tulus a siringoringo (tugas makalah drainase perkotaan).docx

Upload: tulusalwin-siringoringo

Post on 07-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU IRIGASI DAN BANGUNAN AIR2012BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGAir merupakan sumber daya alam yang penting, terbatas dan rentan perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bersama, dengan upaya perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian yang terarah dan terpadu.Air memegang peranan penting dalam sejarah peradaban manusia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meminimalkan perbedaan distribusi pengembangan sumber daya air di daerah- daerah, maka Pemerintah Indonesia telah melaksanakan serangkaian usaha terus menerus dimana salah satunya adalah pembangunan dibidang pengairan yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat kecil atau petani dalam memenuhi kebutuhan air irigasi maupun air baku. Hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat banyak sungai besar maupun kecil yang menguasai hamir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama petani sebagai basis dasar negara Agraris.Kebutuhan akan ketersediaan air pada suatu daerah sangatlah perlu diperhatikan dikarenakan air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya. Indonesia merupakan daerah yang memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan.Sehingga perlu dikembangkan potensi - potensi sungai tersebut guna meningkatkan hasil produksi pertanian, salah satunya dengan membangun bendung.Bangunan air adalah bangunan yang digunakan untukmemanfaatkan dan mengendalikan air di sungai maupun danau.Bentuk dan ukuran bangunan tergantung kebutuhan, kapasitas maksimum sungai,dana pembangunan dan sifat hidrolik sungai. Kebanyakankonstruksi bangunan air bersifat lebih masif dan tidak memerlukan segi keindahan dibanding dengan bangunan-bangunan gedung atau jembatan, dan perencanaan bangunannya secara detail tidak terlaluhalus. Permukaan bangunan air atau bagian depannya sebaiknya berbentuk lengkung untuk menghindari kontraksi sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan mengurangi gerusan lokal (local scoure) di sekililing bangunan atau di hilir bangunan. Bangunan air untukirigasi merupakan bangunan utama yang dibangun di sungai untuk memenui kebutuhan air irigasi.Jenis bangunan yang dipilih harus disesuaikan dengan jumlah air yang ada disungai tersebut, sifathidrolik sungai, daerah yang akan diairi, jenis tanaman yang akan dikembangkan dan sebagainya. Air yang diambil dari sungai harus dapat mengalir secara gravitasi dan harus bisa mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memunginkan untuk mengukur air yang masuk irigasi. Mengingat tempat kedudukan lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada maka dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama, yaitu: 1. Bangunan Pengambil Bebas 2. Bangunan Bendung 3. Bendungan

1.2 PERMASALAHANDANRUANGLINGKUPBatasanmasalahdalampembuatanmakalah iniadalah pengertian bendung,perencanaan bendung serta manfaat dan macam/jenis bendung .1.3TUJUANTanpa menghilangkan tujuan utama dalam memenuhi tugas mata Kuliah Irigasi dan Bangunan Air ,yang mana merupakan penilaian dalam tugas individu. Makalah ini disusun untuk menambah wawasan mahasiswa pada umumnya mengenai Bangunan air Bendung secara khusus mengetahui :1. Pengertian perancangan Bendung.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Bendung.3. Data-data perencanaan bendung.

1.4 MANFAAT Adapun manfaat yang dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :1. Mengetahui seberapa besar manfaat perencanaan yang baik dalam pembuatan Bendungan.2. Mengetahui kerugian dan keuntungan adanya pengadaan pengumpulan data sebelum pembangunan infrasturktur Bendungan.

1.5 METODE PENGUMPULAN DATAMetode yang dipakai dalam pembuatan makalah ini adalah :a. Pengumpulan data teknis.b.Masukan (input) yang didapat.c. Literatur.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN BENDUNGANBendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk mendapatkan tinggi terjun. Sebuah bendung memiliki fungsi, yaitu untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri sungai untuk mengalirkannya ke dalam saluran melalui sebuah bangunan pengambilan jaringan irigasi. Fungsi bendung ini berbeda dengan fungsi bendungan dimana sebuah bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan. Air yang ditampung di dalam bendungan ini dipergunakan untuk keperluan irigasi, air minum, industri, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kelebihan dari sebuah bendungan, yaitu dengan memiliki daya tampung tersebut, sejumlah besar air sungai yang melebihi kebutuhan dapat disimpan dalam waduk dan baru dilepas mengalir ke dalam sungai lagi di hilirnya sesuai dengan kebutuhan saja pada waktu yang diperlukan.Bendung juga dapat didefinisikan sebagai bangunan air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-saluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian (Kartasapoetra, 1991: 37).

Suatu konstruksi sebuah bendung dapat dibuat dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan bronjong atau beton. Sebuah bendung konstruksinya dibuat melintang sungai dan fungsi utamanya adalah untuk membendung aliran sungai dan menaikkan level atau tingkat muka air di bagian hulu. Sebelum membangun sebuah konstruksi bendung, terlebih dahulu ditentukan lokasi atau di bagian sungai mana bendung tersebut akan dibangun. Ini terkait dengan wilayah atau luas petak-petak sawah yang aliran air irigasinya akan dibantu oleh adanya konstruksi bendung tersebut. Pemilihan lokasi bendung hendaknya memperhatikan beberapa hal-hal seperti, wilayah atau topografi daerah yang akan dialiri, topografi lokasi bendung, keadaan hidrolis aliran sungai, keadaan tanah pondasi, dan lain sebagainya. Selain hal-hal utama yang telah disebutkan tadi, terdapat pula hal-hal khusus yang harus tetap diperhatikan sebelum membangun sebuah konstruksi bendung, misalnya konstruksi bendung harus direncanakan sedemikian rupa agar seluruh daerah dapat dialiri secara proses gravitasi, tinggi bendung dari dasar sungai tidak lebih dari tujuh meter, saluran induk tidak melewati trase yang sulit, letak bangunan pengambilan (intake) harus di letakkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran masuknya air, sebaiknya lokasi bendung itu berada pada alur sungai yang lurus, keadaan pondasi cukup baik, tidak menimbulkan genangan yang luas di udik bendung serta tanggul banjir sependek mungkin, dan pelaksanaan tidak sulit dan biaya pembangunan tidak mahal. Untuk keperluan perencanaan dan pembangunan suatu konstruksi bendung, diperlukan pula data-data yang nanti akan dipergunakan untuk menentukan dimensi, luasan, dan bagian-bagian bendung yang perlu dibangun. Data-data tersebut, misalnya data topografi, data hidrologi, data morfologi, data geologi, data mekanika tanah, standar perencanaan (PBI, PKKI, PMI, dll), data lingkungan, dan data ekologi. Selain itu, diperlukan juga data-data terkait tentang curah hujan di derah tersebut, data debit banjir, dan data-data lain yang terkait dengan keadaan hidrologis daerah tersebut. Semua data-data ini dipergunakan untuk perencanaan dan pembangunan sebuah konstruksi bendung.2.2 BAGIAN BAGIAN BENDUNGAN

Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :a. Badan bendungan (body of dams)

Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.b.Pondasi (foundation)

Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.b. Pintu air (gates)

Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :a. Daun pintu (gate leaf)

Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air.b.Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.c.Angker (anchorage)Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.d. HoistAdalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.d.Bangunan pelimpah (spill way).Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian penting daribangunan pelimpah :1)Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures).Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil tetapi debit airnya besar.2)Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way). Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.3)Bangunan peredam energy (energy dissipator).Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.e.Kanal (canal)Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.f.Reservoir Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.g.Stilling basinMemiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.h.Katup (kelep, valves)Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.i.Drainage galleryDigunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.

2.3 JENIS JENIS BENDUNGANBendungan juga dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :a.Berdasarkan Ukuran1)Bendungan besar (large dams)Menurut ICOLD definisi dari bendungan adalah : Bendungan yang tingginya lebih dari 15m, diukur dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan. Bendungan yang tingginya antara 10m dan 15m dapat pula disebut dengan bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut : Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500m. Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m. Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m/detik. Bendungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya (had specially ifficult foundation problems). Bendungan di desain tidak seperti biasanya (unusual design).

2)Bendungan kecil (small dams, weir, bendung)Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar di sebut bendungan kecil.

b.Berdasarkan Tujuan Pembangunannya Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams)Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja. Bendungan serbaguna (multipurpose dams)Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan.

c.Berdasarkan penggunaannya

Bendungan untuk membuat waduk (storage dams)Adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.

Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dams)Adalah bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan air.

Bendungan untuk memperlamabat jalannya air (detension dams)Adalah bendungan yang dibangun untuk memperlamabat aliran air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir besar. Masih dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu : Untuk menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran air bagian hilir. Untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah sekitarnya.d.Berdasarkan konstruksinya

1)Bendungan urugan (fill dams, embankment dams)

Menurut ICOLD definisinya adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan asli. Bendungan ini masih dapat dibagi menjadi :

Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams)Adalah bendungan urugan yang lapisannya sama.

Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams)Adalah bendungan urugan yang terdiri atas beberapa lapisan , yaitu lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones, shell), lapisan batu teratur (rip-rap) dan lapisan pengering (filter zones).

Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rockfill dams, dekced rockfill dams)Adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap air yang biasa digunakan adalah aspal dan beton bertulang.

2)Bendungan beton (concrete dams)Adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tulangan maupun tidak. Ini masih dapat dibagi lagi menjadi :

Bendungan beton berdasar berat sendiri (concrete gravity dams)Adalah bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya hanya dengan berat sendiri saja.Bendungan beton dengan penyangga (concerete butress dams)Adalah bendungan beton yang mempunyai penyangga untuk menyalurkan gaya-gaya yang bekerja padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar sedangkan keadaan geologiya baik.

Bendungan beton berbentuk lengkung (beton berbentuk busur atau concerete arch dams)Adalah bendungan beton yang didesain untuk menyalurkan gaya-gaya yang bekerja padaya lewat abutmen kiri dan abutmen kanan bendungan.Bendungan beton kombinasi (combination concerete dams, mixed type concerete dams). Adalah merupakan kombinasi anatara lebih dari satu tipe bendungan.

3)Bendungan lainnyaBiasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya : bendungan kayu (timber dams), bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan batu (masonry dams).e.Berdasarkan fungsinya

1)Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)Adalah bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis.2)Bendungan pengelak (cofferdam)Adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis.3)Bendungan utama (main dam)Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu.4)Bendungan sisi ( high level dam )Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan sisi kanan bendungan utama yang tinggi puncaknya juga sama. Ini dipakai untuk membuat proyek seoptimal-optimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada bendungan utama diperoleh hasil yang sebesar-besarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan.5)Bendungan di tempat rendah (saddle dam)Adalah bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari bendungan utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk tidak mengalir ke daerah sekitarnya.6)Tanggul ( dyke, levee)Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau kanan bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang tinngi maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali tingginya.7)Bendungan limbah industri (industrial waste dam)Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang berasal dari industri.8)Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam)Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian pertambangan juga.

f.Berdasarkan jalannya air

1)Bendungan untuk dilewati air (overflow dams)Adalah bendungan yang dibangun untuk untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelimpah (spillway).2)Bendungan untuk menahan air (non overflow dams)Adalah bendungan yang sama sekali tidak boleh di lewati air.Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata.BAB 3PERENCANAAN TUBUH BENDUNG

Bangunan tubuh bendung (weir) terdiri dari: pelimpah (spilway), peredam energi (energy dissipator), pondasi bendung dan lantai hulu bendung.

3.1Pelimpah (spilway).Pelimpah berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air. Elevasi puncak pelimpah direncanakan berdasarkan banyak hal antara lain : elevasi muka air rencana di bangunan bagi paling hulu, kehilangan tinggi energi pada alat ukur, kehilangan tinggi energi pada pengambilan saluran primer, kehilangan tinggi energi pada pengambilan, faktor keamanan dan kemiringan saluran antara bangunan intake dengan bangunan bagi paling hulu.Ada beberapa macam profil pelimpah antara lain : pelimpah profil bulat, pelimpah profil Bazin, pelimpah profil Modified Creager, pelimpah menurut standard WES (Waterways Experiment Station) serta banyak lagi bentuk profil lainnya.3.2 Menentukan Tinggi Muka Air Maksimum Pada SungaiDalam menentukan tinggi muka air maksimum pada sungai dipengaruhi oleh:-Kemiringan dasar sungai ( I );-Lebar dasar sungai (b);-Debit maksimum (Qd).3.3Menentukan Tinggi Mercu BendungTinggi mercu bendung dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu-Elevasi sawah bagian hilir tertinggi dan terjauh;-Elevasi kedalaman air di sawah;-Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah;-Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran tersier;-Kehilangan tekanan dari saluran primer ke saluran sekunder;-Kehilangan tekanan karena kemiringan saluran;-Kehilangan tekanan di alat alat ukur;-Kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer;-Persediaan tekanan untuk eksploitasi;-Persediaan untuk bangunan lain.Tinggi mercu bendung, p, yaitu ketinggian antara elevasi lantai udik atau dasar sungai di udik bendung dan elevasi mercu. Dalam menentukan tinggi mercu bendung maka harus dipertimbangkan terhadap :-Kebutuhan penyadapan untuk memperoleh debit dan tinggi tekan;-Kebutuhan tinggi energi untuk pembilasan;-Tinggi muka air genangan yang akan terjadi;-Kesempurnaan aliran pada bendung;-Kebutuhan pengendalian angkutan sedimen yang terjadi di bendung;-Tinggi mercu bendung, dianjurkan tidak lebih dari 4,00 meter dan minimum 0,5 H (H = tinggi energi di atas mercu).Tinggi mercu bendung (p) dianjurkan tidak lebih dari 4.00 meter dan minimum 0.5 H.

3.4.Menentukan Tinggi Muka Air di Atas Mercu BendungTinggi muka air di atas mercu bendung dapat dihitung dengan persamaan tinggi energy debit, yaitu : Qd = Cd g b H3/2 Dimana : Qd = debit desain, m3/det Cd = koefisien debit = Cd = C0. C1. C2g = percepatan gravitasi b = lebar mercu efektif H = tinggi energy di atas mercu

3.5 Panjang atau Lebar Mercu BendungDalam penentuan panjang mercu bendung, maka harus diperhitungkan terhadap :-Kemampuan melewatkan debit desain dengan tinggi jagaan yang cukup;-Batasan tinggi muka air genangan maksimum yang diijinkan pada debit desain.Berkaitan dengan itu panjang mercu dapat diperkirakan, yaitu-Sama lebar dengan lebar rata-rata sungai stabil atau pada debit penuh alur (bank full discharge);-Umunya diambil sebesar 1,2 kali lebar sungai rata-rata, pada ruas sungai yang telah stabil.Pengambilan lebar mercu tidak boleh terlalu pendek dan tidak pula terlalu lebar. Bila desain panjang mercu bendung terlalu pendek, akan memberikan tinggi muka air di atas mercu lebih tinggi. Akibatnya tanggul banjir di udik akan bertambah tinggi pula. Demikian pula genangan banjir akan bertambah luas. Sebaliknya bila terlalu lebar dapat mengakibatkan profil sungai bertambah lebar pula sehingga akan terjadi pengendapan sedimen di udik bendung yang dapat menimbulkan gangguan penyadapan aliran ke intake.3.6Lebar Efektif Mercu BendungLebar mercu bendung efektif , Be, yaitu panjang mercu bendung bruto, Bb, dikurangi dengan lebar pilar dan pintu pembilas. Artinya panjang mercu bendung yang efektif melewatkan debit banjir desain.Lebar mercu bendung efektif dapat dihitung dengan cara yaitu :Be = Bb 20% b tBe = Bb 2 (n . kp + ka)HDimana :Be = lebar mercu efektif (meter)Bb = lebar mercu bruto (meter)b = jumlah lebar pembilast = jumlah pilar-pilar pembilasn = jumlah pilar pembilas dan pilar jembatankp = koefisien kontraksi pilarka = koefisien kontraksi pangkal bendungH = tinggi energy, yaitu h + k; h = tinggi air; k = v2/2gHarga koefisien kontraksi pilar dapat dilihat pada Standar Perencanaan Irigasi, KP-02.3.7Menentukan Panjang dan Dalam Kolam OlakKolam olak adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai peredam energi yang terkandung dalam aliran dengan memanfaatkan loncatan hidraulis dari suatu aliran yang berkecepatan tinggi. Kolam olak sangat ditentukan oleh tinggi loncatan hidraulis, yang terjadi di dalam aliran.3.8Menentukan Panjang Lantai MukaAkibat dari pembendungan sungai akan menimbulkan pebedaan tekanan, selanjutnya akan terjadi pengaliran di bawah bendung. Karena sifat air mencari jalan dengan hambatan yang paling kecil yang disebut Creep Line, maka untuk memperbesar hambatan, Creep Line harus diperpanjang dengan memberi lantai muka atau suatu dinding vertical. Untuk menentukan Creep Line, maka dapat dicari dengan rumus atau teori :-Teori BlighMenyatakan bahwa besarnya perbedaan tekanan di jalur pengaliran adalah sebanding dengan panjang jalan Creep Line.-Teori LaneTeori Lane ini memberikan koreksi terhadap teori Bligh, bahwa energi yang diperlukan oleh air untuk mengalir ke arah vertical lebih besar daripada arah horizontal dengan perbandingan 3:1.3.9Menentukan Stabilitas BendungUntuk mengetahui kekuatan bendung, sehingga konstruksi bendung sesuai dengan yang direncanakan dan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Stabilitas bendung ditentukan oleh gaya gaya yang bekerja pada bendung, seperti:-Gaya berat-Gaya gempa-Tekanan Lumpur-Gaya hidrostatis-Gaya Uplift Pressure (Gaya Angkat).3.10Perencanaan PintuPerencanaan pintu berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk ke saluran dan mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran (pintu pengambilan atau intake gate). Pada bendung tempat pengambilan bisa terdiri dari 2 pintu yaitu kanan dan kiri, bisa juga hanya satu tergantung letak daerah yang akan dialiri. Tinggi ambang tergantung pada material yang terbawa oleh sungai. Ambang makin tinggi makin baik, untuk mencegah masuknya benda padat dan kasar ke saluran, tapi tinggi ini ditentukan atau dibatasi oleh ukuran pintu. Pada waktu banjir, pintu pengambilan cukup ditutup untuk mencegah masuknya benda kasar ke saluran. Penutupan pintu tidak berakibat apa apa karena saat banjir di sungai biaanya tidak lama. Maka yang dianggap air normal pada sungai adalah setinggi mercu. Ukuran pintu ditentukan dari segi praktis dan estetika. Lebar pintu biasanya maksimal 2 m untuk pintu dari kayu. Jika terdapat ukuran yang lebih besar dari 2 m, harus dibuat lebih dari satu pintu dengan pilar-pilar diantaranya.3.11Pintu PengurasLebar pintu penguras biasanya diambil dari 1/10 lebar bendung (B), sedangkan pada saat banjir pintu penguras ditutup. Bila banjir lewat di atas pintu, maka tinggi pintu penguras harus setinggi mercu bendung. Oleh karena itu, tebal pintu juga harus diperhitungkan untuk tinggi air setinggi air banjir

3.12Stabilitas BendungStabilitas suatu bendung harus memenuhi syarat syarat konstruksi dari bendung, antara lain:Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjirBendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran sungai dan aliran air yang meresap di dalam tanahBendung harus diperhitungkan terhadap daya dukung tanah di bawahnyaTinggi ambang bendung atau crest level harus dapat memenuhi tinggi muka air minimum yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi.3.13Hal-Hal Yang Dapat Merusak Bendung Dan Cara Mengatasinya1. PipingAdalah bocoran melalui bawah struktur dengan kecepatan yang cukup besar, sehingga berpotensi membawa partikel-partikel tanah. Keruakan yang terjadi yaitu keroposnya tanah dibawah struktur yang akan mengakibatkan struktur pecah atau hancur. Usaha untuk menghindari yaitu dengan memperkecil kecepatan aliran piping yang dapat dilakukan dengan cara:1. Pembuatan lantai muka2. Pembuatan turap2. Rusaknya lantai rendahDiakibatkan karena salahnya hitungan atau asumsi. Lantai bisa rusak karena ada tyrbulensi/olakan (kolk)oleh aliran. Hal ini dapat diatasi dengan hitungan hidrolika yang benar.3. Pecahnya badan bendungYaitu akibat tekanan tarik karena kekeliruan dalam desain disebabkan karena resultangayayang bekerja terletak diluar teras. Hal ini dapat diatsi dengan dimensi atau bentuk akibat gaya-gaya yang bekerja pada teras.4. Gerusan pasir / lumpur pada bendungUntuk mengatasinya diperlukan kekuatan beton yang cukup kuat untuk menahan gerusan air dengan ketebalan tertentu ( 30 cm).5. StabilitasGangguan stabilitas disebabkan tekanan air yang terlalu besar, untuk itu tekanan air perlu diperkecil dengan cara memecah energi air dimuka bendung.

BAB 4PENUTUP4.1KESIMPULANBendungan adalah suatu tembok yang dibentuk dari berbagai batuan dan tanah untuk menahan laju air. Air yang dibendung itu digunakan untuk berbagai macam kebutuhan masyarakat banyak. Bendungan mempunyai banyak sekali manfaatnya antara lain adalah untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sehingga dapat menghasilkan listrik. Bendungan juga bermanfaat sebagai penyediaan air bersih, irigasi untuk mengairi sawah dan ladang, tempat rekreasi, habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pengendali banjir, dan sebagainya.4.2 SARANBerkembangnya pembangunan drainase perkotaan menghasilkan kualitas hidup manusia yang semakin meningkat,seiring dengan perkembangan tersebut pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktuktur di bidang drainase semakin ketat pula.kinerja antara masyarakat sebagai pengguna dan pemerintah sebagai regulator dan developer membutuhkan kerjasama yang baik .Dengan adanya kerjasama yang kondusif maka penanggulangan akan masalah masalah khususnya di bidang perairan dan pembangunan bendung semakin mudah tersolusikan.

.

DAFTAR PUSTAKA

Erman Mawardi, Drs. Dipl. AIT. dan Moch. Memed, Ir. Dipl. HE. APU. 2010.Desain Hidraulik Bendung Tetap. Bandung: CV. Alfabeta.http//:www.google.comhttp//:www.wikipedia.com

TULUS A SIRINGORINGOG1B0100647