kerajaan demak dan banten

21
Sejarah Kesultanan Cirebon dan Banten Disusun Oleh Kelompok 2 -Muhammad Prihamdono -- Khairunnisa --Nurlaela -- Sherly Aprilla -- Yasnita

Upload: nurlaelaa-muslimin

Post on 18-May-2015

2.342 views

Category:

Education


12 download

DESCRIPTION

semoga bisa membantu

TRANSCRIPT

Page 1: kerajaan Demak dan banten

Sejarah Kesultanan Cirebon dan Banten

Disusun Oleh Kelompok 2-Muhammad Prihamdono

-- Khairunnisa--Nurlaela

-- Sherly Aprilla-- Yasnita

Page 2: kerajaan Demak dan banten

Daftar Isi

1. Kerajaan Banten 1 2. Kerajaan Cirebon 13

Page 3: kerajaan Demak dan banten

Kerajaan Banten 1

Page 4: kerajaan Demak dan banten

Daerah Jawa Barat sekitar awal abad 16 masih dikuasai oleh kerajaan Pajajaran. Kerajaan ini masih beragama Hindu dengan pusatnya di Pakuan, dekat Bogor sekarang. Kerajaan Pajajaran ini mempunyai bandar-bandar pelabuhan yang penting, seperti Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Bangsa Portugis yang telah menguasai Malaka, mengadakan hubungan dengan kerajaan Pajajaran. Pada tanggal 21 Agustus 1522 di tandatanganilah perjanjian antara Portugis dengan Pajajaran isinya memberikan izin kepada portugis untuk mrndirikan benteng pertahanan dan markas dagang di Sunda Kelapa.

2

Page 5: kerajaan Demak dan banten

Dalam usaha membendung pengaruh portugis, Sultan Trenggono dari Demak menugaskan Fatahillah dan Hasanuddin untuk menaklukkan bandar-bandar pajajaran. Pada tahun 1526 Demak berhasil menduduki Banten. Terdengar berita bahwa portugis berangkat dari malaka menuju sunda kelapa di bawah pimpinan Francesco de sa. Fatahillah segera membagi dua tentaranya. Armada laut dipimpin oleh Hasanuddin mencegat armada portugis di selat sunda.

3

Page 6: kerajaan Demak dan banten

Sedangkan Fatahillah memimpin 2000 tentara Demak memasuki Sunda kelapa. Usaha ini membuahkan hasil. Hasanuddin behasil memukul mundur armada portugis, sedangkan Fatahillah berhasil merebut pelabuhan sunda kelapa.Pada tanggal 22 Juni 1527 Fatahillah meresmikan perubahan nama Sunda kelapa menjadi Jayakarta ( Jakarta sekarang), yang artinya kota kemenangan. Sampai sekarang setiap tanggal 22 Juni diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta.

4

Page 7: kerajaan Demak dan banten

Seluruh kota di pantai utara Jawa Barat dapat dikuasai Fatahillah. Kerajaan pajajaran di pedalaman menjadi terkucilkan. Agama islam kemuadian tersebar di seluruh Jawa Barat. Fatahillah kemudian tampil menjadi wali atau ulama besar dengan gelar Sunan Gunung Jati dan berkedudukan di Cirebon. Pada tahun 1552 Hasanuddin diangkat menjadi Sultan di Banten, sedangkan Paserea diangkat sebagai Sultan Cirebon. Fatahillah kemudian mendirikan pusat agama islam di gunungjati Cirebon sampai dia wafat tahun 1570.

5

Page 8: kerajaan Demak dan banten

Pada tahun 1568 pusat kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang. Banten dan Cirebon kemudian melepaskan diri dari Demak menjadi kerajaan yang berdaulat. Sultan Hasanuddin berhasil membangun kerajaan Banten. Ia memerintah kerajaan di Banten dari tahun 1552 sampai tahun 1570. daerah kekuasaanya sampai ke lampung dan bengkulu.

6

Page 9: kerajaan Demak dan banten

Pada tahun 1570 Sultan Hasanuddin wafat dan digantikan oleh putranya bernama Maulana Yusuf. Pada tahun 1579 maulana Yusuf menaklukan daerah pajajaran. Sejak saat itu berakhirkan kekuasaan Hindu di Jawa Barat. Pendukung setia kerajaan pajajaran yaang tidak mau tunduk kepada Banten menyingkir ke pedalaman Banten selatan. Mereka sekarang dikenal dengan suku badui dan kepercayaan disebut Pasundan Kawitan.

7

Page 10: kerajaan Demak dan banten

Pada tahun 1580 Maulana Yusuf wafat. Putranya, Maulana Muhammad yang baru berusia 9 tahun naik tahta. Sambil menunggu Sultan dewasa, maka pemerintahan dijalankan oleh mengkubumi jayanegara. Sultan maulana muhammad tewas dalam pertempuran merebut daerah palembang pada tanggal 22 juni 1596. pangeran ratu yang baru berusia lima bulan naik tahta. Pemerintahan dijalankan oleh mangkubumi Ranamanggala, menunggu pangeran ratu dewasa. Pada masa itulah untuk pertama kalinya Belanda datang ke Banten tanggal 22 juni 1596.

8

Page 11: kerajaan Demak dan banten

Pangeran ratu merupakan Sultan Banten yang memperoleh gelar resmi dari mekkah, yaitu Sultan Abulmufakhir Muhammad Abdulkadir. Sejak saat itu gelar Sultan-Sultan Banten menggunakan bahasa Arab. Pada tahun 1651 abulmufakhir wafat dan di gantikan oleh putranya bernama Sultan Abulfatah Abdulfattah yang lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng ini merupakan raja Terbesar kerajaan Banten. Pada masa pemerintahannya pusat kerajaan dipindahkan

dari Sorosawan ke Tirtayasa, sehingga ia mendapat gelar Tirtayasa.

9

Page 12: kerajaan Demak dan banten

Dalam usaha menghadapi Belanda Sultan Banten Mengadakan kerjasama dengan Sultan Sibore dari Ternate, dengan Sultan Turki, dan Raja inggris. Tetapi sangat disayangkan, sebab Sultan ageng berbeda pendapat dengan putranya bernama Abdulkahar tentang Belanda. Sultan Ageng membenci Belanda, tetapi sebaliknya putranya memihak Belanda. Perbedaan pendapat meningkat menjadi perselisihan dan perang saudara. Abdulkahar meminta bantuan Belanda dalam menghadapi pasukan ayahnya. Belanda mendatangkan orang-orang Ambon yang dipinpin kapten Jonker untuk membantu Abdulkahar. Sultan ageng terdesak dan menyingkir kepedalaman. Sebelum menyingkir ia melakukan bumi hangus terhadap istana kerajaannya. Namun, akhirnya Sultan ageng dapat ditawan Belanda di Batavia tahun 1628.

10

Page 13: kerajaan Demak dan banten

Abdulkahar naik tahta menjadi Sultan Banten dengan gelar Sultan Haji. Disebut Sultan haji karena telah menunikan ibadah haji di Mekah pada tahun 1674. namun, kemenangannya itu harus dibayar mahal, berupa perjanjian dengan Belanda tahun 1684, yang isinya :

1. Belanda mengakui Sultan Haji sebagai Sultan Banten.2. Sebagian wilayah Banten diserahkan kepada

Belanda.3. Belanda diizinkan melakukan monopoli dagang di

Banten, dan 4. Banten dilarang berdagang di maluku.

11

Page 14: kerajaan Demak dan banten

Akibat perjanjian tersebut Banten mengalami kemunduran. Wilayah Banten menjadi sempit. Perdagangan di Banten juga menjadi tidak bebas. Bandar perdagangan Banten dikuasai Belanda. Belanda melarang para pedagang asing untuk berdagang di Banten. Kehidupan rakyat Banten merosok dan mendesak oleh kemajuan Batavia. Akhirnya Banten Jatuh ketangan Belanda.

12

Page 15: kerajaan Demak dan banten

Foto beberapa SULTAN

Sultan Syarif hidayatullah (sultan Gunung Jati)Hasanuddin

Page 16: kerajaan Demak dan banten

Kerajaan Cirebon

Kerajaan cirebon terletak diperbatasan antara jawa barat dan jawa tengah yang didirikan oleh salah seorang anggota wali songo yaitu sunan Gunung jati. Dengan gelar Syarif Hidayatullah. Syarif hidayatullah membawa kemajuan bagi cirebon. Ketika demak mengirimkan pasukannya di bawah Fatahilah untuk menyerang portugis di Sunda kelapa, syarif hidayah tullah memberikan bantuan sepenuhnya.bahkan pada tahun 1524, fatahillah diambil menantu oleh syarif hidayah tullah .

13

Page 17: kerajaan Demak dan banten

14

Page 18: kerajaan Demak dan banten

Setelah fatahillah berhasil mengusir portugis dari sunda kelapa, syarif hidayatullah meminta fatahillah untuk menjadi bupati di Jayakarta ( Jakarta Sekarang). Syarif hidayatullah kemudian digantikan oleh putranya yang bernama pangeran Pasarean. Inilah raja yang menurunkan raja-raja cirebon selanjutnya.pada tahun 1679, Cirebon terpaksa di bagi dua yaitu kesepuhan dan Kanoman. Dengan politiik devide et impera yang dilancarkan belanda yang pada saat itu sudah berpengaruh di cirebon, kesultanan kenoman di bagi dua. Menjadi kesultanan kanoman dan kaCirebonan.

Page 21: kerajaan Demak dan banten

TERIMAKASIH