1. cover dll -...
TRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA
MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI POKOK
EKOSISTEM KELAS X DI MA NEGERI DEMAK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.I)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun Oleh :Disusun Oleh :Disusun Oleh :Disusun Oleh :
DIYAR MAFLUKHA
063811001
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Diyar Maflukha
NIM : 063811001
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian /
karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Mei 2011
Saya yang menyatakan
Diyar Maflukha
NIM : 063811001
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada
Mata Pelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Materi Pokok Ekosistem Kelas X di MA
Negeri Demak
N a m a : Diyar Maflukha
N I M : 063811001
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : Pendidikan Biologi
telah diujikan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Biologi
Semarang, 13 Juni 2011
Dewan Penguji
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Lianah, M.Pd Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes
NIP. 19590313 198103 2 007 NIP. 19751113 200501 2 001
Penguji I, Penguji II,
Drs.Achmad Suja’i, M.Ag Dr. Ruswan, M.A.
NIP. 19511005 197612 1 001 NIP. 19680424 199303 1 004
Pembimbing I, Pembimbing II,
Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes H. Mursid, M.Ag.
NIP 19751113 200501 2 001 NIP 19670305 200112 1 001
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Untuk
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X DI MA NEGERI
DEMAK
Nama : Diyar Maflukha
NIM : 063811001
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : Pendidikan Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I
Hj. Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes.
NIP. 19751113 200501 2001
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Untuk
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X DI MA NEGERI
DEMAK
Nama : Diyar Maflukha
NIM : 063811001
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : Pendidikan Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing II
H. Mursid, M.Ag
NIP. 196703052001121001
vi
ABSTRAK
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada Mata
Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Materi Pokok Ekosistem Kelas X Di MA Negeri Demak.
Penulis : Diyar Maflukha
NIM : 063811001
Skripsi ini membahas penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
pada mata pelajaran biologi. Kajiannya dilatarbelakangi oleh hasil belajar dari
peserta didik terhadap pembelajaran biologi masih rendah. Studi ini dimaksudkan
untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran
berbasis portofolio pada pembelajaran biologi materi ekosistem kelas X di MA
Negeri Demak? (2) Apakah model portofolio dapat meningkatkan hasil belajar
biologi materi pokok ekosistem kelas X di MA Negeri Demak? (3) Apakah
melalui model portofolio dapat menciptakan suasana pembelajaran biologi yang
menyenangkan dan menarik minat peserta didik kelas X materi ekosistem di MA
Negeri Demak? Permasalahan tersebut di atas melalui penelitian lapangan di MA
Negeri Demak. Datanya diperoleh dengan cara observasi, dokumentasi dan tes.
Semua data ini dianalisis dengan analisis deskriptif menggunakan industri dan
refleksi.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran
portofolio materi pokok ekosistem meliputi merumuskan masalah, pemecahan
masalah, menyimpulkan permasalahan menekankan kepada peserta didik agar
aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan. (2) keberhasilan model pembelajaran portofolio sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik materi ekosistem di MA Negeri Demak
di tunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan
dan keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya
peningkatan nilai tes akhir dari siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari
perolehan prosentase ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 80,00% dan siklus II
yaitu 87,08%. (3) Penelitian yang dilaksanakan di MA Negeri Demak dengan
menerapkan model portofolio sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dan
mengetahui perkembangan siswa dalam pembelajaran ini membawa dampak yang
positif terhadap kreatifitas belajar terutama mengurangi kejenuhan dan sebagai
variasi pembelajaran menciptakan suasana menyenangkan dan menarik minat
peserta didik sehingga peserta didik menjadi bersemangat lagi dalam
pembelajaran. Seperti problem solving yang tes akhirnya dibawah kriteria
ketuntasan minimal menjadi meningkat yaitu siklus I sebanyak 32 peserta didik
dan siklus II sebanyak 35 peserta didik.
vii
TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada
SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:
158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang
(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
{t ط a ا
{z ظ b ب
‘ ع t ت
gh غ |s ث
f ف j ج
q ق {h ح
k ك kh خ
l ل d د
m م |z ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
’ ء sy ش
y ي {s ص
{d ض
Bacaan madd: Bacaan diftong:
a> = a panjang اَو = au
i> = I panjang اَي = a u> = u panjang
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah, semesta alam yang Maha Rahman dan Maha
Rahim. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, penulis ucapkan karena atas karunia dan
rahmat Allah-lah skripsi ini dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kehadirat Rasulullah SAW,
keluarga, sahabat, serta orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Dengan kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis sampaikan bahwa
skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan
dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan yang
melelahkan dalam penyelesaian skripsi ini, akan lebih berarti dengan ucapan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses ini. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan
kepada :
1. Dr. Suja’i, M. Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Tadris Biologi, dosen-dosen Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, atas segala didikan, bantuan, dan
kerjasamanya.
3. Dosen Wali dan Pembimbing Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. yang
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan, serta membagi
ilmunya kepada penulis.
4. H. Mursid, M. Ag. sebagai dosen pembimbing skripsi penulis, dengan
kesabarannya dan keluasan wawasan keilmuannya banyak memberikan
arahan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan penulisan
skripsi ini.
5. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai dan sayangi. Ayahanda H.
Abdullah, yang banyak memberikan ruang kedewasaan penulis untuk selalu
berfikir akan sesuatu hal, memberikan rasa optimisme yang tinggi, dan selalu
mengajarkan untuk selalu berbuat baik sesamanya. Ibunda Hj. Mastianah,
sosok yang menawarkan kesabaran dalam hidup, bijak dalam bertindak, dan
selalu memahami penulis dalam keadaan apapun sejak kecil sampai saat ini.
ix
Sehingga membuatku tetap tegar dalam menyongsong masa depan serta
kakak dan adik-adikku.
6. Kepala MA Negeri Demak, yang telah berkenan memberikan waktu dan
bantuannya untuk memberikan informasi dalam penelitian ini kepada penulis.
7. Temen-temen baikku yang selalu memberi motivasi kepada penulis dalam
mengerjakan skripsi, terima kasih atas indahnya kebersamaan dan
kekeluargaan yang indah ini, semoga tak terlupakan selamanya.
8. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu karena keterbatasan
ruang. Terima kasih telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Kepada semuanya, penulis mengucapkan terima kasih disertai do’a semoga
segala kebaikannya diterima sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan
berlipat dari-Nya. Serta proses yang selama ini penulis alami semoga bermanfaat
di kemudian hari, sebagai bekal mengarungi kehidupan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari
segi substansial (isi) maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis mengharap
kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.
Semarang, Mei 2011
Penulis
Diyar Maflukha
NIM : 063811001
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. ii
PENGESAHAN ...................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................. vi
TRANSLITERASI…………………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Penegasan Istilah ............................................................ 4
C. Rumusan Masalah........................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .......................................................... 6
BAB II : Landasan Teori
A. Kajian Pustaka ................................................................ 26
B. Kerangka Berfikir ........................................................... 28
C. Hipotesis Tindakan ......................................................... 29
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian......................................... 34
B. Pelaksana dan Kolaborator ............................................. 34
C. Rancangan Penelitian ..................................................... 34
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 38
E. Teknik Analisis Data ...................................................... 39
F. Indikator Pencapaian ...................................................... 39
xi
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................... 41
B. Pembahasan .................................................................... 43
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................... 53
B. Saran ............................................................................... 54
C. Penutup ........................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil observasi siswa siklus I
Tabel 2 Nilai hasil belajar siswa pada siklus I
Tabel 3 Hasil observasi siswa siklus 2
Tabel 4 Nilai hasil belajar siswa pada siklus 2
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tingkatan Organisasi Mahluk Hidup
Gambar 2 Piramida Jumlah
Gambar 3 Piramida Biomassa
Gambar 4 Piramida Energi
Gambar 5 Rantai Pemangsa di Habitat Darat dan Air
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 2
Lampiran 4 Daftar nama siswa kelas X 9
Lampiran 5 Daftar kelompok siswa siklus 1 dan 2
Lampiran 6 Kisi-kisi soal
Lampiran 7 Lembar kerja siswa siklus 1
Lampiran 8 Uji kompetensi siklus 1
Lampiran 9 Lembar kerja siswa siklus 2
Lampiran 10 Uji kompetensi siklus 2
Lampiran 11 Hasil observasi siswa siklus 1
Lampiran 12 Daftar nilai siswa siklus 1
Lampiran 13 Hasil observasi siswa siklus 2
Lampiran 14 Daftar nilai siswa siklus 2
Lampiran 15 Daftar riwayat hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Harapan yang tidak pernah sirna dari guru adalah, bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas.
Hal tersebut merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.
Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan
segala keunikannya, tetapi juga, sebagai mahluk sosial dengan latar belakang
yang berlainan.1
Belajar merupakan proses psikis, maka keberhasilan belajar banyak di
tentukan oleh individu sendiri (anak didik). Orang tua dan pendidik hanya
berperan sebagai pembimbing dan mengatur situasi yang memungkinkan
terjadinya proses belajar,2 untuk mewujudkan keberhasilan belajar anak didik
diperlukan kemandirian. Kemandirian anak didik dalam belajar merupakan
modal dasar untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan dalam
proses belajarnya.
Penerapan pembelajaran biologi khususnya pada materi ekosistem
dibutuhkan pendekatan kontekstual yang dapat membantu anak didik
mengkaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata, dan mendorong anak
didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari.3
Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik yaitu dengan
mengimplementasikan model pembelajaran berbasis portofolio dengan model
pembelajaran tersebut anak didik mampu membangun pengetahuannya
melalui interaksinya dengan lingkungannya. Keberhasilan proses belajar
1 Syamsul Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 1
2 Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Kerjasama
Gunung Jati Press dengan Yayasan Al-Qolam, 2001), hlm. 66
3 Mansur Muslih, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hlm. 41
2
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah strategi pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan kualitas dan kuantitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Oleh sebab itu guru hares memikirkan dan membuat perencanaan secara
seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi peserta didiknya dan
memperbaiki kualitas mengajarnya.4 Guru yang progresif berani mencoba
metode-metode baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan
pembelajaran dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Agar
peserta didik dapat belajar dengan baik, maka mengajar harus diusahakan
dengan tepat, efisien dan seefektif mungkin.
Berdasarkan pengamatan awal, MA Negeri Demak mengalami
permasalahan dalam hasil belajar Biologi terutama pada materi pokok
ekosistem. Ekosistem merupakan materi pokok biologi yang diajarkan pada
kelas X. Dari pengalaman-pengalaman terdahulu pembelajarannya didasarkan
adanya kenyataan bahwa sebagian besar peserta didiknya tidak
menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana
pemanfaatannya dalam kehidupan nyata. Hal ini karena pemahaman konsep
akademik yang mereka peroleh hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak,
belum menyentuh kebutuhan praktis kehidupan mereka, baik di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Pembelajaran yang selama ini
peserta didik terima hanyalah mengedepankan tingkat hafalan dari sekian
rentetan topik atau materi pokok tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau
pengertian yang mendalam sehingga tidak dapat diterapkan ketika, peserta
didik berhadapan dengan situasi yang nyata dalam kehidupan.
Penelitian awal yang dilakukan peneliti bahwa penyebab hasil belajar
peserta didik di MA Negeri Demak masih rendah seperti yang diungkap di
bawah ini antara lain :
1. Minat dari peserta didik terhadap pembelajaran biologi masih rendah.
2. Sistem pembelajaran banyak menekankan pada hafalan-hafalan sehingga,
4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Agama dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 29
3
peserta didik mengalami kebosanan.
3. Proses pembelajaran banyak didominasi oleh guru sedangkan peserta didik
hanya duduk dan mendengarkan.
4. Latihan-latihan soal yang diberikan guru kurang sistematis.
Konsep pembelajaran yang bersifat kontekstual memilih acuan konsep
pembelajaran yang membantu guru dalam menghubungkan mata pelajaran
dengan situasi nyata dan dapat memotivasi anak didik dalam menghubungkan.
pengetahuan serta menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran yang bersifat kontekstual adalah proses pembelajaran yang
berkaitan dengan pengalaman nyata, dan anak didik dapat berlatih
menyelesaikan tugas dengan senang hati serta tidak membebaninya
sebagaimana tugas yang sulit dan berat. Diharapkan dengan pendekatan
pembelajaran biologi dengan metode berbasis portofolio dapat dipahami oleh
anak didik.
Materi ekosistem dalam pembelajaran biologi membutuhkan ketelitian
dari anak didik, padatnya materi tersebut menjadikan anak didik tidak
memahami secara menyeluruh yang disampaikan oleh pendidik, sehingga
dibutuhkan metode yang tepat dalam hal ini adalah metode yang berbasis
portofolio. Metode portofolio digunakan agar anak didik berfikir mandiri,
dengan berfikir mandiri anak didik dapat belajar dengan baik. Dengan adanya
metode portofolio semua tugas dan hasil belajar anak didik dicatat, sehingga
anak didik akan selalu ingat dengan apa yang telah dipelajarinya.
Dengan model pembelajaran berbasis portofolio melalui pendekatan
CTL (Contextual Teaching Learning) diharapkan materi ekosistem dapat
dipahami dengan baik, sehingga hasil belajarnya juga dapat meningkat.
Dengan adanya latar belakang diatas, maka peneliti menulis judul "Penerapan
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Ekosistem Peserta Didik Kelas X
Di MA Negeri Demak".
4
B. PENEGASAN ISTILAH
1. Penerapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan bahwa
penerapan adalah salah satu proses menerapkan (hal mempraktikkan). Hal
ini merupakan suatu tindakan untuk mempengaruhi tindakan di kelas.5
2. Model Pembelajaran Portofolio
Model pembelajaran portofolio merupakan usaha yang dilakukan
guru agar peserta didik memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok.
Kemampuan tersebut diperoleh peserta didik melalui pengalaman belajar
sehingga memiliki kemampuan mengorganisir yang ditemukan, membuat
laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya dan selanjutnya
dituangkan secara penuh dalam, pekerjaannya atau tugas-tugasnya.6
3. Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sedangkan menurut W.J.S. Poerwadarminta, belajar adalah sesuatu yang
diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha. Belajar dalam
penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar
mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini
adalah pelajaran biologi.
4. Hasil belajar
Hasil belajar terdiri dari dua suku kata yaitu hasil dan belajar. Hasil
berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha. Sedangkan belajar berarti
tahapan perubahan tingkah laku peserta didik yang positif sebagai basil
interaksi edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Jadi hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha perubahan
5 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 1180
6 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm. 43
5
tingkah laku peserta didik sebagai hasil interaksi edukatif dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif
5. Biologi
Biologi adalah "ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat mahluk
hidup (manusia hewan dan tumbuhan serta lingkungan)".7 Pembelajaran
biologi merupakan proses yang diselenggarakan guru untuk pembelajaran
peserta didik dalam belajar bagaimana memperoleh pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam mempelajari seluk beluk mahluk hidup.
6. Ekosistem
Ekosistem adalah "keanekaragaman suatu komunitas dan
lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi di alam".
Dengan kata lain ekosistem adalah "keadaan khusus tempat komunitas
suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari suatu
lingkungan yang saling berinteraksi".8
C. RUMUSAN MASALAH
Dengan adanya latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis portofolio, pada
pembelajaran biologi materi ekosistem peserta didik kelas X di MA Negeri
Demak ?
2. Apakah metode berbasis portofolio dapat meningkatkan hasil belajar
biologi peserta didik kelas X materi pokok ekosistem di MA Negeri
Demak ?
7 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 155
8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), hlm. 287
6
3. Apakah melalui metode berbasis Portofolio dapat menciptakan suasana
pembelajaran biologi yang menyenangkan dan menarik minat peserta
didik kelas X materi pokok ekosistem di MA Negeri Demak ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan berbasis portofolio dalam meningkatkan
hasil belajar biologi dalam materi ekosistem peserta didik kelas X di MA
Negeri Demak.
2. Untuk mengetahui apakah dengan metode berbasis portofolio dapat
meningkatkan hasil belajar biologi materi ekosistem peserta didik kelas X
di MA Negeri Demak.
3. Dengan metode berbasis portofolio diharapkan dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan menarik peserta didik kelas X materi
pokok ekosistem. di MA Negeri Demak.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
Penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dalam pembelajaran dan bagi peserta didik yang mampu
mengatasi kesulitan akan bertambah ketrampilannya. Model pembelajaran
berbasis portofolio dapat lebih meningkatkan pemahaman peserta didik
tentang keberhasilan yang mereka lakukan, karena apa yang mereka
lakukan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik yang pandai
merasa dihargai guru. Sedangkan peserta didik yang kurang mampu
merasa diperhatikan baik oleh guru maupun teman-temannya.
2. Bagi Guru
Dimanfaatkan guru untuk mengetahui kemampuan peserta didik.
Sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran.
7
3. Bagi Pihak Sekolah
a. Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran berbasis portofolio
yang diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di MA Negeri
Demak.
b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran di MA Negeri Demak
maka diharapkan peringkat di MA Negeri Demak dapat ditingkatkan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik,
sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Benda fisik
portofolio, itu adalah kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik
yang disimpan rapi.1 Adapun portofolio bisa dikatakan suatu kumpulan pekerjaan
siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-
panduan yang telah ditentukan.2 Portofolio sebagai model pembelajaran
merupakan usaha yang dilakukan guru agar peserta didik memiliki kemampuan
untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya menjadi individu maupun
kelompok.
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk dari
praktek belajar yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu
peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar
praktek empirik. Praktek belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang
mendorong kompetensi tanggung jawab dan partisipasi peserta didik, belajar
menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan
serta dalam kegiatan antar peserta didik, antar sekolah dan antar anggota
masyarakat.3
1. Prinsip-prinsip Model Berbasis Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio mengacu pada prinsip dasar
pembelajaran antara lain :
a. Prinsip Belajar siswa Aktif
Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
berbasis portofolio berpusat pada peserta didik, dengan demikian kreativitas
1 Dasim Budimansyah, Modem Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,
(Bandung: Genasindo, 2002), hlm. 1
2 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm. 47
3 Boediyono, dkk, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Balitbang Depdiknas,
2001), hlm. 12
9
peserta didik hampir diseluruh proses pembelajaran dari mulai fase
perencanaan di kelas, kegiatan di lapangan dan laporan.
b. Kelompok Belajar Kooperatif
Proses pembelajaran menerapkan prinsip belajar kooperatif yaitu
kerja sama antar peserta didik dan antar komponen-komponen peserta didik
di sekolah.
c. Pembelajaran Partisipatorik
Prinsip dasar pembelajaran partisipatorik adalah peserta didik
mempraktekkan yang sedang dibahas (learning by doing). Pada
pembelajaran berlangsung peserta didik mengemukakan pendapat,,
mendengarkan pendapat orang lain, menyampaikan kritik dan sebaliknya
belajar menerima kritik.
d. Reactive Teaching
Untuk menerapkan prinsip ini guru perlu menciptakan strategi yang
tepat agar peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dengan
adanya hal tersebut guru harus mempunyai sensitivitas yang tinggi untuk
segera mengetahui apakah kegiatan pembelajaran sudah membosankan
peserta didik.4
2. Langkah-langkah Model Berbasis Portofolio
Adapun langkah-langkah portofolio sebagai model pembelajaran
antara lain :
a. Mengidentifikasi masalah
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru
bersama peserta didik yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah,
dan mengetahui masalah-masalah dan memberi tugas pekerjaan rumah
tentang masalah-masalah yang ada sesuai dengan kemampuan peserta
didik.
4 Dasim Budimansyah, Modem Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,
(Bandung: Genasindo, 2002), hlm. 3
10
b. Memilih masalah untuk kajian kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dipelajari atau dikaji hendaknya
para peserta didik mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik.
c. Mengumpulkan informasi yang akan dikaji oleh kelas
Guru hendaknya membimbing peserta didik dalam mendiskusikan
sumber-sumber informasi masalah yang dikaji, misalnya mencari
sumber informasi melalui perpustakaan, surat kabar, dan lain-lain.
d. Membuat Portofolio Kelas
Pada tahap ini siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian yang
memadai untuk memulai membuat portofolio. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Kelas dibagi dalam 4 kelompok dan setiap kelompok akan
bertanggung jawab untuk membuat suatu bagian portofolio.
Keempat kelompok tersebut adalah :
Kelompok 1 bertugas : Menjelaskan masalah yang dikaji
Kelompok 2 bertugas : Menjelaskan berbagai kebijakan
alternative untuk mengatasi masalah.
Kelompok 3 bertugas : Mengusulkan kebijakan untuk
mengatasi masalah.
Kelompok 4 bertugas : Membuat rencana tindakan yang
dilakukan untuk pemecahan masalah.
2) Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio. Pastikan
bahwa peserta didik pada setiap kelompok mengerti hasil pekerjaan
apa yang diharapkan dari mereka.
3) Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim-
tim penelitian seringkali akan bermanfaat bagi lebih satu kelompok
portofolio.
4) Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian
penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.
11
e. Merefleksi pada Pengalaman Belajar
Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar peserta didik, guru
melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh peserta
didik telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik
yang telah dipelajari sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif.
Penyajian portofolio kelas kepada audien yang telah dilakukan sangat
bermanfaat dalam pelaksanaan refleksi ini, sebab pertanyaan-
pertanyaan dan reaksi-reaksi dari audien memberikan umpan balik
yang penting bagi kelas.5
3. Penilaian Model Berbasis Portofolio
Portofolio disini diartikan sebagai kumpulan fakta atau bukti
dokumen yang berupa tugas-tugas terorganisir secara sistematis dari seseorang
secara individual dalam proses pembelajaran. Selain itu juga diartikan sebagai
koleksi sistematis dari peserta didik dan guru untuk menguji proses dan
prestasi belajar. Portofolio penilaian merupakan pembelajaran praktek dan
mempunyai beberapa standar perencanaan yang kuat, yakni mendorong adanya
interaksi antar lingkungan terkait seperti interaksi antar peserta didik dan guru
yang saling melengkapi serta menggambarkan belajar peserta didik secara
mendalam, yang pada akhirnya dapat membantu peserta didik menjadi sadar
untuk meningkatkan dirinya sebagai pembaca dan penulis yang baik. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa portofolio penilaian memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Merupakan hasil karya peserta didik yang berisi kemajuan dan
penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (kontinyu) dalam usaha
pencapaian kompetensi pembelajaran.
b. Mengukur setiap prestasi peserta didik secara individual dan
menyadari perbedaan diantara peserta didik.
c. Merupakan suatu pendekatan kerjasama.
5 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm. 54-89
12
d. Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri
e. Memperbaiki dan mengupayakan prestasi.
f. Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.
Adapun pembelajaran dapat diartikan diantaranya yaitu belajar adalah
aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri
belajar di bawah bimbingan pengajar.6 Definisi ini menyebutkan, belajar adalah
suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungan.7 Ada pula yang menyebutkan belajar
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan
mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.8
Sholeh Abdul Aziz mendefinisikan belajar :
ديداجغرياان التعلم هو تغير ىف ذهب املتعلم يطراعلى خرية سابقة فيجدث فيها ت"Belajar adalah suatu perubahan pada akal orang yang belajar karena
pengalaman lama, kemudian terjadilah perubahan yang baru".
Clifford T. Morgan mengemukakan "Learning is any relatively permanent
change in behavior that is the result of past experience”9 (belajar dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengalaman masa lalu. Belajar merupakan suatu
proses kegiatan aktif peserta didik dalam membangun makna dan pemahaman.
Oleh karena itu, peserta didik perlu diberi waktu yang memadai untuk melakukan
proses itu. Artinya, memberikan waktu yang cukup untuk berfikir ketika peserta
didik menghadapi masalah sehingga peserta didik mempunyai kesempatan untuk
membangun sendiri gagasannya.
6 Umar Tirtaharja, La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 51
7 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
1995), hlm. 2
8 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
hlm. 85
9 Clifford T. Morgan, Omtrucdution to Psikology, Fourth Edition, (New York: McGrew
Hill Inc), hlm. 219
13
Menurut Dimyati dan Mudjiono, pembelajaran adalah proses yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik dalam belajar
bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan
sikap.10
Proses pembelajaran sangat erat kaitannya dengan hasil belajar, maka dari
proses pembelajaran harus diorganisasikan dengan baik, sehingga diharapkan
peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Namun perlu di ingat,
meskipun tujuan pembelajaran itu dirumuskan dengan jelas dan baik, belum tentu
hasil yang diperoleh itu optimal. Karena hasil yang baik, selain dipengaruhi oleh
pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang tepat, juga dipengaruhi oleh
komponen-komponen yang lain, terutama bagaimana aktivitas peserta didik
sebagai subjek belajar.11
a. Tujuan dan Komponen Biologi
Biologi berasal dari dua suku kata, yaitu `bios' yang berarti hidup dan
'logos' yang berarti ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup.
Mata pelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran
terhadap keindahan dan keteraturan alam sehingga peserta didik dapat
meningkatkan keyakinannya terhadap keagungan Allah SWT, sebagai warga
negara yang menguasai ilmu sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu
kehidupan dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mata
pelajaran biologi bertujuan untuk :
1. Memahami konsep-konsep biologi yang saling keterkaitannya.
2. Mengembangkan keterampilan proses biologi untuk menumbuhkan nilai
serta sikap ilmiah.
3. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
4. Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang
10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),
hlm. 157
11 Sardiman, AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Rajawali,
2001), Cet. IX, hlm. 47
14
berkaitan dengan proses kehidupan dalam sehari-hari.
5. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.
6. Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan.12
Komponen mata pelajaran biologi :
a) Standar kompetensi
Terdiri dari dua bab. Bab pertama tentang pendahuluan dan bab
kedua terdiri atas : kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan materi
pokok. Ruang lingkup mata pelajaran biologi SMA/ MA terdiri dari dua
bagian yaitu : bekerja ilmiah dan pemahaman konsep (materi pokok serta
penerapannya).13
b) Mata Pelajaran Biologi
Dikembangkan berdasarkan tujuan, cakupan muatan dan kegiatan
setiap kelompok mata pelajaran.
c) Silabus
Dari standar kompetensi guru dituntut untuk dapat menjabarkan ke
dalam bentuk silabus. Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas dan penilaian hasil
belajar pada setiap tatap muka. Komponen silabus meliputi : standar
kompetensi, kompetensi dasar, uraian materi, indikator, pengalaman
belajar, sarana dan sumber belajar dan penilaian.14
b. Pembelajaran Biologi
1. Hasil Belajar Biologi
Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.15 Nana Syaodih
Sukmadinata menyatakan hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran
12 Musahair, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran
Biologi, (Jakarta: CV. Irfandi Putra, 2003), hlm. 5-6
13 Musahair , Panduan Kurikulum, hlm. 6
14 Musahair , Panduan Kurikulum, hlm. 7
15 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Siswa Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 1999), hlm. 37
15
dari cakapan-cakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.16
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan suatu tingkat penguasaan peserta didik terhadap potensi
pada topik bahasan yang disampaikan oleh pengajar.
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan sekali setelah suatu kegiatan
pembelajaran dilakukan. Penilaian hasil belajar ini merupakan kegiatan
yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran telah
berjalan secara efektif. Dari segi guru, penilaian hasil belajar sangat
membentuk gambaran mengenai penerapan pembelajarannya, apakah
model pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan hasil belajar
peserta didik yang telah terjadi sebelumya. Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), setiap pelajaran mempunyai Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) untuk setiap aspek penilaian.
Ada beberapa prosedur pengukuran hasil belajar, pengukuran
secara tertulis, secara lisan, dan melalui observasi. Dalam pembelajaran
biologi prosedur yang banyak digunakan adalah prosedur tertulis dan
prosedur observasi. Prosedur tertulis dipakai untuk mengukur hasil belajar
yang sifatnya kognitif dan afektif, sedangkan prosedur observasi
digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya masih psikomotor.
Pada dasarnya hasil belajar merupakan interaksi berbagai faktor
yang mempengaruhi baik dari luar maupun dari dalam individu. Beberapa
faktor tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada para peserta didik
dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi, yaitu :
a). Faktor-faktor stimulasi belajar
Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk
mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Yang dikelompokkan
dalam faktor stimulasi belajar antara lain : panjangnya bahan
pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran,
16 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 102
16
berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal.
b). Faktor-faktor metode belajar
Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode
belajar yang dipakai oleh peserta didik. Faktor-faktor metode
belajar menyangkut hal-hal berikut : kegiatan berlatih atau praktek,
over learning, dan drill, prestasi belajar, pengenalan tentang hasil
belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian,
penggunaan modalitas indera, bimbingan dalam belajar, kondisi-
kondisi intensif.
c). Faktor-faktor individual
Faktor-faktor individual meliputi : kematangan, faktor usia
kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya,
kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan
rohani, dan motivasi.17
2. Aktivitas Belajar
Kegiatan pendidikan berlangsung dalam interaksi antara
pendidik dan peserta didik. Interaksi tersebut akan menjadi lebih
efektif apabila peserta didik sendiri ikut dalam proses kegiatan
pendidikan sehingga peserta didik mendapat pengalaman belajar dari
aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang
berusaha memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Aktivitas belajar ini dilakukan oleh peserta didik, dan
diharapkan mampu mendapatkan banyak pengalaman belajar serta
mampu memahami materi secara maksimal.
Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh William Burton
"Teaching is the guidance of learning activities, teaching is for
purpose of aiding the pupil learn" yang berarti bahwa mengajar itu
memimpin aktivitas satu kegiatan belajar dan bermaksud untuk
membantu atau menolong peserta didik dalam belajar. Dalam
17 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hlm. 179
17
pengertian ini maka aktivitas peserta didik sangat diperlukan dalam
belajar mengajar sehingga peserta didiklah yang seharusnya aktif.18
Pembelajaran berbasis portofolio yang melibatkan para peserta
didik dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengkaitkan
pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka
hadapi. Dengan mengaitkan keduanya, para peserta didik melihat
makna di dalam tugas sekolah.
Dengan pembelajaran berbasis portofolio mereka akan
merasakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mereka
akan menemukan makna belajar yang sebenarnya, sehingga materi
pelajaran yang didapatkan di dalam kelas benar-benar berkaitan erat
dengan kerangka fikir yang dimilikinya (ingatan, pengalaman, maupun
tanggapan).
Menurt Paul D. Dierich membagi jenis-jenis aktivitas menjadi 8,
diantaranya :
1) Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca melihat gambar-
gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan
mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), meliputi mengemukakan suatu fakta
atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi, dan interupsi.
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permintaan, mendengarkan radio.
4) Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, menulis
laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan
tes, dan mengisi angket.
18 Arnie Fajar, Portofolio, hlm. 13
18
5) Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat
grafik, chart, diagram peta dan pola.
6) Kegiatan-kegiatan matrik, meliputi melakukan percobaan, memilih
alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
7) Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat
hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8) Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan,
berani, tenang dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini
terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain.19
Dengan bermacam-macam aktivitas yang dapat diterapkan di
sekolah, maka keadaan sekolah menjadi lebih dinamis, tidak
membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang
maksimal dan memperlancar peran sebagai pusat dan transformasi
kebudayaan. Beberapa asas aktivitas yang mempunyai nilai penting
bagi peserta didik, yaitu :20
1) Peserta didik mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami
sendiri.
2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi
peserta didik.
3) Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan peserta didik.
4) Peserta didik bekerja menurut minat dan kemantapan sendiri.
5) Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis.
6) Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan
antar orang tua dengan guru.
19 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm.
172-173
20 Arnie Fajar, Portofolio, hlm. 175
19
7) Pengajaran dilaksanakan secara realistis dan konkret sehingga
mengembangkan pemahaman dan berfikir serta menghindarkan
verbalitas.
8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam
kehidupan masyarakat.
Adapun materi biologi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
materi ekosistem seperti yang akan diuraikan dibawah ini.
Semua organisme yang hidup di alam tidak dapat hidup sendiri, melainkan
harus terus berinteraksi, baik dengan kelompoknya maupun dengan kelompok
lainnya serta interaksi dengan alam (lingkungan). Organisme hidup dalam
sebuah sistem, di topang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan
dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kehidupan semua jenis mahluk hidup saling mempengaruhi, dipengaruhi,
serta berinteraksi dengan alam. Motivasi membentuk kesatuan yang disebut
dengan ekosistem.21
1. Komponen Penyusun Ekosistem
a. Berdasarkan sifatnya meliputi :
1) Faktor biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua
mahluk hidup di bumi baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia.
Dalam ekosistem umumnya tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan sebagai konsumen dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan
organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem
dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme tersebut dalam
ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan (seperti pada
gambar 2.1)
21 Neil A. Campbell, Biologi, (Jakarta : Erlangga, 2002), hlm. 389
20
Gambar 2.1
Tingkatan Organisasi Mahluk Hidup22
2) Faktor abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik
dan kimia. Faktor fisik yang mempengaruhi ekosistem seperti
suhu, sinar matahari, air, tanah, ketinggian permukaan, angin, dan
garis lintang.
b. Berdasarkan Fungsinya
Dilihat dari fungsinya ekosistem tersusun atas komponen sebagai
berikut :
1) Komponen autotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik
dengan energi seperti cahaya matahari dan energi kimia.
Komponen autotrof berfungsi sebagai produser, contohnya
tumbuh-tumbuhan hijau.
2) Komponen heterotrof
Heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh
22 Saiful Musthofa,” Sistem Transportasi Hewan Vertebrata”, dalam
http://google.tingkatan organisme.co.id, diakses 13 April 2010
21
organisme lain. Yang masuk dalam golongan heterotrof adalah
manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
3) Pengurai (decomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik
kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produser. Organisme yang termasuk
golongan pengurai adalah jamur dan bakteri.
2. Interaksi antar Komponen
a. Interaksi antar organisme
Semua mahluk hidup selalu bergantung kepada mahluk hidup yang
lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang
sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau
individu dari populasi lain. Interaksi antar organisme dalam komunitas
ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antar
organisme dapat dikategorikan sebagai berikut : predasi, parasitisme,
komensalisme dan mutualisme.
b. Interaksi antar populasi
Antar populasi yang satu dengan populasi yang lain selalu terjadi
interaksi secara langsung atau tidak langsung. Contohnya interaksi
alelopati atau kompetisi.
c. Interaksi antar komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah
yang sama dan saling berinteraksi, contohnya komunitas sawah dan
sungai. Interaksi antar komunitas cukup kompleks, karena tidak hanya
melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan.
d. Interaksi antar komponen biotik dan abiotik
Interaksi antar biotik dan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan
antar organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
22
energi dalam sistem itu.23
3. Suksesi
Suksesi adalah rangkaian perubahan mulai dari ekosistem tanaman
perintis hingga mencapai ekosistem klimaks. Perubahan populasi
menyebabkan ekosistem berubah, perubahan ekosistem akan berakhir
setelah terjadi keseimbangan baru. Proses suksesi berakhir dengan sebuah
ekosistem klimaks atau telah mencapai keadaan seimbang (homestatis). Di
alam ini terdapat dua macam suksesi.
a. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini
menyebabkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total. Sehingga
di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Contohnya
terbentuknya suksesi di gunung Krakatau yang pernah meletus.
b. Suksesi sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan,
baik secara alami maupun secara buatan. Gangguan tersebut tidak
merusak total habitat organisme, sehingga dalam komunitas tersebut
substrat dan kehidupan awal masih ada. Contohnya, gangguan alami
misalnya banjir, kebakaran dan gelombang laut.
4. Macam-macam ekosistem
Di bumi ada bermacam-macam ekosistem, secara garis besar
ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya) ekosistem
darat dibedakan menjadi beberapa bioma, antara lain bioma gurun,
bioma padang rumput, bioma hutan basah, bioma hutan gugur, bioma
taiga, dan bioma tundra.
23 Peter, Biologi, (Jakarta, 1983), hlm. 1022-1032
23
b. Ekosistem perairan
1) Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim dan
cuaca. Organisme yang hidup di air tawar umumnya telah
beradaptasi. Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang
seperti danau dan rawa, dan air mengalir seperti sungai
2) Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuary (muara/
bersatunya air sungai dengan air laut) dan terumbu karang.24
5. Piramida ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk
piramida ekologi. Adapun tiga, jenis piramida ekologi, antara lain :
a. Piramida jumlah
Organisme dalam pramida jumlah, (seperti pada gambar 2.2)
Gambar 2.2 Piramida Jumlah25
b. Piramida biomassa
Biomassa adalah ukuran berat materi hidup diwaktu tertentu. Piramida
biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh
organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram. Untuk
24 Hutagalung RA, Ekologi Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 13-15
25 Yuni, “Ekologi Tumbuhan”, dalam http://iwansingkep.piramida jumlah.blogspot.com,
diakses 21 juni 2010
24
mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat
organisme di tiap tingkat harus diukur, kemudian barulah jumlah
organisme di tiap tingkat diperkirakan. Seperti gambar 2.3
Gambar 2.3 Piramida Biomassa26
c. Pirmida energi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang
dibutuhkan tentang ekosistem tertentu. Piramida energi mampu
memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam
ekosistem. Seperti pada gambar 2.4
Gambar 2.4 Piramida Energi27
26 Yuni, “Ekologi Tumbuhan”, dalam http://iwansingkep.piramida
biomassa.blogspot.com, diakses 21 juni 2010
27Suwarno, “Piramida Ekologi”, dalam http://ahmad cecep.aliran energi.blogspot.com/,
diakses 4 April 2010
25
6. Rantai makanan
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam
tumbuhan melalui deretan organisme yang makan dan dimakan, ada tiga
macam rantai pokok yaitu :
a. Rantai pemangsa
Landasan utama rantai pemangsa adalah tumbuhan hijau sebagai
produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora
sebagai konsumen tingkat 1, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang
memangsa herbivora sebagai konsumen tingkat 2, dan berakhir pada
hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen
tingkat 3. Gambar 2.5
Gambar 2.5 Rantai Pemangsa di Habitat Darat (a) dan Air (b)28
b. Rantai parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang
hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing,
bakteri, dan tanaman benalu.
c. Rantai saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati sampai organisme
pengurai. Misalnya femur dan bakteri.
28 Supriharyono, “Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati”, dalam
http://josuasilitonga.rantai pemangsa.com, diakses 29 Maret 2010
26
Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan sehingga
membentuk jaring-jaring makanan.
Penerapan model pembelajaran portofolio, siswa dituntut untuk bekerja
dalam kelompok. Kecakapan siswa dilatih untuk mengemukakan pendapat,
mempertahankan pendapat dan belajar berinteraksai dengan kelompok kecil akan
tercapai hubungan saling membutuhkan dan saling bergantung sehingga akan
terjadi interaksi dan komunikasi antar anggota sebagai tanggung jawab
kelompok.29
Pendidikan biologi menekankan pembelajarannya pada pemberian
pengalaman secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk
mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar. Melalui pengembangan model ini
diterapkan model pembelajaran yang inovatif, yang mampu membangkitkan
motivasi siswa untuk memperkaya pengalaman belajarnya menjadikan masyarakat
sebagai sumber belajar dan memfasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan
lingkungan. Model yang dimaksud adalah model pembelajaran berbasis
portofolio. Untuk menilai hasil belajar dilakukan serangkaian penilaian terhadap
seluruh unjuk kerja siswa yang meliputi dua tes formatif, tugas terstruktur,
aktivitas harian dan laporan kegiatan siswa diluar sekolah yang menunjang
kegiatan-kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini adalah penilaian berbasis
portofolio. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran berbasis portofolio dimulai
pada tahap perencanaan, siswa diberikan kebebasan untuk menyampaikan atau
memberikan ide-ide tentang masalah.30
A. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka merupakan informasi dasar rujukan yang digunakan
dalam penelitian ini, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi plagiat dan
29 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),
hlm. 158
30 Dudimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio, (Bandung:
Genasindo, 2002), hlm. 58
27
pengulangan dalam penelitian. Berdasarkan survei yang dilakukan ada
beberapa penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang
berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada
Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Materi Pokok Bahasan Ekosistem Peserta Didik Kelas X di MA Negeri
Demak". Adapun penelitian tersebut adalah :
1. Peningkatan hasil belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada
pokok bahasan ekosistem peserta didik kelas VII A semester II SMP Ibu
Kartini Semarang Tahun Ajaran 2006/2007 oleh Tri Siswanti (06320114)
lulus tahun 2007 IKIP PGRI Semarang.
Hasil penelitian ini adalah dalam pembelajaran pokok bahasan ekosistem
di kelas VII A, peneliti menggunakan pendekatan kontekstual ternyata
dalam pelaksanaannya dan hasil yang dicapai setelah proses evaluasi
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan
pendekatan yang digunakan sebelumnya, karena pembelajaran sebelumnya
lebih banyak menitikberatkan pada teori saja tanpa melihat kemampuan
siswa secara individual.
2. Pengembangan pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL (Contextual
Teaching Learning) untuk meningkatkan keterampilan berfikir kreatif
siswa pada pokok bahasan fungsi tumbuh-tumbuhan kelas ganjil SMP N 1
Wonotunggal Batang tahun Pelajaran 2007/2008 oleh Darwati (03220080)
lulus tahun 2008.
Hasil penelitian ini adalah dalam pembelajaran pokok bahasan fungsi
tumbuh-tumbuhan kelas ganjil dengan menggunakan CTL (Contextual
Teaching Learning) hasil yang di peroleh dalam proses pembelajaran dan
evaluasi mengalami peningkatan dalam hal keaktifan siswa meskipun
peningkatan tersebut tidak maksimal. Hal tersebut dikarenakan karena
latar belakang lingkungan siswa tetapi dalam evaluasi ada juga siswa yang
memperoleh hasil maksimal.
28
Kajian pustaka sementara yang penulis gunakan ini merupakan referensi
awal dalam melakukan penelitian ini. Dari penelitian-penelitian tersebut terdapat
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Persamaannya
terletak pada model dalam pembelajaran yang digunakan yaitu sama-sama
menggunakan pendekatan kontekstual dan juga tujuan pembelajarannya yaitu
dalam rangka meningkatkan proses berfikir siswa. Penelitian ini juga mempunyai
orientasi yang berbeda yaitu letak lokasi penelitiannya, peserta didik dan juga
pembelajaran di kelas berbeda karena dalam pembelajaran kreativitas siswa sudah
ada.
B. KERANGKA BERFIKIR
Untuk meningkatkan hasil belajar biologi dan aktivitas serta kreativitas
siswa, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang demokratis atau
menyenangkan bagi siswa sehingga hasil pembelajaran dapat mencapai hasil yang
diinginkan. Upaya untuk meningkatkan pembelajaran dapat dilakukan dengan
melakukan hal-hal yang ada disekitar siswa. Untuk dapat mewujudkan semua hal
tersebut diatas, dibutuhkan peran guru khususnya dalam pemilihan model
pembelajaran. Model pembelajaran portofolio merupakan pembelajaran yang
mengenalkan siswa akan lingkungan sebenarnya.
Pembelajaran berbasis portofolio dapat juga dikatakan sebagai upaya
mendekatkan peserta didik kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang
menjadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan kepada
peserta didik secara langsung mencari informasi tenteng hal yang dibahas secara
mendalam. Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio, disamping
memperoleh pengalaman fisik terhadap objek pembelajaran, peserta didik juga
memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti
melibatkan peserta didik atau mempertemukan peserta didik dengan objek
pembelajaran. Pembelajaran berbasis portofolio memungkinkan peserta didik
untuk:
29
1. Berlatih memadukan antar konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau
dari buku atau bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari informasi dari luar kelas, baik
informasi yang sifatnya benda atau bacaan.
3. Membuat alternatif untuk mengatasi topik objek yang dibahas.
4. Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) yang berkaitan dengan
konsep yang telah dipelajarinya, dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang
berkembang di masyarakat.
5. Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan
mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Pembelajaran berbasis portofolio memberikan keragaman sumber belajar
dan keleluasaan kepada peserta didik untuk memilih sumber belajar yang sesuai
sebagai landasan untuk menyusun fenomena alam pada masing-masing peserta
didik.
Pembelajaran portofolio mendorong adanya interaksi antar lingkungan
terkait seperti interaksi antar peserta didik dan guru yang saling melengkapi serta
menggambarkan belajar peserta didik secara mendalam, yang pada akhirnya dapat
membantu peserta didik menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai
pembaca dan penulis yang baik.
Adapun untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X
materi pokok ekosistem di MA Negeri Demak, guru diharapkan dapat
memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa.
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan dan
kreativitas serta hasil belajar siswa materi pokok ekosistem dapat ditingkatkan
dengan model portofolio.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Secara umum tujuan peneliti yang diharapkan penelitian ini menjadi
masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan proses belajar. Tujuan
khusus dari penelitian ini model pembelajaran portofolio dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X di MAN Demak
Suatu kegiatan ilmiah dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
akurat dalam menguji suatu kebenaran. Dalam usaha untuk memperoleh data-
data tersebut diperlukan langkah-langkah antara lain: penetapan subjek
penelitian, pengadaan pengumpulan data dan analisis data berdasarkan
metode yang dapat dipertanggung jawabkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan keterampilan guru dan hasil belajar siswa. Penelitian
tindakan adalah “Cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi
suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan
membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain”.1
Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari
tiga kata yaitu:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti.
2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 56
31
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.2
Komponen dalam sebuah kelas yang dapat dikaji melalui penelitian
tindakan antara lain sebagai berikut:
1. Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang
asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas atau lapangan atau
laboratorium.
2. Guru, dapat dicermati ketika guru yang bersangkutan sedang mengajar
di kelas atau sedang membimbing.
3. Materi Pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau
sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
4. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang
mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang diamati
guru, siswa atau keduanya.
5. Hasil Pembelajaran, merupakan produk yang harus ditingkatkan, pasti
terkait dengan tindakan unsur lain, yaitu proses pembelajaran, peralatan,
sarana pendidikan, guru dan siswa itu sendiri.
6. Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun yang
melingkupi siswa dirumahnya. Bentuk perlakuan atau tindakan yang
dapat dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih
kondusif.
7. Pengelolaan, merupakan kegiatan yang sedang diterapkan dan dapat
diatur atau direkayasa dalam bentuk tindakan. Unsur pengelolaan, yang
jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan
direkayasa dalam bentuk tindakan.3
Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan
nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang
belajar. Secara lebih rinci, tujuan PTK antara lain sebagai berikut:
2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 58
3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 59
32
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran.4
Tujuan utama penelitian tindakan kelas demi perbaikan peningkatan
layanan profesional tindakan kelas menangani proses belajar mengajar dapat
dicapai dengan melakukan refleksi. Empat langkah penting dalam penelitian
tindakan kelas yaitu:
1. Perencanaan
Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
sebuah instrument pengamatan selama tindakan berlangsung. Secara
rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat
dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus
benar-benar factual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di
kelasnya, masalahnya cukup penting dan bermanfaat bagi
peningkatan mutu hasil pembelajaran.
b) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang
akan melatarbelakangi PTK.
c) Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya
maupun kalimat pertanyaan.
4 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 546
33
d) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menentukan jawaban,
berupa rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan
menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah,
kemudian dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik
yang dapat dilakukan guru.
e) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan
menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai
instrumen pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis
keberhasilan.
2. Tindakan
Pada tahap ini, skenario atau rancangan tindakan akan dilakukan
diantaranya:
a) Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan
b) Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru
c) Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa
d) Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan
cara menggunakannya
e) Jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data atau
pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana
menggunakannya.
3. Pengamatan
Pada tahap ini akan berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi
keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi
atau penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara
cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta
dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.
34
4. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
berikutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis dan penilaian
terhadap masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian
ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan
ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan
dapat teratasi.
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan saat semester genap, dan
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dengan tempat penelitian di
MA Negeri Demak.
B. Pelaksana dan Kolaborator
Subjek yang diamati dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti.
Sedangkan objek pada penelitian ini adalah siswa meliputi hasil belajar siswa.
Hasil belajar, dalam penelitian ini membatasi pada aspek kognitif, yaitu
nilai tes tertulis di akhir siklus 1 dan siklus 2. Soal tersebut terdiri dari 25
butir soal pilihan ganda.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis
pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya:
1. Perencanaan (Planning)
35
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi identifikasi masalah,
menganalisis penyebab timbulnya masalah, menetapkan tindakan
pemecahan masalah dan membuat skenario pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan ini dilaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan bersama guru biologi.
3. Pengamatan (Observing)
Observasi mengamati jalannya penerapan model portofolio bagi
siswa.
4. Refleksi (Reflecting)
Hasil dari tahap observasi selama kegiatan pembelajaran,
dikumpulkan serta dianalisis jika terlihat adanya kemungkinan
kekurangan urusan atau adanya permasalahan. Maka akan dilaksanakan
siklus II untuk menyempurnakan siklus I.5
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus:
1. Siklus I
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus I:
a. Perencanaan
1) Menyusun materi pokok dengan menerapkan model portofolio
2) Menyusun rencana pembelajaran pada materi pokok ekosistem
3) Merancang perangkat tes siklus I
4) Menyusun lembar pengamatan peserta didik untuk melihat
kondisi belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
agar siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem,
mendeskripsikan komponen ekosistem, menyebutkan tipe-tipe
ekosistem, mendeskripsikan karakteristik tipe ekosistem.
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 98-99
36
2) Guru memberikan materi pengertian ekosistem komponen
penyusun dan tipe-tipe ekosistem secara garis besar.
3) Guru membagi lembar kerja diskusi siswa kepada 7 kelompok
yang beranggotakan 5 atau 6 anak. Tiap-tiap kelompok akan
mendapatkan lembar kerja siswa yang akan didiskusikan.
Dalam diskusi berisi langkah-langkah sebagai berikut
- Mengidentifikasi masalah yang ada di lingkungan
- Memilih masalah untuk kajian kelas
- Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji
oleh kelas
- Membuat portofolio kelas
Pada portofolio kelas, setiap kelompok bertanggungjawab
untuk membuat satu bagian portofolio antara lain:
Kelompok I bertugas: menjelaskan masalah yang dikaji
Kelompok II bertugas: menjelaskan berbagai kebijakan
alternative untuk mengatasi masalah
Kelompok III bertugas: mengusulkan kebijakan untuk
mengatasi masalah
Kelompok IV bertugas: membuat rencana tindakan yang
dilakukan untuk pemecahan masalah.
- Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio
pastikan bahwa peserta didik pada setiap kelompok
mengerti hasil pekerjaan apa yang diharapkan dari mereka
- Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh
tim-tim penelitian sering kali akan bermanfaat bagi lebih
satu kelompok portofolio
- Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat
bagian dokumentasi pada setiap kelompok. Bagian
dokumentasi mengkoordinir bahan-bahan yang baik untuk
didokumentasikan atau memberi bukti penelitiannya.
Bahan-bahan tersebut yang telah dikumpulkan disatukan
37
dalam sebuah map order yang selanjutnya seluruh
portofolio bagian dokumentasi disusun secara sistematis
sesuai dengan kelompok masing-masing.
4) Siswa menganalisis dan mengevaluasi dan hasil kerja kelompok.
5) Siswa mengerjakan postes siklus I.
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap peserta didik ketika proses belajar
berlangsung, yaitu minat belajar dan perhatiannya pada waktu
proses belajar meliputi keaktifan peserta didik dalam
mengajukan pertanyaan, mengeluarkan pendapat dan keaktifan
peserta didik dalam diskusi kelompok.
2) Pengamatan terhadap keberhasilan dan hambatan-hambatan
yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai
dengan harapan penelitian.
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
tindakan berikutnya.
2. Siklus II
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II :
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi
suksesi dan hubungan makan dan dimakan.
2) Membuat soal tes tertulis berupa pilihan ganda dengan jumlah
25 soal tentang suksesi dan rantai makanan.
3) Menyusun lembar kegiatan siswa tentang rantai makanan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa
dapat: menjelaskan pengertian suksesi, macam-macam suksesi,
menyebutkan contoh dari macam suksesi.
38
2) Guru membagikan lembar kerja siswa tentang suksesi yang akan
didiskusikan sesuai dengan kelompok masing-masing
3) Siswa membacakan hasil diskusi sesuai dengan kelompoknya
masing-masing
4) Siswa menyimpulkan dari hasil diskusi dengan kelompoknya
masing-masing
5) Siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok
6) Siswa mengerjakan post tes siklus 2
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap peserta didik ketika proses belajar
berlangsung yaitu hasil belajar siswa
2) Pengamatan terhadap keberhasilan dan hambatan-hambatan
yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai
dengan harapan penelitian.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus 2 ini dilakukan untuk melakukan
penyempurnaan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis portofolio yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik secara maksimal.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Observasi adalah “Teknik/ cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung”.6
Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat untuk memperoleh
gambaran secara objektif kondisi selama proses pembelajaran
berlangsung, serta mengamati sikap peserta didik.
6 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1988), hlm. 193
39
2. Metode Dokumentasi
“Dokumentasi merupakan kumpulan data yang variabel berbentuk
tulisan maupun data”.7 Metode dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa kelas X9, nama
siswa kelas X9, dan foto saat proses pembelajaran berlangsung dan lain-
lain.
3. Metode Tes
Metode tes merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas
yang harus dibedakan oleh siswa atau sekelompok siswa sehingga
menghasilkan nilai tingkah laku/ prestasi siswa yang hasilnya dapat
dibandingkan antara nilai yang dicapai oleh siswa dengan nilai standar
yang sudah dicapai”.8 Tes dilakukan secara tertulis berupa pilihan ganda
berjumlah 25 soal setelah proses pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan yaitu aspek kognitif dilakukan
dengan menganalisis soal tiap jawaban benar dan diberi skor sesuai pedoman
penilaian, mengkategorikan nilai akhir ke dalam :
4,0 – 5,5 = kurang
5,6 – 6,5 = Cukup
6,6 – 7,9 = Baik
8,0 – 10,0 = Baik sekali.9
F. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan pada penelitian tindakan ini ditunjukkan oleh peningkatan
hasil belajar siswa yang diukur berdasar ketuntasan belajar siswa secara
7 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 194
8 Wahyu Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), hlm. 25
9 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006),
hlm. 245
40
klasikal. Indikator ketentuan belajar siswa mengacu pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran biologi di MA Negeri Demak adalah 60 dan
kelas dinyatakan telah tuntas belajar jika terdapat 80% siswa tuntas belajar
atau mencapai minimal KKM yang telah ditetapkan.
Apabila kelas belum mencapai ketuntasan belajar 85% maka penelitian
tindakan kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tindakan yang dipilih pada
siklus ini direncanakan berdasar hasil refleksi dari tindakan pada siklus
sebelumnya.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil penelitian pra siklus.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 20 November 2010
dengan guru mata pelajaran biologi tingkat hasil belajar siswa pada materi
ekosistem masih rendah. Telah ditemukan siswa yang bingung dan belum
paham tentang komponen ekosistem, tidak terjadi interaksi antara guru
dan siswa. Dari 40 siswa, hanya 10 siswa yang aktif bertanya dan
menyampaikan pendapat hal ini dikarenakan metode yang digunakan
adalah ceramah membuat siswa jenuh, bosan dan tidak merespon apa
yang disampaikan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat belajar
siswa masih rendah.
Berdasarkan hasil belajar siswa materi pokok ekosistem siswa yang
tuntas belajar 30 siswa. Siswa yang tidak tuntas belajar 10 siswa, dengan
nilai tertinggi 80 dan terendah 45. Rata-rata nilai 66,8 dan ketuntasan
klasikal mencapai 75,00 %. Dari ketuntasan klasikal yang diharapkan ≥
85 % belum terpenuhi sehingga diperlukan suatu metode yang baru untuk
memperbaikinya.
2. Hasil penelitian siklus 1
Proses pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 5-9
April 2011 yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Standar Kompetensi :
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi
dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam
aliran energi daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem
bagi kehidupan. Materi pelajaran meliputi komponen ekosistem dan tipe-
tipe ekosistem. Adapun indikator yang dicapai dalam proses pembelajaran
adalah :
42
a. Peserta didik mampu menguraikan komponen ekosistem tertentu.
b. Peserta didik mampu mendeskripsikan hubungan antara
komponen biotik dan abiotik.
c. Peserta didik mampu menjelaskan tipe-tipe ekosistem.
d. Peserta didik mampu mendeskripsikan karakteristik tipe-tipe
ekosistem.
Pada pertemuan 1, proses pembelajaran diawali dengan guru
memberikan apersepsi dan menjelaskan secara singkat materi komponen
ekosistem dan hubungan antara komponen biotik dan abiotik selama 5
menit. Pada kegiatan inti guru membagikan LKS dan menginstruksikan
kepada siswa untuk mendiskusikannya selama 15 menit. Masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi selama 20 menit.
Pada pertemuan 2, diawali dengan mengulas kembali materi
pelajaran yang lalu untuk membuka ingatan siswa selama 10 menit.
Selanjutnya guru membagikan soal uji kompetensi siklus 1 berupa pilihan
ganda dengan jumlah 25 soal selama 30 menit.
3. Hasil penelitian siklus 2
Proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 11-15
April 2011 yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Standar Kompetensi :
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi
dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam
aliran energi daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem
bagi kehidupan. Materi pelajaran meliputi suksesi, mekanisme aliran
energi pada rantai makanan. Adapun indikator yang dicapai dalam proses
pembelajaran adalah :
a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian suksesi.
b. Peserta didik mampu menyebutkan macam suksesi.
c. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme aliran energi pada
rantai makanan.
43
d. Peserta didik mampu menganalisis terjadi ketidakseimbangan
antara komponen.
Pada pertemuan 1, proses pembelajaran diawali dengan guru
memberikan apersepsi dan menjelaskan secara singkat materi suksesi dan
aliran energi pada rantai makanan selama 5 menit. Pada kegiatan inti guru
membagikan LKS dan menginstruksikan kepada siswa untuk
mendiskusikannya selama 15 menit. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi selama 20 menit.
Pada pertemuan 2, diawali dengan mengulas kembali materi
pelajaran yang lalu untuk membuka ingatan siswa selama 10 menit.
Selanjutnya guru membagikan soal uji kompetensi siklus 2 berupa pilihan
ganda dengan jumlah 25 soal selama 30 menit.
B. Pembahasan
1. Pra siklus.
Pada saat pra siklus, peneliti mengadakan observasi pada tanggal
30 Maret 2011 di MA Negeri Demak mata pelajaran biologi. Kondisi
siswa masih ditemukan siswa yang berbicara dengan temannya saat
proses pembelajaran berlangsung. Siswa tidak mendengarkan penjelasan
dari guru, tidak bertanya dan tidak menjawab pertanyaan dari guru. Ini
menunjukkan aktivitas siswa belum terlatih.
Peneliti kemudian melihat hasil belajar siswa materi pokok
ekosistem di MA Negeri Demak kelas X9 yang berjumlah 40 siswa masih
terdapat 10 siswa yang belum mencapai KKM (65), dengan nilai terendah
45 dan tertinggi 80.
Terlihat jelas siswa tidak memiliki persiapan yang matang untuk
menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga proses
pembelajaran berlangsung searah saja tidak terjalin interaksi antara guru
dan siswa
Untuk mengatasi persoalan tersebut, diperlukan suatu pendekatan
pembelajaran di mana siswa mampu mengerjakan permasalahan yang
44
otentik untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri. Siswa dapat
mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berfikir lebih tinggi,
mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Memperhatikan hal itu peningkatan hasil belajar siswa perlu
diperbaiki dengan penerapan model pembelajaran portofolio diharapkan
dapat memperbaikinya.
2. Siklus 1.
a. Perencanaan
1) Menyusun materi pokok dengan menerapkan model portofolio
2) Menyusun rencana pembelajaran pada materi pokok ekosistem
3) Merancang perangkat tes siklus I
4) Menyusun lembar pengamatan peserta didik untuk melihat kondisi
belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa dapat
menjelaskan pengertian ekosistem, mendeskripsikan komponen
ekosistem, menyebutkan tipe-tipe ekosistem, mendeskripsikan
karakteristik tipe ekosistem.
2) Guru memberikan materi pengertian ekosistem, komponen penyusun
Dan tipe-tipe ekosistem secara garis besar.
3) Guru membagi lembar kerja diskusi siswa kepada 7 kelompok yang
yang beranggotakan 5 atau 6 anak. Tiap-tiap kelompok akan
mendapatkan lembar kerja siswa yang akan didiskusikan.
Dalam diskusi berisi langkah-langkah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi masalah yang ada di lingkungan
- Memilih masalah untuk kajian kelas
- Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh
kelas
- Membuat portofolio kelas
Pada portofolio kelas, setiap kelompok bertanggung jawab untuk
membuat satu bagian portofolio antara lain:
45
Kelompok I bertugas : menjelaskan masalah yang dikaji
Kelompok II bertugas : menjelaskan berbagai kebijakan alternative
untuk mengatasi masalah.
Kelompok III bertugas : mengusulkan kebijakan untuk mengatasi
masalah.
Kelompok IV bertugas : membuat rencana tindakan yang dilakukan
untuk pemecahan masalah.
- Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio pastikan
bahwa peserta didik pada setiap kelompok mengerti hasil pekerjaan
apa yang diharapkan dari mereka.
- Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh
tim-tim penelitian sering kali akan bermanfaat bagi lebih satu
kelompok portofolio.
- Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian
dokumentasi pada setiap kelompok. Bagian dokumentasi
mengkoordinir bahan-bahan yang baik untuk didokumentasikan
atau member bukti penelitiannya. Bahan-bahan tersebut yang telah
dikumpulkan disatukan dalam sebuah map order yang selanjutnya
seluruh portofolio bagian dokumentasi disusun secara sistematis
sesuai dengan kelompok masing-masing.
4) Siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok.
5) Siswa mengerjakan post tes siklus I.
c. Pengamatan
Data ini diambil dari lembar observasi peserta didik selama
pembelajaran pada siklus 1 menggunakan pedoman pengamatan
46
Tabel.4.1 Analisis Observasi terhadap Peserta Didik pada Siklus I
No Aspek yang Diamati Jumlah
Skor
Prosentase Keterangan
1. Kesiapan menerima
pelajaran
93 58, 12 %
Cukup aktif
2. Keaktifan mengungkapkan
pendapat
95 59, 37 % Cukup aktif
3. Kemampuan
menyelesaikan tugas
107 66, 87 % Aktif
4. Keaktifan bertanya 90 56, 25 % Cukup aktif
Jumlah 385
Keterangan tabel :
a. Dari tabel tersebut diketahui jumlah skor pada aspek kesiapan
menerima pelajaran adalah 93 dengan rincian:
siswa yang tidak siap menerima pelajaran mendapatkan skor I
berjumlah 3 siswa, siswa yang dapat membuat ketenangan kelas pada
saat pelajaran di mulai mendapatkan skor 2 berjumlah 20 siswa, siswa
yang pada saat pelajaran di mulai mendengarkan penjelasan guru
mendapatkan skor 3 berjumlah 16 siswa.
b. Jumlah skor pada aspek keaktifan mengungkapkan pendapat adalah
95 dengan rincian:
siswa yang tidak pernah mengungkapkan pendapat mendapatkan
skor 1 berjumlah 3 siswa, siswa yang mengungkapkan pendapat
cuma sekali mendapatkan skor 2 berjumlah 22 siswa, siswa yang
mengungkapkan pendapat 2 sampai 3 kali mendapatkan skor 3
berjumlah 12 siswa, siswa yang sangat aktif mengungkapkan
pendapat ketika sedang dijelaskan mendapatkan skor 4 berjumlah 3
siswa.
47
c. Jumlah skor pada aspek kemampuan menyelesaikan tugas adalah 107
dengan rincian:
Siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas mendapatkan skor 1
berjumlah nol siswa, siswa yang dapatmenyelesaikan tugas setelah
mendapat penjelasan dari teman sekelompok mendapatkan skor 2
berjumlah 15 siswa, siswa yang dapat menyelesaikan tugas setelah
berdiskusi mendapatkan skor 3 berjumlah 23 siswa, siswa yang
mampu menyelesaikan tugas dengan benar mendapatkan skor 4
berjumlah 4 siswa.
d. Jumlah skor pada aspek keaktifan bertanya adalah 90 dengan rincian:
Siswa yang tidak pernah bertanya sama sekali mendapatkan skor 1
berjumlah 5 siswa, siswa yang bertanya cuma sekali mendapatkan
skor 2 berjumlah 21 siswa, siswa yang bertanya 2 sampai 3 kali
mendapatkan skor 3 berjumlah 13 siswa, siswa yang aktif bertanya
lebih dari 3 kali dan pertanyaannya berkualitas mendapatkan skor 4
berjumlah 1 siswa.
Data pengamatan kognitif peserta didik diambil dari tes evaluasi di
akhir siklus 1 dari tes evaluasi diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 4.2 Perbandingan Hasil Tes Peserta Didik antara Nilai Awal dan
Siklus 1.
Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Nilai Awal Siklus 1
Nilai tertinggi 80 80
Nilai terendah 45 58
Jumlah peserta didik tuntas belajar 30 32
Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar 10 8
Rata-rata nilai peserta didik 66, 8 66, 75
Prosentase ketuntasan klasikal 75, 00 % 80, 00 %
Keterangan tabel :
Pada nilai awal siswa yang mendapatkan nilai 80 berjumlah 3
siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 74 berjumlah 3 siswa, siswa yang
mendapatkan nilai 72 berjumlah 5 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai
48
70 berjumlah 11 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 68 berjumlah 6
siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 65 berjumlah 3 siswa. Siswa yang
mendapatkan nilai 60 berjumlah 8 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai
58 berjumlah 1 siswa. Jumlah siswa keseluruhan adalah 40 siswa.
Dari nilai yang diperoleh pada siklus 1 hanya terdapat 32 siswa
yang mencapai KKM (65). Prosentase ketuntasan klasikal yang diperoleh
80, 00 %. Ini belum sesuai dengan ketentuan yang ditentukan sebesar ≥
85 % sehingga dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus I kemudian dilaksanakan
refleksi terhadap langkah-langkah yang dilaksanakan. Hasil refleksi
tersebut adalah :
a. Guru perlu lebih memotivasi peserta didik agar bersemangat dan
aktif ketika pembelajaran berlangsung.
b. Guru diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan waktu secara
efisien.
c. Guru ketika membimbing peserta didik lebih tegas, suara lebih
lantang.
d. Hasil belajar peserta didik saat pembelajaran belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan maka diadakan siklus II.
Pembelajaran pada siklus I masih mengalami hambatan dalam
pelaksanaannya. Hal tersebut dikarenakan penyesuaian atau adaptasi
model pembelajaran portofolio yang merupakan model pembelajaran baru
sehingga butuh penjelasan yang lebar.
Pada pengamatan siklus I peneliti mengalami banyak kendala,
seperti kurangnya kesiapan siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran
dan juga dilihat pada waktu pembagian tugas kelompok siswa belum
terbiasa belajar dengan teman. Hal tersebut sangat berpengaruh pada
waktu pelaksanaan model portofolio diterapkan, butuh kesabaran peneliti
dalam membimbing para siswa belajar aktif dan belajar bekerja sama
dengan teman.
49
3. Siklus 2
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi suksesi
dan hubungan makan dan dimakan.
2) Membuat soal tes tertulis berupa pilihan ganda dengan jumlah 25
Soal tentang suksesi dan hubungan makan dan dimakan.
3) Menyusun lembar kegiatan siswa tentang hubungan makan dan
dimakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa dapat
menjelaskan pengertian suksesi, macam suksesi, rantai makanan.
2) Guru membagikan lembar kerja siswa yang akan didiskusikan sesuai
dengan kelompok masing-masing.
3) Siswa membacakan hasil diskusi sesuai dengan kelompoknya
masing-masing.
4) Siswa menyimpulkan dari hasil diskusi dengan kelompoknya
masing-masing.
5) Siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok.
6) Siswa mengerjakan post tes siklus II.
c. Pengamatan
Data ini diambil dari lembar observasi peserta didik selama
pembelajaran pada siklus II menggunakan pedoman pengamatan.
Tabel 4.3 Analisis Observasi terhadap Peserta Didik pada Siklus II
No Aspek yang diamati Jumlah
Skor
Prosentase Keterangan
a. Kesiapan menerima
pelajaran
106 66, 25 % Aktif
b. Keaktifan
mengungkapkan
pendapat
106 66, 25 % Aktif
c. Kemampuan
menyelesaikan tugas
111 69, 37 % Aktif
d. Keaktifan bertanya 93 58, 12 % Cukup aktif
Jumlah 416
50
Keterangan tabel :
a. Dari tabel tersebut diketahui jumlah skor pada aspek kesiapan
menerima pelajaran adalah 106 dengan rincian :
siswa yang tidak siap menerima pelajaran mendapatkan skor 1
berjumlah nol, siswa yang dapat membuat ketenangan kelas pada
saat pelajaran dimulai mendapatkan skor 2 berjumlah 16 siswa,
siswa yang pada saat pelajaran dimulai mendengarkan penjelasan
guru mendapatkan skor 3 berjumlah 22 siswa, siswa yang benar-
benar siap menerima pelajaran mendapatkan skor 4 berjumlah 2
siswa.
b. Jumlah skor pada aspek keaktifan mengungkapkan pendapat adalah
106 dengan rincian :
siswa yang tidak pernah mengungkapkan pendapat mendapatkan
skor I berjumlah 1 siswa, siswa yang mengungkapkan pendapat
cuma sekali mendapatkan skor 2 berjumlah 16 siswa, siswa yang
mengungkapkan pendapat 2 sampai 3 kali mendapatkan skor 3
berjumlah 20 siswa, siswa yang aktif mengungkapkan pendapat
mendapat skor 4 berjumlah 3 siswa.
c. Jumlah skor pada aspek kemampuan menyelesaikan tugas adalah 111
dengan rincian:
siswa yang dapat menyelesaikan tugas setelah mendapat penjelasan
dari teman sekelompok mendapatkan skor 2 berjumlah 13 siswa,
siswa yang dapat menyelesaikan tugas setelah berdiskusi
mendapatkan skor 3 berjumlah 23 siswa, siswa yang mampu
menyelesaikan tugas dengan benar mendapatkan skor 4 berjumlah 4
siswa.
d. Jumlah skor pada aspek keaktifan bertanya adalah 93 dengan rincian
: siswa yang tidak pernah bertanya sama sekali mendapatkan skor 1
berjumlah nol siswa, siswa yang bertanya cuma sekali mendapatkan
skor 2 berjumlah 27 siswa, siswa yang bertanya 2 sampai 3 kali
mendapatkan skor 3 berjumlah 13 siswa, siswa yang aktif bertanya
51
lebih dari 3 kali dan pertanyaannya berkualitas mendapatkan skor 4
berjumlah nol siswa.
Data pengamatan kognitif peserta didik diambil dari tes evaluasi di
akhir siklus II dari tes evaluasi diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4 Perbandingan hasil tes Peserta Didik antara Siklus I dan
Siklus II
Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Siklus 1 Siklus 2
Nilai tertinggi 80 82
Nilai terendah 58 60
Jumlah peserta didik tuntas belajar 32 35
Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar 8 5
Rata-rata nilai peserta didik 66, 75 71, 35
Prosentase ketuntasan klasikal 80, 00 % 87, 5 %
Keterangan tabel :
Pada siklus II siswa yang mendapatkan nilai 82 berjumlah 3 siswa.
Siswa yang mendapatkan nilai 75 berjumlah 4 siswa, siswa yang
mendapatkan nilai 72 berjumlah 9 siswa, siswa yang mendapatkan nilai
70 berjumlah 9 siswa, siswa yang mendapatkan nilai 68 berjumlah 5
siswa, siswa yang mendapatkan nilai 65 berjumlah 6 siswa, siswa yang
mendapatkan nilai 60 berjumlah 5 siswa.
Dari nilai yang diperoleh pada siklus II terdapat 35 siswa yang
mencapai KKM (65). Prosentase ketuntasan klasikal yang diperoleh 87, 5
% telah memenuhi ketentuan yaitu ≥ 85 % sehingga tidak perlu dilakukan
siklus III.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk melakukan
penyempurnaan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis portofolio, pada hasil belajar peserta didik
menunjukkan adanya peningkatan sehingga tidak perlu dilakukan siklus
berikutnya.
52
Pelaksanaan siklus II pada awalnya juga masih seperti siklus I,
tetapi hanya sekitar 10 siswa yang belum memahami secara jelas
mengenai pelaksanaan model portofolio, sehingga setelah pembagian soal
dan mengerjakannya hanya 5 siswa yang belum mencapai hasil belajar
yang maksimal.
Keberhasilan pada siklus II bergantung pada penjelasan materi di
awal pembelajaran dan kondisi siswa dalam mengerjakan soal di siklus II
berbeda dengan siklus I, di siklus II siswa sudah bisa beradaptasi belajar
dengan teman sehingga kerja sama terjalin baik karena komunikasinya
lancar tidak malu bertanya kalau ada soal yang belum dipahami.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai
banyak keterbatasan-keterbatasan antara lain :
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,
yaitu MA Negeri Demak. Namun demikian, tempat ini dapat mewakili
untuk dijadikan tempat penelitian dan kalaupun hasil penelitian ditempat
lain akan berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh berbeda dari hasil
penelitian yang penulis lakukan.
2. Keterbatasan waktu penelitian.
Keterbatasan waktu dapat mempersempit ruang gerak penelitian,
sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian.
3. Keterbatasan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Saat proses belajar mengajar berlangsung, ada beberapa siswa yang
meninggalkan kelas sehingga memerlukan bimbingan dari guru. Dari
berbagai keterbatasan yang penulis paparkan maka dapat dikatakan
dengan sejujurnya, bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang
dilakukan di MA Negeri Demak. Meskipun banyak hambatan dan
tantangan yang dihadapi, penulis bersyukur penelitian itu dapat selesai
dengan lancar.
53
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang Penerapan
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada Mata Pelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik materi pokok Ekosistem KelasX
di MAN Demak maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan model portofolio dalam pembelajaran biologi materi pokok
ekosistem meliputi merumuskan masalah, pemecahan masalah,
menyimpulkan permasalahan menekankan kepada peserta didik agar aktif
berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan.
2. Keberhasilan model pembelajaran portofolio sebagai upaya meningkatkan
hasil belajar peserta didik materi pokok ekosistem di MA Negeri Demak
ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu
kesiapan dan keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan
adanya peningkatan nilai tes akhir dari siklus I dan siklus II. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan prosentase ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu
80,00% dan siklus II yaitu 87,5%.
3. Penelitian yang dilaksanakan di MA Negeri Demak dengan menerapkan
model pembelajaran portofolio sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
dan mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran ini
membawa dampak yang positif terhadap kreativitas belajar terutama
mengurangi kejenuhan dan sebagai variasi pembelajaran (menciptakan
suasana menyenangkan dan menarik minat peserta didik) sehingga peserta
didik menjadi bersemangat lagi dalam pembelajaran. Seperti problem
solving yang tes akhirnya dibawah criteria ketuntasan minimal menjadi
meningkat yaitu siklus I sebanyak 32 peserta didik dan siklus II sebanyak
35 peserta didik.
54
B. SARAN – SARAN
Mengingat pentingnya model pembelajaran portofolio dalam
pembelajaran biologi karena dapat meningkatkan semangat belajar peserta
didik, peneliti mengharapkan beberap hal yang berhubungan dengan masalah
tersebut yang antara lain :
1. Pada guru Biologi
a. Hendaknya dalam pembelajaran, guru harus benar-benar
mempersiapkan agar materi tersampaikan dengan maksimal.
b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami
oleh peserta didik serta selalu memantau perkembangannya terutama
dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang
diajarkan.
c. Pelaksanaan pembelajaran dengan model portofolio pada mata
pelajaran biologi agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada
selesainya penelitian ini saja, tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan
secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan semangat dan
mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran.
2. Pihak sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekoalh mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang dibutuhkan.
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
c. Kepada semua pihak sekolah terutama guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi terutama kompetensi profesional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya
kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran, yang akhirnya akan dapat
menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi luhur, dan
berakhlakqul karimah yang mampu berdampak positif pada
perkembangan dan kemajuan sekolah.
55
C. PENUTUP
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat , taufiq dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Mudah-mudahan karya ini bermanfaat bagi penulis
khususnya, para pembaca pada umumnya.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan peneliti. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
diharapkan demi kesempurnaan dan kelengkapan skripsi ini.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini semoga Allah SWT senantiasa
memberikan taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2003.
Ahmadi, Abu, dkk, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Boediyono, dkk, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Balitbang Depdiknas,
2001.
Budimansyah, Dasim, Modern Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,
Bandung: Genasindo, 2002.
Campbell, A. Neil, Biology, Jakarta: Erlangga, 2002.
Dimyati, dkk, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Djumarah, Syamsul Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005.
Morgan, Clifford T., Omtrucduction to Psikology, Fourth Edition New York: Mc
Grew Hill Inc, 2001.
Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, Semarang: Gunung
Jati Press, 2001.
Musahair, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Materi
Pelajaran Biologi, Jakarta: 2003.
Muslih, Mansur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Nurkancawa, Wahyu, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.
Peter, Biologi, Jakarta: Erlangga, 1983.
Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1988.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali, 2001.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 1995.
Sugiowo, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Agama dengan Pendekatan Baru,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Tim Penulis, Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
Tirtaharja, Umar, La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS X9
Satuan Pendidikan : MA Negeri Demak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Ekosistem
Jumlah Peserta Didik : 40 anak
Tahun Pelajaran : 2010/2011
No L/P Nama Peserta Didik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
L
L
P
L
L
L
P
P
P
P
L
L
P
P
P
P
P
P
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
Abdul Halim
Abdul Khabib
Aenun Fitriana
Ahmad Jaelani
Ahmad Najib
Ali Fatkhur Rahman
Ana Indrawati Rahayu
Ana Ristiyana
Arini Fadhliyah
Titin Widayah
Dona Nur Hafidloh
Fathul Amuan
Fazat Layali Khilwa
Fika Fironika
Fitri Yanti
Fitriyanti
Hanik Fatkhiyah
Iis Masrofah
Irsyadun Najib
Khoiriyati
Kukuh Fatkhul Riza
Laila Nur Cholidah
Lailatus Sa’adah
Lia Susanti
Lisa Ismiati
M. Kasrudin
M. Syamsul Hidayat
Muhammad Ali Nashar
Nugraha Adi Saputra
Nur Hidayah
Nurul Iza
Nurul Muntafiah
Rikhayatul Muslimah
Rina Fatmala Sari
Rochimatul Azmi
Siti Al Konaah
Siti Wahyuni
Siti Yulikah
Susi Prasetyo Wati
Syaikhul Amri
2
DAFTAR KELOMPOK SIKLUS 1 DAN 2
Kelompok 1
1. Abdul Halim
2. Abdul Khabib
3. Ahmad Jaelani
4. Aenun Fitriana
5. Ana Indrawati Rahayu
6. Siti Yulikah
Kelompok 2
1. Ahmad Najib
2. Ali Fatkhur Rahman
3. Ana Ristiyana
4. Arini Fadhliyah
5. Dona Nur Hafidloh
Kelompok 3
1. Fathul Amuan
2. Irsyadun Najib
3. Fazat Layali Khilwa
4. Fika Fironika
5. Fitri Yanti
6. Titin Widayah
Kelompok 4
1. Fitriyanti
2. Hanik Fatkhiyah
3. Iis Masrofah
4. Khoiriyati
5. Kukuh Fatkhul Riza
6. Nugraha Adi Saputra
Kelompok 5
1. M. Kasrudin
2. Laila Nur Cholidah
3. Lailatus Sa’adah
4. Lia Susanti
5. Lisa Ismiati
6. Syaikhul Amri
Kelompok 6
1. M. Syamsul Hidayat
2. Nur Hidayah
3. Nurul Iza
4. Nurul Muntafiah
5. Rikhayatul Muslimah
Kelompok 7
1. Muhammad Ali Mashar
2. Rina Fatmala Sari
3. Rochimatul Azmi
4. Siti Al Konaah
5. Siti Wahyuni
6. Susi Prasetyo Wati
3
Lembar Observasi Peserta Didik Siklus I
Satuan Pendidikan : MA Negeri Demak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Ekosistem
Jumlah Peserta Didik : 40 siswa
No Nama
Aspek
Pengamatan Jumlah Prosentase
% Keterangan
A B C D
1 A 2 3 2 1 8 50%
2 B 3 3 3 2 11 70%
3 C 3 3 3 4 11 70%
4 D 2 2 3 2 9 60%
5 E 3 2 2 2 9 60%
6 F 2 2 2 1 7 45%
7 G 2 2 2 2 8 50%
8 H 3 3 2 2 10 65%
9 I 3 1 2 2 8 50%
10 J 2 3 3 1 9 60%
11 K 3 4 4 2 13 80%
12 L 3 3 4 2 12 75%
13 M 3 2 2 2 9 60%
14 N 2 2 2 2 8 50%
15 O 1 2 3 3 9 60%
16 P 2 3 3 3 11 70%
17 Q 2 3 3 3 11 70%
18 R 3 2 2 2 9 60%
19 S 2 2 3 3 10 65%
20 T 1 2 3 3 9 60%
21 U 2 2 3 2 9 60%
22 V 2 2 3 3 10 65%
23 W 2 2 3 3 10 65%
24 X 2 2 3 2 9 60%
25 Y 2 2 3 3 10 65%
26 Z 3 4 3 3 13 80%
27 AA 2 2 2 2 8 50%
28 BB 2 2 2 3 9 60%
29 CC 2 3 2 3 10 65%
30 DD 1 2 2 1 6 40%
31 EE 3 3 2 3 11 70%
32 FF 3 4 3 2 12 75%
33 GG 3 3 2 2 10 65%
34 HH 2 2 3 2 9 60%
4
35 II 3 2 3 2 10 65%
36 JJ 2 2 3 3 10 65%
37 KK 2 2 3 1 8 50%
38 LL 2 1 3 2 8 50%
39 MM 3 1 3 2 9 60%
40 NN 3 3 3 2 9 60%
Jumlah 93 95 107 90 381
ASPEK PENGAMATAN
A. Kesiapan menerima pelajaran
B. Keaktifan mengungkapkan pendapat
C. Kemampuan menyelesaikan tugas individu
D. Keaktifan bertanya
Kriteria Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
5
Lembar Observasi Peserta Didik Siklus 2
Satuan Pendidikan : MA Negeri Demak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Ekosistem
Jumlah Peserta Didik : 40 siswa
No Nama Aspek Pengamatan
Jumlah Prosentase
% Keterangan
A B C D
1 A 3 3 3 2 11 70%
2 B 2 2 2 2 8 50%
3 C 3 3 3 3 12 75%
4 D 3 2 3 2 10 65%
5 E 3 3 2 2 10 65%
6 F 3 3 3 2 11 70%
7 G 3 2 3 2 10 65%
8 H 3 3 2 2 10 65%
9 I 3 3 2 2 10 65%
10 J 2 3 3 2 10 65%
11 K 4 4 4 3 15 95%
12 L 4 3 4 3 14 90%
13 M 3 3 2 2 10 65%
14 N 3 2 2 2 9 60%
15 O 2 2 3 3 10 65%
16 P 3 3 3 3 12 75%
17 Q 2 3 3 3 11 70%
18 R 3 3 2 2 10 65%
19 S 2 2 3 3 10 65%
20 T 2 3 3 2 10 65%
21 U 2 2 2 2 8 50%
22 V 2 2 3 3 10 65%
23 W 3 3 2 2 10 65%
24 X 2 2 3 3 10 65%
25 Y 3 3 3 2 11 70%
26 Z 3 4 4 3 14 90%
27 AA 2 2 2 2 8 50%
28 BB 2 2 3 3 10 65%
29 CC 3 3 3 2 11 70%
30 DD 2 1 2 2 7 45%
31 EE 3 3 3 3 12 75%
32 FF 3 4 4 3 14 90%
33 GG 3 3 3 2 11 70%
34 HH 3 3 3 2 11 70%
6
35 II 2 2 3 2 9 60%
36 JJ 2 2 2 2 8 50%
37 KK 3 3 2 2 10 65%
38 LL 2 2 3 2 9 60%
39 MM 3 2 3 2 10 65%
40 NN 2 2 3 2 9 60%
Jumlah 106 105 111 93 415
ASPEK PENGAMATAN
E. Kesiapan menerima pelajaran
F. Keaktifan mengungkapkan pendapat
G. Kemampuan menyelesaikan tugas individu
H. Keaktifan bertanya
Kriteria Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
7
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MA Negeri Demak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Ekosistem
Jumlah Peserta Didik : 40 siswa
Tahun Pelajaran : 2010/2011
No Nama Nilai Keterangan
1 Abdul Halim 70 Tuntas
2 Abdul Khabib 70 Tuntas
3 Aenun Fitriana 70 Tuntas
4 Ahmad Jaelani 70 Tuntas
5 Ahmad Najib 80 Tuntas
6 Ali Fatkhur Rahman 68 Tuntas
7 Ana Indrawati Rahayu 65 Tuntas
8 Ana Ristiyana 65 Tuntas
9 Arini Fadhliyah 60 Remidi
10 Dona Nur Hafidloh 60 Remidi
11 Fathul Amuan 60 Remidi
12 Fazat Layali Khilwa 58 Remidi
13 Fika Fironika 68 Tuntas
14 Fitri Yanti 70 Tuntas
15 Fitriyanti 70 Tuntas
16 Hanik Fatkhiyah 72 Tuntas
17 Iis Masrofah 60 Remidi
18 Irsyadun Najib 70 Tuntas
19 Khoiriyati 70 Tuntas
20 Kukuh Fatkhul Riza 72 Tuntas
21 Laila Nur Cholidah 74 Tuntas
22 Lailatus Sa’adah 60 Remidi
23 Lia Susanti 68 Tuntas
24 Lisa Ismiati 65 Tuntas
25 M. Kasrudin 60 Remidi
26 M. Syamsul Hidayat 60 Remidi
27 Muhammad Ali Nashar 70 Tuntas
28 Nugraha Adi Saputra 72 Tuntas
29 Nur Hidayah 68 Tuntas
30 Nurul Iza 68 Tuntas
31 Nurul Muntafiah 60 Remidi
32 Rikhayatul Muslimah 68 Tuntas
33 Rina Fatmala Sari 74 Tuntas
34 Rochimatul Azmi 74 Tuntas
8
35 Siti Al Konaah 72 Tuntas
36 Siti Wahyuni 70 Tuntas
37 Siti Yulikah 80 Tuntas
38 Susi Prasetyo Wati 80 Tuntas
39 Syaikhul Amri 70 Tuntas
40 Titin Widayah 72 Tuntas
Jumlah 2670
Rata-Rata 66,75
Prosentase ������ ���� ���� ��
����� ������ ����� x 100%
80,00%
9
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MA Negeri Demak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Ekosistem
Jumlah Peserta Didik : 40 siswa
Tahun Pelajaran : 2010/2011
No Nama Nilai Keterangan
1 Abdul Halim 70 Tuntas
2 Abdul Khabib 72 Tuntas
3 Aenun Fitriana 70 Tuntas
4 Ahmad Jaelani 70 Tuntas
5 Ahmad Najib 82 Tuntas
6 Ali Fatkhur Rahman 70 Tuntas
7 Ana Indrawati Rahayu 68 Tuntas
8 Ana Ristiyana 68 Tuntas
9 Arini Fadhliyah 65 Tuntas
10 Dona Nur Hafidloh 68 Tuntas
11 Fathul Amuan 65 Tuntas
12 Fazat Layali Khilwa 60 Remidi
13 Fika Fironika 60 Remidi
14 Fitri Yanti 70 Tuntas
15 Fitriyanti 72 Tuntas
16 Hanik Fatkhiyah 72 Tuntas
17 Iis Masrofah 72 Tuntas
18 Irsyadun Najib 65 Tuntas
19 Khoiriyati 72 Tuntas
20 Kukuh Fatkhul Riza 72 Tuntas
21 Laila Nur Cholidah 70 Tuntas
22 Lailatus Sa’adah 75 Tuntas
23 Lia Susanti 60 Remidi
24 Lisa Ismiati 68 Tuntas
25 M. Kasrudin 68 Tuntas
26 M. Syamsul Hidayat 70 Tuntas
27 Muhammad Ali Nashar 68 Tuntas
28 Nugraha Adi Saputra 70 Tuntas
29 Nur Hidayah 70 Tuntas
30 Nurul Iza 60 Remidi
31 Nurul Muntafiah 60 Remidi
32 Rikhayatul Muslimah 65 Tuntas
33 Rina Fatmala Sari 72 Tuntas
34 Rochimatul Azmi 72 Tuntas
10
35 Siti Al Konaah 75 Tuntas
36 Siti Wahyuni 75 Tuntas
37 Siti Yulikah 72 Tuntas
38 Susi Prasetyo Wati 82 Tuntas
39 Syaikhul Amri 82 Tuntas
40 Titin Widayah 75 Tuntas
Jumlah 2854
Rata-Rata 73,35
Prosentase ������ ���� ���� ��
����� ������ ����� x 100%
87,5%
11
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
1. Tingkatan organisasi kehidupan yang menyusun ekosistem mulai dari
tingkatan yang paling sederhana adalah, sel, jaringan, organ, sistem organ,
organisme, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.
2.
a. komunitas adalah kelompok organisme yang hidup dan saling berinteraksi
dalam suatu habitat tertentu.
b. Ekosistem adalah suatu bagian utama dari biosfer yang di dalamnya
terdapat komunitas hewan dan tumbuhan yang saling berinteraksi beserta
lingkungan abiotiknya.
c. Bioma adalah keseluruhan flora dan fauna yang terdapat pada suatu
daerah.
3.
a. Ekosistem darat, yaitu ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan.
b. Ekosistem air tawar, mempunyai ciri-ciri variasi suhu tidak mencolok,
penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh perubahan iklim dan cuaca.
c. Ekosistem air laut, mempunyai ciri-ciri kadar garam tinggi, variasi suhu
tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan iklim dan cuaca.
4. Akibat interaksi produksi antara populasi ini menyebabkan terjadinya
fluktuasi populasi predator dan mangsa. Hubungan interaksi ini sangat erat,
sebab tanpa adanya mangsa, predator tidak dapat hidup.
5. Pada faktor biotik, sebagai produsen adalah organisme yang dapat
menyintesis makanan sendiri, yaitu meliputi semua tumbuhan hijau dan
beberapa mikroorganisme. Produsen merupakan sumber energi utama bagi
organisme yang lain. Sebagai konsumen adalah semua organisme yang tidak
dapat menyintesis makanan sendiri (heterotrof). Konsumen disebut herbivora
jika pemakan tumbuhan, karnivora jika pemakan hewan, atau parasit yang
hidup dari darah dan cairan tubuh yang diisap dari jaringan tuan rumahnya
yang masih hidup. Sebagai pengurai adalah mikroorganisme saprofitik
(biasanya bakteri dan jamur) yang mampu merombak sisa-sisa produk
12
organisme hidup dengan enzim pencernaan yang dimilikinya, kemudian
menyerap hasil cernaannya tersebut sebagai makanannya. Sebagai detritivor
adalah binatang-binatang kecil pemakan detritus, yaitu fragmen (hameuran,
remukan atau bagian-bagian lembut) dari bahan-bahan yang sudah terurai
atau melapuk.
6.
a. Komponen pada populasi yaitu dinamika populasi (perubahan ukuran
dalam populasi) misalnya yang disebabkan oleh imigrasi dan emigrasi.
b. Komponen pada komunitas yaitu habitat, relung/niche dan kompetensi.
c. Komponen pada faktor biotik yaitu individu, populasi, komunitas.
d. Komponen pada faktor abiotik yaitu sinar matahari, air, tanah, angin,
ketinggian.
e. Komponen pada individu didalamnya terdapat adaptasi morfologi,
adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
13
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2
Organisme tumbuhan
padi
Rantai makanan yang
mungkin
Tingkat tropik yang
mungkin
Sapi
Tanaman cabe
Tanaman tebu
Rumput teki
Lalat
Kambing
Jamur kuping
Rantai pemangsa
Rantai pengurai
Rantai pengurai
Rantai parasit
Rantai parasit
Rantai pemangsa
Rantai parasit
Herbivora (konsumen)
Produsen
Produsen
Produsen
Konsumen
Konsumen
Produsen
1. Urutan rantai pemangsa dari tabel di atas adalah rumput, kambing, sapi.
2. Rantai parasit pada tabel di atas adalah rumput teki, jamur kuping dan lalat.
3. Rantai pengurai pada tabel di atas adalah tanaman cabe dan tanaman tebu.
4. Jaring-jaring makanan pada ekosistem persawahan.
Matahari
Rumput Buah
Ular
Belalang
Anjing
Tikus Ayam
Ulat
14
5. Jika salah satu hewan yang menyusun jaring-jaring makanan di sawah
dibasmi tidak akan menimbulkan efek terhadap lingkungan karena sumber
asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses
fotosintesis hanya memakai energi matahari dan CO2 dari udara. Oleh karena
itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama, hewan
herbivor yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua.
Karnivora yang secara langsung memakan herbivor termasuk tingkat trofik
ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga
termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Diyar Maflukha
Tempat / Tanggal Lahir : Demak, 30 Nopember 1988
Alamat : Ds. Gajah RT. 05/05 Kec. Gajah Kab. Demak
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 1 Gajah
2. MTs. Al Irsyad Gajah
3. MA Al Irsyad Gajah
4. IAIN Walisongo Semarang
Semarang, Mei 2011
Diyar Maflukha
NIM : 063811001