the epoch times indonesia edisi 175

10
The Epoch Times INTERNATIONAL A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD S eandainya Cleve Backster terlahir di Tiongkok dan bukannya di AS, mungkin ia akan memiliki nalar yang lebih dini dan mendalam terhadap “efek Backster” yang ditemukan dengan tidak sengaja itu. Orang yang memahami kebu- dayaan tradisional Tiongkok mengetahui, sejak dulu masyarakat Tiongkok memper- cayai “setiap makhluk berjiwa”, meyakini “reinkarnasi dan kelahiran kembali”. Jika pada kehidupan sebelumnya Anda seorang manusia, di kehidupan ini mung- kin Anda akan terlahir sebagai tumbuhan, karena roh jiwa tidak akan musnah. Anda yang terlahir sebagai tumbuhan mungkin akan dapat merasakan perubahan psikolo- gis pada diri manusia. Dengan kata lain, tanpa disengaja Backster telah menjelas- kan secara modern kebudayaan tradisio- nal Tiongkok, bahwa ‘setiap makhluk memiliki jiwa’ dengan menggunakan me- tode ilmiah barat. Setelah Backster berhasil menemukan temuan bersejarah ini, maka orang mulai mengikuti pintu yang telah dibukanya, dan menemukan suatu ruang kehidupan baru. Tumbuhan tidak lagi dianggap se- bagai suatu makhluk buta, bisu, tuli, dan tumbuhan bahkan sama seperti manusia yang memiliki kemampuan berpikir. Oleh karenanya, suatu bidang ilmu baru telah tercipta: Ilmu Psikologis Tumbuhan. Pada 1973, terbit buku berjudul The Se- cret Life of Plants karya Peter Tompkins dan Christopher O. Bird. Buku tersebut tidak hanya mengulas kembali percobaan yang dilakukan Backster, melainkan juga me- neliti lebih lanjut reaksi tumbuhan ter-hadap bahasa, pikiran dan bahkan juga doa. Kini banyak ilmuwan telah membuk- tikan bahwa tumbuhan memiliki kemam- puan mengenali, pikiran, dan berbagai perasaan seperti senang, sedih, marah, dan bahagia, bahkan tumbuhan juga memiliki kemampuan telepati yang tidak mungkin ditandingi manusia. Percobaan yang hampir serupa adalah penelitian kristal air oleh Profesor Masaru Emoto dari IHM Jepang. Sejak 1994, ia telah menggunakan teknik foto kecepatan tinggi untuk mengamati kristal air. Hasil penelitian ditulis menjadi sebuah buku yang berjudul Informasi Yang Berasal Dari Air (Message From Water). Profesor Emoto berhasil menemukan bahwa saat manusia memancarkan informasi positif berupa kebaikan hati, rasa terima kasih, kesucian dan lain sebagainya, maka kristal air akan membentuk gambar yang indah. Sementara jika manusia memancarkan in- formasi negatif seperti kebencian, pende- ritaan, kekhawatiran dan lain-lain, maka wujud kristal yang dibentuk akan menjadi sangat buruk. Air dapat merasakan pikiran berbeda yang dipancarkan manusia, hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa adanya eksistensi psikologis yang nyata. Manifestasi kemanunggalan langit dan manusia Ada yang mengatakan “teori nonloka- litas partikel” mungkin dapat menjelaskan fenomena ini. Percobaan menemukan bah- wa pada saat sepasang foton (partikel el- ementer) dilontarkan dari suatu atom yang sama. Jika kita mengubah kutub dari salah satu foton tersebut, maka foton yang lain akan terpengaruh, meski keduanya dipi- sahkan. Einstein pernah meramalkan, karena adanya sifat non lokalitas ini, di antara sesama partikel mungkin eksis “efek melampaui jarak yang mistis”. Mereka sa- ling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan metode yang dapat menem- bus ruang dan waktu. Jika dimensi partikel yang bersifat non lokalitas ini dapat ditransformasikan ke tingkatan alam materi yang dapat di- lihat mata manusia, maka teori efek tele- pati Backster akan menjadi mudah untuk dijelaskan. Keseluruhan jagad raya saling berhubungan, hal ini persis sama dengan konsep “kemanunggalan langit dan manu- sia” dalam Taoisme di Tiongkok. bersambung ke hal 7 Hari pertama pembukaan Asian Games, tim nasional Tiongkok lang- sung meraup 19 medali emas, dan ini merupakan medali emas ke-1000 yang diraih oleh tim nasional Tiong- kok selama keikutsertaannya dalam Asian Games. Reporter kantor berita Xinhua, Yang Ming, menulis sebuah artikel yang mengkritik fenomena “hanya medali emas”, dengan mene- rangkan bahwa kondisi fisik rakyat Tiongkok justru terus merosot se- cara signifikan, medali emas pertama hanya ironi belaka. Media massa lain serta kalangan masyarakat juga ramai – ramai menyindir fenomena ini. Artikel tersebut mengambil con- toh sejumlah angka resmi pemerintah: “Saat ini di Tiongkok tercatat 160 juta jiwa penduduknya menderita tekanan darah tinggi, 160 juta jiwa lainnya menderita lemak darah terlalu tinggi, ada 200 juta jiwa lainnya kelebihan berat badan atau kegemukan; semen- tara di daerah perkotaan, dari setiap 5 orang anak, 1 diantaranya menderita obesitas atau kegemukan, 84% dari seluruh jumlah pelajar sekolah mene- ngah atas adalah pelajar berkaca mata; jika dibandingkan dengan anak- anak di Jepang, pelajar menengah di Tiongkok kalah dalam banyak hal; penduduk negara ini yang berparti- sipasi dalam bidang olahraga hanya 28%, fasilitas olah raga di Tiongkok di nomor urutan ratusan, jauh keting- galan dibandingkan negara lain. Bah- kan di Asia, jumlah penduduk yang berolahraga dan rata-rata perbanding- an fasilitas olahraga dengan jumlah penduduk Tiongkok tidak mungkin masuk 10 besar, dan di saat Tiongkok mencapai prestasi olahraganya yang gemilang dalam 20 tahun terakhir ini, kondisi kesehatan rakyat Tiongkok justru terus merosot drastis! Lalu, jumlah perolehan medali emas kita adalah nomor satu di dunia, bahkan jika di Asia tidak diragukan lagi pasti nomor satu, apakah hal ini tidak iro- nis? Apakah hal ini tidak membuat kita merasa malu?” Artikel itu juga mengusulkan untuk “mulai tidak mengejar medali emas ter- hitung sejak Asian Games periode ber- ikutnya, dan mulai meng-ikut sertakan para atlet amatiran yang berasal dari perguruan tinggi atau organisasi olah- raga rakyat, mengurangi keikutsertaan tim nasional ataupun para atlet profe- sional, memperbesar rasio perlombaan non-olimpiade. Dengan demikian bisa menyamakan latar belakang para at- let Tiongkok dengan atlet negara lain, sehingga dengan kondisi yang nyaris sama itu dapat direalisasikan perlom- baan adil yang sesungguhnya. Di saat yang sama juga dapat menghindari fenomena terus menjadi raksasa.” Medali emas termahal Mengenai opini Yang Ming sehu- bungan dengan para atlet profesional, ada netter yang mempunyai pemikiran berbeda, namun mengenai satu hal yang sama yakni “memperkuat kon- disi kesehatan rakyat”, hal ini sangat didukung oleh khalayak ramai. Ada yang mengatakan, “Menge- rahkan sumber daya seluruh negeri untuk membina seribu orang atlet un- tuk merebut medali emas adalah suatu tindakan yang tidak masuk akal!!!” bersambung ke hal 7 New Epoch Weekly Edisi 175 Edisi 175 33 NEGARA 17 BAHASA 25 November - 1 Desember 2010 Website : www.epochtimes.co.id | Mobile : m.epochtimes.co.id | Situs Xinhua Sindir Perolehan Situs Xinhua Sindir Perolehan Emas Pertama? Emas Pertama? WEN HUA The Epoch Times Pertunjukan pesta pembukaan Asian Games XVI (12/11) lalu yang diselenggarakan di Guangzhou, Tiongkok, yang telah menghabiskan dana sebesar 380 juta RMB. (GETTY IMAGES) Ilmuwan Cleve Backster secara kebetulan dalam suatu perco- baan dengan menggunakan alat deteksi kebohongan menemukan bahwa tumbuhan memiliki indera dan perasaan, dan bahkan juga mengungguli manusia dalam hal kemampuan telepati. Percobaan yang kebetulan ini, tanpa dise- ngaja Backster telah menjelaskan kebudayaan tradisional Tionghoa - ‘setiap makhluk memiliki jiwa’ dengan menggunakan metode ilmiah Barat.” Energi Terbarukan Tantang Energi Konvensional Ancaman Teror Al Qaedah ke Jerman KESEHATAN & KELUARGA | P4 KESEHATAN & KELUARGA | P4 Akupunktur Akupunktur Redakan Rasa Sakit Redakan Rasa Sakit (CHRISTOPHER FURLONG/GETTY IMAGES) (FLICKR PHOTO) ENTERTAINMENT | P ENTERTAINMENT | P8 Resensi Film : Harry Potter & The Deathly Hallows ( Part 1 ) IPTEK | P IPTEK | P5 Stimulasi Listrik Pada Otak Berpengaruh Terhadap Keterampilan Matematika Tumbuhan Memiliki Perasaan (3): Backster dan Penelitian Telepati Primitifnya Badan peneliti dan konsultan bereputasi, Boston Consulting Group (BCG), dalam laporan riset terbarunya menyebutkan, akibat berhasil diturunkannya biaya produksi, energi terbarukan seperti bahan bakar bio, tenaga surya, angin, dan lain-lain, akan terus berkembang pesat hingga 15 tahun mendatang, dan akan menjadi primadona para investor maupun konsumen, serta dapat menjadi pengganti terbaik bagi sumber energi konvensional atau bahan bakar fosil. Akan tetapi perkembangan energi terbarukan yang masih cukup panjang ini masih sangat membu- tuhkan teknologi untuk mengatasi sejumlah masalahnya. Tantangan energi terbarukan Karena masalah kelestarian lingkungan hidup, energi terbarukan terus mendapat perhatian khusus dan dukungan dana dari pemerintah berbagai negara (seperti AS dan Kanada), akan tetapi untuk jangka pan- jang para konsumen dan investor mungkin justru akan menjauhinya karena berpendapat bahwa teknologi energi terbarukan ini belum ma- tang, dengan biaya produksi yang tinggi, harga jual yang mahal, serta keuntungan tipis. Namun dalam laporannya BCG menyebutkan, seiring dengan kian tingginya kemampuan teknologi dan menurunnya biaya produksi, in- dustri energi terbarukan kini mulai bertransisi. Dalam waktu 15 tahun ke depan industri energi konvensional akan menghadapi tantangan yang cukup berat, “perusahaan, pemerintah, dan investor akan mem- pertimbangkan kembali rencana investasinya dengan seksama untuk menghindari kerugian.” Akan tetapi laporan BCG tersebut juga menyebutkan, industri ener- gi konvensional (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) tetap akan menjadi pasar raksasa dengan keuntungan yang cukup besar, dan tidak akan semudah itu lenyap begitu saja. Di samping itu, teknologi dalam industri energi konvensional (seperti teknik pembangkit listrik dengan batu bara) serta peralihan atau transformasi peralatan pabrik da- lam industri ini pada dasarnya juga membutuhkan biaya yang besar. “Meskipun menghadapi tantangan, sebelum 2020, energi konven- sional (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) tetap akan men- jadi sumber energi utama bagi seluruh dunia,” lapor BCG. Bahan Bakar Bio tingkat tinggi Dalam laporannya, BCG memperkirakan bahwa biaya produksi untuk menghasilkan bahan bakar bio dari serat yang telah dibuang dan membusuk, jerami, rumput liar, daun, atau pakan ternak, akan setara dengan biaya produksi bensin sebelum 2015 mendatang, atau turun hingga 10 sen AS setiap KWH, dan akan menjadi saingan berat bagi sumber energi fosil konvensional. Saat ini hambatan teknis untuk menghasilkan bio fuel tingkat tinggi (seperti ethanol yang dihasilkan dari bahan baku non pangan) adalah: membangun infrastruktur transportasinya dan perlengkapan penyim- panan, serta memproduksi mobil yang memanfaatkan bahan bakar bio tingkat tinggi atau bahan bakar campuran (seperti bensin dicampur dengan bahan bakar bio tingkat tinggi). bersambung ke hal 7 Laporan penelitian terbaru dari Boston Consulting Group menyebutkan, dengan berhasil diturunkannya biaya, energi terbaharukan seperti bahan bakar bio, tenaga surya, tenaga angin, dan lain-lain, akan terus berkem- bang pesat dalam 15 tahun mendatang, dan akan menjadi pengganti ter- baik bagi sumber energi konvensional (bahan bakar fosil). (GETTY IMAGES) The Epoch Times Beberapa hari ini, serangan teroris menjadi tema utama media Jerman. Di seluruh bandara, stasiun KA dan fasilitas umum lainnya bermunculan pasukan pengaman bersenjata leng- kap, bunyi alarm kepolisian juga terus menerus menyalak. De Maizière, Mendagri Jerman Rabu (24/11) lalu mengumumkan dalam konferensi pers, sesuai de- ngan petunjuk yang diterima, or- ganisasi Al Qaedah berencana akan melakukan serangan teror di Jer- man, akhir November. Kamis (25/11), sebuah pesawat milik maskapai Namibia yang terbang menuju Berlin-Jerman ditemukan sebuah paket mencurigakan, di da- lamnya ada timer, baterai, kabel dan lainnya. Melalui pemeriksaan, Depar- temen Keamanan Jerman mengakui, itu hanyalah sebuah perangkat mirip bom produk milik sebuah perusahaan pengaman di Kalifornia-AS. Penanggung jawab industri ru- mahan tersebut menyatakan (25/11), perangkat mirip bom itu buatan neneknya yang berusia 80 pada 4-5 tahun silam. Pasca peristiwa 911, mereka memproduksi 100 buah leb- ih barang serupa, dan dijual kepada Departemen Keamanan AS. Namun pihak Departemen Keamanan AS dan Jerman pada menyatakan, tidak ada pemesanan benda uji coba tersebut. Sehari kemudian, penanggung jawab keamanan bandara setempat di- tangkap. Ia dituduh, meletakkan paket kontroversial itu di atas conveyor ba- gasi bandara. Pejabat tinggi tersebut juga mengakui perbuatannya, dewasa ini belum diketahui dengan jelas apa motifnya, juga belum jelas apakah ia suruhan pihak tertentu. Perusahaan penerbangan Berlin juga sangat memperhatikan kasus itu, karena gara-gara bagasi mencurigakan itu, perusahaan mempersilakan 300 lebih penumpang yang sudah boarding untuk keluar dari kabin pesawat, untuk mengesahkan bagasi masing-masing terlebih dulu, keseluruhan proses telah menghambat keberangkatan selama 7 jam. Selain itu, perusahaan tersebut juga mengutus maskapai lain ikut me- nangani kasus tersebut, suatu kerugian ekonomi yang sangat besar. bersambung ke hal 7 Departemen Dalam Negeri Jerman mengumumkan, teroris akan serang Jerman. Pihak kepolisian Jerman segera menambah jumlah polisi anti terror berpatroli di tempat umum dan strategis. Foto: Polisi di depan gedung Kanselir Jerman. (AFP/ GETTY IMAGES) ET175-1-Mainnews.indd 1 ET175-1-Mainnews.indd 1 2010/7/28 AM 09:47:32 2010/7/28 AM 09:47:32

Upload: epochtimes-indonesia

Post on 09-Mar-2016

263 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

e-Paper The Epoch Times Indonesia Edisi 175

TRANSCRIPT

Page 1: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

The Epoch TimesINTERNATIONAL

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD

Seandainya Cleve Backster terlahir di Tiongkok dan bukannya di AS, mungkin ia akan memiliki nalar yang

lebih dini dan mendalam terhadap “efek Backster” yang ditemukan dengan tidak sengaja itu. Orang yang memahami kebu-dayaan tradisional Tiongkok mengetahui, sejak dulu masyarakat Tiongkok memper-cayai “setiap makhluk berjiwa”, meyakini “reinkarnasi dan kelahiran kembali”.

Jika pada kehidupan sebelumnya Anda seorang manusia, di kehidupan ini mung-kin Anda akan terlahir sebagai tumbuhan, karena roh jiwa tidak akan musnah. Anda yang terlahir sebagai tumbuhan mungkin akan dapat merasakan perubahan psikolo-gis pada diri manusia. Dengan kata lain, tanpa disengaja Backster telah menjelas-kan secara modern kebudayaan tradisio-nal Tiongkok, bahwa ‘setiap makhluk memiliki jiwa’ dengan menggunakan me-tode ilmiah barat.

Setelah Backster berhasil menemukan temuan bersejarah ini, maka orang mulai

mengikuti pintu yang telah dibukanya, dan menemukan suatu ruang kehidupan baru. Tumbuhan tidak lagi dianggap se-bagai suatu makhluk buta, bisu, tuli, dan tumbuhan bahkan sama seperti manusia yang memiliki kemampuan berpikir. Oleh karenanya, suatu bidang ilmu baru telah tercipta: Ilmu Psikologis Tumbuhan.

Pada 1973, terbit buku berjudul The Se-cret Life of Plants karya Peter Tompkins dan Christopher O. Bird. Buku tersebut tidak hanya mengulas kembali percobaan yang dilakukan Backster, melainkan juga me-neliti lebih lanjut reaksi tumbuhan ter-hadap bahasa, pikiran dan bahkan juga doa.

Kini banyak ilmuwan telah membuk-tikan bahwa tumbuhan memiliki kemam-puan mengenali, pikiran, dan berbagai perasaan seperti senang, sedih, marah, dan bahagia, bahkan tumbuhan juga memiliki kemampuan telepati yang tidak mungkin ditandingi manusia.

Percobaan yang hampir serupa adalah penelitian kristal air oleh Profesor Masaru

Emoto dari IHM Jepang. Sejak 1994, ia telah menggunakan teknik foto kecepatan tinggi untuk mengamati kristal air. Hasil penelitian ditulis menjadi sebuah buku yang berjudul Informasi Yang Berasal Dari Air (Message From Water). Profesor Emoto berhasil menemukan bahwa saat manusia memancarkan informasi positif berupa kebaikan hati, rasa terima kasih, kesucian dan lain sebagainya, maka kristal air akan membentuk gambar yang indah. Sementara jika manusia memancarkan in-formasi negatif seperti kebencian, pende-ritaan, kekhawatiran dan lain-lain, maka wujud kristal yang dibentuk akan menjadi sangat buruk. Air dapat merasakan pikiran berbeda yang dipancarkan manusia, hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa adanya eksistensi psikologis yang nyata.

Manifestasi kemanunggalan langit dan manusia

Ada yang mengatakan “teori nonloka-litas partikel” mungkin dapat menjelaskan

fenomena ini. Percobaan menemukan bah-wa pada saat sepasang foton (partikel el-ementer) dilontarkan dari suatu atom yang sama. Jika kita mengubah kutub dari salah satu foton tersebut, maka foton yang lain akan terpengaruh, meski keduanya dipi-sahkan.

Einstein pernah meramalkan, karena adanya sifat non lokalitas ini, di antara sesama partikel mungkin eksis “efek melampaui jarak yang mistis”. Mereka sa-ling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan metode yang dapat menem-bus ruang dan waktu.

Jika dimensi partikel yang bersifat non lokalitas ini dapat ditransformasikan ke tingkatan alam materi yang dapat di-lihat mata manusia, maka teori efek tele-pati Backster akan menjadi mudah untuk dijelaskan. Keseluruhan jagad raya saling berhubungan, hal ini persis sama dengan konsep “kemanunggalan langit dan manu-sia” dalam Taoisme di Tiongkok.

bersambung ke hal 7

Hari pertama pembukaan Asian Games, tim nasional Tiongkok lang-sung meraup 19 medali emas, dan ini merupakan medali emas ke-1000 yang diraih oleh tim nasional Tiong-kok selama keikutsertaannya dalam Asian Games. Reporter kantor berita Xinhua, Yang Ming, menulis sebuah artikel yang mengkritik fenomena “hanya medali emas”, dengan mene-rangkan bahwa kondisi fi sik rakyat Tiongkok justru terus merosot se-

cara signifi kan, medali emas pertama hanya ironi belaka. Media massa lain serta kalangan masyarakat juga ramai – ramai menyindir fenomena ini.

Artikel tersebut mengambil con-toh sejumlah angka resmi pemerintah: “Saat ini di Tiongkok tercatat 160 juta jiwa penduduknya menderita tekanan darah tinggi, 160 juta jiwa lainnya menderita lemak darah terlalu tinggi, ada 200 juta jiwa lainnya kelebihan berat badan atau kegemukan; semen-tara di daerah perkotaan, dari setiap 5 orang anak, 1 diantaranya menderita obesitas atau kegemukan, 84% dari

seluruh jumlah pelajar sekolah mene-ngah atas adalah pelajar berkaca mata; jika dibandingkan dengan anak-anak di Jepang, pelajar menengah di Tiongkok kalah dalam banyak hal; penduduk negara ini yang berparti-sipasi dalam bidang olahraga hanya 28%, fasilitas olah raga di Tiongkok di nomor urutan ratusan, jauh keting-galan dibandingkan negara lain. Bah-kan di Asia, jumlah penduduk yang berolahraga dan rata-rata perbanding-an fasilitas olahraga dengan jumlah penduduk Tiongkok tidak mungkin masuk 10 besar, dan di saat Tiongkok

mencapai prestasi olahraganya yang gemilang dalam 20 tahun terakhir ini, kondisi kesehatan rakyat Tiongkok justru terus merosot drastis! Lalu, jumlah perolehan medali emas kita adalah nomor satu di dunia, bahkan jika di Asia tidak diragukan lagi pasti nomor satu, apakah hal ini tidak iro-nis? Apakah hal ini tidak membuat kita merasa malu?”

Artikel itu juga mengusulkan untuk “mulai tidak mengejar medali emas ter-hitung sejak Asian Games periode ber-ikutnya, dan mulai meng-ikut sertakan para atlet amatiran yang berasal dari perguruan tinggi atau organisasi olah-raga rakyat, mengurangi keikutsertaan tim nasional ataupun para atlet profe-sional, memperbesar rasio perlombaan non-olimpiade. Dengan demikian bisa menyamakan latar belakang para at-let Tiongkok dengan atlet negara lain, sehingga dengan kondisi yang nyaris sama itu dapat direalisasikan perlom-baan adil yang sesungguhnya. Di saat yang sama juga dapat menghindari fenomena terus menjadi raksasa.”

Medali emas termahal Mengenai opini Yang Ming sehu-

bungan dengan para atlet profesional, ada netter yang mempunyai pemikiran berbeda, namun mengenai satu hal yang sama yakni “memperkuat kon-disi kesehatan rakyat”, hal ini sangat didukung oleh khalayak ramai.

Ada yang mengatakan, “Menge-rahkan sumber daya seluruh negeri untuk membina seribu orang atlet un-tuk merebut medali emas adalah suatu tindakan yang tidak masuk akal!!!”

bersambung ke hal 7

New Epoch Weekly

Edisi 175Edisi 17533 NEGARA 17 BAHASA 25 November - 1 Desember 2010Website : www.epochtimes.co.id | Mobile : m.epochtimes.co.id |

Situs Xinhua Sindir Perolehan Situs Xinhua Sindir Perolehan Emas Pertama?Emas Pertama?

WEN HUAThe Epoch Times

Pertunjukan pesta pembukaan Asian Games XVI (12/11) lalu yang diselenggarakan di Guangzhou, Tiongkok, yang telah menghabiskan dana sebesar 380 juta RMB. (GETTY IMAGES)

Ilmuwan Cleve Backster secara kebetulan dalam suatu perco-

baan dengan menggunakan alat deteksi kebohongan menemukan bahwa tumbuhan memiliki indera dan perasaan, dan bahkan juga mengungguli manusia dalam hal kemampuan telepati. Percobaan yang kebetulan ini, tanpa dise-

ngaja Backster telah menjelaskan kebudayaan tradisional Tionghoa - ‘setiap makhluk memiliki jiwa’ dengan menggunakan metode

ilmiah Barat.”

Energi Terbarukan Tantang Energi Konvensional

Ancaman Teror Al Qaedah ke Jerman

KESEHATAN & KELUARGA | P4KESEHATAN & KELUARGA | P4

Akupunktur Akupunktur Redakan Rasa SakitRedakan Rasa Sakit

(CHRISTOPHER FURLONG/GETTY IMAGES) (FLICKR PHOTO)

ENTERTAINMENT | PENTERTAINMENT | P8

Resensi Film : Harry Potter & The

Deathly Hallows ( Part 1 )

IPTEK | PIPTEK | P5

Stimulasi Listrik Pada Otak Berpengaruh

Terhadap Keterampilan Matematika

Tumbuhan Memiliki Perasaan (3): Backster dan Penelitian Telepati Primitifnya

Badan peneliti dan konsultan bereputasi, Boston Consulting Group (BCG), dalam laporan riset terbarunya menyebutkan, akibat berhasil diturunkannya biaya produksi, energi terbarukan seperti bahan bakar bio, tenaga surya, angin, dan lain-lain, akan terus berkembang pesat hingga 15 tahun mendatang, dan akan menjadi primadona para investor maupun konsumen, serta dapat menjadi pengganti terbaik bagi sumber energi konvensional atau bahan bakar fosil. Akan tetapi perkembangan energi terbarukan yang masih cukup panjang ini masih sangat membu-tuhkan teknologi untuk mengatasi sejumlah masalahnya.

Tantangan energi terbarukanKarena masalah kelestarian lingkungan hidup, energi terbarukan

terus mendapat perhatian khusus dan dukungan dana dari pemerintah berbagai negara (seperti AS dan Kanada), akan tetapi untuk jangka pan-jang para konsumen dan investor mungkin justru akan menjauhinya karena berpendapat bahwa teknologi energi terbarukan ini belum ma-tang, dengan biaya produksi yang tinggi, harga jual yang mahal, serta keuntungan tipis.

Namun dalam laporannya BCG menyebutkan, seiring dengan kian tingginya kemampuan teknologi dan menurunnya biaya produksi, in-dustri energi terbarukan kini mulai bertransisi. Dalam waktu 15 tahun ke depan industri energi konvensional akan menghadapi tantangan yang cukup berat, “perusahaan, pemerintah, dan investor akan mem-pertimbangkan kembali rencana investasinya dengan seksama untuk menghindari kerugian.”

Akan tetapi laporan BCG tersebut juga menyebutkan, industri ener-gi konvensional (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) tetap akan menjadi pasar raksasa dengan keuntungan yang cukup besar, dan tidak akan semudah itu lenyap begitu saja. Di samping itu, teknologi dalam industri energi konvensional (seperti teknik pembangkit listrik dengan batu bara) serta peralihan atau transformasi peralatan pabrik da-lam industri ini pada dasarnya juga membutuhkan biaya yang besar.

“Meskipun menghadapi tantangan, sebelum 2020, energi konven-sional (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) tetap akan men-jadi sumber energi utama bagi seluruh dunia,” lapor BCG.

Bahan Bakar Bio tingkat tinggiDalam laporannya, BCG memperkirakan bahwa biaya produksi

untuk menghasilkan bahan bakar bio dari serat yang telah dibuang dan membusuk, jerami, rumput liar, daun, atau pakan ternak, akan setara dengan biaya produksi bensin sebelum 2015 mendatang, atau turun hingga 10 sen AS setiap KWH, dan akan menjadi saingan berat bagi sumber energi fosil konvensional.

Saat ini hambatan teknis untuk menghasilkan bio fuel tingkat tinggi (seperti ethanol yang dihasilkan dari bahan baku non pangan) adalah: membangun infrastruktur transportasinya dan perlengkapan penyim-panan, serta memproduksi mobil yang memanfaatkan bahan bakar bio tingkat tinggi atau bahan bakar campuran (seperti bensin dicampur dengan bahan bakar bio tingkat tinggi).

bersambung ke hal 7

Laporan penelitian terbaru dari Boston Consulting Group menyebutkan, dengan berhasil diturunkannya biaya, energi terbaharukan seperti bahan bakar bio, tenaga surya, tenaga angin, dan lain-lain, akan terus berkem-bang pesat dalam 15 tahun mendatang, dan akan menjadi pengganti ter-baik bagi sumber energi konvensional (bahan bakar fosil). (GETTY IMAGES)

The Epoch Times

Beberapa hari ini, serangan teroris menjadi tema utama media Jerman. Di seluruh bandara, stasiun KA dan fasilitas umum lainnya bermunculan pasukan pengaman bersenjata leng-kap, bunyi alarm kepolisian juga terus menerus menyalak.

De Maizière, Mendagri Jerman Rabu (24/11) lalu mengumumkan dalam konferensi pers, sesuai de-ngan petunjuk yang diterima, or-ganisasi Al Qaedah berencana akan melakukan serangan teror di Jer-man, akhir November.

Kamis (25/11), sebuah pesawat milik maskapai Namibia yang terbang menuju Berlin-Jerman ditemukan sebuah paket mencurigakan, di da-lamnya ada timer, baterai, kabel dan lainnya. Melalui pemeriksaan, Depar-temen Keamanan Jerman mengakui, itu hanyalah sebuah perangkat mirip bom produk milik sebuah perusahaan pengaman di Kalifornia-AS.

Penanggung jawab industri ru-

mahan tersebut menyatakan (25/11), perangkat mirip bom itu buatan neneknya yang berusia 80 pada 4-5 tahun silam. Pasca peristiwa 911, mereka memproduksi 100 buah leb-ih barang serupa, dan dijual kepada Departemen Keamanan AS. Namun pihak Departemen Keamanan AS dan Jerman pada menyatakan, tidak ada pemesanan benda uji coba tersebut.

Sehari kemudian, penanggung jawab keamanan bandara setempat di-tangkap. Ia dituduh, meletakkan paket kontroversial itu di atas conveyor ba-gasi bandara. Pejabat tinggi tersebut juga mengakui perbuatannya, dewasa ini belum diketahui dengan jelas apa motifnya, juga belum jelas apakah ia suruhan pihak tertentu.

Perusahaan penerbangan Berlin juga sangat memperhatikan kasus itu, karena gara-gara bagasi mencurigakan itu, perusahaan mempersilakan 300 lebih penumpang yang sudah boarding untuk keluar dari kabin pesawat, untuk

mengesahkan bagasi masing-masing terlebih dulu, keseluruhan proses telah menghambat keberangkatan selama 7 jam. Selain itu, perusahaan tersebut

juga mengutus maskapai lain ikut me-nangani kasus tersebut, suatu kerugian ekonomi yang sangat besar.

bersambung ke hal 7

Departemen Dalam Negeri Jerman mengumumkan, teroris akan serang Jerman. Pihak kepolisian Jerman segera menambah jumlah polisi anti terror berpatroli di tempat umum dan strategis. Foto: Polisi di depan gedung Kanselir Jerman. (AFP/

GETTY IMAGES)

ET175-1-Mainnews.indd 1ET175-1-Mainnews.indd 1 2010/7/28 AM 09:47:322010/7/28 AM 09:47:32

Page 2: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010FOKUS TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD2

Selama November, KTT G-20 dan APEC diseleng-garakan di Seoul, Korea, dan di Yokohama, Jepang secara berurutan.

Pada “Deklarasi Yokoha-ma” yang berhasil diloloskan, kebijakannya dipusatkan pada “masalah nilai tukar mata uang dan ketidak seimbang-an perdagangan”. Namun pernyataan dalam deklarasi tersebut kabur, dan hanya memberikan “panduan prin-sip” (indicative guidelines), menyatakan akan mendorong penerapan sistem nilai tukar mata uang sesuai mekanisme pasar, dan mencegah pe-lemahan mata uang yang ber-sifat kompetitif.

Selama proses perunding-an, pihak AS menganjurkan untuk “membuat batas waktu yang memungkinkan”, akan tetapi pihak Tiongkok bersiku-kuh untuk “tidak menentukan batas waktu yang nyata”, lalu setelah dibicarakan oleh pihak Korea sebagai penengah, akhir-nya terbentuklah naskah yang bersifat kompromi tersebut.

Dengan adanya “Deklarasi Yokohama” ini diharapkan dapat mendorong terciptanya “wilayah perdagangan bebas Asia Pasifi k”. Selesai konfe-rensi, AS dan 8 negara Pasifi k lainnya segera melangsungkan konferensi tingkat tinggi, dan berhasil mencapai kesepakat-an fundamental perdagangan bebas yang disebut “Kese-pakatan Rekanan Bersama Pan Pasifi k” atau TPP, yang diharapkan akan segera efektif pada 2012 mendatang.

Delapan negara yang ter-gabung di dalamnya adalah: Australia, New Zealand, Viet-nam, Singapore, Malaysia, Bru-nei, Peru dan Chili. Jepang yang juga berniat untuk bergabung dalam pakta tersebut juga tu-rut hadir sebagai pengamat. Sementara Korea dan Kanada juga sedang mempertimbang-kan untuk bergabung. Namun tidak diketahui apakah secara aktif atau pasif, PKT dikucil-kan dari pakta ini.

Selama berlangsung-nya kedua konferensi ini, pemimpin PKT Hu Jintao me-nyampaikan pidato, yang se-cara tidak langsung mengkri-tik AS, dengan menuding AS telah menerapkan “kebijakan kelonggaran moneter kuanti-tatif”, sehingga menyebabkan nilai tukar dolar AS melemah, dan membawa dampak ter-hadap nilai tukar mata uang dunia serta berdampak pada kestabilan ekonomi dunia.

Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat, pada akhir 2008 lalu, mengusung kebi-jakan kelonggaran moneter kuantitatif tersebut, dan beren-cana untuk kembali mener-

bitkan uang kertas, membeli kembali surat utang negara se-nilai 600 miliar dolar AS, yang tujuannya adalah untuk men-dorong terciptanya lapang-an kerja dan membangkitkan kembali perekonomian.

Yang mengiringi kebijakan kelonggaran moneter kuanti-tatif adalah terus melemahnya nilai tukar mata uang dolar AS, yang berakibat secara langsung terhadap perdagangan ekspor impor antara AS dengan nega-ra lainnya, termasuk RRT, Jerman, India, dan lain-lain. Terutama bagi RRT yang ter-us menguat nilai tukar RMB nya sebagai akibat dari terus melemahnya dolar AS, sejak 2 September 2010 lalu kece-patan “penguatan” nilai tukar RMB-nya setiap bulan menca-pai lebih dari 1%.

Alhasil, bagi pihak AS, defi sit raksasa pada neraca perdagangan luar negeri AS itu pun mulai mencair dan mengecil. Pada September, nilai rapor merah perdagang-an AS mulai menurun sebesar 2,5 miliar dolar AS (penu-runan ini lebih besar daripa-da perkiraan para ekonom). Defi sit perdagangan dengan RRT pun berkurang sebesar 2,2 miliar dolar AS, hingga mencapai 27,8 miliar dolar AS (namun masih lebih dari separuh angka rapor merah perdagangan AS, dan tidak selisih jauh dengan rekor de-fi sit tertinggi).

Di tengah kondisi dimana sebagian besar negara di dunia menurunkan suku bunga per-bankan untuk menahan gelom-bang krisis ekonomi ini, pihak RRT justru menaikkan suku bunga perbankannya untuk membendung masuknya uang panas dan menahan laju infl asi. Di depan mata nilai tukar dolar AS terlihat terus melemah, na-mun RRT justru mengandalkan ekspor untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya, kedua fenomena ini sungguh sangat ironis.

Kenyataannya, ini adalah akibat dari perbuatan PKT sendiri. Penguasa PKT me-ngendalikan nilai tukar mata uangnya yakni dengan senga-ja menekan nilai tukar RMB, alasannya sangat klasik, yakni bertujuan untuk meningkat-kan surplus perdagangan, dan memindahkan kekayaan dari negara – negara lain. Dan yang menderita kerugian paling be-sar adalah AS, yang diserang dengan produk-produk RRT yang berharga murah, banyak perusahaan AS yang bangkrut karenanya, serta penganggur-an di AS pun membludak. (di saat bersamaan, karena peja-bat korup dan pengusaha licik RRT terus menerus menekan biaya produksi dan harga jual produk mereka, dengan me-nekan upah buruh pun seren-dah mungkin, sehingga kaum buruh dan rakyat RRT men-jadi korban dan sasaran pe-nindasan jangka panjang.)

bersambung ke hal 7

Di Tiongkok yang dikuasai ko-munis terdapat gereja “Katolik” yang tidak berafi liasi ke Vatikan melainkan ke PKT (Partai Komunis Tiongkok). Sri Paus dipandang sebagai kepala pemerintahan asing dan musuh negara serta disejajarkan dengan Dalai Lama. “Gereja Katolik” ini dipimpin oleh para kader Asosiasi Katolik Patriotik yang setia kepada partai komunis.

Menurut estimasi terdapat hampir 60 juta umat Katolik di Tiongkok. Rezim komunis telah memutus kon-tak antara penganut Katolik dengan Vatikan pada 1951. Kegiatan Misa hanya diperbolehkan di gereja yang dikontrol pemerintah. Di bawah Paus Benediktus XVI hubungan itu telah diperbaiki, dalam hal pemilihan para uskup melalui persetujuan diam-diam untuk menghindari konfrontasi terbuka. Kini sepertinya hubungan sulit antara Vatikan dan negeri yang resmi menyatakan diri atheis tersebut kembali memburuk.

Meski ditentang Vatikan, de-mikian menurut AP, gereja “Katolik” di Tiongkok telah mentahbiskan se-orang uskup. Itu adalah “konsekrasi” pertama tanpa persetujuan Paus sejak

5 tahun terakhir. Pentahbisan Guo Jincai (baca: kuo cinjai) dilaksanakan di Kota Chengde dengan jutaan pen-duduknya di daerah timur laut Tiong-kok. Upacara itu dilakukan dengan penjagaan ketat dan wartawan di-larang meliput. Seorang penasehat Paus menyebut pentahbisan itu “ile-gal” dan “memalukan”. Menurut ‘Aktualita Tiongkok’ jauh hari pada 2006 Paus Benediktus XVI tak lazim mengecam dengan pedas serta me-nyebutnya sebagai “pelanggaran be-rat kebebasan beragama”.

Di bawah tekanan Diberitakan dari Vatikan, mereka

sempat kaget dengan berita di mana sejumlah uskup yang setia kepada Paus dipaksa mengikuti pentahbisan di Chengde. Agentur berita Asia News yang dekat dengan Vatikan memberitakan, 8 uskup yang diakui Vatikan hadir pada pentahbisan. 3 diantaranya atas perintah PKT be-berapa hari sebelumnya dan diberi tugas untuk menekan 5 orang lainnya serta menjamin keikut-sertaan mere-ka. Kardinal Joseph Zen dari Hong Kong, seorang pembela kebebasan beragama yang teguh, mengkritik sepak terjang para pimpinan PKT: “Percobaan sebuah pentahbisan yang

lagi-lagi ilegal itu memalukan”, kata Zen di sela-sela pertemuan dengan para kardinal di Roma.

Liu Painian, seorang wakil dari Asosiasi Katolik Patriotik telah meng-umumkan keikut-sertaan para uskup pada pentahbisan adalah suka rela. Vatikan semestinya sudah tahu ten-tang kebutuhan akan seorang uskup di dalam kota. Saat ini kekurangan 40 uskup untuk keuskupan, kata Liu. Maka ia berharap Vatikan pada pentahbisan berikut memberikan persetujuannya melalui pihak peme-rintah RRT, imbuh Liu, sang wakil ketua Asosiasi Katolik Patriotik.

Anggap keyakinan sebagai peng-khianatan kepada negara

Para uskup Katolik yang tidak bersedia tunduk di bawah doktrin Negara komunis dan “Asosiasi Kato-lik Patriotik” ini, tetapi mengikuti ke-wajiban diri sendiri dalam kese-tiaan mereka terhadap Paus, pada masa lalu dijebloskan ke dalam kamp kerja paksa atau dengan tuduhan pengkhi-anatan terhadap negara atau dikirim ke pusat re-edukasi. Pada sebuah ka-sus seorang uskup berusia 81 tahun divonis dua kali hukuman seumur hidup, demikian menurut sumber da-pat dipercaya.

Beberapa tahun silam IGFM (Ma-syarakat Internasional Untuk HAM) pernah memberitakan: seorang uskup tua dan sakit-sakitan Zeng Jingmu (81) dari Provinsi Jiangxi, yang be-lum genap ia menjalani 3 tahun hu-kuman penjara, pada 14 September 2000 ditangkap kembali. Sebelum-nya ia telah mendekam 30 tahun pen-jara yakni antara 1955 – 1995. Pada 11 September 2000, sebanyak 70 polisi mengepung pastor Katolik Ye Gongfeng (82) yang hidup di bawah tanah, kemudian disiksa secara brutal hingga koma.

Menurut penuturan Josep Zen uskup Katolik Roma dari Hong Kong, pada Februari 2003 pengejar-an terhadap gereja Katolik di pusat Tiongkok dipertajam dengan drastis. Ia menambahkan, pihak pemerintah telah menutup sebuah seminari Ka-tolik, akan tetapi mereka sekarang berhadapan dengan sebuah generasi pastor yang lebih muda, yang jelas tidak lebih patuh daripada generasi sebelumnya.

Pada 28 Mei 2003 seorang sinolog di Roma memberitakan, menurut 3 buah dokumen yang baru diterima, Beijing telah memerintahkan kontrol lebih keras terhadap aktivitas kaum Katolik di Tiongkok. (whs)

Belakangan ini banyak majalah sedang ribut menyeleksi “10 Perempuan Paling Berpengaruh”, dari ibu negara sampai ke pejabat tinggi atau ak-tris, CEO, riuh rendah, penuh pro dan kontra, na-mun bila hendak memilih “Perempuan Zaman Ini yang Paling Membuat Haru”, saya pikir, Aung San Suu Kyi dipastikan bakal merupakan pilihan kita semua.

Aung San Suu Kyi (65) demi rakyat kam-pung halamannya dapat menikmati kebebasan dan demokrasi yang semestinya dimiliki umat manusia, dalam masa-masa dikucilkan jauh dari anak-anak dan suami selama 21 tahun. Dia menjalani tahanan rumah selama 15 tahun oleh junta militer Myan-mar, sebanyak 5.400 siang dan malam, dengan sosoknya yang penuh kelembutan, dia mengibar-kan bendera besar gerakan demokrasi tanpa keke-rasan di Myanmar. Kini, dia menjadi simbol dewi demokrasi yang berani, ulet dan penuh damai.

Yang menakjubkan ialah di saat menjalani tahan-an rumah selama 7 tahun terakhir ini, yang nampak oleh masyarakat ialah perempuan gemulai yang can-tik, halus, tenang tapi bersemangat, dia kelihatannya jauh lebih muda daripada usia riilnya, sehingga ba-nyak wartawan berusaha mati-matian mengejar tips rahasia “Mempertahankan wajah muda” nya.

Sebetulnya jawabannya mudah saja. Ia mem-percayai agama Buddha, dunia spiritual tanpa tepi memberinya kekuatan tak terhingga. Seperti yang diketahui khalayak, dia sering bermeditasi, dan program Radio BBC, VOA dan RFA merupakan program favoritnya yang setiap hari diikuti selama 5-6 jam, ini juga membuatnya merasakan gelom-bang pasang demokrasi yang bergelora di luar ne-geri tak dapat dibendung oleh siapapun.

Namun ada juga yang merasa khawatir dengan masa depan Aung San Suu Kyi. Mengilas balik contoh keberhasilan perlawanan tanpa kekerasan, entah itu Mahatma Gandhi yang ia idolakan, atau Martin Luther King pemimpin gerakan HAM kaum kulit hitam AS, ataukah Nelson Mandela pe-juang anti apartheid Afrika Selatan, musuh mereka semuanya adalah penguasa kulit putih, kecuali

yang dia hadapi merupakan kediktatoran totaliter dari Timur.

Misalnya Mandela. Embargo Barat telah meng-hantam perekonomian Afrika Selatan, sehingga membuat presiden Afrika Selatan Deklerk mau tak mau bekerja sama dengan Mandela. Sedangkan Myanmar kini, meski mengalami sanksi ekonomi selama 20 tahun oleh pihak Barat, namun lantaran dukungan kuat PKT, penguasa junta militer Myan-mar masih bergeming di atas singgasananya.

“Pemilu” yang diselenggarakan pada 7 Novem-ber, malah membuat kedua partai besar yang berla-tar belakang militer menduduki Majelis Tinggi dan Majelis rendah kongres. Dalam menghadapi NLD (Persekutuan Partai Seluruh Rakyat), pengaruh Aung San Suu Kyi telah terpinggirkan secara serius.

Pada 8 September lalu, Diktator Myanmar, Than Shwe, di Beijing menerima penyambutan tertinggi kemiliteran dengan menggelar permadani merah, investasi RRT di Myanmar tahun ini telah melonjak 3 kali lipat dan mencapai 10 miliar dolar

AS, terutama dipergunakan dalam mengeksploitasi hasil tambang dan gas alam.

Justru berkat dukungan PKT, pihak militer Myanmar barulah bisa melanjutkan hantaman bertubi-tubi terhadap kekuatan demokrasi dalam negeri, minimal masih terdapat 2.000 lebih kaum oposisi yang meringkuk di penjara, 3000 lebih dusun dimigrasi dan dibongkar, penyelidikan inter-nasional tentang pelanggaran “kejahatan perang” dan ”kejahatan terhadap kemanusiaan” terhadap rezim militer yang diajukan utusan khusus HAM PBB terus menerus disabot.

Dari perspektif ini, penjahat sesungguhnya yang menyekap Aung San Suu Kyi adalah tirani PKT yang diekspor dari negaranya, sebagai tawa-nan PKT, nasibnya dan nasib rakyat Tiongkok berkaitan satu sama lain. Hanyalah menanti hari dimana PKT berhasil tercerai-beraikan, “Bunga Myanmar” itu barulah dapat benar-benar menebar senyuman cantiknya. (whs)

Mulai dari penganugerahan “ke-bebasan” sampai penindasan yang makin menjadi-jadi

Dibandingkan dahulu, pada umumnya orang-orang merasakan mereka sekarang sudah lebih bebas, dan menaruh harapan besar bahwa PKT akan berubah menjadi baik. Sebetulnya, “anugerah” kebebasan yang diberikan kepada rakyat mem-punyai kaitan erat dengan kondisi krisis yang terasa oleh PKT. Asal-kan bermanfaat bagi kepentingan kelompok partai, maka apa pun akan dilakukan oleh PKT, bahkan meskipun dengan menganugerahi sedikit apa yang disebut sebagai demokrasi, kebebasan dan HAM.

Tetapi di bawah kekuasaan PKT, anugerah “kebebasan” yang diberi-kan tidak ada jaminan legalitas. “Kebebasan” ini adalah obat bius yang digunakan untuk mengon-trol rakyat di era globalisasi ini. Dilihat secara dasar, hal ini sangat bertentangan dengan kepentingan otokrasi PKT. Begitu mencapai

taraf berlebihan yang tidak bisa ditolerir oleh PKT, maka dengan segera PKT akan menarik balik se-gala “kebebasan” itu. Dalam seja-rah PKT, pernah muncul beberapa kali masa-masa dimana rakyat se-cara relatif bebas mengemukakan pendapat, namun kemudian masuk dalam masa pengontrolan ketat, begitulah berulang-ulang, dan de-mikianlah PKT manifestasikan watak dasar berandalnya.

Pada era internet saat ini, bila Anda membuka situs Xinhua atau Renmin, Anda bisa melihat me-mang terdapat porsi yang seimbang untuk berita-berita negatif. Hal ini disebabkan, pertama, begitu ba-nyak berita buruk saat ini, sedang-kan dengan cepatnya penyebaran informasi dan persaingan yang ketat, adalah tidak menguntungkan bila tidak diberitakan. Kedua, pe-muatan berita ini cocok dengan ke-pentingan PKT - “kerugian sedikit membawa keuntungan yang lebih besar.” Penyebab terjadinya hal bu-ruk tersebut ditimpakan pada indi-

vidu tertentu, sama sekali tidak ada hubungan dengan partai, sedang-kan jalan penyelesaiannya harus di-arahkan pada “mutlak berdasarkan arahan pimpinan partai”. PKC me-nentukan semua berita yang akan disiarkan, seberapa jauh boleh di-siarkan, apakah akan melalui media massa dalam negeri ataukah mela-lui media massa luar negeri yang condong kepada PKT. Dengan ke-mahiran tingkat tinggi “mengubah” berita buruk agar bisa menarik hati rakyat. Banyak pemuda di darat-an Tiongkok merasa bahwa PKT memberi kebebasan dan kelelua-saan dalam menyatakan pendapat, sehingga mereka lebih mencintai dan menaruh harapan besar pada PKT. Ini adalah korban dari taktik media jahat PKT yang “halus cer-mat”. Lebih jauh lagi PKT menga-caukan kondisi masyarakat dengan menyebarkan secukupnya berita buruk, yang mana dapat digunakan untuk mengintimidasi rakyat bah-wa hanya dengan mengandalkan kekuatan kekuasaan PKT barulah

Rangkaian editorial 9 Komentar Mengenai Partai Komunis: (95)

Hingga 23 November 2010, orang yang mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi-organisasi yang terkait, sebanyak: 84.456.752

Bab IX: Watak Dasar Kejahatan PKTsituasi bisa dikendalikan, maka ke-cuali melindungi dan mendukung PKT, rakyat sudah tidak punya pi-lihan lain lagi.

Maka, bila melihat PKT menge-luarkan berbagai jurus untuk mem-perbaiki HAM, jangan mengira bahwa PKT telah melepaskan wa-tak lama dan membuka lembaran baru. Ketika merebut kekuasaan dari tangan Partai Nasionalis, PKT pun tampil dengan wajah sebagai pejuang demokrasi. Watak dasar brandal PKT telah menentukan bahwa segala janji yang diucapkan-nya tidak dapat dipegang.

V. Beragam Tampang Berandal PKT Menjual tanah negara demi ke-

muliaan dan mengkhianati negara dengan dalih persatuan bangsa

“Harus membebaskan Taiwan” dan “Persatukan Taiwan dengan China Daratan” merupakan slogan propaganda PKT selama beberapa puluh tahun. Dengan propaganda seperti ini, PKT telah memperli-hatkan diri seakan nasionalis dan patriotis. Apakah PKT sungguh-sungguh peduli dengan kesatuan te-ritorial bangsa? Sama sekali tidak. Kasus Taiwan tak lain hanyalah

permasalahan yang ditinggalkan sejarah akibat perseteruan antara PKT dengan Kuomintang (Partai Nasionalis), dan ini merupakan isu yang digunakan PKT untuk me-nyerang lawan dan menarik simpati rakyat.

Pada masa awal ketika PKT membentuk “Soviet Tiongkok” di bawah pemerintahan Nasionalis, Pasal 14 dari UUD menyatakan “Setiap kelompok etnis minoritas bahkan provinsi dalam wilayah Tiongkok dapat mengklaim ke-merdekaan”. Demi menunjukkan solidaritas kepada Uni Soviet, se-lanjutnya PKT juga mencetuskan slogan “Lindungi Soviet”. Dalam masa perang anti invasi Jepang, tujuan utama PKT adalah meman-faatkan peluang untuk mengem-bangkan kekuatannya dan bukan-nya memerangi penjajah Jepang. Pada 1945, Tentara Merah Soviet memasuki wilayah Timur Laut Tiongkok, dan melakukan peram-pokan dan pemerkosaan, dan ketika Uni Soviet mendukung pemberon-takan kemerdekaan yang dilakukan Mongolia luar, PKT juga hanya bungkam, tidak mengutuknya de-ngan sepatah kata pun.

Pada akhir 1999, PKT dan Ru-sia menandatangani Kesepakatan Pemetaan Perbatasan Tiongkok - Rusia, di mana PKT menyetujui seluruh isi perjanjian yang tidak adil yang pernah dibuat antara Di-nasti Qing dengan Rusia lebih dari seratus tahun yang lalu, dan telah menjual lebih dari sejuta kilometer persegi wilayah negara, atau setara dengan belasan kali luas daratan Taiwan kepada Rusia. Pada 2004, PKT dan Rusia telah menanda-tangani Kesepakatan Tambahan mengenai Perbatasan Timur Tiong-kok–Rusia, yang mana diberitakan, PKT kembali telah menyerahkan kedaulatan atas setengah dari Pulau Hexiazi di Provinsi Heilongjiang kepada Rusia.

Mengenai isu-isu perbatasan lainnya, seperti Kepulauan Nan-sha dan Pulau Diaoyu, PKT tidak menghiraukan sama sekali, karena tidak mempengaruhi kekuasaan-nya. PKT menggembar-gemborkan “Penyatuan Taiwan” sesungguhnya hanyalah untuk dijadikan kabut asap guna mengalihkan konfl ik intern dan membangkitkan patrio-tisme bangsa di dalam permainan berandalnya. bersambung

SONJA FLESCHThe Epoch Times

Angkat Uskup Tanpa Persetujuan Vatikan

Tawanan Yang Pantang MenyerahAung San Suu Kyi :

Pada 16 November 2010, setelah disekap selama 7 tahun, Aung San Suu Kyi (65) yang memperoleh lagi kebe-basannya disambut hangat oleh rakyat Myanmar. (GETTY IMAGES)

OPINIOPINIOleh:

CHEN POKONGRadio Free Asia

WANG HUAThe Epoch Times

Beijing Provokasi Perang Kurs

Page 3: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010SENSASI KEHIDUPANTheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD3

Entah kapan saya baru bisa mengurai-kan simpul hati terhadap ayah, tetapi setidaknya sekarang saya sudah bisa

mengucurkan air mata…Saat Anda berusia 18 tahun, apa yang Anda

lakukan? Ketika saya berusia 18 tahun, ayah mendadak meninggal dunia, kekasih saya pergi ke Amerika, sejak itu saya tidak pernah bisa menangis. Peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba, siapapun tak menyangka hujan lebat yang turun di malam itu mengiringi perpisahan selamanya dengan ayah.

Ayah seorang pekerja keras, perjalanan terakhirnya di dunia ini juga ditempuh dengan sulit dan menderita. Sebelum meninggal, tubuh ayah penuh dipasang selang dan masker oksi-gen yang menutup bibirnya yang pucat kering dan pecah. Dokter khawatir ayah bisa men-cabut selang yang terpasang di tubuhnya kar-ena kesakitan, sehingga dokter memerintahkan perawat untuk mengikat kaki dan tangannya di ranjang. Tak tampak lagi semua kebanggaan dan kewibawaan seorang perwira militer, hanya tersisa di atas secarik kertas yang digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan kerjanya. Dia menulis, “Sialan! Kali ini tidak bisa melo-loskan diri lagi!”

Ketika rumah sakit mengumumkan segala usaha pertolongan dinyatakan sia-sia, dokter dan perawat rumah sakit berdiri di pinggir ranjang menanti keputusan terakhir dari keluarga pasien. Menghadapi kabar duka yang mendadak, ibu menjadi bingung dan hanya bisa menangis. Setelah lama berselang, dengan lirih dan tersen-dat-sendat saya mengatakan, “Cabutlah selang-selang itu.” Selanjutnya terdengar suara dokter membacakan waktu ayah berpulang.

Sejak malam itu saya bukan lagi seorang pu-tri orang kaya yang bersekolah di sekolah swasta ternama, saya harus menjadi tulang punggung keluarga, menjadi sandaran satu-satunya bagi ibu. Menyimpan semua air mata, mengatur ke-luarga dan menjaga serta menghibur ibu yang sangat kehilangan, mengatur pemakaman ayah mulai awal hingga selesai. Kantung air mata sepertinya telah menyusut kering, tak bisa lagi mengeluarkan air mata

Sebulan kemudian saya menerima inter-lokal dari kekasih saya. Di saat seperti ini men-erima perhatian darinya, sungguh meringankan

beban di hati, sungguh beruntung saya tidak seorang diri. Namun den-gan nada ragu ia mengatakan di tempat yang asing dia tidak bisa menahan rasa sepi dan berkenalan dengan seorang perempuan Meksiko yang bisa men-curahkan perhatiannya. Saya hanya bisa duduk terpaku, tidak menetes-kan air mata, juga tidak mengelu-arkan sepatah kata apapun.

Saya tidak tahu apa yang ter-jadi ketika Anda berusia 18 tahun, tetapi peristiwa di atas terjadi ke-tika saya berusia 18 tahun.

Beberapa tahun setelah peris-tiwa itu, tak peduli terjadi peris-tiwa apapun, air mata saya seperti-nya sudah mengering. Hingga suatu sore, saya menonton serial drama Jepang di televisi. Sine-tron itu mengisahkan Yamamoto pulang ke ru-mah dengan kecewa karena kehilangan peker-jaan, sampai di rumah terlihat olehnya sebuah pesan yang ditinggal di atas meja, “Nenek sakit keras, harap segera ke rumah sakit.”

Membaca pesan itu, dia menjadi gugup se-hingga tanpa pikir panjang dia segera bergegas ke rumah sakit. Sambil berlari dalam hati dia berteriak, “Oh Tuhan, mohon perkenankan saya melihat wajah nenek yang terakhir kali.”

Berlari-lari di sepanjang lorong stasiun kere-ta bawah tanah, tak disangka bertemu adiknya yang juga baru mendapatkan kabar. Di sepan-jang perjalanan, karena cemas dan gelisah, me-reka tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Setiba di rumah sakit, melihat neneknya da-lam kondisi baik, kedua saudara itu dengan na-pas tersengal-sengal merasa lega sekali. Nenek membelai kepala Yamamoto seraya berkata, “Kamu telah bersusah payah, nenek tahu di-rimu selalu berusaha keras untuk menopang ke-luarga ini, tidak peduli menemui kesulitan apa selalu kau terima tanpa banyak bicara. Nenek merasa sangat sedih. Bagaimanapun juga kamu harus belajar menyatakan perasaan dalam hati, bisa bersandar pada orang lain juga merupakan suatu kebahagiaan.”

Mungkin karena cerita sinetron tersebut terlalu mengharukan, atau mungkin karena saat ayah meninggal tidak sempat mengucap-kan pesan terakhir pada kami, pendek kata saat melihat sinetron tersebut, secara tak sadar saya meneteskan air mata untuk kali pertama sejak meninggalnya ayah. Saya menangis selama tiga jam di tempat tidur, menumpahkan semua

kesedihan yang menumpuk di dalam hati se-lama beberapa tahun.

Terkadang saya berjumpa ayah dalam mim-pi namun tanpa mengatakan apapun. Dengan perasaan takut saya bertanya kepada ayah, apakah saya bersalah? Apakah ayah benci atas keputusan yang saya ambil dengan mencabut selang di tubuh ayah?”

Persoalan di dunia ini saling berkaitan, yang telah lalu masih tetap berada dalam masa kini. Hingga tahun lalu, saya baru mengerti perasaan tidak aman yang masih ada dalam perasaan saya, pada dasarnya merupakan luka yang tertinggal di dalam hati sepuluh tahun yang lalu. Di dunia ini mana ada cinta yang dapat dipercaya untuk selamanya? Walaupun sudah saling mengikrar-kan cinta, begitu sampai di luar negeri, kesepian di tanah asing dapat membuat seseorang dengan mudah mengucapkan perpisahan.

Meski harus melewati sepuluh tahun, mele-wati beberapa kali perpisahan dalam percintaan, pada hakekatnya, saya dapat memahami air mata yang tidak bisa mengalir keluar karena telah membeku dalam hati. Saya tersenyum sendiri, masih tetap merasakan kegembiraan, karena saya telah dapat menguraikan simpul di hati saya.

Bisa menangis merupakan sebuah kebahagia-an. Kini setiap kali saya mengeluarkan air mata, teringat saat di mana saya tidak bisa menangis. Namun setidaknya sekarang saya sudah bisa mengucurkan air mata dengan perasaan lega.

Teringat lagu Tears in Heaven yang di-nyanyikan Eric Clapton. Berdendang perlahan mengikuti lirik lagunya:

Beyond the door there’s peace I’m sure, And I know there’ll be no more

tears in heaven. (lin)

Ketika Jimmy Carter masih menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, Tymeerah

Butts (26), penduduk Kota Dun-dalk ini masih belum lahir. Tetapi dia bisa mengatakan kepada tamu yang bakal menjadi penyewa ru-mahnya itu, bahwa kusen jendela rumah yang dia tinggali itu dibuat mantan presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter.

Menurut berita yang dilaporkan surat kabar Baltimore Sun (5/10) lalu, Carter bersama 300 relawan lainnya mengikuti program amal selama satu minggu yang diselenggarakan per-usahaan pengembang Habitat for Humanity, untuk merenovasi rumah-rumah di Kota Baltimore dan An-napolis. Pengembang ini, sebuah pe-rusahaan yang pergerakannya selalu diikuti Presiden Carter secara aktif setelah jabatannya berakhir.

Carter bersama isterinya, Rosa-lynn, telah mengunjungi Massachu-setts, Washington, Birmingham yang berada di Alabama serta Minneapolis dan St. Paul yang berada di Minne-sota. Dia telah merenovasi 86 rumah, jumlah tersebut mempunyai arti pen-ting, Jumat (8/10) dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-86.

Di daerah McElderry Park, Kota Baltimore, Carter mengenakan ce-lana jeans dan membawa kantong peralatan. Bersama relawan lain-nya, ia mengukur dan menggergaji kayu. Sebelumnya, dia juga mem-bantu merenovasi rumah di Jalan Clay Street, Kota Annapolis.

Sebelum berkunjung ke Massa-chusetts, Carter dirawat rumah sakit Cleveland satu malam karena ra-dang usus, yang mengundang perha-tian seluruh dunia. Ketika diwawan-carai wartawan, Carter menyatakan bahwa dia sudah sembuh total.

Carter lulusan Akademi AL Amerika Serikat di Kota Annapo-lis, Massachusetts. Dia berbagi ke-nangan tentang Baltimore yang ada dalam ingatannya, secara khusus menyebutkan bahwa Kota Balti-more telah mengalami kemajuan sangat pesat.

Beberapa puluh tahun yang lalu

ketika Carter masih sebagai perwira AL, dia pernah pergi ke Kota Balti-more, San Diego dan Pittsburgh. Menurutnya Kota Baltimore ketika itu masih kurang indah, tapi kini te-lah memiliki sungai dan pelabuhan yang lebih bersih serta perbaikan lingkungan dalam bidang-bidang lain yang patut dibanggakan. Carter menyatakan, “Saya memiliki pera-saan tersendiri terhadap Kota Balti-more, merasakan kebanggaan ter-hadap hasil yang telah dicapainya saat ini.”

Ketika Habitat for Humanity baru didirikan, para relawan mem-bangun rumah-rumah tinggal yang dibutuhkan keluarga kurang mam-pu. Beberapa tahun belakangan ini, mereka merenovasi perumahan untuk memperingan pengaruh yang disebabkan krisis ekonomi. Habi-tat for Humanity mengutamakan rumah-rumah kosong yang tengah dilelang bank.

Para calon pemilik rumah yang memenuhi syarat, berjanji kepada Habitat for Humanity untuk bekerja secara sukarela selama 300 jam, ser-ta mengikuti mata pelajaran selama 50 jam di Homebuyers College yang disediakan Habitat for Humanity. Biasanya harga rumah yang ditawar-kan sebesar 100.000 dollar AS. Para pemilik rumah menikmati pinjaman tanpa bunga dan membayarnya de-ngan angsuran. Setiap bulan, mere-ka harus membayar uang angsuran sejumlah 500 dollar AS.

Christopher Falkenhagen, ma-nager Habitat for Humanity me-nyatakan, bahwa perusahannya di Maryland Chesapeake telah menda-patkan dana sumbangan sebesar 800.000 dollar AS bagi Baltimore dan Annapolis. Setiap orang harus memberikan uang jaminan sebesar 1.000 dollar AS, agar bisa kerja bakti bersama Carter, atau mem-berikan uang jaminan sebesar 500 dollar AS untuk mengikuti program lain di akhir pekan.

Carter menyambut para calon pemilik rumah yang berada di lokasi jalan 2.400 Jefferson, serta memberikan setiap orang sebuah Alkitab yang telah dibubuhi tanda tangan Carter dan isterinya. (lin)

Saya tinggal di sebuah desa kecil di Provinsi Shandong, Tiongkok. Ada beberapa peristiwa ajaib yang hendak saya ceritakan, saat kakek masih hidup.

Kakek saya, seorang yang menjalani peng-asuhan diri atau disebut juga kultivator. Me-ninggal dunia pada 1993 dalam usia 80 tahun lebih. Sepanjang hidup kakek berperilaku baik dan suka beramal, tidak suka berebut sesuatu dengan orang lain. Kakek acapkali berjalan kaki ratusan kilometer pergi ke kuil Zhan Shan di Qingdao, untuk bersembahyang.

Ketika berjalan, kakek selalu menendang ke samping batu-batu kecil yang ada di jalanan, takut orang lain bisa tersandung, dan jika men-jumpai batu yang agak besar dia senantiasa lang-sung memindahkannya, karena itu sepatu kain cepat sobek setelah belum lama dipakai kakek.

Kakek selalu mendidik anak-anaknya men-jadi orang yang jujur dan dapat dipercaya, dia sering berkata, “Cepat larilah ketika kalian akan dipukul orang, dan menghindarlah ketika kalian dicaci orang, jangan sekali-kali kalian bertengkar dan berkelahi dengan orang lain.” Terpengaruh oleh kakek, maka ibu, bibi serta paman saya mereka semua dikenal sebagai orang yang jujur dan polos di desa itu.

Kakek juga seorang yang berilmu. Sejak awal sebelum tentara Jepang menduduki dan menguasai daerah Liaodong, Tiongkok. Per-nah satu kali tentara Jepang menangkap dua truk orang yang dibawa ke Qing Dao, akhirnya hanya kakek saja yang selamat, yang lainnya telah dibantai oleh tentara Jepang.

Kakek memiliki dua patung Buddha kecil dari emas murni, yang selalu disembah dengan tulus dan disucikan. Suatu ketika adik perem-puan nenek menginginkan patung Buddha itu. Dia berkata ingin menyembah patung Buddha itu, maka kakek memberikan salah satunya dan berpesan dia harus disembah dengan tulus hati. Tetapi era 80-an, karena mendengar bahwa pa-tung Buddha itu bisa dijual dengan harga tinggi, tanpa sepengetahuan kakek, patung itu dijual kepada pedagang barang antik seharga 2.000 Yuan lebih. Di desa jumlah tersebut punya nilai sangat besar pada zaman itu.

Peristiwa lain yang tidak terduga, balasan jahat menyertai setelah menghina dan me-lecehkan Dewa dan Buddha. Setelah menjual-nya, adik perempuan nenek saya itu dijangkiti semacam penyakit aneh, yakni sekujur tubuh-nya busuk hingga ke tulang sumsum. Penyakit tersebut sulit untuk disembuhkan, bahkan uang

hasil menjual patung Buddha habis terpakai untuk meng-obati penyakitnya, namun be-lum bisa disembuhkan.

Untuk menyembuhkan penyakitnya, dia meminta lagi patung Buddha yang sa-tunya kepada kakek, untuk dijual. Tidak disangka, kakek mengetahui peristiwa itu dan mengatakan bahwa dia tidak bisa memberikan patung Buddha yang tersisa kepada adik perempuan nenek lagi, karena akan mencelakakan dirinya sendiri.

Tidak lama sebelum kakek meninggal, ke-betulan sedang musim panen bawang putih. Kakek memberitahu sanak keluarga bahwa panen tahun ini jika terjual lebih dini lebih menguntungkan, jika terlambat, harganya akan rendah. Sungguh tepat, pasaran bawang putih pada tahun itu, awalnya tinggi, namun pada akhirnya harga semakin rendah. Keluarga yang telah menjual bawang putihnya sejak dini, se-mua mendapatkan keuntungan.

Beberapa hari sebelum kakek meninggal, berkali-kali bergumam seorang diri. Dia ber-kata beberapa hari lagi dia akan pergi, juga me-ngatakan bahwa jenderal guntur dan dewa petir akan datang menjemputnya. Sanak keluarga mengira dia akan pergi lagi ke Kuil Zhan Shan di Qingdao, jadi tidak ada seorang pun yang memperhatikannya.

Suatu pertengahan hari, ketika keluarga pulang dari sawah, mereka menemukan kakek berpakaian rapi berbaring di atas ranjang, dia berpulang dalam keadaan seperti tidur. Hari itu hujan sangat lebat, disertai petir dan guntur. Se-jak saat itu, setiap tahun saat memperingati hari ketujuh kematian kakek, pasti akan turun hujan disertai dengan guntur dan petir. Handai taulan dan tetangga semua merasa takjub.

Ketika kakek masih hidup, dia sering berpe-san, “Sekarang masa akhir dharma, para dewa akan datang dan berada di dunia. Saya tidak sempat mengalami zaman ini, tetapi kalian bisa menjumpainya.” Pada saat itu kami semua tidak mengerti maksud perkataan kakek mele-wati masa akhir dharma.

Pada 1998, di desa saya banyak orang ber-latih Falun Gong atau Falun Dafa. Ketika kami mengetahui bahwa Falun Dafa merupakan cara kultivasi tingkat tinggi dan tidak seperti Qigong lain, maka kami mengerti hanya dengan berkul-tivasi Falun Dafa baru bisa melewati masa akh-ir dharma seperti yang dikatakan kakek. Oleh karena itu, puluhan keluarga besar kami, ham-

pir semuanya berkultivasi Falun Dafa.Setelah berkultivasi saya baru tahu, ternyata

kakek sudah melihat lebih awal bahwa umat manusia akan mengalami penyisihan secara be-sar-besaran dan juga mengetahui bahwa hanya Falun Dafa yang bisa menyelamatkan manusia dari bencana, serta mengetahui lebih awal bah-wa kami sekeluarga besar akan ditolong dan diselamatkan oleh Dafa (= maha hukum).

Saya tidak berpendidikan tinggi, setelah mengalami banyak liku-liku kisah ini baru ber-hasil ditulis. Hati yang mencemaskan nasib se-mua makhluk telah mendorong saya agar tidak melepaskan kultivasi. Dengan tulus hati saya berharap semua manusia di dunia ini bisa segera tersadarkan, mencari tahu fakta sebenarnya.

Sebenarnya berbagai macam ramalan yang beredar di dalam maupun luar negeri sudah ada yang bercerita tentang Falun Dafa di dunia, dan tentang langit yang pasti akan menumpas PKT yang telah menganiaya dan membunuh dengan keji pengikut Falun Dafa di RRT, padahal me-reka adalah para kultivator, yang sekedar ingin menjadi orang baik.

Dewasa ini bencana alam dan musibah yang disebabkan oleh manusia terus-menerus terjadi di RRC, segala macam keanehan fenomena alam bermunculan, semua ini adalah petanda sekaligus peringatan dari langit. Membunuh bukanlah dosa yang kecil, apalagi membunuh orang-orang yang tidak berdosa, seperti yang dilakukan oleh partai jahat PKT terhadap rakyatnya sendiri yang seharusnya diayomi. Se-jarah telah membuktikan bahwa kejahatan yang sudah dilakukan PKT sudah terlampau banyak, tindak tanduknya telah membuat Langit murka dan pada akhirnya pasti akan dimusnahkan. Himbauan Pengunduran Diri dari anggota PKT dan aliansinya adalah memberi kesempatan umat manusia, khususnya rakyat RRT agar tidak ikut termusnahkan. Wahai teman, sadar-lah, jangan ragu, bergegaslah. Semoga semua makhluk dapat tersadar dan terselamatkan! (lin)

XIAO MIThe Epoch Times

The Epoch Times Minghui.net

beban di hati, sungguh beruntung saya tidak seorang diri Namun den

XIAO MITh E h Ti

Bisa Menangis Bisa Menangis Adalah Adalah KebahagiaanKebahagiaan

Mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter (kanan) beserta istri menjadi rela-wan pengembang bangunan Habitat for Humanity. (GETTY IMAGES)Kisah Kakek

Belajar bagaimana mencurahkan perasaan dan membutuhkan orang lain juga suatu kebahagiaan. (GETTY IMAGES)

Jadi Relawan Saat 86 Tahun

Beberapa hari yang lalu kami menyelenggarakan pesta pernikahan di kampung ha-

laman. Setelah lama kami nantikan, akhirnya dapat terlaksana pada hari yang cerah. Setengah bulan sebelum hari pernikahan, mendung dan hujan selalu membayangi hari. Oleh kare-nanya, setiap orang yang hadir pada acara pernikahan, mengatakan kami pasangan yang sangat beruntung.

Di kampung kami ada kebiasa-an menggoda pengantin baru, bah-kan terkadang agak keterlaluan. Saya pernah mendengar ada se-orang mempelai perempuan digoda hingga kehilangan kesabarannya. Dia melempari orang-orang yang menggodanya dengan rangkaian bunga segar dalam pesta tersebut, dan mengusirnya keluar. Pokok kata, di hari itu, tak dibedakan tua dan muda, semua diperbolehkan.

Mertua saya memang menya-yangi kami, jauh hari mereka te-lah berpesan kepada teman-teman suami saya untuk tidak menggoda melampaui batas. Tetapi toh masih saja mereka menggoda kami.

Iringan mobil yang mengantar saya ke pihak pengantin pria tiba di halaman rumah mertua, teman se-permainan suami saya segera meng-hadang jalan, tidak mengizinkan kami masuk. Ketika suami mem-bantu saya turun dari mobil, mereka berkata kepada suami saya, “Kamu atau kami yang menggendong?” Dengan tertawa suami berkata, “Saya saja yang menggendongnya.”

Jika tidak ada orang yang mengganggunya, suami saya dapat dengan mudah menggendong saya menaiki tangga. Tetapi gerombolan orang itu berdesakan dan mendo-

rong, hingga suami saya terpeleset jatuh. Akan tetapi tentu saja saya sudah jatuh lebih dulu sebelum dia terjatuh, lengan saya berdarah. Be-berapa ibu yang baik hati memban-tu mengobati luka... boleh dikata sehari itu saya dan suami terpaksa menahan sakit untuk menyelesai-kan acara pernikahan.

Ketika pesta usai, ibu mertua mem-bantu mengobati luka saya dengan hati-hati. Saya memandanginya, dan melihat ibu mertua meneteskan air mata. Saya lalu memeluknya dan mencoba menghibur dengan ber-kata, “Sama sekali tidak sakit. Jika mereka tidak menggoda di acara pernikahan tadi, pasti akan sepi.”

Orang kuno mengatakan prin-sip saling menghidupi dan mem-batasi, bukankah ketika kita men-galami sedikit kerunyaman prinsip itu juga berlaku? Jika dalam acara pernikah-an itu saya tidak ter-jatuh dan luka, menurut kebiasaan adat setempat mereka masih akan melanjutkan menggoda kami. Oleh karena melihat saya terluka, maka mereka berhenti menggoda kami. Lagipula jika bukan karena luka ini, bagaimana saya bisa mengeta-hui cinta kasih ibu mertua saya?

Oleh karena itu tak peduli dalam kehidupan ini akan terjadi masalah apa dan mengalami penderitaan se-berapa besar atau mengalami ketidak adilan, semua ini harus dilihat dari sisi baiknya. Tuhan sangat bijaksana, se-gala pengaturan balasan timbal balik karma semua itu mengandung alasan.

Penderitaan tentunya juga me-ngandung makna sendiri. Meng-hadapi segala sesuatu dengan hati yang tenang dan damai baru meru-pakan sikap yang tepat. (lin)

Menggoda Pengantin

Page 4: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010KESEHATAN & KELUARGA TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD4

Telur sangat dihindari di masa lalu ka-rena kandungan kolesterol dan lemaknya yang tinggi. Banyak orang membatasi kon-sumsi telur menjadi dua kali seminggu atau menghindarinya sama sekali.

Banyak orang menemukan cara agar putih telur tetap berasa enak. Dengan me-ngeluarkan kuning telur, mereka menghin-dari kandungan lemak tinggi, tetapi de-ngan begitu, apakah benar-benar membuat telur menjadi lebih sehat atau cocok untuk dikonsumsi?

Dari pandangan pola makanan secara keseluruhan, menghindari kuning telur membuat makanan menjadi kurang sempur-na karena tidak lagi menjadi makanan yang utuh. Dan saat ini ahli nutrisi menemukan bahwa kekhawatiran ini benar adanya.

Telur tidak meningkatkan kolesterol.

Memang benar telur mengandung koles-terol tinggi, tetapi mereka terkategori ko-lesterol “baik” [HDL] dan tidak akan me-ningkatkan kadar kolesterol. Mengonsumsi dua butir telur setiap hari mungkin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Secara umum, ditemukan bahwa bukan diet kolesterol yang meningkatkan tingkat kolesterol. Mengonsumsi makanan yang kaya kolesterol dapat membantu mening-katkan lipid darah.

Telur baik untuk jantung dan otak. Ku-ning telur mengandung nutrisi kolin sangat tinggi. Dua butir telur berarti menyediakan sekitar setengah dari pasokan kolin yang dianjurkan. Diperkirakan bahwa 90 persen orang Amerika kekurangan kolin.

Kolin termasuk salah satu Vitamin B, nu-trisi penting bagi otak dan sistem saraf. Ko-lin juga membantu mengurangi peradang-an dan membantu mencegah penumpukan homosistein (senyawa yang terkait dengan penyakit jantung dan osteoporosis).

Telur juga membantu menurunkan berat badan. Sebuah uji coba dilakukan terhadap 160 orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Mereka dibagi menjadi dua kelom-pok. Satu kelompok tidak mengonsumsi telur tapi roti bagel untuk sarapan, dan ke-lompok lainnya mengonsumsi dua butir te-lur. Kedua kelompok memiliki kandungan kalori yang sama. Kelompok yang sarapan dengan telur dapat menurunkan berat ba-dan hampir dua kali lipat jumlah penurunan berat badan kelompok yang tidak mengon-sumsi telur.

Telur membantu mencegah katarak. Telur merupakan sumber lutein dan zea-xanthin (karotenoid-pigmen alami- yang terdapat pada mata) yang sangat baik. Ka-rotenoid ini sangat penting untuk mencegah degenerasi macular (penurunan ketajaman mata) dan katarak.

Lutein dari telur jauh lebih mudah di-serap tubuh daripada lutein dari suplemen atau sayuran seperti bayam.

Kualitas telur berbeda-beda. Telur bersifat rapuh dan perlu disimpan dengan benar. Jika tidak didinginkan dengan benar, mungkin mereka menjadi tidak segar. Penyimpanan yang be-nar akan membuat telur bertahan sampai satu bulan di kulkas. Simpan mereka dalam kotak tertutup untuk mem-pertahankan kesegarannya.

Jangan simpan telur di pintu kulkas un-tuk menghindari telur terkena suhu ruang-an tiap kali pintu dibuka. Jangan mencuci telur untuk disimpan karena akan menghi-langkan lapisan pelindung yang menjaga telur tetap segar.

Telur terbaik berasal dari ayam yang di-biarkan bebas memakan rumput. Ini berarti ayam-ayam tersebut dibiarkan berkeliaran bebas di luar di mana mereka dapat mema-

tuk d a n

mencakar rumput untuk mencari serangga dan pakan lain pilihan mereka untuk dimakan.

Jika kemasan telur diberi label organik, ini berarti telur ayam yang dilepas bebas, mereka memakan tanaman organik dan tidak disuntik antibiotik.

Ayam kampung berarti ayam yang dipelihara bebas di luar kandang, sedang-kan ayam tanpa kurungan berarti mereka dipelihara di dalam kandang yang lebih be-sar (lebih leluasa bergerak). (feb)

Saya telah menulis artikel tentang limbah listrik, yang dihasilkan komputer dan perangkat listrik lainnya, yang dikaitkan dengan rasa nyeri dan sakit yang tidak dapat dijelaskan, depresi, kantuk, dengung di telinga, sakit kepala, dan tidak ada ide. Sekelompok ilmuwan internasio-nal berpendapat bahwa radiasi elektromagnetik (EMR) limbah listrik dapat menyebabkan pe-ningkatan tumor otak ganas.

Limbah listrik dihasilkan saat transforma-tor mengubah frekuensi aman 60-Hertz untuk rumah tangga menjadi tegangan rendah untuk perangkat elektronik. Hal ini menciptakan lon-jakan mikro listrik yang berisi muatan energi hingga 2.500 kali dibandingkan frekuensi kon-vensional 60-Hertz. Polusi listrik ini menyebab-kan dampak negatif terhadap kesehatan kita.

Limbah listrik berpengaruh buruk bagi se-mua orang, terutama anak-anak. Sebuah studi Swedia melaporkan bahwa remaja yang meng-gunakan ponsel memiliki kesempatan lima kali lebih besar terkena kanker otak dari pengguna dewasa. Karena tengkorak anak lebih tipis, ra-diasi ponsel menembus sel dengan proporsi yang jauh lebih besar dari jaringan otak.

Pada Mei 2010, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis studi 10 tahun terhadap penggu-naan ponsel dan tingkat penderita kanker. WHO mengakui korelasi yang signifi kan antara tumor otak ganas dan pengguna telepon selular, tele-pon nirkabel di rumah, dan koneksi Wi-Fi yang digabungkan selama 30 menit lebih setiap hari.

Karena setiap orang, termasuk anak-anak, akan terus menggunakan ponsel, apa yang da-pat dilakukan untuk mengurangi risiko limbah listrik?

Orang tua bisa mempraktekkan apa yang dikenal di Eropa sebagai “prinsip pencegahan,” yang berarti menggunakan teori konvesional yang masuk akal. Awalnya, sungguh bijaksana tidak mengekspos anggota keluarga dengan ra-diasi yang tidak perlu seperti membeli rumah dekat menara telepon selular.

Ganti saklar lampu dimmer (lampu yang dapat diatur keredupannya) di rumah Anda de-ngan tombol saklar biasa. Bahkan saklar lampu dimmer yang dinyalakan penuh, tetap mence-mari kabel listrik seluruh rumah dengan energi frekuensi tinggi yang berbahaya. Hindari tabung

halogen tegangan rendah dan lampu neon hemat energi. Hampir semua teknologi ini mencipta-kan limbah listrik.

Ganti TV monitor dengan LCD baru karena mereka memancarkan lebih rendah radiasi elek-tromagnetik. Jika Anda tidak dapat hidup tanpa oven microwave, berdiri sedikitnya 1,5 meter darinya saat dia menyala atau lebih baik lagi, ke-luar dari dapur. Dan singkirkan telepon nirkabel, yang terus memancarkan limbah listrik bahkan saat dia tidak digunakan.

Ajari anak Anda menggunakan telepon se-luler dengan sangat, sangat hati-hati. Sebagai contoh, sungguh berbahaya, sebagian remaja tidur dengan ponsel di bawah bantal mereka. Ini akan mengakibatkan kontak radiasi selama berjam-jam dari jarak dekat. Tekankan, jauh lebih penting mengaktifkan ponsel hanya untuk memeriksa pesan dan panggilan kembali. Mem-bawa ponsel di saku dapat menurunkan jumlah sperma.

Gunakan speaker pada ponsel untuk men-

jaganya tetap jauh dari kepala Anda. Menjaga jarak yang cukup darinya dapat mengurangi pa-paran radiasi dari 1.000 menjadi 10.000 kali.

Perlu diketahui, menulis sms memiliki ting-kat radiasi yang sama dengan melakukan pang-gilan di telepon. Hanya saja radiasi memancar pada bagian tubuh yang berbeda.

Selama bertahun-tahun saya telah mendesak para pembaca untuk menjaga dirinya terhadap bahaya radiasi yang tidak perlu. Ini membuat saya tidak populer di beberapa organisasi. Namun entah Anda sedang berhadapan dengan telepon seluler atau masalah medis lainnya, peraturan no. 1 adalah praktekkan prinsip pencegahan.

Jika kita tidak pintar menggunakan telepon seluler, kita mungkin akan menghadapi tsunami kanker otak bertahun-tahun kemudian, DNA yang rusak membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menjadi ganas. (feb)

Dr Gifford-Jones, seorang penulis medis dengan dokter medis di Toronto

Akupunktur Redakan Rasa Sakit

Para peneliti di University of Rochester menggunakan tikus untuk mempelajari bagaimana akupunktur mengaktifkan resep-tor yang menekan rasa sakit.

Tingkat adenosin, penghi-lang rasa sakit alami, meningkat pada jaringan dekat jarum aku-punktur yang ditusukkan. Ade-nosine memainkan beberapa peran dalam tubuh: pengaturan tidur, mengurangi peradangan, dan bertindak sebagai penghi-lang rasa sakit alami.

Peneliti melakukan prosedur 30-menit di lutut tikus yang me-nyebabkan mereka tidak nyaman

di kaki. Pada tikus dengan ting-kat adenosin normal, rasa sakit itu berkurang lebih dari 60 per-sen diukur dengan saraf sensitif.

Selama dan segera setelah akupunktur diterapkan, tingkat adenosin dalam jaringan dekat jarum ditusukkan 24 kali lebih tinggi daripada sebelum pera-watan.

Dr. Maiken Nedergaard, ilmuwan yang memimpin pe-nelitian, mengatakan bahwa meskipun akupunktur telah ada selama ribuan tahun, belum dipahami dengan baik. Peneli-tian, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience, menunjukkan bagaimana aku-punktur dapat mengurangi rasa sakit dalam tubuh. (feb)

Limbah Listrik Buruk Bagi Anak

Layar TV LCD ini memproduksi jauh lebih sedikit EMR dibandingkan monitor CRT TV. (GETTY IMAGES)

TYSAN LERNERThe Epoch Times

Dr. W. GIFFORD JONESJurnalis medis di Toronto

Telur dan Manfaatnya

AKUPUNKTUR: jarum yang umum digunakan untuk pengobatan akupunk-tur. (GETTY IMAGES)

Ayam buras (ayam kampung) yang dibesarkan diluar kandang atau dilepas bebas dilaporkan memiliki nutrisi yang lebih besar daripada telur ayam negeri yang dipelihara dalam kandang. (PHO-

TOS.COM)

Sepertinya tinggal menunggu waktu saja kapan kita mengonsumsi hewan hasil kloning, kalaupun saat ini belum mengon-sumsinya.

Para pemimpin asosiasi agrikultur Ka-nada menanyakan pada Sekretaris Agrikul-tur, Tom Vilsack, September lalu, setelah terjadinya skandal produk hasil kloning tanpa label di Eropa, tentang, “Sapi hasil kloning atau keturunannya yang telah me-masuki pasar makanan di Amerika Utara.” Dia menjawab, “Saya tidak dapat menga-takannya saat ini apakah saya dapat men-jawab pertanyaan Anda dengan cara positif atau negatif. Saya belum tahu.”

Ketika reporter mewawancarai USDA, apakah produk hasil kloning sudah me-masuki pasar makanan, juru bicara depar-temen itu mengatakan, “Tidak mengetahui apakah ada produk hasil kloning yang me-masuki pasar pasokan makanan.” Terima kasih atas “petisi penangguhan sukarela,” namun keturunan dari hewan hasil kloning yang dianggap sebagai skandal utama Ero-pa, bukan merupakan hasil kloning, oleh karena itu tidak termasuk.

Sepertinya Eropa bukan satu-satunya daerah yang mengonsumsi susu dan dag-ing dari keturunan hewan hasil kloning tanpa label. Sebenarnya surat kabar BBC, Inggris, dan bahkan semua toko makanan AS melaporkan bahwa, konsumen AS me-ngonsumsi makanan hasil kloning, entah mereka mengetahui atau tidak.

Seperti hormon pertumbuhan hewan ternak dan tanaman pangan rekayasa ge-netika, pemerintah mengatakan produk hasil kloning sangat aman hingga mereka tidak perlu diberi label. Namun laporan FDA 2008 tentang Animal Cloning: A Risk Assessment dan laporan dari Otoritas Eu-ropean Food Safety yang dirilis pada saat bersamaan, mempertanyakan kesehatan hewan kloning, keamanan susu, daging dan bahkan proses kloning itu sendiri.

Untuk mengkloning hewan, peneliti memulainya dari sepotong kulit telinga dan mengirisnya kecil-kecil di laborato-rium. Lalu mereka mengupayakan agar sel terbelah alami dalam media kultur sampai mereka melupakan jika mereka hanyalah sel kulit dan mengeluarkan semua gen mereka,” tulis Karen Kaplan di Los Ange-les Times. “Sementara itu, nukleus sel telur pendonor ditempatkan di samping sel kulit. Keduanya dirangsang dengan sengatan lis-trik kecil, dan jika semua berjalan lancar, sel telur akan tumbuh di dalam media ge-netika tiruan dari hewan asli.”

Menurut laporan FDA, sejauh ini semua berjalan lancar, kecuali mengubah banyak kloning yang kurang memiliki kemampuan untuk “memprogram ulang nukleus soma-tik donor pada kondisi pembuahan zigot”, dan menjadi replika kloning sempurna se-perti yang diinginkan.

Masalah pemrograman ulang, disebut epigenetic dysregulation, yang berarti ba-nyak kloning—beberapa pihak mengata-kan 90 persen—dilahirkan dengan kondisi cacat, tali pusar membesar, gangguan per-napasan, masalah jantung dan pencernaan,

dan sindrom keturunan besar— yang ter-akhir ini seringkali menyebabkan kematian kloning dan induk penggantinya.

Sedangkan bayi kloning yang dapat bertahan hidup dari kondisi epigenetic dys-regulation sering memerlukan pembeda-han, oksigen, dan transfusi saat persalinan, makan banyak tapi berat badan tidak naik, dan gagal mempertahankan suhu tubuh normal, ungkap laporan tersebut.

Meski menyangkal adanya endemi dis-regulasi pada hewan kloning, laporan FDA tetap meyakinkan pembaca bahwa “ke-salahan pemrograman ulang sisa epigene-tik yang bisa bertahan” pada hewan hasil kloning, akan “diseting ulang” dari waktu ke waktu. Kesalahan-kesalahan tersebut juga akan “diseting ulang” pada keturunan kloning, sama halnya seperti hewan hasil reproduksi seksual, yang mungkin memi-liki kesalahan yang sama.

Dalam laporan FDA 2008 Animal Clon-ing: A Risk Assessment, tertulis bekerjasama dengan perusahaan kloning Elizabethtown, Penn - berbasis di Cyagra, dan Austin, ber-basis di Texas, ViaGen, yang berupaya keras mengangkat masalah kloning.

Meskipun kalsium, fosfor, fosfat alkali, dan kadar glukosa hewan kloning melebihi hewan normal, “semua kenaikan dapat di-jelaskan sebagai tahap hidup atau tingkat stres hewan kloning, dan kenaikan tingkat yang diamati tidak mewakili risiko konsum-si makanan,” menurut laporan tersebut.

Sedikit perkembangan kelenjar susu pada anak sapi Jersey berumur 4,5 bulan? Kondisi terlalu cepat dewasa tersebut ka-dang-kadang juga terjadi pada sapi muda

jika terlalu banyak diberikan pakan ternak.Tikus yang diberi makan daging dan

susu dari hewan hasil kloning menunjuk-kan peningkatan “frekuensi vokalisasi”. Apakah ini merupakan sinyal respon emo-si? Mungkin hal tersebut bersifat “insiden-til dan tidak terkait dengan studi,” tulis laporan itu.

Contoh hewan kloning yang menun-jukkan “perubahan” komposisi asam le-mak dan desaturasi delta-9 dalam daging. “Tidak ada perbandingan lain yang dibuat dengan nilai referensi historis baik untuk susu maupun daging,” menurut laporan tersebut. Mungkin komposisi semua dag-ing dan susu telah berubah setelah berta-hun-tahun!

Lebih buruk lagi, laporan itu biasanya mengacu pada peraturan pemerintah ten-tang penyimpangan kloning pada pasokan makanan. Menurut laporan, Nutrition La-beling Requirements akan memutuskan apakah susu kloning aman, mengingat “penentuan apakah hewan kloning mem-produksi substansi berbahaya dalam susu mereka meskipun secara teoritis mungkin, namun sangat sulit dilakukan.” (Kita bisa menyuntikkan nukleus ke dalam sel telur tapi tidak dapat menganalisis susu?)

Dan hewan-hewan malang tersebut dianggap sebagai kloning yang tidak di-inginkan? Hewan tersebut tidak akan menjadi ancaman di pasar pasokan maka-nan, lapor FDA, karena mereka mati saat dilahirkan. Jika tidak mati, mereka akan tetap sakit-sakitan, dan akan dijauhkan dari pasar pasokan makanan oleh pengawas ru-mah pemotongan hewan. Seperti yang di-lakukan pada ternak berpenyakit sapi gila, dan bakteri E. coli.

“Menurut tiga standar yang digunakan untuk menentukan apakah kloning maka-

nan aman adalah nutrisi, toksikologi (ilmu racun), dan komposisi kimia. Memakan jaringan kanker atau nanah juga aman,” kata Dr. Shiv Chopra, dokter hewan, ahli mikrobiologi, dan aktivis hak asasi manu-sia mengatakan pada AlterNet ketika kami menanyakan tentang keamanan pangan produk hasil kloning.

Ini seperti hormon pertumbuhan sapi besar-besaran dan tanpa label, di mana gen sapi dimasukkan ke dalam E. coli untuk memproduksi susu—percobaan sangat be-sar yang dilakukan pada masyarakat, kata Dr. Chopra.

Sementara itu FDA mengakui anak lem-bu hasil kloning yang mati atau di-eutanasia (dimatikan) akibat kesehatan buruk tersebut dijadikan sebagai pakan ternak oleh produk yang dikatakan “mungkin berisiko” bagi he-wan, dan kemudian manusia mengonsum-sinya, maka berkurang kekhawatiran terha-dap keamanan produk kloning.

Produk kloning yang sehat “tidak mung-kin” digunakan sebagai makanan manusia “dengan memberikan keunggulan mereka sebagai persediaan ternak” atau bahkan di-gunakan sebagai makanan hewan, “kecuali melalui kloning yang mati saat persalinan atau kecelakaan”.

Sejak kloning mamalia pertama, domba Dolly, pada 1996, kloning telah menjadi hal yang lebih umum dan hanya sedikit tidak ke-jam dibandingkan Frankenfoods (makanan ala Frankenstein) baru seperti Enviropig de-ngan gen cacing gelangnya, Salmon AquAd-vantage dengan gen salmon Chinooknya (keduanya mendapat persetujuan FDA).

Namun entah produk-produk tersebut telah menjadi umum dalam makanan kita, kita tidak tahu –karena produk tersebut tan-pa label dan bisa terjadi dimana saja. (feb)

GLORIA PENAThe Epoch Times

Makanan Produk KloningMARTHA ROSENBERGThe Epoch Times

Page 5: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010IPTEKTheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD5

“Ini adalah berkat penelitian Max Kleiber mengenai rata-rata metabo-lisme non aktif binatang berbagai ukuran. Dia menemukan bahwa se-makin besar ukuran tubuh anda, se-makin lambat setiap gram jaringan menggunakan energi,” demikian pen-jelasan Weyand, dan menambahkan, “adalah menarik mengetahui bagai-mana dan mengapa metabolisme di-regulasi secara demikian.”

Tertarik dengan teka-teki menga-pa orang bertubuh lebih kecil meng-gunakan lebih banyak energi per ki-logram dibanding individu bertubuh lebih besar ketika berjalan, Weyand bergabung dengan Maurire Puyau dan Nancy Butte, dari USDA/ARS Children’s Nutrition Research Cen-ter di Baylor College of Medicine, dan mahasiswi S1 Bethany Smith. Bersama-sama mereka mengukur metabolisme rata-rata anak-anak dan orang dewasa, mulai dari usia 5 hingga 32 tahun, dengan berat antara 15.9 hingga 88.7 kilogram dan tinggi mulai 1.07 hingga 1.83 meter, un-tuk berusaha mengetahui mengapa orang dengan tubuh lebih besar ada-lah pejalan kaki yang lebih ekono-mis dibanding orang bertubuh lebih kecil.

Penemuan bahwa pejalan kali dengan tinggi badan apapun meng-gunakan energi per langkah dalam jumlah yang sama, membuat orang bertubuh pendek lebih ekonomis ka-rena mereka perlu melangkah lebih banyak. Mereka juga menyimpul-kan ekuasi dasar untuk menghitung secara tepat berapa banyak energi diperlukan oleh pejalan kaki dengan aplikasi langsung bagi semua orang. Tim periset telah mempublikasi pe-nemuan ini pada 12 November di Journal of Experimental Biology.

Pertama Weyand dan rekannya merekam relawan lelaki dan perem-puan ketika mereka berjalan di tread-mill dengan kecepatan mulai 0.4 m/detik hingga 1.9 m/detik. Sementara

itu mereka mengukur konsumsi oksi-gen pejalan kaki dan tingkat produk-si karbon dioksida untuk mengetahui tingkat metabolisme total. Setelah itu tim mengalkulasi jumlah energi yang digunakan tiap orang untuk berjalan dengan mengurangi tingkat metabo-lisme basal (energi yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi-fungsi metabolisme dasar tubuh) dari total metabolisme diukur ketika berjalan. Akhirnya tim membanding-kan cara tiap orang berjalan, meng-ukur panjang langkah pejalan kali, durasi langkah dan proporsi setiap langkah yang mereka habiskan untuk menyentuh lantai untuk mengetahui apakah orang bertubuh besar dan ke-cil berjalan secara berbeda.

Dengan menganalisa cara gaya berjalan, tim menemukan bahwa semua orang bergerak dengan cara yang sama berapapun tinggi badan mereka. Jika Anda menyejajarkan anak 5 tahun hingga 2 meter, anak raksasa akan berjalan dengan cara yang sama persis dengan lelaki de-wasa setinggi 2 meter. Jadi orang dewasa tidak lebih ekonomis kare-na mereka berjalan secara berbeda dibanding orang bertubuh kecil.

Berikutnya tim mengkalkulasi biaya metabolisme setiap langkah ketika pejalan kaki bergerak dengan langkah mereka yang paling ekono-mis dan mereka menemukan bahwa pejalan kaki menggunakan jumlah energi yang sama per langkah tanpa memandang tinggi badan mereka. Sehingga orang bertubuh besar tidak lebih ekonomis karena cara berjalan yang lebih ekonomis. Sesuatu yang lain pasti bertanggung-jawab untuk peningkatan ekonomi tersebut.

Akhirnya, empat ilmuwan mem-buat skema tinggi badan dengan pe-makaian energi minimum dan mere-ka terkejut ketika menemukan garis lurus dengan gradien hampir -1. Bia-ya energi pejalan kali adalah propor-sional dengan tinggi badan mereka,

dengan orang berbadan besar lebih ekonomis daripada orang bertubuh kecil / pendek karena mereka mem-punyai langkah lebih panjang dan harus melangkah lebih sedikit untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi orang lebih kecil lebih cepat lelah karena biaya setiap langkah adalah sama dan mereka harus melangkah lebih banyak untuk mencapai jarak yang sama atau dengan kecepatan yang sama.

Berdasarkan penemuan ini grup menyimpulkan ekuasi yang bisa di-gunakan untuk menghitung biaya energi berjalan. “Ekuasi memung-kin-kan Anda untuk menggunakan tinggi badan, berat badan, dan jarak

berjalan untuk mengetahui berapa banyak kalori yang Anda bakar,” kata Weyand. Ekuasi ini juga bisa dipakai dalam pedometer untuk memberikan pemakai ide yang lebih realistis berapa banyak kalori yang mereka habiskan berjalan sepanjang hari. Akhirnya, tim akan memperlu-as ekuasi untuk menghitung biaya metabolisme kecepatan apapun.” Ini mempunyai aplikasi klinis, apli-kasi berat badan seimbang dan un-tuk fungsi pelatihan militer karena tingkat metabolisme mempengaruhi status fi siologi tentara di medan perang,” kata Weyand. (rob)

Science Daily

Ekuasi Matematika Ekuasi Matematika Menghitung Biaya Jalan KakiMenghitung Biaya Jalan Kaki

Mengapa orang tinggi membakar energi lebih sedikit dibanding orang bertubuh pendek saat berjalan, dan berapa banyak energi yang diperlukan ketika berjalan? Peneliti asal Texas telah menemukan ekuasi dasar perhitungan energi yang digu-nakan para pejalan kaki, hanya berdasarkan tinggi dan berat badan. (GETTY IMAGES)

Semua orang tua yang membawa putra putrinya berjalan kaki mengetahui bahwa anak-anak lebih cepat lelah dibanding orang dewasa, mengapa bisa

demikian? Apakah anak-anak dan remaja mempunyai cara berjalan berbeda dibanding orang yang lebih tinggi atau mereka lebih cepat lelah karena alasan lain? Peter Weyand dari Southern Methodist University, AS, terkejut mengetahui efek ukuran tubuh terhadap fungsi fi siologi.

M ti i b k i l bih dikit dib di b t b h

Dengan menggunakan bah-an super graphene, para peneliti dari Swedia dan Amerika telah berhasil memproduksi kom-ponen alat penerangan jenis baru. Komponen itu murah un-tuk diproduksi dan sepenuhnya dapat didaur ulang.

Hasil temuan tersebut akan membuka jalan, misalnya bagi kertas dinding (wallpaper) yang dapat bersinar yang se-luruhnya terbuat dari plastik, diterbitkan oleh ilmuwan da-lam jurnal ilmiah ACS Nano di Universitas Linköping dan Universitas Umeå di Swedia, dan Rutgers, Universitas Neg-ara Bagian New Jersey.

Diode penerang organik yang disebut OLED (Organic Light Emitting Diode) yang ultra tipis dan hemat listrik, baru-baru ini telah diperke-nalkan secara komersial pada ponsel, kamera, dan TV super tipis. Sebuah OLED terdiri dari sebuah lapisan plastik pengha-sil cahaya yang diletakkan di antara dua elektroda, di mana salah satu dari elektroda tersebut harus transparan. OLED seka-rang ini memiliki dua kelemah-an, mereka relatif mahal untuk diproduksi, lagipula elektroda transparannya masih terdiri dari bahan logam campuran Indium Timah Oksida. Yang terakhir ini menyebabkan masalah ka-rena Indium jarang di dapat dan mahal, terlebih lagi rumit untuk didaur ulang. Sekarang para pe-neliti di Universitas Linköping dan Umeå bekerja sama dengan rekan-rekannya dari Amerika, sedang memberikan alternatif untuk OLED, sebuah sel elek-tro-kimia organik yang dapat memancarkan cahaya (LEC). Sel elektrokimia organik terse-but murah untuk diproduksi, dan elektroda transparannya terbuat dari bahan karbon, gra-phene.

“Ini adalah langkah besar dalam pengembangan

komponen alat penerangan organik, dipandang dari sudut teknologi maupun lingkungan. Komponen elektronik organik diharapkan menjadi komponen yang sangat umum untuk dipakai dalam aplikasi-aplikasi baru menarik di masa mendatang, namun hal ini dapat menciptakan masalah utama dalam daur ulang. Dengan menggunakan graphene sebagai pengganti dari elektroda logam konvensional, komponen di masa mendatang akan jauh lebih mudah untuk didaur ulang, oleh karena itu menarik bila dilihat dari aspek lingkungan,” kata Nathaniel Robinson, salah satu ilmuwan dari Universitas Linköping.

Karena semua bagian LEC dapat dibuat dari larutan cair, juga memungkinkan untuk membuat LEC diproses secara gulung per gulung seperti da-lam sebuah percetakan dengan cara yang sangat hemat biaya.

“Hal ini membuka jalan produksi murah bagi kom-ponen alat penerangan dan layar tampilan (display) yang sepenuhnya berbasiskan plas-tik dalam bentuk lembaran be-sar yang fl eksibel. Jenis pene-rangan atau layar tampilan ini dapat digulung atau dapat dite-rapkan sebagai kertas dinding (wallpaper) atau pada plafon.

Graphene terdiri dari lapisan tunggal atom karbon dan me-miliki banyak sifat menarik la-yaknya sebuah bahan elektro-nik. Ia memiliki konduktivitas yang tinggi, terlihat sangat trans-paran, dan terlebih lagi graphene oksida ini dapat diproduksi da-lam bentuk larutan.

Para peneliti di seluruh dunia telah berusaha untuk mengganti Indium Timah Ok-sida selama lebih dari 15 tahun. Dalam kurun waktu yang tak lama lagi Indium sudah sulit didapat, dan logam campuran memiliki siklus hidup yang rumit. Bahan baku LEC ini sepenuhnya organik dan bebas logam, di sisi lain merupakan bahan baku yang tidak akan ada habisnya dan sepenuhnya dapat didaur ulang, misalnya seperti bahan bakar. (pls)

Science Daily

Membuat Alat Membuat Alat Penerangan yang Penerangan yang Lebih EkonomisLebih Ekonomis

Penjualan ponsel Apple melampaui Cupertino, perusahaan berbasiskan teknologi di Kalifornia, Apple men-jadi vendor ponsel papan atas ke-5

di dunia, perusahaan penelitian teknologi International Data Corporation mengatakan-nya dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (21/10) lalu.

Apple menjadi pemasok ponsel nomor empat pada musim gugur 2010, melam-paui Blacberry besutan Research in Motion (RIM). Apple dan RIM memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi melampaui lima pe-masok papan atas pada kuartal ke-3 2010, catat IDC.

“Pintu masuk Apple ke vendor papan atas peringkat ke-5 menggarisbawahi pen-tingnya peningkatan ponsel cerdas ke selu-ruh pasar,” kata Kevin Restivo, analis senior pada Worldwide Mobilie Phone Tracker IDC dalam sebuah pernyataan. “Selain itu, produsen ponsel yang mengeluarkan model ponsel cerdas berada di antara perusahaan yang pertumbuhannya paling cepat.”

Tiga vendor di depan RIM dan Apple adalah Nokia, perusahaan telekomunikasi Finlandia ini terletak pada urutan pertama, Samsung dan LG Electronics sebagai vendor Korea masing-masing masuk pada urutan kedua dan ketiga.

Pangsa pasar pengiriman ponsel Apple meroket sebesar 64 persen sejak kuartal ke-tiga 2009 sampai kuartal ketiga 2010, pang-sa pasarnya melonjak dari 2,5 persen ke 4,1 persen.

Nokia masih memimpin pasokan pangsa pasar 32,4 persen pada arena ponsel, masih mendominasi pasokan meskipun dari tahun ke tahun pertumbuhan pengirimannya kurang dari 2 persen. Samsung memiliki 21 persen pangsa pasar, sementara LG Electronics memiliki 8,3 persen dan RIM memiliki 3,6 persen.

Namun supremasi Nokia dalam perang ponsel bisa tertantang oleh pemasok Asia yang lebih kecil, IDC mengisyaratkan.

Cengkeraman Nokia pada pasar ponsel tradisional sudah agak longgar, karena ba-nyak vendor Tiongkok telah membuat kema-juan, terutama di pasar negara berkembang,” kata Ramon Llamas, analis peneliti senior pada Perangkat Mobile IDC Teknologi dan tim Tren. (pls)

MIMI LIThe Epoch Times

Apple Masuk 5 Vendor Apple Masuk 5 Vendor Top GlobalTop Global

Sekarang Apple adalah vendor ponsel papan atas ke-5 di dunia. Menara Willis terpajang pada Toko Apple yang baru pada 21 Oktober 2010, di Chicago, Illionis. (BRIAN KERSEY / GETTY IMAGES)

Mengarahkan arus listrik pada suatu wilayah dari otak dapat meningkatkan keterampilan matematika hingga enam bulan, sebuah studi mengungkapkan baru-baru ini. Penelitian ini dipublikasikan pekan lalu di jurnal Current Biology.

Ilmuwan syaraf di Universitas Ox-ford menunjukkan untuk kali per-tama bahwa mengarahkan stimulasi listrik berhasil meningkatkan ke-

mampuan matematika. Penelitian ini di-dasarkan pada temuan sebelumnya yang ditunjukkan oleh Dr Cohen Kadosh, yang menunjukkan bahwa stimulasi otak juga dapat mempengaruhi pembatasan untuk sementara waktu pada kemampuan indi-vidu di bidang matematika.

Untuk studi ini, peneliti menguji 15 relawan mahasiswa, usia 20-21. Subyek yang diajarkan merupakan berbagai sim-bol yang mewakili nilai-nilai numerik yang berbeda. Mereka kemudian diberi waktu untuk mengerjakan ujian pada serangkaian teka-teki matematika ber-dasarkan simbol-simbol.

Para peneliti mengatakan bahwa pe-nelitian mereka menguji kemampuan matematika yang baru saja dipelajari.

Setelah relawan menunjukkan bahwa mereka telah mempelajari simbol-sim-bol, mereka diuji dengan teka-teki yang hanya melibatkan simbol-simbol. Stimu-lasi listrik diaplikasikan pada masalah ketika mereka sedang mempelajari sim-bol-simbol.

Teka-teki termasuk uji stroop (sering digunakan dengan warna, dimana kata “merah” ditulis dengan tinta hijau). Pada tes ini, nilai yang lebih besar ditampil-kan oleh angka yang lebih besar, atau sebaliknya. Pengujian juga termasuk tes pemetaan, di mana citra satu nilai harus diposisikan dengan benar di antara dua nilai yang lain.

Para peneliti mengatakan tes-tes standar sering digunakan untuk menilai kemampuan matematika. Anak-anak dan individu dengan cacat numerik secara konsisten mencapai skor rendah pada ujian tersebut.

Sukarelawan menerima baik plasebo atau stimulasi 1-milliamp yang dialirkan dari kanan ke kiri, atau sebaliknya, mele-wati daerah parietal lobe - suatu wilayah dari otak yang terletak di atas occipital lobe dan di belakang frontal lobus yang memainkan peran vital dalam proses masalah matematika, juga “wilayah akal sehat”.

Subyek yang menerima stimulasi pa-rietal lobus kanan ke kiri menunjukkan tingkat kinerja yang tinggi, sementara mata pelajaran dirangsang dengan cara yang berlawanan menunjukkan kinerja yang buruk, “mencerminkan perilaku anak 6-tahun.” Hasil dari kelompok pla-sebo jatuh antara orang-orang dari dua kelompok yang telah menerima stimulasi listrik itu.

Para peneliti mengatakan uji peng-awasan menunjukkan bahwa peningkat-an efek spesifi k terhadap simbol yang dipelajari tidak mempengaruhi fungsi kognitif lainnya.

“Kami tidak menyarankan orang un-tuk memberikan mereka kejutan listrik dengan sembarangan, tapi kami sangat senang dengan potensi temuan kami dan sekarang melihat ke perubahan otak yang menonjol,” kata pemimpin peneliti Dr Kadosh dari Universitas Oxford Depar-temen Psikologi Eksperimental dalam sebuah pernyataannya.

“Stimulasi listrik tidak mungkin un-tuk mengubah Anda menjadi Einstein berikutnya, tetapi jika kita beruntung mungkin dapat membantu sebagian orang untuk mengatasi lebih baik dalam kemampuan matematika,” tambahnya. (bdn)

CONAN MILNERThe Epoch Times

Temuan Studi: Temuan Studi: Rangsangan Listrik Pada Otak Pengaruhi Rangsangan Listrik Pada Otak Pengaruhi Ketrampilan MatematikaKetrampilan Matematika

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa stimulasi (rangsangan) listrik dapat mem-beri efek yang besar pada kemampuan matematika, baru saja dipelajari. (CHRISTOPHER FURLONG / GETTY IMAGES)

Page 6: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010LINTAS BUDAYA TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD6

Kesusastraan merupakan seni yang menggunakan kata-kata untuk mencerminkan realitas secara

obyektif seperti aktivitas psikologis. Ini bagian penting dari suatu kebudayaan. Kriteria kesusastraan klasik terletak pada nilai sastra dan pewarisannya. Kandungan maknanya memainkan peran sebagai pa-nutan, inspirasi dan keabadian.

Tiongkok memiliki tradisi yang meng-gunakan puisi untuk menyampaikan ambi-si, serta sastra untuk pengajaran moralitas. Sastra klasik menarik minat pembacanya serta mengolah pikiran mereka dengan teknik seni yang halus dan ideologi yang bermakna mendalam. Hal ini akan mem-buat seseorang terus menggemarinya.

Kesusastraan klasik mencakup puisi, syair, prosa dan novel serta bentuk lainnya seperti Ci (賦, puisi zaman Dinasti Tang, yang ditulis untuk nada-nada tertentu de-ngan pola tonal (gaya suara) yang ketat dan sajak, dalam jumlah baris dan kata tertentu), Fu (賦, bentuk kesusastraan yang rumit menggabungkan unsur-unsur puisi dan pro-sa), serta musik. Pengaruh dogma ”harmon-isasi Langit dan manusia” yang dianjurkan Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme pada hubungan antara kata dan makna, se-cara langsung menaikkan taraf puisi, prosa, kaligrafi , lukisan dan musik tersebut.

Manifestasi kesusastraan klasik dapat diringkas dalam kategori sebagai berikut: pikiran yang menghubungkan masa jauh lampau, menjelajahi hukum Langit, melihat ke dalam maupun ke luar, menjelajahi mis-teri, membuat keilahian menjadi hal yang kekal, dan menampilkan keabadian.

Berikut saya akan mengupas beberapa kategori ini.

1. Memperhatikan jiwa rasional manusiaMencari kebenaran, hukum Langit, serta

nilai-nilai kemanusiaan merupakan tema abadi dalam karya sastra klasik. Kecuali ter-hadap keabadian alam semesta, pemaham-an orang zaman dahulu terhadap kehidup-an manusia yang singkat, boleh dikatakan sebenarnya merupakan kerinduan mereka akan dunia kekal yang tak terbatas.

I Ching: Book of Changes, berada di atas semua karya klasik lainnya. Ini menunjuk-kan kosmologi “harmonisasi Langit dan manusia” yang mencakup langit dan bumi, alam semesta, hubungan manusia dengan Sang Pencipta, serta kemanunggalan ma-nusia dengan alam. Manusia dapat men-dorong perubahan dan memupuk kekuat-an Langit dan bumi, selain itu manusia juga berhubungan dengan alam.

Book of Changes mengungkapkan prin-sip-prinsip dasar hubungan antara manusia

dan alam: manusia harus peduli satu sama lainnya termasuk segala hal, serta menjadi jujur dan toleran.

Kitab Laozi (Laotse): Dao De Ching (Buku Jalan dan Kebajikan), kitab klasik Konfusius: The Book of Songs, The Book of History, The Analects of Confucius and Spring, semuanya membicarakan Jalan Ketuhanan, menghormati serta mengan-jurkan kebajikan. Dengan pengajaran dan bimbingan dari para sang Bijak, manusia menghormati Langit dan Tuhan, menye-laraskan diri pada Langit dan menjalani takdir mereka, terbuka dan tulus namun tidak melanggar aturan. Berbagai pendidik-an fi lsafat seluruh teorinya berdasarkan pada Tao (jalan kebajikan).

Sima Qian dari Dinasti Han menu-lis maha karya Shiji (Historical Records). Meskipun Sima Qian hidup dalam zaman yang sulit, ia masih menempatkan pemikir-an moralitas sebagai tingkat tertinggi dalam tujuan kehidupan manusia. Karya-karya-nya diturunkan dari generasi ke generasi, beberapa diantaranya mengungkap rasa pe-nyesalan atas berjalannya waktu; ada juga beberapa pemikiran alasan menjadi ma-nusia; menjelajahi mitologi alam semesta; sedangkan yang lainnya tentang kerinduan sesuatu yang melampaui dunia fana.

Setelah menetapkan tujuan mulia, harus ada cara untuk mencapainya, sehingga para sang Bijak dari berbagai dinasti semuanya memperhatikan kultivasi (menjalani ke-hidupan dengan memperbaiki akhlak diri secara terus menerus). Kesadaran untuk mengoreksi diri, nilai-kesadaran dan upaya kultivasi, penyempurnaan diri dan pemben-tukan kepribadian yang ideal, membentuk pemahaman jiwa manusia yang mendalam dari bangsa Tiongkok. Kitab klasik Konfu-sius, Book of Rites - the Great Learning,

menunjukkan: “Berharap memperbaiki hatinya, mereka yang pertama kali berusa-ha menjadi tulus dalam pikirannya.” Hal tersebut merupakan proses kultivasi, serta memberi contoh diri sendiri dalam hal: “Kultivasi diri, keharmonisan keluarga, mengatur negara dan perdamaian dunia.”

Konfusius berkata, “Ketika kita me-lihat manusia yang mulia, kita harus ber-pikir untuk menirunya, ketika kita melihat manusia yang berkarakter sebaliknya, kita harus melihat ke dalam dan memeriksa diri sendiri.” Konfusius juga mengatakan: “Setiap hari, saya mengoreksi diri sendiri, sekali dan sekali lagi.” Hal ini memerlu-kan standar yang ketat dan melingkupi diri sendiri, tetapi harus sederhana dan toleran terhadap orang lain. Hanya dengan cara ini, seseorang dapat mengembangkan diri menjadi seorang yang bijak.

2. Menerapkan moralitas dan kebajikanSebagai pembawa misi penting kebuda-

yaan tradisional, kesusastraan klasik mene-rapkan secara utuh moralitas, pertalian ma-nusia dan tiga panduan pejabat (panduan bagi penguasa, mendidik anak, dan bim-bingan pada istri) dan lima kebajikan (ke-baikan, kebenaran, kesopanan, kebijaksana-an dan kesetiaan) serta standar moralitas.

Spirit kebajikan yang dianjurkan Kon-fusius menjadi patokan manusia untuk hidup bermasyarakat, dalam masyarakat kuno diartikan mengasihi orang lain. Kitab Book of History berbicara “lima ajaran”, yakni humanitas Ayah, kebajikan ibu, per-sahabatan kakak, menghormati adik dan rasa berbakti putra. Anjuran Zhuang Zi yakni “Mengasihi segalanya, langit dan bumi “ digunakan dalam spirit kebajikan, yang mengayomi segala sesuatu di dunia dan membentuk kemanunggalan dengan

Langit dan Bumi. Selama lebih dari 5.000 tahun, tak terhi-

tung orang dengan kebijakan agung datang dan pergi. Mereka sepenuhnya tulus, jujur, bersih dan jauh dari perilaku menjilat dan mendengarkan suara rakyat. Nilai-nilai dan upaya seperti ini, mendorong rakyat Tiong-kok melangkah ke depan menaklukkan se-gala kesulitan, dan melalui rangkaian seja-rah yang panjang dan berliku, hingga hari ini. Ini merupakan salah satu faktor penting bagi kesusastraan klasik Tiongkok menjadi penuh kekuatan. Telah membentuk tradisi sastra yang menjunjung kebenaran dan kepedulian terhadap kehidupan masyarakat.

Karya-karya klasik yang terkenal sepan-jang masa, semuanya menaruh perhatian besar pada karakter integritas moral, dan selalu mengagungkan loyalitas, kesalehan, kesucian dan kebenaran, seperti orang yang memegang standar moralitas yang tinggi. Mereka juga berfokus pada penggambaran karakter yang baik. Karya klasik ini tidak hanya memperhatikan keindahan eksternal tetapi juga kaya makna moralitas. Seluruh-nya memberikan kenikmatan estetika tinggi serta alam yang tinggi bagi jiwa manusia.

3. Indoktrinasi tradisional: moral melalui sastra

Salah satu keistimewaan penting dari budaya tradisional adalah digunakan se-bagai referensi, karena semua karya klasik memiliki tradisi pendidikan. Penyair Dinasti Tang, Bai Juyi, berkata, ”Karya sastra ditu-lis dengan latar belakang waktu, sedangkan puisi, Ci, lagu dan fu ditulis untuk peristiwa individu.” Orang dahulu menekankan ka-rakter moral seseorang, kebajikan, manfaat dan menuangkan pikiran seseorang dalam tulisan. Memelihara dunia juga spontan menjadi tanggung jawab mereka. Mereka

jauh melampaui “memperoleh dan kehi-langan”, tidak merasa bahagia karena ke-untungan materi dan tidak menyesali diri sendiri karena kerugian. Mereka memper-hatikan negara dan masyarakat.

Sastra Klasik melantunkan pujian akan kecerahan dan keadilan, mencaci kegelap-an dan kemerosotan, mendukung standar moralitas, mempromosikan kebaikan, menghukum kejahatan dan mengangkat isu takdir. Karya-karya klasik Konfusianisme, Budhisme dan Taoisme semua mengajar-kan suatu fi lsafat hidup berdasarkan keba-jikan dan moralitas. Kitab Book of Songs, Lament dan beberapa lainnya menggam-barkan pengejaran manusia akan kepriba-dian yang ideal. Ketika Sima Qian menu-lis Lian Po dan Biografi Lin Ju Hsiang, ia menggambarkan sikap ksatria Lin Ju Hsiang juga Lian Bo yang bersikeras me-minta hukuman, dan berniat memperbaiki kesalahannya setelah ia menyadari bahwa hal itu merupakan dasar manifestasi dari standar moralitas.

Orang bisa merasakan kekhidmatan dan gaya sastra dari Historical Records. Puisi-puisi Dinasti Tang dan Ci Dinasti Song digambarkan sebagai kekayaan sastra Tiongkok. Mereka telah menjadi inti dari makna mendalam kebudayaan Tiongkok dan menggambarkan spiritual dunia ma-nusia. Empat novel terkenal dari Dinasti Ming dan Qing, membantu meningkatkan estetika masyarakat dan penilaian estetika dengan alur cerita menarik. Koleksi novel pendek Stories from a Ming, berbicara ten-tang pembalasan karma untuk memperi-ngatkan orang bahwa “Melakukan perbuat-an baik akan mendapat imbalan baik, dan kejahatan akan membuahkan kejahatan pula”, sehingga orang bisa memilih dan mengikuti perbuatan baik.

Dalam persepsi pencerahan dalam ke-hidupan, sastra klasik ini menunjukkan arah bagi kehidupan, dan menyatakan kepedulian sosial dan manusia yang kuat. Dari literatur klasik, kita melihat Picture of Justice of Heaven and Earth (Potret Peng-adilan Langit dan Bumi) dan mendengar Song of Justice (Lagu Keadilan) di dunia manusia. Mereka seperti sungai yang sehat, yang membersihkan kotoran dan lumpur.

Karya-karya ini tidak hanya membuka proses sejarah Tiongkok dengan bahasa mereka dan bentuk seni, tetapi juga menun-tut standar moral yang tinggi dan mengejar prinsip “harmoni antara langit dan manu-sia.” Mereka menyediakan generasi masa depan dengan sumber-sumber spiritual yang tiada habisnya. Mereka bersinar da-lam artistik dan ideologis karakter, mengil-hami hati nurani rakyat dan pemikiran belas kasih, sehingga mereka bisa meng-hadapi Jalan Surgawi, melampaui kehi-dupan manusia serta memilih keadilan dan belas kasih. (lie)

Salzburg-Austria di latar be-lakang dan daerah kota lama.

(GETTY IMAGES)

ZHI MEIThe Epoch Times

Serial 10 Kastil Besar Eropa (5) :

Jiwa Manusia Melintasi Karya Sastra Klasik

Bakso Gung Wan, selain lezat dan bergizi, juga bermakna rasa bakti seorang anak kepada orang tuanya. (TSAI SHYA/THE EPOCH TIMES)

alzburg merupakan benteng terbe-sar abad-11 dengan pemeliharaan terbaik di Eropa. Benteng tersebut berdiri megah di atas bukit dan ter-lihat dari setiap penjuru Kota Salz-

burg, kota terbesar keempat di Austria (secara har-fi ah Salzburg berarti Benteng Garam).

Salzburg mulai dibangun pada 1077, didiri-kan oleh Uskup Agung Gebhard untuk menangkal serangan dari negara-negara kecil di sekitarnya. Hingga abad-15, ia masih berupa tempat kediaman uskup agung negeri itu.

Kastil itu merupakan bangunan kuno bergaya benteng terbuat dari batu, di dalamnya terdapat ru-

ang upacara ritual, aula, kamar tidur bahkan kamar penyiksaan tawanan perang dan ruang penyimpanan benda koleksi serta karya seni kuno dari abad pertengahan seperti tombak, orgel, tungku api dan lainnya.

Memasuki halaman di dalam benteng, tiba di dek atap gedung yang sangat luas, bila me-mandang ke seluruh Kota Salzburg dari tempat itu, nampak atap-atap bulat bergaya Baroque dan menara-menara runcing tinggi rendah memantul-kan cahaya lembayung mentari dan dikerumuni oleh pepohonan yang asri. (whs)

Benteng Salzburg-Austria. (GETTY IMAGES)

Kastil SalzburgS

Salzburg-Austria di latar be-t

Gung Wan, sejenis bakso ala Tiongkok terbuat dari daging babi. Sebuah pemu-kul kayu digunakan untuk melunakkan

daging babi hingga lumat, kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil. Setelah direbus, adonan itu menjadi empuk tapi tidak lembek saat digigit dan berasa lezat. Gung Wan cocok dikonsumsi orang tua dan anak-anak.

Sebenarnya Gung Wan berasal dari Fuzhou, sebuah kota di Provinsi Fujian, Tiongkok sela-tan, tetapi kemudian menyebar ke Taiwan dan berakar di Hsinchu, sebuah wilayah barat laut Taiwan, dan Gung Wan berkembang menjadi makanan khas daerah tersebut. Berbicara asal usul, Gung Wan atau bakso Tiongkok ini tercip-ta dari rasa bakti seorang anak kepada ibunya.

Mari kita simak kisahnya.Pada akhir Dinasti Ming (sekitar awal abad

ke-17) di Fuzhou, ada seorang pria bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil di dekat laut. Dia berakhlak baik, cerdas, dan ber-bakti kepada orang tua sejak kecil. Rasa bakti Meng Bo terhadap ibunya, sangat dihargai oleh tetangganya. Suatu hari, ibunya yang mulai uzur mendapati dirinya sudah tidak dapat makan da-ging lagi, karena giginya telah melemah. Ini me-mang agak mengecewakannya, karena dia suka mengonsumsi daging.

Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Dia duduk sepa-njang malam tanpa tidur memikirkan berbagai cara mengolah daging yang dapat dikonsumsi ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetang-ganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat itu, timbul inspirasinya.

Kemudian dia bergegas ke dapur dan mengolah sekerat daging babi dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Sete-lah daging tersebut empuk, Meng Bo memben-tuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah.

Setelah merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat. Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira ka-rena tidak hanya baksonya lezat, tapi juga mudah untuk dikonsumsi. Meng Bo sangat senang me-lihat ibunya dapat makan daging lagi. Kisah rasa berbakti Meng Bo beserta resep baksonya cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.

Bakso tradisional Gung Wan, menggunakan tongkat kayu untuk melumatkan daging dan kemudian membentuknya dalam bulatan kecil. Gerakan memukul disebut “gung,” dan “wan” adalah kata untuk bola kecil dalam dialek Min-nan (dialek yang dituturkan di wilayah selatan Provinsi Fujian). (eti)

WEI LEIThe Epoch Times

Asal Usul Bakso

Page 7: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010

TheEpochTimesA FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD

7

sambungan hal 1Tumbuhan..

Akan tetapi tidak pernah ada suara yang menentangnya. Sejak 1974, ada orang yang tidak dapat menjelaskan “efek Backster” pada suatu konfe-rensi ilmiah. Majalah Science juga menyatakan keraguan atas hal ini.

Menurut penjelasan Back-ster, orang yang melakukan penelitian ulang tersebut tidak melakukan satu hal yang dida-patnya, yakni saat penelitian jangan mengamati proses reaksi tanaman pada saat diru-sak, karena intervensi manusia dapat menghalangi reaksi tum-buhan. Keseluruhan proses ini harus terjadi dengan sendiri-nya. Karena adanya “perten-tangan antara sifat spontan dan dapat diulang”, penjelasannya tidak dapat diterima para ilmu-wan haluan utama. Waktu itu banyak ilmuwan yang bahkan meragukan tanaman memi-liki karakteristik elektrik. Kini manusia menemukan sifat hidup elektrik pada tumbuhan, namun karena hambatan pada pengamatan, belum banyak ilmuwan yang melakukan riset di bidang ini.

Disini dikemukakan masalah teori metode. Pada saat manusia mengamati mis-teriusnya alam raya ini, perta-ma-tama manusia harus bisa membedakan jika melaku-kan percobaan itu pada ma-nusia, seperti membuktikan keberadaan hewan langka di sebuah hutan, sepuluh ribu orang masuk hutan dan tidak menemukannya, tidak be-rarti satu orang yang berhasil mengambil foto hewan langka itu harus disangkal.

Satu kali temuan itu saja, sudah cukup untuk membukti-kan keberadaan hewan langka, tidak perlu diulang kembali. Saat melakukan percobaan di laboratorium, manusia adalah pengendali, bisa mengulangi percobaan sebagaimana dike-

hendaki. Namun di tengah alam raya ini, yang menjadi penguasa adalah alam raya sendiri, manusia hanya bisa mengamati secara pasif. In-tervensi dengan sengaja hanya akan merusak pengaturan di alam raya.

Jika ditegaskan, percobaan Backster seperti ilmu hipnotis, tidak semua orang bisa menja-di dokter yang dapat melaku-kan hipnotis itu. Seorang ahli hipnotis yang sama, juga tidak akan mampu memastikan se-tiap kali pasti akan berhasil menerapkan hipnotis pada semua orang, hal ini dibutuh-kan kerjasama dan kecocokan antara si penghipnotis dengan orang yang dihipnotis terse-but. Jika salah satu pihak saja menunjukkan perlawanan, maka percobaan tidak dapat diteruskan. Ini merupakan fenomena yang sering dialami pada pertunjukan ilmu supra-natural, mungkin hal ini juga merupakan salah satu fenome-na yang unik dalam pengamat-an terhadap alam semesta ini.

Di tengah manusia, ada orang yang dapat membeda-kan warna hijau dan merah, tapi ada juga yang tidak mam-pu. Hanya saja jumlah orang yang dapat membedakan war-na merah dan hijau di dunia ini jauh lebih tinggi melampaui jumlah orang yang menderita buta warna.

Namun sebaliknya, di bidang lainnya, orang yang mampu mengenali fenomena khusus justru sedikit sekali, sebagian besar manusia lain-nya tidak begitu peka terhadap fenomena alam semesta yang lebih mendalam, yang be-rarti merupakan ‘buta warna’ di bidang tersebut, tapi tidak berarti karena sebagian besar dari kita ‘buta warna’, lalu kita harus menyangkal keadaan sebenarnya yang teramati oleh orang yang lebih sedikit itu. Fakta kebenaran bukan ditentukan oleh banyak atau sedikitnya orang yang menge-

tahuinya.Seperti kita yang hidup di

tengah dunia yang rumit ini, dimana-mana polusi suara dengan tingkat desibel tinggi, berbagai gelombang suara pa-dat berhimpitan dan tumpang tindih di sekitar kita, dalam keadaan seperti ini siapa yang mampu menenangkan diri untuk mendengar suara hati tumbuhan? Keheningan se-perti ini, bukan hanya kehe-ningan dalam pengertian ilmu audio atau suara, melainkan juga mencakup ketenangan gelombang pikiran, bukan se-tiap orang bisa seperti Back-ster yang dapat melepaskan semua godaan dan keterikatan duniawi, lalu dengan tenang merasakan perubahan pada tumbuhan.

Efek Backster bisa dikata-kan merupakan salah satu wu-jud manifestasi dari prinsip para leluhur bangsa Tiongkok bahwa ‘setiap makhluk hidup berjiwa’. Saat manusia meng-agumi keunikan alam semesta, di saat yang sama manusia tidak dapat memungkiri ting-ginya taraf kebijaksanaan para leluhur Tiongkok dahulu. Mereka telah menggunakan bahasa yang paling sederhana, mewariskan rahasia alam se-mesta yang paling dalam ke-pada generasi penerusnya. (lie)

TheEpochTimes‘A FRESH LOOKAT OURCHANGING WORLD’

PEMIMPIN UMUM:YS Then

WAKIL PEMIMPIN UMUM:Milianda Tantri

PEMIMPIN REDAKSI:A. Utami

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:Eva Lestari

REDAKTUR:Widiyanto, Sudianto, Linjaya, Robert, Febriant, Maya, Hartoyo, Arief Haryoso

REPORTER:Amelia Wulan, Leonardo, Rachmat, Boedijono, Oscar, Lisi Guo, Manuh

ALAMAT:The Epoch Times IndonesiaJl. Bogen II / 58, SurabayaTel/ Fax: (031) 5034517contact@epochti mes.co.id

DISTRIBUSI - PEMASARAN:Surabaya : Liing (031) 70780630Bali : Alimin (081) 65444779Medan : (061) 77499135, 4572615Semarang : Budi (024) 70712407Yogjakarta : Tjipto (0274) 7848434 Lombok : Heryanto (081) 7571281

IKLAN:Andhy (031) 71168787Maya (081) 511 442 143

DONASI:PT. Sinar EpochAcc. BCA 1070255797

sambungan hal 1Situs Xinhua ...

Seorang netter lain dari Changsha mengusulkan bahwa perhitungan perolehan medali emas harus berdasarkan rata-rata per kapita.

Menurut pemberitaan ming-guan New Epoch Weekly, ter-hitung sejak 2004, biaya untuk meraih medali emas Olimpiade Tiongkok adalah sebesar 700 juta RMB. Dengan kata lain menginvestasikan uang rakyat sebesar itu, hanya untuk mere-but puluhan keping medali emas demi ketenaran semu. Bi-aya untuk meraih medali emas Tiongkok merupakan yang tertinggi di seluruh dunia, atau setara dengan puluhan bahkan ratusan kali lipat biaya yang dikeluarkan negara Barat.

Jika semua dana itu digu-nakan pada proyek harapan, maka 1 keping medali emas akan dapat ditukarkan men-jadi 3.500 sekolah dasar, jika dihitung per kapita, maka dari setiap 20 juta rakyat Tiongkok hanya ada satu keping medali, sementara di Australia setiap 390 ribu jiwa penduduknya, terdapat satu keping medali.

Menurut pemberitaan me-dia pejabat, hanya untuk pesta pembukaan dan penutupan Asian Games kali ini, serta kembang api saja, mengha-biskan dana sebesar 380 juta RMB, sementara total biaya yang dihabiskan untuk keselu-ruhan acara Asian Games ini, masih dirahasiakan pejabat dan tidak diumumkan.

Paling tidak peduli kesehatan rakyat

Seorang netter dari Harbin me-ngatakan: di Tiongkok, sekelompok orang yang mem-

butuhkan olahraga namun jus-tru hanya bisa menonton saja, sementara ada sekelompok orang lainnya yang membu-tuhkan istirahat namun justru harus ikut berlomba.

“Sesungguhnya sama sekali tidak butuh biaya sebesar itu untuk menyeleng-garakan suatu pesta olahraga, lebih baik mendirikan lebih banyak lagi fasilitas olahraga, agar seluruh rakyat memiliki tempat untuk berolahraga. Tapi saya tahu, hal itu sama sekali tidak mungkin.”

Seorang netter lainnya dari Nanning berkata, “Sungguh sangat sulit mencari sebuah tempat berolahraga di daerah perkotaan. Saya menganjur-kan dengan sangat agar dapat dibangun lapangan bola di se-tiap kompleks perumahan.”

2008 lalu, media Tiongkok pernah memberitakan, rata-rata dari setiap sepuluh ribu warga Tiongkok terdapat 6,58 buah lapangan olahraga. Luas rata-rata lapangan olahraga bagi satu jiwa penduduk hanya 1,03 meter persegi, dan lebih dari setengah di antaranya ternyata tidak dibuka untuk umum.

Jika dibandingkan dengan AS, Jepang, dan negara maju lainnya, yang rata-rata setiap sepuluh ribu jiwa penduduknya memiliki lebih dari 200 buah lapangan olahraga, hampir se-luruh aspek umum ini tidak ada satu pun yang dapat dibang-gakan. Ada lagi survei yang membuktikan, anggaran be-lanja rata-rata penduduk Tiong-kok tidak lebih dari 3 dolar AS setiap tahunnya. Lebih rendah daripada anggaran belanja olahraga seluruh Asia yang mencapai rata-rata 12 dolar AS setiap tahun, dan jauh lebih ren-dah daripada belanja olahraga

seluruh dunia yang rata-rata 36 dolar AS setiap tahunnya, dan lebih jauh lagi selisihnya jika dibandingkan dengan negara maju di AS dan Eropa yang rata-rata belanja olahraga per tahunnya mencapai 300 – 500 dolar AS.

Ada komentar yang me-nyebutkan, saat ini olahraga di Tiongkok sudah bukan lagi semacam perlombaan yang murni untuk bersaing saja, na-mun sudah dibubuhi dengan berbagai pengaruh berbau poli-tik: yakni menambah sejumlah rasa kebanggaan semu pada kekuasaan politik ilegal Partai Komunis Tiongkok melalui perolehan medali emas, dan menambahkan sedikit corak warna pada mimpi paham ke-bangsaannya.(lie)

November, bulan bersejarah yang telah menjadikan Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Mengapa Surabaya dan bukan Jakarta atau kota-kota lain-nya? Suparto Brata, yang mendapat julukan Begawan Sastra Jawa, yang merupakan pengarang sekaligus seja-rawan dan budayawan asli Surabaya yang telah aktif berkarya sejak 1952 ini menuturkan dengan bersemangat saat ditemui di rumahnya.

Berawal di 1987, Blegoh Sumarto (waktu itu ketua DPRD Jatim) me-ngumpulkan dana untuk pelestarian kepahlawanan 10 November dan me-minta agar dibuat fi lm, tulisan sejarah dan lagu tentang 10 November.

Maka dipilihlah, Dr. Budi Dharma dan Drs. Suripan Hadi Hutomo untuk menulis sejarahnya. Kemudian ber-gabung pula, Drs. Aminuddin Kasdi, Suparto Brata, Drs. Sudjijo. Sebagai narasumber adalah Wiwik Hidayat (wartawan Antara), Gatut Kusumo (anggota TRIP Darmo 49), A. Rajab (anggota TRIP Darmo 49). Selain itu melakukan wawancara dengan saksi sejarah lain dan pengumpulan buku-buku sejarah yang ada. Dalam wak-tu enam bulan buku telah rampung dibuat, dengan judul “Pertempuran 10 November 1945”.

“Peristiwa 10 November 1945 ini sudah ada dalam buku ‘Pertempuran 10 November 1945’, yang telah kami buat,” jelas Suparto.

Berikut merupakan beberapa cup-likan isi buku yang diceritakan pada wartawan The Epoch Times

Pasca proklamasi RISetelah Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia diumumkan di Ja-karta. Berita berkode morse diterima di kantor berita Domei (Jl. Pahlawan 29) sejam kemudian. Berita sempat diralat oleh pemerintah Jepang, bahwa proklamasi itu tidak benar. Tapi ada juga yang menyelundupkan berita proklamasi tadi ke Suara Asia. Yang bekerja di Domei antara lain: Yacob (morsis), RM Bintarti, Sutomo (Bung Tomo), Astuti Askabul (isteri A.Azis dan pemilik Surabaya Post). Yang

bekerja di Suara Asia: Mohamad Ali (adik Imam Supardi, kemudian pemi-lik Panjebar Semangat). Kemudian oleh Suara Asia dibuatkan selebaran dan disebar ke seluruh Jawa Timur. 18 Agustus 1945 jam 19.00 waktu Tokyo disiarkan dalam warta berita bahasa Madura oleh Radio Hoshokyoku Sura-baya. Yang berbahasa Indonesia baru 19 Agustus 1945.

Bersamaan dengan dibuatnya UUD’45 di Jakarta (18/08/1945), di-lakukan pembubaran prajurit PETA dan Heiho oleh Jepang, termasuk di Surabaya dan sekitarnya.

Peristiwa penting lainnya : (19/08) di Markas Polisi Istimewa Coen Bou-levard 7 Surabaya (sekarang, SMA St.Louis Jl. Polisi Istimewa), bende-ra Hinomaru (Jepang) diturunkan, bendera Merah Putih dikibarkan, dipelopori oleh Agen Polisi III Naing-golan. Kemudian (21/08) Komandan Polisi Istimewa Karesidenan Surabaya (Surabaya Syu Tokubetsu Keisatsutai) Inspektur Polisi Tk II Moehammad Jasin memaklumatkan bahwa Polisi sebagai Polisi Republik Indonesia dan bermarkas di sana, serta menguasai seluruh persenjataan yang ada di sana. Secara de facto (22/08) Radio Sura-baya (Surabaya Hoshokyoku) menjadi Radio Republik Indonesia (RRI).

Juga terjadi peristiwa yang disebut Ruslan Abdulgani Flaggen Active, akibat dari pengumuman dari KNI Karesidenan Surabaya (yang diketuai Dul Arnowo) kepada rakyat Surabaya supaya (23/08) mengibarkan bendera Merah Putih. Namun dilarang oleh Kenpeitai (Polisi Tentara Jepang) de-ngan cara menyebarkan pamfl et, na-mun rakyat Surabaya tidak mengubris. Pamfl et dirobek yang berarti dimulai-nya perlawanan terhadap kekuasaan Jepang.

Belanda menyusup Akibat kemenangan Sekutu di PD

II, Inggris dan Belanda mengadakan persetujuan Civil Affairs Agreement (CAA) (23/08) bahwa Inggris akan membantu Belanda dalam mengu-sai kembali bekas jajahannya (yaitu Hindia Belanda = Indonesia). Maka orang-orang Belanda juga disusupkan masuk sebagai anggota badan interna-sional pemenangan Perang Dunia II.

Antara lain menjadi anggota In-tercross (Palang Merah Internasional yang mengurus korban perang), RAP-WI (Rehabilitation Allied Prisoners of War and Internes = badan yang meng-urus para tawanan, baik Jepang yang kalah perang dan para tawanan asing yang ditawan oleh Jepang), dan pem-boncengan pada gerakan pasukan Ing-gris yang mengurus daerah Indonesia (misalnya sebagai utusan dari AL Ing-gris untuk mengurus eks AL Jepang di Surabaya, seperti yang dilakukan oleh P.J.G.Heiyer.) Dengan adanya CAA itu maka Belanda dengan leluasa masuk ke Indonesia.

Reaksi dari indonesia (2/09) meng-adakan rapat pembentukan Badan Pe-nolong Keluarga Korban Perang (BP-KKP) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR) bertempat di bekas gedung Badan Pembantu Prajurit (BPP) Jalan Kaliasin 121 (Jl. Basuki Rachmat). Rapat dihadiri hampir semua bekas pimpinan PETA, Heiho, kaum perge-rakan dan lain-lain. Antara lain: Suryo (bukan Gubernur Suryo), Sutopo, Mo-hammad, Katamhadi, Rono Kusumo, Kunkiyat, Sungkono, Mustopo, Kholil Thohir, Yonosewoyo, Abdul Wahab, Usman Aji, Sutomo (Bung Tomo). (et)

Backster mengesampingkan se-mua godaan materi, heningkan hati untuk merasakan peruba-han pada tumbuhan. (INTERNET)

sambungan hal 1Energi...Tenaga surya berbentuk cair

Kini teknologi yang memanfaatkan tenaga surya untuk memanaskan air yang kemudian digunakan untuk membangkit-kan listrik sudah sedemikian matang, dan biayanya sudah ditekan menjadi sama dengan biaya dalam teknologi pembang-kit listrik konvensional (seperti bata bara untuk membangkitkan listrik)

Namun meskipun energi surya dapat disimpan dalam wujud cairan panas, na-mun sulit untuk disalurkan – inilah yang kini menjadi kendala dalam penyebar-luasan pemanfaatan energi surya berwu-jud cairan ini.

Energi surya fotovoltaikDengan menggunakan panel foto-

voltaik, sinar matahari dapat langsung ditransformasikan menjadi energi listrik. Perkembangan teknologi fotovoltaik kini

juga sudah berkembang sedemikian rupa sehingga biaya produksi dapat ditekan. Laporan BCG menyatakan, hingga 2020 mendatang biaya produksi energi surya fotovoltaik akan sama dengan biaya produksi sumber energi lainnya, dan akan memiliki daya saing tinggi.

Total kapasitas listrik di seluruh dunia yang dapat dihasilkan dengan teknologi fotovoltaik ini akan mencapai 120 ~ 140 miliar watt pada 2015 mendatang, atau sekitar 6 ~ 7 kali lipat kapasitas produksi listrik pada 2009 yang hanya sebesar 20 miliar watt.

Tenaga anginTenaga angin dapat dibedakan men-

jadi dua macam yakni tenaga angin darat (onshore wind) dan tenaga angin laut (offshore wind). Jika dibandingkan de-ngan sumber energi terbarukan lainnya, teknologi energi tenaga angin ini sudah sangat mumpuni.

Laporan BCG menyatakan, di sejum-

lah tempat, biaya produksi satuan listrik dengan tenaga angin darat sudah sama dengan teknologi pembangkit listrik kon-vensional, bahkan terus menunjukkan tren menurun. Diperkirakan pada 2015, biaya produksi listrik dengan tenaga angin dapat ditekan lagi sebesar 15%, hingga mencapai 12 ~ 13 sen AS untuk setiap KWH.

Menurut data statistik dari Asosiasi Energi Tenaga Angin Kanada (CanWEA), dalam satu dekade terakhir, tingkat per-tumbuhan pembangkit listrik tenaga angin di seluruh dunia telah mencapai 25%. Dan pada 2020 mendatang, total nilai investasi di sektor energi tenaga angin di seluruh dunia akan mencapai 1 triliun dolar AS, dengan kapasitas listrik tahunan mencapai lebih dari 6 triliun watt per tahun.

Namun kendala tenaga angin adalah: dibutuhkannya lahan yang sangat luas, yang biasanya sulit untuk mendapat izin dari pemerintah, dan sulit untuk menyim-pan listrik yang dihasilkan.(lie)

sambungan hal 1Ancaman ...

Lantaran ancaman serangan teror, polisi dan warga sipil telah meningkatkan kewaspadaan, lantaran kasus itu juga tidak sedikit jadwal KA terlambat akibat pemeriksaan bagasi mencuriga-kan. Untungnya, hingga kini tidak ditemukan keadaan yang membahayakan, sejumlah bagasi tertinggal yang tidak diakui pemiliknya disebab-kan penumpang yang memang lalai.

Tersiarnya berita serangan ke gedung par-lemen Jerman Sabtu (20/11), sekali lagi mem-buat tegang warga sipil. Menurut Majalah Der Spiegel, organisasi Al Qaedah merencanakan serangan ke gedung parlemen dan menciptakan peristiwa berdarah, menyandera warga. Rencana

aksi dilakukan antara Februari dan Maret tahun depan. Info tersebut berasal dari seorang muslim Jerman yang telah insyaf atas perbuatan buruk yang dilakukan sebelumnya dan telah kembali ke lingkungan keluarganya, serta belakangan ini gencar mengirim informasi ke kantor polisi Kriminal Federal Jerman.

Konon, 4 anggota Al Qaedah mempersiap-kan serangan teror di Jerman dan Inggris. Ke-empat orang itu masing-masing warga Jerman, Turki, Afrika Utara dan orang keempat belum teridentifi kasi. Mereka sedang menunggu perin-tah aksi fi nal.

Menurut berita media lainnya, FBI pada 2 minggu lalu memberi peringatan kepada Deplu Jerman, sebuah kelompok Syiah India, sedang bekerja sama dengan Al Qaedah, mengirim orang

melancarkan serangan teror di Jerman. 2 pria te-lah mengantongi visa kunjungan dan akan tiba di Uni Emirat Arab (22/11), kemudian menukar dokumen mereka dan melanjutkan perjalanan ke Jerman. Selain itu, 2 bulan sebelumnya sudah ada 2 anggota teroris berhasil menyusup ke wilayah Jerman serta bersembunyi di wilayah Berlin.

Kepala Polisi Kriminal Federal Jerman mengonfi rmasi, bila ditilik dari informasi yang dikoleksi dari berbagai pihak, maka rencana se-rangan teroris garis keras “belum pernah sekon-kret seperti sekarang ini”. Sejumlah gedung ikon Jerman, pasar Natal dan tempat berkumpul massa lainnya ada kemungkinan menjadi target penyerangan.

Seorang pakar keamanan menyatakan, ren-cana 6 teroris untuk melancarkan serangan ke

gedung parlemen yang notabene dijaga paling ketat, kemungkinan untuk berhasil adalah kecil. Tentu saja, ini adalah sebuah sinyal, seharusnya memperoleh perhatian yang cukup. Konon, pe-merintah Jerman telah menyerap laporan terkait pada sebuah rapat khusus belakangan ini. De-wasa ini, para pengunjung gedung parlemen tidak terlalu dibatasi secara khusus.

De Maizière menyerukan warga agar jangan panik, jangan sampai termakan gertak, bila ke-hidupan normal sampai kacau, maka tujuan para teroris tercapai. Namun ia mengingatkan semua pihak agar tetap waspada. Ia berjanji, lembaga keamanan akan mengupayakan segenap kemam-puan untuk mencegah serangan teror. (whs)

sambungan hal 2Beijing...

Beberapa generasi Dewan Kongres AS telah berupaya untuk menekan pe-merintah AS, menuntut pemerintah un-tuk mengambil tindakan termasuk em-bargo perdagangan yang bersifat keras, memaksa Beijing untuk melepaskan ken-dalinya terhadap nilai tukar RMB, dan mematuhi aturan – aturan dalam pasar ekonomi; beberapa generasi pemerintah AS terus merasakan tekanan bertubi – tubi akibat hal ini, dan mengerahkan ber-bagai jurus andalannya baik dengan cara membujuk rayu maupun dengan cara mengecam. Namun oleh PKT, hanya ditanggapi dengan berkelit, atau berpura – pura setuju, namun sama sekali tidak menunjukkan sedikit pun niat baik un-

tuk mengubah kebijakannya.Pemerintahan Partai Demokrat yang

menjadikan Obama dan Hillary sebagai duet pemimpin, setelah berulang kali berurusan dengan otoriter PKT, akhir-nya memahami bahwa menghadapi pihak Beijing yang arogan, lebih baik mengerahkan kekuatan lembut daripada beradu kekuatan keras; dan lebih baik mengerahkan kekuatan tepat sasaran daripada menggunakan kekuatan lem-but, baik itu dalam hal hubungan diplo-matik, maupun dalam hal ekonomi.

Oleh karenanya, racun harus dika-lahkan dengan racun, “mengalahkannya dengan keunggulannya”. Pihak PKT diam – diam mengendalikan nilai tukar RMB, maka AS pun diam – diam mene-rapkan “kebijakan kelonggaran moneter kuantitatif”; PKT sengaja menekan nilai

tukar RMB, maka AS pun membiarkan nilai tukar dolarnya terus melemah. Pada Oktober lalu, pemerintah AS lagi – lagi sempat mengkritik “Laporan Kebijakan Ekonomi dan Nilai Tukar Mata Uang Internasional” yang dilansir oleh PKT, sepertinya untuk memberi muka pada Beijing, padahal sesungguhnya adalah tipuan belakan, agar pihak Zhongnanhai mabuk sementara.

Sebuah perang kurs yang diprovoka-si oleh Beijing pun kini telah dimulai. Nyata sekali yang terimbas tidak hanya AS dan RRT saja, lebih banyak negara lainnya akan ikut terseret arus dampak-nya. Mungkin sekali dengan adanya perang kurs antara RRT dan AS ini akan memicu kembali terjadinya perang kurs dunia, atau perang ekonomi dunia. (lie)

AMELIA WULANThe Epoch Times

Kilas Balik Hari Pahlawan

Budayawan Surabaya, Suparto Brata. (AMELIA/THE EPOCH TIMES)

Page 8: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010ENTERTAINMENT TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD8

The Pipe, sebuah fi lm doku-menter yang mengisahkan sebuah komunitas pedesaan di Rossport, County Mayo yang sedang ber-usaha keras untuk mengatasi Shell Oil, dan efek memecah be-lah yang diperjuangkan di komu-nitas independen tersebut, dijad-walkan akan rilis di Irlandia pada 3 Desember.

Film dokumenter Irlandia ini memenangkan penghargaan fi lm dokumenter terbaik di Galway Film Fleadh 2010, dan disam-but hangat oleh penonton di To-ronto International Film Festival awal tahun ini. Film dokumenter Rossport ini akan rilis terbatas di beberapa bioskop Irlandia dalam waktu dekat. Melihat pemutaran The Pipa di BFI London Film Festival yang terjual habis bulan lalu, pasti adalah fi lm yang layak untuk dilihat.

The Epoch Times berkesem-patan untuk bertemu dengan pro-duser fi lm, Rachel Lysaght dari Underground Film, untuk men-cari tahu apa yang membuat fi lm dokumenter ini layak ditonton.

Lysaght pertama kali tertarik pada dunia fi lm pada usia 14, ke-tika ia berkesempatan terlibat di sebuah bagian dalam Braveheart, bagian yang difi lmkan di benteng Trim.

“Bagi saya kesempatan itu memiliki dampak yang besar,” kata Lysaght. Setelah menyelesai-kan studi di teater Samuel Becket di Trinity College Dublin pada 1998, ia mengembangkan minat dalam pekerjaan produksi.

Seperti kebanyakan orang lain sebelumnya, langkah berikutnya

adalah pekerjaan di mana Anda mulai dari bawah dan berjalan merangkak naik, sambil mempel-ajari aspek-aspek berharga dari industri berbeda. “Saya mulai be-kerja dari pengalaman menjadi runner, membuat teh dan kopi un-tuk menjadi produsen audio.”

Film pendek pertama Lysaghts rilis pada 2005, dan kini ia be-kerja sebagai produser untuk per-usahaan produksinya sendiri.

Mulai dari desain kostum, make up, hingga paska produksi, Lysaght kini menguasai dunia produksi di mana ia mengatakan Anda “secara ajaib harus mampu mengeluarkan kelinci dari topi dan mampu menangani masalah dengan segera.”

Bagi mereka yang tidak ter-

biasa dengan proses pembuatan fi lm, produser bertugas mencari naskah dan melaksanakan kese-luruhan proyek mulai dari tahap awal, mulai dari penggalangan dana hingga menyewa sebuah tim berbakat, dan akhirnya memas-tikan produk akhir menjangkau pemirsa yang diinginkan .

“Anda harus selalu tahu siapa penonton ideal Anda dan ba-gaimana Anda akan menjangkau mereka,” kata Lysaght.

The PipeRisteard Ó’Domhnaill telah

membuat fi lm dokumenternya di Rossport selama tiga tahun sebelum menghubungi Rachel Lysaght untuk memberitahukan apa yang ia lakukan hanya dalam

14 bulan lalu.Ia mengirim cuplikan berdu-

rasi tiga jam yang sudah melalui proses pemangkasan kepada Ms Lysaght. “Aku ingat menonton-nya ... Saat itu habis pulang kerja dan aku mengambil salah satu DVD sekitar pukul 11 malam un-tuk segera memeriksanya ... Aku langsung meresap dalam cerita, karakter yang luar biasa, orang-orang yang luar biasa ... Aku me-lihatnya pada satu jam pertama, lalu dua jam, tiga jam. Aku tidak bisa berhenti menontonnya.”

Ms Lysaght mengatakan dia secara emosional segera terlibat dalam cerita. “Tanpa ragu-ragu aku tahu bahwa aku ingin terlibat dalam proyek ini karena ini meru-pakan cerita yang sangat penting

... satu yang perlu diberitahukan dan penting untuk diceritakan dengan cara yang benar.”

Salah satu kesulitan fi lm do-kumenter, jelas Lysaght, adalah bahwa Anda menjadi dekat den-gan ‘karakter’. “Richie berada di antara orang-orang dapur dan ruang tamu selama tiga tahun, mondar mandir dalam gejolak waktu yang sangat emosional.”

Ia mengatakan, “Aku percaya bahwa apa yang telah dicapai dalam fi lm ini adalah kisahnya dibuat dengan integritas dan ke-jujuran ... fi lm ini merupakan kejadian nyata seiring peristiwa demi peristiwa terungkap.”

Ketika fi lm diputar perdana di Galway Film Fleadh, respon dari penonton cukup besar di mana sejumlah besar berasal dari Rossport. “Kami mendapatkan standing ovation yang riuh, ban-yak yang tertawa dan menangis, respon emosional yang besar.”

Bagi siapa saja yang ingin menyaksikan fi lm tersebut, ia me-ngatakan ada bagian yang sangat lucu tapi ada juga bagian yang “akan membuat Anda trenyuh.”

Bagi Rachel Lysaght, ia mera-sa bahwa The Pipe adalah kisah yang perlu disebarkan—dan layak dikatakan. “Secara pribadi aku merasakan diriku sendiri, bahwa aku tidak benar-benar mengeta-hui situasi di Rossport, sebelum-nya aku kira aku sudah mengeta-huinya, tapi kemudian ketika aku melihat fi lm berdurasi tiga jam ini... Aku pikir ini adalah sebuah kisah yang belum pernah kulihat sebelumnya. Sungguh menakjub-kan melihat unsur kepahlawanan yang tersirat serta upaya keras rakyat biasa demi memperjuang-kan hak-hak mereka.” (yan)

Kita akan menyaksikan petualang-an sihir akhir yang sangat hebat dari Hogwarts. Bagian pertama

dari kisah pamungkas “seorang anak yang bertahan hidup.” Keinginan Warner Bros untuk meraup uang sebanyak mungkin ke Bank Sihir Gringotts mungkin akan terlihat di bagian kedua yang rilis pada Juli 2011.

Jadi semua hal memilukan dari Mug-gle, Demontors, dan Dobby hanya sebagai ucapan selamat yang pantas ala The Empire Strikes Back dan The Two Towers? Atau hanya mengakomodasi jalan menuju ba-bak kedua buku JK Rowling? Revealious Answerocious ... entah apa jawabannya

Sayangnya, dan sejak pertama dunia Potter ciptaan sutradara Chris Columbus,

fi lm berikutnya hanya merupakan jejak ter-dahulunya, sihir hanya bersinar di bawah renungan melankolis dan penundaan novel ke naskah layar lebar.

Lepas dari bimbingan Profesor Dumb-ledore dan keakraban ikon sekolah mere-ka, yang kini dalam cengkeraman “ia yang tidak boleh disebut namanya“, trio lulusan sekolah itu haus mengambil alih tugas yang ditinggalkan oleh kepala sekolah terakhir dan mengumpulkan sisa Horcruxes untuk mengalahkan Voldemort (ups, saya terlan-jur menyebut namanya) dan pasukannya si Pelahap Maut.

Entah itu bahan material atau studio pengambilan gambar yang harus disalah-kan karena kelambatan struktur HP7: Ba-gian I, masih cukup memuaskan antrian mereka yang berpakaian ala bintang fa-vorit mereka, Weasley, dan mereka yang mencari produk waralaba sebagai ucapan selamat malam saat keluar dari bioskop.

Banyak yang harus dilakukan dengan peninggalan sutradara David Yates, per-

tunjukan sinematik jenius yang megah nan indah dan dari semua kekurangan yang ada, Deathly Hallows tidak pernah kurang menakjubkan untuk dilihat. Segmen pem-bukaan yang mengerikan, lucu, namun me-nyenangkan dari anggota The Order yang tersisa melalui jalan-jalan London dengan kecepatan sangat tinggi.

Ada juga segmen animasi yang luar biasa indah untuk menghindari beberapa eksposisi kunci yang membosankan; se-perti kisah Grimm Brothers ala sutradara Tim Burton.

Namun tanpa sedikitpun keraguan, salah satu momen yang menonjol adalah kelembutan menawan di tengah-tengah pertempuran, momen sesaat yang ditun-jukkan oleh aktor –aktor muda kita.

Dari Philosopher’s Stone hingga Half Blood Prince, cukup untuk mengatakan evolusi aktor utama anak-anak, dari se-orang anak lugu yang membaca papan skrip naskah otomatis hingga menjadi seorang artis yang berimprovisasi, tetapi

fokus utama episode ini nampak pada ke-cemerlangan Emma Watson. Percaya diri dan menawan, ia mengendalikan setiap adegan yang melibatkan trio dan memeras emosional dengan sangat mudah, sering-kali nampak Grint berkerut dan Radcliffe tegang.

Ingatlah meskipun, Relikui jelas ter-lalu menakutkan bagi Muggle muda yang duduk diantara penonton (secara tematis, dan ketika sampai pada ular besar yang menakutkan), namun hanya sedikit geru-tuan yang muncul (tidak cukup Alan Rick-man dan Hagrid - Robbie Coltrane menjadi peran pembantu).

Bagian I pasti akan terangkat jika di-saksikan secara berurutan dengan bagian II pertarungan akhir di fi lm yang akan da-tang. Tongkat sihir telah siap. (feb)

Grapevine

Dakota Fanning terpilih sebagai Homecoming Queen pada 9 November malam hari di SMU tempatnya berseko-lah, Campbell Hall Episkopal di Holly-wood Utara, untuk tahun kedua berturut-turut.

Aktris, yang juga tergabung da-lam regu pemandu sorak, difoto sambil membawa seikat mawar dengan Home-coming King, keduanya mengenakan selempang.

Fanning meraih ketenaran pada usia tujuh tahun ketika membintangi fi lm I Am Sam dengan aktor Sean Penn pada 2001. Peran tersebut membawanya menjadi calon nominator termuda untuk penghargaan Screen Actors Guild

Pada usianya sekarang 16 tahun ia te-lah sukses membangun karir aktingnya, termasuk peran membintangi remake pada 2005 dalam fi lm War of The World dan Charlottes Web.

Baru-baru ini, ia berperan sebagai vampir Jane dalam sekuel Twilight New Moon dan Eclipse, dan sekarang Break-ing Dawn.

Juni lalu Fanning diwawancarai di acara Today Show dan menjelaskan pentingnya pengalaman di SMU.

“Aku hanya berpikir semua orang selalu mengenang saat-saat dalam ke-hidupan mereka,” katanya. “Siapa putri homecoming yang [juga] pemandu sorak ... dan semua hal yang terjadi saat SMU? Dan aku ingin dikenang.”

“Aku sangat beruntung bahwa aku menemukan sebuah sekolah yang me-mungkinkan diriku untuk melakukan keduanya,” ujarnya. (Belinda McCallum/ The Epoch Times/ yan)

Dakota Fanning Raih Kembali Homecoming Queen

Dakota Fanning di acara Los Angeles 2010 BAFTA Britannia Awards, yang diadakan di Hyatt Regency Century Plaza pada 4 November, di Kalifornia. (FRAZ-ER HARRISON / GETTY IMAGES FOR BAFTA LOS ANGELES)

MATTHEW RODGERS The Epoch Times

Empat artis Korea, Ji Jin Hee, Han Hyo Joo, Lee So Yeon dan Bae Soo Bin berkunjung ke Taiwan untuk mempro-mosikan serial historis Dong Yi yang sedang tayang di Taiwan. Pada 14 No-vember, rombongan tiba di Taiwan yang disambut oleh ratusan fans yang telah menanti. Karena ini merupakan kun-jungan kelima kalinya bagi Ji Jin Hee, sehingga malam di hari yang sama Ji merangkap sebagai pemandu, membawa rombongan menikmati kuliner Taiwan.

Ji Jin Hee menyapa pengunjung dengan bahasa Mandarin yang ramah: “Apa kabar semuanya! Saya Ji Jin Hee.” Sementara Bae Soo Bin yang pernah mengenyam pendidikan di Tiongkok menyapa penggemarnya dengan bahasa Mandarin yang fasih: “Apa kabar semua-nya? Saya Bae Soo Bin dan saya sangat senang.”

Dua pemeran perempuan dalam fi lm tersebut yakni Han Hyo Joo dan Lee So Yeon baru kali ini berkunjung ke Tai-wan. Keduanya pernah bermain ber-sama dalam serial “Spring Waltz”, dan kini keduanya disatukan kembali dalam serial Dong Yi. Meskipun di dalam fi lm ini keduanya mendapat peran yang ber-seberangan, namun di balik layar ke-duanya sangat akrab, sesekali bersenda gurau di sela-sela proses syuting.

Setelah memuaskan 300 penggemar-nya, keempatnya juga membuat cetakan tangan mereka untuk dilelang di internet yang hasilnya akan disumbangkan untuk anak–anak miskin. Malam harinya, Ji Jin Hee memimpin rombongan menikmati hidangan Hot Pot super pedas khas Tai-wan. (The Epoch Times / lie)

Dong Yi Launching di Taiwan, Ji Jin Hee Jadi Pemandu

Daniel Radcliffe, Emma Watson dan Rupert Grint berkelana di jalan-jalan London dalam ‘Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I’ (WARNER BROS)

Rating: (3 / 5)

MARTIN MURPHY The Epoch Times

Produser fi lm Rachel Lysaght dari Underground Film. (MARTIN MURPHY / THE EPOCH TIMES)

Aktris Korsel yang membintangi fi lm “Dong Yi” (kiri ke kanan): Ji Jin Hee, Lee So Yeon, Han Hyo Joo, dan Bae Soo Bin, saat launching fi lm di Taiwan. (HUANG ZONGMAO / THE EPOCH TIMES)

Resensi Film :

Daniel Radcliffe Emma Watson dan Rupert Grint berkelana di jalan-jalan London dalam ‘Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I’ (WARNER BROS)

kb

rmw

b

jk

mR

yr

Produser film Rachel Lysaght dari Underground Film

Page 9: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010WISATATheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD9

ibangun di atas lahan datar glet-ser yang berasal dari air gunung yang kemung-

kinan diakibatkan adanya pergeseran Jostedalsbreen, gletser terbesar di Eropa, mu-seum gletser berdiri secara harmonis namun tak terduga berada di bagian barat depan Fjaerland Fjord ( sebuah ta-man nasional Norwegia ).

Musium Gletser ini meru-pakan sebuah karya agung arsitektural nan indah dan megah, seindah lokasi tem-pat bangunan tersebut berada. Museum gletser Norwegia dibuka pada 1991, akan tetapi struktur, kerangka dan gaya arsitektur bangunannya telah mengalami perubahan dan perluasan pada 2007.

Sang arsitek, Sverre Fehn, mendirikan dan merancang museum unik ini sebagai prasarana untuk memfasilitasi pengumpulan informasi atau pengetahuan empiris seputar fenomena gletser dan cuaca yang selanjutnya dilakukan analisa dan disebarkan kepa-da masyarakat luas. Obyek-obyek yang terpajang di museum ini menjelaskan ke-pada pengunjung bagaimana proses pembentukan gletser dan mengapa keberadaannya saat ini menjadi langka se-iring peningkatan pemanasan global.

Sverre menentukan dan mengatur sendiri komposisi dan material bangunan untuk ruang pamer, aula pertunjuk-an, toko buku, dan tempat makan. Pada 1997, Sverre di-anugerahi penghargaan inter-nasional “Pritzker” atas karya arstitekturnya, dan museum gletser tercatat sebagai salah satu hasil karyanya yang sa-

ngat luar biasa.Mies van der Rohe, Le

Corbusier, dua jenis teknik rancang bangun tradisional yang berasal dari Maroko, serta teknik arsitektur Jepang yang sarat dengan unsur es-tetika sangat mempengaruhi Sverre dalam pekerjaannya. Ia telah berhasil mengombi-nasikan ketiga unsur tersebut menjadi sebuah kumpulan bahasa arsitektur asli meleng-kapi konsep arsitektur budaya rumah kayu yang tak lain ada-lah rumah warisan dari gene-rasi terdahulu.

Arsitektur ini menghasil-kan sebuah efek dramatis yang terlihat secara alami dari sudut-sudut lokasi bangun-an apabila tersorot pantul-an sinar lampu Nordic yang sangat terkenal. Inilah yang menjadi kunci utama dan ke-unggulan dari bangunan ini. Bagi Sverre, bangunan adalah yang utama dan harus mam-pu menciptakan kesan luas

dari keberadaannya di antara bentang alam yang luas, senantiasa mempertahankan keselarasan, namun tidak mengesankan persaingan dengan alam. Dengan adanya museum gletser dapat dikata-kan keberhasilan Sverre sung-guh merupakan sukses.

Pintu masuk utama ke museum bermula dari sebuah lorong koridor yang diapit oleh tangga kembar yang membawa pengunjung menu-ju ke atas bangunan tepatnya bagian atap bangunan yang juga berfungsi sebagai area santai untuk melihat peman-dangan. Sedangkan materi pembentuk dinding terbuat dari beton, kayu telah diman-faatkan secara konsisten di sisi lain bangunan ini.

Balok/ tiang pancang, la-ngit-langit, pintu, jendela dan rincian interior yang diguna-kan menunjang letak dan tem-pat dan menimbulkan kesan tersendiri bagi Fehn dan para

pengunjung serasa berada di hutan Norwegia. Jendela dan kaca yang terpasang menyatu dengan dinding tidak hanya membawa masuk dan menam-bah intensitas cahaya akan tetapi juga memberikan efek pandangan yang identik de-ngan lembaran es transparan dan kristal-kristal bercahaya yang menjadi bagian integral dari Jostedalsbreen.

Sverre telah mempertim-bangkan material-material pembentuk bangunan untuk menghasilkan sebuah gambar-an lain mengenai pemandang-an batu-batu gletser. Namun struktur jendela-jendelanya yang panjang dengan titik-titik yang jelas membentuk

rambatan gletser di sepanjang rerumputan hijau tidak bisa dikatakan sebuah gambaran sederhana.

Struktur jendela-jendela kaca yang saling bertumpuk-an dan berkelok membiarkan cahaya luar menerobos masuk melalui celah dinding beton granit es memberikan kesan seolah bangunan ini mengam-bang di atas tanah. Di bawah landasan atap berbentuk balok es yang berdiri kokoh di atas dinding beton bernaunglah sebuah gedung teater bersudut 360 derajat yang didirikan pada 2007 yang sebelumnya hanya berupa garis lurus dari pecahan material beton yang membentuk poros utama ba-

ngunan.Landasan baru ini me-

munculkan sebuah dialog di tengah keterbatasan penge-tahuan manusia dan proses evolusi geologis yang ter-jadi pada gunung, gletser dan lembah selama kurun waktu ribuan tahun. Terdapat dua faktor baik kompleksitas ba-han yang terkesan minimal-is maupun kekayaan dalam pelaksanaannya, yang mana selain sedap dipandang mata juga memenuhi keinginan Sverre` Fehn yakni mendiri-kan sebuah bangunan dengan latar belakang pegunungan. (mer)

SUSAN JAMESThe Epoch Times

HARTA KARUN BANGSA NORWEGIA : Museum Gletser Norwegia dirancang dan didirikan sebagai prasarana untuk memfasilitasi pengum-pul-an informasi atau pengetahuan empiris seputar fenomena gletser dan cuaca. (HETTY/ FLICKR PHOTO)

PESONA KETAKJUBAN : Seiring malam tiba, sorotan sinar lampu Nordic yang dipantulkan oleh jendela kaca dari bangunan ini mampu menciptakan efek dramatis dan pemandangan yang menakjubkan. (TRON-

DELARIUS/ FLICKR PHOTO)

Jendela kaca yang terpasang menyatu

dengan dinding tidak hanya me-

nambah intensitas cahaya akan tetapi juga memberikan

efek pandangan yang identik dengan

lembaran es trans-paran dan kristal-kristal bercahaya

yang menjadi bagian integral dari Josted-

alsbree. (TRONDELARI-

US/ FLICKR PHOTO)

Barbados (baca Red : Bar-beidos) berlokasi di bagian timur perairan Karibia. Barbados meru-pakan salah satu pulau bekas jajah-an Ingris.

Karena tingginya tingkat pem-bangunan dan lokasinya yang stra-tegis, Barbados menjadi salah satu daerah tujuan wisata utama di Kari-bia. Banyak hotel bertaraf internasional dengan akomodasi kelas dunia dapat ditemukan di sini, termasuk hotel bertaraf lebih rendah dan sejumlah villa per-orang-an yang tersebar di pulau ini dan membutuhkan pemesanan di depan. Bagian selatan dan barat

pulau ini dikenal dengan pantai dan air lautnya yang tenang dan berpa-sir putih. Bagian timur dan utara karena berhadapan dengan lautan Atlantik, dimanfaatkan untuk se-lancar angin ringan. Beberapa tem-pat karena arus laut membuatnya sedikit berbahaya untuk berenang dan olahraga air lainnya.

Seperti halnya pulau-pulau lain di Karibia, berlomba untuk bisa mengakomodir kapal-kapal pesiar dalam berbagai ukuran. Karena tren pariwisata di era 2000-an adalah kapal pesiar. Dimana kapal pesiar dari perusahaan besar berkunjung ke pulau ini sepanjang tahun.

Hari ini, ketika penulis berkun-jung ada empat kapal pesiar yang bersandar di ibu kota Barbados Bridgetown. Dua dari kapal Hol-land Amerika dan satu dari Ocean

Village & Adventure of The Sea, Royal Carribean International. Yang kira-kira membawa penum-pang sejumlah 5.000 orang, tidak termasuk awak kapal.

Tentu saja untuk mengako-modir sebuah hotel di kapal pesiar juga harus tersedia infrastruktur pendukung. Seperti antar jemput bus dari dan ke terminal kedatan-gan. Untuk mengangkut menuju ke masing-masing kapal, juga perala-tan pemindai dan fasilitas lain yang mendukung kelancaran dan kenya-manan para wisatawan.

Begitu turun dari bus antar jemput di depan terminal Anda akan disambut oleh iringan musik khas Karibia yang dibawakan de-ngan alat tabuh ’steel drum’. Ben-tuk alat musik ini mirip kulintang hanya saja menggunakan drum-

drum yang dipotong menjadi dua bagian. Dengan menggunakan dua pemukul mereka memainkan ba-nyak jenis lagu. Drum dari bekas minyak tanah atau drum aspal bisa dipakai sebagai alat. Permukaan drum dibiarkan tertutup sedangkan potongan di bawah terbuka untuk memberikan resonansi suara pu-kulan. Lapisan atas juga dilapisi dengan ketebalan yang tidak sama untuk menciptakan melodi yang berbeda.

Berbagai atraksi wisata ditawar-kan oleh kementerian pariwisata Barbados. Mulai dari fasilitas keli-ling kota dengan berjalan kaki sam-pai tur keliling pulau yang hanya seluas 466 km persegi.

Tentu saja berbagai olah raga pantai juga tersedia layaknya pulau-pulau lainnya di Karibia. Utamanya yang terkenal adalah menyelam dan selancar angin. Karena kekayaan terumbu karang dan beberapa kapal karam menjadi

obyek wisata yang baik. Olahraga selancar angin maju pesat karena pulau ini mendapatkan angin laut yang berhembus kencang sepan-jang tahun. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi alat-alat selan-car seperti Bic (Prancis), Mistral (Jerman), Hi Fly (Hawaii) bersaing membuat paket wisata untuk men-gunjungi kelas-kelas selancar angin dan perlombaan tahunan yang mer-eka adakan. Sekaligus mempromo-sikan jenis alat dan teknologi baru yang mereka terapkan dalam pem-buatan peralatan selancar, layar dan asesori lainnya.

Di kota Bridgetown sendiri juga banyak yang bisa dilihat, diantaran-ya menikmati suasana marina dan juga berbelanja di fl ea market atau pedagang kaki lima di Chamberlain Bridge. Pasar ikan yang berlokasi tidak jauh dari pelabuhan juga me-narik untuk dikunjungi. Ikan ikan yang populer di Barbados khusus-nya adalah ikan terbang. Hampir

semua pedagang menjualnya. Ikan ini dijual dalam keadaan yang su-dah fi llet atau tanpa tulang.

Jika ingin berbelanja di kota atau hanya ingin membeli barang-barang bebas pajak bisa membeli-nya di terminal kedatangan, demiki-an juga halnya pembelian cendera mata. Atau hanya ingin menikmati deburan ombak di kios minuman di pinggir pantai sambil minum bir khas Barbados ‘Bank’s beer’

Barbados memiliki dua jalur bagi pejalan kaki (boardwalk) di pantai selatan yang panjangnya berkisar 1,2 kilometer dari pantai Acca Beach hingga pantai Hasting, satu jalur tambahan baru dibuka tahun lalu dengan panjang lebih pendek yakni di sepanjang pantai barat Holetown. Jalan berbeton ini menjadi kunjungan menarik bagi warga lokal dan wisatawan untuk menikmati indahnya pantai.

Jalan-Jalan Ke Barbados

WAYAN MANUHThe Epoch Times

AKTIVITAS HA-RIAN : Para peda-

gang kaki lima ramai menjajakan dagangan mereka

di bawah jem-batan Chamber-

lain yang terletak di alun-alun kota

“Independence Arch”. (ROB

MCGONIGLE/ FLICKR

PHOTO)

Suasana pantai di hotel Kings Beach Barbados. (RGTMUM/ FLICKR PHOTO)

Page 10: The Epoch Times Indonesia Edisi 175

25 November - 1 Desember 2010BISNIS & EKONOMI TheEpochTimes

A FRESH LOOK AT OUR CHANGING WORLD10

Apartemen mewah, taman kanak-kanak bergengsi, gedung perkumpulan... untuk menemukan jejak jutawan Tiongkok daratan di Hong Kong tidaklah sulit. Orang setempat membuat harga real estate terus meningkat bagi spekulan kaya dari daratan.

CEO Hong Kong mengumumkan dalam pengarahan kebijakan 13 Okto-ber bahwa kebijakan baru akan berlaku dari 14 Oktober yang akan menang-guhkan real estat sebagai aset investa-si di bawah rancangan investasi modal peserta (CIES - Capital Investment Entrant Scheme) dan tingkat ambang batas investasi akan dinaikkan dari 6,5 juta HK menjadi 10 juta HK. Berita itu merupakan kejutan bagi investor.

Lokomotif di belakang pasar properti panas

Permohonan CIES meningkat se-cara drastis dalam semalam. Terhi-tung sebanyak 200 permohonan yang diserahkan pada 14 Oktober, enam kali lebih dari jumlah normal (yang umumnya 30 dalam sehari). Orang kaya daratan sangat ingin mendapat-kan kesempatan ini.

CIES dirancang oleh pemerintah

Hong Kong pada 2003 untuk menarik modal asing. Skema ini memungkin-kan pelamar yang memenuhi syarat dengan aset ekuitas minimal 6,5 juta HK, yang bisa dalam bentuk real estat, saham, obligasi atau deposito tunai, untuk menjadi warga negara Hong Kong. Hampir 8.200 kasus telah disah-kan sejak saat itu. Jumlah modal yang dibawa oleh pemohon ini adalah 58 miliar HK dan di antara orang-orang ini, 80 persen adalah orang Tionghoa yang memiliki hak hunian alternatif di tempat lain. Selebriti, seperti Lang Lang, Li Yun-di dan Fu Ming-xia, diketahui telah menjadi warga nega-ra Hong Kong dalam rencana kotor tersebut.

CIES dipersalahkan sebagai pe-nyebab kuat yang mendorong kena-ikan harga properti. Pada tiga kuartal pertama tahun ini, 42 persen modal in-vestasi dalam rancangan itu di lingkup real estat, yang lebih tinggi dari sebe-lumnya yang hanya 30 persen. Tran-saksi total real estat tahun ini yang di-lakukan konsumen daratan sejauh ini telah mencapai 30 persen. Dampaknya tidak bisa diabaikan.

Kaum menengah Tiongkok terkena dampak dari kenaikan ambang batas

Kenaikan tingkat ambang batas telah memengaruhi kaum menengah Tiongkok daratan. Chen, seorang pen-gusaha dari Wuhan, Hubei, mendapat status kependudukannya kembali di era 80-an ketika ia membuka kantor di Hong Kong. Pada 13 Oktober, ia pergi ke sebuah agen imigrasi untuk meminta status kependudukan mewa-kili nama anaknya dan terkejut ketika mempelajari kenaikan tersebut.

Ia berkomentar bahwa meskipun status hukumnya sah di Hong Kong, anak-anaknya tidak bisa mengambil manfaat dari statusnya karena usia

mereka di atas 21 tahun. Mereka harus diperlakukan secara individu.

“Menjadi orang Tionghoa, buda-ya dan gaya hidup di Hong Kong bagi kami lebih baik. Tempat-tempat seperti Kanada atau Amerika membu-tuhkan waktu lama untuk beradaptasi. Terlebih lagi, tidak ada persyaratan untuk lamanya menetap”. Tapi ke-naikan ambang batas hingga 10 juta HK bukanlah jumlah yang kecil. Hal itu berarti 20 juta HK yang harus dike-luarkan oleh Chen untuk kedua putra-nya. “Saya pikir saya akan melihat lagi Kanada atau Amerika dalam kasus itu. Mereka memiliki kesejahteraan yang lebih baik, secara keseluruhan.”

Ketika ditanya tentang mengapa ia bergegas mengurus migrasi untuk anak-anaknya, Chen mengungkapkan kekhawatiran atas lingkungan bisnis yang memburuk dan kemungkinan ke-kayaannya yang disita. Ia mengatakan bahwa bisnisnya di Hubei dulunya un-tuk menikmati manfaat investasi asing pada permulaannya, tetapi meningkat-nya tuntutan uang dari pemerintah se-tempat mengancam bisnisnya. “Bisnis saya merugi dari tahun ke tahun. Saya terselamatkan oleh keuntungan beber-apa tahun pertama. Kalau bukan kare-na beberapa ratus pekerja di perusa-haan saya, saya sudah menutupnya.“

Ia melanjutkan: “Uang bukan masalah utama. Perubahan kebijak-an Hong Kong yang mendadak ini penyebabnya! Itu membuat saya khawatir apakah akan lebih banyak perubahan lagi di kemudian hari? Ke-cuali itu, Hong Kong adalah bagian dari Tiongkok. Bisakah “satu negara, dua sistem” dipertahankan? Dalam jangka panjang, hanya tempat-tempat seperti Amerika dan Kanada yang dapat memberikan saya ketenangan pikiran.” (bdn)

Kebijakan Imigrasi Baru Pemerintah Hong KongDAVID YOUNG Secret China

Kantor Imigrasi Hong Kong. (INTERNET)

A

jd

dbdgspEbjm

ctdkukk

S

K I i i H K

Ford Motor Co, produsen mobil nomor 2 Amerika, mengatakan pada Kamis (18/11) bah-wa pihaknya memangkas penanaman modalnya di produsen mobil Jepang Mazda Motor Corp menjadi 3,5 persen, dari posisi saat ini yang merupakan pemegang saham tunggal Mazda terbesar.

Saat ini Ford merupakan pemegang saham tunggal terbesar Mazda, sebesar 11 persen. Ford akan menjual sahamnya kepada mitra Mazda melalui lelang, menurut Hiroshima, pusat Maz-da Jepang.

Kemitraan strategis Mazda dan Ford terkini dan berbagi kerjasama teknologi akan tetap se-bagaimana adanya.

“Ford akan tetap menjadi salah satu peme-gang saham Mazda terbesar dengan 3,5 persen saham, dan kedua perusahaan tetap berkomit-men untuk melanjutkan kemitraan strategis ka-mi, selama lebih dari 30 tahun,” kata Presiden dan CEO Mazda, Takashi Yamanouchi, dalam sebuah pernyataan.

“Mazda dan Ford akan terus bekerja sama di bidang saling menguntungkan seperti rekanan pokok, proyek gabungan, dan pertukaran infor-masi teknologi.”

Ford dan Mazda telah memiliki sejarah kerja sama panjang sejak 1969, ketika kedua perusa-haan itu membentuk usaha-patungan untuk mengembangkan teknologi transmisi otomatis. Ford perlahan-lahan meningkatkan kepemilik-annya di Mazda, hingga lebih dari 33 persen

pada 1996. Perusahaan telah perlahan-lahan me-motong persentase kepemilikannya sejak saat itu.

Saat ini, mereka berbagi beberapa plat-form dan teknologi. Ford Fusion baru sebagian dikembangkan pada platform Mazda6, demikian

juga Ford Fiesta dan Mazda2 yang berbagi plat-form subkompak.

Di pasar AS, Mazda telah diakui untuk kam-panye pemasaran “Zoom Zoom”, dan berbagai produk andalannya menjagokan kendaraan jenis sporty. (bdn)

ANTONIO PEREZ The Epoch Times

Ford Pangkas Sebagian besar Modalnya

Logo Mazda dan Ford terpasang di masing-masing dealer mobil di Tokyo pada 16 Oktober. Ford Motor Co, mengatakan bahwa pihaknya memangkas penanaman modal di produsen mobil Jepang Mazda Motor Corp menjadi 3,5 persen. (KITAMURA TOSHIFUMI / GETTY IMAGES)

Ekonomi Jepang berkembang dengan sangat cepat di kuartal terakhir melebihi ekspektasi para ekonom, pada pengeluaran kon-sumen yang kuat meskipun yen menguat.

PDB Jepang tumbuh dengan laju tahunan sebesar 3,9 persen pada kuartal ketiga yang berakhir 30 September, menurut data Kantor Kabinet Jepang yang dirilis Senin 15 September 2010 lalu.

Ekonomi tumbuh 0,9 persen selama kuartal terakhir, melebihi perkiraan pertumbuhan 0,6 persen oleh Dow Jones dalam survei para ahli ekonomi.

Hasilnya juga didukung oleh konsumsi konsumen, yang me-nyumbang lebih dari 60 persen ekonomi Jepang -paket penjualan industri otomotif sebagai konsumen menggebrak dengan mobil baru

menjelang berakhirnya subsidi bagi pembeli mobil ramah lingkungan.

“Saat ini subsidi mobil eko te-lah jatuh tempo, pembelian mobil diharapkan mencapai penurunan reaksioner,” tulis analis Barclays Capital dalam sebuah catatan pada klien.

Barclays mengharapkan PDB menurun di kuartal ini sebesar 0,2 persen.

Analis memperkirakan penda-patan perusahaan menyurut pada kuartal keempat karena yen yang kuat dapat mengurangi laba sektor elektronik besar Jepang, yang ter-gantung pada ekspor. Perusahaan seperti Sony, Panasonic, dan Toshi-ba bisa melihat penjualan luar nege-ri diwujudkan dengan pendapatan yang lebih kecil dalam yen.

Awal tahun ini, Bank of Japan mengumumkan program pembeli-an aset untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke pasar nasional, serta mempertahankan suku bunga mendekati nol. (feb)

ANTONIO PEREZ The Epoch Times

Perekonomian Jepang Berkembang Lebih Cepat dari Perkiraan

Seorang pria melewati papan harga saham sebelum diumumkan di Tokyo awal bulan ini. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Jepang di kuartal ketiga tumbuh lebih cepat daripada ekspektasi. (YOSHIKAZU TSUNO / AFP / GETTY IMAGES)

Seiring tren terbaru men-jadi hal terbaik berikutnya sejak adanya roti irisan, pemilik usaha kecil terka-

dang kebingungan tentang rencana pemasaran mereka.

Yang tampaknya perlu beberapa pemikiran lagi yakni metode online, seperti pencarian berbayar. Tetapi kenyataannya adalah, sama seperti apapun, Anda harus mengambil hal baru, memperbaikinya, dan meng-adaptasinya.

Untuk menjawab pertanyaan ini, pencarian berbayar online belum mati. Bahkan, masih bisa menjadi pilihan yang sangat layak

untuk menghasilkan ROI untuk kebutuhan bisnis Anda. pencarian berbayar menyediakan merk dan menambah niat pembelian. Ingat bahwa konsumen cerdas. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam menjelajah internet untuk mencari merk, harga, dan informasi lain-nya.

Bila digunakan bersama dengan pencarian organik, akan menjadi kekuatan seperti pukulan kanan dan serangkaian kalimat menye-ngat dari Muhammad Ali. Hasil akhirnya mampu meningkatkan ke-mungkinan konsumen melakukan pembelian. Duo dinamis efektif lainnya yakni menggabungkan pen-carian dengan iklan bergambar. Ini juga akan meningkatkan merk dan niat membeli. Semua hal dipertim-

bangkan, jangka waktu pencarian berbayar sepanjang nyawa sembi-lan kucing.

Ada beberapa industri yang identik dengan pencarian berbayar dan iklan bergambar seperti: ritel, perbankan, dan perjalanan. Bis-nis yang beroperasi di industri ini harus menciptakan banyak promosi menggunakan pencarian, iklan ber-gambar, dan aset digital lainnya untuk meningkatkan kesukaan dan tujuan pembelian merk mereka.

Gambar iklan mendorong kon-sumen mengunjungi situs web pe-rusahaan. Mendapatkan konsumen ke situs web Anda adalah atribut kunci untuk mengembangkan dan membangun kepercayaan perusa-haan dan merk Anda. Semakin lama Anda dapat membuat konsumen

‘betah’ dan menambah waktu yang di situs web Anda, semakin bagus kesempatan Anda meyakinkan calon konsumen untuk membeli merk Anda.

Seperti biasa, rencana pema-saran yang terintegrasi akan men-ciptakan hasil yang optimal. Oleh karena itu, sisihkan waktu untuk mempertimbangkan pilihan yang dapat membuat bisnis Anda sukses! (feb)

Adele Lassere adalah konsultan pe-masaran dan periklanan dengan 20 tahun pengalaman, penulis lepas yang segera akan menerbitkan buku “Elements of Buy-ing: An Advertising Reference Guide for Business Owners.” Hubungi: [email protected].

ADELLE LASSERE

Pojok Pemasaran: Apakah Pencarian Berbayar Online Mematikan?