skripsi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... ·...

108
STRATEGI RADIO KOMUNITAS ISLAM DALAM MEMPEROLEH SIMPATI PENDENGAR (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) O l e h Alif Wiji Prahara Wati NIM: 61211006 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: vandat

Post on 14-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

STRATEGI RADIO KOMUNITAS ISLAM

DALAM MEMPEROLEH SIMPATI PENDENGAR

(Studi pada Radio Dais 107.9 FM)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

O l e h

Alif Wiji Prahara Wati

NIM: 61211006

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : Lima (5) eksemplarHal : Persetujuan Naskah Skripsi

KepadaYth. Dekan Fakultas DakwahIAIN Walisongo SemarangDi Semarang

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya,

maka kami menyatakan bahwa skripsi saudari:

Nama : Alif Wiji Prahara WatiNim : 61211006Fak/ Jurusan : Dakwah/ Komunikasi dan Penyiaran IslamJudul Skripsi : Strategi Radio Komunitas Islam Dalam Memperoleh

Simpati Pendengar (Studi pada Radio Dais 107.9 FM)

Dengan ini telah kami setujui, dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas

perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Semarang, 24 Desember 2010

Pembimbing,

Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi & tata tulis

Dra. Hj. Umul Baroroh, M. Ag Dra.Hj. Amelia Rahmi, M.PdNIP. 1966 0805 199101 2001 NIP. 1966 0209 199303 2003

Page 3: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

iii

SKRIPSISTRATEGI RADIO KOMUNITAS ISLAM

DALAM MEMPEROLEH SIMPATI PENDENGAR(Studi pada Radio Dais 107.9 FM)

Disusun olehAlif Wiji Prahara Wati

61211006

Telah Dipertahankan di Depan PengujiPada tanggal 29 Desember 2010

Dan Dinyatakan Telah Lulus Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji /Dekan Anggota PengujiPenguji I

Drs. H. Nurbini. M.S.I H. M. Alfandi. M.AgNIP. 19680918 199303 1 004 NIP. 19710830 199703 1 003

Sekretaris Dewan Penguji/ Penguji IIPembimbing

Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.Pd Drs. Najahan Musyafak, M.ANIP. 19660209 199303 2 003 NIP : 19701201 199503 1 001

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Umul Baroroh. M.Ag Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.PdNIP. 19660508 199101 2 001 NIP. 19660209 199303 2 003

Page 4: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

iv

MOTTO

t̀Burö@©. uq tG tƒ’n? tã«!$#uq ßgsùÿ¼ çmç7 ó¡ ym4¨b Î)©!$#à÷Î=» t/¾Ín Ì• øBr&4ô‰s%Ÿ@yèy_ª!$#Èe@ä3 Ï9&ä óÓx«#Y‘ô‰s%

dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akanmencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-

tiap sesuatu . (At Thalaaq:3) (Depag RI, 2005: 281)

Page 5: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

v

PERSEMBAHAN

Untaian kata takkan mampu melukiskan kebahagiaan atas segala rahmat,

hidayah serta karuniaMu, hingga tersusun sebuah karya sederhana ini. Dengan

kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada:

1. Bapa Pujadi S.Pd terima kasih atas nasehat dan bimbingannya, noke tidak

akan mudah menyerah dalam menghadapi apapun.

2. Mama Kholisah tersayang, terima kasih untuk kasih sayang yang tak pernah

usai, yang selalu setia mendengarkan keluh kesahku, tanpa doa restumu noke

tidak mungkin bisa menyelesaikan skripsi ini.

3. Adik-adikku Fuani TikaWati Maghfiroh yang senantiasa memberikan

semangat dan doanya, untuk Adik Mungilku Durrotun Nafisa coletahan

lucumu sangat menghibur di kala penulis jenuh.

4. Keluarga besarku, Mbah Kakung, Mbah Uti, Om sikin, Mba Atin, Om Fajar,

Om Pri dan Mba Tantri terima kasih atas dukungan dan doanya.

5. Para bidadari Uus, Niat, Iim, Aina, Della, and Faiz, teman-teman E.17 terima

kasih atas motivasi dan doanya

Page 6: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

vi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian maupun yang belum /

tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 24 Desember 2010

Deklarator,

Alif Wiji Prahara WatiNIM: 61211006

Page 7: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

vii

ABSTRAKSI

Skripsi Strategi Radio Komunitas Islam Dalam Memperoleh Simpati

Pendengar (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) merupakan penelitian yang

mencoba menjabarkan tentang strategi radio komunitas Islam melalui salah satu

media yang di milikinya yaitu Radio Dais. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kualitatif, penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan

metode analisis deskriptif dalam analisis datanya.

Strategi merupakan pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk

mengembangkan sebuah organisasi. Pilihan-pilihan tersebut diintegrasikan dan

dikoordinir kemudian dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti (core

competence) untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap Radio Dais, ditemukan

tiga strategi utama yang digunakan Dais melalui salah satu media dakwahnya

tersebut, yakni; Strategi Komunikasi, Strategi Penyiaran Radio, Strategi

Pemasaran.

Penulis berharap agar karya sederhana ini bermanfaat dalam

pengembangan Ilmu Dakwah sekaligus Dakwah Islamiyah itu sendiri.

Page 8: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

viii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan

kepada Rasulullah SAW, para kerabat, sahabatnya dan para pengikutnya hingga

hari akhir nanti.

Skripsi yang berjudul Strategi Radio Komunitas Dalam memperoleh

Simpati Pendengar (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) ini, disusun guna

melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Walisongo Semarang.

Dengan selesainya penulisan Skripsi ini penulis menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Dr. Muhammad Sulthon, M.Ag selaku Dekan fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Dra. Hj. Umul Baroroh M.Ag dan Dra. Hj. Amelia Rahmi M.Pd selaku

pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Segenap Dosen dan asisten dosen serta Civitas Akademika Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo yang telah memberi ilmunya baik langsung maupun tidak

langsung demi terselesainya penulisan Skripsi ini.

4. Menejemen Radio Dais terutama Drs. H. Karno MH selaku Direktur

Operasional yang telah bersedia meluangkan waktu untuk wawancara dan

menyediakan beberapa data yang diperlukan dalam penelitian ini.

5. Mama, Bapa tercinta yang menjadi spirit terbesar dalam hidupku, yang tak

pernah letih memotivasi dan selalu setia menemani noke dalam kondisi

apapun.

6. Sahabat terbaikku di dunia Ezta, Para bidadari E.17 (Uus, Niat, Iim, Aina,

Della and Faiz) dan teman-teman angkatan KPI 2006 Tia ayoo semangat

Page 9: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

ix

ngerjain skripsinya biar cepet dapet baby, Cha’, Hani, Ina, Nana, Olip, Fitri,

Zizah, Paduka Labib, Rohmah, Nyak Risa, Hima, Indra, Parukhi, mbak Asna,

Bintang ma Farih. Buat mas Toni, mas Mingkik matur nuwun tuk segala

bantuannya.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain

untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi do’a semoga Allah SWT

membalas semua amal kebaikan mereka. Amin.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya, namun penulis berharap

semoga skripsi ini dapat membawa berkah dan manfaat terutama bagi penulis

sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

Semarang, 23 Desember 2010

Penulis,

Page 10: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN ........................................................................................... iii

PERNYATAAN .......................................................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

ABSTRAKSI ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................. 6

1.4 Tinjauan Pustaka.................................................................. 6

1.5 Metode Penelitian ................................................................ 8

BAB II STRATEGI DAN DAKWAH MELALUI RADIO KOMUNITAS

2.1 Tinjauan Tentang Strategi .................................................... 14

2.1.1 Pengertian Strategi ....................................................... 14

2.1.2 Strategi Komunikasi ..................................................... 15

2.1.3 Strategi Penyiaran Radio .............................................. 17

2.1.4 StrategiPemasaran..................................................... ..... 26

2.2 Tinjauan tentang Radio Komunitas ...................................... 30

2.2.1 Pengertian Radio Komunitas ....................................... 30

2.2.2 Tujuan Radio-Radio Komunitas……………….... ........ 30

Page 11: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

xi

2.2.3 Syarat Radio Komunitas………………………….. ...... 31

2.2.4 Prinsip-prinsip Radio Komunitas………………….. ..... 32

2.2.5 Sumber Daya Manusia (SDM) Radio Komunitas.......... 32

2.3 Tinjauan Tentang Pendengar................................................ 34

2.3.1 Pengertian Pendengar ................................................... 34

2.3.2 Identifikasi Target Pendengar ...................................... 34

2.4 Dakwah Melalui Radio Komunitas....................................... 34

BAB III STRATEGI RADIO KOMUNITAS DAIS

3.1 Gambaran Umum Tentang Radio Komunitas Dais ................. 38

3.1.1 Sejarah berdirinya Dais ................................................ 39

3.1.2 Visi dan Misi................................................................ 41

3.1.3 Tujuan Radio Dais........................................................ 42

3.1.4 Program Radio Dais………………………………….... 42

3.1.5 Struktur Organisasi Radio Dais……………………... ... 45

3.2 Strategi Radio Dais dalam Memperoleh Simpati

pendengar.................................................................. ............... 49

3.2.1 Strategi komunikasi ...................................................... 50

3.2.2 Strategi Penyiaran Radio............................................... 52

3.3 Strategi Pemasaran..................................................................... 60

BAB IV ANALISIS STRATEGI RADIO DAIS DALAM

MEMPEROLEH SIMPATI PENDENGAR

4.1 Faktor Internal dan Eksternal Radio

Dais............................................................................................ 64

4.2. Strategi Komunikasi............................................................... 67

4.3 Strategi Penyiaran Radio ......................................................... 71

4.3.1 Analisis Perencanaan Program.................................... 72

4.3.2 Analisis Produksi........................................................ 76

Page 12: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

xii

4.3.3 Analisis eksekusi program .......................................... 78

4.3.4 Analisis Evaluasi ........................................................ 79

4.4. Strategi Pemasaran................................... ............................... 80

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan............................................................................. 93

5.2 Saran-saran/Rekomendasi ....................................................... 94

5.3 Penutup................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perkembangan media penyiaran di Indonesia saat ini tergolong pesat

dengan banyaknya bermunculan lembaga televisi dan radio. Khalayak

mendapatkan banyak alternatif siaran televisi dan radio untuk mendapatkan

informasi, pendidikan dan hiburan. Akan tetapi, lembaga stasiun penyiaran

televisi dan radio tersebut sebagian besar berupa lembaga penyiaran swasta

komersial yang lebih menekankan pada keuntungan finansial (profit oriented),

sehingga materi siaran lebih banyak berupa hiburan, iklan dan sangat sedikit

memberikan materi tentang pendidikan masyarakat. Lembaga penyiaran

publik seperti RRI dan TVRI seharusnya mewadahi kebutuhan komunikasi,

informasi dan pendidikan masyarakat. Akan tetapi selama pemerintahan Orde

Baru justru lebih banyak menyuarakan kepentingan pemerintah (penguasa).

Menurut Hadi, salah satu bentuk media massa yang potensial untuk

mendukung pemberdayaan masyarakat adalah radio. Media siaran ini

memiliki kemampuan tinggi untuk mengantar dan menyebarkan pesan-pesan

pembangunan secara cepat dan serentak kepada khalayak luas, yang berada di

tempat yang terpencar, tersebar luas, sampai ke tempat-tempat jauh terpencil

dan sulit dicapai angkutan umum (Hadi, http://wikipedia.org.wiki//, akses

20/03/2010).

1

Page 14: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

2

Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002

tentang Penyiaran, lembaga penyiaran dibagi menjadi, lembaga penyiaran

komunitas, lembaga penyiaran publik, swasta dan berlangganan. UU

Penyiaran memberikan kewenangan terhadap komunitas untuk

menyelenggarakan penyiaran, asalkan memenuhi ketentuan bahwa siaran

komunitas tersebut bersifat independen, tidak komersial, dengan daya pancar

rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan

komunitasnya.

Penyelenggaraan penyiaran komunitas ditujukan untuk mendidik dan

memajukan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan, dengan melaksanakan

program acara yang meliputi budaya, pendidikan, dan informasi yang

menggambarkan identitas bangsa. Sebagai media siaran yang diselenggarakan

dari, oleh dan untuk komunitas itu sendiri, seyogyanya radio komunitas dapat

berperan maksimal sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan yang

dibutuhkan (Hadi, http://wikipedia.org.wiki//, akses 20/03/2010).

Selain itu karakter dari lembaga penyiaran komunitas adalah

hubungan langsung dan intensif antara lembaga penyiaran dengan komunitas,

serta adanya partisipasi anggota komunitas dalam perencanaan program,

produksi, pembiayaan, dan dalam mengevaluasi kinerja lembaga penyiaran.

Maka di introduksilah konsep local consultative forum atau community based

communication center. Forum warga untuk membahas segala sesuatu yang

berkaitan dengan kehidupan komunitas (Sudibyo, 2004 : 235).

Page 15: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

3

Dunia radio saat ini didominasi oleh siaran yang lebih menonjolkan

informasi/berita (news) dan hiburan (entertainment). Akibatnya masyarakat

dilayani oleh media yang isi siarannya berorientasi pada keuntungan finansial

tanpa mempertimbangkan aspek moral, etika, budaya, dan kepribadian

masyarakat. Meskipun ada program bernuansakan pendidikan dan agama,

prosentasenya masih di bawah 10%. Bahkan di bulan Ramadhan pun, acara

berorientasi hiburan mendominasi di semua televisi dan radio. Dominasi radio

komersial juga mengakibatkan termarginalnya lembaga lain, khususnya radio

komunitas. Padahal lembaga ini memiliki potensi dan andil yang cukup besar

dalam membentuk kepribadian manusia (Musyafak, 2009: 2).

Selain dengan dominasi radio komersial, umat Islam juga dihadapkan

pada mengudaranya radio non muslim baik secara legal maupun ilegal yang

menyampaikan misinya. Hal ini tentunya menjadi tantangan dakwah yang

tidak boleh diabaikan begitu saja. Oleh karena itu kehadiran radio dakwah

yang bisa memberikan pencerahan kepada umat sangat diperlukan.

Di Ibukota Jawa Tengah sudah sangat banyak stasiun radio. Ini

memberi indikasi bahwa radio mendapat tempat di hati masyarakat, karena

Semarang mayoritas penduduknya beragama Islam, tentu menjadi

pertimbangan tersendiri bagi radio-radio yang ada, sehingga acara-acara yang

disajikan tidak lepas dari masalah keagamaan khususnya siaran dakwah Islam.

Kini hadir satu lagi media broadcast yang merupakan kebanggaan tersendiri

bagi umat Islam yaitu, Radio Dais yang mengusung motto “Terdepan Dalam

Dakwah Dan Nada yang didirikan pada tanggal 22 September 2006.

Page 16: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

4

Tumbuhnya media Islam tersebut diharapkan dapat menjalankan aktifitas

dakwahnya dalam memberdayakan umat Islam. Seiring dengan perkembangan

waktu dan semangat dakwah, Radio Dais mengalami kemajuan pesat.

Awal mula didirikannya radio ini adalah atas dasar berdirinya Masjid

Agung Jawa Tengah, kurang lengkap rasanya jika tidak didirikan media

penyiaran yang menunjang syiar Islam. Radio yang bertujuan menyiarkan

dakwah Islam, di tengah hiruk-pikuk tayangan televisi yang mulai dirasakan

kemadharatannya, dan selalu berusaha menjadi terdepan dalam

menyampaikan nada dan dakwah kepada umat Islam. Oleh karena itu, di

dirikan Radio Dais (Dakwah Islam). Radio terletak tepat di dalam Menara Al

Husna Masjid Agung Jawa Tengah. Radio ini memberikan berbagai macam

informasi agama, sosial, ekonomi dan hiburan yang Islami.

Dalam penyiarannya, Radio Dais bukanlah media massa yang netral

akan tetapi lebih memihak dan membela umat Islam. Di samping itu Radio

Dais bukanlah lembaga atau organisasi yang berorientasi kepada keuntungan

materi semata, namun lebih bersifat sosial dan semata - mata untuk melakukan

syi’ar dakwah Islamiyah di era informasi.

Dakwah Radio Dais dengan memanfaatkan ruang publik melalui

media radio juga menemui berbagai tantangan. Selain harus bersaing dengan

radio komersial maupun radio komunitas yang lain untuk menarik perhatian

pendengar yang heterogen, masalah pendanaan seperti untuk biaya

operasional dan maintenance peralatan yang harus dikeluarkan setiap bulan

juga menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Page 17: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

5

Tidak kalah peliknya saat ini radio harus bersaing dengan berbagai

media yang lain untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya. Misalkan untuk

musik, saat ini kemajuan teknologi telah sedemikian maju sehingga

memberikan banyak pilihan bagi orang dalam menikmatinya. Diantaranya,

melalui media televisi, CD player, MP3, Ipod, dan lain sebagainya. Orang bisa

memutar musik sesuai seleranya masing-masing. Hal ini membuat radio

komunitas semakin banyak ditinggalkan pendengarnya. Dengan demikian

peluang orang mendengarkan acara dakwah melalui radio menjadi semakin

kecil.

Dalam hal ini Radio Dais dituntut mampu menemukan strategi tepat

untuk bertahan dan semakin berkembang pesat dalam rangka mensyi’arkan

nilai-nilai Islam, dan mengharuskan Radio Dais menempatkan diri dalam

posisi yang tepat, sesuai dengan kekuatan dan kelemahan internal organisasi,

serta tantangan dan peluang dari lingkungan diantara lembaga sejenisnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

lebih dalam mengenai strategi yang digunakan Radio komunitas Dais 107.9

FM untuk memperoleh simpati pendengar.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan, yaitu: Bagaimanakah strategi yang diterapkan

Radio Dais untuk memperoleh simpati pendengar?

Page 18: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

6

I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui

bagaimanakah strategi yang diterapkan Radio Dais untuk memperoleh simpati

pendengar.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini

antara lain:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menambah khasanah dalam

bidang ilmu dakwah dan komunikasi dalam memajukan dakwah

Islamiyah.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

bagi para pelaku dakwah (da’i), baik secara perorangan maupun kolektif

dalam merumuskan strategi yang paling tepat untuk mengatasi

problematika dakwah yang ada di masyarakat khususnya melalui media

radio.

I.4 Tinjauan Pustaka

Strategi dakwah bukanlah tema yang baru dalam penelitian ilmu

dakwah, biarpun demikian berdasarkan penyusuran penulis terhadap literatur

yang sudah ada, belum satupun ditemukan penelitian yang membahas Strategi

Radio Komunitas Islam dalam memperoleh simpati pendengar. Adapun

penelitian yang membahas strategi dakwah diantaranya adalah:

1. Skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Majelis Tafsir Alqur’an (MTA)

Melalui Radio MTA 107.9 FM Surakarta”, oleh Nur Ariyanto (2010)

Dalam penelitiannya menganalisis data dalam penelitian ini, penulis

Page 19: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

7

menggunakan metode analisis deskriptif dengan kesimpulannya

menunjukkan bahwa strategi dakwah yang dipakai oleh radio MTA adalah

strategi adaptif di mana untuk memenangkan persaingan dengan strategi

adaptif ini, radio MTA sangat menekankan pada fleksibilitas dan inovasi.

Oleh karena itu Radio MTA FM senantiasa mengamati dan mengawasi

media lain. Strategi Diferensiasi merupakan strategi yang dipakai sebuah

organisasi bila ingin bersaing dengan pesaingnya dalam hal keunikan

produk dan jasa yang ditawarkan. Strategi diversifikasi perluasan

jangkauan siaran dengan memanfaatkan beberapa teknologi baru.

Adapun perbedaannya Dais menggunakan strategi komunikasi, strategi

penyiaran radio, strategi pemasaran.

2. Skripsi yang berjudul “Teknik Dakwah Melalui Elektronik dan Tanggapan

Pendengar (Studi Kasus Pendengar Prima Jepara)”, oleh Ida Maimunah

(1977). Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu pendekatan

deskriptif. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa masyarakat

memberikan respon positif terhadap pola-pola dakwah yang didesain oleh

Radio Prima Jepara dan menjadi salah satu sumber pengetahuan baru

dalam memahami agama Islam.

3. Skripsi yang berjudul “Dakwah Islam Melalui Media Radio (Analisis

terhadap program siaran dakwah Islam di Radio CBS 95,9 FM Slawi)”

yang di susun oleh Kurniati (2006). Teknik analisis yang dipakai dalam

penulisan skripsi ini adalah teknik analisis induksi. Adapun hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa CBS 95,9 FM Sebenarnya merupakan

Page 20: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

8

stasiun radio yang berorientasi profit tetapi melakukan kegiatan dakwah

juga melalui siarannya. Dalam melakukan peran dakwah tersebut Radio

CBS 95,9 FM Slawi mengemasnya dengan berbagai cara. Dari segi

penggarapan kreatifitas program siaran dakwahnya dikelompokkan dalam

insert program, spesial program, dan reguler program. Sedangkan dari

bentuk format program siaran dakwah Islam dapat digolongkan dalam

format monologis, format dialogis, format musik dan format uraian yang

diselingi musik.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, sebagai bahan perbandingan

yang sudah teruji kashahihannya, maka peneliti lebih menitik beratkan

pada kajian ”Strategi Radio Komunitas Islam Dalam Memperoleh Simpati

Pendengar (Studi pada Radio Komunitas Dais 107.9 FM)”.

I.5 Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif,

yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2002: 4). Adapun

spesifikasi penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Isac dan Michael

mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk melukiskan

secara sistematis fakta atau karakteristik populasi bidang tertentu secara

faktual dan cermat (Rakhmat, 2005: 22).

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memaparkan situasi

atau peristiwa dan tidak berupaya mencari atau menjelaskan hubungan,

Page 21: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

9

tidak pula untuk menguji hipotesis ataupun membuat prediksi. Penelitian

deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat

mengenai fakta dan karakteristik tentang populasi atau bidang tertentu.

Dengan metode inilah penulis akan memaparkan secara detail

bagaimana strategi yang digunakan Radio Dais dalam memperoleh simpati

pendengar di Semarang.

2. Definisi Konseptual

Agar konsep-konsep yang akan diteliti jelas dan tepat, maka perlu

dirumuskan definisi konseptual sebagai berikut :

a) Strategi merupakan pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik

untuk mengembangkan sebuah organisasi. Pilihan-pilihan tersebut

diintegrasikan dan dikoordinir kemudian dirancang untuk

mengeksploitasi kompetensi inti (core competence) untuk

mendapatkan keunggulan kompetitif. Strategi pada hakikatnya

merupakan perencanaan (planing) dan manajemen (management)

untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan itu strategi

tidak berfungsi hanya sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan

jalan saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya (Effendy, 2006: 32).

b) Dalam UU Nomor 32 tahun 2002 pasal 21 radio komunitas diartikan

sebagai lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia,

didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak

komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah

Page 22: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

10

terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya (Komisi

Penyiaran Indonesia Daerah, 2009: 19).

c) Simpati Pendengar

Simpati adalah rasa suka, rasa senang, rasa setuju akan

sesuatu. Pendengar merupakan orang-orang yang loyal dan sangat

bersahabat, di banyak kasus pendengar ini memiliki rasa kekeluargaan

yang sangat kuat terhadap sebuah stasiun radio yang mereka

dengarkan (Prayuda, 2005: 119). Jadi simpati pendengar diartikan

sebagai orang yang loyal, bersahabat dan suka terhadap sebuah stasiun

radio yang mereka dengarkan.

3. Sumber data

Menurut Suharsimi Arikunto : Subyek penelitian merupakan

sumber dimana data dapat diperoleh. Sumber data dapat berupa benda,

gerak, manusia, tempat dan sebagainya (Suharsimi, 2006: 128). Dalam

penelitian ini adalah manajemen radio yang mana data-data diperoleh dari

manajemen Radio Dais. Adapun yang menjadi obyek dari penelitian ini

adalah permasalahan itu sendiri, yaitu strategi penyiaran yang diterapkan

oleh Radio Dais dalam memperoleh simpati pendengar.

I.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi yang akurat diperlukan adanya data yang

tersusun dan valid, sehingga dapat mengungkapkan permasalahan yang akan

diteliti. Adapun metode dalam pengumpulan data skripsi ini adalah:

Page 23: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

11

1. Metode Observasi (pengamatan)

Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan

data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang berstandar

(Suharsimi, 2006: 229). Metode ini digunakan untuk memperoleh data

dengan menyaksikan langsung proses siaran dan mencatat segala sesuatu

yang berhubungan dengan program acara yang disiarkan di Radio Dais.

2. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang (Sugiono, 2009: 82). Adapun dokumen yang dimaksud dalam

penelitian ini meliputi, profil Radio Dais, struktur organisasi dan

sebagainya yang ada di Radio Dais. Dokumentasi yang diperoleh di Radio

Dais digunakan untuk melengkapi data penelitian.

3. Metode Interview (wawancara)

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari sumbernya (Kriyantono, 2006: 98).

Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak struktur, yaitu

wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman yang di gunakan hanya berupa garis-

garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2008: 104).

Untuk mendapatkan informasi mengenai strategi Radio Dais, peneliti

melakukan wawancara dengan Direktur operasional Radio Dais dan untuk

Page 24: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

12

mengetahui simpati pendengar peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa pendengar (warga).

I.7 Teknik Analisis Data

Analisa data menurut pendapat Lexy J. Moleong adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis

kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2009: 280). Analisa data

bermaksud pertama-tama adalah mengorganisasikan data, yaitu mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikan dari

catatan hasil interview, observasi dan yang lainnya.

Penelitian ini bersifat deskriptif, datanya berupa data kualitatif,

sehingga dianalisa dengan teknik atau cara deskriptif, yaitu setelah data

terkumpul dari lapangan penelitian, maka selanjutnya adalah data

diidentifikasikan, dikategorikan kemudian ditafsirkan dan diambil kesimpulan

seperlunya.

Tahap-tahap analisis:

1. Mengumpulkan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi

dan dokumentasi

2. Mengedit seluruh data yang masuk

3. Menyusun seluruh data yang diperoleh sesuai dengan sistematika

pembahasan yang telah direncanakan.

4. Melakukan analisa seperlunya terhadap data yang telah tersusun untuk

menjawab rumusan masalah sebagai kesimpulan.

Page 25: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

13

I.8 Sistematika Penulisan

Penelitian ini memuat lima bab termasuk pendahuluan yang masing-

masing berkaitan.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang akan dijadikan sebagai acuan

langkah dalam penulisan skripsi ini. Bab ini berisi tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka,

kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan.

Bab II landasan teori yang berisi: Tinjauan tentang strategi, Tinjauan

tentang radio komunitas, Tinjauan tentang simpati pendengar, Dakwah

melalui radio komunitas.

Bab III penyajian hasil Penelitian yang meliputi: Profil Radio

Komunitas Dais Semarang, Sejarah berdirinya Radio Dais, Visi dan Misi

Radio Dais, Program Radio Dais, Struktur organisasi Radio Dais, Strategi

Radio Dais dalam memperoleh simpati pendengar.

Bab IV analisis Strategi Radio Komunitas Islam Dalam memperoleh

simpati pendengar ( Studi Pada Radio Komunitas Dais Semarang 107.9 FM ).

Bab V merupakan bagian penutup yang didalamnya berisi kesimpulan,

saran, dan penutup.

Page 26: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

14

BAB IISTRATEGI DAN DAKWAH MELALUI RADIO KOMUNITAS

II.1 Tinjauan Tentang Strategi

II.1.1 Definisi Strategi

Kata “strategi” berasal dari kata kerja bahasa Yunani “stratego”

yang berarti merencanakan pemusnahan musuh lewat penggunaan sumber-

sumber yang efektif (Arsyad, 2005: 25). Strategi adalah prioritas atau arah

keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi; yakni pilihan-pilihan

tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi (Kaye,

2005: 3).

Senada dengan itu, A. Lus Y. Tratianto (2010: 168) mengatakan

secara definitive, strategi dimaknai sebagai suatu cara atau kiat mencapai

suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendi,

strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi (management

communication) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi

komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya

secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan

(approach) bisa berbeda sewaktu-sewaktu tergantung pada situasi dan

kondisi (Effendi, 1988: 35).

Menurut Arifin Anwar sesungguhnya strategi adalah keseluruhan

keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna

mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti

Page 27: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

15

memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) dihadapi dan

yang akan mungkin di masa depan, guna mencapai efektifitas

(http://kampus komunikasi.blogspot.com//, akses 28/06/2010).

II.1.2 Strategi Komunikasi

Dalam konteks komunikasi, untuk menyusun strategi komunikasi

ada empat faktor yang harus diperhatikan (Fajar, 2009: 183). Pertama,

mengenal khalayak merupakan langkah pertama bagi komunikator dalam

usaha menciptakan komunikasi yang efektif. Mengingat dalam proses

komunikasi, khalayak itu sama sekali tidak pasif, melainkan aktif.

Sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi saling

hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.

Kedua, menyusun pesan yaitu menentukan tema dan materi. Syarat

utama dalam mempengaruhi kalayak dari pesan tersebut ialah mampu

membangkitkan perhatian. Perhatian adalah pengamatan terpusat, karena

itu tidak semua yang diamati dapat menimbulkan perhatian. Dengan

demikian awal dari suatu efektifitas dalam komunikasi, ialah bangkitnya

perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.

Hal ini sesuai dengan AA procedure atau from Attention to Action

procedure. Artinya membangkitkan perhatian (Attention) untuk

selanjutnya menggerakkan seseorang atau orang banyak melakukan

kegiatan (Action) sesuai tujuan yang dirumuskan. Dalam menentukan tema

atau isi pesan yang dilontarkan kepada khalayak sesuai dengan kondisinya,

dapat bersifat: on side issu, suatu penyajian masalah yang bersifat sepihak,

Page 28: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

16

hanya segi positif atau hanya segi negatif saja. Both sedies issue, suatu

permasalahan yang disajikan baik segi negatif maupun segi positifnya

(http:// kampus komunikasi.blogspot.com//, akses 28/06/2010).

Ketiga, menetapkan metoda, dalam hal ini metode penyampaian

dapat di lihat dari dua aspek yaitu: menurut cara pelaksanaannya dan

menurut bentuk isinya. Menurut cara pelaksanaannya, dapat diwujudkan

dalam dua bentuk yaitu, metode redundancy (repetition) dan canalizing.

Sedangkan yang kedua menurut bentuk isinya dikenal metode-metode :

informatif, persuasif, edukatif, kursif.

Metode redundancy (repetition) adalah cara mempengaruhi

khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan pada khalayak. Metode

canalizing yaitu mempengaruhi khalayak untuk menerima pesan yang

disampaikan, kemudian secara perlahan-lahan merubah sikap dan pola

pemikirannya ke arah yang kita kehendaki (Fajar, 2010: 199-200).

Sedangkan metode informatif, lebih ditujukan pada penggunaan

akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa:

keterangan, penerangan, berita, dan sebagainya. Metode persuasif yaitu

mempengaruhi khalayak dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak

digugah baik pikiran maupun perasaannya.

Metode edukatif, memberikan sesuatu idea kepada khalayak

berdasarkan fakta-fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat

dipertanggungjawabkan dari segi kebenarannya dengan disengaja, teratur

dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah

Page 29: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

17

yang diinginkan. Metode kursif, mempengaruhi khalayak dengan jalan

memaksa tanpa memberi kesempatan berpikir untuk menerima gagasan-

gagasan/idea-idea yang dilontarkan, dimanifestasikan dalam bentuk

peraturan-peraturan, perintah-perintah, intimidasi-intimidasi dan biasanya

di belakangnya berdiri kekuatan tangguh.

Keempat yaitu pemilihan media komunikasi, karena untuk

mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan

dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan

yang disampaikan dan teknik yang dipergunakan, karena masing-masing

medium mempunyai kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat

(Effendi, 1988: 42). Oleh karena itu pemanfaatan media radio sebagai

alternatif strategi dakwah memerlukan perencanaan dan persiapan yang

baik dengan memperhatikan faktor-faktor diatas agar memperoleh hasil

yang optimal.

II.1.3 Strategi Penyiaran Radio

Radio komunitas menempatkan pendengarnya sebagai subyek dan

peserta yang terlibat. Untuk dapat menarik simpati dan keterlibatan

komunitasnya. Guna melancarkan pesan yang disampaikan kepada

pendengar, para personil yang berkecimpung di radio komunitas

memerlukan modal pengetahuan dan pengalaman yang memadai tentang

penyiaran.

Sehingga segala sesuatu yang telah direncanakan dapat dicapai

dengan baik. Jadi seluruh personil yang menggeluti dunia siaran ini harus

Page 30: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

18

memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan tugas mereka.

Pengetahuan dan pengalaman tersebut merupakan modal yang utama

dalam menentukan operasional yang akan ditempuh guna memikat

khalayak pendengar.

Faktor yang paling penting dan menentukan keberhasilan suatu

stasiun penyiaran radio dan televisi adalah program atau acara. Oleh

karena itu, dalam upaya pencapaian target pendengar memerlukan

programming atau penata acara (Prayuda, 2005: 43). Penataan itu

sendiri merupakan sebuah proses mengatur program termasuk

penjadwalannya sehingga terbentuk station format dengan tujuan

menciptakan image stasiun penyiaran radio.

Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran

tertentu seiring semakin banyaknya stasiun penyiaran. Strategi program

ditinjau dari aspek manajemen strategis, program siaran terdiri dari:

a. Perencanaan Program

Dalam industri penyiaran, perencanaan merupakan unsur

terpenting, karena siaran memiliki pengaruh, dampak kuat dan besar.

Maka dari itu memerlukan perencanaan matang dalam menggunakan

data dan fakta selengkap-lengkapnya. Perencanaan meliputi:

perencanaan produksi, dan pengadaan materi siaran yang disusun

menjadi rangkaian mata acara harian, mingguan, dan juga bulanan,

perencanaan saran dan pra sarana, serta perencanaan masalah

administrasi (Triartanto, 2010: 96).

Page 31: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

19

Pengelola program siaran harus mempertimbangkan empat hal

ketika merencanakan program siaran yang terkait dengan: product

artinya materi program yang disukai pendengar, price artinya biaya

yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program,

place artinya kapan waktu siar acara yang tepat, promotion artinya

bagaimana memperkenalkan dan menjual acara sehingga mendapat

iklan dan sponsor (Morrisan, 2008: 201-202).

Perencanaan merupakan bagian dari standar operasional

prosedur (SOP) produksi siaran yang harus dipatuhi setiap

broadcaster. SOP meliputi:

1) Planning. Perencanaan produksi paket siaran melalui diskusi

kelompok oleh tim kreatif bersama para pelaksana siaran lainnya.

Hasil planning berupa proposal yang memuat nama acara, target

pendengar, tujuan dan target pendengar, penempatan siar, sumber

materi kata-kata, musik, durasi, biaya produksi, promosi serta crew

yang akan terlibat dalam produksi seperti produser, presenter,

operator dan penulis naskah.

2) Collecting. Pencarian, pengumpulan materi musik dan data yang

akan dibutuhkan, termasuk menghubungi calon narasumber. Hasil

collecting berupa materi siaran yang memadai dan siap olah untuk

produksi acara.

3) Writing. Seluruh materi yang diperoleh kemudian diklasifikasikan

untuk selanjutnya ditulis secara utuh dalam kalimat yang siap baca

Page 32: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

20

atau disusun sedemikian rupa yang dirangkai dengan naskah

pembuka-penutup atau naskah selingan.

4) Vocal Recording. Perekaman suara presenter yang membacakan

naskah di ruang rekaman.

5) Mixing. Penggabungan materi vocal presenter dengan berbagai

jenis musik pendukung dan lagu oleh operator atau mixermen

dengan perangkat teknologi analog atau digital sehingga

menghasilkan paket acara yang siap siar. Proses ini dilakukan

dengan memperhatikan standar kemasan setiap acara.

6) On air. Penayangan acara sesuai jadwalnya yang telah

direncanakan. Khusus untuk produksi siaran yang bersifat langsung

(live), tidak perlu vocal recorded terlebih dahulu.

7) Evaluation. Seusai siaran atau penyiaran paket acara dilakukan

evaluasi bersama oleh tim produksi untuk pengembangan lebih

lanjut. Evaluasi meliputi apa saja kelemahan materi, teknis,

koordinasi tim dan sebagainya (Masduki, 2005: 46).

Menurut Onong Uchyana Effendi, perencanaan siaran dibagi

kedalam tiga periode, yaitu:

1) Rencana siaran bulanan, acara bulanan disusun hanya pada garis

besarnya saja, yaitu berupa jenis program yang akan disiarkan

seperti program hiburan, pendidikan, pemberitaan dan lain-lain.

Jenis siaran ditentukan oleh staf siaran dalam sebuah pertemuan

khusus yang membahas tentang kesempurnaan produksi siaran,

Page 33: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

21

melihat kekurangan-kekurangannya, dan menetapkan hal-hal yang

akan memuaskan pendengar.

2) Rencana siaran mingguan, merupakan penjabaran dari rencana

siaran bulanan yang meliputi siaran selama tujuh hari. Judul, jenis,

topik dan penyelenggaraannya dicantumkan karena sudah pasti.

Dicantumkan pula format penyaji acara, apakah akan disiarkan

secara langsung (live) atau rekaman. Dalam rencana siaran

mingguan dicantumkan nama-nama penyiar dan operator untuk

masing-masing acara, serta petugas pengganti bila berhalangan.

3) Rencana siaran harian, dicantumkan secara rinci dan lengkap dari

menit ke menit mulai dari pembukaan (opening) sampai penutup

(closing) siaran. Rencana siaran harian merupakan pegangan

penyiar dan operator. Dalam naskah itu tercantum judul acara,

produser, jenis penyajian, nama penyiar dan operator hingga ke

play list lagu (Effendi, 1978: 123-125)

b. Produksi dan Pembelian Program

Produksi siaran merupakan keterampilan memadukan

wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan

produksi. Program dapat diperoleh dengan cara membeli atau

memproduksinya sendiri (in-house production). Membeli program

dilakukan apabila stasiun penyiaran tidak memiliki peralatan produksi

memadai namun memiliki ide untuk dikembangkan.

Page 34: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

22

Program siaran di radio sangat banyak dan beragam kemasannya

lima diantaranya adalah, produksi siaran berita dan informasi, iklan,

jinggel, talk show, interaktif, info-hiburan (Masduki, 2005: 69).

Memproduksi suatu program siaran membutuhkan unsur-unsur

daya tarik. Radio memiliki tiga unsur daya tarik yang melekat

padanya, yakni:

1. Kata-kata lisan (spoken words),

2. Musik (music)

3. Efek suara (sound effect).

Dengan dihiasi musik dan didukung efek suara, seperti suara

binatang, hujan atau badai, mobil atau pesawat terbang, dan lain-

lain, suatu acara yang membuat radio menjadi hidup. (Effendy,

2004:107–108).

c. Eksekusi Program

Eksekusi mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan

rencana yang sudah ditetapkan. Strategi penayangan program sangat

ditentukan oleh bagaimana menata atau menyusun berbagai program

yang akan ditayangkan.

Menentukan jadwal penayangan suatu acara ditentukan atas dasar

perilaku audien, yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga

kebiasaan menonton televisi atau mendengarkan radio pada jam

tertentu. Pada prinsipnya siaran radio dan televisi harus dapat

menemani aktivitas apa pun.

Page 35: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

23

Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah karena

adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut sebagai

format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk

diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran (station

call), keterangan durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah iklan,

bentuk-bentuk insert, serta keterangan lainnya.

Contoh clock format 60 menit

( Triartanto, 2010: 104).

Penataan acara menurut Prayudha (2005: 44) merujuk dari

pembagian segmen berdasarkan stasiun radio di Amerika, yaitu :

1. Morning Drive jam 05.30-10.00

2. Daytime jam 10.00-15.00

3. Afternoon Drive jam 15.00-19.00 atau 20.00

4. Night time jam 19.00-20.00 hingga tengah malam

5. Overnight malam hari atau dini hari.

Page 36: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

24

Pembagian waktu tersebut mengacu terhadap pola perilaku audien

dalam meluangkan waktu mendengarkan radio. Perilaku audien terkait

dengan: Pertama jumlah audien, pada radio jumlah audien lebih

banyak pada pagi hari atau sore hari (Drive time hours) yaitu saat

orang mendengarkan radio di mobil dalam perjalanan menuju ke

kantor dan pulang ke rumah.

Kedua audien konstan, bahwa pada umumnya orang cenderung

bertahan pada satu stasiun sampai menyaksikan suatu program yang

menurutnya tidak menarik. Namun jika audien menemukan seluruh

program tidak menarik maka perilaku audien akan memilih program

yang menarik. Berbagai data yang di peroleh dari lembaga rating

menunjukkan bahwa jumlah audien secara keseluruhan selalu konstan.

Dengan demikian, setiap stasiun harus berjuang memperebutkan

jumlah audien yang selalu tetap (Morissan, 2008: 192-193).

Ketiga aliran audien, yaitu perpindahan yang terjadi setiap berakhirnya

suatu program. Aliran audien terbagi menjadi:

1) Aliran ke luar (outflow); audien meninggalkan stasiun lalu menuju

ke stasiun lain

2) Aliran ke dalam (inflow); masuknya audien dari stasiun lain

3) Aliran tetap (flowtroght); audien tidak berpindah.

Keempat tuning inerta, kecenderungan audien untuk memilih salah

satu stasiun favoritnya. Kelima yaitu pengaruh demografis, format

siaran radio sangat selektif dalam memilih usia audiennya. Format

Page 37: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

25

contemporary, rock, dan top-40 menarik bagi kelompok remaja atau

pemuda berusia 20 tahun. Format klasik, ditujukan untuk usia 30-an

atau 40-an. Sedangkan audien berusia 50 tahun ke atas lebih menyukai

format berita, dan lagu-lagu lama (Morissan, 2008: 194).

d. Pengawasan dan Evaluasi Program

Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu

rencana dan tujuan sudah dapat diwujudkan oleh stasiun penyiaran.

Menurut Peter Pringle yang dikutip Morrisan dalam hal pengawasan

program, manajer program harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

• Mempersiapkan standar program stasiun penyiaran

• Mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan standar stasiun

dan peraturan perundangan yang berlaku

• Memelihara catatan (records) program yang disiarkan

• Mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen program

• Memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang

sudah dianggarkan (Morissan, 2009: 315).

II.1.4 Strategi Pemasaran

Bagian pemasaran di radio juga berfungsi sebagai tenaga penjual terhadap

program dan profil khalayaknya. Suatu program dapat dikatakan berhasil,

jika program tersebut mempunyai pendengar yang banyak, sesuai dengan

target sasaran segmentasinya. Strategi merebut pasar audien terdiri dari

serangkaian langkah yang berkesinambungan, menurut Kottler

sebagaimana dikutip Morrisan terdiri dari atas tiga tahap, yaitu :

Page 38: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

26

a. Segmentasi

Segmentasi audien adalah strategi untuk memahami struktur audien

dan pemasaran program. Eric Berkowtiz sebagaimana dikutip

Morrisan mendefinisikan segmen pasar sebagai membagi suatu pasar

ke dalam kelompok-kelompok yang jelas, yang memiliki kebutuhan

sama dan memberikan respon sama terhadap suatu tindakan

pemasaran.

Khalayak audien bersifat heterogen oleh karena itu, harus mampu

memilih segmen-segmen audien tertentu saja. Dengan memahami

siapa audiennya, praktisi penyiaran dapat menentukan bagaimana cara

menjangkaunya, program yang dibutuhkan, dan bagaimana

mempertahankan audien dari program pesaing. Segmentasi diperlukan

agar stasiun penyiaran dapat melayani audiennya secara baik,

memuaskan kebutuhan dan keinginan audien yang dituju (Morissan,

2008: 168).

Dasar-dasar dalam melakukan segmentasi audien yang terdiri dari,

pertama segmentasi demografis, segmentasi yang didasarkan pada peta

kependudukan, misalnya: usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan,

agama, suku dan kebangsaan.

Kedua segmentasi geografis, segmentasi ini membagi khalayak audien

berdasarkan jangkauan geografis. Ketiga yaitu segmentasi

Geodemografis ini dalam konsep segmentasi ini, khalayak yang

tinggal di suatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter

Page 39: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

27

demografis yang sejenis (namun wilayah geografis harus sesempit

mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan).

Keempat, segmentasi psikografis yaitu segmentasi berdasarkan gaya

hidup dan kepribadian manusia. Gaya hidup mempengaruhi perilaku

seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi

seseorang (Morissan, 2008: 170-178). Dengan adanya segmentasi,

Radio Dais mampu mengetahui siapa audiennya, dengan begitu akan

memudahkan da’i dalam menyampaikan dakwah karena sudah

mengetahui kondisi mad unya.

b. Target Audien

Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang

akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan

promosi. Targeting disebut juga dengan selecting, karena audien harus

diseleksi.

Menurut Clancy dan Shulman sebagaimana dikutip Morissan

mengatakan bahwa ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola

media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal

yaitu: responsif, potensi penjualan, pertumbuhan memadai, jangkauan

iklan. Target audien mempunyai dua fungsi yaitu, menyeleksi audien

sasaran sesuai kriteria-kriteria tertentu dan menjangkau audien sasaran

tersebut (reaching) (Morissan, 2008: 184-187).

Page 40: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

28

c. Positioning

Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan

dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek, atau

perusahaan di dalam otaknya. Dengan demikian, positioning harus

dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah tepat

(Morissan, 2008: 189).

Sementara itu Temmy Lesanpura dikutip A.Lus Y.Triartanto

mengungkapkan bahwa dalam menyusun radio positioning stasiun

radio harus:

a) Menjadi stara (stasiun radio) “yang pertama” dalam sebuah/sesuatu

hal

b) Menampilkan station identity atau ciri khas

c) Menetapkan target audien/segmentasi

d) Nama dan slogan yang menarik, tetap untuk menyatakan

positioning

e) Sajian format yang sesuai dan konsisten yang dikehendaki audien

f) Musik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pendengar

g) Menyajikan keunggulan pada acara tertentu yang sesuai dengan

format siaran

h) Bahasa siaran yang sesuai dan menunjukkan positioning stara.

i) Kegiatan off air yang sesuai dengan kebutuhan target audien

j) Air personality (penyiar) yang dapat membawa acara sesuai

positioning

Page 41: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

29

k) Tidak meniru stara lain (Triartanto, 2010: 59-60).

Sangat perlu Radio Dakwah Islam Masjid Agung Jawa Tengah

melakukan usaha untuk meraih posisi yang tepat dalam ingatan

pendengar sehingga mampu membentuk suatu image dengan

menampilkan kekhasan yang dapat membedakan dengan stasiun radio

lain. Keberadaannya dalam lingkup Masjid Agung Jawa Tengah yang

merupakan salah satu pusat dari kegiatan dan perkembangan Islam,

menempatkan Radio Dakwah Islam mengemban misi dakwah sebagai

kepanjangan tangan dalam penghubung antara Allah dengan umat-Nya,

selain itu juga memberikan hiburan bermanfaat bagi masyarakat yang

haus akan lagu-lagu religi untuk memenuhi qalbunya dengan kemesraan

terhadap Ilahi.

II.2 Tinjauan Radio Komunitas

II.2.1 Pengertian Radio Komunitas

Komunitas berasal dari istilah community yang berarti semua orang

yang hidup di suatu tempat, serta sekelompok orang dengan kepentingan

atau ketertarikan yang sama (Sudibyo, 2004: 234). Lembaga penyiaran

komunitas (LPK) adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum

Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan

tidak komersil, dengan daya pancar rendah, serba untuk melayani

kepentingan komunitasnya (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah,

2009:19).

Page 42: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

30

Sebagai radio yang hidup dari, oleh dan untuk komunitas, radio komunitas

mempunyai peluang untuk lebih bebas berekspresi di bandingkan dengan

radio swasta. Radio komunitas merupakan media pemberdayaan

masyarakat, yang bertujuan untuk pendidikan dan peningkatan kapasitas

masyarakat. Oleh karena itu kesempatan untuk dekat dengan

pendengarpun sangat terbuka lebar. Secara teoritis, komunitas terbentuk

oleh dua hal: pertama lokalitas yang terbentuk pada batasan geografis

tertentu. Kedua, identitas yang sama, atau minat/kepentingan/kepedulian

terhadap hal yang sama (Rachmiatie 2007: 72).

II.2.2 Tujuan radio-radio komunitas

Tujuan Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Komunitas menurut (Pasal

21 ayat 2 UU No. 32/2002 ) :

• Tidak mencari laba atau keuntungan atau tidak merupakan bagian

perusahaan yang mencari keuntungan semata

• Untuk mendidik dan memajukan masyarakat dalam mencapai

kesejahteraan, dengan melaksanakan program acara yang meliputi:

budaya, pendidikan dan informasi yang menggambarkan identitas

bangsa (Budiman, http://Wikipedi.Org.Wiki//, akses 18/03/2010).

II.2.3 Syarat radio komunitas

Syarat-syarat radio komunitas menurut UU No. 32 tentang penyiaran :

• Lembaga Penyiaran Komunitas didirikan dengan persetujuan tertulis

dari paling sedikit 51% (lima puluh satu per seratus) dari jumlah

penduduk dewasa atau paling sedikit 250 (dua ratus lima puluh) orang

Page 43: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

31

dewasa dan dikuatkan dengan persetujuan tertulis aparat pemerintah

setingkat kepala desa/lurah setempat

• Lembaga Penyiaran Komunitas didirikan oleh Warga Negara

Indonesia, badan hukum koperasi/perkumpulan, atau lembaga

penyiaran non partisan, yang seluruh modalnya dari anggota

komunitas dengan modal awal berasal dari 3 orang anggota atau lebih,

dan tidak melibatkan warga negara asing sebagai pengurus.

• Sumber biaya harus berasal dari sumbangan, dan atau hibah, dan atau

sponsor yang tidak mengikat.

• Lembaga Penyiaran Komunitas diselenggarakan dalam radius

maksimal 2,5 km dan alokasi frekuensinya dibatasi. Cakupan

wilayahnya meliputi kedudukan lembaga penyiaran yang bersangkutan

dan menyetujui isi siaran yang terdiri dari hiburan, seni, budaya,

informasi, pendidikan, iklan layanan masyarakat, tidak menyiarkan

iklan komersil dan relai siaran yang terbatas (hanya ada acara tertentu,

misalnya ada acara kenegaraan)

(Http://WikiPedia.org/Wiki//, akses 22/03/2010).

II.2.4 Prinsip-prinsip radio komunitas

Prinsip dasar yang dipegang dalam mengimplementasikan/

mengoperasionalkan radio komunitas adalah :

a. Prinsip “dari, oleh, untuk, dan tentang komunitas”:

• Dikembangkan atas dasar kebutuhan, dukungan dan keinginan dari

komunitas.

Page 44: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

32

• Dibangun dan dioperasionalkan oleh komunitas.

• Dimanfaatkan sebesar-besar untuk kepentingan komunitas.

• Berisikan (konten /program siaran) tentang komunitas.

b. Prinsip pemanfaatan untuk Pemberdayaan, pencerdasan, pendidikan,

penyuaraan aspirasi, dan peningkatan pembangunan lokal

(Http://Kombinasi. net//, akses 24/03/2010).

II.2.5 Sumber Daya Manusia (SDM) radio komunitas

Peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM menjadi fokus utama

manajemen penyiaran, karena kualitas SDM yang menentukan

keberhasilan dan kegagalan media penyiaran tersebut. Bisnis penyiaran

adalah bisnis kreativitas dan ide-ide terbaik yang dihasilkan oleh SDM

yang berkualitas. Mengelola media penyiaran pada dasarnya mengelola

manusia (Akil, http://wikipedia.org//, akses 30/06/2010).

Khusus radio komunitas, memilih SDM merupakan persoalan sulit

sehingga membutuhkan pertimbangan waktu yang tidak singkat,

adakalanya sulit mendapatkan peminat untuk menjadi penyiar, adakalanya

banyak orang memaksakan diri untuk dilibatkan sebagai penyiar.

Dua pertimbangan yang dipakai untuk mendapatkan penyiar adalah:

1. Siapa saja yang bersedia bekerja sukarela.

2. Perwakilan dari kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat

(Masduki, 2005: 23).

Sikap sukarela akan berfluktuasi, demikian pula mekanisme perwakilan

kelompok yang berganti begitu cepat dari kebutuhan rutinitas siaran.

Page 45: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

33

Idealnya SDM yang akan dilibatkan harus memastikan waktu luangnya

sejak mendaftarkan diri sebagai penyiar. Aksesnya ke komunitas harus

dapat dipastikan agar segala siarannya berguna bagi pendengar, tidak

sekedar mempopulerkan nama yang bersangkutan.

Memilih SDM sebaiknya memperhitungkan hubungan keluarga dan

organisasi dengan komunitas pendengar, kemampuan memproduksi siaran

bagi beragam kelompok, karena pengisi acara adalah komunitas itu

sendiri, bukan SDM pengelola radio. Pemahaman tentang muatan lokal

sangat penting bagi penyiar radio komunitas. Agar mereka tidak sekedar

ikut arus radio komersil yang memang telah mendominasi industri musik

global (Masduki, 2005: 23).

II.3 Tinjauan Tentang Pendengar

II.3.1 Definisi Pendengar

Pendengar atau khalayak adalah orang-orang yang mendengarkan,

misalnya, mendengarkan pidato, musik, dan sebagainya. Pendengar

merupakan orang-orang yang loyal dan sangat bersahabat, di banyak kasus

pendengar ini memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kuat terhadap

sebuah stasiun radio yang mereka dengarkan (Prayuda, 2005: 119).

II.3.2 Identifikasi Target Pendengar

Agar lebih memudahkan suatu stasiun “membidik” target audien

potensialnya, maka stasiun radio seyogyanya memformat stasiun radionya.

Format program dapat dibagi menjadi tiga kategori besar, yaitu format

informasi atau berita, format musik, serta format khusus (Triartanto, 2010:

Page 46: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

34

140). Namun selanjutnya format-format ini berkembang sejalan dengan

kompetisi yang ketat dengan para pesaingnya. Dengan demikian akan

diperoleh suatu ciri yang membedakan dari radio lainnya dan melahirkan

identitas stasiun (Masduki, 2005: 35).

II.4 Dakwah Melalui Radio Komunitas

Untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia maka

penyelenggaraan dakwah tidak mungkin dilakukan oleh perseorangan,

tetapi harus dilaksanakan dengan kerja sama dalam kesatuan yang rapi

dan terencana serta mempergunakan sistem kerja yang efektif dan

efisien (Shaleh, 1977:3).

Dalam abad informasi sekarang ini, dakwah harus semaksimal

mungkin menggunakan media massa modern salah satunya yaitu radio.

Fatmasari Ningrum mengatakan bahwa radio sebagai salah satu pilihan

media hiburan dan informasi ternyata tidak kalah pamor bila

dibandingkan dengan media cetak maupun media elektronik. Berbagai

macam info dapat di dengarkan mulai dari subuh hingga tengah malam

(Ningrum, 2007: 5).

Radio sebagai media elektronik sekaligus media komunikasi yang

berfungsi sebagai penyampai dan penerima, dengan radio kita dapat

menyampaikan dan mengirimkan pesan kepada orang lain secara

bersamaan tanpa harus berhadapan langsung, maka dapat dibilang

radio juga berfungsi memperpendek jarak (Krisna, http://id.Wikipedia.

org/wiki//, akses 15/07/2010).

Page 47: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

35

Sebagai media massa, radio siaran memiliki karakteristik unik dan

khas, yang juga mempunyai keunggulan dan kelemahan (Triartanto,

2010: 31). Dalam kegiatan dakwah keberadaan radio memiliki posisi

penting dalam penyampaian materi dakwah dalam bentuk-bentuk

pidato dan ceramah atau kuliah. Pesawat radio dapat menjangkau

mad unya dalam jarak jauh dan meluas. Oleh karena itu pesawat radio

merupakan media yang efektif dalam penyampaian dakwah untuk

semua kalangan.

Radio dakwah adalah sebuah media dakwah yang didirikan oleh

masyarakat Islam yang bertujuan untuk melakukan amar ma’ruf nahi

munkar dalam rangka mewujudkan masyarakat yang terbaik

(Musyafak, 2009: 5). Kelebihan dakwah melalui radio terletak pada

efektifitas dan efisien. Hal ini nampak dari adanya bentuk yang

sederhana tanpa harus bertemu antara da’i dan mad unya. (Ghazali,

1997: 37). Sebagai media dakwah radio memiliki beberapa kelebihan

dan kekurangan, di antara kelebihannya adalah:

a. Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan

yang disampaikan benar-benar berbobot (bermutu).

b. Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat.

c. Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas

memiliki alat itu.

d. Mudah dijangkau oleh masyarakat, artinya audience atau

pendengar cukup di rumah.

Page 48: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

36

e. Radio mampu menyampaikan kebijaksanaan informasi secara

cepat dan akurat.

f. Pesawat radio mudah dibawa kemana-mana.

Sedangkan keterbatasan atau kekurangan radio sebagai media dakwah

antara lain:

a. Siaran hanya sekali didengar (tidak dapat diulang) kecuali memang

dari pusat pemancarnya.

b. Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran, artinya siaran

radio tidak setiap saat dapat didengar menurut kehendaknya (obyek

dakwah).

c. Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun

teknis (Syukir, 1983: 176).

Di radio kita mendapat kesempatan yang memudahkan untuk

menyiapkan judul dan menyusunnya, haruslah dijaga supaya kata-

katanya mudah, isinya singkat, menjauhkan kata-kata yang susah

mengucapkannya, dan menggantinya dengan kalimat yang gampang

dan mudah, karena dalam bahasa Arab terdapat banyak persamaan arti

kata-kata. Pembicara sadar akan dirinya, mana kalimat yang mudah

diucapkan dan kalimat serta huruf yang sukar diucap. (Syihata, 1986:

62).

Page 49: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

37

BAB III

STRATEGI RADIO KOMUNITAS DAIS 107.9 FM

III.1 Gambaran Umum Tentang Radio Komunitas DaisRadio Dais merupakan sebuah lembaga dakwah Islamiyah yang

berada di Semarang. Dais didirikan oleh Gubernur Mardiyanto pada tanggal

22 September 2006. Pendirian Dais dilatarbelakangi oleh jenuhnya

masyarakat akan media hiburan yang berbau kebarat-baratan yang merusak

moral anak muda dan juga anak-anak yang setiap hari disuguhi acara tidak

sehat, melihat keprihatinan tersebut Dais berusaha mengakomodir hiburan,

pendidikan yang Islami sehingga dapat mengcounter budaya yang dapat

meracuni anak-anak dan juga generasi muda (Buku Profil Dais).

Sesuai dengan kondisi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya

target layanan Radio Dais yang mayoritas adalah masyarakat di bidang jasa,

maka Radio Dais memilih target segmen masyarakat keseluruhan. Tidak

menutup kemungkinan segmen anak muda yang senang dengan lagu-lagu

Islami, terutama para santri pondok pesantren dan mahasiswa yang memang

banyak terdapat di kota Semarang.

Radio Dais memiliki spesifikasi khusus, yaitu seluruh isi siarannya

berupa dakwah dan nada yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik

muslim Jawa Tengah. Dais menyajikan selain acara hiburan, pendidikan,

dan informasi dengan format Islami. Selain itu Dais mempunyai keunggulan

dari para pesaing radio lain yaitu adanya acara dialog interaktif mengenai

agama Islam yang sangat dibutuhkan setiap manusia, dalam rangka

Page 50: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

38

meningkatkan iman da taqwa kepada Allah SWT. Sedangkan hiburan yang

berbentuk lagu-lagu yang bernafaskan Islami, selalu disajikan.

Hal tersebut dilakukan, dengan harapan acara Radio Dais dapat

memikat hati pendengar, apalagi Kota Semarang adalah kota metropolitan

sehingga perlu penyeimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani. Radio

Dais berlokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, Jl. Gajah Raya

Semarang (Buku Profil Dais).

III.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Radio Dais

Di awal pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah, Mardiyanto

yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sudah

merencanakan adanya stasiun radio di badan Masjid Agung yang nantinya

diharapkan bisa menjadi ruang publik, sarana pendidikan, dan wahana

dakwah bagi umat Islam di Jawa Tengah, khususnya kota Semarang. Sejak

akan berakhirnya pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah, tanggal 15

September 2006, gubernur mendesak agar awal Ramadhan radio harus

mengudara.

Waktu yang sedemikian singkat membuat pihak Badan Pengelola

Masjid Agung Jawa Tengah merasa bingung karena tak satupun dari mereka

paham tentang dunia broadcast. Merekapun menghadap gubernur untuk

meminta pertimbangannya (Buku Profil Dais).

Atas perintah Gubernur Mardiyanto, Badan Pengelola Masjid Agung

Jawa Tengah melalui BIKK Provinsi Jawa Tengah melayangkan surat ke

RRI untuk didaulat sebagai konsultan. Sebagai wujud rasa tanggung jawab

Page 51: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

39

atas mandat yang sudah diterima, RRI mengirim 7 (tujuh) orang crew yang

merupakan ahli di bidang masing-masing. Yaitu 1 programmer, 2 teknisi, 1

HRD, 1 kepenyiaran, 1 pemberitaan, dan 1 operator.

Dalam waktu kurang lebih satu minggu, ketujuh orang tersebut

bekerja tanpa henti dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Dari

pemasangan antena, penempatan peralatan pemancar dan studio sampai

benar-benar siap dioperasikan, pencarian SDM yang nantinya

mengoperasikan radio, menyiapkan program acara, dan lain sebagainya.

Tepat pada tanggal 22 September 2006 peresmian stasiun radio oleh

Gubernur Jawa Tengah dengan nama Radio Dakwah Islam (DAIS) Masjid

Agung Jawa Tengah (nama ini dicetuskan oleh Octo Gunarso yang

merupakan programmer sekaligus koordinator para utusan dari RRI).

Tanggal 23 September 2006, bersamaan dengan acara Dugderan, Radio

Dakwah Islam mulai mengudara perdana pada pukul 15.00 WIB dalam

acara interaktif bersama gubernur mengenai perlunya sebuah media publik

yang diperuntukkan bagi umat muslim di Jawa Tengah (Buku Profil Radio

Dais).

III.1.2 Visi dan Misi Radio Dais

a. Visi

Visi sangat penting bagi sebuah organisasi sebagai arah strategi

dan pedoman melaksanakan strategi yang diformulasikan. Visi yang baik

(vision of success) dapat didefinisikan sebagai ”deskripsi tentang apa yang

ingin dicapai oleh sebuah organisasi setelah organisasi tersebut

Page 52: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

40

mengimplementasikan strateginya dan mencapai potensi sepenuhnya

(Kuncoro, 2005: 55). Visi Radio Dais FM yaitu: ” Melayani kebutuhan

rohani umat Islam dan melakukan pelayanan kepada masyarakat secara

umum.” Seperti tercermin dari Motto Radio Dais yaitu ” Terdepan Dalam

Dakwah Dan Nada .

b. Misi

Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh

berbagai unit organisasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai

visi organisasi. Misi bisa juga bisa merupakan bagian visi yang biasanya

mencerminkan norma perilaku yang menjadi pedoman anggota organisasi.

Karena itu suatu organisasi umumnya hanya memiliki satu visi dengan

satu atau beberapa misi untuk mewujudkan visi tersebut (Kuncoro, 2005:

60).

Untuk dapat mencapai tujuan dakwah sebagaimana tersirat dalam

visi Radio Dais FM maka disusunlah beberapa misi sebagai berikut:

1. Memberikan penyegaran siaran rohani setiap hari kepada umat Islam

di wilayah jangkauannya

2. Memberikan wacana dari berbagai bidang kajian Islami kepada

masyarakat baik informasi, musik dan pendidikan serta budaya

3. Memberikan informasi-informasi penting kepada masyarakat

4. Mengembangkan musik dan hiburan sesuai dengan kaidah islam

5. Memakmurkan Masjid agung Jawa Tengah

Page 53: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

41

6. Membantu Pemerintah ikut mencerdaskan anak bangsa yang memiliki

sifat akhlakul karimah.

III.1.3 Tujuan Radio Dais

Latar belakang didirikannya Radio Dais salah satunya adalah

jenuhnya masyarakat akan media hiburan yang mengikuti gaya kebarat-

baratan yang dapat merusak moral anak muda dan anak-anak. Oleh karena

itu, Radio Dais mempunyai tujuan untuk membangun masyarakat yang

Islam serta mandiri dan ikut serta dalam pembangunan baik fisik maupun

mental melalui program siaran yang dapat menggerakkan kegiatan

pendidikan, hiburan dan informasi.

III.1.4 Program Radio Dais

Komposisi program siaran Radio Dais lebih menitik beratkan pada

siaran yang dapat dinikmati oleh masyarakat menengah ke bawah, ke atas

dengan mayoritas pendengar beragama Islam. Adapun beberapa komposisi

program di Radio Dais adalah sebagai berikut:

a) Hiburan

Unsur hiburan dalam program acara di Radio Dais mempunyai

porsi 50% dari semua materi siaran, mengingat akan kebutuhan

hiburan bagi masyarakat, khususnya hiburan yang bisa menyentuh

emosional masyarakat serta hiburan yang sehat seperti Pop Religi,

Nasyid, Balasik, Qosidah, Rebana, Arabian, Lagu anak Islami dan

lain-lain.

Page 54: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

42

b) Pendidikan

Seluruh mata acara yang dikemas sebenarnya mengandung

unsur pendidikan, namun yang benar-benar pendidikan murni

diberikan porsi 70%. Materi siaran pendidikan menitik beratkan pada

pendidikan Islam seperti membaca kitab kuning, interaktif agama,

serta mendalami ilmu tasawuf dan lain-lain.

c) Informasi

Informasi dalam program acara di Radio Dais mendapat porsi

10% juga merupakan menu utama, baik informasi lokal/daerah

maupun nasional, bahkan apabila ada berita yang sangat actual dan

ingin cepat diketahui masyarakat dais mengadakan breaking news

d) Layanan Masyarakat

Layanan masyarakat di Radio Dais mendapatkan prosi 10%.

Berikut ini program acara Radio Dais : (dikutip dari buku profil

Dais)

MENU ACARA RADIO DAIS

PUKUL NAMA ACARA04.00-04.10 OPENING

( Indonesia Raya, Tune buka siaran dan lagu pembukaOpick ” Assalamualaikum”)

04.10-04.45 Relay Adzan Subuh dan Sholat dari MAJT04.45-05.00 Selingan nada-nada Nasyid05.00-06.00 Jendela Hati06.00-06.15 Anak Sholeh06.15-07.00 Salam Pagi

Page 55: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

43

07.00-08.00 PengajianSenin : Yusuf MansurSelasa : Arifin IlhamRabu : Aa GymKamis : Zainuddin MzJumat : Ustadz DanuSabtu : ABSMinggu : KAP MAJT

08.00-09.00 Indonesia Menyapa09.00-09.30 Balasyik (Obras)09.30-10.00 Senin, Rabu dan Jumat : Uswah

Selasa, Kamis dan Sabtu : Tapak-tapak Islam Minggu : Dongeng Anak Islam

10.00-11.00 MAKNA ( Macam-macam Kiat Untuk Anda)Senin : BotaniSelasa : KesehatanRabu : IPTEKKamis : KecantikanJumat : BogaSabtu : KarierMinggu : Keluarga

11.00-11.20 ISTIQOMAH ( Rec)11.20-12.00 Murotal dan Adzan Dhuhur12.00-13.30 OASE13.30-14.00 Relay RRI 89.014.00-14.30 Moslem Library14.30-15.00 Murotal, Adzan Ashar15.00-16.30 Nada Taqwa16.30-17.30 Kajian Sore17.30-18.00 Murotal, Adzan Maghrib sekaligus shalat18.00-19.00 Murotal (Rec) dan Adzan Isya sekaligus shalat19.00-19.15 Renungan19.15-20.00 Balasyik (comment info terbaru)20.00-22.00 Silaturahmi

Kamis : Relay Tilawatil Qur’an MAJT, Hidayah danMujahadah

Page 56: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

44

III.1.5 Struktur organisasi Radio Dais

Susunan Pengelola Radio Dakwah Islam (Dais) 107.9 Fm Masjid

Agung Jawa TengahKetua Badan

Pengelola MAJT

Pendiri Komunitas

Penasehat

Direktur Utama

Direktur Operasional

Sekretaris

Bendahara

Bidang TeknikBidang SiaranBidangPemberitaan

Bidang Humas

Karyawan

Page 57: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

45

I.Pendiri

Ketua : Drs. H. Ali Mufiz. MPA

Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Ali Mansyur SH SPN M.Hum

Wakil Ketua : Dr. H. Noor Achmad MA

Sekretaris : H. Agus Fathuddin Yusuf S.Ag

Anggota : Drs.H. Karno MH

Soemardjiyanto AMd

Dwi Octo Gunarso S.Sos

Puas Setyaningsih S.Sos

Wiyatmo S.Sos

II. Penasehat

Drs. H. Ali Mufiz. MPA

Prof. Dr. H. Ali Mansyur SH SPN M.Hum

Dr. H. Noor Achmad MA

III. Pelaksana Harian

Direktur Utama : H. Agus Fathuddin Yusuf M.Ag

Direktur Operasional : Drs. H. Karno MH

Bidang Teknik : Soemardjiyanto AMd

Penyiar : 1. Muhammad Syafei Nugroho (Nugi Dais)

2. Risma Dewi Kumalasari S.Ag (Risma Dais)

3. Fajar Tri Utami ( Fajar Dais )

4. Eko Ananto ( Conan Dais)

5. Prihatiningsih Widyastuti ( Widya Dais)

Page 58: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

46

6. M. Nur Asyrofi S.Ag (Opi Dais)

7. Abdul Aziz ( Aziz Dais)

8. Yusuf Anshori ( Yusuf Dais)

III.1.6 Pendanaan

Dalam masalah pendanaan, Radio Dais bergantung sepenuhnya

kepada Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah karena saat ini badan

pengelola mempunyai nilai jual sebagai contoh Hotel Graha Agung, sewa

ruko, convention hall, itulah salah satu biaya untuk menghidupi Radio Dais.

Sedangkan partisipasi pendengar masih sangat sedikit, sehingga perolehan

dana sepenuhnya dari badan pengelola Masjid Agung Jawa Tengah

(wawancara dengan Drs. H. Karno 6 November 2010 di kantor pusat Dais).

III.1.7 Peralatan Radio Dais

Radio Dais mempunyai beberapa peralatan diantaranya adalah:

1. Studio Siaran meliputi:

• 1 Set Meja Siar

• 2 Buah Komputer Pentium IV

• 1 Buah Mixer

• 3 Buah Microphone

• 2 Buah Composer

• 2 Buah Paramatric Equalizer

• 1 Buah Penguat Mic

• 1 Buah SMS On Line

• 1 Buah Phone Air

Page 59: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

47

2. Studio Produksi meliputi:

• 1 set Komputer

• 1 Buah Mixer Eurarack Behringer UB 2222 FX-PRO

• 2 Buah Microphone

• 2 Buah Headphone

3. Tower

4. SLT Pemancar dan penerima

5. Studio Pemancar di Menara dengan ketinggian 110 m sangat

membantu untuk memancarkan di luar Semarang (wawancara

dengan Drs. H. Karno 6 November 2010 dan data inventaris Radio

Dais).

III.1.8 Operasionalisasi

Radio Dakwah Islam (Dais) di dalam reorientasinya tidak hanya

bertanggungjawab kepada komunitasnya, tetapi juga kepada masyarakat,

oleh sebab itu Radio Dais walaupun sebagai radio komunitas harus dikelola

secara professional dan kompetitif untuk menuju ke institusi bisnis.

Semangat kerja tinggi yang menjadi ciri dari awak Radio Dais belum

sepenuhnya digawangi dengan sarana dan prasarana yang memungkinkan

timbulkan kreativitas maksimal bagi perkembangan radio tersebut. Cakupan

wilayah yang luas serta besarnya perhatian dari para pendengar Radio Dais

yang merupakan pendengar loyal/ fanatik dan merupakan aset besar stasiun

radio adalah salah satu penyumbang semangat yang tinggi bagi

keberlangsungan program-program acara.

Page 60: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

48

Selain itu dalam persaingan antar media massa cetak dan elektronik

yang makin ketat, perlu kiranya penajaman dalam programming, target

audien, positioning dan promotion yang didukung oleh manajemen yang

pasti dan sehat, SDM yang solid dan professional, hardware yang handal,

disertai fleksibilitas programming dilengkapi adanya tim kreatif, litbang dan

tim evaluasi.

III.2 Strategi Radio Dais dalam Memperoleh Simpati pendengar.

Strategi pada hakikatnya merupakan perencanaan (planing) dan

manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk

mencapai tujuan itu strategi tidak berfungsi hanya sebagai peta jalan yang

hanya menunjukkan jalan saja, melainkan harus mampu menunjukkan

bagaimana taktik operasionalnya

Demikian juga strategi komunikasi yang merupakan paduan antara

perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen

komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan

bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata

bahwa pendekatan (approach) bisa sewaktu-waktu berubah bergantung pada

situasi dan kondisi.

Selain masalah efektifitas penyampaian pesan yang terkait erat

dengan strategi komunikasi, sebuah radio dakwah harus bersaing dengan

stasiun radio lain untuk memperoleh pendengar. Oleh karena itu untuk dapat

eksis sebuah radio dakwah harus mengenali pesaing untuk kemudian

Page 61: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

49

merancang dan menerapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

Dalam menghadapi persaingan ini kemampuan radio dakwah untuk

beradaptasi dengan lingkungan persaingan sangat diperlukan disamping itu

kreatifitas dan inovasi sama sekali tidak boleh diabaikan.

Adapun dalam upaya mengembangkan dakwah melalui Radio Dais

sekaligus berusaha memenangkan persaingan, ada beberapa strategi yang

diterapkan, diantaranya:

III.2.1 Strategi Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi pada hakikatnya

merupakan perencanaan (planing) dan manajemen (management) untuk

mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan itu strategi tidak

berfungsi hanya sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan jalan saja,

melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Demikian juga strategi komunikasi merupakan paduan antara perencanaan

komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah di

tentukan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana

operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa

pendekatan (approach) bisa sewaktu-waktu berubah bergantung pada situasi

dan kondisi (Effendy, 2006:32).

Dalam konteks komunikasi, untuk menyusun strategi komunikasi

ada empat faktor yang harus diperhatikan (Fajar, 2009: 183) yaitu:

Page 62: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

50

1) Mengenal sasaran komunikasi

Merupakan langkah pertama bagi komunikator dalam usaha

menciptakan komunikasi yang efektif. Sasaran khalayak (audien) Radio

Dais adalah umat Islam di kota Semarang dan sekitarnya (wawancara

dengan Drs. H. Karno 13 november 2010).

2) Menyusun pesan

Menyusun pesan yaitu menentukan tema dan materi. Ada

beberapa materi siaran Radio Dais yang terdiri dari:

• Materi dari luar yaitu yang berbentuk lagu-lagu pop religi, nasyid,

balasik, qosidah, Arabian dan lagu anak Islami.

• Materi produksi sendiri yaitu murrotal alqur’an, hadits, sandiwara,

puisi Islami, membaca kitab kuning (buku profil Radio Dais).

3) Menetapkan metoda

Dalam hal ini, metode penyampaian dapat di lihat dari dua aspek

yaitu:

a. Menurut cara pelaksanaannya

Selain acara on air, Dais juga mempunyai acara live dari luar

studio seperti pengajian akbar yang diadakan oleh umat Islam.

b. Menurut bentuk isinya.

Metode informatif seperti program berita relay dari RRI, nada

Islami, Indonesia menyapa, warta berita, sillaturrahmi. Metode

persuasif seperti program Kuliah Ahad pagi, renungan. Metode

Page 63: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

51

edukatif seperti program wisata hati, kewirausahaan, asmaul husna,

makna (buku profil Dais).

4) Pemilihan media komunikasi

Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu

atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan

dicapai, pesan yang disampaikan dan teknik yang dipergunakan. Harus

sesuai dengan kebutuhan audien, Radio Dais merupakan Radionya umat

Islam, diharapkan dengan mendengarkan Dais pendengar mendapatkan

keseimbangan antara hiburan dan dakwah. pemanfaatan media radio

sebagai alternatif strategi dakwah memerlukan perencanaan dan

persiapan yang baik dengan memperhatikan faktor-faktor di atas agar

memperoleh hasil yang optimal.

III.2.2 Strategi Penyiaran Radio

a. Perencanaan Program

Perencanaan program mencakup pemilihan format dan isi

program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audien yang

terdapat pada satu segmen audien berdasarkan demografi tertentu.

Dalam industri penyiaran, perencanaan merupakan unsur terpenting,

karena siaran memiliki pengaruh, dampak kuat dan besar.

Radio Dais dalam merencanakan program disesuaikan dengan

segmentasi yaitu umat Islam, sehingga program acara yang dirilis

seluruhnya tentang agama Islam. Dengan harapan pendengar

memperoleh keseimbangan antara kebutuhan hiburan dan dakwah.

Page 64: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

52

b. Produksi dan Pembelian Program

Setiap stasiun radio, khususnya di bagian produksi siaran,

sangat membutuhkan para kreator atau orang-orang kreatif dan inovatif

dalam mengemas produksi yang hendak disiarkan. Penyajian program

radio menuntut adanya sesuatu yang isinya baru/actual , orisinil, unik,

dinamis, informatif, edukatif serta komunikatif.

Radio Dais memproduksi acara harian dan mingguan, acara

harian adalah acara yang diproduksi setiap hari sedangkan acara

mingguan adalah acara yang di produksi mingguan atau satu minggu

sekali. Acara mingguan merupakan acara yang membutuhkan naskah

dan mempunyai tingkat kesulitan yang agak tinggi, misalnya acara

dongeng anak karena dalam acara ini penyiar melakukan rekaman,

membaca naskah (wawancara dengan Drs. H. Karno 11 november

2010).

c. Eksekusi Program

Menentukan jadwal penayangan suatu acara ditentukan atas

dasar perilaku audien, yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan

juga kebiasaan menonton televisi atau mendengarkan radio pada jam

tertentu. Pada prinsipnya siaran radio dan televisi harus dapat

menemani aktivitas apa pun.

Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah

karena adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut

sebagai format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara

Page 65: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

53

berbentuk diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran

(station call), keterangan durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah

iklan, bentuk-bentuk insert, serta keterangan lainnya. Berikut ini

format acara di Radio Dais 107.9 FM: (Dikutip dari buku profil Dais).

POLA ACARA RADIO DAIS atau FORMAT ACARA RADIO DAISNo Pukul Jadwal

Acara Isi Bentuk Penyiaran Saran KerabatKerja Sasaran

1. 04.00WIB

TuneBukaPenyiaran

Pembuka LaguIndonesia Raya

Variety Setiap hari Studio Penyiar,pengarahacara

Umum

2. 04..-04.30WIB

Adzandanshalatsubuh

Pemberitahuansaat shalatsubuh danjelang shalatsubuh

Live MAJT Setiap hari20 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Umum

3. 04.30-05.00WIB

Selingannada

Selingan lagu-lagu Balasik

Variaty Setiap hari30 menit

Studio,mike bukureferensi

Penyiar,pengarahacara

Umum

4. 05.00-06.00WIB

Jendelahati

Sajianpembahasankitab-kitabkuning daripara kyai

Variaty Setiap hari60 menit

Studio,mike, kitabkuning

Penyiar,pengarahacara

Umum

5. 06.00-06.30WIB

RelayRRISemarang

Sajian dialoginteraktifmasalah actual

Berita/dialog Setiap hari30 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Umum

6. 06.30-07.00WIB

SalamPagi

Sajian lagu-lagu pop religisebagaipenyemangatdi pagi haridiselingiinformasi darisurat kabar

Variaty Setiap hari30 menit

Studio,surat kabar,lagu-lagu

Penyiar,pengarahacara

Umum

7. 07.00-07.20WIB

Wartaberita(pusat)

Berita berskalaregional/nasional/internasionalbentuk straigtnews, voicereporter, newsinsert, ROS,news interviewyang disiarkanRRI Jakarta

Berita Setiap hari20 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Umum

Page 66: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

54

8.

9.

07.15-08.00WIB

07.45-08.00WIB

NadaIslam

KuliahAhadpagi

Lagu-laguIslam (Qosidahmodern)diselingidengan kabarDa’is(informasiseputar da’is

Uraian paketajaran Islam

Variety

Uraian silangmasjid

Setiap hari45 menit

Setiap hari60 menit

Studio,lagu-lagu

Link

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

Umum

11. 08.00-09.00WIB

Indonesiamenyapa

Dialoginteraktifmengenai satumasalah actualyang menonjoldari berbagaimasalah yangada disiarkanoleh RRIJakarta

Dialog silangRRI Jakarta

Setiap hari60 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Umum

12 09.00-09.30WIB

InformasiseputarnadaIslami

Pengenalankompilasinada-nadaIslam RadioDa’is kepadamodisSenin: PopReligiSelasa: rebanaRabu: nasyidKamis: popreligiJum’at: balasikAhad: Arabiansong

Variety Setiap hari60 menit

Studio,lagu-lagu,referensilagukompilasi

Penyiar,pengarahacara

umum

13 09.30-10.00WIB

SerambiMuslim

Pemaparantips-tips ringanpanduan hidupmanusia sehari-hariSenin: uswahSelasa: tapak-tapak IslamRabu: uswahKamis: tapak-tapak IslamJum’at:sandiwara

Variety Setiap hari30 menit

Studio,lagureferensi

Penyiar,pengarahacara,naskahproduser

Dewasa

Page 67: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

55

Sabtu:sandiwaraAhad: dongenganak Islam

14 10.00-11.00WIB

Macam-macamkiatuntukanda

Penguasaantentangkehidupanmulai dari iptekhinggapertanian

Uraian Setiap hari60 menit

Studio,referensi

Penyiar dewasa

15 11.00-11.30

IstiqomahDialoginteraktiftentangpermasalahankehidupanmanusia

Variety Setiap hari30 menit

Studio,presenter

Naskah Dewasa

16 11.30-11.15

11.15-13.00

13.00-14.00WIB

AdzanDluhur

SemaanAlqur’an

Pemberitahuanshalat dluhurdan shalatjum’at

Sajian tartil bilkhifdi al qur an30 juz yang dilantunkan olehimam MasjidAgung JawaTengah

Live silangmasjid agung

Live silangmasjid agung

Live silangmasjid agung

Setiap hari30/90 menit

Setiap harijum’at 90menit

Setiap harijum’at 30menit

Link

Link

Link

Penyiar,pengarahacara

Penyiar,pengarahacara

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

umum

umum

17 12.00-13.00

OASE Sajian lagu-lagu nasyidIslamipermintaanpendengaryang diselingidengan info

Variety Setiap hari60 menit

Link Penyiar,pengarahacara,telepon

dewasa

18 13.30-13.45

Wartaberita(daerah)

Berita berskalaregional/daerahnew interviewdisiarkan RRISemarang

Berita Setiap hari15 menit

Link Studio,pengarahacara,penyiar

Umum

19 13.45-15.00

NadaIslam

Sajian lagu-lagu (popoldis) diselingidenganpemutaran spotdan tanpa

Variety Setiap hari60 menit

Studio,lagu-lagu

Penyiar,pengarahacara

Umum

Page 68: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

56

comment daripenyiar

20 14.45-15.00WIB

AdzanAshar

Pemberitahuanshalat ashar

Live silangmasjid agung

Setiap hari15 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Umum

21 15.00-16.30WIB

Nadataqwa

Sajian lagu-lagu Islamimemenuhipermintaanmodis yaknigroup rebana

Variety Setiap harisenin, rabu,jum’at 90menit

Studio,lagu-lagu,telepon

Penyiar,pengarahacara

Umum

22 15.30-16.30WIB

Seni bacaAlqur’an

Pelatihanmelantunkanayat-ayat suciAlqur’andenganberagam lagusecara baik danbenar

Variety Setiap hariAhad 60menit

Studio,mike,telepon

Penyiar,presenter,penulisnaskah

Remaja

DialogKesehatan

Telaahmendalamaspek-aspekkesehatanuntukmembangunmasyarakatyang sehat dancerdas dalamperspektifIslam

Dialog Setiap hari60 menit

Studio,mike, lagu-lagu,telepon

Penyiar,presenter,pengarahacara

Dewasa

22 16.30-17.30WIB

TafsirAlqur’an

Kajian dantelaahpenafsiranAlqur’an olehseorang ustadz

Uraian dandialog

Setiap hariSenin 60menit

Studio,mike, lagu-lagu

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

16.30-17.30WIB

FatkhulQorib

Pembahasantentang kitabFiqh dengannara sumberpara asatidz

Uraian dandialog

Setiap hariSelasa 60menit

Studio,mike, lagu-lagu

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

16.30-17.30WIB

Dialoginteraktif

Kajian bentukkerjasamadengan sponsor

Uraian dandialog

Setiap hariRabu 60menit

Studio,mike, lagu-lagu

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

16.30-17.30WIB

NadaRebana

Pemutarangroup rebanarekaman

Uraian dandialog

Setiap hariKamis 60menit

Studio,mike, lagu-lagu

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

16.30-17.30WIB

Kewirausahaan

Pemaparanajarankeislaman darisisi

Uraian dandialog

Setiap hariJum’at 60menit

Studio,mike, lagu-lagu

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

Page 69: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

57

kewirausahaan 16.30-

17.30WIB

WisataHati

Pemaparanpaket problemajaran Islamdalammemurnikanaqidah Islam

Uraian dandialog

Setiap hariSabtu 60menit

Studio,mike, lagu-lagu,telepon

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

16.30-17.30WIB

SahabatMata

Pembahasanmasalah agamaterkait denganukhuwah

Uraian dandialog

Setiap hariAhad 60menit

Studio,mike, lagu-lagu,telepon

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

23 17.30-17.45WIB

Adzandanshalatmaghrib

Pemberitahuansaat shalatmaghribberjamaah

Live silangmasjid agung

Setiap hari15 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Umum

24 17.45-18.45WIB

Fiqih Pemaparanajaran Islampada aspekubudiyahsecaramendalam olehustadz

Live silangmasjid agung

Setiap hari60 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Dewasa

TafsirAlqur’an

Pemaparanajaran Islampada aspekpemahamankandunganAlqur’ansecaramendalam olehustadz

Live silangmasjid agung

Setiap hari60 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Dewasa

17.45-18.45WIB

MurratalAlqur’an

Sajian tartilAlqur’an

Variety Setiap hari60 menit

Studio,lagu-lagumurratal

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

Tasawuf Pemaparanajaran Islampada aspektasawuf secaramendalam olehustadz

Live silangmasjid agung

Setiap hari60 menit

Link Penyiar,pengarahacara

Dewasa

MurratalAlqur’an

Sajian tartilAlqur’an

Variety Setiap hari60 menit

Studio,lagu-lagumurrotal

Penyiar,presenter,pengarahacara

Umum

25 18.45-19.00WIB

AdzandanShalatIsya

PemberitahuanIsya

Live silangmasjidAgung

Setiap hari15 menit

Link Penyiar umum

Page 70: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

58

26 19.00-19.15WIB

Renungan

Pemaparanajaran kaidah,nasihat, dantuntunan hidupsesuai denganajaran Islamoleh narasumber dalambentukrekaman

uraianSetiap hari15 menit

Studio Penyiar,pengarahacara

Dewasa

27 19.15-20.00WIB

Balasik Sajian lagu-lagu Islami(balasik) yangdiselingi spot

Variety Setiap hari40 menit

Studio,lagu-lagu,telepon

Penyiar,pengarahacara

Dewasa

2820.00-22.00WIB

Silataturrahmi

Sajian lagu-lagu Islamiuntukpendengar,diselingidengan inforingan

Variety Setiap hari120 menit

Studio,lagu-lagu,telepon

Penyiar,pebgarahacara

Remaja

29 22.00-22.10WIB

AsmaulHusna

DzikirmengingatAllah untukmemohonkeselamatandankebahagiaanhidup

Uraian Setiap hari10 menit

Studio Penyiar,pengarahacara

Umum

30 22.30WIB

Tutupsiaran

Penutuppenyiaran radiodengan laguIndonesia Raya

Spot Setiap hari Studio Pengarahacara

umum

d. Pengawasan dan Evaluasi Program

Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh

suatu rencana dan tujuan sudah dapat diwujudkan oleh stasiun

penyiaran. Menurut Peter Pringle yang dikutip Morrisan dalam hal

pengawasan program, manajer program harus melakukan hal-hal

sebagai berikut:

Page 71: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

59

• Mempersiapkan standar program stasiun penyiaran

• Mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan standar stasiun

dan peraturan perundangan yang berlaku

• Memelihara catatan (records) program yang disiarkan

• Mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen program

• Memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang

sudah dianggarkan (Morissan, 2009: 315).

Evaluasi di radio dais di lakukan 3 bulan sekali untuk mengetahui

respon pendengar. Dengan memanfaatkan acara nada dan taqwa.

Program ini merupakan acara interaktif dengan pendengar via telepon di

mana dalam acara ini membuka phone live sehingga dapat diketahui

apakah masih banyak yang berpartisipasi atau tidak.

III.3 Strategi Pemasaran

Strategi merebut pasar audien terdiri dari serangkaian langkah yang

berkesinambungan, menurut Kottler sebagaimana dikutip Morrisan terdiri

dari atas tiga tahap, yaitu :

1) Segmentasi

Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapat melayani

audiennya secara baik, memuaskan kebutuhan dan keinginan audien

yang dituju (Morissan, 2008: 168). Letak geografis Kota Semarang dan

sekitarnya yang berada di dataran tinggi dan rendah untuk mencapai

segmen sasaran memerlukan antena yang berada di kota tersebut.

Page 72: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

60

Dengan mata pencaharian sebagian dibidang jasa serta

pendidikan yang menengah ke atas maka sudah termasuk dalam kategori

metropolitan dan biasanya sebagian besar penduduknya sibuk bekerja

oleh karena itu perlu penyeimbang kebutuhan hiburan dan dakwah.

Radio Dais mempunyai harapan masyarakat Semarang dan sekitarnya

memiliki semangat hidup lebih baik.

2) Target Audien

Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien

yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan

promosi. Targeting disebut juga dengan selecting, karena audien harus

diseleksi.

Target Radio Dais pertama-pertama diperuntukkan Jamaah

Masjid Agung Jawa Tengah, akan tetapi dengan kapasitas yang lebih

luas siaran sampai di Wonosobo, Jepara sehingga tidak hanya melayani

untuk jamaah Masjid Agung Jawa Tengah namun juga masyarakat yang

dapat menerima siaran Radio Dais.

Luasnya daerah siaran bukan berarti menyalahi UU nomor 32

akan tetapi permasalahannya agar radio komunitas bersatu dengan

harapan menjadi networking yang bagus dengan suatu program yang

menyentuh. Sekarang di setiap kabupaten mempunyai masjid agung

kalau setiap masjid mempunyai radio dan mempunyai jaringan dengan

radio komunitas Jawa Tengah diharapkan akan tercipta Islam yang

Page 73: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

61

Rahmatan Lilalamin (wawancara dengan Drs. H. Karno 6 November

2010).

3) Positioning

Radio Dakwah Islam Masjid Agung Jawa Tengah sangat perlu

melakukan usaha untuk meraih posisi yang tepat dalam ingatan

pendengar sehingga mampu membentuk suatu image dengan

menampilkan kekhasan yang dapat membedakan dengan stasiun radio

lain. Keberadaannya dalam lingkup Masjid Agung Jawa Tengah yang

merupakan salah satu pusat dari kegiatan dan perkembangan Islam,

menempatkan Radio Dakwah Islam mengemban misi dakwah sebagai

kepanjangan tangan dalam penghubung antara Allah dengan umat-Nya,

selain itu juga memberikan hiburan bermanfaat bagi masyarakat yang

haus akan lagu-lagu religi untuk memenuhi qalbunya dengan kemesraan

terhadap Ilahi.

Page 74: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

62

BAB IV

ANALISIS STRATEGI RADIO DAIS DALAM MEMPEROLEH

SIMPATI PENDENGAR

Setiap penyelenggaraan dakwah pastilah bertujuan untuk menyebarkan

agama Islam. Makna dasar dari dakwah itu sendiri adalah mengajak, menyeru

umat manusia agar berada dalam jalur yang telah ditetapkan oleh Allah dalam

ajaran Islam secara eksplisit maupun implisit. Untuk dapat mencapai tujuan itu

secara efektif dan efisien maka diperlukan strategi yang tepat.

Strategi pada hakikatnya merupakan perencanaan (planing) dan

manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai

tujuan itu strategi tidak berfungsi hanya sebagai peta jalan yang hanya

menunjukkan jalan saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya.

Dalam menjalankan dakwahnya, Radio Dais bertujuan untuk mengajak

umat Islam kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah. Adapun salah satu strategi yang

dipilih adalah mendirikan Radio Dais 107.9 FM sebagai media dakwah.

Pada bab III, telah dipaparkan beberapa strategi yang dipakai Radio Dais

dalam upaya mengembangkan dakwah melalui Radio Dais 107.9 FM sekaligus

berusaha memenangkan persaingan. Adapun analisis lebih lanjut adalah sebagai

berikut:

Page 75: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

63

IV.1 Faktor Internal dan Eksternal Radio Dais

Salah satu proses dalam manajemen strategik adalah penilaian

lingkungan organisasi melalui proses analisis lingkungan organisasi yang

meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh di

dalam dan di sekeliling organisasi yang berdampak pada kehidupan

organisasi berupa kekuatan internal, kelemahan internal, peluang eksternal

dan tantangan eksternal (Akdon, 2007: 111).

A. Lingkungan internal, adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu

peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi mempunyai

kemampuan manegendalikannya. Lingkungan internal meliputi:

1) Kekuatan (strength)

• Radio yang 100% menyiarkan nada dan dakwah di Jawa

Tengah

• Memiliki sumber daya yang berpengalaman dan berdedikasi

tinggi pada pekerjaan. Sejak awal didirikan manajemen radio

sengaja membidik tenaga profesional untuk dipekerjakan di

radio tersebut. Crew di bidang masing-masing yaitu:

programmer, teknisi, kepenyiaran, pemberitaan, operator.

• Memiliki penyiar yang handal, berikut ini beberapa penyiar

Radio Dais yaitu:

1. Muhammad Syafei Nugroho (Nugi Dais)

2. Risma Dewi Kumalasari S.Ag (Risma Dais)

3. Fajar Tri Utami ( Fajar Dais )

Page 76: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

64

4. Eko Ananto ( Conan Dais)

5. Prihatiningsih Widyastuti ( Widya Dais)

6. M. Nur Asyrofi S.Ag (Opi Dais)

7. Abdul Aziz ( Aziz Dais)

8. Yusuf Anshori ( Yusuf Dais)

• Audien mengingat Dais sebagai radionya umat Islam Jawa

Tengah

• Memiliki pemancar yang baik dan berada di menara dengan

ketinggian 110 m sehingga sangat membantu untuk

memancarkan di luar Semarang

2) Kelemahan (weakness)

• Pendanaan sangat kurang, karena Radio Dais bergantung

sepenuhnya kepada Badan Pengelola Masjid Agung Jawa

Tengah

• Sarana dan prasarana masih terbatas

B. Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu

keadaan, yang saling berhubungan dimana organisasi/perusahaan tidak

mempunyai kemampuan untuk mengendalikan. Lingkungan eksternal

meliputi:

1. Peluang

• Pertumbuhan umat Islam

• Pendengar semakin banyak (modis)

Page 77: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

65

2. Tantangan

• Bertambahnya radio komunitas Islam

• Perubahan selera dan kebutuhan pendengar

Setelah mengetahui lingkungan internal dan eksternal, ada empat

kemungkinan yaitu adanya perpaduan antara kekuatan-peluang (SO),

kekuatan-ancaman (ST), kelemahan-peluang (WO), kelemahan-ancaman

(WT).

1. Strategi SO

Dalam strategi ini, Dais berusaha untuk memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Dais berusaha mengoptimalkan kinerja pengelola dari jajaran paling atas

sampai paling bawah untuk mengembangkan Dais. Serta berusaha

merebut dan memanfaatkan peluang dengan mempererat hubungan antar

modis (monitor Dais), sehingga modis tersebar di pelosok-pelosok

daerah.

2. Strategi WO

Dalam strategi ini, Dais berusaha memanfaatkan peluang yang

ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Meminimalkan

kelemahan dengan meningkatkan fasilitas organisasi, meningkatkan

kemampuan SDM. Hal ini dilakukan karena Dais secara kelembagaan

masih minim fasilitas untuk mendukung kinerja pengelola, sehingga

dapat juga meningkatkan mutu produk.

Page 78: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

66

Dengan strategi ini, secara programmer Dais perlu membenahi

kualitas isi atau materi siaran, agar pendengar akan mendapat kepuasan

yang secara tidak langsung memperolah pendengar semakin banyak dan

pengembangan dakwah akan berhasil.

3. Strategi ST

Dais berusaha menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk

mengatasi ancaman. Selalu menjaga relasi dengan pendengar setia yang

selama ini telah terjalin baik, yaitu dengan kyai, ustadz, para modis dan

masyarakat umum.

4. Strategi WT

Dalam strategi ini, Dais meminimalkan kelemahan yang ada

serta menghindari ancaman yaitu dengan menjaga kualitas produksi dan

berusaha menekan harga produksi agar tetap stabil.

Dais harus menekan biaya produksi dengan tetap berusaha

meningkatkan kualitas siaran. Cara relatif sulit, namun untuk tetap

bertahan dan eksis, Dais harus melakukan strategi tersebut.

IV.2 Strategi Komunikasi

Dalam konteks komunikasi, untuk menyusun strategi komunikasi

ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:

a. Mengenal khalayak sasaran

Mengenal khalayak merupakan langkah pertama bagi

komunikator dalam usaha menciptakan komunikasi yang efektif. Dengan

Page 79: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

67

mengetahui kondisi khalayak masyarakat kota Semarang yang mayoritas

beragama Islam, tepat sekali Dais yang memiliki karakteristik program

siarannya 100% Islami, akan mampu menjadi radio masa depan sebab

memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh radio lain. Oleh karena itu,

sangat memudahkan komunikator dalam menyampaikan pesan kepada

komunikan.

Luasnya wilayah siaran bukan berarti menyalahi UU nomor 32

akan tetapi permasalahannya agar radio komunitas bersatu dengan

harapan menjadi networking yang bagus dengan suatu program yang

menyentuh. Sekarang di setiap kabupaten mempunyai masjid agung

kalau setiap masjid mempunyai radio dan mempunyai jaringan dengan

radio komunitas Jawa Tengah diharapkan akan tercipta Islam yang

Rahmatan Lilalamin (wawancara dengan Drs. H. Karno 6 November

2010).

b. Merancang pesan

Setelah mengetahui materi Radio Dais, menurut hemat penulis

materinya sangat sesuai dengan visi Radio Dais, yaitu melayani

kebutuhan rohani umat Islam dan melakukan pelayanan kepada

masyarakat secara umum. Oleh karena itu, format yang menjadi dasar

pembuatan materi siaran adalah yang memberikan sentuhan emosional

Islami dengan porsi nada dan dakwah, artinya setiap acara yang dirilis

Dais dikemas baik musik, pendidikan, budaya/sandiwara sesuai akidah

Islam, yang mempunyai daya tarik tersendiri.

Page 80: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

68

Ada tiga jenis daya tarik: rasional, emosional dan moral. Daya

tarik rasional menunjukkan bahwa dengan mendengarkan Radio Dais

pengetahuan tentang agama Islam semakin meningkat. Daya tarik

emosional membangkitkan emosi-emosi yang positif setelah

mendengarkan Radio Dais. Daya tarik positif seperti rasa cinta,

kebanggan, kesenangan akan ajaran agama Islam.

Daya tarik moral diarahkan pada perasaan khalayak tentang

apa benar dan pantas. Daya tarik ini sering digunakan untuk mendorong

orang peduli dan beramal untuk kegiatan amal seperti lingkungan bersih,

hubungan antar ras harmonis dan bantuan untuk mereka yang tidak

mampu.

c. Memilih media

Pemilihan media komunikasi, untuk mencapai sasaran

komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa

media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang

disampaikan dan teknik yang dipergunakan. Oleh karena itu pemanfaatan

media radio sebagai alternatif strategi dakwah memerlukan perencanaan

dan persiapan yang baik dengan memperhatikan faktor-faktor di atas agar

memperoleh hasil yang optimal.

d. Menetapkan metoda

Baik dalam komunikasi personal maupun non personal, dampak

pesan pada khalayak dipengaruhi juga oleh cara memandang komunikator.

Pesan yang disampaikan oleh sumber terpercaya adalah yang lebih

Page 81: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

69

persuasif. Dalam industri televisi para pemasar memakai selebritis sebagai

tokoh dengan kredibilitas tinggi menjadi pendukung pembelian seperti

atlet, aktor. Begitu pula Radio Dais menggunakan para da’i kondang

seperti Ustadz Jefri Albukhori, Ustadz Yusuf Mansur, Aa Gym dan lain-

lain, sebagai nara sumber di acara pengajian. Dengan harapan pendengar

khalayak tergugah baik pikiran maupun perasaannya dan menjalankan

perintah agama dengan sebaik-baiknya.

IV.3 Strategi Penyiaran Radio

Faktor yang paling penting dan menentukan keberhasilan suatu

stasiun penyiaran radio dan televisi adalah program atau acara. Oleh karena

itu, dalam upaya pencapaian target pendengar memerlukan programming

atau penata acara (Prayuda, 2005: 43). Penataan itu sendiri merupakan

sebuah proses mengatur program termasuk penjadwalannya sehingga

terbentuk station format dengan tujuan menciptakan image stasiun

penyiaran radio.

Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran

tertentu seiring semakin banyaknya stasiun penyiaran. Strategi program

ditinjau dari aspek manajemen strategis, program siaran terdiri dari:

1V.3.1 Analisis Perencanaan Program

Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan

rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang

memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program

Page 82: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

70

dan tujuan keuangannya. Perencanaan program juga mencakup pemilihan

format dan isi program yang menarik dan memuaskan kebutuhan audien

yang terdapat pada satu segmen audien berdasarkan demografi tertentu.

Radio Dais dalam merencanakan program disesuaikan dengan

segmentasi yaitu umat Islam, sehingga program acara yang dirilis

seluruhnya tentang agama Islam. Dengan harapan pendengar

memperoleh keseimbangan antara kebutuhan hiburan dan dakwah. Setiap

media penyiaran harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran

strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber

daya yang dimiliki.

Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu

suatu studi terinci mengenai kondisi audien yang dihadapi stasiun

penyiaran beserta kondisi program yang tersedia. Berdasarkan analisis

situasi terdiri dari:

1. Analisis Peluang

Analisis cermat terhadap pasar audien yang akan memberikan

peluang bagi setiap penayangan program untuk diterima para

penonton dan pendengar. Peluang pasar program adalah wilayah

dimana kecenderungan permintaan terhadap program tertentu yang

menguntungkan, di mana stasiun penyiaran percaya kebutuhan dari

audien tertentu terhadap jenis program tertentu belum terpuaskan dan

di mana stasiun dapat bersaing secara efektif.

Page 83: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

71

2. Analisis Kompetitif

Dalam mempersiapkan strategi dan rencana program,

pengelola program harus melakukan analisis cermat terhadap

persaingan stasiun penyiaran dan persaingan program yang ada pada

segmen pasar audien. Salah satu aspek penting dalam perencanaan

program adalah memiliki keuntungan kompetitif, yaitu suatu hal

khusus yang dimiliki atau dilakukan stasiun penyiaran yang

memberikannya keunggulan dibandingkan kompetitor.

Pengelola program juga harus selalu memperhatikan

kompetisi yang selalu berubah. Program dari stasiun kompetitor dapat

memberikan dampak strategi program sendiri, sehingga program

stasiun pesaing terus dianalisis dan dimonitori. Radio Dais

mempunyai modis (monitor Dais) yang selalu memonitori acara Dais,

karena percuma kalau acaranya bagus tetapi tidak ada yang

mendengarkan (wawancara dengan Drs. H. Karno 11 November

2010).

Selain itu, pengelola program siaran juga harus

mempertimbangkan empat hal ketika merencanakan program siaran

yang terkait dengan: product artinya materi program yang disukai

pendengar, program tidak melulu merupakan tayangan yang dapat

dilihat/ditonton. Namun merupakan suatu gabungan dari berbagai

manfaat, memuaskan kebutuhan audien tidak saja bersifat fungsional

namun juga kebutuhan sosial dan psikologis. Perencanaan program

Page 84: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

72

melibatkan berbagai aspek seperti nama program, cara penyajian dan

hal-hal terkait dengan pelayanan kepada audien dan pemasang iklan.

Nama program, memilih satu nama untuk satu program

ditinjau dari perspektif promosi, karena nama program berfungsi

menyampaikan atribut dan makna. Untuk itu pengelola program harus

memilih nama yang dapat menginformasikan konsep program dan

dapat membantu menempatkan program di memori otak. Suatu

program harus dapat menyampaikan manfaat kepada audien yang

mendengarkan dan pada saat yang sama menciptakan image bagi

program itu.

Bagi pengelola program kemasan dapat diartikan segala

sesuatu yang perlu dilakukan untuk menarik perhatian audien melalui

penampilan suatu program mencakup antara lain misalnya: pembawa

acara (presenter). Sedangkan radio adalah media audio yang

mengandalkan suara penyiar, musik, lalu dikemas dengan menarik

pada akhirnya program menjadi menarik dan mendapatkan perhatian

dari audien.

Price artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk

memproduksi atau membeli program dan biaya untuk pemasang iklan

yang ingin mempromosikan produknya pada program bersangkutan.

Dalam hal ini Radio Dais merupakan lembaga penyiaran komunitas

sehingga dalam siarannya tidak diperbolehkan adanya sebuah iklan

kecuali iklan layanan masyarakat.

Page 85: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

73

Place artinya kapan waktu siar acara yang tepat karena

pemilihan waktu siar yang tepat berperan cukup penting dalam

membantu keberhasilan program. Promotion artinya bagaimana

memperkenalkan dan menjual acara sehingga mendapat iklan dan

sponsor (Morrisan, 2008: 201-202). Radio Dais juga

mempertimbangkan empat hal tersebut dalam merencanakan program

dengan harapan program dapat memenuhi kebutuhan pendengar dan

agar penyampaian dakwah efektif.

IV.3.2 Analisis Produksi

Produksi siaran adalah “perutnya” (inti) radio. Keterampilan

memproduksi acara siaran berarti penguasaan terhadap bagaimana

membuat sebuah sajian acara yang menarik untuk didengarkan. Setiap

stasiun radio, khususnya di bagian produksi siaran, sangat membutuhkan

para kreator atau orang-orang kreatif dan inovatif dalam mengemas

produksi yang hendak disiarkan. Penyajian program radio menuntut

adanya sesuatu yang isinya baru/actual, orisinil, unik, dinamis,

informatif, edukatif serta komunikatif.

Unsur-unsur produksi yaitu:

1) Materi ; materi merupakan bahan, ide, yang dikembangkan menjadi

sebuah acara. Materi produksi dapat bersumber dari beberapa hal

yaitu: pengalaman pribadi dan orang lain, kejadian, hasil karya

(novel, cerpen), alam.

Page 86: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

74

2) Biaya ; biaya yang dibutuhkan pada saat pembuatan produksi acara.

3) Peralatan ; dalam radio peralatan yang harus dimiliki adalah

pemancar atau studio siaran, studio rekaman.

4) Crew

5) Schedule (pelaksanaan produksi)

Pelaksanaan produksi dibagi menjadi tiga yaitu: pertama tahap

praproduksi atau perencanaan, pada tahap ini kegiatan dimulai dari

pembahasan ide (gagasan) meliputi penulisan naskah siaran dan

pengembangan gagasan. Kedua tahap produksi yaitu proses rekaman di

studio produksi. Ketiga tahap pasca produksi yaitu semua kegiatan

rekaman selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang

termasuk dalam pasca produksi adalah editing, musik, memberi sound

effect.

Kegiatan produksi radio pada departemen program stasiun radio

dengan format apa pun mencakup bagian-bagian sebagai berikut:

1. Music Director, adalah orang yang memiliki tugas sebagai berikut:

a) Menambah atau mengeluarkan lagu-lagu yang akan diputar

b) Mempersiapkan daftar lagu yang akan diputar (play list) serta

mengawasi pelaksanaannya

c) Mendengarkan dan memeriksa rekaman lagu/musik baru

d) Konsultasi dengan manajer program mengenai rotasi lagu/musik

e) Menjalin hubungan dengan perusahaan rekaman untuk

mendapatkan lagu/musik terbaru.

Page 87: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

75

2. Manajer Produksi

Tanggung jawab utama manajer produksi antara lain:

memproduksi iklan lokal, layanan masyarakat dan mengawasi kualitas

suara stasiun radio.

3. Penyiar, memiliki tanggung jawab antara lain:

a) Mengantar rekaman/musik dan program

b) Membacakan iklan-iklan, layanan publik, dan identifikasi stasiun

c) Menyampaikan informasi

Program dapat diperoleh dengan cara membeli atau

memproduksinya sendiri (in-house production). Membeli program

dilakukan apabila stasiun penyiaran tidak memiliki peralatan produksi

memadai namun memiliki ide untuk dikembangkan. Materi siaran

produksi sendiri di Radio Dais yaitu Murrotal Al-Qur’an, rebana,

Arabian dan lagu anak Islam.

Acara yang setiap hari di produksi adalah Makna Dongeng

Anak Sholeh. Produksi dilakukan setiap malam karena pagi dan siang

di gunakan untuk rekaman dengan nara sumber dari luar, karena Dais

mempunyai banyak acara yang melibatkan nara sumber dari luar.

Radio Dais hanya memproduksi acara harian dan mingguan.

Acara harian yaitu acara yang disiarkan setiap hari sedangkan acara

mingguan yaitu acara yang disiarkan satu minggu sekali. Adapun

acara mingguan Radio Dais adalah Dongeng Anak karena di anggap

sulit dalam memproduksi sehingga disiarkan seminggu sekali.

Page 88: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

76

IV.3.3 Analisis Eksekusi Program

Eksekusi mencakup kegiatan menayangkan program sesuai

dengan rencana yang sudah ditetapkan. Strategi penayangan program

sangat ditentukan oleh bagaimana menata atau menyusun berbagai

program yang akan ditayangkan.

Setelah evaluasi penataan acara periode Oktober-Desember

belum sesuai harapan, salah satunya karena minimnya sarana dan pra

sarana. Contohnya dalam acara Anak sholeh masih sering memutar ulang

rekaman dikarenakan kesulitan dalam mendapatkan bahan materi dan ada

kemungkinan kreatifitas crew yang kurang (wawancara dengan Drs. H.

Karno 11 November 2010).

IV.3.4 Analisis Evaluasi

Melalui perencanaan, stasiun menetapkan rencana dan tujuan

yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi menentukan

seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau

diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan. Kegiatan

evaluasi secara periodik terhadap masing-masing individu dan

departemen memungkinkan manajer untuk membandingkan kinerja

sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan. Jika kedua kinerja

tersebut tidak sama maka diperlukan langkah-langkah perbaikan.

Management Radio Dais melakukan evaluasi selama 3 bulan

sekali, dengan selalu memantau target pendengar dengan memanfaatkan

Page 89: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

77

program Nada dan Taqwa. Program ini merupakan acara interaktif

dengan pendengar via telepon. Inti dari acara ini adalah untuk

mengetahui apa yang dikehendaki pendengar untuk kebaikan radio Dais.

Dari situlah pihak radio bisa mengetahui apa yang dikehendaki

pendengar, yang nantinya menjadi pijakan dalam menyusun program.

Sehingga dapat diketahui apakah pendengar masih banyak

seperti pada saat pertama kali launching program atau pendengar

semakin berkurang. Berkurangnya pendengar kemungkinan dikarenakan

waktu, acara, dan penyiarnya yang kurang tepat sehingga pendengar

mulai tidak merespon acara tersebut.

Namun apabila ketiga unsur (waktu, acara dan penyiar) dirasa

sudah bagus akan tetapi pendengar masih sedikit maka manajemen Radio

Dais langsung mendrop dan mengganti dengan acara yang baru

(wawancara dengan Drs. H. Karno 11 November 2010).

IV.4 Strategi Pemasaran

Untuk dapat survive menghadapi persaingan dan tetap memperoleh

pendengar, Radio Dais sangat menekankan pada fleksibilitas dan inovasi.

Oleh karena itu Radio Dais harus jeli dalam melihat persaingan yang ada

dengan mengamati media lain. Ketika di media lain ada sebuah program

acara yang berbeda, maka radio Dais bisa mengambil celah. Bisa jadi radio

Dais akan melakukan counter acara tersebut kalau diperlukan. Bisa jadi pula

Page 90: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

78

akan mengadopsi dan membuat acara yang serupa kalau dipandang efektif

dalam penyampaian pesan.

Dalam perspektif pemasaran, pesaing merupakan organisasi yang

mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang sama. Misalnya jika

kebutuhan konsumen adalah hiburan, para pesaing dapat bervariasi mulai

dari video game hingga bioskop dan orkes dangdut. Dalam perspektif ini,

intensitas persaingan tergantung dari seberapa kebutuhan konsumen dapat

dipahami dan seberapa jauh organisasi dapat memenuhi kebutuhan

konsumen tersebut. Dalam hal ini pesaing Radio Dais diantaranya adalah

radio lain baik komunitas maupun komersial yang saling bersaing berebut

pendengar.

Selain harus bersaing dengan sesama media radio, Radio Dais juga

harus bersaing dengan media lain yang menyajikan produk yang sama.

Misalkan untuk musik, saat ini kemajuan teknologi telah sedemikian maju

sehingga memberikan banyak pilihan bagi orang dalam menikmatinya.

Diantaranya, melalui media televisi, CD player, MP3, Ipod, dan lain

sebagainya. Orang bisa memutar musik sesuai seleranya masing-masing.

Hal ini membuat radio semakin banyak di tinggalkan pendengarnya.

Strategi merebut pasar audien terdiri dari serangkaian langkah yang

berkesinambungan, menurut Kottler sebagaimana dikutip Morrisan terdiri

dari atas tiga tahap, yaitu :

Page 91: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

79

1. Analisis Segmentasi

Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapat melayani

audiennya secara baik, memuaskan kebutuhan dan keinginan audien

yang dituju (Morissan, 2008: 168). Dasar-dasar dalam melakukan

segmentasi audien yang terdiri dari, pertama segmentasi demografis

yaitu segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan, pada radio

Dais usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, agama, suku dan

kebangsaan.

Data demografi dibutuhkan antara lain untuk mengantisipasi

perubahan-perubahan audien menyangkut bagaimana media penyiaran

menilai potensi audien yang tersedia disetiap area geografi yang dapat

dijangkau. Radio Dais mempunyai klasifikasinya sebagai berikut:

1) Usia : semua usia

2) Jenis kelamin : pria dan wanita

3) Pendidikan : TK sampai tak terbatas

4) Agama : Islam

5) Status sosial : seluruh strata

Kedua segmentasi geografis, segmentasi ini membagi

khalayak audien berdasarkan jangkauan geografis. Sasaran wilayah

Radio Dais adalah Kota Semarang, Kab. Semarang, Salatiga,

Temanggung, Kaliwungu, Kendal, Kudus, Demak, Purwodadi.

Ketiga yaitu segmentasi Geodemografis ini dalam konsep segmentasi

ini, khalayak yang tinggal di suatu wilayah geografis tertentu diyakini

Page 92: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

80

memiliki karakter demografis yang sejenis (namun wilayah geografis

harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau

kelurahan).

Radio Dais mempunyai segmen menengah kebawah dan ke

atas sebab bidikan Radio Dais adalah masyarakat yang beragama

Islam bukan usia. Ini yang membedakan Radio Dais dengan radio

yang lainnya. Format siaran disesuaikan dengan kebutuhan umat

Islam karena segmentasi Radio Dais adalah umat Islam segala usia,

status sosial, tidak menutup kemungkinan segmen anak muda yang

senang dengan lagu-lagu Islami. Terutama para santri pondok

pesantren dan mahasiswa yang memang banyak terdapat di kota

semarang dan sekitarnya.

Dengan mempunyai segmentasi yang jelas diharapkan siaran

Radio Dais dapat menyajikan acara yang tepat sesuai dengan segmen

yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan pendengar yang haus akan

ilmu agama Islam.

2. Analisis Target Audien

Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen

audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran

program dan promosi. Targeting disebut juga dengan selecting, audien

harus diseleksi. Target audien mempunyai dua fungsi, yaitu

menyeleksi audien sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu dan

menjangkau audien sasaran tersebut.

Page 93: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

81

Dalam targeting, audien melakukan suatu proses selective

exposure, artinya audien secara aktif memilih mau atau tidak mau

mengekspos dirinya terhadap informasi, misalnya iklan sekalipun

stasiun penyiaran melakukan promosi dengan membabi buta kepada

audien (misalnya melalui iklan radio yang menjangkau khalayak

secara umum) namun audien akan menyeleksi mau atau tidak ia

menerima informasi itu (Morissan, 2008:187).

Target siaran Radio Dais di kota Semarang 100% area dapat

terjangkau, serta daerah sekitarnya 70% sehingga masyarakat kota

Semarang khususnya dan umumnya dan disekitarnya dapat menikmati

program siaran radio dengan segmented Islam, sebab masyarakat kota

Semarang dan sekitarnya beragama Islam. Radio Dais optimis dapat

mewujudkan pola hidup masyarakat lebih menjadi Islami.

Menurut Clancy dan Shulman sebagaimana dikutip Morissan

mengatakan bahwa ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola

media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal

yaitu: responsif. Audien harus responsif terhadap program yang

ditayangkan. Radio Dais mendapatkan respon dari pendengar

setianya, dan inilah beberapa alasan audien mendengarkan Radio

Dais:

1) Radio Dais menyajikan acara dakwah didukung dengan lagu Islami

yang sangat bagus. Dakwah di Radio Dais menambah iman dan

taqwa kepada Allah. (Mira, Demak, 085 740 924 289)

Page 94: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

82

2) Aura Islami begitu terasa pada saat mendengarkan Dais, selain itu

Manajemen radio dais memperhatikan para pendengar menjadikan

asyik pada saat mendengarkannya. Dais memberikan banyak

inspirasi sehingga saya menyebutnya “ Dais the inspirate” (Hendra,

Pedurungan, 085 641 556 037).

3) Siaran di Dais banyak memotivasi saya, terutama dalam hal agama,

memberikan dorongan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah

dan melalui dais saya menemukan banyak teman soleh dan

sholehah yang selalu mengingatkan dalam kebaikan (Tika,

Kaliwungu, 085 740 201 016).

4) Acara dais bagus-bagus nasyidnya pun enak untuk didengarkan,

terlebih-lebih yang menyiarkan penyiar favorit kita (Ida,

Pamularsih, 083 862 767 739).

5) Lagu nasyid di Dais sangat menyejukkan hati dan banyak kajian

tentang ilmu agama (Yani, Jepara, 085 640 240 266).

6) Senang saja mendengarkan Radio Dais sekaligus bisa silaturahmi

dengan pendengar yang lainnya (Aulia, Kendal, 0888 0396 9770 ).

7) Dais mengedepankan dakwah dan lagunya bernuansa religi

sehingga ada semangat untuk menjadi muslim sejati (Risa,

Wonosobo, 085 640 274 230)

8) Dakwah yang disampaikan Dais benar-benar mengena sekali dalam

hati baik melalui tausyiah, nada-nadanya. Meski Dais tanpa wujud

namun Dais adalah sahabat segala-galanya. Dais dapat menjadi

Page 95: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

83

obat di kala senang ataupun sedih. Berkat dais saya dapat menjaga

kualitas ibadah dan kedekatan saya kepada Allah (Nita, Semarang,

085 290 260 344).

9) Tujuan mendengarkan Dais karena ingin menjalin silaturahmi

sesama muslim, nada-nadanya pun sangat bagus dan menyentuh

(Abdul Ghofar, Kudus, 085 290 922. 328).

10) Saya menyukai shalawat dan lagu-lagu nasyid sehingga saya

menyukai acara yang ada di Radio Dais, karena menurut saya

sangat menyentuh hati dan menjadikan ingin selalu mendekatkan

diri kepada Allah SWT (Muhlis, Pamularsih, 085.228.282.622)

11) Saya orang Islam jadi saya suka sekali dengan Dais yang selalu

menyuguhkan acara yang menyejukkan hati (Dea, Pedurungan,

087.830.607.313).

Potensi penjualan. Setiap program yang disiarkan harus

memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Semakin besar

kemungkinan program untuk mendapatkan audien sasaran, maka

semakin besar nilainya. Akan tetapi Radio Dais merupakan radio

komunitas sehingga hanya ditentukan dengan jumlah populasi yang

mendengarkan.

Pertumbuhan memadai. Audien tidak dapat dengan segera

bereaksi. Audien bertambah secara perlahan-lahan sampai akhirnya

meningkat dengan pesat. Apabila pertumbuhan audien lambat

Page 96: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

84

manajemen akan memikirkan langkah-langkah agar program dapat

diterima audien.

Pada tahun pertama Radio Dais memfokuskan untuk

memperoleh pendengar sebanyak-banyaknya. Acara yang disajikan

selain hiburan, pendidikan dan informasi dengan format Islami

sehingga akan memikat hati pendengar, apalagi kota Semarang adalah

kota metropolitan sehingga perlu penyeimbang antara kebutuhan

jasmani dan rohani. Pertumbuhan audien Radio Dais mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. (wawancara dengan bapak Drs. H.

Karno 15 november 2010).

Jangkauan iklan. Pemasang iklan biasanya sangat

memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan

produknya. Radio Dais adalah radio komunitas sehingga tidak

mempunyai iklan komersil, akan tetapi iklan layanan masyarakat.

3. Analisis Positioning

Di tengah situasi yang semakin kompetitif, usaha

penyelenggaraan bisnis media radio sangat memerlukan strategi radio

positioning. Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan

dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek, atau

perusahaan di dalam otaknya.

Suatu produk harus memiliki pernyataan positioning yang

mewakili hubungan erat dengan strategi merebut konsumen dan harus

bisa mewakili citra atau persepsi yang hendak dicetak dalam benak

Page 97: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

85

konsumen. Pernyataan positioning berupa kata-kata yang diolah dalam

bentuk rangkaian kalimat menarik dan disampaikan dengan menarik.

Kata-kata adalah atribut yang menunjukkan segi-segi

keunggulan suatu produk. Pernyataan positioning harus dapat

diungkapkan dengan jelas dan tegas dan disebarluaskan dengan

teknik-teknik audiovisual yang baik dan dengan frekuensi yang cukup

sering.

Dalam menyusun pernyataan positioning, pengelola

pemasaran harus mengetahui bagaimana audien membedakan produk

bersangkutan terhadap produk saingan lainnya. Myres membedakan

struktur persaingan ke dalam tiga tingkat yaitu superioritas,

diferensiasi, paritas.

Superioritas, suatu struktur persaingan yang dialami

perusahaan atau produk yang unggul di berbagai bidang terhadap

pesaingnya. Superioritas adalah keadaan yang sangat ideal, namun

biasanya sangat sulit tercapai. Misalnya, produk yang kuat, hebat, dan

lebih segala-galanya membutuhkan biaya sangat besar untuk

memproduksinya. Adapun positioning Radio Dais adalah Radionya

Umat Islam Jawa Tengah sebagai pernyataan superioritas bahwa dais

satu-satunya radio umat Islam.

Diferensiasi, Sebuah organisasi akan melakukan strategi

diferensiasi bila ingin bersaing dengan pesaingnya dalam hal keunikan

produk dan jasa yang ditawarkan. Keunikan tersebut dapat dilihat dari

Page 98: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

86

ciri produk yang menawarkan nilai-nilai yang dicari konsumen

sehingga menjadikan produk tersebut unik dan berbeda dimata

konsumen. Konsumen akan rela membayar harga premium bagi

produk-produk yang dipersepsikan sebagai produk yang unik dan

berbeda olehnya (Kuncoro, 2005:93).

Diferensiasi dapat dilakukan dalam banyak bentuk, seperti

diferensiasi dalam Brand Image. Upaya diferensiasi yang dilakukan

oleh Radio Dais, yaitu; menjadikan dakwah sebagai brand image

radio, menjadikan Nada Taqwa sebagai acara unggulan.

Brand image

Ditengah dominasi radio komersial saat ini, Radio Dais

menjadikan dakwah sebagai brand image radio. Untuk

mewujudkannya, sebagian besar program acara yang disajikan dalam

radio ini adalah program khusus dakwah dengan prosentase hampir

100%. Diantaranya; Pengajian, Anak sholeh, Murotal qur’an, Makna,

nada Islami, serambi muslim, kuliah Ahad pagi, Nada Taqwa, Ragam

Sore (Tafsir Alqur’an, Fathul Qorib, Dialog Interaktif, Nada Rebana,

Kewirausahaan, Wisata Hati). Dengan brand image ini ketika disebut

Radio Dais diharapkan yang ada dalam benak orang yang

mendengarkannya ialah ’ini radio dakwah’.

Adapun yang menjadi slogan Radio Dais adalah “Terdepan

Dalam Dakwah Dan Nada . Karena itulah setiap program acara yang

Page 99: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

87

disiarkan Radio Dais berusaha menjadi terdepan dalam dakwah dan

menjadi muslim yang baik. Baik yang dimaksudkan Dais bukan hanya

asal baik, tapi sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Sedangkan paritas. Perusahaan dan produknya sama sekali

tidak dapat dibedakan satu sama lainnya. Audien tidak dapat

membedakan mana yang lebih baik antara produk yang dihasilkan

perusahaan A dengan yang lainnya. Oleh karena itu diciptakan

pembeda khalayak dengan menanamkan citra merek, misalnya

pernyataan ”RCTI Oke” atau ”SCTV Ngetop” dan Radio Dais

Radionya Umat Islam Jawa Tengah.

Sementara itu Temmy Lesanpura dikutip Triartanto

mengungkapkan bahwa dalam menyusun radio positioning stasiun

radio harus:

a) Menjadi stara (stasiun radio) “yang pertama” dalam sebuah/sesuatu

hal. Radio Dais adalah radio yang bernuansa tentang dakwah dan

Islam

b) Menampilkan station identity atau ciri khas

Radio Dais memiliki program siarannya 100% Islami, ini

yang menjadi ciri khas Radio Dais karena radio komunitas Islam

lainnya masih ada program siaran selain dakwah contohnya acara

dangdutan, campur sari.

Page 100: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

88

c) Menetapkan target audien/segmentasi

Radio Dais memilih target segmen masyarakat secara

keseluruhan karena bidikan Dais adalah umat Islam segala usia dan

status sosial.

d) Nama dan slogan yang menarik, tetap untuk menyatakan

positioning. Positioning Radio Dais adalah Radionya Umat Islam

Jawa Tengah.

e) Sajian format yang sesuai dan konsisten yang dikehendaki audien

Format yang menjadi dasar pembuatan menu acara adalah

siaran yang memberikan sentuhan emosional Islami dengan porsi

siaran nada dan dakwah. Artinya, setiap acara yang dikemas baik

musik, pendidikan, budaya/sandiwara sesuai dengan akidah Islam.

f) Musik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pendengar

Musik yang dapat menyentuh emosional masyarakat serta

hiburan yang sehat seperti pop religi, nasyid, balasik, qosidah,

rebana, Arabian dan lagu anak Islami.

g) Menyajikan keunggulan pada acara tertentu yang sesuai dengan

format siaran. Acara nada dan taqwa yang menyajikan lagu-lagu

Islami dan phone live.

h) Bahasa siaran yang sesuai dan menunjukkan positioning stara.

Bahasa siaran sopan, santun karena Dais menyiarkan nada

dan dakwah sehingga penyiarpun harus mampu mempengaruhi

emosional pendengar.

Page 101: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

89

i) Kegiatan off air yang sesuai dengan kebutuhan target audien

Pertemuan pada acara pengajian di Masjid Agung Jawa

Tengah bersama para pendengar.

j) Air personality (penyiar) yang dapat membawa acara sesuai

positioning

k) Tidak meniru stara lain (Triartanto, 2010: 59-60).

Radio Dakwah Islam Masjid Agung Jawa Tengah

melakukan usaha untuk meraih posisi yang tepat dalam ingatan

pendengar sehingga mampu membentuk suatu image dengan

menampilkan kekhasan yang dapat membedakan dengan stasiun

radio lain. Keberadaannya dalam lingkup Masjid Agung Jawa

Tengah yang merupakan salah satu pusat dari kegiatan dan

perkembangan Islam, menempatkan Radio Dakwah Islam

mengemban misi dakwah sebagai kepanjangan tangan dalam

penghubung antara agama (Allah) dengan umat-Nya, selain itu juga

memberikan hiburan bermanfaat bagi masyarakat yang haus akan

lagu-lagu religi untuk memenuhi qalbunya dengan kemesraan

terhadap Ilahi. Adapun positioning Radio Dais adalah Radionya

Umat Islam Jawa Tengah.

Page 102: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

90

BAB V

PENUTUP

V.1 KesimpulanDari penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi radio

komunitas dalam memperoleh simpati pendengar (studi pada radio dais

107.9 FM) dapat disimpulkan bahwa strategi penyiaran yang dilakukan oleh

Dais adalah:

1. Perencanaan Program

Radio Dais dalam merencanakan program disesuaikan dengan

segmentasinya, yaitu umat Islam. Oleh karena itu seluruh program yang

dirilis seluruhnya tentang Islam. Hal tersebut dilakukan, dengan harapan

pendengar memperoleh keseimbangan antara kebutuhan hiburan dan

dakwah.

2. Produksi

Radio Dais hanya memproduksi acara harian dan mingguan. Acara harian

yaitu acara yang disiarkan setiap hari sedangkan acara mingguan yaitu acara

yang disiarkan satu minggu sekali. Adapun acara mingguan Radio dais

adalah Dongeng Anak karena di anggap sulit dalam memproduksi sehingga

disiarkan seminggu sekali.

3. Evaluasi

Management Radio Dais melakukan evaluasi selama 3 bulan sekali, dengan

selalu memantau target pendengar dengan memanfaatkan program Nada

Page 103: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

91

dan Taqwa. Program ini merupakan acara interaktif dengan pendengar via

telepon. Inti dari acara ini adalah untuk mengetahui apa yang dikehendaki

pendengar untuk kebaikan radio Dais. Dari situlah pihak radio bisa

mengetahui apa yang dikehendaki pendengar, yang nantinya menjadi

pijakan dalam menyusun program.

4. Segmentasi

Segmen Radio Dais bukan berdasarkan usia maupun strata sosial sebab

bidikan Radio Dais adalah masyarakat yang beragama Islam.

5. Target Audien

Target siaran Radio Dais adalah umat Islam di Semarang khususnya dan

umumnya yang berada disekitarnya, yang dapat menikmati program siaran

radio dengan segmented Islam.

6. Positioning

Positioning adalah bagaimana menempatkan produk, merek atau perusahaan

di dalam otak audien. Adapun pernyataan positioning Radio Dais adalah

radionya umat Islam Jawa Tengah.

V.2 Saran-saran/ rekomendasiBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis melihat

sebagai sebuah radio komunitas dakwah Radio Dais memiliki manajemen

yang cukup bagus. Biarpun demikian ada beberapa masukan yang ingin

penulis rekomendasikan, diantaranya:

Page 104: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

92

a. Hendaknya Radio Dais lebih kreatif dalam memvariasikan program,

sehingga tidak terkesan monoton dan membosankan.

b. Hendaknya Radio Dais membuat segmentasi yang lebih jelas dan

spesifik (misalnya berdasar kelompok umur, status sosial, pekerjaan),

sehingga pesan dakwah bisa disesuaikan dengan kebutuhan pendengar

c. Untuk meminimalisir friksi di masyarakat hendaknya Radio Dais lebih

selektif dalam memilih materi pesan dakwah.

d. Hendaknya ada pendataan ulang terhadap stasiun-stasiun relay yang ada

didaerah-daerah sehingga akan lebih mempermudah pemantauan.

e. Sebisa mungkin diharapkan Dais bisa mematuhi peraturan pemerintah

yang ada terutama terkait dengan dunia penyiaran, sehingga tujuan

dakwah yang baik diikuti cara-cara yang baik juga dalam

implementasinya.

V.3 Penutup

Alhamdulillah, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis sadar

bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan

kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya

yang sederhana ini. Tidak lupa, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan keilmuan dakwah kedepan. Wallahu a lam bissawab.

Page 105: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

93

DAFTAR PUSTAKA

Akil, Anshar. 2008. Manajemen SDM Penyiaran. Available :http://wikipedia.org/manajemen SDM penyiaran (Juni 2010).

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Ariyanto, Nur. 2010. Strategi Dakwah Majelis Tafsir Alqur’an (MTA) MelaluiRadio MTA 107.9 FM Surakarta. (Tidak Dipublikasikan, Skripsi:Fakultas Dakwah IAIN Walisongo).

Arsyad, Azhar. 2003. Pokok-Pokok Manajemen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Budiman, Nashir Achmad. 2006. Radio Komunitas Media Pemberdayaan Dhuafa.Available: Http://wikipedi.org.wiki/Radio Komunitas sebagaiPemberdayaan Dhuafa ( Maret 2010).

Effendi, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Ghazali, M.Bachri, 1997, Dakwah Komunikatif. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta : GrahaIlmu.

Hadi, Purbathin Agus. 2009. Radio Komunitas Sebagai Media PenyiaranAlternatif Untuk Masyarakat Pedesaan. Available :http://wikipedia.org/wiki.com// (Maret 2010).

http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/perumusan-strategi-komunikasi.htm. (Juni 2010).

http://id.wikipedia.org/wiki/Radio Komunitas.htm (Maret 2010).

Http://WikiPedia.org/Wiki/Lembaga penyiaran komunitas (Maret 2010).

Http://Kombinasi Net/?Lang=id&382&=14) (Maret 2010).

Hafidhuddin, 1998. Dakwah Aktual, Jakarta : Gema Insani Press.

Jude Kaye, Michael Allisn. 2005. Perencanaan Strategis bagi organisasi Nirlaba.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Page 106: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

94

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah. 2009. UUD RI Nomor 32 Tahun 2002Tentang Penyiaran. KPID Jawa Tengah. Semarang : Lembagaindependen.

Krisna. P. 2005. Management Penyiaran. Available : http://id.Wikipedia.org/wiki// (Juli 2010).

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : KencnaMedia Group.

Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi (Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif).Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kurniati. 2006. Dakwah Islam Melalui Media Radio (Analisis terhadap programsiaran dakwah Islam di Radio CBS 95,9 FM Slawi). (TidakDipublikasikan, Skripsi: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo).

Ningrum, Fatmasari. 2007. Sukses Menjadi Penyiar, Scrip Writer dan Reporter.Jakarta : Penebar Plus.

Maimunah, Ida. 1977. Teknik Dakwah Melalui Elektronik dan TanggapanPendengar (Studi Kasus Pendengar Prima Jepara). (TidakDipublikasikan, Skripsi: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo).

Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Prosesional. Yogyakarta : LKIS.

Moleong, Lexy J.. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

----------. 2001. Jurnalistik Radio. Yogyakarta : LKIS.

Musyafak, Najahan. 2009. Operasinalisasi Radio Komunitas dalam DakwahIslam. Semarang : Fakultas Dakwah.

Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio danTelevisi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Prayuda, Harley. 2005. Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana Dan PraktekPenyiaran. Malang : Bayumedia.

Profil Radio Dais. 2006. (Tidak Dipublikasikan).

Rachmiati, Atie. 2007. Radio Komunitas Eskalasi Demokratisasi Komunikasi.Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Rakhmat, Jalaludin.2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. RemajaRosda Karya.

Page 107: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

95

Sartono, FR. Sri. 2008. Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisidan Film Jilid 1 untuk SMK, Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar danMenengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Shaleh, Rosyad. 1977. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang

Sudibyo. 2004. Ekonomi Politik Media Penyiaran. Yogyakarta : LKIS.

Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CVAlfabeta.

Syihata, Abdullah. 1986. Ilmu Dakwah, Jakarta : Proyek Pembinaan Prasaranadan Sarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya : CV. Al-Ikhlas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran.

Triartanto, A.Lua y. 2010. Broadcasting Radio Panduan Teori dan Praktek.Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

Wawancara dengan Direktur Operasional Radio Dais 107.9 FM (Drs. H. Karno.MH) tanggal 6 November 2010 di studio Radio Dais di Menara Al-Husna Kompleks MAJT Jalan Gajah Raya Kecamatan Gayam Sari.Semarang.

Page 108: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · (Studi pada Radio Dais 107.9 FM) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

96

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alif Wiji Praharawati

Tempat/Tanggal Lahir : Pemalang, 20 November 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dukuh Pete Rt 27/Rw 06, Kuta, Belik Pemalang

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 02 Kuta Lulus Tahun 2000

2. MTs Perguruan Mu’allimat Lulus Tahun 2003

3. MA Perguruan Mu’allimat Lulus Tahun 2006

4. Masuk IAIN Walisongo Semarang pada Fakultas Dakwah Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Tahun 2006

Demikian riwayat hidup penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk

digunakan sebagaimana mestinya

Semarang, 24 Desember 2010

Penulis,

Alif Wiji PraharawatiNIM. 06211006