jawaban 105 pdt.g

26
JAWABAN , DAN GUGATAN REKONVESI Dari PARA TERGUGAT dalam perkara No. 105/Pdt.G/2014/PN.Gpr. Antara : 1. HARRY MIDJIARSO, S.H ., umur 54 Tahun, Pekerjaan Anggota Kepolisian Republik Indonesia, Alamat Dusun Karangan RT.30 RW.07, Kecamatan Karangan , Kabupaten Trenggalek. Sebagai………………………………………………………….PENGGUGAT I 2. PARTIYAH, umur 54 Tahun , Pekerjaan Swasta , Alamat Dusun Karangan RT.30 RW.07, Kecamatan Karangan , Kabupaten Trenggalek. Sebagai………………………..……………………………….PENGGUGAT II Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tertanggal 09 Desesmber 2014 keduanya memberikan kuasa kepada RUDOLF FERDINAND PURBA SIBORO,S.H.,M.H. , YAKOB TANDI LOLO, S.H. , dan SETYO HANDOKO, S.H. Advokad dan Konsultan Hukum yang berkantor pada Kantor Advokad RUDOLF FERDINAND PURBA SIBORO, S.H.,M.H. & ASSOCIATES di Jalan Dukuh Pakis III No.28 Surabaya, Jawa Timur . Melawan PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA ARTHA GUNA MANDIRI , yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta No. 150 D Kediri.Sebagai... …….…TERGUGAT 1

Upload: priskila-divi-kusuma

Post on 17-Dec-2015

269 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hukum

TRANSCRIPT

JAWABAN , DAN GUGATAN REKONVESIDari PARA TERGUGAT dalam perkara No. 105/Pdt.G/2014/PN.Gpr.Antara :1. HARRY MIDJIARSO, S.H ., umur 54 Tahun, Pekerjaan Anggota Kepolisian Republik Indonesia, Alamat Dusun Karangan RT.30 RW.07, Kecamatan Karangan , Kabupaten Trenggalek.Sebagai.PENGGUGAT I2. PARTIYAH, umur 54 Tahun , Pekerjaan Swasta , Alamat Dusun Karangan RT.30 RW.07, Kecamatan Karangan , Kabupaten Trenggalek.Sebagai...PENGGUGAT IIDalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tertanggal 09 Desesmber 2014 keduanya memberikan kuasa kepada RUDOLF FERDINAND PURBA SIBORO,S.H.,M.H. , YAKOB TANDI LOLO, S.H. , dan SETYO HANDOKO, S.H. Advokad dan Konsultan Hukum yang berkantor pada Kantor Advokad RUDOLF FERDINAND PURBA SIBORO, S.H.,M.H. & ASSOCIATES di Jalan Dukuh Pakis III No.28 Surabaya, Jawa Timur .MelawanPT BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA ARTHA GUNA MANDIRI , yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta No. 150 D Kediri.Sebagai....TERGUGAT

KepadaYth. Majelis Hakim PemeriksaPerkara No. 105/Pdt.G/2014/PN.GprPengadilan Negeri Kab. KediriDi-K E D I R I

Dengan Hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :DIDIET SUYATNO , dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. BPR SURYA ARTHA GUNA MANDIRI Selaku Direktur utama, yang berkedudukan hukum di Jln.Soekarno-Hatta No. 150 D Ds. Sukorejo Kec. Ngasem Kab.Kediri.Berdasarkan surat Tugas tertanggal 11 Desember 2014 dalam perkara ini memberikan tugas kepada : ROHANA SETIASIH. AMD .KOM selaku Direktur dan DIVI KUSUMANINGRUM , SH selaku Legal Officer , untuk bertindak baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri sebagai pihak TERGUGAT.Bersama ini perkenanankanlah kami pihak Tergugat mengajukan Jawaban ,dan gugatan Rekonvensi perkara No. 105/Pdt.G/2014/PN.Gpr sebagai berikut :

DALAM POKOK PERKARA:

1. Bahwa Tergugat menolak secara tegas dan keras dalil-dalil Para Penggugat butir 1(satu) dan butir 2 (dua) kecuali yang diakui kebenarannya.

Bahwa pada tanggal 04 Juni 2010 memang benar telah terjadi penandatanganan Perjanjian kredit No. 200734/AGM/KT/VI/10 antara PT BPR SURYA ARTHA GUNA MANDIRI sebagai Kreditur dengan Sdr.Harry Mudjiarso (debitur 1) dan Partiyah (Debitur 2) sebesar Rp.300.000.000,- dengan bunga 24% per tahun, Jangka waktu 6(enam) bulan,dengan sistem Kredit Tetap (setiap bulan hanya membayar angsuran berupa bunga saja,sementara pokok dibayar setelah tanggal jatuh tempo dan bunga terbayar seluruhnya) serta anggunan berupa sebidang tanah dan bangunan Sertipikat Hak Milik No.641 atas nama Harry Mudjiarso.

2. Bahwa menanggapai dalil gugatan para penggugat butir 3 (tiga).Bahwa Para Penggugat tidak mematuhi isi daripada perjanjian kredit No. 200734/AGM/KT/VI/10 dengan cara tidak melakukan pembayaran sebagaimana mestinya (pembayaran angsuran kurang lancar) sehingga menimbulkan konsekuensi timbulnya denda 2 permil per hari sesuai dengan apa yang telah di sepakati dan di tanda tangani oleh para penggugat selaku debitur dan pihak Bank selaku kreditur.

Bahwa jenis kredit yang diambil para Penggugat saat itu adalah kredit Tetap yang mana angsuran yang di bayar setiap bulannya adalah hanya bunga saja, sedangkan pokok dibayar setelah tanggal jatuh tempo dan bunga pinjaman sudah dibayar lunas seluruhnya.

Bahwa total pelunasan kredit para Penggugat pada saat itu adalah Rp.336.000.000,- (tiga ratus tiga puluh enam juta rupiah) ditambah dengan denda 2 permil per hari keterlambatan pembayaran para penggugat.Jadi sudah sangat wajar,benar,dan sesuai dengan aturan bila pengurangan pokok saat itu belum dilakukan oleh pihak Bank.

3. Bahwa menanggapi para penggugat butir 4 (empat) dan butir 5 (lima).

Bahwa Pihak Bank tidak pernah secara sepihak meminta perpanjangan Perjanjian Kredit No. 2000734/AGM/KT/VI/10.Bahwa para penggugatlah yang telah datang menghadap ke Bank untuk meminta perpanjangan perjanjian kredit,sedangkan pihak Bank selaku kreditur saat itu hanya beritikat baik memberi solusi yang dihendaki para penggugat selaku mitra Bank saat itu.

Bahwa Perpanjangan Perjanjian kredit yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang tertuang pada rescheduling kredit No.2001148/AGM/KT/XII/10 tertanggal 30 Desember 2010 adalah dengan jumlah plafon pinjaman Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), sistem kredit tetap,dengan besar bunga 24% per tahun, dengan jangka waktu 6 (enam) bulan.

4. Bahwa menanggapi dalil-dalil para penggugat pada butir 6(enam) dan butir 7(tujuh).

Bahwa sekali lagi pihak Bank tidak pernah secara sepihak memberikan program perpanjangan perjanjian kredit (restcheduling kredit),tanpa ada permohonan untuk restrukturisasi dari pihak debitur sebelumnya.

Bahwa rescheduling kredit No.1.2001603/AGM/KT/VI/11 tertanggal 30 Juni 2011,dengan jenis pinjaman Kredit Tetap,besar plafon Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah),besar bunga 24% per tahun,dengan jangka waktu 6 (enam) bulan telah disepakati kedua belah pihak dan ditanda tangani sendiri oleh kedua belah pihak di Kantor Pusat BPR Surya Artha Guna Mandiri.

5. Bahwa menanggapi-dalil para penggugat pada butir 10 (sepuluh) , butir 11 (sebelas), butir 12 (dua belas) dan butir 13 (tiga belas) .

Bahwa terjadi pembayaran pada tanggal 11 Juli 2011 sebesar Rp. 26.870.000,- (dua puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu rupiah) oleh para penggugat.

Bahwa mengingat jenis kredit yang di setujui oleh para penggugat selaku debitur saat itu adalah kredit tetap yang menerapkan sistem pembayaran angsuran hanya bunga saja, sedangkan pokok dibayar setelah jatuh tempo dengan catatan bunga telah terbayar lunas seluruhnya tanpa tunggakan.Serta mengingat bahwa dalam perjalannya para penggugat selaku debitur memiliki riwayat angsuran yang kurang lancar sehingga menimbulkan konsekuensi adanya sisa bunga belum terbayar pada bulan-bulan sebelumnya serta berlakunya denda 2 permil per hari keterlambatan sesuai dengan butir pada perjanjian kredit serta restrukturisasi kredit yang telah dtanda tangani oleh kedua belah pihak. Maka sudah menjadi hal yang patut dan tidak melanggar aturan serta hukum yang berlaku bahwa pengurangan pokok belum bisa dilakukan oleh pihak Bank pada saat itu.

6. Bahwa menanggapi dalil para penggugat pada butir 14 (empat belas) .

Bahwa sesuai aturan yang berlaku bunga pinjaman dengan sistem kredit tetap belum dapat berakhir sebelum pelunansan hutang poko plus bunga dan atau adanya proses lelang.

7. Bahwa menanggapi dalil Para Penggugat pada butir 15 (lima belas) dan butir 16 (enam belas).

Bahwa memang benar adanya pembayaran angsuran yang berjalan setelah berakhirnya perjanjian kredit No. 2001148/AGM/KT/XII/10 mulai tanggal 7 Mei 2012 sampai dengan tanggal 29 Maret 2014 namun menolak secara tegas dan keras jumlah total angsuran yang disampaikan dalam gugatan butir 10(sepuluh), karena pembayaran yang dilakukan pada tanggal 7 Mei 2012 yang awalnya dibayarkan sebesar Rp.16.000.000,- (enam belas juta rupiah) telah dikembalikan/ditransfer kembali ke rekening Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- atas permintaan Tergugat sendiri. Sehingga total pembayaran sampai dari mulai tanggal 7 Mei 2012 sampai dengan tanggal 29 Maret 2014 adalah Rp.140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah).

Bahwa seperti yang telah diuraikan Tergugat sebelumnya (posita No. 6) pembayaran yang telah dilakukan oleh para penggugat kepada pihak bank belum dapat dimasukkan dalam pembayaran pokok karena jenis pinjaman yang disetujui oleh para penggugat adalah kredit tetap dengan nilai denda 2 permil per hari keterlambatan pembayaran serta mengingat riwayat pembayaran angsuran para penggugat selaku debitur adalah kurang lancar.

8. Bahwa Tergugat menolak dengan menanggapi egas dalil-dalil para penggugat butir 17 (tujuh belas) dan butir 18 (delapan belas).

Bahwa pihak Tergugat tidak pernah mendatangai para tergugat untuk memberitahukan dan menawarkan kebijakan apapun kepada para tergugat.

Bahwa pada tanggal 11 Desember 2013 Harry Mudjiarso selaku debitur utama datang ke BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA ARTHA GUNA MANDIRI menemui Bapak Didiet Suyanto selaku Direktur Utama untuk melakukan pembayaran tunggakan angsuran sebesar Rp. 50.000.000,-Bahwa pihak Bank beritikat baik selaku kreditur telah menawarkan progam restrukturisasi hutang guna mempermudah serta memperingan debitur melaukan pelunasan kreditnya dengan penawaran pemotongan bunga dan penghapusan denda dengan rincian sebagai berikut Pemotongan bunga dari semula Rp. 127.120.000,- menjadi Rp. 70.000.000,- Penghapusan denda sebesar Rp. 42.284.000,- Serta penghapusan biaya pelunasan sebesar Rp. 5.780.000,-Sehingga dalam hal ini tertuang bahwa untuk dapat direalisasikan restrukturisasi hutang dari hutang pokok sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) menjadi Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) debitur, Harry Mudjiarso wajib membayar bunga sebesar Rp.70.000.000,- ( tujuh puluh juta rupiah) serta hutang pokok sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sehingga total yang harus dibayar adalah sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2013.Bahwa adapun perhitungan restrukturisasi tersebut dilakukan dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan bunga sebesar 1% /bulan atau 12% /tahun, dengan angsuran sebesar Rp. 6.666.666,- /bulan selama 60 bulanBahwa selanjutnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, pihak debitur baru melakukan pembayaran sebagai berikut : Tanggal 11 Desember 2013 membayar sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah),untuk selanjutnya pembayaran tersebut dimasukkan ke dalam pembayaran bunga. Tanggal 29 Maret 2014 membayar sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) , untuk selanjutnya sesuai kesepakatan pembayaran tersebut dimasukkan ke dalam pembayaran bunga sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan ke dalam pembayaran hutang pokok sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

Bahwa yang terjadi semua solusi yang ditawarkan oleh pihak Bank yang Tergugat uraikan di atas tidak mendapat itikat baik dari para penggugat hingga saat ini sehingga menimbulkan akibat berjlannya bunga pinjaman hingga saat ini

Bahwa dalam hal ini pihak Tergugat menyatakan bahwa yang membuat para penggugat mengalami kesulitan pembayaran adalah karena perbuatan para penggugat sendiri yang melakukan wanprestasi serta selalu menolak itikat baik dari Tergugat selaku pihak Bank.

9. Bahwa Tergugat menolak dengan keras dan tegas dalil para penggugat pada butir 19 (sembilan belas).

Bahwa pihak tergugat telah menjalankan semua kebijakan kredit sesuai dengan aturan dan di bawah pengawasan langsung dari Bank Indonesia dan tim audit independen yang dapat dilihat dari hasil audit yang dikeluarkan oleh Bank Inonesia dan tim audit independen setiap tahunnya yang mana apabila kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Bank tidak sesuai dengan kebijakan dan aturan Bank Indonesia, maka akan menimbulkan konsekuensi ditutupnya aktifitas perbankan pada PT.BPR SURYA ARTHA GUNA MANDIRI.

10. Bahwa Tergugat menolak dengan keras dan tegas dalil para Penggugat pada butir 20 (dua puluh).

Bahwa pihak Tergugat sesuai dengan aturan dan prosedur kredit yang berlaku melakukan telah proses lelang dengan prosedur awal melayangkan surat peringatan pertama No.1313/UM/SAGM/VIII/10 tertanggal 18 Agustus 2010, surat peringatan kedua No.1341/UM/SAGM/X/10 tertanggal 14 Oktober 2010, surat peringatan ketiga No. 1365/UM/SAGM/XI/10 tertanggal 12 Nopember 2010 sampai dengan terbit surat somasi dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Malang No.S-43/WKN.10/KNL.03/2011 tertanggal 22 Maret 2011.Namun di tengah-tengah proses lelang Pihak Debitur datang ke Bank dan meminta Perpanjangan kredit karena pihaknya tidak menghendaki lelang dan mengutarakan niatnya yang akan melunasi seluruh tunggakan kreditnya kepada Bank

Bahwa karena ketidak lancaran kembali dalam proses pembayaran angsuran oleh debitur,maka pihak Bank bermaksud untuk melanjutkan proses lelang yang lalu, namun sebelum niatan tersebut dilaksanakan pihak Bank menerima surat dari Lembaga Perlindungan Konsumen selaku kuasa dari Partiyah (debitur 2) berdasarkan surat kuasa tanggal 03 Januari 2012, tertanggal 04 Januari 2012 No.01/038/LPKNI/SK-I/2012 dan tanggal 04 Pebruari 2012 No.B.I/012/LPKNI/2012 yang memberitahukan bahwa Penggugat sedang mengalami kesulitan keuangan dan penggugat mengalami kesulitan keuangan dan Penggugat meminta perpanjangan waktu 1(satu) tahun kepada pihak Bank untuk melunasi seluruh tunggakan kreditnya. Sehingga dengan adanya hal tersebut pihak Tergugat masih memberi toleransi kepada para penggugat dan berdasar pada aturan dan kesepakatan antara pihak tergugat dan para penggugat perhitungan bunga masih terus berjalan hingga saat ini,sampai hutang pokok dilunasi.

Bahwa pihak Tergugat kembali menyatakan bahwa yang mengulur-ulur waktu dan membuat bunga pinjaman semakin besar dan terus berjalan hingga saat ini adalah para penggugat sendiri yang berkali-kali menghalangi proses lelang.

11. Bahwa menanggapi dalil-dalil para penggugat pada butir 21 (dua puluh satu) ,butir 22 (dua puluh dua),dan butir 23 (dua puluh tiga) .

Bahwa tidak benar perjanjian kredit berakhir pada tanggal 30 Juni 2011, tanggal tersebut adalah tanggal jatuh tempo yang memiliki definisi adalah tanggal yang ditetapkan dan disepakati dimana debitur harus melunasi semua pinjamannya pada kreditur, yang berati bila debitur belum mampu melunasi semua pinjamannya yang dimilikinya pada kreditur akan menimbulkan konsekuensi terus berjalannya bunga dan denda sesuai kesepakatan yang diperjanjikan.Dengan ini maka total pinjaman yang harus dilunasi para penggugat kepada pihak tergugat adalah sebesar : Hutang pokok: Rp. 280.000.000,- Bunga: Rp. 34.800.000,- Denda: Rp. 1.780.000,- Biaya Pelunasan: Rp. 5.780.645,-Total Pelunasan: Rp. 322.360.645,-

Bahwa pembayaran yang dilakukan oleh Penggugat pada tanggal 7 Mei 2012 yang awalnya dibayarkan sebesar Rp.16.000.000,- (enam belas juta rupiah) telah dikembalikan/ditransfer kembali ke rekening Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- atas permintaan Tergugat sendiri. Sehingga total pembayaran hingga saat ini adalah Rp.140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah).

12. Bahwa Pihak Tergugat dengan tegas dan keras menolak seluruh dalil para penggugat pada butir 24 (dua puluh empat) .

Bahwa sesuai aturan yang berlaku pada sistem kredit tetap bahwa sebelum adanya perpanjangan (rescheduling) kembali, pembaharuan perjanjian (restrukturisasi) atau lelang maka bunga dan denda akan terus berjalan hingga semua pinjaman dilunasi.

Bahwa kebijakan-kebijakan kredit yang telah ditetapkan oleh pihak Tergugat sudah sesuai dan dibawah pengawasan langsung dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.Jadi sangat mengada-ada dan tidak masuk akal jika para penggugat melayangkan tuduhan bahwa pihak tergugat melakukan perbuatan melawan hukum dalam perkara ini.

Bahwa sesuai dengan posita No 1 sampai No.13 yang diuraikan oleh pihak Tergugat ,pihak tergugat menyatakan para penggugat telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi terhadap perjanjian kredit yang telah ditanda tangani sendiri oleh para penggugat.

13. Bahwa Pihak Tergugat menolak dengan keras dan tegas seluruh dalil-dalil para penggugat pada butir 25 (dua puluh lima) dan 26 (dua puluh enam).

Bahwa perbuatan para pennggugat meminta ganti rugi secara materiil dan immateriil sangat mengada-ada dan tidak masuk akal.Bahwa bunga yang terus berjalan hingga saat ini adalah sesuai aturan perbankan yang berlaku (teruarai pada posita No.10 dan No.12), serta terulur-ulurnya waktu yang berkepanjangan hingga saat ini adalah keinginan para penggugat sendiri dengan menolak seluruh itikat baik yang telah ditawarkan pihak tergugat.Jadi sangat menjadi tidak beralasan bila kesalahan yang dibuat oleh para penggugat sendiri dibebankan sebagai ganti rugi yang dimintakan kepada pihak Tergugat.

Bahwa pihak tergugat tidak pernah melakukan teror atau ancaman dalam bentuk apapun seperti yang dituduhkan oleh para penggugat.Bahkan pihak tergugat selalu menawarkan upaya damai yang berwujud mediasi,namun pada kenyataannya para penggugat selalu melakukan upaya perlawanan yang radikal dengan melakukan intimidasi dan melayangkan gugatan.Maka sangatlah tidak masuk akal dan mengada-ada bila dalam kasus ini para penggugat yang pada kenyataannya telah melakukan wanprestasi malah meminta ganti rugi secara immateriil kepada pihak tergugat.

14. Bahwa suatu perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak dari suatu sebab yang benar dan legal, perjanjian tersebut adalah merupakan hukum bagi kedua belah pihak yang membuatnya (pacta sunt servanda) dan apabila salah satu pihak mengingkarinya maka sepatutnya di hukum sesuai dengan perjanjian.

REKONVENSI

Berdasarkan surat Tugas tanggal 02 Januari 2015 , dalam hal ini sah bertindak untuk dan atas nama PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA ARTHA GUNA MANDIRI yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta No. 150 D Kediri, sebagai Tergugat dalam Konvensi Untuk selanjutnya mohon disebut sebagai : Penggugat Rekonvensi .

Dengan ini mengajukan Gugatan Rekonvensi terhadap :1. HARRY MIDJIARSO, S.H ., umur 54 Tahun, Pekerjaan Anggota Kepolisian Republik Indonesia, Alamat Dusun Karangan RT.30 RW.07, Kecamatan Karangan , Kabupaten Trenggalek.SebagaiTERGUGAT REKONVENSI I2. PARTIYAH, umur 54 Tahun , Pekerjaan Swasta , Alamat Dusun Karangan RT.30 RW.07, Kecamatan Karangan , Kabupaten Trenggalek.Sebagai..TERGUGAT REKONVENSI IIAdapun yang menjadi obyek sengketa dalam gugatan Rekonvensi ini adalah perjanjian kredit No.200734/AGM/KT/VI/10, perpanjangan kredit pertama No 201148/AGM/KT/VI/10 , perpanjangan perjanjian kredit kedua No. 12001603/AGM/KT/VI/11

Gugatan rekonvensi ini kami ajukan atas alasan-alasan sebagai berikut :1. Bahwa apa yang telah diuraikan dalam kovensi tersebut di atas, mohon terulang kembali dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rekonvensi dalam pokok perkara ini .2. Bahwa kronologis terjadinya perjanjian antara pihak Penggugat rekonvensi dan Para Tergugat rekonvensi adalah sebagai berikut.Harry Mudjiarso yang mana adalah debitur pertama menandatangani surat perjanjian kredit No. 200734/AGM/KT/VI/10 yang sebelumnya telah dimohonkan oleh Para Tergugat Rekonvensi .3. Bahwa karena Para Tergugat rekonvensi kurang lancar dalam pembayaran angsuran kreidit yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kredit tersebut, maka atas persetujuan pihak Penggugat rekonvensi dan Para Terguggat rekovensi maka dikeluarkanlah surat perjanjian perpanjangan kredit yang pertama yang juga telah ditndatangani oleh Para Tergugat rekonvensi.4. Bahwa karena Para Tergugat rekonvensi kembali kurang lancar dalam angsuran setelah tanggal jatuh tempo maka atas permintaan para Tergugat Rekonvensi terbitlah kembali perjanjian perpanjangan kredit kedua No.201148/AGM/KT/VI/10 yang juga telah ditandatangani oleh Para Tergugat rekovensi.5. Bahwa karena Para Tergugat rekovensi kembali tidak dapat melunasi angsuran setelah tanggal jatuh tempo maka pihak Penggugat rekonvensi memohonkan lelang atas jaminan yang diperjanjikan dalam perjanjian kredit ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Malang.6. Bahwa telah diterima oleh Penggugat rekonvensi surat dari Lembaga Perlindungan Konsumen selaku kuasa dari Sdr Partiyah(Tergugat Rekonvensi II) pada tanggal 04 Januari 2012 dan 04 Pebruari 2012 yang masing-masing menyatakan untuk memohon waktu 1(satu) tahun bagi Para Tergugat rekonvensi mengumpulkan dana untuk melunasi tunggakan angsuran Para Tergugat rekonvensi dan menyatakan Para Tergugat rekonvensi sedang dalam kesulitan keuangan.7. Bahwa sehubungan dengan surat dari Lembaga Perlindungan Konsumen tersebut maka pihak Penggugat memutuskan untuk menghentikan proses lelang dan tertuanglah kebijakan untuk melakukan perjanjian perpanjangan kredit yang kedua No. 12001603/AGM/KT/VI/11 yang juga telah ditandatangani oleh Para Tergugat rekovensi.8. Bahwa berdasarkan aturan perbankan bunga angsuran berhenti setelah adanya somasi ketiga dalam proses lelang , dalam perkara ini karena ada permohonan perpanjangan perjanjian kredit dari Para Tergugat rekonvensi , maka diberlakukanlah aturan perjanjian perpanjangan kredit ke dua tersebut hingga saat ini.9. Bahwa Para Tergugat rekonvensi semenjak perpanjangan perjanjian kredit kedua tersebut masih melakukan pembayaran angsuran seperti tertuang dalam perpanjangan perjanjian kredit tersebut, meskipun pembayaran angsuran yang dilakukan tidak lancar.10. Bahwa pada tanggal 11 Desember 2013 Harry Mudjiarso selaku debitur utama datang ke BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA ARTHA GUNA MANDIRI menemui Bapak Didiet Suyanto selaku Direktur Utama untuk melakukan pembayaran tunggakan angsuran sebesar Rp. 50.000.000,-11. Bahwa pihak Bank selaku kreditur telah menawarkan progam restrukturisasi hutang guna mempermudah serta memperingan debitur melaukan pelunasan kreditnya dengan penawaran pemotongan bunga dan penghapusan denda dengan rincian sebagai berikut Pemotongan bunga dari semula Rp. 127.120.000,- menjadi Rp. 70.000.000,- Penghapusan denda sebesar Rp. 42.284.000,- Serta penghapusan biaya pelunasan sebesar Rp. 5.780.000,-Sehingga dalam hal ini tertuang bahwa untuk dapat direalisasikan restrukturisasi hutang dari hutang pokok sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) menjadi Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) debitur, Harry Mudjiarso wajib membayar bunga sebesar Rp.70.000.000,- ( tujuh puluh juta rupiah) serta hutang pokok sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sehingga total yang harus dibayar adalah sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2013.12. Bahwa adapun perhitungan restrukturisasi tersebut dilakukan dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan bunga sebesar 1% /bulan atau 12% /tahun, dengan angsuran sebesar Rp. 6.666.666,- /bulan selama 60 bulan13. Bahwa selanjutnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, pihak debitur baru melakukan pembayaran sebagai berikut : Tanggal 11 Desember 2013 membayar sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah),untuk selanjutnya pembayaran tersebut dimasukkan ke dalam pembayaran bunga. Tanggal 29 Maret 2014 membayar sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) , untuk selanjutnya sesuai kesepakatan pembayaran tersebut dimasukkan ke dalam pembayaran bunga sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan ke dalam pembayaran hutang pokok sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

14. Bahwa telah diterima oleh Penggugat rekonvensi gugatan no. 40/Pdt.G/2014/PN.Gpr tertanggal 30 Mei 2014.Bahwa karena adanya gugatan tersebut , maka pihak Penggugat rekovensi mengambil langkah pembayaran yang sudah masuk untuk restrukturisasi dimasukkan dalam tunggakan angsuran Tergugat rekovensi .

15. Bahwa perpanjangan perjanjian kredit antara pihak Penggugat rekovensi dan Para Tergugat Rekovensi yang berlarut-larut tersebut bukan merupakan kemauan Penggugat rekovensi, melainkan kemauan Para Tergugat rekonvensi yang terus meminta keringan kepada Penggugat rekonvensi dalam hal perpanjangan waktu.Penggugat rekovensi selaku kreditur hanya berusaha beritikat baik untuk meringankan Para Tergugat rekovensi selaku debitur.

16. Bahwa karena semua perjanjian dan tindakan Penggugat rekovensi sebagai kreditur sudah sesuai dengan aturan perjanjian kredit perjanjian kredit No.200734/AGM/KT/VI/10, perpanjangan kredit pertama No 201148/AGM/KT/VI/10 , perpanjangan perjanjian kredit kedua No. 12001603/AGM/KT/VI/11., maka sudah sepantasnya dan sepatutnya apabila pihak Tergugat rekovensi sebagai debitur dihukum untuk mematuhi semua perjanjian kredit yang telah dibuat oleh Penggugat Rekonvensi dan Para Tergugat Rekonvensi.

17. Bahwa karena perbuatan Para Tergugat rekovensi mengajukan gugatan yang berisi dalil-dalil tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan, maka pihak Penggugat rekovensi menganggap perbuatan Para Tergugat rekovensi tersebut adalah perbuatan ingkar janji . Oleh karena perbuatan dari Para Tergugat rekovensi mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Kab. Kediri maka pihak Penggugat rekovensi selaku Badan Usaha mengalami kerugian baik Formil maupun Materiil .

Kerugian Formil berupa ; Pencemaran nama baik PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA ARTHA GUNA MANDIRI , seakan-akan pihak Penggugat rekovensi yang disini sebagai badan usaha telah melakukan kesalahan dan hal ini mengakibatkan jatuhnya reputasi pihak Bank di mata masyarakat.Untuk kerugian Formil tersebut jika ditaksir dengan uang adalah senilai Rp. 2.000.000.000,- (dua milyard rupiah).

Kerugian Materiil Dengan adanya gugatan dari Para Tergugat rekovensi tersebut maka pihak Penggugat rekovensi merasa dibuat repot karena harus menyiapkan materi-materi sampai dengan menghadiri proses persidangan serta terlebih meninggalkan tugas-tugas perbankan.Bila hal tersebut dimintakan bantuan kepada jasa advokat maka nilainya ditaksir adalah sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

18. Bahwa oleh karena Penggugat rekonvensi telah bisa membuktikan dalil-dalil gugatan rekonvensinya dan didukung dengan alat bukti yang otentik maka putusan tersebut dapat dijalankan lebih dulu meskipun ada upaya hukum banding, kasasi dan verzet.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat Rekovensi/Tergugat Konvensi mohon dengan hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar menjatuhkan putusan atas perkara ini dengan amar putusan sebagai berikut :

DALAM POKOK PERKARA :Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.

DALAM REKOVENSI :1. Mengabulkan gugatan Rekovensi dari Penggugat Rekovensi untuk seluruhnya2. Menyatakan Para Tergugat rekonvensi telah melakukan perbuatan ingkar janji. 3. Menyatakan bahwa semua perjanjian kredit antara Penggugat rekonvensi dengan para tergugat rekonvensi yang dikeluarkan oleh Penggugat Rekovensi telah sesuai dengan aturan perbankan dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.4. Menghukum Tergugat Rekovensi untuk mematuhi semua perjanjian kredit antara Penggugat rekonvensi dengan para tergugat rekonvensi.Yaitu aturan perjanjian kredit perjanjian kredit No.200734/AGM/KT/VI/10, perpanjangan kredit pertama No 201148/AGM/KT/VI/10 , perpanjangan perjanjian kredit kedua No. 12001603/AGM/KT/VI/11.5. Menghukum Para Tergugat Rekovensi untuk membayar kerugian kepada Para Tergugat Rekovensi berupa kerugian formil senilai Rp. 2.000.000.000,- dan materiil senilai Rp. 300.000.000,-.6. Menyatakan putusan atas perkara ini dapat dijalankan atau dilaksanakan lebih dahulu walaupun Para Tergugat rekovensi melakukan upaya hukum banding, Kasasi maupun Verzet

DALAM KONVENSI DAN REKOVENSIMenghukum Penggugat/Tergugat Rekovensi untuk membayar semua biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

A T A U : mohon putusan yang seadil-adilnya.

Kediri, 22 Januari 2015Hormat Kami , Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi

1. DIDIET SUYATNO

2. ROHANA SETIASIH. AMD. KOM

3. DIVI KUSUMANINGRUM , SH

18