tugas dr suyanto

5
Nefropati diabetik adalah sindrom klinis pada pasien diabetes melitus yang ditandai dengan albuminuria menetap (>300 mg/24 jam) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dan penurunan LFG (laju filtrat glomerulus).1,2 Mikroalbuminuria didefinisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg per hari dan dianggap sebagai prediktor penting untuk timbulnya nefropati diabetik.1 Diagnosis nefropati diabetik dimulai dari dikenalinya albuminuria pada pasien DM, baik tipe 1 maupun tipe 2. Laju ekskresi albumin urin <30>300 mg/hari atau >200 µg/menit. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan 2-3 spesimen urin dalam 3-6 bulan. Jika 2 dari 3 tes positif ,maka diagnosis mikroalbuminuria dapat ditegakkan Mogensen membagi 5 tahapan nefropati diabetik, yaitu :1,2,5,8,9,10 a. Tahap 1 Terjadi hipertrofi dan hiperfiltrasi pada saat diagnosis ditegakkan. Laju filtrasi glomerolus dan laju ekskresi albumin dalam urin meningkat. b. Tahap 2 Secara klinis belum tampak kelainan yang berarti, laju filtrasi glomerolus tetap meningkat, ekskresi albumin dalam urin dan tekanan darah normal. Terdapat perubahan histologis awal berupa

Upload: ferrycwirawan

Post on 24-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

NEFROPATIK DIABETIKNEFROPATIK DIABETIKNEFROPATIK DIABETIK

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Dr Suyanto

Nefropati diabetik adalah sindrom klinis pada pasien diabetes melitus yang ditandai

dengan albuminuria menetap (>300 mg/24 jam) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun

waktu 3 sampai 6 bulan yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dan penurunan

LFG (laju filtrat glomerulus).1,2

Mikroalbuminuria didefinisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg per hari dan

dianggap sebagai prediktor penting untuk timbulnya nefropati diabetik.1

Diagnosis nefropati diabetik dimulai dari dikenalinya albuminuria pada pasien DM, baik tipe 1

maupun tipe 2. Laju ekskresi albumin urin <30>300 mg/hari atau >200 µg/menit. Sebaiknya

dilakukan pemeriksaan 2-3 spesimen urin dalam 3-6 bulan. Jika 2 dari 3 tes positif ,maka

diagnosis mikroalbuminuria dapat ditegakkan

Mogensen membagi 5 tahapan nefropati diabetik, yaitu :1,2,5,8,9,10

a. Tahap 1

Terjadi hipertrofi dan hiperfiltrasi pada saat diagnosis ditegakkan. Laju filtrasi glomerolus dan

laju ekskresi albumin dalam urin meningkat.

b. Tahap 2

Secara klinis belum tampak kelainan yang berarti, laju filtrasi glomerolus tetap meningkat,

ekskresi albumin dalam urin dan tekanan darah normal. Terdapat perubahan histologis awal

berupa penebalan membrana basalis yang tidak spesifik. Terdapat pula peningkatan mesangium

fraksional.

c. Tahap 3

Pada tahap ini ditemukan mikroalbuminuria. Laju filtrasi glomerulus meningkat atau dapat

menurun sampai derajat normal. Laju ekskresi albumin dalam urin adalah 30-300 mg/24 jam.

Tekanan darah mulai meningkat. Secara histologis, didapatkan peningkatan ketebalan membrana

basalis dan volume mesangium fraksional dalam glomerulus.

d. Tahap 4

Merupakan tahap nefropati yang sudah lanjut. Perubahan histologis lebih jelas, juga timbul

hipertensi pada sebagian besar pasien. Sindroma nefrotik sering ditemukan pada tahap ini. Laju

Page 2: Tugas Dr Suyanto

filtrasi glomerulus menurun, sekitar 10 ml/menit/tahun dan kecepatan penurunan ini

berhubungan dengan tingginya tekanan darah.

e. Tahap 5

Timbulnya gagal ginjal terminal.

Table 2.1. Derajat Nefropati Diabetik: Cutoff Values dari Albumin Urin untuk Diagnosis dan

Karakteristik Klinis yang Utama5,7

Derajat Cut Off Values

Albuminuria

Karakteristik Klinis

Mikroalbuminuria 20-199 µg/mnt - Nocturnal

- Peningkatan tekanan

darah

30-299 mg/24 jam Peningkatan trigliserida,

kolesterol total, LDL, dan

asam lemak jenuh

30-299 mg/g* Peningkatan jumlah

komponen sindrom

metabolik

- Disfungsi endotel

- Berhubungan dengan

retinopati diabetik,

amputasi, dan penyakit

kardiovaskuler

- Peningkatan mortalitas

kardiovaskuler

- LFG stabil

Macroalbuminuria† ≥200 µg/mnt Hipertensi

≥300 mg/24 jam Peningkatan trigliserida

kolesterol total dan LDL

>300 mg/g* - Asimptomatik

Page 3: Tugas Dr Suyanto

- Iskemik miokardial

- Penurunan LFG yang

progresif

The KDOQI stages of kidney disease are:

Stage GFR* Description Treatment stage

1 90+ Normal kidney function but urine findings or structural abnormalities or genetic trait point to kidney disease

Observation, control of blood pressure. More on management of Stages 1 and 2 CKD.

2 60-89 Mildly reduced kidney function, and other findings (as for stage 1) point to kidney disease

Observation, control of blood pressure and risk factors. More on management of Stages 1 and 2 CKD.

3A3B

45-5930-44

Moderately reduced kidney function Observation, control of blood pressure and risk factors. More on management of Stage 3 CKD.

4 15-29 Severely reduced kidney function Planning for endstage renal failure. More on management of Stages 4 and 5 CKD.

5 <15 or on dialysis

Very severe, or endstage kidney failure (sometimes call established renal failure)

Treatment choices. More on management of Stages 4 and 5 CKD.

Page 4: Tugas Dr Suyanto

Koma Hiperosmotik Hiperglikemik Non-KetotikGula darah >600mg/dLpH > 7.30Kadar bikarbonat > 15Keton pada urine atau serum negative atau sedikitOsmolaritas serum efektif > 320Anion gap bervariasiKeasadaran stupor, koma