library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii abstrak...

211
PENGEMBAN BERORIENT BAGI SISW Di INSTITUT A i NGAN BAHAN AJAR MATERI ASA TASI CHEMOENTREPRENEURSH WA KELAS VII DI MTs SUNAN BAR KABUPATEN DEMAK SKRIPSI iajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia Oleh: ATIK HIMMATUL AFIFAH NIM. 063711008 FAKULTAS TARBIYAH AGAMA ISLAM NEGERI WAL SEMARANG 2011 AM BASA HIP (CEP) RMAWI LISONGO

Upload: duongthuy

Post on 24-May-2018

242 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ASAM BASA

BERORIENTASI

BAGI SISWA KELAS VII DI MTs SUNAN BARMAWI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

i

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ASAM BASA

BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP

BAGI SISWA KELAS VII DI MTs SUNAN BARMAWI

KABUPATEN DEMAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Kimia

Oleh:

ATIK HIMMATUL AFIFAH

NIM. 063711008

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ASAM BASA

CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP)

BAGI SISWA KELAS VII DI MTs SUNAN BARMAWI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

Page 2: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Atik Himmatul Afifah

NIM : 063711008

Jurusan/Progam Studi : Tadris Kimia

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 30 Mei 2011

Saya yang menyatakan,

Atik Himmatul Afifah

NIM: 063711008

Page 3: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

iii

Page 4: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

iv

Page 5: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

v

Page 6: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

vi

MOTTO

… 3 āχÎ) ©! $# Ÿω ç�Éi� tó ム$ tΒ BΘ öθ s)Î/ 4 ®L ym (#ρç�Éi�tó ム$ tΒ öΝÍκŦà�Ρr' Î/ …

“ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(QS: Ar-Raa’d: 11) “.1

1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: PT Kumudasmoro

Grafindo, 1994).

Page 7: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

vii

PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati dan dengan iringan doa,

skripsi ini saya persembahkan kepada:

Ayah dan Ibunda tercinta

Dan Adik-adikku tersayang

Page 8: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

viii

ABSTRAK

Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) Bagi Siswa Kelas VII Di MTs

Sunan Barmawi Kabupaten Demak".

Penulis : Atik Himmatul Afifah

Nim : 063711008

Penelitian ini berangkat dari adanya keterbatasan buku paket IPA Terpadu

kelas VII di MTs Sunan Barmawi, sehingga dalam pembagian buku paket tersebut

kurang merata untuk siswa. Untuk mengurangi masalah tersebut peneliti mencoba

membuat produk menggunakan metode Research and development (R&D), yakni

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut. Rumusan masalah penelitian ini adalah

bagaimana susunan bahan ajar materi asam basa berorientasi

chemoentrepreneurship (CEP) dan seberapa besar tingkat efektivitas bahan ajar

materi asam basa berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) pada siswa kelas

VII dalam materi pokok asam basa di MTs Sunan Barmawi kabupaten Demak.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar materi

asam basa berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) dan untuk mengetahui

efektivitas penerapan bahan ajar materi asam basa berorientasi

chemoentrepreneurship (CEP) kelas VII MTs Sunan Barmawi. Populasi

penelitian ini terdiri dari 3 kelas yang tiap kelas berjumlah sekitar 38-40 siswa..

Sampel yang digunakan adalah kelas VIIB yang berjumlah 38 siswa yang diambil

secara random. Pada uji coba pertama digunakan responden yang berjumlah 6

siswa dan 40 siswa di kelas VIIC sebagai ujicoba kelas besar karena di kelas ini

peserta didiknya kurang aktif dalam pembelajaran di kelas.

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel input adalah

pengembangan bahan ajar materi asam basa berorientasi chemoentrepreneurship

(CEP), dan variabel output yaitu hasil belajar siswa pada materi pokok asam

basa. Metode pengumpulan data menggunakan teknik tes, dokumentasi, dan

observasi. Metode analisis data menggunakan metode statistik deskriptif karena

data berupa kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam

Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) Bagi Siswa Kelas VII Di MTs

Sunan Barmawi Kabupaten Demak dapat disimpulkan kemampuan ranah kognitif

kelas kecil rata-rata nilai postest adalah 65,83 sedangkan kelas besar rata-rata nilai

postest adalah 74,70. Berdasarkan hasil angket ranah afektif dan hasil observasi

ranah psikomorik dapat disimpulkan bahan ajar materi asam basa berorientasi

chemoentrepreneurship (CEP) di kelas kecil maupun kelas besar dapat dikatakan

efektif karena rata-rata prosentase ranah afektif dan psikomotorik sebesar 75%

dengan kategori baik. Berdasarkan hasil keseluruhan skor total dapat disimpulkan

bahwa “Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) Bagi Siswa Kelas VII Di Mts Sunan Barmawi

Kabupaten Demak pada kelas kecil maupun kelas besar adalah efektif”

Page 9: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu`alaikum Wr. Wb,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, nikmat, taufiq dan hidayah-Nya.

Sholawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan

pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia maupun di

akhirat. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

"Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) Bagi Siswa Kelas VII Di MTs Sunan Barmawi

Kabupaten Demak".yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna

memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Penulis merasa yakin bahwa dalam susunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan penulisan skripsi ini baik berupa nasehat, saran, dan sebagainya

ataupun secara materiil dan spirituil.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam

bentuk apapun yang sangat besar artinya bagi peneliti. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Suja’i, M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ibu Atik Rahmawati, M. Si selaku ketua Prodi Kimia IAIN Walisongo

Semarang.

3. Ibu Ratih Rizqi Nirwana, M. Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr H.

Hamdani Mu’in, M. Ag selaku dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

x

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. H Mahfudhon S. Ag selaku Kepala Sekolah MTs Sunan

Barmawi, dan Ali Mashudi selaku guru pembimbing penelitian yang telah

banyak membantu menyelesaikan riset, sehingga data yang dibutuhkan dapat

terkumpul dengan cukup.

6. Teman-teman Tadris Kimia angkatan 2006, canda tawa, sedih dan duka kita

bersama (Alsum, Kifa, Tholib, Nujum imut, Fifi, Ahmadi, Qubes, Pak Po,

Sugi, Devi tidak lupa Mb. Ifa, Mojes, Sopek, Pepi, Jenx Fish, Ajis, Akyuni,

Bang Aril, Canti).

7. Teman-teman Tim PPL di MAN 1 Semarang dan Tim KKN Posko 39

Tlogorejo, Bu Endang, Bu Khot, serta keluarga besar Mbah Rayi, terima

kasih atas kebersamaan yang telah kita lalui bersama walaupun hanya

sebentar tapi bagiku sangat mengesankan.

Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa selain

ucapan terima kasih dan iringan do’a semoga allah SWT membalas semua amal

kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Semarang, 30 Mei 2011

Penulis,

Atik Himmatul Afifah

NIM: 063711008

Page 11: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ iii

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Istilah ..................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .................................................................. 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 8

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ........................................................................... 10

B. Kajian Teoritik ........................................................................... 11

1. Belajar .................................................................................. 11

1.1 Pengertian Belajar .......................................................... 11

1.2 Hasil Belajar ................................................................... 13

1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 17

2. Bahan Ajar ........................................................................... 17

2.1 Pengertian Bahan Ajar ................................................... 17

2.2 Jenis-Jenis Bahan Ajar ................................................... 18

2.3 Prinsip-Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar .................. 22

2.4 Manfaat Bahan Ajar ....................................................... 22

Page 12: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

xii

2.5 Keunggulan Dan Keterbatasan Bahan Ajar Berupa

Modul ................................................................................... 23

3. Pembelajaran Berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) . 24

3.1 Pengertian Pembelajaran Chemoentrepreneurship

(CEP) .................................................................................... 24

3.2 Pembelajaran Kontekstual ............................................. 26

4. Materi Asam Basa ................................................................ 29

4.1 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar ................. 29

4.2 Konsep Asam Basa ........................................................ 30

4.3 Sifat-Sifat Asam Basa .................................................... 33

4.4 Indikator Asam Basa ...................................................... 33

4.5 Derajat Keasaman (pH) .................................................. 35

C. Rumusan Hipotesis .................................................................... 37

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 38

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 40

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 42

D. Variabel dan Indikator Penelitian .............................................. 42

E. Pengumpulan Data Penelitian .................................................... 47

F. Analisis Data Penelitian ............................................................. 48

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 55

1. Kondisi Sebelum Penelitian ................................................ 55

2. Tahap Penelitian .................................................................. 56

3. Tahap Evaluasi .................................................................... 59

B. Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis ..................................... 63

1. Analisis Data Tahap Awal ................................................... 63

2. Analisis Data Tahap Akhir .................................................. 65

Page 13: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

xiii

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 72

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 81

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................... 82

B. Saran .......................................................................................... 83

C. Penutup ..................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

akan tetapi sistem pendidikan yang diberlakukan selama ini belum dapat

memenuhi harapan dari tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU

No. 20 tahun 2003 pasal 3, yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”1

Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti “memberikan,

menanamkan, menumbuhkan” nilai-nilai pada peserta didik. Pendidikan

berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu

pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke

arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.2 Oleh karena itu

perkembangan di bidang pendidikan pada hakikatnya mencerdaskan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya dengan

meningkatkan pembelajaran.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.3 Pembelajaran yang baik dan

efektif adalah yang mampu memberikan kemudahan belajar kepada siswa

1 Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm.

139. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 3-4. 3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke7,

hlm. 57.

Page 15: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

2

secara adil dan merata, sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya

secara optimal.4

Berkaitan dengan pembelajaran di sekolah saat ini yang berlaku adalah

KTSP. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) terdiri dari tujuan

pendidikan tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.5

Dengan diberlakukannya KTSP, maka proses pembelajaran mulai

ditingkatkan dengan menggunakan berbagai pendekatan yang lebih

menekankan pada kompetensi peserta didik, yang mencakup pengetahuan,

keterampilan, serta aktivitas peserta didik dalam berfikir dan bertindak.

KTSP menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan formal

(persekolahan). Perubahan tersebut harus diikuti oleh guru yang bertanggung

jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah (di dalam kelas maupun

di luar kelas),6 khususnya menyangkut masalah pembelajaran IPA. Para pakar

pendidikan berpendapat bahwa penguasaan siswa di Indonesia terhadap mata

pelajaran IPA masih tertinggal dengan peserta didik di negara-negara lain.

Hal ini ditandai antara lain, berupa daya serap IPA sangat rendah, yang salah

satu penyebabnya adalah kurang tertariknya siswa terhadap IPA.7 Disamping

itu juga patut dicermati bahwa IPA di sekolah umumnya dipelajari dengan

pendekatan konvensional, sehingga walaupun siswa dapat nilai tinggi, namun

hakekatnya siswa tidak mendapatkan pengetahuan dan pengertian IPA itu

sendiri.

Pada pembelajaran IPA terpadu di MTs Sunan Barmawi, terdapat

beberapa permasalahan yang ditemui siswa, terutama pada materi asam basa.

Selain mengalami kesulitan dalam materi yang diajarkan. Siswa juga kurang

aktif dalam proses pembelajaran dikarenakan siswa terbiasa menerima

4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2008), Cet. Ke7, hlm. 28. 5 Mimin Haryati, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2007), hlm. 1. 6 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010), Ed. Pertama, Cet. Ke2, hlm.7-8. 7 Etty Sofyatiningrum, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata

Pelajaran Kimia, (Jakarta: CV. Irfandi Putra, 2003), hlm. 152.

Page 16: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

3

pelajaran dengan metode ceramah. Karena guru tersebut cuma berpedoman

pada buku paket IPA yang diterbitkan oleh pemerintah kota (Pemkot) dan

lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan sebagai bahan acuan. Para siswa

yang ditanyai pendapatnya mengenai penggunaan buku paket IPA tersebut

oleh peneliti, kebanyakan mereka menjawab kurang puas, dan juga kurang

menarik sehingga minat membaca siswa pun menjadi berkurang. Karena

buku paket IPA tersebut masih gabungan dari ilmu IPA yang lainnya.

Berdasarkan observasi awal peneliti, pembelajaran di MTs Sunan Barmawi

telah berjalan lancar dan baik, namun masih banyak siswa yang beranggapan

bahwa pelajaran IPA terpadu sukar dipahami, bersifat abstrak, membosankan

sehingga tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahaminya,

apalagi kelas VII. Bagi mereka IPA terpadu merupakan pelajaran baru.

Maka dari itu dalam pembelajaran IPA terpadu dibutuhkan bahan ajar

yang tepat dan efektif agar siswa memperoleh gambaran yang jelas dan detail

terkait materi yang sedang dipelajari. Bahan ajar merupakan salah satu

komponen dalam sistem pembelajaran yang memegang peranan penting

dalam membantu siswa untuk mencapai indikator-indikator yang telah

ditetapkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.8 Bahan ajar

harus dirancang sedemikian menarik agar membuat siswa sebagai peserta

didik akan lebih bersemangat untuk membacanya.

Pendekatan pembelajaran kimia chemoentrepreneurship (CEP) adalah

pendekatan pembelajaran kimia yang dikembangkan dengan mengaitkan

langsung pada obyek nyata atau fenomena di sekitar kehidupan manusia

sebagai peserta didik, sehingga selain mendidik dengan pendekatan

pembelajaran chemoentrepreneurship (CEP) ini memungkinkan peserta didik

dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang

bermanfaat, bernilai ekonomi dan memotivasi untuk berwirausaha.9 Melalui

8 Mimin Haryati, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 9.

9 Supartono, Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP), Seminar Nasional

Kimia Dan Pendidikan Kimia 2006, (Semarang: FMIPA UNNES, 2006), hlm. 67.

Page 17: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

4

pembelajaran dengan pendekatan chemoentrepreneurship (CEP) yang

merupakan pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan objek

nyata, maka diharapkan pula siswa akan menjadi lebih paham terhadap

pelajaran kimia yang cenderung abstrak. Dengan pendekatan ini pengajaran

kimia akan lebih menyenangkan dan memberi kesempatan pada siswa untuk

mengoptimalkan potensinya agar menghasilkan produk. Bila siswa sudah

terbiasa dengan kondisi belajar yang demikian, tidak menutup kemungkinan

akan memotivasi siswa untuk berwirausaha10. Dengan landasan tersebut,

pendekatan chemoentrepreneurship (CEP) menuntut potensi peserta didik

untuk belajar secara maksimal sehingga mampu menampilkan kompetensi

tertentu. Proses belajar siswa tidak lagi berorientasi kepada banyaknya materi

pelajaran kimianya (subject-matter oriented), tetapi lebih berorientasi kepada

kecakapan yang dapat ditampilkan oleh peserta didik (life-skil oriented).

Dengan pendekatan pembelajaran yang demikian sejumlah peserta didik

terfokus perhatianya dan termotivasi untuk mengetahui lebih jauh serta hasil

belajarnya terjadi lebih bermakna.

Berdasarkan masalah di atas, langkah yang perlu diambil peneliti adalah

dengan menciptakan bahan ajar kimia berorientasi chemoentrepreneurship.

Bahan ajar kimia ini berbentuk modul yang disusun oleh peneliti agar dapat

membantu memberikan informasi yang lebih jelas dan sistematis kepada

siswa dan pada akhirnya dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Sedangkan

pendekatan pembelajaran chemoentrepreneurship yang menuntut potensi

siswa untuk belajar secara maksimal sehingga mampu menampilkan

kompetensi tertentu. Maka, perlu kiranya untuk melakukan penelitian dengan

judul “PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ASAM BASA

BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BAGI SISWA

KELAS VII DI MTS SUNAN BARMAWI KABUPATEN DEMAK”.

10 Supartono, Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP), Seminar Nasional

Kimia Dan Pendidikan Kimia 2006, hlm. 68.

Page 18: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

5

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan paparan pemikiran diatas maka permasalahan di MTs

Sunan Barmawi sebagai berikut:

1. Inovasi dalam pengembangan bahan ajar di MTs Sunan Barmawi menjadi

sangat penting sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan.

2. Input siswa MTs Sunan Barmawi memiliki latar belakang variatif sehingga

memerlukan proses tranformasi ilmu yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan hasil pembelajaran.

3. Kegiatan praktikum materi asam basa yang selama ini belum ada yang

menuntun siswa menjadi kreatif serta berminat wirausaha

(entrepreneurship) maka memerlukan pembelajaran yang berorientasi

chemoentrepreneurship (CEP).

C. PEMBATASAN MASALAH

Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas terhadap judul skripsi di

atas, dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembahasan, maka penulis

perlu menegaskan beberapa istilah yang perlu mendapatkan pembatasan

antara lain:

1. Bahan ajar

Secara sederhana sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala

sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam

memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan

keterampilan, dalam proses belajar mengajar.11 Bahan ajar merupakan

bagian dari sumber belajar. Bahan adalah sesuatu yang mengandung

pesan pembelajaran, baik yang diniati secara khusus seperti film,

pendidikan, peta, grafik, buku paket dan yang biasanya disebut media

pembelajaran (instructional media).12

11 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan

Inovasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), Cet Ke11, hlm. 48. 12 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), Cet Ke3, hlm. 157.

Page 19: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

6

Bahan ajar atau materi pembelajaran (Instructional Materials)

secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang

telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri

dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan

sikap atau nilai.13 Pada penelitian ini, bahan ajar materi pokok asam basa

berupa modul yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan konsep

yang lebih sistematis dan ringkas supaya materi lebih mudah dipahami,

terdapat gambar supaya siswa menjadi tertarik membacanya.

2. Chemoentrepreneurship (CEP)

Chemoentrepreneurship (CEP) adalah suatu pendekatan

pembelajaran kimia yang konstekstual yaitu pendekatan pembelajaran

kimia yang dikaitkan dengan objek nyata.14 Sehingga siswa akan lebih

memahami materi pelajaran kimia yang riil. Karena dalam proses

belajarnya siswa banyak disuguhi teori yang dikaitkan dengan peristiwa

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian output yang diperoleh

dari model pembelajaran semacam ini salah satunya adalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Hasil belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.15 Sedangkan menurut

Muhibbin Syah, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan.16 Ini

berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu

amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa.

13 Mimin Haryati, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 10.

14 Supartono, Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP), Seminar Nasional

Kimia Dan Pendidikan Kimia 2006, hlm. 67. 15 Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),

Cet Ke2, hlm. 7. 16 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000), Cet Ke5, hlm. 89.

Page 20: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

7

Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya.17 Hasil belajar atau tujuan

pendidikan yang ingin dicapai dikategorikan menjadi tiga bidang yakni

bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan

dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotor (kemampuan atau

keterampilan bertindak dan berperilaku).18 Hasil belajar dalam penelitian

ini difokuskan pada semua bidang.

4. Materi asam basa

Secara umum, zat dibagi menjadi 2 macam, yaitu asam dan basa.

Asam dan basa diindikasikan oleh ahli kimia berupa sifat-sifat larutan air.

Asam adalah zat kimia yang dalam air melepaskan ion hidrogen (H+)

Dan ion asamnya. Zat yang mempunyai sifat berlawanan dengan asam

disebut basa. Zat ini dalam air melepaskan ion hidroksida (OH-) dan ion

basanya.

Konsep-konsep asam basa ada berbagai macam, diantaranya:

a. Asam Basa Arrhenius

Asam adalah zat yang melarutkan ke dalam air untuk memberikan

ion-ion H+ dan basa merupakan zat yang melarut kedalam air untuk

memberikan ion-ion OH-.

b. Asam Basa Bronsted-Lowry

Asam ialah donor proton sedangkan basa merupakan penerima

atau akseptor proton.

c. Asam Basa Lewis

Asam diindikasikan sebagai spesi apa saja yang bertindak sebagai

penerima pasangan elektron dalam reaksi kimia, dan basa

didefinisikan sebagai donor pasangan elektron.19

17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2009), Cet Ke13, hlm. 22. 18 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2009), hlm. 49. 19 Charles W Keenan, dkk, Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 1, Terj. Aloysius Hadyana

Pudjaatmaka, (Jakarta: Erlangga, Tt), ed. Ke6, hlm. 427.

Page 21: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

8

Untuk membatasi salah penafsiran maka di penelitian ini akan

dibahas sifat zat asam dan basa,cara mengenali sifat asam basa dengan

menggunakan indikator, macam-macam bahan yang mempunyai sifat

asam dan basa, cara mengukur pH.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang menjadi bahan pengkajian dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah susunan bahan ajar materi asam basa berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) bagi siswa kelas VII di MTs Sunan

Barmawi?

2. Seberapa besar efektivitas bahan ajar materi asam basa yang berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) bagi siswa kelas VII di MTs Sunan

Barmawi?

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah

1) Untuk mengetahui susunan bahan ajar materi asam basa berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) di MTs Sunan Barmawi siswa kelas

VII.

2) Untuk mengetahui besarnya efektivitas bahan ajar materi asam basa

yang berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) bagi siswa kelas

VII di MTs Sunan Barmawi.

Page 22: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

9

2. MANFAAT PENELITIAN

Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa

a. Meningkatnya keaktifan siswa dalam mempelajari bahan ajar

tersebut.

b. Meningkatnya hasil belajar siswa tentang materi asam basa.

c. Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Guru

a. Dapat diperoleh suatu perangkat pembelajaran yang mampu

melibatkan siswa secara aktif serta menjadikannya kreatif dan

berminat Entrepreneurship.

b. Dapat menambah kreativitas untuk meningkatkan sistem

pembelajaran.

3. Bagi sekolah

a. Memberikan sumbangan kepada sekolah dalam rangka perbaikan

pembelajaran khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lain

pada umumnya.

b. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa yang lebih bermakna

dalam pembelajaran kimia.

c. Menumbuhkan minat Entrepreneurship bagi siwa di MTs Sunan

Barmawi.

Page 23: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

Untuk mempermudah penyusunan skripsi, peneliti akan

mendeskripsikan beberapa karya yang mempunyai relevansi dengan judul

skripsi ini. Adapun karya-karya tersebut yaitu:

1. Skripsi berjudul “Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa dalam

Pembelajaran Kimia Pokok Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

melalui Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP) di kelas XI IPA SMA

Pondok Modern Selamat Kendal” oleh Ariyatun (2009). Di dalamnya

berisi tentang pendekatan CEP yang dapat melatih siswa lebih aktif,

memotivasi siswa untuk berwirausaha, menyediakan alternatif

pembelajaran kimia dalam mengembangkan motivasi dan kreatifitas

pembelajaran.1

2. Skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran

Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap Hasil Belajar Praktikum Zat

Aditif Makanan pada Mahasiswa IAIN Walisongo Tadris Kimia 2008-

2009” oleh Sumanah (2009). Di dalamnya berisi tentang pendekatan

chemoentrepreneurship yang dapat meningkatkan hasil belajar

mahasiswa.2

3. Tesis berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis

Chemoentrepreneurship (CEP) Pada Mata Kuliah Kimia Bahan Makanan

Mahasiswa Tadris (Pendidikan) Kimia IAIN Walisongo” oleh Suwahono,

M. Pd (2009). Penelitian ini menggunakan metode Research and

Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

1 Ariyatun, Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Kimia Pokok

Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan melalui Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP) di

kelas XI IPA SMA Pondok Modern Selamat Kendal, (Semarang: IAIN Walisongo Semarang,

2009), hlm. V. 2 Sumanah, Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Chemoentrepreneurship

(CEP) terhadap Hasil Belajar Praktikum Zat Aditif Makanan pada Mahasiswa IAIN Walisongo

Tadris Kimia 2008-2009, (Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2009), hlm. V.

Page 24: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

11

menghasilkan produk rancangan pembelajaran, dan menguji keefektifan

produk tersebut. Di dalamnya berisi tentang pendekatan CEP yang dapat

melatih mahasiswa lebih aktif, memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha

dalam mengembangkan motivasi dan kreatifitas pembelajaran.3

Beberapa skipsi di atas menjelaskan bentuk pendekatan

chemoentrepreneurship yang sejenis dengan kajian skripsi ini akan tetapi

terdapat perbedaan yang jelas antara lain: obyek, penerapan, dan materi pokok

yang berbeda sehingga hasil atau bentuk yang diperoleh dalam penelitian ini

akan berbeda.

B. KERANGKA TEORITIK

1. Belajar

1.1 Pengertian Belajar

Kegiatan belajar sesungguhnya dilakukan oleh semua

makhluk hidup, mulai dari bentuk kehidupan yang sederhana sampai

dengan yang kompleks.4 Belajar merupakan kewajiban bagi setiap

orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam

rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan

dalam Al Quran, surat Al Mujadalah ayat 11:

$pκ š‰r' ‾≈ tƒ tÏ% ©!$# (# þθãΖ tΒ#u #sŒ Î) Ÿ≅Š Ï% öΝ ä3s9 (#θßs¡¡x� s? †Îû ħÎ=≈ yfyϑ ø9 $# (#θßs|¡øù$$sù Ëx |¡ø� tƒ ª! $#

öΝ ä3s9 ( #sŒ Î) uρ Ÿ≅Š Ï% (#ρâ“ à±Σ $# (#ρâ“ à±Σ $$sù Æìsùö� tƒ ª! $# tÏ% ©!$# (#θãΖ tΒ# u öΝ ä3Ζ ÏΒ tÏ% ©!$# uρ (#θè?ρé& zΟ ù= Ïèø9 $#

;M≈ y_u‘ yŠ 4 ª! $# uρ $yϑ Î/ tβθè= yϑ ÷ès? ×��Î7 yz ∩⊇⊇∪

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan

3 Suwahono, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Chemoentrepreneurship

(CEP) Pada Mata Kuliah Kimia Bahan Makanan Mahasiswa Tadris (Pendidikan) Kimia IAIN

Walisongo, (Semarang:UPT UNNES, 2009), hlm. ii. 4 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008) Cet Ke2, hlm. 106.

Page 25: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

12

orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa

yang kamu kerjakan. (Q.S Al Mujadalah: 11)٥

Jerome Brunner dalam Trianto mengemukakan bahwa belajar adalah

suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruksikan)

pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/ pengetahuan yang

sudah dimilikinya.6 Sedangkan pandangan Anthony Robbins,

mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara

sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan)

yang baru. Dalam pandangan konstruktivisme belajar bukanlah semata-

mata mentransfer pengetahuan yang ada diluar dirinya, tetapi belajar

lebih pada bagaimana otak memproses dan menginterpretasikan

pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pola pikir pada diri seseorang berkat adanya pengalaman. pengalaman

yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya.7 Belajar

menurut teori konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit

demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang

terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep

atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat. Manusia harus

mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui

pengalaman nyata.8

Menurut Morgan dalam bukunya "Introduction to Psychology" yang

dikutip dari Ngalim purwanto, Belajar dapat diartikan sebagai perubahan

5 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: PT Kumudasmoro

Grafindo, 1994), hlm. 910-911. 6 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010), Ed Pertama, Cet. Ke2, hlm.15-16. 7 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.155. 8 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-ruzz

Media, 2010), Cet. Ke3, hlm. 116.

Page 26: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

13

tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi sebagai akibat dari

pengalaman atau latihan.9

Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan

tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-

aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Ketika seseorang

melakukan sesuatu, tentu dia mempunyai tujuan, begitu juga belajar.

Tujuan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi 3 bidang yakni

bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan

dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotor (kemampuan/

keterampilan bertindak/ berperilaku).10

Jadi belajar merupakan suatu

perubahan tingkah laku yang dialami seseorang yang disebabkan oleh

pengalaman yang berupa peningkatan kinerja, pembenahan pemikiran

atau penemuan konsep-konsep dan cara-cara yang baru yang meliputi

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga seseorang yang telah

mengalami proses belajar akan memperoleh hasil berupa kemampuan

terhadap sesuatu yang menjadi hasil belajar.

1.2 Hasil Belajar

Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan

hasil belajar peserta didik dan hasil mengajar guru. Menurut Sudjana,

hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Tingkah laku sebagai hasil belajar

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.11

Perubahan aspek-

aspek perilaku sebagai hasil belajar tergantung pada apa yang dipelajari

oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajaran mempelajari

9 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), Cet.

Ke13, hlm. 84. 10

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2009), hlm. 49. 11

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), Cet. Ke13, hlm. 22.

Page 27: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

14

pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh

adalah berupa penguasaan konsep.

Bloom dalam Sudjana menggolongkan hasil belajar dalam tiga ranah

yaitu ranah kognitif, ranah efektif dan ranah psikomotorik.

a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah kognitif dapat dilihat

dari kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

1) Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan mengingat kembali

hal-hal yang telah dipelajari.

2) Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan menangkap

makna atau arti suatu hal. Kemampuan pemahaman dapat

dijabarkan menjadi tiga, yaitu:

a. Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan (translation)

arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga

dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model

simbolik untuk mempermudah siswa mempelajarinya. Kata

kerja operasional yang digunakan adalah menerjemahkan,

mengubah, mengilustrasikan, dan sebagainya.

b. Menginterpretasi (interpretation)

Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan. Ini

adalah kemempuan untuk mengenal dan memahami.

c. Mengekstrapolasi (extrapolation)

Kemampuan ini menuntun intelektual yang tinggi. Kata

kerja operasional yang dipakai untuk mengukur kemampuan ini

adalah memperhitungkan, memprakirakan, menyimpulkan,

meramalkan, membedakan, menentukan, mengisi dan menarik

kesimpulan.12

12

Daryanto, Evaluasi Pendidikan: Komponen MKDK, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet

Ke5, hlm. 106-108.

Page 28: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

15

3) Penerapan (application) adalah kesanggupan seseorang untuk

menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara

ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-

teori dan sebagainya.13

4) Analisis (analysis) adalah usaha memilah suatu integritas

menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas

hierarkinya dan atau susunannya. Dengan analisis diharapkan

seseorang mempunyai pemahaman yng komprehensif dan

dapat memilah integritas menjadi bahan-bahan yang terpadu

untuk hal memahami proses, cara bekerjanya, dan

sistematikanya.14

5) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan untuk memadukan

bagian-bagian menjadi satu keseluruhan yang berarti.

6) Penilaian (evaluation) adalah kemampuan memberi harga

sesuatu hal berdasarkan kriteria tertentu.15

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari

lima aspek, yaitu: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi dan internalisasi.

Ada beberapa tingkatan aspek afektif sebagai tujuan dan

aspek hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkat yang

dasar atau sederhana sampai tingkatan yang kompleks yaitu:

1) Receiving/ attending, yakni semacam kepekaan dalam

menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada

siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi, gejala.

2) Responding atau jawaban. Yakni reaksi yang diberikan

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

13

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),

hlm. 51. 14

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 27. 15

M Sobry Sutikno, Belajar Dan Pembelajaran: Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan

Pembelajaran Yang Berhasil, (Bandung: Prospect, 2009), Cet. Ke5, hlm.82.

Page 29: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

16

3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan

kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.

4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan

nilai lain dan kemantapan, dan prioritas nilai yang telah

dimilikinya.

5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan

dari semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.16

c. Ranah psikomotorik berkaitan dengan hasil belajar keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak dan sikap. Yang

mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik menjadi enam:

persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan

kompleks dan kreativitas.

1) Persepsi (Perception) adalah kemampuan membedakan suatu

gejala dengan gejala lain.

2) Kesiapan (Set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk

memulai suatu gerakan.

3) Gerakan Terbimbing (Guided respons) adalah kemampuan

melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.

4) Gerakan Terbiasa (Mechanism) adalah kemampuan

melakukan gerakan tanpa ada model.

5) Gerakan kompleks (Adaptation) adalah kemampuan

melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan

irama yang tepat.

6) Kreativitas (Origination) adalah kemampuan menciptakan

gerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan yang

baru orisinal.17

16

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 53-54. 17

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 53.

Page 30: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

17

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya dari satu aspek potensi siswa saja.

Berdasarkan aspek hasil belajar diatas maka hasil belajar

mencakup tiga aspek yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses

belajar mengajar.

1.3 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Perolehan hasil belajar antar siswa tidak sama karena banyak

faktor yang mempengaruhi proses belajar. Secara garis besar, faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar dapat

dikelompokkan menjadi dua macam, yakni:

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan

fisiologis dan psikologis

1) Keadaan fisiologis meliputi panca indera dan kondisi jasmani

yang melatarbelakangi aktivitas belajar seperti gizi yang

cukup dan lain-lain. Menurut Syah panca indera yang

dominan adalah indera pendengaran dan penglihatan. Daya

pendengaran dan penglihatan yang rendah, umpamanya, akan

menyulitkan sensory register dalam menyerap item-item

informasi yang bersifat echoic dan iconic (gema dan citra).18

2) Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor

psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah

motivasi, minat, dan sikap.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu keadaan/kondisi

lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal meliputi lingkungan

sosial dan nonsosial.

18

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: PT Remaja

Rosdakarya, 2000), Cet. Ke5, hlm. 133-137.

Page 31: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

18

1) Lingkungan sosial meliputi lingkungan sekolah seperti guru,

para staf administrasi dan teman-teman sekelas dan

lingkungan sosial siswa seperti masyarakat dan tetanga juga

teman-teman sepermainan serta lingkungan keluarga.

2) Lingkungan nonsosial meliputi gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca, dan waktu belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar siswa yang melipuiti strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari

materi-materi pelajaran.19

2. Bahan Ajar

2.1 Pengertian Bahan Ajar

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran maka seorang

guru berkewajiban membuat dan menyediakan materi pembelajaran.

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru

dan dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai indikator-

indikator yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi dan

kompetensi dasar.20

Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan

tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari

suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis

sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi

secara utuh dan terpadu.

19 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, hlm. 19-28.

20 Mimin Haryati, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2007), hlm. 1.

Page 32: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

19

2.2 Jenis-jenis Bahan Ajar

Jenis bahan ajar harus disesuaikan dulu dengan kurikulumnya

dan setelah itu dibuat rancangan pembelajaran, sehingga tercipta

lingkungan yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Bentuk

bahan ajar dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

a. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed)

seperti hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,

leaflet, wallchart, foto/ gambar, dan non cetak.21

1) Hand out adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seseorang

guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Hand out

biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki

relevansi dengan materi yang diajarkan yang harus dikuasai

oleh peserta didik. Hand out dapat diperoleh dengan berbagai

cara, antara lain dengan downloud dari internet, atau

menyadur dari sebuah buku.

2) Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu

pengetahuan. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang

berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap

kurikulum dalam bentuk tertulis.

3) Modul merupakan sebuah buku yang ditulis dengan tujuan

agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau

dengan bimbingan guru, oleh karena itu modul harus berisi

tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi

materi pelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk

kerja, evaluasi dan balikan terhadap hasil evaluasi.

4) Brosur merupakan bahan informasi tertulis mengenai suatu

masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang

hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid.

Brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik karena

21

Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,

2010), hlm.161.

Page 33: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

20

bentuknya praktis. Agar brosur tidak terlalu banyak

sebaliknya hanya memuat atau kompetensi dasar saja.

Ilustrasi dalam brosur akan menambah daya tarik siswa

untuk menggunakannya.

5) Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang

dilipat tapi tidak dijahit. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus

memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk

menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.

6) Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-

lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

peserta didik. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah

memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi

siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan

menjelaskan suatu tugas tertulis.

7) Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus

atau proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi

tertentu. Wallchart masuk dalam kategori alat bantu

mengajar, namun dalam hal ini Wallchart didesain sebagai

bahan ajar.

8) Foto/ gambar sebagai bahan ajar diperlukan satu rancangan

yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau

serangkaian foto/ gambar siswa dapat melakukan sesuatu

dasar.22

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam,

dan compact disk audio.

1) Kaset/ piringan hitam/ compact disk

Media kaset dapat menyimpan suara yang dapat

diperdengarkan secara berulang-ulang kepada peserta didik

yang menggunakannya sebagai bahan ajar. Bahan ajar kaset

22

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. Ke5, hlm. 175-181.

Page 34: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

21

biasanya digunakan untuk pembelajaran bahasa atau

pelajaran musik.

2) Radio

Radio broadcasting adalah media dengar yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Progam radio dapat

dirancang sebagai bahan ajar.

c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact

disk/ film dan orang/ nara sumber.

1) Video/ film

Progam video/ film biasanya disebut sebagai alat bantu

pandang dengar (audio visual aids/ audio visual media).

Umumnya progam video telah dibuat dalam rancangan

lengkap, sehingga setiap akhir dari penayangan video siswa

dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.

2) Orang/ nara sumber

Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan

sebagai bahan ajar yang dapat dipandang dan didengar,

karena dengan orang seseorang dapat belajar misalnya karena

orang tersebut memiliki keterampilan khusus. Dalam

menggunakan orang sebagai bahan ajar tidak dapat berdiri

sendiri melainkan harus dikombinasikan dengan bahan

tertulis.

d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)

seperti CAI (computer assisted instruction), compact disk (CD),

multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web

(web based learning material).23

23

Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, hlm. 161.

Page 35: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

22

2.3 Prinsip-prinsip dalam Memilih Bahan Ajar

Ada beberapa banyak yang perlu diperhatikan dalam memilih

bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam memilih

materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi dan

kecukupan.

a. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan

memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Misalnya, jika kompetensi yang diharapkan

dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi

pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau gubahan

hafalan.

b. Prinsip konsistensi artinya adanya ketegasan antara bahan ajar

dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.

Misalkan Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat

macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus

meliputi empat macam.

c. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya

cukup memadai dalam membantu siswa mengusai kompetensi

dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak

boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu

mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya,

jika terlalu banyak akan menbuang-buang waktu dan tenaga yang

tidak perlu untuk mempelajarinya.24

2.4 Manfaat Bahan Ajar

Bahan ajar sangat banyak manfaatnya bagi peserta didik, oleh

karena itu harus disusun secara bagus. Manfaatnya bagi peserta didik

sebagai berikut.

24

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/03/04/pengembangan-bahan-ajar-2/comment-

page-1/ - comments. Diakses pada 8 februari 2010.

Page 36: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

23

1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi

ketergantungan terhadap kehadiran guru.

3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi

yang harus dikuasainya.25

2.5 Keunggulan dan Keterbatasan Bahan Ajar berupa modul

Menurut E. Mulyasa, ada beberapa keunggulan dari bahan

ajar berupa modul, diantaranya adalah:

a. Berfokus pada kemampuan individual peserta didik, karena pada

hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri

dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.

b. Adanya kontrol terhadap hasil belajar mengenai penggunaan

standar kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh

peserta didik.

c. Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara

pencapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui

keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan

diperolehnya.

Disamping keunggulan, modul juga memiliki keterbatasan

antara lain:

a. Penyusunan modul yang baik membutuhkan keahlian tertentu.

Sukses atau gagalnya modul tergantung pada penyusunnya.

b. Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta

membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari

pembelajaran konvensional.

c. Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya

cukup mahal, karena setiap peserta didik harus mencarinya

sendiri.26

25

Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, hlm. 160. 26 E Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan

Inovasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. Ke11, hlm. 46-47.

Page 37: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

24

3. Pembelajaran Berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP)

3.1 Pengertian Pembelajaran Chemoentrepreneurship (CEP)

Kata “wirausaha” atau “wiraswasta” dalam bahasa Indonesia

adalah padanan kata bahasa prancis entrepreneur yang sudah dikenal

sejak abad 17. Kata “wirausaha” merupakan gabungan kata wira

(=gagah berani, perkasa) dan usaha. Jadi wirausaha berarti orang

yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.27

Dalam instruksi

presiden (Inpres) nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 juni 1995 tentang

gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan

kewirausahaan, dikemukakan bahwa:

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan

kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau

kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,

menetapkan cara kerja, tehnologi dan produksi baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan

yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih

besar.28

Istilah kewirausahaan dari terjemahan entrepreneurship, yang

dapat diartikan sebagai the backbone of economy, yaitu syaraf pusat

perekonomian atau sebagai tailbone of economy, yaitu pengendali

perekonomian suatu bangsa.29

Secara etimologi, kewirausahaan

merupakan nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-

up phase) atau suatu proses dalam mengerjakan suatu yang baru

(creative) dan sesuatu yang berbeda (innovative). Sebagaimana

firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 261.

27

Benedicta Prihatin Dwi Riyanti, Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi

Kepribadian, (Jakarta: PT Grasindo, 2003). hlm. 21. 28

Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2008),

hlm. 6-7. 29

Suryana, Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta:

Salemba Empat, 2003), hlm. 10.

Page 38: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

25

ã≅ sWΒ tÏ% ©!$# tβθ à)Ï�ΖムóΟ ßγ s9≡ uθ øΒ r& ’ Îû È≅‹Î6 y™ «!$# È≅sVyϑx. >π ¬6 ym ôMtF u;/Ρr& yìö7y™

Ÿ≅Î/$ uΖy™ ’Îû Èe≅ä. 7' s#ç7 /Ψß™ èπs$($ ÏiΒ 7π¬6 ym 3 ª!$#uρ ß#Ïè≈ ŸÒ ムyϑÏ9 â !$ t±o„ 3 ª!$#uρ ììÅ™≡ uρ

íΟŠÎ=tæ ∩⊄∉⊇∪

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang

yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa

dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada

tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan

(ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha

luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.30

Menurut Supartono, konsep pendekatan

chemoentrepreneurship (CEP) adalah suatu pendekatan

pembelajaran kimia yang kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran

kimia dikaitkan dengan objek nyata sehingga selain mendidik,

dengan pendekatan CEP ini memungkinkan peserta didik dapat

mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang

bermanfaat, bernilai ekonomi dan menumbuhkan semangat

berwirausaha.31

Dengan pendekatan CEP ini pelajaran kimia akan

lebih menyenangkan dan memberi kesempatan peserta didik untuk

mengoptimalkan potensinya agar menghasilkan suatu produk. Bila

peserta didik sudah terbiasa dengan kondisi belajar yang demikian,

tidak menutup kemungkinan peserta akan termotivasi untuk

berwirausaha.

Hal ini berarti dengan adanya pendekatan CEP dalam

pembelajaran, siswa akan lebih memahami materi pelajaran kimia

secara riil. Karena dalam proses belajar, siswa banyak disuguhi teori

yang dikaitkan dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari baik

30

Departemen agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, hlm. 65. 31

Supartono, Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP), Seminar Nasional

Kimia Dan Pendidikan Kimia 2006, (Semarang: FMIPA UNNES, 2006), hlm. 68.

Page 39: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

26

melalui inagurasi praktikum yang bermuatan life skill maupun

melalui diskusi-diskusi formal yang dapat memicu daya pikir siswa.

Pendekatan chemoentrepreneurship (CEP) termasuk salah

satu pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)

yang menbantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam

kehidupan sehari-hari.

3.2 Pembelajaran Kontekstual

Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata

sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka.32

Pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki tujuh

komponen utama. Yaitu konstruktivisme (constructivism),

menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar

(learning comunity), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan

Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).33

a. Konstruktivisme (constructivisme)

Konstruktivisme adalah pandangan yang menyatakan

bahwa pengetahuan di bangun sedikit demi sedikit dari konteks

yang terbatas, siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan belajar

yang bermakna.34

32

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana,2008), Cet. Ke3, hlm. 109. 33

Baharuddin Dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 138. 34

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hlm. 113.

Page 40: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

27

b. Bertanya (questioning)

Bertanya komponen ini merupakan strategi pembelajaran

kontekstual. Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan

menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi

dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab

pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam

berfikir.35

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan

guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan

berfikir siswa. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam Q.s An-

Nahl ayat 43 yang berbunyi:36

!$tΒ uρ $uΖ ù= y™ö‘ r& ∅ÏΒ y7 Î= ö6s% āωÎ) Zω% y Í‘ û ÇrθœΡ öΝ Íκ ö� s9Î) 4 (#þθè= t↔ ó¡sù Ÿ≅ ÷δ r& Ì� ø.Ïe%!$# βÎ) óΟçGΨ ä.

Ÿω tβθçΗ s>÷ès?

“Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-

orang lelaki yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka

bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan

jika kamu tidak mengetahui”.

c. Menemukan (inquiry)

Menemukan (inquiry) merupakan bagian inti dari

kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual yang berpendapat

bahwa pengetahuan dan ketrampilan diperoleh siswa diharapkan

bukan hasil dari menemukan sendiri. Guru harus merancang

kegiatan yang merujuk pada kegiatan yang menemukan, apapun

materi yang diajarkannya. Semua mata pelajaran dapat

menggunakan pendekatan inquiry. Kata kunci dari strategi

inquiry adalah “siswa menemukan sendiri”.37

35

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, hlm.

120. 36

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, hlm. 408. 37

Kusnandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan

(KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada, 2009), hlm.

309.

Page 41: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

28

d. Masyarakat belajar (learning comunity)

Konsep learning comunity menyarankan agar hasil

belajar sebaiknya diperoleh dari kerja sama dengan orang lain.

Hal ini berarti hasil belajar bisa diperoleh dengan sharing antar

teman, antar kelompok dan antara yang tahu kepada yang tidak

tahu, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.38

Selain itu juga membiasakan diri bahwa semua kegiatan

akan lebih berhasil jika dilakukan bersama-sama walaupun pada

akhirnya tanggung jawab tetap harus dimiliki secara perorangan.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT. Dalam Q.s Arrad ayat

11 yang berbunyi:39

āχÎ) ©! $# Ÿω ç�Éi�tó ム$ tΒ BΘ öθ s)Î/ 4 ®Lym (#ρç�Éi� tó ム$tΒ öΝÍκŦ à�Ρr' Î/

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu

kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada

diri mereka sendiri”.

e. Pemodelan (modeling)

Pemodelan atau modeling adalah proses pembelajaran

dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat di tiru

oleh setiap siswa.40

Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan

satu-satunya model. Pemodelan dapat dirancang dengan

melibatkan siswa, seseorang bisa ditunjuk untuk memodelkan

sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahuinya.

f. Refleksi (reflection)

Adalah cara berfikir tentang apa yang baru saja dipelajari

atau dilakukan. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian,

aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Realisasi dari

refleksi dapat berupa jurnal/catatan, diskusi atau pertanyaan

langsung.

38

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hlm. 116. 39

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, hlm. 370. 40

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, hlm.

121.

Page 42: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

29

g. Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment)

Yang dimaksud adalah penilaian yang mengukur semua

aspek pembelajaran baik proses, kinerja maupun hasil yang

diperoleh, yang dilaksanakan selama dan sesudah pembelajaran

berlangsung. Penilaian ditekankan pada kedalaman pengetahuan

dan keahlian bukan keluasannya.

Pada dasarnya pengetahuan tidak dapat dipisahkan menjadi

fakta yang terpisah-pisah, tetapi mencerminkan ketrampilan yang

dapat diterapkan. Melalui pembelajaran dengan pendekatan

chemoentrepreneurship (CEP) yang berdasar pada pembelajaran

kontekstual, ilmu kimia dikaitkan dengan gejala-gejala nyata yang

ada dilingkungan sekitar siswa. Dengan pendekatan

chemoentrepreneurship (CEP) ini memungkinkan siswa untuk

menerapkan ketrampilan yang mereka miliki karena mereka dapat

mempelajari proses pengolahan bahan menjadi suatu produk yang

bermanfaat dan bernilai ekonomi sehingga dapat memotivasi untuk

berwirausaha.41

4. Materi Asam Basa

4.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Dalam KTSP SMP/MTs, mata pelajaran IPA terpadu

mencakup pelajaran Biologi, Fisika dan Kimia pada materi asam,

basa dan garam standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indikatornya adalah sebagai berikut:

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat.

Kompetensi Dasar : 1. Mengelompokkan sifat larutan asam,

larutan basa, dan larutan garam

melalui alat dan indikator yang tepat.

41

Supartono, Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP), Seminar Nasional

Kimia Dan Pendidikan Kimia 2006, hlm. 65.

Page 43: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

30

2. Melakukan percobaan sederhana

dengan bahan-bahan yang diperoleh

dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Mengidentifikasi sifat asam, basa, dan

garam dengan menggunakan

indikator yang sesuai.

2. Mengelompokkan bahan-bahan yang

ada di lingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam, basa, dan

garam.

3. Menggunakan alat atau bahan untuk

menentukan zat bersifat asam atau

basa.

4. Mengidentifikasi sifat asam dan basa

pada bahan makanan.

4.2 Konsep Asam Basa

Asam dan basa (alkali) sudah dikenal sejak zaman dahulu.

Istilah asam berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka.

Sedangkan istilah alkali diambil dari bahasa Arab yang berarti abu.

Juga sudah diketahui bahwa reaksi antara asam dan basa (netralisasi)

yaitu garam.

Beberapa contoh asam dan basa yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya rasa asam dari cuka dan jeruk

berasal dari asam yang dikandungnya yaitu asam cuka dan asam

sitrat. Asam askorbat berasal dari vitamin c, sedangkan asam sulfat

dalam baterai mobil yang berada pada industri kimia. Basa yang

penting antaranya adalah ammonia, terdapat dalam zat pembersih di

rumah tangga, natrium hidroksida terdapat pada pembersih oven.

Page 44: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

31

Konsep keasaman dan kebasaan dalam kimia sangat beragam

sehingga asam dan basa didefinisikan berulang kali dengan berbagai

cara. Beberapa ahli menyatakan pendapatnya masing-masing

berdasarkan hasil temuannya. Misalnya Lavoisier (1777)

menyatakan bahwa semua asam akan selalu mengandung unsur dasar

oksigen. Davy menyatakan bahwa asam mengandung unsur dasar

hidrogen. Berdasarkan penelitian para ahli Kimia, dijelaskan

beberapa teori-teori tentang asam basa, yaitu:

a. Teori Arrhenius

Pada tahun 1884, ilmuwan Swedia bernama Svante

Arrhenius mengemukakan pengertian asam basa berdasarkan

reaksi ionisasi. Teori Svante Arrhenius (1884) menyatakan asam

sebagai zat yang jika dilarutkan dalam pelarut air terurai

menghasilkan ion hidrogen (H+), misalnya HCl.

HCl(aq) H+

(aq) + Cl- (aq)

Sedangkan basa jika terurai menghasilkan ion hidroksida

(OH-), misalnya NaOH.

NaOH(aq) Na+ (aq + OH

- (aq)

Reaksi antara asam dan basa yaitu reaksi netralisasi, dapat

ditunjukkan dengan reaksi berikut:

Persamaan reaksi lengkap : HCl + NaOH NaCl + H2O asam basa garam air

Persamaan reaksi ion: H+ + Cl

- + Na

+ + OH

- Na

+ + Cl

- + H2O

asam basa garam air

Persamaan reaksi ion bersih : H+ + OH

- H2O

Persamaan reaksi ion bersih ini merupakan gambaran

yang tepat dari reaksi netralisasi menurut teori Arrhenius. Hal ini

menghasilkan pokok penting suatu reaksi netralisasi meliputi

penggabungan ion hidrogen dan ion hidroksida untuk

menghasilkan air.

Page 45: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

32

b. Teori Bronsted-Lowry

Menurut Teori Bronsted-Lowry (1923), suatu asam

merupakan donor proton dan suatu basa sebagai akseptor

(penerima) proton.42

Jadi dalam air, setiap zat yang meninggikan

konsentrasi proton terhidrasi (H3O+) yang disebabkan oleh

otodisosiasi air adalah asam, dan setiap zat yang menurunkan

konsentrasi tersebut adalah basa, karena itu ion tersebut

bergabung dengan proton mengurangi konsentrasi H3O+.

seperti ditunjukkan dalam reaksi berikut:

NH4+ + NH2

- NH3 + NH3

asam 1 basa 2 asam 2 basa 1

asam basa konjugasi

asam basa konjugasi

Keterangan: basa (1) disebut basa konjugat dari asam (1), begitu

juga asam (2) adalah asam konjugat dari basa (2).

c. Teori Lewis

G. N. Lewis menyatakan bahwa asam merupakan

penerima pasangan elektron dan basa sebagai donor (pemberi)

pasangan elektron.43

Asam adalah zat yang mempunyai orbital

yang belum penuh dan kekurangan elektron, sedangkan basa

adalah yang memiliki pasangan elektron yang dapat digunakan

bersama.44

Contoh: reaksi pembentukan air sebagai berikut:

H

H+ +

-O - H O – H

Akseptor elektron Donor elektron

42

Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar, Jilid 2, terj. Suminar Achmadi, (Jakarta: Erlangga,

1987), Cet. Ke4, hlm. 260-261. 43

F Albert Cotton dan Geoffrey Wilkinson, Kimia Anorganik Dasar, terj. Sahati Suharto

(Jakarta: UI-Press, 2009), hlm.193-195 44

Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar, Jilid 2, hlm. 263.

Page 46: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

33

4.3 Sifat-sifat Asam Basa

Beberapa sifat asam sebagai berikut.

a. Bereaksi dengan logam-logam tertentu yang menghasilkan gas-

gas hidrogen. Reaksi yang khas adalah antara asam klorida

dengan magnesium.

b. Bereaksi dengan lakmus biru dan mengubahnya menjadi merah.

c. Bereaksi dengan batu kapur (karbonat) dan soda kue (bikarbonat)

menghasilkan karbon dioksida.

Beberapa sifat basa sebagai berikut.

a. Terasa licin: misalnya sabun.

b. Bereaksi dengan minyak dan lemak.

c. Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubahnya menjadi biru.

d. Bereaksi dengan asam menghasilkan garam.45

4.4 Indikator Asam Basa

Sifat asam basa dapat diketahui dengan menggunakan

indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa organik

yang berubah warna dengan berubahnya pH.46

Indikator asam basa

biasanya dibuat dalam bentuk larutan (dalam air, etanol). Pada titrasi

asam basa sejumlah kecil larutan indikator ditambahkan dalam

larutan yang sedang dititrasi. Bentuk lain, kertas berpori direndam ke

dalam larutan indikator, kemudian dikeringkan. Jika kertas ini

dibasahi dengan larutan yang sedang diuji akan terjadi perubahan

warna. Senyawa yang paling sering dijumpai di laboratorium adalah

kertas lakmus. Lakmus adalah zat kimia yang mempunyai warna

biru dalam larutan basa dan merah dalam larutan asam.47

Ada dua

45 John T. Moore Ed. D, Kimia For Dummies, (Bandung: Pakar Raya, 2007), Cet. 1, hlm.

193-196. 46

Ralp J. Fessenden & Joan S. Fessenden, Kimia Organik jilid 2, terj. Aloysius Hadyana

Putjaatmaka, (Jakarta: Erlangga, 1999), Edisi ketiga, hlm. 450. 47

James E. Brady, Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid 1, terj. Sukmariah Maun, dkk

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), Edisi Ke5, hlm. 179.

Page 47: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

34

jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Gambar

lakmus merah dan biru dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut:

Gambar 2.1.

Lakmus Merah dan Lakmus Biru

Apabila lakmus dicelupkan ke dalam suatu larutan, maka

warna lakmus akan berubah sesuai dengan sifat larutan tersebut. Bila

senyawa tersebut bersifat asam, maka akan mengubah warna lakmus

biru menjadi merah. Dan sebaliknya apabila suatu larutan bersifat

basa, maka larutan tersebut akan mengubah warna lakmus merah

menjadi biru. Perubahan warna lakmus merah menjadi biru dalam

larutan asam maupun basa dapat dilihat pada gambar 2.2. berikut:

Gambar 2.2.

Untuk membedakan perubahan kertas lakmus dalam keadaan

asam dan basa. Dapat disimpulkan di dalam Tabel. 2.1, sebagai

berikut:

Tabel 2.1. Perubahan kertas lakmus dalam keadaan asam dan basa

Kertas Lakmus Asam Basa Netral

Merah

Biru

Merah

Merah

Biru

Biru

Merah

Biru

lakmus merah �

lakmus berubah�

ASAM BASA

lakmus berubah�

lakmus biru �

Page 48: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

35

Selain kertas lakmus juga dapat menggunakan larutan

indikator asam basa untuk membedakan larutan asam basa. Larutan

indikator asam basa adalah zat kimia yang mempunyai warna

berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. beberapa larutan

indikator asam basa dapat dilihat di Tabel 2.2, sebagai berikut:

Tabel 2.2. Beberapa larutan indikator asam basa.48

Indikator asam basa Trayek pH Warna yang dihasilkan dalam

Larutan asam Larutan basa

Biru timol

Kuning metil

Biru bromofenol

Merah metil

Biru bromtimol

Lakmus

Merah kresol

Fenolftalein

Timolftalein

Trinitrobensena

1,2 – 2, 8

2,0 – 3,0

3,0 – 4,6

4,2 – 6,3

6,0 – 7,6

6,0– 8,0

7,2 – 8,8

8,3 – 10,1

10,0 -12,0

12,0– 13,0

Merah

Merah

Kuning

Merah

Kuning

Merah

Kuning

Tak berwarna

Kuning

Tak berwarna

Kuning

Kuning

Biru

Kuning

Biru

Biru

Merah

Merah muda

Ungu

jingga

4.5 Derajat keasaman (pH)

Kekuatan asam basa dapat dinyatakan dalam bentuk angka

yang dikenal dengan istilah pH (power of hidrogen). Perbedaan

tingkat keasaman dapat terjadi karena perbedaan konsentrasi. Selain

itu, tingkat keasaman juga bergantung pada jenis asamnya. Tingkat

keasaman lazim dinyatakan dengan skala pH. Skala pH berkisar dari

0 hingga 14 dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Larutan asam mempunyai pH < 7.

b. Larutan basa mempunyai pH > 7.

c. Larutan netral mempunyai pH = 7.49

48

Crys Fajar Partana, dkk, Kimia Dasar 2, (Yogyakarta: UNY, 2003), hlm. 36.

Page 49: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

36

Mengingat bahwa harga Kw = 10-14

, maka H+ dan OH

- dalam

larutan air berkisar dari 1M sampai dengan 10-14

M. Oleh Sorensen

(1909), memperkenalkan eksponen ion hidrogen (pH), yang

didefinisikan sebagai berikut:50

pH = -log [H+]= log

1

�H�� atau [H

+]= 10

-pH

Untuk mempermudah pernyataan konsentrasi yang

menpunyai range besar dipergunakan minus logaritma, diantaranya:

Untuk – log x ditulis px

Untuk – log [H+] ditulis pH

Untuk – log [OH-] ditulis pOH

Untuk log Kw ditulis pKw

bila harga Kw untuk air pada 25oC, harga Kw = 10

-14.

Maka,

pKw = -log 10-14

pKw = 14

Sehingga, -log Kw = -log [H+] [OH

-]

atau

-log Kw = -log [H+] + {-log [OH

-]}

pKw = pH + pOH

Di dalam larutan netral [H+]=[OH

-]= 10

-7m, dan pH= pOH=7.

Selanjutnya dikatakan bahwa untuk larutan netral pH=7. Untuk

larutan asam [H+] lebih besar daripada [OH

-], maka pH larutan lebih

kecil dari 7. Dan larutan basa konsentrasi [H+] lebih kecil daripada

[OH-], sehingga pH larutan lebih besar dari 7.

49

David W. Oxtoby, dkk, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, (Jakarta: Erlangga, 2001), Ed.

Ke4. Jilid. 1, hlm. 297. 50

Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar, hlm. 269-270.

Page 50: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

37

C. RUMUSAN HIPOTESIS

Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti di bawah dan “thesa”

yang berarti kebenaran. Maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban

yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti

melalui data yang terkumpul.51

Sehubungan dengan pengertian hipotesis

tersebut, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah:

1. Penerapan susunan bahan ajar materi asam basa berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) dapat meningkatkan hasil belajar bagi

siswa kelas VII di MTs Sunan Barmawi.

2. Bahan ajar materi asam basa berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP)

efektif digunakan bagi siswa kelas VII di MTs Sunan Barmawi.

51

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), Cet. Ke13, hlm. 71.

Page 51: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Menurut Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan

tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.1 Penelitian kali ini

merupakan jenis penelitian pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya

Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk rancangan pembelajaran, dan menguji keefektifan

produk tersebut.2

Penelitian ini dititik beratkan pada pola pengembangan bahan ajar

melalui pendekatan Chemoentreprenuership. Penelitian ini akan dilakukan

menggunakan desain yang diadaptasi dari model pengembangan pengajaran

yang di desain Sugiyono yang termodifikasi. Adapun tahapan penelitiannya

adalah sebagai berikut.

Uraian Tahapan Penelitian

1. Tahap Pertama

Penelitian diawali dengan menganalisis secara teoritis kebutuhan siswa

sesuai dengan tingkat perkembangan berfikirnya. Tahap ini dilakukan

dengan observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Tahap Kedua

Tahap selanjutnya yaitu menganalisis kurikulum yang digunakan pada

pembelajaran kimia dan mendeskripsikan fasilitas pendukung

pembelajaran pendidikan kimia di MTs Sunan Barmawi kabupaten

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. Ke6, hlm. 6. 2 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008), Cet. Ke5. hlm, 297.

Page 52: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

39

Demak. Langkah ini dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :

dokumentasi, observasi, dan wawancara.

3. Tahap Ketiga

Selanjutnya analisis kemampuan atau tingkah kecerdasan yang dimiliki

siswa yang menjadi subjek penelitian ini. Tahap ini dilakukan dengan

instrumen tes serta wawancara.

4. Tahap Keempat

Pembuatan bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) pada

materi asam basa.

5. Tahap Kelima

Selanjutnya bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)

dievaluasi oleh pakar (pakar dibidang materi dan pakar ahli dibidang

chemoentrepreneurship).

6. Tahap Keenam

Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) yang telah direvisi

dan telah disetujui oleh pakar.

7. Tahap Ketujuh

Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) yang telah direvisi

dan divalidasi selanjutnya diuji cobakan kepada kelompok kelompok yang

terbatas, uji coba pertama dilakukan kepada 6 orang siswa kelas VIIB MTs

Sunan Barmawi. Uji coba pertama digunakan untuk menyempurnakan

bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) sebelum dilakukan

uji coba yang kedua. Pada tahap ini pula dapat dilakukan pengujian

efektivitas penggunaan bahan ajar di kelas kecil.

8. Tahap Kedelapan

Revisi bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship berdasarkan hasil

uji coba dan didapatkan bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship

dengan kategori baik atau bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship

cukup efektif untuk di terapkan.

Page 53: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

40

9. Tahap Kesembilan

Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) yang telah

divalidasi dan revisi dapat di implementasikan kepada 40 orang siswa

kelas VIIC MTs Sunan Barmawi, dan diamati perubahan yang terjadi baik

itu pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

10. Tahap Kesepuluh

Didapatkan hasil penelitian.

Desain penelitian tersebut terdiri dari sepuluh langkah yang dinyatakan

dalam bentuk bagan pada Gambar 3.1 dibawah ini.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.

1. Tempat penelitian

Penelitian ini berlokasi di MTs Sunan Barmawi kabupaten Demak.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 6 September s.d. 26

November 2010.

Page 54: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

41

Langkah 1

Langkah 3 Langkah 2

Langkah 4

Langkah 5

Langkah 6

Langkah 8

Langkah 9

Langkah 7

Langkah 10 Langkah 8

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian

Kebutuhan siswa

(secara teoritis)

Identifikasi kemampuan subyek

penelitian Analisis kurikulum sains dan

ketersediaan fasilitas

Pembuatan bahan ajar

berorientasi CEP

Evaluasi bahan ajar

oleh pakar.

Bahan ajar yang telah

diperbaiki

Uji Coba

(kelas kecil)

Bahan ajar yang telah teruji

(kategori baik)

Penerapan

(kelas besar)

Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Psikomotor

Hasil

Revisi bahan ajar hasil

Uji Coba (kelas kecil).

Page 55: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

42

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi

Menurut Ibnu Hadjar, populasi adalah kelompok besar individu

yang mempunyai karakteristik umum yang sama.3 Sedangkan menurut

Arikunto Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII semester 1 MTs Sunan

Barmawi yang terdiri dari 122 peserta didik yang terbagi dalam 3 kelas,

tiap-tiap kelas terdiri dari 38 sampai 42 peserta didik.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti.4 Penelitian

pengembangan pembelajaran ini menggunakan sampel kelas VIIB MTs

dengan 6 siswa dipilih sebagai kelas uji coba pertama (kelas kecil), dan

kelas VIIC sebanyak 40 siswa sebagai kelas besar atau kelas uji coba

kedua.

D. VARIABEL DAN INDIKATOR PENELITIAN

a. Variabel Penelitian

Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi fokus

penelitian kuantitatif, pusat studi hampir sepenuhnya pada variabel. Studi

tentang variabel tersebut dilakukan secara individual (terisolasi dari variabel

lain) atau secara stimulan (dikaitkan dengan variabel lain) untuk

mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Variabel adalah gejala yang

dipersoalkan. Gejala bersifat membedakan satu unsur populasi dengan unsur

yang lain.5 Sebagaimana judul yang tertera pada bagian awal skripsi dalam

penelitian pengembangan ini terdapat 2 variabel. Variabel dalam penelitian

ini adalah :

3 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 133. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet. Ke13, hlm. 130-131. 5 Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial Dan Pendidikan Pengembangan Dan

Pemanfaatan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 45.

Page 56: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

43

1. Variabel input

Variabel input dalam penelitian ini adalah bahan ajar berorientasi

chemoentrepreneurship (CEP). Bahan ajar tersebut dikembangkan dan

diterapkan di dalam kelas kecil terlebih dahulu yang kemudian akan di

dalam kelas besar.

2. Variabel output

Variabel output dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

pada materi pokok asam basa, dengan bahan ajar berorientasi

chemoentrepreneurship (CEP) yang diterapkan pada materi pokok asam

basa. Setelah bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) di

terapkan pada materi asam basa, kemudian dapat dihitung efektivitas

penerapan bahan ajar tersebut.

b. Indikator Penelitian

Indikator keberhasilan pengembangan dapat dilihat dari 3 aspek

yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotor. Efektivitas model pembelajaran

pada penelitian ini ditentukan oleh beberapa indikator berikut. Penelitian

dilakukan pada kelas kecil dan kelas besar, berikut kriteria keberhasilan

tiap kelasnya.

1) Banyaknya siswa yang mengalami ketuntasan belajar ranah kognitif

dengan nilai minimal 70, untuk mengetahui apakah keberhasilan belajar

tersebut tercapai atau tidak, maka menurut Djamarah dinyatakan

ketentuan keberhasilan belajar mengajar dibagi atas beberapa taraf,

yaitu:

a) Istimewa/ maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang

diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa

100%.

b) Baik sekali/ optimal : Apabila sebagian besar 76% - 99%

bahan pelajaran yang diajarkan dapat

dikuasai oleh siswa.

Page 57: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

44

c) Baik/ minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan

hanya 60% - 75% saja dikuasai oleh

siswa.

d) Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan

kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.6

Maka dapat dikatakan efektif terhadap hasil belajar siswa

pada aspek kognitif, jika siswa mengalami ketuntasan belajar

minimal 70 secara individu, sehingga dapat dikategorikan efektif di

kelas kecil maupun di kelas besar sebagai berikut:

Kelas Kecil

6 siswa : Sangat efektif

5 siswa : Efektif

4 siswa : Cukup efektif

Kurang dari 3 siswa : Kurang efektif

Kelas Besar

40 siswa : Sangat efektif

30 - 39 siswa : Efektif

24 - 29 siswa : Cukup efektif

Kurang dari 24 siswa : Kurang efektif

2) Banyaknya siswa yang termasuk dalam kategori tinggi dan sangat

tinggi dilihat dari ranah afektif (nilai 70) diakhir pembelajaran.

Penilaian afektif siswa menggunakan analisis rata-rata dan analisis

nilai. Analisis nilai dapat dilihat dengan rumus distribusi nilai, yaitu:7

NP = �

�� X 100%

6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), Cet. Ketiga. hlm, 107. 7 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke11, hlm. 102.

Page 58: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

45

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan.

R = skor mentah yang diperoleh siswa.

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100 = bilangan tetap.

Untuk penentuan efektifitas ditetapkan nilai 75% katagori

baik, berdasarkan hasil tersebut ditetapkan kriteria efektifitas pada

aspek afektif sebagai berikut:

a. Istimewa/ maksimal : Apabila dapat dikuasai oleh siswa 100%.

b. Baik sekali/ optimal :Apabila sebagian besar 76% - 99%

dapat dikuasai oleh siswa.

c. Baik/ minimal :Apabila hanya 60% - 75% dikuasai siswa.

d. Kurang :Apabila kurang dari 60% dikuasai siswa.8

Maka dapat dikatakan efektif terhadap hasil belajar aspek

afektif siswa di kelas kecil maupun di kelas besar berdasarkan

kategori dibawah ini:

Kelas Kecil

6 siswa : Sangat efektif

5 siswa : Efektif

4 siswa : Cukup efektif

Kurang dari 3 siswa : Kurang efektif

Kelas Besar

40 siswa : Sangat efektif

30 - 39 siswa : Efektif

24 - 29 siswa : Cukup efektif

Kurang dari 24 siswa : Kurang efektif

3) Banyaknya siswa yang termasuk dalam kategori tinggi dan sangat

tinggi dilihat dari ranah psikomotorik (nilai 70) diakhir pembelajaran.

Adapun Penilaian psikomotik siswa dianalisis secara deskriptif

kualitatif dengan menggunakan persentase:

8 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 107.

Page 59: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

46

NP=�

�� X 100%

Untuk penentuan efektifitas ditetapkan nilai 75% katagori baik,

berdasarkan hasil tersebut ditetapkan kriteria efektifitas sebagai berikut:

a. Istimewa/ maksimal:Apabila dapat dikuasai siswa 100%.

b. Baik sekali/ optimal:Apabila sebagian besar 76% - 99%

dapat dikuasai oleh siswa.

c. Baik/ minimal :Apabila hanya 60% - 75% dikuasai siswa.

d. Kurang :Apabila kurang dari 60% dikuasai siswa.

Maka dapat dikatakan efektif terhadap hasil belajar siswa pada

aspek psikomotorik di kelas kecil maupun di kelas besar berdasarkan

kategori dibawah ini:

Kelas Kecil

6 siswa : Sangat efektif

5 siswa : Efektif

4 siswa : Cukup efektif

Kurang dari 3 siswa : Kurang efektif

Kelas Besar

40 siswa : Sangat efektif

30 - 39 siswa : Efektif

24 - 29 siswa : Cukup efektif

Kurang dari 24 siswa : Kurang efektif

4) Skor total efektivitas pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar

materi asam basa berorientasi Chemoentrepreneurship dari ketiga aspek

diatas adalah

10 – 12 : Sangat efektif

7 – 9 : Efektif

4 – 6 : Cukup efektif

1 – 3 : Tidak efektif

Page 60: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

47

E. PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai bagaimana cara

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Adapun metode yang

digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan datanya, sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data

a. Metode Observasi

Metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan blanko pengamatan sebagai instrumen. Format

yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi. Dalam penelitian kali ini observasinya

dilakukan pada aspek psikomotorik dengan mengamati jalannya

kegiatan praktikum yang ada pada kelas kecil dan kelas besar.

b. Metode Dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkripsi, buku-buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen,

rapat, agenda dan sebagainya.9 Metode ini digunakan untuk

mendapatkan daftar siswa dan nilai mata pelajaran IPA pada kelas VII.

c. Metode Tes

Tes merupakan instrumen atau alat untuk mengukur perilaku

atau kinerja (performance) seseorang. Alat ukur tersebut berupa

serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada masing-masing subjek

yang menuntut pemenuhan tugas-tugas kognitif (cognitive tasks).10

Dalam penelitian ini metode tes dilakukan dengan:

1) Memberikan tes awal (pretest) yang sama pada kelas kecil dan

kelas besar untuk mengukur keadaan awal siswa.

2) Setelah materi selesai disampaikan, maka siswa pada kedua

kelompok kelas diberi tes akhir (posttest) yang sama untuk

mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 229-231.

10 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, hlm.

173.

Page 61: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

48

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Sebelum pembelajaran berlangsung dilakukan uji coba soal terlebih

dahulu Pada siswa yang sudah pernah mendapatkan pembelajaran

materi asam basa sebelumnya.

b. Uji coba soal-soal tes siswa dilakukan pada awal dan akhir pertemuan

untuk mengetahui respon aspek kognitif siswa terhadap pembelajaran.

c. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian

1) Instrumen berupa soal-soal untuk mengungkap hasil belajar siswa

(aspek kognitif) setelah mengikuti proses pembelajaran.

2) Instrumen untuk mengungkap ranah afektif siswa berupa angket

dan psikomotorik siswa berupa lembar observasi.

3) Instrumen untuk mengungkap efektivitas bahan ajar berorientasi

chemoentrepreneurship.

F. ANALISIS DATA PENELITIAN

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan, yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Karena

datanya kualitatif dan kuantitatif, maka metode analisis data menggunakan

metode deskriptif dan statistik.11

Cara mendeskripsikan data kuantitatif dan

kualitatif dapat digunakan dengan menggunakan tehnik statistik deskriptif.

Tujuan dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan tehnik stastistika

adalah untuk meringkas data menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti.

1. Analisis Butir Soal

a) Analisis Validitas

Validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah.

Untuk menghitung validitas menggunakan rumus korelasi,

rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan

11

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, hlm. 333.

Page 62: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

49

sebutan rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai

berikut:12

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑∑ ∑−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah siswa

∑ X = Jumlah skor item nomor 1

∑Y = Jumlah skor total

∑ XY = Jumlah hasil kali perkalian antara X dan Y

Setelah dihitung, kemudian hasil rxy yang didapat dibandingkan

dengan harga tabel r product moment. Harga rtabel dapat dihitung

dengan taraf signifikansi 5% dan N sesuai dengan jumlah siswa. Jika

rxy > rtabel maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid.

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan, diperoleh

rtabel 0,304. Hasil uji coba dari 50 soal yang valid dapat dilihat pada

Tabel 3.1. berikut:

Tabel 3.1 Hasil Perhitungan validitas Butir Soal

N0 Kriteria Nomor Soal Jumlah

1 Valid

1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 19, 20,

21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34,

35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,

47, 49, 50.

39

2 Tidak

valid 6, 7, 8, 12, 14, 16, 17, 22, 25, 32, 36. 11

Adapun perhitungan validitas soal selengkapnya terdapat pada

Lampiran 8.

b) Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam

mengukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 168-170.

Page 63: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

50

tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas

digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam

penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:13

= ∑2

2

111 S

pqS

k

kr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

p = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q =

1-p)

∑ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

k = Jumlah butir soal

S2 = Varian total

Rumus varian:

( )

N

N

xx

S∑ ∑−

=

2

2

2

Setelah dihitung, kemudian hasil r11 yang didapat dibandingkan

dengan harga r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf

signifikansi 5% dan kesesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 ≥ rtabel,

maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh bahwa r11 = 0,954. Sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa instrument tersebut reliabel. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

13

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), hlm. 49.

Page 64: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

51

c) Tingkat Kesukaran Soal

Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesukaran soal

adalah:

JS

BP =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:

IK = 0.00 : Butir soal terlalu sukar

0,00 < IK ≤ 0,30 : Butir soal sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 : Butir soal sedang

0,70 < IK ≤ 1 : Butir soal mudah

IK = 1 : Butir soal terlalu mudah

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks butir soal

diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.2. berikut:

Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah

1 Sukar 10, 27.

2

2 Sedang

3, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33,

34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46,

47, 48, 49, 50.

42

3 Mudah 1, 2, 3, 9, 20, 42. 6

Perhitungan tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 10.

d) Daya Pembeda Soal

Dalam penelitian ini untuk mencari daya pembeda digunakan

metode split half yaitu membagi kelompok yang dites menjadi dua

bagian, kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang

Page 65: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

52

pandai atau kelompok bawah. Angka yang menunjukkan daya

pembeda disebut indeks diskriminasi14

, menggunakan rumus:

B

B

A

A

J

B

J

BD −=

Keterangan:

D = Daya beda soal

BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

JA = Jumlah kelompok atas

JB = Jumlah kelompok bawah

Klasifikasi indeks daya beda soal adalah sebagai berIkut:

D = 0.00 - 0,20 : Daya beda jelek

D = 0,02 - 0,40 : Daya beda cukup

D = 0,40 - 0,70 : Daya beda baik

D = 0,70 - 1,00 : Daya beda baik sekali

D = negatif, semuanya tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh

hasil sebagai berikut pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah

1 Sangat jelek 7, 8, 12, 16, 22. 5

2 Jelek 6, 9, 14, 20, 23, 32, 36, 48. 8

3 Cukup

2, 4, 5, 10, 11, 17, 19, 21, 25, 26, 27, 28, 30,

31, 33, 34, 38, 39, 40, 41, 45, 46, 49. 23

4 Baik 1, 3, 15, 18, 24, 29, 35, 37, 42, 43, 44, 47, 50. 13

5 Baik Sekali 13. 1

Perhitungan daya pembeda soal selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 11.

14 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Cet. Ke10, hlm. 208-213.

Page 66: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

53

2. Uji Validasi Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal ataukah tidak. Uji ini digunakan apabila

peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan proporsi subjek,

objek, kejadian, dan lain- lain. Pengujiannya menggunakan rumus Chi

kuadrat. Rumus yang dipakai adalah:

( )∑=

−=

k

i i

ii

E

EO

1

2

Keterangan:

2χ = Normalitas sampel

Oi = Frekuensi hasil pengamatan

Ei = Frekuensi harapan

k = Banyaknya kelas interval

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa

sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama, yang selanjutnya

untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam pengujian

hipotesis. Uji homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varians.

Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah sebagai

berikut:

Ho : 2

2

2

1 σσ =

Ha : 2

2

2

1 σσ ≠

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Keterangan:

2

1σ : Varians nilai data awal kelas sampel

2

2σ : Varians nilai data awal kelas pembanding

Page 67: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

54

Homogenitas data awal dapat dianalisis dengan menggunakan

statistik F, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

iliansterkec

rianterbesaFhitung

var

var=

c. Uji Hipotesis

Hipotesis akan diuji menggunakan tehnik t-tes, apabila dari

hasil pengujian diperoleh p value atau signifikan kurang dari 0,05

dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan hasil belajar

siswa yang dilihat dari hasil instrumens yang diisi siswa.

Setelah itu hipotesis yang telah dibuat diuji signifikannya

dengan analisis t-test. Teknik t-test disebut juga t-score. Pada dasarnya

t-score tidak lain adalah z-score. Hanya saja di sini tidak lagi

menghadapi distribusi angka kasar, melainkan distribusi perbedaan

mean.15

Dengan rumus t-test sebagai berikut

−+

−=−

11 2

2

2

1

2

1

21

N

SD

N

SD

XXtestt

Keterangan:

t = t-skor

1X = Mean pada distribusi sampel kelas eksperimen

2X = Mean pada distribusi sampel kelas pembanding

2

1SD = Nilai varian pada distribusi sampel kelas eksperimen

2

2SD = Nilai varian pada distribusi sampel kelas pembanding

N1 = Jumlah individu pada sampel kelas eksperimen

N2 = Jumlah individu pada sampel kelas pembanding

15

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT. Tarsito, 2001), Cet. 6, hlm. 241- 273.

Page 68: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

55

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN

1. Kondisi Sebelum Penelitian

MTs Sunan Barmawi Demak merupakan salah satu Madrasah

Tsanawiyah yang terdapat di kota Demak. Dari hasil observasi awal,

kondisi peserta didik MTs Sunan Barmawi dalam proses pembelajaran

cenderung pasif. Peserta didik tidak dituntut untuk belajar secara aktif dan

mandiri. Peserta didik terbiasa mendengarkan penjelasan dari pendidik,

menulis hasil pembelajaran dan bertanya. Namun, peserta didik yang dapat

bertanya kepada gurunya pun hanya beberapa siswa saja. Dan terkadang

hanya peserta didik yang sama yang dapat mengajukan pertanyaan. Dari

kondisi pembelajaran yang demikian, tentu saja dapat berdampak pada

hasil belajar yang diperoleh. Terlihat hanya beberapa peserta didik yang

dapat memenuhi standar nilai yang ditentukan.

Mencermati dari permasalahan diatas, peserta didik membutuhkan

suatu pembelajaran yang aktif, pembelajaran yang dapat menyatukan

ketiga aspek dalam pembelajaran yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan

aspek psikomotorik terutama pada materi asam dan basa. Dimana pada

materi ini tidak terdapat perhitungan-perhitungan yang memerlukan

penalaran logis dan konsep abstrak. Siswa tentu akan merasa bosan jika

pembelajaran bersifat monoton, sehingga siswa tidak termotivasi untuk

aktif mencari informasi sendiri, karena kegiatan siswa saat pembelajaran

hanya duduk, dengar dan mencatat apa saja yang dikatakan oleh gurunya.

Oleh karena itu, penelitian ini mencoba memberi alternatif pembelajaran

yang menggunakan media bahan ajar. Media yang digunakan disesuaikan

dengan materi asam dan basa. Sehingga dalam pembelajaran ini,

diharapkan akan membangkitkan motivasi peserta didik karena media

Page 69: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

56

bahan ajar akan memberikan gambaran tentang materi asam dan basa,

yang kemudian pembelajaran tersebut disertai dengan praktikum.

Praktikum inilah akan memperjelas lagi konsep yang telah diterima oleh

setiap peserta didik. Peserta didik dapat mengalami secara langsung,

mengikuti proses, mengamati prosesnya dan dapat menganalisis hasil yang

telah diperoleh.

2. Tahap Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan ajar kimia

sebagai media pembelajaran pada materi asam dan basa dapat

meningkatkan hasil belajar kimia kelas VII MTs Sunan Barmawi.

Pelaksanaan pembelajaran di MTs Sunan Barmawi, meliputi tahap berikut:

a. Tahap Persiapan

Bentuk penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dimana

dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas kecil dan kelas

besar. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua kali ujicoba yang telah

dilaksanakan dengan tahapan perencanaan desain, validasi desain,

perbaikan desain, serta ujicoba. Sebelum penelitian berlangsung

peneliti menyusun instrument tes yang akan digunakan seperti

menyusun 50 butir soal yang digunakan untuk mengetahui aspek

kognitif peserta didik yang diteliti, silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran, menyusun angket, lembar observasi, tanggapan peserta

didik terhadap bahan ajar yang telah diajukan kepada tim ahli.

Pengujian pertama dilakukan pada kelas kecil yang terdiri dari 6 siswa

yang dilaksanakan pada tanggal 6 September 2010, kemudian setelah

berhasil akan diimplementasikan di kelas besar setelah mendapat

persetujuan dari tim ahli.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di dua kelas yaitu kelas

VIIB untuk kelas kecil dan VIIC untuk kelas besar. Tahapan

pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat adalah Tabel 4.1 berikut :

Page 70: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

57

Tabel 4.1 Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan Materi Kelas Kecil Kelas Besar

Pertama

Kedua

Ketiga

Asam dan basa Pretest

Pelaksanaan

pembelajaran

menggunakan media

bahan ajar dalam

jumlah 6 siswa.

Pembelajaran

menggunakan metode

demonstrasi.

Pretest

Pelaksanaan

pembelajaran

menggunakan

media bahan ajar

yang sudah diuji

coba dikelas kecil.

Pembelajaran

menggunakan

metode

demonstrasi,

kemudian diskusi

secara kelompok.

Keempat Praktikum

menumbuhkan

minat

entrepreneurship

Pembelajaran

mengunakan

praktikum.

Pembelajaran

mengunakan

praktikum dengan

modul yang telah

dikembangkan dari

kelas kecil.

Kelima Evaluasi Evaluasi Evaluasi

Dari tabel tahapan pelaksanaan pembelajaran pada kelas besar

dan kelas kecil diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Proses Pembelajaran Pada Kelas Kecil

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kecil dimulai pada

tanggal 9 Oktober pada pertemuan pertama dan kedua. Langkah-

langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a) Pretest.

b) Setiap peserta didik mendapatkan satu modul bahan ajar.

Page 71: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

58

c) Peserta didik menyimak dengan seksama materi yang

dijelaskan oleh guru melalui modul bahan ajar tersebut.

d) Peserta didik membuat catatan materi penting dari hasil

penyimakan tersebut.

e) Masing-masing anggota saling bertukar informasi dari hasil

catatannya masing-masing.

f) Masing-masing anggota menambah pengetahuannya dengan

saling bertanya kepada anggota yang lain.

g) Masing-masing peserta didik memaparkan hasil diskusinya

masing-masing kepada semua kelas.

Pada pertemuan ketiga di kelas kecil, kegiatan

pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a) Masing-masing peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing.

b) Peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan

untuk praktikum asam dan basa.

c) Peserta didik menyiapkan petunjuk praktikum, yang akan

menjadi panduan pada saat praktikum berlangsung.

d) Masing-masing kelompok memulai praktikum dengan menguji

satu persatu bahan yang akan diuji (air sabun, cuka, air garam,

soda kue, sampo, vitamin C) dengan menggunakan kertas

lakmus biru dan lakmus merah.

e) Masing-masing saling bekerja sama dengan baik.

f) Masing-masing anggota mencatat hasil dari praktikum.

g) Masing-masing kelompok membersihkan bahan dan alat yang

telah digunakan.

h) Masing-masing kelompok membuat laporan dari hasil

praktikum.

Page 72: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

59

Pada pertemuan keempat di kelas kecil, kegiatan

pembelajaran menggunakan metode praktikum dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a) Masing-masing peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing.

b) Peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan

untuk praktikum asam dan basa untuk menumbuhkan minat

entrepreneurship (Kelompok 1 membuat selai jeruk, sedangkan

kelompok 2 membuat sabun colek).

c) Peserta didik menyiapkan petunjuk praktikum, yang akan

menjadi panduan pada saat praktikum berlangsung.

d) Masing-masing anggota mencatat hasil dari praktikum.

e) Masing-masing kelompok membersihkan bahan dan alat yang

telah digunakan.

f) Masing-masing kelompok membuat laporan dari hasil

praktikum dan saling bertukar pendapat.

Pada pertemuan kelima, pembelajaran diisi dengan evaluasi

yang dapat mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah

dilakukan.

2) Proses Pembelajaran Pada Kelas Besar

Pertemuan pertama pada kelas besar dilaksanakan pada 18

Oktober 2010. Kegiatan pembelajaran pada kelas besar

menggunakan langkah-langkah pembelajaran sama seperti pada

kelas kecil dengan jumlah siswa 40 dengan menggunakan bahan

ajar yang dikembangkan dari kelas kecil dan selajutnya telah

direvisi dan divalidasi oleh tim ahli.

c. Tahap Evaluasi

Tujuan diadakannya evaluasi adalah untuk mengetahui sejuah

mana tingkat penguasaan peserta didik dalam menguasai materi setelah

proses pembelajaran berlangsung.

Page 73: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

60

1) Data Nilai Pretest Kelas Kecil

Dari hasil penelitian pada kelas kecil sebelum

dimanfaatkannya media bahan ajar sebagai media pembelajaran

nilai maksimal yang diperoleh = 46, sedangkan nilai terendah

diperoleh = 16. Rentang nilai (R) = 30, sedangkan banyaknya kelas

(k) diambil 4 kelas dan panjang kelas (P) adalah 7 kelas. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2. Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Kecil

Kelas fi

16 – 23 2

24 – 31 2

32 – 39 0

40 – 47 2

Jumlah 6

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar

perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat di Lampiran

15.

2) Data Nilai Pretest Kelas Besar

Sebelum aktifitas pembelajaran dilakukan, tes dilakukan

untuk mengetahui perbandingan dengan kelas kecil. Hasil

penelitian pada kelas besar tersebut memiliki nilai maksimal yang

diperoleh = 63, sedangkan nilai terendah diperoleh = 17. Rentang

nilai (R) = 46, sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 6 kelas dan

panjang kelas (P) adalah 7,6 atau 8 kelas. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.

Page 74: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

61

Tabel 4.3. Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Besar

Kelas fi

17 – 25 8

26 – 34 9

35 – 43 15

44 – 52 5

53 – 61 2

62 – 70 1

Jumlah 40

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas dari tabel

diatas, maka daftar perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat

dilihat di Lampiran 15.

3) Data Nilai Posttest Kelas Kecil

Data ini diperoleh pada kelas kecil setelah proses

pembelajaran berlangsung, dimana dalam proses pembelajaran

memanfaatkan media bahan ajar sebagai media pembelajaran. Dari

data inilah akan membuktikan efektif atau tidaknya media bahan

ajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar. media bahan

ajar akan dianggap efektif apabila hasil pembelajaran antara kelas

kecil dengan kelas besar lebih jauh perbandingannya.

Hasil penelitian pada kelas kecil nilai maksimal yang

diperoleh = 74, sedangkan nilai terendah diperoleh = 50. Rentang

nilai (R) = 24, sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 4 kelas dan

panjang kelas (P) adalah 6,5 atau 6 kelas. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4. Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Kecil

Kelas fi

50 – 56 1

57 – 63 1

64 – 70 2

71 – 77 2

Jumlah 6

Page 75: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

62

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas dari tabel

diatas, maka daftar perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat

dilihat di Lampiran 22.

4) Data Nilai Posttest Kelas Besar

Hasil pembelajaran di kelas besar diperoleh data yang

inilah yang akan menjadi perbandingan dengan kelas kecil. Dari

hasil penelitian setelah proses pembelajaran dilakukan pada kelas

besar ini diperoleh bahwa nilai maksimal yang diperoleh = 93,

sedangkan nilai terendah diperoleh = 56. Rentang nilai (R) = 37,

sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 6 kelas dan panjang kelas

(P) adalah 6 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

4.5 berikut :

Tabel 4.5. Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Besar

Kelas fi

53 – 59 3

60 – 66 8

67 – 73 10

74 – 80 13

81 – 87 3

88 – 94 2

Jumlah 40

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas dari tabel

frekuensi diatas, maka daftar perhitungan distribusi frekuensi

tersebut dapat dilihat di Lampiran 22. Perhitungan dari hasil t-test

yang diperoleh kelas kecil dan kelas besar, menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan. Dimana, nilai tertinggi dari test pada

kelas kecil mencapai 74, sedangkan pada kelas besar mencapai 93.

5) Data Observasi Aspek Psikomotorik Peserta didik Kelas Kecil Dan

Kelas Besar

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas peserta didik yang merupakan salah satu hasil

belajar pada aspek psikomotorik. Data observasi diperoleh dari

aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan metode

Page 76: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

63

eksperimen. Metode eksperimen dalam pembelajaran diaplikasikan

dengan kegiatan praktikum asam dan basa. Baik kelas kecil

maupun kelas besar menggunakan pembelajaran dengan metode

eksperimen dengan langkah-langkah yang digunakan sama. Rata-

rata nilai di kelas kecil pada praktikum pertama sebesar 73,33 dan

praktikum keduanya sebesar 75,33. Sedangkan nilai rata-rata di

kelas besar pada praktikum pertama sebesar 74,85 dan praktikum

keduanya sebesar 76,20.

6) Data Angket Aspek Afektif Peserta didik

Data Angket Aspek Afektif dapat pula diperoleh dari

angket belajar peserta didik untuk aspek afektif. Rata-rata nilai

afektif siswa di kelas kecil sebesar 67 sedangkan di kelas besar

sebesar 71. Pada aspek ini pun menjadi salah satu ukuran berhasil

tidaknya suatu pembelajaran, sebab dalam proses pembelajaran

tidak hanya pada sisi kognitif saja. Namun, hasil belajar mencakup

tiga aspek yang berperan didalamnya yang diantaranya yaitu aspek

psikomotorik dan aspek afektif.

7) Data Tanggapan Terhadap bahan ajar

Penelitian ini mengkaji bahan ajar yang dimanfaatkan

untuk media pembelajaran. Dan untuk mengetahui efektif atau

tidaknya bahan ajar dalam pembelajaran. Dari hasil dikelas kecil

inilah, yang akan mengungkap keefektifan dari media tersebut.

B. ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Analisis data berperan penting dalam suatu penelitian. Dalam

penelitian ini, analisis data dapat meliputi :

1. Analisis Data Tahap Awal (Data Pretest)

Analisis awal dilakukan setelah proses belajar mengajar

berlangsung. Data yang telah diperoleh pada kelas kecil dan kelas besar

kemudian dianalisis untuk mengetahui normalitas, homogenitas, dan

kesamaan di antara dua rata-rata kelas.

Page 77: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

64

a. Uji Normalitas (Data Pretest)

Uji normalitas data pretest dilakukan untuk mengetahui

normalnya sebaran peserta didik sebelum mendapat perlakuan. Rumus

yang digunakan adalah chi kuadrat. Dengan kriteria pengujian adalah

tolak Ho χ2

hitung ≥ χ2

tabel untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = 6 - 1 dan

terima Ho χ2

hitung < χ2

tabel. Hasil uji normalitas data pretest kelas besar

dan kelas kecil dapat dilihat Tabel 4.6

Tabel 4.6. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Pretest Kelas Kecil Dan Kelas Besar

No Kelas Kemampuan χ2 hitung χ

2 tabel Ket

1. Kecil Pretest 7,6015 7,81 Normal

2. Besar Pretest 10,430 11,1 Normal

Terdistribusi normal, tidak adanya perbedaan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 16 dan Lampiran 17.

b. Uji Homogenitas (Data Pretest)

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui suatu kelas

bersifat homogen. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan Uji

Varians. Suatu populasi dikatakan homogen jika F hitung < F tabel. Data

perhitungan varians, dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut.

Tabel 4.7. Sumber Data Perhitungan Varians (Data Pretest)

Sumber Variasi Kelas kecil Kelas besar

Jumlah 176 1423

n 6 40

X 29,333 35,575

Varians (s2) 151,467 123,994

Standart deviasi (s) 12,307 11,135

Dari data diatas, maka dapat dihitung dengan rumus uji varian,

berikut :

= 151,467 /123,994

= 1,222

iliansterkec

ariansterbesFhitung

var

var=

Page 78: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

65

Untuk a = 5% dengan dengan dkpembilang = nb- 1 = 40 - 1 = 39 dan

dkpenyebut = nk – 1 = 6 - 1 = 5 ddiperoleh F tabeL = 4,46. Karena F hitung < F

tabel maka dapat disimpulkan data yang diuji umtuk pretest antara kelas

kecil dan kelas besar adalah homogen atau mempunyai varians yang

sama. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci pada

Lampiran 18.

c. Pengujian Hipotesis (Data Pretest)

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk menuji hipotesis

sehingga dapat diketahui adanya perbedaan diantara dua rata-rata kelas

yaitu dikelas kecil dan kelas besar. Rata-rata kedua kelas dikatakan

tidak berbeda apabila -ttabel < thitung < ttabel. Ringkasan analisis uji t-test

dapat dilihat pada Tabel 4.8. sebagai berikut.

Tabel 4.8. Ringkasan Analisis Uji t-test (Data Pretest) Sumber Variasi Kelas kecil Kelas besar

Jumlah 176 1423

n 6 40

X 29,333 35,575

Varians (s2) 151,467 123,994

Standart deviasi (s) 12,307 11,135

Dari perhitungan diperoleh =1,265 dan ttabel = 2,000,

dengan taraf signifikansi α= 5%, dk = n1 + n2 – 2 = 40 + 6 - 2 = 44

dengan peluang = 1 - α = 1 - 0,05 = 0,95. Maka, dapat disimpulkan

bahwa berada pada daerah penerimaan Ho artinya tidak adanya

perbedaan diantara dua rata-rata, artinya kedua data sama. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.

2. Analisis Data Tahap Akhir (Data Posttest)

a. Uji Normalitas (Data Posttest)

Uji normalitas data posttest dilakukan untuk mengetahui

normalnya sebaran peserta didik setelah mendapat perlakuan. Rumus

yang digunakan adalah chi kuadrat. Dengan kriteria pengujian adalah

tolak Ho χ2

hitung ≥ χ2

tabel untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = 6 - 1 dan

hitungt

hitungt

Page 79: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

66

terima Ho χ2

hitung < χ2

tabel. Hasil uji normalitas data posttest kelas

besar dan kelas kecil dapat dilihat Tabel 4.9. sebagai berikut.

Tabel 4.9. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Posttest Kelas Kecil Dan Kelas

Besar

No Kelas Kemampuan χ2 hitung χ

2 tabel Ket

1. Kecil Posttest 5,4122 7,81 Normal

2. Besar Posttest 4,4783 11,1 Normal

Dari data pada tabel di atas, maka kedua data terdistribusi

normal. Untuk lebih perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 23

dan Lampiran 24.

b. Uji Homogenitas (Data Posttest)

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui suatu kelas

bersifat homogen. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan Uji

Varians. Suatu populasi dikatakan homogen jika F hitung < F tabel. Data

perhitungan varians, dapat dilihat pada Tabel 4.10. sebagai berikut.

Tabel 4.10 Sumber Data Perhitungan Varians (Data Posttest)

Sumber variasi Kelas Kecil Kelas Besar

Jumlah 595 2988

n 6 40

65,833 74,700

Varians (s2) 77,767 85,549

Standart deviasi (s) 8,819 9,249

Dari data diatas, maka dapat dihitung dengan rumus uji varian,

berikut :

= 85,549/77,767

= 1,100

Untuk a = 5% dengan dengan dkpembilang = nb- 1 = 40 - 1 = 39 dan

dkpenyebut = nk – 1 = 6 - 1 = 5 ddiperoleh F tabeL = 4,46. Karena F hitung < F

tabel maka dapat disimpulkan data yang diuji umtuk posttest antara

kelas kecil dan kelas besar adalah homogen atau mempunyai varians

iliansterkec

ariansterbesFhitung

var

var=

Page 80: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

67

yang sama. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci

pada Lampiran 25.

c. Pengujian Hipotesis (Data Posttest)

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis

sehingga dapat diketahui adanya perbedaan diantara dua rata-rata kelas

yaitu dikelas kecil dan kelas besar. Rata-rata kedua kelas dikatakan

tidak berbeda apabila -ttabel < thitung < ttabel. Ringkasan analisis uji t-test

dapat dilihat pada Tabel 4.11. sebagai berikut.

Tabel 4.11 Ringkasan Analisis Uji t-test (Data Posttest)

Sumber variasi Kelas Kecil Kelas Besar

Jumlah 595 2988

n 6 40

65,833 74,700

Varians (s2) 77,767 85,549

Standart deviasi (s) 8,819 9,249

Dari perhitungan diperoleh thitung=2,207 dan ttabel = 1,68 dengan

taraf signifikansi α= 5%, dk = n1 + n2 – 2 = 40 + 6 - 2 = 44 dengan

peluang = 1 - α = 1 - 0,05 = 0,95. Maka, dapat disimpulkan bahwa

berada pada daerah penerimaan Ha atau didaerah penolakan Ho artinya

adanya perbedaan diantara dua rata-rata, artinya kedua data tidak sama.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26.

d. Analisis Data Observasi Aspek Psikomotorik

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas peserta didik dalam materi asam dan basa. Data

ini diambil ketika peserta didik melakukan pembelajaran dengan

praktikum, baik dikelas kecil maupun dikelas besar. Praktikum inilah

yang akan memperlihatkan aktifitas peserta didik dalam

mengaplikasikan materi yang telah didapatkan baik di kelas kecil

maupun di kelas besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

4.12 sebagai berikut.

Page 81: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

68

Tabel 4.12. Rekapitulasi observasi psikomotorik peserta didik

Kelas Praktikum 1 Praktikum 2

Kecil 73,33 75,33

Besar 74,85 76,20

Untuk lebih jelasnya rekapitulasi jumlah skor observasi ranah

psikomotorik kelas kecil dan kelas besar dapat dilihat pada Lampiran

29 dan Lampiran 30.

e. Analisis Data Angket Aspek Afektif

Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk

mengetahui aktivitas siswa yang merupakan hasil belajar siswa ranah

afektif. Untuk data hasil penelitian aspek afektif di kelas kecil nilai

yang dicapai 404. Dengan jumlah peserta didik 6 dan jumlah seluruh

soal ada 20 soal, sehingga terdapat 120 jumlah seluruhnya sedangkan

tiap soal terdapat 5 kategori. Oleh karena itu, dengan menggunakan

rumus persentase jawaban tanggapan peserta didik, data dapat dihitung

sebagai berikut.

NP = × 100

= 67%

Sedangkan data dari hasil penelitian pada aspek afektif di kelas

besar mencapai nilai rata-rata 2836. Dengan jumlah soal 20, jumlah

peserta didik 40 siswa dan terdapat 5 kategori yang sama. Oleh karena

itu, ada 800 jumlah seluruhnya, dengan menggunakan rumus yang

sama dapat dihitung sebagai berikut.

NP = × 100

= 71 %

Page 82: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

69

Dari perhitungan diatas, hasilnya dapat dikategorikan dengan

menggunakan pedoman penilaian yang tercantum pada Tabel 4.13.

sebagai berikut.

Tabel 4.13. Pedoman Penilaian

Tingkat

Penguasaan

Nilai

Huruf

Bobot Predikat

100 %

76 – 99 %

60 – 75 %

≤ 60 %

A

B

C

D

4

3

2

1

Istimewa

Baik sekali

Baik

Kurang

Hasil penelitian pada aspek afektif di kelas kecil dan kelas

besar dapat dirangkum pada Tabel 4.14. berikut.

Tabel 4.14. Rekapitulasi Angket Aspek Afektif Peserta Didik

No. Kelas Jumlah % Kriteria

1 Kecil 404 67 Baik

2 Besar 2836 71 Baik

Jumlah 3240

Untuk lebih jelasnya rekapitulasi jumlah skor observasi ranah

psikomotorik kelas kecil dan kelas besar dapat dilihat pada Lampiran

32 dan Lampiran 33.

f. Analisis data angket tanggapan terhadap bahan ajar berorientasi

chemoentrepreneurship

Penelitian ini mengkaji bahan ajar yang dimanfaatkan untuk

media pembelajaran dan untuk mengetahui efektif atau tidaknya bahan

ajar dalam pembelajaran. Dari kelas kecil inilah yang akan

mengungkap keefektifan dari media tersebut. Dari hasil penelitian,

didapat rata-rata nilai 409. Dengan jumlah 6 peserta didik sedang

jumlah 20 soal terdapat 5 kategori. Oleh karena itu, dengan

menggunakan rumus persentase jawaban tanggapan peserta didik, data

dapat dihitung sebagai berikut.

Page 83: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

70

NP = × 100

= 68%

Dari hasil tersebut, dapat dikategorikan dengan pedoman

penilaian yaitu baik. Sedangkan pada kelas besar didapat rata-rata nilai

2959. Dengan jumlah 40 peserta didik sedang jumlah 20 soal terdapat

5 kategori. Oleh karena itu, dengan menggunakan rumus persentase

jawaban tanggapan peserta didik, data dapat dihitung sebagai berikut.

NP = × 100

= 74%

Untuk lebih jelasnya, perhitungan dari tanggapan terhadap

bahan ajar dapat dilihat pada Lampiran 35 dan lampiran 36.

g. Analisis deskriptif efektivitas

Analisis keefektifan bertujuan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar materi asam basa

berorientasi chemoentrepreneurship ini cukup efektif atau tidak. Hasil

analisis keefektifan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar

materi asam basa berorientasi chemoentrepreneurship dapat dilihat

dari hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik

yang berupa presentase rata-rata dari ketiganya. Dengan demikian skor

total efektivitas pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar materi

asam basa berorientasi chemoentrepreneurship dari ketiga aspek diatas

dapat dilihat pada Tabel 4.15 dan Tabel 4.16 sebagai berikut.

Page 84: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

71

1. Perhitungan analisa keefektifan pembelajaran pada kelas kecil

dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Skor total keefektifan pada kelas kecil

Aspek

Kognitif

Afektif

Psikomotorik

Banyaknya siswa

dengan nilai 70.

3

2

6

Kriteria

Kurang efektif

Kurang efektif

Sangat efektif

Pembelajaran pada kelas kecil pada aspek kognitif, siswa

yang mendapat nilai 70 ada 3 siswa, pada aspek afektif, siswa yang

mendapat nilai 70 hanya ada 2 siswa dengan kriteria kurang afektif.

Sedangkan pada aspek psikomotorik semuanya tuntas dengan

kategori sangat efektif. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar materi asam basa

berorientasi chemoentrepreneurship terhadap ketiga hasil belajar

siswa pada kelas kecil adalah cukup efektif.

2. Perhitungan analisa keefektifan pembelajaran pada kelas besar

dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut.

Tabel 4.16 Skor total keefektifan pada kelas besar

Aspek

Kognitif

Afektif

Psikomotorik

Banyaknya siswa

dengan nilai 70.

28

28

37

Kriteria

Cukup efektif

Cukup efektif

Efektif

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa di kelas besar pada

pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar materi asam basa

Page 85: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

72

berorientasi chemoentrepreneurship terhadap ketiga hasil belajar

siswa pada kelas besar dikategorikan efektif.

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian ini berangkat dari adanya keterbatasan buku paket IPA

Terpadu kelas VII di MTs Sunan Barmawi, sehingga dalam pembagian buku

paket tersebut kurang merata untuk siswa. Untuk mengurangi masalah tersebut

peneliti mencoba membuat produk menggunakan metode Research and

development (R&D), yakni metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.1

Produk dalam pengembangan ini adalah bahan ajar materi asam basa

berorientasi chemoentrepreneurship (CEP). Pada kelas kecil maupun kelas

besar diberikan bahan ajar materi asam basa berorientasi

chemoentrepreneurship (CEP) yang telah divalidasi oleh tim ahli. Penelitian

ini dilakukan pada tanggal 6 September s/d 28 November 2010. Di mana

penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu yang terdiri atas 6 siswa di kelas

VIIB sebagai kelas kecil dan sebanyak 40 siswa di kelas VIIC sebagai kelas

besar.

Tahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau

persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri atas 3 langkah pertama yaitu

studi kepustakaan, kedua survey lapangan dan ketiga penyusunan produk

awal. Setelah tahap demi tahap dilakukan, kemudian barulah membuat produk

yang masih kasar. Kemudian produk tersebut didiskusikan bersama tim ahli

(Suwahono M. Pd, Ratih Rizqi Nirwana, M. Pd, Dr. H. Hamdani Mu’in, M.

Ag dan Ali Mashudi). Dalam kegiatan diskusi ini, tim ahli memberikan

masukan-masukan. Beberapa masukan masukannya adalah belum ada tulisan

standar kompetensi dan kompetensi dasar, belum mencantumkan daftar isi,

jika menampilkan gambar harus ada sumbernya. Guna untuk penyempurnaan

rancangan produk selanjutnya. Berdasarkan masukan-masukan tersebut

1 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008),

Cet. Ke5, hlm. 297.

Page 86: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

73

peneliti merevisi kembali agar menjadi produk yang lebih baik. Kemudian

hasilnya didiskusikan kembali bersama tim ahli. Maka selanjutnya dilakukan

uji coba pertama (kelas kecil) di sekolah.

Selesai kegiatan pada tahap pertama studi pendahuluan, kegiatan

dilanjutkan dengan tahapan kedua (uji coba pengembangan produk). Dalam

tahap ini ada dua langkah, langkah pertama melakukan uji coba terbatas (kelas

kecil) dan langkah kedua uji coba lebih luas (kelas besar). Dalam uji coba di

di kelas kecil ini mengambil sampel di kelas VIIB sebanyak 6 siswa (siswa-

siswa tersebut memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda yaitu tinggi,

sedang dan rendah), sebelum siswa menerima produk, siswa diberi soal pretest

untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

a. Uji coba terbatas

Dalam uji coba terbatas atau disebut kelas kecil ini mengambil

sampel di kelas VIIB sebanyak 6 siswa, sebelum siswa menerima produk,

siswa diberi soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Selama kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan dan

pencatatan juga respon, aktivitas dan kemajuan-kemajuan yang dicapai

siswa. Setelah beberapa pertemuan, peneliti memberikan soal postest dan

angket untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapat produk

bahan ajar tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, disimpulkan bahwa

tanggapan siswa terhadap bahan ajar sebesar 68% dengan predikat baik.

Berdasarkan data tersebut peneliti mengadakan penyempurnaan terakhir

sebelum uji coba lebih luas (kelas besar).

b. Uji coba lebih luas

Selama kegiatan pembelajaran di kelas kecil, peneliti melakukan

pengamatan dan pencatatan terhadap siswa. Pada proses pembelajaran di

kelas kecil masih ada peserta didik yang belum mencapai indikator

ketuntasan. Hal ini karena pada uji coba kelas kecil peserta didik kurang

optimal, belum merata, hanya sebagian peserta didik yang aktif di saat

proses pembelajaran. Peserta didik yang belum aktif dalam pembelajaran

disebabkan mereka mungkin merasa malu, grogi takut bertanya dan

Page 87: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

74

menjawab serta kurang percaya diri untuk berpendapat mengemukakan

konsep asam dan basa. Alhasil di kelas kecil tanggapan siswa terhadap

bahan ajar sebesar 68% dengan predikat baik. Ini menandakan uji coba

produk harus diimplementasikan di kelas besar yaitu uji coba lebih luas

dilakukan dengan sampel yang lebih banyak di kelas VIIC sebanyak 40

siswa. Bahan ajar yang telah disempurnakan tersebut digandakan sesuai

dengan subjek uji coba kedua. Selama pelaksanaan pembelajaran di kelas

besar sama persis yang dilakukan di kelas kecil, dan memperoleh data

sebesar 74% dengan predikat baik.

Dalam pelaksanaan antara kedua kelas tersebut (kelas kecil dan

kelas besar) diberi pretest dan setelah selesai mempelajari semuanya

diberikan posttest. Hasilnya dibandingkan antara hasil pretest dan postest

pada kelas kecil dan kelas besar. Perbedaan signifikan antara kedua kelas

tersebut menunjukkan adanya pengaruh dalam penggunaan bahan ajar.

1. Nilai Kemampuan Awal (Nilai Pretest)

Sebelum penelitian dilakukan kedua kelas, kelas kecil dan kelas

besar terlebih dahulu dilakukan perlakuan yaitu pretest. Pada kelas

kecil didapat nilai rata-rata kelas sebesar 29,33 dan kelas besar sebesar

35,58. Dari perhitungan yang telah diperoleh bahwa kedua kelas

terdistribusi secara normal dan homogen, analisis tersebut dapat

dilihat pada Lampiran 16 dan Lampiran 17. Hal ini membuktikan

bahwa dalam pemilihan kelas tidak terpaut pada kelas tertentu.

Kemudian dilakukan pengujian t-test yang dapat dilihat pada

Lampiran 19. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan diantara dua

rata-rata kelas yaitu di kelas kecil dan kelas besar. Rata-rata kedua

kelas dikatakan tidak berbeda apabila -ttabel < thitung < ttabel. Dari hasil

perhitungan diperoleh thitung =1,265 dan ttabel = 2,000, dengan taraf

signifikansi α= 5%, dk = n1 + n2 – 2 = 40 + 6 - 2 =44 dengan peluang

= 1 - α = 1 - 0,05 = 0,95. Maka, dapat disimpulkan bahwa thitung

berada pada daerah penerimaan Ho artinya tidak adanya perbedaan

diantara dua rata-rata, artinya kedua data sama.

Page 88: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

75

2. Nilai Kemampuan Akhir (Nilai Posttest)

Hasil penelitian ini diperoleh setelah penelitian dilakukan. Pada

kelas kecil maupun kelas besar menggunakan bahan ajar dalam proses

belajar mengajar. Setelah data posttest diperoleh kemudian dilakukan

pengujian normalitas dan homogenitas kembali. Setelah kedua data

normal, dapat dilakukan perlakuan berikutnya yaitu mengujian dengan

uji t-test. Dimana dengan uji t-test, dapat diketahui perbedaan diantara

kedua kelas tersebut. Dari perhitungan diperoleh thitung = 4,4783 dan

ttabel = 11,1, dengan taraf signifikansi α= 5%, dk = n1 + n2 – 2 = 40 +

6 - 2 = 44 dengan peluang = 1 - α = 1 - 0,05 = 0,95. Maka, dapat

disimpulkan bahwa thitung berada pada daerah penerimaan Ha atau

didaerah penolakan Ho artinya adanya perbedaan diantara dua rata-

rata. Selain itu dapat dilihat melalui rata-rata di kelas kecil sebesar

65,83 yang tuntas sebanyak 4 siswa dan rata-rata di kelas besar

sebesar 74,70 yang tuntas belajar sebanyak 35 siswa. Dalam

pembelajaran ini terjadi perbedaan nilai-nilai karena adanya beberapa

perbaikan yang dilakukan, karena setiap siswa sudah mempunyai

bahan ajar yang dapat dibawa kemanapun. Ini memudahkan siswa

untuk gemar belajar.

3. Analisis Data Observasi Aspek Psikomotorik

Dalam penelitian ini disamping menggunakan metode tes juga

menggunakan metode obsevasi. Metode obsevasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas peserta didik yang merupakan salah satu dari

hasil belajar pada aspek psikomotorik. Metode obsevasi dalam

pembelajaran diaplikasikan dengan kegiatan praktikum pertama yaitu

mengidentifikasi bahan dengan menggunakan kertas lakmus (lakmus

merah dan biru) dan praktikum kedua adalah praktikum yang

menumbuhkan minat entrepreneur bagi peserta didik. Peningkatan

aktivitas psikomotorik siswa dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut:

Page 89: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

76

Gambar 4.1. Skor Ranah Psikomotorik

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa observasi yang diperoleh

di kelas kecil dan di kelas besar meningkat, hal ini terbukti

dipraktikum kedua nilai rata-rata aktivitas psikomotorik lebih tinggi

dibandingkan praktikum yang pertama. Karena pada praktikum kedua

ini peserta didik lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.

4. Analisis Data Angket Aspek Afektif

Pada aspek ini juga menjadi salah satu ukuran berhasil tidaknya

suatu pembelajaran, sebab dalam proses pembelajaran tidak hanya

pada sisi kognitif saja. Namun, hasil belajar mencakup 3 aspek yang

berperan didalamnya yang diantaranya yaitu aspek psikomotorik dan

aspek afektif. Dalam aspek ini digunakan angket untuk memperoleh

data belajar peserta didik didalam aspek afektif. Ranah afektif diambil

dari proses pembelajaran di dalam kelas. Dari data angket dalam

proses pembelajaran IPA terpadu pada kelas kecil dan kelas besar

mengalami peningkatan. Peningkatan ranah afektif siswa dapat dilihat

pada Gambar 4.2. berikut:

Page 90: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

77

Gambar 4.2. Skor Ranah Afektif

Hal ini terbukti dengan peningkatan nilai rata-rata aktivitas afektif

di kelas kecil sebesar 67% dengan kategori baik. Sedangkan rata-rata

aktivitas afektif di kelas besar sebesar 71% dengan kategori baik.

5. Analisis data angket tanggapan terhadap bahan ajar berorientasi

chemoentrepreneurship

Pada akhir pembelajaran siswa kecil maupun kelas besar diberi

angket. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap bahan ajar chemoentrepreneurship tersebut. Tanggapan

terhadap bahan ajar chemoentrepreneurship dapat dilihat pada

Gambar 4.3. berikut:

Gambar 4.3. Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar

Page 91: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

78

Berdasarkan hasil prosentase angket tanggapan terhadap bahan

ajar chemoentrepreneurship didapatkan nilai rata-rata siswa di kelas

kecil sebesar 68% dan termasuk dalam kategori baik. Sedangkan nilai

rata-rata siswa di kelas besar sebesar 74% dan termasuk dalam

kategori baik.

Pada awalnya bahan ajar chemoentrepreneurship hanya tersusun

atas:1. Judul

2. Daftar Isi

3. Kata Pengantar

4. Materi Asam Basa

a. Sifat Zat Asam Basa

b. Indikator Asam Basa

c. Tingkat Keasaman (pH)

d. Aplikasi Asam Basa Dalam Kehidupan Sehari-Hari

e. Daftar Istilah

f. Soal-Soal

5. Daftar Pustaka

. Pada proses pembelajaran di kelas kecil masih ada peserta didik

yang belum mencapai indikator ketuntasan. Hal ini karena pada uji

coba kelas kecil peserta didik kurang optimal, belum merata, hanya

sebagian peserta didik yang aktif di saat proses pembelajaran. Peserta

didik yang belum aktif dalam pembelajaran disebabkan mereka

mungkin merasa malu, grogi takut bertanya dan menjawab serta

kurang percaya diri untuk berpendapat mengemukakan konsep asam

dan basa. Di samping itu, pada saat praktikum masih ada peserta didik

yang kesulitan merumuskan hasil praktikum dan kerjasama kelompok

rendah. Selain faktor tersebut, kurang optimalnya peserta didik di

kelas kecil terbiasa memperoleh materi pelajaran dengan

mendengarkan ceramah dari guru. Kebiasaan tersebut tidaklah mudah

untuk diubah oleh peserta didik, apalagi pada bahan ajar materi asam

basa tersebut benar-benar ditekankan pada siswa untuk belajar secara

Page 92: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

79

mandiri. Kekurangseriusan beberapa peserta didik pada kegiatan

pembelajaran disebabkan kurangnya perhatian yang mempengaruhi

konsentrasi dan sikap peserta didik pada proses pembelajaran.

Berdasarkan kekurangan di atas, peneliti merevisi bahan ajar

tersebut untuk perbaikan di kelas besar dengan cara guru menciptakan

suasana terbuka yang dapat mengundang peserta didik untuk

berpendapat mengemukakan konsep asam dan basa. Yang susunannya

menjadi:

1. Judul

2. Daftar Isi

3. Kata Pengantar

4. Standar Isi 2006

5. Materi Asam Basa

a. Sifat Zat Asam Basa

b. Indikator Asam Basa

c. Tingkat Keasaman (pH)

d. Aplikasi Asam Basa Dalam Kehidupan Sehari-Hari

e. Inovasi Chemoentrepreneurship (CEP)

f. Rangkuman

g. Daftar Istilah

h. Soal-Soal

6. Daftar Pustaka

Di kelas besar pencapaian dari ketiga aspek belajar tersebut

semuanya meningkat (bisa dilihat di gambar) Sebagian peserta didik

sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan peserta didik lebih

tertib dalam kegiatan praktikum, meskipun peserta didik masih

membutuhkan bimbingan guru pada saat melakukan praktikum dan

menyusun laporan praktikum.

Berdasarkan hasil pengamatan di kelas kecil dan kelas besar

ternyata dari ketiga aspek belajar peserta didik yaitu aspek kognitif,

aspek psikomotorik, aspek afektif mengalami peningkatan. Maka

Page 93: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

80

diperoleh hasil belajar pada aspek kognitif mengalami peningkatan

nilai rata-rata sebesar 65,83 di kelas kecil menjadi 74,70 pada kelas

besar. Hasil belajar pada aspek afektif di kelas kecil diperoleh 67%

kemudian meningkat sebesar 71% di kelas besar, sedangkan hasil

belajar pada aspek psikomotorik diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,33

di kelas kecil dan meningkat sebesar 76,20 dengan kategori baik

sekali. Adanya peningkatan dari tiap-tiap aspek peserta didik dalam

proses pembelajaran dari kelas kecil ke kelas besar dikarenakan

peserta didik memperoleh hal-hal baru yang menarik dan tidak

menjenuhkan sebab adanya bahan ajar berorientasi

chemoentrepreneurship peserta didik dituntut aktif belajar secara

mandiri. Karena peserta didik dapat memproses pengalaman

belajarnya menjadi sesuatu yang bermakna di kehidupan nyata

(konstektual).

Secara umum, hasil belajar pada ketiga aspek pada kelas kecil

maupun dikelas besar sudah mengalami kenaikan. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa tertarik dengan pembelajaran dengan

menggunakan media. Media pembelajaran sangat berperan dalam hal

perolehan konsep dan ketrampilan siswa dalam memahami pelajaran,

terutama dalam hal ini adalah pelajaran IPA terpadu pada materi

pokok asam basa. Dimana materi ini tidak terdapat perhitungan yang

memerlukan penawaran logis dan konsep abstrak. Siswa tentu akan

merasa bosan jika pembelajarannya bersifat monoton, sehingga siswa

tidak termotivasi untuk aktif mencari informasi sendiri, karena

kegiatan siswa saat pembelajaran hanya duduk, mendengar dan

mencatat apa saja yang dikatakan oleh gurunya. Dengan adanya media

pembelajaran kimia khususnya materi pokok asam basa dapat

menciptakan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga

peserta didik tidak merasa bosan dalam menerima. Selain itu dengan

menggunakan media bahan ajar chemoentrepreneurship akan

membantu siswa mengingat lebih baik, menghemat waktu, belajar

Page 94: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

81

lebih mudah, lebih cepat serta efisien. Karena siswa hanya tinggal

melihat bahan ajar chemoentrepreneurship.

D. KETERBATASAN PENELITIAN

Meskipun dalam penelitian ini sudah dilaksanakan seoptimal mungkin,

namun peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat kesalahan dan

kekurangan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan-keterbatasan yang

dihadapi, yaitu antara lain :

1. Keterbatasan Waktu

Dalam penelitian ini, waktu penelitian yang tersedia sangat

terbatas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti berusaha

memaksimalkan waktu yang tersedia. Sehingga data-data yang diperlukan

dapat terpenuhi.

2. Keterbatasan Materi dan Tempat

Materi penelitian ini terbatas pada materi asam dan basa dengan

tempat penelitian di MTs Sunan Barmawi. Hal ini tentunya menjadi

keterbatasan, sebab hasil penelitian yang diperoleh akan berbeda jika

materi penelitian dan tempat penelitian pun berbeda.

3. Keterbatasan Kemampuan

Penelitian tidak lepas dari pengetahuaan, oleh karena itu peneliti

menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah.

Namun, peneliti sudah berusaha semaksimal untuk menjalankan penelitian

ini sesuai dengan kemampuan dan bimbingan dari dosen pembimbing.

Page 95: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

82

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas mengenai

"Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) Bagi Siswa VII Di Mts Sunan Barmawi

Kabupaten Demak”, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian ini

sebagai berikut.

1. Media pembelajaran Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi

Chemoentrepreneurship (CEP) tersusun atas:

1. Judul

2. Daftar Isi

3. Kata Pengantar

4. Standar Isi 2006

5. Materi Asam Basa

a. Sifat Zat Asam Basa

b. Indikator Asam Basa

c. Tingkat Keasaman (pH)

d. Aplikasi Asam Basa Dalam Kehidupan Sehari-Hari

e. Inovasi Chemoentrepreneurship (CEP)

f. Rangkuman

g. Daftar Istilah

h. Soal-Soal

6. Daftar Pustaka

2. Berdasarkan hasil perhitungan skor total maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan bahwa Bahan Ajar Materi Asam Basa

berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) pada kelas kecil adalah cukup

efektif, sedangkan pada kelas besar dengan kategori efektif.

Page 96: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

83

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka

selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat

memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini.

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para pendidik, khususnya bidang studi ilmu IPA terpadu hendaknya

mampu memilih cara atau pendekatan pembelajaran yang tepat dalam

menyajikan materi pelajaran IPA Terpadu melalui kegiatan belajar

mengajar, mengingat sangat kompleknya materi bidang studi IPA terpadu.

Dengan demikian hasil belajar siswa dapat dicapai secara optimal sesuai

dengan potensi yang dimiliki.

2. Pihak Sekolah dapat menyediakan sarana prasarana yang mendukung agar

proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan kondusif.

3. Perlu adanya pengembangan penelitian lebih lanjut untuk menguji

keefektifan bahan ajar berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) pada

mata pelajaran yang lainnya atau materi yang beragam.

C. PENUTUP

Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, penulisan skripsi ini dapat

selesai walaupun banyak menemui kesulitan dan memerlukan tenaga yang

relatif banyak terutama dalam proses pengumpulan data. Akhirnya hanya

kepada Allah penulis memohon rahmat dan hidayah-Nya. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Page 97: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan dan Lif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, Jakarta: PT

Prestasi Pustakaraya, 2010.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet. Ke13,

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

________________, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2009.

Ariyatun, Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Kimia

Pokok Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan melalui Pendekatan

Chemoentrepreneurship (CEP) di kelas XI IPA SMA Pondok Modern

Selamat Kendal, Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2009.

Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Cet. Ke3,

Jogjakarta: AR-RUZZ Media, 2010.

Brady, James E., Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid 1, Edisi Ke5, Jakarta:

Binarupa Aksara, 1999.

Cotton, Albert F dan Geoffrey Wilkinson, , Kimia Anorganik Dasar, Jakarta: UI-

Press, 2009.

Crys, Fajar Partana, dkk, Kimia Dasar 2, Yogyakarta: UNY, 2003.

Daryanto, Evaluasi Pendidikan: Komponen MKDK, Cet. Ke5, Jakarta: Rineka

Cipta, 2008.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: PT

Kumudasmoro Grafindo, 1994.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet. Ke3,

Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Dwi Riyanti, Benedicta Prihatin, Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi

Kepribadian, Jakarta: PT Grasindo, 2003.

Dwi Suyanti, Retno, Strategi Pembelajaran Kimia, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010.

Fessenden, Ralp J dan Joan S. Fessenden, Kimia Organik, Jilid 2, Edisi Ke3, terj.

Aloysius Hadyana Putjaatmaka, Jakarta: Erlangga, 1999.

Page 98: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. Ke7, Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

___________, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Cet. Ke2, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008.

Haryati, Mimin, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,

Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.

Kusnandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendididkan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT

Rajawali Grafindo Persada, 2009.

Keenan, Charles W. dkk. Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 1, Ed. Ke6, Terj.

Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Jakarta: Erlangga, Tt.

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, Cet. Ke5, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Mudjiono, dan Dimyati, Belajar Dan Pembelajaran, Cet. Ke2 , Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2002.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Cet. Ke7, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

___________, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, Cet. Ke3 ,Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008.

___________, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik,

Implementasi, dan Inovasi, Cet Ke11, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2008.

Moore Ed. D, John T., Kimia For Dummies, Cet. Ke1, Bandung: Pakar Raya,

2007.

Oxtoby, David W. dkk, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Ed. Ke4. Jilid. 1, Jakarta:

Erlangga, 2001.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Cet. Ke13, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1996.

_______________, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Cet. Ke11,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Page 99: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar, Jilid 2, Cet. Ke4, terj. Suminar Achmadi,

Jakarta: Erlangga, 1987.

Sanjaya, Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Cet. Ke3, Jakarta: Kencana, 2008.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Cet. Ke5 ,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009.

_____________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke13 , Bandung:

PT Remaja Rosdakarya 2009.

Sudrajat,Ahmad,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/03/04/pengembangan

-bahan-ajar-2/comment-page-1/- comments. Diakses pada 8 februari 2010.

Sudjana, Metode Statistika, Cet. Ke6 , Bandung: PT. Tarsito, 2001.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cet. Ke5, Bandung:

Alfabeta, 2008.

_________, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D), Cet. Ke6, Bandung: Alfabeta, 2008.

Suherman, Eman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta,

2008.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Sumanah, Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran

Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap Hasil Belajar Praktikum Zat

Aditif Makanan pada Mahasiswa IAIN Walisongo Tadris Kimia 2008-

2009, Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2009.

Supartono, Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP),

Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia 2006, Semarang: FMIPA

UNNES, 2006.

Page 100: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Suryana, Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,

Jakarta: Salemba Empat, 2003.

Sutikno, Sobry M, Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan

Pembelajaran Yang Berhasil, Cet. Ke5, Bandung: Prospect, 2009.

Suwahono, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis

Chemoentrepreneurship (CEP) Pada Mata Kuliah Kimia Bahan Makanan

Mahasiswa Tadris (Pendidikan) Kimia IAIN Walisongo, Semarang:UPT

UNNES, 2009.

Sofyatiningrum, Etty, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi

Mata Pelajaran Kimia, Jakarta: CV. Irfandi Putra, 2003.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan,

Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), Ed Pertama, Cet. Ke2, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010.

Page 101: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perubahan Kertas Lakmus Dalam Keadaan Asam Dan Basa ....... 34

2.2 Beberapa Larutan Indikator Asam Dan Basa ................................ 35

3.1 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal ......................................... 49

3.2 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal ............................ 51

3.3 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal ......................................... 52

4.1 Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran............................................... 57

4.2 Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Kecil ................................... 60

4.3 Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Besar .................................. 61

4.4 Daftar Distribusi Nilai Postest Kelas Kecil ................................... 61

4.5 Daftar Distribusi Nilai Postest Kelas Besar ................................... 62

4.6 Daftar Uji Chi Kuadrat Pretest Kelas Kecil dan Kelas Besar ........ 64

4.7 Sumber Data Perhitungan Varian (Data Pretest) ......................... 64

4.8 Ringkasan Analisis Uji T-Test (Data Pretest) ................................ 65

4.9 Daftar Uji Chi Kuadrat Postest Kelas Kecil Dan Kelas Besar ....... 66

4.10 Sumber Data Perhitungan Varian (Data Postest) ......................... 66

4.11 Ringkasan Analisis Uji T-Test (Data Postest) .............................. 67

4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Psokomotorik ................................ 68

4.13 Pedoman Penilaian ....................................................................... 69

4.14 Rekapitulasi Aspek Afektif Peserta Didik.................................... 69

4.15 Perhitungan Analisa Keefektifan Kelas Kecil .............................. 71

4.16 Perhitungan Analisa Keefektifan Kelas Besar ............................. 71

Page 102: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lakmus Merah dan Lakmus Biru ............................................. 34

2.2 Perubahan Warna Lakmus Merah Menjadi Biru Dalam Larutan

Asam maupun Basa .................................................................. 34

3.1 Bagan Desain Penelitian .......................................................... 41

4.1 Grafik Prosentase Ranah Psikomotorik .................................. 76

4.2 Grafik Prosentase Ranah Afektif ............................................. 77

4.3 Grafik Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar ....................... 77

Page 103: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus ......................................................................................................... 84

2. Rpp Kelas Kecil .......................................................................................... 86

3. Rpp Kelas Besar .......................................................................................... 97

4. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................... 108

5. Soal Uji Coba .............................................................................................. 109

6. Kunci Jawaban Soal Uji Coba..................................................................... 117

7. Analisis Hasil Soal Uji Coba....................................................................... 118

8. Analisis Validitas Soal ................................................................................ 122

9. Analisis Reliabilitas Soal ............................................................................ 123

10. Analisis Tingkat Kesukaran Soal ................................................................ 124

11. Analisis Daya Pembeda Soal ...................................................................... 125

12. Daftar Nama Responden ............................................................................. 126

13. Soal Pre Test ............................................................................................... 127

14. Kunci Jawaban Pre Test .............................................................................. 132

15. Data Nilai Pre Test Dan Post Test Kelas Kecil an Kelas Besar .................. 133

16. Analisis Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Kecil .................................... 135

17. Analisis Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Besar ................................... 136

18. Analisis Homogenitas Nilai Pre Test ......................................................... 137

19. Analisis Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pre Test ......................................... 138

20. Soal Post Test .............................................................................................. 139

21. Kunci Jawaban Post Test ............................................................................ 144

22. Data Nilai Pre Test Dan Post Test Kelas Kecil an Kelas Besar .................. 145

23. Analisis Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kecil .................................. 147

24. Analisis Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Besar .................................. 148

25. Analisis Homogenitas Nilai Post Test........................................................ 149

26. Analisis Uji Perbedaan Dua Rata-rata Post Test ......................................... 150

27. Daftar Kelompok Kelas Kecil dan Kelas Besar .......................................... 151

28. Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik Dan Petunjuk Praktikum .............. 152

Page 104: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

29. Rekapitulasi Observasi Psikomotorik Di Kelas Kecil ................................ 158

30. Rekapitulasi Observasi Psikomotorik Di Kelas Besar ................................ 160

31. Lembar Angket Afektif Siswa .................................................................... 166

32. Rekapitulasi Nilai Afektif Siswa Di Kelas Kecil ........................................ 169

33. Rekapitulasi Nilai Afektif Siswa Di Kelas Besar ....................................... 171

34. Lembar Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar........................................ 173

35. Rekapitulasi Nilai Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar Kelas Kecil ... 176

36. Rekapitulasi Nilai Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar Kelas Besar ... 178

37. Surat Keterangan SPSS

38. Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi

39. Surat Penelitian

40. Surat Hasil Penelitian

41. Surat Keterangan Ektra Kurikuler

42. Piagam Kkn

43. Piagam Passka

44. Riwayat Hidup

Page 105: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 1

SILABUS

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : 2. Memahami klasifikasi zat

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Alat/Bahan/ Sumber

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.

• Identifikasi dan Sifat Asam dan Basa.

• Menjelaskan pengertian asam dan basa, serta menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

• Menanyakan tentang peristiwa yang berkaitan dengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

• Melakukan diskusi kelas untuk menyebutkan dan mengelompokkan ke dalam jenis larutan zat yang termasuk asam dan basa.

• Mendefinisikan asam dan basa.

• Menyebutkan sifat-sifat

asam dan basa.

• Mengelompokkan

bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar kita berdasarkan sifat asam dan basa.

Jenis tagihan:

Tugas individu

Tugas kelompok

Ulangan

Bentuk

tagihan:

Performans

Laporan tertulis

- Tes tertulis Pengamatan keaktifan

10 jam

pelajaran

Buku:

Bahan ajar

materi asam

basa.

Alat/Bahan:

Plat tetes, kertas lakmus merah dan biru, bahan asam dan basa.

Page 106: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

• Melakukan percobaan untuk menunjukkan zat yang termasuk asam, basa dengan menggunakan indikator yang baku (kertas lakmus biru dan merah).

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan.

• Melakukan praktikum

cara membuat sabun mandi dan membuat selai jeruk, untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur.

• Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau basa.

• Mengidentifikasi sifat asam dan basa.dengan menggunakan indikator yang sesuai.

• Melakukan praktikum

sederhana untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur.

dalam diskusi dan tanya jawab.

- Pengamatan kinerja keterampilan peragaan dan percobaan

- Presentasi di depan kelas

- kuis

Semarang, Oktober 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru IPA terpadu

(H Mahfudhon S. Ag) (Ali Masyhudi)

NIP.19570128 198203 1 003 NIP. ....................

Page 107: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 1X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mengidentifikasikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

C. Materi Pokok

Identifikasi dan sifat asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

E. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama: (1 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan dengan

memperkenalkan diri.

Page 108: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

c. Guru menjelaskan prosedur pre test.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagikan soal pre test materi asam basa. Pre test digunakan

untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mendapatkan

pembelajaran.

b. Siswa mengerjakan lembar pre test.

c. Siswa mengumpulkan lembar jawaban pre test.

d. Guru memperkenalkan materi asam basa secara global, serta

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

e. Guru membagikan “bahan ajar materi asam basa berorientasi

chemoentrepreneurship” kepada siswa, untuk mempelajari di rumah,

sebagai bekal untuk pertemuan selanjutnya.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru membentuk kelompok diskusi untuk persiapan pertemuan

selanjutnya.

b. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

Soal dan Lembar jawab pre test.

G. Penilaian

Tes tetulis.

Semarang, 9 Oktober 2010

Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 109: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mengidentifikasikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

C. Materi Pokok

Identifikasi dan sifat asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

E. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan dengan

melakukan Tanya jawab tentang pengetahuan awal siswa tentang

Page 110: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

bahan-bahan disekitar kita atau bahan kimia yang termasuk asam dan

basa (sabun termasuk asam atau basa).

2. Kegiatan Inti

a. Siswa diminta menjelaskan pengertian asam dan basa yang mereka

ketahui.

b. Guru menjelaskan pengertian asam basa dan sifat-sifatnya.

c. Guru menanyakan contoh-contoh bahan kimia buatan dan alami yang

berguna dan berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

d. Guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan contoh-contoh

yang ada dilingkungan sekitar dan membawa bahan-bahan seperti

cuka, tomat, soda kue, air garam, vitamin C, untuk dilihatkan kepada

siswa.

e. Guru mengkondisikan siswa agar berkumpul kekelompoknya masing-

masing.

f. Siswa melakukan diskusi kelompok tentang pengelompokan dan

menyebutkan zat atau bahan yang termasuk ke dalam asam dan basa.

g. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.

h. Guru memberikan tugas kepada siswa agar menyiapkan alat dan bahan

yang diperlukan untuk kegiatan praktikum pada pertemuan berikutnya,

sekaligus memberikan pengarahan.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan.

b. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

Alat dan bahan : White boad, spidol, bahan-bahan asam basa, dll.

Sumber belajar : Bahan ajar materi asam basa.

G. Penilaian

1. Presentasi di depan kelas.

2. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

Page 111: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

No SOAL Nilai

1. 2. 3. 4. 5.

Zat yang dalam air melepaskan ion hidrogen disebut... a. Asam b. Basa c. Netral d. Garam

Salah satu sifat dari asam adalah… a. Bisa menetralkan asam b. Bereaksi dengan lemak dan minyak c. Mengubah warna lakmus biru menjadi merah d. Mempunyai rasa asin

Zat yang dalam air melepaskan ion hidroksida disebut... a. Asam c. Netral b. Basa d. Garam

Yang termasuk sifat basa adalah… a. Dapat melarutkan logam b. Bereaksi dengan lemak dan minyak c. Mengubah warna lakmus biru menjadi merah d. Mempunyai rasa masam

Diketahui ionisasi dalam air NaOH Na+ + OH- Pernyataan persamaan diatas menyatakan….

a. Asam b. Basa c. Garam d. Nertal

Jumlah 5x20 = 100

Semarang, 11 Oktober 2010 Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 112: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 3

(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 4X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

2. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

2. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai

C. Materi Pokok

Identifikasi dan sifat asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

E. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan menyiapkan alat-alat

praktikum.

Page 113: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

c. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini

dan memberikan contoh aplikasi materi asam basa dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Kegiatan inti

a. Masing-masing siswa diberi permasalahan untuk mengelompokkan

berbagai jenis larutan berdasarkan asam dan basa dengan

menggunakan kertas lakmus biru maupun merah.

b. Kemudian setiap siswa mengerjakan bagian mereka masing-masing.

c. Setelah selesai, siswa saling berbagi mengenai bahan yang sudah

dikerjakannya. Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling melengkapi dan

berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

d. Berdasarkan hasil praktikum siswa dapat mengelompokkan larutan

asam dan basa berdasarkan sifat asam dan basa. siswa melaporkan

hasil percobaan kepada guru dan melaporkan kesulitan yang dihadapi..

e. Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil percobaan tadi.

3. Kegiatan akhir

a. Guru melakukan umpan balik terhadap kompetensi yang telah

dipelajari siswa dengan memberikan kuis.

b. Selanjutnya guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan

pemberian kuis secara lisan untuk mengetahui ketercapaian indikator.

Pertemuan Keempat: (2 jam pelajaran)

1. Kegiatan awal

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapakan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini

untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat

menimbulkan jiwa entrepreneur pada siswa agar menjadi bekal

dikemudian hari.

c. Guru menjelaskan prosedur praktikum dan membagikan lembar

praktikum.

Page 114: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

2. Kegiatan inti

a. Guru mengelompokkan siswa menjadi 2 kelompok (kelompok 1,

praktikum membuat sabun colek dan sedangkan kelompok 2,

praktikum membuat selai jeruk).

b. Siswa melakukan praktikum sesuai bagiannya masing-masing,

sedangkan guru membimbing.

c. Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil praktikum pada guru.

d. Guru meminta salah satu perwakilan anggota kelompok praktikum

untuk mempresentasikan hasil praktikumnya didepan kelas.

3. Kegiatan penutup

a. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan

siswa kembali ketempat duduk masing-masing.

b. Guru menginformasikan untuk pertemuan selanjutnya ada post tes,

untuk kiranya siswa belajar di rumah.

c. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Alat dan bahan : White boad, spidol, bahan-bahan membuat sabun dan

selai, kertas lakmus, dll.

Sumber belajar : Bahan ajar materi asam basa.

G. Penilaian

1. Pengamatan aktifitas siswa dalam pembelajaran melalui Tanya jawab.

2. Presentasi di depan kelas.

3. Pengamatan kinerja ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum serta

penilaian sikap.

4. Kuis

Contoh kuis

1. Sebagian besar buah-buahan bersifat asam (benar atau salah).

2. Sabun cuci termasuk (asam atau basa).

3. Cuka trmasuk……….

4. Kertas lakmus merah dimasuki dalam basa akan berwarna……

5. Air termasuk dalam (asam, basa atau netral)

Page 115: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Jawaban kuis

1. Benar

2. Basa

3. Asam

4. Biru

5. Netral

Semarang, 16 Oktober 2010 Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 116: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 4

(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 1X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

4. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

5. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

4. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

5. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

C. Materi Pokok

Asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

Page 117: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

E. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Kelima: (1 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan dengan

memperkenalkan diri.

c. Guru menjelaskan prosedur pos test.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagikan soal post test materi termokimia. Post test

digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa setelah mendapatkan

pembelajaran.

b. Siswa mengerjakan lembar pos test.

c. Siswa mengumpulkan lembar jawaban pos test.

3. Kegiatan Akhir

Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

Soal dan Lembar jawab pos test.

G. Penilaian

Tes tetulis

Semarang, 18 Oktober 2010

Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 118: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 1X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mengidentifikasikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

C. Materi Pokok

Identifikasi dan sifat asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

E. Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama: (1 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan dengan

memperkenalkan diri.

Page 119: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

c. Guru menjelaskan prosedur pre test.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagikan soal pre test materi asam basa. Pre test digunakan

untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mendapatkan

pembelajaran.

b. Siswa mengerjakan lembar pre test.

c. Siswa mengumpulkan lembar jawaban pre test.

d. Guru memperkenalkan materi asam basa secara global, serta

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

e. Guru membagikan “bahan ajar materi asam basa berorientasi

chemoentrepreneurship” kepada siswa, untuk mempelajari di rumah,

sebagai bekal untuk pertemuan selanjutnya.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru membentuk kelompok diskusi untuk persiapan pertemuan

selanjutnya.

b. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Soal dan Lembar jawab pre test.

G. Penilaian

Tes tetulis

Semarang, 5 November 2010

Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 120: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 2X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mengidentifikasikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

C. Materi Pokok

Identifikasi dan sifat asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

E. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan dengan

melakukan Tanya jawab tentang pengetahuan awal siswa tentang

Page 121: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

bahan-bahan disekitar kita atau bahan kimia yang termasuk asam dan

basa (sabun termasuk asam atau basa).

2. Kegiatan Inti

a. Siswa diminta menjelaskan pengertian asam dan basa yang mereka

ketahui.

b. Guru menjelaskan pengertian asam basa dan sifat-sifatnya.

c. Guru menanyakan contoh-contoh bahan kimia buatan dan alami yang

berguna dan berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

d. Guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan contoh-contoh

yang ada dilingkungan sekitar dan membawa bahan-bahan seperti

cuka, tomat, soda kue, air garam, vitamin C, untuk dilihatkan kepada

siswa.

e. Guru mengkondisikan siswa agar berkumpul kekelompoknya masing-

masing.

f. Siswa melakukan diskusi kelompok tentang pengelompokan dan

menyebutkan zat atau bahan yang termasuk ke dalam asam dan basa.

g. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.

h. Guru memberikan tugas kepada siswa agar menyiapkan alat dan bahan

yang diperlukan untuk kegiatan praktikum pada pertemuan berikutnya,

sekaligus memberikan pengarahan.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan.

b. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

Alat dan bahan : White boad, spidol, bahan-bahan asam basa, dll.

Sumber belajar : Bahan ajar materi asam basa.

G. Penilaian

1. Presentasi di depan kelas.

2. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

Page 122: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

No SOAL Nilai

1. 2. 3. 4. 5.

Zat yang dalam air melepaskan ion hidrogen disebut... A. Asam B. Basa C. Netral D. Garam

Salah satu sifat dari asam adalah… A. Bisa menetralkan asam B. Bereaksi dengan lemak dan minyak C. Mengubah warna lakmus biru menjadi merah D. Mempunyai rasa asin

Zat yang dalam air melepaskan ion hidroksida disebut... A. Asam c. Netral B. Basa d. Garam

Yang termasuk sifat basa adalah… A. Dapat melarutkan logam B. Bereaksi dengan lemak dan minyak C. Mengubah warna lakmus biru menjadi merah D. Mempunyai rasa masam

Diketahui ionisasi dalam air NaOH Na+ + OH- Pernyataan persamaan diatas menyatakan….

A. Asam B. Basa C. Garam D. Nertal

Jumlah 5x20 = 100

Semarang, 6 November 2010 Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 123: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 3

(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 4X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

2. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

2. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

C. Materi Pokok

Identifikasi dan sifat asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

E. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini

dan memberikan contoh aplikasi materi asam basa dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 124: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

c. Guru mempersiapkan bahan dan alat asam basa untuk praktikum

Mengidentifikasi asam dan basa dengan meggunakan kertas lakmus.

2. Kegiatan inti

a. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, sesuai dengan jumlah siswa

sebanyak 40 orang, siswa dibagi menjadi 5 kelompok, dengan jumlah

siswa tiap kelompoknya adalah 8 orang.

b. Dalam satu kelompok, bahan yang telah diberikan dibagi lagi sesuai

dengan jumlah anggota kelompok. Setiap siswa dalam kelompok

mendapatkan satu bagian dari masalah yang akan didiskusikan untuk

mengelompokkan berbagai jenis larutan berdasarkan asam dan basa

dengan menggunakan kertas lakmus merah maupun biru.

c. Setiap siswa mengerjakan bagian mereka masing-masing.

d. Setelah selesai, siswa saling berbagi mengenal bahan yang telah

dikerjakan. Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling melengkapi dan

berinteraksi antara satu dengan lainnya.

e. Berdasarkan hasil praktikum siswa mengelompokkan larutan asam dan

basa berdasarkan sifat asam dan basa. Kegiatan diakhiri dengan diskusi

mengenai topik yang sudah dibahas dengan metode diskusi antar

kelompok.

f. Guru meminta salah satu perwakilan anggota kelompok untuk

mempresentasikan hasil percobaan didepan kelas.

g. Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil percobaan tadi.

3. Kegiatan akhir

a. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan

siswa kembali ketempat duduk masing-masing.

b. Selanjutnya guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan

pemberian kuis secara lisan untuk mengetahui ketercapaian indikator.

Pertemuan Keempat: (2 jam pelajaran)

1. Kegiatan awal

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapakan salam dan

menanyakan presensi siswa.

Page 125: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

b. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini

untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat

menimbulkan jiwa entrepreneur pada siswa agar menjadi bekal

dikemudian hari.

c. Guru menjelaskan prosedur praktikum dan membagikan lembar

praktikum.

2. Kegiatan inti

a. Guru mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok (kelompok 1, 2, 3

praktikum membuat sabun colek dan sedangkan kelompok 4, 5, 6

praktikum membuat selai jeruk).

b. Siswa melakukan praktikum sesuai bagiannya masing-masing,

sedangkan guru membimbing.

c. Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil praktikum pada guru.

d. Guru meminta salah satu perwakilan anggota kelompok praktikum

untuk mempresentasikan hasil praktikumnya didepan kelas.

3. Kegiatan penutup

a. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan

siswa kembali ketempat duduk masing-masing.

b. Guru menginformasikan untuk pertemuan selanjutnya ada post tes,

untuk kiranya siswa belajar di rumah.

c. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Alat dan bahan: White boad, spidol, bahan-bahan membuat sabun dan selai, kertas

lakmus, dll.

Sumber belajar : Bahan ajar materi asam basa.

G. Penilaian

1. Pengamatan aktifitas siswa dalam pembelajaran melalui Tanya jawab.

2. Presentasi di depan kelas.

3. Pengamatan kinerja ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum serta

penilaian sikap.

4. Kuis

Page 126: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Contoh kuis

1. Sebagian besar buah-buahan bersifat asam (benar atau salah).

2. Sabun cuci termasuk (asam atau basa).

3. Cuka termasuk……….

4. Kertas lakmus merah dimasuki dalam basa akan berwarna……

5. Air termasuk dalam (asam, basa atau netral)

Jawaban kuis

1. Benar

2. Basa

3. Asam

4. Biru

5. Netral

Semarang, 12 November 2010 Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 127: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 4

(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MTs Sunan Barmawi

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas /Semester : VII/ 1

Alokasi Waktu : 1X40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. A. Indikator

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

4. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

5. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

B. Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mendefinisikan asam dan basa.

2. Menyebutkan sifat-sifat asam dan basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar kita

berdasarkan sifat asam dan basa.

4. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau

basa.

5. Mengidentifikasi sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

C. Materi Pokok

Asam dan basa.

D. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan chemoentrepreneurship.

Page 128: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

E. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Kelima: (1 jam pelajaran)

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan presensi siswa.

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan dengan

memperkenalkan diri.

c. Guru menjelaskan prosedur pos test.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagikan soal post test materi termokimia. Post test

digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa setelah mendapatkan

pembelajaran.

b. Siswa mengerjakan lembar pos test.

c. Siswa mengumpulkan lembar jawaban pos test.

3. Kegiatan Akhir

Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

F. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

Soal dan Lembar jawab pos test.

G. Penilaian

Tes tetulis

Semarang, 26 November 2010

Guru IPA Peneliti Ali Masyhudi Atik Himmatul Afifah

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. H Mahfudhon

NIP.19570128 198203 1 003

Page 129: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 4

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Satuan Pendidikan : MTs Sunan Barmawi Mata Pelajaran : IPA Terpadu Tahun Ajaran : 2010/ 2011 Standar Kompetensi: Memahami klasifikasi zat

Kompetensi dasar indikator Jenjang soal dan penyebarannya Jumlah soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.

1. Mendefinisikan asam dan basa

2. Menyebutkan sifat-sifat asam basa.

3. Mengelompokkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar kita berdasarkan sifat asam dan basa.

4. Menggunakan alat atau bahan untuk menentukan zat bersifat asam atau basa.

5. Mengidentifikasi sifat asam dan basa.dengan menggunakan indikator yang sesuai.

1, 2, 49. 17, 18, 34, 43, 44. 7, 12, 14, 37, 46, 47, 48. 28, 30, 45

3, 4, 11, 26, 42. 5, 8. 24, 31. 15, 16. 22.

13, 33, 36. 20, 21. 27, 32. 38, 39, 40.

19, 35, 41. 6, 50. 9, 10, 25, 29. 23.

14 4

13

11 8

Jumlah 18 12 10 10 50 Persentase 36% 24% 20% 20% 100%

Page 130: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 5

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/ Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Asam dan Basa

Waktu : 80 Menit

Petunjuk mengerjakan 1. Sebelum mengerjakan soal, tulislah identitas diri anda pada lembar

jawaban yang tersedia. 2. Soal terdiri dari pilihan ganda. 3. Bacalah dan perhatikan soal dengan baik sebelum mengerjakan. 4. Jawaban dikerjakan dilembar jawaban yang telah disediakan. 5. Waktu yang tersedia 80 menit. 6. Gunakan waktu sebaik mungkin, sesuai yang telah disediakan. 7. Kerjakan soal sendiri dengan tenang. 8. Bacalah dengan teliti petunjuk cara mengerjakan soal. 9. Berdoalah semoga sukses.

SOAL UJI COBA

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X) pada

huruf a, b, c, atau d pada lembar jawab yang tersedia.

1. Menurut Arrhenius asam adalah….. a. Zat dalam air melepaskan ion hidrogen (H+) b. Zat dalam air melepaskan ion hidroksida (OH-) c. Zat yang bersifat pahit d. Zat yang bersifat netral

2. Basa disebut juga dengan… a. Alkali b. Sabun c. Penetral d. Garam

3. Asam klorida mempunyai sifat asam. Jika asam klorida dimasukkan dalam air akan terurai menjadi…. a. H2O dan Cl- b. H3O

+ dan Cl- c. H+, OH- dan Cl- d. H+ dan Cl-

4. Natrium hidroksida mempunyai sifat basa. Bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi….. a. Na+ dan OH- b. 2 Na+ dan OH-

Page 131: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

c. H2O dan Cl- d. 3 Na+ dan OH-

5. Dari berbagai sifat larutan: 1) Mempunyai rasa asam 2) Korosif terhadap logam 3) Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

Yang merupakan sifat larutan asam adalah…..

a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 1, 2 dan 3

6. Diketahui pH dari berbagai bahan sebagai berikut. Larutan pH Getah lambung 1, 2 Jus tomat 4, 1 Darah 7, 4 Pasta gigi 9, 9

Jika bahan-bahan diatas disusun berdasarkan tingkat keasamanya, dimulai dari yang paling asam, maka urutan yang benar adalah…. a. Pasta gigi - darah – jus tomat - getah lambung b. Getah lambung - jus tomat - darah - pasta gigi c. Jus tomat - getah lambung - darah - pasta gigi d. Jus tomat - pasta gigi - getah lambung - darah

7. Diantara indikator pH berikut, 1) Kertas lakmus 2) Indikator universal 3) pH- meter Yang dapat digunakan untuk menentukan pH larutan adalah…. a. 1, 2 dan 3 b. 1 dan 2 c. 2 dan 3 d. 3 saja

8. Diantara sifat-sifat berikut: 1) Korosif terhadap kulit 2) Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah 3) Bereaksi dengan lemak Yang merupakan sifat umum basa adalah…. a. 1, 2 dan 3 b. 1 dan 2 c. 1 dan 3 d. 2 dan 3

9. Jeruk dikenal dengan rasa masamnya, karena kebanyakan

jeruk mengandung….

Page 132: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

a. Asam malat b. Asam sitrat c. Asam tartat d. Asam asetat

10. Produk sabun disamping mempunyai pH berkisar antara…. a. 1 – 3 b. 2 – 7 c. 5 – 8 d. 8 – 9

11. Asam bromida mempunyai sifat asam, apabila didalam air akan terurai menjadi…. a. H+ dan Br- b. H2O dan Br- c. H3O

+ dan Br- d. H+, OH- dan Br-

12. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah. Dapat disimpulkan bahwa…. a. Larutan bersifat asam b. Larutan bersifat basa c. Larutan bersifat netral d. Sifat larutan belum dapat dipastikan

13. Diketahui beberapa senyawa sebagai berikut H2SO4, HNO3, CH3COOH, HCOOH. Senyawa tersebut yang merupakan asam organik adalah a. HCOOH b. CH3COOH c. HNO3 d. H2SO4

14. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam adalah…. a. Merah b. Biru c. Hijau d. kuning

15. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. Dapat disimpulkan bahwa…. a. Larutan bersifat netral b. Larutan bersifat basa c. Larutan bersifat asam d. Sifat larutan belum dapat dipastikan

16. Suatu indikator berwarna biru dalam air kapur. Indikator itu akan berwarna biru juga dalam…. a. Asam cuka b. Air jeruk c. Air sabun

Page 133: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

d. Coca cola 17. Zat atau bahan berikut ini yang bersifat asam, kecuali….

a. Air abu b. Air hujan c. Minuman bergelembung d. Getah lambung

18. Bahan-bahan berikut yang bersifat basa, kecuali…. a. Sabun cuci b. Cuka dapur c. Cairan karbol d. Sabun mandi

19. Untuk lahan pertanian atau kebun, tanah yang baik adalah yang sedikit asam, yaitu pH 6,5 hingga 7. Jika tanah yang terlalu asam dapat dinetralkan dengan menambahkan… a. Kalsium hidroksida b. Natrium hidroksida c. Ammonium hidroksida d. Magnesium hidroksida

20. Cuka sering kali dipakai sebagai bahan tambahan pada mie dan bakso. Cuka mengandung asam…. a. Asam sulfat b. Asam asetat c. Asam laktat d. Asam salisilat

21. Zat-zat berikut ini yang mempunyai pH paling tinggi adalah…. a. Asam sitrat b. Asam sulfat c. Asam nitrat d. Asam klorida

22. Larutan NaOH jika ditetesi kunyit akan berwarna…. a. Hijau b. Kuning c. Merah d. biru

23. Air hujan biasanya bersifat asam dengan pH sekitar 6. Hal itu terjadi karena karbon dioksida yang terdapat dalam udara sebagian larut dalam air hujan menghasilkan asam karbonat, sedangkan hujan asam mempunyai pH …….. a. Lebih rendah dari 7 b. Antara 5,6 – 7 c. Lebih rendah dari 5,6 d. Lebih tinggi dari 5,6

24. Penggunaan abu gosok untuk mencuci piring antara lain karena abu gosok bersifat……. a. Asam

Page 134: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

b. Basa c. Netral d. Mudah berbuih

25. Penambahan kapur pada lahan gambut dimaksudkan untuk……. a. Menambah kesuburan tanah b. Menaikkan pH tanah c. Menurunkan pH tanah d. Mengeraskan tanah

26. Asam anorganik merupakan asam yang berasal dari…. a. Makhluk tidak hidup b. Makhluk hidup c. Makhluk ghaib d. basa

27. Suatu indikator memberi warna biru dalam larutan.... a. Air cuka b. Air putih c. Air kapur d. Air jeruk

28. Alat pengukur pH yang paling akurat adalah……. a. Perasan kunyit b. pH meter c. Kertas lakmus d. fenolftalein

29. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa, yang berfungsi untuk…. a. Menetralkan tanah yang terlalu asam b. Pembuatan sabun c. Merusak serat kain d. Menyebabkan lubang pada kulit

30. Fenolftalein dapat mengubah warna dalam larutan yang mempunyai pH…. a. 1 b. 5 c. 7 d. 9

31. Asam klorida yang berlebihan dalam lambung dapat dinetralkan dengan obat mag. Umumnya obat mag mengandung…. a. NaOH b. KOH c. Mg(OH)2 d. Cu(OH)2

32. Ada bermacam macam indikator alami yaitu kunyit, bunga pacar air, umbi bit, kol merah. Berikut ini merupakan jenis indikator alami dan perubahan warnanya. Pertanyaan yang paling tepat adalah… a. Umbi bit berwarna biru dalam larutan asam b. Kunyit berwarna kuning dalam larutan basa

Page 135: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

c. Kunyit berwarna merah dalam larutan asam d. Bunga pacar air berwarna merah dalam larutan basa

33. Asam laktat, asam kaproat, asam sulfat, asam fosfat. Diantara semua zat itu, mana yang termasuk ke dalam asam organik adalah…. a. Asam laktat dan asam kaproat b. Asam laktat dan asam sulfat c. Asam laktat dan asam fosfat d. Asam kaproat dan asam sulfat

34. Minuman bersoda seperti gambar disamping mengandung asam…. a. Asam klorida b. Asam askorbat c. Asam karbonat d. Asam sulfat

35. Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat

asam, khususnya oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen (NO2). Oleh karena itu Hujan asam dapat menimbulkan kerugian, kecuali…. a. Merusak tumbuhan (hutan) b. Mengurangi kesuburan tanah c. Merusak tanaman d. Menghidupkan biota air

36. Asam nitrat berfungsi dalam pembuatan pupuk dan bahan peledak. Rumus kimia dari asam nitrat adalah…. a. HCl b. H2SO4 c. HNO3 d. H3PO4

37. Kunyit merupakan indikator…. a. Indikator buatan b. Indikator alami c. Indikator universal d. Indikator netral

38. Larutan asam mempunyai pH…. a. kurang dari 7 b. lebih dari 7 c. sama dengan 7 d. pH 0 hingga 14

39. Reaksi penetralan terjadi antara….

a. Asam dengan garam b. Asam dengan basa c. Basa dengan logam d. Logam dengan garam

Page 136: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

40. Hasil reaksi penetralan adalah….a. Asam dan basab. Air dan logamc. Logam dan garamd. Garam dan air

41.

42. Cuka sering kali digunakan sebagai bahan tambahan pada mie bakso. Cuka bersifat…..a. Basa b. Asam c. Netral d. Garam

43. Sabun berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak waktu mandi, sabun merupakan bahan yang bersifat….a. Basa b. Asam c. Netral d. Garam

44. Contoh asam yang dijumpai dalam kehidupan seharia. Asam sulfat, kalsium hidroksida dan asam sitratb. Alumunium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksidac. Asam sulfat, asam malat dan asam sitratd. Asam sitrat, asam benzoat, dan natrium hidroksida

45. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan….a. Pewarna b. Penetralan c. Indikator asam basad. Gelas kimia

46. Berikut termasuk indikator alami, yaitu….a. Bunga sepatu dan kunyitb. Jahe dan lengkuasc. Jahe dan kulit manggisd. Lengkuas dan kunyit

47. Larutan bersifat basa jika….

reaksi penetralan adalah…. Asam dan basa Air dan logam Logam dan garam Garam dan air

Kadang kala lambung memproduksi terlalu banyak asam, karena keadaaan ini dapat mengganggu pencernaan. Ini disebabkan getah lambung mengandung…. a. Asam klorida b. Asam sulfat c. Asam nitrat d. Asam etanoat

sering kali digunakan sebagai bahan tambahan pada mie bakso. Cuka bersifat…..

berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak waktu mandi, sabun merupakan bahan yang bersifat….

asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah….sulfat, kalsium hidroksida dan asam sitrat

Alumunium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksidaAsam sulfat, asam malat dan asam sitrat Asam sitrat, asam benzoat, dan natrium hidroksida

larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan….

Indikator asam basa

termasuk indikator alami, yaitu…. Bunga sepatu dan kunyit Jahe dan lengkuas Jahe dan kulit manggis Lengkuas dan kunyit

bersifat basa jika….

Kadang kala lambung memproduksi terlalu banyak asam, karena keadaaan ini dapat mengganggu pencernaan. Ini disebabkan getah lambung

sering kali digunakan sebagai bahan tambahan pada mie ayam maupun

berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak waktu mandi, sabun

hari adalah….

Alumunium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksida

Page 137: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

a. pH = 7 b. pH > 7 c. pH < 7 d. pH = 0

48. Sifat kebasaan ditunjukkan oleh perubahan warna indikator alami dan buatan, yang berwarna…. a. Kemerahan b. Kebiruan/ kehijauan c. Keunguan d. Kehitaman

49. Nama dari asam yang mempunyai rumus molekul H2SO4 adalah…. a. Asam klorida b. Asam sulfat c. Asam asetat d. Asam sitrat

50. Ibu membuat kue menggunakan soda kue, tujuannya agar…. a. Kue lebih mengembang b. Kue cepat basi c. Kue menjadi pahit d. Kue menjadi asin

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 138: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 6

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. A

2. C

3. B

4. B

5. D

6. C

7. A

8. A

9. C

10. D

11. C

12. B

13. A

14. B

15. D

16. A

17. B

18. A

19. C

20. C

21. A

22. B

23. B

24. B

25. A

26. A

27. C

28. B

29. B

30. D

31. C

32. A

33. A

34. C

35. D

36. C

37. B

38. A

39. B

40. D

41. A

42. B

43. A

44. C

45. C

46. A

47. B

48. B

49. B

50. A

Page 139: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship
Page 140: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Rumus:

Kriteria:

Butir soal valid jika rXY > r tabelBerikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

No Kode 1 UC-40

2 UC-15

3 UC-18

4 UC-35

5 UC-25

6 UC-31

7 UC-36

8 UC-20

9 UC-22

10 UC-33

11 UC-34

12 UC-39

13 UC-03

14 UC-11

15 UC-19

16 UC-32

17 UC-38

18 UC-02

19 UC-12

20 UC-23

21 UC-27

22 UC-42

23 UC-01

24 UC-17

25 UC-37

26 UC-08

27 UC-09

28 UC-13

29 UC-24

30 UC-07

31 UC-14

32 UC-21

33 UC-29

34 UC-28

35 UC-30

36 UC-16

37 UC-10

38 UC-04

39 UC-41

40 UC-06

41 UC-26

42 UC-05

Σ

rxy =

= 0,489

Pada α = 5% dengan n = 42 diperoleh r

Karena rXY tidak dapat dibandingkan dengan r

Perhitungan Validitas Test

tabel

erhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan

X Y X2 Y

2

1 47 1 2209

1 45 1 2025

1 43 1 1849

1 42 1 1764

1 42 1 1764

1 42 1 1764

1 40 1 1600

1 38 1 1444

1 36 1 1296

1 34 1 1156

1 33 1 1089

1 33 1 1089

1 32 1 1024

1 31 1 961

1 31 1 961

1 30 1 900

1 30 1 900

1 30 1 900

1 30 1 900

1 29 1 841

1 27 1 729

1 26 1 676

0 25 0 625

1 24 1 576

1 24 1 576

1 24 1 576

1 23 1 529

1 22 1 484

1 21 1 441

0 21 0 441

0 21 0 441

1 21 1 441

0 21 0 441

0 20 0 400

1 18 1 324

1 18 1 324

0 18 0 324

0 17 0 289

1 17 1 289

0 15 0 225

0 14 0 196

1 10 1 100

33 1165 33 35883

42 993 33 1165

42 33 33 2 42 35883

= 5% dengan n = 42 diperoleh r tabel = 0,304

tidak dapat dibandingkan dengan r tabel, maka soal no 1 valid

erhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan

XY 47

45

43

42

42

42

40

38

36

34

33

33

32

31

31

30

30

30

30

29

27

26

0

24

24

24

23

22

21

0

0

21

0

0

18

18

0

0

17

0

0

10

35883 993

1165 2

Page 141: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Rumus

Keterangan:

P : Tingkat kesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab benar

Js : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria

Interval P Kriteria

0,00 < IK < 0,30 Sukar

0,30 < IK < 0,70 Sedang

0,70 < IK < 1,00 Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

1 UC-32 1 1 UC-07 1

2 UC-01 1 2 UC-08 0

3 UC-29 1 3 UC-12 1

4 UC-02 1 4 UC-15 1

5 UC-40 1 5 UC-17 1

6 UC-42 1 6 UC-19 1

7 UC-39 1 7 UC-20 1

8 UC-35 1 8 UC-23 1

9 UC-16 1 9 UC-24 0

10 UC-21 1 10 UC-25 0

11 UC-10 1 11 UC-33 1

12 UC-28 1 12 UC-38 0

13 UC-14 1 13 UC-22 0

14 UC-06 1 14 UC-41 1

15 UC-31 1 15 UC-05 1

16 UC-11 1 16 UC-26 0

17 UC-18 1 17 UC-03 0

18 UC-37 1 18 UC-13 1

19 UC-04 1 19 UC-34 0

20 UC-27 1 20 UC-36 0

21 UC-09 1 21 UC-30 1

Jumlah 21 Jumlah 12

P = 21 + 12

42

= 0,79

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah

JS

B P =

Page 142: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Perhitungan Reliabilitas Test

Rumus:

Keterangan:

k : Banyaknya butir soal

Σpq : Jumlah dari pq

s2 : Varians total

Kriteria

Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

Σpq = pq1 +

= 0,1684

= 11,3192

S2 =

35883

r11

=

50

50 1

= 0,954

Pada α = 5% dengan k = 50 diperoleh r tabel =

Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel

Perhitungan Reliabilitas Test

Banyaknya butir soal

, maka instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

pq2 + pq3 + . . .+ pq40

+ 0,1389 + 0,2409 + . . .+

1165

2

= 174,770

50

50

174,770 11,319

174,770

= 5% dengan k = 50 diperoleh r tabel = 0,279

, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel

0,2296

0,279

Page 143: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Rumus

Keterangan:

D : Daya Pembeda

BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas

JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria

Interval DP

DP <

0,00 < DP <

0,20 < DP <

0,40 < DP <

0,70 < DP <

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas

No Kode 1 UC-32

2 UC-01

3 UC-29

4 UC-02

5 UC-40

6 UC-42

7 UC-39

8 UC-35

9 UC-16

10 UC-21

11 UC-10

12 UC-28

13 UC-14

14 UC-06

15 UC-31

16 UC-11

17 UC-18

18 UC-37

19 UC-04

20 UC-27

21 UC-09

Jumlah

DP =

= 0,43

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik

Perhitungan Daya Pembeda Soal

Daya Pembeda

Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

Banyaknya siswa pada kelompok atas

Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Interval DP

< 0,00

< 0,20

< 0,40

< 0,70

< 1,00

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas

Skor 1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

21

21

12

21 21

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik

Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

Kriteria

Sangat jelek

Jelek

Cukup

Baik

Sangat Baik

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang

Kelompok Bawah

No Kode Skor 1 UC-07 1

2 UC-08 0

3 UC-12 1

4 UC-15 1

5 UC-17 1

6 UC-19 1

7 UC-20 1

8 UC-23 1

9 UC-24 0

10 UC-25 0

11 UC-33 1

12 UC-38 0

13 UC-22 0

14 UC-41 1

15 UC-05 1

16 UC-26 0

17 UC-03 0

18 UC-13 1

19 UC-34 0

20 UC-36 0

21 UC-30 1

Jumlah 12

12

21

Page 144: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 12

DAFTAR NAMA SISWA KELAS KECIL

NO NAMA JENIS KELAMIN 1 2 3 4 5 6

Livia Wati Lailatul Falasifa Mastianah Uswatun Khasanah Heni Hidayati Muhammad Irfan Aziz

P P P P P L

DAFTAR NAMA SISWA KELAS 7C (KELAS BESAR)

NO NAMA JENIS KELAMIN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Ahmad Arif Ahmad Fawaid Alhikam Ahmad Safari Ahmad Syihabudin Ayu Wulan Sari Dian Noviana Dinda Susilowati Evi Erviani Fitriana Galang Panji Ahmad Ika Nur Rofiqoh Imron Rosyadi Laili Hestianah Lia Candra Ningsih Tya Wahyu Wulan Ningrum Lutfi Ghozali Maslakah Miftahatun Nadhiroh Mohammad Zulian Karfinas Muazanah Muhammad Fajril Anwar Muhammad Khabib Muhammad Khoirudin Asyifa Muhammad Abidin Muhammad Bahauddin Muhammad Iskandar Dzulqurnain Muhammad Madrikzanudin Musaidah Nadhifatul Fajriyah Najiyyulah Muna Nur Nandiyah Nur Sanusi Shofi Rini Ita Sari Rokhani Shofatun Nikmah Siti Nurkanah Siti Zulaifah Surya Wardana Usfuriyah Zilmatul Ulya

L L L L P P P P P L P L P P P L P P L P L L L L L L L P P P P L P L P P L P P P

Page 145: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 13

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/ Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Asam dan Basa

Waktu : 80 Menit

SOAL PRE-TES

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d pada

lembar jawab yang tersedia.

51. Menurut Arrhenius asam adalah….. a. Zat dalam air melepaskan ion hidrogen (H+) b. Zat dalam air melepaskan ion hidroksida (OH- c. Zat yang bersifat pahit d. Zat yang bersifat netral

52. Basa disebut juga dengan… e. Alkali f. Sabun g. Penetral h. garam

53. Asam klorida mempunyai sifat asam. Jika asam klorida dimasukkan dalam air akan terurai menjadi…. e. H2O dan Cl- f. H3O

+ dan Cl- g. H+, OH- dan Cl- h. H+ dan Cl-

54. Natrium hidroksida mempunyai sifat basa. Bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi….. e. Na+ dan OH- f. 2 Na+ dan OH- g. H2O dan Cl- h. 3 Na+ dan OH-

55. Diantara indikator pH berikut, 4) Kertas lakmus 5) Indikator universal 6) pH- meter Yang dapat digunakan untuk menentukan pH larutan adalah…. e. 1, 2 dan 3 f. 1 dan 2 g. 2 dan 3 h. 3 saja

56. Produk sabun dibawah ini mempunyai pH berkisar antara….

e. 1 – 3 f. 2 – 7 g. 5 – 8 h. 8 – 9

57. Asam bromida mempunyai sifat asam, apabila didalam air akan terurai menjadi….

e. H+ dan Br- f. H2O dan Br- g. H3O

+ dan Br- h. H+, OH- dan Br-

Page 146: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

58. Diketahui beberapa senyawa sebagai berikut H2SO4, HNO3, CH3COOH, HCOOH. Senyawa tersebut yang merupakan asam organik adalah e. HCOOH f. CH3COOH g. HNO3 h. H2SO4

59. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. Dapat disimpulkan bahwa…. e. Larutan bersifat netral f. Larutan bersifat basa g. Larutan bersifat asam h. Sifat larutan belum dapat dipastikan

60. Bahan-bahan berikut yang bersifat basa, kecuali…. e. Sabun cuci f. Cuka dapur g. Cairan karbol h. Sabun mandi

61. Untuk lahan pertanian atau kebun, tanah yang baik adalah yang sedikit asam, yaitu pH 6,5 hingga 7. Jika tanah yang terlalu asam dapat dinetralkan dengan menambahkan… e. Kalsium hidroksida f. Natrium hidroksida g. Ammonium hidroksida h. Magnesium hidroksida

62. Zat-zat berikut ini yang mempunyai pH paling tinggi adalah…. e. Asam sitrat f. Asam sulfat g. Asam nitrat h. Asam klorida

63. Penggunaan abu gosok untuk mencuci piring antara lain karena abu gosok bersifat……. e. Asam f. Basa g. Netral h. Mudah berbuih

64. Asam anorganik merupakan asam yang berasal dari…. e. Makhluk tidak hidup f. Makhluk hidup g. Makhluk ghaib h. basa

65. Suatu indikator memberi warna biru dalam larutan.... a. Air cuka b. Air putih c. Air kapur d. Air jeruk

66. Alat pengukur pH yang paling akurat adalah……. e. Perasan kunyit f. pH meter g. Kertas lakmus h. fenolftalein

67. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa, yang berfungsi untuk…. e. Menetralkan tanah yang terlalu asam f. Pembuatan sabun g. Merusak serat kain h. Menyebabkan lubang pada kulit

68. Fenolftalein dapat mengubah warna dalam larutan yang mempunyai pH…. e. 1

Page 147: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

f. 5 g. 7 h. 9

69. Asam klorida yang berlebihan dalam lambung dapat dinetralkan dengan obat mag. Umumnya obat mag mengandung…. e. NaOH f. KOH g. Mg(OH)2 h. Cu(OH)2

70. Asam laktat, asam kaproat, asam sulfat, asam fosfat. Diantara semua zat itu, mana yang termasuk ke dalam asam organik adalah…. e. Asam laktat dan asam kaproat f. Asam laktat dan asam sulfat g. Asam laktat dan asam fosfat h. Asam kaproat dan asam sulfat

71. Minuman bersoda seperti gambar dibawah ini mengandung asam…. e. Asam klorida f. Asam askorbat g. Asam karbonat h. Asam sulfat

72. Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam, khususnya oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen (NO2). Oleh karena itu Hujan asam dapat menimbulkan kerugian, kecuali…. e. Merusak tumbuhan (hutan) f. Mengurangi kesuburan tanah g. Merusak tanaman h. Menghidupkan biota air

73. Kunyit merupakan indikator…. e. Indikator buatan f. Indikator alami g. Indikator universal h. Indikator netral

74. Larutan asam mempunyai pH….

e. kurang dari 7 f. lebih dari 7 g. sama dengan 7 h. pH 0 hingga 14

75. Cuka sering kali digunakan sebagai bahan tambahan pada mie ayam maupun bakso. Cuka bersifat….. e. Basa f. Asam g. Netral h. Garam

76. Sabun berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak waktu mandi, sabun merupakan bahan yang bersifat…. e. Basa f. Asam g. Netral h. Garam

77. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan…. e. Pewarna f. Penetralan g. Indikator asam basa

Page 148: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

h. Gelas kimia 78. Berikut termasuk indikator alami, yaitu….

e. Bunga sepatu dan kunyit f. Jahe dan lengkuas g. Jahe dan kulit manggis h. Lengkuas dan kunyit

79. Larutan bersifat basa jika…. e. pH = 7 f. pH > 7 g. pH < 7 h. pH = 0

80. Ibu membuat kue menggunakan soda kue, tujuannya agar…. a. Kue lebih mengembang b. Kue cepat basi c. Kue menjadi pahit d. Kue menjadi asin

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 149: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 14

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. A

2. A

3. D

4. A

5. A

6. D

7. A

8. A

9. B

10. B

11. A

12. A

13. B

14. A

15. C

16. B

17. B

18. D

19. C

20. A

21. C

22. D

23. B

24. A

25. B

26. A

27. C

28. A

29. B

30. A

Page 150: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

KELAS

KECIL

NO NAMA PRE TES POST TES GAIN

1 Heni Hidayati 18 62 44

2 Lailatul Falasifa 16 50 34

3 Livia Wati 42 67 25

4 Mastianah 28 72 44

5 Muhammad Irfan Azis 26 70 44

6 Uswatun Khasanah 46 74 28

S 176 395 219

N2 6 6 6

X1 29,33333 65,83333 36,5

S I2 151,4667 77,76667 75,9

S I 12,30718 8,818541 8,712061

Page 151: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Uji Normalitas Nilai Pre

Hipotesis

Ho: Data berdistribusi normal

H1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

= ∑

Kriterian yanng digunakan

diterima jika

H0 =

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal =

Nilai minimal =

Rentang nilai (R) = 63-17

Banyaknya kelas (k) = 1+ 3,3 log 40

Panjang kelas (P) =

Kelas

17 – 25

26 – 34

35 – 43 15

44 – 52

53 – 61

62 – 70

Jumlah 40

S2 =

= 36,075

S2 =

S2 = 122,0712

S = 11,04858

Daftar nilai frekuensi observasi kelas besar

Kelas Bk

17 – 25

26 – 34

∑∑

i

ii

f

f χ

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

Uji Normalitas Nilai Pre Test

Kelas Besar

=

63

17

17 = 46 1+ 3,3 log

= 6,286798 = 6 kelas

= 7,6666667

fi Xi Xi2 fi.Xi fi.Xi

2

8 21 441 168 3528

9 30 900 270 8100

15 39 1521 585 22815

5 48 2304 240 11520

2 57 3249 114 6498

1 66 4356 66 4356

40 12771 1443 56817

nilai frekuensi observasi kelas besar

Bk Zi P(Zi) Luas

Daerah fh

16,50 -1,77 -0,462

0,1310 5,2411

25,50 -0,96 -0,331

0,2741 10,9629

34,50 -0,14 -0,057

2

3528

8100

22815

11520

6498

4356

56817

fo

5,2411 8 1,4522

10,9629 9 0,3515

Page 152: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

35 – 43 0,1925 7,7016 15 6,9163

43,50 0,67 0,249

44 – 52 0,1822 7,2889 5 0,7188

52,50 1,49 0,431

53 – 61 0,0579 2,3147 2 0,0428

61,50 2,30 0,489

62 – 70 0,0098 0,3909 1 0,9490

70,50 3,12 0,499

χ²hitung = 10,4306

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh χ² tabel = 11,1

Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 153: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Uji Normalitas Nilai Post Test

Hipotesis

Ho: Data berdistribusi normal

H1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

= ∑

Kriterian yanng digunakan

diterima jika

H0 =

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal =

Nilai minimal =

Rentang nilai (R) = 89 - 53

Banyaknya kelas (k) = 1+ 3,3 log 40

Panjang kelas (P) = 34 / 6

Kelas

53 – 59

60 – 66

67 – 73 12

74 – 80

81 – 87

88 – 94

Jumlah 40

S2 =

= 72,45

S2 =

S2 = 76,76667

S = 8,761659

Daftar nilai frekuensi observasi kelas besar

Kelas Bk

53 – 59

60 – 66

67 – 73

∑∑

i

ii

f

f χ

()1(

2

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

Uji Normalitas Nilai Post Test

Kelas besar

=

93

56

53 = 37 1+ 3,3 log

= 6,286798 = 6 kelas

34 / 6 = 6,1666667

fi Xi Xi2 fi.Xi fi.Xi

2

2 56 3136 112 6272

9 63 3969 567 35721

12 70 4900 840 58800

8 77 5929 616 47432

8 84 7056 672 56448

1 91 8281 91 8281

40 33271 2898 212954

frekuensi observasi kelas besar

Bk Zi P(Zi) Luas

Daerah fh

52,50 -2,28 -0,489

0,0583 2,3322

59,50 -1,48 -0,430

0,1788 7,1536

66,50 -0,68 -0,251

0,2038 8,1506

73,50 0,12 0,048

)2

i

2

6272

35721

58800

47432

56448

8281

212954

fo

2,3322 2 0,0473

7,1536 9 0,4766

8,1506 12 1,8180

Page 154: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

74 – 80 0,2732 10,9279 8 0,7845

80,50 0,92 0,321

81 – 87 0,1362 5,4473 8 1,1963

87,50 1,72 0,457

88 – 94 0,0370 1,4800 1 0,1557

94,50 2,52 0,494

χ²hitung = 4,4783

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh χ² tabel = 11,1

Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 155: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Hipotesis

Ho: Data berdistribusi normal

H1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan

diterima jika

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

Nilai minimal

Rentang nilai (R)

Banyaknya kelas (k)

Panjang kelas (P)

Tabel distribusi nilai pos test kelas kecil

Kelas fi

50 – 56 1

57 – 63 1

64 – 70 2

71 – 77 2

Jumlah 6

X2 =

S2 =

9*39113

S2 = 27,90278

S = 5,282308

Daftar nilai frekuensi observasi kelas kecil

Kelas Bk

49,50

50 – 56

56,50

57 – 63

63,50

64 – 70

70,50

71 – 77

77,50

∑n

∑∑

i

i

f

f χ

X

Uji Normalitas Nilai Post Test

Kelas Kecil

= 74

= 50

= 76-50 = 24

= 1 + 3,3 log 6 =

= 6,5

i Xi Xi fi.Xi fi.Xi2

1 53 2809 53 2809

1 60 3600 60 3600

2 67 4489 134 8978

2 74 5476 148 10952

6 16374 395 26339

= 395

= 65,833333 6

9*39113 - (589)2

9(9 - 1)

27,90278

5,282308

Bk Zi P(Zi) Luas

Daerah Ei

49,50 -3,09 -0,499

0,0376 0,2258

56,50 -1,77 -0,461

0,2907 1,7443

63,50 -0,44 -0,171

0,1408 0,8451

70,50 0,88 0,312

0,1749 1,0494

77,50 2,21 0,486

( ))1(

22

− ∑nn

ff iiii χχ

i

oH tabelhitung22 χχ <

24

3,568 = 4 kelas

Oi

1 2,6550567

1 0,3176157

2 1,5783308

2 0,8611679

( )

i

ii

E

EO2

Page 156: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

χ²hitung

5,4122

Untuk α = 5%, dengan dk = 4 - 1 = 3 diperoleh 7,81

Karena , maka data tersebut berdistribusi normal

tabelhitung22 χχ <

tabel2χ

Page 157: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Hipotesis

Ho: Data berdistribusi normal

H1: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan

diterima jika

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

Nilai minimal

Rentang nilai (R)

Banyaknya kelas (k)

Panjang kelas (P)

Tabel distribusi nilai pre test kelas Kecil

Kelas fi

16 – 23 2

24 – 31 2

32 – 39 0

40 – 47 2

Jumlah 6

X2 =

S2 =

9*39113

S2 = 49,77778

S = 7,055337

Daftar nilai frekuensi observasi kelas kecil

Kelas Bk

15,50

16 – 23

23,50

24 – 31

31,50

32 – 39

39,50

40 – 47

47,50

∑n

∑∑

i

i

f

f χ

X

Uji Normalitas Nilai Pre Test

Kelas Kecil

= 46

= 16

= 46-16 = 30

= 1 + 3,3 log 6 =

= 7,5

Xi Xi fi.Xi fi.Xi2

19,5 380,25 39 760,5

27,5 756,25 55 1512,5

35,5 1260,25 0 0

43,5 1892,25 87 3784,5

4289 181 6057,5

= 181

= 30,166667 6

9*39113 - (589)2

9(9 - 1)

49,77778

7,055337

Bk Zi P(Zi) Luas

Daerah Ei

15,50 -2,08 -0,481

0,1535 0,9212

23,50 -0,94 -0,328

0,4026 2,4156

31,50 0,19 0,075

0,3321 1,9927

39,50 1,32 0,407

0,0859 0,5156

47,50 2,46 0,493

( ))1(

22

− ∑nn

ff iiii χχ

i

oH tabelhitung22 χχ <

30

3,568 = 4 kelas

Oi

2 1,2633374

2 0,071493

0 1,99269

2 4,2739401

( )

i

ii

E

EO2

Page 158: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

χ²hitung

7,6015

Untuk α = 5%, dengan dk = 4 - 1 = 3 diperoleh 7,81

Karena , maka data tersebut berdistribusi normal

tabelhitung22 χχ <

tabel2χ

Page 159: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

PRE TEST

Sumber data

Sumber variasi

Jumlah

n

X

Varians (s2)

Standart deviasi (s)

Perhitungan

S2

S2

S

Dengan taraf signifikansi α= 5%, dk = n1+n22=

Peluang = 1 - α = 1 - 0,05 =0,95

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata

hitungt

hitungt

hitungt

hitungt

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

PRE TEST ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Sumber variasi Kelas Besar

1423

40

35,575

123,994

Standart deviasi (s) 11,135

=

=

= 127,116 = 11,275

= =

= 6,242

4,936

= 1,265

Dengan taraf signifikansi α= 5%, dk = n1+n2-

dari daftar distribusi t didapat

-

2,00 1,265 2,00

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata

( ) ( )2

11

21

222

11

−+

−+−

nn

SnSn

ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Kelas Besar Kelas Kecil

1423 176

40 6

35,575 29,333

123,994 151,467

11,135 12,307

= (40-1) . 123,994 + (6-

1) .

40 + 6-2

= 35,575 - 29,333

11,275

1 + 1

40 6

40 +6-2 =44 dari daftar distribusi t

2,00

Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pretest dari kedua kelas.

2

Page 160: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

POST TEST ANTARA

Sumber data

Sumber variasi

Jumlah

n

X

Varians (s2)

Standart deviasi (s)

Perhitungan

S2 =

S2 = 84,664

S = 9,201

=

=

8,867

4,028

= 2,201

Dengan taraf signifikansi α= 5%, dk = n1+n2

Peluang = 1 - α = 1 - 0,05 =0,95

Karena berada pada daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rapost test dari kedua kelas.

( 11 −n

hitungt

hitungt

hitungt

hitungt

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

POST TEST ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Kelas Besar

2988

40

74,700

85,549

9,249

= (40-1) .

84,664

9,201

=

74,700

9,201

8,867

4,028

2,201

Dengan taraf signifikansi α= 5%, dk = n1+n2-2= 40 +6-2 = 44 dari daftar distribusi t didapat

Daerah penerimaan

Ho

1,680 2,201

Karena berada pada daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ra

) ( )2

11

21

222

21

−+

−+

nn

SnS

KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Kelas Kecil

395

6

65,833

77,767

8,819

85,549 +

(6-1) . 77,767

40 + 6 -2

- 65,833

1 +

1

40 6

1,68

Karena berada pada daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ra

=tabelt

Page 161: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

PRE TEST ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Sumber data

Sumber variasi

Jumlah n

X

Varians (s2) Standart deviasi (s)

Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 40-1 = 39 diperoleh F

Karena < maka homogen

iliansterkec

ariansterbesFhitung var

var=

hitungFtabelF

UJI HOMOGENITAS

PRE TEST ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

kelas besar

1423 40

35,575

123,994 11,135

= 151,467 =

123,994

1 = 39 diperoleh Ftabel = 4,46 Karena < maka homogen

PRE TEST ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Kelas kecil

176 6

29,333

151,467 12,307

1,222

Page 162: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

POST TES ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Sumber data

Sumber variasi

Jumlah n

X

Varians (s2) Standart deviasi (s)

Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 40-1 = 39 diperoleh F

Karena < maka homogen

iliansterkec

ariansterbesFhitung var

var=

hitungFtabelF

UJI HOMOGENITAS

POST TES ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Sumber variasi Kelompok kelas besar

2988 40

74,700

85,549 Standart deviasi (s) 9,249

= 85,549

77,767

1 = 39 diperoleh Ftabel = 4,46 Karena < maka homogen

POST TES ANTARA KELAS BESAR DAN KELAS KECIL

Kelompok kelas besar Kelompok kecil

62 6

65,833

77,767 8,819

85,549 =

1,100

77,767

Page 163: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 20

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/ Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Asam dan Basa

Waktu : 80 Menit

SOAL POST-TES

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d pada

lembar jawab yang tersedia.

81. Basa disebut juga dengan… a. Alkali b. Sabun c. Penetral d. Garam

82. Asam klorida mempunyai sifat asam. Jika asam klorida dimasukkan dalam air akan terurai menjadi…. i. H2O dan Cl- j. H3O

+ dan Cl- k. H+, OH- dan Cl- l. H+ dan Cl-

83. Dari berbagai sifat larutan: 4) Mempunyai rasa asam 5) Korosif terhadap logam 6) Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

Yang merupakan sifat larutan asam adalah…..

e. 1 dan 2 f. 1 dan 3 g. 2 dan 3 h. 1, 2 dan 3

84. Produk sabun dibawah ini mempunyai pH berkisar antara…. i. 1 – 3 j. 2 – 7 k. 5 – 8 l. 8 – 9

85. Diketahui beberapa senyawa sebagai berikut H2SO4, HNO3, CH3COOH, HCOOH. Senyawa tersebut yang merupakan asam organik adalah i. HCOOH j. CH3COOH k. HNO3 l. H2SO4

86. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. Dapat disimpulkan bahwa…. i. Larutan bersifat netral j. Larutan bersifat basa k. Larutan bersifat asam l. Sifat larutan belum dapat dipastikan

87. Bahan-bahan berikut yang bersifat basa, kecuali…. i. Sabun cuci j. Cuka dapur k. Cairan karbol l. Sabun mandi

Page 164: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

88. Untuk lahan pertanian atau kebun, tanah yang baik adalah yang sedikit asam, yaitu pH 6,5 hingga 7. Jika tanah yang terlalu asam dapat dinetralkan dengan menambahkan… i. Kalsium hidroksida j. Natrium hidroksida k. Ammonium hidroksida l. Magnesium hidroksida

89. Zat-zat berikut ini yang mempunyai pH paling tinggi adalah…. i. Asam sitrat j. Asam sulfat k. Asam nitrat l. Asam klorida

90. Penggunaan abu gosok untuk mencuci piring antara lain karena abu gosok bersifat……. i. Asam j. Basa k. Netral l. Mudah berbuih

91. Asam anorganik merupakan asam yang berasal dari…. i. Makhluk tidak hidup j. Makhluk hidup k. Makhluk ghaib l. basa

92. Suatu indikator memberi warna biru dalam larutan.... e. Air cuka f. Air putih g. Air kapur h. Air jeruk

93. Alat pengukur pH yang paling akurat adalah……. i. Perasan kunyit j. pH meter k. Kertas lakmus l. fenolftalein

94. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa, yang berfungsi untuk…. i. Menetralkan tanah yang terlalu asam j. Pembuatan sabun k. Merusak serat kain l. Menyebabkan lubang pada kulit

95. Fenolftalein dapat mengubah warna dalam larutan yang mempunyai pH…. i. 1 j. 5 k. 7 l. 9

96. Asam klorida yang berlebihan dalam lambung dapat dinetralkan dengan obat mag. Umumnya obat mag mengandung…. i. NaOH j. KOH k. Mg(OH)2 l. Cu(OH)2

97. Asam laktat, asam kaproat, asam sulfat, asam fosfat. Diantara semua zat itu, mana yang termasuk ke dalam asam organik adalah…. i. Asam laktat dan asam kaproat j. Asam laktat dan asam sulfat k. Asam laktat dan asam fosfat l. Asam kaproat dan asam sulfat

Page 165: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

98. Minuman bersoda seperti gambar disamping mengandung asam….a. Asam klorida b. Asam askorbatc. Asam karbonatd. Asam sulfat e.

99. Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksidabelerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen (NOkerugian, kecuali…. i. Merusak tumbuhan (hutan) j. Mengurangi kesuburan tanah k. Merusak tanaman l. Menghidupkan biota air

100. Kunyit merupakan indikator…. i. Indikator buatanj. Indikator alamik. Indikator universall. Indikator netral

101. Reaksi penetralan terjadi antara….e. Asam dengan garam f. Asam dengan basa g. Basa dengan logam h. Logam dengan garam

102. Hasil reaksi penetralan adalah…. e. Asam dan basa f. Air dan logam g. Logam dan garam h. Garam dan air

103. Kadang kala lambung memproduksi terlalu banyak asam, karena keadaaanpencernaan. Ini disebabkan getah lambung mengandung…. e. Asam klorida f. Asam sulfat g. Asam nitrat h. Asam etanoat

104. Cuka sering kali digunakan sebagai bahan tambahan pada mie ayam maupun bakso. Cuka bersifat…..i. Basa j. Asam k. Netral l. Garam

105. Sabun berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak waktu mandi, sabun merupakan bahan yang bersifat…. i. Basa j. Asam k. Netral l. Garam

106. Contoh asam yang dijumpai dalam kehidupan seharie. Asam sulfat, kalsium hidroksida dan asam sitratf. Alumunium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksidag. Asam sulfat, asam malat dan asam sitrat

bersoda seperti gambar disamping mengandung asam….

Asam askorbat Asam karbonat

Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam, khususnya oksida ) dan oksida nitrogen (NO2). Oleh karena itu Hujan asam dapat menimbulkan

Indikator buatan Indikator alami Indikator universal Indikator netral

penetralan terjadi antara….

Kadang kala lambung memproduksi terlalu banyak asam, karena keadaaan ini dapat mengganggu pencernaan. Ini disebabkan getah lambung mengandung….

sering kali digunakan sebagai bahan tambahan pada mie ayam maupun bakso. Cuka bersifat…..

berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak waktu mandi, sabun merupakan bahan yang

asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah…. Asam sulfat, kalsium hidroksida dan asam sitrat

nesium hidroksida, dan natrium hidroksida Asam sulfat, asam malat dan asam sitrat

bersoda seperti gambar disamping mengandung asam….

oksida yang bersifat asam, khususnya oksida asam dapat menimbulkan

ini dapat mengganggu

sering kali digunakan sebagai bahan tambahan pada mie ayam maupun bakso. Cuka bersifat…..

berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak waktu mandi, sabun merupakan bahan yang

Page 166: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

h. Asam sitrat, asam benzoat, dan natrium hidroksida 107. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan….

i. Pewarna j. Penetralan k. Indikator asam basa l. Gelas kimia

108. Berikut termasuk indikator alami, yaitu….

i. Bunga sepatu dan kunyit j. Jahe dan lengkuas k. Jahe dan kulit manggis l. Lengkuas dan kunyit

109. Larutan bersifat basa jika…. i. pH = 7 j. pH > 7 k. pH < 7 l. pH = 0

110. Nama dari asam yang mempunyai rumus molekul H2SO4 adalah…. e. Asam klorida f. Asam sulfat g. Asam asetat h. Asam sitrat

Page 167: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 21

KUNCI JAWABAN SOAL POST TEST

1. A

2. D

3. A

4. D

5. A

6. B

7. B

8. A

9. A

10. B

11. A

12. C

13. B

14. B

15. D

16. C

17. A

18. C

19. D

20. B

21. B

22. D

23. A

24. B

25. A

26. C

27. C

28. A

29. B

30. B

Page 168: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 28

KRITERIA PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No Aspek penilaian Skor Kriteria penskoran

1 Kecakapan bertanya didalam praktik

1 Tidak pernah bertanya pada guru. 2 Bertanya pada guru 1 kali setiap praktikum. 3 Bertanya pada guru 2 kali setiap praktikum. 4 Bertanya pada guru 3 kali setiap praktikum. 5 Bertanya pada guru 4 kali setiap praktikum.

2 Memiliki langkah penyelesaian masalah buatan sendiri

1 Tidak memiliki langkah penyelesaikan masalah. 2 Memiliki langkah penyelesaian masalah tetapi masih dibantu guru. 3 Memiliki langkah penyelesaian masalah buatan sendiri tetapi masih banyak

kesalahan karena kurang sesuai dengan masalah yang ada. 4 Memiliki langkah penyelesaian masalah buatan sendiri dengan benar tetapi

masih dibantu guru. 5 Memiliki langkah penyelesaian masalah buatan sendiri dengan benar.

3 Mencari dan menganalisis data yang diketahui

1 Tidak dapat mencari dan menganalisis data yang diketahui. 2 Dapat mencari dan menganalisis data yang diketahui tetapi masih banyak

kesalahan. 3 Dapat mencari dan menganalisis data yang diketahui dengan benar tetapi

masih kurang sesuai. 4 Dapat mencari dan menganalisis data yang diketahui dengan benar tetapi

dibantu dengan guru. 5 Dapat mencari dan menganalisis data yang diketahui dengan benar.

4 Mempunyai daya imajinasi

1 Tidak mempunyai daya imajinasi. 2 Mempunyai daya imajinasi dengan melontarkan hal-hal baru yang aneh,

penuh khayalan yang sesuai dengan masalah yang ada (1 kali disetiap praktikum).

3 Mempunyai daya imajinasi dengan melontarkan hal-hal baru yang aneh, penuh khayalan yang sesuai dengan masalah yang ada (2 kali disetiap praktikum).

4 Mempunyai daya imajinasi dengan melontarkan hal-hal baru yang aneh, penuh khayalan yang sesuai dengan masalah yang ada (3 kali disetiap praktikum).

5 Mempunyai daya imajinasi dengan melontarkan hal-hal baru yang aneh, penuh khayalan yang sesuai dengan masalah yang ada (4 kali disetiap praktikum).

5 Orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian masalah

1 Tidak Orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian masalah. 2 Orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian masalah dengan

melontarkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (1 kali disetiap praktikum).

3 Orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian masalah dengan melontarkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (2 kali disetiap praktikum).

4 Orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian masalah dengan melontarkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (3 kali disetiap praktikum).

5 Orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian masalah dengan melontarkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (4 kali disetiap praktikum).

Page 169: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

PETUNJUK PRAKTIKUM

PEMBUATAN SABUN COLEK

A. TUJUAN

Setelah mempraktekkan praktikum ini, diharapkan siswa dapat membuat sabun colek sendiri.

B. LANDASAN TEORI

Sabun colek adalah salah satu contoh dari basa. Sabun merupakan garam logam alkali (biasanya

disebut garam natrium) dari asam lemak dan minyak dari bahan alam yang disebut trigliserida. Lemak dan

minyak mempunyai dua jenis ikatan, yaitu ikatan jenuh dan ikatan tak jenuh dengan atom karbon 8-12

yang diberikatan ester dengan gliserin. Secara umum, reaksi antara kaustik dengan gliserol menghasilkan

gliserol dan sabun yang disebut dengan saponifikasi. Setiap minyak dan lemak mengandung asam-asam

lemak yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut menyebabkan sabun yang terbentuk mempunyai sifat yang

berbeda. Minyak dengan kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatan tak jenuh akan menghasilkan

sabun cair. Sedangkan rantai panjang dan jenuh mengahasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar.

Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan

mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena

sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Jika dilihat dari

harga, sabun colek ini harganya lebih murah dibanding sabun cair.

C. ALAT DAN BAHAN

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN

� Caustik soda 45gr

� Air 150cc

� STTP 45gr

� Soda ash 150gr(ditambah air 150cc dan CMC 30gr)

� ABS 300gr

� Parfum 3cc

� Serpuhan pewarna 1cc

D. CARA KERJA

1. Caostik soda, air dingin, bahan pewarna dicampur dan diaduk-aduk sampai merata.

2. Campurkan STTP dan air dingin, campuran ini terpisah dari campuran pertama tadi. Pengadukan

agak lama karena STTP sulit larut.

3. Campuran ketiga adalah Soda Ash dan air diaduk sampai larut kemudian bubuhkan CMC sambil

terus diaduk-aduk hingga menjadi seperti bubur agar-agar.

4. Campuran pertama dan kedua dicampurkan dan terus diaduk-aduk hingga merata, setelah merata

masukkan campuran ketiga dan aduk terus.

Page 170: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

5. Tuangkan ABS pada campuran tersebut lalu diaduk, pengadukkan harus tekun,teliti, dan sempurna.

Oleh reaksi kimia cairan tersebut berubah menjadi cream.

6. Setelah cream menjadi dingin, bubuhkan parfum sambil diaduk agar wanginya merata ke seluruh

cream yang di buat.

7. Sabun Deterjen siap untuk dikemas dan dipakai.

Page 171: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

PETUNJUK PRAKTIKUM

PEMBUATAN SELAI JERUK

A. TUJUAN

Setelah mempraktekkan praktikum ini, diharapkan siswa dapat membuat selai jeruk sendiri.

B. LANDASAN TEORI

Jeruk atau limau adalah sebuah tumbuhan berbunga anggota marga citrus dari suku rutaceae (suku

jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar,

meskipun banyak diantara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan

asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Sebutan “jeruk” kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih

berkerabat dalam suku yang sama. Asal jeruk adalah dari asia timur dan asia tenggara, membentuk sebuah

busur yang membentang dari jepang terus keselatan hingga kemudian membelok kebarat ke arah india

bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari asia timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan

jeruk purut berasal dari asia tenggara.

Banyak anggota jeruk dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun

industry. Buah jeruk adalah sumber vitamin C.

C. ALAT DAN BAHAN

Bahan: Alat:

- 750 cc air jeruk sunkis - Panci

- 300 gram gula pasir - Kompor

- 250 gram pepaya muda parut halus - Pengaduk

- 2 sendok teh asam sitrun

D. CARA KERJA

• Masak semua bahan hingga mengental sambil diaduk. Tambahkan kulit jeruk aduk dan masak

sebentar.

• Masukkan dalam botol selai yang telah bersih.

Page 172: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

HASIL PENGAMATAN ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA

KELAS BESAR PERTEMUAN PERTAMA

NO KELOMPOK NAMA A B C D E JUMLAH NILAI KRITERIA 1 1 BP-01 4 4 4 5 3 20 80 baik sekali

2 BP-02 4 4 3 4 4 19 76 baik sekali 3 BP-03 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali 4 BP-04 4 4 4 3 5 20 80 baik sekali 5 BP-05 4 3 3 4 3 17 68 baik 6 2 BP-06 5 4 4 3 4 20 80 baik sekali 7 BP-07 5 4 3 4 3 19 76 baik sekali

8 BP-08 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali 9 BP-09 3 3 4 4 3 17 68 baik

10 BP-10 3 4 3 4 4 18 72 baik 11 3 BP-11 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali 12 BP-12 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali 13 BP-13 4 4 5 3 4 20 80 baik sekali

14 BP-14 4 4 5 4 4 21 84 baik sekali 15 BP-15 4 3 4 3 4 18 72 baik 16 4 BP-16 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali 17 BP-17 4 4 3 4 4 19 76 baik sekali 18 BP-18 4 4 3 5 4 20 80 baik sekali 19 BP-19 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali

20 BP-20 4 4 3 4 4 19 76 baik sekali 21 5 BP-21 4 3 4 4 3 18 72 baik 22 BP-22 4 3 4 3 5 19 76 baik sekali 23 BP-23 4 4 3 4 4 19 76 baik sekali 24 BP-24 3 4 5 4 4 20 80 baik sekali 25 BP-25 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali

26 6 BP-26 3 4 4 3 3 17 68 baik 27 BP-27 4 3 4 4 3 18 72 baik 28 BP-28 3 3 3 4 4 17 68 baik 29 BP-29 4 3 3 3 4 17 68 baik 30 BP-30 3 4 4 4 3 18 72 baik 31 7 BP-31 5 4 3 3 3 18 72 baik

32 BP-32 3 3 4 5 4 19 76 baik sekali 33 BP-33 4 4 4 3 3 18 72 baik 34 BP-34 3 5 3 4 4 19 76 baik sekali 35 BP-35 3 3 4 4 3 17 68 baik 36 8 BP-36 4 5 4 4 3 20 80 baik sekali 37 BP-37 3 4 4 4 4 19 76 baik sekali

38 BP-38 4 3 4 3 4 18 72 baik 39 BP-39 3 4 4 4 4 19 76 baik sekali 40 BP-40 4 4 3 3 4 18 72 baik JUMLAH 152 150 150 149 147 748 2992

PENCAPAIAN % 76 75 75 74,5 73,5 KETERANGAN baik sekali baik baik baik baik

OBSERVER 1: MUZAROAH KETERANGAN 100%= ISTIMEWA 60% - 75%=BAIK 76% - 99%= BAIK SEKALI < 60%= kurang

Page 173: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

HASIL PENGAMATAN ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA

KELAS BESAR PERTEMUAN PERTAMA

NO KELOMPOK NAMA A B C D E JUMLAH NILA

I KRITERIA 1 1 BP-01 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 2 BP-02 4 4 5 3 4 20 80 baik sekali 3 BP-03 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali 4 BP-04 3 4 4 3 5 19 76 baik sekali

5 BP-05 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali 6 2 BP-06 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali 7 BP-07 3 4 4 4 3 18 72 baik 8 BP-08 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 9 BP-09 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali

10 BP-10 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali

11 3 BP-11 3 4 4 4 3 18 72 baik 12 BP-12 3 3 4 3 4 17 68 baik 13 BP-13 4 5 4 4 4 21 84 baik sekali 14 BP-14 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 15 BP-15 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 16 4 BP-16 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali

17 BP-17 3 4 4 4 4 19 76 baik sekali 18 BP-18 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali 19 BP-19 3 4 4 2 3 16 64 baik 20 BP-20 4 4 5 4 4 21 84 baik sekali 21 5 BP-21 3 4 4 4 3 18 72 baik 22 BP-22 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali

23 BP-23 4 4 3 4 4 19 76 baik sekali 24 BP-24 3 4 3 4 3 17 68 baik 25 BP-25 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali 26 6 BP-26 4 3 4 4 3 18 72 baik 27 BP-27 4 3 4 4 3 18 72 baik 28 BP-28 3 4 3 4 4 18 72 baik

29 BP-29 4 3 4 3 3 17 68 baik 30 BP-30 3 3 4 4 4 18 72 baik 31 7 BP-31 5 4 3 3 3 18 72 baik 32 BP-32 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali 33 BP-33 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali 34 BP-34 3 3 3 4 4 17 68 baik

35 BP-35 4 3 4 4 3 18 72 baik 36 8 BP-36 4 5 3 4 4 20 80 baik sekali 37 BP-37 3 4 4 3 4 18 72 baik 38 BP-38 4 3 3 3 4 17 68 baik 39 BP-39 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali 40 BP-40 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali

JUMLAH 149 150 155 148 147 749 2996 PENCAPAIAN % 74,5 75 77,5 74 73,5 KETERANGAN baik baik baik sekali baik baik

OBSERVER 2: ALI MASHUDI

Page 174: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

HASIL PENGAMATAN ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA

KELAS BESAR PERTEMUAN KEDUA

NO KELOMPOK NAMA A B C D E JUMLAH NILA

I KRITERI

A

1 1 BP-01 4 5 4 4 4 21 84 baik

sekali

2 BP-02 4 4 4 5 4 21 84 baik

sekali

3 BP-03 3 4 5 4 4 20 80 baik

sekali 4 BP-04 4 4 3 4 3 18 72 baik

5 BP-05 4 4 4 4 4 20 80 baik

sekali

6 2 BP-06 4 4 4 3 5 20 80 baik

sekali

7 BP-07 5 4 4 4 3 20 80 baik

sekali

8 BP-08 4 4 4 4 4 20 80 baik

sekali

9 BP-09 4 5 4 4 4 21 84 baik

sekali 10 BP-10 3 4 4 4 3 18 72 baik

11 3 BP-11 3 4 4 4 4 19 76 baik

sekali

12 BP-12 4 4 4 5 4 21 84 baik

sekali

13 BP-13 4 4 4 4 4 20 80 baik

sekali

14 BP-14 4 4 4 5 4 21 84 baik

sekali

15 BP-15 4 4 4 4 4 20 80 baik

sekali 16 4 BP-16 4 4 4 3 3 18 72 baik

17 BP-17 3 4 4 5 4 20 80 baik

sekali

18 BP-18 4 4 4 4 5 21 84 baik

sekali 19 BP-19 3 4 4 4 3 18 72 baik 20 BP-20 4 4 3 3 4 18 72 baik

21 5 BP-21 3 4 4 4 4 19 76 baik

sekali

22 BP-22 4 4 4 4 4 20 80 baik

sekali

23 BP-23 4 4 4 4 5 21 84 baik

sekali

24 BP-24 4 4 3 4 4 19 76 baik

sekali

25 BP-25 4 4 4 3 4 19 76 baik

sekali

26 6 BP-26 4 3 4 4 5 20 80 baik

sekali

27 BP-27 4 3 4 4 4 19 76 baik

sekali 28 BP-28 3 3 3 4 4 17 68 baik

29 BP-29 4 3 4 4 4 19 76 baik

sekali

30 BP-30 3 3 4 3 3 16 64 baik 31 7 BP-31 5 4 3 3 4 19 76 baik

Page 175: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

sekali

32 BP-32 3 4 4 4 4 19 76 baik

sekali 33 BP-33 4 3 3 3 4 17 68 baik 34 BP-34 3 3 4 4 4 18 72 baik

35 BP-35 4 3 4 5 3 19 76 baik

sekali

36 8 BP-36 4 5 3 4 4 20 80 baik

sekali 37 BP-37 3 4 4 4 3 18 72 baik

38 BP-38 4 3 4 3 4 18 72 baik 39 BP-39 3 4 4 3 3 17 68 baik 40 BP-40 3 4 3 3 3 16 64 baik

JUMLA

H 149 154 153 155 154 765 3060 PENCAPAIA

N % 74,5 77 76,5 77,5 77

KETERANGAN baik baik

sekali baik

sekali baik

sekali baik

sekali

OBSERVER 1: MUZAROAH HASIL PENGAMATAN ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA

KELAS BESAR PERTEMUAN KEDUA

NO KELOMPOK NAMA A B C D E

JUMLAH

NILAI

KRITERIA

1 1 BP-01 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 2 BP-02 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 3 BP-03 4 4 5 4 4 21 84 baik sekali 4 BP-04 3 4 4 3 5 19 76 baik sekali 5 BP-05 4 4 3 4 5 20 80 baik sekali 6 2 BP-06 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali

7 BP-07 3 3 4 4 4 18 72 baik 8 BP-08 4 4 4 4 5 21 84 baik sekali 9 BP-09 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali 10 BP-10 3 4 4 4 3 18 72 baik 11 3 BP-11 3 4 4 4 4 19 76 baik sekali 12 BP-12 3 4 4 4 4 19 76 baik sekali 13 BP-13 4 4 3 5 4 20 80 baik sekali 14 BP-14 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali 15 BP-15 4 4 5 4 5 22 88 baik sekali 16 4 BP-16 4 4 4 3 4 19 76 baik sekali 17 BP-17 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 18 BP-18 4 4 4 3 3 18 72 baik 19 BP-19 3 4 4 2 4 17 68 baik 20 BP-20 4 5 5 3 4 21 84 baik sekali 2 5 BP-21 3 3 4 4 3 17 68 baik

Page 176: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

1

22 BP-22 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali 23 BP-23 3 4 4 3 4 18 72 baik 24 BP-24 3 4 3 4 3 17 68 baik 25 BP-25 4 4 3 4 4 19 76 baik sekali 26 6 BP-26 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali 27 BP-27 4 4 4 4 3 19 76 baik sekali 28 BP-28 3 3 3 4 3 16 64 baik 29 BP-29 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 30 BP-30 4 3 4 3 4 18 72 baik 31 7 BP-31 5 4 3 3 5 20 80 baik sekali 32 BP-32 4 4 4 4 4 20 80 baik sekali 33 BP-33 4 3 3 3 4 17 68 baik 34 BP-34 4 4 3 4 3 18 72 baik 35 BP-35 4 3 4 4 3 18 72 baik 36 8 BP-36 4 5 3 3 4 19 76 baik sekali 37 BP-37 3 4 4 4 4 19 76 baik sekali 38 BP-38 4 3 4 4 4 19 76 baik sekali 39 BP-39 3 4 4 4 4 19 76 baik sekali 40 BP-40 4 4 3 4 4 19 76 baik sekali

JUMLA

H 149 153 153 149 155 759 3036 PENCAPAIA

N % 74,5 76,5 76,5

74,5 77,5

KETERANGAN baik

baik sekali

baik sekali

baik

baik sekali

OBSERVER 2: ALI MASHUDI

Page 177: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

ANGKET

BAHAN

AJAR

KELAS

KECIL

NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 KB-01 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3

2 KB-02 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3

3 KB-03 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

4 KB-04 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4

5 KB-05 4 2 4 3 3 3 4 2 3 3

6 KB-06 4 4 4 2 4 2 4 2 3 4

JUMLAH 21 20 23 17 20 16 21 15 16 20

PROSENTASE 87,5 83,333333 95,8333333 70,833 83,333333 66,667 87,5 62,5 66,667 83,333333

KETERANGAN

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI BAIK

BAIK

SEKALI BAIK

BAIK

SEKALI BAIK BAIK

BAIK

SEKALI

Page 178: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

ANGKET

BAHAN

AJAR

KELAS

BESAR

NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 BB-01 4 2 4 3 3 2 4 3 3

2 BB-02 3 4 4 3 3 3 4 2 4

3 BB-03 4 4 3 2 3 2 3 3 3

4 BB-04 3 4 3 3 3 2 3 3 2

5 BB-05 3 3 3 4 3 4 4 2 3

6 BB-06 3 4 4 2 1 4 1 3 2

7 BB-07 4 4 3 3 2 4 4 2 3

8 BB-08 4 3 3 2 4 2 3 2 4

9 BB-09 4 4 4 2 4 2 4 2 2

10 BB-10 4 4 4 2 4 2 3 2 1

11 BB-11 4 3 2 3 4 3 3 4 2

12 BB-12 2 4 3 1 3 3 3 3 2

13 BB-13 4 4 4 2 4 2 4 2 1

14 BB-14 3 4 3 2 4 2 4 2 1

15 BB-15 4 4 4 2 4 1 4 2 3

16 BB-16 4 4 4 3 3 4 4 2 4

17 BB-17 4 4 3 2 4 2 4 3 2

18 BB-18 4 4 4 3 4 1 3 2 2

19 BB-19 3 4 4 1 4 2 3 2 2

20 BB-20 3 4 3 2 4 4 3 2 3

21 BB-21 4 2 4 3 3 2 4 3 2

22 BB-22 3 4 3 2 4 3 3 2 3

23 BB-23 4 4 4 2 3 2 4 2 1

24 BB-24 4 3 3 2 4 3 4 2 2

25 BB-25 3 4 4 3 1 2 3 2 4

26 BB-26 4 4 4 2 4 1 4 2 2

27 BB-27 4 4 4 2 3 2 4 2 1

28 BB-28 3 4 3 3 4 2 3 4 3

29 BB-29 4 4 4 2 4 1 4 2 2

30 BB-30 4 4 4 3 4 2 4 2 2

31 BB-31 4 4 3 3 4 2 3 2 3

32 BB-32 4 3 4 3 3 3 4 3 2

33 BB-33 4 4 3 3 4 2 3 3 3

34 BB-34 3 4 3 3 3 3 3 3 2

35 BB-35 3 4 4 2 4 1 3 2 3

36 BB-36 3 3 3 2 3 3 3 3 2

37 BB-37 4 4 3 3 4 4 3 2 3

38 BB-38 4 2 3 2 3 4 2 3 2

39 BB-39 4 3 4 2 4 2 4 3 3

40 BB-40 4 4 3 3 3 3 3 2 3

JUMLAH 145 147 139 97 137 98 136 97 97

PROSENTASE 90,625 91,875 86,875 60,625 85,625 61,25 85 60,625 60,625 86,875

KETERANGAN

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI BAIK SEKALI

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI

BAIK

SEKALI SEKALI

Page 179: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 31

KISI-KISI ANGKET RANAH AFEKTIF SISWA

Variabel Sub

Variabel

INDIKATOR NO. SOAL JUMLAH

SOAL Positif Negatif Hasil Belajar Ranah Afektif

Intrinsik Ekstrinsik

1. Adanya hasrat dan keinginan belajar kimia.

2. Adanya kebutuhan dalam belajar kimia.

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan dalam mempelajari kimia

1. Adanya inovasi

bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran kimia sehingga materi lebih mudah dipahami.

2. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

3. Adanya lingkungan belajar yang kondusif selama pembelajaran kimia berlangsung.

1, 8

2

4, 14

9, 13

10

17, 20

3, 11

5

6, 15

7

12

16, 18, 19.

4

2

4

3

2

5

Jumlah 10 10 20

Page 180: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

ANGKET AFEKTIF SISWA

NAMA :

KELAS / NO. ABSEN :

Petunjuk pengisian

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya

2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar saudara

3. Baca dengan seksama petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sebelum anda mengisi

4. pilih satu kriteria yang sesuai dengan kenyataan yang anda lihat dengan cara memberi (√) “cek” pada

salah satu kriteria skor

5. tanyakanlah jika ada kesulitan

Keterangan :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

N : Netral/Tidak punya pendapat

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS

1. Saya sangat senang belajar kimia

karena menarik.

2. Saya belajar kimia apabila ada tugas

3 Saya tidak suka belajar kimia karena

sangat rumit.

4. Saya giat belajar kimia agar dapat

meraih cita-cita.

5. Saya belajar kimia jika guru

memberikan nilai yang baik.

6. Saya belajar kimia jika menghadapi

ujian akhir.

7. Saya tidak tertarik belajar kimia karena

media yang diterapkan tidak inovatif.

8. Saya belajar kimia dengan sungguh-

sungguh secara rutin.

9. Saya tertarik belajar kimia dengan

media yang diterapkan.

10. Saya senang belajar kimia karena

adanya praktikum.

Page 181: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

11. Saya malas belajar rutin dan teratur

pelajaran kimia

12. Saya malas belajar kimia dengan

praktikum karena hanya membuang

waktu.

13. Saya tertarik belajar kimia dengan alat

peraga yang digunakan dalam

pembelajaran.

14. Saya mempelajari kimia untuk

diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

15. Saya tidak senang belajar kimia karena

tidak ada manfaatnya.

16. Saya malas belajar kimia karena guru

tidak dapat menjelaskan materi dengan

jelas

17. Saya tertarik belajar kimia karena guru

penjelasan guru sangat aplikatif

18. Saya bosan belajar kimia karena guru

tidak aplikatif sehingga materi sulit

dipahami.

19. Saya malas mencari informasi yang

berhubungan dengan materi kimia

melalui referensi-referensi lain.

20. Saya bersemangat belajar kimia

dengan praktikum karena memberikan

gambaran yang nyata mengenai materi.

Page 182: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship

kelas besar

No Responden Soal

jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Ahmad Arif 5 4 5 5 5 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 5 5 73 2 Ahmad Fawaid Alhikam 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 74 3 Ahmad Safari 3 4 1 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 72 4 Ahmad Syihabudin 2 4 5 2 4 2 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 78 5 Ayuk Wulan Sari 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 77 6 Dian Noviana 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 72 7 Dinda Susilowati 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 74 8 Evi Erviani 5 4 4 2 4 2 3 3 4 3 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 70 9 Fitriana 3 3 4 2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 77

10 Galang Panji Ahmad 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 78 11 Ika Nur Rofiqoh 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3 4 3 73 12 Imron Rosyadi 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 5 4 75 13 Laili Hestianah 4 4 5 2 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 14 Lia Candra Ningsih 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 2 3 3 3 3 70 15 Tya Wahyu Wulan Ningrum 2 4 4 4 4 5 3 2 5 4 4 3 4 4 3 4 5 2 4 3 73 16 Lutfi Ghozi 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 80 17 Maslakah 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 4 4 5 3 3 5 4 75 18 Miftahatun Nadhiroh 4 2 2 4 4 3 2 4 5 5 5 4 4 3 3 2 4 5 4 5 74 19 M Zulian Karfinas 3 4 4 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 84 20 Muazanah 3 4 4 3 3 3 3 3 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 73 21 M Fajril Anwar 4 3 2 4 3 2 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 74 22 M Khabib 3 2 5 2 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 2 4 5 2 4 68 23 M Khoirudin Asyifa 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 76 24 M Abidin 4 2 2 5 4 3 3 4 5 5 5 5 4 3 3 2 4 5 4 2 74 25 M Bahaudin 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 5 75 26 M Iskandar Dzulkarnain 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 3 3 5 87 27 M Madrikzanudin 4 4 5 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 28 Musaidah 4 4 5 2 2 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74 29 Nadhifatul Fajriyah 3 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 76 30 Najiyyullah Muna 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 72 31 Nur Nandiyah 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 71 32 Nur Sanusi Shofi 2 2 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 74 33 Rini Ita Sari 4 3 2 4 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 2 4 4 3 4 68 34 Rokhani 5 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 4 61 35 Shofatun Nikmah 3 3 4 2 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 73 36 Siti Nurkanah 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 84

Page 183: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

37 Siti Zulaifah 3 4 4 2 4 2 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 76 38 Surya Wardana 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 66 39 Usfuriyah 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 61 40 Zilmatul Ilya 3 4 5 3 4 4 4 3 5 5 3 3 4 5 3 4 3 4 3 3 75

Jumlah 139 142 149 133 161 131 146 146 164 156 153 148 155 144 145 142 142 151 163 154

Page 184: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship

No Skor Angket 1 2

1 5 25 5 2 4 48 96 3 3 60 33 4 2 6 8 5 1 0 0

Jumlah 139 142

Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship

No Skor Angket 1 2

1 5 5 1 2 4 12 24 3 3 20 11 4 2 3 4 5 1 0 0

Jumlah Siswa 40 40

Rumus Persentase Jawaban Tanggapan Siswa:

NP =

NP = (2959/ (800*5))*100% = 74%

Kategori Rata - rata

Tingkat Penguasaan

Nilai Huruf Bobot Predikat

100% A 4 ISTIMEWA 76 - 99 % B 3 BAIK SEKALI60 - 75 % C 2 BAIK

< 60% D 1 KURANG

Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa 74 % terhadap bahan ajar pada predikat baik

Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship

Soal 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

50 35 40 15 15 0 65 40 35 20 30 15 60 48 104 52 92 108 76 96 88 96 100 76 30 27 15 48 33 36 21 12 24 24 21 51 8 22 2 16 6 2 2 8 6 8 4 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

149 133 161 131 146 146 164 156 153 148 155 144

Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Bahan ajar berorientasi chemoentrepreneurship

Soal 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

10 7 8 3 3 0 13 8 7 4 6 3 15 12 26 13 23 27 19 24 22 24 25 19 10 9 5 16 11 12 7 4 8 8 7 17 4 11 1 8 3 1 1 4 3 4 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

BAIK SEKALI

Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa 74 % terhadap bahan ajar pada predikat baik

Jumlah 15 16 17 18 19 20 10 10 15 15 55 40 535 100 100 72 104 88 76 1680 27 18 42 30 18 36 606 8 14 6 2 2 2 134 0 0 2 0 0 0 4 145 142 137 151 163 154 2959

Jumlah 15 16 17 18 19 20 2 2 3 3 11 8 107 25 25 18 26 22 19 420 9 6 14 10 6 12 202 4 7 3 1 1 1 67 0 0 2 0 0 0 4 40 40 40 40 40 40 800

Page 185: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Lampiran 34

KISI-KISI TANGGAPAN TERHADAP BAHAN AJAR

Variabel Sub

Variabel

INDIKATOR NO. SOAL JUMLAH

SOAL Positif Negatif Bahan Ajar

A. Intrinsik B. Ekstrinsik

4. Pesan yang disampaikan melalui bahan ajar sesuai dengan materi yang diajarkan.

5. Bahan ajar yang diterapkan sangat aplikatif dan disertai dengan contoh-contoh yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Bahan ajar yang diterapkan disertai dengan percobaan.

4. Bahan ajar yang

diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar masa kini.

5. Adanya perlengkapan yang mendukung pemakaian bahan ajar.

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif selama pembelajaran kimia berlangsung.

5

2, 4

9, 10

12, 15

11

19, 16

3

1, 6

7, 8

13, 14

20

17, 18

2

4

4

4

2

4

Jumlah 10 10 20

Page 186: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

TANGGAPAN TERHADAP BAHAN AJAR

NAMA :

KELAS / NO. ABSEN :

Petunjuk pengisian

6. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya

7. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar saudara

8. Baca dengan seksama petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sebelum anda mengisi

9. pilih satu kreteria yang sesuai dengan kenyataan yang anda lihat dengan cara memberi (√) “cek” pada

salah satu kreteria sekor

10. tanyakanlah jika ada kesulitan

Keterangan :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

N : Netral/Tidak punya pendapat

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS

1. Bahan ajar yang diterapkan sangat membosankan

2. Bahan ajar yang diterapkan sangat menarik

3 Pesan yang disampaikan melalui Bahan ajar tidak sesuai dengan materi yang diajarkan.

4. Bahan ajar yang diterapkan disertai dengan penjelasan yang mudah dipahami.

5.

Pesan yang disampaikan melalui Bahan ajar memacu keingintahuan yang besar.

6. Pesan yang disampaikan melalui Bahan ajar sulit untuk dipahami.

7. Bahan ajar yang diterapkan tidak menambah semangat belajar.

8. Pesan yang disampaikan tidak aplikatif sehingga menurunkan motivasi belajar.

9. Bahan ajar yang diberikan disertai dengan percobaan sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi.

10. Bahan ajar yang diberikan sangat aplikatif dengan contoh-contoh yang

Page 187: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

11. Adanya perlengkapan pendukung sehingga bahan ajar dapat dijadikan media pembelajaran.

12. Bahan ajar merupakan alternatif media yang mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.

13. Bahan ajar yang diterapkan ketinggalan zaman.

14. Bahan ajar tidak efektif jika digunakan dalam proses belajar karena bersifat abstrak.

15. Bahan ajar yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar sangat inovatif.

16. Bahan ajar membuat kondisi kelas aktif sehingga memberikan pengalaman baru bagi siswa.

17. Bahan ajar yang diberikan membuat kondisi kelas tidak kondusif.

18. Bahan ajar membuat siswa tidak mandiri dalam mencari sumber belajar yang lain.

19. Bahan ajar memberikan langkah awal bagi siswa dalam memperluas pengetahuannya tentang asam dan basa.

20. Bahan ajar sulit untuk diterapkan karena membutuhkan perlengkapan yang rumit.

Page 188: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

IPA TERPADU

KIMIA MTs dan SMP

KELAS VII SEMESTER GANJIL

BERORIENTASI

CHEMISTRY 2010

DAFTAR ISI………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR…………………………………….. 2

STANDAR ISI 2006………………………………………. 3

ASAM BASA

A. Sifat zat asam basa…………………………………. 5

B. Indikator asam basa………………………………… 13

C. Tingkat keasaman (pH)…………………………….. 21

D. Aplikasi asam basa

dalam kehidupan sehari-hari………………………... 24

E. Soal-soal……………………………………………. 38

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….. 43

BAHAN AJAR

BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP

Disusun oleh:

ATIK HIMMATUL AFIFAH

063711008

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR…………………………………….. 2

STANDAR ISI 2006………………………………………. 3

Sifat zat asam basa…………………………………. 5

Indikator asam basa………………………………… 13

Tingkat keasaman (pH)…………………………….. 21

hari………………………... 24

soal……………………………………………. 38

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….. 43

BAHAN AJAR

Page 189: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

KATA PENGANTAR

Melalui peraturan menteri pendidikan nasional N0 22 dan 23 tahun 2006, pemerintah telah menetapkan

diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dikenal pula dengan kurikulum 2006.

Dalam kurikulum 2006 tersebut, pemerintah menetapkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD),

sedangkan indikator serta materi pembelajaran yang mencerminkan keluasan dan kedalaman materi diserahkan

kepada guru/ sekolah. Dengan demikian peluang sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan keadaan

dan kebutuhan siswa ditingkat satuan pendidikan menjadi lebih terbuka. Bahan ajar berorientasi ini saya susun

berdasarkan SK dan KD yang ditentukan dalam kurikulum 2006. Materi yang saya sajikan lebih dari cukup

untuk mencapainya semua kompetensi tersebut, sehingga guru dapat menyesuaikan sesuai kebutuhannya.

Semoga bahan ajar ini dapat membantu proses pembelajaran IPA di MTs. Saya sangat mengharap kritik dan

saran dari semua pihak yang sekiranya dapat saya gunakan untuk perbaikan pada edisi berikutnya. Untuk itu,

saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga segala upaya kita dalam melayani ilmu pengetahuan mendapat

berkat dari tuhan yang maha esa. Amin.

STANDAR ISI 2006

Sekolah: MTs

Mata pelajaran: Kimia

Kelas: VII

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami klasifikasi

zat

1.1 mengelompokkan sifat larutan asam,

larutan basa, dan larutan garam melalui

alat dan indikator yang tepat.

1.2 Melakukan percobaan sederhana

dengan bahan-bahan yang diperoleh

dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus

kimia sederhana.

1.4 Membandingkan sifat unsur, senyawa,

dan campuran.

Page 190: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

ASAM BASA

Bayoesunaryo.wordpress.com

Kita tahu bahwa jeruk mempunyai rasa asam, sel

bersifat asam, seperti lemon, apel, belimbing, cuka. Apakah pembawa sifat asam itu? Bagaimana cara kita

mengenali sifat-sifat asam basa tersebut agar dapat menggunakannya dengan aman? Sifat apa sajakah

dimiliki oleh asam basa tersebut?

Kita mengenal empat rasa, yaitu asam, pahit, asin, dan manis, bukan? Rasa asam terkait dengan suatu zat yang

dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam.Semua bahan yang mempunyai rasa asam memang mengandung

asam.Contohnya, jeruk nipis mengandung asam sitrun, cuka mengandung asam asetat, dan belimbing

mengandung asam oksalat. Sedangkan rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa.

Namun, tidak semua rasa yang mempunyai rasa pahit merupakan basa.Con

hari yaitu kapur sirih, sabun, deterjen.Basa dapat dikatakan sebagai lawan asam.

Dalam bab ini, kita akan membahas tentang asam basa. Yaitu tentang pengertian asam dan basa serta sifat

sifatnya, cara menunjukkan asam dan bas

berkaitan dengan asam dan basa dalam kehidupan sehari

A. Sifat zat asam basa

Secara umum, zat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu asam dan basa. Kata asam

latin acidus yang berarti rasa asam. Asam adalah zat kimia yang dalam air melepaskan ion hidrogen (H

ion asamnya.Sedangkan basa merupakan zat yang mempunyai sifat berlawanan dengan asam.Zat ini dalam air

melepaskan ion hidroksida (OH-) dan ion basanya.Basa yang larut dalam air disebut alkali.Penetralan terjadi

karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.

Bagaimanakah sifat-sifat zat asam dan basa?Pelajari materi berikut ini agar kalian mengetahui jawa

1) Sifat zat asam

Zat yang terdapat dalam air melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (H

dilarutkan dalam air, asam terurai dan melepaskan ion hidrogen.Ion hidrogen tersebut kemudian bergabung atau

berikatan dengan air (H2O) membentuk ion hidronium yang bermuatan positif (H

Setelah mempelajari

materi ini, kamu akan

mengetahui tentang:

a. Sifat-sifat asam

basa

b. Cara menunjukkan

asam dan basa

c. Penentuan tingkat

keasaman

ASAM BASA

Kita tahu bahwa jeruk mempunyai rasa asam, selain jeruk, masih banyak buah lain dan bahan kimia yang

bersifat asam, seperti lemon, apel, belimbing, cuka. Apakah pembawa sifat asam itu? Bagaimana cara kita

sifat asam basa tersebut agar dapat menggunakannya dengan aman? Sifat apa sajakah

Kita mengenal empat rasa, yaitu asam, pahit, asin, dan manis, bukan? Rasa asam terkait dengan suatu zat yang

dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam.Semua bahan yang mempunyai rasa asam memang mengandung

hnya, jeruk nipis mengandung asam sitrun, cuka mengandung asam asetat, dan belimbing

mengandung asam oksalat. Sedangkan rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa.

Namun, tidak semua rasa yang mempunyai rasa pahit merupakan basa.Contoh basa dalam kehidupan sehari

hari yaitu kapur sirih, sabun, deterjen.Basa dapat dikatakan sebagai lawan asam.

Dalam bab ini, kita akan membahas tentang asam basa. Yaitu tentang pengertian asam dan basa serta sifat

sifatnya, cara menunjukkan asam dan basa, cara mengukur tingkat keasaman (pH), serta beberapa aspek yang

berkaitan dengan asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum, zat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu asam dan basa. Kata asam

yang berarti rasa asam. Asam adalah zat kimia yang dalam air melepaskan ion hidrogen (H

ion asamnya.Sedangkan basa merupakan zat yang mempunyai sifat berlawanan dengan asam.Zat ini dalam air

) dan ion basanya.Basa yang larut dalam air disebut alkali.Penetralan terjadi

karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.

sifat zat asam dan basa?Pelajari materi berikut ini agar kalian mengetahui jawa

Zat yang terdapat dalam air melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (H

dilarutkan dalam air, asam terurai dan melepaskan ion hidrogen.Ion hidrogen tersebut kemudian bergabung atau

O) membentuk ion hidronium yang bermuatan positif (H3O

ain jeruk, masih banyak buah lain dan bahan kimia yang

bersifat asam, seperti lemon, apel, belimbing, cuka. Apakah pembawa sifat asam itu? Bagaimana cara kita

sifat asam basa tersebut agar dapat menggunakannya dengan aman? Sifat apa sajakah yang

Kita mengenal empat rasa, yaitu asam, pahit, asin, dan manis, bukan? Rasa asam terkait dengan suatu zat yang

dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam.Semua bahan yang mempunyai rasa asam memang mengandung

hnya, jeruk nipis mengandung asam sitrun, cuka mengandung asam asetat, dan belimbing

mengandung asam oksalat. Sedangkan rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa.

toh basa dalam kehidupan sehari-

Dalam bab ini, kita akan membahas tentang asam basa. Yaitu tentang pengertian asam dan basa serta sifat-

a, cara mengukur tingkat keasaman (pH), serta beberapa aspek yang

Secara umum, zat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu asam dan basa. Kata asam (acid) berasal dari bahasa

yang berarti rasa asam. Asam adalah zat kimia yang dalam air melepaskan ion hidrogen (H+) dan

ion asamnya.Sedangkan basa merupakan zat yang mempunyai sifat berlawanan dengan asam.Zat ini dalam air

) dan ion basanya.Basa yang larut dalam air disebut alkali.Penetralan terjadi

sifat zat asam dan basa?Pelajari materi berikut ini agar kalian mengetahui jawabannya.

Zat yang terdapat dalam air melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (H+) disebut asam.Apabila

dilarutkan dalam air, asam terurai dan melepaskan ion hidrogen.Ion hidrogen tersebut kemudian bergabung atau

O+).

Page 191: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

H++ H2O H3O+

Beberapa Sifat zat asam, antara lain:

a. Asam mempunyai rasa masam.

b. Asam mengubah warna lakmus biru menjadi merah.

c. Larutan Asam bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai jenis logam, misalnya logam

zink dan magnesium. Jika logam zink dicampurkan dengan asam, misalnya asam sulfat,

maka logam itu akan larut dan dihasilkan gas hidrogen. Gas hidrogen tidak berwarna,

tidak berbau, dan merupakan gas yang sangat ringan. Keberadaan gas ini dapat

ditunjukkan dari letupannya karena mudah terbakar.

d. Asam dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida. Reaksi ini

berperan pada pembentukan gua kapur.

e. Larutan asam dapat menghantarkan arus listrik. Terjadinya hantaran listrik ini

disebabkan ion-ion dalam larutan asam dapat membawa muatan listrik, seperti

baterai dan aki memanfaatkan larutan asam untuk menghantarkan arus listrik.

Asam dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu asam organik dan asam mineral.Asam organik biasanya

berupa asam lemah dan tidak terlalu korosif.Asam ini terdapat secara alami dan mudah kita temukan di sekitar

kita, misalnya dalam buah-buahan yang sering kita makan dan juga tubuh hewan peliharaan.

Tabel jenis asam organik.

Nama Rumus kimia Sumber

Asam sitrat C6H8O7 Jeruk Asam malat C4H6O5 Apel

Asam tartarat C4H6O6 Anggur Asam butirat C4H6O2 Mentega Asam kaproat C4H12O2 Kambing Asam askorbat C6H6O6 Vitamin C

Asam asetat C2H4O2 Cuka

Asam mineral umumnya berupa asam kuat dan sangat korosif.Jenis asam ini tidak terdapat secara langsung

dialam, tetapi sengaja dibuat untuk keperluan tertentu.Asam mineral mempunyai molekul yang lebih sederhana

dibandingkan asam organik.

Tabel asam mineral

Nama Rumus Kimia

Asam sulfit H2SO3 Asam sulfat H2SO4 Asam nitrat HNO3

Asam klorida HCL Asam fosfat H3PO4

Rasa masam pada

makanan seperti

limau disebabkan

oleh asam. Asam

bersifat lemah namun

akan menyengat bila

menyentuh kulit yang

luka. Asam kuat

seperti asam sulfat

dalam aki, sangat

berbahaya karena

dapat membakar.

seluruh senyawa

asam mengandung

hidrogen. Senyawa

asam larut didalam

air dan menghasilkan

partikel-partikel yang

Mengetahui saja tidaklah cukup,

kita harus menerapkannya.

Berkemauan saja tidaklah cukup,

kita harus melakukannya. (Johann

Wolfgang Von Goethe)

Asam ada

2 yaitu

asam

organik

dan asam

mineral

INGAT, jangan

sekali-kali

mencicipi

larutan kimia

karena sangat

Page 192: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Kegiatan Cep

Mengetahui sifat zat asam dalam berbagai bahan makanan.

Larutan asam mempunyai rasa yang masam.Kandunganasam dalam suatu

makanan dapat diketahui melalui rasanya (ujiorganoliptik).

Apa yang kalian perlukan?

a. Minyak kelapa

b. kecap

c. Larutan cuka

d. Air jeruk nipis

e. Buah belimbing

Apa yang harus kalian lakukan?

a. Cicipilah masing-masing bahan tersebut.

b. Catat setiap rasa dari masing bahan.

2) Sifat zat basa

Zat yang dalamair dapat melepaskan ion hidroksida (OH-) disebut basa. Jika zat yang bersifat basa dilarutkan

dalam air, ion hidroksida dalam molekul basa akan terurai. Contohnya natrium hidroksida, apabila dilarutkan

dalam air akan terurai menjadi ion natrium dan ion hidroksida (OH-). Ion hidroksida (OH-) ini dapat bereaksi

kuat dengan berbagai zat pengotor seperti debu, lemak atau minyak. Oleh karena itu,basa digunakan pada bahan

pembersih seperti sabun.

Beberapa sifat basa sebagai berikut:

a. Basa mempunyai rasa pahit.

b. Basa mengubah lakmus merah menjadi biru.

c. Basa bereaksi dengan lemak (khususnya basa kuat) membentuk sabun. Karena sabun dapat

melarutkan lemak dan minyak.

d. Basa menetralkan sifat asam.

e. Basa bersifat korosif, khususnya basa-basa kuat. Basa kuat seperti natrium hidroksida, yang

digunakan dalam pembuatan sabun dan cairan pembersih alat-alat dapur. natrium hidroksida akan

terasa perih jika mengenai kulit. Basa seperti itu dapat bereaksi dan merusak kulit.

sarikartika99.word

press.com

dwimaya.blogspot.c

o

cmelor.blogspot.co

m

Taukah kamu??

Jeruk limau dan jeruk lainnya terasa masam karena

mengandung asam sitrat.Asam sitrat digunakan untuk menambah

rasa tajam pada makanan dan minuman bersoda. Buah jeruk

juga mengandung asam lainnya yang disebut asam askorbat atau

vaitamin c, penting untuk kesehatan kulit dan gusi.

Page 193: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Beberapa contoh jenis basa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari

NamaBasa Rumus

Natrium hidroksida NaOH

Kalium hidroksida KOH

Ammonium

hidroksida

NH4

Kalsium hidroksida Ca(OH)

Betulkah asam menyebabkan besi berkarat

1. Sediakan: 1 botol minuman ringan, lima buah paku,

2. Tuangkan minuman ringan ke dalam gelas (kurang lebih setengah gelas).

3. Masukkan paku ke dalam gelas.

4. Amati peristiwa yang terjadi.

5. Diamkam selama satu hari, amati perubahan yang terjadi.

6. a.Apa yang terjadi saat paku dimasukkan dalam gelas

minuman ringan?

b.Perubahan apa yang terjadi setelah paku direndam dalam minuman ringan selama 1 hari?

c.Jelaskan penyebab kedua peristiwa di atas?

B. Indikator asam basa

Kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa dengan cara mencicipi (uji

itu tidak benar dianjurkan. Bukan saja berbahaya, tetapi juga tidak valid. Bagaimana cara yang benar dan

untuk mengenali asam basa?

Mengalami kegagalan memang menyulitkan

tetapi itu lebih baik daripada tidak pernah

mencoba sama sekali.(Theodore Roosevelt)

TUGAS BERVISI CEP

Asam dan basa kuat sangat beracun, korosif dan

dapat menyebabkan kebakaran sehingga wadah

penyimpanannya ditandai memberikan informasi

tentang cara menggunakan bahan tersebut dengan

aman.

Simbol tersebut biasanya tertera pada wadah yang

Beberapa contoh jenis basa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Rumus Ionisasi dalam air

NaOH NaOH Na++ OH-

KOH KOH K++ OH-

4OH NH4OH NH4++ OH-

Ca(OH)2 Ca(OH)2 Ca2++ 2 OH-

Betulkah asam menyebabkan besi berkarat

Sediakan: 1 botol minuman ringan, lima buah paku, satu buah gelas.

Tuangkan minuman ringan ke dalam gelas (kurang lebih setengah gelas).

Masukkan paku ke dalam gelas.

Diamkam selama satu hari, amati perubahan yang terjadi.

a.Apa yang terjadi saat paku dimasukkan dalam gelas berisi

b.Perubahan apa yang terjadi setelah paku direndam dalam minuman ringan selama 1 hari?

c.Jelaskan penyebab kedua peristiwa di atas?

Kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa dengan cara mencicipi (uji

itu tidak benar dianjurkan. Bukan saja berbahaya, tetapi juga tidak valid. Bagaimana cara yang benar dan

Mengalami kegagalan memang menyulitkan,

tetapi itu lebih baik daripada tidak pernah

mencoba sama sekali.(Theodore Roosevelt)

TUGAS BERVISI CEP

Asam dan basa kuat sangat beracun, korosif dan

dapat menyebabkan kebakaran sehingga wadah

yimpanannya ditandai memberikan informasi

tentang cara menggunakan bahan tersebut dengan

Simbol tersebut biasanya tertera pada wadah yang

b.Perubahan apa yang terjadi setelah paku direndam dalam minuman ringan selama 1 hari?

Kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa dengan cara mencicipi (uji organoliptik). Namun, cara

itu tidak benar dianjurkan. Bukan saja berbahaya, tetapi juga tidak valid. Bagaimana cara yang benar dan aman

Page 194: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Sifat asam basa dapat diketahui dengan menggunakan indikator.Indikator adalah zat yang digunakan untuk

menunjukkan suatu larutan bersifat asam atau basa.Indikator ini meliputi indikator universal, indikator alami,

dan indikator buatan.

1. Indikator universal

Kalian mungkin sering mendengar tentang sampo atau sabun dengan ph seimbang.pH adalah ukuran keasaman

atau kebasaan suatu larutan. pH mempunyai skala dari 1 hingga 14. Larutan yang bersifat asam mempunyai ph

kurang dari 7, semakin kuat tingkat keasaman suatu larutan, nilai pH larutan tersebut semakin rendah. Larutan

dengan pH=0 mempunyai sifat yang sangat asam, misalnya asam klorida. Larutan dengan pH=7 dikatakan

mempunyai pH netral, yang berarti tidak bersifat asam maupun ba

yang bersifat basa mempunyai pH diatas 7.Semakin kuat tingkat kebasaan suatu larutan, nilai pH larutan

tersebut semakin tinggi. Larutan dengan pH=14 mempunyai sifat sangat basa, misalnya natrium hidroksida

(NaOH).

kimia.upi.edu mediaindonesia.com

Bagaimana cara membedakan sifat asam basa dari suatu larutan berdasarkan skala pH? Sifat asam basa suatu

larutan dapat diketahui dengan kertas indikator universal. Caranya dengan mencelupkan kertas indikator

universal kedalam larutan yang akan diuji. Perub

dicocokkan dengan warna yang tertera dalam kemasan kertas indikator yang mencantumkan harga pH, warna

sesuai antara kertas indikator dengan kemasannya, menunjukkan besarnya pH larutan tersebut.

2. Indikator alami

Indikator alami berasal dari ekstrak atau sari beberapa jenis bunga, misalnya bunga pacar air, kol merah, bunga

sepatu, bunga nusa indah, dan umbi-umbian (misalnya kunyit).Indikator alami diatas dapat dibuat dengan cara

menghaluskan bunga atau kunyit, kemudian dilarutkan dalam air bersih dan disaring hingga diperoleh

ekstraknya.

Macam-macam indikator alami

deyaleonitachem.blogspot.com yos-blokimia.blogspot.com

dengan menggunakan indikator.Indikator adalah zat yang digunakan untuk

menunjukkan suatu larutan bersifat asam atau basa.Indikator ini meliputi indikator universal, indikator alami,

Kalian mungkin sering mendengar tentang sampo atau sabun dengan ph seimbang.pH adalah ukuran keasaman

atau kebasaan suatu larutan. pH mempunyai skala dari 1 hingga 14. Larutan yang bersifat asam mempunyai ph

emakin kuat tingkat keasaman suatu larutan, nilai pH larutan tersebut semakin rendah. Larutan

dengan pH=0 mempunyai sifat yang sangat asam, misalnya asam klorida. Larutan dengan pH=7 dikatakan

mempunyai pH netral, yang berarti tidak bersifat asam maupun basa, contohnya air murni. Sebaliknya, larutan

yang bersifat basa mempunyai pH diatas 7.Semakin kuat tingkat kebasaan suatu larutan, nilai pH larutan

tersebut semakin tinggi. Larutan dengan pH=14 mempunyai sifat sangat basa, misalnya natrium hidroksida

kimia.upi.edu mediaindonesia.com

Bagaimana cara membedakan sifat asam basa dari suatu larutan berdasarkan skala pH? Sifat asam basa suatu

larutan dapat diketahui dengan kertas indikator universal. Caranya dengan mencelupkan kertas indikator

universal kedalam larutan yang akan diuji. Perubahan warna yang ditunjukkan pada kertas indikator universal

dicocokkan dengan warna yang tertera dalam kemasan kertas indikator yang mencantumkan harga pH, warna

sesuai antara kertas indikator dengan kemasannya, menunjukkan besarnya pH larutan tersebut.

Indikator alami berasal dari ekstrak atau sari beberapa jenis bunga, misalnya bunga pacar air, kol merah, bunga

umbian (misalnya kunyit).Indikator alami diatas dapat dibuat dengan cara

u kunyit, kemudian dilarutkan dalam air bersih dan disaring hingga diperoleh

blokimia.blogspot.com

dengan menggunakan indikator.Indikator adalah zat yang digunakan untuk

menunjukkan suatu larutan bersifat asam atau basa.Indikator ini meliputi indikator universal, indikator alami,

Kalian mungkin sering mendengar tentang sampo atau sabun dengan ph seimbang.pH adalah ukuran keasaman

atau kebasaan suatu larutan. pH mempunyai skala dari 1 hingga 14. Larutan yang bersifat asam mempunyai ph

emakin kuat tingkat keasaman suatu larutan, nilai pH larutan tersebut semakin rendah. Larutan

dengan pH=0 mempunyai sifat yang sangat asam, misalnya asam klorida. Larutan dengan pH=7 dikatakan

sa, contohnya air murni. Sebaliknya, larutan

yang bersifat basa mempunyai pH diatas 7.Semakin kuat tingkat kebasaan suatu larutan, nilai pH larutan

tersebut semakin tinggi. Larutan dengan pH=14 mempunyai sifat sangat basa, misalnya natrium hidroksida

Bagaimana cara membedakan sifat asam basa dari suatu larutan berdasarkan skala pH? Sifat asam basa suatu

larutan dapat diketahui dengan kertas indikator universal. Caranya dengan mencelupkan kertas indikator

ahan warna yang ditunjukkan pada kertas indikator universal

dicocokkan dengan warna yang tertera dalam kemasan kertas indikator yang mencantumkan harga pH, warna

sesuai antara kertas indikator dengan kemasannya, menunjukkan besarnya pH larutan tersebut.

Indikator alami berasal dari ekstrak atau sari beberapa jenis bunga, misalnya bunga pacar air, kol merah, bunga

umbian (misalnya kunyit).Indikator alami diatas dapat dibuat dengan cara

u kunyit, kemudian dilarutkan dalam air bersih dan disaring hingga diperoleh

Page 195: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Berbagai indikator alami dan perubahan warnanya

Zat indikator alami Perubahan warna asam Perubahan warna basa

Kunyit Kuning Merah

Kol merah merah kuning

Bunga pacar air merah kuning

Bunga sepatu merah kuning

Bunga nusa indah merah kuning

Mengetahui sifat larutan menggunakan indikator alami

a. Apa yang kalian perlukan?

� Cuka

� Air kapur Ca(OH)2

� Soda atau natrium hidroksida NaOH

� Deterjen

� Vitamin c

� Kunyit atau bunga sepatu

� Pipet tetes

� Plat tetes

b. Apa yang harus kalian lakukan?

� Buatlah larutan indikator alami (bahan yang digunakan sesuai yang terdapat di lingkungan).

� Ambil beberapa tetes bahan, masukkan keplat tetes.

� Tambahkan dua tetes larutan indikator ke dalam masing-masing bahan.

� Amati perubahan yang terjadi.

c. Apa yang kalian peroleh?

Catatlah hasil pengamatan kalian dalam tabel berikut.

Zat indikator:……………

Bahan Warna bahan setelah ditetesi indikator

Sifat zat

Cuka …………….. ……… Air kapur Ca(OH)2 …………….. ……… Soda atau natrium hidroksida NaOH

…………….. ………

Deterjen …………….. ………

AKTIVITAS

Page 196: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Vitamin c d. Aplikasi dan analisis

� Bahan-bahan apa sajakah yang memberikan perubahan warna setelah ditetesi indikator?

� Adakah bahan yang tidak berubah warna saat diuji? Sebutkan?

� Berdasarkan perubahan warna setelah ditetesi indikator, bagaimanakah sifat dari masing

masing bahan yang diuji?

Apa kesimpulan dari aktivitas di atas? Tuliskan laporan hasil kegiatan ini dan persentasikan di kelas.

3. Indikator buatan

Indikator buatan mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan Indikator alami. Indikator

buatan yang lazim digunakan adalah kertas lakmus.Kertas lakmus terdiri dari dua macam, yaitu lakmus merah

dan biru.Perubahan warna kertas lakmus dalam

dibawah ini.

Kertas lakmus Asam

Merah Merah

biru merah

Selain kertas lakmus, terdapat indikator buatan lainnya yang juga dapat

asam basa suatu larutan.

Jenis indikator buatan dan perubahan warnanya.

No Indikator Trayek ph

1 Fenolftaleine 8,3

2 Bromtymol biru 6,0

3 Kertas lakmus 4,5

4 Metil merah 4,4

5 Metal jingga 3,1

Jangkauan pH larutan yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator disebut trayek pH.Indikator

yang telah dijelaskan hanya menunjukkan perubahan warna dalam larutan asam basa dan netral tanpa

menunjukkan harga pH.Jadi besarnya ph hanya sebagai hasil perkiraan sesuai trayek pH

sekarang ini dibuat pHmeter yaitu suatu a

lebih akurat dan mudah daripada menggunakan indikator lainnya.

…………….. ………

bahan apa sajakah yang memberikan perubahan warna setelah ditetesi indikator?

Adakah bahan yang tidak berubah warna saat diuji? Sebutkan?

Berdasarkan perubahan warna setelah ditetesi indikator, bagaimanakah sifat dari masing

masing bahan yang diuji?

Apa kesimpulan dari aktivitas di atas? Tuliskan laporan hasil kegiatan ini dan persentasikan di kelas.

Indikator buatan mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan Indikator alami. Indikator

buatan yang lazim digunakan adalah kertas lakmus.Kertas lakmus terdiri dari dua macam, yaitu lakmus merah

dan biru.Perubahan warna kertas lakmus dalam larutan asam, basa, atau netral dapat dilihat dalam tabel

Asam basa Netral

Merah Biru Merah

merah Biru biru

yos-blokimia.blogspot.com Selain kertas lakmus, terdapat indikator buatan lainnya yang juga dapat digunakan untuk menentukan sifat

Jenis indikator buatan dan perubahan warnanya.

Trayek ph Perubahan warna

8,3-10,0 Tak berwarna kemerah

6,0-7,6 Kuning ke biru

4,5-8,3 Merah ke kuning

4,4-6,2 Merah ke kuning

3,1-4,4 Merah ke kuning

Jangkauan pH larutan yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator disebut trayek pH.Indikator

yang telah dijelaskan hanya menunjukkan perubahan warna dalam larutan asam basa dan netral tanpa

menunjukkan harga pH.Jadi besarnya ph hanya sebagai hasil perkiraan sesuai trayek pH

sekarang ini dibuat pHmeter yaitu suatu alat yang dapat menunjukkan ph suatu larutan secara langsung.Cara ini

lebih akurat dan mudah daripada menggunakan indikator lainnya.

bahan apa sajakah yang memberikan perubahan warna setelah ditetesi indikator?

Berdasarkan perubahan warna setelah ditetesi indikator, bagaimanakah sifat dari masing-

Apa kesimpulan dari aktivitas di atas? Tuliskan laporan hasil kegiatan ini dan persentasikan di kelas.

Indikator buatan mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan Indikator alami. Indikator

buatan yang lazim digunakan adalah kertas lakmus.Kertas lakmus terdiri dari dua macam, yaitu lakmus merah

larutan asam, basa, atau netral dapat dilihat dalam tabel

digunakan untuk menentukan sifat

Jangkauan pH larutan yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator disebut trayek pH.Indikator- indikator

yang telah dijelaskan hanya menunjukkan perubahan warna dalam larutan asam basa dan netral tanpa

menunjukkan harga pH.Jadi besarnya ph hanya sebagai hasil perkiraan sesuai trayek pH-nya.Oleh karena itu,

lat yang dapat menunjukkan ph suatu larutan secara langsung.Cara ini

Page 197: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

ishma.files.wordpress.com

pH meter bekerja dengan cara mencatat konsentrasi ion hidrogen di dalam larutan. Konsentrasi ion hidrogen

tersebut diubah menjadi nilai pH yang ditampilkan dalam alat pengukur pH digital (pH meter).

C. Tingkat keasaman (pH)

Larutan asam mempunyai tingkat keasaman yang keasaman yang berbeda-beda.Perbedaan tingkat keasaman

dapat terjadi karena perbedaan kepekatannya.Ketika kita makan bakmi atau bakso, kita menambahkan cuka

untuk menambah keasamannya.Selain karena kepekatan, tingkat keasaman juga bergantung pada jenis

asamnya.Asam sulfat 5% jauh lebih asam dari pada asam cuka, jus lemon jauh lebih asam dari pada jus tomat.

Tingkat keasaman lazim dinyatakan dengan skala pH. Skala pH berkisar dari 0-14 dengan ketentuan sebagai

berikut:

• Larutan asam mempunyai pH < 7.

• Larutan basa mempunyai pH > 7.

• Larutan netral mempunyai pH = 7.

kimia.upi.edu

Jadi, semakin asam suatu larutan semakin kecil pH-nya. Larutan dengan pH=1 memiliki sifat 10 kali lebih asam

dari pada larutan dengan pH=2, larutan dengan pH=1 memiliki sifat 100 kali lebih asam dari pada larutan

dengan pH=3, dan seterusnya.

Tingkat keasaman dapat ditentukan dengan menggunakan indikator pH (indikator universal) atau dengan pH

meter.Indikator universal memberi warna yang berbeda pada rentang pH yang relatif sempit. Adapun indikator

asam basa seperti kertas lakmus, Fenolftaleine tidak dapat menunjukkan pH, karena warnanya sama saja untuk

rentang pH yang cukup lebar.

UJI KEPAHAMANMU

Page 198: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

1. Misalkan kamu diberikan sebuah gelas berisi larutan bening, lalu diminta menentukan sifatnya, apakah

asam, basa atau netral. Apa yang kamu lakukan?

2. Hasil pengujian terhadap berbagai zat warna adalah sebagai berikut.

Jenis zat warna

Warnanya dalam Air suling Asam cuka Air kapur

X Merah Merah Kuning Y Kuning Kuning muda Kuning Z Biru Merah Kuning

Diantara zat warna yang diuji, zat warna manakah yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa?Jelaskan

jawabanmu.

3. Tentukan sifat larutan dalam daftar berikut.

N0 Larutan Lakmus merah Lakmus biru Sifat larutan

1 A Merah Merah ……………. 2 B Merah Biru …………… 3 C Biru Biru …………… 4 D Biru - ……………. 5 E - biru …………….

4. Suatu larutan tidak mengubah warna kertas lakmus merah. Apakah sifat larutan itu? Jelaskan

jawabanmu.

D. Aplikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

1. Asam dalam makanan

Banyak makanan dan minuman yang mengandung asam.Berbagai buah, seperti jeruk, lemon, nanas dan anggur,

semua itu mengandung asam sitrat, sedangkan vitamin C mengandung asam askorbat, saus tomat dan cuka

mengandung asam asetat.Minuman bersoda seperti coca-cola, pepsi dan sprite mengandung asam

karbonat.Minuman seperti itu dibuat dengan melarutkan karbondioksida ke dalamnya.Karbondioksida bereaksi

dengan air membentuk asam karbonat.Ketika botol dibuka, sebagian karbondioksida keluar sebagai gas.

2. Asam dalam tubuh

Jaringan yang melapisi dinding lambung menghasilkan asam klorida, suatu asam yang sangat kuat.Getah

lambung mempunyai pH antara 1-2. Jika sepotong logam zink dimasukkan kedalam asam klorida dengan

kepekatan yang sama dengan kepekatan dalam lambung, ia akan segera larut. Asam klorida dalam lambung ini

berfungsi mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan.Juga untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk

memulai pencernaan protein.

Page 199: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

3. Asam dalam tanah

pH tanah berkisar antara 4 hingga 8, tetapi kebanyakan antara 6,5 hingga 7, 5. Di daerah tanah kapur, tanah

sedikit bersifat basa, sedangkan didaerah berpasir atau lahan gambut, tanah bersifat asam.Tanah liat biasanya

sedikit bersifat asam.

Untuk lahan pertanian atau kebun, tanah yang baik adalah yang sedikit asam, yaitu pH 6, 5 hingga 7.Hanya

beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada pH kurang dari 6, 5.Tanah yang terlalu asam dapat

diolah dengan menaburkan batu kapur (kalsium karbonat) atau kapu

4. Asam dilaboratorium

Di laboratorium kimia, misalkan laboratorium sekolah dan laboratorium farmasi sudah pasti terdapat berbagai

jenis asam, seperti asam klorida (HCL), asam sulfat (H

asam asetat (CH3CHOOH). Asam di laboratorium kimia diperlukan untuk membuat suasana asam dalam

larutan, menetralkan larutan yang bersifat basa, atau untuk direaksikan dengan zat lain.

5. Hujan asam

Air hujan biasanya bersifat asam dengan pH sekitar 6.Hal it

dalam udara sebagian larut dalam air hujan menghasilkan asam karbonat.Air hujan yang pH

6 disebut hujan asam.

Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida

(SO2 dan SO3 ) dan oksida nitrogen (NO

khususnya batu bara, dan industri pengolahan logam. Adapun oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan

bermotor dan asap industri.

Lambung merupakan kantong berotot yang memulai proses pencernaan.

Saat memasuki lambung, makanan berca

yang dilumatkan melalui kontraksi dinding

biasanya menetap dilambung selama 4 jam. Setelah 4 jam, makanan

tersebut telah berubah bentuk menjadi bubur makanan yang disemburkan

keusus 12 jari. Bagian awal dari usus halus. Saat makanan memasuki

lambung, kelenjar yang berada disepanjang dinding lambung

mengeluarkan suatu enzim yaitu pepsin.

Enzim ini menguraikan protein didalam lambung.Getah lambung

mengandung asam klorida.Jaringan

menghasilkan asam klorida.Kadang kala lambung memproduksi terlalu

banyak asam.Keadaan seperti ini dapat menggangu

pencernaan.Berbagai macam obat tersedia untuk menghilangkan

andluna.wordpress.com

pH tanah berkisar antara 4 hingga 8, tetapi kebanyakan antara 6,5 hingga 7, 5. Di daerah tanah kapur, tanah

sedikit bersifat basa, sedangkan didaerah berpasir atau lahan gambut, tanah bersifat asam.Tanah liat biasanya

tanian atau kebun, tanah yang baik adalah yang sedikit asam, yaitu pH 6, 5 hingga 7.Hanya

beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada pH kurang dari 6, 5.Tanah yang terlalu asam dapat

diolah dengan menaburkan batu kapur (kalsium karbonat) atau kapur (kalsium hidroksida).

Di laboratorium kimia, misalkan laboratorium sekolah dan laboratorium farmasi sudah pasti terdapat berbagai

jenis asam, seperti asam klorida (HCL), asam sulfat (H2SO4), asam fosfat (H3PO

CHOOH). Asam di laboratorium kimia diperlukan untuk membuat suasana asam dalam

larutan, menetralkan larutan yang bersifat basa, atau untuk direaksikan dengan zat lain.

Air hujan biasanya bersifat asam dengan pH sekitar 6.Hal itu terjadi karena karbon dioksida yang terdapat

dalam udara sebagian larut dalam air hujan menghasilkan asam karbonat.Air hujan yang pH

Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam,

) dan oksida nitrogen (NO2). Oksida belerang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil,

khususnya batu bara, dan industri pengolahan logam. Adapun oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan

Lambung merupakan kantong berotot yang memulai proses pencernaan.

Saat memasuki lambung, makanan bercampur dengan cairan lambung

yang dilumatkan melalui kontraksi dinding-dinding lambung. Makanan

biasanya menetap dilambung selama 4 jam. Setelah 4 jam, makanan

tersebut telah berubah bentuk menjadi bubur makanan yang disemburkan

ari usus halus. Saat makanan memasuki

lambung, kelenjar yang berada disepanjang dinding lambung

Enzim ini menguraikan protein didalam lambung.Getah lambung

mengandung asam klorida.Jaringan yang melapisi lambung

menghasilkan asam klorida.Kadang kala lambung memproduksi terlalu

banyak asam.Keadaan seperti ini dapat menggangu

pencernaan.Berbagai macam obat tersedia untuk menghilangkan

pH tanah berkisar antara 4 hingga 8, tetapi kebanyakan antara 6,5 hingga 7, 5. Di daerah tanah kapur, tanah

sedikit bersifat basa, sedangkan didaerah berpasir atau lahan gambut, tanah bersifat asam.Tanah liat biasanya

tanian atau kebun, tanah yang baik adalah yang sedikit asam, yaitu pH 6, 5 hingga 7.Hanya

beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada pH kurang dari 6, 5.Tanah yang terlalu asam dapat

r (kalsium hidroksida).

Di laboratorium kimia, misalkan laboratorium sekolah dan laboratorium farmasi sudah pasti terdapat berbagai

PO4), asam nitrat (HNO3), dan

CHOOH). Asam di laboratorium kimia diperlukan untuk membuat suasana asam dalam

larutan, menetralkan larutan yang bersifat basa, atau untuk direaksikan dengan zat lain.

u terjadi karena karbon dioksida yang terdapat

dalam udara sebagian larut dalam air hujan menghasilkan asam karbonat.Air hujan yang pH-nya kurang dari 5,

oksida yang bersifat asam, khususnya oksida belerang

). Oksida belerang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil,

khususnya batu bara, dan industri pengolahan logam. Adapun oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan

Page 200: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Hujan asam menimbulkan berbagai kerugian, antara lain:

� Merusak tumbuhan (hutan)

Hujan asam dapat mengubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai bagi tumbuhan dan mengakibatkan

pohon atau tanaman mati.

� Mengurangi kesuburan tanah

Air hujan yang asam dapat membilas unsur-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.

� Mematikan biota air

Hujan asam juga dapat mengubah pH air sehingga mematikan ikan-ikan dan biota air lainnya.Kematian ikan

juga dapat disebabkan unsur-unsur hara yang terbilas hujan asam dan terbawa oleh air.

� Merusak bangunan

Khususnya yang terbuat dari logam dan batu pualam (karbonat).

6. Basa dalam kehidupan sehari-hari

Beberapa contoh basa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.

� Soda api (natrium hidroksida) berfungsi untuk melarutkan lemak dan

minyak, sehingga dapat digunakan untuk membuka saluran bak cuci yang

mampat. Soda api juga digunakan untuk membersihkan oven

(pemanggang). Soda api juga dapat menghancurkan selulosa, sehingga

dapat membuka saluran toilet yang tertutup bahan kertas atau tisu.

� Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)2) Digunakan untuk kapur sirih

dan sebagai bahan bangunan, yaitu campuran adukan semen.

� Ammonia (larutan NH3) digunakan dalam pembersih kaca.

7. Basa dalam industri

Basa yang paling banyak digunakan dalam industri adalah natrium hidroksida dan kalsium hidroksida.kalsium

hidroksida merupakan basa yang paling murah. Bahan ini digunakan untuk menetralkan tanah pertanian yang

kelebihan asam.Selain itu, kalsium hidroksida juga dapat digunakan untuk membuat pemutih, seperti kaporit

atau kapur klor.Sedangkan Natrium hidroksida digunakan dalam industri sabun, kertas, dan rayon.

Penampilan dari bangunan ini disebabkan

oleh asam dalam air hujan yang mengenai

bangunan itu. Air hujan biasanya bersifat

sedikit asam karena kandungan karbon

dioksida diudara yang bereaksi dengan air

membentuk asam karbonat. Selain itu,

daerah industri menghasilkan polutan

seperti sulfur dioksida yang bereaksi dengan

air dan membentuk asam kuat yang mengikis

bangunan.

Batu kapur merupakan basa

penting yang digali dari

bumi.Batu kapur berasal dari

kalsium karbonat yang terbentuk

berjuta-juta tahun yang lalu dari

cangkang hewan laut dan

kehidupan laut lainnya. Setelah

ditambang, batu kapur

com statesymbolsusa.org

Page 201: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

a. Hujan asam menimbulkan berbagai kerugian. Salah satunya, yaitu korosi pada barang-barang yang

terbuat dari logam, khususnya besi. Selain itu, juga merusak hutan dan mematikan biota air. Hujan

asam terutama disebabkan oleh oksida belerang yang berasal dari pembakaran batu bara. Oleh

karena itu, asap buangan dari industri yang membakar batu bara seharusnya disaring dari oksida

belerang penyebab hujan asam tersebut.

1) Berapakah pH dari air hujan, sehingga dapat dikategorikan sebagai hujan asam?

2) Sebutkan beberapa kerugian yang disebabkan hujan asam?

3) Sebutkan salah satu penyebab hujan asam?

b. Cairan lambung kita bersifat asam, sebab mengandung asam klorida. Asam klorida merupakan

asam yang tergolong asam kuat. pH lambung berkisar dari 1-2. Suasana asam tersebut diperlukan

untuk membunuh kuman yang mungkin terdapat dalam makanan dan juga untuk menciptakan

kondisi untuk hidrolisis karbohidrat. Makanan akan masuk ke dalam usus 12 jari setelah suasana

asam dinetralkan oleh getah pankreas. Jika makanan dari lambung terlalu asam, maka pintu usus 12

jari tidak segera membuka dan makanan akan tertahan dalam lambung. Keadaan itu menyebabkan

gagal cerna. Kelebihan asam dalam lambung dapat diatasi dengan obat mag yang merupakan zat-

zat yang bersifat basa. Penderita kelebihan asam lambung sebaiknya menghindari makanan atau

minuman yang bersifat asam, misalkan minuman bergelembung.

1) Sebutkan nama asam yang terdapat dalam lambung.

2) Apa fungsi suasana asam dalam lambung bagi tubuh?

3) Mengapa penderita kelebihan asam lambung dianjurkan untuk menghindari minuman

bergelembung?

depz.blogdetik.com

UJI KEPAHAMANMU

Orang dahulu berfikir bahwa sengat

tawon mengandung

basa.Kenyataanya, sengat tawon

mengandung protein kompleks yang

bersifat basa ataupun asam. Tawon

menusuk kulit dengan alat

sengatannya yang berlubang,

kemudian memasukkan protein

tersebut melalui alat sengat kedalam

Page 202: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

Pembentukan gua merupakan reaksi asam-basa

Standar kompetensi :memahami klasifikasi zat.

Kompetensi dasar: mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan garam melalui alat dan indikator

yang tepat.

E. TUJUAN

Setelah mempraktekkan praktikum ini, diharapkan siswa dapat membuat selai jeruk sendiri.

F. LANDASAN TEORI

Jeruk atau limau adalah sebuah tumbuhan berbunga anggota marga citrus dari suku rutaceae (suku jeruk-

jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun

banyak diantara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang

memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Sebutan “jeruk” kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat

dalam suku yang sama. Asal jeruk adalah dari asia timur dan asia tenggara, membentuk sebuah busur yang

membentang dari jepang terus keselatan hingga kemudian membelok kebarat ke arah india bagian timur. Jeruk

manis dan sitrun (lemon) berasal dari asia timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari

asia tenggara.

Banyak anggota jeruk dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industry. Buah

jeruk adalah sumber vitamin C.

Proses pembentukan gua merupakan reaksi asam-basa yang

melibatkan batu kapur dan karbon dioksida. Karbon dioksida

larut dalam air hujan membentuk asam karbonat.

proses pembentukan gua ini bermula dari meresapnya air hujan

kedalam batu kapur digunung kapur. Lambat laun, sedikit demi

sedikit batu kapur terlarut sehingga terbentuk saluran.

Selanjutnya, tetesan air dari dinding atas akan membentuk

stalagtit dan stalagmit. Pembentukan stalagtit dan stalagmit

tersebut terjadi karena air berada dalam keadaan jenuh dengan

INOVASI

CEP

Page 203: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

G. ALAT DAN BAHAN

Bahan: Alat:

- 750 cc air jeruk sunkis - Panci

- 300 gram gula pasir - Kompor

- 250 gram pepaya muda parut halus - Pengaduk

- 2 sendok teh asam sitrun

H. CARA KERJA

• Masak semua bahan hingga mengental sambil diaduk. Tambahkan kulit jeruk aduk dan masak

sebentar.

• Masukkan dalam botol selai yang telah bersih.

Page 204: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

PETUNJUK PRAKTIKUM

PEMBUATAN SABUN COLEK

A. TUJUAN

Setelah mempraktekkan praktikum ini, diharapkan siswa dapat membuat sabun colek sendiri.

B. LANDASAN TEORI

Sabun colek adalah salah satu contoh dari basa. Sabun merupakan garam logam alkali (biasanya disebut garam

natrium) dari asam lemak dan minyak dari bahan alam yang disebut trigliserida. Lemak dan minyak

mempunyai dua jenis ikatan, yaitu ikatan jenuh dan ikatan tak jenuh dengan atom karbon 8-12 yang diberikatan

ester dengan gliserin. Secara umum, reaksi antara kaustik dengan gliserol menghasilkan gliserol dan sabun yang

disebut dengan saponifikasi. Setiap minyak dan lemak mengandung asam-asam lemak yang berbeda-beda.

Perbedaan tersebut menyebabkan sabun yang terbentuk mempunyai sifat yang berbeda. Minyak dengan

kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatan tak jenuh akan menghasilkan sabun cair. Sedangkan rantai

panjang dan jenuh mengahasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar.

Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai

struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun

mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Jika dilihat dari harga, sabun colek ini

harganya lebih murah dibanding sabun cair.

C. ALAT DAN BAHAN

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN

� Caustik soda 45gr

� Air 150cc

� STTP 45gr

� Soda ash 150gr(ditambah air 150cc dan CMC 30gr)

� ABS 300gr

� Parfum 3cc

� Serpuhan pewarna 1cc

D. CARA KERJA

8. Caostik soda, air dingin, bahan pewarna dicampur dan diaduk-aduk sampai merata.

9. Campurkan STTP dan air dingin, campuran ini terpisah dari campuran pertama tadi. Pengadukan

agak lama karena STTP sulit larut.

10. Campuran ketiga adalah Soda Ash dan air diaduk sampai larut kemudian bubuhkan CMC sambil

terus diaduk-aduk hingga menjadi seperti bubur agar-agar.

11. Campuran pertama dan kedua dicampurkan dan terus diaduk-aduk hingga merata, setelah merata

masukkan campuran ketiga dan aduk terus.

Page 205: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

12. Tuangkan ABS pada campuran tersebut lalu diaduk, pengadukkan harus tekun,teliti, dan sempurna.

Oleh reaksi kimia cairan tersebut berubah menjadi cream.

13. Setelah cream menjadi dingin, bubuhkan parfum sambil diaduk agar wanginya merata ke seluruh

cream yang di buat.

14. Sabun Deterjen siap untuk dikemas dan dipakai.

1. Asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak disarankan

mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi, sebab banyak diantaranya yang bersifat korosif atau

beracun.

2. Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu indikator universal,

indikator alami dan indikator buatan.

3. Asam bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai jenis logam.

4. Asam terdapat di rumah, di laboratorium, dalam tanah dan juga dalam tubuh kita.

5. Hujan asam adalah hujan yang pH-nya kurang dari 5, 6. Hujan asam disebabkan oleh gas buang

kendaraan bermotor dan industri, khususnya oksida belerang dan oksida nitrogen.

6. Basa adalah zat yang dapat menetralkan asam. Basa yang larut dalam air disebut alkali.

7. Basa kuat bersifat kaustik dan korosif.

RANGKUMAN

Page 206: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

DAFTAR ISTILAH

1. Asam: bahan kimia yang dalam air menghasilkan ion H+.

2. Asam anorganik: asam yang berasal dari makhluk tidak hidup.

3. Asam organik: asam yang berasal dari makhluk hidup.

4. Basa: bahan kimia yang dalam air menghasilkan ion OH-.

5. Garam: zat hasil reaksi antara asam dengan basa.

6. Indikator: zat yang dapat menunjukkan sifat asam atau basa suatu larutan karena perubahan warnanya

dalam larutan tersebut.

7. Lakmus: kertas berwarna biru kemerah-merahan, menjadi merah dalam suasana asam dan biru dalam

basa.

8. Organoliptik: suatu uji bahan melalui rasa.

9. pH: derajat keasaman pada suatu bahan.

Page 207: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

SOAL-SOAL

I. PILIHAN GANDA

1. Asam bromida (HBr) didalam air akan terurai menjadi….

i. H+ dan Br-

j. H2O dan Br-

k. H3O+ dan Br-

l. H+, OH- dan Br-

2. Zat asam dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion….

m. Hidrogen

n. Hidronium

o. Hidroksida

p. Natrium

3. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam adalah….

e. Merah

f. Biru

g. Hijau

h. Kuning

4. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. Dapat disimpulkan bahwa….

m. Larutan bersifat asam

n. Larutan bersifat basa

o. Larutan bersifat netral

p. Sifat larutan belum dapat dipastikan

5. Suatu indikator berwarna merah dalam air kapur. Indikator itu akan berwarna merah juga dalam….

e. Asam cuka

f. Air jeruk

g. Air sabun

h. Coca cola

6. Zat atau bahan berikut ini bersifat asam, kecuali….

e. Air abu

f. Air hujan

g. Minuman bergelembung

h. Getah lambung

7. Bahan-bahan berikut yang bersifat basa, kecuali….

m. Sabun cuci

n. Cuka dapur

o. Cairan karbol

p. Sabun mandi

Page 208: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

8. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan menambahkan…

m. Kalsium hidroksida

n. Natrium hidroksida

o. Ammonium hidroksida

p. Magnesium hidroksida

9. Zat-zat berikut ini yang mempunyai pH paling tinggi adalah….

m. Asam sitrat

n. Asam sulfat

o. Asam nitrat

p. Asam klorida

10. Larutan NaOH jika ditetesi kunyit akan berwarna….

e. Hijau

f. Kuning

g. Merah

h. Biru

11. Hujan asam mempunyai pH……..

e. Lebih rendah dari 7

f. Antara 5,6 – 7

g. Lebih rendah dari 5,6

h. Lebih tinggi dari 5,6

12. Penggunaan abu gosok untuk mencuci piring antara lain karena abu gosok bersifat…….

m. Asam

n. Basa

o. Netral

p. Mudah berbuih

13. Penambahan kapur pada lahan gambut dimaksudkan untuk…….

e. Menambah kesuburan tanah

f. Menaikkan pH tanah

g. Menurunkan pH tanah

h. Mengeraskan tanah

14. Alkali adalah basa yang……..

i. Dapat menetralkan asam

j. Bereaksi dengan asam

k. Larut dalam air

l. Merupakan senyawa logam dengan oksigen

15. Alat pengukur pH yang paling akurat adalah…….

m. Perasan kunyit

Page 209: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

n. pH meter

o. Kertas lakmus

p. Fenolftalein

II. ESSAY

1. Jelaskan perbedaan sifat antara larutan asam dengan basa?

2. Apa saja buah yang mengandung zat asam? Sebutkan jenis zat asam yang ada dalam buah-buahan

tersebut.

3. Apa saja bahan-bahan yang bersifat basa? Sebutkan.

4. Sebutkan beberapa jenis basa dan rumus kimianya?

5. Sebutkan kegunaan zat asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari?

6. Sebutkan beberapa indikator alami dan perubahan warnanya dalam asam dan basa?

7. Salin dan lengkapilah kalimat berikut:

Asam mempunyai pH ….dari 7 dan mengubah warna lakmus…. Menjadi……..,sedangkan basa mempunyai

pH….. dari 7 dan mengubah warna lakmus…….menjadi……..

8. Ditinjau dari segi sifat asam basa, mengapa abu gosok digunakan untuk mencuci piring?

9. Sebutkan kegunaan zat basa dalam kehidupan sehari-hari?

10. Apa saja kerugian yang ditimbulkan hujan asam?

Page 210: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

DAFTAR PUSTAKA

Bayoesunaryo.wordpress.com sarikartika99.wordpress.com dwimaya.blogspot.com cmelor.blogspot.com kimia.upi.edu

andluna.wordpress.com ishma.files.wordpress.com ayobertani.wordpress.com mediaindonesia.com yos-blokimia.blogspot.com

Seseorang yang tidak

pernah membuat

kesalahan pasti tidak

pernah mencoba sesuatu

yang baru.

Page 211: library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl...viii ABSTRAK Judul : "Pengembangan Bahan Ajar Materi Asam Basa Berorientasi Chemoentrepreneurship

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Atik Himmatul Afifah

Tempat /Tanggal Lahir : Kendal, 26 Oktober 1988

NIM : 063711008

Alamat : Purworejo RT 02/RW 04 Kec. Bonang

Kab. Demak

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Jenjang Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-Kanak Purwokencono 3 Kec. Bonang Kab. Demak Lulus

Tahun 1994

2. Sekolah Dasar Purworejo Negeri 3 Kec. Bonang Kab. Demak Lulus

Tahun 2000

3. SMP N 1 Bonang Kec. Bonang Kab. Demak Lulus Tahun 2003

4. MA N 1 Demak Lulus Tahun 2006

5. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Kimia

Tahun 2011

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga

dapat digunakan sebagaimana mestinya.