keseimbangan asam-basa

78
KESEIMBANGAN ASAM-BASA KONSENTRASI ION HIDROGEN 111 Yang dimaksud dengan keseimbangan asam-basa adalah homeostasis konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh. Bahkan penyimpangan sekecil apapun dalam konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan terjadinya perubahan yang nyata dalam laju reaksi kimia. Dengan demikian, kelangsungan hidup dapat terancam bila konsentrasi ion hidrogen menyimpang dari normal. Peningkatan konsentrasi ion hidrogen (H+) menyebabkan suatu larutan menjadi lebih asam (asidik), dan penurunan konsentrasi ion hidrogen menyebabkan larutan menjadi lebih basa (alkali). Jumlah hidrogen yang terionisasi dalam cairan ekstrasel sangatlah kecil, sekitar 0,0000001 gram per liter. Angka 0,0000001 1

Upload: monica-gabriella-k-tambajong

Post on 08-Dec-2015

245 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Page 1: Keseimbangan Asam-Basa

KESEIMBANGAN ASAM-BASA

KONSENTRASI ION HIDROGEN

111

Yang dimaksud dengan keseimbangan asam-basa adalah homeostasis

konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh. Bahkan penyimpangan

sekecil apapun dalam konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan

terjadinya perubahan yang nyata dalam laju reaksi kimia. Dengan

demikian, kelangsungan hidup dapat terancam bila konsentrasi ion

hidrogen menyimpang dari normal. Peningkatan konsentrasi ion

hidrogen (H+) menyebabkan suatu larutan menjadi lebih asam (asidik),

dan penurunan konsentrasi ion hidrogen menyebabkan larutan menjadi

lebih basa (alkali). Jumlah hidrogen yang terionisasi dalam cairan

ekstrasel sangatlah kecil, sekitar 0,0000001 gram per liter. Angka

0,0000001 secara matematis diekspresikan dengan 10-7. Demi

kenyamanan, tanda minus dihilangkan, dan konsentrasi hidrogen ini

(10-7) ditunjukkan sebagai pH 7. Simbol pH dapat diterjemahkan

sebagai kekuatan hidrogen (power of hydrogen); dan dengan demikian

huruf harus ditulis dengan huruf kecil dan huruf H (simbol kimia untuk

hidrogen) harus ditulis dalam huruf besar. pH 8 berarti terdapat ion

hidrogen dalam jumlah 0,00000001 (10-8), atau sepersepuluh dari pH

7. Karena itu, nilai pH makin turun seiring dengan meningkatnya

konsentrasi ion hidrogen; dan pada saat konsentrasi menurun, nilai pH

1

Page 2: Keseimbangan Asam-Basa

Ion Hidrogen

pH

Asam

meningkat. (Keasaman meningkat seiring dengan makin kecilnya nila

pH, dan menurun seiring dengan makin besarnya nilai pH).

Konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh menentukan derajat

keasaman atau kebasaan.

a. Keseimbangan asam-basa dari cairan tubuh ditentukan oleh

konsentrasi ………………………………….

b. Simbol yang digunakan untuk menunjukkan konsentrasi ion

hidrogen adalah …………………………

112

Suatu larutan dikatakan asam atau basa tergantung dari jumlah ion

hidrogen yang terkandung di dalamnya. Bila jumlah ion hidrogen

meningkat sampai pada titik tertentu, suatu cairan menjadi asam. Ion

hidrogen dinyatakan dengan pH. Keasaman meningkat seiring dengan

berkurangnya nilai pH.

Nilai pH sebesar 7,1 lebih (asam? Basa?) dibandingkan nilai pH

sebesar 7,6.

113

Kebasaan meningkat seiring dengan bertambahnya nilai pH. Bila

konsentrasi ion hidrogen meningkat, nilai pH akan menurun.

Sebaliknya, bila konsentrasi ion hidrogen menurun, nilai pH akan

meningkat.

2

Page 3: Keseimbangan Asam-Basa

Basa

Asam

Menerima

Nilai pH sebesar 7,5 lebih (asam? Basa?) dibandingkan nilai pH

sebesar 7,1.

114

Asam merupakan suatu substansi yang mampu memberikan ion

hidrogen, atau merupakan donor ion hidrogen. Ion hidrogen memiliki

muatan listrik positif dan dengan demikian merupakan suatu proton.

Ion hidrogen memiliki simbol H+.

Substansi yang dapat memberikan, atau menjadi donor ion hidrogen

adalah …………………………..

115

Substansi yang dapat menerima ion hidrogen disebut akseptor proton,

atau basa.

Basa merupakan substansi yang (menerima? memberikan?) ion

hidrogen.

116

Asam seperti asam sulfat dan asam hidroklorat membentuk cairan yang

mengandung konsentrasi ion hidrogen yang tinggi bila dicampur

dengan air. Dengan demikian, asam tersebut dianggap sebagai asam

kuat. Asam karbonat dan asam asetat disebut asam lemah sebab dalam

suatu larutan, asam ini memberikan konsentrasi ion hidrogen yang

3

Page 4: Keseimbangan Asam-Basa

Tinggi

Menerima

H+ (ion hidrogen)

Negatif

rendah.

Dalam suatu larutan, asam kuat akan melepaskan ion hidrogen dalam

konsentrasi yang (tinggi? Rendah?)

117

Basa merupakan akseptor ion hidrogen (proton). Dalam suatu larutan,

senyawa alkali atau basa akan membentuk ion hidroksil (OH-).

Suatu basa akan (menerima? memberikan?) proton.

118

Suatu asam akan memberikan proton sementara basa akan menerima

proton. Dalam suatu larutan, basa akan membentuk ion hidroksil (OH-),

dan asam akan membentuk ion hidrogen (H+). Satu pengecualian

terjadi pada ammonia, yang akan menerima proton dari NH4 namun

tidak membentuk ion hidroksil dalam suatu larutan.

a. Suatu asam akan memberikan proton dalam suatu larutan akan

membentuk …………………

b. Suatu basa akan menerima proton dan karena itu memiliki muatan

listrik (negatif? Positif?)

119

Suatu larutan yang memiliki pH 7 disebut netral karena pada

konsentrasi tersebut, terdapat jumlah ion hidrogen (H+) dan ion

4

Page 5: Keseimbangan Asam-Basa

Basa

Seimbang

Alkalosis

hidroksil (OH-) dalam jumlah yang sama, yang membentuk air (H2O).

Jumlah H+ dan OH- seimbang. Larutan asam memiliki nilai pH

dibawah 7; larutan basa memiliki nilai pH diatas 7. Cairan ekstrasel

tubuh secara normal dipertahankan berada dalam kisaran pH 7,35

sampai 7,45.

a. Cairan ekstrasel sedikit bersifat (asam? Basa?)

b. Pada pH 7, ion H+ dan OH- berada dalam jumlah yang

………………..

120

Batas ekstrim pH arteri yang dapat menunjang kehidupan adalah

sekitar 6,8 sampai 7,9. Pada kedua titik ekstrim, ketidakseimbangan pH

dapat menyebabkan kematian bila tidak dikoreksi.

Pada pH sebesar 7,5 tubuh berada dalam keadaan ……………….

5

Page 6: Keseimbangan Asam-Basa

Asidosis

Kematian

Depresi

121

Lihat diagram di atas

a. Bila cairan tubuh memiliki pH sebesar 7,2, maka tubuh berada

dalam keadaan ……………………

b. Bila nilai pH menjadi lebih rendah dari 6,8, maka akan terjadi

……………

122

Bila pH menjadi lebih rendah dari 7,35 maka akan timbul asidosis

dalam derajat tertentu karena terjadi peningkatan konsentrasi ion

hidrogen. Begitu pH menjadi lebih asam, susunan saraf pusat akan

mengalami depresi, dan akan timbul gejala yang bervariasi, mulai dari

disorientasi sampai koma.

Asidosis, atau peningkatan konsentrasi ion hidrogen, akan

menyebabkan terjadinya (depresi? Stimulasi?) susunan saraf pusat.

123

Bila pH menjadi lebih tinggi dari 7,45 maka akan terjadi alkalosis

dalam derajat tertentu, sebab terjadi pennurunan dalam konsentrasi ion

hidrogen. Alkalosis menyebabkan overstimulasi dari susunan saraf

pusat. Pada keadaan alkalosis, sel saraf dapat menghasilkan impuls

bahkan tanpa stimulus-stimulus normal; dan gejalanya bervariasi dari

6

Page 7: Keseimbangan Asam-Basa

Stimulasi

7,35 dan 7,45

Dipercepat,

diperlambat

Kematian

sensasi kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki sampai kejang.

Alkalosis akan menyebabkan terjadinya (depresi? Stimulasi?) susunan

saraf pusat.

124

Perubahan kecil dalam konsentrasi ion hidrogen dari kisaran pH

normal yang sempit (7,35 sampai 7,45) menyebabkan terjadinya

perubahan yang nampak dalam laju reaksi kimia di dalam sel.

Beberapa reaksi kimia ditekan, dan beberapa reaksi kimia lainnya

dipercepat. Karena alasan inilah regulasi ion hidrogen merupakan salah

satu fungsi terpenting dari tubuh. Efek spesifik dari perubahan

konsentrasi ion hidrogen akan didiskusikan dalam Bagian 2. Pada

umumnya, bila tubuh berada dalam keadaan asidosis, pasien dapat

meninggal dalam koma; dan bila tubuh berada dalam keadaan

alkalosis, pasien tersebut dapat meninggal karena tetani atau kejang.

a. Kisaran pH normal dalam cairan ekstrasel adalah antara

……………….

b. Bila pH tidak berada dalam batas ini, efek terhadap sel adalah

………….. atau ………………. reaksi kimia

c. Asidosis berat dan alkalosis berat akan menyebabkan …………..

bila tidak dikoreksi.

7

Page 8: Keseimbangan Asam-Basa

Ekstrasel

125

pH atau konsentrasi ion hidrogen yang kita bicarakan adalah pH dari

cairan ekstrasel. Upaya sudah dilakukan untuk mengukur pH intrasel.

Meskipun demikian, mengukur pH cairan intrasel secara klinis tidak

mungkin dilakukan untuk tujuan terapi ketidakseimbangan asam-basa.

Penelitian menunjukkan bahwa nilai pH intrasel bervariasi antar sel-

sel, namun dalam kondisi normal mendekati 7. Bila pH diukur secara

klinis, maka pH yang diukur menunjukkan konsentrasi ion hidrogen

dalam cairan ekstrasel.

Secara klinis, cairan (ekstrasel? Intrasel?) digunakan untuk mengukur

nilai pH.

RINGKASAN

Konsentrasi ion hidrgen menentukan tingkat keasaman atau kebasaan

dari cairan tubuh. Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dalam pH. Pada

pH 7, ion hidrogen dan hidroksil berada dalam keadaan seimbang, dan

cairan tersebut bersifat netral. Nilai pH meningkat di atas 7 pada

larutan basa (alkali). Larutan asam memiliki pH di bawah 7. Nilai pH

normal cairan tubuh adalah 7,35 sampai 7,45. Bila pH cairan tubuh

melewati batas ini, maka beberapa reaksi kimia dalam tubuh akan

dipercepat dan beberapa reaksi lainnya akan ditekan. Baik asidosis

maupun alkalosis berat akan menyebabkan kematian bila tidak

8

Page 9: Keseimbangan Asam-Basa

pH

Netral

Asam

8

Peningkatan,

penurunan

dikoreksi.

TINJAUAN ULANG

1

Istilah yang digunakan untuk menunjukkan pengukuran konsentrasi ion

hidrogen adalah …………………………

2

Nilai pH 7 bersifat ………………….

3

Nilai pH sebesar 7,2 lebih ……………… dibandingkan nilai pH

sebesar 7,5

4

Nilai pH sebesar 7 menggambarkan konsentrasi ion hidrogen yag

sepuluh kali lebih besar dari konsentrasi ion hidrogen dari nilai pH

………….

5

Perubahan kecil dalam konsentrasi ion hidrogen di luar kisaran normal

akan menyebabkan terjadinya ………………. atau ……………… dari

reaksi kimia di dalam sel.

MEKANISME PERTAHANAN

126

Apakah yang menentukan pH cairan ekstrasel, dan bagaimana pH

cairan ekstrasel dipertahankan? Kita akan membahas pH cairan

9

Page 10: Keseimbangan Asam-Basa

Sistem buffer

ekstrasel karena pH cairan intrasel tidak dapat diukur secara klinis

(meskipun pH cairan intrasel memang berbeda dengan pH cairan

ekstrasel). Kita tahu bahwa pH normal dalam tubuh berkisar antara

7,35 sampai 7,45. Bila pH menurun, terjadi asidosis karena terdapat

lebih banyak ion hidrogen. Pada alkalosis, konsentrasi ion hidrogen

berkurang. Secara normal, tubuh mempertahankan pH antara kisaran

sempit 7,35 sampai 7,45; meskipun terus terjadi penambahan asam dan

basa dari metabolism dan dari asupan makanan dan cairan. Untuk

mempertahankan keseimbangan asam-basa, tubuh memiliki tiga jalur

pertahanan: sistem buffer, sistem pernapasan, dan sistem ginjal. Sistem

buffer dapat bekerja dalam sepersekian detik untuk mencegah

terjadinya perubahan berlebihan dalam konsentrasi ion hidrogen.

Dalam 1 sampai 3 menit, sistem pernapasan yang bekerja tunggal dapat

menyesuaikan konsentrasi setelah terjadinya perubahan mendadak.

Meskipun ginjal merupakan yang paling kuat dari semua mekanisme

kontrol, bila ginjal hanya bekerja sendirian, ginjal memerlukan

beberapa jam sampai beberapa hari untuk menyesuaikan konsentrasi

ion hidrogen setelah terjadinya suatu perubahan mendadak. Masing-

masing mekanisme pertahanan berbagi tanggung jawab dalam

mempertahankan konsentrasi ion hidrogen normal.

Ketiga mekanisme yang mempertahankan konsentrasi ion hidrogen

normal adalah

a. ……………………….

10

Page 11: Keseimbangan Asam-Basa

Sistem pernapasan

Sistem ginjal

Meningkat

pH (konsentrasi ion

hidrogen)

b. ……………………....

c. ……………………...

Sistem Buffer

127

Suatu buffer dapat dianggap sebagai spons kimia. Tergantung dari

situasinya, spons tersebut dapat menyerap semua ion hidrogen yang

berlebihan atau melepaskan ion hidrogen yang berlebihan tersebut.

Buffer asam-basa merupakan larutan yang terdiri dari dua atau lebih

senyawa kimia yang mencegah terjadinya perubahan berlebihan dalam

konsentrasi ion hidrogen bila asam maupun basa ditambahkan ke

dalam larutan tersebut. Sebagai contohnya, bila hanya beberapa tetes

asam hidroklorat ditambahkan ke dalam satu gelas beker berisi air

murni (pH 7), maka pH air akan segera turun sebesar 1 angka.

Meskipun demikian, jika terdapat suatu buffer yang baik, maka asam

hidroklorat akan berikatan dengan senyawa buffer tersebut dan pH

hanya akan menurun sedikit.

a. pH akan menurun jika konsentrasi ion hidrogen (meningkat?

Menurun?)

b. Buffer asam-basa dapat mencegah terjadinya perubahan berlebihan

pada ………………..

128

11

Page 12: Keseimbangan Asam-Basa

20

Karbonat

Karbon dioksida;

Terdapat sejumlah sistem buffer di dalam tubuh. Meskipun demikian,

sistem buffer yang utama adalah sistem karbonat, yang terdiri dari

campuran asam karbonat (H2CO3) dan natrium bikarbonat (NaHCO3)

dalam satu cairan yang sama. Asam karbonat merupakan asam yang

sangat lemah; derajat disosiasinya (menjadi ion hidrogen dan ion

bikarbonat) kurang dibandingkan dengan asam-asam lainnya.

Kebanyakan asam karbonat dalam larutan berdisosiasi menjadi karbon

dioksida dan air, sehingga hasil akhirnya adalah konsentrasi tinggi

karbon dioksida terlarut namun dengan hanya sedikit konsentrasi asam.

Hidrolisi bikarbonat dalam larutan membentuk ion hidroksil dan

dengan demikian meningkatkan tingkat kebasaan suatu larutan.

Normalnya, untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa (pH 7,35

sampai 7,45), rasio asam karbonat terhadap basa bikarbonat adalah

1:20.

H 2 CO3BHC O 3

= 120

=pH 7 , 4

Terdapat juga sejumlah kecil kalium bikarbonat, kalsium bikarbonat,

dan magnesium bikarbnat di dalam tubuh. Simbol BHCO3 digunakan

untuk menunjukkan basa bikarbonat lainnya ini.

a. Untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa dalam cairan

tubuh, harus terdapat 1 bagian asam untuk …….. bagian basa di

dalam sistem buffer karbonat

b. Sistem buffer utama dalam tubuh adalah sistem ………

c. Asam karbinat merupakan asam lemah karena berdisosiasi menjadi

12

Page 13: Keseimbangan Asam-Basa

air

Kebasaan

Lemah

Sedikit

Sedikit

…………. dan …………..

d. Jumlah ion hidroksil yang meningkat akan meningkatkan

(keasaman? Kebasaan?) dari suatu larutan

129

Bilamana asam hidroklorat (HCl), yang merupakan asam kuat,

ditambahkan ke dalam suatu larutan yang mengandung natrium

bikarbonat, akan terjadi reaksi berikut ini:

HCl + NaHCO3 H2CO3 + NaCl

Sebagai ganti asam hidroklorat yang merupakan asam kuat, kita dapat

asam karbonat (H2CO3) yang merupakan asam (kuat? Lemah?)

130

Karena asam kuat berikatan dengan natrium bikarbonat untuk

membentuk asam lemah dan natrium klorida, asam hidroklorat yang

ditambahkan ke dalam larutan buffer (sedikit? Banyak?) mengubah pH

131

Bila asam kuat ditambahkan ke dalam sistem buffer, maka pH akan

menurun (sedikit? Banyak?)

132

Bila natrium hidroksida (NaOH) yang merupakan basa kuat

13

Page 14: Keseimbangan Asam-Basa

Lemah

Meningkat

Karbonat

ditambahkan ke dalam larutan buffer, maka akan terjadi reaksi berikut

ini:

NaOH + H2CO3 NaHCO3 + H2O

Hal ini menunjukkan bahwa ion hidroksil dari natrium hidroksida

berikatan dengan ion hidrogen dari asam karbonat untuk membentuk

air dan natrium bikarbonat.

Natrium bikarbonat merupakan basa (kuat? Lemah?)

133

Bila basa kuat ditambahkan ke dalam larutan buffer, maka pH akan

……………. Sedikit

134

Terdapt empat sistem buffer utama dalam tubuh yang membantu

mempertahankan pH yang konstan. Sistem buffer utama ini adalah

sistem bikarbonat-asam karbonat, sistem fosfat, sistem protein dan

sistem hemoglobin. Meskipun sistem buffer karbonat tidak begitu kuat,

di dalam tubuh, buffer ini sama pentingnya dengan semua sistem buffer

lain dijadikan satu, karena kedua unsur dalam karbonat dapat diregulasi

melalui kandungan karbon dioksida oleh sistem pernapasan dan

melalui ion bikarbonat oleh ginjal. Sistem buffer merupakan salah satu

mekanisme yang dimiliki tubuh untuk meregulasi pH.

Sistem buffer yang paling penting di dalam tubuh adalah

14

Page 15: Keseimbangan Asam-Basa

Menurun

Meningkat

……………….

Sistem Pernapasan

135

Karbon dioksida secara terus menerus dibentuk dalam tubuh oleh

berbagai proses metabolik intrasel yang berbeda. Sebagai contohnya,

karbon dalam makanan dioksidasi untuk membentuk karbon dioksida..

Karbon dioksida berdifusi keluar dari sel menuju ke cairan interstisial

dan kemudian ke dalam cairan intravaskuler. Karbon dioksida

ditransportasikan ke paru-paru, dimana karbon dioksida kemudian

berdifusi ke dalam alveoli dan diekspirasikan. Bila laju formasi

metabolik dari karbon dioksida meningkat, konsentrasinya dalam

cairan ekstraseluler juga meningkat. Bila frekuensi ventilasi paru

(pernapasan) meningkatkan, laju ekspirasi karbon dioksida juga akan

meningkat – yang aman menurunkan jumlah akumulasi karbon

dioksida di dalam cairan ekstrasel.

a. Bila metabolism menurun, konsentrasi karbon dioksida dalam

cairan tubuh akan (meningkat? Menurun?)

b. Bila frekuensi pernapasan menurun, jumlah karbon dioksida di

dalam cairan ekstrasel akan (meningkat? Menurun?)

136

Karena pusat pernapasan mampu berespon terhadap konsentrasi ion

hidrogen, yang merupakan hasil dari aksi langsung ion hidrogen

15

Page 16: Keseimbangan Asam-Basa

Karbon dioksida

Kurang

Asam karbonat

terhadap pusat pernapasan di medulla, dan karena perubahan dalam

ventilasi pernapasan pada gilirannya mengubah konsentrasi ion

hidrogen di dalam cairan tubuh, maka sistem pernapasan bekerja

sebagai sistem umpan balik untuk mengontrol konsentrasi ion

hidrogen. Bila konsentrasi ion hidrogen meningkat (asidosis) di dalam

cairan ekstrasel, sistem pernapasan menjadi lebih aktif (frekuensi dan

dalamnya respirasi meningkat) dan karbon dioksida akan

diekspirasikan dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan demikian

konsentrasi karbon dioksida dalam cairan ekstrasel akan menurun.

Karena lebih banyak karbon dioksida yang dibuah, hanya sedikit yang

tersisa untuk berikatan dengan air membentuk asam karbonat.

H2O + CO2 H2CO3

Asam karbonat akan kurang dibentuk jika terdapat ………….. dalam

jumlah yang sedikit. Dengan demikian, pH tidak adakn menurun

seperti apabila asam karbonat terdapat di dalam cairan ekstrasel.

137

Bila konsentrasi ion hidrogen menurun, sistem pernapasan menjadi

(lebih? Kurang?) aktif dan konsentrasi karbon dioksida meningkat

138

Bila terdapat lebih banyak karbon dioksida, maka …………….. akan

lebih banyak terbentuk

16

Page 17: Keseimbangan Asam-Basa

Sebagian

139

Mekanisme pernapasan untuk regulasi konsentrasi ion hidrogen

memiliki efisiensi sebesar 50% sampai 75%. Sebagai contohnya, jika

pH tiba-tiba menurun dari 7,4 menjadi 7,0 maka sistem pernapasan

akan mengembalikan pH menjadi sekitar 72 sampai 7,3 dalam waktu 1

menit. Alasan untuk tingkat efisiensi ini adalah bahwa pada saat

konsentrasi ion hidrogen mendekati normal, stimulus pada pusat

pernapasan menjadi hilang. Pada saat itu, sistem buffer kimia yang

dibahas sebelumnya akan membantu mencapai keseimbangan.

Sistem respirasi mampu mengambalikan pH (sebagian? Seluruhnya?)

sampai normal.

Sistem Ginjal

140

Karena ginjal dapat mengekresikan asam atau basa dalam jumlah yang

berbeda, sistem ini memainkan peranan yang penting dalam kontrol

pH. Regulasi pH tubuh oleh ginjal merupakan sarana yang rumit untuk

mengekskresikan ion hidrogen dengan jumlah yang bervariasi dari

dalam tubuh, tergantung pada jumlah ion hidrogen yang memasuki

peredaran darah. Proses ini meliputi rangkaian reaksi yang terjadi di

tubulus-tubulus ginjal, termasuk reaksi untuk sekresi ion hidrogen,

resorpsi ion natrium, eksresi ion bikarbonat ke dalam urine, dan sekresi

17

Page 18: Keseimbangan Asam-Basa

Bervariasi

Asam

Lebih banyak

ammonia ke dalam tubulus. Ion bikarbonat yang memasuki tubulus

ginjal mengalami perubahan proporsi dibandingkan konsentrasi ion

bikarbonat ekstrasel. Bila konsentrasi ion bikarbonat dalam cairan

ekstrasel tetap normal (lihat diagram pada halaman 23), sekresi ion

hidrogen dan filtrasi ion bikarbonat normalnya akan seimbang dan

kedua ion ini akan saling menetralisir.

Konsentrasi dari ion bikarbonat yang memasuki ginjal (bervariasi?

Tidak bervarisi?)

141

Dalam metabolisme normal, tubuh menghasilkan asam dalam jumlah

yang berlebihan. Untuk mempertahankan keseimbangan, ginjal

mengekskresikan lebih banyak ion hidrogen dan karena itu urin

biasanya bersifat asam.

Bila lebih banyak ion hidrogen diekskresikan melalui urin, maka pH

urin menjadi lebih (asam? Basa?)

142

Ion hidrogen yang berlebihan akan diekskresikan melalui urin.

Bila konsentrasi ion bikarbonat dalam cairan ekstrasel lebih dari

normal, maka ion bikarbonat yang masuk ke dalam tubulus ginjal

(lebih banyak? Lebih sedikit?) dari yang dibutuhkan untuk berikatan

dengan ion hidrogen.

18

Page 19: Keseimbangan Asam-Basa

Ion bikarbonat

Basa

Seluruh

143

Bila hal ini terjadi, …………………….. yang berlebihan akan

diekskresikan oleh ginjal melalui urin.

144

Meskipun ginjal mampu mengekskresikan urin yang bersifat asam

maupun basa, urin biasanya bersifat asam.

Bila lebih banyak ion bikarbonat dieksrkesikan, maka urin menjadi

lebih (asam? Basa?)

145

Meskipun sistem ginjal bekerja lambat, sistem ini berbeda dengan

mekanisme pernapasan dalam hal sistem ini terus bekerja sampai pH

ekstrasel mencapai normal.

Mekanisme sistem pernapasan dalam mempertahankan keseimbangan

asam-basa memiliki efisiensi sebesar 50% sampai 75%, namun sistem

ginjal memiliki keuntungan berupa dapat menetralisir (sebagian?

Seluruh?) kelebihan asam yang memasuki cairan tubuh.

146

Dengan mengembalikan beberapa substansi ke dalam cairan tubuh dan

mengekskresikan substansi lainnya, ginjal dapat mengkompensasi

19

Page 20: Keseimbangan Asam-Basa

Ion hidrogen

Bikarbonat

dalam beberapa jam bahkan untuk penyimpangan yang besar dari

konsentrasi normal asam atau basa.

a. Bila pH cairan ekstraselul menurun, ginjal akan mengeliminasi

lebih banyak (ion hidrogen? Ion bikarbonat?) untuk mencapai

keseimbangan

b. Bila pH cairan ekstrasel meningkat, ginjal akan mengeliminasi

lebih banyak ion (hidrogen? Bikarbonat?) untuk mencapai

keseimbangan.

RINGKASAN

Mekanisme homeostatic yang telah kita bahas adalah mekanisme yang

berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit pada orang yang

sehat. Pada orang yang sakit, fungsi dari salah satu mekanisme regulasi

ini mungkin mengalami gangguan, atau ketidakseimbangan asam atau

basa yang terjadi di dalam tubuh terlalu besar sehingga tubuh tidak

mampu mengoreksi tanpa terapi.

Tubuh memiliki tiga mekanisme untuk regulasi keseimbangan asam-

basa: sistem buffer, sistem pernapasan dan sistem ginjal.

Sistem buffer meliputi dua atau lebih senyawa yang dapat mencegah

terjadinya perubahan berlebihan pada pH cairan tubuh. Buffer yang

paling penting adalah sistem asam – natrium bikarbonat. Asam

karbonat merupakan asam lemah dan akan terionisasi dalam jumlah

yang terbatas.

20

Page 21: Keseimbangan Asam-Basa

Sistem buffer

Sistem pernapasan

H2CO3 H+ + HCO3-

Bikarbonat merupakan basa lemah dan menyebabkan terbentuknya ion

hidroksil.

HCO3- + H2O H2CO3 + OH-

pH cairan ekstrasel dapat dikembalikan menjadi normal oleh sistem ini.

Sistem pernapasan membantu mempertahankan keseimbangan asam-

basa melalui kontrol kandungan karbon dioksida. Saat jumlah karbon

dioksida dalam cairan ekstrasel meningkat, frekuensi dan kedalaman

respirasi akan meningkat untuk mengekspirasi lebih banyak karbon

dioksida. Bila kadar karbon dioksida rendah, respirasi akan diekan.

Bila lebih banyak karbon dioksida dibuang, hanya sedikit yang tersisa

untuk berikatan dengan air untuk membentuk asam karbonat.

Ginjal dapat mengeliminasi baik ion hidrogen maupun ion bikarbonat

dari cairan tubuh dan dengan cara ini dapat meningkatkan atau

menurunkan pH. Mekanisme ginjal membutuhkan lebih banyak waktu

dibandingkan sistem lainnya, namun lebih kuat.

TINJAUAN ULANG

1

Pertahanan yang dimiliki tubuh untuk mempertimbangkan

keseimbangan asam-basa adalah

a. ………………….

b. ……………….....

21

Page 22: Keseimbangan Asam-Basa

Sistem ginjal

Sistem karbonat

Sedikit menurun

Lebih aktif

Mengekskresikan

lebih banyak ion

bikarbonat

Asidosis

c. ………………….

2

Sistem buffer kimia yang paling penting dalam tubuh adalah

………………

3

Bila asam kuat ditambahkan ke dalam sistem buffer, maka pH akan

………..

4

Bila konsentrasi ion hidrogen dalam cairan ekstrasel meningkat, sistem

pernapasan akan menjadi ……………..

5

Bila konsentrasi bikarbonat dalam cairan ekstrasel lebih dari normal,

maka ginjal ……………………………………………………………...

KONDISI KETIDAKSEIMBANGAN KLINIS

147

Setiap kondisi yang menurunkan tingkat ventlasi paru akan

meningkatkan konsentrasi karbon dioksida terlarut, asam karbonat dan

ion hidrogen.

Hasil dari proses ini adalah (asidosis? Alkalosis?)

22

Page 23: Keseimbangan Asam-Basa

Asam karbonat

Lebih

Asidosis Respiratorik

148

Asidosis respiratorik disebabkan oleh setiap situasi klinik yang

mengganggu pertukaran gas paru dan menyebabkan terjadinya retensi

karbon dioksida, yang mengakibatkan terjadinya peningkatan asam

karbonat dalam darah.

a. Sebagai contohnya, pada emfisema (penyakit paru obstruktif

kronik), terjadi hambatan dalam pertukaran oksigen dan karbon

dioksida yang menyebabkan terjadinya retensi karbon dioksida

yang selanjutnya mengakibatkan peningkatan …………….

b. pH dari cairan ekstrasel menjadi (lebih? Kurang?) asam

dibandingkan normal

149

a. Keseimbangan normal

b. Ketidakseimbangan akibat penyakit yang mengganggu paru-paru

23

Page 24: Keseimbangan Asam-Basa

Asam karbonat

Ion hidrogen

Asam

Basa

Karena adanya penyakit, karbon dioksida dipertahankan di dalam

tubuh, sehingga terdapat lebih banyak …………………….. dalam

cairan ekstrasel.

c. Untuk mendapatkan keseimbangan, ginjal mempertahankan basa

bikarbonat dan mengekskresikan ………………. Sehingga urin

menjadi ………………..

d. Jika mekanisme regulasi tubuh berhasil mempertahankan

keseimbangan, asidosis akan terkompensasi atau terkoreksi. Bila

ketidakseimbangan yang terjadi tidak dapat dikoreksi oleh

mekanisme regulasi tubuh, maka dibutuhkan terapi medis. Terapi

akan diarahkan pertama-tama terhadap penyebab (misalnya

emfisema); kemudian obat-obatan yang mengandung bikarbonat

mungkin harus diberikan. Terapi ini biasanya meliputi pemberian

cairan natrium bikarbonat atau larutan yang mengandung laktat

secara intravena. Respirator mekanis dapat juga digunakan untuk

memperbaiki ventilasi.

24

Page 25: Keseimbangan Asam-Basa

Lebih banyak

Asam karbonat

Karbon dioksida

Bila terjadi asidosis respiratorik yang harus diterapi, pasien

membutuhkan lebih banyak (asam? Basa?)

150

Pada asidosis respiratorik, masalah atau penyakit mempengaruhi

respirasi. Karena itu, sistem respirasi tidak dapat menjadi faktor

kompensasi atau faktor koreksi.

Ginjal akan mengkompensasi dengan mensekresikan (lebih banyak?

Lebih sedikit?) ion hidrogen untuk mengembalikan nilai pH menjadi

normal.

151

Pada asidosis respiratorik, masalah yang terjadi adalah asam karbonat

yang terdapat dalam jumlah yang berlebihan yang tidak dapat direduksi

dengan mengekspirasikan lebih banyak karbon dioksida karena sistem

respirasi mengalami suatu kondisi patologis.

Asidosis respiratorik terjadi akibat terdapatnya …………………….

Dalam jumlah yang berlebih.

Alkalosis Respiratorik

152

25

Page 26: Keseimbangan Asam-Basa

Penurunan

Mempertahankan

Pada alkalosis respiratorik, masalah yang terjadi adalah akibat dari

kurangnya asam karbonat. Alkalosis respiratorik tidak terjadi sesering

asidosis respiratorik.

Bilamana terjadi ventilasi paru yang berlebihan pada paru yang relatif

normal, akan terjadi peningkatan ekspirasi ………………

153

Bila terjadi ekspirasi karbon dioksida dengan jumlah yang berlebihan,

akan terjadi (peningkatan? Penurunan?) asam karbonat cairan ekstrasel

sebagai resultan dari peningkatan ekspirasi karbon dioksida tersebut.

154

Alkalosis respiratorik terjadi bila terjadi ventilasi paru berlebihan dan

bila terjadi penurunan sisi asam karbonat pada rasio asam karbonat-

basa bikarbonat. Alkalosis respiratorik terjadi pada hipoksia akibat

ketinggian, ensefalitis atau demam, karena terjadi stimulasi pada pusat

respirasi. Keracunan salisilat, seperti pada overdosis aspirin, juga

menyebabkan stimulasi langsung terhadap pusat pernapasan.

Upaya tubuh untuk mengembalikan pH ke kadar normal adalah melalui

ginjal yang mengekskresikan ion bikarbonat dan ………………….. ion

hidrogen.

155

a. Keseimbangan normal

26

Page 27: Keseimbangan Asam-Basa

Karbon dioksida

Ion hidrogen

Basa

Asam

b. Ketidakseimbangan akibat penyakit

Respirasi telah meningkat, sehingga terjadi penurunan

…………….

c. Untuk mencapai keseimbangan, ginjal akan mengekskresikan ion

bikarbonat dan mempertahankan .............................

Urin akan bersifat ……………..

d. Bila mekanisme regulasi tubuh tidak mampu mengoreksi

ketidakseimbangan yang terjadi, terapi akan diarahkan terhadap

penyebabnya. Termasuk di dalamnya terapi untuk mengoreksi

kondisi awal, seperti penyebab demam tinggi. Berikutnya, dapat

diberikan karbon dioksida melalui masker inhalasi dengan interval

yang pendek. Obat-obatan untuk meningkatkan konsentrasi asam

27

Page 28: Keseimbangan Asam-Basa

Diekspirasi

Ion bikarbonat

Karbon dioksida

Natrium bikarbonat

juga akan diberikan.

Dalam mengkompensasi alkalosis respiratorik, kadar dari asam

karbonat dan basa bikarbonat mengalami penurunan.

Terapi diarahkan untuk meningkatkan sisi (asam? Basa?)

156

Pada alkalosis respiratorik, beberapa faktor mempengaruhi sistem

respirasi sehingga terjadi peningkatan jumlah karbon dioksida yang

…………

a. Untuk mengkompensasi, ginjal akan mengekskresikan ……………

b. Untuk terapi, dapat diberikan ………………. melalui masker

inhalasi dengan interval yang pendek

Asidosis Metabolik

157

Beberapa kondisi klinis yang dapat menyebabkan asidosis metabolik

adalah diare berat, mutah, asidosis uremik, dan diabetes mellitus.

Contohnya, pada diabetes, kurangnya insulin mencegah terjadinya

pemakaian glukosa untuk metabolism. Lemak yang disimpan kemudian

akan dipecah menjadi asam asetoasetat, yang akan dimetabolisir untuk

menghasilkan energi. Konsentrasi asam asetotasetat dalam cairan

ekstrasel sering meningkat begitu tinggi dan diekskresikan dalam

jumlah besar ke dalam urin. Asidosis metabolik terjadi karena

tingginya konsentrasi asam dalam cairan ekstrasel dan juga karena

28

Page 29: Keseimbangan Asam-Basa

H2CO3

BHCO3

Hiperaktif (cepat

dan dalam)

Karbon dioksida

Asam

asam asetoasetat mengangkut natrium dalam jumlah besar sebagai

natrium bikarbonat ke dalam urin.

Asidosis metabolik terjadi karena tingginya kandungan asam dalam

darah, yang juga menyebabkan hilangnya …………………. yang

merupakan bagian alkali dari sistem buffer karbonat.

158

a. Keseimbangan normal

Pada diagram di atas, keterangannya harus berisi:

(a) ……………………

(b) ……………………

b. Asidosis diabetic (asam asetotasetat berikatan dengan biakrbonat)

c. Mekanisme regulasi

(a) Pernapasan menjadi ………………… (pernapasan

29

Page 30: Keseimbangan Asam-Basa

Basa bikarbonat

Basa (alkali)

Sistem buffer

respirasi dan ginjal

Ion hidrogen

7,35 sampai 7,45

Kussmaul)

(b) Paru akan mengekspirasikan lebih banyak ………………

(c) Ginjal akan mengekskresikan lebih banyak ion hidrogen, dan

urin akan menjadi …………..

d. Pada asidosis metabolik, biasanya terdapat deficit volume cairan

itrasel yang harus dikoreksi dengan cairan parenteral. Untuk

menterapi asidosis diabetic, karbohidrat dan insulin harus

diberikan. Larutan natrium bikarbonat atau laktat (misalnya,

natrium laktat) mungkin juga diperlukan untuk membantu basa

bikarbonat. Bila digunakan natrium laktat, laktat akan teroksidasi

menjadi asam karbonat, sehingga memungkinkan natrium untuk

berinterasi dengan asam kabonat untuk membentuk natrium

bikarbonat.

Terapi ditujukan untuk mengoreksi penyebab asidosis metabolik

dan mengganti defisit ……………………..

159

Pada asidosis metabolik, tejadi deficit pada ................................. yang

tersedia.

a. Mekanisme homeostatic yang berfungsi mengembalikan pH ke

kadar normal meliputi …………………………………………..

…………………………………………………………………

b. Ginjal akan mengekskresikan …………………………………

30

Page 31: Keseimbangan Asam-Basa

Hiperaktif (cepat

dan dalam)

7,35 sampai 7,45

1:20

H2CO3

BHCO3

160

pH normal dari cairan ekstrasel adalah ……………..

161

Pada asidosis diabetic, respirasi disebut pernapasan Kussmaul. Karena

sistem respirasi berfungsi untuk mengembalikan pH menjadi lebih

mendekati normal, respirasi akan menjadi ……………………………

Alkalosis Metabolik

162

Alkalosis metabolik dapat disebabkan oleh ingesti natrium bikarbonat

dalam jumlah yang besar atau karena adanya kehilangan klorida

melalui muntah atau suction lambung. BIla terjadi kehilangan klorida,

natrium yang tertinggal akan membentuk natrium bikarbonat dalam

jumlah yang berlebihan.

a. Keseimbangan normal

(a) pH normal adalah ………………….

(b) Pada sistem buffer karbonat, rasio asam terhadap basa adalah

31

Page 32: Keseimbangan Asam-Basa

Meningkat

Lambat; dangkal

Mempertahankan

Ion hidrogen

Basa

Basa bikarbonat

Mempertahankan

karbon dioksida

…………..

(c) Simbol untuk asam karbonat adalah ………….; simbol untuk

basa bikarbonat adalah …………………

b. Basa bikarbonat (meningkat? Menurun?)

c. Mekanisme regulasi

(a) Pernapasan menjadi …………. serta ,……………… dan paru-

paru akan …………………. karbon dioksida

(b) Ginjal akan meretensi ……………………… dan

menyebabkan urin menjadi ……………………….

d. Jika mekanisme regulasi tubuh tidak dapat mencapai

keseimbangan, larutan yang mengandung klorida harus diberikan.

Ion klorida dalam larutan akan menggantikan ion bikarbonat dan

membantu meringankan kelebihan basa bikarbonat.

Faktor mayor yang menyebabkan ketidak-seimbangan pada

alkalosis metabolik adalah kelebihan ……………….

32

Page 33: Keseimbangan Asam-Basa

Kombinasi

163

Paru-paru membantu mengembalikan pH ke kadar normal dengan

…………………

Kombinasi Beberapa Jenis Ketidakseimbangan

Kita telah membicarakan asidosis dan alkalosis respiratorik serta

asidosis dan alkalosis metabolik sebagai suatu entitas yang berbeda.

Mungkin saja pasien mengalami kombinasi jenis ketidakseimbangan.

Sebagai contohnya, salisilat dapat mneyebabkan dua jenis gangguan

asam-basa. Pertama, salisilat menstimulasi pusat respirasi, yang

menyebabkan terjadinya hipervetilasi dan alkalosis respiratorik yang

nampak. Salisilat kemudian akan menyebabkan gangguan metabolism,

yang menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi asam dalam

tubuh dan asidosis metabolik. Bila terjadi kombinasi jenis

ketidakseimbangan, terapi harus gencar untuk mencegah kematian.

Pasien dapat mengalami satu jenis ketidakseimbangan atau …………..

beberapa jenis ketidakseimbangan.

Efek Asidosis dan Alkalosis pada Tubuh

165

Efek utama dari asidosis adalah depresi susunan saraf pusat. Bila pH

33

Page 34: Keseimbangan Asam-Basa

Depresi

Stimulasi

darah kurang dari 7,0 susunan saraf akan mengalami depresi sehingga

pasien akan mengalami disorientasi dan kemudian akan mengalami

koma. Efek utama dari alkalosis terhadap tubuh adalah eksitabilitas

yang berlebihan dari susunan saraf. Hal ini terjadi pada susunan saraf

pusat dan susunan saraf tepi, dengan saraf tepi biasanya lebih dahulu

terkena. Sebagai hasil dari stimulasi saraf berulang, otot akan

mengalami tetani dan spasme tonik. Pasien dengan alkalosis dapat

menggal karena tetani otot pernapasan. Gejala stimulasi susunan saraf

pusat adalah rasa gugup dan kejang.

a. Asidosis menyebabkan ………. Susunan saraf pusat

b. Alkalosis menyebabkan …………… dari susunan saraf pusat dan

susunan saraf tepi.

RINGKASAN

Asidosis maupun alkalosis respiratorik adalah hasil dari beberapa

penyakit atau kondisi yang mempengaruhi sistem pernapasan. Pada

asidosis respiratorik terjadi gangguan yang menyebabkan peningkatan

jumlah karbon dioksida yang dipertahankan di dalam tubuh. Hal ini

menyebabkan terjadinya peningkatan asam karbonat. Pada alkalosis

respiratorik terjadi penurunan jumlah karbon dioksida dalam tubuh dan

sebagai akibatnya terjadi penurunan jumlah asam karbonat. Pada

asidosis respiratorik, ginjal akan bertugas untuk mengoreksi

ketidakseimbangan yang terjadi dengan mempertahankan basa

34

Page 35: Keseimbangan Asam-Basa

Asam karbonat

Asidosis

Ion hidrogen

Tertekan

bikarbonat dan mengekskresikan ion hidrogen. Pada alkalosis

respiratorik, ginjal akan mengekskresikan ion bikarbonat dan

mempertahankan ion hidrogen.

Asidosis metabolik merupakan akibat dari hilangnya basa, dan

alkalosis metabolik terjadi akibat asupan basa yang berlebihan. Dengan

demikian, baik sistem pernapasan maupun sistem ginjal berperan

dalam mengembalikan pH tubuh ke kadar normal. Pada asidosis

metabolik terjadi peningkatan kuantitas asam dalam kaitannya dengan

basa dalam cairan intravaskuler. Karena itu, tubuh mengkompensasi

dengan adanya pernapasan yang hiperaktif untuk mengeluarkan lebih

banyak karbon dioksida dan ginjal akna mengekskresikan lebih banyak

ion hidrogen. Pada alkalosis metabolik, terjadi peningkatan basa dalam

cairan intrasel. Respirasi akan ditekan untuk meningkatkan karbon

dioksida dan sebagai akibatnya meningkatkan asam karbonat. Ginjal

akan mempertahankan ion hidrogen dan mengekskresikan ion

bikarbonat untuk mengembalikan pH cairan ekstrasel ke kadar normal.

TINJAUAN ULANG

1

Bila karbon dioksida dipertahankan dalam cairan intravaskuler, sebagai

akibatnya akan terjadi peningkatan ………………………

2

Peningkatan asam karbonat dalam cairan intravaskuler akan

35

Page 36: Keseimbangan Asam-Basa

Karbon dioksida

Ion bikarbonat

Depresi

Asidosis respiratorik

menyebakan …………………….

3

Bila terjadi asidosis, ginjal akan mengekskresikan ……………

4

Pada alkalosis metabolik terdapat lebih banyak basa bikarbonat; karena

itu sistem respirasi menjadi ……………….. dan mempertahankan

………………..

5

Pada alkalosis metabolik, ginjal akan mengekskresikan ………………

6

Efek utama dari asidosis terhadap sistem saraf adalah ……………..

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KETIDAKSEIMBANGAN

ASAM-BASA

Asidosis Respiratorik

166

Asidosis respiratorik terjadi akibat peningkatan kadar asam karbonat

dalam cairan ekstrasel yang disebabkan oleh tidak adekuatnya

pertukaran gas di dalam paru, dengan retensi karbon dioksida. Kondisi

yang dapat mneyebabkan asidosis respiratorik meliputi depresi

pernapasan oleh obat atau penyakit, benda asing pada jalan napas, dan

terperangkapnya air dalam bagian paru (seperti yang terjadi pada

emfisema dan pneumonia).

36

Page 37: Keseimbangan Asam-Basa

Distress

Disorientasi

Fibrilasi atrial

Semua kondisi dimana terjadi rentesi karbon dioksida dapat

menyebabkan ………………….

167

Tanda-tanda yang perlu kita kenali yang menunjukkan adanya asidosis

respiratorik meliputi distress pernapasan, kecemasan, disorientasi,

kebingungan dan kelemahan tubuh.

a. Satu tanda dari asidosis respiratorik adalah pernapasan yang

(mudah? Mengalami distress?)

b. Orang yang mengalami asidosis respiratorik cenderung

(berorientasi baik? mengalami disorientasi?)

168

Bila terjadi asidosis respiratorik berat, orang tersebut dapat menjadi

tidak sadar atau dapat mengalami fibrilasi atrial.

Orang dengan asidosis respiratorik berat dapat mengalami aritmia

jantung seperti ………………..

169

Berdasarkan temuan laboratorik, pada asidosis respiratorik yang tidak

terkompensasi, pH akan menjadi rendah dan tekanan parsial karbon

dioksida (PCO2) akan menjadi tinggi. Konsentrasi asam karbonat tidak

bisa diukur secara langsung di laboratorium rumah sakit. Meskipun

37

Page 38: Keseimbangan Asam-Basa

7,35 sampai 7,45

40 sampai 46

Rendah

Tinggi

Kembali ke normal

demikian, konsentrasi asam karbonat bersifat proporsional dengan

tekanan parsial karbon dioksida, dan tekanan parsial ini dapat diukur.

(Bila suatu gas seperti karbon dioksida terlarut dalam suatu cairan,

konsentrasi gas di dalam cairan tersebut berbanding lurus dengan

tekanan parsial). Karena karbon dioksida dipertahankan, PCO2 akan

menjadi tinggi. Nilai normal PCO2 adalah 40 sampai 46 mmHg. PCo2

rata=rata dalam darah arteri adalah 40 mmHg, sementara PCO2 rata-rata

dalam darah vena adalah 46 mmHg.

a. Kisaran pH cairan ekstrasel normal adalah ………………

b. Kisaran normal dari PCO2 adalah dari ………………. mmHg

c. Pada asidosis respiratorik, pH akan menjadi (tinggi? Rendah?)

d. PCO2 akan menjadi (tinggi? Rendah?)

170

Begitu sistem buffer dan ginjal mengkompensasi asidosis yang terjadi,

pH akan kembali menjadi normal. PCO2 dapat kembali mendekati

normal, namun kemungkinan akan tetap tinggi bila penyebab asidosis

respiratorik tidak dikoreksi. pH dapat kembali menjadi normal

meskipun karbon dioksida tetap dipertahankan di dalam tubuh karena

ginjal akan mempertahankan ion bikarbonat dan mengekskresikan ion

hidrogen untuk mencapai keseimbangan.

Begitu tubuh mengkompensasi asidosis, pH kemungkinan akan (tetap

rendah? Kembali ke normal? Tetap tinggi?)

38

Page 39: Keseimbangan Asam-Basa

Pernapasan

PCO2

Asidosis respiratorik

171

Pernapasan normal harus dikembalikan sebisa mungkin. Terapi

ditujukan pada penyebab dari ekspirasi karbon dioksida yang tidak

adekuat. Obat yang lebih jauh lagi menyebabkan depresi pernapasan

tidak boleh diberikan.

Respirasi dalam dengan interval yang regular akan membantu

mengembalikan ……………… normal.

172

PCO2 yang mengalami peningkatan harus dikurangi secara bertahap.

Ventilasi mekanis intermitan seringkali digunakan untuk membantu

mengurangi PCO2.

Ventilasi mekanis dapat digunakan dalam terapi asidosis respiratorik

untuk menguragi ………….. yang meningkat.

173

Terapi dasar meliputi memelihara jalan napas pasien, aspirasi sekresi

respiratorik yang berlebihan, dan pernapasan buatan jika diperlukan.

Obat-obatan dan cairan parenteral mungkin diperlukan untuk

mengembalikan keseimbangan. Pada kasus-kasus yang ekstrim, cairan

parenteral yang mengandung laktat atau bikarbonat dapat digunakan.

Ventilasi yang adekuat merupakan terapi utama untuk

39

Page 40: Keseimbangan Asam-Basa

Peningkatan

Oksigen

PCO2

…………………

174

Oksigen dapat digunakan bila terdapat anoksia. Meskipun demikian,

pada pasien dengan retensi kronik karbon dioksida (misalnya seperti

yang terjadi pada emfisema), pemberian oksigen dapat membahayakan

pasien. Normalnya, begitu kadar karbon dioksida meningkat, medulla

dan kemoreseptor akan menstimulasi pernapasan. Ada orang dengan

peningkatan kadar karbon dioksida kronik, pusat respirasi menjadi

tidak sensitif terhadap kadar karbon dioksida. Respirasi sebagai

gantinya distimulasi oleh penurunan kadar oksigen.

a. Normalnya, respirasi distimulasi oleh (peningkatan? Penurunan?)

kadar karbon dioksida.

b. Pada orang dengan retensi kronik karbon dioksida, respirasi

distimulasi oleh kadar yang rendah dari ………………

175

Bila oksigen diberikan pada orang dengan peningkatan PCO2 kronik,

pasien harus diawasi dengan ketat karena dapat terjadi depresi

pernapasan begitu oksigen dilepaskan.

Oksigen harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan

peningkatan ………………….. kronik.

40

Page 41: Keseimbangan Asam-Basa

Alkalosis

respiratorik

Sensasi kesemutan

Tinggi

Rendah

Alkalosis Respiratorik

176

Alkalosis respiratorik terjadi akibat adanya defisi asam karbonat yang

disebabkan oleh hiperventilasi. Kondisi ini merupakan jenis

ketidakseimbangan asam-basa yang sering ditemukan. Alkalosis

respiratorik dapat terjadi akibat lesi intrakranial atau suhu yang tinggi.

Setiap keadaan dimana terdapat kehilangan karbon dioksida dapat

menyebabkan ……………..

177

Salah satu dari tanda-tanda awal alkalosis respiratorik adalah sensasi

kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki. Hal ini terjadi akibat

stimulasi sistem saraf. Gejala lainnya yang dapat terjadi bila terjadi

alkalosis berat meliputi palpitasi, berkeringat, tetani, dan aritmia

jantung.

Tanda awal dari alkalosis respiratorik adalah ………………. Pada jari-

jari tangan dan kaki.

178

Pada alkalosis respiratorik, hasil pemeriksaan laboratorium

menunjukkan pH yang lebih tinggi dari normal dan PCO2 yang rendah.

Hal ini merupakan kebalikan dari hasil pemeriksaan laboratorium pada

asidosis respiratorik.

41

Page 42: Keseimbangan Asam-Basa

Bikarbonat

Karbon dioksida

a. Pada alkalosis respiratorik, pH akan …………………

b. Pada alkalosis respiratorik PCO2 akan ………………….

179

Begitu tubuh dapat mengkompensasi alkalosis yang terjadi, ginjal akan

mempertahankan ion hidrogen.

Bila ginjal mempertahankan lebih banyak ion hidrogen, maka ginjal

akan mengeksreksikan lebih banyak ion ………………..

180

Terapi untuk alkalosis respiratorik ditujukan pada peingkatan kadar

karbon dioksida. Hal ini dapat dilakukan dengan menyuruh pasien

menghirup kembali karbon dioksida yang dihembuskannya yang

tercampur dengan oksigen, menggunakan kantong kertas besar atau

dengan memberikan inhalasi karbon dioksida 5% dengan interval.

Terapi alkalosis respiratorik harus dapat meningkatkan kadar

………….

Asidosis Metabolik

181

Seorang pasien dengan asidosis metabolik ringan mungkin tidak

memberikan gejala. Asidosis yang terjadi adalah akibat penurunan

simpanan basa. Hal ini mungkin disebabkan oleh hilangnya bikarbonat

42

Page 43: Keseimbangan Asam-Basa

Mual

Muntah

Nyeri perut

Kebingungan

Tidak sadar

dari saluran pencernaan atau dari ginjal atau juga akibat produksi asam

yang berlebihan. Gejala awalnya meliputi kelemahan umum dan nyeri

kepala tumpul. Mual, muntah dan nyeri perut dapat juga terjadi.

Tanda-tanda awal dari asidosis metabolik meliputi kelemahan umum

dan nyeri kepala yang dapat disertai oleh gejala-gejala gastrointestinal

berikut ini:

a. ………………………….

b. ………………………….

c. ………………………….

182

Begitu asidosis meningkat tingkat keparahannya, pasien dapat terlihat

kebingungan dan akhirnya menjadi tidak sadar.

Pada asidosis, terjadi depresi susunan saraf pusat. Karena itu dapat

terjadi ………………….. dan kemudian …………………

183

Hasil pemeriksaan laboratorium meliputi pH yang rendah dan

bikarbonat standar yang rendah. Nilai normal untuk bikarbonat plasma

standar adalah antara 21,3 sampai 24,8 mEq per liter. Di beberapa

laboratorium, pemeriksaan bikarbonat standar dapat dilakukan, namun

di beberapa laboratorium lain, sebagai ganti pemeriksaan ini digunakan

kandungan karbon dioksida. Pemeriksaan kandungan karbon dioksida

43

Page 44: Keseimbangan Asam-Basa

Di bawah

Di bawah

Kandungan

28

Rendah

merupakan bentuk pemeriksaan yang lebih bermanfaat karena

pemeriksaan ini mengukur proporsi asam dan basa, serta

memungkinkan dilakukannya penilaian yang akurat terhadap masalah

klinis. Kandungan karbon dioksida mencerminkan jumlah semua

bentuk karbon dioksida dalam darah, yang meliputi karbon dioksida

yang terlarut dalam plasma (diukur sebagai PCO2), karbon dioksida yang

diambil dari bikarbonat (HCO3-) dan karbon dioksida yang didapatkan

dari asam karbonat plasma (H2CO3). Kandungan karbon dioksida

normal adalah 24 samapi 33 mEq per liter, atau rata-rata 28 mEq per

liter.

a. Pada asidosis metabolik, pH berada (di atas? Di bawah?) normal

b. Bila bikarbonat standar diukur pada keadaan asidosis metabolik,

maka hasilnya akan berada (di atas? Di bawah?) normal.

c. Sebagai ganti pengukuran bikarbonat standar, laboratorium daapat

melaporkan …………… karbon dioksida

d. Nilai normal rata-rata untuk kandungan karbon dioksida adalah

…………….. mEq per liter.

184

pH yang menurun akan menstimulasi pusat pernapasan untuk

menghembskan lebih banyak karbon dioksida dan dengan demikian

mengurangi asam karbonat. Karena itu, gejala lain pada asidosis

metabolik adalah pernapasan yang cepat dan dalam. Nilai laboratorik

44

Page 45: Keseimbangan Asam-Basa

Di bawah

Basa bikarbonat

akan berbeda pada asidosis metabolik yang terkompensasi dengan

asidosis metabolik yang tidak terkomensasi. Pada asidosis metabolik

yang tidak terkompensasi, pH akan rendah, PCO2 normal dan kandungan

karbon dioksida rendah (seperti juga bikarbonat standar).

Pada asidosis metabolik, bikarbonat standar rendah dan kandungan

karbon dioksida (rendah? Tinggi?)

185

Bila terjadi kompensasi, pH akan meningkat sedikit namun tetap

berada di bawah normal. PCO2 akan menurun karena adanya

hiperventilasi. Bila ginjal dapat mempertahankan ion bikarbonat,

bikarbonat standar akan meningkat mendekati normal (demikian juga

dengan kandungan karbon dioksida).

Pada asidosis metabolik yang terkompensasi sebagian pH, bikarbonat

standard dan kandungan karbon dioksida akan kembali lebih mendekati

normal namun akan tetap berada sedikit (di atas? Di bawah?) normal.

186

Terapi ditujukan pada koreksi penyebab asidosis metabolik. Pada

asidosis berat, cairan harus diberikan untuk mengoreksi deficit basa

bikarbonat. Larutan basa seperti natrium bikarbonat atau larutan yang

mengandung laktat dapat diberikan secara parenteral.

Terapi dengan cairan parenteral meliputi pemberian larutan untuk

mengoreksi defisit ………………..

45

Page 46: Keseimbangan Asam-Basa

Stimulasi

Di atas

Di atas

Alkalosis Metabolik

187

Alkalosis metabolik adalah akibat dari terdapatnya basa bikarbonat

dalam jumlah berlebihan dan dapat terjadi karena basa dalam jumlah

berlebihan diingesti secara oral atau diberikan secara parenteral. Hal ini

juga dapat terjadi bila asam hidroklorat dikeluarkan dari tubuh melalui

muntah atau suction.

Ingat: efek dari alkalosis terhadap susunan saraf pusat adalah

………….

188

Karena itu, gejala yang dapat kita harapkan karena adanya stimulasi

susunan saraf pusat meliputi parestesia (sensasi abnormal seperti rasa

kebas atau rasa tertusuk-tusuk), gelisah, kebingungan dan tetani.

Pada hasil pemeriksaan laboratorium, kita dapat mnegharapkan pH

berada (di atas? Di bawah?) normal.

189

Kandungan bikarbonat standard dan kandungan karbon dioksida pada

alkalosis metabolik berkebalikan dengan pada asidosis metabolik.

Pada alkalosis metabolik, kandung bikarbonat standar dan kandungan

karbon dioksida akan berada (di atas? Di bawah?) normal.

46

Page 47: Keseimbangan Asam-Basa

Alkalosis metabolik

Kesadaran

190

Tujuan terapi adalah untuk mengoreksi masalah yang menyebabkan

terjadinya alkalosis metabolik. Kemudian terapi diarahkan pada

penggantian asam yang hilang dalam bentuk cairan atau obat-obatan

yang mengandung klorida. Pada alkalosis metabolik yang disebabkan

oleh muntah-muntah, biasanya juga akan terjadi defisiensi kalium,

dimana kalium klorida dapat digunakan untuk terapi.

Larutan atau obat-obatan yang mengandung klorida kemungkinan akan

digunakan dalam menangani ………………….

Tanggung Jawab Perawat Umum

191

Kita telah membahas tanda-tanda, hasil pemeriksaan laboratorium dan

terapi dari keempat jenis ketidakseimbangan asam-basa. Jelas bahwa

terapi berlebihan dari satu jenis ketidakseimbangan dapat mengganggu

keseimbangan ke arah yang berlawanan. Sekarang kita akan membahas

tanggung jawab perawat umum pada ketidakseimbangan asam-basa.

Perawat harus melakukan observasi yang relevan. Observasi yang

harus dilakukan meliputi status kesadaran, kegelisahan, jenis respirasi,

warna kulit, dan tanda-tanda vital. Dalam mengobservasi status

kesadaran pasien, perawat perlu tahu apakah pasien tersebut memiliki

orientasi baik, sadar penuh atau mengantuk namun dapat bangun

47

Page 48: Keseimbangan Asam-Basa

Pernapasan

Warna

Iregularitas

dengan mudah, atau apakah pasien tersebut hanya berespon terhadap

nyeri.

Perawat harus menilai status …………………. pasien.

192

Selain memantau kesadaran pasien, perawat juga harus mengobservasi

apakah pasien tenang atau gelisah, serta karakter pernapasannya.

Perawat harus mengobservasi apakah pasien gelisah serta karakter dari

………..

193

Sejauh ini kita telah membahas mengenai observasi status kesadaran,

kegelisahan serta karakter respirasi. Perawat juga harus mengobservasi

adanya perubahan pada warna kulit serta apakah kulit tersebut lembab

atau kering.

Dalam mengobservasi kulit, perawat harus melihat adanya perubahan

pada ................ serta menentukan apakah kulit tersebut kering atau

lembab.

194

Perawat harus mengobservasi status kesadaran, kegelisahan, jenis

pernapasan, warna dan kelembapan kulit, serta tanda-tanda vital.

Dalam menghitung denyut nadi, perawat harus juga melihat apakah

48

Page 49: Keseimbangan Asam-Basa

Tidak sadar

Kejang

Kenyamanan

terdapat iregularitas irama denyut nadi.

Dalam menghitung denyut nadi, perawat harus mewaspadai adanya

………… irama denyut nadi.

195

Selain melakukan observasi yang relevan, perawatan juga harus

melindungi pasien dari cedera. Karena pasien dengan

ketidakseimbangan asam-basa dapat mengalami depresi atau stimulasi

susunan saraf pusat, perawat harus melindungi pasien-pasien tersebut

dari cedera pada saat pasien tersebut tidak sadar atau kejang. Proteksi

pasien dari cedera merupakan tanggung jawab keperawatan yang

penting.

a. Pada asidosis pasien dapat mengalami depresi susunan saraf pusat

yang dapat menyebabkan …………………

b. Pada alkalosis, susunan saraf mengalami stimulasi, dan pasien

dapat mengalami …………

196

Perawat harus melakukan observasi yang relevan, melindungi pasien

dari cedera, dan memberikan kenyamanan baik fisiologis maupun

psikologis.

Perawat harus memberikan ………………… fisiologis dan psikologis.

49

Page 50: Keseimbangan Asam-Basa

Asupan; keluaran

Terapeutik

197

Tanggung jawab keperawatan penting lainnya untuk pasien dengan

ketidakseimbangan asam-basa adalah pencatatan yang akurat mengenai

asupan dan keluaran. Jenis dan volume cairan yang diberikan dan

dikeluarkan akan penting dalam menentukan terapi.

Pencatatan yang akurat mengenai ……………… dan ……………..

penting untuk pasien dengan ketidakseimbangan asam maupun basa.

198

Perawat harus membuat observasi yang relevan, melindungi pasien dari

cedera, menyediakan kenyamanan, serta mencatat asupan dan keluaran.

Perawat juga harus mampu melakukan prosedur terapeutik yang

diperlukan sesuai dengan indikasi. Prosedur-prosedur ini meliputi

kateterisasi dan analisis per jam, vena punksi untuk pemeriksaan

diagnostik dan pemberian cairan intravena, serta prosedur keperawatan

lainnya.

Perawat mungkin perlu melakukan berbagai prosedur ……………..

RINGKASAN

Ketidakseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh adanya gangguan

terhadap kadar asam karbonat disebut asidosis atau alkalosis

respiratorik. Kriteria laboratorium yang berguna untuk menentukan

derajat ketidakseimbangan adalah pH dan PCO2. Pada asidosis

50

Page 51: Keseimbangan Asam-Basa

respiratorik, pH akan menjadi rendah dan PCO2 akan menjadi tinggi.

Terapi ditujukan untuk mengatasi penyabeb retensi karbon dioksida

dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian basa atau alkali untuk

mengembalikan ketidakseimbangan. Pada alkalosis respriratorik, pH

akan menjadi tinggi dan PCO2 rendah . Terapi ditujuan untuk

meningkatkan retensi karbon dioksida.

Pada asidosis dan alkalosis metabolik, masalah yang terjadi adalah

kadar basa bikarbonat yang kurang dari normal, dan dengan demikian,

sisi asam dari keseimbangan ini menjadi tinggi. Temuan laboratorium

meliputi pH, kandungan bikarbonat standar dan kandungan karbon

dioksida yang rendah. Terapi ditujuan untuk mengoreksi penyebab

ketidakseimbangan dan menggantikan basa. Pada alkalosis metabolik,

terdapat basa dalam jumlah yang berlebihan, yang ditunjukkan oleh

nilai pH, kandungan bikarbonat standar dan kandungan karbon

dioksida yang tinggi. Terapi ditujukan untuk memberikan suplai asam.

Pada kedua jenis asidosis, baik respiratorik maupun metabolik, terjadi

depresi susunan saraf pusat. Perawat harus waspada akan adanya gejala

seperti disorientasi, kebingungan, letagi dan kelemahan. Bila dearajat

asidosis meningkat keparahannya, pasien dapat menjadi tidak sadar.

Pada asidosis respiratorik, respirasi dapat mengalami distress. PAda

asidosis metabolik, mungkin terdapat gejala gastrointestinal seperti

mual, muntah dan nyeri perut.

Pada kedua jenis alkalosis, susunan saraf pusat distimulasi. Karena itu,

51

Page 52: Keseimbangan Asam-Basa

Asidosis respiratorik

Disorientasi

Oksigen

Rendah

Asidosis metabolik

Rendah

Asupan; keluaran

perawat harus mewaspadai akan tanda-tanda parestesia, kegelisahan,

kebingungan dan tetani. Bila derajat alkalosis meningkat

keparahannya, dapat terjadi kejang.

Perawat harus mengobservasi dan melaporkan tanda serta gejala yang

dapat menunjukkan adanya ketidakseimbangan asam atau basa. Pasien

harus dilindungi dari cedera. Perawat juga harus memberikan

kenyamanan dan mencatata asupan serta keluaran.

TINJAUAN ULANG

1

Distres pernapasan mungin dapat mengakibatkan dan terjadi pada

…………….

2

Pasien dengan asidosis respiratorik mungkin mengalami (disorientasi?

Berorientasi baik?)

3

Pada pasien dengan retensi kronik akrbon dioksida, respari akan

distimulasi oleh rendahnya kadar ………

4

Pada alkalosis respiratorik, PCO2 akan …………………

5

Mual, munth dan nyeri perut kadang dapat terjadi ………..

6

52

Page 53: Keseimbangan Asam-Basa

Pada asidosis metabolik yang tak terkompensasi, kandungan bikarbonat

standar dan kandungan karbon dioksida ………………

7

Perawat harus melakukan observasi yang relevan, melindungi pasien

dari cedera, memberikan kenyamanan, melakukan prosedur-prosedur

terapeutik, serta mencatat ………… dan ………………

53