the epoch times indonesia edisi 191

10
The Epoch Times INTERNATIONAL A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD Keputusan pengadilan Hong Kong pada tanggal 9 Maret 2011 lalu, berhasil menggugur- kan keputusan Departemen Imigrasi RRT yang menolak masuknya anggota inti Grup Seni Pertunjukan Shen Yun ke Hongkong, tahun lalu. “Keputusan ini merupakan langkah menggembirakan menuju terjamin- nya kebebasan budaya dan sekaligus juga membatasi pengaruh Departemen Imigrasi,” kata Ketua Pengawas Hak Asasi Manusia Hong Kong, Chong Yiu Kwong. “Saya senang dengan keputusan pengadilan ini. Saya merasa bahwa pu- tusan pengadilan cukup adil. Putusan menempatkan batasan terhadap kuasa kebijaksanaan Departemen Imigrasi,” kata Chong. “Setelah putusan pengadil- an, Imigrasi tidak bisa lagi sembrono dan tidak layak menolak orang lain un- tuk masuk ke Hong Kong.” Kasus hukum ini diajukan oleh EpochGroup — promotor pertunjukan Shen Yun — terhadap direktur Departe- men Imigrasi RRT, setelah ia menolak enam anggota senior grup untuk masuk ke Hongkong, hanya selang tujuh hari sebelum pertunjukan dimulai pada bu- lan Januari 2010 lalu. Grup Kesenian Shen Yun yang ber- basis di New York, AS, dikenal sebagai grup tarian klasik Tiongkok, yang telah melakukan pertunjukan di berbagai ne- gara di dunia. Dan pada tanggal 27-31 Januari 2010 lalu, mendapat undangan dari EpochGroup untuk tampil di tujuh pertunjukan di Teater Lyric, Hongkong, sebelum akhirnya dibatalkan karena “penolakan” imigrasi terhadap enam anggota intinya tersebut. bersambung ke hal 7 Hongkong Tolak Intervensi PKT Grup Seni Pertunjukan Shen Yun New York tampil di Lincoln Center, Minggu, 16 Januari 2011. Lincoln Center adalah pusat pertunjukan seni terbesar di dunia, dengan lebih dari selusin teater, dan ruang konser dari semua ukuran. Tiket pertunjukan malam itu terjual habis. (DAI BING / EPOCH TIMES) Dalam Menghadapi Gempa Sekalipun, Orang Jepang Tetap Tertib Otak Manusia vs Komputer Mampukah Chip Melahirkan Kehidupan? Video selengkapnya aksi Deng Shaohua dapat dilihat di http://www.epochtimes.co.id/video1. php?id=772 SONYA BRYSKINE The Epoch Times Gempa dahsyat berkekuatan 9,0 skala ritcher yang menghantam Jepang pada 11 Maret lalu telah memecahkan rekor seja- rah gempa Jepang. Namun pada prime time terjadinya bencana, terkihat jelas keunggu- lan kualitas watak yang ditunjukkan warga Jepang. Mulai dari pemerintah hingga rakyat kecil, dalam menghadapi krisis, terlihat penuh ketenangan, keterbukaan dan ketertiban, se- hingga membuat kagum masyarakat dunia. Pasca gempa yang mengguncang, warga Jepang tidak panik, dan keamanan masih ter- jaga dengan baik. Tidak terjadi kekacauan, kepanikan, maupun penjarahan seperti yang terjadi di banyak negara lain. Dalam krisis, tingginya kualitas diri warga Jepang yang taat hukum tergambar dengan jelas. Terkait gempa, media Jepang telah menunjukkan profesionalisme media dan di- siplin diri taraf tinggi. Dengan tenang, tanpa hasutan-hasutan sensasional, media Jepang melaporkan situasi bencana yang relevan. Selain menyampaikan informasi yang tepat dari pemerintah, juga membuat seluruh warga Jepang yang melihat televisi mengetahui jelas situasi yang terjadi di negerinya. Merujuk pada fasilitas anti gempa yang kokoh, selain daerah episentrum (pusat) gem- pa dan situasi bencana yang ditimbulkan tsu- nami, tidak terdengar kejadian gedung yang hancur hingga luluh lantak. Hal ini menun- jukkan konstruksi Jepang betul-betul mampu menahan hantaman gempa super besar. Penanganan krisis pemerintah pun sangat terkendali. Sekitar tiga jam pasca gempa, ber- tempat di kediaman resmi PM Jepang, didiri- kan pusat penanggulangan darurat. Dua jam kemudian Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan dengan nada tenang menyerukan kepada warga Jepang agar tetap tabah. Dan mekanisme penanggulangan gempa, dan tindakan penyela- matan terus digerakkan. Pasca gempa terdahsyat dalam sejarah negeri matahari terbit itu, sikap yang diam- bil pemerintah Jepang sangat terbuka dan tidak memiliki dalih apapun demi melindungi “martabat kenegaraan.” Bahkan ini pertama kalinya pemerintah Jepang dengan inisiatif menyatakan kesediannya untuk menerima bantuan asing. Pasca gempa di Jepang, pemerintah mem- bebaskan biaya untuk fasilitas telepon umum, mesin minuman otomatis dan pembelian ma- kanan dan air di super market juga digratis- kan. bersambung ke hal 7 CHEN YILIAN The Epoch Times Pada 16 Februari 2011, selama 3 hari berturut-turut, digelar ajang duel antara manusia vs mesin. P eserta manusia yang berpartisipasi dalam duel kecerdasan ini adalah Ken Jennings yang sempat me- mecahkan rekor 74 kali keme- nangan berturut-turut, dan Brad Rutter, yang pernah meraih hadiah sebesar 3,25 juta dolar AS. Keduanya berpartisipasi dalam duel itu bukan hanya demi meraih hadiah 1 juta dolar AS, tapi juga demi ke- hormatan umat manusia. Pada tahun 1997, Super Computer buatan IBM, yaitu “Deep Blue”, setelah melalui 6 kali pertarungan sengit, akhirnya berhasil mengalahkan juara dunia catur saat itu, Kasparov. Untuk duel pada tahun ini, IBM men- ciptakan Super Computer terbaru yang diberi nama Watson”, yang diberi nama sesuai dengan pendiri IBM yakni Thomas J. Watson. Ia tidak hanya dapat mengenali bahasa manusia, juga dapat menganalisa nada bahasa yang menyindir, teka-teki, susunan kalimat, tanda baca, bait-bait da- lam sastra, dan logika-logika lainnya, serta dapat juga meniru kemampuan berpikir manusia melalui serangkaian angka un- tuk mendapatkan jawaban yang tepat, lalu menjawab dengan bahasa manusia. Dikerjakan selama 4 tahun, produk pi- ranti keras kreasi IBM ini berbobot setara dengan 10 unit lemari es, dan menjadikan- nya sebagai “monster” yang dapat melaku- kan perhitungan sebanyak 80 triliyun kali dalam satu detik. Dan duel manusia vs komputer di tahun ini akhirnya lagi-lagi dimenangkan oleh pihak komputer, yang diwakili Watson. Menghadapi kekalahan manusia untuk kedua kalinya terhadap komputer, banyak orang kembali merasakan khawatir. Takut pada akhirnya komputer akan mengendalikan dan memusnahkan manusia. Meskipun ada “3 aturan utama” yang ditanamkan pada chip robot, untuk mence- gah ancaman yang ditimbulkan oleh kom- puter terhadap manusia, dan meskipun robot saat ini belum memiliki kemampuan berpikir independen, namun manusia tidak boleh lengah akan hal ini. Manusia terbentuk dari sel, pikiran manusia terbentuk dari sel syaraf, tapi itu hanyalah salah satu wujud dari kehidupan dan kecerdasan. Di tengah alam jagad raya ini, siapa yang dapat memastikan bahwa setiap kehidupan eksis dengan wujud yang sama seperti ini? Cukup dengan tata surya kita saja sebagai contoh, yang terbentang sejauh 100.000 tahun cahaya, memiliki sistem bintang sebanyak lebih dari 100 milyar buah, siapa yang dapat menyang- kal bahwa di luar sana tidak ada kehidupan yang memiliki kecerdasan? (lie) WEN HUA The Epoch Times Manusia Kuat Dari Chong Qing Membabat 37 Bata Dalam Tempo 52 Detik Deng Shaohua, seorang praktisi amatir ilmu Qigong aliran keras dengan tinggi badan hanya sekitar 1,60 meter, yang ber- domisili di Chong Qing, semenjak usia 15 tahun, secara otodidak telah menggembleng dirinya dengan Ilmu Telapak Besi. Pria yang kini berusia 42 tahun itu bisa dengan mudah “membelah” batu bata dan meng- hancurkan biji kenari yang keras dengan tangan kosong. Pada suatu sore di awal Maret 2011, Deng Shaohua melakukan demo dengan dibantu dua rekan kerjanya yang bertugas untuk menyodori bata. Total terdapat 37 buah batu bata merah. Dan di bawah sa- betan tangan kanannya, mereka terputus menjadi 2 potong satu demi satu. Hanya dibutuhkan waktu 52 detik, maka 37 bata itu sudah terbabat patah hingga tuntas. Deng Shaohua mengatakan, lantaran so- doran rekan kerjanya terlalu pelan sehingga membuang waktu. Menurutnya, di bawah kondisi normal, rata-rata tidak sampai 1 de- tik ia sudah bisa mematahkan 1 buah bata. Latihan dalam jangka panjang membuat telapak tangan kanan dan pertumbuhan ototnya luar biasa subur. Setelah diukur, ketebalan telapak kanannya 6 cm, padahal ketebalan telapak orang biasa hanya sekitar 3 cm. Deng Shaohua adalah seorang petugas after-sales perusahaan telpon genggam. Di mata rekan kerjanya, ia merupakan seorang senior yang ramah dan bertenaga super kuat. Rekannya berkisah, suatu kali 2 rekan kerja sedang memindahkan sebuah brankas berbobot 120 kg, setelah berhasil meng- geser 5-6 meter, mereka telah kehabisan tenaga. Dan Shaohua yang kebetulan lewat membantu mengangkat brankas itu sendi- rian dengan dipikul di atas pundaknya. Deng Shaohua bercerita, ketika baru memasuki kota, ia sering diganggu para preman. Ia sering dipukuli, namun tidak pernah membalas, dengan alasan, pertama: Berkelahi dengan orang tidak sesuai dengan akhlak Wu Shu, kedua: Ia juga khawatir me- lukai orang lain. Rekannya berkata, Deng Shaohua selamanya tidak pernah marah ke- pada para rekan kerjanya, terlebih kepada para pelanggan, ia sangat menjaga etika dan sopan santun. (whs) The Epoch Times Sidang tahunan Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok. Mengum- pulkan seluruh pejabat PKT dari berbagai tingkat di Tiongkok dan para penerima kepentingan yang disebut oleh media luar negeri sebagai Billionaire Club. Dikabar- kan 70 wakil memiliki kekayaan melebihi 75 miliar dolar AS (675 trilyun rupiah). Bandingkan dengan 70 anggota kongres terkaya AS yang hanya memiliki 48 miliar dolar AS. Selain itu, dalam kongres terse- but, ketua NPC (National People’s Cong- ress), Wu Bangguo, terang-terangan mengatakan: “Kami tidak menerapkan pemerintahan rotasi multi partai, tidak menerapkan pedoman diversifikasi, tidak menerapkan trias politika dan bicameral, tidak menerapkan federalisme, dan tidak menerapkan privatisasi.” (whs) Antrian tertib bermunculan di seluruh Jepang, sebagai antisipasi masyarakat dalam menghadapi kekurangan makanan, minuman dan kebutuhan sehari-hari - seperti yang terjadi di Shiogama ini. (AFP/GETTY IMAGES) Edisi 191 33 NEGARA 17 BAHASA 17 - 23 Maret 2011 Website : www.epochtimes.co.id | Mobile : m.epochtimes.co.id | SENSASI KEHIDUPAN | P3 Kehangatan Melindungi dan Menjaga Perasaan Kepunahan Massal Terjadi Setiap 27 Tahun (JILL ROBINSON OF ANIMALS ASIA FOUNDATION) (INTERNET) IPTEK | P5 Jill Robinson : Ibu Asuh Beruang Hitam Tiongkok FOKUS | P2 Pengadilan Menangkan Gugatan EpochGroup Terkait Kasus Shen Yun

Upload: epochtimes-indonesia

Post on 13-Mar-2016

253 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

e-Paper The Epoch Times Indonesia Edisi 191

TRANSCRIPT

Page 1: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

The Epoch TimesINTERNATIONAL

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD

Keputusan pengadilan Hong Kong pada tanggal 9 Maret

2011 lalu, berhasil menggugur-kan keputusan Departemen Imigrasi RRT yang menolak masuknya anggota inti Grup

Seni Pertunjukan Shen Yun ke Hongkong, tahun lalu.

“Keputusan ini merupakan langkah menggembirakan menuju terjamin-

nya kebebasan budaya dan sekaligus juga membatasi pengaruh Departemen Imigrasi,” kata Ketua Pengawas Hak Asasi Manusia Hong Kong, Chong Yiu Kwong.

“Saya senang dengan keputusan pengadilan ini. Saya merasa bahwa pu-tusan pengadilan cukup adil. Putusan menempatkan batasan terhadap kuasa kebijaksanaan Departemen Imigrasi,” kata Chong. “Setelah putusan pengadil-an, Imigrasi tidak bisa lagi sembrono dan tidak layak menolak orang lain un-tuk masuk ke Hong Kong.”

Kasus hukum ini diajukan oleh EpochGroup — promotor pertunjukan Shen Yun — terhadap direktur Departe-

men Imigrasi RRT, setelah ia menolak enam anggota senior grup untuk masuk ke Hongkong, hanya selang tujuh hari sebelum pertunjukan dimulai pada bu-lan Januari 2010 lalu.

Grup Kesenian Shen Yun yang ber-basis di New York, AS, dikenal sebagai grup tarian klasik Tiongkok, yang telah melakukan pertunjukan di berbagai ne-gara di dunia. Dan pada tanggal 27-31 Januari 2010 lalu, mendapat undangan dari EpochGroup untuk tampil di tujuh pertunjukan di Teater Lyric, Hongkong, sebelum akhirnya dibatalkan karena “penolakan” imigrasi terhadap enam anggota intinya tersebut.

bersambung ke hal 7

Hongkong Tolak Intervensi PKT

Grup Seni Pertunjukan Shen Yun New York tampil di Lincoln Center, Minggu, 16 Januari 2011. Lincoln Center adalah pusat pertunjukan seni terbesar di dunia, dengan lebih dari selusin teater, dan ruang konser dari semua ukuran. Tiket pertunjukan malam itu terjual habis. (Dai Bing / Epoch TimEs)

Dalam Menghadapi Gempa Sekalipun, Orang Jepang Tetap Tertib

Otak Manusia vs

Komputer

Mampukah Chip Melahirkan Kehidupan?

Video selengkapnya aksi Deng Shaohua dapat dilihat di http://www.epochtimes.co.id/video1.php?id=772

Sonya BrySkineThe Epoch Times

Gempa dahsyat berkekuatan 9,0 skala ritcher yang menghantam Jepang pada 11 Maret lalu telah memecahkan rekor seja-rah gempa Jepang. Namun pada prime time terjadinya bencana, terkihat jelas keunggu-lan kualitas watak yang ditunjukkan warga Jepang. Mulai dari pemerintah hingga rakyat kecil, dalam menghadapi krisis, terlihat penuh ketenangan, keterbukaan dan ketertiban, se-hingga membuat kagum masyarakat dunia.

Pasca gempa yang mengguncang, warga Jepang tidak panik, dan keamanan masih ter-jaga dengan baik. Tidak terjadi kekacauan, kepanikan, maupun penjarahan seperti yang terjadi di banyak negara lain. Dalam krisis, tingginya kualitas diri warga Jepang yang taat

hukum tergambar dengan jelas.Terkait gempa, media Jepang telah

menunjukkan profesionalisme media dan di-siplin diri taraf tinggi. Dengan tenang, tanpa hasutan-hasutan sensasional, media Jepang melaporkan situasi bencana yang relevan. Selain menyampaikan informasi yang tepat dari pemerintah, juga membuat seluruh warga Jepang yang melihat televisi mengetahui jelas situasi yang terjadi di negerinya.

Merujuk pada fasilitas anti gempa yang kokoh, selain daerah episentrum (pusat) gem-pa dan situasi bencana yang ditimbulkan tsu-nami, tidak terdengar kejadian gedung yang hancur hingga luluh lantak. Hal ini menun-jukkan konstruksi Jepang betul-betul mampu menahan hantaman gempa super besar.

Penanganan krisis pemerintah pun sangat terkendali. Sekitar tiga jam pasca gempa, ber-tempat di kediaman resmi PM Jepang, didiri-

kan pusat penanggulangan darurat. Dua jam kemudian Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan dengan nada tenang menyerukan kepada warga Jepang agar tetap tabah. Dan mekanisme penanggulangan gempa, dan tindakan penyela-matan terus digerakkan.

Pasca gempa terdahsyat dalam sejarah negeri matahari terbit itu, sikap yang diam-bil pemerintah Jepang sangat terbuka dan tidak memiliki dalih apapun demi melindungi “martabat kenegaraan.” Bahkan ini pertama kalinya pemerintah Jepang dengan inisiatif menyatakan kesediannya untuk menerima bantuan asing.

Pasca gempa di Jepang, pemerintah mem-bebaskan biaya untuk fasilitas telepon umum, mesin minuman otomatis dan pembelian ma-kanan dan air di super market juga digratis-kan.

bersambung ke hal 7

CHen yiLianThe Epoch Times

Pada 16 Februari 2011, selama 3 hari berturut-turut,

digelar ajang duel antara manusia vs mesin.

Peserta manusia yang berpartisipasi dalam duel kecerdasan ini adalah Ken Jennings yang sempat me-mecahkan rekor 74 kali keme-

nangan berturut-turut, dan Brad Rutter, yang pernah meraih hadiah sebesar 3,25 juta dolar AS. Keduanya berpartisipasi dalam duel itu bukan hanya demi meraih hadiah 1 juta dolar AS, tapi juga demi ke-hormatan umat manusia.

Pada tahun 1997, Super Computer buatan IBM, yaitu “Deep Blue”, setelah melalui 6 kali pertarungan sengit, akhirnya berhasil mengalahkan juara dunia catur saat itu, Kasparov.

Untuk duel pada tahun ini, IBM men-ciptakan Super Computer terbaru yang diberi nama “Watson”, yang diberi nama sesuai dengan pendiri IBM yakni Thomas J. Watson. Ia tidak hanya dapat mengenali bahasa manusia, juga dapat menganalisa nada bahasa yang menyindir, teka-teki, susunan kalimat, tanda baca, bait-bait da-lam sastra, dan logika-logika lainnya, serta dapat juga meniru kemampuan berpikir manusia melalui serangkaian angka un-tuk mendapatkan jawaban yang tepat, lalu menjawab dengan bahasa manusia.

Dikerjakan selama 4 tahun, produk pi-ranti keras kreasi IBM ini berbobot setara dengan 10 unit lemari es, dan menjadikan-nya sebagai “monster” yang dapat melaku-kan perhitungan sebanyak 80 triliyun kali dalam satu detik.

Dan duel manusia vs komputer di tahun ini akhirnya lagi-lagi dimenangkan oleh pihak komputer, yang diwakili Watson. Menghadapi kekalahan manusia untuk kedua kalinya terhadap komputer, banyak orang kembali merasakan khawatir. Takut pada akhirnya komputer akan mengendalikan dan memusnahkan manusia.

Meskipun ada “3 aturan utama” yang ditanamkan pada chip robot, untuk mence-gah ancaman yang ditimbulkan oleh kom-puter terhadap manusia, dan meskipun robot saat ini belum memiliki kemampuan berpikir independen, namun manusia tidak boleh lengah akan hal ini.

Manusia terbentuk dari sel, pikiran manusia terbentuk dari sel syaraf, tapi itu hanyalah salah satu wujud dari kehidupan dan kecerdasan. Di tengah alam jagad raya ini, siapa yang dapat memastikan bahwa setiap kehidupan eksis dengan wujud yang sama seperti ini? Cukup dengan tata surya kita saja sebagai contoh, yang terbentang sejauh 100.000 tahun cahaya, memiliki sistem bintang sebanyak lebih dari 100 milyar buah, siapa yang dapat menyang-kal bahwa di luar sana tidak ada kehidupan yang memiliki kecerdasan? (lie)

Wen HUaThe Epoch Times

Manusia Kuat Dari Chong Qing Membabat 37 Bata Dalam Tempo 52 Detik

Deng Shaohua, seorang praktisi amatir ilmu Qigong aliran keras dengan tinggi badan hanya sekitar 1,60 meter, yang ber-domisili di Chong Qing, semenjak usia 15 tahun, secara otodidak telah menggembleng dirinya dengan Ilmu Telapak Besi. Pria yang kini berusia 42 tahun itu bisa dengan mudah “membelah” batu bata dan meng-hancurkan biji kenari yang keras dengan tangan kosong.

Pada suatu sore di awal Maret 2011, Deng Shaohua melakukan demo dengan dibantu dua rekan kerjanya yang bertugas untuk menyodori bata. Total terdapat 37 buah batu bata merah. Dan di bawah sa-betan tangan kanannya, mereka terputus menjadi 2 potong satu demi satu. Hanya dibutuhkan waktu 52 detik, maka 37 bata itu sudah terbabat patah hingga tuntas. Deng Shaohua mengatakan, lantaran so-doran rekan kerjanya terlalu pelan sehingga membuang waktu. Menurutnya, di bawah kondisi normal, rata-rata tidak sampai 1 de-tik ia sudah bisa mematahkan 1 buah bata.

Latihan dalam jangka panjang membuat telapak tangan kanan dan pertumbuhan ototnya luar biasa subur. Setelah diukur, ketebalan telapak kanannya 6 cm, padahal ketebalan telapak orang biasa hanya sekitar 3 cm.

Deng Shaohua adalah seorang petugas after-sales perusahaan telpon genggam. Di mata rekan kerjanya, ia merupakan seorang senior yang ramah dan bertenaga super kuat. Rekannya berkisah, suatu kali 2 rekan kerja sedang memindahkan sebuah brankas berbobot 120 kg, setelah berhasil meng-geser 5-6 meter, mereka telah kehabisan tenaga. Dan Shaohua yang kebetulan lewat membantu mengangkat brankas itu sendi-rian dengan dipikul di atas pundaknya.

Deng Shaohua bercerita, ketika baru memasuki kota, ia sering diganggu para preman. Ia sering dipukuli, namun tidak pernah membalas, dengan alasan, pertama: Berkelahi dengan orang tidak sesuai dengan akhlak Wu Shu, kedua: Ia juga khawatir me-lukai orang lain. Rekannya berkata, Deng Shaohua selamanya tidak pernah marah ke-pada para rekan kerjanya, terlebih kepada para pelanggan, ia sangat menjaga etika dan sopan santun. (whs)

The Epoch Times

Sidang tahunan Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok. Mengum-pulkan seluruh pejabat PKT dari berbagai tingkat di Tiongkok dan para penerima kepentingan yang disebut oleh media luar negeri sebagai Billionaire Club. Dikabar-kan 70 wakil memiliki kekayaan melebihi 75 miliar dolar AS (675 trilyun rupiah). Bandingkan dengan 70 anggota kongres terkaya AS yang hanya memiliki 48 miliar dolar AS. Selain itu, dalam kongres terse-but, ketua NPC (National People’s Cong-ress), Wu Bangguo, terang-terangan mengatakan: “Kami tidak menerapkan pemerintahan rotasi multi partai, tidak menerapkan pedoman diversifikasi, tidak menerapkan trias politika dan bicameral, tidak menerapkan federalisme, dan tidak menerapkan privatisasi.” (whs)

Antrian tertib bermunculan di seluruh Jepang, sebagai antisipasi masyarakat dalam menghadapi kekurangan makanan, minuman dan kebutuhan sehari-hari - seperti yang terjadi di Shiogama ini. (aFp/gETTY imagEs)

Edisi 19133 NEGARA 17 BAHASA 17 - 23 Maret 2011Website : www.epochtimes.co.id | Mobile : m.epochtimes.co.id |

SENSASI KEHIDUPAN | P3

Kehangatan Melindungi dan Menjaga Perasaan

Kepunahan Massal Terjadi Setiap

27 Tahun

(JILL ROBINSON OF ANIMALS ASIA FOUNDATION) (INTERNET)

IPTEK | P5

Jill Robinson : Ibu Asuh Beruang Hitam Tiongkok

FOKUS | P2

Pengadilan Menangkan Gugatan EpochGroup Terkait Kasus Shen Yun

Page 2: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17 - 23 Maret 2011fokus TheEpochTimes

A fREsH Look AT ouR CHANGING WoRLD2

Sejak dimulainya revolusi “Melati” di Tunisia, gelombang demokrasi seolah tak terbendung. Setelah menciptakan gelombang raksasa di tengah seonggok air tenang di Timur Tengah dan Afrika

Utara, dengan berhasil menggulingkan Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun, dan kini sedang dalam proses pula untuk mengakhiri kekuasaan pemimpin ek-sentrik Libya, Muammar Khadafi.

Dua puluh tahun lalu, perubahan besar demokrasi yang terjadi di Eropa Timur telah mengguncang rakyat Tiongkok. Sebagai sesama kaum yang dijajah oleh rezim komunis, masyarakat Eropa Timur terutama Uni Soviet pada akhirnya lebih berani tampil ke depan untuk membuka jalan bagi akhir kekuasaan komunis. Lalu me-ngapa rakyat Tiongkok hingga kini masih tidak mampu? Masalah ini telah merongrong rakyat Tiongkok selama lebih dari 20 tahun!

Hari ini, perubahan raksasa di Timur Tengah dan Afri-ka Utara kembali merongrong rakyat Tiongkok. Karena tidak sedikit rakyat Tiongkok yang memiliki pandang-an bahwa negara-negara Arab dan Afrika Utara adalah dunia yang terbelakang, adalah masyarakat tertutup di tengah padang pasir yang tak mampu mengikuti derap langkah modernisasi. Namun faktanya, orang-orang di sana telah menghancurkan pandangan masyarakat dunia dengan tindakan nyata: berani tampil untuk menentang kekuasaan otoriter, dan berhasil meraih kemenangan gemilang, baik di Tunisia maupun di Mesir. Keberhasilan di Libya pun tak lama lagi akan segera terwujud! Semen-tara di Iran, Jordania, Bahrain, Saudi Arabia, Libanon, Aljazair, dan lain-lain, juga telah bermunculan berbagai aksi unjuk rasa anti pemerintah.

Menghadapi perubahan di Timur Tengah, Partai Komunis Tiongkok (PKT) tetap saja seperti biasa, menekankan “kestabilan melebihi segalanya” (maksud sesungguhnya adalah otoriter melebihi segalanya). Se-mentara para penulis yang lebih condong kepada pihak pemerintah juga ikut membela dengan menyatakan bah-wa terjadinya revolusi di Mesir adalah karena di sana sangat miskin dan terbelakang, sehingga rakyat yang tidak puas lalu turun ke jalan. Makna di balik pernyataan tersebut adalah perkembangan ekonomi RRT, standar kehidupan masyarakatnya telah meningkat dan rakyat merasa puas, sehingga tidak bakal terjadi Revolusi Me-lati di RRT.

Tentu, kemiskinan memang merupakan salah satu penyebabnya. Mesir yang berpopulasi 84 juta jiwa adalah negara terbesar di Timur Tengah, dan golongan pekerja produktifnya yang berusia 20 - 25 tahun, tingkat pengangguran mencapai 40%. Di antara seluruh peng-angguran di negeri itu, 90% di antaranya adalah kaum muda.

Lalu berapakah tingkat pengangguran di RRT? Ang-ka yang dirilis pemerintah selalu diragukan kebenaran-nya. Seperti angka pengangguran yang dirilis pemerin-tah RRT selama 3 musim pertama di tahun 2008, tingkat pengangguran hanya 4%, padahal di saat yang sama angka yang dirilis oleh Akademi Sosial Tiongkok adalah sebesar 9,7%. Perbedaan angka di antara keduanya sangat besar, lalu yang manakah yang benar? Para ekonom Tai-wan memperkirakan, tingkat pengangguran di Tiongkok seharusnya sebesar 30%, dan perkiraan oleh Asia De-velopment Bank sebesar 34,3%.

Tapi negara seperti Mesir, serta negara-negara Timur Tengah lainnya, sejak dulu hingga kini memang kondis-inya miskin, lantas mengapa rakyat di sana tidak me-lakukan perlawanan sejak dulu?

bersambung ke hal 7

Teror Besar (1936-1938)

Stalin mengetahui sebuah raha-sia bahwa Marxisme tidak memi-liki sifat praktek dan revolusi secara umum. Sebagai seorang sosialis dan patriot yang sejati, dia menganjurkan pemerintahan otokratis yang berpan-dangan maju dan penguasaan yang bersifat otoriter.

Pemimpin NKVD, pentolan spionase Ezhov adalah penanggung jawab teror besar pada masa 1936-

1938. Ada cendekiawan berhasil membuktikan bahwa sedikitnya ada 6 juta orang yang ditangkap, 3 juta orang terbunuh, serta 2 juta orang mati dalam penjara dan kamp kon-sentrasi. Namun ahli sejarah berang-gapan bahwa angka tersebut sangat berlebihan.

Dari catatan dokumen Politbiro Partai Komunis (PK) Soviet menun-jukkan, penggerak teror besar dimu-lai dari politbiro PK Soviet, terutama dari Stalin sendiri. Politbiro PK So-viet pada 2 Juli 1937 mengirim tele-gram kepada segenap daerah, me-merintahkan penangkapan terhadap para petani kaya dan penjahat. Mela-lui pengadilan Troiki (petinggi polisi rahasia, pimpinan kejaksaan dan

keamanan negara), mengeksekusi terpidana yang paling berat, se-dangkan yang lebih ringan diusir keluar negeri. Beberapa minggu ke-mudian berdasarkan laporan yang diterima, Ezhov dalam razia khusus telah menangkap 229.450 orang, dan 72. 950 orang dibunuh. Pada 25 Agustus 1937, sebanyak 225.000 orang dihukum mati, 16.800 orang dipenjara. Pada 3 Januari 1938, 57.200 orang ditangkap, 48.000 orang dihukum mati. Sejak 1 Febru-ari hingga 29 Agustus 1938, politbiro PK Soviet mengizinkan lagi 90.000 orang dihukum mati.

Daftar hitam dari komite hukum politbiro yang ditandatangani Stalin sebanyak 338 lembar, diantaranya

44.000 orang, yang merupakan pimpinan dari tentara, pemerintahan, serta partai, sedikitnya 39.000 orang dihukum mati, Stalin dan seluruh pemimpin politbiro ikut serta dalam kegiatan pembersihan di berbagai daerah, diantaranya termasuk Gor-bachev yang bertanggung jawab atas pembersihan di Ukraina.

Stalin merupakan tokoh utama penggerak dan pelaku sebagian be-sar tindakan penindasan. Pada 27 Agustus 1937, pukul 5 sore, Sta-lin menerima telegram dari sekre-taris pertama Siberia yang mem-inta petunjuk atas penanganan terhadap sejumlah tertuduh pelaku pengrusakan. Sepuluh menit kemu-dian dibalas.” Saya usul semuanya

dihukum mati, dan diumumkan di koran setempat.” Fakta membukti-kan bahwa Stalin menguasai setiap tindakan Ezhov. Padahal Stalin-lah yang mengusulkan dan melantik Ezhov sebagai pemimpin dinas rahasia NKVD, namun akhirnya Stalin juga yang menghentikan aksi penangkapan secara besar-besaran oleh NKVD melalui CC PK Soviet, dan sepekan kemudian Ezhov diber-hentikan, diganti oleh Beria.

Sesuka hati menggunakan hukum untuk menindas

Selama kurun waktu 1937-1938, NKVD telah menangkap se-banyak 1.575.000 orang, diantaranya

1.345.000 orang dijatuhi berbagai macam hukuman (84.5%), dan se-banyak 681.691 orang dihukum mati (51%).

Pengadilan khusus (gabungan dari kejaksaan, keamanan negara dan polisi rahasia) dibentuk untuk melak-sanakan keputusan dan perintah po-litbiro CC PK Soviet. Setiap hari me-nangani tumpukan kasus, sehingga mereka berpikir diselesaikan lebih cepat lebih baik. Hukuman mati di-laksanakan beberapa minggu saja terhitung sejak mulai penangkapan hingga dikeluarkan keputusannya, dan tidak dapat naik banding, hanya dalam beberapa hari saja eksekusi te-lah dilaksanakan.

bersambung ke hal 7

Beredarnya berita perusahaan obat Gui Zhen Tang, yang melakukan

pengambilan sari empedu beruang hidup, yang akan di-listing di bursa

saham, membuat Animals Asia Foundation (Yayasan Perlindungan

Margasatwa Asia) gusar.

“Jika perusahaan ini didaftarkan di bursa saham, tidak diragukan lagi pasti akan memicu perkembangan usaha pengembangbiakan beruang hitam.” Pendiri yayasan tersebut, Mrs. Jill Robinson, sangat mengkhawatirkan hal ini, namun ia berkata pula bahwa ia ingin memberitahukan kepada masyarakat luas, tingkat bahaya dari produk empedu beruang ini. “Pengam-bilan sari empedu yang dilakukan di lingkungan yang kotor sudah cukup un-tuk membuktikan adanya unsur beracun dalam jumlah besar.”

Jill yang berasal dari Inggris ini pertama kali berkunjung ke peter-nakan beruang pada tahun 1993. Ke-tika ia sedang melihat-lihat keadaan di sana, tiba-tiba saja seekor beruang betina menjulurkan cakarnya dari ba-lik kandang dan melukainya. Ini ada-lah perilaku beruang yang tak terduga, dikarenakan beruang tersebut meng-alami siksaan sedemikian menyakitkan sehingga membuat beruang menjadi sangat gelisah, dan sering mencakar orang.

Jill pun meminta orang lain untuk

mengambil foto dirinya bersama si beruang. Dan sejak itulah, ia memu-tuskan untuk menjadi penyelamat bagi beruang-beruang itu. Ia merasa bahwa ini adalah misi yang ditugaskan Tuhan kepadanya, dan pada tahun 1998, Jill Robinson mendirikan Animals Asia Foundation (Yayasan Perlindungan Margasatwa Asia).

Bagi orang-orang yang bekerja di yayasan tersebut, suatu pengalaman yang paling mengerikan terjadi pada 31 Maret 2008. “Kejadian itu meru-pakan penyelamatan yang bagaikan sebuah mimpi buruk,” tutur dokter he-wan kebangsaan Inggris bernama Nick mengenang peristiwa itu. Pada tahun 2008, seorang rekan yang bekerja di pemerintahan, memberitahukan yayasan bahwa mereka telah menutup sebuah peternakan beruang di Zhiyang, Provinsi Sichuan, dan 28 ekor beruang akan segera dikirim ke sana. Dan pada tanggal 31 Maret, 3 unit truk yang mengangkut 28 ekor beruang, tiba di lokasi tersebut pada pukul 8 malam. Meskipun pusat penyelamatan itu su-dah berpengalaman menyelamatkan 219 ekor beruang sebelumnya, namun tetap tidak menyangka keadaan waktu itu akan begitu parah.

Dokter hewan Nick mengenang, sebelum truk mendekat, orang-orang sudah mencium bau busuk yang tersebar dari truk, seekor demi seekor beruang hitam yang lemah, kotor, dan sekarat, digotong turun dari truk. Di tu-buh setiap ekor beruang terdapat luka yang sudah membusuk. Salah seekor beruang bahkan sudah mati saat di per-jalanan.

Beruang yang mati itu akhirnya diberi nama “Peace”. Saat didapati oleh orang-orang yayasan, cakar bela-kangnya telah membusuk, dan menam-pakkan tulangnya yang telah terjangkit penyakit. Karena sering digigit sendiri, cakar kanan depannya juga membusuk sehingga terlihat lubang menganga. Reaksi Stereotip membuatnya terus menerus menggigit jeruji kandang, yang menyebabkan gusinya rontok sebagian. Setelah tidak mampu lagi menghasilkan empedu, pihak peter-nakan pun tidak lagi memberinya ma-kan dan minum, hal ini lalu membuat-nya kehilangan penglihatan.

Dalam suatu proses otopsi, organ-organ tubuh “Peace” dipenuhi oleh tumor, dan tumor yang terbesar di dalam tubuhnya mencapai berat 3 kg. Komplikasi pada jantung dan hatinya membuat lambungnya memerah, di dalam kantung empedunya dipenuhi dengan daging hancur, sari empedunya menjadi sangat kental karena dehidrasi dan kelaparan, lalu mengalir masuk ke rongga perutnya.

Sebanyak 10 ekor beruang, satu persatu dinyatakan mengidap kanker lever setelah dilakukan pemeriksaan di meja operasi. “Saat itu adalah hari yang sangat kelam,” ujar Nick. Dan mau tidak mau mereka terpaksa harus mengambil keputusan yang menyakit-kan, yakni menyuntik mati beruang-beruang itu. Di antara beruang itu termasuk beruang yang diberi nama “Fakta Chengdu”, yang akhirnya mati pada 2 April 2008. Sejak 31 Maret hingga 9 April 2008, 11 dari 28 ekor beruang yang berhasil diselamatkan,

harus dikubur. Dan itu merupakan kali pertama sekaligus juga kali terakhir beruang-beruang itu menginjakkan kaki keluar dari kandang sempitnya - dengan nyawa sebagai imbalannya.

Perlakuan kejam terhadap hewan, seolah sudah menjadi hal “wajar” di Tiongkok. Aktivis demokrasi yang kini diasingkan di luar negeri, Li Zhiyou, mengatakan pada wartawan bahwa ke-tika ia berada di RRT, ia sering melihat tindakan keji manusia terhadap hewan. “Untuk memuaskan nafsu makannya, manusia tanpa segan membantai anjing dan kucing, itu adalah pemandangan yang biasa,” ujar Li. “Dan ini merupa-kan suatu hal yang baik, ketika melihat masyarakat RRT memboikot tindakan Gui Zhen Tang. Itu berarti masyarakat semakin sadar untuk melindungi hak dirinya sendiri, dan hak hewan-hewan yang hidup di sekitar mereka,” tambah Li, menanggapi fenomena banyaknya masyarakat RRT yang mengecam tin-dakan perusahaan Gui Zhen Tang.

Namun Li juga menambahkan bahwa masyarakat RRT hanya antu-sias dalam hal mengecam tindakan pengambilan sari empedu beruang saja. Hal-hal serupa yang terjadi di sekitar mereka, seperti pengambilan organ tubuh praktisi Falun Gong, yang juga dilakukan secara hidup-hidup oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), masyarakat seolah tidak pernah berniat dan tidak berani untuk mencari tahu. Bahkan bisnis penjualan organ ini ter-amat diminati oleh berbagai orang dari berbagai negara, termasuk Indonesia. (lie)

Hingga 14 Maret 2011, orang yang mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi-organisasi yang terkait, sebanyak: 91.076.577

Oleh:GUO GUODING

Pengacara & aktivis HAM China

Kejahatan Tirani Partai Komunis Uni Soviet (4)

Miskin dan Kaya Menginginkan Revolusi

Unsur Dasar Ketiga: Mengha-sut dan Menyulut Kebencian dan Menghasut Pertikaian Massa

Penipuan digunakan untuk menghasut kebencian. Pertikaian harus disulut dari kebencian. Jika kebencian tidak ada, maka bisa dibuat.

Sistem kepala kelompok yang berurat berakar di daerah pedesaan Tiongkok menjadi halangan utama bagi pendirian kekuasaan politik Partai Komunis. Masyarakat pede-

saan pada awalnya cukup harmo-nis, dan hubungan antara pemilik tanah dan penyewa tidak sepenuh-nya bertentangan. Pemilik tanah mengatur dan menyewakan tanah pada petani, dan petani bertumpu pada tanah ini untuk kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain, pemi-lik tanah memberikan sarana bagi petani untuk hidup, dengan timbal balik petani mendukung pemilik tanah.

Hubungan saling ketergantungan ini telah diputarbalikkan PKT

menjadi pertentangan dan pemi-sahan kelas secara ekstrim. Kehar-monisan dibalikkan menjadi permu-suhan, kebencian dan pertikaian; hal yang bisa diterima menjadi tidak dapat diterima, hal yang lancar dibuat menjadi kacau, dan republik dibuat menjadi otoriter. Partai Komunis mendorong rakyat untuk tidak mengakui kepemilikan tanah pribadi, membunuh demi ke-untungan dan membunuh pemilik tanah, petani kaya dan keluarga mereka. Banyak petani yang tidak

Rangkaian editorial 9 Komentar Mengenai Partai Komunis: (9)

Bab II : Awal Partai Komunis Tiongkokmau mengambil barang milik orang lain. Sebagian dari mereka mengembalikannya di malam ha-ri apa yang telah mereka ambil di siang hari dari para pemilik ta-nah, tetapi mereka dikritik oleh tim kerja PKT untuk pedesaan de-ngan sebutan “kesadaran tingkat rendah”.

Untuk menghasut kebencian kelompok, PKT menjadikan pang-gung pertunjukan Tiongkok men-jadi alat propaganda. Sebuah cerita terkenal mengenai penindasan ke-lompok, “Gadis Berambut Putih”, yang mulanya adalah cerita me-ngenai seorang dewi dan tidak ada hubungannya dengan pertentangan

kelas. Tetapi oleh seorang penulis dari militer, diubah menjadi sebuah drama, opera dan balet modern yang digunakan untuk menghasut kebencian antar kelompok. Ketika Jepang menjajah Tiongkok, PKT tidak melawan Jepang, malah-an menyerang pemerintah KMT dengan tuduhan menjual negara tidak melawan Jepang, mengaki-batkan krisis nasional dan mengha-sut rakyat untuk melawan pemerin-tahan KMT.

Menghasut massa untuk bertikai satu dengan yang lain adalah tipuan klasik dari PKT. PKT menciptakan tugas kelompok dengan rumus 95:5 yaitu: 95% dari populasi di-

tugaskan pada berbagai kelompok yang bisa dimenangkan, sementara 5% sisanya ditempatkan sebagai ke-lompok musuh. Orang yang berada dalam 95% aman, tetapi yang ter-masuk dalam 5% diperangi. Kare-na ketakutan dan ingin melindungi diri mereka sendiri, orang-orang berupaya untuk masuk ke dalam kelompok 95%. Ini menyebabkan banyak kasus di mana orang-orang saling mencederai satu sama lain, dari penghinaan sampai bentrokan fisik. PKT dalam banyak gerakan politiknya dengan menggunakan hasutan terus menerus menyem-purnakan taktik ini.

bersambung

Jill Robinson bersama Andrew, beruang hitam Tiongkok yang telah diselamatkannya. (Jill Robinson of AnimAls AsiA foundAtion)

JIN JINGThe Epoch Times

Jill Robinson: Ibu Asuh Beruang Hitam Tiongkok

ChaO ChaNGqING

Page 3: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17 - 23 Maret 2011SENSASI KEHIDUPANTheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD3

Setelah menyelesaikan rutinitas pagi hari, saya bersiap-siap pergi ke kantor. Tiba-tiba, terlihat ayah dengan terburu-buru berjalan ke halaman depan. Be-

lum habis keheranan saya, terdengar suara pintu pagar depan rumah terbuka. Ternyata ayah se-dang “melaksanakan tugas” setianya, mengan-tarkan kepergian anak-anaknya. Diam-diam ia menunjukkan perhatian dan harapannya se-bagai seorang ayah. Hal ini sudah berlangsung selama puluhan tahun. Kehangatan melindungi dan menjaga perasaan tersebut, walau tidak bisa dijelaskan secara utuh tetapi membuat anak-anaknya selalu mengingatnya.

Ayah yang hampir berusia tujuh puluh ta-hun, tumbuh dalam kehidupan serba kekurang-an. Sejak kecil ayah berwatak keras dan tidak banyak bicara, acapkali bertindak kasar sehing-ga ibu sering mengeluh. Pertengkaran mulut menjadi hal yang biasa bagi mereka. Namun yang patut disyukuri, usai bertengkar kedua pihak sama-sama tidak memasukkannya dalam hati. Mereka tetap mengarungi hidup seperti bi-asa, saling bergantung dan menemani, bercerita dan membicarakan berita.

Bahkan mereka bisa saling menjaga dan melayani ketika salah seorang sedang sakit. Saya pikir saat mereka menikah dulu, mungkin tidak mengucapkan sumpah akan tetap saling menjaga dan melindungi di setiap badai kehi-dupan, namun tindakan mereka telah menjelas-kannya. Suami istri bisa melakukannya, keha-ngatan hubungan mereka bagaikan air yang mengalir perlahan, tidak kalah dibandingkan dengan percintaan yang menggetarkan jiwa.

Ibu juga dilahirkan dalam keluarga yang serba kekurangan. Sejak kecil sudah terbiasa bekerja keras membanting tulang, namun Ibu setia dalam menjaga dan melindungi keluar-ganya. Tidak peduli malam seberapa larut, Ibu pasti tetap menunggu hingga orang yang ke-luar rumah pulang dengan selamat, setelah itu

baru Ibu bisa tidur dengan tenang. Saya juga pernah beberapa kali memberikan nasihat agar Ibu tidak perlu cemas, dan agar tidak menga-caukan jadwal tidurnya sendiri. Namun tindak-an “menunggu pintu” rupanya sudah menjadi suatu kewajiban baginya. Walaupun hati ini sedikit tidak tega tetapi juga membiarkan dia melakukan kemauannya.

Masih ada lagi, ibu menggunakan keteram-pilan memasaknya untuk mengungkapkan kasih sayang dan perhatian kepada seluruh ang-gota keluarga. Khususnya dalam hal ini, Ibu sama sekali tidak memandangnya enteng. Ibu mengetahui sekali kege-maran suami dan anak-anak serta cucu-cucunya. Saat keluarga ber-kumpul, setiap anggota keluar-ga akan mendapatkan hidang-an favorit masing-masing, sungguh memuaskan.

Waktu berlalu cepat ba-gaikan anak panah. Ayah dan ibu yang dulu menjaga dan melindungi keluarga dengan sepenuh hati, wajah mereka kini sudah menjadi keriput dan rambutnya sudah memutih. Kondisi tubuh juga berangsur-angsur melemah. Acapkali dalam melakukan se-suatu, mereka menghela napas be-rat karena kemampuan sudah tidak sepadan dengan yang dikehendaki.

Beberapa hari lalu, ayah sempat ter-jatuh dan masuk rumah sakit, saat itu saya tiba-tiba tersadar bahwa mereka berdua sudah me-nua. Selama dalam pemulihan, adik perempuan beserta suami yang bertugas menjemput dan mengantarkan berobat. Sedangkan adik laki-la-ki dan istri rajin menjenguk dan menghiburnya. Adik bungsu yang selama ini dimanjakan, juga turut memikul tanggung jawab sebagai seorang anak yang paling bungsu.“Kecelakaan” terse-but justru membawa hikmah tersendiri, kini ia lebih bisa merasakan dan memahami perasaan ayah dan ibu, sedangkan waktu yang“tidak me-

nentu” ini, ternyata adalah sebuah mata pelaja-ran yang mengandung arti sangat mendalam, mana bisa melewatkan kesempatan ini?

Saya teringat pada sebuah puisi ciptaan seorang penyair Taiwan, yang mengutarakan perasaan mendalam antara bapak dengan anak.

Kira-kira begini terjemahannya:

flickr.com

Pergaulan antar manusia mempunyai teori yang sangat ajaib. Terkadang ketika kita menggu-nakan pemikiran logis untuk memecahkan

masalah, hasil yang dicapai justru tidak sesuai de-ngan yang diharapkan, yang akhirnya membawa pertentangan yang tidak dapat dipahami. Acapkali kita mengabaikan EQ, terutama ketika berhadapan dengan orang-orang terdekat.

Ketika teman Anda memaki Anda di depan umum, demi persahabatan Anda rela mengalah, tidak berusaha bertengkar dan menganggapnya tidak ada masalah, mengingat dia adalah sahabat Anda. Tetapi saat Anda pulang ke rumah dengan kondisi letih dan lelah lalu isteri Anda bertanya “Mengapa pulang hingga larut malam?” Anda bisa menjadi naik pitam.

Ketika seorang teman yang sudah lama tidak per-nah jumpa menanyakan perihal rumah tangga Anda, Anda merasa hangat. Namun bila pertanyaan yang sama dilontarkan orang tua Anda, dalam diri akan menggerutu dan menganggap orang tua berusaha mencampuri urusan pribadi Anda. Filsafat hidup seseorang ternyata mengandung teori yang keliru. Orang tua dan istri adalah orang terdekat dan orang yang paling mendukung kita, namun justru mereka menerima perilaku demikian. Tidak salah jika orang-orang mengatakan : Kita cenderung mengabaikan EQ ketika berhubungan dengan orang-orang terdekat. Ang-gapan demikian sama saja dengan menjadikan famili sasaran keke-salan kita. Apa yang mendasari ini semua?

Yang terjadi sebenarnya ada-lah banyaknya te-kanan, ketidak

puasan dan kegagalan ketika Anda di luar atau berada dalam arena pekerjaan, sudah mencapai batas peneri-maan Anda. Persis seperti gunung api yang hendak meletus, semua ini adalah energi negatif. Begitu me-reka menemukan mulut gunung api, dengan sendiri-nya akan meletus keluar dan melukai orang terdekat Anda yang tidak bersalah. Namun bagi orang yang semakin dekat dengan Anda, kebanyakan mereka akan diam dan menerima perlakuan Anda.

Cara demikian sebenarnya tidak rasional, penga-ruhnya bagi orang tua dan isteri Anda sangat besar.

Penelitian telah menunjukkan, ketika seseorang berada dalam keadaan emosional yang tidak stabil, keputusan yang diambil dan dilakukan seperti IQ se-orang anak kecil, kata-kata yang dikeluarkan tidak melalui pertimbangan yang sangat hati-hati, dan u-mumnya memuat keekstriman serta unsur ketidak tu-lusan di dalamnya.

Perkataan emosional yang kita tujukan pada ang-gota keluarga lebih mudah menimbulkan pengaruh negatif pada diri orang terdekat kita dibanding per-

kataan orang luar. Dari sini kita se-harusnya bisa lebih mawas diri,

belajar menghormati anggo-ta keluarga yang kita cintai, menyayangi orang-orang yang kita cintai. (lin)

Fang JingThe Epoch Times

Kehangatan Melindungi

Tak diragukan lagi kehangatan melindungi dan menjaga perasaan yang diwariskan turun-temurun, adalah yang paling alami dan murni. Karena ini yang terberat juga yang termanis, maka patut mempersembahkan dan mengupa-yakannya dengan sepenuh jiwa, sehingga ke-pada dunia yang penuh kesulitan dan keseng-saraan ini dapat ditambahkan rasa yang lembut, manis dan indah! (lin)

Menjaga Perasaandan

Pulang kantor senja telah tiba.

Terkadang tampak ambang petang nan indah, namun tak akan singgah dan

berhenti.Karena wajah kecilmu yang menatap ayah,

menyiratkan harapan lebih. Selesai lembur hari semakin larut malam.

Terkadang menatap semaraknya langit berbintang, namun tidak terhanyut.

Karena wajah kecilmu yang tertidur pulas lebih menawan daripada langit yang berbintang.

Ayah setiap hari pergi dan pulang bekerja. Seperti gasing yang terus berputar-putar.

Biarkanlah kebanggaan Ayah yang penuh semangat ini, satu per satu berubah menjadi kelembutan hati.

Seperti kakek dan nenek merajut sebuah perlindungan panjang dan kerap bagi kehidupan Ayah.

Anakku sayang! Ayah sama sekali tak mengeluh. Karena ini beban terberat dalam

kehidupan, namun juga yang termanis.

Pan Wen ShanThe Epoch Times

Terapkan EQ dengan Orang Terdekat

“SARK: PULAU BERLANGIT GELAP PERTAMA DI DUNIA.” Begitulah judul sebuah artikel di situs Epochtimes.co.id yang terbit Sab-tu, 26 Febuari 2011. Setiap tahunnya, pulau ini telah menarik 40.000 wisatawan untuk belajar tentang sejarah dan budaya, di mana pengalaman demikian terasa bagaikan melangkah mundur ke masa yang jauh lampau. Begitu yang tertulis di bagian akhir artikel ini. Setelah membaca artikel itu saya mematikan semua lampu di rumah. Lalu saya membayangkan suasana di pulau berlangit gelap. Ternyata, saya bahkan dapat melihat ba-nyak hal yang selama ini luput dari perhatian.

Saya kira siapa pun setuju, kata ‘gelap’ memi-liki beberapa konotasi sesuai dengan konteksnya. Tetapi sayang umumnya lebih banyak konotasi negatifnya. Misalnya, ‘anak itu menangis karena takut pada kegelapan.’ Atau, ‘sayang anak yang datang dari keluarga baik-baik terjerumus di du-nia gelap.’ Atau, ‘mengapa gajinya sudah besar kok masih menggelapkan uang rakyat’. Banyak lagi contoh yang mengonotasikan ‘gelap’ pada hal-hal yang negatif. Mengapa di tempat yang gelap ini malah membuatku melihat kehidupan ini menjadi semakin terang? Ada konotasi positif yang saya rasakan.

Saya sengaja mengingat-ingat ketika saya ber-

ada di tempat terang beberapa jam yang baru lalu. Ketika saya melewati sebuah taman kota yang terang benderang, dan terhenti karena lampu lalu lintas menyala merah, saya melihat sepasang re-maja (mungkin lebih tepatnya anak-anak) berme-sraan di tempat yang sedemikian terang seolah di tempat yang gelap. Mungkin dianggapnya orang yang lalu lalang di depannya buta semua. Saya berani bertaruh semua yang sempat melihatnya – termasuk saya, dan yang pura-pura tidak melihat – sedang berjalan menuju kegelapan.

Saya juga memiliki pertanyaan lagi yang ten-tunya tanpa jawaban. Saya ingat di warnet yang terletak di sudut perempatan itu, ketika segerom-bolan anak-anak sekolah saling berebut tempat bermain di ruang-ruang bersekat. Konon banyak hal kurang baik – selain yang baik - yang mereka lakukan di tempat-tempat seperti itu. Sisi terang dan gelap seperti wajah sekeping uang logam, yang keduanya tak dapat dipisahkan.

Kemudian, saya nyalakan lagi lampu dan televisi. Dan pas saat itu televisi menayangkan acara diskusi interaktif kalangan terhormat yang hidupnya berstatus terang benderang, karena ekonominya yang mapan, pendidikannya yang tinggi, statusnya yang ‘pasti’, bahkan posisinya di pemerintahan yang sangat ‘menentukan’. Tetapi betapa sangat mengecewakan. Mereka saling tun-juk seperti di pasar ikan. Bahkan mengucapkan kata-kata yang saling ‘menggelapkan’ satu sama lain. Tentu hal ini membuatku seperti masuk da-lam ‘kegelapan’ yang mereka sajikan. Karena dis-kusinya sama sekali tidak membuat ‘terang’ ter-hadap masalah ‘gelap’ yang seharusnya mereka buat ‘terang’.

Saat itu saya tidak mengerti di mana saya be-rada, di tempat yang terang atau gelapkah.

Kembali saya ingat pulau Sark yang dibuat gelap. Mengapa 40.000 wisatawan itu belajar di tempat yang gelap? Apakah yang mereka dapat dari belajar di sana? Belajar budaya di tempat yang gelap. Apakah di tempat yang terang tidak memberi jawaban budaya yang mereka butuh-kan? Budaya di tempat gelap dan budaya di tem-pat terang? Mungkinkah mereka ingin kembali ke tempat yang gelap?

Mungkin Anda juga bisa bertanya di antara ge-lap dan terang, manakah yang merupakan sebuah kemajuan? Ataukah saya sedang mengada-ada dengan membenturkan kata ‘gelap’ dan ‘terang’. Tetapi memang bagi saya keduanya semakin tidak jelas, sekalipun saya mencoba melihatnya dengan sudut pandang berbeda.

boediono

Gelap Terang Kehidupan

burazin / getty images

Page 4: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17 - 23 Maret 2011KESEHATAN & KELUARGA TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD4

Banyak warga Amerika yang menetapkan penurunan berat ba-dan seba-gai resolusi Tahun Baru 2011, survei tren industri menun-jukkan, kelompok kebugaran akan menjadi metode paling diminati untuk mencapai re-solusi tersebut.

M e n u r u t survei nasional, sekitar 45 persen orang Amerika Serikat berencana menurunkan berat badan sebagai bagian dari resolusi Tahun Baru. Seperti transaksi lain, konsumen harus cermat memilih pelatih pri-badi. Asosiasi Aerobik dan Kebu-garan Amerika (AFAA) mereko-mendasikan para calon klien agar mengajukan pertanyaan cerdas dan melakukan penelitian kecil sebelum menyewa seorang pelatih pribadi. Sertifikasi merupakan kunci yang

menentukan pelatih mana yang ter-didik dan terlatih. Klub kebugaran besar pun sering meminta pelatih yang bersertifikasi.

Klien harus menaruh perhatian pada tingkat kemampuan pelatih pribadi dalam hal keamanan dan pengetahuan anatomi yang ber-hubungan dengan kebugaran. Berikut adalah 10 hal yang perlu dipertimbangkan ketika menyewa seorang pelatih pribadi:

Tanyakan pada teman atau ke-nalan yang memiliki pengalaman menyewa pelatih

pribadi. Rujukan dapat menjadi langkah pertama menuju pengalaman positif.

Tentukan umur dan jenis ke-lamin yang Anda inginkan.

Ketahuilah latar belakang pen-didikan pelatih. Seorang pelatih pribadi minimal harus bergelar sar-jana dalam bidang kesehatan dan kebugaran. Pengalaman kerja dapat dianggap sebagai pengganti pen-didikan.

Mintalah surat rekomendasi.

Pastikan bahwa instruktur telah di-sertifikasi oleh organisasi yang di-akui secara nasional seperti AFAA, dan tanyakan apakah dia telah melalui ujian tertulis dan praktek.

Tanyakan apakah dia memiliki sertifikasi CPR (prosedur resusitasi jantung paru) dan pertolongan per-tama, serta mengetahui cara meng-gunakan alat pacu jantung (Auto-mated Eksternal defibrillator, AED). Mintalah referensi.

Klien yang menderita penyakit kronis tertentu perlu memasti-kan pelatih yang cakap, berpeng-alaman, dan me-miliki penge-tahuan akan penyakit yang diderita klien.

Tanyakan apakah pelatih mempunya i pertanggung-an asuransi profesional.

Seorang pelatih yang baik akan melakukan e v a l u a s i (termasuk berat ba-

dan dan komposisi lemak tubuh) dan menjelaskan secara seksama program kebugaran yang dirancang sebelum dimulai latihan.

Seorang pelatih harus memiliki pembawaan yang ramah, penger-tian, dan bisa memotivasi klien.(feb)

Yang Perlu Diketahui tentang Pelatih PribadiLuis E. GomEz

Mempelajari bahasa lain dapat menunda timbulnya penyakit Alzheimer hingga lima tahun, menurut penelitian yang dipresentasikan pada American Asso-

ciation for the Advancement of Science, pertengah-an Februari.

Studi dilakukan oleh tim peneliti Kanada terha-dap 211 penderita Alzheimer, termasuk Dr. Ellen Bialystok, seorang profesor psikologi dari Univer-sity of York, Toronto. Studi mencatat usia saat mulai terjadi penurunan kognitif dan kemampuan berba-hasa. 102 pasien diklasifikasikan berkemampuan dwibahasa dan 109 sebagai berbahasa tunggal.

Tim menemukan bahwa pasien dengan kemam-puan dwibahasa telah didiagnosa rata-rata 4,3 tahun lebih lama daripada pasien berbahasa tunggal dan 5,1 tahun lebih lama timbul gejala penyakit. Tam-paknya tidak ada efek dari faktor-faktor lain seperti pendidikan, gender, status pekerjaan, atau imigrasi.

Bialystok mengatakan dalam siaran pers York University bahwa kedwibahasaan tidak mencegah penyakit Alzheimer, karena menurut pengukuran dengan CT scan, pasien dwibahasa tetap menunjuk-kan adanya kerusakan dan penurunan otak.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa orang yang menggunakan kemampuan dwibahasa

seumur hidup telah membangun cadangan kognitif yang memungkinkan mereka mengatasi penyakit untuk jangka waktu lebih lama sebelum munculnya gejala,” kata Bialystok.

Kemampuan pasien berbicara lebih dari satu ba-hasa tampaknya “berkontribusi terhadap cadangan kognitif, yang mengompensasi akumulasi amiloid (protein yang disimpan dalam organ tubuh) dan patologi otak lainnya,” menurut studi. Kemampuan mengompensasi tersebut dapat memerangi gejala seperti kehilangan memori dan kebingungan.

“Secara keseluruhan, kemampuan dwibahasa harus dilihat sebagai perangkat penting dalam pe-nuaan sehat, hampir sama dengan dengan olahraga, asupan makanan, dan pilihan gaya hidup lainnya,” kata Bialystok. “Ini dapat digunakan sebagai alasan lain untuk mendorong masyarakat multi kultural agar terus berbicara menggunakan bahasa ibu dan menurunkannya pada generasi penerusnya.”

“Begitu penyakit mulai membahayakan otak bagian ini, kemampuan bilingual tetap terus berfung-si,” kata Bialystok, menurut Fox News. “Dwibaha-sa melindungi manula, bahkan setelah penyakit Al-zheimer mulai mempengaruhi fungsi kognitif.”

Studi ini menunjukkan bahwa membangun gaya hidup aktif dalam koonteks sosial, mental, dan fisik dapat membantu melindungi perkembangan de-mensia dengan berkontribusi terhadap “cadangan kognitif.” (feb)

Beberapa temuan dipublikasikan di jurnal Neu-rologi, 9 November 2010.

Kemampuan Dwibahasa Tunda Alzheimer

Seorang pelatih yang baik akan melakukan evaluasi (termasuk

berat badan dan komposisi lemak tubuh) dan menjelaskan

program kebugaran yang dirancang secara seksama sebelum dimulai latihan

Badan sertifikasi instruktur kebugaran dan pelatih pribadi merekomendasikan 10 hal yang perlu dipertimbangkan saat menyewa seorang pelatih pribadi profesional.

PELATiH PRiBADi: seorang pelatih

pribadi yang baik umumnya suka

membantu, sabar, dan memotivasi

kliennya. (DAvE HoGAn/GETTy imAGEs)

Untuk Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Luis E. Gomez, [email protected].

CAssiE RyAn Epoch Times Staff

Menurut studi, mempelajari bahasa lain dapat menunda timbulnya penyakit Alzheimer hingga lima tahun. (PHoTo.Com)

Guan Yu adalah tokoh legendaris di Tiong-kok. Dia seorang jen-deral kerajaan Shu

pada periode Tiga Negara, Sam-kok, 222-265 M. Dalam pertem-puran di Fan City, sebuah panah beracun melukai lengan kanan-nya. Seorang ahli bedah ternama saat itu, Hua Tuo, membuat sayat-an di lengan kanannya, dan mem-bersihkan otot-otot dan tulang yang beracun. Selama pembedah-an, Guan Yu terus minum arak dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ketenangan Guan Yu membangkitkan kekaguman dan rasa hormat dari semua tentara dan jenderal lain yang menyaksi-kan pembedahan tersebut. Mere-ka kagum dengan kemampuan pengendalian diri Guan Yu dalam menghadapi rasa sakit. Kemung-kinan, sebelum pembedahan, Hua Tuo telah membubuhkan tanaman semacam anestesi (pembunuh ra-sa sakit dan obat penenang) lokal yang bernama mandrake ke le-ngannya. Kemungkinan, Hua Tuo merupakan orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi.

Sebelum era Hua Tuo, dokter akan mengikat tangan dan kaki pasien untuk mencegahnya berge-rak dan menggeliat kesakitan se-lama operasi. Cara lain, dokter akan memukul kepala pasien atau melepaskan darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri.

Untuk mengurangi rasa nyeri selama operasi, Hua Tuo

mencoba berbagai macam cara untuk menemukan ramuan anes-tesi. Suatu hari ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk me-ngumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka pa-rah. Penebang kayu tersebut mengambil beberapa helai daun, menumbuk, dan mengompreskan pada lukanya. Setelah beberapa saat, rasa sakit menghilang. Hua Tuo terkejut saat melihat khasiat dari daun itu, dan dengan antusias menanyakan nama tanaman itu ke penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut “Ma Fei San”.

Dalam bab enam belas novel Tiongkok terkenal, All Men Are Brothers (Shui Hu Legend), se-orang penasihat dari Gunung Liang [1], bernama Wu Yong, membubuhkan beberapa bahan semacam narkotika ke dalam minuman Yang Zhi dan berha-sil merampok harta yang akan dia dikirimkan. Setelah Yang Zhi dan penjaganya minum ang-gur, kelima belas orang tersebut tidak dapat berbuat apa-apa dan tanpa daya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta karun di depan mereka. Mereka tidak dapat berdiri, bergerak, bahkan berbicara sepatah kata pun. Pada kenyataannya, Wu Yong telah mencampurkan bahan anestesi ke dalam anggur. Anestesi Tiong-kok yang ia gunakan dikenal

dengan nama “men han”. Dalam bahasa Tiongkok “men” berarti “pingsan” dan “han” berarti “pria dewasa”, jadi “men han” berarti obat-obatan yang menyebabkan seorang pria dewasa pingsan. Ba-han aktif utama dalam obat itu adalah mandrake.

Illustrated Guide to Plants menjelaskan, “Mandrake hidup di padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Banyak pelaku kejahat-an yang memanfaatkan batang utama, menumbuknya, dan mem-bubuhkannya ke dalam makanan korban agar tidak sadarkan diri sehingga mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat bius tradisional kemungkinan besar dibuat dari tanaman jenis ini.”

Ada banyak tanaman Tiong-kok yang dapat digunakan un-tuk anestesi. Selain mandrake, ada lebih dari empat puluh jenis tanamanan lain yang dapat digu-nakan sebagai anestesi. Hanya saja, sejak abad lalu pengobatan modern Barat mulai mengguna-kan dimetil-eter sebagai anestesi dalam pembedahan. Pengobatan Tiongkok sudah menemukan dan menggunakan anestesi sejak ja-man Hua Tuo, sekitar dua ribu tahun yang lalu. (feb)

Anestesi Tiongkok Kuno

MANDRAKE, Tanaman ‘legenda’ yang digunakan sebagai anestesi dalam pengobatan Tiongkok kuno. Di novel populer Harry Potter, tanaman ini dikisahkan dapat menjatuhkan korban dengan jeritannya. (wikiPEDiA)

TiAn yiSecret China

[1] Gunung Liang: Pangkalan utama kelompok pahlawan penyamun dalam buku kuno, Shui Hu (All Men Are Brothers), ditulis oleh Shi Nai-An

Page 5: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17- 23 Maret 2011SERBA-SERBITheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD5IPTEK

Banyak pelatih serta pemilik hewan yang melaporkan bahwa selama beberapa

tahun ini, mereka mengeta-hui bahwa binatang mereka

mempunyai bermacam-macam kemampuan

persepsi, hal ini disebabkan oleh kemampuan khusus dari insting binatang terse-but. Sayangnya, penelitian dari fenomena ini sampai

sekarang tidak banyak diselidiki.

Karena kebanyakan para ahli biologi melihat hal supranatural seperti in-sting ini sebagai topik

yang tabu bagi mereka, sedang-kan para ilmuwan serta psikolog (dengan beberapa perkecualian) yang bekerja dalam bidang psikis telah membatasi penelitian mereka hanya terhadap manusia.

Menurut survei yang dilakukan di rumah-rumah tangga di Ing-gris dan Amerika, banyak pemilik

binatang percaya, bahwa hewan berkaki empat mereka kadang kala berhubungan dengan mereka se-cara telepatis. Rata-rata 48 persen dari pemilik anjing, dan 33 persen dari pemilik kucing mengatakan, bahwa hewan peliharaan mereka bereaksi terhadap perintah pikiran mereka. Cukup banyak pelatih kuda dan joki percaya bahwa kuda-kuda mereka mengerti kemauan mereka secara telepatis.

Beberapa hewan peliharaan itu bahkan nampaknya tahu bila ada telepon akan berdering. Con-tohnya, istri seorang profesor dari Universitas Berkeley bisa menge-tahui suaminya akan menelpon karena Whiskins, kucing berbulu peraknya, lari ke pesawat telepon dan menyentuh gagang telepon dengan kakinya.

“Sering kali Whiskins berhasil mengangkat gagang telepon dan mengeong dengan senang ketika mendengar suara suami saya di telepon“, katanya. “Bahkan bila ia sedang menelpon dari luar negeri, seperti Afrika atau Amerika Sela-tan, ia bereaksi seperti itu. Namun anehnya, bila orang lain yang me-nelpon, Whiskins seolah meng-abaikan bunyi telepon tersebut.“

Sejak 1994, saya meneliti be-berapa kemampuan hewan yang tidak dapat dijelaskan oleh ratusan pelatih binatang, penggembala, orang-orang buta dengan an-jingnya, dokter hewan, maupun pengasuh binatang. Terdapat tiga

kategori utama dari kemampuan persepsi yang misterius ini: telepa-ti, kemampuan mengolah perintah, dan kemampuan mengetahui suatu kejadian sebelum kejadian tersebut terjadi.

Jenis reaksi yang paling dike-nal adalah firasat telepati dari anjing maupun kucing, yang da-pat mengetahui sebelumnya bahwa sang majikan akan pulang atau pergi, maupun akan diberi makan. Ada pula kucing yang menghilang bila akan dibawa ke dokter hewan oleh pemiliknya, dan anjing yang mengetahui saat tuannya beren-cana akan membawanya jalan-jalan, selain itu beberapa binatang akan bergembira bila pemiliknya menelpon, bahkan sebelum gagang telepon diangkat.

Para ilmuwan skeptis yang tidak mempercayai mengenai in-sting, berpendapat bahwa bebera-pa reaksi tersebut bisa diterangkan melalui berbagai kegiatan rutin, sinyal-sinyal yang tidak disadari, kebetulan, ingatan selektif, atau merupakan fantasi murni dari para pemilik hewan. Hipotesa ini memang cukup beralasan, namun tetap saja tidak bisa diterima begitu saja tanpa bukti-bukti ilmiah. Un-tuk membuktikan segala kemung-kinan-kemungkinan ini, penelitian-penelitian lebih lanjut tetap perlu dilakukan.

Saya bersama seorang re-kan kerja fokus mengamati fenomena anjing yang bisa tahu

kapan majikan mereka akan pulang ke rumah. Banyak pemilik hewan yang mengamati, bahwa binatang mereka rupanya bisa meramalkan kedatangan seorang anggota ke-luarga, seringkali sepuluh menit sebelumnya.

Binatang-binatang itu biasanya menunggu di pintu masuk, jendela atau di gerbang masuk. Di ba-nyak rumah tangga di Inggris dan Amer-ika, 51 persen pemilik anjing, dan 30 persen pemilik kucing menga-takan, bahwa mereka mengamati perilaku semacam ini.

Anjing yang saya teliti ini memiliki disiplin yang tinggi, ada-lah jenis terrier bernama Jaytee milik Pam Smart di Ramsbottom, dekat Manchester, Inggris. Pam mengadopsi Jaytee pada 1989 dari asrama binatang di Manchester, sewaktu ia masih anak anjing, dan segera terbentuk suatu hubungan “spesial“ di antara mereka berdua.

Pada tahun 1991, sewaktu Pam bekerja sebagai sekretaris di sebuah sekolah di Manchester, Jaytee sela-lu tinggal di rumah orang tua Pam. Orang tua Pam mengamati bahwa anjing ini setiap hari kerja, sekitar jam 16:30 selalu berjalan ke be-randa, tepat pada saat Pam dalam perjalanan pulang. Di beranda ia menunggu kira-kira 45 menit sam-pai kedatangan Pam. Pam mempu-nyai jam kantor yang tepat, dimana famili itu menaksirkan, bahwa pe-rilaku Jaytee berdasarkan semacam perasaan waktu.

Pam di-PHK pada tahun 1993 sehingga akhirnya tidak punya pekerjaan tetap, dan untuk semen-tara waktu aktivitasnya pun men-jadi tidak tetap. Orang tuanya tidak tahu Pam akan pulang jam berapa setiap harinya, namun Jaytee tetap bisa ’meramal’ kedatangan Pam seperti dulu.

Tahun 1994, Pam membaca sebuah artikel tentang penelitian-penelitian saya dan ingin berpar-tisipasi. Di lebih dari 100 perco-baan, kami merekam dengan video pada jendela dimana Jaytee biasa menunggu selama Pam tidak di rumah, untuk mendapatkan re-kaman yang tidak terputus tentang perilaku Jaytee.

Untuk memeriksa apakah Jay-tee tidak menanggapi suara mobil Pam, atau kendaraan dari anggota keluarga lain, kami pun meneliti apakah ia masih bisa meramalkan kedatangan Pam, jika ia menggu-nakan kendaraan lain seperti kereta api, sepeda, atau taksi.

Kami juga melakukan perco-baan-percobaan yang pada waktu-waktu tertentu bila Pam pulang ke rumah, kami saling berhubung-an dengan walkytalkie. Pada percobaan-percobaan ini Jaytee menunggu lebih lanjut di jendela, pada waktu Pam berangkat, walau-pun tidak ada seorangpun yang tahu, kapan Pam tiba di rumah.

Kemungkinan hal ini terjadi secara kebetulan adalah 1 band-ing 100.000. Fakta menunjukkan bahwa Jaytee mampu meramal-kan rencana Pam untuk pulang ke rumah, juga ketika Pam masih berjarak beberapa kilometer jauhnya. Hipotesa satu-satunya untuk menerangkan hal ini, tam-paknya hanyalah telepati. (Semua laporan-laporan kami yang di-publikasikan tentang Jaytee dan seekor anjing lain bernama Kane dengan kemampuan yang mirip, yang dapat Anda temukan di web-site saya.)

Rupert Sheldrake merupa-kan direktur Perrot Warrik, proyek yang dibiayai oleh Trinity College di Cambrige. Ia kuliah di Clare College di Cambrige dan bekerja sebagai ilmuwan pada Royal Soci-ety. Sekarang ia bekerja di institut untuk ilmu pengetahuan noetik di Petaluma, Kalifornia dan tinggal di London. Banyak dari penelitian-penelitiannya tentang kemampuan yang tidak dapat dijelaskan dari bi-natang dan manusia dirangkum di buku-bukunya “Dogs That Know When Their Owner Are Coming Home (anjing-anjing yang tahu kapan pemilik mereka pulang ke rumah) dan Other Unexplained Powers of Animal (Kekuatan Bina-tang yang Tak Dapat Dijelaskan)” dan “The Sense of Being Stared at (Perasaan melalui Pandangan Mata) dan Other Aspects of the Ex-tended Mind (sudut-sudut pandang lain dari pikiran yang diperluas)”. (hky)

Dr. rupert ShelDrake

Kemampuan Hewan yang Tidak Bisa Dijelaskan

Banyak pengalaman dari para pemilik hewan, yang mengatakan bahwa hewan peliharaan mereka kadang kala dapat berhubungan secara telepati dengan mereka. (Wang JIaYI/The epoch TImes)

Matahari Dideteksi Mengeluarkan Gelombang pada Rekahan Magnetik Raksasa Seukuran Kerajaan Inggris

Untuk pertama kalinya, ilmuwan dari Universitas Sheffield dan Universitas Queens Belfast me-

nemukan adanya gelombang raksasa pada rekahan magnetic di permukaan Matahari. Penemuan ini akan membawa para ahli selangkah lebih maju dalam mengungkap rahasia Matahari.

Matahari memiliki jalinan bidang mag-netik rumit yang menyebabkan munculnya berbagai macam hal-hal mencengangkan yang dapat diamati di atmosfirnya. Area yang gelap dan luas, yang terlihat seperti lubang-lubang di permukaan matahari, menandai adanya rekahan medan magne-tik yang muncul dari dalam inti matahari dan bersuhu luar biasa tinggi. Area terbesar dari wilayah ini seringkali dinamakan se-bagai bintik matahari dan sudah dipelajari sejak awal penemuannya pada 364 SM.

Dengan dipimpin oleh Profesor Rober-tus von Fay-Siebenburgen, kepala dari Pusat Penelitian Fisika Surya dan Plasma Luar Angkasa (SP2RC) di Universitas Sheffield, mereka mempelajari wilayah magnetik yang lebih kecil daripada Ma-tahari. Akan tetapi, ukurannya masih jauh lebih besar daripada luas wilayah Kerajaan Inggris.

Hasil dari penelitian mereka, yang juga telah dipublikasikan di jurnal Astrophysi-cal Journal, menunjukkan bahwa rekahan magnetik yang mereka amati, yang juga disebut sebagai “pori-pori,” mampu meng-hantarkan energi dan gelombang magnetik yang dibangkitkan jauh dari dalam inti ma-tahari, menuju bagian teratas atmosfer ma-tahari. Medan magnetik yang menyembur keluar melalui pori-pori ini 1000 kali lebih kuat daripada medan magnet bumi. Energi yang disalurkan ini memiliki bentuk yang unik yang menyerupai sosis. Gelombang ini hanya dapat diamati lewat instrumen yang dirancang oleh Universitas Queen di Belfast yang disebut sebagai ROSA (Rapid Oscillations of the Solar Atmosphere). Instrumen ini selanjutnya dioperasikan di Dunn Solar Telescope di Sacramento Peak, Amerika Serikat. Ini merupakan pengama-tan langsung untuk pertama kalinya ter-hadap “gelombang sosis” di permukaan matahari. Rekahan magnetik itu tampak-nya mengembang dan mengempis mengi-kuti suatu interval waktu yang merupakan ciri khusus dari “gelombang sosis”.

Para ahli termasuk Dr Richard Morton dari Universitas Sheffield, Profesor Miha-lis Mathioudakis dan Dr David Jess dari Universitas Queen Belfast, berharap re-kahan magnetik raksasa ini akan berperan penting dalam mengungkap rahasia abadi di balik pemanasan korona matahari.

Hal ini dikarenakan korona – lapisan terluar matahari – memiliki suhu ribuan kali lebih panas daripada permukaannya. Mengapa suhu di korona dapat melonjak sedemikian tingginya, padahal ia berada di titik terluar dari pusat pembangkitnya, hal ini masih merupakan suatu misteri besar dalam bidang astrofisika. Penemuan ini, yang menunjukkan adanya perpindahan energi dalam skala raksasa, rupanya telah memberi sedikit pencerahan untuk teka-teki ini.

Sekarang, tim ahli berharap dapat meng-gunakan instrumen yang serupa dengan ROSA untuk memahami struktur dari rekahan magnetik raksasa ini, dengan merekonstruksi ulang gambar-gambar guna mendapatkan gambar apa yang sebe-narnya tejadi di dalam rekahan itu.

Profesor Robertus von Fay-Siebenbur-gen mengatakan: “Penemuan baru ini amat menarik karena sejalan dengan beberapa penemuan lain akhir-akhir ini. Untuk per-tama kalinya “gelombang sosis” pada Ma-tahari dapat diamati dan dideteksi dalam citra yang amat detil. Dengan melakukan analisa terhadap gelombang ini, diharap-kan kita dapat selangkah lebih maju dalam memahami mekanisme fisika pada lapisan atmosfer sebuah bintang.” (den)

Science Daily

Foto yang menunjukkan kromosfer matahari. Titik-titik terang merupakan tempat berkum-pulnya fluks magnetik. (Credit: SOHO)

Kepunahan Massal Terjadi Setiap 27 Juta Tahun

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh sekelompok

peneliti AS, kepunahan massal berlangsung setiap 27 juta tahun di bumi. Dan kepunahan massal berikut-

nya diperkirakan akan terjadi pada sekitar 16 juta tahun

dari waktu kepunahan yang terakhir.

Seorang fisikawan dari Uni-versitas Kansas, Adrian Melott, dan ahli paleontologi dari Institut Smithsonian, di Washington DC, Richard Bambach, menerbitkan makalah mereka yang berjudul: Nemesis Reconsidered, dalam ajang Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada bulan September 2010 lalu.

Mereka mengatakan bahwa temuan mereka tidak sejalan dengan teori “Nemesis” (bintang mati), yang memperkirakan ten-tang adanya sebuah bintang gelap pendamping matahari, yang men-jadi sumber pengirim hujan komet mematikan ke dalam tata surya, se-tiap kali melintasi awan Oort (awan

yang terdiri dari kumpulan komet yang mengelilingi tata surya).

Para ilmuwan menengarai, terdapat 19 kali kepunahan mas-sal utama yang terjadi semenjak 500 juta tahun yang lalu. 10 dian-taranya terjadi kurang dari 3 juta tahun, sebelum atau sesudah keja-dian yang diprediksi dalam siklus 27-juta-tahunan.

Ini termasuk pula kepunahan dinosaurus pada 65,5 juta tahun yang lalu. Setiap kejadian me-nyebabkan kepunahan antara 10 hingga 60 persen dari semua spe-sies. Lebih dari 99 persen ilmuwan yakin bahwa kejadian tersebut memiliki pola waktu, bukannya terjadi secara acak.

Teori Nemesis pertama kali dikemukakan oleh ahli paleon-tologi pada tahun 1984 untuk men-jelaskan kepunahan massal secara berkala. Namun menurut Melott dan Bambach, jika mengikuti teori nemesis, periode orbit bintang yang seperti itu seharusnya telah menga-lami perubahan antara 15 hingga 30 persen dalam kurun 500 juta tahun terakhir.

Makalah penelitian yang lain menyebutkan bahwa bintang akan memerlukan waktu 4 persen lebih lama untuk menyelesaikan orbit-nya setiap kali, dikarenakan gang-guan dari bintang-bintang yang lewat maupun dari pasang-surut gravitasi galaksi.

“Berdasarkan catatan fosil-fosil yang ditemukan, ternyata penyebab

kepunahan bukanlah disebabkan terjangan komet yang diperkirakan berasal dari bintang gelap pen-damping matahari, seperti yang diungkapkan teori Nemesis,” tulis Melott dan Bambach di makalah mereka.

Jika Nemesis memang sungguh ada, teleskop ruang angkasa NASA yang bernama WISE (Wide-field Infrared Survey Explorer), yang di-

luncurkan pada Januari 2009, tentu telah dapat mendeteksi keberadaan-nya. Para ilmuwan membutuhkan waktu hingga pertengahan tahun 2013 untuk menganalisis hasil pen-carian objek-objek yang berjarak jauh dengan menggunakan spek-trum inframerah.

Teleskop memindai langit dua kali untuk menghasilkan citra kilas-waktu. Untuk objek yang jauh,

teleskop akan bergerak di antara dua masa pemindaian, sehingga ilmuwan dapat menggunakan gambar-gambar itu untuk menyim-pulkan lokasi dan orbitnya.

Melott dan Bambach tidak memberikan penjelasan alternatif dari teori Nemesis tentang kepu-nahan massal secara berkala ini, sehingga hal ini tetaplah menjadi sebuah misteri. (bdn)

Sebuah kepunahan massal dari kehidupan berlangsung setiap 27 juta tahun di bumi, menurut sebuah studi yang dilakukan para peneliti AS. (InTeRneT)

louiS MakielloThe Epoch Times

Sebuah studi yang menyangkal teori Nemesis

Page 6: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17 - 23 Maret 2011LINTAS BUDAYA TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD6

Dengan suasana alam yang hijau permai, rumah-rumah yang sederhana, dan warga

yang ramah, membuat Desa Sen-dang terasa nyaman untuk dikun-jungi. Dan jika beruntung, kita dapat

menyaksikan tarian Reog Kendang, yang merupakan tarian penghor-matan kepada Sang Pencipta.

Dan yang sedang diperhatikan dari desa ini adalah batik khas Tu-lung Agung yang dikembangkan oleh seorang pembatik muda, Sigit Suseno. Pembatik berusia 38 tahun ini telah membuat ratusan motif ba-tik, dan hanya 1 motif untuk 1 kain, jadi tidak akan ada motif yang sama

di antara batik-batiknya, kecuali jika melayani pesanan seragam.

“Awalnya saya hanya mengolek-si kain-kain antik, kemudian saya mulai coba membuat batik sendiri secara otodidak. Setelah mencoba dan mencoba, ditambah dengan pe-nelitian berbagai motif-motif kuno khas Tulung Agung, dan dari relief-relief candi, akhirnya berhasil mem-buat motif batik sendiri,” tutur Sigit.

Motif yang digunakan Sigit teru-tama adalah motif flora, yaitu daun-daunan, dan bunga. Sedangkan untuk warna, menggunakan warna-warna gelap seperti biru tua dan coklat tua sebagai warna dasar. “Un-tuk warna menggunakan 2 metode, yaitu pewarnaan alami dan sintetis. Untuk masalah pemasaran, selain dipasarkan di lokal, luar kota, juga dipasarkan di luar negeri sampai ke

Amerika Serikat, Austria, Australia, Thailand, Singapura, dan Malaysia,” ujar pembatik yang mengaku memi-liki 6 orang pekerja ini.

Ditanya tentang rencana ke de-pan, Sigit menjawab bahwa ia ingin melestarikan batik khas Tu-lung Agung ini agar tidak sampai hilang. “Tulung Agung ini sebe-narnya sudah menjadi sentra batik semenjak zaman kerajaan Majapa-

hit, namun karena kekurangan gen-erasi penerus, akhirnya jadi semakin tergerus. Oleh karena itu saya mulai mendidik anak-anak, yang merupa-kan generasi penerus untuk mulai membatik, agar warisan budaya ber-harga ini tidak sampai hilang.”

Selain sebagai pembatik, Sigit juga sebagai pengajar seni karawitan dan tarian tradisional bagi anak-anak. (et)

Catatan editor: Ini adalah bagian ketiga

dari serangkaian puisi terjemahan

bahasa Tionghoa dari Dinasti Tang yang dipublikasikan di

Epoch Times. Setiap bagian akan disertai dengan karakter asli bahasa Tionghoa,

bahasa terjemahan, esai kecil pendahuluan, kontekstualisasi, dan

penilaian.

Jia Dao adalah seorang penyair pada periode Tang tengah. Pada masa mudanya, Jia Dao adalah seorang biksu Buddha, tetapi beberapa tahun kemudian ia memutuskan un-tuk meninggalkan biara demi mengejar ambisinya dalam berpuisi.

Berbicara tentang Tao-isme, banyak para penyair

Tiongkok (baik sebelum, se-lama, maupun sesudah Dinas-ti Tang), yang menghubung-kan antara alam puisi dengan spiritual.

Hubungan itu tercermin dalam bahasa Tionghoa itu sendiri, di mana karakter un-tuk tulisan puisi [ ] adalah serumpun dengan karakter untuk tulisan biara/kuil [ ]. Lebih tepatnya, karakter puisi merupakan senyawa yang secara harfiah berarti “kuil kata.”

Jadi puisi kali ini sebuah “kuil kata” dari Jia Dao, ten-tang usahanya dalam mengun-jungi seorang guru pertapa di sebuah gunung.

Spiritualitas dalam puisi Tang seringkali tidak terkait dengan ekspresi atau pendu-kung suatu doktrin maupun ajaran tertentu. Seperti yang tercermin pula dalam budaya Tang, yaitu benang-benang halus dari ajaran Konfusius, Tao dan tradisi Buddhis sering-kali terjalin secara halus, dan terkadang tidak sepenuhnya dapat dibedakan.

Seperti pada puisi di atas, apakah pertapa di pegunungan

tersebut adalah seorang biarawan Buddha, atau se-orang pendeta Tao, tidak menjadi masalah besar bagi Jia Dao, sehingga tidak pula akan mempengaruhi “kepe-kaan” puisinya.

Pada puisi ini, terdapat sebuah koneksi yang tak da-pat dipungkiri, antara guru yang telah pergi untuk men-cari rempah-rempah, dan

penyair yang telah datang ke pegunungan tersebut untuk mencari sang pertapa. Tidak menjadi masalah apapun yang menjadi inti dari tema puisi, para penyair Tang ternyata juga merupakan para pencari spiritual.

Lan Hua adalah nama pena bagi seorang penulis dan penerjemah yang ber-domisili di New York. (osc)

Mencari Sang PertapaSebuah terjemahan dari penafsiran puisi Tiongkok Klasik Dinasti Tang

LAN HUA

OSCAR NUGROHOThe Epoch Times

Pembatik muda Sigit Suseno (kiri) sedang melakukan proses pewarnaan. Sigit berusaha mengembangkan kembali batik dengan motif khas Tulung Agung. Dia memiliki 6 orang peker-ja di rumahnya, yang membantunya dalam proses pencantingan, hingga pewarnaan. (JEFFRY

SANTOSO / THE EPOCH TIMES)

Pembatik Muda Kembangkan Batik Khas Tulung Agung

Desa Sendang, Kecamatan Sendang, di Kabupaten Tulung

Agung, Indonesia, memiliki tradisi kebudayaan lokal yang cukup kuat.

Selain terdapat tradisi musik gamelan, dan tarian, sekitar 2003 mulai dikembangkan batik khas

Tulung Agung, oleh seorang pem-batik muda.

Lukisan Anjing Terjual 2 Milliar Rupiah

Penjualan pada bursa le-lang Christie yang bertema:

“Lukisan, Gambar, dan Patung, Seni Khas Amerika”,

mencapai total $ 3.323.125 (sekitar 30 miliar Rupiah) yang

digelar di Rockefeller Plaza, New York, pada tanggal 3

Maret lalu.

Karya-karya seni yang dilelang menampilkan berbagai macam objek khas Amerika, mulai dari pemandangan, komposisi benda, hewan, koboi, dan patung, yang merepresentasikan corak kehidupan sejak abad ke-19 hingga 21.

Sebuah lukisan oleh Jamie Wyeth tentang anjing Labrador miliknya dengan lingkaran hi-tam di sekitar mata-nya, berjudul “Study of Kleberg,” terjual se-harga $ 218.500 (sekitar 2 miliar Rupiah).

“Wyeth mengatakan bahwa ia menggambar lingkaran di sekeliling mata Kleberg si anjing,

sekitar tahun 1980-an, ketika si anjing tersebut sedang bermain di sekitar kayu penyangga kan-vasnya,” menurut sebuah artikel yang dilansir Associated Press. Yang sering menonton serial TV “The Little Rascals” pasti akan langsung mengenali anjing milik Wyeth itu.

Menurut Christie - sang juru lelang, anjing jenis Labrador tersebut diberikan oleh Robert Kleberg, yang dikenal sebagai “Raja peternakan” di Texas, ke-pada istri Jamie Wyeth, Phyl-lis, sesaat setelah kematian “sang raja.” Anjing tersebut telah memi-

liki garis keturunan yang panjang sebagai Labrador retriever kuning, yang bertugas sebagai pemburu di peternakan. Dan Nyonya Wyeth memberi nama anjing tersebut Kleberg, untuk mengenang Ro-bert.

“Jamie Wyeth (65) adalah se-orang seniman Amerika generasi ketiga keturunan keluarga Wyeth. Ayahnya, Andrew Wyeth, ada-lah salah satu pelukis paling po-puler di negaranya, dan kakeknya, Newell Convers Wyeth, terkenal dengan ilustrasi khas-nya,” menu-rut situs biografi di jamiewyeth.com. (osc)

NiCHOLAS MCLAUGHLiNThe Epoch Times

Lukisan “Study of Kleberg” karya Jamie Wyeth yang terjual $ 218.500. (CHRISTIE’S IMAgES LTd. 2010)

Page 7: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17 - 23 Maret 2011SERBA-SERBITheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD7

sambungan dari hal 2Miskin dan Kaya ...Faktor yang menjadi penentu

adalah televisi, internet, ponsel, je-jaring sosial seperti facebook, twit-ter, dan lain-lain, sehingga mem-buat masyarakat mengetahui begitu banyak informasi, dan tidak tertutup seperti dulu lagi. Melalui “politik internet”, mereka pun mengetahui masalah kebobrokan penguasa, dan begitu banyaknya ketidakadilan di tengah masyarakat!

Contoh, harta kekayaan priba-di mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak mencapai milyaran dolar AS. Laporan di internet menye-butkan, kekayaannya mung-kin melampaui Bill Gates (45 milyar dolar AS). Otokrasi dan royalnya Mubarak perihal menghamburkan uang sudah sangat dikenal. Dalam artikel baru-baru ini di “Wall Street Journal” disebutkan bahwa setelah Revolusi Mesir berhasil menggu-lingkan Mubarak, masyarakat Mesir kini sedang beramai-ramai menghitung harta kekayaan sang mantan presiden. Mubarak, hampir sama dengan para penguasa dik-tator lainnya, seperti Mao Zedong di RRT, Chiang Kai Sek di Taiwan, maupun Saddam Husein di Irak, yang membuat patung dirinya di mana-mana, di berbagai jalan raya maupun gang kecil diberi nama dengan namanya, bahkan gerbang keluar masuk kereta api bawah tanah juga tidak luput. Menurut statistik, di Mesir terdapat 388 buah “sekolah Mubarak”, dan 160 buah sekolah lainnya menggunakan nama istri-nya. Jangan ditanya lagi soal gedung pemerintahan, di setiap ruang kelas di semua sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta, se-mua memajang foto Mubarak.

Demikian juga halnya dengan di Tunisia. Saat dubes AS menghadiri pesta keluarga menantu presiden negara pada 2009, ia menyaksikan sendiri kemewahan keluarga pe-nguasa. Dibanding menu makanan rakyat Tunisia, banyak yang bahkan tidak lebih baik dari menu hewan piaraan keluarga presiden. Sang dubes kemudian menulis laporan diplomatik, yang membandingkan kemewahan keluarga bangsawan

Tunisia dengan kehidupan rakyat jelata. Laporan yang diberi kode “Confidential” ini kemudian ter-ungkap di “Wikileaks”, dan menja-di salah satu penyebab pemicu re-volusi Tunisia.

Penyebab utama yang memicu revolusi di Tunisia dan Mesir bu-kanlah kemiskinan, melainkan rasa ketidak-adilan. Bobroknya golong-an kelas atas memicu ketidak-puasan dalam diri masyarakat. Sementara di RRT sekarang ini, ketidak-adilan sosial masyarakat, serta kebobrokan pejabat pemerin-tah bahkan lebih parah lagi. Kesen-jangan sosial antara si miskin dan si kaya di RRT telah menempati posi-si pertama di seluruh dunia. Menu-rut data statistik pemerintah yang dirilis oleh Badan Statistik RRT, saat ini 10% orang kaya di RRT menguasai 45% kekayaan seluruh negara, sementara 10% orang yang paling miskin hanya memiliki keka-yaan sebesar 1,4% saja. Yang lebih parah lagi, terjadinya kesenjangan si miskin dan si kaya ini diakibat-kan oleh kekuasaan rezim komunis, yang awalnya mendengungkan pa-ham keadilan sama rata.

Laporan dari Akademi Sosial RRT pada tahun 2006 mengata-kan, dari jumlah 11.300 orang kaya yang memiliki harta kekayaan lebih dari 100 juta dolar AS, 9.700 orang di antaranya adalah keluarga para pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT), atau sekitar 86% dari total keseluruhan orang kaya di seluruh negeri! Pendapatan per tahun peja-bat PKT di berbagai tingkat telah mencapai 8 hingga 25 kali lipat rata-rata pendapatan per kapita di kota setempat, atau setara dengan 25-85 kali lipat pendapatan per kapita penduduk petani di daerah setempat!

Akademi Sosial RRT pernah melakukan survei di 7 ibukota pro-vinsi yakni di Guangdong, Shang-hai, Zhejiang, Jiangsu, Fujian, Shandong, dan Liaoning. Didapati bahwa kekayaan rata-rata para pe- nguasa partai komunis (staf seting-kat divisi ke atas) mencapai lebih dari 8 juta Yuan RMB, yang berarti setiap pejabat PKT memiliki keka-yaan mencapai jutaan dolar AS.

Dari segi kebobrokan di tingkat

atas dan ketidak-adilan di tengah masyarakat, RRT sama sekali tidak kalah jika dibandingkan dengan Tu-nisia dan Mesir, bahkan mungkin lebih parah. Oleh karena itu dilihat dari kesenjangan sosial kaya dan miskin yang timbul akibat kekua-saan ini, membuat revolusi di RRT semakin memenuhi segala kriteria.

Sementara berbicara menge-nai perkembangan ekonomi RRT, rezim komunis beranggapan bahwa masyarakat sekarang ini lebih mak-mur daripada dulu, sehingga tidak akan terjadi Revolusi Melati. Ala-san ini sama sekali tidak dapat di-jadikan pijakan yang kuat. Tingkat pengangguran di Tunisia (menurut Wikipedia) adalah sebesar 13,3%, di Mesir 9,4%, dan di Bahrain yang juga terdapat aksi unjuk rasa, tingkat penganggurannya bahkan hanya 3,7% (kurang dari setengah rata-rata di Eropa). Hal ini semakin menjelaskan bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama terjadi revolusi.

Bret Stephens, penulis rubrik khusus “Wall Street Journals” da-lam artikel terbarunya yang ber-judul “Aksi Protes Beijing dan Arab” mengatakan, negara kecil di Teluk Persia seperti Bahrain yang berpenduduk hanya 1,2 juta jiwa atau hanya 1/1000 dari RRT, de-ngan luas negara hanya 1/10.000 dari RRT, padahal rata-rata PDB Bahrain sudah mencapai 27,000 dolar AS, sekitar 10 kali lipat RRT. Tapi rakyat Bahrain yang telah makmur, tetap saja menuntut akhir-nya kekuasaan otokrasi. Karena mereka memahami, jika tidak ada pemilu, tidak ada hak memilih ke-hidupan politik, sama saja dengan budak, dan bukanlah orang yang bebas!

Dalam artikelnya, Stephens me-ngatakan, turunnya rakyat Bahrain ke jalan adalah karena “ketidak-adilan di tengah masyarakat yang terus meningkat, dan menjadi pe-micu revolusi terhadap kaum bor-juis.”

Apakah rakyat Libya melakukan hal itu karena masalah kemiskin-an? Bukan juga. Pendapatan rata-rata per kapita Libya juga masih lebih tinggi daripada RRT. Di tahun 2009, PDB Libya telah mencapai

16.000 dolar AS (sama besarnya dengan Taiwan).

Oleh karena itu, baik di nega-ra Timur Tengah maupun di Afri-ka Utara, negara miskin maupun negara kaya, orang miskin maupun orang kaya, semuanya bangkit un-tuk melakukan revolusi, bangkit demi menuntut demokrasi, menun-tut kebebasan, dan berkeinginan un-tuk menjalani hidup sebagai orang yang memiliki kehormatan. Revo-lusi di Eropa Timur 20 tahun yang lalu, telah mempertanyakan kepada rakyat Tiongkok yang sejak dulu dikenal dengan jiwa patriotiknya. Kini dengan bergulirnya revolusi di Timur Tengah, semakin membuat hal ini (revolusi) tidak dapat dihin-dari lagi. Persis seperti syair dalam lagu peringatan peristiwa Tianan-men yang terkenal, “Wahai rakyat Tiongkok, berapa lama lagi engkau hendak bersabar, berapa lama lagi engkau hendak berdiam diri ?!”

Pada 6 Maret, menlu Jerman, Guido Westerwelle, di Berlin me-ngeluarkan pernyataan: “Kami te-lah berulang kali mengajukan per-mohonan kepada pemerintah RRT, hendaknya menyediakan ruang reportase yang bebas bagi jurnalis Jeman dan negara lainnya yang ditempatkan di Tiongkok. Seka-rang, saya sekali lagi memohon ke-pada pemerintah RRT agar menja-min keamanan representator media asing. Melakukan pembatasan dan penghambatan terhadap pekerjaan peliputan oleh jurnalis yang terus berlanjut sama sekali tidak bisa di-terima, pelakuan semacam itu juga merugikan kredibilitas Tiongkok di mata seluruh masyarakat dunia. ”

Seorang aktivis menyatakan, sejak seruan “Demonstrasi Melati” digulirkan, sudah lebih dari 100 disiden dan pembela HAM menga-lami perlakuan kasar dan brutal da-lam penindasan berskala besar.

Bunga Melati Mekar 3 Kali, Rakyat Berkumpul di Shanghai

Diperkirakan oleh seorang jur-nalis barat, yang tidak mau disebut-kan namanya, terdapat hampir 100 orang yang memenuhi seruan dari organisator anonim tersebut untuk berkumpul di depan halaman bios-kop Perdamaian-Shanghai, guna

mengikuti gerakan “Demonstrasi Melati”. Pihak berwajib Shanghai sebelumnya sudah memperingat-kan para jurnalis Barat agar tidak meliput di sekitar halaman bioskop tersebut. Minggu sebelumnya di tempat itu berkumpul beberapa ra-tus orang. Di Wang Fu Jing-Beijing dan perempatan Xidan dari Gedung Majelis Rakyat, polisi juga menem-patkan sejumlah personil keamanan untuk mencegah rakyat mengada-kan unjuk rasa.

AFP melansir pada 17 Febru-ari, bahwa karena terinspirasi oleh gelombang demonstrasi rakyat di dunia Arab, pertama kali muncul seruan “Demonstrasi Melati” oleh seorang anonim di internet, me-nyerukan kepada warga kota pada setiap hari Minggu untuk menga-dakan demonstrasi “jalan-jalan” di berbagai kota besar Tiongkok. Seruan itu semakin meningkatkan kekhawatiran rezim PKT dalam membendung emosi, dendam, dan kebencian rakyat Tiongkok, atas berbagai kejadian anti kekerasan, semakin menguatnya kesenjangan sosial yang sangat tajam, dan KKN yang terjadi di Tiongkok.

Berdasarkan penjelasan seorang netter, warga Tiongkok umumnya beranggapan, pemerintah menya-dari penindasan gerakan 4 Juni kala itu (peristiwa Tian An Men 1989) bagaikan melakukan sebuah opera-si medis besar terhadap pemerintah yang sedang sekarat. Kini “kelang-sungan hidup” PKT telah diperpan-jang hingga lebih dari 20 tahun. Pa-dahal saat ini, taraf permasalahan sosial jauh lebih parah melampaui kondisi wilayah Timur Tengah dan sudah sulit keluar dari bencana.

Menurut kabar yang beredar, “Buku Himbauan kepada Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok” dan “Buku Himbauan kepada Ke-polisian Rakyat Nasional” sedang disusun rumusannya. Buku itu me-nyerukan kepada para prajurit dan polisi yang mencintai negara dan rakyat, agar dengan tindakan nyata mendukung gerakan demokrasi pa-triotik ini, dan jangan lagi melewat-kan peluang sejarah agung kebang-kitan bangsa. (whs)

TheEpochTimes

‘A FRESH LOOKAT OURCHANGING WORLD’

PEMIMPIN UMUM:YS Then

WAKIL PEMIMPIN UMUM:Milianda Tantri

PEMIMPIN REDAKSI:Ajeng Utami

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:Eva Lestari

REDAKTUR:Widiyanto, Sudianto, Linjaya, Robert, Febriant, Maya, Hartoyo, Arief Haryoso

REPORTER:Amelia Wulan, Leonardo, Rachmat, Boedijono, Oscar, Manuh

ALAMAT:The Epoch Times IndonesiaJl. Raya Panjang Jiwo 34, SurabayaTel: (031) 8431116 Fax: (031) [email protected]

DISTRIBUSI - PEMASARAN:Jakarta : Budiman (021) 9387 9881Surabaya : Liing (031) 70780630Bali : Alimin (081) 65444779Medan : (061) 77499135, 4572615Semarang : Budi (024) 70712407Yogjakarta : Tjipto (0274) 7848434 Lombok : Heryanto (081) 7571281

IKLAN:Andhy (031) 71168787Maya (031) 75152605

DONASI:PT. Sinar EpochAcc. BCA 1070255797

sambungan dari hal 1Gempa ...Seorang netter dari Hunan mengatakan

bila perindustrian Jepang patut dihargai karena bisa memikirkan rakyatnya. Pada 2008, sewaktu Hunan mengalami periode paling dingin dalam sejarah, satu dos mie kala itu dijual seharga 50 Yuan (setara 70 ribu rupiah), sebotol air mineral ditawarkan 10 Yuan (14 ribu rupiah), belum lagi barang lainnya.

Dari tayangan TV terlihat, jalan-jalan Tokyo dipenuhi kerumunan massa, seperti jutaan orang yang turun ke jalan. Namun mereka berbaris tertib, tak bersuara dan te-nang. Seorang netter berkata, “Saya sedang mengemudi dan saat itu macet. Namun aneh-nya, saya tidak mendengar bunyi klakson, bagaikan melihat film bisu kolosal.”

Dikabarkan saat itu, ratusan orang me-ngungsi ke sebuah lapangan. Dalam proses evakuasi, tidak ada yang merokok, terlihat petugas berlarian membawa selimut, air panas dan kue. Kaum pria masuk ke dalam gedung untuk mengambil barang-barang keperluan kaum perempuan, kemudian mengambil kabel listrik dan menyalakan ra-dio. Tiga jam kemudian, massa bubar, tidak terlihat sampah berserakan di tanah.

Upaya Semaksimal MungkinAda komentar bahwa kemampuan mas-

yarakat dalam menghadapi bencana dan tingkat pemahaman sosial mereka mencer-minkan kekuatan suatu negara. Itu benar adanya, namun sikap tenang dan tertib seperti itu bukan jatuh dari langit. Sebuah bangsa yang kerap mengalami bencana, mengakumulasinya dari generasi ke genera-si, mengakibatkan terbentuknya kesadaran tragedi yang terinternalisasi menjadi karak-ter bangsa. Kesadaran tragedi semacam ini akan berubah menjadi antisipasi yang lebih

teliti yang merupakan buah kepastian dari kesiapan materi.

Selanjutnya, ketika tugas telah dilaku-kan secara maksimal, yang tersisa hanyalah urusan yang tak dapat diatasi manusia, dan pada akhirnya takdir diserahkan kepada sang Pencipta. Sikap psikologis semacam ini membuat mereka mampu memperta-hankan martabat, menjaga ketenangan dan rasionalitas dalam menghadapi bencana.

Spesifikasi bangunan di Jepang terbi-lang sangat tinggi. Jika bangunan tidak sesu-ai dengan standar anti gempa, dan sebelum terjadi kecelakaan, orang itu sudah lebih dulu dimasukkan ke dalam penjara.

Dari sekolah sampai perusahaan, latih-an simulasi anti gempa di Jepang sering dilakukan. Setiap perusahaan di Jepang menyediakan kotak P3K kepada tiap karya-wan. Tiap dua tahun kotak P3K akan diganti dan ditempatkan di bawah meja karya-wan. Antisipasi ini sangat bermanfaat saat menunggu penyelamatan.

Bahkan di rumah, persiapan keselamat-an juga sangat baik. Di Jepang, lemari tinggi diperlengkapi penyangga agar tidak roboh dan melukai orang. Biasanya di atas rak buku dan lemari pakaian dilekatkan di dinding. Selain itu, di setiap perlengkapan rumah dilengkapi area segi tiga. Sehingga Anda bisa bersembunyi untuk sementara waktu ketika gempa besar datang.

Ada komentar yang mengatakan, kare-na terus tertimpa bencana, Jepang sangat waspada terhadap dunia luar dan memiliki pesimisme mendalam. Sisi lain dari karak-ter pesimis-tragis seperti ini berpengaruh pada budaya Jepang yang memiliki rasa sentimental mendalam terhadap keindahan yang bisa sekejab musnah, yang kemudian ditransformasikan ke dalam spirit bangsa, yakni segala hal harus diupayakan menye-luruh dan setiap orang wajib menunaikan tugas dengan maksimal. (whs)

sambungan dari hal 2

Uni Soviet ...Demi memenuhi target atasannya, pe-

nguasa daerah kadang-kadang sekaligus menjerat keluarga terdakwa maupun orang lain yang tak bersalah. Tahanan dalam kamp Gulag sebanyak 70% adalah yang orang-orang berpendidikan tinggi, ini me-rupakan bukti penganiayaan penguasa PK Soveit terhadap kaum intelektual.

Kejahatan Stalin yang pertama terung-kap adalah menganiaya kader partai, Gor-bachev sengaja menutupi kejahatan Stalin dan PK Soviet dalam penganiayaan terha-dap kaum intelek.

Penangkapan terhadap 5 anggota polit-biro CC PK Soviet yang setia terhadap Stalin, 98 orang dari 139 anggota CC PK Soviet,1108 anggota dari 1996 wakil dalam kongres partai ke-17(tahun1934), 72 ang-gota dari 93 anggota CC Liga Pemuda PK Soviet, 319 anggota dari 385 sekretaris par-tai tingkat provinsi dan 2210 anggota dari 2750 sekretaris partai tingkat daerah.

Petinggi polisi rahasia, Leningrad, me-merintahkan penangkapan terhadap 90% kader partai. Setelah Gorbachev menjabat sebagai Sekjen partai di Ukraina, dalam 1938 lebih dari 106.000 anggota partai di-tangkap dan sebagian besar dihukum mati. Anggota CC PK Soviet di Ukraina hanya tinggal 3 orang. Kondisi serupa terjadi di berbagai daerah.

Sebelum musim gugur 1937, hampir semua kader partai dan ekonom ternama dibersihkan dari partai, semua jenjang pim-pinan diganti dengan generasi baru. Br-ezhnev, Kosygin dan Gromyko semuanya menjadi pemimpin politbiro CC PK Soviet era 1970.

Pada Februari 1940, Perjanjian Persaha-batan Soviet-Jerman ditandatangani, seba-nyak 570 anggota partai komunis Jerman yang ditahan di Soviet diserahkan kepada Gestapo Jerman.

Pembersihan total anggota PK Polandia dilakukan pada 1937-1938, sebanyak 12 anggota PK Polandia yang bertugas di CC PK Soviet dan di Komunis Internasional

seluruhnya dihukum mati.

Pembersihan Tentara MerahPerancang utama modernisasi tentara

merah Soviet merangkap wakil menteri pertahanan, Marsekel Tukhachevsky, dan 7 jendral lainnya, termasuk panglima koman-do daerah, Jenderal Jonas Yakiv, dan Pang-lima Uborevich. Sepuluh hari kemudian, sebanyak 980 pati ditangkap, termasuk 21 panglima korps tentara, 37 panglima dae-rah militer, semuanya di bawah interogasi kejam dari Ezhov, telah mengakui kesalah-annya sebelum diadili.

3 dari 5 marsekal, 13 dari 15 panglima korps tentara, 8 dari 9 laksamana, 50 dari 57 komandan pasukan khusus, 154 dari 186 komandan distrik militer, seluruh dari 16 komisaris politik korps tentara, 25 dari 28 komisaris politik pasukan khusus, semua-nya dihukum mati.

Sejak bulan Mei 1937 sampai Agustus 1938, sebanyak 35.020 orang perwira di-tangkap atau dipecat dari tentara, beberapa yang dihukum mati hingga kini tidak dike-

tahui. Kaum intelektual yang telah menga-

lami penindasan pada tahun 1922 dan 1928 -1931, pada bulan Maret - April 1937 lagi-lagi mengalami nasib serupa. Dimulai dari guru, dosen, professor, sarjana, pakar, yang dilanjut kepada para pengarang, wartawan, dan penerbit. Sekitar 2000 orang penga-rang ditangkap atau dibunuh, ribuan pastor, pendeta dan hampir seluruh uskup dijeblos-kan ke dalam kamp konsentrasi, dan kali ini sebagian besar dihukum mati. Sebanyak 20.000 gereja dan masjid pada tahun 1936 hingga 1941 hanya tersisa kurang dari seri-bu. Pengurus gereja yang awalnya berjum-lah 24.000 orang pada tahun 1936, hingga 1941 tersisa 5.665 orang.

Berdasarkan data-data di atas dapat di-ketahui, teror besar adalah dilakukan oleh pimpinan teras PK Soviet yang langsung berada di bawah komando Stalin. Teror besar telah mendirikan penguasa generasi baru “Stalinisme”, di bawah sistem bi-rokrasi sipil dan militer, generasi baru yang tanpa ragu melaksanakan perintah Stalin.

Teror besar telah membersihkan seluruh anasir yang dianggap membahayakan di masyarakat, seluruh mantan (mantan anasir pemerintah, partai dan militer serta berba-gai perusahaan dan pekerjaan) telah disapu bersih.

Buruh di kota Berlin, Jerman Timur, pada tanggal 16 Juni 1953 melakukan mogok kerja yang memprotes penurunan gaji. Dan pada tanggal 17 Juni, tentara So-viet melakukan penindasan terhadap para buruh tersebut dengan mengerahkan tank. Hasilnya, 16 orang terbunuh, ratusan orang mengalami luka-luka, dan ribuan lainnya dijatuhi hukuman berat.

Pada tahun 1956, di kota Budapest Hungaria, telah terjadi pemberontakan bersenjata anti totaliter. Tentara Soviet mengerahkan pasukan dalam jumlah be-sar, menggunakan tank dan senapan mesin melakukan penindasan, sebanyak 3000 orang terbunuh, 25 ribu orang dijatuhi hu-kuman, dan puluhan ribu orang melarikan diri ke luar negeri.(tys)

bersambung

sambungan dari hal 1Shen Yun ...Shen Yun percaya bahwa penolakan

visa di Hong Kong karena gangguan oleh rezim Tiongkok. Pada 24 Januari 2010, si-aran pers Shen Yun menyatakan: “Rezim komunis Tiongkok sudah lama berusaha menggagalkan pertunjukan kami selama bertahun-tahun dengan mencoba untuk me-nekan pejabat dan pihak teater untuk mem-batalkan acara kami. Kami menyesal bah-wa mereka mengabaikan hak masyarakat Hong Kong untuk menyaksikan Shen Yun dan memahami bahwa kejadian ini merupa-kan pelanggaran terhadap kebebasan rakyat Hong Kong. Kami berharap masyarakat Hong Kong yang masih menyayangi ke-bebasan akan mendesak pemerintah Hong Kong untuk membatalkan kekeliruan ini.”

Ketua pelaksana Shen Yun, Leeshai Lemish juga mengatakan bahwa pada saat dibatalkannya pertunjukan, tiket penonton yang berencana untuk melakukan perjalan-an ke Hong Kong dari daratan Tiongkok disita oleh pemerintah dan beberapa orang bahkan ditangkap.

Pengadilan Hong Kong, yang diinstruk-sikan Hakim Andrew Cheung di Pengadil-an Tinggi Daerah, memerintahkan agar keputusan direktur Imigrasi “dibatalkan” dengan alasan bahwa ia “gagal dalam mem-perhitungkan pertimbangan relevan.”

Menurut situsnya, misi Shen Yun ada-lah untuk menghidupkan kembali budaya tradisional Tiongkok. Grup ini telah tampil di beberapa tempat dunia paling bergengsi, seperti Lincoln Center di New York, Ken-nedy Center di Washington, DC, dan Palais des Congres di Paris.

Penyelenggara mengatakan bahwa tiket pertunjukan benar-benar terjual habis be-berapa hari sebelum pertunjukan.

Pembatalan visa tiba-tiba memaksa pa-

nitia untuk mengembalikan dana lebih dari 5 juta dolar HK ke masyarakat umum untuk mengganti kerugian tiket,” kata Mr Kan.

“Kami terkejut atas keputusan yang di-ambil direktur Imigrasi. Larangan bagi staf produksi inti untuk masuk ke Hong Kong hanya beberapa hari sebelum pertunjukan jelas merupakan tindakan terencana untuk menyabotase pertunjukan,” katanya.

“Kami menyambut keputusan pengadil-an dan kami berterima kasih kepada semua dukungan dari Hong Kong dan luar nege-ri, serta memuji pengadilan karena dapat menghapus rintangan ini,” kata Mr Kan.

Di Hong Kong tidak ada jadwal visa khusus bagi seniman atau tim olahraga yang berkunjung. Kelompok tersebut ha-rus mengajukan permohonan sesuai jad-wal yang disebut GEP. Ketentuan dasarnya mengharuskan pemohon untuk membukti-kan bahwa “pekerjaan” tersebut diperlukan dan bahwa pekerjaan mereka tidak dapat dilakukan oleh para ahli lokal.

Sementara dalam banyak kasus, bukti tersebut tidak diberlakukan, keputusan akhir ini telah diserahkan kepada Direktur Imigrasi, di mana kekuasaannya sebagian besar tak tertandingi.

Keputusan Pengadilan terakhir yang dikeluarkan Hakim Andrew Cheung telah menciptakan jalan pembuka bagi kebijak-sanaan yang lebih besar, kata To Yiu Ming, asisten profesor, Departemen Jurnalisme di Hong Kong Baptist University.

“Saya merasa bahwa keputusan peng-adilan menghargai pertukaran seni [dan] memiliki efek positif pada pertukaran bu-daya di masa mendatang,” kata Mr Ming.

“Ini adalah kasus pengujian untuk me-lihat apakah pengadilan benar-benar inde-penden,” tambahnya.

Salah satu fitur unik dari pertunjukan Shen Yun adalah penggunaan teknologi state-of-the-art untuk latar belakang digi-

tal, sering disinkronkan dengan tarian artis.Dokumen pengadilan dari Hakim An-

drew Cheung menyebutkan adanya bukti penolakan permohonan visa yang diajukan enam staf yang bertanggung jawab pada masalah teknis, khususnya dalam penca-hayaan, suara, dan operasi proyektor.

Ringkasan transkrip pertemuan Depar-temen Imigrasi yang diberikan sebagai bukti, direktur menegaskan, “Tugas pemo-hon visa sebagai insinyur audio sifatnya umum dan pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan yang dibutuhkan tidak me-menuhi persyaratan bahwa mereka belum dibutuhkan di Hong Kong.”

Dengan kata lain, aplikasi visa ditolak dengan alasan bahwa staf dapat digantikan oleh para insinyur lokal.

Alasan itu disangkal oleh pengacara pemohon, Mr Paul Harris.

“Keputusan untuk menolak semua staf produksi ... mengabaikan fakta sederhana yaitu bisa tidaknya mengoperasikan penca-hayaan [dan] efek suara latar belakang untuk pertunjukan tidak terletak pada cara pengoperasian, tetapi terletak pada kapan mengoperasikan,” bantah Mr Harris.

Pemerintah dapat mengajukan banding atas keputusan pengadilan dalam waktu empat minggu, tetapi beberapa pihak mera-sa hal itu tidak mungkin.

“Saya boleh memberitahu Anda, ia mungkin tidak berani mengajukan banding setelah keluarnya putusan ini,” kata Albert Ho, pemimpin Partai Demokrat.

Mr. Ho berkeyakinan putusan ini mem-bangun kembali nilai-nilai kebebasan Hong Kong.

“Ada garis bawah, Hong Kong masih merupakan tempat di mana aturan hukum adalah sebuah tradisi berakar, yang tidak mudah kehilangan fungsinya di bawah tekanan politik,” katanya. “Ini juga yang masih dijunjung tinggi di Hong Kong.” (val)

Page 8: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17 - 23 Maret 2011 INTERIOR TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD8

[email protected]

33 Negara. 17 Bahasa. 1 Surat kabar.

www.epochtimes.co.id

The Epoch Times“Cermatan Dinamika Dunia”

Untuk berlangganan , kirim pesan ke

031-8431116atau hubungi

The Epoch Times

Warna pink kemerahan pada honeysuckle (sejenis tumbuhan kamper yang buahnya berbentuk bulat panjang dan berdaging ) dinyatakan sebagai tren warna 2011 oleh Pantone Color Institute, sebuah perusahaan riset dan informasi berbasis di New Jersey yang menetapkan standar profesional penggunaan warna di industri fashion dan dekorasi rumah.

Pantone menggambarkan honeysuckle sebagai warna yang hidup dan energik yang bisa membangkitkan “kebera-nian dan gairah,” tidak seperti warna biru turquoise / pirus sejuk, warna tahun 2010.

“Di saat tertekan, kita me-merlukan sesuatu untuk mem-bangkitkan kembali semangat kita. Honeysuckle adalah warna yang dapat memacu

adrenalin – cocok buat mere-ka yang ingin menghapus kesedihan,” kata direktur ek-sekutif Leatrice Eiseman saat rilis pernyataan Pantone.

“Honeysuckle berunsur positif dari ikatan yang kuat dengan warna dasarnya yaitu merah, sifat yang paling kon-

tras dan yang paling hidup da-lam spektrum warna.”

“Intensitas warna pink ke-merahan ini sangat memikat dan menggugah. Malahan, burung-burung kolibri justru tertarik dengan warna bunga, bukan pada aroma wangi saat bunga merekah yang

mana aroma ini yang men-dasari asal namanya,” jelas Eiseman.

Dalam siaran pers, Pan-tone mengatakan bahwa co-rak warna ini dapat digunakan oleh pria maupun perempuan. “Corak ini sangat menarik perhatian, bisa diterapkan

baik siang maupun malam hari pada pakaian, akseso-ris dan kosmetik wanita, dan bagi pria dalam dasi, kemeja, dan pakaian olahraga.”

Pengamat fashion Joy Sewing dan beberapa rekan desainer menggunakan corak honeysuckle ini dalam koleksi desain musim semi mereka, termasuk “Project Runway”

Corak “Honeysuckle”, Tren Warna Pantone 2011 JOAN DELANEYThe Epoch Times

Corak honeysuckle dinyatakan sebagai tren warna 2011 menurut Pantone Color Institute. (INTERNET)

Sebagian orang memilih tinggal di rumah atau apartemen kecil karena faktor ekonomi. Semen-tara pertambahan jumlah

penduduk yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan tempat tinggal menyebabkan harga rumah melonjak naik sehingga tren rumah sederhana atau apartemen kecil mulai diminati sebagai cara me-nyiasati meningkatnya kebutuhan rumah atas permintaan konsumen.

Namun ada beberapa orang yang menyukai tinggal di rumah atau apartemen kecil dengan alasan mereka lelah mengurus rumah be-sar dan ingin “berhemat.”

Sementara yang lain berpenda-pat tidak ingin rumah besar. Kecil itu indah, mudah dan praktis!

Menempati tempat kecil, pasti-nya Anda perlu membuat beberapa kompromi untuk dekorasi rumah, hal-hal berkaitan dengan tata letak benda harus sepenuhnya terorga-nisir, dan perlu dibuat beberapa penyesuaian pada kebiasaan Anda untuk membuat segalanya pas dan tidak terkesan sempit.

Jika Anda menginginkan rumah kecil Anda terlihat leluasa, bisa dengan mengubah beberapa deko-rasi dan letak guna membuat area tersebut terlihat lebih luas tanpa harus mengubah letak! Dengan warna, susunan perabot, dan penca-hayaan yang menarik, ruang Anda

tidak akan terlihat penuh sesak. Berikut beberapa tips yang ber-

manfaat untuk ruang kecil Anda.

• Singkirkan barang-barang usang atau tak terpakai

Tidak ada yang membuat sebuah ruang kecil terasa sempit selain menimbun terlalu banyak barang. Jalan keluar untuk menciptakan kelegaan dengan menyimpannya di sudut-sudut tersembunyi seperti di balik pintu, atas lemari, gantungan dinding atau rak-rak.. Dengan se-gala sesuatu tersusun rapi dan tidak menghalangi pandangan, tampak ruangan yang luas dan terbuka.

• Jangan menutupi jalan Dengan adanya perabot atau

barang menghalangi pandangan masuk dan keluar ruang akan me-nyebabkan sebuah ruangan terlihat sempit. Untuk menciptakan kele-luasaan, Anda bisa mengatur letak perabotan sedemikian rupa hingga tidak menghalangi jalan masuk ke dalam ruang. Anda juga dapat memilih perabot yang tidak terlalu tinggi seperti sofa rendah tanpa sandaran tangan, bangku, meja ren-dah, atau Anda bisa memindahkan perabot yang tinggi ke area sepan-jang dinding.

• Pilihlah warna yang terang Warna cerah dan terang men-

ciptakan kesan ruang yang terbuka dan lapang. Untuk efek yang opti-mal, pilih paduan lembut dari biru dan hijau.

• Gunakan skema warna monok-

rom Warna monokrom (warna yang

masih dalam kelompok warna yang sama seperti merah, merah muda) juga membantu membuat sebuah ruang tampak lebih luas.

• Keseimbangan warna Warna-warna kontras cenderung

menimbulkan sekatan pada sebuah ruang. Usahakan memilih pera-botan dengan warna yang senada dengan dinding sehingga berkesan

menyatu dengan ruang.

• Efek pencahayaan Setiap ruang akan terlihat lebih

besar apabila cukup cahaya, baik alami atau buatan. Hindari pema-

kaian gorden yang berlebihan dan buka jendela untuk membiarkan cahaya luar masuk ke dalam ruang.

Menyiasati Ruang Kecil Agar Tampak LuasMAYA CHENThe Epoch Times

Manfaatkan sudut-sudut tersembunyi seperti atas lemari atau gantungan dinding sebagai tempat menyimpan barang-barang yang jarang dipakai (INTERNET)

karya pemenang Chole Dao.

“Bicara tentang warna pink, mung-kin pikiran

Anda tertuju pada perleng-kapan bayi atau gadis kecil. Tapi honeysuckle pastinya lebih canggih dan romantis. Ini adalah corak warna yang pantas bagi perempuan tua dan muda. Itu membuat saya senang,” Dao menjelaskan kepada Joy, seperti dilansir mysantonio.com.

Dalam dekorasi rumah, Pantone mengatakan bahwa honeysuckle dapat menam-bah “sentuhan hidup” untuk ruang interior ketika corak warna tersebut menyatu lewat

barang-barang seperti bantal bermotif, sprei, peralatan ke-cil, dan aksesoris meja.

“Mencari cara murah untuk menceriakan rumah Anda? Puas dinding rumah dengan corak honeysuckle untuk ledakan yang dinamis berenergi di ruang keluarga, dapur, atau lorong,” demikian saran perusahaan.

Corak warna Pantone dalam dekade terakhir me-liputi Mimosa (2009), Blue Iris (2008), Chili Pepper (2007), Sand Dollar (2006), Blue Turquoise (2005), Tiger-lily (2004), Aqua Sky (2003), True Red (2002), Fuchsia Rose (2001), dan Cerulean (2000). (hty)

Page 9: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

ENTERTAINMENT17 - 23 Maret 2011

TheEpochTimesA FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD

ATLANTA — Teman-teman-nya telah menyaksikan Shen Yun Performing Arts di Kennedy Center dan menceritakan padanya pertunjukan tersebut mengagum-kan dan penuh dengan dampak emosional, dan menganjurkan ia untuk melihatnya.

Jadi, ketika Shen Yun tiba di kota asalnya di Atlanta, Georgia Miss AS 2010 tidak menyia-nyia-

kan kesempatan.Sudah sebulan

lamanya saya me-nantikan kesempatan ini, kata Miss Jessica Black, yang juga mantan Miss Georgia.

“Saya harus mengatakan pe-nantian ini benar-benar layak. Sungguh menakjubkan. Sung-guh pertunjukan yang besar,” kata sang ratu kecantikan, yang menggunakan gelarnya untuk mempromosikan kesukarelaan, terutama bagi Children’s Miracle Network dan “No Phone Zone” milik Oprah, untuk mengampa-nyekan larangan ber-sms saat mengemudi.

Black menyaksikan Shen Yun

dengan orang tua dan keponakan-nya, dan semuanya sangat me-nyukai pertunjukan.

Shen Yun yang berbasis di New York, dikenal sebagai per-usahaan grup tarian klasik dunia Tiongkok. Pertunjukan Shen Yun berusaha untuk menghidupkan kembali warisan budaya 5.000 ta-hun Tiongkok melalui seni.

“Latar belakang panggung be-nar-benar menakjubkan, kostum-nya juga menakjubkan. Ada saat-saatnya menyenangkan, namun kemudian ada beberapa saatnya serius... mereka menghadirkan masa lalu hingga masa kini dan benar-benar menakjubkan,” kata Black.

Black sangat terkesan oleh pembawa acara yang tampil lu-wes di sepanjang pertunjukan, memadukan bahasa Inggris dan Mandarin ketika berbicara. Ia mengatakan kekagumannya saat mendengarkan dinamika kedua bahasa.

Sebagai seorang penari, Black mengatakan penari Shen Yun me-miliki lompatan terbaik — benar-benar menakjubkan — baik sta-mina dan seni itu sendiri.

“Mereka benar-benar penari menakjubkan.”

Ia mengungkapkan penari la-ki-laki “benar-benar luar biasa,” dan mengatakan sungguh unik

bagi penari laki-laki untuk tampil begitu kuat.

“Bulu kuduk saya berdiri. Saya benar-benar merinding,” katanya.

Black menggambarkan apa yang dirasakan pada momen-momen berbeda: damai, cinta, dan kerendahan hati. “Di saat-saat sedih, dan di saat-saat baha-gia, Anda turut merasakan se-muanya.”

“Dan saya pikir luar biasa Anda menghadirkan pemain dari Barat yang bisa menghadirkan pertunjukan ini dan mengolahnya dan menampilkan seluruh dunia mengenai budaya 5.000 tahun

Tiongkok sebenarnya. Sesuatu yang terbaik,” kata Black.

“Ini semua tentang perdamai-an, cinta dan rasa menghargai. Bagi saya, itulah pribadi yang perlu diasah dalam diri Miss AS,” katanya.

Berbasis di New York, Shen Yun Performing Arts mempunyai tiga perusahaan yang tampil se-rentak di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi ShenYunPerformingArts.org. (val)

The Epoch Times adalah sponsor resmi Shen Yun Perform-ing Arts.

Film yang diadaptasi dari novel karya Jobie Hughes dan James Fray ini belum-belum sudah “ternoda” oleh prasangka para penggemar film, berkaitan dengan novel-novel remaja terkenal yang telah diadaptasi terlebih dulu, seperti: “Twi-light” atau “Harry Potter : The Next Generation” (dan bisa pula mengalami kegagalan seperti yang dialami Percy Jackson).

Namun ternyata pihak Walt Disney tetap tidak khawatir, meskipun di awal film selama 15 menit tampak sedikit membosankan, ‘I Am Number Four’ berhasil menemukan langkah menuju

pencapaian sebuah film aksi yang me-mukau.

Berkisah tentang John (Alex Petty-fyer), si nomor empat dari 11 orang yang membentuk Garde, yaitu sekelompok remaja asing dengan kekuatan khusus yang bersembunyi di bumi. Bersama dengan sang penjaganya, Henri (Timo-thy Olyphant), John berusaha bertahan hidup sambil terus melakukan pelarian dari buruan iblis Mogadorian, musuh yang berniat membunuh mereka dalam kronologis yang berurutan.

Tidaklah mengherankan jika Steven Spielberg tercantum di papan nama se-bagai produser, karena film ini memang memiliki semua keunggulan khas Spiel-berg: mulai dari alien muda yang dike-jar-kejar oleh musuh-musuhnya, hingga visual efek yang sedikit menyerupai film Transformers bagian pertama. Film ini tidak bercerita tentang sebuah kema-panan maupun kesuksesan, tetapi pada intinya sungguh-sungguh menampilkan sebuah kisah petualangan remaja dengan cara tersendiri.

Adegan aksi di film ini juga cukup

hebat, meskipun banyak melakukan penghematan dengan alasan anggaran yang minim, namun di film ini tetap ba-nyak memunculkan adegan-adegan aksi khas Smallville yang brilian. Dan ketika adegan pertarungan dimulai, yang me-nampilkan segala macam monster dan orang-orang jahat, terlihat bagaikan aksi pertempuran ala Star Wars.

Namun di akhir film, terlihat banyak cerita yang seolah putus, tidak terjawab. Apa yang terdapat di dalam kotak pe-rak bersinar? Di manakah orang tua John? Semua yang dijelaskan dalam film ini terasa terlalu cepat, sang tokoh dijatuhkan di saat pertarungan terengah-engah menuju klimaks, dan dibiarkan tergantung, untuk langsung menyambut sekuel berikut. (osc)

9

Grapevine

Gwyneth Paltrow telah menandata-ngani kontrak rekaman bernilai sekitar 900,000 dolar AS untuk debut albumnya dengan Atlantic Records, menurut AOL Music.

Aktris peraih Oscar ini mendapat so-rotan segar akan bakat musiknya ketika ia menyanyikan lagu “Coming Home” pada Academy Awards baru-baru ini, la-gu dari film yang dibintanginya Country Strong.

Menurut New York Post, sumber mengatakan album baru ini akan bernu-ansa pop kantri.

Paltrow, yang menikah dengan pe-nyanyi Coldplay Chris Martin, juga bernyanyi di serial Glee sebagai guru pengganti ‘HollyHoliday’. (Christina Zhang / The Epoch Times / val)

Gwyneth Paltrow Jajaki Dapur Rekaman

Gwyneth Paltrow. (John ShEarEr / GETTy ImaGES)

rating : (4 / 5)

JoE BEndEl

Sarah (Dianna Agron) terpesona oleh kemampuan baru John (Alex Pettyfer) yang dipertunjukan padanya dalam film ‘I Am Number Four’. (WALT DISNEY)

I Am Number Four

andrEa haylEy & mImI lIThe Epoch Times

Ketika genre drama remaja dan fiksi dipadukan

John (Alex Pettyfer) sedang mempelajari kemampuan barunya dalam film thriller produksi DreamWorks Pictures, ‘I Am Number Four’. (WALT DISNEY)

John (Alex Pettyfer) dalam sebuah adegan

di film produksi DreamWorks Pictures,

‘I Am Number Four’. (WALT DISNEY)

Sutradara : D. J. CarusoPemain : Alex Pettyfer, Timothy Olyphant, Dianna Agron, Kevin DurandDurasi : 114 menit

Miss AS Rasakan Cinta dan Damai dalam Shen Yun

Miss AS Jessica Black

menghadiri Shen Yun Performing Arts di Atlanta.

(Su WAN/ ThE Epoch TImES)

Page 10: The Epoch Times Indonesia Edisi 191

17 - 23 Maret 2011BISNIS & EKONOMI TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD

Menurut Reuters, Bernard Arnault, pimpinan LVMH, mungkin sudah sejak satu dekade lalu berminat

untuk membeli saham Bulgari. Baru-baru ini tawaran yang diajukan Arnault ditolak

ketika setahun yang lalu ia gagal merangkul keluarga Trapani, yang mengendalikan pe-megang saham.

Sebagai hasil akuisisi, Arnault telah mempromosikan Pimpinan Eksekutif Bul-gari Francesco Trapani untuk membawahi departemen jam dan perhiasan LVMH, yang juga mengawasi TAG Heur, Dior, dan Chaumet. Gebrakan terbaru ini juga memberikan LVMH keunggulan kompetitif atas nama besar perhiasan Cartier dan Tiffany. Pendiri Paolo Bulgari dan Nicola juga akan berada di jajaran dewan direksi dengan Trapani.

“Saya telah di Bulgari selama 27 tahun,” kata Trapani dalam panggilan konferensi pada Senin, 7 Maret. “Saya telah mengenal semua orang dalam industri mewah, jadi saya punya kemungkinan dengan semua orang ini. LVMH adalah partner yang ideal. Selain senang bisa menjadi kepala di divisi grup jam dan perhiasan, saham LVMH juga merupakan investasi yang baik.”

Bulgari didirikan pada 1884 oleh se-orang imigran Yunani, Sotirios Bulgari

yang menetap di Roma dan meraih prestise global ketika aktris terkenal Hollywood Elizabeth Taylor memakai salah satu berlian dan bros zamrud rancangannya pada hari pernikahan Taylor dengan Richard Burton.

Di tahun 1970, Bulgari melebarkan sayapnya ke New York, Paris, Jenewa, dan Monte Carlo, dan kemudian memperluas pangsa bisnisnya ke parfum pada 1993 dan juga memiliki aksesoris bermerek mewah dan hotel.

“Ini lebih dari sekedar gabungan me-ngenai gaya manajemen, pengembangan merek, dan bukan pertanyaan keuangan belaka. Sebuah pengaturan yang ideal pada setiap tingkat,” ujar Arnault.

Belum lama ini LVMH menjadi sorotan internasional setelah membeli sejumlah besar saham di Hermes, rumah mode berusia 173 tahun dan pembuat terkenal tas Birkin.

Keluarga Hermes tampaknya tidak menyambut ketertarikan LVMH akan perusahaan Hermes dan menganggap ke-pemilikan saham 20 persen LVMH di Hermes sebagai persaingan. (val)

Harga kapas Class 328 terus meng-alami peningkatan sejak awal 2011, mencapai 30.000 yuan per ton, 10 sampai 15 persen lebih

tinggi daripada harga di akhir 2010. Di Del-ta Sungai Zhujiang, gaji pekerja 10 persen lebih tinggi dari tahun lalu akibat kurang-nya tenaga kerja yang menyebabkan gaji bulanan minimum naik hingga 2.000 yuan. Akibatnya, karena tidak mampu membayar upah pekerja, banyak pabrik pakaian yang tutup atau melakukan perampingan.

Guo, seorang industriawan kawakan di Shenzhen, mengatakan bahwa upah tenaga kerja tinggi dan harga bahan sangat ber-dampak pada perusahaannya. “Kami ber-usaha keras untuk menjual, namun harga yang ditawarkan untuk produk kami terlalu rendah. Tidak dapat menentukan harga, kami harus membatalkan penjualan.”

Di Pusat Perbelanjaan Jiangbei, Chong-qing, koleksi fashion musim semi dipajang. Namun, harganya di atas jangkauan pem-beli. Ms Mao, seorang karyawan sebuah perusahaan swasta, berkata, “Musim semi ini kita tidak dapat menemukan apapun dengan harga sekitar 200 yuan. Bahkan kemeja katun sederhana harganya lebih dari 300 yuan. Aku melihat sekeliling un-

tuk waktu yang lama tetapi tidak ada yang membangkitkan minat.“

Produk Tiongkok Rendah MutuTekstil Tiongkok dan pabrik-pabrik pa-

kaian telah memasok produknya ke ban-yak negara. Namun, produk yang dibuat masih berkualitas rendah, diremehkan dan dikenal memiliki kuantiti banyak namun harga murah. Sebuah kemeja dengan me-rek Tiongkok hanya menghasilkan seper-tiga keuntungan dari kemeja serupa dengan merek asing. Dua ratus juta kemeja seharga satu pesawat Boeing. Industri pakaian jadi umumnya berpandangan bahwa Tiongkok

adalah produsen pakaian yang besar, na-mun rendah mutu.

Sebuah artikel yang diterbitkan di China Textile Information Net menyata-kan bahwa rata-rata laba bersih di industri tekstil adalah 3 sampai 4 persen. Jika nilai yuan naik sebesar 5 persen, lebih dari sepa-ruh usaha tekstil akan sangat terpengaruh, karena Tiongkok akan kehilangan peluang dengan tidak lagi menjadi produsen dengan biaya terendah.

Sebuah artikel di situs Aliansi Tekstil Asia mengatakan bahwa pakaian buatan Tiongkok tidak kompetitif di pasar dunia karena kurangnya kreativitas dan desain-

nya berkualitas rendah. Kebanyakan pro-dusen pakaian di Tiongkok meniru de-sain dari tempat lain. Umumnya, rata-rata merek tiruan Tiongkok menyontoh nama bermerek Tiongkok, dan nama bermerek Tiongkok menyontoh merek internasional.

Masa depan industri tekstil Tiongkok akan menjadi lebih sulit jika Tiongkok ter-lalu bergantung pada pasar luar negeri dan tidak dapat menetapkan harga. Jika ingin menerobos rintangan ini, Tiongkok harus mengangkat posisinya dalam rantai pasok-an, membuat merek sendiri, dan mengon-trol jaringan penjualan.

Tiongkok perlu mengalihkan fokus

dari pasar pakaian luar negeri ke pasar domestik. Namun, prasyarat adalah bahwa orang Tionghoa harus memiliki pendapatan bersih yang cukup setelah dipotong pajak. Menurut ekonom Lang Xianping, sekarang gaji buruh Tiongkok hanya menyumbang 8 persen dari PDB, penurunan yang sangat berarti sebesar 12 persen dari 10 tahun yang lalu. Rasio rata-rata di Amerika Utara dan Eropa sebesar 55 persen dan 38 persen di Amerika Selatan. Berdasarkan angka-angka ini, Lang melihat pendapatan bersih yang rendah dari masyarakat Tiongkok tetap menjadi suatu halangan untuk pembangunan di daratan Tiongkok. (bdn)

10

Industri Pakaian Tiongkok Terpukul Oleh Tingginya Biaya

Jin JingThe Epoch Times

Pabrik pakaian mirip dengan yang satu ini di provinsi Anhui, menghadapi tekanan biaya yang bisa menghancurkan. (AFP/Getty ImAGes)

Pasar pakaian Tiongkok menghadapi masa depan yang jelas kurang sehat karena era harga murah karena tenaga kerja murah dan inflasi yang rendah tampaknya akan berakhir. Pasar saat ini harus bersaing dengan bahan baku yang semakin mahal, apresiasi yuan, tenaga kerja dan kekurangan listrik serta perdagangan internasional yang tidak stabil.

Caroline DobsonThe Epoch Times

Bulgari Gandeng Kekaisaran LVMH

Konglomerat mewah terbesar dunia LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SA telah resmi mengambil alih kepemilikan Bulgari seharga enam milyar dolar AS.

Gerai Bulgari di Paris pada 7 Maret. Konglomerat mewah terbesar dunia LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SA telah resmi mengambil alih kepemilikan Bulgari seharga 6 miliar dolar AS. (DylAn CAlves / Getty ImAGes)

“Ini lebih dari sekedar gabungan mengenai gaya

manajemen, pengembangan merek, dan bukan pertanyaan

keuangan belaka”— Bernard Arnault, pimpinan LVMH —

Membanjirnya obat-obat palsu semakin menimbulkan kere-sahan yang signifikan bagi in-

dustri farmasi. Pada awalnya, masalah itu terbatas di negara Afrika dan Asia. Namun, masalah yang dilaporkan per-dagangan paralel dan apotek internet baru-baru ini menyebar ke Amerika Se-rikat dan Eropa.

Obat palsu cukup populer di kalangan obat-obatan ringan dan obat-obatan yang banyak dibutuhkan rumah tangga biasa, seperti aspirin, antasid, dan pembunuh rasa sakit, menurut Markets and Markets (M&M), sebuah perusahaan penelitian dan konsultan global.

Menurut penelitian M&M, bisnis obat palsu global bernilai sekitar 670 milyar dolar AS per tahun. Ada langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan pemasok kemasan — misalnya ritel raksasa seperti

Wal-Mart di AS dan Tesco di Inggris menganjurkan pemasok untuk memasang label deteksi frekuensi radio (RFID) pada produk medis mereka. Teknologi ini menggunakan komunikasi melalui gelombang radio untuk pertukaran informasi antara ‘alat pembaca’ dan ‘penanda elektronik’ ketika dipasang pada obyek, yang memungkinkan dilakukan identifikasi dan pelacakan.

Kelompok dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengawasi produk medis palsu baru-baru ini mengadakan pertemuan untuk mengatasi obat-obatan yang tidak aman dan ilegal. Hasil dari pertemuan ini telah mengonfirmasi bahwa ada peningkatan laporan tentang insiden yang berhubungan dengan obat-obat pal-su terhadap kondisi medis yang serius, seperti gangguan sistem saraf pusat dan penyakit kardiovaskuler. Jumlah negara yang mendokumentasikan kasus palsu telah meningkat dari 100 menjadi 118 sejak 2006, menunjukkan bahwa masalah ini telah berkembang. (bdn)

Caroline DobsonThe Epoch Times

Industri Farmasi Perangi Obat PalsuObat-obatan Ilegal Kian Marak

KEASLIAN: Sebuah mikroskop elektronik digunakan di sebuah laboratorium di Tours, Perancis, untuk memverifikasi keaslian produk dalam upaya untuk memerangi obat-obatan palsu dan selundupan. (JoCArD AlAn / AFP / Getty ImAGes)