bab iii wasit -...

53
52 BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL ANAK (RPSA) GRATAMA PADA YAYASAN GRADHIKA KOTA SEMARANG A. Profil Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) pada Yayasan Gradhika Kota Semarang 1. Sejarah berdiri RPSA Gratama RPSA Gratama merupakan salah satu unit kegiatan Yayasan Gradhika Semarang. Yayasan Gradhika Semarang merupakan yayasan pendidikan dan sosial yang berdiri 1 Maret 1998. Yayasan ini dibentuk sebagai respon munculnya berbagai masalah sosial dan pendidikan di masyarakat yang semakin kompleks, rumit dan meningkat kualitas serta kwantitasnya. Fenomena muncul dan merebaknya anak jalanan dipandang sebagai suatu hal yang sangat memprihatinkan. Oleh sebab itu perlu dibentuk unit khusus guna menangani permasalahan tersebut. Maka pada tanggal 29 Maret 1998 Yayasan Gradhika membentuk Rumah Singgah Gratama, beralamat di Jalan Mugas Semarang dengan binaan sebanyak 40 anak jalanan. Setelah ada koordinasi dengan Rumah Singgah lain di Semarang, RPSA Gratama mendapat tugas untuk membina anak jalanan di bagian timur Kota Semarang. Untuk mendekati kantong anak jalanan

Upload: doanthuy

Post on 06-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

52

BAB III

GAMBARAN UMUM RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL

ANAK (RPSA) GRATAMA PADA YAYASAN GRADHIKA

KOTA SEMARANG

A. Profil Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) pada Yayasan Gradhika

Kota Semarang

1. Sejarah berdiri RPSA Gratama

RPSA Gratama merupakan salah satu unit kegiatan Yayasan

Gradhika Semarang. Yayasan Gradhika Semarang merupakan yayasan

pendidikan dan sosial yang berdiri 1 Maret 1998. Yayasan ini dibentuk

sebagai respon munculnya berbagai masalah sosial dan pendidikan di

masyarakat yang semakin kompleks, rumit dan meningkat kualitas serta

kwantitasnya.

Fenomena muncul dan merebaknya anak jalanan dipandang

sebagai suatu hal yang sangat memprihatinkan. Oleh sebab itu perlu

dibentuk unit khusus guna menangani permasalahan tersebut. Maka pada

tanggal 29 Maret 1998 Yayasan Gradhika membentuk Rumah Singgah

Gratama, beralamat di Jalan Mugas Semarang dengan binaan sebanyak 40

anak jalanan. Setelah ada koordinasi dengan Rumah Singgah lain di

Semarang, RPSA Gratama mendapat tugas untuk membina anak jalanan di

bagian timur Kota Semarang. Untuk mendekati kantong anak jalanan

53

maka Gratama pada tahun 2000 pindah ke Jl. Sukarno – Hatta no. 5

Semarang. Lokasi yang sangat dekat dengan kantong anjal (dekat lampu

merah ternyata menyulitkan proses reunifikasi anak karena anak tidak mau

pulang dan ingin tinggal terus di Rumah Singgah. Karena pertimbangan

tersebut akhirnya pada tahun 2002 Gratama pindah ke Jl. Gombel Lama

125 C Semarang. Di tempat itu pun Gratama tidak lama. Karena kondisi

tanah lokasi yang labil di tempat itu membuat rumah yang ditempati

terancam longsor. Keadaan itu memaksa Gratama untuk pindah tempat.

Akhirnya pada bulan Agustus 2002, Gratama pindah ke Jl. Jangli Krajan

Barat IV No. 230 B Semarang sampai sekarang. Kemudian pada tahun

2004, untuk perbaikan dan penyempurnaan program terjadi perubahan

metode pembinaan yaitu modal Rumah Singgah menjadi Rumah

Perlindungan Sosial Anak (RPSA). Sehingga namanya pun berubah

menjadi RPSA Gratama.

Sesuai dengan UU. No. 3 tahun 2002 tentang perlindungan anak

adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-

haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara

optimal seuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat

perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Rumah Perlindungan

Sosial Anak (RPSA) adalah unit pelayanan perlindungan lanjut dari

temporari shelter yang berfungsi memberikan perlindungan, pemulihan,

rehabilitasi, advokasi dan reunifikasi bagi anak yang membutuhkan

perlindungan khusus agar anak dapat tumbuh kembang secara wajar.

54

Sedang temporary shelter sendiri merupakan unit pelayanan perlindungan

pertama yang bersifat reponsif dan segera bagi anak-anak yang mengalami

tindak kekerasan dan perlakuan salah atau yang membutuhkan

perlindungan khusus.

Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Gratama berdiri pada

tahun 1998 sebagai respon terhadap meningkatnya jumlah anak jalanan.

RPSA Gratama merupakan rumah yang memberikan perlindungan bagi

anak jalanan agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi

secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta

memberikan perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2006).

2. Struktur Organisasi

Tabel 3.1

STRUKTUR ORGANISASI RPSA GRATAMA

DWI PRIYANTO R., S.Pd. KOORDINATOR RPSA

iswatin RakubN. Dra. Prof KETUA YAYASAN GRADHIKA SEMARANG

RATNANINGSIH S. ADM & KEUANGAN

ABDUL W., S.Pd. KABID. PELAYANAN

NURYANTA, S.Pd. KABID. PENGASUHAN

NURSANTI, S.Pd. KABID. RUJUKAN

M. QOIRUL ANAM, S.Pd. KABID. MANAJ. KASUS

55

Keterangan :

Ketua Yayasan : Prof. Dra. Niswatin Rakub

Pimpinan RPSA : Dwi Priyanto R., S.Pd.

Bidang Pemberdayaan Anak :

• Pelayanan Umum : Abdul Wahid, S.Pd.

• Manajemen Kasus : Nuryanto, S.Pd.

• Pengasuhan : Nursanti, S.Pd.

• Rujukan : M. Qoirul Anam, S.Pd.

• Petugas Administrasi : Ratnaningsih Sulistiyowati, S.Pd.

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2006)

3. Visi dan Misi RPSA Gratama

a. Visi :

“Terpenuhinya hak-hak anak jalanan sehingga anak dapat tumbuh

kembang secara wajar sehingga menjadi generasi yang berkuwalitas”.

b. Misi :

• Melindungi anak dari situasi terburuk yang dihadapi kepada situasi

yang memungkinkan anak dapat tumbuh kembang secara wajar.

• Membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan anak jalanan.

• Melindungi anak agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai anak,

baik di rumah, sekolah, maupun situasi kehidupan sosial lainnya.

• Memulihkan kondisi normal fisik, mental dan sosial anak yang

terganggu akibat tekanan dan trauma.

56

• Mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami anak sebagai akibat

tekanan dan trauma.

• Mengembangkan relasi dengan lembaga atau orang lain yang

peduli terhadap permasalahan anak jalanan.

• Mewujudkan situasi kehidupan dan lingkungan yang mendukung

keberfungsian sosial dan mencagah terulangnya tindak kekerasan

dan perlakuan salah terhadap anak.

(Dokumantasi RPSA Gratama “Visi dan Misi” tahun 2006).

B. Gambaran Umum Anak Jalanan RPSA Gratama

1. Profil Anak Jalanan

Pada tahun 2005, jumlah anak jalanan di Kota Semarang

diperkirakan mencapai kurang lebih 1200 anak (data dari 3 RPSA di

Semarang). Ini merupakan angka yang sangat besar dan perlu mendapat

perhatian serius. Anak jalanan biasannya terlihat dalam kegiatan-kegiatan

yang bersifat marginal dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya.

Kebanyakan anak-anak tersebut terpaksa turun ke jalan karena kemiskinan

yang diderita orang tuanya. Sehingga mereka tidak mampu memenuhi

kebutuhan dasarnya. Disamping karena kemiskinan, banyak juga karena

sebab-sebab lain, misalnya korban trafficking, terpisah dengan orang

tuanya karena konflik bersenjata, kerusuhan, bencana, orang tuanya

dipenjara, orang tuanya meninggal dan sebagainya. Anak yang mestinya

berhak sekolah dan bermain terpaksa bekerja. Banyak yang kemudian

57

menjadi pengemis, pengamen, pengelap mobil (dengan paksa) atau

menjual koran dilampu-lampu bangjo yang kemudian lazim disebut

dengan anak jalanan.

Kondisi tersebut di atas yang membuat Yayasan Gradhika dengan

unit pelayanan sosial “Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA)

Gratama”, tetap konsisten untuk terus ikut berperan serta membantu

pemerintah dalam mengatasi permasalahan anak jalanan. Yaitu dalam

usaha mewujudkan kodisi yang cukup ideal bagi tumbuh kembang anak

agar dapat hidup dengan baik dan wajar, terpenuhi hak-haknya guna

mempersiapkan masa depan yang lebih baik seperti anak-anak lain

((Wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. ketua RPSA tahun 2006).

2. Problem yang dihadapi Anak Jalanan

Keberadaan anak jalanan (anjal) sangat rentan terhadap berbagai

kondisi yang mengancam kehidupan dan tumbuh kembang mereka.

Berbagai kondisi yang mungkin ditemui anak jalanan diantaranya adalah

kondisi fisik yang membahayakan, keselamatan dan kesehatan anak

(polusi, terik matahari, keramaian lalu lintas), interaksi dengan orang-

orang yang tidak bertanggung jawab atas perkembangan kepribadian anak

(eksploitasi, tindak kekerasan, kriminalitas dan pelecehan seksual).

Kondisi tersebut selalu berimplikasi pada permasalahan keterlantaran dan

perlakuan salah pada anak. Rendahnya tingkat gizi, buruknya status

kesehatan dan putus sekolah, kemudian menjadi atribut umum dengan

sebutan “Anak Jalanan”.

58

Berdasarkan tempat tinggalnya anak jalanan yang ditemui para

pekerja sosial Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Gratama pada

Yayasan Gradhika sebagai berikut:

a. Anak jalanan yang setiap harinya pulang

b. Anak jalanan yang pulang berkala

c. Anak jalanan yang setiap harinya tinggal dan hidup di jalan

d. Anak jalanan beserta keluarga bertempat tinggal di jalanan

(Wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. selaku Bidang Pelayanan

Umum RPSA Gratama tanggal 4 April 2006).

Adapun macam-macam masalah yang dihadapi anak jalanan RPSA

Gratama berdasarkan faktor lingkungan dibedakan menjadi dua macam,

yang meliputi :

a. Masalah yang bersumber dari Lingkungan Intern

Lingkungan intern dalam kehidupan anak jalanan dimaksud

adalah lingkungan antar sesama anak jalanan. Problem yang dihadapi

anak jalanan dalam konteks ini didominasi oleh persoalan profesi dan

eksploitasi seksual. Secara lebih spesifik kedua persoalan tersebut

dapat ditarik ke dalam problem hukum, problem pendidikan serta

problem keluarga, problem psikologis dan problem pemenuhan

kebutuhan hidup.

b. Masalah yang bersumber dari Lingkungan Ekstern

Selain masalah yang datangnya dari lingkungan intern, juga

terdapat kendala hidup yang muncul dari lingkungan ekstern.

59

Lingkungan ekstern yang dimaksud adalah lingkungan secara umum

dari kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, persoalan yang

dihadapi anak jalanan didominasi oleh persoalan ekploitasi ekonomi

dan persoalan hukum. Terjadinya eksploitasi ekonomi terhadap anak

jalanan biasanya dilakukan oleh pihak lain yang juga menggunakan

jalanan sebagai sumber ekonomi tetapi tidak masuk dalam kategori

anak jalanan. Mereka (eksploitir) secara sengaja memanage sejumlah

anak jalanan dalam aktivitas ekonomi tertentu, yang cenderung

eksploitatif terhadap anak jalanan. Pihak eksploitir menekankan sistem

koersif (pemaksaan) dengan sanksi yang cenderung merugikan bagi

anak jalanan yang tidak patuh. Sanksi tersebut cenderung merugikan

pihak anak jalanan, baik secara fisik maupun psikologis. Sanksi yang

acapkali diterima oleh anak jalanan biasanya berupa kekerasan fisik

yang dapat menimbulkan semacam trauma psikologis yang senantiasa

terbawa dalam aktivitas keseharian mereka. Dampaknya mereka hidup

dalam ancaman dan ketakutan yang mencekam. Mengenai persoalan

hukum bukan konteks kasus pidana, tidak sedikit dari anak jalanan

yang karena alasan tertentu harus berurusan dengan aparat keamanan.

Namun lebih disebabkan oleh faktor gangguan ketertiban, seperti

keberadaan anak jalanan di sekitar tracfic light, mengganggu pengguna

kendaraan di samping juga berbahaya bagi keselamatan anak jalanan

bersangkutan (Wawancara dengan Nuryanto, S.Pd. tanggal 4 April

2006).

60

C. Manajemen Pemberdayaan Anak Jalanan di RPSA Gratama pada

Yayasan Gradhika Kota Semarang

1. Fungsi dan Tujuan Pemberdayaan

a. Fungsi Pemberdayaan

Dalam proses pelayanan sosial anak jalanan yang diterapkan oleh

Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Gratama mempunyai fungsi

pemberdayaan sebagai berikut :

1). Fungsi penjangkauan

Melalui fungsi penjangkauan, RPSA Gratama memfasilitasi

terjadinya pertemuan antara anak dan pekerja sosial yang

mengarah pada terbentuknya relasi pertolongan. Pekerja sosial

secara proaktif mengembangkan relasi dengan anak di kantong-

kantong anak jalanan. Pada kesempatan tersebut pekerja sosial juga

mensosialisasikan keberadaan lembaga dan program-programnya.

Tujuan mendasar dari penjangkauan adalah memunculkan rasa

tertarik anjal terhadap RPSA Gratama sehingga anak terdorong

untuk datang dan kontinuitas anjal diharapkan dapat meningkatkan

kualitas relasi antara pekerja sosial dengan anjal sehingga

pertolongan terbentuk dan memanfaatkan pelayanan yang efektif.

2). Fungsi manajemen kasus

Melalui fungsi manajemen kasus, RPSA Gratama menjamin

terpenuhinya berbagai kebutuhan anjal melalui mobilisasi sumber

61

dan peningkatan akses terhadap berbagai pelayanan yang

dibutuhkan anak. Kegiatan yang dilakukan adalah :

• Assessment, untuk memahami kebutuhan anak secara

komprehensif.

• Planning, untuk mengembangkan rencana pemecahan kasus

yang menyeluruh untuk setiap anjal.

• Penjaluran pada berbagai sumber pelayanan yang dibutuhkan.

• Monitoring dan evaluasi

• Teminasi (Wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. tanggal 4

April 2006).

3). Fungsi perlindungan

Melalui fungsi perlindungan, RPSA Gratama mengawasi anjal dari

berbagai kemungkinan pelanggaran atas hak-hak mereka,

meminimalkan risiko yang membahayakan jiwa dan tumbuh

kembang anak, termasuk dari berbagai bentuk pelanggaran hak

anjal, serta mengembangkan berbagai mekanisme advokasi atas

pelanggaran hak-hak anak.

4). Fungsi edukasi (sosialisasi)

Melalui fungsi edukasi, RPSA meningkatkan pemahaman berbagai

pihak akan hak-hak anak serta upaya-upaya perlindungannya.

RPSA Gratama dapat berfungsi sebagai penyedia informasi tentang

berbagai hal yang berkaitan dengan kepentingan anjal, seperti data

dan informasi tentang anjal serta mengenai berbagai fasilitas dan

62

sistem sumber yang mungkin diperlukan anjal. Pada fungsi ini,

para pekerja sosial diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai

serta mengembangkan sikap dan perilaku positif anjal; juga

meningkatkan kemampuan orang tua atau orang dewasa lainnya

yang bertanggung jawab dalam pengasuhan dan perawatan anak

(Wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. selaku tanggal 4 April

2006).

b. Tujuan pemberdayaan

Secara umum, pemberdayaan terhadap anak jalanan di RPSA

Gratama bertujuan untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak

jalanan dari berbagai ancaman dan risiko pelanggaran atas hak-hak

mereka.

Adapun tujuan pemberdayaan secara khusus adalah sebagai

berikut :

1). Menyediakan tempat persinggahan anak dalam memberikan

suasana nyaman dan aman.

2). Meningkatkan akses anak terhadap berbagai sumber pemenuhan

kebutuhan pokok anak (makanan, pakaian, pelayanan kesehatan

dan pendidikan).

3). Mengupayakan reunifikasi anak dengan keluarganya atau mencari

keluarga pengganti.

4). Melindungi anak dari berbagai ancaman dan risiko pelanggaran

hak-hak anak.

63

5). Menyediakan pelayanan krisis bagi anak dan atau keluarganya.

6). Mengganti sementara fungsi keluarga dalam penanaman nilai-nilai

kepada anak, membentuk kembali sikap dan perilaku anak sesuai

dengan nilai dan norma masyarakat.

7). Meningkatkan pemahaman keluarga dan masyarakat akan hak-hak

anak.

8). Meningkatkan kemampuan keluarga dalam pengasuhan dan

perawatan anak.

9). Tersedianya berbagai alternatif pelayanan pemenuhan kebutuhan

anak untuk menyiapkan masa depannya melalui rujukan dengan

lembaga pelayanan lain (rumah sakit, sekolah) (Dokumentasi

RPSA tahun 2006).

2. Program Pemberdayaan Anak Jalanan di RPSA Gratama

Program pemberdayaan anak jalanan di RPSA Gratama pada tahun

2005 memperoleh bantuan program untuk pemberdayaan anak jalanan

terutama di kota Semarang melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi

Jawa Tengah untuk 120 anjal dan 12 orang tua anjal untuk masa waktu 1

tahun (Wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. tanggal 30 Maret 2006).

Berikut tabel mengenai daftar anak-anak jalanan dan orang tua anak

jalanan yang mengikuti program pemberdayaan RPSA Gratama tahun

2005 :

64

Tabel 3.2

DAFTAR ANAK JALANAN PROGRAM PEMBERDAYAAN RPSA

GRATAMA TAHUN 2005 No. Nama L/P TTL Alamat 1 Adi Kuswanto L Smg, 05-01-1997 Wonodri Kopen Rt I/04 2 Adista Pamungkas L 7 tahun Jomblang Rt VIII/01 3 Aditya Prayoga S. L Smg, 04-08-1997 Sendangguwo RT 10/II 4 Agus Setiyono L Smg, 07-08-1992 Sendanggguwo Rt X/02 5 Agus Supriyono L Smg, 03-08-1994 Jl. Srinindito Timur RT02/III 6 Andi Kuswoyo L Smg, 09-05-1994 Gayamsari RT 6/III 7 Andriana Agus S. L Smg, 09-08-1994 Gayamsari RT 6/III 8 Ardit Werdiyanto L Smg, Maret 1996 Wonodri Kopen Rt I/04 9 Ayu Suprihatin P Smg, 21-08-1991 Jl. Tumpang VI Rt 04/V

10 Etik Werdiyanti P Smg, 23-03-1995 Wonodri Kopen Rt I/04 11 Miyadi L Smg, 05-07-1988 Jl. Bayem V 12 Kundarto L Smg, 09-12-1992 Sendanggguwo Rt X/02 13 Mirahayu P Smg, 20-04-1997 Jl. Bayem V 14 Lukmi Maulana P Smg, 28-09-1995 Jl. Brotojoyo 15 M. Ali Sidiq L Smg, 29-05-1992 Jl. Brotojoyo Tmr IV/205 16 Muh. Ronjin P 9 Tahun Sambirejo, Gayamsari 17 Pendi Aristanto L 15 Tahun Jomblang Rt VIII/01 18 Puji Yanti P Smg, 25-11-1993 Jl. Ngemplak Simongan 19 Radi Noroyono L Smg, 26-12-1987 Siranda 20 Sarwoto P Smg, 02-05-1986 Siranda 21 Sofiah P Smg, 03-03-1993 Wonodri Kopen Rt I/04 22 Soni Widiawati P Smg, 05-05-1993 Sendanggguwo Rt X/02 23 Widi Santoro L Smg, 1990 Jl. Sendangguwo RT 8/3 24 Wisnu Widiyanto L 9 tahun Jomblang Rt VIII/01 25 Yogi Santoro L Smg, 1991 Jl. Sendangguwo RT 8/3 26 Agus Cahyo S. L Smg, 20-05-1994 Jl. Cempedak Utara 27 Cahyo Utomo L Smg, 23-12-1994 Jl. Rogojembangan 28 Defy Arisandi P Smg, 23-12-1991 Jl. Cempedak Utara 29 Diah P Jl. Cempedak Utara RT 6/I 30 Dimas Angga K. L Smg, 20-04-1992 Jl. Cempedak Utara RT 6/I 31 Endang Werdiyanti P Smg, 25-06-1991 Wonodri Kopen Rt I/04 32 Heri Kurniawan L Smg, 28-10-1989 Jl. Cempedak Utara RT3/I 33 Jumariah P Smg, 30-08-1995 Delikrejo Rt.06/II Tandang 34 Kiswadi L Smg, 05-04-1988 Sendanggguwo Rt X/02 35 M. Khavid L Dmk, 21-01-1999 Balermo Demak 36 Miranti P Smg, 26-11-1991 Jl. Bayem V 37 Nanang L Smg, 24-09-1996 Jangli 38 Novita Ariani P Smg, 1991 Jl. Cempedak Utara RT 6/I 39 Ratnawati P Smg, 1-9-1990 Genuk, Semarang 40 Rizki Bagus Setiawan L Smg, 30-08-1996 Jangli 41 Romario Anggoro S. L Smg, 08-09-1994 Genuksari Atas IV RT 7/9 42 Siti Aminah P Smg, 7-6-1996 Jl. Dadapan RT 03/II 43 Sri Utami P Demak,12-04-1997 Balermo Demak 44 Lilik Nugroho L Smg, 1 Sept 1994 Jl. Kalicari V/ 45 Sumawardani L Smg, 14-07-1992 Delikrejo Rt.06/II Tandang 46 Lin Kristanti P Smg, 19-07-1992 Genuksari Atas IV RT 4/9 47 Susilowati P Smg, 26-04-1995 Jl. Tawangsari Smg

65

48 Tati S. P 8 Tahun Jl. Cempedak Utara 49 Wildan L Smg, 26-09-1990 Jl. Cempedak Utara RT 6/I 50 Wisnu L 11 Tahun Jl. Cempedak Utara RT 6/I 51 Budi Handoko L Smg, 20-05-1996 Purnasari RT 7/II 52 Dian Candra Dewi L Smg, Tambaan Timur RT 5/7 53 Candra Ariwibowo L Smg, 01-04-1995 Tambaan Timur RT 5/7 54 Sari Lestari P Smg, 20-07-1996 Tambaan Timur RT 5/7 55 Fitria Fitri Aji P Smg, 07-01-2000 Tuntang Citarum 56 Mustofa L Smg, 25-01-1999 Karanganyar III 57 Irna Herawati P Smg, 27-07-1999 Sawah Besar 58 Azizi Rochim L Smg, 16-09-1993 Tambaan Timur RT 5/7 59 Roni Setyo Aji L Ujg Pnd,23-8-99 Karanganyar RT 4/VIII 60 Mega Rahayu P Smg, 1-5-1998 Karanganyar RT 4/13 61 Dina Puspitasari P Smg, 14-4-1998 Karanganyar RT 3/13 62 Bayu Setiyawan L Smg,01-07- Tegalsari RT 5/XII 63 Superianto L Smg, Sawah Besar Raya 64 Dwi Arinda P Smg, Sawah Besar Raya 65 Tito Sawung Prakoso L Smg, Cimanuk raya No 25 66 Dian Pratiwi P Smg, 10-03-1998 Tanggungrejo RT 3/VI 67 Iwan Setiyawan L Smg, 04-01-1993 Tanggungrejo RT 3/VI 68 Agus Salim L Smg, 17-08-1991 Tambaan Timur RT 5/7 69 Isseva Roh Yayuk P Smg, 16-05-1991 Tambaan Timur RT 5/7 70 Putri Ambarwati P Smg, 15-08-1991 Cempedak Utara RT 4/1 71 Abdul Muntasir L Smg, 7 Mei 1989 Jl. Brotojoyo Timur IV 72 Achmad Kamaludin L Smg, 9 Sept 1988 Jl. Brotojoyo Timur IV 73 Andre Setiawan L Smg, 11 Mei 1986 Jl. Brotojoyo Timur IV 74 Ari Setiyawan L Smg, 28 Juni 1988 Tambaan 75 Arif Pambudi L Smg, 30 Okt 1988 Genuk Karanglo RT 3/IX 76 Awan Setiyono L Smg, 01 Jan 1987 Sadewa Utr III/60 77 Eko Wahyu Widodo L Smg, 09 Peb 1986 Cimanuk Raya 78 Erwin Armadana L Smg, 14 Mei 1986 Ulin Selatan, Banyumanik 79 Fajar Subekti L Smg, 10 Okt 1987 Jl. Wilis I Rt 6/ IX 80 Hadi Muslimin L Smg, 24 Sept 1987 Tambaan 81 Hendro Sunaryo L Smg, 30 Juni 1986 Jl. Roro Jonggrang V No.24 82 Imam Mahfud Harjun L Smg, 14 Agust 1989 Tambaan Timur Rt 2/VII 83 Jumanto Fanhelen L Smg, 03 Agust 1978 Kaligawe RT 3/VI no.40 84 M. Shobirin L Grbgn, 4 Des 1988 Sawah Besar VII RT 6/IV 85 Muh. Taufiq L Smg,13 Agust 1990 Sawah Besar VII/I 86 Muhammad Kasrowi L Smg, 12 Nov 1987 Jl. Cimanuk V 87 Pandu Setyanugraha L Smg, 21 Juli 1987 Jangli Krajan Brt.III RT.5/III 88 Rifki Al Aziz L Smg, 15 Peb 1987 Jl. Manggis VIII RT 7/III 89 Roni Faslah L Smg, 18 Jan 1988 Jl. Ngestimulyo Rt 3/III 90 Wala Indra Kusuma L Smg, 19 Okt 1985 Perbalan Purwosari IV/738 91 Fitri Yuningsih P Smg, 29-05-1984 Sawah Besar VII/a 92 Okta Pratikarini P Jkt,15-10-1989 Sawah Besar VI RT 3/IV 93 Sri Rahayuningsih P Smg, 29-05-1987 Sawah Besar VI Rt 3/IV 94 Sri Wahyuni P Smg, 07-01-1990 Jl. Taman Citandui No.18 95 Ariyani P Smg,17-08-1984 Kebonharjo RT 2/VII 96 Romadlon Moh. N L 16 th Sawah Besar VI Rt 1/IV 97 Fatlul Kotimah Retno W P Smg, 02-02-1985 Jl. LodanII RT8/V Bandarharjo 98 Indriyani P Smg, 13-05-1988 Jalan Tol Sawah Besar 99 Ari Joko N. L Smg, 15 Peb 1987 Jangli Krajan Brt III RT 5/III 100 Mei Wulandari P Smg, 18 Jan 1988 Sawah Besar VI RT 3/IV

66

101 Yanti P Pati, 18 Juli 1989 Jl. Tambaan RT 5 RW 7 102 Endang Sri Rahayu P Smg, 10 Juni 1991 Jl. Tambaan RT 5 RW 7 103 Indri Yani P Smg, 13 Mei Jl. Tambaan RT 5 RW 7 104 Siti Rochmah P Smg, 18 Feb 1989 Jl. Tambaan RT 5 RW 7 105 Okta Pratika Rini P Jkt, 15 Okt 1989 Jl. Sawah Besar VI 106 Heri Kurniawan L Smg, 28-10-1989 Jl. Cempedak Utara No. 19 107 Mustaqim L Smg, 25-05-1984 Jl. Cempedak Utara No.26A 108 Wisnu L Smg,24-06-1988 Cempedak Utara RT 6/I 109 Slamet L 19 th Jl. Brotojoyo III 110 Reza L Smg, 07-04-1990 Cempedak Utara RT 6/I 111 Supriyanto L 16 th Jl.Batusari Rt 03/IVSawahbesar 112 Darwadi L 16 th Johar 113 Eko Hariyanto L 17 th Jatingaleh trangkil 114 Jumiati P 17 th Pasar Johar 115 Ery Triyanto L Smg, 23-03-1987 Jl. Manggis VIII no. 36 Smg 116 Sutono L Smg, 04-11-1988 Pawiyatan Luhur Selatan V 117 Arifin L 15 Th Pasar Johar 118 Ake Almabrur L Smg, 12-01-1989 Jl. Manggis VII No. 4 Smg 119 Sumoko L Smg, 01-03-1989 Jl. Gunungtalang 120 Purwantoro L Smg, 19-10-1986 Jl. Jangli RT I RW III

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

Tabel 3.3

DAFTAR ORANG TUA ANJAL YANG MENERIMA PEMBERDAYAAN

TAHUN 2005

No. Nama Ortu Alamat Umur Pekerjaan 1 Jaitun Jomblang Rt VIII/01 45 Menganggur 2 Suwarto Sendanggguwo Rt X/02 50 Menganggur 3 Tulus Martono Balermo Demak 35 Menganggur 4 Riyanti Jl. Cempedak Utara I/5-B 37 Menganggur 5 Purwanti Jl. Brotojoyo Tmr IV/205 41 Jual sayur 6 Nuryati Tambaan Timur RW 5/VII 35 Buruh Cuci 7 Suparman Jl. Brotojoyo Tmr IV/203 45 Buruh cuci 8 Sri Nurhamida Jl. Sawah Besar VI RT01/04 39 Menganggur 9 Sugito Sambirejo, Gayamsari 52 Menganggur 10 Karti Jl. Tumpang VI Rt 04/V 41 Jual rokok 11 Siti Ngausi Siranda 42 Pemulung 12 Tatik Gunarti Jl. Ulin Selatan III/ 188 50 Menganggur

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

Dalam menerapkan program pemberdayaan upaya yang dilakukan

oleh RPSA Gratama terhadap anak jalanan sesuai dengan prosedur yang

direncanakan dan ditempuh meliputi berbagai aspek, antara lain :

67

a. Pelayanan RPSA Gratama

1). Penerimaan Pelayanan

a). Kapasitas Pelayanan RPSA Gratama: 250 anak, terdiri dari :

• 10 anak diasuh di RPSA

• 240 diasuh di rumah ortunya dengan bimbingan petugas

RPSA

b). Ketentuan Penerima Pelayanan

• Anak jalanan berusia 6 sampai dengan 21 tahun

• Anak jalanan yang menjadi korban tindak kekerasan dan

perlakuan salah (Child abuse) baik fisik, mental, maupun

seksual.

• Anak jalanan yang termasuk kategori memerlukan

perlindungan khusus (korban trafficking atau eksploitasi

lainnya).

• Anak jalanan yang terpisah dari orang tuanya karena

konflik bersenjata, kerusuhan, bencana, orang tua

dipenjara, orang tua meninggal secara tragis dan lain-lain.

• Anak jalanan karena kemiskinan orang tuanya

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2006).

68

2). Prinsip-Prinsip Pelayanan

a). Prinsip non diskriminasi

• Setiap anak berhak mendapat pelayanan secara manusiawi

dan adil tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama,

suku bangsa dan status sosial lainnya.

• Menghargai anak sebagai manusia seutuhnya yang

memiliki hak dan kewajiban yang sama.

• Menerima keadaan anak apa adanya sebagai individu yang

mempunyai harga diri, potensi, kelebihan, kemampuan

serta mempunyai sikap enpati.

• Menghadapi anak sebagai individu yang berbeda dengan

yang lainnya/unik dari segi potensi, bakat, minat, ciri-ciri,

latar belakang, kondisinya saat ini, cita-cita dan harapan

masa depannya.

b). Prinsip kepentingan terbaik anak

• Mengupayakan semua keputusan, kegiatan dan dukungan

dari berbagai pihak (kepolisian, pengadilan, dan instansi

pemerintah lainnya, organisasi internasional dan nasional

serta masyarakat untuk membantu anak yang membutuhkan

perlindungan khusus dan semata untuk kepentingan terbaik

anak

• Mengupayakan suatu lingkungan yang terbaik bagi anak

yang membutuhkan perlindungan khusus untuk dapat

69

hidup, berkembang dan memperoleh masa depannya secara

lebih baik.

c). Prinsip menghormati pandangan anak

• Pandangan anak perlu didengar dan diperhatikan

• Mendorong, memberikan kesempatan dan melibatkan anak

seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

yang telah direncanakan.

• Menghormati hak anak untuk menentukan keputusan bagi

dirinya dan memberi kesempatan seluasnya untuk

mengambil keputusannya tersebut.

• Mengutamakan hak anak akan hidup, kelangsungan hidup

dan tumbuh kembang

• Kegiatan disusun untuk meningkatkan perkembangan anak

berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan tugas-tugas

perkembangannya.

• Menghargai bahwa setiap anak mempunyai keinginan

untuk mengembangkan diri.

3). Prinsip Kerahasiaan

Memperlakukan semua informasi anak sebagai dokumen yang

rahasia dan tidak dapat diceritakan pada forum dan orang-orang

lain, kecuali untuk kepentingan anak.

70

b. Proses kegiatan pemberdayaan

Dalam memberdayakan anak jalanan, langkah pertama yang

dilakukan RPSA Gratama adalah sebagai berikut :

1). Pendekatan Awal

a). Penerimaan

Pada tahap penerimaan ini pekerja sosial melakukan pendataan

dan pendekatan kepada anak jalanan di kantong-kantong anjal.

b). Registrasi

Setelah didata dan diberi pengarahan awal, anak jalanan di

arahkan datang ke rumah perlindungan, di situ diadakan

registrasi.

c). Identifikai awal

Merupakan identifikasi terhadap permasalahan anak untuk

menentukan penanganan yang harus segera dilakukan terhadap

anak.

d). Pertolongan pertama

Pada tahap ini pekerja sosial memberikan pertolongan pertama

terhadap anak yang sifatnya segera untuk dipenuhi, misalnya

ancaman atau tekanan terhadap anak dari pihak lain.

e). Assesmen

Merupakan penelaahan dan pengungkapan permasalahan setiap

anak yang kemudian dicatat dalam file identifikasi. Hal ini

71

dilakukan guna menentukan solusi yang tepat untuk membantu

anak dalam memecahkan permasalahannya. Kegiatan ini

mencakup:

• Identifikasi masalah merupakan pengungkapan

permasalahan anak mengenai latar belakang yang

menyebabkan anak turun ke jalan.

• Identifikasi potensi adalah menggali dan mengungkap

potensi yang ada pada diri anak yang dapat dikembangkan

untuk masa depannya.

• Identifikasi kebutuhan, yaitu mengungkap kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan anak untuk memecahkan

permasalahaanya, agar dapat tumbuh, berkembang secara

wajar.

f). Rencana Intervensi

Merupakan kegiatan untuk merencanakan bentuk penanganan

masalah yang tepat untuk anak berdasarkan hasil assessment.

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam rencana intervensi

adalah:

• Hasil assessment dan deskripsi

• Menghitung berbagai sumber daya

• Menghitung sumber daya manusia yang dibutuhkan dan

kualifikasi yang diperlukan

• Merencanakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan

72

• Menetapkan tujuan hasi-hasil kegiatan

• Membagi tugas kepada profesi lain sebagai Tim

• Menyusun jadwal kegiatan

• Melakukan induksi peranan pada anak mengenai tugas-

tugas yang harus dilakukan anak di RPSA dan dalam

rangka intervensi

2). Pelaksanaan Intervensi

Merupakan pelaksanaan kegiatan dalam pembinaan anak. Dalam

pelaksanaan intervensi ini jenis pelayanan yang disediakan adalah :

a). Tutorial, yaitu caramah dan pengarahan dari berbagai lembaga

yang berkompeten terhadap anak, baik instansi pemerintah,

LSM-LSM dan lembaga swasta lain.

b). Pemberian beasiswa, yaitu bagi anjal yang sekolah.

c). Pelatihan keterampilan dan pembentukan KUEB, yaitu

penyelenggaraan pelatihan keterampilan untuk anjal yang

sudah tidak bersekolah dan tidak dalam usia sekolah. Dalam

hal ini yayasan bekerjasama dengan LPK.

d). Pendampingan, bimbingan dan pemberdayaan orang tua anjal,

yaitu pembinaan terhadap ortu anjal yang mencakup bimbingan

pengasuhan anak, bimbingan mendidik anak dan bimbingan

pemberdayaan ekonomi. Hal ini dimaksudkan agar mereka

dapat mandiri dalam mengasuh, mendidik dan membiyayai

73

anaknya. Sehingga tidak membebani pemerintah ataupun orang

lain lagi.

e). Khusus anak yang tidak memiliki pengasuh, maka:

• Penyediaan kebutuhan dasar seperti tempat

berlindung/tinggal, makan, pakaian, perawatan pribadi,

pendidikan, dan pengobatan.

• Pelayanan asuhan dan pendampingan oleh pekerja sosial

• Pelayanan rehabilitatif dan trauma, meliputi : Pelayanan

psikososial dan konseling oleh peksos dan psikolog; dan

terapi untuk penembuhan trauma oleh psikiater, peksos,

terapis dan ahli agama

f). Evaluasi

Merupakan proses peninjauan ulang pada akhir setiap tahapan

sebagai mekanisme timbal balik kepada tim dan anak mengenai

kemajuan yang dicapai anak.

g). Terminasi

Merupakan tahapan akhir pelayanan atau pengakhiran

interpevensi terhadap anak melalui RPSA, namun hubungan

komunikasi dengan RPSA masih tetap ada. Terminasi ini

berupa:

• Anak memutuskan sendiri proses intervensi dengan alasan

jelas, dan sepengetahuan orang tua atau wali. Misalnya

74

anak telah mendapat pekerjaan atau mendapat orang tua

pengganti dan lain-lain.

• Berakhirnya pelayanan karena anak telah mengikuti semua

tahapan

• Dalam tahapan ini anak telah kembali ke orang tua,

memperoleh orang tua angkat atau keluarga pengganti atau

dirujukan ke lembaga lain.

• Berakhirnya pelayanan karena ortu sudah mampu

mengasuh, mendidik dan membiayai anaknya sehingga

anak-anak tidak lagi turun ke jalan.

(Dokumentasi RPSA Gratama dan wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. tanggal 4 April 2006).

Tabel 3.4

SKEMA PROSES PEMBERDAYAAN ANJAL MELALUI RPSA

(Dokumentasi “Profil RPSA Gratama” tahun 2006).

Pdkt. Awal (1) Pertolongan I (2)

Kembali ke Pengirim

Dirujuk ke Lembaga Lain

Assesment (3)

RUMAH PERLINDUNGAN

Rencana Intervensi (4)

Pelaksanaan Intervensi (5)

Evaluasi (6)

Terminasi (7)

Alur Pelayanan Utama

Alur Pelayanan Pilihan

TEMPORARY SHALTER

75

c. Manajemen Pelayanan RPSA

1). Fasilitas dan Pengelola

Rumah Perlindungan Sosial Anak Gratama memiliki fasilitas dan

pengelola yang diharapkan mendukung program penanganan anak

jalanan.

a). Fasilitas

• Rumah Perlindungan Sosial Anak dengan 4 kamar tidur, 1

ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk tempat tidur

darurat, ruang tamu, ruang baca dan Ruang bermain, ruang

belajar, dapur, kamar mandi /WC dan ruang administrasi /

sekretariat.

• Rumah Perlindungan Sosial Anak Gratama berlokasi di

perkampungan penduduk sehinga memungkinkan anak

berinteraksi dan bersosialiasi dengan masyarakat.

• Air PDAM, listrik, dan telepon.

• Pelengkapan untuk anak seperti perlengkapan olah raga,

televisi, dan pepustakaan.

• Perlengkapan rumah tangga seperti alat kebersihan,

perlengkapan memasak, serta seterika meja dan kursi.

• Perlengkapan kantor seperti komputer, mesin ketik, papan

tulis dan papan informasi, ATK, dan keperluan

Administrasi lainya.

76

b). Pengelola

Pengelola Rumah Perlindungan Sosial Anak Gratama terdiri

dari beberapa personalia yang telah berpengalaman dalam

bidang sosial, pendidikan anak serta konseling, personalia

tersebut adalah:

• Satu Koordinator Program Rumah Perlindungan Sosial

Anak dengan kualifikasi S1 ilmu sosial

• Delapan pekerja sosial dengan kualifikasi S1, yang masing

masing menangani bidang manajemen kasus, bidang

pelayanan, bidang pengasuhan dan bidang rujukan.

• Kelompok profei bantu yang terdiri dari para ahli, yaitu

dokter, psikolog, ahli agama, psikiater, pengacara, polisi,

dan lain-lain

• Empat relawan pembantu bidang dengan kualifikasi sarjana

• Satu orang petugas Administrasi/sekretariat dengan

kualifikasi Diploma Administrasi

• Delapan koordinator anak jalanan dengan kualifikasi SLTA

2). Tugas-Tugas Pengelola

Masing-masing pengelola mempunyai tugas sesuai dengan

bidangnya dan saling berkoordinasi satu dengan yang lain, yaitu

sebagai berikut:

a). Koordinator program mempunyai tugas:

• Menetapkan kebijakan, program dan kegiatan

77

• Menetapkan rencana tahunan

• Mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi

pelaksanaan pelayanan

• Mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan berbagai

lembaga pelayanan, organisasi, perorangan dan kelompok

professional.

• Membuat laporan pertanggungjawaban pelayanan kepada

Bagian Sosial Kota, Departemen Sosial/Instansi Sosial.

b). Sekretariat/Administrasi bertugas :

• Melakukan tugas-tugas administrasi kantor dan keuangan

• Melakukan pengarsipan dokumen administrasi

• Membuat laporan

c). Bidang manajemen kasus bertugas :

• Melakukan kegiatan berdasarkan intervensi mulai dari

pendekatan awal, asessment dan perencanaan intervensi

• Menyiapkan perangkat penanganan kasus dan

mendokumentasikan seluruh kegiatan

• Mengorganisir kelompok profesi bantu untuk kepentingan

manajemen kasus

• Mendukung dan memberi informasi terhadap bidang

pelayanan dalam melakukan intervensi

• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan

78

d). Bidang pelayanan, bertugas :

• Melaksanakan intervensi berdasarkan hasil pembahasan

kasus

• Mengatur dan menyediakan jenis-jenis pelayanan pada

anak

• Mengorganisir kelompok profesi bantu untuk kepentingan

pelayanan

• Melakukan pemantauan proses pelayanan intervensi yang

dilakukan

• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan

e). Bidang pengasuhan

• Membuka pendampingan dan asuhan pada anak

• Mengorganisir kelolmpok profesi bantu untuk kepentingan

pengasuhan

• Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan rekreasi yang

bersifat edukatif

• Memberikan penjelasan dan bimbingan kepada anak untuk

penyesuaian diri dan keterlibatan dalam proses pelayanan

dan penanganan masalah

• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan

f). Bidang rujukan

• Mengidentifikasi dan menyiapkan lembaga / keluarga asli

maupun pengganti untuk reonifikasi anak setelah terminasi

79

• Mengorganisir kelompok profesi bantu untuk kepentingan

rujukan

• Mengidentifikasi dan menyiapkan panti / keluarga lain

untuk reunifikasi

• Menempatkan anak pada keluarga atau panti yang sesuai

• Melakukan monitoring setelah anak mendapat terminasi

• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan

g). Kelompok profesi bantu

Merupakan tenaga-tenaga professional yang terdiri dari dokter,

psikolog, psiater, guru, ahli agama, pengacara, polisi, terapis,

dan lainnya. Kelompok ini bertanggung jawab kepada

pimpinan sedangkan tugasnya membantu pekerja sosial sebagai

profesi utama dalam proses pelayanan.

3). Jaringan Kerja (stakeholders)

a). Melakukan kerjasama/ kemitraan dalam penyelenggaraan

tutorial untuk anak jalanan dengan; Depag Kota Semarang dan

Provinsi, Disnakertrans, Dinas Kesejahteraan Sosial Prov.

Jateng, Bagsos Kota Semarang, Dinas Kesehatan Kota

Semarang, Bagian PLS Diknas Kota Semarang, LPA Jateng,

ASA PKBI Jateng, Gerakan Nasional Anti Narkoba Jateng,

LPM UNNES, Poltabes Kota Semarang dan lain-lain.

b). Melakukan kerjasama dalam penyelenggaraan pelatihan

keterampilan untuk anak jalanan dan pengangguran dengan

80

LPK-LPK; Djieneka Abadi (kursus bengkel), LPK Monalia

(kursus salon kecantikan) LPK Budiman (kursus komputer),

LPK Ardie Screen (kursus sablon), LPK Kartika (kursus

menjahit), LPK ZU’FA, SENIOR, TAMRIN (kursus

mengemudi), Pengusaha tahu-tempe ECO (kursus membuat

tempe) dan lain-lain. (Dokumentasi RPSA Gratama tahun

2006).

3. Tahap-tahap Pemberdayaan

Pemberdayaan melalui pembinaan dan rehabilitasi sosial anak

jalanan yang diberikan RPSA Gratama berupa pembinaan mental, sikap,

bantuan beasiswa, pelatihan keterampilan, pengasuhan dan pendampingan

terhadap orang tua anjal. Disamping itu Rumah Perlindungan Sosial Anak

Gratama juga akan melengkapi program pemberdayaan anak jalanan

dengan pembentukan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (KUEP) untuk

anak jalanan yang sudah siap bekerja. Dengan model ini anak jalanan

diarahkan untuk memciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan

membentuk usaha-usaha kecil mendirikan tambal ban, bengkel sepeda

motor, membuka percetakan sablon, usaha penjaitan, rental komputer dan

lain-lain.

Program ini dilaksanakan secara bertahap dalam 1 tahun. Secara

umum tahap-tahap tersebut meliputi (1) Penjangkauan (Outreack), (2)

Identifikasi (Problem Assesment), (3) Persiapan pemberdayaan, (4)

Pemberdayaan, (5) Tindak lanjut, (6) Terminasi. Sedang laporan dibuat 3

81

tahap, yaitu; tahap I 6 bulan pertama (Januari s/d Juni 2005), tahap II 3

bulan berikutnya (Juli s/d September 2005) dan tahap III tiga bulan

terakhir (Oktober s/d Desember 2005).

a. Pemberdayaan tahap I (Januari s/d Juni 2005)

Program pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan pada 6

bulan pertama, yaitu bulan Januari sampai dengan Juni 2005 meliputi

kegiatan; (1) Penjangkauan dan identifikasi, (2) Beasiswa, (3)

Pendekatan dan pembinaan orang tua anak jalanan dan (4) Pengasuhan

anak jalanan (Dokumentasi RPSA “Laporan Tahap I” tahun

2005/2006). Kegiatan-kegiatan tersebut kami deskripsikan sebagai

berikut:

1). Penjangkauan dan Identifikasi

Penjangkauan dan identifikasi dengan sasaran 120 anak

jalanan calon penerima beasiswa dan pemberdayaan keterampilan,

yaitu terdiri dari 70 anak jalanan penerima beasiswa dan 50 anak

penerima pelatihan keterampilan.

Penjangkauan dan identifikasi dilaksanakan pada bulan

Januari sampai dengan Maret 2005. Metode yang digunakan dalam

penjangkauan adalah:

a). Perkawanan, dengan menciptakan hubungan antara pekerja

sosial dengan anak jalanan melelui pendekatan yang bersifat

personal, persaudaraan dan kekeluargaan, beru kemudian

82

memberikan pemahaman tentang RPSA dan pelayanan yang

diberikan.

b). Child to child, dengan mengembangkan dan memperluas

jangkauan dari anak ke anak sehingga tercipta hubungan antara

pekerja sosial dan anak semakin dekat.

c). Pendampingan, dilakukan terhadap anak yang bekerja di jalan

dengan kunjungan secara berkala kepada mereka di kantong-

kantong mereka beraktivitas.

d). Croscek, dengan cara memferifikasi data-data mentah yang

diperoleh pertama kali dari anak tentang kebenaran informasi

yang diberikan.

Setelah data mentah didapat dari anak dan diferifikai

kemudian dilakukan identifikasi yang sekaligus digunakan untuk

penjajakan kebutuhan anak (need assessment) yang kemudian

dimasukkan dalam file per anak untuk mempermudah pemantauan

perkembangan anak.

Kantong-kantong anak jalanan sebagai pusat aktivitas binaan

RPSA Gratama adalah:

• Perempatan/ bangjo Pahlawan depan Polda • Perempatan Ki Mangunsarkoro • Pasar Sampangan • Bangjo depan RS dr. Kariadi • Depan Akpol • Kaliwiru • Pasar Jatingaleh • Pertigaan Tembalang • Pasar Banyumanik • ADA Srondol

83

• Bangkong • Gayamsari • Metro/ Peterongan • Jl. Kartini • Depan Makro/perempatan Gajah • Tempat lain

Dari hasil penjangkauan dan identifikasi yang juga dilakukan

sebagai upaya seleksi terhadap calon klien, maka akhirnya

ditetapkan 70 anak yang memperoleh beasiswa dan 50 orang anak

yang mendapatkan pelatihan keterampilan.

2). Beasiswa

Beasiswa diberikan kepada anak jalanan yang masih sekolah

atau dalam usia sekolah yang masih mau meneruskan

pendidikannya. Beasiswa diberikan dalam berntuk biaya sekolah

(SPP dan BP3 dan biaya pendidikan lainnya). Selain itu juga

diberikan dalam bentuk peralatan sekolah seperti sepatu, tas

sekolah, buku tulis dan perlengkapan sekolah lainnya. Hal tersebut

dikarenakan variatifnya besar biaya SPP tiap-tiap anak dan

variatifnya kebutuhan anak, sehingga saat-saat tertentu dilakukan

subsidi silang.

Teknik pembayaran diserahkan oleh pekerja sosial langsung

kepada petugas sekolah agar lebih tepat sasaran penggunaan.

Kedatangan peksos ke sekolah juga sekaligus merupakan

kunjungan/ monitoring perkembangan anak di sekolah dan

memberikan motivasi seperlunya kepada anak.

84

Beasiswa tahap I dibayarkan selama 6 bulan, yakni bulan

Januari–Juni. Pada waktu pembayaran, anak diberikan pengarahan

bahwa tahap awal baru dibayarkan 6 bulan sambil melihat

perkembangan dan keseriusan anak binaan dalam menjalani proses

pendidikan. Hai ini memotivasi agar anak muncul kemauan kuat

dan lebih giat dalam belajar.

Kunjungan pekerja sosial ke sekolah-sekolah diusahakan

sedemikian rupa agar teman-teman mereka tidak tahu bahwa

temannya adalah anak jalanan sehingga mucul hubungan yang

wajar.

Tabel 3.5

DAFTAR ANAK JALANAN PENERIMA PEMBERDAYAAN

MELALUI BEASISWA TAHUN 2005

No. Nama L/P TTL Sekolah Kls 1 Adi Kuswanto L Smg, 05-01-1997 SD Wonodri 01 III 2 Adista Pamungkas L 7 tahun SD Muhammadiyah 01 II 3 Aditya Prayoga S. L Smg, 04-08-1997 SD Al Hikmah I 4 Agus Setiyono L Smg, 07-08-1992 SD Al-Hikmah VI 5 Agus Supriyono L Smg, 03-08-1994 SD Ngemplak Simongan01 VI 6 Andi Kuswoyo L Smg, 09-05-1994 SD Al Hikmah V 7 Andriana Agus S. L Smg, 09-08-1994 SD Al Hikmah V 8 Ardit Werdiyanto L Smg, Maret 1996 SD Wonodri 01 IV 9 Ayu Suprihatin P Smg, 21-08-1991 SLTP Tugu Suharto II

10 Etik Werdiyanti P Smg, 23-03-1995 SD Wonodri 01 IV 11 Ira P 14 Tahun SLTP Tugu Suharto I 12 Kundarto L Smg, 09-12-1992 SD Sendangguwo 03 V 13 Mirahayu P Smg, 20-04-1997 SD Tandang 4-5 V 14 Lukmi Maulana P Smg, 28-09-1995 SD Panggung 01 IV 15 M. Ali Sidiq L Smg, 29-05-1992 SLTP Muhamadiyah01 II 16 Muh. Ronjin P 9 Tahun SD Sambirejo 02 IV 17 Pendi Aristanto L 15 Tahun SLTP Mhd 03 III 18 Puji Yanti P Smg, 25-11-1993 SD Ngemplak Simongan01 VI 19 Radi Noroyono L Smg, 26-12-1987 SMK Grafika II 20 Sarwoto P Smg, 02-05-1986 SMK Grafika II 21 Sofiah P Smg, 03-03-1993 SD Wonodri 01 III 22 Soni Widiawati P Smg, 05-05-1993 SD Al-Hikmah VI 23 Widi Santoro L Smg, 1990 MI Al-Hikmah V

85

24 Wisnu Widiyanto L 9 tahun SD Muhammadiyah 01 IV 25 Yogi Santoro L Smg, 1991 MI Al-Hikmah V 26 Agus Cahyo S. L Smg, 20-05-1994 SD Cempedak I 27 Cahyo Utomo L Smg, 23-12-1994 SD Tarsisius III 28 Defy Arisandi P Smg, 23-12-1991 SLTP 39 I 29 Diah P 13 tahun SLTP Pancasila II 30 Dimas Angga K. L Smg, 20-04-1992 SLTP Siswa Utama II 31 Endang Werdiyanti P Smg, 25-06-1991 SLTP 39 III 32 Heri Kurniawan L Smg, 28-10-1989 SLTP 39 III 33 Jumariah P Smg, 30-08-1995 SD Kartika IV - 1 III 34 Kiswadi L Smg, 05-04-1988 STM Pelita Nusantara I 35 M. Khavid L Dmk, 21-01-1999 SLTP I 36 Miranti P Smg, 26-11-1991 SLTP Kedung Mundu I 37 Nanang L Smg, 24-09-1996 SD Kesatrian III 38 Novita Ariani P Smg, 1991 SLTP 39 II 39 Ratnawati P Smg, 1-9-1990 SMK Cut Nya'dien SMG II 40 Rizki Bagus S. L Smg, 30-08-1996 SD Jangli II 41 Romario Anggoro L Smg, 08-09-1994 SD N Wonotingal VI 42 Siti Aminah P Smg, 7-6-1996 MI Nasru Fajar I 43 Sri Utami P Demak,12-04-1997 SD Al-Iman I 44 Lilik Nugroho L Smg, 1 Sept 1994 SD Tlogosari IV 45 Sumawardani L Smg, 14-07-1992 SMP Kartika IV - 1 I 46 Lin Kristanti P Smg, 19-07-1992 SD Muhammadiyah 03 II 47 Susilowati P Smg, 26-04-1995 SD Tarsisius Smg III 48 Tati S. P 8 Tahun SD Cempedak II 49 Wildan L Smg, 26-09-1990 SLTP Pancasila III 50 Wisnu L 11 Tahun SD Cempedak 01-02 VI 51 Budi Handoko L Smg, 20-05-1996 MI Al Islamiyah V 52 Dian Candra Dewi L 8 tahun SD Kaligawen 01 II 53 Candra Ariwibowo L Smg, 01-04-1995 SD Kebon Harjo V 54 Sari Lestari P Smg, 20-07-1996 SD Muhammadiyah 11 I 55 Fitria Fitri Aji P Smg, 07-01-2000 SD Taman Siswa I 56 Mustofa L Smg, 25-01-1999 SD Kaligawe 1-2 I 57 Irna Herawati P Smg, 27-07-1999 SD Kaligawe 1-2 II 58 Azizi Rochim L Smg, 16-09-1993 SD Kaligawe 1-2 V 59 Roni Setyo Aji L Ujg Pnd,23-8-99 SD Kaligawe 1-2 I 60 Mega Rahayu P Smg, 1-5-1998 SD Kaligawe 1-2 III 61 Dina Puspitasari P Smg, 14-4-1998 SD Kaligawe 1-2 II 62 Bayu Setiyawan L Smg,01-07-1996 SD Tegalsari 01-02 IV 63 Superianto L 9 tahun SDI Darul Najah I 64 Dwi Arinda P 8 tahun SDI Darul Najah V 65 Tito Sawung P. L 14 Tahun SMP Taman Siswa VI 66 Dian Pratiwi P Smg, 10-03-1998 SDN Tambakrejo 02-04 II 67 Iwan Setiyawan L Smg, 04-01-1993 SMP Al Fattah Terboyo I 68 Agus Salim L Smg, 17-08-1991 SMP Muhamadiyah 07 I 69 Isseva Roh Yayuk P Smg, 16-05-1991 SMP Taman Siswa II 70 Putri Ambarwati P Smg, 15-08-1991 SMP Siswa Utama II

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

86

3). Pemberdayaan orang tua

Kondisi orang tua anak jalanan sebagai faktor eksternal

pendorong anak turun ke jalan justru menjadi faktor utama

mengapa anak beraktifitas di jalan. Tidak berfungsinya beberapa

fungsi dasar keluarga seperti fungsi ekonomi, pendidikan,

moralitas, sosial dan lain-lain membuat anak terpaksa di jalan.

Oleh sebab itu pada tahap ini dilakukan upaya maksimal untuk

megetahui kondisi mendekati sesungguhnya dari keluarga anak

jalanan. Terutama kondisi ekonomi, sehingga diperoleh data yang

akurat untuk diseleksi sebagai penerima program pemberdayaan,

sehingga hasilnya dapat maksimal.

Pendekatan orang tua anak jalanan dilakukan dengan sasaran

seluruh orang tua anak jalanan kemudian diseleksi atau dipilih 12

orang tua anak jalanan yang benar-benar berpotensi untuk

diberdayakan. Pendekatan orang tua ini dilakukan oleh pekerja

sosial RPSA.

Pendekatan dilakukan secara berkala dengan memberikan

pantauan dan bimbingan. Bimbingan orang tua akan dilanjutkan

dengan pembentukan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi

keluarga. Berikut ini daftar orang tua anak jalanan yang mengikuti

pemberdayaan di RPSA Gratama :

87

Tabel 3.6

DAFTAR ORANG TUA ANJAL DALAM PEMBERDAYAAN RPSA

GRATAMA YAYASAN GRADHIKA

No Nama Ortu Alamat Usia Pekerjaan Bentuk Pemberdayaan Nama Anak Peksos

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaitun Jomblang Rt VIII/01 45 Menganggur Jual Sayur Pendi

Aristanto Dwi Priyanto

2 Suwarto Sendanggguwo Rt X/02 50 Menganggur Jual Es Campur Soni

Widiawati Dwi Priyanto

3 Tulus Martono Balermo Demak 35 Menganggur Jual Bumbu M. Kafid Dwi Priyanto

4 Riyanti Jl. Cempedak Utara I/5-B 37 Menganggur Jual Blanjan Reza Dwi

Priyanto

5 Purwanti Jl. Brotojoyo Tmr IV/205 41 Jual sayur Jual Blanjan M. Ali Sidig Nuryanta

6 Nuryati Tambaan Timur RW 5/VII 35 Buruh Cuci Jual Minyak

Tanah Sari Lestari Nuryanta

7 Suparman Jl. Brotojoyo Tmr IV/203 45 Buruh cuci Jual Jagung

Bakar Lukmi Maulana Nuryanta

8 Sri Nurhamida Jl. Sawah Besar VI RT 01/04 39 Menganggur Jual Pepes Irna Nuryanta

9 Sugito Sambirejo, Gayamsari 52 Menganggur Jual Blanjan Ronjin Abdul

Wahid

10 Karti Jl. Tumpang VI Rt 04/V 41 Jual rokok Pengemb.

Usaha Rokok Ayu Suprihatin Abdul Wahid

11 Siti Ngausi Siranda 42 Pemulung Tambal Ban&Jual Bensin

Radi Noyorono

Abdul Wahid

12 Tatik Gunarti Jl. Ulin Selatan III/ 188 50 Menganggur Jual Kacang

Hijau Erwin Armadana

Abdul Wahid

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

4). Pengasuhan Anak Jalanan

Bagi anak jalanan yang tidak memiliki orang tua atau

pengasuh diasuh atau dirawat di RPSA dalam masa rehabilitasi.

Setelah sistem nilai-nilai sosial pada anak sudah berfungsi atau

anak sudah punya prilaku yang baik, anak ini akan dicarikan orang

tua pengganti atau panti asuhan yang dapat mengasuh mereka.

Untuk tahun 2005 ini ada 10 anak jalanan yang diasuh di RPSA

Gratama. Anak yang diasuh di RPSA diberi bimbingan hidup

secara intensif, baik berupa bimbingan nilai-nilai ataupun

88

pendidikan ilmu pengetahian. Segala kebutuhan hidup anak

tersebut seperti makan, pakaian, obat-obatan dan kebutuhan sehari-

hari lain, disediakan oleh Yayasan Gradhika. Selain itu sarana dan

prasarana untuk anak seperti tempat tidur, almari, peralatan makan

dan lain-lain juga disediakan di RPSA.

Sampai dengan bulan Juni ini dari 10 anak yang mendapat

pengasuhan oleh RPSA, 5 anak telah mendapatkan orang tua

pengganti, sedang 5 anak yang lain masih tinggal di RPSA

Gratama (Wawancara dengan Nursanti, S.Pd. selaku Bidang

Pengasuhan di RPSA Gratama tahun 2006).

b. Pemberdayaan tahap II (Juli s/d September 2005)

Program pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan Tahap II

dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2005 meliputi

kegiatan; (1) Beasiswa, (2) Bimbingan orang tua anak jalanan, (3)

Pemberdayaan Ketrampilan, (4) Tutorial, dan (5) Pengasuhan anak

jalanan. Kegiatan-kegiatan tersebut kami diskripsikan sebagai berikut:

1). Beasiswa

Beasiswa tahap II dibayarkan selama 3 bulan, yakni bulan

Juli–September. Pada waktu pembayaran, anak diberikan

pengarahan bahwa tahap II dibayarkan 3 bulan lagi untuk melihat

perkembangan dan keseriusan anak binaan dalam menjalani proses

pendidikan. Hal ini memotivasi agar anak muncul kemauan kuat

dan lebih giat dalam belajar.

89

Adapun daftar sekolah anak jalanan sebagaimana yang

diuraikan dalam laporan I adalah serupa namun ada penggantian

alokasi beasiswa yaitu yang dahulu di sekolah STM Pelita

Nusantara berjumlah 1 anjal putra diganti oleh 1 anjal putri yang

belajar di SD Tandang 04-05 (Dokumantasi RPSA Gratama

“Laporan Tahap II tahun 2005/2006).

2). Pemberdayaan Orang Tua

Pemberdayaan terhadap orang tua ini dilakukan untuk

menindaklanjuti dari program pemberdayaan tahap I.

3). Pemberdayaan Ketrampilan

Pada Tahap II ini mulai dilaksanakan pelatihan ketrampilan

pada 50 anak, namun proses pelaksanaan belum selesai. Hal ini

karena pelaksanaan kursus keterampilan memerlukan waktu yang

cukup lama, yaitu 2 sampai 4 bulan.

Tabel 3.7

DAFTAR ANAK JALANAN PENERIMA PEMBERDAYAAN MELALUI

KETRAMPILAN TAHUN 2005

No. Nama L/P Kegiatan Agama Keterampilan 1 Abdul Muntasir L Ngamen Islam Bengkel 2 Achmad Kamaludin L Ngamen Islam Bengkel 3 Andre Setiawan L Ngamen Islam Bengkel 4 Ari Setiyawan L Ngamen Islam Bengkel 5 Arif Pambudi L Ngamen Islam Bengkel 6 Awan Setiyono L Ngamen Islam Bengkel 7 Eko Wahyu Widodo L Ngamen Islam Bengkel 8 Erwin Armadana L Ngamen Islam Bengkel 9 Fajar Subekti L Ngamen Islam Bengkel 10 Hadi Muslimin L Ngamen Islam Bengkel 11 Hendro Sunaryo L Ngamen Islam Bengkel

90

12 Imam Mahfud Harjun L Ngamen Islam Bengkel 13 Jumanto Fanhelen L Ngamen Islam Bengkel 14 M. Shobirin L Ngamen Islam Bengkel 15 Muh. Taufiq L Ngamen Islam Bengkel 16 Muhammad Kasrowi L Ngamen Islam Bengkel 17 Pandu Setyanugraha L Ngamen Islam Bengkel 18 Rifki Al Aziz L Ngamen Islam Bengkel 19 Roni Faslah L Ngamen Islam Bengkel 20 Wala Indra Kusuma L Ngamen Islam Bengkel 21 Sudarsono P Ngamen Islam Komputer 22 Sri Susanti P Ngamen Islam Komputer 23 Sri Rahayuningsih P Ngamen Islam Komputer 24 Sri Wahyuni P Ngamen Islam Komputer 25 Desi Nur Wijayanti P Ngamen Islam Komputer 26 Romadlon Moh. N L Ngamen Islam Komputer 27 Yuliani Mawar Tiningsih P Ngamen Islam Komputer 28 Emi Nuryati P Ngamen Islam Komputer 29 Ari Joko N. L Ngamen Islam Komputer 30 Mei Wulandari P Ngamen Islam Komputer 31 Yanti P Ngamen Islam Menjahit 32 Endang Sri Rahayu P Ngamen Islam Menjahit 33 Indri Yani P Ngamen Islam Menjahit 34 Siti Rochmah P Ngamen Islam Menjahit 35 Okta Pratika Rini P Ngamen Islam Menjahit 36 Heri Kurniawan L Ngamen Islam Sablon 37 Mustaqim L Ngamen Islam Sablon 38 Wisnu L Ngamen Islam Sablon 39 Slamet L Ngamen Islam Sablon 40 Reza L Ngamen Islam Sablon 41 Supriyanto L Ngamen Islam Sablon 42 Darwadi L Ngamen Islam Sablon 43 Eko Hariyanto L Ngamen Islam Sablon 44 Jumiati P Ngamen Islam Sablon 45 Ery Triyanto L Ngamen Islam Sablon 46 Sutono L Ngamen Islam Sablon 47 Arifin L Ngamen Islam Sablon 48 Ake Almabrur L Ngamen Islam Sablon 49 Sumoko L Ngamen Islam Sablon 50 Purwantoro L Ngamen Islam Sablon

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

91

Tabel 3.8

IKTISAR PESERTA PELATIHAN KETRAMPILAN

Peserta No. Jenis Pemberdayaan Kuantitas Proentase

1. Kursus Sablon 15 anak 30 %

2. Kursus Bengkel 20 anak 40 %

3. Kursus Komputer 10 anak 20 %

4. Kursus Menjahit 5 anak 10 %

Jumlah 50 anak 100 %

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

Pelatihan ketrampilan dilaksanakan bekerjasama dengan

lembaga pelatihan yang mempunyai kompeten dan sertifikasi di

bidangnya. Pelatihan/ kursus sablon dilaksanakan bekerja sama

dengan LPK ZEEN yang beralamat di Jl. Durian no. 1111

Semarang, kursus bengkel dilaksanakan bekerja sama dengan LPK

Djieneka Abadi yang berlamat di Jl. Pedurungan Tengah IV

Semarang, kursus komputer dilaksanakan bekerja sama dengan

LPK Budiman yang beralamat di Jl. Kaligarang Semarang dan

kursus menjahit dilaksanakan bekerja sama dengan Kursus

Menjahit “Shofi” yang beralamat di Jatingaleh Semarang

(Dokumentasi RPSA Gratama “Laporan Tahap II” tahun

2005/2006).

4). Tutorial

Pada Tahap II ini RPSA Gratama mengadakan 12 kali

tutorial. Dari 120 anak yang dibina, yaitu terdiri dari 70 anak

92

jalanan mendapatkan bantuan beasiswa dan 50 anak mendapatkan

bantuan pemberdayaan. 120 anak jalanan tersebut dibagi menjadi

2 kelompok anak jalanan yang mendapatkan bantuan beasiswa dan

2 kelompok anak jalanan yang mendapat bantuan pemberdayaan.

Pelaksanaan tutorial untuk anak penerima beasiswa dan penerima

pemberdayaan keterampilan dibuat terpisah. Hal ini dikerenakan

materi yang diberikan pada anak penerima beasiswa dan

keterampilan tidak sama.

Tabel 3.9

MATERI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN TAHAP II

No. Tgl 2005 Kelompok Materi Penceramah Sasaran 1. Juli

Agust Sept

3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18

Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II

Dinamika kelompok Kedisiplinan Dinamika kelompok Etika dan moral Bimbingan kemasyarakatan Kedisiplinan Bimbingan kemasyarakatan Kedisiplinan Bimbingan mental agama Etika dan moral Bimbingan mental agama Etika dan moral Bimbingan mental agama Administrasi UEP Bimbingan mental agama Perlindungan anak Interview kelompok Bimbingan sosial kelompok Interview kelompok Bimbingan sosial kelompok Budi pekerti Wawasan kebangsaan Bimbingan UEP Bimbingan kewirausahaan

Dwi Priyanto R., S.Pd Ubaidillah Kamal, S.Pd Nuryanta, S.Pd Abdul Wahid, S.Pd Drs. Kardoyo Ubaidillah Kamal, S.Pd Drs. Kardoyo Ubaidillah Kamal, S.Pd Drs. Noorsalimi Dwi Priyanto R., S.Pd Drs. Noorsalimi Dwi Priyanto R., S.Pd Drs. Noorsalimi Nuryanta, S.Pd Drs. Noorsalimi Abdul Wahid, S.Pd Drs. Sunarto Drs. Tukirin Dra. Tatik Drs. Sunarto Drs. Masrukhi, M.Pd Dra. Sri Redjeki Bambang Prishardoyo, M.Si Drs. Kardoyo

35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

93

Tutorial yang dilaksanakan sedapat mungkin melibatkan

banyak stakeholder lain yang terkait dengan isu anak dan

pengembangan mental. Diantaranya Disnaker Kota Semarang,

ASA PKBI Semarang, Depag Kota Semarang, Dikdasmen

Muhammadiyah Wilayah Jateng, Praktisi Pendidikan dll, yang

muatan materinya disusun berdasarkan kebutuhan anak dan tujuan

pembinaan jalanan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan di RPSA dengan kunjungan

anak secara langsung di lapangan waktu sebelumnya. Rata-rata

tingkat kehadiran anak dalam tutorial masih menunjukkan

prosentase 90%.

5). Pengasuhan Anak Jalanan

Pengasuhan anak jalanan ini adalah meneruskan program

pemberdayaan pada tahap I, dan hasilnya sampai dengan bulan

September dari 10 anak yang mendapat pengasuhan oleh RPSA, 8

anak telah mendapatkan orang tua pengganti, sedang 2 anak yang

lain masih tinggal di RPSA Gratama.

c. Pemberdayaan tahap III (Oktober s/d Desember 2005)

Program pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan Tahap

III dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2005

meliputi kegiatan; (1) Beasiswa, (2) Pemberdayaan orang tua anak

jalanan, (3) Pemberdayaan Ketrampilan, (4) Tutorial, dan (5)

94

Pengasuhan anak jalanan. Kegiatan-kegiatan tersebut kami

diskripsikan sebagai berikut:

1). Beasiswa

Beasiswa tahap III dibayarkan untuk waktu 3 bulan, yakni

bulan Oktober – Desember 2005. Pada waktu pembayaran, anak

diberikan pengarahan bahwa bantuan tahap tiga ini kemungkinan

adalah bantuan yang terakhir namun pihak RPSA akan terus

memantau perkembangan mereka. RPSA juga siap membantu

mereka jika mengalami kesulitan-kesulitan asal mereka tetap

sekolah. Hal ini memotivasi agar anak muncul kemauan kuat dan

lebih giat dalam belajar.

2). Pemberdayaan Orang Tua

Pemberdayaan orang tua dilakukan untuk menindaklanjti

dari program pemberdayaan tahap II.

3). Pemberdayaan Ketrampilan

Pada Tahap III pemberdayaan anak jalanan dilaksanakan

dalam bentuk program pemberian paket bantuan dan pelatihan

ketrampilan pada 50 sasaran anak jalanan ini berlangsung mulai

dari tahap II dan tahap III. Pelatihan keterampilan akan berakhir

bulan Desember 2005.

4). Tutorial

Pada Tahap III ini RPSA Gratama mengadakan 12 kali

tutorial. Berikut skema pelaksanaan tutorial yang dilakukan RPSA

Gratama.

95

Tabel 3.10

MATERI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN TAHAP III

No. Tgl 2005 Kelompok Materi Penceramah Sasaran 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Sep Okt Okt Okt Okt Nov Nov Nov Nov Nov Des Des

25 2 9 16 30 13 16 20 27 30 4 8

Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II Beasiswa II Beasiswa I Ketramp I Ketramp II Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II

Bimbingan mental agama Budi Pekerti Undang-undang lalu lintas Etika dan Moral Undang-Undang Lalu lintas Bimbingan UEP Budi Pekerti Etika dan Moral Etika dan moral Wawaan Kebangsaan Budi pekerti Bimbingan sosial kelompok BiombinganSosial kelompok Pencegahan Narkoba/HIV Bimbingan UEP Pencegahan Narkoba/HIV Kedisiplinan Budi perkerti Perlindungan anak Bimbingan sosial kelompok Interviw Kelompok Bimbingan UEP Interviw kelompok Adminitrasi UEP

Drs. Noor Salimi Drs. Marukhi, M.Pd Agu Banowo Dwi Priyanto R, S.Pd Sutrisno Dra. Sri Hajati Drs. Eko Supraptono, M.Si Dra. Niswatin R Drs. Eko Supraptono, M.Si Dra. Niswatin Rakub Drs. Marukhi, M,Pd Drs. Kardoyo Suciningsih Drs. Eko Supraptono, M.Si Dra. Niswatin R

35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak

(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

Rata-rata tingkat kehadiran anak dalam tutorial masih

menunjukkan prosentase 85%.

5). Pengasuhan anak jalanan

Pengasuhan anak jalanan ini adalah meneruskan program

pemberdayaan pada tahap II, dan hasilnya sampai dengan bulan

Desember ini dari 10 anak yang mendapat pengasuhan oleh RPSA,

8 anak telah mendapatkan orang tua pengganti, sedang 2 anak

yang lain masih tinggal di RPSA Gratama.

96

4. Metode dan Materi Pemberdayaan

a. Metode pemberdayaan

Metode pemberdayaan yang digunakan oleh RPSA Gratama

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu metode langsung dan

metode tidak langsung (Wawancara dengan M. Qoirul Anam, S.Pd

pada tanggal 4 April 2006).

1). Metode langsung.

Metode langsung adalah suatu bentuk penanganan anak

jalanan yang arahnya kedalam, khusus hanya bagi anak jalanan.

Tidak ada pihak lain kecuali pembina dan anak jalanan yang

bersangkutan. Metode ini secara institusional merupakan tindak

lanjut dari tujuan internal yang fokus pada persoalan pelayanan

dan perlindungan terhadap anak-anak khususnya yang berada

dalam situasi sulit atau anak-anak yang membutuhkan

perlindungan khusus (Wawancara dengan M. Qoirul Anam, S.Pd

tanggal 4 April 2006). Survey penulis menunjukkan hasil

bahwasanya metode ini termanage dalam bentuk aktivitas riel.

Dimana dalam aktivitas tersebut mencerminkan semangat dari

RPSA Gratama untuk sejauh mungkin tercapainya tujuan internal.

Secara garis besar, aktivitas tersebut dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu :

97

Aktivitas pelayanan : aktivitas yang ditujukan kepada anak

jalanan yang berhubungan dengan bidang educational,

profesional dan kesehatan.

Aktivitas perlindungan: bentuk kegiatan yang diperuntukkan

untuk kepentingan anak jalanan yang berkaitan dengan bidang

kekeluargaan, mental spiritual dan organisasional.

Beberapa hal yang sempat penulis temui yang termasuk

dalam aktivitas pelayanan antara lain Pemberian beasiswa

(educational), dan memberikan pembekalan keterampilan

(profesional). Selain itu, metode langsung dilakukan oleh

Departemen Sosial, atau pihak-pihak lain dalam memberikan

pengarahan dan pembinaan secara langsung (tutorial) yang

berlangsung di RPSA Gratama.

2). Metode tidak Langsung

Berbeda dengan metode langsung, metode tidak langsung

ini tidak hanya melibatkan pembina dengan anak jalanan, namun

juga masyarakat. Dalam pandangan penulis, metode tidak

langsung ini secara institusional merefleksikan keinginan besar

dari RPSA Gratama untuk tercapainya tujuan eksternal

pemberdayaan dan pembinaan anak jalanan yaitu menumbuhkan,

mengembangkan dan memajukan penghormatan masyarakat luas

terhadap hak-hak anak (Wawancara dengan M. Qoirul Anam, S.Pd

tanggal 4 April 2006).

98

b. Materi pemberdayaan

Dalam pelaksanaan kerja RPSA Gratama mengenai

pemberdayaan anak jalanan, maka secara substansial ada dua materi

dasar dalam pemberdayaan, yaitu materi agama dan materi umum.

1). Materi agama

Materi agama sebagai materi pemberdayaan diberikan kepada

anak jalanan untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa. Adapun beberapa materi pemberdayaan

dalam bimbingan keagamaan di RPSA Gratama adalah mencakup

materi akidah, syari’ah dan akhlak (muamalah).

a). Materi akidah (tauhid)

Akidah adalah suatu ajaran yang menekankan akan keesaan

Allah SWT sebagai Tuhan. Materi ini merupakan yang

terpenting dalam penanaman mental keagamaan yang

mengacu pada masalah-masalah yang erat hubungannya

dengan ketauhidan dan rukun iman.

b). Materi syari’ah (ibadah)

Ibadah adalah peraturan yang diciptakan Allah SWT supaya

manusia berpegang teguh padanya, baik dalam hubungan

secara vertical (Allah SWT) maupun secara horizontal

(makhluk). Pada materi ini disampaikan apa yang harus

dikerjakan dan ditinggalkan, hukum-hukum dan tata hidup

sekaligus pelaksanaan dari rukun Islam.

99

c). Materi akhlak (muamalah)

Materi akhlak ini merupakan penyempurnaan dari materi

akidah dan syari’ah. Pada materi ini diajarkan cara dalam

tatanan hidup bermasyarakat, bertutur kata yang baik,

berperilaku yang sopan, berinteraksi dengan kehidupan sosial.

Materi ini disampaikan pada anak jalanan dengan harapan

akan memberikan pengertian dan penjelasan mengenai

hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya. Dengan

materi ini diharapkan membentuk perilaku sosial kepada anak

jalanan (Wawancara dengan Dwi Priyanto, S.Pd pada hari

Kamis tanggal 30 Maret 2006.

Dari ketiga materi agama tersebut diatas, telah

diaplikasikan oleh RPSA Gratama berupa materi pemberdayaan

tentang bimbingan mental agama; materi budi pekerti; dan materi

etika dan moral.

Adapun dalam pelaksanaannya materi tersebut diatas, dapat

penulis ketahui melalui observasi yang digambarkan dalam tabel

berikut :

100

Tabel

KEGIATAN AGAMA DI RPSA GRATAMA

No. Kegiatan Volume Narasumber

1. Pengarahan dan pendalaman tentang agama Islam

12 - Depag Kota Semarang - Dikdasmen Muhammadiyah

Wilayah Jateng 2. Menjalankan shalat

berjama’ah secara disiplin dan tepat waktu

12

Seluruh Peksos RPSA Gratama

3. Mengajarkan tata cara berwudhu

2 Seluruh Peksos RPSA Gratama

4. Mengenalkan bacaan Al-Qur'an dan belajar membaca

4 - Depag Kota Semarang - Dikdasmen Muhammadiyah

Wilayah Jateng 5. Pelatihan menulis Arab 2 - Depag Kota Semarang

- Dikdasmen Muhammadiyah Wilayah Jateng

(Hasil wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. tanggal 30 Maret 2006)

Beberapa materi agama dalam pemberdayaan terhadap anak

jalanan disampaikan pada kunjungan kerja dari pihak lain dan

peksos RPSA Gratama yang dilakukan pada masa tahap

pemberdayaan.

2). Materi umum

Materi yang bersifat umum diberikan oleh RPSA Gratama pada

masa pemberdayaan, mencakup materi sebagai berikut :

- Undang-undang lalu lintas

- Bimbingan UEP

- Wawaan Kebangsaan

- Bimbingan sosial kelompok

- Pencegahan Narkoba/HIV

- Kedisiplinan

101

- Perlindungan anak

- Interviw Kelompok

- Adminitrasi UEP (Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)

Dari keseluruhan materi umum tersebut dilakukan oleh

narasumber baik dari peksos yang ada di RPSA Gratama maupun

oleh pihak sosial terkait seperti Disnaker Kota Semarang, ASA

PKBI Semarang, Praktisi Pendidikan dan lain-lain telah ditempuh

selama 12 kali pertemuan dari tiap-tiap materi dalam masa

pemberdayaan yaitu setahun (Hasil wawancara dengan Dwi

Priyanto R., S.Pd. pada 4 April 2006).

Dalam tahap-tahap pemberdayaan diatas para pembina RPSA

Gratama memberikan materi pemberdayaan terhadap anak jalanan

sejumlah 12 kali tutorial dari 120 anak jalanan yang dibina. Tutorial

dalam pemberian materi pemberdayaan dilaksanakan sedapat mungkin

melibatkan banyak stakeholder lain yang terkait dengan isu anak dan

pengembangan mental. Diantaranya Disnaker Kota Semarang, ASA

PKBI Semarang, Depag Kota Semarang, Dikdasmen Muhammadiyah

Wilayah Jateng, Praktisi Pendidikan dan lain-lain, yang muatan

materinya disusun berdasarkan kebutuhan anak dan tujuan pembinaan

jalanan yang telah ditetapkan.

102

D. Kendala yang Dihadapi dalam Pemberdayaan dan Evaluasi Keberhasilan

Program

1. Kendala yang dihadapi

Secara umum pelaksanaan penjangkauan, identifikasi, pemberian

beasiswa, pengasuhan anak jalanan dan pendekatan orang tua dapat

dilaksanakan dengan baik. Tetapi ada beberapa hal yang dapat dianggap

menjadi kendala yang cukup penting untuk diperhatikan dalam

mendukung keberhasilan kegiatan, yaitu:

a. Tidak idealnya perbandingan antara peksos dengan anak binaan yang

didampingi. Peksos yang ada berdasarkan perincian program 1

Peksos: 40 anak binaan plus orang tua anak jalanan. Seharusnya

komposisi yang ideal adalah 1 peksos: 10 anak binaan, sehingga

akhirnya digunakan prinsip “minimalis maksimali”.

b. Terlampau luasnya wilayah garapan (kantong-kantong) untuk

program 2005 ini dan tersebarnya tempat tinggal dan sekolah-sekolah

anak jalanan.

c. Tuntutan kebutuhan hidup sehari-hari atau beban hidup yang semakin

berat seperti kenaikan harga-harga barang kebutuhan hidup,

menjadikan bertambah sulitnya memenuhi kebutuhan keluagga

khususnya bagi ortu anjal. Hal ini juga menjadikan anjal sulit untuk

meninggalkan akatifitas mencari uang di jalan.

103

d. Kendala-kendala lain yang terkait dengan sulitnya merubah cara

berfikir orang tua anak jalanan untuk berusaha menjadi lebih baik

dengan kerja keras.

e. Budaya meminta-minta arang tua anak jalanan yang sulit dihilangkan

dan rendahnya kecakapan hidup orang tua anjal (Wawancara dengan

Dwi Priyanto R., S.Pd. selaku ketua RPSA tahun 2006).

2. Evaluasi keberhasilan

Beberapa program pemberdayaan yang dicapai dan menunai

keberhasilan oleh RPSA Gratama Yayasan Gradhika Kota Semarang

adalah :

a. Anak tidak lagi beraktifitas di jalan.

b. Anak kembali ke bangku sekolah bagi yang masih usia sekolah.

c. Anak dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

d. Anak dapat memiliki penghasilan yang layak dengan keterampilan

yang dimiliki.

e. Anak mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri.

f. Anak mengerti, menghayati dan mematuhi norma-norma sosial.

g. Anak mematuhi aturan-aturan yang ada (agama, hukum dan sosial)

h. Anak memiliki hubungan yang harmonis dengan kelurga dan

masyarakat sekitar.

i. Anak mampu mengendalikan diri terhadap godaan-godaan untuk

kembali ke jalanan (Wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. selaku

ketua RPSA tahun 2006).

104

Dengan indikator keberhasilan tersebut ada beberapa faktor yang

dirasa mendukung dalam program pemberdayaan, antara lain :

a. Pembinaan secara berkala yang dilakukan oleh Dinas Kesejahteraan

Sosial Jawa Tengah dan Bagian Proyek terhadap pelaksanaan kegiatan

dan pemecahan permasalahan yang dihadapi.

b. Banyak stakeholder lain yang dengan senang hati mau memberikan

dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan pembinaan anak jalanan

baik dari perusahaan, perorangan, LSM dan lembaga pemerintah

c. Masyarakat sekitar RPSA mulai terbiasa dan menerima keberadaan

anak jalanan yang dibina oleh RPSA dan ikut memberikan simpatinya.

d. Masih banyak anak dan orang tua yang mau secara sadar untuk

mengikuti dengan baik semua program yang dilaksanakan

(Dokumentasi RPSA Gratama “Laporan tahap III” tahun 2005).