analisis putusan nomor 0208/pdt.g/2009/pa.tanjung … · 2019-12-31 · dalam putusan nomor...

17
ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG TABALONG TENTANG KHULU’ JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat S-1 pada Program Studi Ilmu Hukum Oleh : LENTERA VILLA PADINI D1A015139 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM 2019

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG

TABALONG TENTANG KHULU’

JURNAL ILMIAH

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk mencapai derajat S-1 pada

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

LENTERA VILLA PADINI

D1A015139

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2019

Page 2: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNGS

TABALONG TENTANG KHULU’

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh:

LENTERA VILLA PADINI

D1A015139

Menyetujui,

Pembimbing pertama,

H.Israfil,SH.,M.Hum

NIP. 195703021986031003

Page 3: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG

TABALNG TENTANG KHULU’

LENTERA VILLA PADINI

D1A015139

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan hukum

Putusan Nomor 0208/pdt.G/2009/PA.Ttb dan akibat hukum terhadap

kedudukan anak serta harta kekayaan akibat khulu’.jenis penelitian adalah

normatif. Hasil penelitian adalah Majelis Hakim memutus perkara antara

Penggugat dan Tergugat tentang perceraian khulu’berdasarkan Pasal 39 ayat 1

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf f Peraturan

Pemerintah No 9 Tahun 1975, Pasal 116, Pasal 124 dan Pasal 148 angka 4

Kompilasi Hukum Islam serta dalil fiqhiyah yang terdapat dalam Kitab

Subuluz Juz 11. Kedudukan anak pertama dan kedua, Bilman Pila dan Rahmat

Fauzi memiliki hak untuk memilih sedangkan anak ketiga Fatra Qalbi hak

asuh jatuh kepada ibunya karena usianya krang dari 12 tahu, sedangkan harta

tetap dibagi dua, serta dalam masa iddah suami tidak bertanggung jawab lagi.

Kata kunci: Cerai gugat, perceraian khulu’, talak ba’in sughra

ANALIYSIS OF DECISION NUMBER 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG

TABALONG ABOUT KHULU’

ABSTRACT

The purpose of the research is to find out legal basis Vardict number

0208/Pdt.G/2009/Pa.Ttb and legal consequence of khulu’ for position of child

and joint property. Types of rearch is normative. Based on the research was

panel of judges decide the case between plaintiff and defendant on khulu’ take

decision first divorce declaration (talak 1) based on artikel 39 paragraph 1

act No.1 of 1974 jo Paragraph 19 letter of government regulation no 9 of

1975. Paragraph 116, Paragraph 124 and paragraph 148 number 4

compilation of Islamic law and fiqhiyah theorem on subulus salam book juz

11. First born and second born Bilma Pila and Rahmat Fauzi entitle to

choose, while custody right the third born Qolbi given to their mother because

her age under 12 years old, for joint property keep devided by two, and

during waiting period (iddah period) husband is no longer responsible to this

wife.

Keywords: divorce, khulu’ declarationdivorce ba’in sughra.

Page 4: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

i

I. PENDAHULUAN

Tujuan suatu perkawinan ialah membentuk keluarga yang sakinah,

mawaddah, warahmah akan tetapi tidak dapat dipungkiri dalam suatu

perkawinan itu akan ada suatu masalah yang pada nantinya tidak dapat

diselesaikan hingga berujung pada perceraian. Di dalam Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menentukan bahwa suatu

perkawinan putus karena perceraian, kematian dan keputusan hakim. Tetapi

dalam hukum Islam dikenal berbagai macam sebab putusnya perkawinan

salah satunya yaitu khulu’.

khulu’ adalah kesepakatan perceraian antara suami dan isteri atas

permintaan isteri dengan imbalan sejumlah uang (harta) yang diserahkan

kepada suami.1

Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana

penggugat atas nama Fitriani mengajukan gugatan terhadap suaminya

(tergugat) yaitu Arbiansyah bertempat tinggal di Desa Bahungin RT.05 No.40

Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong.

Selama pernikahan Penggugat dan Tergugat hidup bersama selama 25

tahun. Selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup

sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 3 orang anak bernama

Bihman Pila (23 tahun), Rahman Fauzi (13 tahun), Fatra Qalbi (5 tahun).

1Hukum Isteri Mencerai Gugat Suami, https://abuolifa.wordpress.com/2014/11/06/hukum-

istri-menggugat-cerai-suami-khulu/, diakses tanggal 12 Oktober 2018 pukul 14.22 WITA

Page 5: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

ii

Selama pernikahan tersebut antara Penggugat dan Tergugat tidak

harmonis karena Tergugat sering berdusta dan tidak secara penuh

bekerja.sehingga Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke

rumah orang tua penggugat sendiri sebagaimana alamat tersebut di atas

selama kurang lebih 6 bulan.Sejak saat itu sampai dengan sekarang Tergugat

sudah memperdulikan Penggugat, tidak ada lagi hubungan lahir maupun batin

dan tidak member nafkah serta tidak ada satu peninggalan apapun yang dapat

digunakan sebagai pengganti nafkah.

Atas gugatan penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban

yang yang pada pokoknya keinginan Penggugat untuk bercerai dengan

Tergugat, Tergugat setuju dengan syarat Penggugat menyerahkan uang

sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) sebagai konpensasi harta

bersama dan tebus talak kepada Tergugat.Kemudian dalam replik Penggugat

setuju untuk menyerahkan sejumlah uang yang dimaksud Tergugat kepada

Tergugat.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa hal yang

menjadi permasalahan yang menarik untuk diteliti , yaitu 1. Apa dasar

pertimbangan hukum dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb.,

tentang khulu’? 2. Bagaimana akibat hukum terhadap kedudukan anak dan

harta kekayaankarena khulu’ dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb.,

tentang khulu’?.

Page 6: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

iii

Adapun tujuan penelitian penyusunan yang hendak dicapai adalah: 1.

Untuk menjelaskan mengenai dasar pertimbangan hukum dalam putusan

Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb., tentang khulu’. 2. Untuk menjelaskan

akibat hukum terhadap kedudukan anak dan harta kekayaan karena khulu’

dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb., tentang khulu’.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif,

yaitu penelitian yang mengkaji studi dokumen, yakni menggunakan berbagai

data seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan,

teori hukum, dan dapat berupa pendapat para sarjana.2Metode pendeketan

yang digunakan adalah 1.Pendekatan Undang-Undang (Statute Approach), 2.

Pendekatan Konsepsual (Conseptual Approach), 3. Pendekatan Kasus (Case

Approach), 4.Pendekatan Analisis (Analytical Approach).Adapun cara

pengolahan bahan hukum dilakukan secara deduktif yaitu menarik kesimpulan

dari suatu permasalahan yang bersifat umum menjadi khusus.

2 Amiruddin dan Zainaln Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,Cet.ke 9, PT.

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2016, hlm.30.

Page 7: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

iv

II. PEMBAHASAN

Dasar Pertimbangan Hukum dalam Putusan Nomor

0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb., Tentang Khulu’

Berdasarkan surat gugatan Penggugat, keterangan Penggugat di

persidangan serta keterangan saksi maka Majelis Hakim menjabarkan

pertimbangan atau Legal Reasoningnya yang tertuang dalam ”TENTANG

HUKUMNYA”,yaitu; 1. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan

Penggugat, jawaban Tergugat, replik Penggugat dan duplik Tergugat serta

keterangan saksi-saksi/saksi keluarga kedua belah pihak, maka didapat fakta-

fakta sebagai berikut; a. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah hidup berumah

tangga sekitar 25 tahun dan telah dikaruniai 3 orang anak; b.Bahwa Penggugat

dan Tergugat telah berpisah kurang lebih 6 bulan karena Penggugat dan

Tergugat bertengkar masalah uang setoran haji turis yang ditarik kembali oleh

Penggugat dan sebagian dari uang tersebut telah dibelikan sepeda motor oleh

Penggugat untuk anaknya dan Tergugat tidak setuju maka terjadilah

perselisihan dan pertengkaran; c.Bahwa Tergugat bersedia menceraikan

Penggugat dengan syarat Penggugat menyerahkan uang sebesar

Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) sebagai konpensasi harta bersama dan

tebus talakkepads tergugat; d. Bahwa Penggugat bersedia membayar sebesar

Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) sebagai konpensasi harta bersama dan

tebus talak kepada Tergugat. 2. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut

di atas, Majelis berpendapat bahwa gugatan perceraian ini dapat dikabulkan

Page 8: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

v

dengan jalan khulu’ karena Penggugat atas permintaan Tergugat bersedia

memberikan tebusan uang sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah)

sebagai konpensasi harta bersama dan tebus talak kepada Tergugat karena itu

gugatan Penggugat telah sesuai dengan Pasal 39 ayat 1 Undang-Undang

Nomor 1 Tahun1974 jo Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun

1975 serta Pasal 116 huruf f dan Pasal 124 dan Pasal 148 angka 4 Kompilasi

Hukum Islam;3.Menimbang, bahwa Majelis perlu mengetengahkan dalil

fiqiyah yang terdapat dalam Kitab Subulus Salam juz.11 halaman 252 yang

artinya “sah khulu’ apabila kerelaan kedua belah pihak.” Dan juga telah sesuai

dengan Pasal 124 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi khulu’ harus

berdasarkan atas alasan perceraian sesuai dengan ketentuan Pasal 116.

Terkait dengan kasus di atas Penggugat sudah cukup bukti untuk

mengajukan gugatan cerai gugat kepada suaminya (Tergugat) karena

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang berbunyi:

Pasal 39:

(1). Perceraian hanya dapat dilakukan didepan Sidang Pengadilan setelah

Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan

kedua belah pihak.

(2). Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami

isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri.

(3). Tatacara perceraian didepan sidang Pengadilan diatur dalam peraturan

perundangan tersendiri.

Page 9: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

vi

Dan Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan 116

Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi:3

Perceraian dapat terjadi karena alasan atau alasan-alasan:

a) Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat,penjudi

dan lain sebagainya yang sungkar disembuhkan.

b) Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-

turut tanpa izin pihak lain diluar kemampuannya.

c) Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau

hukuman yang berat setelah perkawinan berlangsung.

d) Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain.

e) Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat

tidak menjalankan kewajibannya sebagai suami atau isteri.

f) Antara suami-isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran

dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

g) Suami melanggar ta’lik talak.

h) Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan ketidakrukunan dalam

rumah tangga.

Dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975

dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam,yang mengatakan antara

suami-isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada

harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga merupakan penyebab

putusnya atau berakhirya suatu perkawinan. Hal ini seusai dengan apa yang

terjadi dalam kasus putusan tersebut, dimana Penggugat dan Tergugat terus

terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga menimbulkan

ketidakharmonisan dalam rumah tangga mereka.

Kemudian alasan hakim memutus perkara tersebut dengan putusan khulu’

karena dilihat dari fakta bahwa Tergugat bersedia menceraikan Penggugat

3Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Cet.8, Sinar Grafika,

Jakarta,2002,hlm.78.

Page 10: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

vii

dengan syarat Penggugat menyerahkan uang sebesar Rp.8.000.000,- (delapan

juta rupiah) sebagai konpensasi harta bersama dan tebus talak kepada Tergugat,

yang dimana pengertian khulu’ adalah bentuk perceraian atau persetujuan dari

suami-isteri dengan jatuhnya talak satu dari suami kepada isteri dengan tebusan

harta atau uang dari pihak isteri yang menginginkan cerai khulu’. Hal ini juga

telah memenuhi unsur Pasal 124 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi khulu’

harus berdasarkan atas alasan perceraian sesuai dengan ketentuan Pasal 116. Dan

dalam kasus ini sudah tepat dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam

yang berbunyi antara suami-isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

Kemudian terkait dengan Pasal 148 angka 4 kompilasi hukum islam yang

mengatakan setelah kedua belah pihak sepakat tentang besarnya iwadl/tebusan,

maka Pengadilan Agama Tanjung Tabalong memberikan penetapan tentang izin

bagi suami untuk mengikrarkan talaknya di depan sidang Pengadilan Agama, dan

telah dibuktikan bahwa Tergugat telah mengucapkan talak kepada Penggugat

yang berbunyi : pada hari ini Selasa tanggal 19 Januari 2010 M bertepatan

dengan tanggal 03 Shafar 1431 H saya Arbiansyah bin Saleh menjatuhkan talak

ke satu terhadap isteri saya Fitriani binti Marjuni dengan tebusan/khulu’ sebesar

Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah). Kemudian Penggugat setuju dan bersedia

membayar uang sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) sebagai tebus talak

dan konpensasi harta bersama.

Page 11: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

viii

Perceraian dengan cara khulu’ ini merupakan satu jenis talak yang

dikategorikan sebagai talak ba’in sughraa yang artinya talak yang tidak boleh

dirujuk oleh bekas suaminya, tetapi hanya dimungkinkan dengan akad nikah baru

dengan suaminya meskipun dalam masa iddah.

Akibat Hukum Terhadap Kedudukan Anak dan Harta Kekayaan Karena

Khulu’ dalam Putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang Khulu’

Akibat Hukum Terhadap Kedudukan Anak Karena Khulu’

Secara umum di dalam Pasal 99 Kompilasi Hukum Islam dan Pasal

42 Undang-Undang Nomer 1 Tahun 1974 telah dijelaskan tentang

kedudukan anak dan status anak. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa

anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan

yang sah. Sehingga untuk menentukan anak tersebut sah atau tidak dapat

dilihat dari sah atau tidaknya perkawinan itu sendiri.

Pemeliharaan/kedudukan anak yang dihasilkan dalam perkawinan

Penggugat dan Tergugat di atas dapat diberikan kepada ibunnya,

berdasarkan Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam yang terkait dengan

pemeliharaan anak yang berbunyi:

”Dalam terjadinya perceraian:

a) Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12

tahu adalah hak ibunya

b) Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz deiserahkan kepada anak

untuk memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak

pemeliharaannya.

c) Biaya putusan pengadila ditanggung oleh ayahnya.

Page 12: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

ix

Di dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb., setelah

pernikahan dan hidup bersama selama 25 tahun Penggugat dan Tergugat di

karuniai tiga orang anak bernama Bihman Putra (23 tahun), Rahman Fauzi

(13 Tahun), dan Fatra Qalbi (5 tahun).

Dalam hukum Islam pemeliharaan anak disebut hadhanah. Apabila

dilihat berdasarkan usia anak-anak yang dihasilkan selama ikatan

perkawinan antara Penggugat dan Tergugat, anak pertama yang berusia 23

tahun dan anak kedua yang berusia 13 tahun sudah mummayiz itu berarti

hadhanahnya dibebaskan untuk mereka kepada siapa mereka memberikan

hak hadhananhnya,sedangkan anak ketiga berusia 5 tahun ini berarti ia

belum mumayyiz, sehingga pemggang hadhanah adalah ibunya

(Penggugat). Karena berkaitan dengan masa depan anak-anak tersebut baik

jaminan keselamatan jasmani maupun rohani.

Akibat hukum terhadap harta kekayaan karena khulu’

Harta benda dalam perkawinan ada dua macam yaitu; a.Harta

bersama adalah harta benda yang diperoleh selama perkawinan, yaitu sejak

akad dilakukan sampai putusnya perkawinan.b. Harta bawaan yaitu harta

benda milik masing-masing suami-isteri yang diperoleh sebelum terjadi

perkawinan atau yang diperoleh sebagi warisan atau hadiah.4

4Happy Susanto, Pembagian Harta Gono Gini Saat Terjadinya Perceraian, Visimedia

Pustaka, Jakarta, 2008, hlm.15

Page 13: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

x

Secara umum pemabagian harta bersama berdasrkan Pasal 97

Kompilasi Hukum Islam dan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 tentang Perkawinan dikemukakan bahwa harta bersama suami isteri

apabila terjadi putusnya perkawinan baik karena kematian atau perceraian

maka kepada suami isteri tersebut masing-masing mendapat setengah

bagian dari harta yang mereka peroleh selama perkawinan berlangsung.

Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam mengatakan janda atau duda cerai

masing-masing berhak seperdua dari harta bersama sepanjang tidak

ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan.

Kemudian jika adanya harta bawaan yang dibawa oleh masing-

masing suami atau isteri sebelum terjadinya perkawinan maka jika terjadi

perceraian harta tersebut akan dibawa kembali oleh masing-masing suami

atau isteri sesuai dengan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

mengenai harta bawaan masing-masing, suami dan isteri mempunyai hak

sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya.

Jadi karena putusan 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb., ini tentang perceraian

khulu’ termasuk percerain cerai gugat biasa tapi dengan jenis talak ba’in

sughra yang artinya dapat memutuskan ikatan perkawinan artinya, jika

sudah terjadi talak, isteri dianggap bebas menentukan pilihannya setelah

habis masa iddahnya atau talak yang tidak boleh dirujuk oleh bekas

suaminya, tetapi hanya dimungkinkan dengan akad nikah baru dengan

suaminya meskipun dalam masa iddah. Jadinya mengenai pembagian

Page 14: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

xi

hartanya tetap dibagi dua hanya saja dalam masa iddah si suami sudah

tidak bertanggung jawab lagi kepada isterinya.

Page 15: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

xii

III. PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1.

Dasar pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Agama Tanjung Tabalong

Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Tanjung Tabalong tentang khulu’ yaitu Pasal 39

ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 19

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf f Kompilasi

Hukum Islam yang dimana Pasal tersebut tentang alasan perceraian. Dalam

putusan hakim memutus perkara ini dengan menjatuhkan talak satu khuluk’i

karena dalam jawaban Tergugat mengatakan dia bersedia menceraikan

Penggugat dengan syarat Penggugat menyerahkan uang sebesar Rp. 8.000.000

(delapan juta rupaiah) sebagai talak tebus kepada Tergugat, kemudian Penggugat

menyetuji dan siap menyerahkan uang sejumlah itu kepada Tergugat, karena

bagaimanapun Penggugat tidak bersedia lagi membina rumah tangga dengan

Tergugat. Hal ini sesuai juga dengan Pasal 124 Kompilasi Hukum Islam dan

mengenai besar tebusan telah sesuai dengan Pasal 148 angka 4. 2.Akibat hukum

terhadap kedudukan anak dan harta kekayaan karena khulu’ dalam putusan

Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ adalah sebagai berikut: a. Akibat

hukum terhadap kedudukan anak karena khulu’. Berdasarkan Pasal 105

Kompilasi Hukum Islam terkait dengan pemeliharaan anak akibat terjadinya

perceraian yang mengatakan: 1) Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau

Page 16: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

xiii

belum berumur 12 tahu adalah hak ibunya, 2) Pemeliharaan anak yang sudah

mumayyiz deiserahkan kepada anak untuk memilih di antara ayah atau ibunya

sebagai pemegang hak pemeliharaannya, 3) Biaya putusan pengadila ditanggung

oleh ayahnya.Dalam hukum Islam pemeliharaan anak disebut hadhanah.Jadi

kedudukan anak pertama dan kedua memiliki hak untuk memilih, sedangkan

anak ketiga hak asuh jatuh kepada ibunya.b. Akibat hukum terhadap harta

kekayaan karena khulu’.Karena putusan 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb ini tentang

perceraian khulu’ termasuk cerai gugat biasa tapi dengan jenis talak ba’in

sughra yang artinya harta benda tetap dibagi dua tetapi tidak ada

pertanggungjawaban selama masa idah.

Saran

Saran dari penelitian ini adalah : 1. Ketika terjadi perselisihan dan

perkelahian secara terus-menerus hendaklah menyelesaikannya secara baik-baik.

Karena putusnya perkawinan akibat perceraian memiliki dampak yang besar

terhadap kelangsungan hidup anak dan harta yang telah diperoleh selam

perkawinan. 2. Mengingat asas hakim bersifat pasif artinya hakim tidak bisa

memutus suatu perkara yang tidak dimohonkan kepadanya. Untuk itu diharapkan

kepada pemohon agar aktif dan memikirkan apa saja yang harus dimohonkan,

jangan hanya satu tujuan demi putusnya perkawinan saja akibat yang lain tidak

difikirkan.

Page 17: ANALISIS PUTUSAN NOMOR 0208/PDT.G/2009/PA.TANJUNG … · 2019-12-31 · Dalam putusan Nomor 0208/Pdt.G/2009/PA.Ttb tentang khulu’ dimana penggugat atas nama Fitriani mengajukan

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Amiruddin dan Zainaln Asikin,2016, Pengantar Metode Penelitian

Hukum,Cet.ke 9, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW),2002, Cet.ke 8, Sinar

Grafika, Jakarta.

Soemiati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan

(Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan), 2007,

Cet.ke 6, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta.

Peraturan PerUndang-Undangan

Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Indonesia, Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991 TentangKompilasi

Hukum Islam.

Internet

https://abuolifa.wordpress.com/2014/11/6/hukum-istri-menggugat-cerai-

suami-khulu/, tanggal 12 Oktober 2018 pukul 14.22 WITA.