drainase permukaan

27
PETUNJUK DESAIN DRAINASE PERMUKAAN JALAN NO. 008/T/BNKT/1990 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

Upload: arfan-fathur

Post on 28-Nov-2015

84 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: drainase permukaan

PETUNJUK

DESAIN DRAINASE PERMUKAAN JALAN

NO. 008/T/BNKT/1990

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

Page 2: drainase permukaan

PRAKATA

Dalam rangka mewujudkan peranan penting jalan dalarn mendorong perkembangan

kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 Tentang Jalan, Pemerintah

berkewajiban melakukan pembinaan yang menjurus ke arah profesionalisme dalam

bidang pengelolaan jalan, baik di pusat maupun di daerah.

Adanya buku-buku standar, baik mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesi-

fikasi, maupun Metoda Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,

pengoperasian dan pemeliharaan merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju

ke pengelolaan jalan yang lebih baik, efisien dan seragam.

Sambil menunggu terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku "Petunjuk

Desain Drainase Permukaan Jalan" ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan

intern di lingkungan Direktorat Pembinaan Jalan Kota.

Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari

semua pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.

Jakarta, Januari 1990.

DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA

DJOKO ASMORO

Page 3: drainase permukaan

DAFTAR ISI

Halaman

L DESKRIPSI

1.1. Maksud dan Tujuan .......................................................................................... 1

1.2. Ruang Lingkup ............................................................................................. 1

1.3. Definisi dan Istilah ....................................................................................... 1

11. DRAINASE PERMUKAAN

2.1. Fungsi Drainase Permukaan ......................................................................... 2

2.2. Sistem Drainase Permukaan ............................................................................ 2

2.3. Prinsip-prinsip Umum Perencannan Drainase ................................................ 2

2.4. Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan .................................... 3

2.5. Selokan Samping ................................................................................................. 4

2.6. Gorong-gorong ................................................................................................................ 11

2.7. Penyederhanaan Desain Penampang Saluran Samping .................................. 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Sistem Drainase Permukaan

2. Kemiringan Melintang Normal pada daerah yang datar dan lurus

3. Kemiringan Malintang pada daerah tikungan

4. Contoh-contoh tipe penampang selokan samping yang lainnya

(Pasangan batu/beton bertulang)

5. Diagram penentuan debit untuk saluran persegi yang kQci)

6. Diagram Penentuan debit untuk saluran trapesium kecil

(Dengan kemiringan dinding 1 : 1)

7. Diagram Penentuan debit. untuk saluran trapesium kecil

(Dengan kemiringan 1 : 1/2)

8. Diagram Penentuan debit untuk saluran trapesium kecil

(Dengan kemiringan 1 : 2)

9. Diagram penentuan debit untuk saluran trapesium kecil

(Dengan kemiringan 1 : 3)

Page 4: drainase permukaan

I. DESKRIPSI

1.1. Maksud dan Tujuan

1.1.1. Petunjuk ini dimaksudkan sebagai petunjuk dalam merencanakan sistem drainase jalan rayaagar memenuhi persyaratan keandalan teknis dan ekonomis.

1.1.2. Petunjuk ini bertujuan sebagi pembimbing secara prinsip teknis dalam mendesain drainase jalan, sehingga dapat dicapai suatu keseragaman dalam cara mendesain.

1.2. Ruang Lingkup

1.2.1. Buku ini hanya mencakup ketentuan dasar tentang persyaratan teknis untukmendesain drainase jalan raya.

1.2.2. Sehubungan dengan butir 1.2.1 sub bab ini, petunjuk ini menyesuaikan beberapaketentuan perencanaan sistem drainase yang meliputi drainase permukaan.

1.2.3. Pemakaian Petunjuk.Petunjuk ini dapat dipakai bersama-sama dengan Standar lain yang berlaku.

1.3. Definisi dan Istilah

1.3.1. Drainase PermukaanAdalah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian aliran air permukaan.

1.3.2. Drainase Bawah PermukaanAdalah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian aliran air dibawah permukaantanah.

1.3.3. Intensitas Hujan (I)Intensitas hujan adalah besarnya curah hujan maksimum yang akan diperhitungkandalam desain drainase.

1.3.4. Waktu Konsentrasei (TO) Waktukonsentrasi adalah waktu yang diperlukan oleh butiran air untuk bergerak dari titikterjauh pada daerah pengaliran sampai ke titik pembuangan. Dalam perencanaan, waktukonsentrasi minimum biasanya diambil 5 menit.

1.3.5. Debit (Q)Adalah volume air yang mengalir melewati suatu penampang melintang saluran atau jalurair per satuan waktu.

1.3.6. Koefisien Pengaliran (C)Adalah suatu koefisien yang menunjukkan perbandingan antara besarnya jumlah air yangmungkin dialirkan oleh suatu jenis permukaan terhadap jumlah air yang ada.

1.3.7. Desain. Adalah perencanaan teknis.

1

Page 5: drainase permukaan

1.3.8. PerencanaanAdalah kegiatan yang meneakup survai, penyelidikan dan desain.

1.3.9. JapatJalan agregat padat tahan cuaca

II. DRAINASE PERMUKAAN

2.1. Fungsi Drainase Permukaan

Sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya berfungsi sebagaiberikut:

2.1.1. Mengalirkan air hujan/air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan dan selanjutnyadialirkan lewat saluran samping; menuju saluran pembuang akhir.

2.1.2. Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan masuk ke daerahperkerasan jalan.

2.1.3. Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.

2.2. Sistem Drainase Permukaan

Sistem drainase permukaan pada prinsipnya terdiri dari:

2.2.1. Kemiringan melintang pada perkerasan jalan dan bahu jalan. 2.2.2. Selokan samping.

2.2.3. Gorong-gorong.

2.2.4. Saluran penangkap (Catch-drain)

Gambar tentang sistem drainase permukaan terlihat pada lampiran 1 buku ini.

2.3. Prinsip-prinsip Umum Perencanaan Drainase

2.3.1. Daya Guna dan Hasil Guna (Efektif dan Efisien)Perencanaan drainase haruslah sedemikian rupa sehingga fungsi fasilitas drainase sebagaipenampung, pembagi dan pembuang air dapat sepenuhnya berdaya guna dan berhasil guna.

2.3.2. Ekonomis dan Aman.Pemilihan dimensi dari fasilitas drainase haruslah mempertimbangkan faktorekonomis dan faktor keamanan.

2.3.3. Pemeliharnan.Perencanaan drainase haruslah mempertimbangkan pula segi kemudahan dan nilaiekonomis dari pemeliharaan sistem drainase tersebut.

2.4. Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan

2

Page 6: drainase permukaan

2.4.1. Pada daerah jalan yang datar dan lurus.

Penanganan pengendalian air untuk daerah ini biasanya dengan membuat kemiringanperkerasan dan bahu jalan mulai dari tengah perkerasan menurun/ melandai kearah selokansamping.

Besarnya kemiringan balm jalan biasanya diambil 2% lebih besar daripada kemiringanpermukaan jalan. Besarnya kemiringan melintang normal pada perkerasan jalan dapatdilihat ceperti tercantum pada Tabel (1) dibawah ini.

Tabel (1)Kemiringan melintang normal perkerasan jalan

No. Jenis lapis permukaan jalan Kemiringan melintang normal-i(%)

1. beraspal, beton 2% - 3%

2. Japat 4% - 6%

3. Kerikil 3% - 6%

4. Tanah 4% - 6%

Gambar kemiringan melintang bisa dilihat pada lampiran 2 buku ini.

2.4.2. Daerah.Jalan yang lurus pada tanjakan/penurunan.

Penanganan pengendalian air pada daerah ini perlu mempertimbangkan pula besarnyakemiringan alinyemen vertikal jalan yangberupa tanjakan dan turunan; agar supaya aliranair secepatnya bisa mengalir ke selokan samping. Untuk itu maka kemiringan melintangperkerasan jalan disarankan agar menggunakan nilai-nilai maksimum dari Tabel I diatas.

2.4.3. Pada Daerah Tikungan.

Kemiringan melintang perkerasan jalan pada daerah ini biasanya harus mem-pertimbangkan pula kebutuhan kemiringan jalan menurut persyaratan alinyemenhorizontal jalan (lihat buku Geometrik); karena itu kemiringan perkerasan, jalan harusdimulai dari sisi luar tikungan menurun/melandai ke sisi dalam tikungan.Besarnya kemiringan pada daerah ini ditentukan oleh nilai maksimum darikebutuhan kemiringan alinyemen horizontal atau kebutuhan kemiringan menurutkeperluan drainase.Besarnya kemiringan bahu jalan ditentukan dengan kaidah-kaidah seperti pada butir 2.4.1.gambar kemiringan melintang perkerasan/bahu jalan pada daerah tingkungan bisa dilihatpada lampiran 3 buku ini.

3

Page 7: drainase permukaan

2.5. Selokan Samping.

Selokan, samping adalah selokan yang dibuat disisi kiri dan kanan badan jalan.

2.5.1. Fungsi Selokan Samping.

a. Menampung dan membuang air yang berasal dari permukaan jalan.b. Menampung dan membuang air yang berasal dari daerah pengaliran sekitar jalan.c. Dalam hal daerah pengaliran luas sekali atau terdapat air limbah maka untuk itu

harus dibuat sistem drainase terpisah/tersendiri.

2.5.2. Bahan Rangunan Selokan Samping

Pemilihan jenis materal untuk selokan samping umumnya ditentukan oleh besarnyakecepatan rencana aliran air yang akan melewati selokan samping sedemikiansehingga material dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2Kecepatan aliran air yang diizinkan berdasarkan jenis material

Jenis bahan Kecepatan aliran air yang diizinkan (m/detik)

Pasir halusLempung kepasiranLanau aluvialKerikil halus Lempung kokohLempung padatKerikil kasar Batu-batu besarPasangan batu BetonBeton hertulang

0,450,500,600,750,751,101,201,501,501,501,50

Kecepatan aliran air ditentukan oleh sifat hidrolis penampang saluran, salah satunyaadalah kemiringan saluran. Pada Tabel 3 dapat dilihat hubungan antara kemiringanselokan samping dan tipe material yang digunakan.

4

Page 8: drainase permukaan

Tabel 3 Hubungan kemiringan selokan samping (i) dan jenis material

Jenis Material Kemiringan Selokan Sampingi (%)

Tanah Asli Pasir halusNapal kepasiran Lanau aluvial Kerikil halus

Lampung padat/kokohKerikil kasarBatu-batu besar

Pasangan:Pasangan batu BetonBeton bertulang

0 - 5

5 - 10

10

2.5.3. Pematah Arus/Check Dam.

Pada suatu selokan samping yang relatif panjang dan mempunyai kemiringan cukupbesar, kadang-kadang diperlukan pematah arus (check dam) untuk mengurangikecepatan aliran.

Pemasangan jarak check dam (L) biasanya ditentukan sebagai berikut:

1 (%) 6 % 7 % 8 % 9 % 10 % L (M) 16 M 10 M 8 M 7 M 6 M

2.5.4. Penampang Melintang Selokan Samping

Pemilihan tipe penampang melintang selokan samping didasarkan atas : a. Kondisi tanah dasar b. Kedudukan muka air tanahc. Kecepatan aliran air.

Gambar macam-macam tipe selokan samping terlihat pada lampiran 4.

5

Page 9: drainase permukaan

2.5.5. Perhitungan Dimensi Selokan Samping,Dalam garis besar, perencanaan selokan samping mencakup 3 (tiga) tahap proses sebagai berikut:a. Analisis hidrologib. Perhitungan hidrolikac. Gambar Rencana

Analisis hidrologis dilakukan atas dasar data curah hujan, topografi daerah,karakteristik daerah pengaliran serta frekuensi banjir rencana.

Hasil analisis hidrologi adalahBesarnya debit air yang h arus ditampung oleh selokan samping. Selanjutnya atas dasar debityang kita peroleh maka dimensi selokan samping dapat kita rencanakan berdasarkananalisa/perhitungan hidrolika.

2.5.5. a. Rumus untuk menghitung Debit (Q)Biasanya rumus yang digunakan adalah Rational Formula sebagai berikut:

Q = 6,3

I C.I.A

dimana:Q = Debit (m3/met)C = Koefisien pengaliran, seperti pada Tabel 4 dibawah ini. I = Intensitas hujan (mm/jam) dihitung selama waktu konsentrasi

(Tc) untuk periode banjir rencana.A = Luas daerah pengaliran (km2).

Koefisien Pengaliran (C):

Kocfisien pengaliran adalah kocfisicn yang besarnya tergantung pada kondisipermukaan tanah, kemiringan medan, jenis tanah, lamanya hujan di daerahpengaliran.Tabel 4 : Koefisien Pengaliran (c)

Kondisi Permukaan Tanah KoefisienPengaliran (c)

1.Jalan beton dan jalan aspal2.Jalan kerikil & jalan tanah3.Bahu jalan:

- Tanah berbutir halus - Tanah berbutir kasar - Batuan masif keras - Batuan masif lunak

4.Daerah Perkotaan5.Daerah pinggir kota 6.Daerah Industri 7.Permukiman padat8.Permukiman tidak padat9.Taman & kebun 10..Persawahan11.Perbukitan12.Pegunungan

0,70 - 0,950,40 - 0,70

0,40 - 0,650,10 - 0,20

0,70 - 0,850,60 - 0,750,70 - 0,950,60 - 0,700,60 - 0,900,60 - 0,800,40 - 0,600,20 - 0,400,45 - 0,600,70 - 0,800,75 - 0.90

6

Page 10: drainase permukaan

Frekuensi Banjir Rencana:

Frekuensi banjir rencana ditetapkan berdasarkan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan kerusakan terhadap bangunan-bangunan di sekitar jalan akibat banjir.

Dengan asumsi "tingkat kerusakan sedang" masih dianggap wajar, maka frekuensibanjir rencana untuk selokan samping dipilih 5 tahun.

Luas Daerah Pengaliran (A)

Batas-batas daerah pengaliran ditetapkan berdasarkan peta topografi, padaumumnya dalam skala 1 : 50.000 - 1 : 25.000. Jika luas daerah pengaliranrelatip kecil diperlukan peta dalam skala yang lebih besar.

Dalam praktek sehari-hari, sering terjadi, tidak tersedia peta topography ataupunpeta pengukuran lainnya yang memadai sehingga menetapkan batas daerahpengaliran merupakan suatu pekejaan yang sulit.

Jika tidak memungkinkan memperoleh peta topography yang memadai, asumsiberikut dapat dipakai sebagai bahan pembanding.

L = Batasdaerah pengaliranyang diperhitungkan

2.5.5. b. Rumus untuk menghitung dimensiRumus umum yang dipakai untuk menghitung dimensi adalah sebagai berikut:

F = VQ

Dimana : F = Luas penampang basah (m2)Q = Debit (m3/dt)V = Kecepatan aliran (m/dt)

Kecepatan aliran (V) dapat dihitung dengan menggunakan Rumus Manning:

V = ni

(R) 2/3 (I) 1/2

7

Page 11: drainase permukaan

Dimana : V = Kecepatan alirann = Koefisien kekasaran dinding menurut Manning

R = PF

= jari – jari hidraulis (m)

F = luas penampang basah (m2)p = keliling penampang basah (m)

i = Kemiringan selokan samping

Harga koefisien kekasaran dinding (n) menurut Manning bisa dilihat dari tabeldi bawah ini.

Tabel 6

8

Page 12: drainase permukaan

Harga R dari Rumus ManningR 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

0.0 0.000 0.046 0.074 0.097 0.117 0.136 0.153 0.170 0.186 0.2010.1 0.215 0.229 0.243 0.256 0.269 0.282 0.295 0.307 0.319 0.3310.2 0.342 0.353 0.364 0.375 0.386 0.397 0.407 0.418 0.428 0.4380.3 0.448 0.458 0.468 0.477 0.487 0.497 0.506 0.515 0.525 0.5340.4 0.534 0.552 0.561 0.570 0.578 0.587 0.596 0.604 0.613 0.6220.5 0.630 0.638 0.637 0.655 0.663 0.679 0.679 0.687 0.695 0.7050.6 0.711 0.719 0.727 0.735 0.743 0.750 0.758 0.763 0.773 0.7810.7 0.788 0.788 0.796 0.803 0.811 0.818 0.832 0.840 0.847 0.8550.8 0.862 0.869 0.876 0.893 0.890 0.897 0.904 0.911 0.918 0.9250.9 0.932 0.932 0.939 -.946 0.953 0.960 0.973 0.980 0.987 0.9931.0 1.000 1.007 0.013 1.020 1.027 1.033 1.040 1.046 1.053 1.0591.1 1.065 1.065 1.072 1.078 1.085 1.091 1.097 1.110 1.119 1.1231.2 1.129 1.136 1.142 1.148 1,154 1.160 1.167 1.173 1.179 1.1851.3 1.191 1.197 1.203 1.209 1.215 1.224 1.227 1.233 1.123 1.2451 .4 1.251 1.257 1.263 1.269 1.275 1.281 1.287 1.293 1.299 1.3051.5 1.310 1.316 1.322 1.328 1.334 1.339 1.345 1.351 1.357 1.3621.6 1.368 1.374 1.379 1.385 1.391 1.396 1.402 1.308 1.413 1.4191.7 1.424 1.430 1.436 1.441 1.447 1.452 1.458 1.463 1.469 1.4741.8 1.480 1.485 1.491 1.496 1.502 1.507 1.513 1.518 1.523 1.5291.9 1.534 1.539 1.545 1.550 1.556 1.561 1.566 1.571 1.577 1.5822.0 1.587 1.593 1.598 1.603 1.608 1.613 1.619 1.624 1.629 1.6342.1 1.639 1.645 1.650 1.655 1.660 1.665 1.671 1.676 1.681 1.6862.2 1.691 1.697 1.702 1,707 1.71.2 1.717 1.722 1.727 1.732 1.7372.3 1.742 1.747 1.752 1.757 1.762 1.767 1.772 1.777 1.782 1.7872 .4 1.792 1.797 1.802 1.807 1.812 1.817 1.822 1.827 1.832 1.8372.5 1.842 1.847 1.852 1.857 1.862 1.867 1.871 1.876 1.881 1.8862.6 1.891 1.896 1.900 1.905 1.910 1.915 1.920 1.925 1.929 1.9342.7 1.939 1.944 1.949 1.953 1.958 1.963 1.968 1.972 1.977 1.9822.8 1.987 1.992 1.996 2.001 2.006 2.010 2.015 2.020 0.024 0.0292.9 2.034 2.038 2.043 2.048 2.052 2.057 2.062 2.066 2.071 2.0753.0 2.080 0.285 2.089 2.094 2.099 2.103 2.108 2.112 2.117 2.1223.1 2.126 2.131 2.135 2.140 2.144 2.149 2.153 2.158 2.163 2.1673.2 2.172 2.176 2.180 2.185 2.190 2.194 2.199 2.203 2.208 2.2123.3 2.217 2.221 2.226 2.230 2.234 2.239 2.243 2.248 2.252 2.2573.4 2.261 2.265 2.270 2.274 2.279 2.283 2.288 2.292 2.296 2.3013.5 2.305 2.310 2.314 2.318 2.323 2.327 2.331 2.336 2.340 2.3453.6 2.349 2.353 2.358 2.362 2.366 2.371 2.375 2.379 2.384 2.3883.7 2.392 2.397 2.401 2.405 2.409 2.414 2.418 2.422 2.427 2.4313.8 2.435 2.439 2.444 2.448 2.452 2.457 2.461 2.465 2.469 2.4743.9 2.478 2.482 2.486 2.490 2.495 2.499 2.503 2.507 2.511 2.5164.0 2.520 2.524 2.528 2/532 2.537 2.541 2.545 2.549 2.553 2.5584.1 2.562 2.566 2.570 2.574 2.579 2.583 2.587 2.591 2.595 2.5994.2 2.603 2.607 2.611 2.616 2.620 2.624 2.628 2.632 2.636 2.6404.3 2.644 2.648 2.653 2.657 2.661 2.665 2.669 2.673 2.677 2.6814.4 2.685 2.689 2.693 2.698 2.702 2.706 2.710 2.714 2.718 2.7224.5 2.726 2.730 2.734 2.738 2.742 2.746 2.750 2.754 2.758 2.7624.6 2.766 2.770 2.774 2.778 2.782 2.786 2.790 2.794 2.798 2.8024.7 2.806 2.810 2.814 2.818 2.822 2.826 2.830 2.834 .2.838 2.8424.8 2.846 2.850 2.854 2.858 2.862 2.865 2.869 2.873 2.877 2.8814.9 2.885 2.889 2.893 2.897 2.901 2.904 2.908 2.912 2.916 2.920

9

Page 13: drainase permukaan

Tabel 7 Harga-Harga I1/2 dari Rumus Manning

---------0 ----- 1 ---- 2 ---- 3 ---- 4 ----5 ----- 6 ----7 ------8 -----90.0001 0.01000 0.01049 0.01095 0.01140 0.01183 0.01225 0.01265 0.01304 0.01342 0.013780.0002 0.01414 0.01449 0.01483 0.01517 0.01549 0.01581 0.01612 0.01643 0.01673 0.017030.0003 0.01732 0.01761 0.01789 0.01817 0.01844 0.01871 0.01897 0.01924 0.01949 0.019750.0004 0.02000 0.02025 0.02049 0.02074 0.020018 0.02121 0.02145 0.02168 0.02191 0.022140.0005 0.02236 0.02258 0.02280 0.02302 0.02324 0.02345 0.02366 0.02387 0.02408 0.02429

0.0006 0.02449 0.02470 0.02490 0.02510 0.02530 0.02550 0.02569 0.02588 0.02608 0.026270.0007 0.02646 0.02665 0.02683 0.02702 0.02720 0.02739 0.02757 0.02775 0.02793 0.028110.0008 0.02828 0.02846 0.02864 0.02881 0.02898 0.02915 0.02933 0.02950 0.02966 0.029830.0009 0.03000 0.03017 0.03033 0.03050 0.03066 0.03082 0.03098 0.03114 0.03230 0.031460.0010 0.03162 0.03178 0.03194 0.03209 0.03225 0.03240 0.03256 0.03271 0.03286 0.03302

0.001 0.03162 0.03317 0.03464 0.03606 0.03742 0.03873 0.04000 0.04123 0.04243 0.043590.002 0.04472 0.04583 0.04690 0.04796 0.04899 0.05000 0.05099 0.05196 0.05292 0.053850.003 0.05477 0.05568 0.05657 0.05745 0.05831 0.05916 0.06000 0.06083 0.06164 0.062450.004 0.06325 0.06402 0.06557 0.06481 0.06633 0.06708 0.06782 0.06856 0.06928 0.070000.005 0.0707 1 0.07141 0.07211 0.07280 0.07348 0.07416 0.07483 0.07550 0.07616 0.07681

0.006 0.07746 0.07810 0.7874 0.07937 0.08000 0.08062 0.080124 0.08185 0.08246 0.083070.007 0.08367 0.08426 0.08485 0.08544 0.08602 0.08660 0.08718 0.08775 0.088880.008 0.8944 0.09000 0.09055 0.09110 0.09165 0.09220 0.09274 0.09327 0.09381 0.094340.009 0.09487 0.09539 0.09592 0.09644 0.09644 0.09747 0.09798 0.09849 0.09899 0.099500.010 0.10000 0.10050 0.10100 0.10149 0.10198 0.10247 0.10296 0.10344 0.10392 0.10440

0.01 0.1000 0.1049 0.1095 0.1149 0.1183 0.1225 0.1265 0.1304 0.1342 0.13780.02 0.1414 0.1449 0.1483 0.1517 0.1549 0.1581 0.1612 0.1643 0.1673 0.17030.03 0.1732 0.1761 0.1789 0.1817 0.1844 0.1871 0.1897 0.1924 0.1949 0.19750.04 0.2000 0.2025 0.2049 0.2074 0.2098 0.2121 0.2145 0.2168 0.2191 0.22140.05 0.2236 0.2258 0.2280 0.2302 0.2324 0.2345 0.2366 0.2387 0.2408 0.2429

0.06 0.2449 0.2470 0.2490 0.2510 0.2530 0.2550 0.2569 0.2588 0.2608 0.26270.07 0.2616 0.2665 0.2683 0.2702 0.2720 0.2739 0.2757 0.2775 0.2793 0.28110.08 0.2828 0.2846 0.2864 0.2881 0.2898 0.2915 0.2933 0.2950 0.2966 0.29830.09 0.3000 0.3017 0.3033 0.3050 0.3066 0.3082 0.3098 0.3114 0.3130 0.31460.10 0.3162 0.3178 0.3194 0.3209 0.3225 0.3240 0.3256 0.3271 0.3286 0.3302

10

Page 14: drainase permukaan

1.6. Gorong-Gorong

2.6.1. Fungsi

Fungsi gorong-gorong adalah mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya. Untuk itudesainnya harus juga mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur supaya gorong-gorongdapat berfungsi mengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dantimbunan tanah.

2.6.2. Tipe/Jenis Konstruksi.

Mengingat fungsinya maka gorong-gorong disarankan dibuat dengan tipe konstruksi yangpermanen (pipa/kotak beton, pasangan batu, armco) dan desain umur rencana 10 tahun.

2.6.3. Komposisi Gorong-gorong

Bagian utama gorong-gorong terdiri atas:a. Pipa : kanal air utama.b. Tembok kepala: Tembok yang menopang ujung dan lereng jalan.

Tembok penahan yang dipasang bersudut dengan tembok kepala, untuk menahanbahu dan kemiringan jalan.

c. Apron (dasar): Lantai dasar dibuat pada tempat masuk untuk mencegah terjadinya erosi dan dapat

berfungsi sebagai dinding penyekat lumpur.

Bentuk gorong-gorong umumnya tergantung pada tempat yang ada dan tingginya timbunan.

2.6.4 Penempatan Gorong-gorong

Dalam perencanaan jalan, penempatan dan penentuan jumlah gorong-gorong harusdiperhatikan terhadap fungsi dan medan setempat. Agar dapat berfungsi dengan baik,maka gorong-gorong ditempatkan pada :a. Lokasi jalan yang memotong aliran air.b. Daerah cekung, tempat air dapat menggenang.c. Tempat kemiringan jalan yang tajam tempat air dapat merusak lereng dan badan

jalan.d. Kedalaman gorong-gorong yang aman terhadap permukaan jalan minimum 60 cm.

Disamping itu juga harus memperhatikan faktor-faktor lain sebagai bahan pertimbangan, yaitu:- aliran air alamiah- tempat air masuk- sudut yang tajam pada hagian pengeluaran (out let)

Dengan memperhatikan faktor tersebut maka penempatan gorong-gorong disarankanuntuk daerah datar. Disarankan dengan jarak maksimum 300 m.

2.6.5. Penentuan Dimensi Gorong-gorong

a. Untuk menentukan dimensi gorong-gorong dapat dipakai.rumus :

11

Page 15: drainase permukaan

a = Luas penampang m2

a =VQ

Q = Debit (m3/dt)

V = Kecepatan aliran (m/dt)

Dimana :

Q = 6,3

1C.I.A. (Rumus Rational)

V = n1

. R 2/3 . 11/2 (Rumus Manning)

(Lihat perencanaan saluran samping jalan halaman 8).

b. Pendekatan lain untuk menentukan ukuran gorong-gorong (Lihat halaman 19).

2.7. Penyederhanaan Desain Penampang Saluran Samping

Untuk desain penampang saluran samping jalan yang berfungsi lokal dengan menggunakanTabel 8 dan Tabel 9 dengan berbagai panjang saluran dan kemiringan.

2.7.1. Penampang saluran samping jalan tanpa pasangan.

Ketentuan-ketentuan untuk menentukan dimensi saluran samping tanpa pasangan :a. Luas minimum penampang saluran samping tanpa pasangan adalah 0,50 m2.b. Tinggi minimum saluran (T) adalah 50 cm.

Berdasarkan asumsi-asumsi untuk mendapatkan debit air (Q) dan ketentuan - ketentuanumum untuk menentukan dimensi saluran samping tanpa pasangan, maka dapat dihitung penampangsaluran samping.

Tabel 8 didapat herdasarkan pada harga lebar dasar saluran (D) 50 cm dan kemiringandasar saluran 1 : 1, Untuk lebar dasar saluran (D) dan kemiringan saluran yang berbeda, tabel 6.1 dapat digunakan dengan catatan luas penampang yang didapat dari basil Tabel 8 dan ketentuan-ketentuan umum untuk menentukan dimensi saluran samping tetap terpenuhi.

12

Page 16: drainase permukaan

Tabel 8 Tinggi Saluran Samping jalan taapa pasangan (T)

(Dengan lebar dasar saluran (D) 50 cm)

L=100 m L=200 m L=300 m L=400mT (%) Tinggi(cm) Tinggi(cm) Tinggi(cm) Tinggi(cm)

(Kemiringan Saluran) (Luas Cm2) (Luas Cm2) (Luas Cm2) (Luas Cm2)50 60 70 80

0 - 1 (5000) (6600) (8400) (10400)

50 50 60 701-2 (5000) (6600) (6600) (8400)

50 50 50 502-5 (5000) (5000) (5000) (6600)

50 50 50 505-10 (5000) (5000) (5000) (5000)

L = PANJANG SALURAN

2.7.2. Penampang saluran samping jalan dengan pasangan

Ketentuan-ketentuan umum untuk menentukan dimensi saluran jalan denganpasangan:a. Luas minimum penampang saluran samping dengan pasangan adalah 0.50 m2.b. Tinggi minimal saluran (T) adalah 70 cm.

Berdasarkan asumsi untuk mendapatkan debit air (Q) dan ketentuan-ketentuan umumuntuk mendapatkan dimensi saluran samping dengan pasangan, maka dapatdihitung penampang saluran samping.

Tabel 9 didapat berdasarkan pada lebar dasar saluran (D) 70 cm. Untuk lebar dasarsaluran (D) dan kemiringan saluran yang berbeda, Tabel 9 dapat digunakandengan catatan, luas penampang yang didapat dari Tabel 8 dan ketentuan-ketentuan umum untuk mendapatkan dimensi saluran samping tetap terpenuhi.

13

Page 17: drainase permukaan

Tabel 9 Tinggi saluran samping jalan dengan pasangan tegak (T)

(Dengan lebar dasar saluran (D) 70 cm)

L=100 m L=200 m L=300 m L=400mI (%) Tinggi(cm) Tinggi(cm) Tinggi(cm) Tinggi(cm)

(Kemiringan Saluran) (Luas Cm2) (Luas Cm2) (Luas Cm2) (Luas Cm2)

0-170

(4900)80

(5600)90

(6800)100

(7000)

1-270

(4900)70

(4900)80

(5600)90

(6300)

2-570

(4900)70

(4900)70

(4900)70

(5600)

5-1070

(4900)70

(4900)70

(4900)70

(4900)

L = PANJANG SALURAN

2.7.3. Penentuan Gorong-gorong

Pendekatan lain untuk menentukan ukuran gorong-gorong dan saluran kecil atauukuran jembatan yang mempunyai bentang < 12 m (bukaan saluran tidakmelebihi 30 m2), dapat menggunakan Rumus Talbot:

a = 0,183 r A3

dimana :

a = luas saluran gorong-gorong (m2)r = kocfisicn pengaliran

= 1 untuk daerah pegunungan= 0,75 untuk daerah perbukitan= 0,50 untukd aerah bergelombang= 0,25 untuk daerah datar

A = luas daerah pengaliran (HA)

- Dimensi minimum untuk luas saluran/gorong-gorong adalah 1,13 m2 atau 0,60 cm.

- Tabel 2.7.3. berikut ini akan memberikan luas saluran secara mudah untuk bermacam-macam keadaan medan dan luas daerah pengaliran yang didasarkan pada RumusTalbot.

14

Page 18: drainase permukaan

a=LUAS SALURAN UNTUK GORONG-GORONG (NP)

A=Was Pada Daerah Pada Daerah Pada Daerah Pada DaerahDrainase Pegunungan Berbukit Bergelombang Rata

(ha) (r=1) (r=0,75) (r=0,50) (r=0,25)10 1,13 1,13 1,13 1,13

20 1,73 1,29 1,13 1,13

30 1,36 1,76 1,17 1,13

40 2,91 2,19 1,45 1,13

50 3,34 2,58 1,72 1,13

100 5,79 4,34 2,89 1,45

200 9,73 7,30 3,65 2,43

300 13,19 9,89 6,60 3,30

400 16,37 12,28 8,18 4,09

500 19,35 14,52 9,67 4,84

15

Page 19: drainase permukaan

16

Page 20: drainase permukaan

17

Page 21: drainase permukaan

18

Page 22: drainase permukaan

19

Page 23: drainase permukaan

20

Page 24: drainase permukaan

21

Page 25: drainase permukaan

Lampiran 7

Diagram penentuan debit untuk saluran trapesium kecil(Dengan kemiringan 1 : 1'/')

22

Page 26: drainase permukaan

Diagram penentuan debit untuk saluran trapesium kecil(Dengan kemiringan 1 : 2)

23

Page 27: drainase permukaan

Lampiran 9

Diagram penentuan debit ; untuk saluran trapesium kecil(Dengan kemiringan 1 : 3)

24