step 1 lbm 3 blok 22
TRANSCRIPT
STEP 1 LBM 3 BLOK 22
1. Retraksi subcostal
- Tarikan otot otot bantu pernafasan subcostal (bawah tulang dada )
1. Wheezing
- Suara yang bernada tinggi tang terjadi akibat saluran nafas yang sempit biasanya terjadi pada penderita bronkitis dan asma
- Suara tambahan yang terjadi pada saat proses ekspirasi atau inspirasi
1. Floating maxilla
- Lepasnya maxila dari tulang cranium
1. Nafas cuping hidung
- Susah bernafas, cupingnya bergerak waktu inspirasi
- Kuat inspirasinya
1. Luka laserasi
- Luka pada kulit yang sobek, biasanya sifatnya dangkal, tampak terdapat sayatan kecil pada permukaan kulit.
STEP 2
1. Apa yang menyebabkan pasien tersebut mengalami penurunban kesadaran2. Mengapa dokter memberi suntikan adrenalin padahal denyut nadinya tinggi
3. Tanda tanda floating maxilla
4. Tanda dan gejala sesak nafas atau gangguan pernafasan
5. Penatalaksaan pasien pada skenario
6. Apa dignosa dari kasus
7. Bagaimana hubungan fraktur dan gannguaan pernafasan serta penurunan kesadaran
8. Mekanisme fase ekspirasinya memanjang
9. Sesak nafas pada skenario karena asma atau karna etiologinya yang jatuh
10. Apa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa
11. pengaruh pemberian adrenalin terhadap penderita asma
12. obat lain untuk sesak nafas selain adrenalin
13. penatalaksanaan floating maxila
STEP 3
1. Apa yang menyebabkan pasien tersebut mengalami penurunban kesadaran
Karna KUnya jelek
Mempunyai riwayat asmaketika terkena trauma pasien kaget memicu nadi cepat, terjadi nafas cuping hidung
Ada sumbatan di hidung, fentilasinya tersumbat terdapat udem juga
1. Mengapa dokter memberi suntikan adrenalin padahal denyut nadinya tinggi
Untuk mengenmbalikan detak irama jantung
Berfungsi untuk relaksasi, mengandung histamin meningkatkan permeabilitas
Membuka jalan nafas, Memicu kerja bronkus
1. Dosis adrenalin ( LI )2. Perbedaan diastol dan sistol yang terlalu jauh, pengaruhnya apa
1. Tanda tanda floating maxilla
Dislokasi
Adanya pergerakan rahang maxilla yang abnornal
Rasa sakit pada saat di gerakan
Nyeri tekan
Terdapat udem
Adanya pembengkakan pada lokasi floating
Terdapat perubahan warna
Terdapat luka
rjadi maloklusi
1. Tanda dan gejala sesak nafas atau gangguan pernafasan
Peningkatan jumlah frekuensi nafas
Dewasa : lebih dari 20x per menit
Anak : lebih dari 30x per menit
Bayi : lebih dari 40x permenit
Kebirauan sekitar bibir dan ujung jari Wheezing
Sesak nafas
Kesulitan bicara
Mengalami kebingungan, gelisah, cemas
Letarki : kesadarannya menurun
Nyeri pada proses pernafasan
Pernafasannya meningkat
Bronkus mengalami peradangan dan penyempitan
Mengalami sianosis
1. Penatalaksaan pasien pada skenario
Memperbaiki jalan nafas ( di lihat bila kesulitan bernafas ) pasien di dudukkan, di kasi oksigen, bila ada perdarahan pada hidung di tampon ( di rendam adrenalin, di taruh di post nasal dan jika perlu di gunakan jahitan hemostasis sementara ) , di jahit
sementara, menyembuhkan laserasinya. Setelah luka sembuh yang mengalami dislokasi di fiksasi
Sebelum Di operasi bila pasien sadar di lakukan general anastesi, pasien di intruksikan untuk berkumur dengan klorhexidin 0,5 % atau larutan garam 2% atau berkumur dengan aquades
Cagah dan kontrol shok, Kontrol trauma ( enggar )
Miringkan posisi pasien agar tidak menelan muntahnya, jangan terburu2 mengembalikan posisi pasien
Di beri oksigen dan obat obatan (NADIA )
1. Tindakan yang di lakukan à terapi cairan
2. Monitoring à jantung dan respirasi ( NADIA )
1. Apa dignosa dari kasus
Le fort 1 ( adanya ketidak stabilan gigi insisivus dgn hidung )
Le fort 2 ( sampai ke hidung, udem )
1. Bagaimana hubungan fraktur dan gannguaan pernafasan serta penurunan kesadaran
Adanya fraktur menimbulkan udem, di tambah gangguan asma, saat posisi jatuh bisa kemasukan benda asing
Sindom kompatemen à di sebabkan edema ( ANYAK )
10. Mekanisme fase ekspirasinya memanjang
Mempunyai riwayat asma, terdapat penyempitan di daerah bronkus, inspirasinya panjang dan cepat, ekspirasinya sulit
11. Sesak nafas pada skenario karena asma atau karna etiologinya yang jatuh
Shock à asmanya kumat
12. Apa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa
Photo thorax Panoramik ( maxilla )
Ct scan (maxilla )
13. pengaruh pemberian adrenalin terhadap penderita asma
meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga oksigen dan darah yang mengalir lancar
14. obat lain untuk sesak nafas selain adrenalin
kortikosteroid guterol
metaproterenol
pirbuteron
acetate
aminophilin
isoprenamin
15. penatalaksanaan floating maxila
di bedah untuk di fiksasi di perlukan trakeostomi jika tidak dapat melepatkan himpitan fraktur, edemaglotis,
cedera berat dengan kehilangan banyak jaringan.