4 bab iii -...

118
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD INTERAKTIF DENGAN MEDIA MIKROSKOP PADA MATERI POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA KELAS VII SEMESTER II DI MTS MATHOLLI’UL FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi Oleh: DANIATUR ROKHMAH NIM: 073811008 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: buikhanh

Post on 27-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD INTERAKTIF

DENGAN MEDIA MIKROSKOP PADA MATERI POKOK MIKROSKOP

DAN KESELAMATAN KERJA KELAS VII SEMESTER II

DI MTS MATHOLLI’UL FALAH JALI DEMAK

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh:

DANIATUR ROKHMAH

NIM: 073811008

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Daniatur Rokhmah

NIM : 073811008

Jurusan / Program Studi : Pendidikan Biologi

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 20 November 2011

Saya yang menyatakan,

Daniatur Rokhmah

NIM. 073811008

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar Penggunaan CD Interaktif

dengan Media Mikroskop Pada Materi Pokok Mikroskop dan

Keselamatan Kerja Kelas VII Semester II di MTs Matholi’ul

Falah Jali Demak Tahun Ajaran 2010/2011

Nama : Daniatur Rokhmah

NIM : 073811008

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : S1

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tadris Biologi

Semarang, 19 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua,

Drs. Achmad Sudja’i, M. Ag.

NIP: 195110051976121001

Sekretaris,

Lianah, M.Pd.

NIP: 195903131981032007

Penguji I,

Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes. NIP: 197513112005012001

Penguji II,

Drs. Listyono, M. Pd

NIP: 196910162008011008

Pembimbing I,

Lianah, M.Pd.

NIP: 195903131981032007

Pembimbing II,

Drs. Darmuin, M.Ag NIP: 19640424199301003

iv

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 20 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD

INTERAKTIF DENGAN MEDIA MIKROSKOP PADA

MATERI POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN

KERJA KELAS VII SEMESTER II DI MTS MATHOLI’UL

FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011

Nama : Daniatur Rokhmah

NIM : 073811008

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : S1

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing I

Lianah, M.Pd.

NIP. 195903131981032007

v

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 20 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD

INTERAKTIF DENGAN MEDIA MIKROSKOP PADA

MATERI POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN

KERJA KELAS VII SEMESTER II DI MTS MATHOLI’UL

FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011

Nama : Daniatur Rokhmah

NIM : 073811008

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : S1

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing II

Drs. Darmuin, M.Ag NIP. 196404241993010

vi

ABSTRAK

Judul : Studi komparasi hasil belajar penggunaan CD interaktif dengan

media mikroskop pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja

kelas VII semester II di MTs Matholli’ul Falah Jali tahun ajaran

2010/2011

Penulis : Daniatur Rokhmah

NIM : 073811008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Hasil belajar siswa yang

pembelajarannya dengan menggunakan CD interaktif pada materi mikroskop dan

keselamatan kerja. 2). Hasil belajar siswa yang pembelajarannya dengan

menggunakan media mikroskop pada materi mikroskop dan keselamatan kerja. 3).

Perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan CD interaktif

dengan media mikroskop pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja.

Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MTs

Matholli’ul Falah Jali Demak. Datanya diperoleh dengan cara wawancara,

observasi, dan studi dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan metode komparasional dengan teknik statistik.

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari hasil tes yang telah dilakukan

diperoleh rata-rata hasil belajar (post test) kelompok yang menggunakan CD

interaktif adalah 54,67 sedangkan rata-rata hasil belajar (post test) kelompok yang

menggunakan media mikroskop adalah 66,81. Berdasarkan hasil uji komparasi

(uji t-test) yaitu diperoleh thitung = 5,624 dan ttabel =1,66. Karena thitung>ttabel berarti

Ho ditolak, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok berbeda secara

signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar

penggunaan CD interaktif dengan media mikroskop pada materi pokok mikroskop

dan keselamatan kerja di MTs Matholi’ul Falah Jali Demak tahun ajaran

2010/2011.

Berdasarkan hasil ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi

para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan Program Studi

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang terutama dalam member dorongan

kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan motivasi secara mandiri.

vii

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang

(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.

a t}

b z}

t ‘

s| gh

j f

h} q

kh k

d l

z| m

r n

z w

s h

sy ’

s} y

d}

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a> = a panjang = au

i> = I panjang = a

u> = u panjang

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada sang Khalik Allah

SWT yang telah memberikan segala rahmat, inayah dan hidayahNya kepada

penulis yang tidak memiliki kekuatan sedekit sehingga hanya berkat rahmatNya

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan sebaik-baiknya. Shalawat

serta salam selalu terlimpahkan kepada manusia yang paling sempurna sayidina

Nabi Muhammad SAW yang telah meluruskan umat manusia ke jalan yang

diridhoi oleh Allah SWT.

Skripsi ini yang berjudul “STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR

PENGGUNAAN CD INTERAKTIF DENGAN ALAT PERAGA PADA

MATERI POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA DI MTS

MATHOLI’UL FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011”, yang

disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu (S-1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini sangat sulit terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan

doa’ dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis mengaturkan banyak terima kasih kepada :

1. DR. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang

2. Ibu Lianah, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Darmuin, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Segenap dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang, terkhusus Segenap dosen Biologi yang

tidak bosan-bosannya memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

ix

5. Bapak dan Ibu karyawan Perpustakaan baik di Institut maupun di Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah

memberikan pelayanan kepustakaan dengan yang diperlukan penulis untuk

menyusun skripsi ini.

6. Ayahanda Mukhtarullah dan Ibunda Akhsanah selaku orang tua penulis, yang

telah memberikan segalanya baik doa’ semangat, cinta, kasih sayang, ilmu dan

bimbingan, yang tidak dapat penulis ganti dengan apapun, serta dukungan

materil dan spritualnya.

7. Nenek Hj. Masykurotun, dan Fikriyatul Umami, yang telah memberikan

dorongan untuk menjadi yang terbaik beserta keluarga.

8. Teman-teman biologi semua angkatan (Dewi, Mbk Hany, Mbk Jauh, Bu

Naim, Mbk Atiek, Bpk Ahwan, Mz Si’in, Kak Ikhsan, Amien, Agus, Kak

Sukron, Hasan, Surur, Rouf, Bu Meli, dan anak-anak biologi yang tidak

tercatat) yang telah memberikan fasilitas dan dukungan yang tidak ternilai

harganya, sehingga skripsi ini selesai.

9. Seluruh staf Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah jali Demak yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

10. Sahabat-sahabat (mbk zuzie, Mabk obi’, Nisa, Nurul, dan lain-lain) yang

selalu bersama-sama.

11. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah

membantu, baik moral maupun materi dalam penyususnan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Oleh sebab itu saran dan kritik yang

bersifat konstruktif penulis harapkan. Penulis berharap semoga penyusunan

skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca.

Semarang, 20 November 2011

Penulis

Danitur Rokhmah

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN................................................................. ii

PENGESAHAN...................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING........................................................................... iv

ABSTRAK.............................................................................................. vi

HALAMAN TRANSLITERASI............................................................ vii

HALAMAN MOTTO............................................................................. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................. ix

KATA PENGANTAR............................................................................. x

DAFTAR ISI............................................................................................ xi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah..................................................... 5

C. Pembatasan Masalah..................................................... 5

D. Rumusan Masalah......................................................... 6

E. Manfaat Penelitian........................................................ 6

BAB II: STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN CD

INTERAKTIF DENGAN ALAT PERAGA PADA MATERI

POKOK MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA DI MTS

MATHOLI’UL FALAH JALI DEMAK TAHUN AJARAN

2010/2011

A. Kajian Pustaka............................................................. 7

B. Kerangka Teoritik........................................................ 8

1. Belajar dan hasil belajar......................................... 8

2. Makna Media Pembelajara..................................... 11

xi

3. Landasan Teori Penggunaan Media

Pembelajaran......................................................... 13

4. Pembelajaran Menggunakan CD interaktif........... 19

5. Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga.............. 19

6. Mikroskop ............................................................ 21

C. Rumusan Hipotesis...................................................... 33

BAB II: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian............................................................ 34

B. Tempat Dan Waktu Penelitian..................................... 34

C. Populasi Dan Sampel Penelitian.................................. 34

D. Variabel Dan Indikator Penelitian............................... 35

E. Pengumpulan Data Penelitian...................................... 36

F. Rancangan Penelitian.................................................. 37

G. Analisis Data Penelitian.............................................. 37

BAB IV: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Analisis..................................... 43

B. Pengujian Hipotesis.................................................... 45

C. Pembahasan Hasil Penelitian...................................... 52

D. Keterbatasan Penelitian............................................... 53

BAB V: PENUTUP

A. Simpulan..................................................................... 55

B. Saran........................................................................... 55

C. Penutup....................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap

orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

seseorang dengan lingkungan, oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan

dimana saja terlepas ada yang mengajar atau tidak.1 Proses pembelajaran

memegang peranan penting dalam menghasilkan atau menciptakan kualitas lulusan

pendidikan.2

dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan

dan hati, agar kamu bersyukur (Q. S. An-Nahl: 78)3

Menurut Mell Silberman dalam bukunya Active Learning mengutip

ungkapan Conficius, filosof Cina Kuno :

What I hear, I forget ( Apa yang aku dengar, aku lupa)

What I see, I remember (Apa yang aku lihat, aku ingat)

What I do, I understand (apa yang aku lakukan, aku paham)

Kemudian Mell Silberman memodifikasinya lebih lanjut dan memperluas

pernyataan Conficius tersebut menjadi konsep belajar aktif sebagai berikut:

What I hear, I forget

What I see, I remember

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hlm. 1.

2 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Yogyakarta: Genius Prima

Media, 2009), Cet. 1, hlm.1.

3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006 ),

hlm. 276.

2

What I do,I understand

What I hear, see and ask questions about or discuss with someone, I begin

to understand

What I hear, I see, discuss and do. I acquire knowledge and skill

What I teach to another, I master4

Pernyataan Mell Silberman itu sangat beralasan, karena kebanyakan orang

cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang menarik

adalah perbedaan tingkat kecepatan bicara pengajar dengan perbandingan

kecepatan kemampuan pendengaran siswa.

Tugas guru bukan hanya sekedar memahami dan menyampaikan materi

pelajaran, akan tetapi juga diperlukan kemampuan dan pemahaman tentang

pengetahuan dan keterampilan lain, misalnya pemahaman tentang psikologi

perkembangan manusia, pemahaman tentang teori-teori perubahan tingkah laku,

kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar,

kemampuan mendesain strategi pembelajaran yang tepat, dan lain-lain agar dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan

lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan

sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha waktu yang relatif lama dan

merupakan hasil pengalaman.5

Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang

dan berlangsung sepanjang hidupnya (life long education). Proses belajar dapat

terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak.

Proses belajar terjadi karena adanya perubahan dalam dirinya.6

4 Silbermen, Mell terj. Sarjuli, dkk,. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,

(Yogyakarta: Yappendis, 1996), hlm. 1. 5 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 35-36.

6 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, hlm.1.

3

Laju dalam bidang teknologi sangat pesat dan mengikuti perkembangan

zaman, khususnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan

besar di bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan. Teknologi pendidikan

merupakan suatu disiplin terapan, artinya berkembang karena adanya kebutuhan

di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar efektif, lebih efisien, lebih banyak,

lebih luas, lebih cepat, dan sebagainya.7 Seiring dengan kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi tersebut, menuntut suatu perubahan yang besar di

dalam sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional yang baik harus

dapat menyajikan pendidikan bermutu karena pendidikan bertujuan mentransfer

tata nilai dan kemampuan kepada pihak lain sehingga diharapkan dapat mencari

dan menciptakan sesuatu yang baru.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dirancang dengan mengikuti prinsip-

prinsip khas yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif siswa

dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, dalam KBM guru

perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau

haknya dalam membangun gagasan tanggung jawab belajar tetap berada pada diri

siswa, dan guru hanya bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang

mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar secara

berkelanjutan atau sepanjang hayat.8

Guru hanya sebagai fasilitator harus mampu menciptakan kegiatan

pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang mampu mengaktifkan siswa dalam

berpikir dan bersikap ilmiah. Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin

banyaknya saluran informasi dengan berbagai bentuk elektronik maupun non

elektronik seperti surat kabar, majalah, TV, fax, komputer, internet, maupun film

dalam kegiatan pendidikan. Pencapaian tujuan hasil belajar siswa dapat

meningkat, hal ini mempengaruhi pada tugas dan tanggung jawab guru sebagai

pengajar biologi, dimana seorang guru memiliki tugas untuk menciptakan

7 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009), hlm. 171.

8 Mansur Muslich, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007), hlm. 48.

4

suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias peserta

didik serta dapat memberikan motivasi kepada peserta didik agar selalu belajar

dengan baik dan semangat.

Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah Jali Demak telah memiliki

fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar biologi,

antara lain berupa lingkungan yang asri, ruangan kelas, dan laboratorium

komputer. Fasilitas-fasilitas tersebut sering digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar biologi kecuali laboratorium komputer yang hanya digunakan sebagai

pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Berdasarkan observasi awal di Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah

Jali Demak pada proses pembelajaran biologi masih tepusat pada guru, karena

guru masih menjadi sumber utama pembelajaran. Partisipasi siswa dalam

pembelajaran masih cenderung kurang karena peserta didik hanya mendengarkan

dan mencatat penjelasan guru.

Permasalahan yang peneliti temukan di lingkungan sekitar sekolah, masih

banyak siswa yang mengalami keluhan mengenai pelajaran mikroskop yang

begitu sulit untuk menangkapnya, guru pengajarnya masih menggunakan ceramah

dan siswanya masih mencatat di papan tulis. Madrasah Tsanawiyah memiliki

fasilitas yang memadai seperti ruangan komputer yang lengkap dengan sarana dan

prasarana yang belum dimanfaatkan secara optimal karena hanya digunakan untuk

mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pembelajaran yang

berbeda pada mata pelajaran IPA biologi khususnya materi mikroskop.

Melihat kondisi di atas sudah menjadi tanggung jawab guru untuk

menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi para peserta didik dengan

menggunakan media yang bisa menarik perhatian dan membangkitkan motivasi

mereka untuk belajar salah satunya adalah dengan menggunakan media CD

interaktif dan media mikroskop berupa mikroskop yang sudah tersedia di

sekolahan.

Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna

untuk memudahkan proses belajar mengajar dalam rangka mengefektifkan

5

komunikasi antara guru dan siswa, hal ini sangatlah membantu guru dalam

mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran.

Artinya: yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, dia mengajar

kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Q.S. Al-Alaq/96:

4-5)9

Berdasarkan uraian di atas perlu diadakan penelitian dengan menerapkan

dan mengujicobakan penggunaan CD interaktif dalam proses belajar mengajar

mata pelajaran IPA biologi dengan mengambil judul “Studi komparasi hasil

belajar penggunaan CD interaktif dengan media mikroskop pada materi pokok

mikroskop dan keselamatan kerja kelas VII semester II di MTs Matholi’ul Falah

Jali Demak tahun ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas,

permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan CD

interaktif pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media

mikroskop pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja?

3. Adakah perbedaan hasil belajar antara pembelajaran penggunaan CD interaktif

dengan media mikroskop?

C. Pembatasan Masalah

Fokus penelitian ini adalah pelajaran biologi materi pokok mikroskop dan

keselamatan kerja, yang diajarkan pada kelas VII semester genap pada kurikulum

KTSP tahun ajaran 2008/2009. Peneliti mengambil tempat penelitian di MTs

Matholi’ul Falah Jali yang merupakan salah satu lembaga pendidikan berstatus

9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 598.

6

swasta di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Sekolah ini memiliki

seperangkat peralatan komputer untuk kegiatan proses pembelajaran.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka

permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah: Adakah perbedaan

penggunaan CD interaktif dan media mikroskop terhadap hasil belajar biologi

pada materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja di MTs Matholi’ul Falah Jali

Demak Tahun Ajaran 2010/2011?

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai

berikut:

1. Secara metodologi hasil penelitian ini dapat memperkaya informasi dalam ilmu

pendidikan, khususnya teknologi dalam pengajaran.

2. Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan serta

informasi bagi kepala sekolah, dan guru dalam meningkatkan hasil belajar

khususnya mata pelajaran biologi.

3. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan jalan alternatif

untuk mempermudah dalam belajar biologi.

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIK

DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, akan dideskripsikan beberapa penelitian yang

ada relevensinya dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Penelitian-

penelitian tersebut nantinya akan dijadikan sandaran teoritis dalam penelitian yang

akan dilakukan. Beberapa penelitian yang penulis maksud adalah sebagai berikut:

1. Skripsi dari Dewi Indahsari jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang tahun 2009 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS dengan

Menggunakan CD Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem

Ekskresi pada Manusia di SMP Negeri 13 Semarang”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh LKS dengan menggunakan CD interaktif materi

sistem ekskresi pada manusia terhadap hasil belajar siswa di SMP N 13

Semarang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata belajar

siswa kelompok eksperimen dengan nilai 6.57 dengan kelompok kontrol

dengan nilai 4.58. Hal ini ada perbedaan yang signifikan dari hasil belajar

biologi yang menggunakan LKS dengan CD interaktif.

2. Skripsi yang disusun oleh Ernawati (NIM: 3104320) pada tahun 2009

mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi Fakultas

Tarbiyah dengan judul “CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran

Darah pada Manusia kelas VII SMP H Isriati Semarang”, di dalamnya berisi

bahwa CD interaktif sebagai media pembelajaran biologi dapat meningkatkan

hasil belajar siswa materi pokok sistem peredaran darah pada manusia kelas

VII SMP H Isriati Semarang.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian penulis terletak pada

penelitian CD interaktif sebagai media pembelajaran biologi untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, dimana dalam penelitian di atas dijelaskan bahwa CD

8

interaktif sebagai media pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian penulis yaitu penelitian ini

memfokuskan pada perbandingan antara siswa yang menggunakan CD interaktif

dengan siswa yang menggunakan media alat peraga sebagai media pembelajaran

biologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan

keselamatan kerja.

B. Kerangka Teoritik

1. Belajar dan Hasil belajar

a. Pengertian Belajar dan Hasil belajar

Pencapaian belajar atau hasil belajar diperoleh setelah

dilaksanakannya suatu program pengajaran. Penilaian atau evaluasi

pencapaian hasil belajar merupakan langkah untuk mengetahui seberapa jauh

tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) suatu bidang studi atau mata

pelajaran yang dapat dicapai.1Hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan

yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi

dalam tiga domain: kognitif, afektif, dan psikomotorik.2

Howard L. Kingskey mengatakan bahwa Learning is the procces by

wich behavior (in the broader sense) is originated or changed though

practice or training. Belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku (dalam

artian luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.3 Hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

mengalami pengalaman belajarnya.

Menurut Benyamin Bloom dalam Nana Sudjana hasil belajar dibagi

dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

1Bambang Subali dan Paidi, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi, (UNY: Jurusan

Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2002), hlm. 3.

2Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hlm. 48.

3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008), hlm. 13.

9

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek yaitu: pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.4 Hasil belajar berupa pemahaman

peserta didik mampu menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri

sesuatu yang dibaca atau didengarnya.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yaitu penerimaan rangsang (stimulan) yang datang dari luar peserta didik

dalam bentuk masalah, situasi dan gejala. Tipe hasil belajar afektif tampak

pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan

belajar dan hubungan sosial.

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan

dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek dalam ranah psikomotoris

yaitu, gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan

ekspresif dan interpretative.5

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian kali ini adalah hasil

belajar ranah kognitif dari soal evaluasi dan ranah afektif dari penilaian

aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.

Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh;

kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial,

seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas

kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan berpengaruh terhadap

kesiapan, proses dan hasil belajar. Faktor-faktor internal dapat terbentuk sebagai

4Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya , 2009), hlm. 22.

5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22-23.

10

akibat pertumbuhan, pengalaman belajar dan perkembangan. penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

Sama kompleknya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada

pada lingkungan pembelajar. Beberapa faktor eksternal antara lain variasi dan

derajat kesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan

dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil

belajar.6 Pembelajar yang akan mempelajari materi belajar dengan tingkat

kesulitan tinggi sementara ia belum memiliki kemampuan eksternal yang

dipersyaratkan, maka dia akan mengalami kesulitan belajar. Agar pembelajar

berhasil dalam mempelajari materi belajar baru, dia harus memiliki kemampuan

internal dan eksternal yang dipersyaratkan.

Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai

tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran

yang diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu proses belajar mengajar dikatakan

berhasil apabila kompetensi dasar yang diinginkan tercapai. Untuk mengetahui

tercapai tidaknya kompetensi tersebut, guru mengadakan tes setelah selesai

menyajikan pokok bahasan kepada siswa. Dari hasil tes ini diketahui sejauh mana

keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar dalam periode tertentu dapat

dinilai dari nilai rapot, yang secara nyata dapat dilihat dalam bentuk angka-angka.

Siswa yang belajar dengan baik akan mendapatkan hasil yang lebih baik

dibanding siswa yang cara belajarnya asal-asalan atau tidak secara teratur.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global faktor yang mempengaruhi proses belajar ada dua

macam, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.7

1) Faktor intern (faktor yang ada di dalam peserta didik) yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

6Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 31.

7 Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Y Rama Widya, 2010), Cet. 1. hlm. 36.

11

Faktor intern meliputi tiga faktor, yaitu faktor jasmani, faktor

psikologis dan faktor kelelahan. Aspek jasmaniyah atau aspek fisik yang

kurang normal dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Belajar

seseorang terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu akan

cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing dan akan terasa ngantuk.

Kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari kurang

atau tidak membekas.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya.

2) Faktor ekstern (faktor dari luar peserta didik) yakni kondisi lingkungan

disekitar peserta didik. Faktor ekstern ini meliputi tiga faktor yaitu:

a) Faktor keluarga yang belajarnya akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana

rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa disiplin sekolah, pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran,

keadaan gedung metode belajar dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat terjadi karena keberadaannya siswa dalam

masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa,

teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya

mempengaruhi proses belajar.8

2. Makna Media Pembelajaran

Pada sistem pembelajaran tradisional yang digunakan sumber belajar

masih sangat terbatas pada informasi yang diberikan oleh guru dan ditambah dari

buku atau diktat atau LKS, sedangkan sumber belajar lain siswa kurang atau

belum mendapat perhatian sehingga aktifitas sebagai siswa kurang berkembang.

Para siswa hanya mendengar apa yang diucapkan guru kemudian mencatat dan

menghafal.

8 Daryanto, Belajar dan Mengajar, hlm. 49.

12

Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi seorang guru sebagai komuni-

kan/penyampai pesan sedangkan siswa sebagai komunikan/penerima pesan.

Namun dalam kenyataannya dalam proses komunikasi, audien belum tentu dapat

menangkap semua informasi yang disampaikan. Istilah mediator media

menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara

dua pihak utama dalam proses belajar.9

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau

pengantar (وسائل) atau pengantar pesan dari pengiriman kepada penerima

pesan.10

Media juga diartikan sebagai segala bentuk yang digunakan untuk suatu

proses penyaluran informasi.11

Media pengajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mengiring proses

belajar mengajar.12

Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan

pengalaman belajar kearah yang lebih konkrit. Pengajaran dengan menggunakan

media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal), sehingga

dapat kita harapkan diperolehnya hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi

siswa.13

Media pembelajaran merupakan unsur yang amat penting dalam proses

pembelajaran selain metode mengajar. Kedua unsur ini saling berkaitan.14

Hamalik

mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

9 Azhar arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003), Cet. 5, hlm. 3.

10 Azhar arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 3.

11 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),

hlm. 11.

12 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet. 3, hlm. 112.

13R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, hlm. 113.

14 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Yogyakarta: Genius Prima

Media, 2009), Cet. Pertama, hlm. 2.

13

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.15

Sejumlah pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

media adalah segala sesuatu yang dapat dirasa oleh indra yang berfungsi sebagai

perantara siswa, oleh karena itu penggunaan media secara aktif dan kreatif dapat

memungkinkan siswa belajar lebih banyak, mencerminkan lebih baik apa yang

dipelajari dan meningkatkan kinerja siswa sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai.

3. Penggunaan Media Pembelajaran

a. Penggunaan Media Pembelajaran

Pada awalnya ada anggapan bahwa guru adalah orang yang paling

tahu. Paradigma itu kemudian berkembang menjadi guru lebih dahulu tahu.

Namun sekarang bukan saja pengetahuan guru bisa sama dengan murid,

namun murid bisa lebih dulu tahu dari gurunya. Itu semua dapat terjadi akibat

perkembangan media informasi. Pada saat ini guru bukan lagi satu-satunya

sumber belajar. Banyak contoh, dimana siswa dapat lebih dahulu mengakses

informasi dari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet.

Sejalan dengan perubahan kurikulum dan otonomi pendidikan, bukan

lagi masanya bagi guru untuk selalu menunggu petunjuk. Guru adalah tenaga

profesional, bukan tukang. Oleh karena itu, sikap yang tepat adalah cepat

menyesuaikan diri. Guru perlu segera mereposisi perannya. Pada saat ini guru

tidak lagi harus menjadi orang yang paling tahu di kelas. Namun ia harus

menjadi fasilitator belajar. Ada banyak sumber belajar yang tersedia, apakah

sumber belajar yang dirancang untuk belajar ataukah yang tidak dirancang

namun dapat dimanfaatkan untuk belajar.

Pembelajaran adalah satu kegiatan belajar mengajar yang melibatkan

siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam

situasi kelas maupun di luar kelas, dalam arti media yang digunakan untuk

pembelajaran tidak selalu identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran

konvensional namun proses belajar tanpa kehadiran gurupun dan lebih

15

Azhar arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 15.

14

mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya e-

learning, pembelajaran individual dengan CD interaktif, video interaktif dan

lain-lain.16

Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.

Pemasangan gambar-gambar di papan temple, pemutaran film, mendengarkan

rekaman, atau radio merupakan rangsangan yang membangkitkan keinginan

untuk belajar.17

Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, disamping memenuhi

prinsip-prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dan kriteria yang

perlu diperhatikan sebagaimana berikut:

1) Program Pengajaran, program yang akan disampaikan kepada anak didik

harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya,

maupun kedalamannya.18

2) Keefektifan dan Efisien Penggunaan, keefektifan berkenaan dengan hasil

yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian

hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah

dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap

oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah

lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media

tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai suatu

tujuan.19

Multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau

lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video

untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer. Kelemahan

16

Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), Cet. Pertama, hlm. 181.

17Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009),

Cet. Ke-4, hlm. 459.

18Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), Cet. 3, hlm. 129.

19 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 129.

15

dari media ini adalah harus didukung oleh peralatan memadai seperti LCD

proyektor dan adanya aliran listrik.20

Keuntungan penggunaan multimedia dalam pembelajaran diantaranya

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep

abstrak dengan lebih mudah, selain itu juga penggunaan media komputer

dalam bentuk multimedia dapat memberikan kesan yang positif kepada guru

karena dapat membantu guru menjelaskan isi pelajaran kepada pelajar,

menghemat waktu dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.21

b. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:

a) Obyek yang terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar,

film bingkai, film, gambar video, atau model

b) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film slide, gambar

video atau gambar

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan

timelapse, highspeed photografi atau slow motion

d) Playback video kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu

dapat ditampilkan lagi melalui rekaman film, video, atau foto

e) Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram,

dan lain-lain

f) Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, slide,

gambar atau video. 22

20

Dadang Supriatna, “Pengenalan Media Pembelajaran”, dalam

http://www. Pengenalan_Media_Pembelajaran.com/hlm.14, diakses 20 Februari 2011

21Dadang Supriatna, “Pengenalan Media Pembelajaran”, dalam

http://www. Pengenalan_Media_Pembelajaran.com, hlm. 15.

22Dadang Supriatna, “Pengenalan Media Pembelajaran”, dalam

http://www. Pengenalan_Media_Pembelajaran.com, hlm. 16.

16

3) Menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran berguna

untuk:

a) Menimbulkan gairah belajar.

b) Memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan

dan kenyataan.

c) Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut minat dan

kemampuannya.23

4) Sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman yang

berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama

untuk setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran

dalam kemampuannya:

a) Memberikan perangsang yang sama

b) Menyamakan pengalaman

c) Menimbulkan persepsi yang sama

Multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara

tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan

siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses

pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat

dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar

mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa

dapat ditingkatkan.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Rudi Bertz mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok

yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga

bentuk, yaitu gambar visual, garis dan simbol, di samping itu juga membedakan

media siar dan media rekam, sehingga terdapat 8 klasifikasi media:

1) Media audio visual gerak

2) Media audio visual diam

23

Wayan Santyasa, “ Media Pembelajaran”, dalam http://www.

Media_Pembelajaran.com/hlm. 5, diakses 22 Februari 2011

17

3) Media audio semi gerak

4) Media visual gerak

5) Media visual diam

6) Media visual semi gerak

7) Media audio, dan

8) Media cetak.24

Anderson lebih menitik beratkan pemilihan media yang didasarkan

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan instruksional.

Anderson membagi media menjadi 10 kelompok yaitu:

1) Media audio

2) Media cetak

3) Media cetak plus suara

4) Media proyeksi visual diam

5) Media proyeksi visual diam plus suara

6) Media visual gerak

7) Media audio visual gerak

8) Media objek

9) Sumber manusia dan lingkungan

10) Media computer. 25

Peneliti menggunakan media komputer untuk penelitian di kelas.

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi

yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan

perhitungan sederhana dan rumit.26

Computer Assisted Instruction (CAI) yaitu penggunaan komputer

secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan

24

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), Cet. 1, hlm. 27.

25 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm. 129.

26 Azhar arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 52.

18

latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang

menggantikan guru di dalam kelas.27

d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman, ada 3 model

yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan,

yakni:

1) Model Flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran (eliminasi)

dalam mengambil keputusan pemilihan.

2) Model Matriks, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan

pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.

3) Model Checklist, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua

kriterianya dipertimbangkan.28

Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan.

2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam

memilih media.

3) Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang

serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.

4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain

sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi

pertimbangan guru.

5) Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan

disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil.

6) Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang

dengan hasil yang akan dicapai.29

27

Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran, hlm. 149.

28Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran, hlm. 127.

29 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm. 15.

19

4. Pembelajaran Menggunakan CD Interaktif

CD merupakan sistem penyimpanan informasi gambar dan suara pada

piringan atau disc.30

CD atau Compact Disc dan juga DVD atau Digital Compact

Disc adalah sebuah media penyimpanan file yang dibuat untuk merampingkan

sistem penyimpanannya. Interaktif dari kata interaksi yang berarti hubungan

timbal balik. CD interaktif adalah CD yang memungkinkan terjadinya hubungan

timbal balik antara guru dengan siswa.

Dalam model ini, melalui media audio peserta didik diajak untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meskipun ajakan untuk ikut

partisipasi tersebut sebebnarnya hanyalah bersifat maya.. dengan model interaktif

seolah-olah terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dengan narrator yang

membawakan materi pembelajaran dalam media audio.31

Kelebihan pertama yang menyebutkan bahwa penggunaannya bisa

berinteraksi dengan computer adalah bahwa dalam CD interaktif terdapat menu-

menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa

audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna. Kemudian yang

kedua adalah menambah pengetahuan, pengetahuan disini adalah materi

pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD interaktif bagi

pengguna.32

Peneliti menggunakan CD interaktif karya ai-learn. CD interaktif Biologi

SMP/MTs, dirasa cocok dalam menunjang penelitian yang peneliti laksanakan di

MTs Jali Demak, karena setelah dievaluasi tersebut mampu melengkapi unsur-

unsur pedagogis dalam pembelajaran aktif dan berkualitas. Unsur-unsur pedagogis

tersebut meliputi: metodologi, interaktifitas, strategi belajar, kualitas umpan balik,

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan sebagainya.

30

Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 208.

31Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran, hlm. 46.

32 Maroebani, “Perkembangan Multimedia dan CD Interaktif”, dalam http://wordpres.com

Perkembangan Multimedia-dan. CD Interaktif/ hlm. 4, diakses 20 Februari 2011

20

Selain unsur pedagogis, unsur-unsur yang menunjukkan CD interaktif

Biologi SMP/MTs digunakan dalam penelitian ini adalah, subject materi (materi

yang terdapat dalam CD interaktif Biologi SMP/MTs sesuai dengan SKKD

kurikulum KTSP untuk kelas VII semester genap, struktur isi materi sudah

berurutan, materi yang disajikan tepat sesuai tujuan pembelajaran).

5. Pembelajaran Menggunakan Media Mikroskop

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu

sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai

salah satu komponen system pembelajaran.33

Tanpa media, komunikasi tidak akan

terjadi dan proses pembelajaran sebagaiproses komunikasi juga tidak akan bisa

berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari

sistem pembelajaran.

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Setiap proses belajar dan

mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan,

metode dan alat, serta evaluasi. Alat peraga sering disebut dengan audio visual,

dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga, alat tersebut

berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami

siswa.34

Alat pengajaran dapat dikelompokkan dalam dua jenis alat pelajaran yang

bersifat umum dan alat pelajaran yang bersifat khusus.35

a. Alat pengajaran yang bersifat umum. Alat-alat pengajaran yang

penggunaannya berlaku untuk semua mata pelajaran seperti papan tulis, kapur,

spidol, dan penggaris.

b. Alat pengajaran yang bersifat khusus. Alat-alat pengajaran yang

penggunaannya berlaku khusus untuk mata-mata pelajaran tertentu, seperti:

33

Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat penting dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran, hlm. 7.

34Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009), Cet. 10, hlm. 99.

35R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, hlm. 123.

21

1) Mikroskop, untuk IPA

2) Jangka, untuk matematika

3) Kuas, untuk menggambar

Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi

yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi serta

pengelolaan cara-cara pemecahan masalah-masalah pendidikan yang terdapat di

dalam situasi-situasi belajar yang bertujuan dan disengaja.36

Proses pengarahan dan koordinasi pada satu atau lebih fungsi tersebut

dinyatakan sebagai fungsi pengelolaan pendidikan diantara unsur-unsur tersebut

tampak jelas dalam model berikut ini:

6. Mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan

laboratorium biologi, dapat dipastikan bawa tanpa mikroskop, tidak ada kegiatan

laboratorium yang berarti bagi kita semua, karena hampir semua mata pelajaran

biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya.37

Mikroskop adalah lensa untuk melihat/mengamati benda yang sangat kecil

yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang.38

Dalil yang menerangkan mengenai

pengaturan terhadap segala sesuatu yang dijelaskan dalam surat Al-Furqan ayat 2

di bawah ini:

36

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009), Cet. 6, hlm. 41.

37Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, (UPI: Jurusan Pendidikan

Biologi fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), hlm. 92.

38 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkaloka,

2001), hlm. 465.

sis

wa

Fungsi

pengelolaan

pendidikan

Sumber belajar

Pesan orang

material alat-

alat

teknik/metode

Fungsi

pengenmba

ngan

pendidikan

22

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak

mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya),

dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-

ukurannya dengan serapi-rapinya (Q. S. al- furqan: 2)39

a. Jenis-jenis mikroskop

Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana,

untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih

untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari keragamannya antara lain dari

mikroskop satu okuler (monokuler)40

dengan tabung tegak dan miring,

penggunaan dua okuler (binokuler)41

atau tiga (trinokuler), kekuatan lensa

yang dipakai, sumber sinar (menggunakan lampu yang terpasang), bahkan

dapat dipasang kamera (kamera-diam atau video) pada mikroskop trinokuler

dan dapat disambung ke monitor TV.42

Ada berbagai macam mikroskop, tetapi apa pun macamnya, setiap

mikroskop itu pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-

bagian mekanik. Bagian-bagian optik meliputi lensa, cermin serta alat-alat

pelengkap yang menghubungkannya secara langsung. Bagian mekanik ialah

semua bagian lainnya dari mikroskop, yang tidak mempunyai fungsi optik.43

Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi

dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop

39

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 2006),

hlm. 360.

40Mikroskop monokuler yaitu mikroskop yang mempunyai sebuah okuler, dipakai untuk

mengamati obyek-obyek yang tipis dan transparan (tembus cahaya)

41Mikroskop binokuler yaitu mikroskop yang mempunyai 2 okuler dan dapat

dipergunakan untuk melihat obyek secara stereoskopis (3 dimensi), baik untuk obyek yang

transparan maupun yang tidak transparan. Alat ini sering dipakia untuk mengadakan pembedahan

atau meneliti hewan-hewan maupun organ-organ yang kecil

42 Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 95.

43Buddy D Kosasih, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang

Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, (Jakarta: PT. Dharma Karsa

Utama, 1992), Cet. 2, hlm. 11.

23

tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop

dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.44

1) Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.

Mikroskop jenis ini memiliki tiga jenis lensa, yaitu lensa objektif , lensa

okuler, dan kondensor.

2) Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa

digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30

kali benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga

dimensi.

3) Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali.

Mikroskop elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.

b. Bagian-bagian mikroskop

Bagian-bagian mikroskop dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu

bagian optik, bagian penerangan, dan bagian mekanis.

1) Bagian Optik

Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan

benda menjadi lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan

mata disebut dengan lensa okuler atau lubang pengintai. Kekuatan

perbesaran biasanya tertulis pada permukaannya, misalnya 10x dan lain-

lain. Lensa yang dekat dengan benda atau objek pengamatan disebut lensa

objektif dan terpasang pada revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda

misalnya 10x, 20x, maupun 40x.45

Bagian-bagian optik meliputi:

44

Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, (Jakarta: PT. Bengawan

Ilmu, 2008), hlm. 220.

45 Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 223.

24

a) Okuler terdiri atas susunan lensa, biasanya terdapat 2 buah dengan

pembesaran masing-masing 6x dan 10x.

b) Obyektif juga merupakan susunan lensa, biasanya terdapat 3 buah

dengan pembesaran masing-masing 10x, 45x, dan 100x. obyektif kuat

lebih pendek daripada obyektif lemah, ketiga obyektif diletakkan pada

revolver.

c) Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan sinar yang dipantulkan

oleh cermin dan difokuskan kepada obyek.

d) Cermin untuk mengarahkan cahaya kepada obyek. Permukaan yang

satu berupa cermin datar dan yang lainnya merupakan cermin cekung.

Cermin ini dapat diputar-putar menurut dua sumbu yang bersilang

tegak lurus sehingga kemampuan putarnya besar sekali untuk

mengarahkan sinar ke kondensor.

e) Diafragma terdapat disebelah bawah dari kondensor untuk mengatur

banyaknya sinar yang akan sampai ke obyek. 46

Adapun contoh gambar mikroskop terlihat pada gambar 2.1, 2.2, 2.3

sebagai berikut:

Gambar 2.1(mikroskop cahaya)47

46

Buddy D Kosasih, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang

Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, hlm. 13.

47Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 222.

25

Gambar 2.2 (mikroskop stereo)48

Gambar 2.3 (mikroskop elektron)49

2) Bagian Penerangan

Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas

adalah pencahayaan yang cukup. Untuk menangkap dan memantulkan

cahaya yang masuk, mikroskop dilengkapi dengan reflector berupa cermin.

Cermin tersebut memiliki dua sisi, datar dan cekung. Permukaan yang datar

digunakan jika sumber cahaya cukup terang, sedangkan bagian yang

cekung digunakan bila cahaya kurang terang.

48

Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 220.

49Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 220.

26

3) Bagian Mekanis

Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan

penggunaan mikroskop. Bagian tersebut di antaranya landasan/dasar/kaki

mikroskop dan pegangan mikroskop. Selain itu, ada bagian yang berguna

untuk pengatur focus, yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar halus

(mikrometer).50

Bagian-bagian mekanis meliputi:

a) Tabung (Tubus) menghubungkan okuler dan obyektif

b) Revolver adalah alat pemutar obyektif, pada bagian itu terdapat lensa-

lensa obyektif yang berbeda-beda panjangnya (pembesarannya).

Masing-masing dapat digeser hingga berada di sumbu optik.

c) Sekrup pengarah kasar (makrometer) adalah alat untuk menggerakkan

tubus (berikut okuler dan obyektif) secara kasar sehingga obyek yang

terfokuskan dapat terlihat.

d) Sekrup pengarah halus (mikrometer) adalah alat untuk menggerakkan

tubus secara lebih halus dan teliti. Alat ini dipakai kalau obyek telah

terfokuskan dengan memutar sekrup pengarah kasar.

e) Meja sediaan di bagian tengahnya terdapat lubang untuk melajukan

sinar, selain itu terdapat pula alat penggerak sediaan yang dapat

digerakkan ke depan dan ke belakang serta ke kanan dank ke kiri.

Sediaan yang diletakkan pada meja sediaan ini ditahan oleh penjepit dan

sediaan digerakkan dengan menggeser-geserkan dengan tangan.

f) Sekrup pengatur kondensor berfungsi untuk menaik-turunkan

kondensor.

g) Pemegang merupakan tempat memegang waktu mengangkat mikroskop.

h) Sendi inklinasi untuk menghubungkan alat pemegang dengan bagian

kaki.

i) Kaki yang kukuh dan berat berguna supaya mikroskop dapat berdiri

dengan stabil walaupun alat pegangan dimiringkan.

50

Buddy D Kosasih, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang

Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, hlm. 12.

27

c. Cara menggunakan mikroskop

Meletakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar lebih mudah

melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Memastikan mikroskop

terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah

siap dipakai, kemudian melakukan pengaturan pencahayaan.

Objek pengamatan dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila

pencahayaan yang masuk cukup memadai. Mikroskop yang belum dilengkapi

dengan sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu atau cahaya

matahari. Apabila menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak kira-kira 20

cm dari mikroskop. Sumber cahaya dari matahari, bagian cermin pada

mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari. Pencahayaan

sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak

lingkaran yang terangnya merata.51

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop:52

1) Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki

mikroskop dan yang satu lagi memegang lengan mikroskop, bila

menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan

tegak, berarti pula meja dalam keadaan datar. Ini berlaku untuk mikroskop

dengan tabung lurus/tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan tabung

miring, karena pada mikroskop macam terakhir ini kedudukan meja selalu

datar.

2) Preparat basah harus ditutup dengan gelas penutup pada saat dilihat di

bawah mikroskop.

3) Menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk pada cermin.

4) Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa obyektif

pembesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.

51

Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 224.

52 Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 94.

28

Langkah-langkah menggunakan mikroskop:

1) Meja preparat dalam keadaan datar dan lensa obyektif dengan pembesaran

rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.

2) Melihat lensa okuler dengan satu mata (dua mata untuk mikroskop

binokuler), untuk melihat apakah sinar sudah masuk ke dalam sistem,

sesuaikan cermin dengan agar sinar cukup tersedia, atau nyalakan lampu

serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan, sesuaikan lubang diafragma

sehingga sinar yang diterima mata optimal, tidak terlalu terang atau redup.

3) Jauhkan lensa obyektif dari meja preparat dengan cara memutar pengatur

kasar searah jarum jam. Meletakkan preparat di bawah obyektif dengan

melihat dari samping mikroskop, sesuaikan lensa pembesaran rendah pada

jarak kira-kira 1 cm dari preparat, lihat lagi melalui okuler, dan naikkan

tabung mikroskop dengan memutar pengatur kasar perlahan-lahan dengan

arah berlawanan arah jarum jam sampai preparat tampak jelas/fokus, atau

menurunkan meja dengan pengatur kasar pada jenis mikroskop yang

mejanya dapat dinaik-turunkan.

4) Sesuikan sinar yang masuk dengan mengatur lubang diafragma dan

kondensor untuk memperoleh pencahayaan yang sesuai, dan memutar

pengatur halus sehingga preparat tampak jelas/fokus.

5) Amati preparat dan bila perlu digambar, satu mata melihat melalui okuler

dan mata lainnya untuk melihat gambar.

6) Naikkan tabung mikroskop dengan menggunakan pengatur kasar, dan

setelah itu ambil preparat dari meja preparat. 53

d. Perawatan mikroskop

Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan

baik. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang tangkainya

dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya, jangan

mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan

mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena

akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini dilakukan.

53

Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 96-97.

29

Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah

penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu.

Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi

dengan lampu untuk mengurangi kelembapan. Lensa yang kotor harus

dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah

dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol, melakukan dengan hati-hati

karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi

kurang.54

e. Keselamatan kerja

Kita sebagai manusia tidak tahu kapan bahaya itu akan terjadi.

Kecelakaan yang timbul perlu menunggu undangan kita. Oleh karena itu salah

satu cara untuk menjaga keselamatan dan keamanan di laboratorium ialah

dengan bekerja selalu hati-hati dan waspada terhadap setiap bahaya yang

mungkin terjadi. Sikap ini penting karena merupakan sikap dasar untuk

mencegah terjadinya kecelakaan.

Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan

dilakukan.55

Keselamatan kerja dalam laboratorium mencakup cara

penyimpanan, pemakaian, dan perawatan alat atau bahan laboratorium, serta

langkah pertolongan/penanggulangan kecelakaan. Laboratorium yang baik

selalu dilengkapi dengan tempat penyimpanan.56

Alat/bahan sesuai dengan sifat atau jenis ala/bahan tersebut. Biasakan

segera mencuci tangan jika terkena atau setelah menggunakan bahan-bahan

kimia cair maupun yang padat, jika bahan kimia mengenai mata, cucilah mata

dengan air sebanyak-banyaknya sampai tidak terkena rasa pedih. Pastikan

selalu ada perlengkapan P3K dan alat pemadam kebakaran di laboratorium

serta memahami cara penggunaannya.57

54

Koesmadji Wiirjosoemarto dkk, Teknik Laboratorium, hlm. 229.

55Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (UPI: Jurusan Pendidikan

Biologi fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), hlm. 163.

56 Anni Winarsih, , IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 230.

57 Anni Winarsih, , IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 231.

30

1) Simbol-simbol keselamatan kerja

Kecelakaan kerja merupakan hal yang wajib untuk dihindari.

Untuk membantu penggunaan laboratorium, maka pada beberapa tempat

dipasang tanda-tanda keselamatan kerja yang sering dijumpai di

laboratorium.58

Tabel 2.1 Simbol-simbol keselamatan kerja:

Simbol Artinya Contoh Keterangan

Mudah

ter

bak

ar

Minyak

tanah,

alkohol,

kerosin

Ekstrem mudah menyala,

artinya zat cair yang mempunyai

suhu kurang dari 0oC dan titik

didih kurang atau sama dengan

35oC. sangat mudah menyala

artinya bahan yang dapat

terbakar pada keadaan normal.

Cairan dengan suhu nyala di

bawah 21oC termasuk dalam

golongan ini. Mudah terbakar,

artinya bahan padat yang mudah

terbakar pada suhu kurang dari

atau sama dengan 350oC dan zat

cair dengan suhu nyala sama

atau lebih.

Koro

sif

Asam dan

basa kuat

Korosif artinya bahan-bahan

yang dapat merusak jaringan

hidup jika bersentuhan

Ber

acun/t

oksi

k

Merkuri,

sianida

Beracun artinya suatu zat yang

dapat menimbulkan kecelakaan,

penderitaan, ataupun kematian

apabila tertelan, tertiup, atau

terserap melalui kulit

58

Khamidinal, Teknik Laboratorium Kimia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1,

hlm. 19.

31

Irit

asi/

ber

bah

aya

Kloroform Iritasi artinya bahan-bahan yang

umumnya tidak korosif tetapi

dapat mengakibatkan

ketidaknyamanan apabila

bersentuhan dengan kulit atau

bagian tubuh lainnya sehingga

dapat menimbulkan hilangnya

pigmen atau melepuh

Rad

io a

kti

f

Uranium,

plutonium

Bahan radioaktif artinya bahan-

bahan yang dapat memancarkan

sinar-sinar radioaktif atau

radiasi dapat mengakibatkan

efek racun dalam waktu singkat

atau lama

Mudah

mel

edak

Campuran

hydrogen,

dan

oksigen

Mudah meledak/eksplotif

artinya bahan-bahan yang

mudah meledak apabila terkena

gesekan, benturan, panas, atau

kontak dengan api

2) Tata tertib laboratorium

Ruang laboratorium yang ada di dalamnya terdapat beberapa alat

dan bahan berbahaya perlu dilengkapi dengan peraturan-peraturan untuk

menjaga keselamatan belajar atau bekerja di ruang laboratorium.

Peraturan tersebut berupa tata tertib yang harus ditaati. Berikut ini tata

tertib laboratorium IPA yang ada di sekolah:

a) Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa seizing

guru

b) Alat serta bahan yang ada di laboratorium tidak diperkenankan untuk

diambil keluar tanpa seizing guru.

c) Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum

yang diberikan.

d) Jika ada alat-alat yang rusak atau pecah hendaknya segera melapor

pada guru.

32

e) Jika terjadi kecelakaan sekecil apapun segera laporkan pada guru.

f) Jika ada bahan kimia yang masuk ke dalam mulut, hendaknya segera

dikeluarkan, kemudian berkumur dengan air sebanyak-banyaknya.

g) Setelah percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula

dalam keadaan kering dan bersih.

h) Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam

keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, kontak listrik dicabut. 59

C. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang menggunakan CD interaktif dan media

alat peraga terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan

keselamatan kerja.

Ha : Terdapat perbedaan yang menggunakan media alat peraga dan CD

interaktif siswa materi mikroskop dan keselamatan kerja.

Keterangan:

Ho : Hipotesis Nihil

Ha : Hipotesis Kerja60

Atau dapat ditulis dalam bentuk :

Ho : µ1 = µ2

Ho : µ1 ≠ µ261

59

Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Kelas VII, hlm. 234-235.

60 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2007 ), Cet. 12, hlm.

119.

61 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 120.

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi komparasi.

Kata “studi” berasal dari bahasa “study” yang berarti kajian, telaah, penelitian dan

penyelidikan. Komparasi adalah perbandingan atau pertimbangan. Dan jenis

penelitian ini bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua

kejadian selesai berlangsung. Pada dasarnya penelitian komparasi adalah

penelitian yang berusaha untuk menentukan perbedaan dan persamaan tentang

benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap orang,

kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja.1

Penggunaan penelitian studi komparasi ini untuk mengetahui perbedaan

dan perbandingan hasil belajar dari penggunaan kedua media pembelajaran yang

nantinya dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matholi’ul Falah Jali Demak pada

kelas VIIa dan VIIe pada semester genap tahun ajaran 2010/2011 tepatnya mulai

tanggal 18 Maret 2011 sampai 12 April 2011.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2

1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, PT RajaGrafindo

Persada,2004), hlm. 274.

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2007), hlm. 215.

34

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs

Matholi’ul Falah Jali Demak yang berjumlah 258 siswa yang tersebar dalam 6

kelas:

a. Kelas VIIa berjumlah 43 siswa

b. Kelas VIIb berjumlah 43 siswa

c. Kelas VIIc berjumlah 43 siswa

d. Kelas VIId berjumlah 43 siswa

e. Kelas VIIe berjumlah 43 siswa

f. Kelas VIIf berjumlah 43 siswa

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.3 Teknik

pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini menggunakan teknik

”sampling cluster” yaitu merupakan populasi yang dibagi-bagi menjadi beberapa

kelompok atau klaster. Adapun sampel dalam pengacakan ini adalah diambil 2

sampel yaitu kelas VIIa dan VIIe.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.4 Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel:

1. Variabel Pertama (X1) adalah kelompok pembelajaran biologi dengan

menggunakan CD interaktif pada materi pokok mikroskop dan keselamatan

kerja.

2. Variabel Kedua (X2) adalah kelompok pembelajaran biologi dengan media

alat peraga pada materi mikroskop dan keselamatan kerja.

3 Suharsini Arikunto, ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), hlm. 131.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 38.

35

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data.5 Data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan

dengan metode sebagai berikut:

1. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data hasil belajar pada materi mikroskop dan keselamatan kerja.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, notulen, dan sebagainya.7Metode

ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan hasil belajar siswa pada

materi sebelumnya. Untuk menentukan keadaan awal sebelum praktikum dan

sesudah praktikum serta untuk menghimpun data yang berkaitan dengan catatan,

seperti tentang sejarah, struktur organisasi, keadaan siswa dan guru di MTs

Matholi’ul Falah Jali Demak.

3. Metode Observasi

Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.8

Metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran meliputi: diskusi, presentasi, mengajukan pertanyaan dan interaksi

baik sesama siswa maupun dengan guru.

5 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatiif Kualitatif dan R&D, hlm. 222.

6 Suharsini Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),

hlm. 128.

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatiif Kualitatif dan R&D, hlm. 206.

8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. Keenam, hlm. 220.

36

4. Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab lisan yang berlangsung satu arah.9 Metode ini digunakan untuk mengetahui

sejarah sekolah.

F. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memakai teknik observasi eksperimental.

Adapun teknik rancangan penelitiannya dapat dililhat dalam skema berikut ini:

Tabel: Pretest-Posttest Control Design

R O1 X O2

R O3 O4

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,

kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara

kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.10

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis data Tahap Awal

Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang digunakan

terlebih dahulu keabsahan sampel. Cara yang digunakan adalah dengan uji

normalitas dan uji homogenitas.11

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan apabila peneliti

ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek, kejadian,

9 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 105.

10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2007 ), hlm. 112.

11 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

hlm. 314.

37

dan lain- lain. Pengujiannya menggunakan rumus Chi kuadrat. Rumus yang

dipakai adalah:12

k

i h

ho

f

ffX

1

2 )(

Dimana:

2X : Chi kuadrat

fo : Frekuensi yang diobservasi

fh : Frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian ditolak jika 2 hitung > 2 tabel. 2 tabel dicari

menggunakan distribusi 2 dengan derajat kebebasan dk= k-1 dan taraf

signifikan 5%. Harapan sampel dalam penelitian normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui varians yang dimiliki

sama atau tidak. Yaitu yang menyelidiki kesamaan dua varians. Rumus yang

digunakan adalah:

Dengan rumus varians untuk sampel adalah:

)1(

)( 2

2

n

xxS

i

Kelas dikatakan homogen jika tabelhitung FF , dengan %5 .

pembilangdknv 111

penyebutdknv 122

13

c. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik

berupa tes akan diuji melalui uji validitas dan reliabilitas.

12

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 107.

13 Sugiyono, Statistika Untuk Penellitian, hlm. 57.

38

1) Uji Validitas

Digunakan untuk menentukan validitas item soal menggunakan

rumus korelasi product moment.14

2222 YYNXXN

YXXYNrXY

Dimana

rXY : Koefisien korelasi item soal

N : Banyaknya peserta tes

X : Jumlah skor item

Y : Jumlah skor total

Dengan taraf signifikan 5%, apabila dari hasil perhitungan didapat

rhitung ≥ rtabel maka dikatakan butir soal nomor itu telah signifikan atau telah

valid. Apabila rhitung < rtabel, maka dikatakan butir soal tersebut tidak

signifikan atau tidak valid.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam

mengukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi

jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.15

Untuk menghitung

reliabilitas tes menggunakan rumus K-R. 20 yaitu sebagai berikut:16

2

2

11)1( S

pqS

n

nr

Keterangan:

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

n : Banyaknya butir item

1 : Bilangan konstan

S2 : Varian total

14

Sugiyono, Statistika Untuk Penellitian , hlm. 356.

15 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 86.

16 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 100-101.

39

p : Proporsi test yang menjawab dengan benar butir item yang

bersangkutan

q : Proporsi test yang jawabannya salah, atau : q = 1 - p

∑pq : Jumlah dari hasil perkalian antara p dengan q

Klasifikasi reliabilitas soal adalah:

r11

≤ 0, 20 : sangat rendah

0, 20 < r11

≤ 0, 40 : rendah

0, 40 < r11

≤ 0,60 : sedang

0, 60 < r11

≤ 0,70 : tinggi

0, 70 < r11

≤ 1 : sangat tinggi

Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga r11

.

instrumen dikatakan reliabel apabila r11

> 0, 50.

3) Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang meliputi aspek kognitif dan tidak

terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal

yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan

tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar

jangkauannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan

rumus:

JS

BP

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan:17

P < 0,30 Terlalu sukar

0,30 ≤ 0,70 Cukup (sedang)

P > 0,70 Terlalu mudah

17

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 210.

40

4) Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan untuk membedakan peserta

didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang

kurang pandai (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan

besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Dalam penelitian ini

untuk mencari daya pembeda dengan menggunakan metode split half, yaitu

dengan membagi kelompok yang di tes menjadi dua bagian, kelompok

pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang pandai atau kelompok

bawah. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:18

JB

BB

JA

BAD

Keterangan:

D : Indeks daya beda

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah:

P < 0,0 jelek sekali

0,0 p < 0,20 lemah sekali (jelek)

0,20 p < 0,40 cukup (sedang)

0,40 p < 0,70 baik

0,70 p < 1,00 baik sekali.

2. Analisis data Tahap Terakhir

Langkah-langkah analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan

analisis tahap awal, tetapi data yang digunakan adalah data hasil belajar

kelompok eksperimen. Tahap-tahapan tersebut adalah:

18

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 213.

41

a. Uji Normalitas Hasil Belajar

Langkah-langkah pada uji normalitas data sama dengan langkah-

langkah pada uji normalitas pada uji normalitas data awal.

b. Uji Kesamaan Varians/ Homogenitas

Langkah-langkah pada uji data homogenitas sama dengan langkah-

langkah pada uji homogenitas pada uji homogenitas data awal.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka

dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang

digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu

hipotesis diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan rumus t-

test dengan ketentuan sebagai berikut:

H0: 1 = 2

Ha : 1 ≠ 2

Keterangan:

1 = Rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII yang diajar dengan

menggunakan CD interaktif pada materi mikroskop dan

keselamatan kerja.

2 = Rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII yang diajar dengan

menggunakan media alat peraga pada materi mikroskop dan

keselamatan kerja.

Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

21

21

11

nnS

XXt

dengan 2

)1()1(

21

2

22

2

11

nn

SnSnS

Keterangan:

1X = rata-rata data kelas eksperimen I

2X = rata-rata data kelas eksperimen II

n1 = banyaknya peserta didik kelas eksperimen I

42

n2 = Banyaknya peserta didik kelas eksperimen II

S = Simpangan baku gabungan

S1 = simpangan baku kelas eksperimen I

S2 = simpangan baku kelas eksperimen II

Kriteria pengujian: H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel dengan

221 nndk dan peluang )1( dan H0 diterima untuk harga t

lainnya.

43

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian, peneliti memperoleh data tentang nilai hasil

belajar dengan teknik tes, setelah dilakukan suatu pembelajaran antara kelompok

yang menggunakan pembelajaran CD interaktif dengan kelompok yang

menggunakan pembelajaran media mikroskop berupa mikroskop.

1. Gambaran Umum MTs Matholi’ul Falah

a. Sejarah berdirinya MTs Matholi’ul Falah

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Matholi’ul Falah Jali Demak, didirikan

pada tahun 1978, sebagai salah satu bentuk pengembangan lembaga

pendidikan keagamaan dari Yayasan Pendidikan Matholi’ul Falah Jali Demak

yang dirintis oleh K. Nasrullah sejak tahun 1930. Lembaga pendidikan ini

dikelola oleh badan Pelaksana Pendidikan Matholi’ul Falah Jali Demak,

Kabupaten Demak dan diberi nama “ Madrasah Tsanawiyah (MTs) Matholi’ul

Falah.

Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah sebagai lembaga pendidikan

Islam, memiliki tekad untuk menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang

potensial dan modern yang mampu menjawab tantangan dan tuntutan di masa

yang akan datang dan senantiasa dinamis dalam menyampaikan dan

menghasilkan progam pendidikan guna menunjang mutu pendidikan secara

melembaga dan bersinambungan.1

b. Letak Geografis

Secara geografis MTs Matholi’ul Falah Jali Demak terletak di desa Jali

Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Tepatnya di Jalan Raya Demak Km.

03 Bonang Demak. Madrasah ini berlantai dua dengan luas bangunan 826 m2

berdiri kokoh di atas tanah bersertifikat seluas 7865 m2.

MTs Matholi’ul Falah

memiliki delapan ruang kelas, satu ruang kantor, satu ruang kepala, satu ruang

1 Hasil wawancara dengan kepala sekolah Mudhofar, MTs Matholi’ul Falah Jali Demak, pada

tanggal 10 Februari 2011.

44

guru, satu ruang perpustakaan, sebuah laboratorium, sebuah ruang

ketrampilan, sebuah aula, satu masjid, satu ruang UKS dan satu halam untuk

upacara.2

2. Gambaran Kelompok Yang Mengunakan Pembelajaran CD Interaktif

a. Tahap Persiapan

Kelas VII-e sebagai kelompok yang pembelajaranya menggunakan

pembelajaran CD interaktif, sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan,

peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pembelajaran,

materi yang dipilih adalah Mikroskop dan Keselamatan Kerja, instrument

yang digunakan sebagai alat evaluasi adalah instrument tes objektif dengan

bentuk pilihan ganda.

b. Tahap Pelaksanaan

Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah 2 X pertemuan (4 jam

pelajaran).

c. Evaluasi

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi

setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai pre tes dan nilai post test dapat

dilihat dalam tabel dibawah ini, daftar nilai selengkapnya dapat dilihat dalam

lampiran 3:

Tabel. 4.l Nilai pre test dan post test kelas VII-e

No Nama Peserta Didik

Nilai Pre

Test

Nilai Post

Test

1 A. Khusnus Sawab 33 33

2 A. Saiful Khabib 30 40

3 A. Soleh 26 46

4 A. Syukron 40 43

5 Ahmad Fauzan 26 33

6 Ahmad Ilzam S 43 23

7 Ahmad Taufiqur R 46 53

8 Akhmad Mubarok 30 33

9 Akhmad Syibawaeh 36 53

10 Durrotul Athfi 30 66

2 Hasil dokumentasi, Mts Matholi’ul falah Jali Demak, pada tanggal 15 Februari 2011

45

11 Eka Zuliana 43 53

12 Facrur Rozi 36 50

13 Faiz Mabrur 30 63

14 Himam Nasiruddin 33 46

15 Ida Rosida 23 40

16 Khoirul Amin 23 63

17 Khoirun Nisa’ 30 53

18 Luluk Zuhrotun 50 53

19 M. Nurul haq 56 60

20 Mamnuniyah 40 43

3. Gambaran kelompok yang menggunakan pembelajaran media mikroskop

berupa mikroskop dan gambar-gambar.

a. Tahap Persiapan

Kelas VII-a sebagai kelompok yang pembelajaranya menggunakan

pembelajaran media mikroskop, sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan,

peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pembelajaran,

materi yang dipilih adalah Mikroskop dan Keselamatan Kerja, instrument

yang digunakan sebagai alat evaluasi adalah instrument tes objektif dengan

bentuk pilihan ganda.

b. Tahap Pelaksanaan

Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah 2 X pertemuan (4 jam

pelajaran).

c. Evaluasi

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi

setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini dan daftar nilai selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4.

Tabel. 4.2. Nilai awal dan post test kelas VII-a

No. Nama Peserta Didik

Nilai Pre

Test

Nilai Pos

Test

1 Abdul Rohman 23 56

2 Ana Khasanah 30 56

3 Djumiatun 56 70

4 Eka Rizkiyani 50 66

46

5 Fatimatuz Zahroo’i 33 66

6 Khumaidullah 23 66

7 Lukman Hakim 53 60

8 M. Iqbal Sukri 33 66

9 M. Khoironi 23 63

10 M. Yafie 46 70

11 Mahmudah 40 60

12 Marisa Lutfiyah 43 66

13 Minkhatul Ilmiyah 33 73

14 Mirsa Faisol 60 66

15 Muafiqurrohman 30 73

16 Muchammad Iqbal 30 76

17 Mufaikhah 46 63

18 Mukhlasin 23 76

19 Murdhiatun 33 60

20 Ni’matul Ummah 23 66

B. Analisis Uji Hipotesis

Pembahasan ini digunakan peneliti untuk menguji hipotesis, dalam hal ini

peneliti menggunakan uji t-test dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Tahap Awal

a. Uji Instrument Penelitian

1). Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item soal yang

digunakan itu valid atau tidak. Item soal dikatakan valid apabila rhitung ≥

rtabel. Untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya maka soal post tes

sebelum dipergunakan untuk mengambil data penelitian dilakukan uji

validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang

hasilnya terdapat pada lampiran 13a. dari hasil perhitungan terhadap 40

soal uji coba ternyata diperoleh 26 soal yang valid (memenuhi kriteria

validitas) yaitu soal nomor 1, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 37, 39, 40 dan 14 soal tidak valid yaitu

47

soal nomor 2, 3, 7, 8, 14, 15, 17, 25, 26, 27, 31, 32, 33, 38. Hasil

selengkapnya bisa dilihat di lampiran 13a.

2). Uji Reabilitas

Berdasarkan perhitungan reabilitas item soal nomor 1 pada α = 5%

dengan n= 42 diperoleh r tabel = 0.3338. Karena r11 > rtabel, maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliable. Untuk perhitungan reliabel

selengkapnya bisa dilihat dalam lampiran 8 .

3). Tingkat Kesukaran

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikerjakan seperti pada

lampiran 13a ternyata 40 dari soal yang diuji cobakan diperoleh 15 soal

dengan taraf kesukaran mudah yaitu nomor 1, 2, 3, 9, 11, 12, 14, 16, 19,

24, 26, 28, 29, 31, 34 soal dengan taraf kesukaran sedang yaitu nomor 4, 5,

6, 7, 8, 10, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 39,

40 dan diperoleh 1 soal dengan taraf kesukaran sukar yaitu nomor 37.

Hasil perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13 dan contoh

perhitungannya dapat dilihat di lampiran 13c.

4). Daya Pembeda Soal

Setelah diadakan perhitungan sebagaimana yang ada pada lampiran

13 terhadap 40 butir soal uji coba ternyata diperoleh 2 butir soal termasuk

dalam kategori soal dengan daya pembeda sangat jelek yaitu nomor 32, 33,

terdapat 7 butir dengan daya pembeda jelek yaitu nomor 2, 3, 8, 17, 27, 31,

38, dan terdapat 21 butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu nomor 1,

4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 21, 22, 23, 24, 26, 36, 37, 39, 40, dan

terdapat 10 butir soal dengan daya pembeda baik yaitu nomor 9, 18, 19,

20, 25, 28, 29, 30, 34, 35. Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba

selengkapnya terdapat pada lampiran 13d.

b. Uji Normalitas

1). Uji Normalitas Data Awal Kelas VIIe

Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai awal kelas VIIe untuk

α = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 3.3103 dan X

2tabel = 7.81,

karena Karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa data

48

untuk populasi pada penelitan ini yaitu kelas VIIe (kelas yang

mengunakan CD Interaktif) tersebut berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 14.

2) . Uji Normalitas Data Awal Kelas VIIa

Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai awal kelas VIIa

untuk a = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 2.0182 dan X

2tabel =

7.81, karena Karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa

data untuk populasi pada penelitan ini yaitu kelas VIIa (kelas yang

mengunakan media mikroskop) tersebut berdistribusi normal.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 15.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai data awal

memiliki varians yang sama (homogen). Pengujian homogenitas data

dilakukan dengan uji varians. Suatu populasi dikatakan homogen jika X2

hitung

< X2

tabel.

Langkah awal dalam uji homogenitas adalah membuat tabel sumber

data perhitungan varians. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. 4.3 Sumber Data Perhitungan Varians

Sumber variasi Eksperimen 1 Eksperimen 2

Jumlah

1565.00

1437.00

N 43 43

x 36.40 33.42

Varians (s2)

152.4352

99.2016

Standart deviasi (s) 12.35 9.96

Selanjutnya data tersebut dicari variansnya dengan rumus

dibawah ini:

F = 152.4352

= 1.537 99.2016

terkecilVarians

terbesarVarians F

49

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh F hitung untuk Data awal.

Kelompok CD Interaktif sebesar 1,537. Selanjutnya hasil tersebut

dikonsultasikan dengan F tabel dimana α = 5 % dengan dk pembilang = nb-1

= 43-1= 42 dan dk penyebut = nk – 1 = 43-1 = 42 diperoleh F tabel = 1,85.

Karena F hitung < F ½ α (nb-1) (nk-1) maka, dapat disimpulkan bahwa untuk data

awal kedua kelompok tersebut adalah homogen atau mempunyai varians yang

sama dapat dilihat dalam lampiran 16.

d. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Digunakan untuk mengetahui apakah data awal dari kedua kelompok

memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda pada tahap awal ini. Rata- rata

kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila thitung < ttabel. Sumber data

ringkasan t-test dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. 4.4 Ringkasan Data t-test

Sumber variasi Eksperimen 1 Eksperimen 2

Jumlah

1565.00

1437.00

N 43 43

x 74.6 72.9

Varians (S2)

152.4352

99.2016

Standart deviasi (S) 12.35 9.96

Selanjutnya dicari nilai thitung dengan rumus dibawah ini:

21

21

11

nnS

XXt

43

1

43

121688.11

42.3340.36

t = 1,231

Sedangkan harga ttabel pada α = 5% dengan dk = 43+43 -2= 84

diperoleh t(0975)(84) = 1,231. Dari perhitungan diperoleh thitung = 1,231 dan ttabel

=2 dengan taraf signifikasi α = 5% dengan dk = n1+n2-2 = 43 + 43 – 2 = 84.

50

Peluang = 1 – ½ α = 1- 0,025 = 0,975. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

di lampiran 17 . Maka dapat diartikan bahwa rata-rata prestasi kedua kelas

tidak berbeda. Artinya kedua kelompok yang dipilih memiliki kondisi yang

sama.

2. Analisis Tahap Akhir

a. Uji Normalitas

1) Uji Normalitas Post-test Kelas VIIe

Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai post test kelas VIIe

untuk a = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 6.3660 dan X

2tabel =

7,81, karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa data untuk

nilai post-test pada penelitan ini yaitu kelas VIIa (kelas yang mengunakan

CD Interaktif) tersebut berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat di lampiran 18.

2) Uji Normalitas Post-test Kelas VIIa

Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai post test kelas VIIa

untuk a = 5% dengan dk = k-1 diperoleh X2 hitung = 5.1433 dan X

2tabel = 7.81,

karena X² hitung < X² tabel, maka dapat dikatakan bahwa data untuk nilai

post-test pada penelitan ini yaitu kelas VIIa (kelas yang mengunakan

media mikroskop) tersebut berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat di lampiran 19.

b. Uji Homogenitas

Langkah dalam uji homogenitas tahap akhir sama seperti langkah-

langkah uji homogenitas tahap awal. Uji homogenitas ini digunakan untuk

mengetahui apakah nilai post test memiliki varians yang sama (homogen).

Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji varians. Suatu populasi

dikatakan homogen jika X2

hitung < X2

tabel. Sumber data dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

51

Tabel. 4.5. Sumber Data Perhitungan Varians

Sumber variasi Eksperimen 1 Eksperimen 2

Jumlah 2873.0

2351.0

N 43 43

X 66.81

54.67

Varians (S2)

71.9169

128.4629

Standart deviasi (S) 8.48

11.33

Selanjutnya data tersebut dicari variansnya dengan rumus

dibawah ini:

F

=

128.4629

=

1.786

71.9169

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh F hitung untuk Data post-

test. Kelompok CD Interaktif sebesar 1.786. Selanjutnya hasil tersebut

dikonsultasikan dengan F tabel dimana α = 5 % dengan dk pembilang = nb-1

= 43-1= 42 dan dk penyebut = nk – 1 = 43-1 = 42 diperoleh F tabel = 1,85.

Karena F hitung < F ½ α (nb-1) (nk-1) maka, dapat disimpulkan bahwa untuk data

awal kedua kelompok tersebut adalah homogen atau mempunyai varian yang

sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 20.

c. Uji Perbedaan Rata-Rata

Digunakan untuk mengetahui rata-rata dari kedua kelompok. Rata-

rata kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila thitung < ttabel. Tabel

ringkasan data t-test nilai post-test dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

terkecilVarians

terbesarVarians F

52

Tabel. 4.6 Ringkasan Data t-test nilai post-test

Sumber variasi Eksperimen

1 eksperimen 2

Jumlah 2873.0

2351.0

N 43 43

X 66.81

54.67

Varians (S2)

71.9169

128.4629

Standart deviasi(S) 8.48

11.33

Berdasarkan tabel diatas, selanjutnya dicari nilai dari t hitung

dengan rumus:

t= 5,624

Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh thitung = 5,624 dan

ttabel (0,958)(70) =1, 66 dengan taraf signifikasi α = 5% dengan dk = n1+n2-2= 84.

Peluang = 1- α = 1-0,05 = 0,95. Kriteria ha diterima jika thitung>ttabel. Dari hasil

perhitungan thitung dan ttabel dapat diketahui bahwa thitung>ttabel. Maka, ho ditolak

dan ha diterima. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 21.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penggunaan media mikroskop pada pembelajaran mempunyai pengaruh

positif terhadap prestasi belajar pada materi pokok mikroskop dan keselamatan

kerja. Hal ini telah terbukti secara teoritis pada bab dua yang mengungkapkan

hubungan positif antara pembelajaran yang menggunankan media CD interaktif

dengan media mikroskop materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja kelas

VII semester II di MTs Matholi’ul falah Jali Demak Tahun Ajaran 2010/2011.

Ada perbedaan secara signifikan antara pembelajaran yang menggunakan CD

interaktif dengan media mikroskop.

Kelas VIIe yang diajar dengan media mikroskop lebih memungkinkan

untuk melaksanakan diskusi lebih terarah, karena di dalam media tersebut siswa

21 n

1

n

1 s

xx t 21

53

lebih paham akan bentuk mikroskop yang nyata sekaligus memfokuskan

pertanyaan-pertanyaan yang mengarah menjadi lebih baik.

Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui mengenai kemampuan awal

kedua kelompok apakah sama atau tidak. Hal ini dapat diketahui dari nilai ulangan

sebelumnya. Setelah dilakukan analisis data awal, hasil data awal menunjukkan

bahwa data tersebut homogen dan diperoleh X2

hitung<X2

tabel. Sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa sampel mempunyai kondisi yang sama.

Selanjutnya, setelah penelitian dilakukan. Maka akan dilakukan analisis

data hasil belajar biologi yang dilakukan perlakuan dengan mengunakan

pembelajaran CD interaktif dengan kelas yang mengunakan media media

mikroskop. Kedua kelas tersebut setelah diberi perlakuan berbeda dapat diketahui

bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya analisis dilanjutkan

dengan uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar kelas yang mengunakan CD

interaktif dengan kelas yang menggunakan media mikroskop.

Berdasarkan data hasil analisis akhir yaitu hasil belajar biologi kelas VIIa

dan VIIe menunjukkan bahwa data masing-masing kelas berdistribusi normal dan

kedua kelas mempunyai varian yang sama (homogen). Hal ini dapat diambil

kesimpulan bahwa sampel mempunyai kondisi akhir yang sama.

Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar

kelompok yang menggunakan CD interaktif pre tes adalah 33,42 dan pos tes

adalah 54,67 sedangkan kelompok yang menggunakan media media mikroskop

pre tes adalah 36,40 dan pos tes 66,81. Berdasarkan uji komparasi dengan uji-t

diperoleh thitung = 5,624 dan ttabel = 1,66 karena thitung>ttabel maka signifikan dan

hipotesis yang diajukan dapat diterima, sebaliknya jika thitung<ttabel maka hipotesis

ditolak.

Dari uji hipotesis di atas menunjukkan bahwa thitung>ttabel sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut

berbeda secara signifikan/nyata. Maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil

belajar biologi (materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja) antara

pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif dengan media mikroskop di

MTs Matholi’ul Falah kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011.

54

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah disajikan, terbukti bahwa rata-rata

penguasaan materi siswa yang mendapat pembelajaran dengan media media

mikroskop lebih tinggi yaitu 66,81 dibanding dengan yang menggunakan CD

interaktif yang hanya 54,67 dengan demikian maka menunjukkan bahwa

penggunaan media mikroskop dalam pembelajaran lebih dapat meningkatkan

hasil belajar biologi materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja di MTs

Matholi’ul Falah Jali Demak kelas VII Tahun Ajaran2010/2011.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala

dan hambatan. Hal tersebut bukan faktor kesengajaan tatapi karena adanya

keterbatasan dalam melakukan penelitian.

1. Keterbatasan Tempat Penelitian

Penelitian ini hanya terbatas pada satu tempat saja. Yaitu, di MTs Matholi’ul

Falah Jali. Namun, dapat dikatakan bahwa MTs ini dapat mewakili MTs yang ada

untuk dijadikan tempat penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian hanya dilaksanakan dalam proses pembuatan skripsi. Waktu

yang dapat mempersempit ruang gerak peneliti yang dapat berpengaruh terhadap

hasil penelitian yang dilakukan.

3. Objek penelitian

Penelitian ini hanya berpusat pada peserta didik kelas VIIa dan VIIe MTs

Matholi’ul Falah Jali Demak.

55

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho : tidak terdapat perbedaan

pembelajaran yang menggunakan CD interaktif dan media alat peraga terhadap hasil

belajar siswa materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja, sedangkan Ha :

terdapat perbedaan pembelajaran yang menggunakan CD interaktif dan media alat

peraga terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diperoleh dalam

penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata hasil

belajar dari kedua kelas tersebut diberi perlakuan berbeda diperoleh thitung = 5,624

dan ttabel (0,958)(84) =1, 66 dengan taraf signifikasi α = 5% dengan dk = n1+n2-2= 84.

Peluang = 1- α = 1-0,05 = 0,95. Ha diterima jika thitung >ttabel, sedangkan Ha ditolak

jika thitung < ttabel, dari hasil perhitungan thitung diketahui nilai thitung adalah 5,624,

sedangkan ttabel, adalah 1,66, berarti thitung >ttabel, maka Ha diterima. Sehingga terdapat

perbedaan pembelajaran yang menggunakan media alat peraga dan CD interaktif

terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan keselamatan kerja, dan Ho

yang menyatakan tidak terdapat perbedaan pembelajaran yang menggunakan CD

interaktif dan alat peraga terhadap hasil belajar siswa materi pokok mikroskop dan

keselamatan kerja ditolak.

Diketahui hasil belajar melalui pembelajaran dengan CD interaktif nilai pos

test siswa =54,67, yang menggunakan media alat peraga nilai pos test siswa = 66,81,

sehingga terdapat perbedaan yang menggunakan CD interaktif dan alat peraga materi

pokok mikroskop dan keselamatan kerja kelas VII MTs Matholi’ul Falah Demak

atau terdapat perbedaan rata-rata tes terakhir antara kelompok eksperimen yang

mendapatkan perlakuan media CD interaktif dengan kelompok eksperimen yang

mendapatkan perlakuan media alat peraga. Hasil belajar dengan menggunakan alat

peraga lebih baik dibandingkan dengan media CD interaktif, sehingga pembelajaran

dengan media alat peraga lebih tepat dalam mengajarkan materi pokok mikroskop

56

dan keselamatan kerja di kelas VII semester genap di MTs Matholi’ul Falah Jali

Demak tahun ajaran 2010/2011.

B. Saran-saran

Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian bahwa pembelajaran Biologi

dengan menggunakan CD interaktif san alat peraga lebih efektif dalam meningkatkan

hasil belajar Biologi. Berdasarkan kenyataan yang ada, maka saran-saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran biologi bahwa tidak semua materi cocok diajarkan

dengan pembelajaran yang sama. Untuk itu adanya media CD interaktif dan alat

peraga yang tepat sesuai dengan materi. Salah satunya dalam materi pokok

mikroskop dan keselamatan kerja dapat menggunakan CD interaktif dan alat

peraga. Sehingga materi yang sebelumnya bersifat abstrak dapat lebih

dikongkretkan lagi jadi untuk mempelajarinya lebih mudah.

2. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses belajar

mengajar.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi guru

terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran terhadap siswa.

C. Penutup

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa mengucapkan

puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini,

oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti harapkan. Semoga

skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada

umumnya. Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal

ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

A. Partanto, Pius, dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:

Arkaloka, 2001.

Arikunto, Suharsini, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

_________, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003

_________,, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,

2002

Bahri Djarnarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008

D Kosasih, Buddy, Teknik Mikroskopis Tumbuhan Buku Penunjang Latar Belakang

Materi Pendidikan ilmu Pengetahuan Alam bagi Guru SMP-SMA, Jakarta:

PT. Dharma Karsa Utama, 1992, Cet. 2, hlm. 11.

Daryanto, Belajar dan Mengajar, Bandung: Y Rama Widya, 2010

_________,, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai

Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2010

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kudus: Menara Kudus, 2006

Dewi Indahsari” Pengaruh Fenggunaan LKS dengan Menggunakan CD Interaktif

terhadap Hasil Be/ajar Siswa Materi Sistem Ekskresi pada Manusia di SMP

Negeri 13 Semarang” Semarang: Universitas Negeri Semarang, Skripsi, 2009

Ernawati, “CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan

Hasil Be/ajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah pada Manusia

kelas Vii SMP H Isriati Semarang “, Semarang: IAIN Walisongo, Skripsi,

2009

Fathoni, Abdurrahmat, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta,

2010

Khamidinal, Teknik Laboratorium Kirnia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Muslich, Mansur, KTSP Dasar Peinahaman dan Pengembangan, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

S. Sadiman, Arief dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaarannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002

Silbermen, Mell terj. Sarjuli, dkk,. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,

Yogyakarta: Yappendis, 1996

Subali, Bambang, dan Paidi, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi, UNY:

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, 2002

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, PT RajaGrafindo

Persada,2004

Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009

_________,, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya , 2009

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2007

_________,, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006

Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010

Wiirjosoemarto, Koesmadji dkk, Teknik Laboratorium, UPI: Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, him.

92.

Winamo, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, Yogyakarta: Genius Prima

Media, 2009

Winarsih, Anni, IPA Terpadu untuk SMP atau MTs Ke/as VII, Jakarta: PT.

Bengawan Ilmu, 2008, him. 220.

Y. Rustaman, Nuryani, Strategi Belajar Mengajar Biologi, UPI: Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Yusuf Hadi, Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2009

http: www. Pengenalan Media Pembelajaran. corn, diakses 20 Februari20 11

http: www. Penggunaan Alat Peraga. corn, diakses 20 Febniari 201 1.

http: www. Media Pernbeiajaran.com, diakses 22 Februari 2011

Lampiran 17

Hipotesis

Ho : =

Ha : ≠

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ho diterima apabila -t(1-1/2a)< t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

1 + 1

+ 2

1 1

43 43

Pada a = 5% dengan dk = 43+43 - 2 = 84 diperoleh t(0.975)(84) =

UJI PERSAMAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN

(VIIa) DAN EKSPERIMEN 2 (VIIe)

m1 m2

eksperimen 2

Jumlah 1565,0 1437,0

m1 m2

Sumber variasi Eksperimen 1

n 43,0 43,0

x 36,4 33,4

43

43 99,2016

Varians (S2) 152,4 99,2

Standart deviasi (S) 12,4 12,2

s

+

Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada perbedaan data awal dari kedua kelompok.

1,99

-1,99 1,232 1,99

= 1,232t

=

36,40

= 11,216943

33,42=

43 152,4352

11,2169

Daerah penerimaan

Daerah penerimaan

Daerah penerimaan

Daerah penerimaan

21 n

1

n

1 s

xx t 21

+

-=

( ) ( )2nn

1n1n s

21

222

211

-+

-+-=

ss

21 n

1

n

1 s

xx t 21

+

-=

( ) ( )2nn

1n1n s

21

222

211

-+

-+-=

ss

Nama :..................

No :..................

Kelas :..................

Instrumen Post Test

Pokok Bahasan: Mikroskop dan keselamatan kerja

Petunjuk pengisian:

A. Sebelum mengisi pertanyaan di bawah ini, dimohon kesediaan anda untuk membaca

petunjuk pengisian terlebih dahulu.

B. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas sebelum mengerjakan soal

C. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda. Kemudian berilah

tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban a, b, c dan d.

D. Jika anda merasa ragu-ragu dengan jawaban yang telah anda jawab, kemudian ingin

menjawab pilihan jawaban lain, lingkarilah jawaban pertama, kemudian berilah tanda

silang pada alternatif jawaban yang kedua.

Contoh:

A B C D

DAFTAR PERTANYAAN

1. Penemu mikroskop pertama kali adalah ....

a. Charles Darwin

b. Antony van kluwenhoek

c. Spalazani

d. Newton

2. Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk

adalah…

a. Kondensor

b. Revolver

c. Diafragma

d. Meja preparat

3. Perhatikan urutan penggunaan mikroskop berikut!

1. Menemukan lapangan pandang

2. Mengatur fokus dengan perbesaran kuat

3. Mengatur posisi mikroskop untuk disimpan

4. Mengatur fokus dengan perbesaran lemah

Urutan yang benar adalah ……….

a. 1-2-3-4

b. 1-3-2-4

c. 1-3-4-2

d. 1-4-2-4

4. Alat-alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat

dengan mata disebut ...

a. Mikroskop

b. Periskop

c. Teleskop

d. Lup

5. Lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa…

a. Objektif

b. Okuler

c. Kondensor

d. Reflector

6. Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler dinamakan mikroskop…

a. Cahaya

b. Monokuler

c. Binokuler

d. Electron

7. Bagian mikroskop yang menghubungkan antara lensa okuler dengan lensa objektif

adalah…

a. Revolver

b. Tubus

c. Pemutar halus

d. Lensa kondensor

8. Apabila di ruang pengamatan kurang cahaya, maka sebaiknya digunakan cermin…

a. Datar

b. Cekung

c. Cembung

d. ganda

9. Jika akan melihat fokus pengamatan pada mikroskop, lebih dahulu menggunakan lensa

objektif yang memiliki perbesaran…

a. Lemah

b. Sedang

c. Kuat

d. Paling kuat

10. Jika pada perbesaran tertentu bayangan tidak terlihat jelas, maka untuk mengatur dan

memperjelas bayangan digunakan…

a. Pemutar revolver

b. Pemutar kasar

c. Pemutar halus

d. Diafragma besar

11. Jika saat pengamatan kita menggunakan lensa okuler perbesaran 10x dan lensa objektif

perbesaran 40x, maka perbesaran bayangan yang terlihat dibandingkan objek yang

sesungguhnya adalah…

a. 10x

b. 30x

c. 50x

d. 400x

12. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah…

a. Terbalik, maya, diperbesar

b. Terbalik, nyata, diperbesar

c. Lurus, maya, diperbesar

d. Lurus, nyata, diperbesar

13. Posisi penyimpanan mikroskop yang benar adalah…

a. Diafragma dalam keadaan terbuka

b. Lensa kondensor pada posisi naik

c. Lensa objektif dan lensa okuler dilepas dan disimpan

d. Cermin tidak dihadapkan secara langsung pada arah cahaya

14. Apakah nama alat yang digunakan untuk mengambil air yang akan diteteskan pada objek

pengamatan digunakan alat…

a. Jarum preparat

b. Tisu atau kertas penghisap

c. pipet

d. kapas

15. Apabila ingin mencampur dan memanaskan zat kimia maka digunakan ....

a. Pipet tetes

b. Tabung reaksi

c. Gelas kimia

d. Corong

16. Jika ingin mengambil cairan sebanyak 20 ml digunakan .....

a. Pipet tetes

b. Gelas ukur

c. Erlen meyer

d. Timbangan

17. Nama zat pewarna yang digunakan untuk memperjelas pengamatan dengan mikroskop

adalah…

a. Metilen blue

b. Fenolftalein

c. Kalium permanganate

d. Etanol

18. Contoh bahan yang mudah terbakar adalah .....

a. Alkohol

b. Asam sulfat

c. Amonia

d. Merkuri

19. Contoh zat kimia yang dapat menimbulkan iritasi adalah…

a. Uranium

b. Kloroform

c. Alkohol

d. Sianida

20. Zat kimia yang sering disebut kapur tohor adalah…

a. Eosin

b. Kalium permanganate

c. Kalsium oksida

d. Yodium kristal

21. Pertolongan apa yang dilakukan bila bahan kimia tertelan ke mulut....

a. Lidah dilap dengan tisu

b. Minum air sebanyak-banyaknya

c. Dibiarkan saja

d. Makan-makanan bergizi

22. Berikut ini aspek keselamatan kerja dalam laboratorium…

a. Ceroboh dalam bekerja

b. Memahami fungsi dan alat yang digunakan

c. Mengabaikan prosedur dalam kerja

d. Menganggap remeh hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan dan

menanggulanginya.

23. Api, selain dapat menyebabkan bahaya kebakaran di laboratorium juga dapat

menyebabkan…

a. Udara di dalam laboratorium menjadi panas

b. Udara di dalam laboratorium menjadi sangat kering

c. Percikan api dapat menyebabkan luka bakar

d. Warna nyala api yang biru dapat merusak mata

24. Kelompok gas yang beracun ialah…

a. Karbon dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida

b. Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan gas klor

c. Nitrogen dioksida, gas klor, dan gas nitrogen

d. Karbon dioksida, belerang dioksida, dan hydrogen peroksida

25. Berikut ini yang merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keselamatan kerja dalam

laboratorium IPA adalah…

a. Menyimpan alat yang mudah pecah di rak tinggi

b. Menyimpan bahan kimia cair di rak dengan ketinggian di atas kepala

c. Meletakkan pemadam kebakaran di dalam almari tertutup rapat

d. Menyediakan kotak pertolongan pertama di tempat yang aman

Nama :..................

No :..................

Kelas :..................

Instrumen Pres Test

Pokok Bahasan: Mikroskop dan keselamatan kerja

Petunjuk pengisian:

A. Sebelum mengisi pertanyaan di bawah ini, dimohon kesediaan anda untuk membaca

petunjuk pengisian terlebih dahulu.

B. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas sebelum mengerjakan soal

C. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda. Kemudian berilah

tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban a, b, c dan d.

D. Jika anda merasa ragu-ragu dengan jawaban yang telah anda jawab, kemudian ingin

menjawab pilihan jawaban lain, lingkarilah jawaban pertama, kemudian berilah tanda

silang pada alternatif jawaban yang kedua.

Contoh:

A B C D

DAFTAR PERTANYAAN

1. Penemu mikroskop pertama kali adalah ....

a. Charles Darwin

b. Antony van kluwenhoek

c. Spalazani

d. Newton

2. Ilmuwan pertama yang melihat adanya sel-sel dengan menggunakan mikroskop adalah ....

a. Robert Hooke

b. Robert Koch

c. Louis Pasteur

d. Robert Brown

3. Bagian yang berfungsi sebagai pengumpul cahaya ketika cahaya kurang terang pada

mikroskop adalah…

a. Lensa okuler

b. Cermin datar

c. Cermin cekung

d. Diafragma

4. Pada keadaan sekitar mendung, sehingga sumber cahaya sedikit, pencahayaan dapat

dibantu dengan mengatur ....

a. Lensa obyektif

b. Lensa okuler

c. Diafragma

d. Revolver

5. Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler disebut…

a. Mikroskop monokuler

b. Mikroskop binokuler

c. Mikroskop electron

d. Mikroskop tiga dimensi

6. Apabila bayangan yang terbentuk sudah jelas, tetapi gambar belum jelas dan agak gelap

maka ....

a. Mengganti preparat

b. Mengganti objektif

c. Mengganti okuler

d. Memutar cermin ke arah cahaya

7. Pernyataan berikut yang merupakan data kuantitatif adalah ....

a. Daun jati mempunyai permukaan kasar dan berukuran lebar

b. Tangkai daun enceng gondok menggelembung berisi udara

c. Daun kaktus kecil seperti duri

d. Panjang duri kaktus 2 cm

8. Jika ingin mengambil cairan sebanyak 20 ml digunakan .....

a. Pipet tetes

b. Gelas ukur

c. Erlen meyer

d. Timbangan

9. Untuk memudahkan dalam memotong daun secara melintang digunakan…

a. Gabus dari ubi kayu

b. Dua buah cutter yang saling tegak

c. Sobekan permukaan daun

d. Pinset untuk memegang

10. Sayatan yang akan dilihat gambarnya diletakkan pada bagian mikroskop adalah ....

a. Kaca penutup

b. Kaca objek

c. Lensa objektif

d. Lensa okuler

11. Cara memadamkan api pada pembakaran spiritus ....

a. Di biarkan mati sendiri

b. Menyiram air

c. Meniup api hingga padam

d. Menutup sumbu dengan penutup

12. Gambar disamping menunjukkan bahwa bahan yang digunakan bersifat…

a. Korosif

b. Mudah meledak

c. Mudah terbakar

d. Radioaktif

13. Berdasarkan gambar disamping adalah…

a. Gelas kimia

b. Tabung reaksi

c. Gelas ukur

d. Erlenmeyer

14. Pada perbesaran tertentu bayangan yang masih belum jelas dapat diperjelas bayangannya

dengan menggunakan…

a. Cermin

b. Pemutar kasar

c. Pemutar halus

d. Tabung

15. Posisi mikroskop dalam penyimpanan yang benar ....

a. Keadaan diafragma terbuka

b. Kondensator dalam posisi naik

c. Lensa objektif pada perbesaran kuat

d. Cermin tidak dihadapkan ke matahari langsung

16. Untuk mencampur dua buah zat menggunakan…

a. Spatula

b. Pipet

c. Erlenmeyer

d. Kaca penutup

17. Kalium adalah bahan kimia yang berbahaya karena…

a. Mudah meledak

b. Beracun

c. Korosif

d. Mudah terbakar

18. Salah satu untuk menjaga keselamatan dan keamanan di laboratorium ialah…

a. Membaca semua peraturan-peraturan tentang laboratorium

b. Mengikuti semua petunjuk eksperimen

c. Membagi siswa menjadi kelompok yang kecil

d. Menunjuk ketua kelompok untuk masing-masing kelompok

19. Kecelakaan di laboratorium mungkin dapat terjadi karena…

a. Ruang laboratorium terlalu sempit

b. Tidak adanya kran pusat untuk mematikan air

c. Meja praktikum siswa tidak dilengkapi dengan vak cuci

d. Tidak ada aliran listrik di dalam laboratorium

20. Untuk menjaga keselamatan dan keamanan laboratorium guru harus memiliki

pengetahuan tentang…

a. Cara mendesain laboratorium

b. Cara pemasangan listrik di laboratorium

c. Alat dan bahan yang digunakan untuk membangun laboratorium

d. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan di laboratorium

21. Api, selain dapat menyebabkan bahaya kebakaran di laboratorium juga dapat

menyebabkan…

a. Udara di dalam laboratorium menjadi panas

b. Udara di dalam laboratorium menjadi sangat kering

c. Percikan api dapat menyebabkan luka bakar

d. Warna nyala api yang biru dapat merusak mata

22. Kebakaran dapat terjadi karena…

a. Reaksi antara logam natrium dengan minyak

b. Reaksi antara logam natrium dengan air

c. Reaksi antara fosfor dengan air

d. Pencampuran antara bensin dan alkohol

23. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan alat-alat dari kaca ialah…

a. Menggunakan kaca borosilikat

b. Menggunakan kaca natron

c. Membawa kaca yang panjang harus dengan alat dari kain

d. Membawa kaca yang panjang harus dengan cara vertikal

24. Kelompok gas yang beracun ialah…

a. Karbon dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida

b. Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan gas klor

c. Nitrogen dioksida, gas klor, dan gas nitrogen

d. Karbon dioksida, belerang dioksida, dan hydrogen peroksida

25. Tindakan yang benar untuk membersihkan asam pekat yang tumpah di meja praktikum

ialah…

a. Mengelap asam itu dengan kain yang dibasahi dengan air sabun

b. Menaburkan natrium karbonat pada asam itu, kemudian menyiram dengan

banyak air

c. Menaburkan ammonium klorida pada asam itu, kemudian menyiram dengan

banyak air

d. Menaburkan pasir pada asam itu, kemudian menyemprot dengan banyak air

KISI-KISI SOAL UJI COBA

SATUAN PENDIDIKAN : MTs

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/ SEMESTER : VII/ 2

TAHUN AJARAN : 2010/2011

STANDAR KOMPETENSI : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi

Dasar Indikator

Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah

Soal C1 C2 C3

Menggunakan

mikroskop

dan peralatan

pendukung

lainnya untuk

mengamati

gejala-gejala

kehidupan

Peserta didik dapat Menyebutkan nama

bagian-bagian mikroskop

Peserta didik dapat Menyebutkan fungsi

mikroskop

1, 2, 4

3

6, 7

5

1

Peserta didik dapat Menjelaskan fungsi

bagian-bagian mikroskop

16 5 9 3

Peserta didik dapat Menggunakan

mikroskop dengan benar

19, 34 12, 13 14, 15, 17 7

Peserta didik dapat Membuat sayatan

(melintang dan membujur).

25, 27 33 10 4

Peserta didik dapat menunjukkan bagian-

bagian dari mikroskop

11 8 2

Peserta didik dapat memahami sifat-sifat

bayangan pada mikroskop

18 1

Jumlah 23

KISI-KISI SOAL UJI COBA

SATUAN PENDIDIKAN : MTs

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/ SEMESTER : VII/ 2

TAHUN AJARAN : 2010/2011

STANDAR KOMPETENSI : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi

Dasar Indikator

Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah

Soal

C1 C2 C3

Menerapkan

keselamatan

kerja dalam

melakukan

pengamatan

gejala-gejala

alam

Peserta didik dapat Menjelaskan fungsi

dari laboratorium

Peserta didik dapat Mendeskripsikan alat

dan bahan yang berbahaya

Peserta didik dapat Mengidentifikasi

simbol-simbol dalam laboratorium

20, 24, 32,

26,

40

21,

35,

29, 30,

4

4

1

Peserta didik dapat Mengetahui peraturan

yang harus ditaati ketika berada di dalam

laboratorium

31, 39, 2

Peserta didik dapat Menyebutkan bahan-

bahan kimia di dalam laboratorium yang

berbahaya bagi kesehatan.

22, 23, 28, 3

Peserta didik dapat Menjelaskan arti

simbol-simbol dalam bahan kimia.

36, 37, 38, 3

Jumlah 17

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

1

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : VII

Semester : II (Genap)

Standar Kompetensi: : 5. Memahami gejala –gejala alam melalui pengamatan

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

Kompetensi

Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

Menggunak

an

mikroskop

dan

peralatan

pendukung

lainya untuk

mengamati

gejala alam

kehidupan

1. Menujukan bagian-

bagian mikroskop

dengan benar

2. Menjelaskan fungsi

dari mikroskop

3. Menerangkan

fungsi bagian-

bagian dari

mikroskop dengan

benar

4. Membuat sendiri

preparat basah

secara melintang

atau membujur dari

irisan daun

Mengkaji literatur dari berbagai

sumber tentang penggunaan

mikroskop

Mengkaji literatur untuk dari

berbagai sumber tentang

mikroskop

Mengkaji literature dari

berbagai sumber tentang

mikroskop

Melakukan pengamatan

mikroskopis struktur sel pada

preparat basah dari sel-sel

tumbuhan.

1. Mengidentifikasi

bagian-bagian

mikroskop

2. Mendeskripsikan

fungsi dari bagian-

bagian mikroskop

3. Menggunakan

mikroskop dengan

baik dan benar

4. Membuat contoh

preparat basah

(irisan daun)

Bentuk

Instrumen:

Tugas individu,

tugas kelompok,

ulangan.

Bentuk

instrumen:

Tugas individu,

ulangan.

2 x 40

2 x 45

Sumber:

Buku Paket

Biologi IPA

Terpadu kelas VII,

Internet

Alat:

Mikroskop, Cutter,

Kaca penutup, kaca

objek, pipet,

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

2

Kompetensi

Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

5. Menggunakan

mikroskop dengan

benar baik

pengaturan fokus,

pencahyaan, dan

menemukan objek

yang diamati

Mengkaji literatur dari berbagai

sumber tentang mikroskop

5. Menggunakan

mikroskop dengan

benar

Bahan:

LKS, Bahan

Presentasi,

Menerapkan

keselamatan

kerja dalam

melakukan

pengamatan

gejala-gejala

alam

1. Menjelaskan fungsi dari

laboratorium

2. Mendeskripsikan alat

dan bahan yang

berbahaya

3. Mengidentifikasi

simbol-simbol dalam

laboratorium

4. Mengetahui peraturan

yang harus ditaati

ketika berada di dalam

Menggali informasi dari

berbagai sumber tentang fungsi

laboratorium

Membuat laporan hasil kajian

dari berbagai literatur

Mengkomunikasikan hasil

kajiannya secara lisan di depan

kelas.

Mendeskripsikan bahan

dan alat yang berbahaya

di dalam laboratorium

Menjelaskan simbol-

simbol yang ada di

laboratorium

Bantuk Penilaian:

Tugas kelompok,

ulangan.

Bentuk

instrumen:

ulangan.

2 x 40

Sumber:

Buku paket Biologi

IPA terpadu kelas

VII

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

3

Kompetensi

Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

laboratorium

5. Menyebutkan bahan-

bahan kimia di dalam

laboratorium yang

berbahaya bagi

kesehatan

6. Menjelaskan arti

simbol-simbol dalam

bahan kimia

Menggali informasi dari

berbagai sumber tentang fungsi

laboratorium

Menyebutkan bahan-

bahan kimia

Memahami gambar-

gambar / simbol-simbol

yang berbahaya

Jenis tagihan:

Bentuk laporan

tertulis

LKS, Bahan

presentasi,

Charta/gambar

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

4

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

3.3 Menjelaskan

keterkaitan

antara struktur,

fungsi, dan

proses serta

kaelainan /

penyakit yang

dapat terjadi

pada sistem

pencernaan

makanan pada

manusia dan

hewan

(misalnya

ruminansia)

o Makanan. Zat makanan

terdiri dari karbohidrat,

lemak, protein, mineral dan

vitamin

o Sistem pencernaan

makanan manusia.

o Sistem pencernaan

mencakup struktur, fungsi

dan proses pencer nanan

makanan. Alat pencernaan

seperti mulut,

kerongkongan, lambung,

usus dan kelenjar seperti

kelenjar ludah, hati,

kelenjar lambung, pankreas,

kelenjar usus memiliki

fungsi khusus.

o Pencernaan hewan ruminasi

o Pencernaan makanan hewan

ruminansia memiliki

kekhususan karena adanya

perbedaan struktur.

o Penyakit/gangguan sistem

pencernaan.

o Gangguan pencernaan

Menuliskan data

makanan yang

dikonsumsi setiap hari

selama seminggu

meliputi jenis, jumlah

dan komposisi

makanan

Mengkomunikasikan

hasil pengolahan data

siswa tentang

komposisi makanan

seimbang dan

kebutuhan energi

Menyusun menu

makanan seimbang

untuk kategori

aktivitas normal selama

3 hari melalui kerja

mandiri.

Menggunakan torso

mengenali tempat

kedudukan alat dan

kelenjar pencernaan

Mengidentifikasi

asupan nilai gizi

makanan siswa dalam

setiap hari selama 3

hari

Menjelaskan

kemungkinan yang

terjadi apabila

kekurangan/kelebihan

salah satu zat

makanan

Menjelaskan cara

menguji kandungan

zat makanan berupa

protein, lemak,

glukosa, amilum

Menjelaskan struktur

dan fungsi alat

pencernaan makanan

manusia

Menjelaskan proses

pencernaan makanan,

seperti karbohirat,

lemak, protein.

Membuat tabel

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap,

ulangan.

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap,

ulangan.

2 X 45’

4X 45’

Sumber:

Buku Paket

Alat:

OHP/komputer/LCD,

torso,

Bahan:

LKS, bahan presentasi,

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

5

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

antara lain sembelit, tukak

lambung dll. serta fungsinya melalui

kerja kelompok.

Melakukan studi

literatur untuk

menemukan bagaimana

bahan-bahan makanan

berupa karbohidrat,

lemak dan protein di

cerna melalui kerja

mandiri.

Menganalisis sistem

pencernaan hewan

ruminansia dengan

menggunakan charta

dan literatur melalui

diskusi kelompok.

Melakukan diskusi

kelompok tentang

perbedaan sistem

pencernaan makanan

manusia dan hewan

ruminansia.

alat/kelenjar, fungsi

dan perubahan

makanan

Mengidentifikasi

struktur, fungsi dan

proses hewan

ruminansia.

Membedakan sistem

pencernaan makanan

manusia dan hewan

ruminansia.

Menjelaskan

kemungkinan

penyakit yang dapat

terjadi pada sistem

pencernaan makanan

manusia.

Mengidentifikasi cara

menghindari/merehabi

litasi

penyakit/gangguan

system pencernaan

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap,

ulangan.

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap,

2 X 45’

2 X 45’

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

6

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

Studi literatur

menemukan jawaban

penyebab penyakit

yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan

manusia.

Mengkomunikasikan hasil studi literatur

dalam diskusi kelas

dari perwakilan

kelompok

ulangan.

3.4 Menjelaskan

keterkaitan

antara struktur,

fungsi, dan

proses serta

kelainan/penya

kit yang dapat

terjadi pada

sistem

pernafasan

pada manusia

o Struktur dan fungsi alat-alat

pernafasan.

Alat pernafasan masusia

berupa paru-paru (bronkus,

bronkeolus, bonkeololus)

yang membangun sistem

yang khas.

o Mekanisme Pernapasan

pada manusia.

Mengggunakan charta sistem

pernafasan untuk

menemukan struktur alat-alat

pernafasan manusia melalui

diskusi kelompok.

Mengkaji dari berbagai

literatur tentang struktur dan

fungsi alat-alat pernapasan

manusia.

Menggunakan pemodelan

Menjelaskan struktur

dan fungsi alat-alat

pernafasan pada

manusia.

Menjelaskan

mekanisme

pernapasan pada

manusia.

Membedakan

pernapasan dada dan

perut

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap,

ulangan.

4 X 45’

4 X 45’

Sumber:

Buku Paket

Alat:

OHP/komputer/LCD,

Bahan:

LKS, bahan presentasi,

Charta sistem

perbatasan manusia

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

7

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

dan hewan

(misalnya

burung).

Pernafasan dilakukan

secara inspirasi dan

ekspirasi yang terjadi

karena adanya perbedaan

tekanan udara pada rongga

dada.

o Pernafasan hewan.

Pernafasan pada hewan

bervariasi, misalnya dengan

paru-paru, insang, kulit,

dan trakea.

o Kelainan dan penyakit yang

terjadi.

Beberapa penyakit/kelainan

antara lain faringitis,

tonsilitis, diferti, emfisema

dll.

salah seorang siswa untuk

mengenali perubahan-

perubahan yang terjadi pada

waktu melakukan proses

bernafas melalui kegiatan

diskusi kelas.

Mengkaji literatur untuk

menemukan proses

pertukaran oksigen dan

karbondioksida dari alveolus

ke kapiler darah.

Mengkomunikasikan

mekanisme pernapasan dan

pertukaran oksigen dan

karbondioksida.

Mengamati perilaku burung

terbang melalui penugasan

mandiri.

Menggunakan charta

anatomi burung mengenali

organ-organ pernafasan

burung melalui diskusi

kelompok.

Menjelaskan proses

mekanisme

pertukaran Oksigen

dan Karbondioksida

dari alveolus ke

kapiler darah

Mengidentifikasi

struktur dan proses

pernapasan burung

Membedakan

pernafasan manusia

dan burung.

Menjelaskan

kelainan/penyakit

yang terjadi pada

sistem pernafasan.

Mengenali cara-cara

pencegahan/menghind

ari penyakit pada

sistem pernapasan

Mendata pemanfaatan

teknologi yang

digunakan untuk

membantu bernafas.

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap,

ulangan.

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

2 X 45’

2 X 45’

dan burung.

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

8

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

Mengkaji literatur untuk

menghubungkan hasil

pengamatan dan charta

dengan mekanisme

pernapasan burung melalui

penugasan kelompok

Mendiskusikan bagaimana

pengaruh rokok, alkohol, dan

obat-obat terlarang terhadap

alat-alat pernapasan

Mengunjungi puskesmas

menggali informasi

penggunaan teknologi alat

bantu pernafasan yang

dimiliki dan cara

penggunaannya melalui

penugasan diluar jam

sekolah melalui kerja

kelompok .

sikap,

ulangan.

Bentuk

Instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok

(laporan),

unjuk kerja,

pengamatan

sikap,

ulangan.

3.5 Menjelaskan

keterkaitan

antara struktur,

fungsi, dan

proses serta

o Struktur dan fungsi alat-alat

ekskresi manusia.

Alat ekskresi pada manusia

antara lain paru-paru, kulit,

ginjal, hati, yang

Menggunakan torso

mengenali struktur berbagai

organ ekskresi, letak, dan

fungsinya melalui kegiatan

demonstrasi kelas.

Mengidentifikasi

struktur dan fungsi

alat-alat ekskresi

Membedakan struktur

dan fungsi alat-alat

Bentuk

instrumen:

Tugas

individu,

unjuk kerja,

2 X 45’

Sumber:

Buku Paket

Alat:

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

9

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

kelainan/penya

kit yang dapat

terjadi pada

sistem

ekskresi pada

manusia dan

hewan

(misalnya ikan

dan serangga).

mengekskresikan hasil

metabolisme.

o Proses ekskresi pada

manusia.

Ekskresi sisa-sisa

metabolisme melalui paru-

paru, hati, ginjal dan kulit

menunjukkan mekanisme

yang berbeda.

o Ekskresi pada hewan.

Hewan mengekskresikan

sisa metabolismenya

menggunakan alat seperti

kulit, ginjal, sel api,

nefridia, dll.

o Kelainan dan penyakit yang

terjadi.

Gangguan pada sistem

ekskresi, antara lain

albuminaria, nefritis,

polyuria dll.

Mengkaji literatur untuk

menemukan fungsi dan

proses alat-alat eksresi

manusia,

Mengkomunikasikan hasil

kajian literatur dan kegiatan

demonstrasi dalam diskusi

kelas

Melakukan kajian literatur

untuk menemukan proses

pengeluaran sisa

metabolisme; keringat, urine,

bilirubin dan biliverdin, CO2

dan H2O (uap air) pada

berbagai organ ekskresi

melalui kerja kelompok.

Mempresentasikan hasil

kerja kelompok tentang

proses pengeluaran sisa

metabolisme.

Melakukan pembedahan

mengenali organ ekskresi

pada hewan ikan dan

belalang melalui kegiatan

demonsrasi.

Mengkaji literatur dan

mendiskusikan hasil kajian

eksresi

Menjelaskan proses

ekskresi, seperti

keringat, urine,

bilirubin dan

biliverdin, CO2 dan

H2O (uap air)

Melakukan uji

kandungan zat pada

urine

Membedakan struktur

alat ekskresi ikan dan

belalang (ginjal).

Mengidentifikasi

proses eksresi pada

ikan, cacing dan

belalang

Menjelaskan

penyebab

kelainan/penyakit

yang terjadi pada

sistem ekskresi.

Menghimpun gambar

penggunaan teknologi

yang membantu

sistem ekskresi.

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

individu,

tugas

kelompok,

unjuk kerja,

4 X 45’

2 X 45’

2 X 45’

OHP/komputer/LCD,

Tabung reaksi, gelas

kimia, pembakar

spiritus:

Bahan:

LKS, bahan presentasi,

urin, benedict, biuret,

AgNO3, charta sistem

ekskresi manusia, ikan

dan belalng.

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

10

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

tentang proses eksresi pada

ikan dan belalang.

Melakukan kegiatan uji urin

menemukan kandungan zat

dalam urin melalui kegiatan

kerja kelompok.

Mempresentasikan hasil

kajian literatur tentang

kelainan / gangguan pada

sistem eksresi.

Menemukan berbagai

gambar yang dicari di

berbagai media menemukan

teknologi yang digunakan

membantu kelancaran sistem

ekskresi pada manusia

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

individu

(gambar),

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

3.6 Menjelaskan

keterkaitan

antara struktur,

fungsi, dan

proses serta

kelaian/penyak

it yang dapat

terjadi pada

sistem regulasi

manusia

o Struktur dan fungsi sistem

regulasi (saraf, endokrin

dan indera).

Sistem saraf meliputi saraf

pusat dan susunan saraf

tepi. Hormon mengatur

pertumbuhan,

keseimbangan internal,

reproduksi dan tingkah

laku. Alat indera sebagai

Melalui kerja kelompok

mengkaji dari berbagai

literatur mengenali struktur

dan fungsi: saraf, endokrin

dan indera pada manusia.

Mempresentasikan dan

mendemonstrasikan hasil

kajian literatur dalam diskusi

kelas

Membuat charta

struktur dan fungsi

susunan syaraf,

endokrin, dan alat-alat

indra

Menjelaskan struktur

dan fungsi (saraf,

endokrin, dan indera)

Menjelaskan proses

bekerjanya saraf,

Bentuk

instrumen:

Tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

6 X 45’

Sumber:

Buku Pake

Alat:

OHP/komputer/LCD,

Bahan:

LKS, bahan presentasi,

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

11

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

(saraf,

endokrin, dan

penginderaan).

reseptor rangsang dari luar

dilakukan oleh Mata,

telinga, lidah, hidung.

o Proses regulasi (saraf,

endokrin, indera).

Proses regulasi bekerja

sesuai dengan rasngsangan

dan koordinasi yang

mantap.

o Kelainan/penyakit yang

terjadi (saraf, endokrin,

indera).

Beberapa gangguan

regulasi, antara lain

hipertiroidime, kretinisme,

mabuk, gangguan

kesadaran, mata rabun dsb.

Menganalisis keterkaitan

fungsi kerja saraf, endokrin

dan indera melalui kegiatan

demontrasi pemodelan

seorang siswa dalam

kelompok

Melakukan kajian literatur

menemukan proses kerja

saraf, endokrin dan berbagai

indera melalui kerja

kelompok.

Mengkomunikasikan hasil

analisis dan kajian literatur

keterkaitan fungsi kerja

saraf, endokrin, dan indera.

Menemukan penyebab

terjadinya berbagai

gangguang yang terjadi

pada sistem regulasi (saraf,

endokrin, indera) melalui

penugasan mandiri.

endokrin dan indera.

Menjelaskan

keterkaitan fungsi

susunan syaraf,

endokrin, dan alat-alat

indra, seperti pada

pertumbuhan dan

perkembangan, proses

pendengaran, melihat,

mengecap, meraba,

mencium

Mengenali berbagai

gangguan/penyakit/ke

lainan dan

penyebabnya yang

berkaitan dengan

susunan syaraf,

endokrin, dan alat-alat

indera

Menjelaskan cara

mencegah/menghinda

ri gangguan/penyakit

yang terjadi pada

susunan syaraf,

endokrin, dan alat-alat

indera

Mengkomunikasika

Bentuk

instrumen:

Tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

6 X 45’

2 X 45’

charta/gambar susunan

saraf, hormon dan

berbagai indera.

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

12

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

Melakukan observasi ke

puskesmas, kepolisian,

rumah sakit atau pusat

rehabilitasi gangguan saraf

melalui penugasan

kelompok.

Mempresentasikan dalam

diskusi kelas hasil observasi

tentang pengaruh narkoba

terhadap kelainan/penyakit

sistem syaraf.

n pengaruh narkoba

terhadap

kelainan/penyakit

syaraf.

3.7 Menjelaskan

keterkaitan

antara struktur,

fungsi, dan

proses yang

meliputi

pembentukan

sel kelamin,

ovulasi,

menstruasi,

fertilisasi, dan

pemberian

ASI, serta

kelainan

o Struktur dan fungsi alat-alat

reproduksi pada laki-

laki dan wanita.

Sistem reproduksi manusia

ada yang terdapat dalam

rongga tubuh dan tampak

dari luar tubuh.

o Proses pembentukan sel

kelamin

Proses pembentukan

kelamin meliputi

pembentukan sperma dan

sel telur.

Menggunakan charta/gambar

mengenali sistem reproduksi

pada laki-laki dan wanita

melalui kegiatan diskusi

kelas.

Melalui kajian gambar

gametogenesis menemukan

proses pembentukan

sperma/sel telur melalui

kegiatan diskusi kelas.

Membuat model

spermatogenesis dan

oogenesis dari bahan-bahan

Mengidentifikasi

struktur dan fungsi

sistem reproduksi

laki-laki dan wanita.

Refleksi diri

terhadap nilai-nilai

moral dan agama

dengan makin

matangnya sistem

reproduksi

Menjelaskan proses

pembentukan

Bentuk

instrumen:

Unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Produk, tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

8 X 45’

2 X 45’

Sumber:

Buku Pake

Alat:

OHP/komputer/LCD,

Bahan:

LKS, bahan presentasi,

charta/gambar alat

reproduksi, Charta pola

menstruasi, charta

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

13

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

penyakit yang

dapat terjadi

pada sistem

reproduksi

manusia.

o Ovulasi

Proses pelapasan sel telur

yang sudah matang dari

ovarium ke tuba fallopi

untuk dibuahi.

o Menstruasi.

Wanita mengalami masa

menstruasi setiap kurun 28

hari setiap bulan.

Mentruasi merupakan salah

satu kekhasan makhluk

hidup golongan primata.

o Fertilisasi, gestasi dan

persalinan

o ASI.

ASI memiliki bahan nutrisi

yang amat penting bagi

bayi, terutama setelah

proses kelahiran.

bekas melalui kegiatan

kelompok

Mengkaji literatur tentang

ovulasi dan

mendiskusikannya dalam

kelompok

Menceritakan hasil

wawancara atau pengalaman

seorang siswi saat pertama

menstruasi dan menstruasi

berikutnya.

Menemukan siklus

menstruasi dibantu charta

siklus menstruasi melalui

kegiatan diskusi kelas.

Mengkaji literatur dari

berbagai sumber tentang

fertilisasi, gestasi dan

persalinan dalam kelompok.

Mengkomunikasikan hasil

kajian literatur dalam diskusi

kelas tentang gestasi dan

persalinan.

sperma dan sel telur

Mengurutkan

tahapan

spermatogenesis da

oogenesis

Membuat

charta/model

spermatogenesis dan

oogenesis

Menguraikan proses

ovulasi dan faktor-

faktor yang

mempengaruhinya.

Menjelaskan proses

menstruasi

Pemahaman diri

akan peristiwa

menstruasi

Mendeskripsikan

alat kontrasepsi

pada pria dan wanita

Mengidentifikasi

proses fertilisasi,

gestasi dan

Bentuk

instrumen:

Tugas

kelompok,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

individu,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

individu,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

2 X 45’

2 X 45’

2 X 45’

1 X 45’

gametogenesis.

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

14

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

o Kelainan/penyakit yang

terjadi.

Beberapa

penyakit/gangguan seperti

keputihan, kanker rahim,

mandul dsb.

Menggali informasi dari

litertatur/petugas kesehatan

menemukan alasan

pentingnya ASI pertama

keluar bagi seorang bayi

melalui tugas kelompok.

Menemukan penyebab

kelainan/penyakit yang

terjadi pada sistem

reproduksi pada berbagai

sumber literatur/media

melalui penugasan pribadi

persalinan

Menjelaskan alasan

pentingnya ASI bagi

bayi.

Menjelaskan

penyebab terjadinya

kelainan/penyakit

yang terkait sistem

reproduksi

Menjelaskan cara

mencegah/merehabi

litasi

gangguan/penyakit

berkaitan dengan

sistem reproduksi

individu,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Tugas

individu,

unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

1 X 45’

Silabus Biologi Kelas VII MTs Matholi’ul Falah Tahun Ajaran 2010/2011

15

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

3.8 Menjelaskan

mekanisme

pertahanan

tubuh terhadap

benda asing

berupa antigen

dan bibit

penyakit.

o Antigen dan antibodi.

Antigen, benda asing yang

masuk dalam tubuh perlu

dikenali dan dihancurkan.

Antibodi, zat anti yang

dihasilkan tubuh untuk

melawan benda asing

tertentu.

o Mekanisme pertahanan

tubuh.

Kekebalan tubuh dapat

terjadi autoimunitas,

heteroimunitas dan

isoimunitas.

Menemukan penerapan

istilah antigen dan antibodi

melalui diskusi penularan

virus influenza pada diri

seseorang.

Mengkaji literatur untuk

menemukan fungsi antigen

dan antibodi bagi pertahanan

tubuh.

Mendiskusikan tentang

imunisasi dengan proses

terbentuknya kekebalan

tubuh.

Membedakan antigen

dan antibodi.

Menjelaskan fungsi

antigen dan antibodi

pada mekanisme

pertahanan tubuh.

Menjelaskan proses

mekanisme

pertahanan tubuh

terhadap benda asing.

Memprediksi dampak

yang terjadi bila

pertahanan tubuh

lemah.

Bentuk

instrumen:

Unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

Bentuk

instrumen:

Unjuk kerja,

pengamatan

sikap, ulangan

4 X 45’

4 X 45’

Sumber:

Buku Pake

Alat:

OHP/komputer/LCD,

Bahan:

LKS, bahan presentasi,

charta mekanisme

kekebalan tubuh.

INSTRUMEN TEST UJI COBA

PELAJARAN BIOLOGI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Mata Pelajaran : Biologi Nama : .......................................

Kelas : VII (Tujuh) Waktu : 40 x 3 = 120 menit

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d

pada lembar jawaban yang tersedia ¡

1. Penemu mikroskop pertama kali adalah ....

a. Charles Darwin c. Spalazani

b. Newton d. Antony van kluwenhoek

2. Alat-alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat

dengan mata disebut ...

a. Periskop c. Mikroskop

b. Teleskop d. Lup

3. Fungsi utama mikroskop adalah…

a. Memperindah Objek c. Memperbesar objek

b. Mengubah Objek d. Menentukan bentuk objek

4. Bagian mikroskop yang berfungsi memfokuskan cahaya ke benda yang sedang diamati

adalah…

a. Okuler c. Revolver

b. Objektif d. Kondensor

5. Lensa mikroskop yang letaknya dengan benda yang sedang diamati disebut lensa…

a. Objektif c. Okuler

b. Cermin d. Diafragma

6. Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler disebut ....

a. Monokuler c. Elektron

b. Cahaya d. Binokuler

7. Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler dinamakan mikroskop…

a. Monokuler c. Elektron

b. Cahaya d. Binokuler

PERHATIAN : 1. Semua jawaban dikerjakan pada lembar jawab yang tersedia.

2. Nama dan Nomor absensi ditulis pada sudut kanan atas lembar jawab.

3. Gunakan waktu yang tersedia dengan sebaik- baiknya.

8. Lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa…

a. Objektif c. Kondensor

b. Okuler d. Reflektor

9. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam mikroskop maka

menggunakan bagian mikroskop bagian ...

a. Diafragma c. Cermin

b. Lensa okuler d. Revolver

10. Sayatan yang akan dilihat gambarnya diletakkan pada bagian mikroskop adalah ....

a. Kaca objek c. Lensa okuler

b. Kaca penutup d. Lensa objektif

11. Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler disebut ....

a. Mikroskop monokuler c. Mikroskop elektron

b. Mikroskop binokuler d. Mikroskop tiga dimensi

12. Apabila bayangan yang terbentuk sudah jelas, tetapi gambar belum jelas dan agak gelap

maka ....

a. Mengganti preparat d. Mengganti okuler

b. Mengganti objektif c. Memutar cermin kearah cahaya

13. Bagian mikroskop yang menghubungkan antara lensa okuler dan dengan lensa objektif

adalah…

a. Revolver c. Pemutar halus

b. Tubulus d. Lensa kondensor

14. Jika akan melihat fokus pengamatan pada mikroskop, lebih dahulu menggunakan lensa

objektif yang memiliki perbesaran…

a. Lemah c. Kuat

b. Sedang d. Paling kuat

15. Apabila di ruang pengamatan kurang cahaya, maka sebaiknya digunakan cermin…

c. Datar c. Cembung

a. Cekung d. Ganda

16. Jika pada perbesaran tertentu bayangan tidak terlihat jelas, maka untuk mengatur dan

memperjelas bayangan digunakan…

a. Pemutar revolver c. Pemutar halus

b. Pemutar kasar d. Diafragma besar

17. Jika saat pengamatan kita menggunakan lensa okuler perbesaran 10x dan lensa objektif

perbesaran 40x, maka perbesaran bayangan yang terlihat disbanding objek yang

sesungguhnya adalah…

a. 10x c. 50x

b. 30x d. 400x

18. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah…

a. Terbalik, maya, diperbesar c. Lurus, maya, diperbesar

b. Terbalik, nyata, diperbesar d. Lurus, nyata, diperbesar

19. Posisi penyimpanan mikroskop yang benar adalah…

a. Diafragma dalam keadaan terbuka

b. Lensa kondensor pada posisi naik

c. Lensa objektif dan lensa okuler dilepas dan disimpan

d. Cermin tidak dihadapakan secara langsung pada arah cahaya

20. Apakah nama alat yang digunakan untuk mengambil air yang akan diteteskan pada

objek pengamatan digunakan alat…

a. Jarum preparat c. Pipet

b. Tisu atau kertas penghisap d. Kapas

21. Apabila ingin mencampur dan memanaskan zat kimia maka digunakan ....

a. Pipet tetes c. Corong

b. Tabung reaksi d. Gelas kimia

22. Contoh bahan yang mudah terbakar adalah .....

a. Alkohol c. Merkuri

b. Asam sulfat d. Amonia

23. Contoh bahan yang beracun adalah ....

a. Alkohol c. Asam sulfat

b. Ammonia d. Merkuri

24. Yang berfungsi unutk mengambil bahan kimia padat adalah…

a. Pipet c. Tabung reaksi

b. Spatula d. Pipet kaca

25. Untuk memudahkan dalam memotong daun secara melintang digunakan .....

a. Pinset c. Dua catter

b. Sobekan permukaan daun d. Gabus dari ubi kayu

26. Jika ingin mengambil cairan sebanyak 20 ml digunakan .....

a. Pipet tetes c. Timbangan

b. Gelas ukur d. Erlememnyer

27. Alat bedah untuk mengiris adalah ....

a. Skalpel c. Pinset

b. Spatula d. Fefraktor

28. Berikut cairan yang menyebabkan terjadinya korosif adalah ....

a. Asam sulfat c. Fosfor

b. Merkuri d. Kalium

29. Cara memadamkan api pada pembakaran spirtus ....

a. Di biarkan mati sendiri c. Meniup api hingga padam

b. Menyiram air d. Menutup sumbu dengan penutup

30. Cara memanaskan alkohol yang benar adalah .....

a. Didekatkan dengan api langsung

b. Dimasak langsung ketabung reaksi

c. Dimasukkan dalam tabung reaksi dan direbus

d. Didekatkan pada api dengan jarak tertentu

31. Pertolongan apa yang dilakukan bila bahan kimia tertelan ke mulut....

a. Lidah dilap dengan tisu c. Dibiarkan saja

b. Minum air sebanyak-banyaknya d. Makan-makanan bergizi

32. Contoh perhitungan kuantitatif adalah .....

a. Buah mangga berbuah dua c. Tinggi pohon jambu 2 m

b. Pohon kelapa amat tinggi d. Kaktus ada dua buah

33. Sayatan yang akan dilihat gambarnya diletakkan pada bagian mikroskop adalah ....

a. Kaca penutup c. Lensa objektif

b. Kaca objek d. Lensa okuler

34. Perhatikan urutan penggunaan mikroskop berikut!

1. Menemukan lapangan pandang

2. Mengatur fokus dengan perbesaran kuat

3. Mengatur posisi mikroskop untuk disimpan

4. Mengatur fokus dengan perbesaran lemah

Urutan yang benar adalah…

a. 1-2-3-4 c. 1-3-4-2

b. 1-3-2-4 d. 1-4-2-4

35. Berikut ini aspek keselamatan kerja ……….

a. Ceroboh dalam bekerja

b. Mengabaikan prosedur kerja

c. Memahami fungsi dan jenis alat yang digunakand

d. Menganggap remeh hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan dan cara

menanggulanginya

36. Simbol disamping ini merupakan tanda keselamatan kerja ……….

a. Kulit

b. Zat kimia

c. Racun

d. Api

\\

37. Berdasarkan gambar disamping adalah…

a. Gelas kimia

b. Tabung reaksi

c. Erlenmenyer

d. Gelas ukur

38. Zat kimia yang memiliki symbol di samping, menunjukkan bahwa zat kimia tersebut

bersifat…

a. Oksidator

b. Beracun/toksik

c. Mudah terbakar

d. Korosif

39. Berikut ini yang merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keselamatan kerja

dalam laboratorium IPA adalah…

a. Menyimpan alat yang mudah pecah di rak tinggi

b. Menyimpan bahan kimia cair dari rak dengan ketinggian di atas kepala

c. Meletakkan pemadaman kebakaran di dalam alamari tertutup rapat

d. Menyediakan kontak pertolongan pertama di tempat yang aman

40. Kelompok gas yang beracun ialah…

a. Karbon dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida

b. Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan gas klor

c. Nitrogen dioksida, gas klor, dan gas nitrogen

d. Karbon dioksida, belerang dioksida, dan gidrogen peroksida

Eksperimen II Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I

1 E-01 33 23 33 56

2 E-02 30 30 40 56

3 E-03 26 56 46 70

4 E-04 40 50 43 66

5 E-05 26 33 33 66

6 E-06 43 23 70 66

7 E-07 46 53 60 60

8 E-08 30 33 66 66

9 E-09 36 23 53 63

10 E-10 30 46 66 70

11 E-11 43 40 53 60

12 E-12 36 43 50 66

13 E-13 30 33 63 73

14 E-14 33 60 46 66

15 E-15 23 30 40 73

16 E-16 23 30 63 76

17 E-17 30 46 53 63

18 E-18 50 23 53 76

19 E-19 56 33 60 60

20 E-20 40 23 43 66

21 E-21 13 33 40 60

22 E-22 33 13 43 56

23 E-23 23 40 66 50

24 E-24 10 40 40 63

25 E-25 33 40 63 66

26 E-26 33 10 70 66

27 E-27 43 30 80 66

28 E-28 53 53 70 76

29 E-29 40 30 63 63

30 E-30 26 33 53 70

31 E-31 23 46 36 50

32 E-32 40 43 66 86

33 E-33 30 13 60 63

34 E-34 36 60 53 66

35 E-35 40 50 50 76

36 E-36 26 33 63 76

37 E-37 40 26 56 60

38 E-38 33 50 70 63

39 E-39 26 43 56 70

40 E-40 23 46 63 93

41 E-41 20 43 53 70

42 E-42 43 26 50 66

43 E-43 46 33 53 80

∑ = 1437 1565 2351 2873

N = 43 43 43 43

X = 33,42 36,40 54,67 66,81

S2

= 99,20 152,44 128,46 71,92

S = 9,96 12,35 11,33 8,48

Lampiran 3

Data Test

No KodePre Test Post Tset

Lampiran 13

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 UC-42 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 UC-35 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 UC-19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

4 UC-16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 UC-37 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 UC-36 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 UC-23 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

8 UC-40 1 0 0 1 0 0 1` 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

9 UC-09 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1

10 UC-28 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

11 UC-12 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

12 UC-34 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0

13 UC-25 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1

14 UC-41 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

15 UC-07 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

16 UC-20 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1

17 UC-32 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0

18 UC-17 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

19 UC-21 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

20 UC-33 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0

21 UC-08 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

22 UC-10 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1

23 UC-29 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1

24 UC-18 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1

25 UC-27 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0

26 UC-13 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0

27 UC-14 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1

28 UC-05 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1

29 UC-01 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1

30 UC-38 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

31 UC-06 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0

32 UC-30 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1

33 UC-03 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1

34 UC-26 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0

35 UC-39 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0

36 UC-11 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0

37 UC-02 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1

38 UC-15 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1

38 UC-31 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1

40 UC-22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1

41 UC-24 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0

42 UC-04 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

SX 24 23 13 24 23 30 26 21 29 27 11 25 30 27 21 25 20 20 23 28 24 29 21 26 29 23 27

SXY 613 561 340 608 592 756 #VALUE! 510 757 690 322 621 746 672 547 640 480 526 584 716 623 725 561 658 720 566 644

rxy 0,31 0,11 0,17 0,31 0,38 0,47 0,25 0,23 0,63 0,41 0,43 0,37 0,40 0,24 0,28 0,40 0,06 0,45 0,38 0,51 0,44 0,37 0,50 0,37 0,30 0,23 0,28

rtabel 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

kriteria Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak

BA 14 13 8 15 14 18 16 12 20 17 8 15 19 16 14 16 12 15 17 19 16 17 14 16 19 14 15

BB 8 10 5 9 9 12 10 9 9 10 3 10 11 11 7 9 8 5 6 9 8 12 7 10 10 9 12

JA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

JB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

DP 0,29 0,14 0,14 0,29 0,24 0,29 0,29 0,14 0,52 0,33 0,24 0,24 0,38 0,24 0,33 0,33 0,19 0,48 0,52 0,48 0,38 0,24 0,33 0,29 0,43 0,24 0,14

Kriteria Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Jelek

B 22 23 13 24 23 30 26 21 29 27 11 25 30 27 21 25 20 20 23 28 24 29 21 26 29 23 27

TK 0,52 0,55 0,31 0,57 0,55 0,71 0,62 0,50 0,69 0,64 0,26 0,60 0,71 0,64 0,50 0,60 0,48 0,48 0,55 0,67 0,57 0,69 0,50 0,62 0,69 0,55 0,64

Kriteria Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang

p 0,52 0,55 0,31 0,57 0,55 0,71 0,62 0,50 0,69 0,64 0,26 0,60 0,71 0,64 0,50 0,60 0,48 0,48 0,55 0,67 0,57 0,69 0,50 0,62 0,69 0,55 0,64

q 0,48 0,45 0,69 0,43 0,45 0,29 0,38 0,50 0,31 0,36 0,74 0,40 0,29 0,36 0,50 0,40 0,52 0,52 0,45 0,33 0,43 0,31 0,50 0,38 0,31 0,45 0,36

pq 0,249 0,248 0,214 0,245 0,248 0,204 0,236 0,250 0,214 0,230 0,193 0,241 0,204 0,230 0,250 0,241 0,249 0,249 0,248 0,222 0,245 0,214 0,250 0,236 0,214 0,248 0,230

Kriteria soal Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang

Relia

bili

tas

No

KodeNo Soal

Valid

itas

Daya P

em

beda S

oal

Tin

gkat

Kesukara

n

VALIDITAS INSTRUMEN VALIDITAS INSTRUMEN

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 37 1369

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 37 1369

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 35 1225

1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 32 1024

1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 31 961

1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29 841

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 29 841

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 29 841

1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 30 900

1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 29 841

1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 31 961

1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30 900

1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 29 841

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 26 676

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 27 729

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 26 676

1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 25 625

1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 26 676

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 23 529

0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 24 576

1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 576

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 22 484

1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 22 484

1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 20 400

0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529

1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 22 484

1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 19 361

0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 19 361

0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 18 324

1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 19 361

0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 20 400

1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 18 324

0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 17 289

1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 16 256

0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 14 196

0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 225

0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 16 256

0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 14 196

1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 14 196

0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 10 100

1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 15 225

0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 11 121

30 27 22 7 23 15 28 29 37 35 19 33 19 789 22537

772 692 608 187 502 354 733 719 900 851 469 811 514

0,59 0,50 0,70 0,13 -0,26 -0,10 0,63 0,47 0,42 0,35 0,20 0,31 0,41

0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid

20 18 18 4 9 6 20 19 21 21 11 19 12

10 9 4 3 14 9 8 10 16 14 8 14 7

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

0,48 0,43 0,67 0,05 -0,24 -0,14 0,57 0,43 0,24 0,33 0,14 0,24 0,24

Baik Baik Baik Jelek Sangat jelek Sangat jelek Baik Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup

30 27 22 7 23 15 28 29 37 35 19 33 19

0,71 0,64 0,52 0,17 0,55 0,36 0,67 0,69 0,88 0,83 0,45 0,79 0,45

Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang

0,71 0,64 0,52 0,17 0,55 0,36 0,67 0,69 0,88 0,83 0,45 0,79 0,45 k = 40

0,29 0,36 0,48 0,83 0,45 0,64 0,33 0,31 0,12 0,17 0,55 0,21 0,55 Spq = 8,942744

0,204 0,230 0,249 0,139 0,248 0,230 0,222 0,214 0,105 0,139 0,248 0,168 0,248 Vt = 183,692

Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai r11 = 0,976

No Soal Y Y

2

VALIDITAS INSTRUMEN

Lampiran 13a

Rumus:

Kriteria:

Butir soal valid jika rXY > r tabel

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

613

42

42 2 42 ²

=Pada a = 5% dengan n = 42 diperoleh r tabel =

Karena rXY ≥ r tabel, maka soal no 1 valid

0

0

15

0

14

0

0

0

20

0

0

0

196

100

400

324

289

256

225

121

196

225

256

196

0

0

1

0

1

0

0

0

1

0

0

0

14

10

20

18

17

16

15

11

14

15

16

14

1

0UC-04

1

0

0

0

1

0

0

0UC-15

UC-31

UC-22

0

0

UC-24

UC-06

UC-30

UC-03

UC-26

UC-39

UC-11

UC-02

973

0,397

0,304

973

24 24 24549rxy =

613 24

24549S 24 973 24

0 324 0

30 UC-38 1 19 1 361 19

29 UC-01 0 18

1 361 19

28 UC-05 1 19 1 361 19

27 UC-14 1 19

23

26 UC-13 0 22 0 484 0

25 UC-27 1 23

1 4841 22

1 529

22

24 UC-18 0 20 0 400 0

23 UC-29

24

22 UC-10 0 22 0 484 0

21 UC-08 1 24

1 5291 23

1 576

23

20 UC-33 0 24 0 576 0

19 UC-21

25

18 UC-17 1 26 1 676 26

17 UC-32 1 25

1 7291 27

1 625

27

16 UC-20 1 26 1 676 26

15 UC-07

29

14 UC-41 1 26 1 676 26

13 UC-25 1 29

1 9611 31

1 841

31

12 UC-34 1 30 1 900 30

11 UC-12

0

10 UC-28 1 29 1 841 29

9 UC-09

UC-23

0 30

0 8410 29

0 900

UC-37

0

8 UC-40 1 29 1 841 29

7

961 31

6 UC-36 0 29 0 841

5

32

3 UC-19

1 31

0 12250 35

1

37

1 UC-42

0

4 UC-16 1 32 1 1024

X2 Y2 XY

37

2 UC-35 1 37 1 1369

1 37 1 1369

Perhitungan Validitas Test

Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara

yang sama.

No Kode X Y

( )( )

( ){ } ( ){ }2222XY

YYNXXN

YX -XYNr

å-åå-å

ååå=

Lampiran 13b

Rumus:

Keterangan:

: Banyaknya butir soal

: Jumlah dari pq

: Varians total

Kriteria

Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

= + +

= + +

=

2

40 1

Pada a = 5% dengan n = 42 diperoleh r tabel =

= 0,976

0,3338

Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut

reliabel

r11 =40 183,692 8,943

183,692

S2 =

22537789

= 183,69242

42

0,2494 0,2477 0,2137 + . . .+ 0,2477

8,9427

Perhitungan Reliabilitas Test

k

Spq

s2

Spq pq1 pq2 pq3 + . . .+ pq40

÷÷

ø

ö

çç

è

æ å-÷ø

öçè

æ=

2

2

11S

pqS

1-k

k r

Lampiran 13c

Rumus

Keterangan:

: Tingkat kesukaran

: Jumlah siswa yang menjawab benar

: Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria

< <

< <

< <

+

=

P =16 8

42

0,57

Jumlah 16 Jumlah 8

1

21 1 21 UC-04 0

UC-35

UC-19

UC-16

UC-23

UC-37

UC-36

UC-40

UC-09

1

1 2

UC-42 1

1

1

UC-28

UC-34

UC-12

UC-07

UC-20

UC-25 15 UC-11

UC-41

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran

yang sedang

UC-32

UC-08

UC-17

UC-21

UC-33

1

UC-26 0

0

14 1 14 UC-39 1

115

0

12 1 12 UC-03 0

0

13 1 13

0

11 1 11 UC-30 0

116 16 UC-02

UC-31 0

10 1 10 UC-06 1

17 17 UC-15

19 UC-22 0

9 0 9 UC-38 1

18 18

20 20 UC-24 1

8 1 8 UC-01 0

19

7 0 7 UC-05 1

6 0 6 UC-14 1

5 1 5 UC-13 0

4 1 4 UC-27 1

3 3 UC-18 0

2

1

0

UC-10 0

UC-29

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk

butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh

seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

0,30 IK 0,70 Sedang

0,70 IK 1,00 Mudah

Interval P Kriteria

0,00 IK 0,30 Sukar

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

P

B

Js

JS

B P

Lampiran 13d

Rumus

Keterangan:

: Daya Pembeda

: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

: Banyaknya siswa pada kelompok atas

: Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria

<

< <

< <

< <

< <

Perhitungan

UC-24

0

0

0

0

0

1

1

1

1

1

0

UC-11

UC-02

UC-15

UC-31

UC-22

18

19

20

UC-25

UC-41

UC-32

UC-08

UC-17

UC-21

1

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup

15

16

17

18

19

20

15

16

17

= 0,38

21 21DP =

16 8

Jumlah 16 Jumlah 8

21 UC-33 1 21 UC-04 0

14 UC-20 1 14 UC-39 1

13 UC-07 1 13 UC-26 0

12 UC-12 1 12 UC-03 0

11 UC-34 1 11 UC-30 0

10 UC-28 1 10 UC-06 1

9 UC-09 0 9 UC-38 1

8 UC-40 1 8 UC-01 0

7 UC-36 0 7 UC-05 1

6 UC-37 0 6 UC-14 1

5 UC-23 1 5 UC-13 0

4 UC-16 1 4 UC-27 1

3 UC-19 0 3 UC-18 0

2 UC-35 1 2 UC-29 1

1 UC-42 1 1 UC-10 0

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk

butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh

seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

0,40 DP 0,70 Baik

0,70 DP 1,00 Sangat Baik

0,00 DP 0,20 Jelek

0,20 DP 0,40 Cukup

Interval DP Kriteria

DP 0,00 Sangat jelek

Perhitungan Daya Pembeda Soal

D

BA

BB

JA

JB

JB

BB

JA

BA D

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 56Nilai minimal = 10Rentang nilai (R) = 56-10 = 46Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,390 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 46/6 = 7,6667 = 8

Tabel distribusi nilai pre test kelas Eksperimen VIIe

fi X i X i2 f i .X i f i .X i

2

10 – 17 2 13,5 182,25 27 364,5

18 – 25 6 21,5 462,25 129 2773,5

26 – 33 17 29,5 870,25 501,5 14794,25

34 – 41 9 37,5 1406,25 337,5 12656,25

42 – 49 6 45,5 2070,25 273 12421,5

50 – 57 3 53,5 2862,25 160,5 8586,75

43 1428,5 51596,8

142943

43*51597 - (1428.5)2

98,58699,9291

Daftar nilai frekuensi observasi kelas Eksperimen VIIe

9,5 -2,39 -0,491610 – 17 -2,39 0,0482 2,1 2 0,0026

17,5 -1,58 -0,4433 2,118 25 -1,58 0,1617 7,0 6 0,1309

25,5 -0,78 -0,2816 7,026 – 33 -0,78 0,2928 12,6 17 1,5440

33,5 0,03 0,0112 12,634 – 41 0,03 0,2866 12,3 9 0,8964

41,5 0,83 0,2978 12,342 – 49 0,83 0,1516 6,5 6 0,0416

49,5 1,64 0,4494 6,550 – 57 1,64 0,0433 1,9 3 0,6947

57,5 2,45 0,4928 1,9#### X² = 3,3103

Untuk a = 5%, dengan dk =6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81

Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Zi

=

Kelas

Luas

DaerahEi

Jumlah

S2

=S

=

S2

=

X =

Bk P(Zi)Kelas Oi

Lampiran 14Uji Normalitas Nilai Pre Test

43(43 - 1)

= 33,221

Kelas Eksperimen (VIIe)

i

ii

E

EO2

X

)1(

22

nn

ffn iiii

i

ii

f

f

k

i i

ii

E

EOX

1

2

2 )(

oH tabelhitung XX 22

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 10Rentang nilai (R) = 60 -10 = 50Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,390 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 50/6 = 8,3333 = 9

Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen

fi X i X i2 f i .X i f i .X i

2

10 – 18 3 14 196 42 588

19 – 27 7 23 529 161 3703

28 – 36 13 32 1024 416 13312

37 – 45 8 41 1681 328 13448

46 – 54 9 50 2500 450 22500

55 – 63 3 59 3481 177 10443

43 1574 63994

157443

43*41519 - (1273)2

151,86412,3233

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

9,5 -2,20 -0,486110 – 18 -2,20 0,0570 2,5 3 0,0970

18,5 -1,47 -0,4291 2,449919 – 27 -1,47 0,1591 7,0 7 0,0000

27,5 -0,74 -0,2700 6,841828 – 36 -0,74 0,2666 11,7 13 0,1374

36,5 -0,01 -0,0034 11,463937 – 45 -0,01 0,2682 11,8 8 1,2239

45,5 0,72 0,2648 11,532146 – 54 0,72 0,1620 7,1 9 0,4924

54,5 1,45 0,4268 6,964755 – 63 1,45 0,0587 2,6 3 0,0675

63,5 2,18 0,4855 2,5238#### X² = 2,0182

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 4 diperoleh X² tabel = 7,81

Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Lampiran 15

Kelas P(Zi)

Kelas

=X =

Jumlah

S2

=S

=

S2

=

Ei Oi

36,605

Zi

43(43 - 1)

=

Bk

Kelas Eksperimen (VIIa)Uji Normalitas Nilai Pre Test

Luas

Daerah

i

ii

E

EO2

X

)1(

22

nn

ffn iiii

i

ii

f

f

k

i i

ii

E

EOX

1

2

2 )(

oH tabelhitung XX 22

Lampiran 17

Hipotesis

Ho : =

Ha : ≠

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ho diterima apabila -t(1-1/2a)< t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

1 + 1

+ 2

1 1

43 43

Pada a = 5% dengan dk = 43+43 - 2 = 84 diperoleh t(0.975)(84) =

UJI PERSAMAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN

(VIIa) DAN EKSPERIMEN 2 (VIIe)

m1 m2

eksperimen 2

Jumlah 1565,0 1437,0

m1 m2

Sumber variasi Eksperimen 1

n 43,0 43,0

x 36,4 33,4

43

43 99,2016

Varians (S2) 152,4 99,2

Standart deviasi (S) 12,4 12,2

s

+

Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada perbedaan data awal dari kedua kelompok.

1,99

-1,99 1,232 1,99

= 1,232t

=

36,40

= 11,216943

33,42=

43 152,4352

11,2169

Daerah penerimaan

Daerah penerimaan

Daerah penerimaan

Daerah penerimaan

21 n

1

n

1 s

xx t 21

+

-=

( ) ( )2nn

1n1n s

21

222

211

-+

-+-=

ss

21 n

1

n

1 s

xx t 21

+

-=

( ) ( )2nn

1n1n s

21

222

211

-+

-+-=

ss

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 80Nilai minimal = 33Rentang nilai (R) = 80 - 33 = 47Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,390 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 47/6 = 7,8333

Tabel distribusi nilai Post test kelas Eksperimen VIIe

fi X i X i2 f i .X i f i .X i

2

33 – 40 7 36,5 1332,25 255,5 9325,75

41 – 48 5 44,5 1980,25 222,5 9901,25

49 – 56 13 52,5 2756,25 682,5 35831,25

57 – 64 9 60,5 3660,25 544,5 32942,25

65 – 72 8 68,5 4692,25 548 37538

73 – 80 1 76,5 5852,25 76,5 5852,25

43 2329,5 131391

233043

43*131391 - (2329.5)2

123,60611,1178

Daftar nilai frekuensi observasi kelas Eksperimen VIIe

32,5 -1,95 -0,474433 – 40 -1,95 0,0837 3,6 7 3,2088

40,5 -1,23 -0,3906 3,641 48 -1,23 0,1955 8,4 5 1,3813

48,5 -0,51 -0,1951 8,449 – 56 -0,51 0,2780 12,0 13 0,0919

56,5 0,21 0,0828 12,057 – 64 0,21 0,2406 10,3 9 0,1755

64,5 0,93 0,3235 10,365 – 72 0,93 0,1269 5,5 8 1,1871

72,5 1,65 0,4504 5,573 – 80 1,65 0,0407 1,8 1 0,3215

80,5 2,37 0,4911 1,8#### X² = 6,3660

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81

Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

OiLuas

DaerahEi

Jumlah

S2

=S

=

S2

=

X =

Lampiran 18

Kelas P(Zi)

Kelas

Uji Normalitas Nilai Post Test

=

Kelas Eksperimen (VIIe)

ZiBk

43(43 - 1)

= 54,174

i

ii

E

EO2

X

)1(

22

nn

ffn iiii

i

ii

f

f

k

i i

ii

E

EOX

1

2

2 )(

oH tabelhitung XX 22

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian HipotesisNilai maksimal = 93Nilai minimal = 50Rentang nilai (R) = 93-50 = 43Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 43 = 6,423 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 43/6 = 7,1667 = 8 .

Tabel distribusi nilai Post test kelas eksperimen VIIa

fi X i X i2 f i .X i f i .X i

2

50 – 57 5 53,5 2862,25 267,5 14311,25

58 – 65 11 61,5 3782,25 676,5 41604,75

66 – 73 19 69,5 4830,25 1320,5 91774,75

74 – 81 6 77,5 6006,25 465 36037,5

82 – 89 1 85,5 7310,25 85,5 7310,25

90 – 97 1 93,5 8742,25 93,5 8742,25

43 2908,5 199780,8

2908,543

43*204483 - (2978)2

72,64678,52331

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen VIIa

49,5 -2,13 -0,483350 – 57 -2,13 0,1004 4,4 5 0,0763

57,5 -1,19 -0,3829 4,358 65 -1,19 0,2838 12,5 11 0,1771

65,5 -0,25 -0,0991 12,266 – 73 -0,25 0,3532 15,5 19 0,7690

73,5 0,69 0,2541 15,274 – 81 0,69 0,1939 8,5 6 0,7513

81,5 1,63 0,4480 8,382 – 89 1,63 0,0468 2,1 1 0,5446

89,5 2,56 0,4948 2,090 – 97 2,56 0,0049 0,2 1 2,8249

97,5 3,50 0,4998 0,23,50 X² = 5,1433

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81

Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

S2

=S

=

S2

=

X =

Zi

=

S2

=

Bk P(Zi)Kelas OiLuas

DaerahEi

Lampiran 19Uji Normalitas Nilai Post Test

Kelas Eksperimen (VIIa)

43(43 - 1)

= 67,64

Kelas

Jumlah

i

ii

E

EO2

X

)1(

22

nn

ffn iiii

i

ii

f

f

k

i i

ii

E

EOX

1

2

2 )(

oH tabelhitung XX 22

Hipotesis

Ho : =

Ha : =

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

Pada a = 5% dengan:

dk pembilang = nb - 1 = 43 - 1 = 42

dk penyebut = nk -1 = 43 - 1 = 42

F (0.025)(39:41) =

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua

kelompok mempunyai varians yang sama.

1,78671,9169

1,85

1,7863 1,85

x 66,81 54,67

F =128,4629

=

Varians (S2) 71,9169

Jumlah 2873,0 2351,0

128,4629

Standart deviasi (S) 8,48 11,33

n 43 43

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK

EKSPERIMEN I DAN EKSPERIMEN II

s12

s22

s12

s22

Sumber variasi Eksperimen I Eksperimen II

Daerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho

terkecilVarians

terbesarVarians F =

Hipotesis

Ho : <

Ha : >

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ha diterima apabila t > t(1-a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

1 + 1

+ 2

1 1

43 43

Pada a = 5% dengan dk = 43+ 43 - 2 = 84 diperoleh t(0.95)(84) =

Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa

kelompok eksperimen VIIe lebih baik daripada kelompok eksperimen VIIa.

1,66

1,66 5,624

= 5,624

10,0095 +

t =66,81 54,67

43 128,4629= 10,0095

43s =

43 71,9169

43

Varians (s2) 71,9169 128,4629

Standart deviasi (s) 8,48 11,33

n 43 43

x 66,81 54,67

Eksperimen II

Jumlah 2873,0 2351,0

m1 m2

Sumber variasi Eksperimen I

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK

EKSPERIMEN I DAN EKSPERIMEN II

m1 m2

Lampiran 20

Daerah penerimaan

Daerah penerimaan

21 n

1

n

1 s

xx t 21

+

-=

( ) ( )2nn

1n1n s

21

222

211

-+

-+-=

ss

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Daniatur Rokhmah

2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 20 Maret 1989

3. NIM : 073811008

4. Alamat Rumah : Ds. Jali, Rt 05/03, Bonang, Demak.

Hp : 0821 333 66 010

e-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. Taman Kanak-Kanak (TK) Bunga Harapan, Jali Bonang Demak, lulus

tahun ajaran 1994/1995.

b. Sekolah Dasar Negeri 03 (SDN) Jali Bonang Demak, lulus tahun

ajaran 2000/2001.

c. Madrasah Tsanawiyyah Matholi’ul Falah (MTS) Jali Bonang Demak,

lulus tahun ajaran 2003/2004.

d. Madrasah Aliyah Negri Matholi’ul Falah Jali Bonang Demak, lulus

tahun ajaran 2006/2007.

2. Pendidikan Non-Formal

a. Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Jali Bonang Demak, lulus

tahun ajaran 2000.

b. Madrasah Diniyah Wustho (MDW) Jali Bonang Demak, lulus tahun

ajaran 2004.

Semarang, 20 November 2011

Daniatur Rokhmah

(073811008)