a* 0%*a* %a*a* a0a a!/* SM (/*/

    '%'+/a#a %'+aa 0%*a*'%'a"/ "%'+aa* 4a* %#*4a $a"#* '%*//).

    5#*%-* '%*4%+/a* +a!,a +%*0a$%*# -a* M%$# 4a* 0#+/a a0a a!/*3 SM %0## 0a# +a!a* 0a$a %'+aa 0a* %'a$ !a$#" %"%+/a* 0a*

    %'//"a*. J%*#$ %*%"a$a* #*#6 4a* 0#$%+/ %*%"a$a* %'a -%

    ,%"0#*)6 '%/aa* /$a!a 'a*/$#a 4a* %a'a 0a"a' '%*4a'+/* 0/a

    --* "-a'. C-*-! %*%"a$a* %'a /*- 4a* %%*a" a0a"a! %0a*

    Da'a$9/$ 4a* 0#+/a 0%*a* '%*%'a "a#$a*:"a#$a* +%$# 4a* +%+%0a

    $#a*4a.

    P%*%"a$a* %'a %"a! +%%'+a* 0a* %*#* +a# -a* R-'a,# /*-

    $%!#*a '%%a '%*4%+/ $a"a! $a/ 0%,a*4a $%+aa# ;/"9a* (0%,a a# 0a*

    %*%&aa* "-a') /*/ '%*4aaa* $%*# %$%+/. S%aa* aa ;/"a*#$#

    0#aa# /*/ -$%$ %"a/a* a% 0%*a* $/"/6 %a# 0a!/"/ aa #*# +%a#

    1:1>3 F-/9!% 0a* P#9a0

    '%*%'+a*a* a*a# "a$ 4a* 0aa 0#/*aa*0%*a* a$%#"%* (a$ a+#)6

    $%!#*a $%&a #/ 0#'/"a#"a! ?a'a* %*%"a$a* 0a*%'--*a* -$#a$%#"%*

    (a$ a+# -$#%*).P%#-0% a*aa 1>3 0a* 1>18 '%/aa* %#-0%

    %'aa#a* "a$ 4a* %/a'a$%+aa# 9aa %+a#a*6 0a* %%'+a*a* 4a*

    a"#* %$a %&a0# $%"a'a P%a* D/*#a I (1>1@:1>18). %*# %*%"a$a*

    %+/# 0aa 0#%aa* %/a'a /*/ '%'%+a## aa" 4a* /$a.

    5#*%-* '%"a-a* +a!,a a0a a!/* 1>17 %0aa 13 aa" '/$/! 0#

    A'%#a 4a* /$a 0a* &/'"a! +//! 0a"a' -%a$# %*%"a$a* '%*#*a 0a#

    8 $a'a# 33 $%"a'a %#-0% 1>1@:1>18. S%%"a! a!/* 1>1>6 %'aa#a*

    "a$ $%+aa# %*# -*$/$# 0a* a+#a$# '/"a# +%%'+a* 0%*a* %a'a

    ',*/*aa* %"%-0a a0/a* (a""-4) %'+aa:,-"a' /*/ %*%"a$a* ##

    a0a a!/* 1>2. Pa0a %#-0% 1>3:1> %&a0# +a*4a %*#*aa* 0a"a'

    %%'+a*a* '%$#* "a$. P-$%$ %*%"a$a* +/$/ *4a"a %+%*a' ($/+'%%0)

    4a* +/$/ *4a"a*4a %// 0# +a,a! +/+/ /$ %a'a 0#aa# $%9aa

    -'%$#a" a0a a!/* 1>3@ 0a* 0#a%*a* a0a a!/* 1>3. S%aa* %0aa

    "%+#! 0a# 'a9a' -$%$ %*%"a$a* 4a* 0aa 0#/*aa* /*/

    '%*4a'+/* %"+aa# "-a' 0a* a0/a*.

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    6/12

    0.0 P$1'2'#'N P+-## $'N3*'4T3+ 

    Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip&prinsip proses difusi, sehingga ter%adi penyatuan bagian bahan yang disambung. 4elebihan sambungan las

    adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup

    ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama adalah ter%adinya perubahan struktur mikro bahan

    yang dilas, sehingga ter%adi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.

    Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat manusia dalam

    men%alankan kehidupannya. #aat ini kema%uan ilmu pengethuan di bidang elektronik melalui

     penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap

     penemuan material baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya.

    5auh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua buah logam dan

    menyatukannya secara bersama. /ogam yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah fusion. /as

    listrik merupakan salah satu yang menggunakan prinsip tersebut.

    Pada 6aman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari pembakaran gas atau aruslistrik. 1eberapa gas dapat digunakan, tetapi yang sangat popular adalah gas 'cetylene yang lebih

    dikenal dengan gas 4arbit. #elama pengelasan, gas 'cetylene dicampur dengan gas -ksigen murni.

    4ombinasi campuran gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas lain.

    ara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas adalah arus listrik. 'rus

    listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang men%epit elektroda

    diu%ungnya, yaitu suatu logam batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. 4etika arus

    listrik dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda ker%a dan kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus

    listrik tetap mengalir melalui celah sempit antara u%ung elektroda dengan benda ker%a. 'rus yang

    mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam.

    Terkadang dua logam yang disambung dapat menyatu secara langsung, namun terkadang masih

    diperlukan bahan tambahan lain agar deposit logam lasan terbentuk dengan baik, bahan tersebut

    disebut bahan tambah (filler metal). Filler metal biasanya berbentuk batangan, sehingga biasadinamakan welding rod (lektroda las). Pada proses las, welding rod dibenamkan ke dalam cairan

    logam yang tertampung dalam suatu cekungan yang disebut welding pool dan secara bersama&sama

    membentuk deposit logam lasan, cara seperti ini dinamakan #+s #is*)i( atau SMA (Shielded metal 

     Arch welding ), lihat gambar 7.

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    7/12

     %+2+) 1. P)insi, Ke)&+ #+s #is*)i(

    #ebagian besar logam akan berkarat (korosi) ketika bersentuan dengan udara atau uap air, sebagai

    contoh adalah logam besi mempunyai karat, dan alumunium mempunyai lapisan putih di

     permukaannya. Pemanasan dapat mempercepat proses korosi tersebut. 5ika karat, kotoran, atau

    material lain ikut tercampur ke dalam cairan logam lasan dapat menyebabkan kekroposan deposit

    logam lasan yang terbentuk sehingga menyebabkan cacat pada sambungan las.

    B. Klasifikasi Proses Las

    #ambungan las adalah ikatan dua buah logam atau lebih yang ter%adi karena adanya proses

    difusi dari logam tersebut. Proses difusi dalam sambungan las dapat dilakukan dengan kondisi padat

    maupun cair. Dalam terminologi las, kondisi padat disebut Solid state welding (##) atau Presure

    welding dan kondisi cair disebut Liquid state welding (/#) atau Fusion welding .

    Proses ## biasanya dilakukan dengan tekanan sehingga proses ini disebut %uga Presure welding

     Presure welding . Proses ## memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah dapat menyambung

    dua buah material atau lebih yang tidak sama, proses cepat, presisi, dan hampir tidak memiliki daerah

    terpengaruh panas (heat affected zone 8 2'9). Namun demikian ## %uga mempunyai kelemahan

    yaitu persiapan sambungan dan prosesnya rumit, sehingga dibutuhkan ketelitihan sangat tinggi.

    /# merupakan proses las yang sangat populer di kalangan masyarakat kita, sambungan las ter%adikarena adanya pencairan u%ung kedua material yang disambung. nergi panas yang digunakan untuk

    mencairkan material berasal dari busur listrik, tahanan listrik, pembakaran gas, dan %uga beberapa cara

    lain diantaranya adalah sinar laser, sinar electron, dan busur plasma. Penyambungan material dengan

    cara ini mempunyai persyaratan material harus sama, karena untuk mendapatkan sambungan yang

    sempurna suhu material harus sama, %ika tidak proses penyambungan tidak akan ter%adi. 4elebihan

    metode pengelasan ini adalah proses dan persiapan sambungan tidak rumit, beaya murah,

     pelaksanaannya mudah. 4elemahannya adalah memerlukan %uru las yang terampil, ter%adinya 2'9

    yang menyebabkan perubahan sifat bahan, dan ada potensi kecelakaan dan terganggunya kesehatan

     %uru las.

    Tabel 7 menun%ukan berbagai macam proses las yang ditin%au dari kelompok ## dan /#,

    disamping itu %uga dilihat dari %enis sumber panas yang digunakan beserta kode proses las

     berdasarkan standar I#-.

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    8/12

    C. Reaksi Kimia Selama Proses Las

    Dalam proses /# bagian dari logam yang dilas harus dipanasi sampai mencair. Pemanasan

    logam dengan temperature yang sangat tinggi ini dapat megakibatkan ter%adinya reaksi kimia

    antara logam tersebut dengan -ksigen dan Nitrogen yang ada dalam udara. 5ika selama proses las

    cairan logam las (welding pool ) tidak dilindungi dari pengaruh udara, maka logam akan bereaksidengan -ksigen dan Nitrogen membentuk Oxides dan itrides yang dapat menyebabkan logam

    tersebut men%adi getas dan keropos karena adanya kotoran ( slag inclutions), sedangkan

    kandungan unsur 4arbon dalam logam akan membentuk gas - yang dapat mengakibatkan

    adanya rongga dalam logam las (ca!iet").

    +eaksi kimia lainnyapun bisa ter%adi dalam cairan logam las (welding pool ). as 2ydrogen dan

    uap air %uga dapat menyebabkan cacat las (welding defect ). 2ydrogen yang bereaksi dengan

    Oxides yang ada dalam logam dasar dapat menyebabkan ter%adinya uap yang mengakibatkan

    ter%adnya porositas pada logam lasan.

    T'1/ 7 .P+-## PN/'#'N /-'$

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    9/12

    D. Melindungi Cairan Logam Las dari Pengaruh Udara Luar

    Type energi panas yang digunakan untuk pencairan logam dan teknik pelindungan cairan logam

    las sangat berpengaruh terhadap perubahan komposisi kimawi dalam deposit logam lasan. 4etika

    nyala oksidasi dalam las 4arbit (Ox"#acet"lene welding$OA% ) akan merubah besi men%adiOxides sehingga deposit las keropos karena Oxides tersebut tercampur di dalamnya. 3ntuk

    mengelas ba%a karbon akan lebih baik bila digunakan nyala Netral. Pengelasan logam dengan

    OA% , cairan logam dilindungi dari udara luar oleh reduksi gas hasil pembakaran gas Acet"lene.

    Dalam teknik pengelasan S&A% , proses pelindungan logam lasan dilakukan dua tahap. 4etika

    logam las dalam kondisi cair dilindungi oleh bermacam&macam gas hasil pembakaran elektroda

    las dan ketika sedang membeku cairan ini dilindungi oleh lapisan terak yang terbentu dari fluks

    yang membeku.

    Pelindungan deposit logam las dalam pengelasan &etal inert gas (&') dan ungsten inert gas

    ('), ter%adi karena sifat inert gas yang tidak dapat mengikat elemen lain dalam udara sehingga

    tidak akan ter%adi reaksi kimia. 5ika las &' menggunakan gas pelindung -0, akan ter%adi

     proses deoksidasi -0 ketika terbakar dengan busur listrik, gas ini terpecah men%adi 4arbonmonoksida (-) dan -ksigen (-0). -ksigen yang lepas tidak bersentuhan dengan logam lasan,

    sedangkan deo:idisers bereaksi dengan -ksigen membentuk lapisan slag yang sangat tipis di atas

     permukaan deposit logam lasan.

    Dalam las -' deposit logam lasan dapat dilindungi dari oksidasi dan pengaruh reaksi kimia

    lainnya dengan menggunakan Flux. Flux merupakan gabungan berbagai elemen yang berfungsi

    meminimalkan ter%adinya oksidasi. 4omposisi kimia flu: ber;ariasi tergantung %enis logam yang

    akan dilas.

    E. Perubahan Sifat Logam Setelah Proses LasPencairan logam saat pengelasan menyebabkan adanya perubahan fasa logam dari padat hingga

    mencair. 4etika logam cair mulai membeku akibat pendinginan cepat, maka akan ter%adi perubahan struktur mikro dalam deposit logam las dan logam dasar yang terkena pengaruh panas

    ( *eat affected zone$*A+ ). #truktur mikro dalam logam lasan biasanya berbentuk columnar,

    sedangkan pada daerah 2'9 terdapat perubahan yang sangat ber;ariasi. #ebagai contoh,

     pengelasan ba%a karbon tinggi sebelumnya berbentuk pearlite, maka seelah pengelasan struktur

    mikronya tidak hanya pearlite, tetapi %uga terdapat ,ainite dan martensite (lihat ambar ).

    Perubahan ini mengakibatkan perubahan pula sifat&sifat logam dari sebelumnya. #truktur mikro

     pearlite memiliki sifat liat dan tidak keras, sebaliknya martensite mempunyai sifat keras dang

    etas. 1iasanya keretakan sambungan las bearsal dari struktur mikro ini.

    ambar 0 mendeskripsikan distribusi temperatur pada logam dasar yang sangat ber;ariasi telah

    menyebabkan berbagai macam perlakuan panas terhadap daerah 2'9 logam tersebut. /ogam

    lasan mengalami pemanasan hingga termperatur 7

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    10/12

    DISTORI SAMBUNGAN LAS AKIBAT PANAS

    #etiap logam yang dipanaskan mengalami pemuaian dan ketika pendinginan akan mengalami

     penyusutan. *enomena ini menyebabkan adanya ekspansi dan konstraksi pada logam yang dilas.

    kspansi dan konstraksi pada logam yang dilas ini menurut istilah metalurgi dinamakan distorsi.

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    11/12

    Distorsi dikategorikan men%adi tiga macam, yaitu> 7) distorsi longitudinal, 0) distorsi transfersal,

    dan ") distorsi angular. Distorsi longitudinal ter%adi akibat adanya ekspansi dan konstraksi deposit

    logam las di sepan%ang %alur las yang menyebabkan tarikan dan dorongan pada logam dasar yang

    dilas. Distorsi transfersal ter%adi tegak lurus terhadap %alur las yang dapat mengakibatkan tarikan

    ke arah sumbu tegak %alur las.

    Distorsi angular menyebabkan efek gerakan sayap burung yang biasanya ter%adi karena

     pengelasan di satu sisi logam dasar.

    0." P$1NT34'N (*-+$IN)

    P-$%$ P%'+%*/a*P-$%$ %'+%*/a* a0a"a! P-$%$ %'+%*/a* "-a'

    0%*a* '%'%/*aa* a4a %a*/*/ '%*/+a! +%*/ 0a* aa/ //a*

    0a# "-a' 4a* 0#%&aa*. B%0a$aa* -$%$%*%&aa*6 0#+a# 2 +a#a*

    1.HOT 5ORKING PROCESS2.COLD 5ORKING PROCESSA. P%*%&aa* $%9aa

    a*a$ (H- 5-#*)P%*%&aa* a*a$ a0a"a! -$%$ %'+%*/a* "-a' 4a*

    'a*a -$%$ 0%-'a$#*4a0#"a/a* 0#+a,a! -*0#$# %'%a/ 0a* "a&/

    %a*a* 0#'a*a -$%$ %#a"#$a$# 0a*0%-'a$# %&a0# +%$a'aa*.P-$%$

    %*%&aa* a*a$ 0aa 0#0%*#$#a* $%+aa# -$%$ %'+%*/a*

    4a*0#"a/a* a0a 0a%a! %'%a/ %#$a"#$a$# "-a' 4a* 0#-$%$. (aa

    "%+#! $#*a0a%a! a'%a/ 0#aa$ %'%a/ %#$a"#$a$# /*/

    $%"a*&/*4a 0#$%+/ $%+aa# 0a%a!%'%a/ #*#). Da"a' -$%$ 0%-'a$#

    a0a %'%a/ #*# %&a0# %##,a %"/*aa*4a* %/$ '%*%/$6

    !/$/$*4a a#+a %&a0#*4a %#$a"#$a$#. A#+a 4a* -*% #a"a!+a!,a "-a'

    +%$#a "/*a a0a %'%a/ #*#. K%*4aaa* #*#"a! 4a*'%'+a,a%/*/*a*:%/*/*a* a0a -$%$ %*%&aa* a*a$. a#/ +a!,a

  • 8/17/2019 TUGAS MAKALAH 2.docx

    12/12

    0%-'a$# 4a*0#+%#a* %a0a +%*0a %&a 0aa %"a#% +%$a. Ha" #*#

    0#$%+a+a* a%*a $#a "/*a 0a*$#a /"%6 $%!#*a a4a %'+%*/a* 4a*

    0#+//!a* %"a#% %9#"6 $%a +%*0a %&a'a'/ '%*%#'a %/+a!aa*

    +%*/ 4a* +%$a a*a %a. Ka%*a #/"a! %/*/*a*-$%$ %*%&aa*

    a*a$ +#a$a*4a 0#/*aa* a0a -$%$:-$%$ %'+%*/a* #'% 4a*0aa

    '%'+%#a* 0%-'a$# 4a* +%$a6 '#$a"*4a -$%$ %*%-"a* a*a$6 %'a

    0a*%$/$#.A#+a*4a a0a"a! /a %a*a* %a*a* $%+%*a*4a $%9aa

    a#$ +%$a +%/aa#$ '%*0aa a0a %a*a* 0#aa$ ## "/"/!. Ha" #*#

    '%/aa* %+a0aa* 4a* &%"a$aa+#"a %+a*0#*a* 0%*a* /a %a*a*

    %a*a* $%+%*a*4a 4a* *a# %aa$ a0a0%-'a$# 0#+a,a! %'%a/

    %#$a"#$a$#.

    1'1 ".7 PN3T3P

    7.4#I$P3/'N

    Pa0a a!#*4a %*/"#$ '%*%a!/# "a$ "#$#6 a"a a"a 4a* 0#/*aa*

    %*%"a$a* "a$ "#$#6 -$#$# %$#. *%"a$a* "a$ "#$#6 #*a %$/$a!a* 0a"a'

    "a$ "#$# $%a %$%"a'aa* %&a 4a* $%'%$#*4a 0#"a$a*aa* 0a"a' -$%$

    %*%"a$a* "a$ "#$#.

    2. SARAN

    Da"a' %'+/aa* 'aa"a! 0#%"/a* %&a %a$ 0a"a' '%*9a# +%+aa#

    %%nsi agar 'aa"a! 4a* 0#+/a "%+#! +a#. P%"a&a#"a! 'aa"a! 4a* 0#+/a

    aa 0aa '%*a'+a! ,a,a$a* "a#.