tugas drainase

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Sehingga drainase perkotaan harus saling padu dengan sampah, sanitasi dan pengendalian banjir perkotaan. Selain itu semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dengan adanya pemasalahan tersebut muncul keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buangan Oleh karena itu pada setiap perkembangan kota harus diikuti dengan evaluasi dan/atau perbaikan sistem drainase secara menyeluruh, tidak hanya pada lokasi pengembangan tetapi juga daerah sekitarnya yang terpengaruh yaitu dari hulu sampai hilir. 1.2. Tujuan Drainase Drainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan yang berasal dari air hujan maupun 1

Upload: ratika

Post on 01-Sep-2015

54 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tehnik

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangSeiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Sehingga drainase perkotaan harus saling padu dengan sampah, sanitasi dan pengendalian banjir perkotaan. Selain itu semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dengan adanya pemasalahan tersebut muncul keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buanganOleh karena itu pada setiap perkembangan kota harus diikuti dengan evaluasi dan/atau perbaikan sistem drainase secara menyeluruh, tidak hanya pada lokasi pengembangan tetapi juga daerah sekitarnya yang terpengaruh yaitu dari hulu sampai hilir.

1.2. Tujuan DrainaseDrainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Karena suatu kota terbagi-bagi menjadi beberapa kawasan, maka drainase di masing-masing kawasan merupakan komponen yang saling terkait dalam suatu jaringan drainase perkotaan dan membentuk satu sistem drainase perkotaan.

1.3. Manfaat DrainaseDengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh banyak manfaat pada kawasan perkotaan yang bersangkutan, yaitu : Semakin meningkatnya kesehatan, kenyamanan dan keasrian daerah pemukiman khususnya dan daerah perkotaan pada umumnya. Dengan tidak adanya genangan air, banjir dan pembuangan limbah yang tidak teratur, maka kualitas hidup penduduk di wilayah bersangkutan akan menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketentraman seluruh masyarakat.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian DrainaseDrainase adalah suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi, dari suatu kawasan/lahan, sehingga fungsi kawasan tidak terganggu dan dapat difungsikan secara optimal.Drainase perkotaan yaitu suatu sistem drainase yang menangani permasalahan kelebihan air di wilayah perkotaan yang meliputi drainase permukaan dan drainase bawah permukaan.2.2. Jenis DrainaseDrainase perkotaan terbagi menjadi dua, yaitu :1) Drainase air hujan (storm water drainage), yang terletak di atas permukaan tanah2) Drainase air limbah (sewer drainage), yang terletak di bawah permukaan tanah.Adanya pemisahan antara drainase air hujan dan air limbah ini dikarenakan air hujan yang turun ke bumi masih dapat digunakan untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, karena tidak mengandung partikel-partikel atau zat-zat yang merugikan. Sedangkan untuk air limbah yang mengandung partikel-partikel atau zat-zat yang merugikan harus dibuat sistem drainase tersendiri di bawah permukaan tanah, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup mahluk hidup.2.3. Kiat Kiat DrainaseKiat drainase sekarang ini tidak lagi seperti drainase tradisional, yaitu membuang limpasan air hujan secepat nya dengan jalur sependek-pendeknya, yang akan mempercepat datangnya debit puncak aliran dimana banjir akan melanda daerah hilir alirannya. Sekarang kita kenal sistem Drainase Berwawasan Lingkungan yaitu suatu system drainase yang berupaya untuk meniadakan banjir sambil mengatasi pencemaran air tanah secara simultan, sehingga drainase bukan hanya berfungsi membebaskan perkotaan dari serangan banjir tetapi juga bertugas mengatasi pencemaran air tanah.Menurut Hardjosuprapto dalam DrainasePerkotaan 1998, kiat drainase, seperti halnya kiat penataan lingkungan, digolongkan menjadi 2, yaitu : Tindakan yang sifatnya biologis-ekologis, diantaranya adalah melestarikan atau menyediakan daerah hijau sebagai daerah retensi dan peresapan air yang optimal. Tindakan yang sifatnya teknologis-higienis, diantaranya dengan prinsip semua daerah hulu, arus limpasan air hujan yang belum membahayakan atau belum mengganggu lingkungan sebisa mungkin dihambat, diresapkan, atau ditampung dalam kolam retensi sebagai sumber daya imbuhan air tanah dan air permukaan. Dengan demikian maka akan mengurangi arus limpasan kehilir dan dapat mengurangi erosi serta banjir.Drainase konvensional, tidak berwawasan lingkungan karena : Air hujan kurang dimanfaatkan, dibuang begitu saja ke sungai, laut, dll. Seringkali dibutuhkan dana investasi yang sangat besar demi menjamin pengaliran air drainase ini. Saluran besar, waduk, pompa, tanggul dibuat untuk melindungi kawasan perkotaan terhadap banjir. Pencemaran besar-besaran terhadap air tanah oleh limbah domestik, industri bahkan B3 (bahan beracun & berbahaya) tidak teratasi dengan baik, karena system pengolahan air limbah masih terlambat perkembangannya. Air hujan kurang dimanfaatkan untuk mengatasi limbah dan air laut (interusi air laut), padahal sebenarnya air hujan sangat berpotensi untuk mengurangi pencemaran air, paling tidak air laut bisa melarutkan dan megencerkan limbah serta mendesak air laut agar tidak merambah ke daratan. Tetapi system drainase konvensional yang ada tetap megalir sebagai air permukaan dan tidak berbuat apa-apa terhadap pencemaran yang sedang berlangsun g dibawah tanah.Munculnya konsep untuk menadah air hujan dan meresapkannya kedalam lapisan tanah segera mendapat sambuntan posistip dari segenap praktisi lingkungan dan mendapat sebutan Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan.2.4. Permasalahan Drainase PerkotaanPermasalahan- permasalahan Drainase Perkotaan antara lain : Urbanisasi, pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang begitu cepat, yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai , mengakibatkan pemanfaatan lahan perkotaan menjadi acak-acakan, terjadi berubahan tata guna lahan dari daerah retensi dan resapan air menjadi daerah pemukiman, daerah industri (daerah terbangun), . Akibatnya persoalan drainase di perkotaan menjadi sangat kompleks : Limpasan permukaan meningkat, sekaligus menurunnya air yang meresap kedalam tanah, Distribusi air makin timpang antara musim penghujan dan musim kemarau, Debit banjir meningkat, ancaman kekeringan semakin menjadi-jadi. Banjir dan kekeringan telah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Erosi meningkat, material yang tererosi terbawa serta kedalam saluran dan sungai, maka terjadilah pendangkalan dan penyempitan. Perkotaan merupakan pusat segala kigiatan manusia, pusat produsen, pusat perdagangan sekaligus pusat konsumen. Saluran drainase di daerah perkotaan, menerima tidak hanya air hujan tetapi juga air buangan (limbah) rumah tangga & limbah pabrik. Jadi air hujan yang jatuh ke wilayah perkotaan kemungkin an besar telah terkontaminasi dengan limbah2 domestik. Disisi lain pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri menuntut bertambahnya kebutuhan air bersih, yang sampai saat ini masih banyak mengandalkan air tanah, baik air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Ketidak seimbangan antara pengisisn dan pengambilan air tanah ini menyebabkan muka air tanah cenderung semakin turun. Singkat kata air sebagai sumber kehidupan juga berpotensi besar terhadap timbulnya bencana yang merugikan. Bertolak dari permasalahan-permasalahan tersebut, maka konsep dari pengembangan drainase berkelanjutan adalah : Meningkatkan daya guna air Meminimalkan kerugian Memperbaiki & konservasi lingkungan

Gambar. Permasalahan Banjir Kota Pantai dan Elemen-elemennya

2.5. Jenis Lapisan dan Air Dalam TanahAir hujan yang meresap kedalam lapisan tanah poreous tidak tinggal diam melainkan akan bergerak kearah bawah, karena gaya gravitasi bumi.

Zona tidak jenuh air, adalah lapisan tanah dimana sejumlah kecil air melekat pada butiran partikel tanah tetapi tidak mampu mengisi pori tanah. Zona Jenuh air, adalah lapisan tanah dimana sebagian besar air mengisi pori tanah baik sebagai air kapiler dilapisan atas maupun sebagai cadangan air tanah dibagian bawah. Aquifer adalah lapisan tanah porous yang mengandung cadangan air tanah, terdiri dari 2 macam yaitu : Aquifer Terkekang, dibatasi oleh dua buah lapisan tanah yang kedap air, sehingga air tanah yang dikandungnya mengalami kekangan atau bertekanan melebihi tekanan udara luar. Aquifer Tak Terkekang, terletak diatas lapisan tanah kedap air, tetapi dibagian atas, muka airnya bebas sehingga tidak mengalami kekangan (muka air phreatik). Tentu saja tekanannya sama dengan tekanan atmosfir. .

BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanFaktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sistem drainase untuk mengatasi permasalahan-permasalahan drainase perkotaan khususnya kota pantai, antra lain : Peningkatan debit Penyempitan & Pendangkalan saluran Reklamasi Amblasan tanah Limbah, sampah dan pasang surut.

3.2. Saran Setiap perkembangan kota harus diikuti dengan evaluasi dan atau perbaikan sistem drainase secara menyeluruh, tidak hanya pada lokasi pengembangan tetapi juga daerah sekitarnya yang terpengaruh. Dibutuhkan usaha-usaha komprehensif & integrative yang meliputi seluruh proses baik yang bersifat struktural maupun non-struktural untuk mencapai tujuan. Prioritas utama kegiatan harus ditujukan untuk pengaliah limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan (Rainfall Reduction Facilities).

1