the epoch times indonesia edisi 301

10
Bulgaria · Ceko · Hebrew · Indonesia · Inggris · Italia · Jepang · Jerman · Korea · Persia · Portugis · Prancis · Rumania · Rusia · Slovakia · Spanyol · Swedia · Tionghoa · Turki · Ukraina · Vietnam 35 Negara, 21 Bahasa, & Terus Bertambah Ada analisa yang beranggapan bahwa warga RRT yang berebut membeli emas telah menga- lahkan para raksasa pasar yang mengosongkan pasarnya. Na- mun banyak pakar berpendapat bahwa dengan mencampuraduk- kan meroketnya harga emas dengan warga RRT yang merebut emas merupakan sebuah lelucon belaka. Harga emas sedang meng- alami fruktuasi ke arah yang lebih rendah, dan warga RRT mungkin terjebak di dalamnya. Terpengaruh indeks manufaktur (PMI) dari Daratan Tiongkok di bu- lan April yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga mengala- mi tekanan, harga kontrak berjangka emas di NYME (New York Mercan- tile Exchange) pada 1 Mei lalu ditu- tup di harga 1.446,2 dollar AS per troy ounce atau turun sebesar 25,9 dollar AS dibanding sehari sebelum- nya sekitar 1,76% yang merupakan harga terendah dalam seminggu terakhir. Surat kabar Wall Street Jour- nal pada 29 April lalu mengutip komentar kepala strategi teknikal dari Merrill Lynch Global Research yang mengatakan bahwa kekuat- an rebound untuk harga emas sa- ngat lemah, dan tidak cukup untuk mengembalikan emas ke harga semula. Apalagi jumlah transaksi untuk rebound dari titik rendah cenderung sedikit, yang semakin melemahkan sinyal teknikalnya. Diperkirakan harga emas akan turun hingga memecahkan harga terendah periode sebelumnya, dan akan meng- uji level support krusialnya di sekitar 1.250- 1.300 dollar AS, setelah itu baru ada kemungkinan akan rebound kembali. China Gold Online Network mengutip pernyataan broker emas berjangka yang mengatakan bahwa harga emas semakin anjlok me- mecahkan level support. Jika sampai memecahkan level support di harga 1.440 dollar AS, maka harga emas diprediksi akan terus merosot ke po- sisi lebih rendah lagi. Ketua analis emas dari CFX Group bernama Xia Pengyu me- ngatakan, dari grafik dapat dilihat harga emas sedang berada dalam tren super menurun. Jika bisa bertahan di 1.440 dollar AS, akan terjadi gelom- bang aksi beli kembali dari berbagai pihak, namun jika menembus angka tersebut, maka harga emas akan an- jlok semakin cepat. Penasihat senior dari Royal Bank of Canada yang juga pena- sihat akademis dalam acara Wall Street di CCTV Tiongkok yang ber- nama Chen Sijin, memberitahukan surat kabar Economic Daily News bahwa dengan mencampur-aduk- kan antara meroketnya harga emas dengan warga RRT yang berebut emas adalah lelucon. Jumlah emas di toko perhiasan dibandingkan de- ngan emas di seluruh pasar berjangka emas, sama sekali bukan tandingan- nya”, dan RRT juga sama sekali tidak mampu menggerakkan pasar ber- jangka emas. Banyak pakar finansial Da- ratan Tiongkok berpendapat bahwa masih terlalu dini untuk mengumbar RRT sebagai raksasa yang memenangkan pasar. Melihat tren anjloknya harga emas saat ini, RRT sendiri mungkin akan ikut terjebak, sehingga harus ekstra hati-hati dalam membeli emas. (lie) Profesor Joseph Nye dari Har- vard University yang pertama kali menciptakan teori tentang Soft Power dan juga Smart Power, baru-baru ini ia menulis artikel pada majalah Foreign Policy yang secara langsung mengungkap ketidaktahuan PKT dan Rusia akan makna Soft Power. Dalam artikel itu Nye me- nyatakan, di saat mengemukakan teori soft power pada 1990 silam, dirinya tak pernah menyangka to- koh semacam Hu Jintao dan Putin akan terus mengutarakan kata-kata itu. Pada 2007, Hu Jintao meng- himbau PKT untuk memperkuat soft powernya, sedangkan Putin ba- ru-baru ini mendesak para pejabat Kementerian Luar Negerinya untuk mempergunakan soft power secara lebih meluas. Akan tetapi kedua to- koh ini sepertinya sama sekali tidak tahu menahu bagaimana caranya mewujudkan tujuan ini. Power atau kekuatan adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar dapat mencapai tu- juan yang hendak diraih, bisa di- lakukan dengan tiga metode: metode keras, menyuap, atau kekuatan daya tarik. Jika kita bisa memanfaatkan kekuatan daya tarik itu, maka kita akan bisa menggunakan strategi “wortel dengan pentungan” untuk meraih keuntungan. Bagi sebuah negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sedang menanjak, per- tumbuhan ekonomi dan kekuatan militernya menciutkan nyali negara tetangganya, sehingga mendesak mereka untuk bersatu membentuk kekuatan guna mengimbangi Tiong- kok. Jika RRT memang cerdik, se- harusnya mereka menggunakan soft power yang dimilikinya, yang tidak begitu menakutkan, untuk membuat kekuatan tandingan tersebut ke- hilangan efektivitasnya. Sedangkan bagi Rusia yang sedang merosot (juga bagi negara Inggris Raya di masa lampau), kekuatan soft power yang tersisa dapat memperlambat kemerosotannya. Kekuatan soft power suatu ne- gara terutama berasal dari 3 sumber: kebudayaannya (dalam hal yang dapat menjadi daya tarik bagi bang- sa lain), nilai-nilai politiknya (yang bisa diterapkan di dalam maupun luar negeri), serta kebijakan diplo- matiknya (jika kebijakan tersebut legal dan memiliki supremasi mo- ralitas yang tinggi). Menyatukan ketiga sumber daya ini bukanlah hal mudah. Sebagai contoh, mendirikan In- stitute of Confucius di Manila, Fili- pina, dengan tujuan menyebarkan kebudayaan Tiongkok juga bisa membantu memperkuat soft power. Bersambung ke hal 7 Berbicara tentang hal yang paling ditakuti oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), secara umum tak diragukan lagi tentunya adalah keta- kutan akan keruntuhan dan kehilangan kekuasaannya. Beberapa hari lalu, di Gedung Perlemen Inggris telah digelar suatu forum penjelasan menge- nai kejahatan PKT yang telah melakukan perampasan organ tubuh praktisi Falun Gong dalam keadaan hidup, hal ini sontak menarik perhatian kalangan poli- tik dan parlemen Inggris yang mengecam keras hal ini, dan kemudian menggulirkan pemba- hasan ramai tentang cara meng- hentikan kejahatan ini. Seorang anggota kongres bernama Andy saat diwawancara usai forum tersebut mengungkapkan pada wartawan sejumlah informasi penting yang sangat berharga di kemudian hari: 1. Para anggota kongres menyadari kejahatan peram- pasan organ tubuh yang terjadi di Tiongkok melibatkan peme- rintah di dalamnya, sehingga merupakan kejahatan genosida berskala besar dan harus diam- bil tindakan untuk menghenti- kannya. 2. Masing-masing anggota kongres dari berbagai partai di Inggris telah mengalihkan perha- tian mereka pada masalah ini. 3. Rakyat di wilayah pemilih- an mereka telah mengemukakan masalah ini kepada anggota kong- res, dan para anggota kongres telah mengemukakan masalah ini pada pemerintah. 4. Fakta ini harus disebar- kan secara luas guna mendesak pemerintah melakuan investigasi secara serius. Informasi di atas cukup un- tuk menjadi momok bagi PKT, karena “diplomatik uang” mer- eka terancam tidak akan efektif lagi. Beberapa tahun terakhir PKT gencar melakukan hubung- an diplomatik dengan uang. Bersambung ke hal 7 H4 KESEHATAN (EPOCH TIMES) Patung Antik Raib 143 Tahun Kembali ke Pemiliknya Perang Harga Emas Global Pakar Sebut Mungkin Terdapat Jebakan Indeks Kebebasan Pers Global 2013 Pada 29 April lalu, forum penjelasan terhadap kasus perampasan organ tubuh prak- tisi Falun Gong dalam keadaan hidup-hidup oleh PKT telah digelar di Gedung Parle- men Inggris. Lebih dari 20 orang anggota dewan parlemen dari berbagai partai di Inggris, para wakil dewan, serta wakil dari Kemenlu dan Depdagri hadir dalam forum tersebut. (SIMON GROSS / EPOCH TIMES) ATAS: Ada analisa yang beranggapan bahwa harga emas sedang mengalami fruktuasi ke arah yang lebih rendah, dan mungkin terdapat jebakan di dalamnya. (AFP ); KIRI: Se- jak pertengahan April, harga emas internasional anjlok hingga saat ini. Warga Daratan Tiongkok pada berebut membeli emas seolah antusiasme itu tidak kunjung turun dan membentuk gelombang panic buying emas yang belum ada dalam sejarah. Toko-toko emas di banyak kota (termasuk Hong Kong) menghadapi terputusnya pasokan. Foto menunjukkan suasana sebuah toko emas di Beijing. (GETTY IMAGES ) Indeks kebebasan pers dunia 2013. (REPORTERS WITHOUT BORDERS) 09 - 15 Mei 2013 www.EpochTimes.co.id EDISI 301 Bahasa Indonesia H5 IPTEK H6 LINTAS BUDAYA Tarif Berlangganan (Per Oktober 2012) Rp 8.000,-/bln (Bahasa Indonesia saja) Rp 10.000,-/bulan (Bahasa Indonesia + Tionghoa) Transfer : PT. Sinar Epoch Acc. BCA 1070255797 FITUR RRT EPOCH TIMES Hal Paling Mengerikan bagi PKT Sedang Terjadi Fakta Tentang Penindasan Falun Gong Kian Bermunculan Koalisi Nasional Suriah ( Syria National Coalition – SNC) pada 5 Mei lalu mengecam Israel atas serangan mendadaknya ke Suriah dan menuduh Israel memanfaatkan posisi rentan dari pihak lawan dengan melakukan aksi militer tatkala Suriah sedang terjebak dalam perang saudara. Selain itu SNC juga menuduh rezim Presiden Bashar al-Assad: “Memusuhi warga Suriah dan menguras energi vital tentara hanya untuk melakukan sebuah pertempuran yang tak bisa dimenangkan, serta memperlemah kekuatan militer Suriah.” SNC menyatakan, momentum serangan mendadak oleh Israel itu pun dinilai sangat mencurigakan, karena dalam seminggu terakhir minimal tersiar 2 kali berita kasus pembantaian berskala besar oleh pasukan rezim Suriah. Di saat seperti itu, dengan melancarkan serangan mendadak dapat mengalihkan perhatian khalayak internasional. (AFP) Dosen Harvard: RRT dan Rusia Tak Paham Arti Soft Power H2 FOKUS Tips Makanan untk Keluarga yang Sibuk (EPOCH TIMES) Apakah Waktu Adalah Sebuah Ilusi? (EPOCH TIMES) Pujian Dewi Soekarno terhadap Shen Yun Koalisi Nasional Suriah Kecam Serangan Israel HAI NING EPOCH TIMES Dalam rangka Hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei lalu, organisasi perlindungan wartawan, Reporters Without Borders, dengan kantor pusatnya yang terletak di Paris telah menerbitkan daftar pimpinan negara, pejabat penting pemerintah, pemuka agama, dan lainnya yang membendung kebebasan pers, di antaranya termasuk 10 negara terburuk yakni: Eritrea, Korut, Suriah, Iran, RRT, Vietnam, dan lainnya tercatat di jajaran pa- ling parah dibandingkan dengan 179 negara lainnya dalam hal kebebasan pers. Indonesia bertengger di posisi 139, ada sedikit kemajuan dibandingkan tahun lalu yang berada di urutan 146. Namun dalam 10 tahun terakhir, Indonesia belum pernah pulih seperti puncak prestasinya pada 2002, yang berperingkat 57. T ahun ini adalah peringatan tahun ke-20 Hari Kebebasan Pers Du- nia. Di dalam laporan peringkat kebebasan pers manca negara yang dipublikasikan oleh Reporters Without Borders diketahui bahwa masih tiga negara Eropa yang sama dalam daftar tahun 2012 dimana tiga negara Eropa yakni Finlandia, Belanda, dan Norwegia yang berada di peringkat teratas. Bersambung ke hal 7 DENG YUNCI EPOCH TIMES EPOCH TIMES

Upload: epochtimes-indonesia

Post on 22-Mar-2016

255 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

e-Paper The Epoch Times Indonesia Edisi 301

TRANSCRIPT

Page 1: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

Bulgaria · Ceko · Hebrew · Indonesia · Inggris · Italia · Jepang · Jerman · Korea · Persia · Portugis · Prancis · Rumania · Rusia · Slovakia · Spanyol · Swedia · Tionghoa · Turki · Ukraina · Vietnam

35 Negara,21 Bahasa,& Terus Bertambah

Ada analisa yang beranggapan bahwa warga RRT yang berebut membeli emas telah menga-lahkan para raksasa pasar yang mengosongkan pasarnya. Na-mun banyak pakar berpendapat bahwa dengan mencampuraduk-kan meroketnya harga emas dengan warga RRT yang merebut emas merupakan sebuah lelucon belaka. Harga emas sedang meng-alami fruktuasi ke arah yang lebih rendah, dan warga RRT mungkin terjebak di dalamnya.

Terpengaruh indeks manufaktur (PMI) dari Daratan Tiongkok di bu-lan April yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga mengala-mi tekanan, harga kontrak berjangka emas di NYME (New York Mercan-tile Exchange) pada 1 Mei lalu ditu-tup di harga 1.446,2 dollar AS per troy ounce atau turun sebesar 25,9 dollar AS dibanding sehari sebelum-nya sekitar 1,76% yang merupakan

harga terendah dalam seminggu terakhir.

Surat kabar Wall Street Jour-nal pada 29 April lalu mengutip komentar kepala strategi teknikal dari Merrill Lynch Global Researchyang mengatakan bahwa kekuat-an rebound untuk harga emas sa-ngat lemah, dan tidak cukup untuk mengembalikan emas ke harga

semula. Apalagi jumlah transaksi untuk rebound dari titik rendah cenderung sedikit, yang semakin melemahkan sinyal teknikalnya. Diperkirakan harga emas akan turun hingga memecahkan harga terendah periode sebelumnya, dan akan meng-uji level support krusialnya di sekitar 1.250- 1.300 dollar AS, setelah itu baru ada kemungkinan akan rebound

kembali.China Gold Online Network

mengutip pernyataan broker emas berjangka yang mengatakan bahwa harga emas semakin anjlok me-mecahkan level support. Jika sampai memecahkan level support di harga 1.440 dollar AS, maka harga emas diprediksi akan terus merosot ke po-sisi lebih rendah lagi.

Ketua analis emas dari CFX Group bernama Xia Pengyu me-ngatakan, dari grafik dapat dilihat harga emas sedang berada dalam tren super menurun. Jika bisa bertahan di 1.440 dollar AS, akan terjadi gelom-bang aksi beli kembali dari berbagai pihak, namun jika menembus angka tersebut, maka harga emas akan an-jlok semakin cepat.

Penasihat senior dari Royal Bank of Canada yang juga pena-sihat akademis dalam acara Wall Street di CCTV Tiongkok yang ber-nama Chen Sijin, memberitahukan surat kabar Economic Daily Newsbahwa dengan mencampur-aduk-kan antara meroketnya harga emas dengan warga RRT yang berebut emas adalah lelucon. Jumlah emas di toko perhiasan dibandingkan de-ngan emas di seluruh pasar berjangka emas, sama sekali bukan tandingan-nya”, dan RRT juga sama sekali tidak mampu menggerakkan pasar ber-jangka emas.

Banyak pakar finansial Da-ratan Tiongkok berpendapat bahwa masih terlalu dini untuk mengumbar RRT sebagai raksasa yang memenangkan pasar. Melihat tren anjloknya harga emas saat ini, RRT sendiri mungkin akan ikut terjebak, sehingga harus ekstra hati-hati dalam membeli emas. (lie)

Profesor Joseph Nye dari Har-vard University yang pertama kali menciptakan teori tentang Soft Power dan juga Smart Power, baru-baru ini ia menulis artikel pada majalah Foreign Policy yang secara langsung mengungkap ketidaktahuan PKT dan Rusia akan makna Soft Power.

Dalam artikel itu Nye me-nyatakan, di saat mengemukakan teori soft power pada 1990 silam, dirinya tak pernah menyangka to-koh semacam Hu Jintao dan Putin akan terus mengutarakan kata-kata itu. Pada 2007, Hu Jintao meng-himbau PKT untuk memperkuat soft powernya, sedangkan Putin ba-ru-baru ini mendesak para pejabat Kementerian Luar Negerinya untuk mempergunakan soft power secara lebih meluas. Akan tetapi kedua to-koh ini sepertinya sama sekali tidak tahu menahu bagaimana caranya mewujudkan tujuan ini.

Power atau kekuatan adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar dapat mencapai tu-juan yang hendak diraih, bisa di-lakukan dengan tiga metode: metode keras, menyuap, atau kekuatan daya tarik. Jika kita bisa memanfaatkan kekuatan daya tarik itu, maka kita akan bisa menggunakan strategi “wortel dengan pentungan” untuk meraih keuntungan. Bagi sebuah negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sedang menanjak, per-tumbuhan ekonomi dan kekuatan militernya menciutkan nyali negara tetangganya, sehingga mendesak mereka untuk bersatu membentuk kekuatan guna mengimbangi Tiong-kok. Jika RRT memang cerdik, se-harusnya mereka menggunakan softpower yang dimilikinya, yang tidak begitu menakutkan, untuk membuat kekuatan tandingan tersebut ke-hilangan efektivitasnya. Sedangkan bagi Rusia yang sedang merosot (juga bagi negara Inggris Raya di masa lampau), kekuatan soft poweryang tersisa dapat memperlambat kemerosotannya.

Kekuatan soft power suatu ne-gara terutama berasal dari 3 sumber: kebudayaannya (dalam hal yang dapat menjadi daya tarik bagi bang-sa lain), nilai-nilai politiknya (yang bisa diterapkan di dalam maupun luar negeri), serta kebijakan diplo-matiknya (jika kebijakan tersebut legal dan memiliki supremasi mo-ralitas yang tinggi). Menyatukan ketiga sumber daya ini bukanlah hal mudah.

Sebagai contoh, mendirikan In-stitute of Confucius di Manila, Fili-pina, dengan tujuan menyebarkan kebudayaan Tiongkok juga bisa membantu memperkuat soft power.

Bersambung ke hal 7

Berbicara tentang hal yang paling ditakuti oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), secara umum tak diragukan lagi tentunya adalah keta-kutan akan keruntuhan dan kehilangan kekuasaannya.

Beberapa hari lalu, di Gedung Perlemen Inggris telah digelar suatu forum penjelasan menge-nai kejahatan PKT yang telah melakukan perampasan organ tubuh praktisi Falun Gong dalam keadaan hidup, hal ini sontak menarik perhatian kalangan poli-

tik dan parlemen Inggris yang mengecam keras hal ini, dan kemudian menggulirkan pemba-hasan ramai tentang cara meng-hentikan kejahatan ini. Seorang anggota kongres bernama Andy saat diwawancara usai forum tersebut mengungkapkan pada wartawan sejumlah informasi penting yang sangat berharga di kemudian hari:

1. Para anggota kongres menyadari kejahatan peram-pasan organ tubuh yang terjadi di Tiongkok melibatkan peme-rintah di dalamnya, sehingga merupakan kejahatan genosida berskala besar dan harus diam-bil tindakan untuk menghenti-kannya.

2. Masing-masing anggota kongres dari berbagai partai di Inggris telah mengalihkan perha-tian mereka pada masalah ini.

3. Rakyat di wilayah pemilih-an mereka telah mengemukakan masalah ini kepada anggota kong-res, dan para anggota kongres telah mengemukakan masalah ini pada pemerintah.

4. Fakta ini harus disebar-

kan secara luas guna mendesak pemerintah melakuan investigasi secara serius.

Informasi di atas cukup un-tuk menjadi momok bagi PKT, karena “diplomatik uang” mer-eka terancam tidak akan efektif lagi. Beberapa tahun terakhir PKT gencar melakukan hubung-an diplomatik dengan uang.

Bersambung ke hal 7

H4 KESEHATAN

(EPOCH TIMES)

Patung Antik Raib 143 Tahun Kembali ke Pemiliknya

Perang Harga Emas Global Pakar Sebut Mungkin Terdapat Jebakan

Indeks Kebebasan Pers Global 2013

Pada 29 April lalu, forum penjelasan terhadap kasus perampasan organ tubuh prak-tisi Falun Gong dalam keadaan hidup-hidup oleh PKT telah digelar di Gedung Parle-men Inggris. Lebih dari 20 orang anggota dewan parlemen dari berbagai partai di Inggris, para wakil dewan, serta wakil dari Kemenlu dan Depdagri hadir dalam forum tersebut. (SIMON GROSS / EPOCH TIMES)

ATAS: Ada analisa yang beranggapan bahwa harga emas sedang mengalami fruktuasi ke arah yang lebih rendah, dan mungkin terdapat jebakan di dalamnya. (AFP); KIRI: Se-jak pertengahan April, harga emas internasional anjlok hingga saat ini. Warga Daratan Tiongkok pada berebut membeli emas seolah antusiasme itu tidak kunjung turun dan membentuk gelombang panic buying emas yang belum ada dalam sejarah. Toko-toko emas di banyak kota (termasuk Hong Kong) menghadapi terputusnya pasokan. Foto menunjukkan suasana sebuah toko emas di Beijing. (GETTY IMAGES)

Indeks kebebasan pers dunia 2013. (REPORTERS WITHOUT BORDERS)

09 - 15 Mei 2013 www.EpochTimes.co.id EDISI 301Bahasa Indonesia

H5 IPTEK

H6 LINTAS BUDAYA

Tarif Berlangganan(Per Oktober 2012)

Rp 8.000,-/bln (Bahasa Indonesia saja)

Rp 10.000,-/bulan(Bahasa Indonesia + Tionghoa)

Transfer :PT. Sinar Epoch

Acc. BCA 1070255797

FITUR RRT

EPOCH TIMES

Hal Paling Mengerikan bagi PKT Sedang TerjadiFakta Tentang Penindasan Falun Gong Kian Bermunculan

Koalisi Nasional Suriah (Syria National Coalition – SNC) pada 5 Mei lalu mengecam Israel atas serangan mendadaknya ke Suriah dan menuduh Israel memanfaatkan posisi rentan dari pihak lawan dengan melakukan aksi militer tatkala Suriah sedang terjebak dalam perang saudara. Selain itu SNC juga menuduh rezim Presiden Bashar al-Assad: “Memusuhi warga Suriah dan menguras energi vital tentara hanya untuk melakukan sebuah pertempuran yang tak bisa dimenangkan, serta memperlemah kekuatan militer Suriah.” SNC menyatakan, momentum serangan mendadak oleh Israel itu pun dinilai sangat mencurigakan, karena dalam seminggu terakhir minimal tersiar 2 kali berita kasus pembantaian berskala besar oleh pasukan rezim Suriah. Di saat seperti itu, dengan melancarkan serangan mendadak dapat mengalihkan perhatian khalayak internasional. (AFP)

Dosen Harvard:

RRT dan Rusia Tak Paham Arti Soft Power

H2 FOKUS

Tips Makanan untk Keluarga yang Sibuk

(EPOCH TIMES)

Apakah Waktu Adalah Sebuah Ilusi?

(EPOCH TIMES)

Pujian Dewi Soekarno terhadap Shen Yun

Koalisi Nasional Suriah Kecam Serangan Israel

HAI NINGEPOCH TIMES

Dalam rangka Hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei lalu, organisasi perlindungan wartawan, Reporters Without Borders, dengan kantor pusatnya yang terletak di Paris telah menerbitkan daftar pimpinan negara, pejabat penting pemerintah, pemuka agama, dan lainnya yang membendung kebebasan pers, di antaranya termasuk 10 negara terburuk yakni: Eritrea, Korut, Suriah, Iran, RRT, Vietnam, dan lainnya tercatat di jajaran pa-ling parah dibandingkan dengan 179 negara lainnya dalam hal kebebasan pers. Indonesia bertengger di posisi 139, ada sedikit kemajuan dibandingkan tahun lalu yang berada di urutan 146. Namun dalam 10 tahun terakhir, Indonesia belum pernah pulih seperti puncak prestasinya pada 2002, yang berperingkat 57.

Tahun ini adalah peringatan tahun ke-20 Hari Kebebasan Pers Du-nia. Di dalam laporan peringkat kebebasan pers manca negara yang dipublikasikan oleh Reporters Without Borders diketahui bahwa masih tiga negara Eropa yang sama dalam daftar tahun

2012 dimana tiga negara Eropa yakni Finlandia, Belanda, dan Norwegia yang berada di peringkat teratas. Bersambung ke hal 7

DENG YUNCIEPOCH TIMES

EPOCH TIMES

Page 2: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013FOKUS DAN OPINI www.EpochTimes.co.id2

Francois-Henri Pinault, seorang miliarder Prancis yang ikut serta dalam rombongan Presiden Prancis, Francois Hollande, saat berkunjung ke Beijing, menyatakan dirinya

akan mengembalikan tanpa syarat dua buah artifak Tiongkok yang berada di luar negeri yaitu patung perunggu kepala tikus

dan kelinci dari Yuanmingyuan.

Yuanmingyuan atau Istana Musim Panas Lama adalah kompleks istana dan kebun yang terletak 8 km dari

kota Beijing, didirikan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Istana ini kediaman kai-sar Dinasti Qing dan berfungsi menangani urusan pemerintahan, sedangkan Kota Terlarang hanya digunakan untuk upacara resmi. Istana ini dihancurkan oleh tentara Britania dan Prancis pada 1860, selama Perang Opium II. Hingga kini, hancurnya Istana ini dianggap sebagai simbol agresi asing dan penghinaan di Tiongkok.

Patung perunggu kepala tikus dan kelinci sebelumnya milik disainer kondang Prancis, almarhum Yves Saint Laurent dan rekannya Pierre Berge. Kedua patung pe-runggu ini pernah dilelang di Balai Lelang Christie seharga 20 juta dolar AS (Rp 195 miliar), yang dimenangkan Cai Mingchao, seorang pengusaha Tiongkok yang kemu-dian menolak untuk membayarnya sehingga menarik perhatian internasional.

Kedua patung ini merupakan bagian dari 12 buah patung Shio yang terletak di taman Air Mancur Besar Yuanmingyuan itu, dan mungkin nantinya akan disimpan di Museum Nasional Tiongkok. Menge-nai jadwal pemulangan patung itu, Henri Pinault menyatakan akan diselesaikan sekitar September atau Oktober.

Saat tentara Inggris dan Prancis mem-bakar habis Yuanmingyuan pada 1860, banyak benda berharga yang dijarah, dan sejak itu pula ke-12 patung Shio dari pe-runggu itu hilang di luar negeri. Jika ditam-bah patung kepala tikus dan kelinci, saat ini sudah ada 7 patung Shio yang berhasil kembali ke Tiongkok termasuk kepala sapi, kera, harimau, babi, dan kuda. Sedangkan 5 lainnya yakni kepala naga, ular, kambing, ayam, dan anjing sampai saat ini masih

belum diketahui keberadaannya. Namun menurut penuturan, kepala naga ada di Tai-wan. Menurut informasi institusi tersebut, dari 1,5 juta buah artefak yang dijarah dari Yuanmingyuan, kini tersebar dan tersimpan di 2.000 museum dari 47 negara di dunia.

Lelang yang picu gejolakKetika diwawancarai stasiun TV Pran-

cis RTL, Pierre Berge menyatakan, dirinya pernah mempertimbangkan untuk me-nyumbangkan kedua patung kepala hewan itu kepada Prancis atau Taiwan, namun ke-dua negara itu tidak ingin membuat murka Beijing dan menolaknya. Pierre berharap akan ada pembeli yang lebih “berani”. Juru bicara tersebut mengatakan, kedua patung kepala hewan itu terakhir dibeli oleh ke-luarga Henri Pinault seharga 373,5 juta Euro (Rp 4,77 triliun). Ayah Henri adalah pendiri PPR Group, dan istri Henri seorang bintang film Hollywood, Salma Hayek.

Patung perunggu kepala hewan ini sempat menjadi sengketa antara RRT dan Prancis pada 2009. Juni 2008, desainer kondang Yves Saint Laurent meninggal dunia di Paris, rekan terdekatnya Pierre Berge memutuskan untuk menyerahkan pelelangan patung kepala tikus dan kelinci itu pada Balai Lelang Christie.

Sebelumnya, Pierre pernah me-nyatakan, “Saya bersedia menyerahkan kembali kedua patung hewan ini kepada RRT jika mereka juga mengakui HAM.” Pernyataan ini pun sontak menyulut protes keras Deplu PKT yang jarang terjadi. Si-tus resmi kantor berita Xinhua menerbitkan artikel panjang yang menuding pihak pele-lang menyandera artefak dengan mengatas-namakan “HAM”, melakukan pemerasan politik dengan artefak, melukai perasaan rakyat Tiongkok dan lain sebagainya.

Komentator politik Chen Zhifei me-nyatakan, pada 2000 dan 2007, juga dalam pelelangan patung kepala hewan Yuan-mingyuan, PKT sama sekali bungkam, ti-dak mengeluarkan pernyataan protes apa pun, hanya karena kali ini pemilik artefak mengaitkan kedua artefak ini dengan ma-salah HAM, sehingga memicu kemarahan PKT, dalam hal ini dapat dilihat sikap PKT dalam hal menghargai artefak ini agak di-ragukan.

Bisnis Henri di RRT menanjakSurat kabar Los Angeles Times edisi 27

April lalu memberitakan, sumbangan Hen-ri Pinault ini juga ada maksudnya. Henri (50) adalah pendiri perusahaan Kering, ia adalah putra kolektor seni Francois Pinault.

Merek-merek Keluarga Pinault antara lain Gucci, Bottega Veneta, Yves Saint Laurent dan St. Puma, yang saat ini sedang mero-ket penjualannya di Tiongkok dengan pasar barang mewahnya bertumbuh paling cepat di dunia. Bersamaan kunjungan Hollande, RRT juga mengumumkan membeli 60 unit pesawat penumpang Airbus.

Baru kali ini Beijing memutuskan meng-izinkan Balai Lelang Christie untuk men-jadi balai lelang independen internasional pertama yang beroperasi di Tiongkok. Na-mun Presiden Prancis mendapat tekanan yang menuntutnya untuk membicarakan masalah HAM dengan para pemimpin baru PKT. Di saat Hollande masih menjabat se-bagai pemimpin Partai Sosialis, ia lebih be-bas mengemukakan kritikannya.

Pemusnahan artefak oleh PKT tak hanya ribuan

Sepanjang sejarah, PKT selamanya tidak pernah memberi perhatian dalam melindungi artefak dan benda bersejarah kebudayaan Tionghoa. Selama 60 tahun berkuasa, pada 30 tahun pertama PKT sama sekali tidak memedulikan peradaban bangsa. Benda bersejarah dan berharga banyak yang disimpan tanpa dirawat se-hingga terjadi kerusakan parah.

Dalam Revolusi Kebudayaan (1966-1976), PKT telah merusak peninggalan bersejarah dan kebudayaan Tiongkok dalam skala besar-besaran, menyebabkan peninggalan bersejarah dan artefak Tiong-kok nyaris musnah. Termasuk kuil leluhur bangsa Tionghoa yakni Huangdi (Kaisar Kuning) yang makamnya juga diratakan dengan tanah, dan kompleks kuil Konfu-sius dihancurkan, belum lagi kuil-kuil lain besar maupun kecil di seantero negeri.

Pengamat politik Chen Pokong menga-takan, dalam hal menghancurkan dan me-musnahkan peninggalan bersejarah serta kebudayaan Tiongkok, dosa PKT tidak bisa diampuni. Dalam hal melindungi kebuda-yaan juga hampir tidak ada tindakan yang konkrit. Setelah Revolusi Kebudayaan ber-akhir, PKT memperbaiki situs bersejarah yang dulunya pernah dirusaknya dengan barang palsu untuk menipu masyarakat.

Kemudian karena adanya berbagai te-kanan, setelah melakukan reformasi keter-bukaan, PKT pun ikut-ikutan mengumum-kan sejumlah UU perlindungan artefak sekedar untuk menjaga citranya sebagai negara besar, kemudian mulai membangun dan merenovasi kembali berbagai kuil kuno dan membangun sejumlah museum. (sud)

Hingga 06 Mei 2013, orang yang mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi-organisasi yang terkait, sebanyak: 137.652.595

Tanpa partai komunis, akan bagaimana jadinya dengan Tiongkok?

Di saat partai komunis melangkah me-nuju kemerosotan, orang-orang di luar du-gaan menemukan, PKT yang dirasuki roh jahat selama beberapa puluh tahun dengan mengandalkan cara-cara berandal yang berubah-ubah, telah menyuntikkan unsur-unsur kejahatan partai komunis ke dalam berbagai aspek kehidupan rakyat.

Dulu saat Mao meninggal, berapa ba-nyak orang menangis tersedu di hadapan foto almarhum Mao Zedong, dengan meng-ulang-ulang sebuah perkataan, “Setelah tia-

da Mao Zedong, bagaimana jadinya Tiong-kok?” Kini setelah dua puluh tahun berlalu, di saat partai komunis kehilangan legalitas kekuasaannya, dengan sinis propaganda baru media PKT kembali membuat orang-orang menyuarakan kekuatiran bahwa “Tan-pa partai komunis, akan bagaimana jadinya dengan Tiongkok?”

Pada kenyataan, cara penguasaan PKT yang merambah ke dalam segala aspek kehidupan, telah membuat kebudayaan Tiongkok, telah membuat cara berpikir ma-syarakat Tiongkok, bahkan kriteria untuk menilai PKT, semuanya telah dibubuhi cap PKT, bahkan persis dengan perangkat PKT

itu. Jika dahulu dikatakan mereka meng-andalkan indoktrinasi untuk menguasai pikiran orang-orang, maka sekarang adalah masa di mana PKT sedang menuai hasil-nya. Karena hal-hal yang diindoktrinasikan telah dicerna, telah berevolusi menjadi sel dari diri orang-orang itu. Orang-orang dengan sendirinya akan berpikir menurut logika PKT, dan mengevaluasi suatu hal benar atau salah dengan berpijak di atas sudut pandang PKT. Perihal penembakan pada peristiwa Tiananmen 4 Juni 1989, ada yang berkata, “Jika saya adalah Deng Xiaoping, saya juga akan menindas maha-siswa dengan menggunakan tank.” Perihal

Rangkaian Editorial 9 Komentar Mengenai Partai Komunis (117):

Bab IX : Watak Dasar Kejahatan PKT

Menurut media massa RRT, peris-tiwa cederanya 15 orang polisi rakyat

dan kader masyarakat serta 6 orang “penja-hat” yang ditembak mati beberapa hari lalu

di Kabupaten Bachu, Kaschgar, Provinsi Xinjiang adalah “kasus teror berbau

anarkis yang serius”.

Di tengah suara penuh tanda tanya dari dalam dan luar negeri, penguasa PKT pun dengan cepat menyodorkan sejumlah

barang bukti, dan menyatakan pihaknya “berha-sil menggeledah sejumlah perlengkapan merakit bom, serta sejumlah atribut teroris separatis Uighur berikut sejumlah alat propaganda agama lain-nya”, juga berhasil “menangkap sekelompok anggota teroris”, dengan harapan bukti-bukti ini membenarkan adanya “kasus teror” tersebut.

Menanggapi hal ini, pada 29 April lalu juru bicara World Uyghur Congress (DUQ /Dunya Uyghur Qurultiyi) Dilshat Reshit menghimbau PKT agar “menghentikan provokasi dalam ben-tuk apa pun”, serta “mengizinkan tim penyidik independen dan media massa internasional un-tuk melakukan investigasi independen di Xin-jiang, dengan demikian “seluruh fakta terkait bentrok tersebut akan terungkap”.

Lebih lanjut ia menyatakan, “Jika Beijing merasa memiliki dasar hukum yang kuat, mere-ka seharusnya memberi izin dilakukannya in-vestigasi independen; jika Beijing menolak, maka disinyalir tuduhan-tuduhan tersebut sarat dengan tujuan politik tersembunyi, dan hanya alasan politik yang dibuat-buat untuk kepenting-an penindasan.”

Hingga saat ini pihak PKT tidak memberikan tanggapan, juga tidak ada tanda-tanda menerima tim investigasi independen internasional untuk masuk ke wilayah Tiongkok. “Selain membi-arkan kita untuk berprasangka terhadap kasus Bachu ini, juga sekaligus membuat kita tidak merasa heran lagi, karena berkali-kali PKT telah menolak tuntutan masyarakat internasional untuk masuk ke Tiongkok dan melakukan investigasi.”

Belum lama setelah media RRT mengung-kap fakta kekejaman yang terjadi di kamp kerja paksa Masanjia di Provinsi Liaoning, tim penye-lidik pun dibentuk oleh para pelaku sendiri dan setelah melakukan “penyelidikan” tim tersebut menyatakan tidak ditemukan bukti kejahatan. Un-tuk itu Himpunan Falun Dafa di Washington DC, Amerika Serikat, pun menggelar konferensi pers di National Press Club untuk menghimbau masyara-kat internasional agar melakukan investigasi in-dependen terhadap penyiksaan yang terjadi kamp kerja paksa PKT untuk menghentikan penindasan.

Selain itu beberapa tokoh pembela keadilan dari dalam maupun luar negeri juga mengemu-kakan tuntutan untuk dilakukan penyelidikan in-dependen, namun sama sekali tidak dihiraukan oleh pejabat PKT.

Dan terhadap kasus bakar diri rakyat Tibet yang kian hari kian memprihatinkan dalam dua tahun terakhir ini, staf senior Dewan HAM PBB Navi Pillay pernah menghimbau untuk mende-sak pemerintah PKT memberi izin para penga-mat HAM untuk memasuki wilayah Tibet agar dapat memahami secara lebih mendalam penye-bab terjadinya kasus-kasus bakar diri tersebut, namun justru ditolak. Pejabat PKT menyatakan, “Mengemukakan hal seperti itu untuk masuk ke Tibet, kami rasakan sangat tidak sesuai.”

PKT yang selalu menolak investigasi inde-

penden masyarakat internasional yang menge-mukakan masalah-masalah di atas hanya dapat membuktikan pihaknya melakukan banyak keja-hatan, dan tahu betul akan berbagai kebohongan yang diciptakannya sendiri. Dan atas dasar itu lah PKT khawatir begitu berbagai media massa dan institusi internasional diizinkan untuk memben-tuk tim investigasi independen masuk ke Tiong-kok, meskipun masih bisa dilakukan kamuflase, seperti halnya penipuan yang pernah dilakukan NAZI terhadap Palang Merah Internasional yang diutus ke kamp konsentrasi NAZI untuk menye-lidiki pembantaian terhadap orang Yahudi, tetap saja terjadi kebocoran dan akhirnya kejahatan itu pun terungkap, dan kebohongan itu pun terkuak.

Oleh karena itu, cara yang terbaik adalah menjauhkan faktor membahayakan itu sejauh mungkin, dengan cara tidak merespon atau me-nolak investigasi independen, meskipun ada ke-curigaan, tapi tidak berdaya melakukan apa pun terhadap PKT.

Penulis yang juga mantan Presiden Ceko Javier mengatakan, “(negara komunis) adalah sebuah dunia yang penuh dengan kamuflase... setiap orang hanya dapat bertahan hidup dalam kebohongan.” Sementara penguasa di dunia ke-bohongan ini paling takut jika “ada orang yang berbicara blak-blakan, merusak aturan mainnya, dan mengungkap fakta di balik permainan itu.”

Oleh karena itu, ia mengutarakan slogan yang sederhana namun sangat mengena: “hidup di te-ngah realita”. Memang, jika setiap orang dari kita mencari fakta, bersikukuh pada kebenaran, bisa dibayangkan betapa besar ketakutan penguasa PKT, dan sejarah berulang kali membuktikan, rezim yang sarat dengan kebohongan dan terlihat solid seperti lempengan plat besi pun, tetap akan kalah di hadapan fakta kebenaran. (sud)

Penghindaran Investigasi Independen Internasional Menandakan Sembunyikan Sesuatu

Patung Antik Raib 143 Tahun Kembali ke Pemilik

penindasan Falun Gong, ada yang berkata, “Jika saya adalah Jiang Zemin, saya juga akan membasminya hingga tuntas.” Peri-hal pelarangan bebas berbicara, ada yang mengatakan, “Jika saya adalah partai ko-munis, saya juga akan berbuat demikian.” Kebenaran dan suara nurani telah sirna, yang tertinggal hanya logika partai komu-nis. Ini adalah salah satu cara yang paling kejam dan berbahaya dari watak dasar ke-jahatan PKT. Asalkan di dalam benak pikir-an orang-orang masih tersisa unsur racun semacam ini dari PKT, maka PKT akan dapat mempertahankan jiwa jahatnya de-ngan menyerap energi dari unsur tersebut.

“Tanpa partai komunis, akan bagaima-na jadinya dengan Tiongkok?” Cara pe-mikiran yang demikian, justru merupakan sesuatu yang diidamkan dalam mimpi oleh PKT, agar orang-orang memikirkan ma-salah dengan menggunakan logika mereka.

Bangsa Tionghoa dalam keadaan yang tanpa PKT, sejak dulu telah melewati sejarah peradaban yang panjang selama lima ribu tahun. Tidak ada satu pun masyarakat dunia yang menghentikan derap langkah majunya hanya dikarenakan runtuhnya sebuah kera-jaan. Namun orang-orang yang telah meng-alami penguasaan PKT selama beberapa pu-luh tahun, sudah mati rasa terhadap hal-hal tersebut. Propaganda yang berkepanjangan dari PKT, serta didikan yang menganggap partai sebagai ibunda, strategi poiltik PKT yang berada dimana-mana, sehingga mem-buat orang-orang sudah tidak dapat berpikir lagi, seandainya PKT telah tiada, bagaimana mereka harus hidup.

Setelah Mao Zedong tiada, negara Tiongkok juga tidak roboh; setelah partai komunis tiada, apakah Tiongkok lantas runtuh?!

Bersambung

EPOCH TIMES

QIN YUFEIEPOCH TIMES

KIRI: Patung perunggu kepala tikus dan kelinci dari Yuanmingyuan. (AFP) KANAN: Lukisan bersejarah Istana Musim Panas Lama (Yuan Ming Yuan). (WIKIPEDIA)

Kendati Situasi Memanas Presiden Korsel Tetap Berkunjung ke ASKunjungan Presiden Korsel Park Geun-hye, ke AS pada 5 Mei 2013, merupakan kunjungan perdana pasca pelantikan jabatannya pada Februari lalu. Kebetulan saat ini menjelang peringatan 60 tahun aliansi kedua negara AS - Korsel, semen-tara itu tindakan provokatif bertubi-tubi dari Korut membuat situasi semenanjung Korea sangat eksplosif. Di bawah situasi seperti ini, Park Geun-hye akan mem -perkuat kerjasama kedua negara dengan Obama, serta seberapa jauh pema-haman bersama yang akan dicapai dalam rangka menangkal ancaman Korut dan bidang lainnya, inilah yang menjadi perhatian besar kalangan luar. Sejumlah 50 lebih pengusaha Korsel menyertai kunjungan berskala besar ini ke AS. (WEN LONG/THE EPOCH TIMES)

Page 3: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013KEHIDUPANwww.EpochTimes.co.id 3

Pandangan Sejati Tentang Peradaban dan Kehidupan Manusia (28)

Rakyat Tiongkok yang berpen-duduk 1 miliar lebih, di bawah

sistem Komunis telah berlalu 60 tahun lebih, namun tiada satu pun bidang keilmuan meraih hadiah Nobel. Ada

yang berpendapat kreativitas bangsa Tionghoa sebenarnya memang

kurang...

Kalau begitu bagaimana baru dapat melaksanakan spiritualitas, mo-ralitas, integritas dan keterbuka-

an yang sejati? Atau dengan lain kata, bagaimana memegang dengan tepat tingkat pelaksanaan tersebut? Kita dapat melalui sejarah Tiongkok serta kebangkitan dan kemunduran perkembangan iptek sekarang ini sebagai contoh tipikal untuk mencari beberapa petunjuk.

Ada yang berpendapat kreativitas bangsa Tionghoa memang kurang; juga ada yang mulai rendah diri, menganggap bang-sa Tionghoa sejatinya memang tidak pintar, rendah IQ-nya; ada juga yang berspekulasi, apa yang disebut “inferioritas” dalam gen bangsa Tionghoa merupakan penyebabnya.

Sesungguhnya semua ini dapat dijelas-kan sepenuhnya oleh sejarah.

Peradaban Tionghoa merupakan salah satu peradaban paling kuno di dunia, juga merupakan satu-satunya peradaban yang terpadu dan berkesinambungan di dunia.

Banyak sekali kristal keberhasilan bangsa Tionghoa di tengah proses sejarah yang panjang ini, pernah mendahului Barat be-berapa ratus tahun bahkan ribuan tahun, antara lain astronomi, kalender, matema-tika, teknik mesin serta etika dan filsafat.

Menurut statistik “Kronologi Peristiwa Besar Ilmu Alam” yang diterbitkan oleh Penerbit Rakyat Shanghai pada 1975 ter-catat, sebelum abad ke-16, dalam 270 butir penemuan ilmiah penting di seluruh dunia, Tiongkok menyumbang 136 butir. Dalam statistik “Kronik Peradaban Manusia” (Ji-lid Iptek terbitan 1981) oleh seorang warga Jerman bernama Werner Stein, sebelum abad-16 penemuan ilmiah besar di seluruh dunia berjumlah 152 buah, dua negara pe-milik terbanyak masing-masing Yunani (54 buah) dan Tiongkok (24 buah).

Walaupun statistik-statistik tersebut memiliki kecenderungan tertentu, juga be-lum tentu sangat tepat, namun secara garis besar dapat dijelaskan, dalam bidang Ilmu pengetahuan Alam sebelum abad ke-16, Tiongkok memang benar telah berada di barisan depan dunia.

Pada 1986, berdasarkan bahan dari buku “Sejarah Iptek Tiongkok” karangan Joseph Needham, ilmuwan Robert K. G. Temple menulis sebuah buku “Tiongkok: Negara Penemu dan Pencipta”, dalam buku diperkenalkan 100 buah “No.1 di Dunia”

dari Tiongkok. Buku tersebut mendapat penghargaan dari Asosiasi Perpustakaan Amerika Serikat, Akademi Ilmu Pengeta-huan New York dan lain-lain 5 penghar-gaan besar.

The UNESCO Courier, koran resmi UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB) pada 1988 pernah menulis sebuah artikel The Chinese Scientific Genius khusus mem-perkenalkan buku tersebut dan mereko-mendasikan kepada seluruh dunia, buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam 43 bahasa.

Dalam kata pembukaannya, “Barat Berhutang Kepada Tiongkok” tertera: “Se-buah rahasia terbesar dalam sejarah yang belum diketahui manusia adalah, dunia mo-dern dimana kita juga hidup di dalamnya, merupakan hasil bersama dari peradaban Tiongkok dan Barat, dasar penemuan dan penciptaan dari dunia modern sekarang ini mungkin sebagian besar berasal dari Tiong-kok. Namun kenyataan tersebut justru ti-dak diketahui oleh orang-orang di dunia, termasuk orang-orang Tiongkok dan Barat sendiri. Sejak abad ke-17, setelah para mi-sionaris Barat datang ke Tiongkok, rakyat Tiongkok dikejutkan oleh teknologi Barat, dan lupa terhadap keberhasilan bangsanya sendiri.” (tys)

Bersambung minggu depan

Suasana Hari Paskah di Eropa Timur diluar kebiasaan, sangat

hening. Lantaran perayaan itu berkaitan dengan penebusan dosa manusia oleh Kristus, maka pada hari tersebut nyaris segenap toko menutup usahanya, bah-

kan di pusat kota yang tersibuk sekalipun selama beberapa hari memasuki ritme melamban. Perayaan besar itu seolah

memenuhi seluruh kota de-ngan suasana khidmat yang ada

dimana-mana.

Angkasa terlihat biru jernih, sinar mentari berkilau dengan cemer-lang, diiringi nyanyian merdu

burung-burung, cahaya indah memandi-kan bumi. Di dalam taman di pinggiran kota, seluruh keluarga kami berkumpul bersama menikmati hidangan hari raya yang enak dan berlimpah. Di dalam sua-sana akrab itu, semua saling mengisah-kan mukjizat Yesus, yang membuat para umatnya selama ribuan tahun ini mera-sakan respek dan kekaguman.

Memikirkan kisah dari dunia Barat, disaat pikiran berkembang barulah me-nyadari, penebusan dosa bukanlah sebuah kata bualan yang mudah diucapkan, me-lainkan eksisnya kesabaran hati yang luar biasa, dengan memikul dosa para umat, daya tahan dan kemampuan bertahan yang begitu besar bukanlah beban yang dapat dipikul oleh manusia kebanyakan. Karena itulah yang disebut cinta sejati, adalah belas kasih terhadap umat.

Dalam sejarah Tibet terdapat kisah seorang cendekiawan bernama Caopu yang cukup ternama dan kaya. Di suatu pesta besar, ia menyaksikan orang-orang pada mengerumuni dan bersujud kepada Jetsun Milarepa (1052-1135) yang mulia

duduk di posisi teratas, maka timbullah rasa iri hatinya. Dibakar oleh dengki, ia pun dengan kekasihnya berunding hendak meracuni keju yang dimakan Milarepa. Namun Milarepa yang telah meraih ke-berhasilan besar dalam berkultivasi (za-man dahulu disebut bertapa), ia sudah melihat tembus akal busuk mereka.

Demi menyelamatkan sang cendekia-wan yang berhati congkak dan sesat ber-sama perempuannya itu, maka Milarepa dengan senang hati memakan keju bera-cun tersebut seraya tersenyum dan berka-ta dalam hati, dosa yang diperbuat mereka kali ini, saya bersumpah harus disingkir-kan bersih dari badan mereka.

Cendekiawan Caopu yang pandir dan tidak memercayai Milarepa yang sama sekali tak tertarik berdebat tentang teori kedunia-wian mampu memperoleh sukses besar dan kesaktian dalam berkultivasi. Oleh karena usia fana Milarepa sudah hampir habis, para umat yang seharusnya ia selamatkan juga telah ia selamatkan, maka setelah Milarepa memakan keju beracun itu, ia terlihat sedang menderita sakit berat. Maka Caopu berpura-pura menghadap yang mulia dengan tertawa sinis berkata, peraih prestasi besar seper-ti yang mulia begini, seharusnya tidak menderita penyakit parah seperti ini? Dan ia memohon untuk diperbolehkan mendekatinya.

Milarepa dengan wajah tersenyum berkata kepada Caopu, dirinya boleh tidak menderita penyakit seperti ini, tetapi ada seorang pendosa yang telah mengeluar-kan setan di dalam hatinya dan telah me-lukai tubuh Milarepa. Caopu mengetahui jelas penyebab penyakit itu, tetapi Caopu yang kepala batu pada saat itu tetap saja belum sadar. Demi membuat malu Mila-repa, iapun bersikeras meminta Milarepa mengalihkan penyakit itu kepadanya.

Maka, ketika kali pertama Milarepa mengalihkan penyakitnya ke daun pintu,

sebentar saja pintu itu pecah berkeping-keping, dan Milarepa menunjukkan wajah yang cerah. Di bawah rengekan Caopu, Milarepa mengalihkan sebagian kecil penyakit ke dalam tubuh Caopu, si cendekiawan tiba-tiba saja kesakitan luar biasa hingga hampir pingsan, ketika terus bergemetaran, napas pun tak dapat di-hembuskan, dan nyaris tewas, maka yang mulia mengambil alih lagi sebagian besar penyakit itu.

Sesudah sang cendekiawan mera-sakan sendiri penderitaan hebat dalam menanggung dosa orang lain, seketika itu ia menangis, dalam hatinya timbul rasa penyesalan mendalam, hati yang penuh iri dan kepala batu itu telah memperoleh penyelamatan tuntas.

Di dalam anekdot bersejarah, ada ba-nyak kisah, yang dapat membuat orang memahami, ketika Sang Sadar sedang ber-ada di bumi menyelamatkan umat manu-sia, menunjukkan kelapangan dada yang tanpa keluhan dan benci. Penanggungan yang demikian ulet dan agung, sama sekali bukanlah yang dapat dikisahkan oleh perbendaharaan kata dan akal se-hat seorang manusia biasa. Pengorbanan yang dikeluarkan penuh susah payah oleh Sang Sadar, juga sama sekali tak dapat dipahami oleh hati kita yang masih penuh keduniawian ini.

Ketika para kerabat memotong kue tart hari Paskah, dan ditaruh di hadapan setiap peserta, pikiran yang melayang jauh kembali ke dalam posisi semula, me-lihat dunia yang penuh semerbak bunga dan bisikan burung. Di wajah orang-orang tersungging senyuman, sedang menun-jukkan keindahan dan makna yang diba-wa oleh Hari Paskah, sehingga dalam hati manusia dipenuhi rasa bersyukur. (whs)

Catatan: Hari Paskah di Eropa timur baru ber -langsung pada 5 Mei, berbeda dengan Hari Paskah di Eropa barat maupun Indonesia yang sudah ber -langsung lebih dulu pada akhir Maret.

Mengenal Dunia Secara Tepat

Terinspirasi Hari PaskahHUANG FURONGThe Epoch Times

ATAS: Polandia mengenakan busana tradisional dalam merayakan hari Paskah. (GETTY IMAGES)

BAWAH: Gambar ilustrasi Milarepa. (INTERNET)

Buku harian Ayah bukan buku harian yang indah atau yang disepuh dengan emas,

juga bukan buku catatan kecil yang ringkas dan sederhana, melainkan sebuah kalen-der bulanan yang tergantung ditembok

ruang tamu.

Di antaranya mencatat tentang ka-pan membayar tagihan air, listrik, kapan gas LPG telah diganti, dan

yang paling mencolok adalah masalah po-tong rambut pada setiap senin di Minggu ke-empat. Di usia uzur, yang diperhatikan para lansia hanya tinggal masalah kebutuh-an sehari-hari dan urusan pribadinya, sudah pasti hal tersebut adalah suatu kebahagiaan yang besar!

Saya baru memerhatikan perilaku ayah ini, disebabkan karena saat akan memasak nasi telah kehabisan LPG, bergegas menele-pon ke toko untuk memesannya. Setelah itu, mendengar ayah mengomel didepan kalen-der catatan hariannya yang eksklusif itu, barulah saya menemukan ada ‘rahasia’ di tembok itu. Kemudian saya mencari kesem-patan untuk menyelidiki kalender catatan itu

dengan saksama. Sore hari ketika kedua orang tua keluar

rumah untuk berolahraga, saya mempertim-bangkan dengan teliti informasi yang ter-gantung diatas tembok, dari lingkaran yang sederhana dan kata-kata yang ditulis, telah menghayati alur pikiran ayah yang dalam kecerobohan disertai ketelitian.

Mula-mula yang masuk dalam pikiran saya adalah dia melingkari semua hari me-mangkas rambut dalam satu tahun, semua hari diberi tanda lingkaran, setiap empat minggu sekali, dan semuanya jatuh pada Hari Senin, tidak ada perkecualian. Kalau dipikir kembali, kedisiplinan terhadap jad-walnya sangat bagus sekali, hampir boleh dikatakan angin dan badai tidak bisa mena-han, tidak pernah absen. Jelas terlihat ma-salah tersebut sangat penting baginya.

Yang lain ada dalam catatan itu adalah tentang pembayaran, menampakkan gaya nya yang sederhana dan hemat secara konsisten. Setiap kali ketika pengeluaran membengkak, selalu akan terdengar ste-reotip yang tak kenal lelah dari generasi ke generasi, yakni irit air dan listrik, sedang-kan yang mendengarkan menganggapnya sepi, akhirnya sudah tentu pendirian sa-ngat jelas, masing-masing menempuh jalan sendiri-sendiri.

Kalau dibandingkan dengan buku hari-an ayah yang sederhana dan jelas, catatan punya saya itu nampaknya lebih rumit, lebih kecil dan sepele. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan melakukan menurut aturan yang ada, melakukan menurut catatan, se-lalu merasa capai sekali karena mondar-mandir, sibuk bukan main.

Melalui kesempatan ini, saya pertimbang-kan lagi berulang-ulang bukan hanya ma-was diri: Apakah harus demikian? Jawaban yang saya dapat agak ragu-ragu. Pengejaran akan jasa besar, ingin cepat berhasil adalah ketamakan hati yang tidak dapat dipung-kiri, banyak bicara sedikit tindakan adalah kepasrahan yang tidak bisa dipungkiri. Ber-pikir sampai disini, jika dibandingkan de-ngan catatan ayah yang sederhana, jelas, dan dipertahankan hingga akhir, malah merasa sangat malu sekali!

Biksu Daci zaman Dinasti Tang menga-takan: “Daripada bilang mendapatkan satu meter, lebih baik melakukan dan mengambil 30 centi. Daripada mengatakan mendapat-kan 30 centi, lebih baik melakukan dan mengambil 3 centi.”

Yang dimaksud disini adalah tempat yang sangat kecil, harus merealisasikan prinsip-prinsip tersebut dari yang paling re-nik atau rinci, baru bisa benar-benar berman-

faat. Merealisasikan itu adalah daya melak-sanakan, dan hal yang paling berharga dari pelaksanaan itu adalah “mempertahankan”.

Keuletan yang sepanjang perjalanan tetap terjaga dari awal hingga akhir, dan tidak melupakan maksud semula, kebera-nian untuk berjuang dengan segenap tenaga, semuanya ini adalah kunci-kunci keberha-silan yang tidak bisa dikurangi. Jika dilihat menurut standar, apa yang dapat dilakukan oleh ayah, saya sulit menandinginya.

Pernah menganggap diri saya benar, menganggap ayah keras kepala dan berat sebelah, berpandangan dangkal dan pendek,

adalah sosok orang yang “tidak bisa diajak berembuk”. Selama bertahun-tahun saya memegang prinsip “pendapat tidak sama, tidak bisa kerjasama”, dengan sikap dingin memandang segala perilakunya. Walau pun dalam hati tidak setuju, tetapi kita berdua juga biasa-biasa saja tanpa pertengkaran.

Namun, di hari ini, dengan melihat dan membandingkan catatan harian dan daya pelaksanaan dari masing-masing pihak, tidak bisa disangkal - yang menggapai se-suatu diluar jangkauan dan berkepala udang itu tepat adalah diri saya sendiri! (lin)

FANG JINGThe Epoch Times

Tulisan Dalam Buku Harian

Page 4: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013KESEHATAN www.EpochTimes.co.id4

Latihan otot trisep sangat bagus untuk membangun trisep yang kuat dan kencang. Yang Anda butuhkan hanyalah kursi kokoh, sebuah kotak, atau bangku.

Lakukan latihan ini secara teratur, dan dengan segera Anda akan dapat memamerkan bentuk lengan yang benar-benar langsing.

Untuk memulai, letakkan kedua tangan selebar bahu di tepian kursi, kotak, atau bangku, dengan jari-jari menggenggam tepi dan menunjuk ke arah lantai.

Tarik napas saat Anda menurunkan tubuh ke lantai.

Buang napas saat Anda kembali ke posisi awal.

Ulangi gerakan ini 10 sampai 20 kali untuk tiga set.

Titik fokus

Jaga tubuh sedekat mungkin dengan kursi, kotak, atau bangku. Hal ini dapat menjaga intensitas latihan.

Berhati-hatilah dengan pergelangan tangan dan sendi bahu. Jika Anda merasa sakit di salah satu bagian tubuh, pendekkan rentang gerak Anda. Dengan kata lain, jangan menurunkan tubuh Anda terlalu banyak sampai Anda cukup kuat untuk menopang berat badan Anda tanpa melelahkan sendi Anda.

Bayangkan siku Anda terikat sama sama lain untuk mencegah keduanya

membengkok ke samping seperti sayap ayam. Jaga lengan dan siku sejajar satu sama lain pada saat latihan.

Lakukan beberapa set gerakan berisi 20 repetisi. Bila Anda menginginkan tantangan tambahan, tahan gerakan di tengah pengulangan dan ayunkan sebanyak 10 sampai 15 kali.

Anda juga dapat membuat latihan

jauh lebih intens dengan meninggikan kaki di depan Anda.

Akan lebih terasa enak jika Anda meregangkan trisep diantara set. (feb)

Kesibukan dalam keluarga merupakan hal yang wajar, tetapi tetap perhatikan: mengonsumsi makanan yang baik tetap merupakan hal yang memungkinkan bahkan saat Anda benar-benar tidak memiliki waktu.

Berikut beberapa tips dari Mareya Ibrahim, seorang ibu dari dua dan seorang chef di stasiun TV ABC “Recipe Rehab”.

Persiapan saat akhir pekan

Mareya menyisihkan waktu beberapa jam di akhir pekan untuk mencuci dan memotong bahan-bahan masakan atau memasak daging untuk persiapan dalam seminggu. “Hal ini akan membuat perbedaan yang cukup tajam.”

Simpanlah Makanan yang Sehat dan Seimbang untuk ‘Dapur” anda

Menjaga agar dapur Anda penuh dengan produk segar, berprotein, dan lemak berkualitas baik. Gunakan gandum utuh (tanpa olahan). “Saya dapat membuat makanan dari stevia atau gandum utuh dengan hasil yang sama, jadi mengapa saya perlu tepung terigu olahan?”

Salah satu bahan baku sukaan lainnya adalah putih telur, yang akan ia tambahkan pada bakso untuk tambahan protein. Bahan lain yang disukai adalah susu bunga matahari, bagi orang tua yang memiliki putra-putri yang menderita alergi kacang.

Jika ingin menyingkat waktu, belilah bubur buah-buahan dan sayuran. Meski agak sulit ditemukan, namun hal ini patut dicoba. Anda dapat membuat beragam saus, atau menambahkannya dalam oatmeal, roti panggang, atau smoothies.

Jangan Biarkan Junk Food Masuk Ke Dalam Rumah

“Jika Anda melihatnya, tak peduli apakah makanan tersebut berada di rak teratas, Anda harus segera menyingkirkannya. Bisa saja Anda akan menemukannya saat perut keroncongan pada pukul 2 dini hari. Jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah.”

Ubahlah Kulkas Anda Menjadi Bar Salad

Mareya menyiapkan segala bumbu dan bahan dan menempatkannya ke dalam wadah plastik. Dia mengolahnya dengan cara mixes and matches, serta membuat kentang goreng dan salad.

Buatlah sarapan untuk makan malam

Ini akan membuat Anda memasak lebih cepat. Mareya suka bermain dengan bahan-bahan dan membuat telur dadar hijau, karena putrinya menyukai adonan putih telur dengan kemangi segar dan Rocket.

Mareya menawarkan tips dan bahan-bahan kategori makanan sehat dalam website-nya, termasuk tips mingguan melalui klub miliknya, Cleaner Plate Club. (feb)

Mulai edisi lalu Rubrik Kesehatan menurunkan serial tiga artikel

berturut-turut dalam tiga edisi, yang menjelaskan cara sederhana untuk

mencegah agar anak kecil tidak mudah terserang penyakit.

Tips Pakaian Balita

Tabib besar Sun Shimiao pada Dinasti Tang dalam bukunya yang berjudul Resep Penting Tak Ternilai Untuk Keperluan Darurat, menuliskan “Ketika melahirkan bayi laki-laki sebaiknya membungkusnya dengan menggunakan pakaian ayahnya, sedangkan saat melahirkan bayi perempuan sebaiknya menggunakan pakaian ibunya untuk membungkusnya, bukan menggunakan pakaian baru. Jangan mengenakan pakaian yang terlalu tebal, karena dapat mengakibatkan kulit bayi terluka, menghambat peredaran darah, menimbulkan berbagai jenis bisul, dan membuat bayi menjadi kuning. Pakaian bayi tidak boleh menggunakan bahan yang tebal panas, hati-hatilah.”

Bayi yang baru lahir, belum memiliki kulit yang sempurna, oleh karenanya tidak diperbolehkan mengenakan pakaian yang hangat. Pakaian yang hangat dapat mengakibatkan tendon-tulang bayi berkembang lambat dan lemah. Akan lebih baik jika kadangkala bayi dibawa keluar rumah untuk berjemur di bawah matahari pagi dan ditiup angin. Jika tidak pernah berjemur dan ditiup angin, maka tubuh akan lemah, mudah terserang flu. Sebaiknya

saat melakukannya tetap mengenakan pakaian dari bahan katun lama, jangan yang baru.

Ketika temperatur sedang hangat dan angin tidak besar, bawalah anak Anda bermain di bawah sinar matahari. Dengan membawanya keluar dan merasakan tiupan angin dan sinar

matahari, maka darah dan energi tubuh akan menjadi kuat, otot padat kuat, tahan angin dan dingin, tidak mudah terserang penyakit. Jika terlalu sering dijaga di balik kelambu, berpakaian tebal hangat, seperti pepohonan di bawah bumi yang teduh, tidak pernah bertemu sinar matahari dan tiupan angin, akan menjadi lemah dan tidak tahan dengan terpaan angin dan dingin.”

Mengenakan Pakaian Lama Balita Lebih Tenang

Tentang pandangan balita sebaiknya mengenakan pakaian lama, orang zaman dahulu beranggapan, “Saat pertama kali anak dibuatkan pakaian, s e b a i k n y a

menggunakan kapas lama, jangan menggunakan kapas baru. Jika menggunakan kapas baru, maka badan anak akan timbul panas, atau kaget dan kejang.” Dalam praktek klinis memang benar dapat menemukan balita mengenakan pakaian baru mudah menangis, tidak tenang. Ketika diganti dengan pakaian lama menjadi lebih tenang. Maka penjelasan diatas tersebut patut digunakan sebagai acuan.

Pakaian Tipis Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Tentang pakaian tebal atau tipis, sebagian besar ahli penyakit anak beberapa generasi terdahulu menganjurkan agar anak “berpakaian tipis”, jangan mengenakan “pakaian yang tebal hangat,” untuk melatih balita agar tahan terhadap tiupan angin dan dingin, meningkatkan daya tahan tubuh. Suhu badan balita pada umumnya sedikit lebih tinggi dari pada orang dewasa. Sebaliknya saat orang tua khawatir balita masuk angin, dan mengenakan pakaian yang tebal untuk kesehariannya, akan dapat merusak peredaran darah kulit anak, mengakibatkan tendon-tulang anak berkembang lambat dan lemah.

Jangan Menjemur Pakaian Bayi sampai Menginap di

Ruang Terbuka

Cara menjemur pakaian balita juga harus diperhatikan. Sebaiknya pakaian yang dijemur saat siang hari, pada malam harinya dimasukkan ke dalam rumah. Jangan sampai pakaian tersebut bermalam di ruang terbuka untuk dikenakan pada anak keesokan harinya. Karena anak akan mudah menderita lembab-panas, membuat anak tidak tenang.”

Udara Hangat Untuk Menyehatkan Tubuh

Organ dalam balita masih lembut, peredaran energi dan darah masih belum kuat, jika kurang dipelihara dengan baik, kurang dilatih, maka daya tahan tubuh akan lemah dan mudah sakit. Pada saat hari-hari biasa udara sejuk dan tiupan angin lembut, perlu membawa anak keluar bermain di bawah sinar matahari. Sering menjemur dan ditiup angin lembut, tentu peredaran energi dan darah kuat, otot padat, dapat tahan terhadap angin dingin, maka tidak mudah sakit. (tys)

tahan dengan terpaan angin dan dingin.”

Mengenakan Pakaian Lama Balita Lebih Tenang

Tentang pandangan balita sebaiknya mengenakan pakaian lama, orang zaman dahulu beranggapan, “Saat pertama kali anak dibuatkan pakaian, s e b a i k n y a

mengakibatkan tendon-tulang anak berkembang lambat dan lemah.

Jangan Menjemur Pakaian Bayi sampai Menginap di

Ruang Terbuka

Emma-Kate adalah seorang pelatih pribadi dan pelatih dan guru Pilates yang berdomisili di Brisbane, Australia.

Serial Pandangan Medis Tradisional Tiongkok

Tips Pemilihan Pakaian Bayi agar Anak Tidak Mudah Sakit

WU GUOBIN

Sebaiknya pakaian yang dijemur di siang hari, pada malam harinya

dimasukkan ke dalam rumah. Jangan sampai pakaian

tersebut bermalam di ruang terbuka .

(FOTOLIA)

Pakaian yang hangat dapat mengakibatkan tendon-tulang bayi berkembang lambat dan

lemah. Akan lebih baik jika kadangkala bayi dibawa keluar rumah untuk dijemur di bawah matahari pagi dan ditiup angin.

Kepala Poliklinik Pengobatan Tradisional Tiongkok Xin Yitang.

Makanan yang Menyehatkan Tidak Selalu

Menyulitkan:Tips untuk

Keluarga yang Sibuk

Mareya menyisihkan waktu beberapa jam di akhir pekan untuk mencuci dan memotong bahan-bahan masakan atau memasak daging untuk persiapan dalam seminggu. (CHANNALY PHILIPP/THE EPOCH TIMES)

CHANNALY PHILIPPEPOCH TIMES

Melatih Otot TricepsEMMA-KATE STAMPTON

Kanker Implan Payudara: Peneliti mengatakan bahwa perempuan

dengan implan payudara berisiko lebih besar mengalami kematian

karena kanker payudara.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan British Medical Journal, para ilmuwan menye-

rukan penyelidikan atas potensi risiko kesehatan yang terkait dengan bedah kosmetik. Menurut kantor berita AFP, secara khusus, implan dapat menunda diagnosis kanker pada wanita.

Sebuah tim epidemiologi Kanada yang meninjau 12 studi sebelumnya terhadap perempuan yang melakukan implan payudara, menemukan bahwa perempuan yang menjalani prosedur

implan memiliki kesempatan 26 persen lebih tinggi terdiagnosa kanker tahap lanjut.

Mereka beralasan bahwa kemungkinan besar kanker disebab-kan karena implan men-ciptakan bayangan dalam mammogram dan menghalangi pan-dangan dan diagnosis.

“Penelitian yang d i p u b l i k a s i k a n sampai saat ini menunjukkan bahwa kosmetik pembesaran payudara memengaruhi kelangsungan hidup perempuan yang di kemudian hari didiagnosis menderita kanker payudara,” menurut penelitian pada situs Journal.

Penelitian menambahkan: “Temuan ini harus ditafsirkan dengan hati-hati,

karena beberapa studi yang masuk da-lam meta-analisis kelangsungan hidup tidak sesuai bagi pembaur potensial.

Investigasi lebih lanjut diperlukan mengenai diagnosis dan prognosis kanker payudara di kalangan perempuan dengan implan payudara.”

Studi mengutip, The Guardian melaporkan bahwa implan saline dan implan silikon menyebabkan bayangan

radio-opak, yang berarti bahwa jaringan payudara tidak terlihat pada film.

The British Association of Plastic Surgeons Estetis mengeluar-kan pernyataan dengan nada peringatan.

“Penulis sendiri menyim-pulkan bahwa hasil analisis statistik dari makalah yang diterbitkan sebelumnya harus diperlakukan dengan hati-hati,” kata asosiasi, menurut The Independent.

Ia menambahkan: “Studi ini hanya menunjukkan kait-an berkurangnya tingkat ke-

langsungan hidup dari kanker payudara (tingkat lanjut) pada wanita dengan implan payudara dan tidak menjelaskan penyebabnya. Para penulis juga mengu-tip banyak hal yang menunjukkan tidak ada hubungan antara implan payudara dan peningkatan kanker payudara.” (val)

Studi Temukan: Risiko Tinggi Terkait Implan Payudara dengan Kanker

JACK PHILLIPSEPOCH TIMES

Latihan otot trisep sangat bagus untuk membangun trisep yang kuat dan kencang. (JOCELYN BONG)

“Jika Anda melihat Junk Food, tak peduli apakah makanan tersebut berada

di rak teratas, Anda harus segera menyingkirkannya. Bisa saja Anda

menemukannya saat perut keroncongan pada pukul 2 dini hari. Jangan biarkan

mereka masuk ke dalam rumah.

Berhati-hatilah dengan pergelangan tangan dan sendi bahu. Jika Anda merasa sakit di salah satu bagian tubuh,

perpendek rentang gerak Anda.

Sebuah tim epidemiologi Kanada yang meninjau 12 studi sebelumnya pada perempuan dengan

implan payudara, menemukan bahwa perempuan yang menjalani prosedur implan memiliki

kesempatan 26 persen lebih tinggi terdiagnosa kanker tahap lanjut.

Page 5: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013IPTEKwww.EpochTimes.co.id 5

Sekitar 2.000 tahun silam, para astronom Tiongkok

kuno telah mencatat adanya segumpal kobaran api di la-

ngit malam, yang kini terbukti bahwa yang mereka lihat itu adalah ledakan sebuah bin-tang (supernova). Itu meru-pakan catatan mengenai su-pernova yang pertama dalam sejarah peradaban manusia.

Tim peneliti yang dipimpin oleh seorang astronom bernama Jack Wick dari University of Utrecht, Belanda, mengemuka-kan bahwa pecahan supernova RCW86 itu kemungkinan adalah sisa dari ledakan bintang yang terlihat oleh orang Tiongkok kuno pada tahun 185 Masehi.

Pada buku sejarah astrono-mi “Kitab Dinasti Han Akhir” tertulis bahwa para astronom mencatat sebuah kobaran api berkelip-kelip seperti bintang namun tidak bergerak. Dalam pengamatan selama 8 bulan, mereka mendapati kobaran tersebut perlahan meredup, ini adalah fenomena supernova se-perti yang diketahui oleh para astronom modern saat ini.

Dahulu, berdasarkan catatan sejarah lokasi supernova yang ter-lihat pada 185 Masehi tersebut, para astronom memperkirakan su-pernova RCW86 adalah sisa-sisa dari supernova pada 185 Masehi itu, akan tetapi pada saat itu mere-ka memperkirakan bahwa RCW86 sudah memiliki sejarah 10.000 ta-hun, sehingga dianggap mungkin bukan merupakan supernova yang sama.

Tim peneliti Wick ini meng-gunakan Teropong Chandra milik NASA dan Teropong XMM-New-ton milik European Space Agency untuk meneliti pecahan supernova RCW86, guna memastikan waktu ledakan bintang sebelumnya pada konstelasi Centaurus di belahan Bumi selatan.

Mereka menggunakan kom-puter super untuk menghitung waktu terjadinya ledakan, ke-cepatan pecahan terlontar dari bintang, kemudian menggabung-kan nilai kecepatan ini dengan ukuran pecahan untuk memperki-rakan lama waktu terbentuknya pecahan tersebut. Hasil perhi-tungannya adalah, pecahan terse-but telah melayang di luar ang-kasa selama sekitar 2.000 tahun, yang berarti ini cocok dengan supernova yang tercatat pada 185 Masehi. (sud)

Kita acap kali percaya bahwa takdir selalu dinamis dan seluruh kenan-gan masa lalu senantiasa memu-

dar dan terlupakan.

Namun mungkinkah sebuah pergerakan waktu ternyata merupakan sebuah khayalan be-laka? Seorang fisikawan Inggris

terkenal menjelaskan bahwa dalam suatu dimensi khusus, waktu sama sekali tidak eksis.

“Jika Anda mencoba menggapai waktu melalui tangan Anda, hal itu akan selalu merembes keluar dari jari-jari Anda,” jelas Julian Barbour, fisikawan Inggris dan pe-nulis The End of Time: The Next Revolu-tion in Physics, dalam sebuah wawancara dengan Edge Foundation.

Barbour percaya bahwa orang tidak bisa menangkap waktu, karena waktu ti-daklah eksis. Meskipun ini bukanlah teori baru, namun teori ini tidak pernah sepopu-ler teori relativitas dari Einstein atau teori string.

Konsep alam semesta yang abadi tidak hanya menarik bagi sebagian ilmuwan, tetapi model semacam ini dapat membuka jalan yang menjelaskan banyak hal kontra-diktif, dimana fisika modern tengah ber-usaha menjabarkan alam semesta.

Kita cenderung berpikir dan merasakan bahwa waktu berhubungan secara alami, yaitu sebuah perjalanan yang pastinya mengalir dari masa lalu ke masa depan. Ini bukan hanya persepsi pribadi dari se-tiap manusia, tetapi juga konteks mekanika klasik yang menganalisis semua fungsi matematika dalam alam semesta. Tanpa konsep seperti itu, ide-ide semacam prinsip kausalitas dan ketidakmampuan kita untuk hadir bersamaan di dua peristiwa, akan mu-lai disikapi dari tingkat yang sama sekali berbeda.

Ide tentang diskontinuitas waktu yang diusulkan oleh Barbour mencoba menjelaskan bahwa konteks teoritis alam semesta terdiri dari banyak faktor yang ia sebut “sekarang.” Namun “kelompok

sekarang” semacam ini tidak akan dipa-hami sebagai momen singkat yang berasal dari masa lalu dan terlupakan di masa de-pan. Sebuah “sekarang” hanya akan men-jadi salah satu di antara jutaan yang eksis saat ini dalam mosaik alam semesta abadi dalam ruang dimensi khusus yang mus-tahil untuk dideteksi, yang saling terkait satu sama lain dengan cara yang halus, tetapi tidak ada yang lebih luar biasa antar satu sama lain. Mereka semua eksis di saat yang sama.

Barbour berpikir, konsep waktu ke-mungkinan mirip dengan bilangan bulat. Semua angka eksis secara bersamaan, dan maknanya akan berkurang jika angka 1 telah ada sebelum angka 20.

Pada titik teori ini, ada pertanyaan yang

tidak dapat dihindarkan dari para pembaca, “Apakah Anda mencoba meyakinkan saya jika gerakan tangan yang saya lakukan se-karang, tidaklah eksis? Jika pecahan kecil dari ‘kelompok sekarang’ tidak terhubung satu sama lain, bagaimana saya mengingat gagasan awal dalam artikel ini? Bagaimana saya ingat apa yang saya makan tadi siang? Mengapa saya bangun dan pergi beker-

ja jika pekerjaan milik ‘saya’ tidak ada hubungannya dengan saya? Bagaimana jika masa depan sudah tersedia, mengapa masih harus berusaha?”

Seperti dilema yang muncul dari per-sepsi ilusi bahwa waktu berlalu cepat, se-perti air di sungai. Kita dapat mempertim-bangkan keabadian alam semesta sebagai puding vanila panjang, yang tengahnya diisi dengan cokelat di sepanjang puding. Jika kita memotongnya, kita mendapatkan apa yang kita sebut sebagai “sekarang.”

Dengan mengandaikan bahwa cokelat di tengah mewakili kita, kita akan percaya bahwa irisan kita adalah satu-satunya yang ada di alam semesta, dan irisan anterior (depan) dan posterior (belakang) eksis se-bagai konsep saja. Ide ini terdengar konyol

bagi pengamat puding susu, yang mengeta-hui bahwa semua irisan ada bersama-sama.

Mengambil contoh ini, Anda bisa me-ngatakan bahwa “saya” bukan orang yang sama dengan yang mulai menulis kalimat ini. “Saya” merupakan subjek yang unik dalam hubungan yang jelas antar masing-masing subjek yang menulis kata-kata se-belumnya dalam kalimat ini, namun tak berujung “kelompok sekarang” yang tidak akan terkait satu sama lain dan masih ber-ada dalam struktur. Mereka adalah sebuah irisan puding yang terpotong tanpa remah-remah.

Dan teori Barbour mengatakan: Dalam ruang alam semesta, masa depan (masa depan kita) sudah tersedia, digunakan, dan setiap detik masa lalu kita juga eksis, bukan sebagai memori tetapi sebagai pemberian hidup. Hal yang paling menyakitkan bagi manusia, seperti yang menjadi garis besar dari filsafat Timur, yaitu kita selalu men-coba untuk memecahkan cetakan tetap itu.

Seorang yang bijak, yang mengikuti pro-gram “takdir” yang telah ditentukan terha-dapnya, bak menjadi sebuah wajah gembira di tengah puding cokelat alam semesta yang mencoba menjalani kehidupan “sekarang” yang unik dan sangat singkat ini.

Sebagian besar dari kita sangat yakin bahwa di tingkat bawah sadar, sebuah jam besar kosmik terus berdetak setiap detiknya keluar dari ruang besar yang disebut alam semesta. Namun, pada awal abad terakhir, Albert Einstein telah menunjukkan bahwa realitas temporal adalah relatif terhadap setiap objek di alam semesta, dan waktu merupakan “subjek” yang tak terpisahkan dari ruang dimensi. Bahkan spesialis yang melakukan sinkronisasi waktu di dunia, menyadari bahwa dunia ini terus berdetak secara acak, sebagai jam yang sama sekali tidak dapat mengukur waktu.

Rupanya, satu-satunya alternatif adalah tenggelam dalam “ilusi sementara” dari ke-abadian, dan mengetahui bahwa terdapat ruang dimana masa lalu kita masih eksis, dan apa yang kita lakukan tidak berubah. Einstein sendiri berkata, “Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, me-ngetahui bahwa perbedaan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan, hanya-lah ilusi keras kepala yang eksis secara terus-menerus.” (ham)

Gempa Dapat Sebabkan Perubahan Permanen pada Permukaan Bumi

Berdasarkan Fenomena pada Gempa Chili

“Waktu adalah sebuah gambaran keabadian

yang bergerak.”

-Plato-

Tiongkok Kuno Temukan Ledakan Supernova 2.000 Tahun SilamMenjadi Penemu Supernova Pertama di Dunia

Bumi Berubah Secara Per-manen: Ahli geologi telah menemukan bahwa kerak

bumi mungkin tidak se-elastis seperti yang diduga sebe-

lumnya. Gempa di Chili Utara telah mengubah Bumi secara

permanen.

Gurun Atacama di Chili Utara memberikan gambaran unik ten-tang perubahan kerak bumi se-lama hampir satu juta tahun yang telah mengalami ribuan kali gempa bumi.

“Di seluruh tempat lain, proses di permukaan telah menghapus perubahan yang terjadi dalam be-berapa hari atau minggu setelah mereka terbentuk,” kata ahli struk-tur geologi dari Cornell University, Richard Allmendinger ketika mem-beri keterangan untuk program OurAmazingPlanet. Allmendinger dan rekan-rekannya menerbitkan sebuah studi pada 28 April yang menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 7 SR atau lebih tinggi telah menyebabkan retakan per-manen pada kerak bumi.

Hal ini dapat mengubah metode ahli geofisika dalam melihat siklus gempa.

“Model mereka umumnya menganggap bahwa semua defor-masi lempengan atas yang terkait dengan siklus gempa bumi adalah elastis, artinya dapat dipulihkan, seperti pita elastis dan tidak bersi-fat permanen,” kata Allmendinger. “Jika beberapa deformasi sifat-nya permanen, maka model harus ditinjau kembali dan karakter ma-teri yang lebih rumit harus digu-nakan.

“Allmendinger menjelaskan dalam sebuah email kepada The Epoch Times bahwa temuannya ti-dak menyangkal model geofisika saat ini, namun ini menunjukkan bahwa model-model tersebut ter-lalu disederhanakan. Ahli geofisika kini sedang menganalisis data geo-detik Global Positioning System (GPS) dengan asumsi bahwa defor-masi adalah elastis.

Allmendinger menjelaskan

bahwa sebenarnya sekitar 10 per-sen dari sinyal GPS mencerminkan deformasi (perubahan) permanen.

Pada 2010, National Aero-nautics and Space Administra-tion (NASA) merilis gambar radar udara pertama dari deformasi yang disebabkan oleh gempa bumi be-sar. Sebuah Artikel Jaringan Berita Lingkungan Juni 2010 menjelaskan bahwa pemahaman terhadap defor-masi memungkinkan peneliti untuk menyelami bagaimana gerakan ta-nah dapat mendistribusikan strain (gaya) pada fault (patahan) lain di dekatnya.

Dengan demikian, pemahaman terhadap deformasi kerak bumi yang disebabkan oleh gempa dapat membantu para peneliti untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan jenis strain yang dialami patahan-patahan lainnya.

Meskipun pemahaman lebih lanjut terhadap strain ini bisa men-jadi langkah kecil dalam hal mem-prediksi gempa, Allmendinger mengatakan kepada The Epoch Times bahwa prediksi Gempa Bumi sayangnya masih terpaut sangat jauh.

Dia mengatakan, penelitiannya terutama akan membantu dalam memahami seberapa kuat terkunci-nya kerak dan mantel bumi di mana lempeng-lempeng bertemu selama periode terakumulasinya strain se-

belum gempa bumi.Program Uninhabited Aerial

Vehicle Synthetic Aperture Radar (UAVSAR) dari NASA meng-gunakan pencitraan udara untuk melacak perubahan pada kerak bumi. Sayangnya, gambar-gambar ini hanya menunjukkan perubah-an permukaan, yang disebut All-mendinger bakal segera tersapu.

Ketika koleganya yang berke-bangsaan Chili, Profesor Gabriel González dari Universidad Católica del Norte, membawanya ke daerah Gurun Atacama, dimana retakan-retakan terpapar di permukaan de-ngan jelas, dia tampak kagum seka-ligus bingung.

“Saya tidak pernah melihat sesuatu seperti itu dalam kurun 40 tahun sebagai ahli geologi,” kata Allmendinger kepada OurAma-zingPlanet.

Dia dan rekan-rekannya mene-mukan retakan-retakan dalam ber-bagai ukuran, dari yang panjangnya dalam kisaran inci hingga ke meter, yang dihasilkan oleh 2.000 sam-pai 9.000 gempa bumi besar se-lama 800.000 sampai 1 juta tahun terakhir. Allmendinger mengatakan bahwa ia memiliki alasan untuk percaya bahwa temuannya juga berlaku untuk daerah lain di dunia.

Studi Allmendinger diterbit-kan di Nature Geoscience pada 28 April. (wny)

Apakah Waktu Adalah Sebuah Ilusi?

New Tang Dynasty Television is the world’s most trusted TV networks on China. Dig Deeper into the big changes happening in China on our English website: www.ntd.tv

LEONARDO VINTINI EPOCH TIMES

Jam ikon Fifth Avenue di Distrik Flatiron Manhattan, AS. (BENJAMIN CHASTEEN / EPOCH TIMES)

TARA MACISAAC EPOCH TIMES

Sebuah foto dari Moon Valley di Gurun Atacama pada 7 April 1997. Area padang pasir di Chili Utara memungkinkan ahli geologi untuk melihat bahwa retakan di kerak bumi yang disebabkan oleh gempa bumi adalah permanen. (OLIVIER MATTHYS / AFP / GETTY IMAGES)

Teropong Chandra dan Teropong XMM-Newton yang menangkap foto supernova RCW86. (NASA)

LI YANI

Page 6: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013LINTAS BUDAYA www.EpochTimes.co.id6

Shen Yun Performing Arts dalam rangka tur kelilingnya ke

Asia pada 28 April lalu mengadakan 2 kali pertunjukan di Kota Yokosuka, Jepang, yang merupakan pangkalan militer AS terbesar di Jepang. Ber-bagai kalangan arus utama Jepang

berdatangan menikmati pertunjukan itu termasuk sejumlah besar

keluarga tentara AS.

Di antara para penonton terdapat Ny. Ratna Sari Dewi (73), istri mantan Presiden Soekarno yang 4

tahun yang lalu pernah menonton pertun-jukan Shen Yun di Tokyo. Kali ini dia di-dampingi 4 temannya dari kalangan seni dan sastra Jepang.

Kendati sudah terbiasa menonton per-tunjukan kolosal, Ny. Dewi tak kuasa me-nahan decak kagumnya tentang pertun-

jukan Shen Yun yang dia saksikan untuk kedua kalinya ini. “Bisa menikmati tarian seni yang begitu indah di Jepang saya merasa sangat beruntung.”

“Pemilihan warna kostum dan setiap olah gerak dari setiap pemain, mengeks-presikan keanggunan dan kelembutan karakter perempuan, sedangkan para pe-main prianya begitu antusias dan temper-amental, betul-betul menakjubkan!”

Ny. Dewi berkata dengan menggerak-kan tubuh dan tangannya, “Dalam ber-putar balik maupun melompat dengan pantulan, begitu lugas, cepat dan ringan.”

Selain itu dia juga memuji, pertun-jukan tersebut telah menggunakan kisah klasik tradisional Tiongkok yang sudah banyak dikenal orang, seperti “Tepian Air” (The Water Margin) dan “Perjalanan Ke Barat” (Journey to the West), sangat bagus, pujinya berulang kali. “Sangat su-lit memberikan nilai program mana yang paling bagus, karena setiap program sa-ngat fantastis, back drop dinamisnya sa-ngat inovatif.”

Tentang kisah ke-Tuhan-an di dalam acara dia berkomentar: “Memercayai Tu-han adalah hal baik, manusia di hadapan sang Pencipta, mengerti respek, dengan adanya kehadiran sang Pencipta yang agung, manusia baru dapat bersikap ren-dah hati, hal ini merupakan sesuatu yang baik bagi umat manusia.”

Dia akhirnya menyatakan, “Pertun-jukan seni yang luar biasa seperti ini se-harusnya ditonton lebih banyak orang Jepang, agar mereka tahu seni budaya tradisional Tiongkok yang asli, saya pasti akan mengenalkan pada lebih banyak orang lagi.”

Ny. Dewi adalah istri ketiga mendiang mantan Presiden Soekarno. Selama kun-jungan ke Jepang, Soekarno berkenalan dengan Dewi dan dengan cepat terpercik api cinta. Setelah dinikahi oleh Soekar-no, gadis Jepang itu mengikuti Soekarno kembali ke Indonesia dan berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi Soekarno. Dia selalu mendampingi sang suami, sampai menjelang wafatnya. (whs)

Pujian Dewi Soekarno Setelah Saksikan Shen Yun Kedua KalinyaEPOCH TIMES

3. Peradaban dinasti disebar-luaskan ke-4 penjuru

a. Diutus ke JepangSemua orang tahu Cheng Ho berlayar

ke Asia Tenggara dan Samudera Hindia, namun jarang yang tahu, sebelum Cheng Ho ke Asia Tenggara ia pernah ke Jepang. Pada 1404, Kaisar Ming Chengzu meng-utus Cheng Ho ke Jepang. Cheng Ho me-mimpin 100.000 pasukan marinir tiba di Jepang dan membacakan titah Kaisar Ming kepada Shogun III (Jenderal) Ashikaga Yo-shimitsu dari ke-Shogun-an Muromachi Bakufu atau Ashikaga Bakufu: “Mengutus Anda menumpas bajak laut sendiri, dihu-kum menurut hukum negara”.

Ashikaga Yoshimitsu menerima pengu-kuhan dari Dinasti Ming dan mengutus duta mempersembahkan tawanan bajak laut Jepang (mandarin: Wokou, Jepang: Wako, pada abad ke-13 hingga 16 yang sering menjarah di pesisir Tiongkok dan semenanjung Korea), Jepang dengan sta-tus sebagai negara bawahan (vassal) mem-persembahkan upeti dan melakukan perda-gangan resmi.

Dinasti Ming menganugerahi Ashikaga Yoshimitsu sebuah setempel emas yang bertuliskan “Raja Jepang”. Ashikaga Yoshimitsu menyebut dirinya sebagai “Hamba: Ashikaga Yoshimitsu, Raja Je-pang” dalam surat balasannya. Sejak saat itu, mengumumkan titah dan memberikan stempel kerajaan serta melakukan perda-gangan dengan manca negara, telah men-jadi “profesi seumur hidup” Cheng Ho.

b. Menerima perintah berlayar jauhSebagai duta resmi untuk manca negara,

bukan diputuskan sesuka hati oleh Kai-sar Yongle. Sang kaisar telah mempelajari de-ngan saksama kemampuan pribadi dan latar belakang Cheng Ho. Sebelum kepu-tusan terakhir diambil, ia pernah menanya-

kan kepada penasehat spiritualnya, Yuan Zhongche: “Bagaimana jika menyuruh San Bao (atau Sampo, nama alias Cheng Ho) memimpin pasukan?”

Yuan Zhongche menjawab, San Bao berwajah tampan dan cerdas, diantara para abdi dalam tidak ada yang bisa menan-dingi dirinya, kesimpulannya: “Hamba telah memeriksa wajahnya, jujur dan setia bisa diberi tanggung jawab.”

Pada 11 Juli 1405, Cheng Ho dengan status sebagai “Duta panglima komisioner kekaisaran” menerima titah kaisar untuk mengarungi samudera. Kemudian, dimu-lailah tindakan yang gagah berani 7 kali ke Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika yang memakan waktu 28 tahun itu.

c. Armada Cheng HoBagaimanakah formasi armada Cheng

Ho? “Ukuran kapal utama yang diberi nama Baochuan (Kapal Pusaka), panjang 130 meter, lebar 50 meter lebih, dengan berat benaman (displacement) mencapai ri-buan ton. Benda yang begitu besar, dileng-kapi meriam paling mutakhir pada saat itu, sungguh-sungguh sebuah kapal induk pada abad ke-15, tetapi yang spesial ia terbuat dari kayu. Kapal kayu super besar sema-cam ini dengan teknologi zaman sekarang saja sangat sulit dibuat.

Jumlah seluruh personil sebanyak 27.800 orang. Beberapa puluh tahun setelah itu, ada 3 orang Eropa yang mengarungi lautan, yakni Columbus, Vasco da Gama dan Magellan, dengan jumlah personil masing-masing sebesar 90-150 orang, 170 orang lebih dan 265 orang. Disini bukan murni membicarakan jumlah personil, me-lainkan menjelaskan sebuah kesenjangan, mengarungi lautan sejauh puluhan ribu km, membutuhkan jaminan dari berbagai aspek materi, berapa banyak personil dan lain sebagainya, karena ia mencerminkan semacam kekuatan.

Armada Cheng Ho pada saat itu boleh dikatakan sebagai armada laut yang paling kuat di dunia. Banyak ilmuwan luar negeri menyebut armada Cheng Ho sebagai ar-mada gugus tugas. Seorang ilmuwan inter-

nasional terkenal, Dr. Joseph Needham dari Inggris setelah menganalisa sejarah dunia pada masa itu secara menyeluruh.

Kesimpulan yang didapatkan adalah: “Dalam sejarah, angkatan laut zaman Di-nasti Ming mungkin lebih canggih daripa-da negara-negara di Asia, bahkan melebihi negara-negara Eropa pada zaman itu, bah-kan boleh dibilang semua AL negara Eropa bergabung juga tidak bisa melawan ke-kuatan Angkatan Laut Dinasti Ming.”

d. Perjalanan damaiMisi dari armada tersebut bukan seper-

ti yang dikatakan dalam kitab sejarah Ming yakni “Memamerkan kekuatan militer terhadap wilayah asing”, melainkan un-tuk menyebarkan prinsip nilai peradaban Tionghoa, memaklumatkan idealisme dari kekaisaran Ming yakni berbagi kedamaian dunia. Fakta akan membuktikan poin ini, uji coba pun datang dengan cepat.

Setelah armada Cheng Ho berlayar ke selatan melewati Champa (kini Vietnam tengah), tidak lama kemudian tiba di Maja-pahit yang berada di Pulau Jawa, yang saat itu menjadi pusat lalu lintas Asia Tengga-ra, berpenduduk padat, kaya sumber daya alam dengan perdagangan sangat maju.

Tidak lama setelah armada Cheng Ho singgah, entah kenapa terjadi perang saudara antara raja timur (Bhre Wirabumi) dan raja barat (Wikramawardhana) dari Majapahit, dengan kesudahan Bhre Wi-rabumi mengalami kekalahan dan wilayah raja timur berhasil dikuasai oleh tentara Wikramawardhana raja barat.

Para pelaut dari kekaisaran Ming me-lewati daerah ini, dengan sendirinya ber-sandar untuk melakukan perdagangan, dan daerah itu sebelumnya adalah daerah kekuasaan raja timur, mungkin mereka mengira para duta perdamaian yang datang dari Tiongkok ini adalah tentara bala ban-tuan yang diundang oleh raja timur, maka anak buah laksamana Cheng Ho diserang secara mendadak, 170 orang pelaut dari ar-mada Cheng Ho terbunuh.

Para perwira armada dengan berlinang air mata minta izin kepada Cheng Ho un-

tuk membalas dendam. Jika saja laksamana dari armada tersebut adalah orang yang mu-dah terpancing emosi, dengan pasukan elit berjumlah dua puluh ribu orang lebih yang dilengkapi dengan meriam dan senapan api primitif (blunderbuss), membumi-hangus-kan pihak lawan juga bukan hal yang sulit.

Beruntung Cheng Ho sangat memahami bahwa jika menyulut api peperangan maka sama sekali bertentangan dengan maksud awal dari perjalanan ini, juga mengece-wakan harapan yang tinggi dari Kaisar besar Yongle yang diberikan kepadanya. Maka ia menenangkan para perwiranya, dengan kesabaran yang melampaui orang biasa ia membuat keputusan yang tenang yakni mengutus seorang duta untuk me-nemui Wikramawardhana.

Setelah Wikramawardhana mengetahui anak buahnya telah membunuh orang-orang dari armada Ming, ia segera mengutus wakil ke tempat Cheng Ho untuk memberikan penjelasan berulang-ulang, juga meng-utus duta pergi ke istana Ming untuk me-minta maaf. Setelah Kaisar Ming Chengzu mengetahui insiden tersebut, disatu sisi ia memberikan pujian kepada Cheng Ho yang mementingkan situasi secara keseluruhan,

disisi lain ia memberitahukan utusan dari Wikramawardhana, karena melihat sikap mereka yang tulus maka diputuskan untuk “gencatan senjata sepihak”, tetapi atas ke-matian 170 orang yang tidak berdosa, maka Wikramawardhana raja barat harus mem-berikan ganti rugi 60.000 tail emas sebagai santunan kepada para korban. Ketika per-jalanan Cheng Ho untuk kedua kalinya ke Asia Tenggara bersandar lagi di pulau Jawa, Wikramawardhana mengutus wakil men-girimkan emas 10.000 tail uang santunan, tampaknya raja barat kesulitan untuk bisa mengumpulkan 60.000 tail emas, tetapi kai-sar Yongle berkata: “Saya bukan bersung-guh-sungguh menginginkan uang mereka. Sekarang, karena mereka sudah insyaf maka hutang mereka dianggap lunas saja.”

Beradu kekuatan selamanya bukanlah arus utama dan murni dari karakter bang-sa Tiongkok, di kalangan rakyat terdapat peribahasa: “Hanya ada manusia yang hormat karena salut, tidak ada manusia yang salut karena dipukul”, “Kewibawaan Agung Negara Besar” yang ditunjukkan kepada dunia oleh Kaisar Yongle, justru adalah nilai-nilai akhlak dari tradisi yang diwarisi dari Konfusius. (lin)

Biografi Cheng Ho (2)

Ny. Dewi Soekarno yang kendati sudah terbiasa menyaksikan pertunjukan kolosal tetap memuji beru-lang-ulang penampilan Shen Yun. (YU GANG/THE EPOCH TIMES)

LIU HANQINGEPOCH TIMES

Replika Seni Dunhuang Dipamerkan di New York

Ribuan jejak peziarah Buddhis se-lama berabad-abad terkumpul di satu tempat di daerah padang pasir barat Tiongkok. Meskipun gesekan angin

berpasir mengikis bukti jejak mereka, ratusan gua yang diukir dengan susah

payah di sisi tebing tandus itu me-nyimpan bukti pengabdian mereka.

Gua-gua Dunhuang, sebuah Situs Warisan UNESCO, mungkin meru-pakan repositori sejarah yang pal-

ing megah dari kesenian Buddhisme dan kitab suci. Disana terdapat mural dewa-dewi yang dilapisi dengan pewarna mineral kaca, patung-patung yang menggambarkan kehidupan alam Buddha dan para Dewa.

Hingga pada pertengahan Juli nanti, be-berapa replika patung dan lukisan, bersama dengan sutra (kitab suci) dari beberapa gua utama Dunhuang, akan ditampilkan di Chi-na Institute di Manhattan, New York.

“Ini pertama kalinya mengusung kon-teks gua kepada publik,” kata Annette Ju-liano, profesor sejarah seni Asia di Rutgers University. “Sebagian besar saat melihat patung-patung Buddha sebagai potongan tunggal di dalam museum, Anda tidak bisa merasakan seluruh lingkungannya.”

Annette turut membantu mengatur pa-meran tersebut. Tujuannya adalah untuk

menunjukkan semaksimal mungkin gam-baran gua secara keseluruhan, bukan hanya sebagian saja.

Dia telah beberapa kali berkunjung ke Dunhuang sejak pertama kali dibuka pada tahun 1980, untuk melakukan penelitian.

“Warna dan pencitraannya sungguh mengagumkan,” tutur Annette mengenang kunjungan pertamanya. “Melihat secara keseluruhan, sangat menggetarkan, teruta-ma gua-gua di mana ada gambar seukuran manusia. Saya menggambarkannya seba-gai gudang energi spiritual.”

Meskipun tidak ada cara untuk mem-buat tiruannya, pengunjung dapat mera-sakan dedikasi para seniman Tiongkok kuno yang luar biasa.

Sebuah Wahyu Ilahi“Aliran Buddha Mahayana berbicara

tentang pencapaian yang diperoleh, dan menjadikan seni sebagai sebuah bentuk pencapaian,” jelas Annette.

Gua Dunhuang yang pertama dibangun oleh biksu Le Zun pada tahun 366. Saat itu, dia melintasi lokasi tersebut dalam perja-lanannya menuju Barat. Merasa penat dan lelah, ia duduk untuk beristirahat sejenak. Saat itulah pemandangan Ilahi telah diwah-yukan kepadanya. Sebuah pemandangan raksasa, cahaya Buddha muncul di langit, disertai dengan para makhluk surgawi ber-main musik.

Terinspirasi oleh penampakan itu, sang biarawan lantas memutuskan untuk tidak

melanjutkan perjalanannya dan menandai peristiwa yang sakral itu. Dia mengukir di dalam sebuah gua di tebing berbatu, ke-mudian mewarnainya berdasarkan adegan yang pernah dilihatnya.

Setelah dia, ada peziarah lain yang mengalami kejadian yang sama di Dun-huang. Tak lama setelah itu, gua-gua terse-but menjadi situs suci bagi umat Buddha. Akhirnya, terdapat hampir 800 gua yang dipahat dalam tebing tersebut dan dihiasi dengan gambar-gambar surgawi.

Gua masa awal dan akhirDunhuang sebenarnya pernah dijadikan

sebagai sebuah pos militer pada 111 SM, serta pusat kegiatan seni antara tahun 366 dan akhir Dinasti Tang (sekitar tahun 900). Gaya dan karakteristiknya berbeda secara luas di antara dinasti-dinasti Tiongkok, dan karya seni di Dunhuang tidak terkecuali.

Untuk menyoroti keragaman gayanya, salah satu ruang pamer China Institute menggambarkan gua pada masa awal, se-

mentara yang lain menggambarkan sebuah gua pada masa setelahnya.

Ruang pertama dipajang pilar stupa di tengahnya, yang khas dari Dinasti Wei Barat (535-557). Pilar itu mengambil sebagian be-sar ruang, yang memungkinkan pengunjung memiliki ruang yang cukup untuk berjalan di sekitarnya, menurut arah jarum jam se-suai dengan tradisi Buddhis. Dilihat dengan cara ini, karya seni tersebut menunjukkan perjalanan kisah percobaan dan kesengsara-an Buddha Shakyamuni selama berkultivasi mencapai pencerahan.

“Ketika Anda berada di sekitar pilar utama, Anda akan melihat di sisi pertama (menghadap timur, sisi terang) Buddha be-serta dayang-dayang,” jelas Annette. “Di sisi berikutnya, Anda akan melihat Bodhisattva, dan makhluk surgawi di atas mereka. Dan kemudian di bagian belakang (sisi barat, sisi gelap), ada sebuah patung Buddha kurus, yang merupakan referensi bagi asketisme (pertapaan) Sang Buddha. Kemudian beliau memutuskan bahwa asketisme bukanlah “ja-

lan”, dan mulai bermeditasi. Ini menekankan proses dan perjuangan Sang Buddha.”

Pada ruang kedua, memajang replika Gua-45 Dunhuang, dengan akhir ceruk pusat ada di ujung “gua” yang berisi susun-an tujuh figur, Sang Buddha duduk ditengah bersila ganda lotus, diapit berdiri oleh para murid, Bodhisatva, dan dijaga 2 raja dewa dengan tampang garang.

Format gua yang disebut sebagai “aula pertemuan”, merupakan khas periode Dinasti Tang Besar (705-781), yang dianggap seba-gai puncak peradaban Tiongkok. Para biksu menggunakan gua sebagai tempat perenung-an ajaran Buddha, menurut Annette.

Untuk melengkapi nuansa dalam gua, dinding penuh dihiasi oleh mural Dunia Sur-gawi, yang penuh dengan para Dewa, dunia manusia dan pertikaiannya, serta peringatan bagi yang melanggar hukum Langit. Frag-men-fragmen kunci seperti sutra Buddha, ubin lantai, dan patung-patung kecil juga di-usung dari situs tersebut untuk melengkapi pameran. (ajg)

CHRISTINE LINEPOCH TIMES

Sebuah pajangan kapal armada Cheng Ho (yang besar) yang terletak di Ibn Battuta Mall, Dubai, banding-kan dengan ukuran kapal Christopher Columbus yang ada disebelahnya. (WIKIPEDIA)

KIRI: Sebuah replika khas dari Gua Dunhuang era Dinasti Wei Barat (535-556) di China Institute. Umat Buddha mengelilingi searah jarum jam di sekitar pilar utama, yang dihiasi dengan gambar mural dari perjalanan Buddha menuju nirwana. KANAN: Sang Buddha duduk bersila ganda-lotus di aula utama, Gua Mogao-45, periode Dinasti Tang Besar (705-781). Replika dibuat dari fiberglass oleh Zhang Li dan Li Lin, pada 2004. (SAMIRA BOUAOU/THE EPOCH TIMES)

Page 7: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013SERBA-SERBIwww.EpochTimes.co.id 7

Pasangan Mona Lisa dan Kip Harding dari Montgomery, Alabama, AS, me-miliki 10 anak. Namun yang menak-jubkan adalah, mereka mendidik 10 anak-anak ini menjadi “anak ajaib”.

Walaupun ke-10 anak-anak terse-but tidak pernah sehari pun bersekolah di sekolah dasar dan menengah, karena sejak kecil dididik oleh sang ibu Mona Lisa di rumah, tetapi 6 anak tertua dari semua anak sebelum usia 12 sudah mulai kuliah di universitas, dan 4 anak bungsu juga lebih pintar daripada orang biasa. Mereka tengah dalam persiapan untuk ujian masuk universitas di usia 12 tahun!

Menurut laporan Daily Mail pada 21 April, beberapa hari sebe-lumnya, Mona Lisa menulis sebuah buku baru dengan judul “Mulai Kuliah Pada Usia 12 Tahun”, yang meng-ungkapkan caranya bersama suami dalam mendidik anak-anaknya.

Orang Tua Berprestasi Biasa

Mona Lisa Harding, pada masa mu-danya di sekolah berprestasi biasa-biasa saja, kemudian dia menjadi seorang pe-rawat. Setelah menikah, Mona Lisa dan Kip berturut-turut melahirkan 10 anak dan dia memutuskan untuk tinggal di rumah, mendidik sendiri anak-anaknya. Sementara itu, suaminya Kip pada masa

mudanya saat wajib militer pernah me-nerbangkan helikopter, pada usia 25 ta-hun baru lulus dari perguruan tinggi, ke-cerdasannya juga tidak melampui orang biasa.

Menurut laporan, putrinya Hannah yang sekarang berusia 24 tahun, ketika berusia 12 tahun kuliah di universitas Auburn di Alabama Montgomery, men-jadi mahasiswa pertama dari keluarganya. Ketika berusia 17 tahun, Hannah menjadi lulusan termuda dari Auburn University cabang Montgomery, mendapat gelar Sar-jana Matematika. Dan sebelum beruisa 22 tahun, Hannah telah mendapatkan sejumlah gelar master profesional, seperti matemati-ka, teknik mesin, dan desain pesawat ruang angkasa, serta menjadi desainer pesawat ruang angkasa! Termotivasi oleh prestasi Hannah, 5 anak-anak pasangan Harding yang lain mengikuti jejak kakaknya satu per satu sebelum usia 12 menjadi maha-siswa!

Putri ke-2 pada Usia 22 Tahun Men-jadi Dokter, Putri ke-3 pada 18 Tahun

Menjadi Arsitek

Serennah putri ke-2 yang pada tahun ini berusia 22 tahun, berminat di bidang ilmu kedokteran. Saat ini dia masih di sekolah kedokteran dan akan menjadi seorang dokter di Angkatan Laut. Dia akan menjadi salah satu dokter termuda yang pernah ada di AS. Putri ke-3 yang berusia 20 tahun, Rosannah, berminat di bidang arsitektur, pada usia 18 telah sudah lulus kuliah dan menjadi seorang arsitek reguler. Dan putranya Heath yang

segera genap berusia 17 tahun, saat ber-usia 15 tahun telah lulus dari Universitas Huntington, serta setelah ulang tahun-nya yang ke-17 nanti akan mendapat ge-lar master dalam ilmu komputer. Keith yang berusia 14 tahun, ketika berusia 10 tahun telah masuk universitas, kini ia telah menjadi mahasiswa tingkat 4, yang mempelajari finite mathematics. Selain ilmu matematika, ia juga tertarik pada musik.

Seth, putra yang baru berusia 12 tahun adalah anak yang baru 1 bulan ini masuk ke perguruan tinggi. Sejak berusia 7 ta-hun, Seth mengumumkan bahwa ia ingin menjadi seorang arkeolog militer. Pada

September 2012, ketika belum genap 12 tahun, ia diterima di Universitas Faulkner, mempelajari tentang abad pertengahan, dan sekarang ini ia telah menjadi maha-siswa tingkat 1 di Universitas Faulkner, AS.

Tidak Termasuk Anak Cerdas

Meskipun beberapa anak mereka berprestasi, namun Mona Lisa dengan rendah hati mengatakan bahwa se-benarnya anak-anaknya tidaklah cer-das. “Kami semua biasa-biasa saja,” ujarnya. Anak-anak pasangan Harding ini pun bersikeras bahwa mereka bu-

kanlah jenius. Sebaliknya, mereka be-ranggapan prestasi mereka sebagai hasil pendidikan keluarga, dan justru mem-pertahankan motivasi belajar, adalah buah tempaan selama bertahun-tahun dari pasangan Harding.

Baru-baru ini, pasangan itu menulis sebuah buku baru yang berjudul “Mulai Kuliah pada Usia 12 Tahun”, yang meng-ungkapkan cara mereka dalam mendidik anak-anak. Pasangan ini sangat yakin, semua anak memiliki kemampuan untuk menjadi anak ajaib melalui belajar, kunci-nya adalah dengan menggali kemampuan semacam itu. Monalisa menjelaskan, mumpung di saat anak-anak masih kecil, harus menggali dan mengembangkan mi-nat mereka. “Dengan demikian, sampai mereka tumbuh hingga berusia lima atau enam tahun, mereka akan menganggap be-lajar adalah hal yang lumrah. Kami akan mencari tahu apa minat mereka dan suka mempelajari apa, baru kemudian kami secara bertahap mempercepat kecepatan belajar mereka dalam bidang tersebut,” ujarnya.

Tetap Utamakan Kehidupan Anak-Anak yang Normal

Pasangan ini percaya walaupun mere-ka mengajar anak-anak dengan pendidikan bergaya cepat, tetapi masih memungkin-kan setiap anak untuk hidup normal. Mona Lisa mengatakan: “Jika anak-anak benar-benar merasakan tekanan yang terlalu be-sar, asalkan mere-ka memberitahu, maka kami akan mengambil tindakan perubah-an, membuat mereka kembali menimbul-kan minat yang baru.“ Kip mengamini perkataan sang istri, ia berujar: “Orang tua harus mengondisikan anak-anak se-tiap hari hidup dengan gembira, bukannya memaksa pekerjaan rumah mereka harus mendapatkan nilai A.” (hui)

sambungan hal 1Hal Paling...

Lewat penyaluran dana raksasa dan pem-belian surat hutang negara lain dalam jum-lah besar dan lain-lain sebagai badan ekono-mi nomor satu dunia dan melilitkan diri ke dalam krisis ekonomi yang menjerat seba-gian besar negara Eropa. Menyuap masyara-kat internasional dengan cara ini tujuannya agar dapat meraih dukungan terhadap rezim otoriternya, serta membungkam pihak lain terhadap masalah penindasan HAM yang dilakukannya. Sesaat, efektivitasnya sangat kentara, bahkan sebuah surat kabar Spanyol pun berseru kaget: “Uang dapat melakukan segalanya, teman PKT kini lebih banyak dari masa kapan pun juga.” Namun paras citra PKT seperti ini mengalami perubahan setelah kasus Bo Xilai dan Wang Lijun ter-ungkap pada 2012 lalu.

Perpecahan di antara kalangan pe-tinggi PKT seputar permasalahan inti Fa-lun Gong ini telah terungkap ke seluruh dunia. Fakta mengenai perampasan organ tubuh para praktisi Falun Gong yang di-ambil dalam keadaan hidup pun terungkap secara luas dan menggemparkan masyara-kat internasional. Pada waktu itu, penulis pernah mengomentari bahwa pemerintah negara Barat menghindari untuk mengung-

kit pembahasan masalah HAM tentang penindasan Falun Gong oleh pemerintah PKT demi menjaga kepentingan ekonomi negara masing-masing. Namun hal ini ti-dak akan bertahan lama, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang me-mahami kejahatan genosida yang dilaku-kan PKT berupa perampasan organ tubuh itu, dorongan hati nurani pasti akan mem-buat mereka mendesak pemerintahnya agar menghimbau dihentikannya penindasan tersebut, dan sikap masyarakat itu akan memengaruhi pemerintahan yang dipi-lih oleh rakyat untuk membuat perubahan. Situasi yang terjadi saat ini juga membukti-kan hal ini. Coba dipikirkan, jika masyara-kat dan para anggota kongres memperhati-kan masalah perampasan organ tubuh oleh PKT ini, maka partai berkuasa yang dipilih oleh rakyat dengan sendirinya akan menga-bulkan kehendak rakyatnya.

“Diplomasi uang” pasti akan menemui jalan buntu di hadapan benteng yang diba-ngun dengan hati nurani. Apalagi, fenomena merosotnya ekonomi RRT telah di depan mata, pundi uang itu juga pasti akan menipis. Penyebaran fakta dalam ruang lingkup luas tidak akan dapat dibendung.

Para anggota parlemen Inggris me-nyadari penyebaran fakta tersebut secara luas adalah sama bermaknanya dengan menghentikan kejahatan itu sendiri, dan

pemahaman ini tidak hanya sepihak saja. BBC Inggris pada 30 April lalu menyiarkan siaran radio berjudul Organ Harvesting in China. Acara tersebut membahas kalangan kedokteran dan hukum di seluruh dunia yang bersatu untuk menentang diberikan-nya gelar dosen kehormatan oleh Sidney University kepada mantan wakil Menteri Kesehatan RRT, Huang Jiefu. Para pakar dan tokoh akademisi yang diwawancara se-cara online berpendapat bahwa Huang Jiefu yang terlibat dalam perampasan organ tubuh itu telah melakukan kejahatan genosida, dan seharusnya diadili oleh pengadilan in-ternasional. Pemberitaan BBC tersebut juga banyak mengutip pernyataan David Kilgour yang mengungkap banyaknya praktisi Falun Gong yang dibunuh untuk diambil organ tu-buhnya, dimana sebagian besar organ yang ditransplantasi bukan berasal dari napi ter-pidana mati, melainkan berasal dari praktisi Falun Gong yang dibantai.

Beberapa media kawakan luar negeri memberitakan perkara yang menjerat man-tan wakil menteri kesehatan RRT terkait masalah perampasan organ tubuh, sementara BBC memberitakan masalah perampasan or-gan tubuh praktisi Falun Gong, ditambah lagi pemberitaan dalam US Religious Freedom Report yang mengemukakan soal penindasan terhadap Falun Gong yang dianggap paling serius. Bisa disimpulkan, masalah paling

sensitif bagi PKT ini terutama masalah Falun Gong, kini telah terungkap. Situasi perlahan terus berubah. Kondisi terjadinya perubahan seperti ini dikarenakan para praktisi Falun Gong terus menerus mengungkap fakta, dan inilah yang paling ditakuti oleh PKT.

Mengapa PKT paling takut akan fakta Falun Gong? Karena fakta Falun Gong ini menyangkut masalah kemanusiaan. Penin-dasan PKT terhadap kelompok kepercayaan Falun Gong adalah kejahatan besar geno-sida yang menghancurkan hati nurani dan kemanusiaan. Di hadapan kejahatan seperti ini, hati nurani setiap orang juga akan meng-alami suatu penyiksaan. Jadi penindasan yang dialami oleh Falun Gong bukan hanya ma-salah politik dalam negeri RRT semata, bukan hanya masalah yang harus diselesaikan oleh kelompok Falun Gong semata, melainkan ma-salah besar yang berhubungan dengan morali-tas dan hati nurani setiap orang. Setiap orang yang menyadari hal ini pasti akan menghim-bau agar penindasan itu dihentikan, karena melindungi Falun Gong, sebenarnya juga adalah melindungi hak dan kehormatan diri sendiri. Maka kelompok sesat PKT yang me-nyiksa Falun Gong dengan kejam, pasti akan menghadapi pengadilan dan hukuman. Dan hal yang paling ditakuti oleh PKT kini tengah terjadi, seperti salju yang mencair di tengah kehangatan musim semi, tidak ada yang bisa menghentikannya. (sud)

sambungan hal 1RRT dan Rusia...

Namun karena Partai Komunis Tiongkok (PKT) baru saja memberi “pelajaran” bagi Filipina dalam ka-sus Scarborough Reef, maka efek-tifitasnya pun menjadi tidak begitu kentara.

Serupa tapi tak sama, saat Putin menghimbau para pejabat Kemenlu Rusia agar menitikberatkan pada soft power yang dialihkan pada li-terasi, dan memperkuat posisi ba-hasa Rusia. Namun pada sengketa Georgia, akademisi Rusia bernama Sergei Karaganov mengungkapkan, “Rusia terpaksa harus menggunakan hard power berupa kekuatan militer, disebabkan bukan hanya karena situasi yang teramat genting, namun lebih karena Rusia sangat minim akan soft power, yakni daya tarik masyarakat, budaya, politik dan ekonomi.”

Sebagian besar soft power Amerika Serikat berasal dari ma-syarakatnya, mulai dari perguruan tinggi, yayasan, hingga Hollywood, serta tren, dan bukannya dari peme-rintahannya. Ada kalanya, meski-pun tindakan tertentu dari peme-rintah (misalnya menyerang Irak) dapat mengurangi soft powernya, namun AS tetap dapat memperta-hankan soft power karena masyara-katnya bebas melontarkan kritikan tanpa dibatasi. Namun pada pene-rapan kebijakan smart power, anta-ra soft power dan hard power harus bisa saling mendukung.

Profesor David Shambaugh dari Universitas George Washing-ton dalam karya terbarunya yang berjudul China Toward Globaliza-tion mengatakan bahwa PKT telah menghabiskan dana miliaran dollar AS untuk melancarkan “serangan pesona” guna memperkuat soft powernya. Bantuan yang diberikan PKT terhadap Afrika dan Amerika

Latin tidak dibatasi oleh faktor HAM, sedangkan bantuan negara Barat mutlak harus mempertim-bangkan hal yang satu ini. Pe-ngorbanan PKT ini bisa dikatakan mendapat imbalan yang bisa di-katakan kurang baik. Menurut sur-vei, pengaruh PKT di Afrika dan Amerika Latin sangat positif, akan tetapi sebaliknya di AS, Eropa, India, Jepang, dan Korea Selatan, sangat negatif.

Bahkan sejumlah kemenang-an soft power PKT seperti pesta Olimpiade Beijing 2008, sangat cepat membuat orang merasa muak. Tak lama setelah para at-let internasional meninggalkan Beijing, tekanan PKT terhadap para tokoh aktivis HAM lang-sung mengikis habis kekuatan soft power yang telah didapatnya. Pada 2009 di Shanghai diselenggarakan World Expo, namun dengan cepat PKT memenjarakan peraih hadiah Nobel perdamaian Liu Xiaobo, se-

hingga di berbagai media massa penuh dengan tayangan kursi ko-song yang seharusnya diduduki Liu pada acara penganugerahan hadiah Nobel di Oslo. Putin mung-kin juga berharap dapat mem-perkuat soft power Rusia dengan diselenggarakannya Pesta Olim-piade Sochi. Namun jika ia terus menindas kaum oposisi, upaya ini juga akan sia-sia.

Menurut Nye, PKT dan Rusia masih menganggap pemerintah adalah pembentuk utama dari soft power, dan keduanya salah besar! Dalam dunia masa kini, informasi tidak pernah kurang, namun ma-syarakat kekurangan perhatian, dan perhatian ditentukan oleh tingkat kepercayaan. Propaganda pemerintah pada dasarnya tidak bisa diandalkan. Propaganda ter-baik adalah dengan tidak ada pro-paganda sama sekali. Terhadap PKT yang berambisi menjadikan kantor berita Xinhua dan CCTV

menjadi media yang setara dengan CNN dan BBC, masyarakat inter-nasional sepertinya sama sekali tidak terpancing.

Majalah The Economist melon-tarkan kritikan: “PKT sama sekali tidak sependapat dengan teori Nye mengenai ‘soft power berasal dari pribadi, perusahaan pribadi dan masyarakat’, sehingga dior-bitkanlah seorang tokoh budaya zaman dulu guna meningkatkan daya tariknya.” Namun soft power tidak bisa digunakan seperti itu. Mengutip istilah Profesor Pang Zhongying dari Renmin Univer-sity of China, hal ini menunjukkan “kemiskinan akan pemikiran” dari para pemimpin PKT.

Nye lebih lanjut mengungkap-kan bahwa pengembangan soft power tidak harus berupa zero-sum game, saat setiap negara menyadari daya tarik masing-masing akan mendapat manfaatnya. Namun jika PKT dan Rusia hendak berhasil,

mereka harus mempertahankan konsistensi perkataan dan perilaku-nya, berani mengkritik diri sendiri, sehingga masyarakat baru dapat dikembangkan. Sayangnya, semua itu masih membutuhkan waktu yang cukup lama. (sud)

sambungan hal 1Indeks Kebebasan...

Finlandia sudah tiga kali berturut-turut menyabet gelar negara yang paling meng-hormati kebebasan pers di dunia, ditempel di belakangnya oleh Belanda dan Norwe-gia.

Munculnya kebebasan pers di Myan-mar membuat dunia terbelalak dengan kekaguman, ia terus meningkat dari indeks tahun lalu yang berada di posisi 169, tahun ini di peringkat 151, naik 18 peringkat dari daftar tahun lalu. Sebelum ini, Myanmar setiap tahun sejak 2002 hampir selalu ter-jatuh di bagian bawah daftar sebagai 15 negara terburuk, namun sekarang karena Spring of Myanmar, yakni reformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Myan-mar telah meningkat ke posisi terbaik

yang belum pernah terjadi dalam sejarah.Negara terburuk dalam kebebasan pers

adalah Turkmenistan (Asia Tengah), Ko-rea Utara (Asia Timur), dan Eritrea (Af-rika). Sebagian besar negara yang paling tidak menghormati kebebasan pers terma-suk Suriah, Somalia, Iran, RRT, Vietnam, Kuba, Sudan, Yaman, dan negara-negara lainnya. Adapun nama Xi Jinping yang tercatat menggantikan Hu Jintao sebagai Presiden RRT, laporan Reporters Without Borders itu menunjukkan, penggantian kepala negara dari Partai Komunis Tiong-kok (PKT) tidak membawa perubahan apapun dalam tubuh PKT, si penguasa bertangan besi dengan model penjepit ala komunisme itu. RRT hingga kini masih merupakan penjara warga netizen paling besar di dunia, lantaran warga yang di-tangkap oleh pihak berwenang karena ko-mentarnya yang dipublikasikan di website

menduduki peringkat nomor satu di dunia.Christophe Deloire, Sekretaris Jende-

ral Organisasi Reporters Without Borders mengatakan, dalam penyusunan daftar ke-bebasan pers tidak secara langsung mem-pertimbangkan jenis sistem politik apakah yang dianut oleh sebuah negara, tetapi jelas bahwa negara-negara demokratis telah me-nyediakan perlindungan yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara pelang-gar hak asasi manusia, yang terutama demi keakuratan informasi berita dan kebebasan produksi di negara mereka sendiri.

Peringkat kebebasan pers Prancis ber-ada pada nomor 37, naik 1 posisi diban-dingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris ma-sing-masing menduduki peringkat 32, 17, dan 29. Terdapat 16 negara anggota Uni Eropa dalam hal kebebasan pers berada di jajaran peringkat sebelum 30. (sud)

PEMIMPIN UMUM:YS Then

PEMIMPIN REDAKSI:Widiyanto

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:Ajeng Utami

REDAKTUR PELAKSANA:Oscar Nugroho

REDAKTUR:Arief Harijoso, Maya Lestari, Milianda Tantri, Eva Lestari, Febriant Hendriani

PENERJEMAH:Paulus, Linjaya, Sudianto, Purnomo, Hui Hui, Hamdani, Wid Nyana, Robert Sutanto

WEBSITE:Hartoyo

FOTOGRAFER:Dennis Purwoko, Hartono

REPORTER:Amelia Wulan, Leonardo, Manuh

ALAMAT:The Epoch Times IndonesiaRaya Panjang Jiwo Permai 34, SurabayaTel: (031) 8431116 Fax: (031) [email protected]

DISTRIBUSI - PEMASARAN:Jakarta : (021) 5694 0374Surabaya : Liing (031) 70780630Bali : Alimin (081) 65 444 779Medan : (061) 77499135, 4572615Semarang : Budi (024) 70712407Yogjakarta : Tjipto (081) 313990034 Lombok : Heryanto (081) 757 1281Pontianak : Athiam (085) 822535966

SALES / IKLAN:Andhy (031) 71168787Robert (031) 70999799

IKLAN WEB:Reymond (031) 91042120

DONASI:PT. Sinar EpochAcc. BCA 1070255797

Keluarga Jenius Asal AS6 Anak Mulai Kuliah pada Usia 12 Tahun

Keluarga cerdas: 6 dari 10 anak Harding sudah mulai kuliah sejak usia 12 tahun, berkat home-schooling yang diterapkan orang tua mereka, yang membiarkan mereka fokus pada minat mereka. 4 anak terakhir berusia 10 dan di bawahnya. (MAIL ON LINE)

ALEX JOHNSTONEPOCH TIMES

Organisasi Neo Nazi Jerman terlibat kasus serangkaian pembunuhan berbau rasialisme yang mulai disidangkan di Munich, Jerman. Beate Zschaepe (38) adalah salah satu pendiri Partai Bawah Tanah Nasional Sosialisme (NSU), pada 6 Mei lalu baru saja disidangkan. Apabila tuduhan dapat dibuktikan di pengadilan, Beate bakal menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup. Antara 2000-2007 NSU dituduh telah membunuh 10 orang, termasuk 8 orang imigran etnik Turki, 1 orang imigran etnik Yunani, dan 1 orang polisi wanita Jerman. Foto menunjukkan hari pertama persidangan kasus pembunuhan yang bercorak anti orang asing di Jerman, masyarakat anti NSU mengadakan protes di luar gedung pengadilan, sementara polisi menjaga ketertiban (JOHANNES SIMON / GETTY IMAGES)

Neo Nazi Diadili

Page 8: The Epoch Times Indonesia Edisi 301
Page 9: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013HIBURANwww.EpochTimes.co.id 9

Para bintang tampil trendi di gala penggalangan dana di Metropolitan Museum of Arts yang dikenal sebagai “pesta tahun ini.”

Pameran, mengeksplorasi dam-pak punk pada fashion kelas atas, yang terbuka bagi masyarakat umum pada 9 Mei setelah preview anggota pada 7 dan 8 Mei lalu.

Met Gala menampilkan per-campuran secara tradisional antara

bintang Hollywood, perancang busana, dan model top. Hal ini sebagian besar diatur oleh Anna Wintour, pemimpin redaksi ma-jalah Vogue. Dia mengenakan gaun hot-pink floral Chanel, yang menu-rutnya merupakan warna yang melambangkan gerakan punk.

Tema ketegangan melempar-kan beberapa orang dari parade fashion mereka. “Saya pikir (punk) begitu eklektik dan begitu asli,” katanya, “Dan mungkin hal itu me-wakili semacam keberanian ten-tang fashion.”

Associated Press turut mem-berikan kontribusi untuk laporan ini. (zzr)

Kontes kecantikan tertua dan terbesar di dunia membuat beberapa perubahan mendasar dengan memberikan kontri-busi bagi pengembangan kontestannya, dan Kanada berada di depan dalam memimpin jalan.

Kontes semacam ini memiliki tradisi panjang dengan menghar-gai sang pemenang dan “mem-buang” yang kalah. Ini telah

menjadi acara tunggal dengan tujuan tung-gal, dan prestasi individu menjadi tujuan menyeluruh.

Dan hal ini merupakan sesuatu yang ingin diubah oleh Ike Lalji, CEO dan ke-tua Miss World Canada.

Ketika ia mengambil alih kepemimpinan pada 2012, dia menghasut dua perubahan penting yang akan merevolusi cara kontes, pemenang, dan delegasi yang berhubungan satu sama lain serta banyaknya kegiatan amal yang mereka dukung.

“Satu hal yang membuat saya bangga adalah ketika saya datang ke kapal, saya membawa beberapa perubahan dengan ke-hadiran saya,” kata Lalji. “Kami adalah sa-tu-satunya kontes di dunia yang mengambil inisiatif tertentu.”

Inisiatif ini terdiri dari Pengembangan Program dan daftar nama Miss World Kana-da.

“Dalam kontes tradisional biasa, apa yang terjadi adalah para kontestan bersaing untuk apa yang Anda sebut kompetisi, me-reka memilih pemenang dan sisanya pulang. Jadi ketika saya mengambil alih, apa yang membuat saya bersemangat adalah dengan memberdayakan para perempuan muda un-tuk mencapai potensi penuh mereka,” kata Lalji.

“Namun kemudian saya bertanya-tanya apakah gadis-gadis ini yang melakukan kompetisi, setelah mereka pulang, apa yang benar-benar kita lakukan untuk memberda-

yakan mereka? Tidak banyak, kan? Semua pandangan dan kekaguman kita hanya di-curahkan untuk sang pemenang.”

Dengan pola pikir seperti itu, ia mengembangkan strategi untuk memung-kinkan kontestan dan mantan kontestan un-tuk mendapatkan manfaat dari menjadi kon-testan bahkan setelah mereka meninggalkan panggung kontes kecantikan.

Sebagai refleksi dari komitmen jangka panjang ini, masing-masing delegasi Miss World Kanada akan ditempatkan di daftar Miss World Kanada.

“Mereka mendapatkan rubrik tetap dalam organisasi ini, mereka mendapatkan e-mail mereka sendiri, mereka mendapatkan halaman Facebook mereka sendiri, dan ke-mudian mereka tinggal sebagai bagian dari kontes selama yang mereka inginkan,” tutur Lalji.

“Tahun lalu misalnya, di seluruh negeri kami memiliki kontestan dari tahun-tahun sebelumnya, dan tahun ini bekerja sama dalam proyek yang berbeda di seluruh ne-geri,” ujarnya tentang metode kontes yang telah bergeser fokusnya dari individu ke ni-la-nilai masyarakat di antara para kontestan.

“Ini adalah sesuatu yang baru, karena bi-asanya kontes sangat individualistis.”

Program Pengembangan

Sejarah panjang dan tingkat popularitas kontes menjadi kendaraan bagi keberhasilan perempuan muda yang terlibat. Menyadari dampak pada kehidupan para kontestan, dan yang lebih penting adalah kemampuan untuk menjadi pemimpin dalam komunitas mereka, Lalji juga menerapkan program untuk menumbuhkan keterampilan kepe-mimpinan.

“Kami adalah satu-satunya kontes di du-nia yang mengambil inisiatif – yang tidak banyak terjadi di kontes lainnya,” katanya, menambahkan bahwa negara-negara lain telah mengambil pemberitahuan dan me-nyatakan minatnya untuk mengikuti Kanada sebagai pemimpin dalam mengembangkan program serupa.

“Saya pikir itu adalah sesuatu yang ha-rus sangat kita banggakan – bahwa kita akan

mengadakan kontes pertama dan kita adalah orang Kanada,” katanya.

Program Pengembangan melibatkan pelatihan berkelanjutan oleh beberapa or-ganisasi kepemimpinan top dunia, termasuk Dale Carnegie Training. Pemimpin terkenal di pelatihan pengembangan pribadi seperti Deepak Chopra dan Anthony Robbins, ma-sing-masing dengan minat dalam mengem-bangkan generasi muda sebagai duta besar dunia, berkontribusi terhadap materi pela-tihan kepemimpinan yang sedang berlang-sung.

Cantik dengan Sebuah Tujuan

Sifat filantropi (saling mencintai di an-tara sesama manusia) dari kontes ini adalah salah satu segi yang membedakannya dari kontes sejenis lainnya.

“Ini bukan hanya tentang kecantikan dan model di atas panggung,” kata Lalji. “Yang menyenangkan adalah bahwa ini lebih filan-tropi dan kemanusiaan.”

“Ini merupakan sebuah kontes kecantik-an, jadi tentu saja kecantikan juga meru-pakan salah satu materi yang dibutuhkan, namun kita memiliki hal yang kita sebut kecantikan dengan sebuah tujuan.”

Sampai saat ini, Miss World Organiza-tion telah mengumpulkan lebih dari 500 juta dollar AS dalam kontribusinya untuk berbagai kegiatan amal termasuk Variety – The Children’s Charity, organisasi yang mengumpulkan dana untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Bagi Lalji, delegasi masa lalu seperti Nazanin Afshin-Jam, istri dari Menteri Per-tahanan Peter Mckay, menjadi contoh dari model Miss World Kanada.

“Dia bukan seorang pemenang, namun dia runner-up pertama. Tetapi bahkan se-bagai runner-up pertama, hari ini dia juga berjuang untuk hak asasi manusia dan semua kemelut ini.”

Upaya kemanusiaan tercermin kuat dalam beberapa kontestan tahun ini, seperti Anastasia Lin yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kebebasan beragama, dan Janelle MacMillan, sang juara dari anak-

anak kurang mampu yang dianugerahi Young Humanitarian of the Year oleh Palang Merah di Prince Edward Island pada 2011.

Miss World 2013 merayakan edisi ke-63

pada September di Jakarta, Indonesia, den-gan gala mahkota Miss World Kanada ber-langsung pada 9 Mei di River Rock Casino & Resort di Richmond, British Columbia. (osc)

Tidak Hanya Menonjolkan Wajah CantikTujuan Terpenting dari Kontes Kecantikan Dunia

Met Gala 2013Pesta Tahun Ini dari Metropolitan Museum of Arts

Aerosmith Batalkan Konser di Indonesia Terkait Masalah Kemananan

Mantan kontestan Miss World Kanada, Nazanin Afshin-Jam. (FREDERIC J. BROWN / AFP / GETTY IMAGES)

ZACHARY STIEBEREPOCH TIMES

JAKARTA, Indonesia (AP) - Aerosmith membatalkan pertunjukan di Indonesia setelah pihak berwenang men-gatakan mereka telah meng-gagalkan rencana pemboman yang menargetkan Kedutaan Myanmar.

Promotor konser, Ismaya Live, menyebutkan masalah ke-amanan sebagai alasan pembatal-an, namun tidak jelas ada hu-bungan apakah antara kedatangan Aerosmith dengan dugaan pem-boman Kedutaan Myanmar.

Band rock asal Amerika itu sebelumnya dijadwalkan tampil pada Sabtu (4/5) dengan tiket yang hampir terjual habis se-banyak 15.000 orang di ibukota Jakarta, kata Helmi Sugara, juru

bicara event organizer.Aerosmith mengucapkan

permintaan maaf terkait pem-batalan, dan juga mengatakan bahwa mereka berharap akan dapat menghibur para fans mereka di Indonesia suatu hari nanti. Namun hingga kini tidak ada indikasi mereka akan segera menjadwal ulang kedatangan mereka.

Pihak Kepolisian Indonesia mengatakan pada Jumat (3/5) bahwa mereka telah menangkap dua tersangka militan dan bom yang disita dari para tersangka yang berkomplot untuk meledak-kan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta guna memprotes per-lakuan Muslim di Myanmar.

Aerosmith memulai tur Asia-Pasifik pada April lalu dengan konser pertama mereka di Se-landia Baru dan beberapa acara di Australia. Mereka dijadwalkan untuk tampil pada Rabu (8/5) di Filipina. (zzr)

ASSOCIATED PRESS

RYAN MOFFATTEPOCH TIMES

Steven Tyler, sang vokalis band rock terkenal, Aerosmith, dikerumuni oleh wartawan saat berjalan ke van yang akan membawanya menuju bandara untuk terbang dari Melbourne ke Manila, Filipina, pada Minggu (5/5). Tyler dan rombongannya datang di sini sebagai bagian dari konser tur dunia band mereka. (AP PHOTO / BULLIT MARQUEZ)

Ketua kehormatan Beyonce, tiba di Metropolitan Museum of Art’s Costume Institute Gala untuk menghormati pameran museum terbaru bertajuk Punk: Chaos Couture pada 6 Mei 2013 di New York. (TIMOTHY A. CLARY / AFP / GETTY IMAGES)

Joseph Font dan Kate Mara menghadiri pameran Costume Institute Gala bertema PUNK: Chaos to Couture di Metropolitan Museum of Art pada 6 Mei 2013 di New York City. (LARRY BUSACCA / GETTY IMAGES)

Joseph Font dan Kate Mara menghadiri pameran Costume Institute Gala bertema PUNK: Chaos to Couture di Metropolitan Museum of Art pada 6 Mei 2013 di New York City. (LARRY BUSACCA / GETTY IMAGES)

Pemain ski dunia, Lindsey Vonn (kiri) dan pegolf Tiger Woods (kanan) tiba di Metropolitan Museum of Art’s Costume Institute Gala untuk menghormati pameran terbaru dari museum, Punk: Chaos to Couture, pada 6 Mei 2013 di New York. (TIMOTHY A. CLARY / AFP / GETTY IMAGES)

Aktris Jennifer Lawrence (kiri) dan Sarah Jessica Parker (kanan) tiba di Metropolitan Museum of Art Costume Institute gala, untuk menghormati pameran terbaru dari museum, Punk: Chaos Couture, pada 6 Mei 2013 di New York. (TIMOTHY A. CLARY / AFP / GETTY IMAGES)

Page 10: The Epoch Times Indonesia Edisi 301

09 - 15 Mei 2013BISNIS & EKONOMI www.EpochTimes.co.id10

Dua tenaga profesional pema-sa-ran di Brazil, terjun ke lapangan untuk

membuktikan bahwa kata-kata memiliki kekuatan bagi inspirasi perubahan posi-

tif dalam kehidupan manusia.

Rasanya, pagi itu seperti hari biasa-nya di persimpangan sibuk Camar-go Street dekat Butanta, São Paulo,

pada 22 Maret 2013. Kendaraan memadati jalan, karena saatnya orang-orang bergegas untuk pergi bekerja, berbaris memanjang antri di belakang lampu merah.

Tapi ada hal yang berbeda bagi Thiago Martins da Silva, seorang pedagang jalan-an yang telah 9 tahun menghabiskan pagi-nya berjualan permen bagi kendaraan yang berhenti sejenak menunggu lampu berubah menjadi hijau di persimpangan sibuk ini.

Pagi itu dia dapat menjual semua per-mennya dalam waktu kurang dari 3 jam, rekor waktu bagi Thiago yang biasanya bisa memakan waktu lebih dari 5 jam untuk menghabiskan persediaannya.

Terciptanya rekor penjualan ini adalah berkat perubahan kemasan permennya yang tidak biasa. Semua permen yang di-jual pagi itu dikemas dengan label yang bertuliskan kalimat lucu dan ilustrasi yang mendukung.

Inisiatif ini merupakan bagian dari

proyek yang dibuat oleh dua tenaga pema-saran profesional yang ingin membuktikan bahwa perkataan positif memiliki kekuatan untuk memengaruhi kehidupan masyarakat.

Will Ferrari Jr. (27) dan Alexande Freire (24) yang keduanya bekerja sebagai editor iklan, mendokumentasikan proyek ini dan mengunggahnya ke YouTube. Hingga kini telah disaksikan oleh sekitar 100 ribu pe-mirsa hanya dalam beberapa minggu.

“Dunia ini memiliki banyak peluang dan contoh kata-kata yang dapat mengubah kehidupan orang. Kami hanya ingin mem-buat kemungkinan lain,” kata Ferrari Jr. ke-pada reporter Epoch Times.

Sama untungnyaDengan berbagai ide kalimat, Ferrari Jr.

dan Freire mengeksplorasi berbagai tema yang akan membuat suasana hati orang-orang menjadi gembira. Mereka juga me-mutuskan untuk menghindari kalimat yang bisa menimbulkan perasaan iba ataupun bersalah pada pelanggan.

“Kami ingin orang-orang tersenyum saat itu dan terus tersenyum setelah lampu berubah menjadi hijau,” kata Ferrrari Jr.

“Ini adalah fakta baru dari dunia bisnis: solusi win-win. Jika setiap orang bisa diun-tungkan, mengapa tidak melakukannya?”

Kalimat-kalimatnya pendek dan lucu.“Saya menjual permen untuk mencip-

takan dunia yang bahagia, Anda senang, saya senang, dan dokter gigi Anda juga sangat senang,” tulis satu kalimat. “Permen ini seharga $ 100. Jika Anda tersenyum, maka saya akan memberikan diskon $ 99,” tu-

lis kalimat lainnya. “Saya telah mencetak warna keberuntungan, dan tidakkah Anda mau membeli sebungkus permen ini?”

Setelah menuliskan kata-katanya, me-reka mencarikan ilustrasi yang sesuai, se-hingga mereka meminta bantuan ilustrator Guilherme Cruz.

Bungkusan permen itu kemudian siap dengan frase-frase yang lucu, serta desain yang membawa sukacita kepada pembeli dan keuntungan kepada penjual.

Langkah berikutnya adalah menemu-kan penjual yang tepat, seseorang yang mereka pikir akan layak untuk mengambil keuntungan dari proyek tersebut.

“Kami berjalan-jalan di Sao Paulo, dan tidak begitu sulit untuk menemukan ven-dor,” kata Ferrari Jr. “Ketika kami bertemu dengan Thiago, kami terkesan.”

Tim kemudian mendokumentasikan penjualan permen Thiago pada 22 Maret pagi, dan mengunggahnya ke YouTube.

Pemasaran yang tidak menggangguFerrari Jr. menjelaskan bahwa “Candy

Project” (Proyek Permen) secara alami menyebar kepada para pengguna Internet, yang katanya adalah turunan dari pema-saran non-intrusif (pemasaran yang tidak mengganggu).

“Internet menyediakan banyak yang seperti ini. Ketika seseorang melihat se-buah iklan di situs, itu karena mereka se-dang mencarinya. Jika seseorang sedang mencarinya, maka ia akan muncul, dan menjadi hiburan,” tuturnya.

“Proyek ini, berbicara tentang periklan-

an, merupakan bagian dari proses itu.”Ferrari Jr. menunjukkan, bahwa Thiago

telah menjual permen selama bertahun-tahun. Proyek ini memungkinkan dia un-tuk menambahkan sentuhan yang menye-nangkan dalam kehidupan pelanggannya, dirinya sendiri, dan orang lain yang terlibat dalam proyek ini.

“Dampak di internet, jejaring sosial adalah positif dengan cara seperti itu, dapat menginterupsi kami dalam waktu singkat.”

Sikap yang membantuFerrari Jr. senang terhadap respon video

dan komentar yang diberikan orang tentang proyek itu.

Eduardo Cabral, pencipta situs web Communicators.info, sebuah blog Brasil

yang populer seputar tentang komunikasi, menyebut proyek Ferrari Jr. dan Freire se-bagai “kaya kreativitas”.

“Kekuatan kalimat yang dibuat para editor iklan membuat banyak orang terta-wa dan menikmati hal yang hasilkan oleh perubahan suasana hati, merogoh ke dalam saku mereka dan menemukan beberapa koin untuk membantu Thiago, sehingga mengurangi beban kerjanya hanya menjadi 3 jam,” tulis Carbal.

Terlebih lagi, membuat pencipta proyek Ferrari Jr. dan Freire bersyukur mengetahui bahwa mereka telah mewujudkan proyek itu dari teori ke praktek dan membuat perubahan positif dalam kehidupan se-seorang. (tam)

Kekuatan Kata-Kata

ASSOCIATED PRESS

“Saya menjual permen untuk menciptakan sebuah dunia yang bahagia, Anda bahagia, saya bahagia, dan dokter gigi Anda juga bahagia,” bunyi tulisan yang tertera di label sebuah produk marketing untuk membuktikan kekuatan kata-kata menginspirasi perubahan positif dalam kehidupan manusia. (WILL FERREIRA JR. / ALEXANDRE FREIRE)

Kebun Anggur Tiongkok Ancam Habitat Panda

Seiring pesatnya industri anggur di Tiongkok, para pejabat komunis

amat bersemangat mempromosikan pengembangan kebun-kebun anggur dengan mengorbankan wilayah

habitat panda liar.

Di Provinsi Sichuan dan Shaanxi misalnya, terdapat lebih dari 1.600 panda raksasa di hutan, namun

pemerintah berencana untuk memperluas perkebunan anggur yang tumbuh daerah ini dan wilayah lainnya di Tiongkok. Misalnya yang baru-baru ini dilaporkan surat kabar Wenweipo, Departemen Ilmu dan Teknolo-gi telah menyetujui rencana $ 3 juta untuk mempromosikan penanaman anggur di Prefektur Ningxia.

Lee Hannah, seorang ahli perubahan

iklim dari AS, telah menemukan dalam stu-dinya baru-baru ini bahwa efek pemanasan global menyebabkan anggur cocok dibudi-dayakan di wilayah yang menjadi habitat alami panda. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa pada tahun 2050, 25-73 persen lahan anggur yang tumbuh saat ini, tidak akan lagi mampu menghasilkan anggur.

“Percaya atau tidak, Tiongkok meru-pakan negara yang paling cepat mengem-bangkan wilayah kebun anggur produktif di dunia,” tulis Hannah di blog Conserva-tion International. “Mereka dengan agresif membeli produksi anggur (wine) dan perkebunan anggurnya, sehingga daerah perkebunan kelas atas menaikkan harga keduanya. Karena gaya hidup kelas atas terhadap anggur ini telah mencapai kelas menengah di Tiongkok, maka permintaan dipastikan akan melonjak.”

“Banyak permintaan yang nantinya akan dipenuhi oleh impor, namun Tiongkok memiliki wilayah yang cocok untuk perke-bunan anggur dan produksi akan berawal di sana juga. Daerah-daerah yang akan

menjadi perkebunan anggur berada di pe-gunungan yang sama dengan habitat panda raksasa, sehingga ekspansi anggur di Tiong-kok mungkin memiliki dampak bagi hewan yang bisa dibilang paling ikonik di dunia.”

Menurut South China Morning Post, Prefektur Otonomi Ganzi Tibet, di Sichuan, banyak petani setempat tidak yakin tum-buhnya anggur di daerah itu, meskipun promosi besar-besaran berasal dari ide pe-jabat. Sementara itu pihak berwenang telah membersihkan kawasan hutan bagi perke-bunan anggur.

“Antusiasme mereka tinggi dan beram-bisi besar,” kata ahli pemeliharaan anggur Pu Biao, dari Universitas Pertanian Si-chuan, kepada South China Morning Post. “Bagi banyak pejabat, tumbuhan anggur tampaknya menjadi jalan pintas yang sem-purna untuk pembangunan ekonomi.”

“Namun saya mengatakan kepada me-reka bahwa perkebunan dalam skala be-sar tidak cocok di daerah pegunungan Si-chuan. Apakah mereka mendengarkannya atau tidak, ada di luar kendali saya.” (tam)

Seekor panda raksasa memanjat pohon dipusat riset Bifengxia setelah terjadi gempa 7 Skala Ritcher di Provinsi Sichuan pada 20 April 2013. Penguasa Tiongkok mendirikan perkebunan anggur di habitat panda, dan studi baru-baru ini menunjukkan bahwa hutan-hutan ini ideal bagi pertumbuhan anggur akibat perubahan iklim. (AFP/GETTY IMAGES)

Meskipun Ada Rintangan, Pasar Properti Kuba Terus Berdengung

Dalam beberapa hal, kantor properti Yosuan Crespo mung-

kin serupa dengan yang Anda temu-kan di New York, London atau Tokyo.

Di dalamnya tergantung sejumlah poster properti yang menarik, arus pembeli dan penjual berlalu lalang

disertai bunyi ketukan konstan tombol komputer.

Tetapi markas Yosuan di kawasan trendi Vedado, Havana pusat, sebe-narnya adalah beranda depan milik

orang lain. Komputer yang terkoneksi de-ngan internet mengeluarkan bunyi berderit, Yosuan dengan hati-hati mengatakan bah-wa dia tidak berprofesi sebagai broker, karena pekerjaan itu secara teknis masih ilegal.

Sungguh membingungkan, terkadang pasar properti yang janggal muncul dalam kurun satu setengah tahun sejak Presiden Raul Castro mengesahkan penjualan rumah pribadi di negara pulau yang berpaham Ko-munis, untuk pertama kalinya dalam lima dekade.

Ketika perdagangan di rumah kini telah dilegalkan, namun tidak bagi orang yang membawa pembeli bersama dengan calo-nya. Pemerintah masih belum menjanjikan untuk melegitimasi broker, yang sebagian besar masih beroperasi secara gelap.

Ini adalah kisah yang khas dari refor-masi ekonomi ala Castro, yang sering kali meninggalkan sedikit ruang bagi jenis perantara dan jasa lainnya yang membantu pasar kerja.

Pemimpin Kuba juga telah melegalkan pasar mobil bekas, tetapi bukan hak untuk membuka usaha. Kebijakan reformasi telah memicu meledaknya restoran dan kafe swasta di seluruh Kuba, namun pemerintah masih belum memberikan mereka akses ke pedagang besar yang bisa menyuplainya dengan baik.

Yosuan menyiasati pelarangan broker dengan beroperasi sebagai seorang pro-

grammer komputer berlisensi dan foto-grafer. Ia membantu kliennya untuk me-masukkan properti mereka di web portal, memproduksi poster properti yang dita-warkan dengan memasang di kantornya dan menawarkan jasa foto digital bagi penjual. Dia mengaku tidak membebankan biaya komisi.

Biaya yang ditarik Yosuan hanya beber-apa dolar saja, tapi dia mengaku mendapat banyak permintaan, dan memperkirakan “bisnis emperannya” bisa mencapai 30 hingga 40 pelanggan per hari, dan menye-butnya sebagai EspacioCuba. Jasanya ini telah memiliki 2.500 pendaftar saat ini, dan telah membantu menjual sekitar 250 pro-perti sejak dibuka pada Januari 2013.

“Saat ini kami sangat senang,” kata Yosuan, ahli komputer 28 tahun yang ber-pakaian rapi dengan rambut cepak, tapi ia menambahkan bahwa pasar akan diuntung-kan jika pemerintah melegalkan percaloan.

Pasar juga masih kekurangan sistem yang bisa menerapkan hipotek, kemudah-an iklan penjualan potensial, dan yang ter-penting, kelas menengah dengan sumber daya belinya.

Namun demikian penjualan tetap saja ramai, sebanyak 45.000 rumah telah ber-pindah tangan dalam delapan bulan perta-ma setelah Raul Castro mengesahkan pasar properti pada November 2011, demikian menurut statistik terbaru dari pemerintah.

Harga untuk properti terpilih menan-jak secara mengejutkan: Salah satu listing Havana milik Yosuan menawarkan rumah bergaya kolonial dan memiliki lantai atas dengan tiga kamar tidur, tiga kamar mandi dengan tangga marmer yang anggun serta teras berpilar biru, harga yang ditawarkan sebesar $ 250.000, bandingkan dengan gaji rata-rata penduduk yang hanya sekitar $ 20 per bulan.

Menurut beberapa orang di pengasing-an, para ekonom dan broker resmi menga-takan, sebagian besar uang itu berasal dari luar negeri, beberapa di antaranya adalah kesepakatan di bawah-meja yang tidak memiliki perlindungan hukum dan berten-tangan dengan hukum Kuba terhadap kepe-milikan properti bagi orang asing.

Di Florida selatan, sebuah basis komu-nitas imigran Kuba terbesar, menyimpan banyak kisah orang membeli rumah untuk

keluarganya yang masih tinggal di negara itu, atau menggunakan kerabatnya sebagai tameng dari pembelian mereka.

“Saya menyadari beberapa orang telah membeli properti di Kuba,” kata Carlos Saladrigas, wakil ketua Kelompok Studi Kuba, yang mengadvokasi hubungan lebih erat antara AS dan Kuba sebagai cara untuk mempromosikan demokrasi.

“Dan (ada) banyak orang yang membia-yai usaha kecil di Kuba yang sebenarnya dimiliki oleh keluarga mereka,” katanya.

Hukum Kuba menyebutkan hanya pen-duduk tetap yang berhak membeli properti, sehingga setiap transaksi yang melibatkan orang luar diambil alih melalui perwakilan. Terkadang uang tunai ditransfer ke Kuba. Di lain waktu, uang berpindah tangan ke rekening luar negeri.

Seorang ekonom Kuba yang berpenga-laman di pasar properti, setuju bahwa ke-hadiran dana asing adalah “signifikan”, meskipun jumlah yang pasti tidak ada. Dia menolak disebut namanya karena ti-dak memiliki wewenang berbicara kepada wartawan.

Maria Isabel Alfonso, seorang penga-

singan Kuba yang mengajar di Universitas St. Joseph, New York, mengatakan ba-nyak warga Kuba baru-baru ini berimigrasi karena alasan ekonomi daripada politik, dan membeli properti adalah salah satu cara bagi mereka untuk mempertahankan hubungan dengan tanah kelahirannya.

“Selama bertahun-tahun saya telah mencoba mengatasi perasaan kehilangan koneksi dengan Kuba,” katanya.

Ada jalan keluar yang lebih praktis bagi orang yang tidak bisa meninggalkan pulau itu. Bagi pasangan yang telah bercerai tetap berada dalam satu atap selama bertahun-tahun, juga ada beberapa generasi yang hidup bersama dalam satu atap. Namun kelonggaran untuk melakukan jual beli ini telah memberikan sebuah opsi lain.

Seorang pemilik rumah yang telah di-jual, Milu Selis, membutuhkan rumah untuk hidup sendiri. Lalu, ia dan seorang kera-batnya menjual tempat mereka di Vedado, akhirnya masing-masing membeli sebuah apartemen yang lebih kecil.

“Ini sangat memudahkan dalam ma-salah membagi harta,” katanya. “Membuat hidup lebih mudah.”

Selis dan lainnya mengatakan, tak di-sangka masalah ini mudah untuk dinavi-gasi birokrasi, dengan bukti transfer yang berlangsung dalam beberapa hari, dan pa-jak 4 persen dikenakan baik pada pihak pembeli dan penjual.

Beberapa memperingatkan, bahwa ca-lon pembeli harus waspada karena pasar properti Kuba jauh dari transparan. Mereka mengatakan, membeli dengan nama orang lain tanpa perlindungan hukum secara in-heren berisiko, terutama karena banyak ban-gunan rumah yang rusak parah. Sementara itu, rumah-rumah mewah di Havana masih tetap menjanjikan uang besar, namun bagi harga properti yang kurang menggiurkan, harga mulai stagnan atau menurun.

“Ini adalah pasar yang sangat dini, sangat tidak sempurna, dan akan menjadi sangat sulit akibat mendapat pasokan dan permintaan riil di sana,” kata Joseph Scar-paci, seorang profesor pemasaran di West Liberty University, West Virginia, yang mempelajari Kuba. (tam)

TICIANE ROSSI EPOCH TIMES

SALLY APPERT EPOCH TIMES

KIRI: Tampak dalam foto, Estrella Diaz duduk disebelah papan iklan buatan sendiri yang menjual rumah miliknya pada 19 April 2013, di Havana, Kuba. Membingungkan, terkadang pasar properti yang janggal muncul dalam satu setengah tahun ini, sejak Presiden Raul Castro melegalkan penjualan rumah pribadi untuk pertama kalinya dalam lima dekade. Pasar masih belum memiliki sistem yang bisa menerapkan hipotek, yang berarti mudahnya penjualan iklan potensial, dan yang terpenting, kelas menengah dengan kemampuan daya belinya. (AP PHOTO)KANAN: Dua perempuan memegang poster iklan jual atau sewa properti di Havana, Kuba. (APPHOTO)