4 bab iii -...
TRANSCRIPT
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD INTERAKTIF
DENGAN MEDIA MIKROSKOP PADA MATERI POKOK MIKROSKOP
DAN KESELAMATAN KERJA KELAS VII SEMESTER II
DI MTS MATHOLLI’UL FALAH JALI DEMAK
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh:
DANIATUR ROKHMAH
NIM: 073811008
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Daniatur Rokhmah
NIM : 073811008
Jurusan / Program Studi : Pendidikan Biologi
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 20 November 2011
Saya yang menyatakan,
Daniatur Rokhmah
NIM. 073811008
iii
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar Penggunaan CD Interaktif
dengan Media Mikroskop Pada Materi Pokok Mikroskop dan
Keselamatan Kerja Kelas VII Semester II di MTs Matholi’ul
Falah Jali Demak Tahun Ajaran 2010/2011
Nama : Daniatur Rokhmah
NIM : 073811008
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : S1
Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tadris Biologi
Semarang, 19 Desember 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Drs. Achmad Sudja’i, M. Ag.
NIP: 195110051976121001
Sekretaris,
Lianah, M.Pd.
NIP: 195903131981032007
Penguji I,
Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes. NIP: 197513112005012001
Penguji II,
Drs. Listyono, M. Pd
NIP: 196910162008011008
Pembimbing I,
Lianah, M.Pd.
NIP: 195903131981032007
Pembimbing II,
Drs. Darmuin, M.Ag NIP: 19640424199301003
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 20 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD
INTERAKTIF DENGAN MEDIA MIKROSKOP PADA
MATERI POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN
KERJA KELAS VII SEMESTER II DI MTS MATHOLI’UL
FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011
Nama : Daniatur Rokhmah
NIM : 073811008
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : S1
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I
Lianah, M.Pd.
NIP. 195903131981032007
v
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 20 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD
INTERAKTIF DENGAN MEDIA MIKROSKOP PADA
MATERI POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN
KERJA KELAS VII SEMESTER II DI MTS MATHOLI’UL
FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011
Nama : Daniatur Rokhmah
NIM : 073811008
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : S1
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing II
Drs. Darmuin, M.Ag NIP. 196404241993010
vi
ABSTRAK
Judul : Studi komparasi hasil belajar penggunaan CD interaktif dengan
media mikroskop pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja
kelas VII semester II di MTs Matholli’ul Falah Jali tahun ajaran
2010/2011
Penulis : Daniatur Rokhmah
NIM : 073811008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Hasil belajar siswa yang
pembelajarannya dengan menggunakan CD interaktif pada materi mikroskop dan
keselamatan kerja. 2). Hasil belajar siswa yang pembelajarannya dengan
menggunakan media mikroskop pada materi mikroskop dan keselamatan kerja. 3).
Perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan CD interaktif
dengan media mikroskop pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja.
Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MTs
Matholli’ul Falah Jali Demak. Datanya diperoleh dengan cara wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan metode komparasional dengan teknik statistik.
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari hasil tes yang telah dilakukan
diperoleh rata-rata hasil belajar (post test) kelompok yang menggunakan CD
interaktif adalah 54,67 sedangkan rata-rata hasil belajar (post test) kelompok yang
menggunakan media mikroskop adalah 66,81. Berdasarkan hasil uji komparasi
(uji t-test) yaitu diperoleh thitung = 5,624 dan ttabel =1,66. Karena thitung>ttabel berarti
Ho ditolak, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok berbeda secara
signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar
penggunaan CD interaktif dengan media mikroskop pada materi pokok mikroskop
dan keselamatan kerja di MTs Matholi’ul Falah Jali Demak tahun ajaran
2010/2011.
Berdasarkan hasil ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi
para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan Program Studi
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang terutama dalam member dorongan
kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan motivasi secara mandiri.
vii
TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada
SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:
158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang
(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
a t}
b z}
t ‘
s| gh
j f
h} q
kh k
d l
z| m
r n
z w
s h
sy ’
s} y
d}
Bacaan madd: Bacaan diftong:
a> = a panjang = au
i> = I panjang = a
u> = u panjang
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada sang Khalik Allah
SWT yang telah memberikan segala rahmat, inayah dan hidayahNya kepada
penulis yang tidak memiliki kekuatan sedekit sehingga hanya berkat rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan sebaik-baiknya. Shalawat
serta salam selalu terlimpahkan kepada manusia yang paling sempurna sayidina
Nabi Muhammad SAW yang telah meluruskan umat manusia ke jalan yang
diridhoi oleh Allah SWT.
Skripsi ini yang berjudul “STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR
PENGGUNAAN CD INTERAKTIF DENGAN ALAT PERAGA PADA
MATERI POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA DI MTS
MATHOLI’UL FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011”, yang
disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S-1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini sangat sulit terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan
doa’ dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengaturkan banyak terima kasih kepada :
1. DR. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang
2. Ibu Lianah, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Darmuin, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Segenap dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang, terkhusus Segenap dosen Biologi yang
tidak bosan-bosannya memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
ix
5. Bapak dan Ibu karyawan Perpustakaan baik di Institut maupun di Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah
memberikan pelayanan kepustakaan dengan yang diperlukan penulis untuk
menyusun skripsi ini.
6. Ayahanda Mukhtarullah dan Ibunda Akhsanah selaku orang tua penulis, yang
telah memberikan segalanya baik doa’ semangat, cinta, kasih sayang, ilmu dan
bimbingan, yang tidak dapat penulis ganti dengan apapun, serta dukungan
materil dan spritualnya.
7. Nenek Hj. Masykurotun, dan Fikriyatul Umami, yang telah memberikan
dorongan untuk menjadi yang terbaik beserta keluarga.
8. Teman-teman biologi semua angkatan (Dewi, Mbk Hany, Mbk Jauh, Bu
Naim, Mbk Atiek, Bpk Ahwan, Mz Si’in, Kak Ikhsan, Amien, Agus, Kak
Sukron, Hasan, Surur, Rouf, Bu Meli, dan anak-anak biologi yang tidak
tercatat) yang telah memberikan fasilitas dan dukungan yang tidak ternilai
harganya, sehingga skripsi ini selesai.
9. Seluruh staf Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah jali Demak yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Sahabat-sahabat (mbk zuzie, Mabk obi’, Nisa, Nurul, dan lain-lain) yang
selalu bersama-sama.
11. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu, baik moral maupun materi dalam penyususnan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Oleh sebab itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif penulis harapkan. Penulis berharap semoga penyusunan
skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca.
Semarang, 20 November 2011
Penulis
Danitur Rokhmah
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................. ii
PENGESAHAN...................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING........................................................................... iv
ABSTRAK.............................................................................................. vi
HALAMAN TRANSLITERASI............................................................ vii
HALAMAN MOTTO............................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................. ix
KATA PENGANTAR............................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................ xi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah..................................................... 5
C. Pembatasan Masalah..................................................... 5
D. Rumusan Masalah......................................................... 6
E. Manfaat Penelitian........................................................ 6
BAB II: STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD
INTERAKTIF DENGAN ALAT PERAGA PADA MATERI
POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA DI MTS
MATHOLI’UL FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN
2010/2011
A. Kajian Pustaka............................................................. 7
B. Kerangka Teoritik........................................................ 8
1. Belajar dan hasil belajar......................................... 8
2. Makna Media Pembelajara..................................... 11
xi
3. Landasan Teori Penggunaan Media
Pembelajaran......................................................... 13
4. Pembelajaran Menggunakan CD interaktif........... 19
5. Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga.............. 19
6. Mikroskop ............................................................ 21
C. Rumusan Hipotesis...................................................... 33
BAB II: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................ 34
B. Tempat Dan Waktu Penelitian..................................... 34
C. Populasi Dan Sampel Penelitian.................................. 34
D. Variabel Dan Indikator Penelitian............................... 35
E. Pengumpulan Data Penelitian...................................... 36
F. Rancangan Penelitian.................................................. 37
G. Analisis Data Penelitian.............................................. 37
BAB IV: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Analisis..................................... 43
B. Pengujian Hipotesis.................................................... 45
C. Pembahasan Hasil Penelitian...................................... 52
D. Keterbatasan Penelitian............................................... 53
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan..................................................................... 55
B. Saran........................................................................... 55
C. Penutup....................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungan, oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja terlepas ada yang mengajar atau tidak.1 Proses pembelajaran
memegang peranan penting dalam menghasilkan atau menciptakan kualitas lulusan
pendidikan.2
dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur (Q. S. An-Nahl: 78)3
Menurut Mell Silberman dalam bukunya Active Learning mengutip
ungkapan Conficius, filosof Cina Kuno :
What I hear, I forget ( Apa yang aku dengar, aku lupa)
What I see, I remember (Apa yang aku lihat, aku ingat)
What I do, I understand (apa yang aku lakukan, aku paham)
Kemudian Mell Silberman memodifikasinya lebih lanjut dan memperluas
pernyataan Conficius tersebut menjadi konsep belajar aktif sebagai berikut:
What I hear, I forget
What I see, I remember
1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hlm. 1.
2 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Yogyakarta: Genius Prima
Media, 2009), Cet. 1, hlm.1.
3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006 ),
hlm. 276.
2
What I do,I understand
What I hear, see and ask questions about or discuss with someone, I begin
to understand
What I hear, I see, discuss and do. I acquire knowledge and skill
What I teach to another, I master4
Pernyataan Mell Silberman itu sangat beralasan, karena kebanyakan orang
cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang menarik
adalah perbedaan tingkat kecepatan bicara pengajar dengan perbandingan
kecepatan kemampuan pendengaran siswa.
Tugas guru bukan hanya sekedar memahami dan menyampaikan materi
pelajaran, akan tetapi juga diperlukan kemampuan dan pemahaman tentang
pengetahuan dan keterampilan lain, misalnya pemahaman tentang psikologi
perkembangan manusia, pemahaman tentang teori-teori perubahan tingkah laku,
kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar,
kemampuan mendesain strategi pembelajaran yang tepat, dan lain-lain agar dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan
lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha waktu yang relatif lama dan
merupakan hasil pengalaman.5
Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
dan berlangsung sepanjang hidupnya (life long education). Proses belajar dapat
terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak.
Proses belajar terjadi karena adanya perubahan dalam dirinya.6
4 Silbermen, Mell terj. Sarjuli, dkk,. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
(Yogyakarta: Yappendis, 1996), hlm. 1. 5 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 35-36.
6 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, hlm.1.
3
Laju dalam bidang teknologi sangat pesat dan mengikuti perkembangan
zaman, khususnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan
besar di bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan. Teknologi pendidikan
merupakan suatu disiplin terapan, artinya berkembang karena adanya kebutuhan
di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar efektif, lebih efisien, lebih banyak,
lebih luas, lebih cepat, dan sebagainya.7 Seiring dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi tersebut, menuntut suatu perubahan yang besar di
dalam sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional yang baik harus
dapat menyajikan pendidikan bermutu karena pendidikan bertujuan mentransfer
tata nilai dan kemampuan kepada pihak lain sehingga diharapkan dapat mencari
dan menciptakan sesuatu yang baru.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dirancang dengan mengikuti prinsip-
prinsip khas yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif siswa
dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, dalam KBM guru
perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau
haknya dalam membangun gagasan tanggung jawab belajar tetap berada pada diri
siswa, dan guru hanya bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang
mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar secara
berkelanjutan atau sepanjang hayat.8
Guru hanya sebagai fasilitator harus mampu menciptakan kegiatan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang mampu mengaktifkan siswa dalam
berpikir dan bersikap ilmiah. Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin
banyaknya saluran informasi dengan berbagai bentuk elektronik maupun non
elektronik seperti surat kabar, majalah, TV, fax, komputer, internet, maupun film
dalam kegiatan pendidikan. Pencapaian tujuan hasil belajar siswa dapat
meningkat, hal ini mempengaruhi pada tugas dan tanggung jawab guru sebagai
pengajar biologi, dimana seorang guru memiliki tugas untuk menciptakan
7 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), hlm. 171.
8 Mansur Muslich, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007), hlm. 48.
4
suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias peserta
didik serta dapat memberikan motivasi kepada peserta didik agar selalu belajar
dengan baik dan semangat.
Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah Jali Demak telah memiliki
fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar biologi,
antara lain berupa lingkungan yang asri, ruangan kelas, dan laboratorium
komputer. Fasilitas-fasilitas tersebut sering digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar biologi kecuali laboratorium komputer yang hanya digunakan sebagai
pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Berdasarkan observasi awal di Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah
Jali Demak pada proses pembelajaran biologi masih tepusat pada guru, karena
guru masih menjadi sumber utama pembelajaran. Partisipasi siswa dalam
pembelajaran masih cenderung kurang karena peserta didik hanya mendengarkan
dan mencatat penjelasan guru.
Permasalahan yang peneliti temukan di lingkungan sekitar sekolah, masih
banyak siswa yang mengalami keluhan mengenai pelajaran mikroskop yang
begitu sulit untuk menangkapnya, guru pengajarnya masih menggunakan ceramah
dan siswanya masih mencatat di papan tulis. Madrasah Tsanawiyah memiliki
fasilitas yang memadai seperti ruangan komputer yang lengkap dengan sarana dan
prasarana yang belum dimanfaatkan secara optimal karena hanya digunakan untuk
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pembelajaran yang
berbeda pada mata pelajaran IPA biologi khususnya materi mikroskop.
Melihat kondisi di atas sudah menjadi tanggung jawab guru untuk
menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi para peserta didik dengan
menggunakan media yang bisa menarik perhatian dan membangkitkan motivasi
mereka untuk belajar salah satunya adalah dengan menggunakan media CD
interaktif dan media mikroskop berupa mikroskop yang sudah tersedia di
sekolahan.
Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna
untuk memudahkan proses belajar mengajar dalam rangka mengefektifkan
5
komunikasi antara guru dan siswa, hal ini sangatlah membantu guru dalam
mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran.
Artinya: yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Q.S. Al-Alaq/96:
4-5)9
Berdasarkan uraian di atas perlu diadakan penelitian dengan menerapkan
dan mengujicobakan penggunaan CD interaktif dalam proses belajar mengajar
mata pelajaran IPA biologi dengan mengambil judul “Studi komparasi hasil
belajar penggunaan CD interaktif dengan media mikroskop pada materi pokok
mikroskop dan keselamatan kerja kelas VII semester II di MTs Matholi’ul Falah
Jali Demak tahun ajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas,
permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan CD
interaktif pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media
mikroskop pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja?
3. Adakah perbedaan hasil belajar antara pembelajaran penggunaan CD interaktif
dengan media mikroskop?
C. Pembatasan Masalah
Fokus penelitian ini adalah pelajaran biologi materi pokok mikroskop dan
keselamatan kerja, yang diajarkan pada kelas VII semester genap pada kurikulum
KTSP tahun ajaran 2008/2009. Peneliti mengambil tempat penelitian di MTs
Matholi’ul Falah Jali yang merupakan salah satu lembaga pendidikan berstatus
9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 598.
6
swasta di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Sekolah ini memiliki
seperangkat peralatan komputer untuk kegiatan proses pembelajaran.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka
permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah: Adakah perbedaan
penggunaan CD interaktif dan media mikroskop terhadap hasil belajar biologi
pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja di MTs Matholi’ul Falah Jali
Demak Tahun Ajaran 2010/2011?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
berikut:
1. Secara metodologi hasil penelitian ini dapat memperkaya informasi dalam ilmu
pendidikan, khususnya teknologi dalam pengajaran.
2. Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan serta
informasi bagi kepala sekolah, dan guru dalam meningkatkan hasil belajar
khususnya mata pelajaran biologi.
3. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan jalan alternatif
untuk mempermudah dalam belajar biologi.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIK
DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka ini, akan dideskripsikan beberapa penelitian yang
ada relevensinya dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Penelitian-
penelitian tersebut nantinya akan dijadikan sandaran teoritis dalam penelitian yang
akan dilakukan. Beberapa penelitian yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
1. Skripsi dari Dewi Indahsari jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang tahun 2009 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS dengan
Menggunakan CD Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem
Ekskresi pada Manusia di SMP Negeri 13 Semarang”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh LKS dengan menggunakan CD interaktif materi
sistem ekskresi pada manusia terhadap hasil belajar siswa di SMP N 13
Semarang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata belajar
siswa kelompok eksperimen dengan nilai 6.57 dengan kelompok kontrol
dengan nilai 4.58. Hal ini ada perbedaan yang signifikan dari hasil belajar
biologi yang menggunakan LKS dengan CD interaktif.
2. Skripsi yang disusun oleh Ernawati (NIM: 3104320) pada tahun 2009
mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah dengan judul “CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran
Darah pada Manusia kelas VII SMP H Isriati Semarang”, di dalamnya berisi
bahwa CD interaktif sebagai media pembelajaran biologi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa materi pokok sistem peredaran darah pada manusia kelas
VII SMP H Isriati Semarang.
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian penulis terletak pada
penelitian CD interaktif sebagai media pembelajaran biologi untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, dimana dalam penelitian di atas dijelaskan bahwa CD
8
interaktif sebagai media pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian penulis yaitu penelitian ini
memfokuskan pada perbandingan antara siswa yang menggunakan CD interaktif
dengan siswa yang menggunakan media alat peraga sebagai media pembelajaran
biologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan
keselamatan kerja.
B. Kerangka Teoritik
1. Belajar dan Hasil belajar
a. Pengertian Belajar dan Hasil belajar
Pencapaian belajar atau hasil belajar diperoleh setelah
dilaksanakannya suatu program pengajaran. Penilaian atau evaluasi
pencapaian hasil belajar merupakan langkah untuk mengetahui seberapa jauh
tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) suatu bidang studi atau mata
pelajaran yang dapat dicapai.1Hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan
yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi
dalam tiga domain: kognitif, afektif, dan psikomotorik.2
Howard L. Kingskey mengatakan bahwa Learning is the procces by
wich behavior (in the broader sense) is originated or changed though
practice or training. Belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku (dalam
artian luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.3 Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
mengalami pengalaman belajarnya.
Menurut Benyamin Bloom dalam Nana Sudjana hasil belajar dibagi
dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
1Bambang Subali dan Paidi, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi, (UNY: Jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2002), hlm. 3.
2Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hlm. 48.
3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008), hlm. 13.
9
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu: pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.4 Hasil belajar berupa pemahaman
peserta didik mampu menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri
sesuatu yang dibaca atau didengarnya.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yaitu penerimaan rangsang (stimulan) yang datang dari luar peserta didik
dalam bentuk masalah, situasi dan gejala. Tipe hasil belajar afektif tampak
pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan
belajar dan hubungan sosial.
3) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek dalam ranah psikomotoris
yaitu, gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan
ekspresif dan interpretative.5
Hasil belajar yang diukur dalam penelitian kali ini adalah hasil
belajar ranah kognitif dari soal evaluasi dan ranah afektif dari penilaian
aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.
Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh;
kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial,
seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas
kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan berpengaruh terhadap
kesiapan, proses dan hasil belajar. Faktor-faktor internal dapat terbentuk sebagai
4Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya , 2009), hlm. 22.
5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22-23.
10
akibat pertumbuhan, pengalaman belajar dan perkembangan. penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
Sama kompleknya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada
pada lingkungan pembelajar. Beberapa faktor eksternal antara lain variasi dan
derajat kesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan
dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil
belajar.6 Pembelajar yang akan mempelajari materi belajar dengan tingkat
kesulitan tinggi sementara ia belum memiliki kemampuan eksternal yang
dipersyaratkan, maka dia akan mengalami kesulitan belajar. Agar pembelajar
berhasil dalam mempelajari materi belajar baru, dia harus memiliki kemampuan
internal dan eksternal yang dipersyaratkan.
Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai
tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran
yang diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu proses belajar mengajar dikatakan
berhasil apabila kompetensi dasar yang diinginkan tercapai. Untuk mengetahui
tercapai tidaknya kompetensi tersebut, guru mengadakan tes setelah selesai
menyajikan pokok bahasan kepada siswa. Dari hasil tes ini diketahui sejauh mana
keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar dalam periode tertentu dapat
dinilai dari nilai rapot, yang secara nyata dapat dilihat dalam bentuk angka-angka.
Siswa yang belajar dengan baik akan mendapatkan hasil yang lebih baik
dibanding siswa yang cara belajarnya asal-asalan atau tidak secara teratur.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara global faktor yang mempengaruhi proses belajar ada dua
macam, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.7
1) Faktor intern (faktor yang ada di dalam peserta didik) yakni keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani peserta didik.
6Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 31.
7 Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Y Rama Widya, 2010), Cet. 1. hlm. 36.
11
Faktor intern meliputi tiga faktor, yaitu faktor jasmani, faktor
psikologis dan faktor kelelahan. Aspek jasmaniyah atau aspek fisik yang
kurang normal dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Belajar
seseorang terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu akan
cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing dan akan terasa ngantuk.
Kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari kurang
atau tidak membekas.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan
kesehatan badannya.
2) Faktor ekstern (faktor dari luar peserta didik) yakni kondisi lingkungan
disekitar peserta didik. Faktor ekstern ini meliputi tiga faktor yaitu:
a) Faktor keluarga yang belajarnya akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa disiplin sekolah, pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat terjadi karena keberadaannya siswa dalam
masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa,
teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya
mempengaruhi proses belajar.8
2. Makna Media Pembelajaran
Pada sistem pembelajaran tradisional yang digunakan sumber belajar
masih sangat terbatas pada informasi yang diberikan oleh guru dan ditambah dari
buku atau diktat atau LKS, sedangkan sumber belajar lain siswa kurang atau
belum mendapat perhatian sehingga aktifitas sebagai siswa kurang berkembang.
Para siswa hanya mendengar apa yang diucapkan guru kemudian mencatat dan
menghafal.
8 Daryanto, Belajar dan Mengajar, hlm. 49.
12
Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi seorang guru sebagai komuni-
kan/penyampai pesan sedangkan siswa sebagai komunikan/penerima pesan.
Namun dalam kenyataannya dalam proses komunikasi, audien belum tentu dapat
menangkap semua informasi yang disampaikan. Istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
dua pihak utama dalam proses belajar.9
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau
pengantar (وسائل) atau pengantar pesan dari pengiriman kepada penerima
pesan.10
Media juga diartikan sebagai segala bentuk yang digunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi.11
Media pengajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mengiring proses
belajar mengajar.12
Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan
pengalaman belajar kearah yang lebih konkrit. Pengajaran dengan menggunakan
media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal), sehingga
dapat kita harapkan diperolehnya hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi
siswa.13
Media pembelajaran merupakan unsur yang amat penting dalam proses
pembelajaran selain metode mengajar. Kedua unsur ini saling berkaitan.14
Hamalik
mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
9 Azhar arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003), Cet. 5, hlm. 3.
10 Azhar arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 3.
11 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 11.
12 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. 3, hlm. 112.
13R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, hlm. 113.
14 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Yogyakarta: Genius Prima
Media, 2009), Cet. Pertama, hlm. 2.
13
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.15
Sejumlah pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat dirasa oleh indra yang berfungsi sebagai
perantara siswa, oleh karena itu penggunaan media secara aktif dan kreatif dapat
memungkinkan siswa belajar lebih banyak, mencerminkan lebih baik apa yang
dipelajari dan meningkatkan kinerja siswa sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
3. Penggunaan Media Pembelajaran
a. Penggunaan Media Pembelajaran
Pada awalnya ada anggapan bahwa guru adalah orang yang paling
tahu. Paradigma itu kemudian berkembang menjadi guru lebih dahulu tahu.
Namun sekarang bukan saja pengetahuan guru bisa sama dengan murid,
namun murid bisa lebih dulu tahu dari gurunya. Itu semua dapat terjadi akibat
perkembangan media informasi. Pada saat ini guru bukan lagi satu-satunya
sumber belajar. Banyak contoh, dimana siswa dapat lebih dahulu mengakses
informasi dari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet.
Sejalan dengan perubahan kurikulum dan otonomi pendidikan, bukan
lagi masanya bagi guru untuk selalu menunggu petunjuk. Guru adalah tenaga
profesional, bukan tukang. Oleh karena itu, sikap yang tepat adalah cepat
menyesuaikan diri. Guru perlu segera mereposisi perannya. Pada saat ini guru
tidak lagi harus menjadi orang yang paling tahu di kelas. Namun ia harus
menjadi fasilitator belajar. Ada banyak sumber belajar yang tersedia, apakah
sumber belajar yang dirancang untuk belajar ataukah yang tidak dirancang
namun dapat dimanfaatkan untuk belajar.
Pembelajaran adalah satu kegiatan belajar mengajar yang melibatkan
siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam
situasi kelas maupun di luar kelas, dalam arti media yang digunakan untuk
pembelajaran tidak selalu identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran
konvensional namun proses belajar tanpa kehadiran gurupun dan lebih
15
Azhar arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 15.
14
mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya e-
learning, pembelajaran individual dengan CD interaktif, video interaktif dan
lain-lain.16
Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
Pemasangan gambar-gambar di papan temple, pemutaran film, mendengarkan
rekaman, atau radio merupakan rangsangan yang membangkitkan keinginan
untuk belajar.17
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, disamping memenuhi
prinsip-prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dan kriteria yang
perlu diperhatikan sebagaimana berikut:
1) Program Pengajaran, program yang akan disampaikan kepada anak didik
harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya,
maupun kedalamannya.18
2) Keefektifan dan Efisien Penggunaan, keefektifan berkenaan dengan hasil
yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian
hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah
dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap
oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah
lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media
tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai suatu
tujuan.19
Multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau
lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video
untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer. Kelemahan
16
Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), Cet. Pertama, hlm. 181.
17Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009),
Cet. Ke-4, hlm. 459.
18Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. 3, hlm. 129.
19 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 129.
15
dari media ini adalah harus didukung oleh peralatan memadai seperti LCD
proyektor dan adanya aliran listrik.20
Keuntungan penggunaan multimedia dalam pembelajaran diantaranya
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep
abstrak dengan lebih mudah, selain itu juga penggunaan media komputer
dalam bentuk multimedia dapat memberikan kesan yang positif kepada guru
karena dapat membantu guru menjelaskan isi pelajaran kepada pelajar,
menghemat waktu dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.21
b. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
1) Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:
a) Obyek yang terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar,
film bingkai, film, gambar video, atau model
b) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film slide, gambar
video atau gambar
c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
timelapse, highspeed photografi atau slow motion
d) Playback video kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu
dapat ditampilkan lagi melalui rekaman film, video, atau foto
e) Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram,
dan lain-lain
f) Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, slide,
gambar atau video. 22
20
Dadang Supriatna, “Pengenalan Media Pembelajaran”, dalam
http://www. Pengenalan_Media_Pembelajaran.com/hlm.14, diakses 20 Februari 2011
21Dadang Supriatna, “Pengenalan Media Pembelajaran”, dalam
http://www. Pengenalan_Media_Pembelajaran.com, hlm. 15.
22Dadang Supriatna, “Pengenalan Media Pembelajaran”, dalam
http://www. Pengenalan_Media_Pembelajaran.com, hlm. 16.
16
3) Menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran berguna
untuk:
a) Menimbulkan gairah belajar.
b) Memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan
dan kenyataan.
c) Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut minat dan
kemampuannya.23
4) Sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama
untuk setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran
dalam kemampuannya:
a) Memberikan perangsang yang sama
b) Menyamakan pengalaman
c) Menimbulkan persepsi yang sama
Multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara
tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan
siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar
mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa
dapat ditingkatkan.
c. Klasifikasi Media Pembelajaran
Rudi Bertz mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok
yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga
bentuk, yaitu gambar visual, garis dan simbol, di samping itu juga membedakan
media siar dan media rekam, sehingga terdapat 8 klasifikasi media:
1) Media audio visual gerak
2) Media audio visual diam
23
Wayan Santyasa, “ Media Pembelajaran”, dalam http://www.
Media_Pembelajaran.com/hlm. 5, diakses 22 Februari 2011
17
3) Media audio semi gerak
4) Media visual gerak
5) Media visual diam
6) Media visual semi gerak
7) Media audio, dan
8) Media cetak.24
Anderson lebih menitik beratkan pemilihan media yang didasarkan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan instruksional.
Anderson membagi media menjadi 10 kelompok yaitu:
1) Media audio
2) Media cetak
3) Media cetak plus suara
4) Media proyeksi visual diam
5) Media proyeksi visual diam plus suara
6) Media visual gerak
7) Media audio visual gerak
8) Media objek
9) Sumber manusia dan lingkungan
10) Media computer. 25
Peneliti menggunakan media komputer untuk penelitian di kelas.
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi
yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan
perhitungan sederhana dan rumit.26
Computer Assisted Instruction (CAI) yaitu penggunaan komputer
secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan
24
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), Cet. 1, hlm. 27.
25 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm. 129.
26 Azhar arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 52.
18
latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang
menggantikan guru di dalam kelas.27
d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman, ada 3 model
yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan,
yakni:
1) Model Flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran (eliminasi)
dalam mengambil keputusan pemilihan.
2) Model Matriks, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan
pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.
3) Model Checklist, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua
kriterianya dipertimbangkan.28
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media.
3) Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain
sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi
pertimbangan guru.
5) Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil.
6) Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai.29
27
Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, hlm. 149.
28Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, hlm. 127.
29 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm. 15.
19
4. Pembelajaran Menggunakan CD Interaktif
CD merupakan sistem penyimpanan informasi gambar dan suara pada
piringan atau disc.30
CD atau Compact Disc dan juga DVD atau Digital Compact
Disc adalah sebuah media penyimpanan file yang dibuat untuk merampingkan
sistem penyimpanannya. Interaktif dari kata interaksi yang berarti hubungan
timbal balik. CD interaktif adalah CD yang memungkinkan terjadinya hubungan
timbal balik antara guru dengan siswa.
Dalam model ini, melalui media audio peserta didik diajak untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meskipun ajakan untuk ikut
partisipasi tersebut sebebnarnya hanyalah bersifat maya.. dengan model interaktif
seolah-olah terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dengan narrator yang
membawakan materi pembelajaran dalam media audio.31
Kelebihan pertama yang menyebutkan bahwa penggunaannya bisa
berinteraksi dengan computer adalah bahwa dalam CD interaktif terdapat menu-
menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa
audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna. Kemudian yang
kedua adalah menambah pengetahuan, pengetahuan disini adalah materi
pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD interaktif bagi
pengguna.32
Peneliti menggunakan CD interaktif karya ai-learn. CD interaktif Biologi
SMP/MTs, dirasa cocok dalam menunjang penelitian yang peneliti laksanakan di
MTs Jali Demak, karena setelah dievaluasi tersebut mampu melengkapi unsur-
unsur pedagogis dalam pembelajaran aktif dan berkualitas. Unsur-unsur pedagogis
tersebut meliputi: metodologi, interaktifitas, strategi belajar, kualitas umpan balik,
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan sebagainya.
30
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 208.
31Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, hlm. 46.
32 Maroebani, “Perkembangan Multimedia dan CD Interaktif”, dalam http://wordpres.com
Perkembangan Multimedia-dan. CD Interaktif/ hlm. 4, diakses 20 Februari 2011
20
Selain unsur pedagogis, unsur-unsur yang menunjukkan CD interaktif
Biologi SMP/MTs digunakan dalam penelitian ini adalah, subject materi (materi
yang terdapat dalam CD interaktif Biologi SMP/MTs sesuai dengan SKKD
kurikulum KTSP untuk kelas VII semester genap, struktur isi materi sudah
berurutan, materi yang disajikan tepat sesuai tujuan pembelajaran).
5. Pembelajaran Menggunakan Media Mikroskop
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu
sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai
salah satu komponen system pembelajaran.33
Tanpa media, komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagaiproses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari
sistem pembelajaran.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu
untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Setiap proses belajar dan
mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan,
metode dan alat, serta evaluasi. Alat peraga sering disebut dengan audio visual,
dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga, alat tersebut
berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami
siswa.34
Alat pengajaran dapat dikelompokkan dalam dua jenis alat pelajaran yang
bersifat umum dan alat pelajaran yang bersifat khusus.35
a. Alat pengajaran yang bersifat umum. Alat-alat pengajaran yang
penggunaannya berlaku untuk semua mata pelajaran seperti papan tulis, kapur,
spidol, dan penggaris.
b. Alat pengajaran yang bersifat khusus. Alat-alat pengajaran yang
penggunaannya berlaku khusus untuk mata-mata pelajaran tertentu, seperti:
33
Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, hlm. 7.
34Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009), Cet. 10, hlm. 99.
35R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, hlm. 123.
21
1) Mikroskop, untuk IPA
2) Jangka, untuk matematika
3) Kuas, untuk menggambar
Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi
yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi serta
pengelolaan cara-cara pemecahan masalah-masalah pendidikan yang terdapat di
dalam situasi-situasi belajar yang bertujuan dan disengaja.36
Proses pengarahan dan koordinasi pada satu atau lebih fungsi tersebut
dinyatakan sebagai fungsi pengelolaan pendidikan diantara unsur-unsur tersebut
tampak jelas dalam model berikut ini:
6. Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium biologi, dapat dipastikan bawa tanpa mikroskop, tidak ada kegiatan
laboratorium yang berarti bagi kita semua, karena hampir semua mata pelajaran
biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya.37
Mikroskop adalah lensa untuk melihat/mengamati benda yang sangat kecil
yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang.38
Dalil yang menerangkan mengenai
pengaturan terhadap segala sesuatu yang dijelaskan dalam surat Al-Furqan ayat 2
di bawah ini:
36
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009), Cet. 6, hlm. 41.
37Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, (UPI: Jurusan Pendidikan
Biologi fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), hlm. 92.
38 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkaloka,
2001), hlm. 465.
sis
wa
Fungsi
pengelolaan
pendidikan
Sumber belajar
Pesan orang
material alat-
alat
teknik/metode
Fungsi
pengenmba
ngan
pendidikan
22
Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya),
dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya (Q. S. al- furqan: 2)39
a. Jenis-jenis mikroskop
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana,
untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih
untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari keragamannya antara lain dari
mikroskop satu okuler (monokuler)40
dengan tabung tegak dan miring,
penggunaan dua okuler (binokuler)41
atau tiga (trinokuler), kekuatan lensa
yang dipakai, sumber sinar (menggunakan lampu yang terpasang), bahkan
dapat dipasang kamera (kamera-diam atau video) pada mikroskop trinokuler
dan dapat disambung ke monitor TV.42
Ada berbagai macam mikroskop, tetapi apa pun macamnya, setiap
mikroskop itu pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-
bagian mekanik. Bagian-bagian optik meliputi lensa, cermin serta alat-alat
pelengkap yang menghubungkannya secara langsung. Bagian mekanik ialah
semua bagian lainnya dari mikroskop, yang tidak mempunyai fungsi optik.43
Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi
dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop
39
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006),
hlm. 360.
40Mikroskop monokuler yaitu mikroskop yang mempunyai sebuah okuler, dipakai untuk
mengamati obyek-obyek yang tipis dan transparan (tembus cahaya)
41Mikroskop binokuler yaitu mikroskop yang mempunyai 2 okuler dan dapat
dipergunakan untuk melihat obyek secara stereoskopis (3 dimensi), baik untuk obyek yang
transparan maupun yang tidak transparan. Alat ini sering dipakia untuk mengadakan pembedahan
atau meneliti hewan-hewan maupun organ-organ yang kecil
42 Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 95.
43Buddy D Kosasih, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang
Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, (Jakarta: PT. Dharma Karsa
Utama, 1992), Cet. 2, hlm. 11.
23
tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.44
1) Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop jenis ini memiliki tiga jenis lensa, yaitu lensa objektif , lensa
okuler, dan kondensor.
2) Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30
kali benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga
dimensi.
3) Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali.
Mikroskop elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
b. Bagian-bagian mikroskop
Bagian-bagian mikroskop dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu
bagian optik, bagian penerangan, dan bagian mekanis.
1) Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan
benda menjadi lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan
mata disebut dengan lensa okuler atau lubang pengintai. Kekuatan
perbesaran biasanya tertulis pada permukaannya, misalnya 10x dan lain-
lain. Lensa yang dekat dengan benda atau objek pengamatan disebut lensa
objektif dan terpasang pada revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda
misalnya 10x, 20x, maupun 40x.45
Bagian-bagian optik meliputi:
44
Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, (Jakarta: PT. Bengawan
Ilmu, 2008), hlm. 220.
45 Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 223.
24
a) Okuler terdiri atas susunan lensa, biasanya terdapat 2 buah dengan
pembesaran masing-masing 6x dan 10x.
b) Obyektif juga merupakan susunan lensa, biasanya terdapat 3 buah
dengan pembesaran masing-masing 10x, 45x, dan 100x. obyektif kuat
lebih pendek daripada obyektif lemah, ketiga obyektif diletakkan pada
revolver.
c) Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan sinar yang dipantulkan
oleh cermin dan difokuskan kepada obyek.
d) Cermin untuk mengarahkan cahaya kepada obyek. Permukaan yang
satu berupa cermin datar dan yang lainnya merupakan cermin cekung.
Cermin ini dapat diputar-putar menurut dua sumbu yang bersilang
tegak lurus sehingga kemampuan putarnya besar sekali untuk
mengarahkan sinar ke kondensor.
e) Diafragma terdapat disebelah bawah dari kondensor untuk mengatur
banyaknya sinar yang akan sampai ke obyek. 46
Adapun contoh gambar mikroskop terlihat pada gambar 2.1, 2.2, 2.3
sebagai berikut:
Gambar 2.1(mikroskop cahaya)47
46
Buddy D Kosasih, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang
Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, hlm. 13.
47Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 222.
25
Gambar 2.2 (mikroskop stereo)48
Gambar 2.3 (mikroskop elektron)49
2) Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas
adalah pencahayaan yang cukup. Untuk menangkap dan memantulkan
cahaya yang masuk, mikroskop dilengkapi dengan reflector berupa cermin.
Cermin tersebut memiliki dua sisi, datar dan cekung. Permukaan yang datar
digunakan jika sumber cahaya cukup terang, sedangkan bagian yang
cekung digunakan bila cahaya kurang terang.
48
Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 220.
49Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 220.
26
3) Bagian Mekanis
Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan
penggunaan mikroskop. Bagian tersebut di antaranya landasan/dasar/kaki
mikroskop dan pegangan mikroskop. Selain itu, ada bagian yang berguna
untuk pengatur focus, yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar halus
(mikrometer).50
Bagian-bagian mekanis meliputi:
a) Tabung (Tubus) menghubungkan okuler dan obyektif
b) Revolver adalah alat pemutar obyektif, pada bagian itu terdapat lensa-
lensa obyektif yang berbeda-beda panjangnya (pembesarannya).
Masing-masing dapat digeser hingga berada di sumbu optik.
c) Sekrup pengarah kasar (makrometer) adalah alat untuk menggerakkan
tubus (berikut okuler dan obyektif) secara kasar sehingga obyek yang
terfokuskan dapat terlihat.
d) Sekrup pengarah halus (mikrometer) adalah alat untuk menggerakkan
tubus secara lebih halus dan teliti. Alat ini dipakai kalau obyek telah
terfokuskan dengan memutar sekrup pengarah kasar.
e) Meja sediaan di bagian tengahnya terdapat lubang untuk melajukan
sinar, selain itu terdapat pula alat penggerak sediaan yang dapat
digerakkan ke depan dan ke belakang serta ke kanan dank ke kiri.
Sediaan yang diletakkan pada meja sediaan ini ditahan oleh penjepit dan
sediaan digerakkan dengan menggeser-geserkan dengan tangan.
f) Sekrup pengatur kondensor berfungsi untuk menaik-turunkan
kondensor.
g) Pemegang merupakan tempat memegang waktu mengangkat mikroskop.
h) Sendi inklinasi untuk menghubungkan alat pemegang dengan bagian
kaki.
i) Kaki yang kukuh dan berat berguna supaya mikroskop dapat berdiri
dengan stabil walaupun alat pegangan dimiringkan.
50
Buddy D Kosasih, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang
Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, hlm. 12.
27
c. Cara menggunakan mikroskop
Meletakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar lebih mudah
melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Memastikan mikroskop
terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah
siap dipakai, kemudian melakukan pengaturan pencahayaan.
Objek pengamatan dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila
pencahayaan yang masuk cukup memadai. Mikroskop yang belum dilengkapi
dengan sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu atau cahaya
matahari. Apabila menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak kira-kira 20
cm dari mikroskop. Sumber cahaya dari matahari, bagian cermin pada
mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari. Pencahayaan
sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak
lingkaran yang terangnya merata.51
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop:52
1) Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki
mikroskop dan yang satu lagi memegang lengan mikroskop, bila
menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan
tegak, berarti pula meja dalam keadaan datar. Ini berlaku untuk mikroskop
dengan tabung lurus/tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan tabung
miring, karena pada mikroskop macam terakhir ini kedudukan meja selalu
datar.
2) Preparat basah harus ditutup dengan gelas penutup pada saat dilihat di
bawah mikroskop.
3) Menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk pada cermin.
4) Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa obyektif
pembesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
51
Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 224.
52 Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 94.
28
Langkah-langkah menggunakan mikroskop:
1) Meja preparat dalam keadaan datar dan lensa obyektif dengan pembesaran
rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
2) Melihat lensa okuler dengan satu mata (dua mata untuk mikroskop
binokuler), untuk melihat apakah sinar sudah masuk ke dalam sistem,
sesuaikan cermin dengan agar sinar cukup tersedia, atau nyalakan lampu
serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan, sesuaikan lubang diafragma
sehingga sinar yang diterima mata optimal, tidak terlalu terang atau redup.
3) Jauhkan lensa obyektif dari meja preparat dengan cara memutar pengatur
kasar searah jarum jam. Meletakkan preparat di bawah obyektif dengan
melihat dari samping mikroskop, sesuaikan lensa pembesaran rendah pada
jarak kira-kira 1 cm dari preparat, lihat lagi melalui okuler, dan naikkan
tabung mikroskop dengan memutar pengatur kasar perlahan-lahan dengan
arah berlawanan arah jarum jam sampai preparat tampak jelas/fokus, atau
menurunkan meja dengan pengatur kasar pada jenis mikroskop yang
mejanya dapat dinaik-turunkan.
4) Sesuikan sinar yang masuk dengan mengatur lubang diafragma dan
kondensor untuk memperoleh pencahayaan yang sesuai, dan memutar
pengatur halus sehingga preparat tampak jelas/fokus.
5) Amati preparat dan bila perlu digambar, satu mata melihat melalui okuler
dan mata lainnya untuk melihat gambar.
6) Naikkan tabung mikroskop dengan menggunakan pengatur kasar, dan
setelah itu ambil preparat dari meja preparat. 53
d. Perawatan mikroskop
Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan
baik. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang tangkainya
dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya, jangan
mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan
mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena
akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini dilakukan.
53
Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 96-97.
29
Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah
penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu.
Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi
dengan lampu untuk mengurangi kelembapan. Lensa yang kotor harus
dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah
dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol, melakukan dengan hati-hati
karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi
kurang.54
e. Keselamatan kerja
Kita sebagai manusia tidak tahu kapan bahaya itu akan terjadi.
Kecelakaan yang timbul perlu menunggu undangan kita. Oleh karena itu salah
satu cara untuk menjaga keselamatan dan keamanan di laboratorium ialah
dengan bekerja selalu hati-hati dan waspada terhadap setiap bahaya yang
mungkin terjadi. Sikap ini penting karena merupakan sikap dasar untuk
mencegah terjadinya kecelakaan.
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan
dilakukan.55
Keselamatan kerja dalam laboratorium mencakup cara
penyimpanan, pemakaian, dan perawatan alat atau bahan laboratorium, serta
langkah pertolongan/penanggulangan kecelakaan. Laboratorium yang baik
selalu dilengkapi dengan tempat penyimpanan.56
Alat/bahan sesuai dengan sifat atau jenis ala/bahan tersebut. Biasakan
segera mencuci tangan jika terkena atau setelah menggunakan bahan-bahan
kimia cair maupun yang padat, jika bahan kimia mengenai mata, cucilah mata
dengan air sebanyak-banyaknya sampai tidak terkena rasa pedih. Pastikan
selalu ada perlengkapan P3K dan alat pemadam kebakaran di laboratorium
serta memahami cara penggunaannya.57
54
Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 229.
55Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (UPI: Jurusan Pendidikan
Biologi fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), hlm. 163.
56 Anni Winarsih, , IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 230.
57 Anni Winarsih, , IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 231.
30
1) Simbol-simbol keselamatan kerja
Kecelakaan kerja merupakan hal yang wajib untuk dihindari.
Untuk membantu penggunaan laboratorium, maka pada beberapa tempat
dipasang tanda-tanda keselamatan kerja yang sering dijumpai di
laboratorium.58
Tabel 2.1 Simbol-simbol keselamatan kerja:
Simbol Artinya Contoh Keterangan
Mudah
ter
bak
ar
Minyak
tanah,
alkohol,
kerosin
Ekstrem mudah menyala,
artinya zat cair yang mempunyai
suhu kurang dari 0oC dan titik
didih kurang atau sama dengan
35oC. sangat mudah menyala
artinya bahan yang dapat
terbakar pada keadaan normal.
Cairan dengan suhu nyala di
bawah 21oC termasuk dalam
golongan ini. Mudah terbakar,
artinya bahan padat yang mudah
terbakar pada suhu kurang dari
atau sama dengan 350oC dan zat
cair dengan suhu nyala sama
atau lebih.
Koro
sif
Asam dan
basa kuat
Korosif artinya bahan-bahan
yang dapat merusak jaringan
hidup jika bersentuhan
Ber
acun/t
oksi
k
Merkuri,
sianida
Beracun artinya suatu zat yang
dapat menimbulkan kecelakaan,
penderitaan, ataupun kematian
apabila tertelan, tertiup, atau
terserap melalui kulit
58
Khamidinal, Teknik Laboratorium Kimia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1,
hlm. 19.
31
Irit
asi/
ber
bah
aya
Kloroform Iritasi artinya bahan-bahan yang
umumnya tidak korosif tetapi
dapat mengakibatkan
ketidaknyamanan apabila
bersentuhan dengan kulit atau
bagian tubuh lainnya sehingga
dapat menimbulkan hilangnya
pigmen atau melepuh
Rad
io a
kti
f
Uranium,
plutonium
Bahan radioaktif artinya bahan-
bahan yang dapat memancarkan
sinar-sinar radioaktif atau
radiasi dapat mengakibatkan
efek racun dalam waktu singkat
atau lama
Mudah
mel
edak
Campuran
hydrogen,
dan
oksigen
Mudah meledak/eksplotif
artinya bahan-bahan yang
mudah meledak apabila terkena
gesekan, benturan, panas, atau
kontak dengan api
2) Tata tertib laboratorium
Ruang laboratorium yang ada di dalamnya terdapat beberapa alat
dan bahan berbahaya perlu dilengkapi dengan peraturan-peraturan untuk
menjaga keselamatan belajar atau bekerja di ruang laboratorium.
Peraturan tersebut berupa tata tertib yang harus ditaati. Berikut ini tata
tertib laboratorium IPA yang ada di sekolah:
a) Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa seizing
guru
b) Alat serta bahan yang ada di laboratorium tidak diperkenankan untuk
diambil keluar tanpa seizing guru.
c) Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum
yang diberikan.
d) Jika ada alat-alat yang rusak atau pecah hendaknya segera melapor
pada guru.
32
e) Jika terjadi kecelakaan sekecil apapun segera laporkan pada guru.
f) Jika ada bahan kimia yang masuk ke dalam mulut, hendaknya segera
dikeluarkan, kemudian berkumur dengan air sebanyak-banyaknya.
g) Setelah percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula
dalam keadaan kering dan bersih.
h) Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam
keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, kontak listrik dicabut. 59
C. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang menggunakan CD interaktif dan media
alat peraga terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan
keselamatan kerja.
Ha : Terdapat perbedaan yang menggunakan media alat peraga dan CD
interaktif siswa materi mikroskop dan keselamatan kerja.
Keterangan:
Ho : Hipotesis Nihil
Ha : Hipotesis Kerja60
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho : µ1 = µ2
Ho : µ1 ≠ µ261
59
Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 234-235.
60 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2007 ), Cet. 12, hlm.
119.
61 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 120.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi komparasi.
Kata “studi” berasal dari bahasa “study” yang berarti kajian, telaah, penelitian dan
penyelidikan. Komparasi adalah perbandingan atau pertimbangan. Dan jenis
penelitian ini bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua
kejadian selesai berlangsung. Pada dasarnya penelitian komparasi adalah
penelitian yang berusaha untuk menentukan perbedaan dan persamaan tentang
benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap orang,
kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja.1
Penggunaan penelitian studi komparasi ini untuk mengetahui perbedaan
dan perbandingan hasil belajar dari penggunaan kedua media pembelajaran yang
nantinya dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matholi’ul Falah Jali Demak pada
kelas VIIa dan VIIe pada semester genap tahun ajaran 2010/2011 tepatnya mulai
tanggal 18 Maret 2011 sampai 12 April 2011.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2
1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, PT RajaGrafindo
Persada,2004), hlm. 274.
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2007), hlm. 215.
34
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs
Matholi’ul Falah Jali Demak yang berjumlah 258 siswa yang tersebar dalam 6
kelas:
a. Kelas VIIa berjumlah 43 siswa
b. Kelas VIIb berjumlah 43 siswa
c. Kelas VIIc berjumlah 43 siswa
d. Kelas VIId berjumlah 43 siswa
e. Kelas VIIe berjumlah 43 siswa
f. Kelas VIIf berjumlah 43 siswa
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.3 Teknik
pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini menggunakan teknik
”sampling cluster” yaitu merupakan populasi yang dibagi-bagi menjadi beberapa
kelompok atau klaster. Adapun sampel dalam pengacakan ini adalah diambil 2
sampel yaitu kelas VIIa dan VIIe.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.4 Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel:
1. Variabel Pertama (X1) adalah kelompok pembelajaran biologi dengan
menggunakan CD interaktif pada materi pokok mikroskop dan keselamatan
kerja.
2. Variabel Kedua (X2) adalah kelompok pembelajaran biologi dengan media
alat peraga pada materi mikroskop dan keselamatan kerja.
3 Suharsini Arikunto, ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), hlm. 131.
4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 38.
35
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data.5 Data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode sebagai berikut:
1. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data hasil belajar pada materi mikroskop dan keselamatan kerja.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, notulen, dan sebagainya.7Metode
ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan hasil belajar siswa pada
materi sebelumnya. Untuk menentukan keadaan awal sebelum praktikum dan
sesudah praktikum serta untuk menghimpun data yang berkaitan dengan catatan,
seperti tentang sejarah, struktur organisasi, keadaan siswa dan guru di MTs
Matholi’ul Falah Jali Demak.
3. Metode Observasi
Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.8
Metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses
pembelajaran meliputi: diskusi, presentasi, mengajukan pertanyaan dan interaksi
baik sesama siswa maupun dengan guru.
5 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatiif Kualitatif dan R&D, hlm. 222.
6 Suharsini Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
hlm. 128.
7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatiif Kualitatif dan R&D, hlm. 206.
8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. Keenam, hlm. 220.
36
4. Metode Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses tanya
jawab lisan yang berlangsung satu arah.9 Metode ini digunakan untuk mengetahui
sejarah sekolah.
F. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memakai teknik observasi eksperimental.
Adapun teknik rancangan penelitiannya dapat dililhat dalam skema berikut ini:
Tabel: Pretest-Posttest Control Design
R O1 X O2
R O3 O4
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.10
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis data Tahap Awal
Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang digunakan
terlebih dahulu keabsahan sampel. Cara yang digunakan adalah dengan uji
normalitas dan uji homogenitas.11
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan apabila peneliti
ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek, kejadian,
9 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 105.
10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2007 ), hlm. 112.
11 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 314.
37
dan lain- lain. Pengujiannya menggunakan rumus Chi kuadrat. Rumus yang
dipakai adalah:12
k
i h
ho
f
ffX
1
2 )(
Dimana:
2X : Chi kuadrat
fo : Frekuensi yang diobservasi
fh : Frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian ditolak jika 2 hitung > 2 tabel. 2 tabel dicari
menggunakan distribusi 2 dengan derajat kebebasan dk= k-1 dan taraf
signifikan 5%. Harapan sampel dalam penelitian normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui varians yang dimiliki
sama atau tidak. Yaitu yang menyelidiki kesamaan dua varians. Rumus yang
digunakan adalah:
Dengan rumus varians untuk sampel adalah:
)1(
)( 2
2
n
xxS
i
Kelas dikatakan homogen jika tabelhitung FF , dengan %5 .
pembilangdknv 111
penyebutdknv 122
13
c. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik
berupa tes akan diuji melalui uji validitas dan reliabilitas.
12
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 107.
13 Sugiyono, Statistika Untuk Penellitian, hlm. 57.
38
1) Uji Validitas
Digunakan untuk menentukan validitas item soal menggunakan
rumus korelasi product moment.14
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
Dimana
rXY : Koefisien korelasi item soal
N : Banyaknya peserta tes
X : Jumlah skor item
Y : Jumlah skor total
Dengan taraf signifikan 5%, apabila dari hasil perhitungan didapat
rhitung ≥ rtabel maka dikatakan butir soal nomor itu telah signifikan atau telah
valid. Apabila rhitung < rtabel, maka dikatakan butir soal tersebut tidak
signifikan atau tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam
mengukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi
jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.15
Untuk menghitung
reliabilitas tes menggunakan rumus K-R. 20 yaitu sebagai berikut:16
2
2
11)1( S
pqS
n
nr
Keterangan:
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
n : Banyaknya butir item
1 : Bilangan konstan
S2 : Varian total
14
Sugiyono, Statistika Untuk Penellitian , hlm. 356.
15 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 86.
16 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 100-101.
39
p : Proporsi test yang menjawab dengan benar butir item yang
bersangkutan
q : Proporsi test yang jawabannya salah, atau : q = 1 - p
∑pq : Jumlah dari hasil perkalian antara p dengan q
Klasifikasi reliabilitas soal adalah:
r11
≤ 0, 20 : sangat rendah
0, 20 < r11
≤ 0, 40 : rendah
0, 40 < r11
≤ 0,60 : sedang
0, 60 < r11
≤ 0,70 : tinggi
0, 70 < r11
≤ 1 : sangat tinggi
Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga r11
.
instrumen dikatakan reliabel apabila r11
> 0, 50.
3) Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang meliputi aspek kognitif dan tidak
terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan
tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
jangkauannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan
rumus:
JS
BP
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan:17
P < 0,30 Terlalu sukar
0,30 ≤ 0,70 Cukup (sedang)
P > 0,70 Terlalu mudah
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 210.
40
4) Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan untuk membedakan peserta
didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang
kurang pandai (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Dalam penelitian ini
untuk mencari daya pembeda dengan menggunakan metode split half, yaitu
dengan membagi kelompok yang di tes menjadi dua bagian, kelompok
pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang pandai atau kelompok
bawah. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:18
JB
BB
JA
BAD
Keterangan:
D : Indeks daya beda
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah:
P < 0,0 jelek sekali
0,0 p < 0,20 lemah sekali (jelek)
0,20 p < 0,40 cukup (sedang)
0,40 p < 0,70 baik
0,70 p < 1,00 baik sekali.
2. Analisis data Tahap Terakhir
Langkah-langkah analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan
analisis tahap awal, tetapi data yang digunakan adalah data hasil belajar
kelompok eksperimen. Tahap-tahapan tersebut adalah:
18
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 213.
41
a. Uji Normalitas Hasil Belajar
Langkah-langkah pada uji normalitas data sama dengan langkah-
langkah pada uji normalitas pada uji normalitas data awal.
b. Uji Kesamaan Varians/ Homogenitas
Langkah-langkah pada uji data homogenitas sama dengan langkah-
langkah pada uji homogenitas pada uji homogenitas data awal.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka
dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang
digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu
hipotesis diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan rumus t-
test dengan ketentuan sebagai berikut:
H0: 1 = 2
Ha : 1 ≠ 2
Keterangan:
1 = Rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII yang diajar dengan
menggunakan CD interaktif pada materi mikroskop dan
keselamatan kerja.
2 = Rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII yang diajar dengan
menggunakan media alat peraga pada materi mikroskop dan
keselamatan kerja.
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
21
21
11
nnS
XXt
dengan 2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
SnSnS
Keterangan:
1X = rata-rata data kelas eksperimen I
2X = rata-rata data kelas eksperimen II
n1 = banyaknya peserta didik kelas eksperimen I
42
n2 = Banyaknya peserta didik kelas eksperimen II
S = Simpangan baku gabungan
S1 = simpangan baku kelas eksperimen I
S2 = simpangan baku kelas eksperimen II
Kriteria pengujian: H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel dengan
221 nndk dan peluang )1( dan H0 diterima untuk harga t
lainnya.
43
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian, peneliti memperoleh data tentang nilai hasil
belajar dengan teknik tes, setelah dilakukan suatu pembelajaran antara kelompok
yang menggunakan pembelajaran CD interaktif dengan kelompok yang
menggunakan pembelajaran media mikroskop berupa mikroskop.
1. Gambaran Umum MTs Matholi’ul Falah
a. Sejarah berdirinya MTs Matholi’ul Falah
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Matholi’ul Falah Jali Demak, didirikan
pada tahun 1978, sebagai salah satu bentuk pengembangan lembaga
pendidikan keagamaan dari Yayasan Pendidikan Matholi’ul Falah Jali Demak
yang dirintis oleh K. Nasrullah sejak tahun 1930. Lembaga pendidikan ini
dikelola oleh badan Pelaksana Pendidikan Matholi’ul Falah Jali Demak,
Kabupaten Demak dan diberi nama “ Madrasah Tsanawiyah (MTs) Matholi’ul
Falah.
Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah sebagai lembaga pendidikan
Islam, memiliki tekad untuk menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang
potensial dan modern yang mampu menjawab tantangan dan tuntutan di masa
yang akan datang dan senantiasa dinamis dalam menyampaikan dan
menghasilkan progam pendidikan guna menunjang mutu pendidikan secara
melembaga dan bersinambungan.1
b. Letak Geografis
Secara geografis MTs Matholi’ul Falah Jali Demak terletak di desa Jali
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Tepatnya di Jalan Raya Demak Km.
03 Bonang Demak. Madrasah ini berlantai dua dengan luas bangunan 826 m2
berdiri kokoh di atas tanah bersertifikat seluas 7865 m2.
MTs Matholi’ul Falah
memiliki delapan ruang kelas, satu ruang kantor, satu ruang kepala, satu ruang
1 Hasil wawancara dengan kepala sekolah Mudhofar, MTs Matholi’ul Falah Jali Demak, pada
tanggal 10 Februari 2011.
44
guru, satu ruang perpustakaan, sebuah laboratorium, sebuah ruang
ketrampilan, sebuah aula, satu masjid, satu ruang UKS dan satu halam untuk
upacara.2
2. Gambaran Kelompok Yang Mengunakan Pembelajaran CD Interaktif
a. Tahap Persiapan
Kelas VII-e sebagai kelompok yang pembelajaranya menggunakan
pembelajaran CD interaktif, sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan,
peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pembelajaran,
materi yang dipilih adalah Mikroskop dan Keselamatan Kerja, instrument
yang digunakan sebagai alat evaluasi adalah instrument tes objektif dengan
bentuk pilihan ganda.
b. Tahap Pelaksanaan
Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah 2 X pertemuan (4 jam
pelajaran).
c. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi
setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai pre tes dan nilai post test dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini, daftar nilai selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran 3:
Tabel. 4.l Nilai pre test dan post test kelas VII-e
No Nama Peserta Didik
Nilai Pre
Test
Nilai Post
Test
1 A. Khusnus Sawab 33 33
2 A. Saiful Khabib 30 40
3 A. Soleh 26 46
4 A. Syukron 40 43
5 Ahmad Fauzan 26 33
6 Ahmad Ilzam S 43 23
7 Ahmad Taufiqur R 46 53
8 Akhmad Mubarok 30 33
9 Akhmad Syibawaeh 36 53
10 Durrotul Athfi 30 66
2 Hasil dokumentasi, Mts Matholi’ul falah Jali Demak, pada tanggal 15 Februari 2011
45
11 Eka Zuliana 43 53
12 Facrur Rozi 36 50
13 Faiz Mabrur 30 63
14 Himam Nasiruddin 33 46
15 Ida Rosida 23 40
16 Khoirul Amin 23 63
17 Khoirun Nisa’ 30 53
18 Luluk Zuhrotun 50 53
19 M. Nurul haq 56 60
20 Mamnuniyah 40 43
3. Gambaran kelompok yang menggunakan pembelajaran media mikroskop
berupa mikroskop dan gambar-gambar.
a. Tahap Persiapan
Kelas VII-a sebagai kelompok yang pembelajaranya menggunakan
pembelajaran media mikroskop, sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan,
peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pembelajaran,
materi yang dipilih adalah Mikroskop dan Keselamatan Kerja, instrument
yang digunakan sebagai alat evaluasi adalah instrument tes objektif dengan
bentuk pilihan ganda.
b. Tahap Pelaksanaan
Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah 2 X pertemuan (4 jam
pelajaran).
c. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi
setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini dan daftar nilai selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4.
Tabel. 4.2. Nilai awal dan post test kelas VII-a
No. Nama Peserta Didik
Nilai Pre
Test
Nilai Pos
Test
1 Abdul Rohman 23 56
2 Ana Khasanah 30 56
3 Djumiatun 56 70
4 Eka Rizkiyani 50 66
46
5 Fatimatuz Zahroo’i 33 66
6 Khumaidullah 23 66
7 Lukman Hakim 53 60
8 M. Iqbal Sukri 33 66
9 M. Khoironi 23 63
10 M. Yafie 46 70
11 Mahmudah 40 60
12 Marisa Lutfiyah 43 66
13 Minkhatul Ilmiyah 33 73
14 Mirsa Faisol 60 66
15 Muafiqurrohman 30 73
16 Muchammad Iqbal 30 76
17 Mufaikhah 46 63
18 Mukhlasin 23 76
19 Murdhiatun 33 60
20 Ni’matul Ummah 23 66
B. Analisis Uji Hipotesis
Pembahasan ini digunakan peneliti untuk menguji hipotesis, dalam hal ini
peneliti menggunakan uji t-test dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Tahap Awal
a. Uji Instrument Penelitian
1). Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item soal yang
digunakan itu valid atau tidak. Item soal dikatakan valid apabila rhitung ≥
rtabel. Untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya maka soal post tes
sebelum dipergunakan untuk mengambil data penelitian dilakukan uji
validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang
hasilnya terdapat pada lampiran 13a. dari hasil perhitungan terhadap 40
soal uji coba ternyata diperoleh 26 soal yang valid (memenuhi kriteria
validitas) yaitu soal nomor 1, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 37, 39, 40 dan 14 soal tidak valid yaitu
47
soal nomor 2, 3, 7, 8, 14, 15, 17, 25, 26, 27, 31, 32, 33, 38. Hasil
selengkapnya bisa dilihat di lampiran 13a.
2). Uji Reabilitas
Berdasarkan perhitungan reabilitas item soal nomor 1 pada α = 5%
dengan n= 42 diperoleh r tabel = 0.3338. Karena r11 > rtabel, maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliable. Untuk perhitungan reliabel
selengkapnya bisa dilihat dalam lampiran 8 .
3). Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikerjakan seperti pada
lampiran 13a ternyata 40 dari soal yang diuji cobakan diperoleh 15 soal
dengan taraf kesukaran mudah yaitu nomor 1, 2, 3, 9, 11, 12, 14, 16, 19,
24, 26, 28, 29, 31, 34 soal dengan taraf kesukaran sedang yaitu nomor 4, 5,
6, 7, 8, 10, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 39,
40 dan diperoleh 1 soal dengan taraf kesukaran sukar yaitu nomor 37.
Hasil perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13 dan contoh
perhitungannya dapat dilihat di lampiran 13c.
4). Daya Pembeda Soal
Setelah diadakan perhitungan sebagaimana yang ada pada lampiran
13 terhadap 40 butir soal uji coba ternyata diperoleh 2 butir soal termasuk
dalam kategori soal dengan daya pembeda sangat jelek yaitu nomor 32, 33,
terdapat 7 butir dengan daya pembeda jelek yaitu nomor 2, 3, 8, 17, 27, 31,
38, dan terdapat 21 butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu nomor 1,
4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 21, 22, 23, 24, 26, 36, 37, 39, 40, dan
terdapat 10 butir soal dengan daya pembeda baik yaitu nomor 9, 18, 19,
20, 25, 28, 29, 30, 34, 35. Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba
selengkapnya terdapat pada lampiran 13d.
b. Uji Normalitas
1). Uji Normalitas Data Awal Kelas VIIe
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai awal kelas VIIe untuk
α = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 3.3103 dan X
2tabel = 7.81,
karena Karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa data
48
untuk populasi pada penelitan ini yaitu kelas VIIe (kelas yang
mengunakan CD Interaktif) tersebut berdistribusi normal. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 14.
2) . Uji Normalitas Data Awal Kelas VIIa
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai awal kelas VIIa
untuk a = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 2.0182 dan X
2tabel =
7.81, karena Karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa
data untuk populasi pada penelitan ini yaitu kelas VIIa (kelas yang
mengunakan media mikroskop) tersebut berdistribusi normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 15.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai data awal
memiliki varians yang sama (homogen). Pengujian homogenitas data
dilakukan dengan uji varians. Suatu populasi dikatakan homogen jika X2
hitung
< X2
tabel.
Langkah awal dalam uji homogenitas adalah membuat tabel sumber
data perhitungan varians. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 4.3 Sumber Data Perhitungan Varians
Sumber variasi Eksperimen 1 Eksperimen 2
Jumlah
1565.00
1437.00
N 43 43
x 36.40 33.42
Varians (s2)
152.4352
99.2016
Standart deviasi (s) 12.35 9.96
Selanjutnya data tersebut dicari variansnya dengan rumus
dibawah ini:
F = 152.4352
= 1.537 99.2016
terkecilVarians
terbesarVarians F
49
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh F hitung untuk Data awal.
Kelompok CD Interaktif sebesar 1,537. Selanjutnya hasil tersebut
dikonsultasikan dengan F tabel dimana α = 5 % dengan dk pembilang = nb-1
= 43-1= 42 dan dk penyebut = nk – 1 = 43-1 = 42 diperoleh F tabel = 1,85.
Karena F hitung < F ½ α (nb-1) (nk-1) maka, dapat disimpulkan bahwa untuk data
awal kedua kelompok tersebut adalah homogen atau mempunyai varians yang
sama dapat dilihat dalam lampiran 16.
d. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Digunakan untuk mengetahui apakah data awal dari kedua kelompok
memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda pada tahap awal ini. Rata- rata
kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila thitung < ttabel. Sumber data
ringkasan t-test dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 4.4 Ringkasan Data t-test
Sumber variasi Eksperimen 1 Eksperimen 2
Jumlah
1565.00
1437.00
N 43 43
x 74.6 72.9
Varians (S2)
152.4352
99.2016
Standart deviasi (S) 12.35 9.96
Selanjutnya dicari nilai thitung dengan rumus dibawah ini:
21
21
11
nnS
XXt
43
1
43
121688.11
42.3340.36
t = 1,231
Sedangkan harga ttabel pada α = 5% dengan dk = 43+43 -2= 84
diperoleh t(0975)(84) = 1,231. Dari perhitungan diperoleh thitung = 1,231 dan ttabel
=2 dengan taraf signifikasi α = 5% dengan dk = n1+n2-2 = 43 + 43 – 2 = 84.
50
Peluang = 1 – ½ α = 1- 0,025 = 0,975. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
di lampiran 17 . Maka dapat diartikan bahwa rata-rata prestasi kedua kelas
tidak berbeda. Artinya kedua kelompok yang dipilih memiliki kondisi yang
sama.
2. Analisis Tahap Akhir
a. Uji Normalitas
1) Uji Normalitas Post-test Kelas VIIe
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai post test kelas VIIe
untuk a = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 6.3660 dan X
2tabel =
7,81, karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa data untuk
nilai post-test pada penelitan ini yaitu kelas VIIa (kelas yang mengunakan
CD Interaktif) tersebut berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat di lampiran 18.
2) Uji Normalitas Post-test Kelas VIIa
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai post test kelas VIIa
untuk a = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 5.1433 dan X
2tabel = 7.81,
karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa data untuk nilai
post-test pada penelitan ini yaitu kelas VIIa (kelas yang mengunakan
media mikroskop) tersebut berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat di lampiran 19.
b. Uji Homogenitas
Langkah dalam uji homogenitas tahap akhir sama seperti langkah-
langkah uji homogenitas tahap awal. Uji homogenitas ini digunakan untuk
mengetahui apakah nilai post test memiliki varians yang sama (homogen).
Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji varians. Suatu populasi
dikatakan homogen jika X2
hitung < X2
tabel. Sumber data dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
51
Tabel. 4.5. Sumber Data Perhitungan Varians
Sumber variasi Eksperimen 1 Eksperimen 2
Jumlah 2873.0
2351.0
N 43 43
X 66.81
54.67
Varians (S2)
71.9169
128.4629
Standart deviasi (S) 8.48
11.33
Selanjutnya data tersebut dicari variansnya dengan rumus
dibawah ini:
F
=
128.4629
=
1.786
71.9169
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh F hitung untuk Data post-
test. Kelompok CD Interaktif sebesar 1.786. Selanjutnya hasil tersebut
dikonsultasikan dengan F tabel dimana α = 5 % dengan dk pembilang = nb-1
= 43-1= 42 dan dk penyebut = nk – 1 = 43-1 = 42 diperoleh F tabel = 1,85.
Karena F hitung < F ½ α (nb-1) (nk-1) maka, dapat disimpulkan bahwa untuk data
awal kedua kelompok tersebut adalah homogen atau mempunyai varian yang
sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 20.
c. Uji Perbedaan Rata-Rata
Digunakan untuk mengetahui rata-rata dari kedua kelompok. Rata-
rata kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila thitung < ttabel. Tabel
ringkasan data t-test nilai post-test dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
terkecilVarians
terbesarVarians F
52
Tabel. 4.6 Ringkasan Data t-test nilai post-test
Sumber variasi Eksperimen
1 eksperimen 2
Jumlah 2873.0
2351.0
N 43 43
X 66.81
54.67
Varians (S2)
71.9169
128.4629
Standart deviasi(S) 8.48
11.33
Berdasarkan tabel diatas, selanjutnya dicari nilai dari t hitung
dengan rumus:
t= 5,624
Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh thitung = 5,624 dan
ttabel (0,958)(70) =1, 66 dengan taraf signifikasi α = 5% dengan dk = n1+n2-2= 84.
Peluang = 1- α = 1-0,05 = 0,95. Kriteria ha diterima jika thitung>ttabel. Dari hasil
perhitungan thitung dan ttabel dapat diketahui bahwa thitung>ttabel. Maka, ho ditolak
dan ha diterima. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 21.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penggunaan media mikroskop pada pembelajaran mempunyai pengaruh
positif terhadap prestasi belajar pada materi pokok mikroskop dan keselamatan
kerja. Hal ini telah terbukti secara teoritis pada bab dua yang mengungkapkan
hubungan positif antara pembelajaran yang menggunankan media CD interaktif
dengan media mikroskop materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja kelas
VII semester II di MTs Matholi’ul falah Jali Demak Tahun Ajaran 2010/2011.
Ada perbedaan secara signifikan antara pembelajaran yang menggunakan CD
interaktif dengan media mikroskop.
Kelas VIIe yang diajar dengan media mikroskop lebih memungkinkan
untuk melaksanakan diskusi lebih terarah, karena di dalam media tersebut siswa
21 n
1
n
1 s
xx t 21
53
lebih paham akan bentuk mikroskop yang nyata sekaligus memfokuskan
pertanyaan-pertanyaan yang mengarah menjadi lebih baik.
Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui mengenai kemampuan awal
kedua kelompok apakah sama atau tidak. Hal ini dapat diketahui dari nilai ulangan
sebelumnya. Setelah dilakukan analisis data awal, hasil data awal menunjukkan
bahwa data tersebut homogen dan diperoleh X2
hitung<X2
tabel. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa sampel mempunyai kondisi yang sama.
Selanjutnya, setelah penelitian dilakukan. Maka akan dilakukan analisis
data hasil belajar biologi yang dilakukan perlakuan dengan mengunakan
pembelajaran CD interaktif dengan kelas yang mengunakan media media
mikroskop. Kedua kelas tersebut setelah diberi perlakuan berbeda dapat diketahui
bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya analisis dilanjutkan
dengan uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar kelas yang mengunakan CD
interaktif dengan kelas yang menggunakan media mikroskop.
Berdasarkan data hasil analisis akhir yaitu hasil belajar biologi kelas VIIa
dan VIIe menunjukkan bahwa data masing-masing kelas berdistribusi normal dan
kedua kelas mempunyai varian yang sama (homogen). Hal ini dapat diambil
kesimpulan bahwa sampel mempunyai kondisi akhir yang sama.
Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar
kelompok yang menggunakan CD interaktif pre tes adalah 33,42 dan pos tes
adalah 54,67 sedangkan kelompok yang menggunakan media media mikroskop
pre tes adalah 36,40 dan pos tes 66,81. Berdasarkan uji komparasi dengan uji-t
diperoleh thitung = 5,624 dan ttabel = 1,66 karena thitung>ttabel maka signifikan dan
hipotesis yang diajukan dapat diterima, sebaliknya jika thitung<ttabel maka hipotesis
ditolak.
Dari uji hipotesis di atas menunjukkan bahwa thitung>ttabel sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut
berbeda secara signifikan/nyata. Maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil
belajar biologi (materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja) antara
pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif dengan media mikroskop di
MTs Matholi’ul Falah kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011.
54
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah disajikan, terbukti bahwa rata-rata
penguasaan materi siswa yang mendapat pembelajaran dengan media media
mikroskop lebih tinggi yaitu 66,81 dibanding dengan yang menggunakan CD
interaktif yang hanya 54,67 dengan demikian maka menunjukkan bahwa
penggunaan media mikroskop dalam pembelajaran lebih dapat meningkatkan
hasil belajar biologi materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja di MTs
Matholi’ul Falah Jali Demak kelas VII Tahun Ajaran2010/2011.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala
dan hambatan. Hal tersebut bukan faktor kesengajaan tatapi karena adanya
keterbatasan dalam melakukan penelitian.
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian ini hanya terbatas pada satu tempat saja. Yaitu, di MTs Matholi’ul
Falah Jali. Namun, dapat dikatakan bahwa MTs ini dapat mewakili MTs yang ada
untuk dijadikan tempat penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian hanya dilaksanakan dalam proses pembuatan skripsi. Waktu
yang dapat mempersempit ruang gerak peneliti yang dapat berpengaruh terhadap
hasil penelitian yang dilakukan.
3. Objek penelitian
Penelitian ini hanya berpusat pada peserta didik kelas VIIa dan VIIe MTs
Matholi’ul Falah Jali Demak.
55
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho : tidak terdapat perbedaan
pembelajaran yang menggunakan CD interaktif dan media alat peraga terhadap hasil
belajar siswa materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja, sedangkan Ha :
terdapat perbedaan pembelajaran yang menggunakan CD interaktif dan media alat
peraga terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diperoleh dalam
penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata hasil
belajar dari kedua kelas tersebut diberi perlakuan berbeda diperoleh thitung = 5,624
dan ttabel (0,958)(84) =1, 66 dengan taraf signifikasi α = 5% dengan dk = n1+n2-2= 84.
Peluang = 1- α = 1-0,05 = 0,95. Ha diterima jika thitung >ttabel, sedangkan Ha ditolak
jika thitung < ttabel, dari hasil perhitungan thitung diketahui nilai thitung adalah 5,624,
sedangkan ttabel, adalah 1,66, berarti thitung >ttabel, maka Ha diterima. Sehingga terdapat
perbedaan pembelajaran yang menggunakan media alat peraga dan CD interaktif
terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja, dan Ho
yang menyatakan tidak terdapat perbedaan pembelajaran yang menggunakan CD
interaktif dan alat peraga terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan
keselamatan kerja ditolak.
Diketahui hasil belajar melalui pembelajaran dengan CD interaktif nilai pos
test siswa =54,67, yang menggunakan media alat peraga nilai pos test siswa = 66,81,
sehingga terdapat perbedaan yang menggunakan CD interaktif dan alat peraga materi
pokok mikroskop dan keselamatan kerja kelas VII MTs Matholi’ul Falah Demak
atau terdapat perbedaan rata-rata tes terakhir antara kelompok eksperimen yang
mendapatkan perlakuan media CD interaktif dengan kelompok eksperimen yang
mendapatkan perlakuan media alat peraga. Hasil belajar dengan menggunakan alat
peraga lebih baik dibandingkan dengan media CD interaktif, sehingga pembelajaran
dengan media alat peraga lebih tepat dalam mengajarkan materi pokok mikroskop
56
dan keselamatan kerja di kelas VII semester genap di MTs Matholi’ul Falah Jali
Demak tahun ajaran 2010/2011.
B. Saran-saran
Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian bahwa pembelajaran Biologi
dengan menggunakan CD interaktif san alat peraga lebih efektif dalam meningkatkan
hasil belajar Biologi. Berdasarkan kenyataan yang ada, maka saran-saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru mata pelajaran biologi bahwa tidak semua materi cocok diajarkan
dengan pembelajaran yang sama. Untuk itu adanya media CD interaktif dan alat
peraga yang tepat sesuai dengan materi. Salah satunya dalam materi pokok
mikroskop dan keselamatan kerja dapat menggunakan CD interaktif dan alat
peraga. Sehingga materi yang sebelumnya bersifat abstrak dapat lebih
dikongkretkan lagi jadi untuk mempelajarinya lebih mudah.
2. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses belajar
mengajar.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi guru
terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran terhadap siswa.
C. Penutup
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa mengucapkan
puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini,
oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti harapkan. Semoga
skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal
ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
A. Partanto, Pius, dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:
Arkaloka, 2001.
Arikunto, Suharsini, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
_________, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003
_________,, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,
2002
Bahri Djarnarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008
D Kosasih, Buddy, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang
Materi Pendidikan ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, Jakarta:
PT. Dharma Karsa Utama, 1992, Cet. 2, hlm. 11.
Daryanto, Belajar dan Mengajar, Bandung: Y Rama Widya, 2010
_________,, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai
Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2010
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kudus: Menara Kudus, 2006
Dewi Indahsari” Pengaruh Fenggunaan LKS dengan Menggunakan CD Interaktif
terhadap Hasil Be/ajar Siswa Materi Sistem Ekskresi pada Manusia di SMP
Negeri 13 Semarang” Semarang: Universitas Negeri Semarang, Skripsi, 2009
Ernawati, “CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan
Hasil Be/ajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah pada Manusia
kelas Vii SMP H Isriati Semarang “, Semarang: IAIN Walisongo, Skripsi,
2009
Fathoni, Abdurrahmat, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
2010
Khamidinal, Teknik Laboratorium Kirnia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Muslich, Mansur, KTSP Dasar Peinahaman dan Pengembangan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
S. Sadiman, Arief dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaarannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002
Silbermen, Mell terj. Sarjuli, dkk,. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Yogyakarta: Yappendis, 1996
Subali, Bambang, dan Paidi, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi, UNY:
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, 2002
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, PT RajaGrafindo
Persada,2004
Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009
_________,, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya , 2009
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2007
_________,, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006
Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010
Wiirjosoemarto, Koesmadji dkk, Teknik Laboratorium, UPI: Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, him.
92.
Winamo, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, Yogyakarta: Genius Prima
Media, 2009
Winarsih, Anni, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Ke/as VII, Jakarta: PT.
Bengawan Ilmu, 2008, him. 220.
Y. Rustaman, Nuryani, Strategi Belajar Mengajar Biologi, UPI: Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Yusuf Hadi, Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009
http: www. Pengenalan Media Pembelajaran. corn, diakses 20 Februari20 11
http: www. Penggunaan Alat Peraga. corn, diakses 20 Febniari 201 1.
http: www. Media Pernbeiajaran.com, diakses 22 Februari 2011
Lampiran 17
Hipotesis
Ho : =
Ha : ≠
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2a)< t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
43 43
Pada a = 5% dengan dk = 43+43 - 2 = 84 diperoleh t(0.975)(84) =
UJI PERSAMAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN
(VIIa) DAN EKSPERIMEN 2 (VIIe)
m1 m2
eksperimen 2
Jumlah 1565,0 1437,0
m1 m2
Sumber variasi Eksperimen 1
n 43,0 43,0
x 36,4 33,4
43
43 99,2016
Varians (S2) 152,4 99,2
Standart deviasi (S) 12,4 12,2
s
+
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan data awal dari kedua kelompok.
1,99
-1,99 1,232 1,99
= 1,232t
=
36,40
= 11,216943
33,42=
43 152,4352
11,2169
Daerah penerimaan
Daerah penerimaan
Daerah penerimaan
Daerah penerimaan
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
-=
( ) ( )2nn
1n1n s
21
222
211
-+
-+-=
ss
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
-=
( ) ( )2nn
1n1n s
21
222
211
-+
-+-=
ss
Nama :..................
No :..................
Kelas :..................
Instrumen Post Test
Pokok Bahasan: Mikroskop dan keselamatan kerja
Petunjuk pengisian:
A. Sebelum mengisi pertanyaan di bawah ini, dimohon kesediaan anda untuk membaca
petunjuk pengisian terlebih dahulu.
B. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas sebelum mengerjakan soal
C. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda. Kemudian berilah
tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban a, b, c dan d.
D. Jika anda merasa ragu-ragu dengan jawaban yang telah anda jawab, kemudian ingin
menjawab pilihan jawaban lain, lingkarilah jawaban pertama, kemudian berilah tanda
silang pada alternatif jawaban yang kedua.
Contoh:
A B C D
DAFTAR PERTANYAAN
1. Penemu mikroskop pertama kali adalah ....
a. Charles Darwin
b. Antony van kluwenhoek
c. Spalazani
d. Newton
2. Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
adalah…
a. Kondensor
b. Revolver
c. Diafragma
d. Meja preparat
3. Perhatikan urutan penggunaan mikroskop berikut!
1. Menemukan lapangan pandang
2. Mengatur fokus dengan perbesaran kuat
3. Mengatur posisi mikroskop untuk disimpan
4. Mengatur fokus dengan perbesaran lemah
Urutan yang benar adalah ……….
a. 1-2-3-4
b. 1-3-2-4
c. 1-3-4-2
d. 1-4-2-4
4. Alat-alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mata disebut ...
a. Mikroskop
b. Periskop
c. Teleskop
d. Lup
5. Lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa…
a. Objektif
b. Okuler
c. Kondensor
d. Reflector
6. Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler dinamakan mikroskop…
a. Cahaya
b. Monokuler
c. Binokuler
d. Electron
7. Bagian mikroskop yang menghubungkan antara lensa okuler dengan lensa objektif
adalah…
a. Revolver
b. Tubus
c. Pemutar halus
d. Lensa kondensor
8. Apabila di ruang pengamatan kurang cahaya, maka sebaiknya digunakan cermin…
a. Datar
b. Cekung
c. Cembung
d. ganda
9. Jika akan melihat fokus pengamatan pada mikroskop, lebih dahulu menggunakan lensa
objektif yang memiliki perbesaran…
a. Lemah
b. Sedang
c. Kuat
d. Paling kuat
10. Jika pada perbesaran tertentu bayangan tidak terlihat jelas, maka untuk mengatur dan
memperjelas bayangan digunakan…
a. Pemutar revolver
b. Pemutar kasar
c. Pemutar halus
d. Diafragma besar
11. Jika saat pengamatan kita menggunakan lensa okuler perbesaran 10x dan lensa objektif
perbesaran 40x, maka perbesaran bayangan yang terlihat dibandingkan objek yang
sesungguhnya adalah…
a. 10x
b. 30x
c. 50x
d. 400x
12. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah…
a. Terbalik, maya, diperbesar
b. Terbalik, nyata, diperbesar
c. Lurus, maya, diperbesar
d. Lurus, nyata, diperbesar
13. Posisi penyimpanan mikroskop yang benar adalah…
a. Diafragma dalam keadaan terbuka
b. Lensa kondensor pada posisi naik
c. Lensa objektif dan lensa okuler dilepas dan disimpan
d. Cermin tidak dihadapkan secara langsung pada arah cahaya
14. Apakah nama alat yang digunakan untuk mengambil air yang akan diteteskan pada objek
pengamatan digunakan alat…
a. Jarum preparat
b. Tisu atau kertas penghisap
c. pipet
d. kapas
15. Apabila ingin mencampur dan memanaskan zat kimia maka digunakan ....
a. Pipet tetes
b. Tabung reaksi
c. Gelas kimia
d. Corong
16. Jika ingin mengambil cairan sebanyak 20 ml digunakan .....
a. Pipet tetes
b. Gelas ukur
c. Erlen meyer
d. Timbangan
17. Nama zat pewarna yang digunakan untuk memperjelas pengamatan dengan mikroskop
adalah…
a. Metilen blue
b. Fenolftalein
c. Kalium permanganate
d. Etanol
18. Contoh bahan yang mudah terbakar adalah .....
a. Alkohol
b. Asam sulfat
c. Amonia
d. Merkuri
19. Contoh zat kimia yang dapat menimbulkan iritasi adalah…
a. Uranium
b. Kloroform
c. Alkohol
d. Sianida
20. Zat kimia yang sering disebut kapur tohor adalah…
a. Eosin
b. Kalium permanganate
c. Kalsium oksida
d. Yodium kristal
21. Pertolongan apa yang dilakukan bila bahan kimia tertelan ke mulut....
a. Lidah dilap dengan tisu
b. Minum air sebanyak-banyaknya
c. Dibiarkan saja
d. Makan-makanan bergizi
22. Berikut ini aspek keselamatan kerja dalam laboratorium…
a. Ceroboh dalam bekerja
b. Memahami fungsi dan alat yang digunakan
c. Mengabaikan prosedur dalam kerja
d. Menganggap remeh hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan dan
menanggulanginya.
23. Api, selain dapat menyebabkan bahaya kebakaran di laboratorium juga dapat
menyebabkan…
a. Udara di dalam laboratorium menjadi panas
b. Udara di dalam laboratorium menjadi sangat kering
c. Percikan api dapat menyebabkan luka bakar
d. Warna nyala api yang biru dapat merusak mata
24. Kelompok gas yang beracun ialah…
a. Karbon dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida
b. Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan gas klor
c. Nitrogen dioksida, gas klor, dan gas nitrogen
d. Karbon dioksida, belerang dioksida, dan hydrogen peroksida
25. Berikut ini yang merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keselamatan kerja dalam
laboratorium IPA adalah…
a. Menyimpan alat yang mudah pecah di rak tinggi
b. Menyimpan bahan kimia cair di rak dengan ketinggian di atas kepala
c. Meletakkan pemadam kebakaran di dalam almari tertutup rapat
d. Menyediakan kotak pertolongan pertama di tempat yang aman
Nama :..................
No :..................
Kelas :..................
Instrumen Pres Test
Pokok Bahasan: Mikroskop dan keselamatan kerja
Petunjuk pengisian:
A. Sebelum mengisi pertanyaan di bawah ini, dimohon kesediaan anda untuk membaca
petunjuk pengisian terlebih dahulu.
B. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas sebelum mengerjakan soal
C. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda. Kemudian berilah
tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban a, b, c dan d.
D. Jika anda merasa ragu-ragu dengan jawaban yang telah anda jawab, kemudian ingin
menjawab pilihan jawaban lain, lingkarilah jawaban pertama, kemudian berilah tanda
silang pada alternatif jawaban yang kedua.
Contoh:
A B C D
DAFTAR PERTANYAAN
1. Penemu mikroskop pertama kali adalah ....
a. Charles Darwin
b. Antony van kluwenhoek
c. Spalazani
d. Newton
2. Ilmuwan pertama yang melihat adanya sel-sel dengan menggunakan mikroskop adalah ....
a. Robert Hooke
b. Robert Koch
c. Louis Pasteur
d. Robert Brown
3. Bagian yang berfungsi sebagai pengumpul cahaya ketika cahaya kurang terang pada
mikroskop adalah…
a. Lensa okuler
b. Cermin datar
c. Cermin cekung
d. Diafragma
4. Pada keadaan sekitar mendung, sehingga sumber cahaya sedikit, pencahayaan dapat
dibantu dengan mengatur ....
a. Lensa obyektif
b. Lensa okuler
c. Diafragma
d. Revolver
5. Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler disebut…
a. Mikroskop monokuler
b. Mikroskop binokuler
c. Mikroskop electron
d. Mikroskop tiga dimensi
6. Apabila bayangan yang terbentuk sudah jelas, tetapi gambar belum jelas dan agak gelap
maka ....
a. Mengganti preparat
b. Mengganti objektif
c. Mengganti okuler
d. Memutar cermin ke arah cahaya
7. Pernyataan berikut yang merupakan data kuantitatif adalah ....
a. Daun jati mempunyai permukaan kasar dan berukuran lebar
b. Tangkai daun enceng gondok menggelembung berisi udara
c. Daun kaktus kecil seperti duri
d. Panjang duri kaktus 2 cm
8. Jika ingin mengambil cairan sebanyak 20 ml digunakan .....
a. Pipet tetes
b. Gelas ukur
c. Erlen meyer
d. Timbangan
9. Untuk memudahkan dalam memotong daun secara melintang digunakan…
a. Gabus dari ubi kayu
b. Dua buah cutter yang saling tegak
c. Sobekan permukaan daun
d. Pinset untuk memegang
10. Sayatan yang akan dilihat gambarnya diletakkan pada bagian mikroskop adalah ....
a. Kaca penutup
b. Kaca objek
c. Lensa objektif
d. Lensa okuler
11. Cara memadamkan api pada pembakaran spiritus ....
a. Di biarkan mati sendiri
b. Menyiram air
c. Meniup api hingga padam
d. Menutup sumbu dengan penutup
12. Gambar disamping menunjukkan bahwa bahan yang digunakan bersifat…
a. Korosif
b. Mudah meledak
c. Mudah terbakar
d. Radioaktif
13. Berdasarkan gambar disamping adalah…
a. Gelas kimia
b. Tabung reaksi
c. Gelas ukur
d. Erlenmeyer
14. Pada perbesaran tertentu bayangan yang masih belum jelas dapat diperjelas bayangannya
dengan menggunakan…
a. Cermin
b. Pemutar kasar
c. Pemutar halus
d. Tabung
15. Posisi mikroskop dalam penyimpanan yang benar ....
a. Keadaan diafragma terbuka
b. Kondensator dalam posisi naik
c. Lensa objektif pada perbesaran kuat
d. Cermin tidak dihadapkan ke matahari langsung
16. Untuk mencampur dua buah zat menggunakan…
a. Spatula
b. Pipet
c. Erlenmeyer
d. Kaca penutup
17. Kalium adalah bahan kimia yang berbahaya karena…
a. Mudah meledak
b. Beracun
c. Korosif
d. Mudah terbakar
18. Salah satu untuk menjaga keselamatan dan keamanan di laboratorium ialah…
a. Membaca semua peraturan-peraturan tentang laboratorium
b. Mengikuti semua petunjuk eksperimen
c. Membagi siswa menjadi kelompok yang kecil
d. Menunjuk ketua kelompok untuk masing-masing kelompok
19. Kecelakaan di laboratorium mungkin dapat terjadi karena…
a. Ruang laboratorium terlalu sempit
b. Tidak adanya kran pusat untuk mematikan air
c. Meja praktikum siswa tidak dilengkapi dengan vak cuci
d. Tidak ada aliran listrik di dalam laboratorium
20. Untuk menjaga keselamatan dan keamanan laboratorium guru harus memiliki
pengetahuan tentang…
a. Cara mendesain laboratorium
b. Cara pemasangan listrik di laboratorium
c. Alat dan bahan yang digunakan untuk membangun laboratorium
d. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan di laboratorium
21. Api, selain dapat menyebabkan bahaya kebakaran di laboratorium juga dapat
menyebabkan…
a. Udara di dalam laboratorium menjadi panas
b. Udara di dalam laboratorium menjadi sangat kering
c. Percikan api dapat menyebabkan luka bakar
d. Warna nyala api yang biru dapat merusak mata
22. Kebakaran dapat terjadi karena…
a. Reaksi antara logam natrium dengan minyak
b. Reaksi antara logam natrium dengan air
c. Reaksi antara fosfor dengan air
d. Pencampuran antara bensin dan alkohol
23. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan alat-alat dari kaca ialah…
a. Menggunakan kaca borosilikat
b. Menggunakan kaca natron
c. Membawa kaca yang panjang harus dengan alat dari kain
d. Membawa kaca yang panjang harus dengan cara vertikal
24. Kelompok gas yang beracun ialah…
a. Karbon dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida
b. Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan gas klor
c. Nitrogen dioksida, gas klor, dan gas nitrogen
d. Karbon dioksida, belerang dioksida, dan hydrogen peroksida
25. Tindakan yang benar untuk membersihkan asam pekat yang tumpah di meja praktikum
ialah…
a. Mengelap asam itu dengan kain yang dibasahi dengan air sabun
b. Menaburkan natrium karbonat pada asam itu, kemudian menyiram dengan
banyak air
c. Menaburkan ammonium klorida pada asam itu, kemudian menyiram dengan
banyak air
d. Menaburkan pasir pada asam itu, kemudian menyemprot dengan banyak air
KISI-KISI SOAL UJI COBA
SATUAN PENDIDIKAN : MTs
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/ SEMESTER : VII/ 2
TAHUN AJARAN : 2010/2011
STANDAR KOMPETENSI : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi
Dasar Indikator
Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah
Soal C1 C2 C3
Menggunakan
mikroskop
dan peralatan
pendukung
lainnya untuk
mengamati
gejala-gejala
kehidupan
Peserta didik dapat Menyebutkan nama
bagian-bagian mikroskop
Peserta didik dapat Menyebutkan fungsi
mikroskop
1, 2, 4
3
6, 7
5
1
Peserta didik dapat Menjelaskan fungsi
bagian-bagian mikroskop
16 5 9 3
Peserta didik dapat Menggunakan
mikroskop dengan benar
19, 34 12, 13 14, 15, 17 7
Peserta didik dapat Membuat sayatan
(melintang dan membujur).
25, 27 33 10 4
Peserta didik dapat menunjukkan bagian-
bagian dari mikroskop
11 8 2
Peserta didik dapat memahami sifat-sifat
bayangan pada mikroskop
18 1
Jumlah 23
KISI-KISI SOAL UJI COBA
SATUAN PENDIDIKAN : MTs
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/ SEMESTER : VII/ 2
TAHUN AJARAN : 2010/2011
STANDAR KOMPETENSI : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi
Dasar Indikator
Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah
Soal
C1 C2 C3
Menerapkan
keselamatan
kerja dalam
melakukan
pengamatan
gejala-gejala
alam
Peserta didik dapat Menjelaskan fungsi
dari laboratorium
Peserta didik dapat Mendeskripsikan alat
dan bahan yang berbahaya
Peserta didik dapat Mengidentifikasi
simbol-simbol dalam laboratorium
20, 24, 32,
26,
40
21,
35,
29, 30,
4
4
1
Peserta didik dapat Mengetahui peraturan
yang harus ditaati ketika berada di dalam
laboratorium
31, 39, 2
Peserta didik dapat Menyebutkan bahan-
bahan kimia di dalam laboratorium yang
berbahaya bagi kesehatan.
22, 23, 28, 3
Peserta didik dapat Menjelaskan arti
simbol-simbol dalam bahan kimia.
36, 37, 38, 3
Jumlah 17
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
1
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : VII
Semester : II (Genap)
Standar Kompetensi: : 5. Memahami gejala –gejala alam melalui pengamatan
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
Menggunak
an
mikroskop
dan
peralatan
pendukung
lainya untuk
mengamati
gejala alam
kehidupan
1. Menujukan bagian-
bagian mikroskop
dengan benar
2. Menjelaskan fungsi
dari mikroskop
3. Menerangkan
fungsi bagian-
bagian dari
mikroskop dengan
benar
4. Membuat sendiri
preparat basah
secara melintang
atau membujur dari
irisan daun
Mengkaji literatur dari berbagai
sumber tentang penggunaan
mikroskop
Mengkaji literatur untuk dari
berbagai sumber tentang
mikroskop
Mengkaji literature dari
berbagai sumber tentang
mikroskop
Melakukan pengamatan
mikroskopis struktur sel pada
preparat basah dari sel-sel
tumbuhan.
1. Mengidentifikasi
bagian-bagian
mikroskop
2. Mendeskripsikan
fungsi dari bagian-
bagian mikroskop
3. Menggunakan
mikroskop dengan
baik dan benar
4. Membuat contoh
preparat basah
(irisan daun)
Bentuk
Instrumen:
Tugas individu,
tugas kelompok,
ulangan.
Bentuk
instrumen:
Tugas individu,
ulangan.
2 x 40
2 x 45
Sumber:
Buku Paket
Biologi IPA
Terpadu kelas VII,
Internet
Alat:
Mikroskop, Cutter,
Kaca penutup, kaca
objek, pipet,
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
2
Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
5. Menggunakan
mikroskop dengan
benar baik
pengaturan fokus,
pencahyaan, dan
menemukan objek
yang diamati
Mengkaji literatur dari berbagai
sumber tentang mikroskop
5. Menggunakan
mikroskop dengan
benar
Bahan:
LKS, Bahan
Presentasi,
Menerapkan
keselamatan
kerja dalam
melakukan
pengamatan
gejala-gejala
alam
1. Menjelaskan fungsi dari
laboratorium
2. Mendeskripsikan alat
dan bahan yang
berbahaya
3. Mengidentifikasi
simbol-simbol dalam
laboratorium
4. Mengetahui peraturan
yang harus ditaati
ketika berada di dalam
Menggali informasi dari
berbagai sumber tentang fungsi
laboratorium
Membuat laporan hasil kajian
dari berbagai literatur
Mengkomunikasikan hasil
kajiannya secara lisan di depan
kelas.
Mendeskripsikan bahan
dan alat yang berbahaya
di dalam laboratorium
Menjelaskan simbol-
simbol yang ada di
laboratorium
Bantuk Penilaian:
Tugas kelompok,
ulangan.
Bentuk
instrumen:
ulangan.
2 x 40
Sumber:
Buku paket Biologi
IPA terpadu kelas
VII
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
3
Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
laboratorium
5. Menyebutkan bahan-
bahan kimia di dalam
laboratorium yang
berbahaya bagi
kesehatan
6. Menjelaskan arti
simbol-simbol dalam
bahan kimia
Menggali informasi dari
berbagai sumber tentang fungsi
laboratorium
Menyebutkan bahan-
bahan kimia
Memahami gambar-
gambar / simbol-simbol
yang berbahaya
Jenis tagihan:
Bentuk laporan
tertulis
LKS, Bahan
presentasi,
Charta/gambar
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
4
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
3.3 Menjelaskan
keterkaitan
antara struktur,
fungsi, dan
proses serta
kaelainan /
penyakit yang
dapat terjadi
pada sistem
pencernaan
makanan pada
manusia dan
hewan
(misalnya
ruminansia)
o Makanan. Zat makanan
terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein, mineral dan
vitamin
o Sistem pencernaan
makanan manusia.
o Sistem pencernaan
mencakup struktur, fungsi
dan proses pencer nanan
makanan. Alat pencernaan
seperti mulut,
kerongkongan, lambung,
usus dan kelenjar seperti
kelenjar ludah, hati,
kelenjar lambung, pankreas,
kelenjar usus memiliki
fungsi khusus.
o Pencernaan hewan ruminasi
o Pencernaan makanan hewan
ruminansia memiliki
kekhususan karena adanya
perbedaan struktur.
o Penyakit/gangguan sistem
pencernaan.
o Gangguan pencernaan
Menuliskan data
makanan yang
dikonsumsi setiap hari
selama seminggu
meliputi jenis, jumlah
dan komposisi
makanan
Mengkomunikasikan
hasil pengolahan data
siswa tentang
komposisi makanan
seimbang dan
kebutuhan energi
Menyusun menu
makanan seimbang
untuk kategori
aktivitas normal selama
3 hari melalui kerja
mandiri.
Menggunakan torso
mengenali tempat
kedudukan alat dan
kelenjar pencernaan
Mengidentifikasi
asupan nilai gizi
makanan siswa dalam
setiap hari selama 3
hari
Menjelaskan
kemungkinan yang
terjadi apabila
kekurangan/kelebihan
salah satu zat
makanan
Menjelaskan cara
menguji kandungan
zat makanan berupa
protein, lemak,
glukosa, amilum
Menjelaskan struktur
dan fungsi alat
pencernaan makanan
manusia
Menjelaskan proses
pencernaan makanan,
seperti karbohirat,
lemak, protein.
Membuat tabel
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap,
ulangan.
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap,
ulangan.
2 X 45’
4X 45’
Sumber:
Buku Paket
Alat:
OHP/komputer/LCD,
torso,
Bahan:
LKS, bahan presentasi,
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
5
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
antara lain sembelit, tukak
lambung dll. serta fungsinya melalui
kerja kelompok.
Melakukan studi
literatur untuk
menemukan bagaimana
bahan-bahan makanan
berupa karbohidrat,
lemak dan protein di
cerna melalui kerja
mandiri.
Menganalisis sistem
pencernaan hewan
ruminansia dengan
menggunakan charta
dan literatur melalui
diskusi kelompok.
Melakukan diskusi
kelompok tentang
perbedaan sistem
pencernaan makanan
manusia dan hewan
ruminansia.
alat/kelenjar, fungsi
dan perubahan
makanan
Mengidentifikasi
struktur, fungsi dan
proses hewan
ruminansia.
Membedakan sistem
pencernaan makanan
manusia dan hewan
ruminansia.
Menjelaskan
kemungkinan
penyakit yang dapat
terjadi pada sistem
pencernaan makanan
manusia.
Mengidentifikasi cara
menghindari/merehabi
litasi
penyakit/gangguan
system pencernaan
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap,
ulangan.
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap,
2 X 45’
2 X 45’
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
6
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
Studi literatur
menemukan jawaban
penyebab penyakit
yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan
manusia.
Mengkomunikasikan hasil studi literatur
dalam diskusi kelas
dari perwakilan
kelompok
ulangan.
3.4 Menjelaskan
keterkaitan
antara struktur,
fungsi, dan
proses serta
kelainan/penya
kit yang dapat
terjadi pada
sistem
pernafasan
pada manusia
o Struktur dan fungsi alat-alat
pernafasan.
Alat pernafasan masusia
berupa paru-paru (bronkus,
bronkeolus, bonkeololus)
yang membangun sistem
yang khas.
o Mekanisme Pernapasan
pada manusia.
Mengggunakan charta sistem
pernafasan untuk
menemukan struktur alat-alat
pernafasan manusia melalui
diskusi kelompok.
Mengkaji dari berbagai
literatur tentang struktur dan
fungsi alat-alat pernapasan
manusia.
Menggunakan pemodelan
Menjelaskan struktur
dan fungsi alat-alat
pernafasan pada
manusia.
Menjelaskan
mekanisme
pernapasan pada
manusia.
Membedakan
pernapasan dada dan
perut
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap,
ulangan.
4 X 45’
4 X 45’
Sumber:
Buku Paket
Alat:
OHP/komputer/LCD,
Bahan:
LKS, bahan presentasi,
Charta sistem
perbatasan manusia
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
7
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
dan hewan
(misalnya
burung).
Pernafasan dilakukan
secara inspirasi dan
ekspirasi yang terjadi
karena adanya perbedaan
tekanan udara pada rongga
dada.
o Pernafasan hewan.
Pernafasan pada hewan
bervariasi, misalnya dengan
paru-paru, insang, kulit,
dan trakea.
o Kelainan dan penyakit yang
terjadi.
Beberapa penyakit/kelainan
antara lain faringitis,
tonsilitis, diferti, emfisema
dll.
salah seorang siswa untuk
mengenali perubahan-
perubahan yang terjadi pada
waktu melakukan proses
bernafas melalui kegiatan
diskusi kelas.
Mengkaji literatur untuk
menemukan proses
pertukaran oksigen dan
karbondioksida dari alveolus
ke kapiler darah.
Mengkomunikasikan
mekanisme pernapasan dan
pertukaran oksigen dan
karbondioksida.
Mengamati perilaku burung
terbang melalui penugasan
mandiri.
Menggunakan charta
anatomi burung mengenali
organ-organ pernafasan
burung melalui diskusi
kelompok.
Menjelaskan proses
mekanisme
pertukaran Oksigen
dan Karbondioksida
dari alveolus ke
kapiler darah
Mengidentifikasi
struktur dan proses
pernapasan burung
Membedakan
pernafasan manusia
dan burung.
Menjelaskan
kelainan/penyakit
yang terjadi pada
sistem pernafasan.
Mengenali cara-cara
pencegahan/menghind
ari penyakit pada
sistem pernapasan
Mendata pemanfaatan
teknologi yang
digunakan untuk
membantu bernafas.
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap,
ulangan.
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
2 X 45’
2 X 45’
dan burung.
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
8
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
Mengkaji literatur untuk
menghubungkan hasil
pengamatan dan charta
dengan mekanisme
pernapasan burung melalui
penugasan kelompok
Mendiskusikan bagaimana
pengaruh rokok, alkohol, dan
obat-obat terlarang terhadap
alat-alat pernapasan
Mengunjungi puskesmas
menggali informasi
penggunaan teknologi alat
bantu pernafasan yang
dimiliki dan cara
penggunaannya melalui
penugasan diluar jam
sekolah melalui kerja
kelompok .
sikap,
ulangan.
Bentuk
Instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok
(laporan),
unjuk kerja,
pengamatan
sikap,
ulangan.
3.5 Menjelaskan
keterkaitan
antara struktur,
fungsi, dan
proses serta
o Struktur dan fungsi alat-alat
ekskresi manusia.
Alat ekskresi pada manusia
antara lain paru-paru, kulit,
ginjal, hati, yang
Menggunakan torso
mengenali struktur berbagai
organ ekskresi, letak, dan
fungsinya melalui kegiatan
demonstrasi kelas.
Mengidentifikasi
struktur dan fungsi
alat-alat ekskresi
Membedakan struktur
dan fungsi alat-alat
Bentuk
instrumen:
Tugas
individu,
unjuk kerja,
2 X 45’
Sumber:
Buku Paket
Alat:
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
9
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
kelainan/penya
kit yang dapat
terjadi pada
sistem
ekskresi pada
manusia dan
hewan
(misalnya ikan
dan serangga).
mengekskresikan hasil
metabolisme.
o Proses ekskresi pada
manusia.
Ekskresi sisa-sisa
metabolisme melalui paru-
paru, hati, ginjal dan kulit
menunjukkan mekanisme
yang berbeda.
o Ekskresi pada hewan.
Hewan mengekskresikan
sisa metabolismenya
menggunakan alat seperti
kulit, ginjal, sel api,
nefridia, dll.
o Kelainan dan penyakit yang
terjadi.
Gangguan pada sistem
ekskresi, antara lain
albuminaria, nefritis,
polyuria dll.
Mengkaji literatur untuk
menemukan fungsi dan
proses alat-alat eksresi
manusia,
Mengkomunikasikan hasil
kajian literatur dan kegiatan
demonstrasi dalam diskusi
kelas
Melakukan kajian literatur
untuk menemukan proses
pengeluaran sisa
metabolisme; keringat, urine,
bilirubin dan biliverdin, CO2
dan H2O (uap air) pada
berbagai organ ekskresi
melalui kerja kelompok.
Mempresentasikan hasil
kerja kelompok tentang
proses pengeluaran sisa
metabolisme.
Melakukan pembedahan
mengenali organ ekskresi
pada hewan ikan dan
belalang melalui kegiatan
demonsrasi.
Mengkaji literatur dan
mendiskusikan hasil kajian
eksresi
Menjelaskan proses
ekskresi, seperti
keringat, urine,
bilirubin dan
biliverdin, CO2 dan
H2O (uap air)
Melakukan uji
kandungan zat pada
urine
Membedakan struktur
alat ekskresi ikan dan
belalang (ginjal).
Mengidentifikasi
proses eksresi pada
ikan, cacing dan
belalang
Menjelaskan
penyebab
kelainan/penyakit
yang terjadi pada
sistem ekskresi.
Menghimpun gambar
penggunaan teknologi
yang membantu
sistem ekskresi.
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
individu,
tugas
kelompok,
unjuk kerja,
4 X 45’
2 X 45’
2 X 45’
OHP/komputer/LCD,
Tabung reaksi, gelas
kimia, pembakar
spiritus:
Bahan:
LKS, bahan presentasi,
urin, benedict, biuret,
AgNO3, charta sistem
ekskresi manusia, ikan
dan belalng.
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
10
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
tentang proses eksresi pada
ikan dan belalang.
Melakukan kegiatan uji urin
menemukan kandungan zat
dalam urin melalui kegiatan
kerja kelompok.
Mempresentasikan hasil
kajian literatur tentang
kelainan / gangguan pada
sistem eksresi.
Menemukan berbagai
gambar yang dicari di
berbagai media menemukan
teknologi yang digunakan
membantu kelancaran sistem
ekskresi pada manusia
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
individu
(gambar),
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
3.6 Menjelaskan
keterkaitan
antara struktur,
fungsi, dan
proses serta
kelaian/penyak
it yang dapat
terjadi pada
sistem regulasi
manusia
o Struktur dan fungsi sistem
regulasi (saraf, endokrin
dan indera).
Sistem saraf meliputi saraf
pusat dan susunan saraf
tepi. Hormon mengatur
pertumbuhan,
keseimbangan internal,
reproduksi dan tingkah
laku. Alat indera sebagai
Melalui kerja kelompok
mengkaji dari berbagai
literatur mengenali struktur
dan fungsi: saraf, endokrin
dan indera pada manusia.
Mempresentasikan dan
mendemonstrasikan hasil
kajian literatur dalam diskusi
kelas
Membuat charta
struktur dan fungsi
susunan syaraf,
endokrin, dan alat-alat
indra
Menjelaskan struktur
dan fungsi (saraf,
endokrin, dan indera)
Menjelaskan proses
bekerjanya saraf,
Bentuk
instrumen:
Tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
6 X 45’
Sumber:
Buku Pake
Alat:
OHP/komputer/LCD,
Bahan:
LKS, bahan presentasi,
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
11
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
(saraf,
endokrin, dan
penginderaan).
reseptor rangsang dari luar
dilakukan oleh Mata,
telinga, lidah, hidung.
o Proses regulasi (saraf,
endokrin, indera).
Proses regulasi bekerja
sesuai dengan rasngsangan
dan koordinasi yang
mantap.
o Kelainan/penyakit yang
terjadi (saraf, endokrin,
indera).
Beberapa gangguan
regulasi, antara lain
hipertiroidime, kretinisme,
mabuk, gangguan
kesadaran, mata rabun dsb.
Menganalisis keterkaitan
fungsi kerja saraf, endokrin
dan indera melalui kegiatan
demontrasi pemodelan
seorang siswa dalam
kelompok
Melakukan kajian literatur
menemukan proses kerja
saraf, endokrin dan berbagai
indera melalui kerja
kelompok.
Mengkomunikasikan hasil
analisis dan kajian literatur
keterkaitan fungsi kerja
saraf, endokrin, dan indera.
Menemukan penyebab
terjadinya berbagai
gangguang yang terjadi
pada sistem regulasi (saraf,
endokrin, indera) melalui
penugasan mandiri.
endokrin dan indera.
Menjelaskan
keterkaitan fungsi
susunan syaraf,
endokrin, dan alat-alat
indra, seperti pada
pertumbuhan dan
perkembangan, proses
pendengaran, melihat,
mengecap, meraba,
mencium
Mengenali berbagai
gangguan/penyakit/ke
lainan dan
penyebabnya yang
berkaitan dengan
susunan syaraf,
endokrin, dan alat-alat
indera
Menjelaskan cara
mencegah/menghinda
ri gangguan/penyakit
yang terjadi pada
susunan syaraf,
endokrin, dan alat-alat
indera
Mengkomunikasika
Bentuk
instrumen:
Tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
6 X 45’
2 X 45’
charta/gambar susunan
saraf, hormon dan
berbagai indera.
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
12
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
Melakukan observasi ke
puskesmas, kepolisian,
rumah sakit atau pusat
rehabilitasi gangguan saraf
melalui penugasan
kelompok.
Mempresentasikan dalam
diskusi kelas hasil observasi
tentang pengaruh narkoba
terhadap kelainan/penyakit
sistem syaraf.
n pengaruh narkoba
terhadap
kelainan/penyakit
syaraf.
3.7 Menjelaskan
keterkaitan
antara struktur,
fungsi, dan
proses yang
meliputi
pembentukan
sel kelamin,
ovulasi,
menstruasi,
fertilisasi, dan
pemberian
ASI, serta
kelainan
o Struktur dan fungsi alat-alat
reproduksi pada laki-
laki dan wanita.
Sistem reproduksi manusia
ada yang terdapat dalam
rongga tubuh dan tampak
dari luar tubuh.
o Proses pembentukan sel
kelamin
Proses pembentukan
kelamin meliputi
pembentukan sperma dan
sel telur.
Menggunakan charta/gambar
mengenali sistem reproduksi
pada laki-laki dan wanita
melalui kegiatan diskusi
kelas.
Melalui kajian gambar
gametogenesis menemukan
proses pembentukan
sperma/sel telur melalui
kegiatan diskusi kelas.
Membuat model
spermatogenesis dan
oogenesis dari bahan-bahan
Mengidentifikasi
struktur dan fungsi
sistem reproduksi
laki-laki dan wanita.
Refleksi diri
terhadap nilai-nilai
moral dan agama
dengan makin
matangnya sistem
reproduksi
Menjelaskan proses
pembentukan
Bentuk
instrumen:
Unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Produk, tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
8 X 45’
2 X 45’
Sumber:
Buku Pake
Alat:
OHP/komputer/LCD,
Bahan:
LKS, bahan presentasi,
charta/gambar alat
reproduksi, Charta pola
menstruasi, charta
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
13
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
penyakit yang
dapat terjadi
pada sistem
reproduksi
manusia.
o Ovulasi
Proses pelapasan sel telur
yang sudah matang dari
ovarium ke tuba fallopi
untuk dibuahi.
o Menstruasi.
Wanita mengalami masa
menstruasi setiap kurun 28
hari setiap bulan.
Mentruasi merupakan salah
satu kekhasan makhluk
hidup golongan primata.
o Fertilisasi, gestasi dan
persalinan
o ASI.
ASI memiliki bahan nutrisi
yang amat penting bagi
bayi, terutama setelah
proses kelahiran.
bekas melalui kegiatan
kelompok
Mengkaji literatur tentang
ovulasi dan
mendiskusikannya dalam
kelompok
Menceritakan hasil
wawancara atau pengalaman
seorang siswi saat pertama
menstruasi dan menstruasi
berikutnya.
Menemukan siklus
menstruasi dibantu charta
siklus menstruasi melalui
kegiatan diskusi kelas.
Mengkaji literatur dari
berbagai sumber tentang
fertilisasi, gestasi dan
persalinan dalam kelompok.
Mengkomunikasikan hasil
kajian literatur dalam diskusi
kelas tentang gestasi dan
persalinan.
sperma dan sel telur
Mengurutkan
tahapan
spermatogenesis da
oogenesis
Membuat
charta/model
spermatogenesis dan
oogenesis
Menguraikan proses
ovulasi dan faktor-
faktor yang
mempengaruhinya.
Menjelaskan proses
menstruasi
Pemahaman diri
akan peristiwa
menstruasi
Mendeskripsikan
alat kontrasepsi
pada pria dan wanita
Mengidentifikasi
proses fertilisasi,
gestasi dan
Bentuk
instrumen:
Tugas
kelompok,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
individu,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
individu,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
2 X 45’
2 X 45’
2 X 45’
1 X 45’
gametogenesis.
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
14
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
o Kelainan/penyakit yang
terjadi.
Beberapa
penyakit/gangguan seperti
keputihan, kanker rahim,
mandul dsb.
Menggali informasi dari
litertatur/petugas kesehatan
menemukan alasan
pentingnya ASI pertama
keluar bagi seorang bayi
melalui tugas kelompok.
Menemukan penyebab
kelainan/penyakit yang
terjadi pada sistem
reproduksi pada berbagai
sumber literatur/media
melalui penugasan pribadi
persalinan
Menjelaskan alasan
pentingnya ASI bagi
bayi.
Menjelaskan
penyebab terjadinya
kelainan/penyakit
yang terkait sistem
reproduksi
Menjelaskan cara
mencegah/merehabi
litasi
gangguan/penyakit
berkaitan dengan
sistem reproduksi
individu,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Tugas
individu,
unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
1 X 45’
Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011
15
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber/
Bahan/Alat
3.8 Menjelaskan
mekanisme
pertahanan
tubuh terhadap
benda asing
berupa antigen
dan bibit
penyakit.
o Antigen dan antibodi.
Antigen, benda asing yang
masuk dalam tubuh perlu
dikenali dan dihancurkan.
Antibodi, zat anti yang
dihasilkan tubuh untuk
melawan benda asing
tertentu.
o Mekanisme pertahanan
tubuh.
Kekebalan tubuh dapat
terjadi autoimunitas,
heteroimunitas dan
isoimunitas.
Menemukan penerapan
istilah antigen dan antibodi
melalui diskusi penularan
virus influenza pada diri
seseorang.
Mengkaji literatur untuk
menemukan fungsi antigen
dan antibodi bagi pertahanan
tubuh.
Mendiskusikan tentang
imunisasi dengan proses
terbentuknya kekebalan
tubuh.
Membedakan antigen
dan antibodi.
Menjelaskan fungsi
antigen dan antibodi
pada mekanisme
pertahanan tubuh.
Menjelaskan proses
mekanisme
pertahanan tubuh
terhadap benda asing.
Memprediksi dampak
yang terjadi bila
pertahanan tubuh
lemah.
Bentuk
instrumen:
Unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
Bentuk
instrumen:
Unjuk kerja,
pengamatan
sikap, ulangan
4 X 45’
4 X 45’
Sumber:
Buku Pake
Alat:
OHP/komputer/LCD,
Bahan:
LKS, bahan presentasi,
charta mekanisme
kekebalan tubuh.
INSTRUMEN TEST UJI COBA
PELAJARAN BIOLOGI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Mata Pelajaran : Biologi Nama : .......................................
Kelas : VII (Tujuh) Waktu : 40 x 3 = 120 menit
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d
pada lembar jawaban yang tersedia ¡
1. Penemu mikroskop pertama kali adalah ....
a. Charles Darwin c. Spalazani
b. Newton d. Antony van kluwenhoek
2. Alat-alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mata disebut ...
a. Periskop c. Mikroskop
b. Teleskop d. Lup
3. Fungsi utama mikroskop adalah…
a. Memperindah Objek c. Memperbesar objek
b. Mengubah Objek d. Menentukan bentuk objek
4. Bagian mikroskop yang berfungsi memfokuskan cahaya ke benda yang sedang diamati
adalah…
a. Okuler c. Revolver
b. Objektif d. Kondensor
5. Lensa mikroskop yang letaknya dengan benda yang sedang diamati disebut lensa…
a. Objektif c. Okuler
b. Cermin d. Diafragma
6. Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler disebut ....
a. Monokuler c. Elektron
b. Cahaya d. Binokuler
7. Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler dinamakan mikroskop…
a. Monokuler c. Elektron
b. Cahaya d. Binokuler
PERHATIAN : 1. Semua jawaban dikerjakan pada lembar jawab yang tersedia.
2. Nama dan Nomor absensi ditulis pada sudut kanan atas lembar jawab.
3. Gunakan waktu yang tersedia dengan sebaik- baiknya.
8. Lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa…
a. Objektif c. Kondensor
b. Okuler d. Reflektor
9. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam mikroskop maka
menggunakan bagian mikroskop bagian ...
a. Diafragma c. Cermin
b. Lensa okuler d. Revolver
10. Sayatan yang akan dilihat gambarnya diletakkan pada bagian mikroskop adalah ....
a. Kaca objek c. Lensa okuler
b. Kaca penutup d. Lensa objektif
11. Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler disebut ....
a. Mikroskop monokuler c. Mikroskop elektron
b. Mikroskop binokuler d. Mikroskop tiga dimensi
12. Apabila bayangan yang terbentuk sudah jelas, tetapi gambar belum jelas dan agak gelap
maka ....
a. Mengganti preparat d. Mengganti okuler
b. Mengganti objektif c. Memutar cermin kearah cahaya
13. Bagian mikroskop yang menghubungkan antara lensa okuler dan dengan lensa objektif
adalah…
a. Revolver c. Pemutar halus
b. Tubulus d. Lensa kondensor
14. Jika akan melihat fokus pengamatan pada mikroskop, lebih dahulu menggunakan lensa
objektif yang memiliki perbesaran…
a. Lemah c. Kuat
b. Sedang d. Paling kuat
15. Apabila di ruang pengamatan kurang cahaya, maka sebaiknya digunakan cermin…
c. Datar c. Cembung
a. Cekung d. Ganda
16. Jika pada perbesaran tertentu bayangan tidak terlihat jelas, maka untuk mengatur dan
memperjelas bayangan digunakan…
a. Pemutar revolver c. Pemutar halus
b. Pemutar kasar d. Diafragma besar
17. Jika saat pengamatan kita menggunakan lensa okuler perbesaran 10x dan lensa objektif
perbesaran 40x, maka perbesaran bayangan yang terlihat disbanding objek yang
sesungguhnya adalah…
a. 10x c. 50x
b. 30x d. 400x
18. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah…
a. Terbalik, maya, diperbesar c. Lurus, maya, diperbesar
b. Terbalik, nyata, diperbesar d. Lurus, nyata, diperbesar
19. Posisi penyimpanan mikroskop yang benar adalah…
a. Diafragma dalam keadaan terbuka
b. Lensa kondensor pada posisi naik
c. Lensa objektif dan lensa okuler dilepas dan disimpan
d. Cermin tidak dihadapakan secara langsung pada arah cahaya
20. Apakah nama alat yang digunakan untuk mengambil air yang akan diteteskan pada
objek pengamatan digunakan alat…
a. Jarum preparat c. Pipet
b. Tisu atau kertas penghisap d. Kapas
21. Apabila ingin mencampur dan memanaskan zat kimia maka digunakan ....
a. Pipet tetes c. Corong
b. Tabung reaksi d. Gelas kimia
22. Contoh bahan yang mudah terbakar adalah .....
a. Alkohol c. Merkuri
b. Asam sulfat d. Amonia
23. Contoh bahan yang beracun adalah ....
a. Alkohol c. Asam sulfat
b. Ammonia d. Merkuri
24. Yang berfungsi unutk mengambil bahan kimia padat adalah…
a. Pipet c. Tabung reaksi
b. Spatula d. Pipet kaca
25. Untuk memudahkan dalam memotong daun secara melintang digunakan .....
a. Pinset c. Dua catter
b. Sobekan permukaan daun d. Gabus dari ubi kayu
26. Jika ingin mengambil cairan sebanyak 20 ml digunakan .....
a. Pipet tetes c. Timbangan
b. Gelas ukur d. Erlememnyer
27. Alat bedah untuk mengiris adalah ....
a. Skalpel c. Pinset
b. Spatula d. Fefraktor
28. Berikut cairan yang menyebabkan terjadinya korosif adalah ....
a. Asam sulfat c. Fosfor
b. Merkuri d. Kalium
29. Cara memadamkan api pada pembakaran spirtus ....
a. Di biarkan mati sendiri c. Meniup api hingga padam
b. Menyiram air d. Menutup sumbu dengan penutup
30. Cara memanaskan alkohol yang benar adalah .....
a. Didekatkan dengan api langsung
b. Dimasak langsung ketabung reaksi
c. Dimasukkan dalam tabung reaksi dan direbus
d. Didekatkan pada api dengan jarak tertentu
31. Pertolongan apa yang dilakukan bila bahan kimia tertelan ke mulut....
a. Lidah dilap dengan tisu c. Dibiarkan saja
b. Minum air sebanyak-banyaknya d. Makan-makanan bergizi
32. Contoh perhitungan kuantitatif adalah .....
a. Buah mangga berbuah dua c. Tinggi pohon jambu 2 m
b. Pohon kelapa amat tinggi d. Kaktus ada dua buah
33. Sayatan yang akan dilihat gambarnya diletakkan pada bagian mikroskop adalah ....
a. Kaca penutup c. Lensa objektif
b. Kaca objek d. Lensa okuler
34. Perhatikan urutan penggunaan mikroskop berikut!
1. Menemukan lapangan pandang
2. Mengatur fokus dengan perbesaran kuat
3. Mengatur posisi mikroskop untuk disimpan
4. Mengatur fokus dengan perbesaran lemah
Urutan yang benar adalah…
a. 1-2-3-4 c. 1-3-4-2
b. 1-3-2-4 d. 1-4-2-4
35. Berikut ini aspek keselamatan kerja ……….
a. Ceroboh dalam bekerja
b. Mengabaikan prosedur kerja
c. Memahami fungsi dan jenis alat yang digunakand
d. Menganggap remeh hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan dan cara
menanggulanginya
36. Simbol disamping ini merupakan tanda keselamatan kerja ……….
a. Kulit
b. Zat kimia
c. Racun
d. Api
\\
37. Berdasarkan gambar disamping adalah…
a. Gelas kimia
b. Tabung reaksi
c. Erlenmenyer
d. Gelas ukur
38. Zat kimia yang memiliki symbol di samping, menunjukkan bahwa zat kimia tersebut
bersifat…
a. Oksidator
b. Beracun/toksik
c. Mudah terbakar
d. Korosif
39. Berikut ini yang merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keselamatan kerja
dalam laboratorium IPA adalah…
a. Menyimpan alat yang mudah pecah di rak tinggi
b. Menyimpan bahan kimia cair dari rak dengan ketinggian di atas kepala
c. Meletakkan pemadaman kebakaran di dalam alamari tertutup rapat
d. Menyediakan kontak pertolongan pertama di tempat yang aman
40. Kelompok gas yang beracun ialah…
a. Karbon dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida
b. Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan gas klor
c. Nitrogen dioksida, gas klor, dan gas nitrogen
d. Karbon dioksida, belerang dioksida, dan gidrogen peroksida
Eksperimen II Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I
1 E-01 33 23 33 56
2 E-02 30 30 40 56
3 E-03 26 56 46 70
4 E-04 40 50 43 66
5 E-05 26 33 33 66
6 E-06 43 23 70 66
7 E-07 46 53 60 60
8 E-08 30 33 66 66
9 E-09 36 23 53 63
10 E-10 30 46 66 70
11 E-11 43 40 53 60
12 E-12 36 43 50 66
13 E-13 30 33 63 73
14 E-14 33 60 46 66
15 E-15 23 30 40 73
16 E-16 23 30 63 76
17 E-17 30 46 53 63
18 E-18 50 23 53 76
19 E-19 56 33 60 60
20 E-20 40 23 43 66
21 E-21 13 33 40 60
22 E-22 33 13 43 56
23 E-23 23 40 66 50
24 E-24 10 40 40 63
25 E-25 33 40 63 66
26 E-26 33 10 70 66
27 E-27 43 30 80 66
28 E-28 53 53 70 76
29 E-29 40 30 63 63
30 E-30 26 33 53 70
31 E-31 23 46 36 50
32 E-32 40 43 66 86
33 E-33 30 13 60 63
34 E-34 36 60 53 66
35 E-35 40 50 50 76
36 E-36 26 33 63 76
37 E-37 40 26 56 60
38 E-38 33 50 70 63
39 E-39 26 43 56 70
40 E-40 23 46 63 93
41 E-41 20 43 53 70
42 E-42 43 26 50 66
43 E-43 46 33 53 80
∑ = 1437 1565 2351 2873
N = 43 43 43 43
X = 33,42 36,40 54,67 66,81
S2
= 99,20 152,44 128,46 71,92
S = 9,96 12,35 11,33 8,48
Lampiran 3
Data Test
No KodePre Test Post Tset
Lampiran 13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 UC-42 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-35 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC-37 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC-36 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 UC-23 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
8 UC-40 1 0 0 1 0 0 1` 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 UC-09 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
10 UC-28 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
11 UC-12 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
12 UC-34 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
13 UC-25 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
14 UC-41 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
15 UC-07 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
16 UC-20 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1
17 UC-32 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
18 UC-17 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
19 UC-21 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
20 UC-33 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0
21 UC-08 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
22 UC-10 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1
23 UC-29 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1
24 UC-18 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1
25 UC-27 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
26 UC-13 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0
27 UC-14 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
28 UC-05 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
29 UC-01 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1
30 UC-38 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0
31 UC-06 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
32 UC-30 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1
33 UC-03 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
34 UC-26 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
35 UC-39 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0
36 UC-11 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
37 UC-02 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1
38 UC-15 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1
38 UC-31 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
40 UC-22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1
41 UC-24 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0
42 UC-04 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
SX 24 23 13 24 23 30 26 21 29 27 11 25 30 27 21 25 20 20 23 28 24 29 21 26 29 23 27
SXY 613 561 340 608 592 756 #VALUE! 510 757 690 322 621 746 672 547 640 480 526 584 716 623 725 561 658 720 566 644
rxy 0,31 0,11 0,17 0,31 0,38 0,47 0,25 0,23 0,63 0,41 0,43 0,37 0,40 0,24 0,28 0,40 0,06 0,45 0,38 0,51 0,44 0,37 0,50 0,37 0,30 0,23 0,28
rtabel 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
kriteria Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak
BA 14 13 8 15 14 18 16 12 20 17 8 15 19 16 14 16 12 15 17 19 16 17 14 16 19 14 15
BB 8 10 5 9 9 12 10 9 9 10 3 10 11 11 7 9 8 5 6 9 8 12 7 10 10 9 12
JA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
JB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
DP 0,29 0,14 0,14 0,29 0,24 0,29 0,29 0,14 0,52 0,33 0,24 0,24 0,38 0,24 0,33 0,33 0,19 0,48 0,52 0,48 0,38 0,24 0,33 0,29 0,43 0,24 0,14
Kriteria Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Jelek
B 22 23 13 24 23 30 26 21 29 27 11 25 30 27 21 25 20 20 23 28 24 29 21 26 29 23 27
TK 0,52 0,55 0,31 0,57 0,55 0,71 0,62 0,50 0,69 0,64 0,26 0,60 0,71 0,64 0,50 0,60 0,48 0,48 0,55 0,67 0,57 0,69 0,50 0,62 0,69 0,55 0,64
Kriteria Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang
p 0,52 0,55 0,31 0,57 0,55 0,71 0,62 0,50 0,69 0,64 0,26 0,60 0,71 0,64 0,50 0,60 0,48 0,48 0,55 0,67 0,57 0,69 0,50 0,62 0,69 0,55 0,64
q 0,48 0,45 0,69 0,43 0,45 0,29 0,38 0,50 0,31 0,36 0,74 0,40 0,29 0,36 0,50 0,40 0,52 0,52 0,45 0,33 0,43 0,31 0,50 0,38 0,31 0,45 0,36
pq 0,249 0,248 0,214 0,245 0,248 0,204 0,236 0,250 0,214 0,230 0,193 0,241 0,204 0,230 0,250 0,241 0,249 0,249 0,248 0,222 0,245 0,214 0,250 0,236 0,214 0,248 0,230
Kriteria soal Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang
Relia
bili
tas
No
KodeNo Soal
Valid
itas
Daya P
em
beda S
oal
Tin
gkat
Kesukara
n
VALIDITAS INSTRUMEN VALIDITAS INSTRUMEN
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 37 1369
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 37 1369
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 32 1024
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 31 961
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29 841
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 29 841
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 29 841
1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 30 900
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 29 841
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 31 961
1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30 900
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 29 841
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 26 676
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 27 729
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 26 676
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 25 625
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 26 676
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 23 529
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 24 576
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 576
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 22 484
1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 22 484
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 20 400
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 22 484
1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 19 361
0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 19 361
0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 18 324
1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 19 361
0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 20 400
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 18 324
0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 17 289
1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 16 256
0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 14 196
0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 225
0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 16 256
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 14 196
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 14 196
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 10 100
1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 15 225
0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 11 121
30 27 22 7 23 15 28 29 37 35 19 33 19 789 22537
772 692 608 187 502 354 733 719 900 851 469 811 514
0,59 0,50 0,70 0,13 -0,26 -0,10 0,63 0,47 0,42 0,35 0,20 0,31 0,41
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
20 18 18 4 9 6 20 19 21 21 11 19 12
10 9 4 3 14 9 8 10 16 14 8 14 7
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
0,48 0,43 0,67 0,05 -0,24 -0,14 0,57 0,43 0,24 0,33 0,14 0,24 0,24
Baik Baik Baik Jelek Sangat jelek Sangat jelek Baik Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup
30 27 22 7 23 15 28 29 37 35 19 33 19
0,71 0,64 0,52 0,17 0,55 0,36 0,67 0,69 0,88 0,83 0,45 0,79 0,45
Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang
0,71 0,64 0,52 0,17 0,55 0,36 0,67 0,69 0,88 0,83 0,45 0,79 0,45 k = 40
0,29 0,36 0,48 0,83 0,45 0,64 0,33 0,31 0,12 0,17 0,55 0,21 0,55 Spq = 8,942744
0,204 0,230 0,249 0,139 0,248 0,230 0,222 0,214 0,105 0,139 0,248 0,168 0,248 Vt = 183,692
Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai r11 = 0,976
No Soal Y Y
2
VALIDITAS INSTRUMEN
Lampiran 13a
Rumus:
Kriteria:
Butir soal valid jika rXY > r tabel
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
613
42
42 2 42 ²
=Pada a = 5% dengan n = 42 diperoleh r tabel =
Karena rXY ≥ r tabel, maka soal no 1 valid
0
0
15
0
14
0
0
0
20
0
0
0
196
100
400
324
289
256
225
121
196
225
256
196
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
14
10
20
18
17
16
15
11
14
15
16
14
1
0UC-04
1
0
0
0
1
0
0
0UC-15
UC-31
UC-22
0
0
UC-24
UC-06
UC-30
UC-03
UC-26
UC-39
UC-11
UC-02
973
0,397
0,304
973
24 24 24549rxy =
613 24
24549S 24 973 24
0 324 0
30 UC-38 1 19 1 361 19
29 UC-01 0 18
1 361 19
28 UC-05 1 19 1 361 19
27 UC-14 1 19
23
26 UC-13 0 22 0 484 0
25 UC-27 1 23
1 4841 22
1 529
22
24 UC-18 0 20 0 400 0
23 UC-29
24
22 UC-10 0 22 0 484 0
21 UC-08 1 24
1 5291 23
1 576
23
20 UC-33 0 24 0 576 0
19 UC-21
25
18 UC-17 1 26 1 676 26
17 UC-32 1 25
1 7291 27
1 625
27
16 UC-20 1 26 1 676 26
15 UC-07
29
14 UC-41 1 26 1 676 26
13 UC-25 1 29
1 9611 31
1 841
31
12 UC-34 1 30 1 900 30
11 UC-12
0
10 UC-28 1 29 1 841 29
9 UC-09
UC-23
0 30
0 8410 29
0 900
UC-37
0
8 UC-40 1 29 1 841 29
7
961 31
6 UC-36 0 29 0 841
5
32
3 UC-19
1 31
0 12250 35
1
37
1 UC-42
0
4 UC-16 1 32 1 1024
X2 Y2 XY
37
2 UC-35 1 37 1 1369
1 37 1 1369
Perhitungan Validitas Test
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara
yang sama.
No Kode X Y
( )( )
( ){ } ( ){ }2222XY
YYNXXN
YX -XYNr
å-åå-å
ååå=
Lampiran 13b
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
40 1
Pada a = 5% dengan n = 42 diperoleh r tabel =
= 0,976
0,3338
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel
r11 =40 183,692 8,943
183,692
S2 =
22537789
= 183,69242
42
0,2494 0,2477 0,2137 + . . .+ 0,2477
8,9427
Perhitungan Reliabilitas Test
k
Spq
s2
Spq pq1 pq2 pq3 + . . .+ pq40
÷÷
ø
ö
çç
è
æ å-÷ø
öçè
æ=
2
2
11S
pqS
1-k
k r
Lampiran 13c
Rumus
Keterangan:
: Tingkat kesukaran
: Jumlah siswa yang menjawab benar
: Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria
< <
< <
< <
+
=
P =16 8
42
0,57
Jumlah 16 Jumlah 8
1
21 1 21 UC-04 0
UC-35
UC-19
UC-16
UC-23
UC-37
UC-36
UC-40
UC-09
1
1 2
UC-42 1
1
1
UC-28
UC-34
UC-12
UC-07
UC-20
UC-25 15 UC-11
UC-41
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran
yang sedang
UC-32
UC-08
UC-17
UC-21
UC-33
1
UC-26 0
0
14 1 14 UC-39 1
115
0
12 1 12 UC-03 0
0
13 1 13
0
11 1 11 UC-30 0
116 16 UC-02
UC-31 0
10 1 10 UC-06 1
17 17 UC-15
19 UC-22 0
9 0 9 UC-38 1
18 18
20 20 UC-24 1
8 1 8 UC-01 0
19
7 0 7 UC-05 1
6 0 6 UC-14 1
5 1 5 UC-13 0
4 1 4 UC-27 1
3 3 UC-18 0
2
1
0
UC-10 0
UC-29
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
0,30 IK 0,70 Sedang
0,70 IK 1,00 Mudah
Interval P Kriteria
0,00 IK 0,30 Sukar
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
P
B
Js
JS
B P
Lampiran 13d
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
<
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
UC-24
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
UC-11
UC-02
UC-15
UC-31
UC-22
18
19
20
UC-25
UC-41
UC-32
UC-08
UC-17
UC-21
1
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
15
16
17
18
19
20
15
16
17
= 0,38
21 21DP =
16 8
Jumlah 16 Jumlah 8
21 UC-33 1 21 UC-04 0
14 UC-20 1 14 UC-39 1
13 UC-07 1 13 UC-26 0
12 UC-12 1 12 UC-03 0
11 UC-34 1 11 UC-30 0
10 UC-28 1 10 UC-06 1
9 UC-09 0 9 UC-38 1
8 UC-40 1 8 UC-01 0
7 UC-36 0 7 UC-05 1
6 UC-37 0 6 UC-14 1
5 UC-23 1 5 UC-13 0
4 UC-16 1 4 UC-27 1
3 UC-19 0 3 UC-18 0
2 UC-35 1 2 UC-29 1
1 UC-42 1 1 UC-10 0
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
0,40 DP 0,70 Baik
0,70 DP 1,00 Sangat Baik
0,00 DP 0,20 Jelek
0,20 DP 0,40 Cukup
Interval DP Kriteria
DP 0,00 Sangat jelek
Perhitungan Daya Pembeda Soal
D
BA
BB
JA
JB
JB
BB
JA
BA D
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 56Nilai minimal = 10Rentang nilai (R) = 56-10 = 46Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,390 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 46/6 = 7,6667 = 8
Tabel distribusi nilai pre test kelas Eksperimen VIIe
fi X i X i2 f i .X i f i .X i
2
10 – 17 2 13,5 182,25 27 364,5
18 – 25 6 21,5 462,25 129 2773,5
26 – 33 17 29,5 870,25 501,5 14794,25
34 – 41 9 37,5 1406,25 337,5 12656,25
42 – 49 6 45,5 2070,25 273 12421,5
50 – 57 3 53,5 2862,25 160,5 8586,75
43 1428,5 51596,8
142943
43*51597 - (1428.5)2
98,58699,9291
Daftar nilai frekuensi observasi kelas Eksperimen VIIe
9,5 -2,39 -0,491610 – 17 -2,39 0,0482 2,1 2 0,0026
17,5 -1,58 -0,4433 2,118 25 -1,58 0,1617 7,0 6 0,1309
25,5 -0,78 -0,2816 7,026 – 33 -0,78 0,2928 12,6 17 1,5440
33,5 0,03 0,0112 12,634 – 41 0,03 0,2866 12,3 9 0,8964
41,5 0,83 0,2978 12,342 – 49 0,83 0,1516 6,5 6 0,0416
49,5 1,64 0,4494 6,550 – 57 1,64 0,0433 1,9 3 0,6947
57,5 2,45 0,4928 1,9#### X² = 3,3103
Untuk a = 5%, dengan dk =6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81
Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Zi
=
Kelas
Luas
DaerahEi
Jumlah
S2
=S
=
S2
=
X =
Bk P(Zi)Kelas Oi
Lampiran 14Uji Normalitas Nilai Pre Test
43(43 - 1)
= 33,221
Kelas Eksperimen (VIIe)
i
ii
E
EO2
X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOX
1
2
2 )(
oH tabelhitung XX 22
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 10Rentang nilai (R) = 60 -10 = 50Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,390 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 50/6 = 8,3333 = 9
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen
fi X i X i2 f i .X i f i .X i
2
10 – 18 3 14 196 42 588
19 – 27 7 23 529 161 3703
28 – 36 13 32 1024 416 13312
37 – 45 8 41 1681 328 13448
46 – 54 9 50 2500 450 22500
55 – 63 3 59 3481 177 10443
43 1574 63994
157443
43*41519 - (1273)2
151,86412,3233
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
9,5 -2,20 -0,486110 – 18 -2,20 0,0570 2,5 3 0,0970
18,5 -1,47 -0,4291 2,449919 – 27 -1,47 0,1591 7,0 7 0,0000
27,5 -0,74 -0,2700 6,841828 – 36 -0,74 0,2666 11,7 13 0,1374
36,5 -0,01 -0,0034 11,463937 – 45 -0,01 0,2682 11,8 8 1,2239
45,5 0,72 0,2648 11,532146 – 54 0,72 0,1620 7,1 9 0,4924
54,5 1,45 0,4268 6,964755 – 63 1,45 0,0587 2,6 3 0,0675
63,5 2,18 0,4855 2,5238#### X² = 2,0182
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 4 diperoleh X² tabel = 7,81
Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 15
Kelas P(Zi)
Kelas
=X =
Jumlah
S2
=S
=
S2
=
Ei Oi
36,605
Zi
43(43 - 1)
=
Bk
Kelas Eksperimen (VIIa)Uji Normalitas Nilai Pre Test
Luas
Daerah
i
ii
E
EO2
X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOX
1
2
2 )(
oH tabelhitung XX 22
Lampiran 17
Hipotesis
Ho : =
Ha : ≠
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2a)< t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
43 43
Pada a = 5% dengan dk = 43+43 - 2 = 84 diperoleh t(0.975)(84) =
UJI PERSAMAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN
(VIIa) DAN EKSPERIMEN 2 (VIIe)
m1 m2
eksperimen 2
Jumlah 1565,0 1437,0
m1 m2
Sumber variasi Eksperimen 1
n 43,0 43,0
x 36,4 33,4
43
43 99,2016
Varians (S2) 152,4 99,2
Standart deviasi (S) 12,4 12,2
s
+
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan data awal dari kedua kelompok.
1,99
-1,99 1,232 1,99
= 1,232t
=
36,40
= 11,216943
33,42=
43 152,4352
11,2169
Daerah penerimaan
Daerah penerimaan
Daerah penerimaan
Daerah penerimaan
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
-=
( ) ( )2nn
1n1n s
21
222
211
-+
-+-=
ss
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
-=
( ) ( )2nn
1n1n s
21
222
211
-+
-+-=
ss
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 80Nilai minimal = 33Rentang nilai (R) = 80 - 33 = 47Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,390 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 47/6 = 7,8333
Tabel distribusi nilai Post test kelas Eksperimen VIIe
fi X i X i2 f i .X i f i .X i
2
33 – 40 7 36,5 1332,25 255,5 9325,75
41 – 48 5 44,5 1980,25 222,5 9901,25
49 – 56 13 52,5 2756,25 682,5 35831,25
57 – 64 9 60,5 3660,25 544,5 32942,25
65 – 72 8 68,5 4692,25 548 37538
73 – 80 1 76,5 5852,25 76,5 5852,25
43 2329,5 131391
233043
43*131391 - (2329.5)2
123,60611,1178
Daftar nilai frekuensi observasi kelas Eksperimen VIIe
32,5 -1,95 -0,474433 – 40 -1,95 0,0837 3,6 7 3,2088
40,5 -1,23 -0,3906 3,641 48 -1,23 0,1955 8,4 5 1,3813
48,5 -0,51 -0,1951 8,449 – 56 -0,51 0,2780 12,0 13 0,0919
56,5 0,21 0,0828 12,057 – 64 0,21 0,2406 10,3 9 0,1755
64,5 0,93 0,3235 10,365 – 72 0,93 0,1269 5,5 8 1,1871
72,5 1,65 0,4504 5,573 – 80 1,65 0,0407 1,8 1 0,3215
80,5 2,37 0,4911 1,8#### X² = 6,3660
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81
Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
OiLuas
DaerahEi
Jumlah
S2
=S
=
S2
=
X =
Lampiran 18
Kelas P(Zi)
Kelas
Uji Normalitas Nilai Post Test
=
Kelas Eksperimen (VIIe)
ZiBk
43(43 - 1)
= 54,174
i
ii
E
EO2
X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOX
1
2
2 )(
oH tabelhitung XX 22
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 93Nilai minimal = 50Rentang nilai (R) = 93-50 = 43Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,423 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 43/6 = 7,1667 = 8 .
Tabel distribusi nilai Post test kelas eksperimen VIIa
fi X i X i2 f i .X i f i .X i
2
50 – 57 5 53,5 2862,25 267,5 14311,25
58 – 65 11 61,5 3782,25 676,5 41604,75
66 – 73 19 69,5 4830,25 1320,5 91774,75
74 – 81 6 77,5 6006,25 465 36037,5
82 – 89 1 85,5 7310,25 85,5 7310,25
90 – 97 1 93,5 8742,25 93,5 8742,25
43 2908,5 199780,8
2908,543
43*204483 - (2978)2
72,64678,52331
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen VIIa
49,5 -2,13 -0,483350 – 57 -2,13 0,1004 4,4 5 0,0763
57,5 -1,19 -0,3829 4,358 65 -1,19 0,2838 12,5 11 0,1771
65,5 -0,25 -0,0991 12,266 – 73 -0,25 0,3532 15,5 19 0,7690
73,5 0,69 0,2541 15,274 – 81 0,69 0,1939 8,5 6 0,7513
81,5 1,63 0,4480 8,382 – 89 1,63 0,0468 2,1 1 0,5446
89,5 2,56 0,4948 2,090 – 97 2,56 0,0049 0,2 1 2,8249
97,5 3,50 0,4998 0,23,50 X² = 5,1433
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81
Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
S2
=S
=
S2
=
X =
Zi
=
S2
=
Bk P(Zi)Kelas OiLuas
DaerahEi
Lampiran 19Uji Normalitas Nilai Post Test
Kelas Eksperimen (VIIa)
43(43 - 1)
= 67,64
Kelas
Jumlah
i
ii
E
EO2
X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOX
1
2
2 )(
oH tabelhitung XX 22
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 43 - 1 = 42
dk penyebut = nk -1 = 43 - 1 = 42
F (0.025)(39:41) =
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama.
1,78671,9169
1,85
1,7863 1,85
x 66,81 54,67
F =128,4629
=
Varians (S2) 71,9169
Jumlah 2873,0 2351,0
128,4629
Standart deviasi (S) 8,48 11,33
n 43 43
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN I DAN EKSPERIMEN II
s12
s22
s12
s22
Sumber variasi Eksperimen I Eksperimen II
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
terkecilVarians
terbesarVarians F =
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ha diterima apabila t > t(1-a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
43 43
Pada a = 5% dengan dk = 43+ 43 - 2 = 84 diperoleh t(0.95)(84) =
Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen VIIe lebih baik daripada kelompok eksperimen VIIa.
1,66
1,66 5,624
= 5,624
10,0095 +
t =66,81 54,67
43 128,4629= 10,0095
43s =
43 71,9169
43
Varians (s2) 71,9169 128,4629
Standart deviasi (s) 8,48 11,33
n 43 43
x 66,81 54,67
Eksperimen II
Jumlah 2873,0 2351,0
m1 m2
Sumber variasi Eksperimen I
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN I DAN EKSPERIMEN II
m1 m2
Lampiran 20
Daerah penerimaan
Daerah penerimaan
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
-=
( ) ( )2nn
1n1n s
21
222
211
-+
-+-=
ss
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Daniatur Rokhmah
2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 20 Maret 1989
3. NIM : 073811008
4. Alamat Rumah : Ds. Jali, Rt 05/03, Bonang, Demak.
Hp : 0821 333 66 010
e-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. Taman Kanak-Kanak (TK) Bunga Harapan, Jali Bonang Demak, lulus
tahun ajaran 1994/1995.
b. Sekolah Dasar Negeri 03 (SDN) Jali Bonang Demak, lulus tahun
ajaran 2000/2001.
c. Madrasah Tsanawiyyah Matholi’ul Falah (MTS) Jali Bonang Demak,
lulus tahun ajaran 2003/2004.
d. Madrasah Aliyah Negri Matholi’ul Falah Jali Bonang Demak, lulus
tahun ajaran 2006/2007.
2. Pendidikan Non-Formal
a. Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Jali Bonang Demak, lulus
tahun ajaran 2000.
b. Madrasah Diniyah Wustho (MDW) Jali Bonang Demak, lulus tahun
ajaran 2004.
Semarang, 20 November 2011
Daniatur Rokhmah
(073811008)