bab iii wasit -...
TRANSCRIPT
52
BAB III
GAMBARAN UMUM RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL
ANAK (RPSA) GRATAMA PADA YAYASAN GRADHIKA
KOTA SEMARANG
A. Profil Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) pada Yayasan Gradhika
Kota Semarang
1. Sejarah berdiri RPSA Gratama
RPSA Gratama merupakan salah satu unit kegiatan Yayasan
Gradhika Semarang. Yayasan Gradhika Semarang merupakan yayasan
pendidikan dan sosial yang berdiri 1 Maret 1998. Yayasan ini dibentuk
sebagai respon munculnya berbagai masalah sosial dan pendidikan di
masyarakat yang semakin kompleks, rumit dan meningkat kualitas serta
kwantitasnya.
Fenomena muncul dan merebaknya anak jalanan dipandang
sebagai suatu hal yang sangat memprihatinkan. Oleh sebab itu perlu
dibentuk unit khusus guna menangani permasalahan tersebut. Maka pada
tanggal 29 Maret 1998 Yayasan Gradhika membentuk Rumah Singgah
Gratama, beralamat di Jalan Mugas Semarang dengan binaan sebanyak 40
anak jalanan. Setelah ada koordinasi dengan Rumah Singgah lain di
Semarang, RPSA Gratama mendapat tugas untuk membina anak jalanan di
bagian timur Kota Semarang. Untuk mendekati kantong anak jalanan
53
maka Gratama pada tahun 2000 pindah ke Jl. Sukarno – Hatta no. 5
Semarang. Lokasi yang sangat dekat dengan kantong anjal (dekat lampu
merah ternyata menyulitkan proses reunifikasi anak karena anak tidak mau
pulang dan ingin tinggal terus di Rumah Singgah. Karena pertimbangan
tersebut akhirnya pada tahun 2002 Gratama pindah ke Jl. Gombel Lama
125 C Semarang. Di tempat itu pun Gratama tidak lama. Karena kondisi
tanah lokasi yang labil di tempat itu membuat rumah yang ditempati
terancam longsor. Keadaan itu memaksa Gratama untuk pindah tempat.
Akhirnya pada bulan Agustus 2002, Gratama pindah ke Jl. Jangli Krajan
Barat IV No. 230 B Semarang sampai sekarang. Kemudian pada tahun
2004, untuk perbaikan dan penyempurnaan program terjadi perubahan
metode pembinaan yaitu modal Rumah Singgah menjadi Rumah
Perlindungan Sosial Anak (RPSA). Sehingga namanya pun berubah
menjadi RPSA Gratama.
Sesuai dengan UU. No. 3 tahun 2002 tentang perlindungan anak
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara
optimal seuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Rumah Perlindungan
Sosial Anak (RPSA) adalah unit pelayanan perlindungan lanjut dari
temporari shelter yang berfungsi memberikan perlindungan, pemulihan,
rehabilitasi, advokasi dan reunifikasi bagi anak yang membutuhkan
perlindungan khusus agar anak dapat tumbuh kembang secara wajar.
54
Sedang temporary shelter sendiri merupakan unit pelayanan perlindungan
pertama yang bersifat reponsif dan segera bagi anak-anak yang mengalami
tindak kekerasan dan perlakuan salah atau yang membutuhkan
perlindungan khusus.
Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Gratama berdiri pada
tahun 1998 sebagai respon terhadap meningkatnya jumlah anak jalanan.
RPSA Gratama merupakan rumah yang memberikan perlindungan bagi
anak jalanan agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta
memberikan perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2006).
2. Struktur Organisasi
Tabel 3.1
STRUKTUR ORGANISASI RPSA GRATAMA
DWI PRIYANTO R., S.Pd. KOORDINATOR RPSA
iswatin RakubN. Dra. Prof KETUA YAYASAN GRADHIKA SEMARANG
RATNANINGSIH S. ADM & KEUANGAN
ABDUL W., S.Pd. KABID. PELAYANAN
NURYANTA, S.Pd. KABID. PENGASUHAN
NURSANTI, S.Pd. KABID. RUJUKAN
M. QOIRUL ANAM, S.Pd. KABID. MANAJ. KASUS
55
Keterangan :
Ketua Yayasan : Prof. Dra. Niswatin Rakub
Pimpinan RPSA : Dwi Priyanto R., S.Pd.
Bidang Pemberdayaan Anak :
• Pelayanan Umum : Abdul Wahid, S.Pd.
• Manajemen Kasus : Nuryanto, S.Pd.
• Pengasuhan : Nursanti, S.Pd.
• Rujukan : M. Qoirul Anam, S.Pd.
• Petugas Administrasi : Ratnaningsih Sulistiyowati, S.Pd.
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2006)
3. Visi dan Misi RPSA Gratama
a. Visi :
“Terpenuhinya hak-hak anak jalanan sehingga anak dapat tumbuh
kembang secara wajar sehingga menjadi generasi yang berkuwalitas”.
b. Misi :
• Melindungi anak dari situasi terburuk yang dihadapi kepada situasi
yang memungkinkan anak dapat tumbuh kembang secara wajar.
• Membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan anak jalanan.
• Melindungi anak agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai anak,
baik di rumah, sekolah, maupun situasi kehidupan sosial lainnya.
• Memulihkan kondisi normal fisik, mental dan sosial anak yang
terganggu akibat tekanan dan trauma.
56
• Mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami anak sebagai akibat
tekanan dan trauma.
• Mengembangkan relasi dengan lembaga atau orang lain yang
peduli terhadap permasalahan anak jalanan.
• Mewujudkan situasi kehidupan dan lingkungan yang mendukung
keberfungsian sosial dan mencagah terulangnya tindak kekerasan
dan perlakuan salah terhadap anak.
(Dokumantasi RPSA Gratama “Visi dan Misi” tahun 2006).
B. Gambaran Umum Anak Jalanan RPSA Gratama
1. Profil Anak Jalanan
Pada tahun 2005, jumlah anak jalanan di Kota Semarang
diperkirakan mencapai kurang lebih 1200 anak (data dari 3 RPSA di
Semarang). Ini merupakan angka yang sangat besar dan perlu mendapat
perhatian serius. Anak jalanan biasannya terlihat dalam kegiatan-kegiatan
yang bersifat marginal dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya.
Kebanyakan anak-anak tersebut terpaksa turun ke jalan karena kemiskinan
yang diderita orang tuanya. Sehingga mereka tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya. Disamping karena kemiskinan, banyak juga karena
sebab-sebab lain, misalnya korban trafficking, terpisah dengan orang
tuanya karena konflik bersenjata, kerusuhan, bencana, orang tuanya
dipenjara, orang tuanya meninggal dan sebagainya. Anak yang mestinya
berhak sekolah dan bermain terpaksa bekerja. Banyak yang kemudian
57
menjadi pengemis, pengamen, pengelap mobil (dengan paksa) atau
menjual koran dilampu-lampu bangjo yang kemudian lazim disebut
dengan anak jalanan.
Kondisi tersebut di atas yang membuat Yayasan Gradhika dengan
unit pelayanan sosial “Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA)
Gratama”, tetap konsisten untuk terus ikut berperan serta membantu
pemerintah dalam mengatasi permasalahan anak jalanan. Yaitu dalam
usaha mewujudkan kodisi yang cukup ideal bagi tumbuh kembang anak
agar dapat hidup dengan baik dan wajar, terpenuhi hak-haknya guna
mempersiapkan masa depan yang lebih baik seperti anak-anak lain
((Wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. ketua RPSA tahun 2006).
2. Problem yang dihadapi Anak Jalanan
Keberadaan anak jalanan (anjal) sangat rentan terhadap berbagai
kondisi yang mengancam kehidupan dan tumbuh kembang mereka.
Berbagai kondisi yang mungkin ditemui anak jalanan diantaranya adalah
kondisi fisik yang membahayakan, keselamatan dan kesehatan anak
(polusi, terik matahari, keramaian lalu lintas), interaksi dengan orang-
orang yang tidak bertanggung jawab atas perkembangan kepribadian anak
(eksploitasi, tindak kekerasan, kriminalitas dan pelecehan seksual).
Kondisi tersebut selalu berimplikasi pada permasalahan keterlantaran dan
perlakuan salah pada anak. Rendahnya tingkat gizi, buruknya status
kesehatan dan putus sekolah, kemudian menjadi atribut umum dengan
sebutan “Anak Jalanan”.
58
Berdasarkan tempat tinggalnya anak jalanan yang ditemui para
pekerja sosial Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Gratama pada
Yayasan Gradhika sebagai berikut:
a. Anak jalanan yang setiap harinya pulang
b. Anak jalanan yang pulang berkala
c. Anak jalanan yang setiap harinya tinggal dan hidup di jalan
d. Anak jalanan beserta keluarga bertempat tinggal di jalanan
(Wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. selaku Bidang Pelayanan
Umum RPSA Gratama tanggal 4 April 2006).
Adapun macam-macam masalah yang dihadapi anak jalanan RPSA
Gratama berdasarkan faktor lingkungan dibedakan menjadi dua macam,
yang meliputi :
a. Masalah yang bersumber dari Lingkungan Intern
Lingkungan intern dalam kehidupan anak jalanan dimaksud
adalah lingkungan antar sesama anak jalanan. Problem yang dihadapi
anak jalanan dalam konteks ini didominasi oleh persoalan profesi dan
eksploitasi seksual. Secara lebih spesifik kedua persoalan tersebut
dapat ditarik ke dalam problem hukum, problem pendidikan serta
problem keluarga, problem psikologis dan problem pemenuhan
kebutuhan hidup.
b. Masalah yang bersumber dari Lingkungan Ekstern
Selain masalah yang datangnya dari lingkungan intern, juga
terdapat kendala hidup yang muncul dari lingkungan ekstern.
59
Lingkungan ekstern yang dimaksud adalah lingkungan secara umum
dari kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, persoalan yang
dihadapi anak jalanan didominasi oleh persoalan ekploitasi ekonomi
dan persoalan hukum. Terjadinya eksploitasi ekonomi terhadap anak
jalanan biasanya dilakukan oleh pihak lain yang juga menggunakan
jalanan sebagai sumber ekonomi tetapi tidak masuk dalam kategori
anak jalanan. Mereka (eksploitir) secara sengaja memanage sejumlah
anak jalanan dalam aktivitas ekonomi tertentu, yang cenderung
eksploitatif terhadap anak jalanan. Pihak eksploitir menekankan sistem
koersif (pemaksaan) dengan sanksi yang cenderung merugikan bagi
anak jalanan yang tidak patuh. Sanksi tersebut cenderung merugikan
pihak anak jalanan, baik secara fisik maupun psikologis. Sanksi yang
acapkali diterima oleh anak jalanan biasanya berupa kekerasan fisik
yang dapat menimbulkan semacam trauma psikologis yang senantiasa
terbawa dalam aktivitas keseharian mereka. Dampaknya mereka hidup
dalam ancaman dan ketakutan yang mencekam. Mengenai persoalan
hukum bukan konteks kasus pidana, tidak sedikit dari anak jalanan
yang karena alasan tertentu harus berurusan dengan aparat keamanan.
Namun lebih disebabkan oleh faktor gangguan ketertiban, seperti
keberadaan anak jalanan di sekitar tracfic light, mengganggu pengguna
kendaraan di samping juga berbahaya bagi keselamatan anak jalanan
bersangkutan (Wawancara dengan Nuryanto, S.Pd. tanggal 4 April
2006).
60
C. Manajemen Pemberdayaan Anak Jalanan di RPSA Gratama pada
Yayasan Gradhika Kota Semarang
1. Fungsi dan Tujuan Pemberdayaan
a. Fungsi Pemberdayaan
Dalam proses pelayanan sosial anak jalanan yang diterapkan oleh
Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Gratama mempunyai fungsi
pemberdayaan sebagai berikut :
1). Fungsi penjangkauan
Melalui fungsi penjangkauan, RPSA Gratama memfasilitasi
terjadinya pertemuan antara anak dan pekerja sosial yang
mengarah pada terbentuknya relasi pertolongan. Pekerja sosial
secara proaktif mengembangkan relasi dengan anak di kantong-
kantong anak jalanan. Pada kesempatan tersebut pekerja sosial juga
mensosialisasikan keberadaan lembaga dan program-programnya.
Tujuan mendasar dari penjangkauan adalah memunculkan rasa
tertarik anjal terhadap RPSA Gratama sehingga anak terdorong
untuk datang dan kontinuitas anjal diharapkan dapat meningkatkan
kualitas relasi antara pekerja sosial dengan anjal sehingga
pertolongan terbentuk dan memanfaatkan pelayanan yang efektif.
2). Fungsi manajemen kasus
Melalui fungsi manajemen kasus, RPSA Gratama menjamin
terpenuhinya berbagai kebutuhan anjal melalui mobilisasi sumber
61
dan peningkatan akses terhadap berbagai pelayanan yang
dibutuhkan anak. Kegiatan yang dilakukan adalah :
• Assessment, untuk memahami kebutuhan anak secara
komprehensif.
• Planning, untuk mengembangkan rencana pemecahan kasus
yang menyeluruh untuk setiap anjal.
• Penjaluran pada berbagai sumber pelayanan yang dibutuhkan.
• Monitoring dan evaluasi
• Teminasi (Wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. tanggal 4
April 2006).
3). Fungsi perlindungan
Melalui fungsi perlindungan, RPSA Gratama mengawasi anjal dari
berbagai kemungkinan pelanggaran atas hak-hak mereka,
meminimalkan risiko yang membahayakan jiwa dan tumbuh
kembang anak, termasuk dari berbagai bentuk pelanggaran hak
anjal, serta mengembangkan berbagai mekanisme advokasi atas
pelanggaran hak-hak anak.
4). Fungsi edukasi (sosialisasi)
Melalui fungsi edukasi, RPSA meningkatkan pemahaman berbagai
pihak akan hak-hak anak serta upaya-upaya perlindungannya.
RPSA Gratama dapat berfungsi sebagai penyedia informasi tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan kepentingan anjal, seperti data
dan informasi tentang anjal serta mengenai berbagai fasilitas dan
62
sistem sumber yang mungkin diperlukan anjal. Pada fungsi ini,
para pekerja sosial diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai
serta mengembangkan sikap dan perilaku positif anjal; juga
meningkatkan kemampuan orang tua atau orang dewasa lainnya
yang bertanggung jawab dalam pengasuhan dan perawatan anak
(Wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. selaku tanggal 4 April
2006).
b. Tujuan pemberdayaan
Secara umum, pemberdayaan terhadap anak jalanan di RPSA
Gratama bertujuan untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak
jalanan dari berbagai ancaman dan risiko pelanggaran atas hak-hak
mereka.
Adapun tujuan pemberdayaan secara khusus adalah sebagai
berikut :
1). Menyediakan tempat persinggahan anak dalam memberikan
suasana nyaman dan aman.
2). Meningkatkan akses anak terhadap berbagai sumber pemenuhan
kebutuhan pokok anak (makanan, pakaian, pelayanan kesehatan
dan pendidikan).
3). Mengupayakan reunifikasi anak dengan keluarganya atau mencari
keluarga pengganti.
4). Melindungi anak dari berbagai ancaman dan risiko pelanggaran
hak-hak anak.
63
5). Menyediakan pelayanan krisis bagi anak dan atau keluarganya.
6). Mengganti sementara fungsi keluarga dalam penanaman nilai-nilai
kepada anak, membentuk kembali sikap dan perilaku anak sesuai
dengan nilai dan norma masyarakat.
7). Meningkatkan pemahaman keluarga dan masyarakat akan hak-hak
anak.
8). Meningkatkan kemampuan keluarga dalam pengasuhan dan
perawatan anak.
9). Tersedianya berbagai alternatif pelayanan pemenuhan kebutuhan
anak untuk menyiapkan masa depannya melalui rujukan dengan
lembaga pelayanan lain (rumah sakit, sekolah) (Dokumentasi
RPSA tahun 2006).
2. Program Pemberdayaan Anak Jalanan di RPSA Gratama
Program pemberdayaan anak jalanan di RPSA Gratama pada tahun
2005 memperoleh bantuan program untuk pemberdayaan anak jalanan
terutama di kota Semarang melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi
Jawa Tengah untuk 120 anjal dan 12 orang tua anjal untuk masa waktu 1
tahun (Wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. tanggal 30 Maret 2006).
Berikut tabel mengenai daftar anak-anak jalanan dan orang tua anak
jalanan yang mengikuti program pemberdayaan RPSA Gratama tahun
2005 :
64
Tabel 3.2
DAFTAR ANAK JALANAN PROGRAM PEMBERDAYAAN RPSA
GRATAMA TAHUN 2005 No. Nama L/P TTL Alamat 1 Adi Kuswanto L Smg, 05-01-1997 Wonodri Kopen Rt I/04 2 Adista Pamungkas L 7 tahun Jomblang Rt VIII/01 3 Aditya Prayoga S. L Smg, 04-08-1997 Sendangguwo RT 10/II 4 Agus Setiyono L Smg, 07-08-1992 Sendanggguwo Rt X/02 5 Agus Supriyono L Smg, 03-08-1994 Jl. Srinindito Timur RT02/III 6 Andi Kuswoyo L Smg, 09-05-1994 Gayamsari RT 6/III 7 Andriana Agus S. L Smg, 09-08-1994 Gayamsari RT 6/III 8 Ardit Werdiyanto L Smg, Maret 1996 Wonodri Kopen Rt I/04 9 Ayu Suprihatin P Smg, 21-08-1991 Jl. Tumpang VI Rt 04/V
10 Etik Werdiyanti P Smg, 23-03-1995 Wonodri Kopen Rt I/04 11 Miyadi L Smg, 05-07-1988 Jl. Bayem V 12 Kundarto L Smg, 09-12-1992 Sendanggguwo Rt X/02 13 Mirahayu P Smg, 20-04-1997 Jl. Bayem V 14 Lukmi Maulana P Smg, 28-09-1995 Jl. Brotojoyo 15 M. Ali Sidiq L Smg, 29-05-1992 Jl. Brotojoyo Tmr IV/205 16 Muh. Ronjin P 9 Tahun Sambirejo, Gayamsari 17 Pendi Aristanto L 15 Tahun Jomblang Rt VIII/01 18 Puji Yanti P Smg, 25-11-1993 Jl. Ngemplak Simongan 19 Radi Noroyono L Smg, 26-12-1987 Siranda 20 Sarwoto P Smg, 02-05-1986 Siranda 21 Sofiah P Smg, 03-03-1993 Wonodri Kopen Rt I/04 22 Soni Widiawati P Smg, 05-05-1993 Sendanggguwo Rt X/02 23 Widi Santoro L Smg, 1990 Jl. Sendangguwo RT 8/3 24 Wisnu Widiyanto L 9 tahun Jomblang Rt VIII/01 25 Yogi Santoro L Smg, 1991 Jl. Sendangguwo RT 8/3 26 Agus Cahyo S. L Smg, 20-05-1994 Jl. Cempedak Utara 27 Cahyo Utomo L Smg, 23-12-1994 Jl. Rogojembangan 28 Defy Arisandi P Smg, 23-12-1991 Jl. Cempedak Utara 29 Diah P Jl. Cempedak Utara RT 6/I 30 Dimas Angga K. L Smg, 20-04-1992 Jl. Cempedak Utara RT 6/I 31 Endang Werdiyanti P Smg, 25-06-1991 Wonodri Kopen Rt I/04 32 Heri Kurniawan L Smg, 28-10-1989 Jl. Cempedak Utara RT3/I 33 Jumariah P Smg, 30-08-1995 Delikrejo Rt.06/II Tandang 34 Kiswadi L Smg, 05-04-1988 Sendanggguwo Rt X/02 35 M. Khavid L Dmk, 21-01-1999 Balermo Demak 36 Miranti P Smg, 26-11-1991 Jl. Bayem V 37 Nanang L Smg, 24-09-1996 Jangli 38 Novita Ariani P Smg, 1991 Jl. Cempedak Utara RT 6/I 39 Ratnawati P Smg, 1-9-1990 Genuk, Semarang 40 Rizki Bagus Setiawan L Smg, 30-08-1996 Jangli 41 Romario Anggoro S. L Smg, 08-09-1994 Genuksari Atas IV RT 7/9 42 Siti Aminah P Smg, 7-6-1996 Jl. Dadapan RT 03/II 43 Sri Utami P Demak,12-04-1997 Balermo Demak 44 Lilik Nugroho L Smg, 1 Sept 1994 Jl. Kalicari V/ 45 Sumawardani L Smg, 14-07-1992 Delikrejo Rt.06/II Tandang 46 Lin Kristanti P Smg, 19-07-1992 Genuksari Atas IV RT 4/9 47 Susilowati P Smg, 26-04-1995 Jl. Tawangsari Smg
65
48 Tati S. P 8 Tahun Jl. Cempedak Utara 49 Wildan L Smg, 26-09-1990 Jl. Cempedak Utara RT 6/I 50 Wisnu L 11 Tahun Jl. Cempedak Utara RT 6/I 51 Budi Handoko L Smg, 20-05-1996 Purnasari RT 7/II 52 Dian Candra Dewi L Smg, Tambaan Timur RT 5/7 53 Candra Ariwibowo L Smg, 01-04-1995 Tambaan Timur RT 5/7 54 Sari Lestari P Smg, 20-07-1996 Tambaan Timur RT 5/7 55 Fitria Fitri Aji P Smg, 07-01-2000 Tuntang Citarum 56 Mustofa L Smg, 25-01-1999 Karanganyar III 57 Irna Herawati P Smg, 27-07-1999 Sawah Besar 58 Azizi Rochim L Smg, 16-09-1993 Tambaan Timur RT 5/7 59 Roni Setyo Aji L Ujg Pnd,23-8-99 Karanganyar RT 4/VIII 60 Mega Rahayu P Smg, 1-5-1998 Karanganyar RT 4/13 61 Dina Puspitasari P Smg, 14-4-1998 Karanganyar RT 3/13 62 Bayu Setiyawan L Smg,01-07- Tegalsari RT 5/XII 63 Superianto L Smg, Sawah Besar Raya 64 Dwi Arinda P Smg, Sawah Besar Raya 65 Tito Sawung Prakoso L Smg, Cimanuk raya No 25 66 Dian Pratiwi P Smg, 10-03-1998 Tanggungrejo RT 3/VI 67 Iwan Setiyawan L Smg, 04-01-1993 Tanggungrejo RT 3/VI 68 Agus Salim L Smg, 17-08-1991 Tambaan Timur RT 5/7 69 Isseva Roh Yayuk P Smg, 16-05-1991 Tambaan Timur RT 5/7 70 Putri Ambarwati P Smg, 15-08-1991 Cempedak Utara RT 4/1 71 Abdul Muntasir L Smg, 7 Mei 1989 Jl. Brotojoyo Timur IV 72 Achmad Kamaludin L Smg, 9 Sept 1988 Jl. Brotojoyo Timur IV 73 Andre Setiawan L Smg, 11 Mei 1986 Jl. Brotojoyo Timur IV 74 Ari Setiyawan L Smg, 28 Juni 1988 Tambaan 75 Arif Pambudi L Smg, 30 Okt 1988 Genuk Karanglo RT 3/IX 76 Awan Setiyono L Smg, 01 Jan 1987 Sadewa Utr III/60 77 Eko Wahyu Widodo L Smg, 09 Peb 1986 Cimanuk Raya 78 Erwin Armadana L Smg, 14 Mei 1986 Ulin Selatan, Banyumanik 79 Fajar Subekti L Smg, 10 Okt 1987 Jl. Wilis I Rt 6/ IX 80 Hadi Muslimin L Smg, 24 Sept 1987 Tambaan 81 Hendro Sunaryo L Smg, 30 Juni 1986 Jl. Roro Jonggrang V No.24 82 Imam Mahfud Harjun L Smg, 14 Agust 1989 Tambaan Timur Rt 2/VII 83 Jumanto Fanhelen L Smg, 03 Agust 1978 Kaligawe RT 3/VI no.40 84 M. Shobirin L Grbgn, 4 Des 1988 Sawah Besar VII RT 6/IV 85 Muh. Taufiq L Smg,13 Agust 1990 Sawah Besar VII/I 86 Muhammad Kasrowi L Smg, 12 Nov 1987 Jl. Cimanuk V 87 Pandu Setyanugraha L Smg, 21 Juli 1987 Jangli Krajan Brt.III RT.5/III 88 Rifki Al Aziz L Smg, 15 Peb 1987 Jl. Manggis VIII RT 7/III 89 Roni Faslah L Smg, 18 Jan 1988 Jl. Ngestimulyo Rt 3/III 90 Wala Indra Kusuma L Smg, 19 Okt 1985 Perbalan Purwosari IV/738 91 Fitri Yuningsih P Smg, 29-05-1984 Sawah Besar VII/a 92 Okta Pratikarini P Jkt,15-10-1989 Sawah Besar VI RT 3/IV 93 Sri Rahayuningsih P Smg, 29-05-1987 Sawah Besar VI Rt 3/IV 94 Sri Wahyuni P Smg, 07-01-1990 Jl. Taman Citandui No.18 95 Ariyani P Smg,17-08-1984 Kebonharjo RT 2/VII 96 Romadlon Moh. N L 16 th Sawah Besar VI Rt 1/IV 97 Fatlul Kotimah Retno W P Smg, 02-02-1985 Jl. LodanII RT8/V Bandarharjo 98 Indriyani P Smg, 13-05-1988 Jalan Tol Sawah Besar 99 Ari Joko N. L Smg, 15 Peb 1987 Jangli Krajan Brt III RT 5/III 100 Mei Wulandari P Smg, 18 Jan 1988 Sawah Besar VI RT 3/IV
66
101 Yanti P Pati, 18 Juli 1989 Jl. Tambaan RT 5 RW 7 102 Endang Sri Rahayu P Smg, 10 Juni 1991 Jl. Tambaan RT 5 RW 7 103 Indri Yani P Smg, 13 Mei Jl. Tambaan RT 5 RW 7 104 Siti Rochmah P Smg, 18 Feb 1989 Jl. Tambaan RT 5 RW 7 105 Okta Pratika Rini P Jkt, 15 Okt 1989 Jl. Sawah Besar VI 106 Heri Kurniawan L Smg, 28-10-1989 Jl. Cempedak Utara No. 19 107 Mustaqim L Smg, 25-05-1984 Jl. Cempedak Utara No.26A 108 Wisnu L Smg,24-06-1988 Cempedak Utara RT 6/I 109 Slamet L 19 th Jl. Brotojoyo III 110 Reza L Smg, 07-04-1990 Cempedak Utara RT 6/I 111 Supriyanto L 16 th Jl.Batusari Rt 03/IVSawahbesar 112 Darwadi L 16 th Johar 113 Eko Hariyanto L 17 th Jatingaleh trangkil 114 Jumiati P 17 th Pasar Johar 115 Ery Triyanto L Smg, 23-03-1987 Jl. Manggis VIII no. 36 Smg 116 Sutono L Smg, 04-11-1988 Pawiyatan Luhur Selatan V 117 Arifin L 15 Th Pasar Johar 118 Ake Almabrur L Smg, 12-01-1989 Jl. Manggis VII No. 4 Smg 119 Sumoko L Smg, 01-03-1989 Jl. Gunungtalang 120 Purwantoro L Smg, 19-10-1986 Jl. Jangli RT I RW III
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
Tabel 3.3
DAFTAR ORANG TUA ANJAL YANG MENERIMA PEMBERDAYAAN
TAHUN 2005
No. Nama Ortu Alamat Umur Pekerjaan 1 Jaitun Jomblang Rt VIII/01 45 Menganggur 2 Suwarto Sendanggguwo Rt X/02 50 Menganggur 3 Tulus Martono Balermo Demak 35 Menganggur 4 Riyanti Jl. Cempedak Utara I/5-B 37 Menganggur 5 Purwanti Jl. Brotojoyo Tmr IV/205 41 Jual sayur 6 Nuryati Tambaan Timur RW 5/VII 35 Buruh Cuci 7 Suparman Jl. Brotojoyo Tmr IV/203 45 Buruh cuci 8 Sri Nurhamida Jl. Sawah Besar VI RT01/04 39 Menganggur 9 Sugito Sambirejo, Gayamsari 52 Menganggur 10 Karti Jl. Tumpang VI Rt 04/V 41 Jual rokok 11 Siti Ngausi Siranda 42 Pemulung 12 Tatik Gunarti Jl. Ulin Selatan III/ 188 50 Menganggur
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
Dalam menerapkan program pemberdayaan upaya yang dilakukan
oleh RPSA Gratama terhadap anak jalanan sesuai dengan prosedur yang
direncanakan dan ditempuh meliputi berbagai aspek, antara lain :
67
a. Pelayanan RPSA Gratama
1). Penerimaan Pelayanan
a). Kapasitas Pelayanan RPSA Gratama: 250 anak, terdiri dari :
• 10 anak diasuh di RPSA
• 240 diasuh di rumah ortunya dengan bimbingan petugas
RPSA
b). Ketentuan Penerima Pelayanan
• Anak jalanan berusia 6 sampai dengan 21 tahun
• Anak jalanan yang menjadi korban tindak kekerasan dan
perlakuan salah (Child abuse) baik fisik, mental, maupun
seksual.
• Anak jalanan yang termasuk kategori memerlukan
perlindungan khusus (korban trafficking atau eksploitasi
lainnya).
• Anak jalanan yang terpisah dari orang tuanya karena
konflik bersenjata, kerusuhan, bencana, orang tua
dipenjara, orang tua meninggal secara tragis dan lain-lain.
• Anak jalanan karena kemiskinan orang tuanya
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2006).
68
2). Prinsip-Prinsip Pelayanan
a). Prinsip non diskriminasi
• Setiap anak berhak mendapat pelayanan secara manusiawi
dan adil tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama,
suku bangsa dan status sosial lainnya.
• Menghargai anak sebagai manusia seutuhnya yang
memiliki hak dan kewajiban yang sama.
• Menerima keadaan anak apa adanya sebagai individu yang
mempunyai harga diri, potensi, kelebihan, kemampuan
serta mempunyai sikap enpati.
• Menghadapi anak sebagai individu yang berbeda dengan
yang lainnya/unik dari segi potensi, bakat, minat, ciri-ciri,
latar belakang, kondisinya saat ini, cita-cita dan harapan
masa depannya.
b). Prinsip kepentingan terbaik anak
• Mengupayakan semua keputusan, kegiatan dan dukungan
dari berbagai pihak (kepolisian, pengadilan, dan instansi
pemerintah lainnya, organisasi internasional dan nasional
serta masyarakat untuk membantu anak yang membutuhkan
perlindungan khusus dan semata untuk kepentingan terbaik
anak
• Mengupayakan suatu lingkungan yang terbaik bagi anak
yang membutuhkan perlindungan khusus untuk dapat
69
hidup, berkembang dan memperoleh masa depannya secara
lebih baik.
c). Prinsip menghormati pandangan anak
• Pandangan anak perlu didengar dan diperhatikan
• Mendorong, memberikan kesempatan dan melibatkan anak
seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
yang telah direncanakan.
• Menghormati hak anak untuk menentukan keputusan bagi
dirinya dan memberi kesempatan seluasnya untuk
mengambil keputusannya tersebut.
• Mengutamakan hak anak akan hidup, kelangsungan hidup
dan tumbuh kembang
• Kegiatan disusun untuk meningkatkan perkembangan anak
berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan tugas-tugas
perkembangannya.
• Menghargai bahwa setiap anak mempunyai keinginan
untuk mengembangkan diri.
3). Prinsip Kerahasiaan
Memperlakukan semua informasi anak sebagai dokumen yang
rahasia dan tidak dapat diceritakan pada forum dan orang-orang
lain, kecuali untuk kepentingan anak.
70
b. Proses kegiatan pemberdayaan
Dalam memberdayakan anak jalanan, langkah pertama yang
dilakukan RPSA Gratama adalah sebagai berikut :
1). Pendekatan Awal
a). Penerimaan
Pada tahap penerimaan ini pekerja sosial melakukan pendataan
dan pendekatan kepada anak jalanan di kantong-kantong anjal.
b). Registrasi
Setelah didata dan diberi pengarahan awal, anak jalanan di
arahkan datang ke rumah perlindungan, di situ diadakan
registrasi.
c). Identifikai awal
Merupakan identifikasi terhadap permasalahan anak untuk
menentukan penanganan yang harus segera dilakukan terhadap
anak.
d). Pertolongan pertama
Pada tahap ini pekerja sosial memberikan pertolongan pertama
terhadap anak yang sifatnya segera untuk dipenuhi, misalnya
ancaman atau tekanan terhadap anak dari pihak lain.
e). Assesmen
Merupakan penelaahan dan pengungkapan permasalahan setiap
anak yang kemudian dicatat dalam file identifikasi. Hal ini
71
dilakukan guna menentukan solusi yang tepat untuk membantu
anak dalam memecahkan permasalahannya. Kegiatan ini
mencakup:
• Identifikasi masalah merupakan pengungkapan
permasalahan anak mengenai latar belakang yang
menyebabkan anak turun ke jalan.
• Identifikasi potensi adalah menggali dan mengungkap
potensi yang ada pada diri anak yang dapat dikembangkan
untuk masa depannya.
• Identifikasi kebutuhan, yaitu mengungkap kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan anak untuk memecahkan
permasalahaanya, agar dapat tumbuh, berkembang secara
wajar.
f). Rencana Intervensi
Merupakan kegiatan untuk merencanakan bentuk penanganan
masalah yang tepat untuk anak berdasarkan hasil assessment.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam rencana intervensi
adalah:
• Hasil assessment dan deskripsi
• Menghitung berbagai sumber daya
• Menghitung sumber daya manusia yang dibutuhkan dan
kualifikasi yang diperlukan
• Merencanakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan
72
• Menetapkan tujuan hasi-hasil kegiatan
• Membagi tugas kepada profesi lain sebagai Tim
• Menyusun jadwal kegiatan
• Melakukan induksi peranan pada anak mengenai tugas-
tugas yang harus dilakukan anak di RPSA dan dalam
rangka intervensi
2). Pelaksanaan Intervensi
Merupakan pelaksanaan kegiatan dalam pembinaan anak. Dalam
pelaksanaan intervensi ini jenis pelayanan yang disediakan adalah :
a). Tutorial, yaitu caramah dan pengarahan dari berbagai lembaga
yang berkompeten terhadap anak, baik instansi pemerintah,
LSM-LSM dan lembaga swasta lain.
b). Pemberian beasiswa, yaitu bagi anjal yang sekolah.
c). Pelatihan keterampilan dan pembentukan KUEB, yaitu
penyelenggaraan pelatihan keterampilan untuk anjal yang
sudah tidak bersekolah dan tidak dalam usia sekolah. Dalam
hal ini yayasan bekerjasama dengan LPK.
d). Pendampingan, bimbingan dan pemberdayaan orang tua anjal,
yaitu pembinaan terhadap ortu anjal yang mencakup bimbingan
pengasuhan anak, bimbingan mendidik anak dan bimbingan
pemberdayaan ekonomi. Hal ini dimaksudkan agar mereka
dapat mandiri dalam mengasuh, mendidik dan membiyayai
73
anaknya. Sehingga tidak membebani pemerintah ataupun orang
lain lagi.
e). Khusus anak yang tidak memiliki pengasuh, maka:
• Penyediaan kebutuhan dasar seperti tempat
berlindung/tinggal, makan, pakaian, perawatan pribadi,
pendidikan, dan pengobatan.
• Pelayanan asuhan dan pendampingan oleh pekerja sosial
• Pelayanan rehabilitatif dan trauma, meliputi : Pelayanan
psikososial dan konseling oleh peksos dan psikolog; dan
terapi untuk penembuhan trauma oleh psikiater, peksos,
terapis dan ahli agama
f). Evaluasi
Merupakan proses peninjauan ulang pada akhir setiap tahapan
sebagai mekanisme timbal balik kepada tim dan anak mengenai
kemajuan yang dicapai anak.
g). Terminasi
Merupakan tahapan akhir pelayanan atau pengakhiran
interpevensi terhadap anak melalui RPSA, namun hubungan
komunikasi dengan RPSA masih tetap ada. Terminasi ini
berupa:
• Anak memutuskan sendiri proses intervensi dengan alasan
jelas, dan sepengetahuan orang tua atau wali. Misalnya
74
anak telah mendapat pekerjaan atau mendapat orang tua
pengganti dan lain-lain.
• Berakhirnya pelayanan karena anak telah mengikuti semua
tahapan
• Dalam tahapan ini anak telah kembali ke orang tua,
memperoleh orang tua angkat atau keluarga pengganti atau
dirujukan ke lembaga lain.
• Berakhirnya pelayanan karena ortu sudah mampu
mengasuh, mendidik dan membiayai anaknya sehingga
anak-anak tidak lagi turun ke jalan.
(Dokumentasi RPSA Gratama dan wawancara dengan Abdul Wahid, S.Pd. tanggal 4 April 2006).
Tabel 3.4
SKEMA PROSES PEMBERDAYAAN ANJAL MELALUI RPSA
(Dokumentasi “Profil RPSA Gratama” tahun 2006).
Pdkt. Awal (1) Pertolongan I (2)
Kembali ke Pengirim
Dirujuk ke Lembaga Lain
Assesment (3)
RUMAH PERLINDUNGAN
Rencana Intervensi (4)
Pelaksanaan Intervensi (5)
Evaluasi (6)
Terminasi (7)
Alur Pelayanan Utama
Alur Pelayanan Pilihan
TEMPORARY SHALTER
75
c. Manajemen Pelayanan RPSA
1). Fasilitas dan Pengelola
Rumah Perlindungan Sosial Anak Gratama memiliki fasilitas dan
pengelola yang diharapkan mendukung program penanganan anak
jalanan.
a). Fasilitas
• Rumah Perlindungan Sosial Anak dengan 4 kamar tidur, 1
ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk tempat tidur
darurat, ruang tamu, ruang baca dan Ruang bermain, ruang
belajar, dapur, kamar mandi /WC dan ruang administrasi /
sekretariat.
• Rumah Perlindungan Sosial Anak Gratama berlokasi di
perkampungan penduduk sehinga memungkinkan anak
berinteraksi dan bersosialiasi dengan masyarakat.
• Air PDAM, listrik, dan telepon.
• Pelengkapan untuk anak seperti perlengkapan olah raga,
televisi, dan pepustakaan.
• Perlengkapan rumah tangga seperti alat kebersihan,
perlengkapan memasak, serta seterika meja dan kursi.
• Perlengkapan kantor seperti komputer, mesin ketik, papan
tulis dan papan informasi, ATK, dan keperluan
Administrasi lainya.
76
b). Pengelola
Pengelola Rumah Perlindungan Sosial Anak Gratama terdiri
dari beberapa personalia yang telah berpengalaman dalam
bidang sosial, pendidikan anak serta konseling, personalia
tersebut adalah:
• Satu Koordinator Program Rumah Perlindungan Sosial
Anak dengan kualifikasi S1 ilmu sosial
• Delapan pekerja sosial dengan kualifikasi S1, yang masing
masing menangani bidang manajemen kasus, bidang
pelayanan, bidang pengasuhan dan bidang rujukan.
• Kelompok profei bantu yang terdiri dari para ahli, yaitu
dokter, psikolog, ahli agama, psikiater, pengacara, polisi,
dan lain-lain
• Empat relawan pembantu bidang dengan kualifikasi sarjana
• Satu orang petugas Administrasi/sekretariat dengan
kualifikasi Diploma Administrasi
• Delapan koordinator anak jalanan dengan kualifikasi SLTA
2). Tugas-Tugas Pengelola
Masing-masing pengelola mempunyai tugas sesuai dengan
bidangnya dan saling berkoordinasi satu dengan yang lain, yaitu
sebagai berikut:
a). Koordinator program mempunyai tugas:
• Menetapkan kebijakan, program dan kegiatan
77
• Menetapkan rencana tahunan
• Mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan pelayanan
• Mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan berbagai
lembaga pelayanan, organisasi, perorangan dan kelompok
professional.
• Membuat laporan pertanggungjawaban pelayanan kepada
Bagian Sosial Kota, Departemen Sosial/Instansi Sosial.
b). Sekretariat/Administrasi bertugas :
• Melakukan tugas-tugas administrasi kantor dan keuangan
• Melakukan pengarsipan dokumen administrasi
• Membuat laporan
c). Bidang manajemen kasus bertugas :
• Melakukan kegiatan berdasarkan intervensi mulai dari
pendekatan awal, asessment dan perencanaan intervensi
• Menyiapkan perangkat penanganan kasus dan
mendokumentasikan seluruh kegiatan
• Mengorganisir kelompok profesi bantu untuk kepentingan
manajemen kasus
• Mendukung dan memberi informasi terhadap bidang
pelayanan dalam melakukan intervensi
• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan
78
d). Bidang pelayanan, bertugas :
• Melaksanakan intervensi berdasarkan hasil pembahasan
kasus
• Mengatur dan menyediakan jenis-jenis pelayanan pada
anak
• Mengorganisir kelompok profesi bantu untuk kepentingan
pelayanan
• Melakukan pemantauan proses pelayanan intervensi yang
dilakukan
• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan
e). Bidang pengasuhan
• Membuka pendampingan dan asuhan pada anak
• Mengorganisir kelolmpok profesi bantu untuk kepentingan
pengasuhan
• Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan rekreasi yang
bersifat edukatif
• Memberikan penjelasan dan bimbingan kepada anak untuk
penyesuaian diri dan keterlibatan dalam proses pelayanan
dan penanganan masalah
• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan
f). Bidang rujukan
• Mengidentifikasi dan menyiapkan lembaga / keluarga asli
maupun pengganti untuk reonifikasi anak setelah terminasi
79
• Mengorganisir kelompok profesi bantu untuk kepentingan
rujukan
• Mengidentifikasi dan menyiapkan panti / keluarga lain
untuk reunifikasi
• Menempatkan anak pada keluarga atau panti yang sesuai
• Melakukan monitoring setelah anak mendapat terminasi
• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan
g). Kelompok profesi bantu
Merupakan tenaga-tenaga professional yang terdiri dari dokter,
psikolog, psiater, guru, ahli agama, pengacara, polisi, terapis,
dan lainnya. Kelompok ini bertanggung jawab kepada
pimpinan sedangkan tugasnya membantu pekerja sosial sebagai
profesi utama dalam proses pelayanan.
3). Jaringan Kerja (stakeholders)
a). Melakukan kerjasama/ kemitraan dalam penyelenggaraan
tutorial untuk anak jalanan dengan; Depag Kota Semarang dan
Provinsi, Disnakertrans, Dinas Kesejahteraan Sosial Prov.
Jateng, Bagsos Kota Semarang, Dinas Kesehatan Kota
Semarang, Bagian PLS Diknas Kota Semarang, LPA Jateng,
ASA PKBI Jateng, Gerakan Nasional Anti Narkoba Jateng,
LPM UNNES, Poltabes Kota Semarang dan lain-lain.
b). Melakukan kerjasama dalam penyelenggaraan pelatihan
keterampilan untuk anak jalanan dan pengangguran dengan
80
LPK-LPK; Djieneka Abadi (kursus bengkel), LPK Monalia
(kursus salon kecantikan) LPK Budiman (kursus komputer),
LPK Ardie Screen (kursus sablon), LPK Kartika (kursus
menjahit), LPK ZU’FA, SENIOR, TAMRIN (kursus
mengemudi), Pengusaha tahu-tempe ECO (kursus membuat
tempe) dan lain-lain. (Dokumentasi RPSA Gratama tahun
2006).
3. Tahap-tahap Pemberdayaan
Pemberdayaan melalui pembinaan dan rehabilitasi sosial anak
jalanan yang diberikan RPSA Gratama berupa pembinaan mental, sikap,
bantuan beasiswa, pelatihan keterampilan, pengasuhan dan pendampingan
terhadap orang tua anjal. Disamping itu Rumah Perlindungan Sosial Anak
Gratama juga akan melengkapi program pemberdayaan anak jalanan
dengan pembentukan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (KUEP) untuk
anak jalanan yang sudah siap bekerja. Dengan model ini anak jalanan
diarahkan untuk memciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan
membentuk usaha-usaha kecil mendirikan tambal ban, bengkel sepeda
motor, membuka percetakan sablon, usaha penjaitan, rental komputer dan
lain-lain.
Program ini dilaksanakan secara bertahap dalam 1 tahun. Secara
umum tahap-tahap tersebut meliputi (1) Penjangkauan (Outreack), (2)
Identifikasi (Problem Assesment), (3) Persiapan pemberdayaan, (4)
Pemberdayaan, (5) Tindak lanjut, (6) Terminasi. Sedang laporan dibuat 3
81
tahap, yaitu; tahap I 6 bulan pertama (Januari s/d Juni 2005), tahap II 3
bulan berikutnya (Juli s/d September 2005) dan tahap III tiga bulan
terakhir (Oktober s/d Desember 2005).
a. Pemberdayaan tahap I (Januari s/d Juni 2005)
Program pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan pada 6
bulan pertama, yaitu bulan Januari sampai dengan Juni 2005 meliputi
kegiatan; (1) Penjangkauan dan identifikasi, (2) Beasiswa, (3)
Pendekatan dan pembinaan orang tua anak jalanan dan (4) Pengasuhan
anak jalanan (Dokumentasi RPSA “Laporan Tahap I” tahun
2005/2006). Kegiatan-kegiatan tersebut kami deskripsikan sebagai
berikut:
1). Penjangkauan dan Identifikasi
Penjangkauan dan identifikasi dengan sasaran 120 anak
jalanan calon penerima beasiswa dan pemberdayaan keterampilan,
yaitu terdiri dari 70 anak jalanan penerima beasiswa dan 50 anak
penerima pelatihan keterampilan.
Penjangkauan dan identifikasi dilaksanakan pada bulan
Januari sampai dengan Maret 2005. Metode yang digunakan dalam
penjangkauan adalah:
a). Perkawanan, dengan menciptakan hubungan antara pekerja
sosial dengan anak jalanan melelui pendekatan yang bersifat
personal, persaudaraan dan kekeluargaan, beru kemudian
82
memberikan pemahaman tentang RPSA dan pelayanan yang
diberikan.
b). Child to child, dengan mengembangkan dan memperluas
jangkauan dari anak ke anak sehingga tercipta hubungan antara
pekerja sosial dan anak semakin dekat.
c). Pendampingan, dilakukan terhadap anak yang bekerja di jalan
dengan kunjungan secara berkala kepada mereka di kantong-
kantong mereka beraktivitas.
d). Croscek, dengan cara memferifikasi data-data mentah yang
diperoleh pertama kali dari anak tentang kebenaran informasi
yang diberikan.
Setelah data mentah didapat dari anak dan diferifikai
kemudian dilakukan identifikasi yang sekaligus digunakan untuk
penjajakan kebutuhan anak (need assessment) yang kemudian
dimasukkan dalam file per anak untuk mempermudah pemantauan
perkembangan anak.
Kantong-kantong anak jalanan sebagai pusat aktivitas binaan
RPSA Gratama adalah:
• Perempatan/ bangjo Pahlawan depan Polda • Perempatan Ki Mangunsarkoro • Pasar Sampangan • Bangjo depan RS dr. Kariadi • Depan Akpol • Kaliwiru • Pasar Jatingaleh • Pertigaan Tembalang • Pasar Banyumanik • ADA Srondol
83
• Bangkong • Gayamsari • Metro/ Peterongan • Jl. Kartini • Depan Makro/perempatan Gajah • Tempat lain
Dari hasil penjangkauan dan identifikasi yang juga dilakukan
sebagai upaya seleksi terhadap calon klien, maka akhirnya
ditetapkan 70 anak yang memperoleh beasiswa dan 50 orang anak
yang mendapatkan pelatihan keterampilan.
2). Beasiswa
Beasiswa diberikan kepada anak jalanan yang masih sekolah
atau dalam usia sekolah yang masih mau meneruskan
pendidikannya. Beasiswa diberikan dalam berntuk biaya sekolah
(SPP dan BP3 dan biaya pendidikan lainnya). Selain itu juga
diberikan dalam bentuk peralatan sekolah seperti sepatu, tas
sekolah, buku tulis dan perlengkapan sekolah lainnya. Hal tersebut
dikarenakan variatifnya besar biaya SPP tiap-tiap anak dan
variatifnya kebutuhan anak, sehingga saat-saat tertentu dilakukan
subsidi silang.
Teknik pembayaran diserahkan oleh pekerja sosial langsung
kepada petugas sekolah agar lebih tepat sasaran penggunaan.
Kedatangan peksos ke sekolah juga sekaligus merupakan
kunjungan/ monitoring perkembangan anak di sekolah dan
memberikan motivasi seperlunya kepada anak.
84
Beasiswa tahap I dibayarkan selama 6 bulan, yakni bulan
Januari–Juni. Pada waktu pembayaran, anak diberikan pengarahan
bahwa tahap awal baru dibayarkan 6 bulan sambil melihat
perkembangan dan keseriusan anak binaan dalam menjalani proses
pendidikan. Hai ini memotivasi agar anak muncul kemauan kuat
dan lebih giat dalam belajar.
Kunjungan pekerja sosial ke sekolah-sekolah diusahakan
sedemikian rupa agar teman-teman mereka tidak tahu bahwa
temannya adalah anak jalanan sehingga mucul hubungan yang
wajar.
Tabel 3.5
DAFTAR ANAK JALANAN PENERIMA PEMBERDAYAAN
MELALUI BEASISWA TAHUN 2005
No. Nama L/P TTL Sekolah Kls 1 Adi Kuswanto L Smg, 05-01-1997 SD Wonodri 01 III 2 Adista Pamungkas L 7 tahun SD Muhammadiyah 01 II 3 Aditya Prayoga S. L Smg, 04-08-1997 SD Al Hikmah I 4 Agus Setiyono L Smg, 07-08-1992 SD Al-Hikmah VI 5 Agus Supriyono L Smg, 03-08-1994 SD Ngemplak Simongan01 VI 6 Andi Kuswoyo L Smg, 09-05-1994 SD Al Hikmah V 7 Andriana Agus S. L Smg, 09-08-1994 SD Al Hikmah V 8 Ardit Werdiyanto L Smg, Maret 1996 SD Wonodri 01 IV 9 Ayu Suprihatin P Smg, 21-08-1991 SLTP Tugu Suharto II
10 Etik Werdiyanti P Smg, 23-03-1995 SD Wonodri 01 IV 11 Ira P 14 Tahun SLTP Tugu Suharto I 12 Kundarto L Smg, 09-12-1992 SD Sendangguwo 03 V 13 Mirahayu P Smg, 20-04-1997 SD Tandang 4-5 V 14 Lukmi Maulana P Smg, 28-09-1995 SD Panggung 01 IV 15 M. Ali Sidiq L Smg, 29-05-1992 SLTP Muhamadiyah01 II 16 Muh. Ronjin P 9 Tahun SD Sambirejo 02 IV 17 Pendi Aristanto L 15 Tahun SLTP Mhd 03 III 18 Puji Yanti P Smg, 25-11-1993 SD Ngemplak Simongan01 VI 19 Radi Noroyono L Smg, 26-12-1987 SMK Grafika II 20 Sarwoto P Smg, 02-05-1986 SMK Grafika II 21 Sofiah P Smg, 03-03-1993 SD Wonodri 01 III 22 Soni Widiawati P Smg, 05-05-1993 SD Al-Hikmah VI 23 Widi Santoro L Smg, 1990 MI Al-Hikmah V
85
24 Wisnu Widiyanto L 9 tahun SD Muhammadiyah 01 IV 25 Yogi Santoro L Smg, 1991 MI Al-Hikmah V 26 Agus Cahyo S. L Smg, 20-05-1994 SD Cempedak I 27 Cahyo Utomo L Smg, 23-12-1994 SD Tarsisius III 28 Defy Arisandi P Smg, 23-12-1991 SLTP 39 I 29 Diah P 13 tahun SLTP Pancasila II 30 Dimas Angga K. L Smg, 20-04-1992 SLTP Siswa Utama II 31 Endang Werdiyanti P Smg, 25-06-1991 SLTP 39 III 32 Heri Kurniawan L Smg, 28-10-1989 SLTP 39 III 33 Jumariah P Smg, 30-08-1995 SD Kartika IV - 1 III 34 Kiswadi L Smg, 05-04-1988 STM Pelita Nusantara I 35 M. Khavid L Dmk, 21-01-1999 SLTP I 36 Miranti P Smg, 26-11-1991 SLTP Kedung Mundu I 37 Nanang L Smg, 24-09-1996 SD Kesatrian III 38 Novita Ariani P Smg, 1991 SLTP 39 II 39 Ratnawati P Smg, 1-9-1990 SMK Cut Nya'dien SMG II 40 Rizki Bagus S. L Smg, 30-08-1996 SD Jangli II 41 Romario Anggoro L Smg, 08-09-1994 SD N Wonotingal VI 42 Siti Aminah P Smg, 7-6-1996 MI Nasru Fajar I 43 Sri Utami P Demak,12-04-1997 SD Al-Iman I 44 Lilik Nugroho L Smg, 1 Sept 1994 SD Tlogosari IV 45 Sumawardani L Smg, 14-07-1992 SMP Kartika IV - 1 I 46 Lin Kristanti P Smg, 19-07-1992 SD Muhammadiyah 03 II 47 Susilowati P Smg, 26-04-1995 SD Tarsisius Smg III 48 Tati S. P 8 Tahun SD Cempedak II 49 Wildan L Smg, 26-09-1990 SLTP Pancasila III 50 Wisnu L 11 Tahun SD Cempedak 01-02 VI 51 Budi Handoko L Smg, 20-05-1996 MI Al Islamiyah V 52 Dian Candra Dewi L 8 tahun SD Kaligawen 01 II 53 Candra Ariwibowo L Smg, 01-04-1995 SD Kebon Harjo V 54 Sari Lestari P Smg, 20-07-1996 SD Muhammadiyah 11 I 55 Fitria Fitri Aji P Smg, 07-01-2000 SD Taman Siswa I 56 Mustofa L Smg, 25-01-1999 SD Kaligawe 1-2 I 57 Irna Herawati P Smg, 27-07-1999 SD Kaligawe 1-2 II 58 Azizi Rochim L Smg, 16-09-1993 SD Kaligawe 1-2 V 59 Roni Setyo Aji L Ujg Pnd,23-8-99 SD Kaligawe 1-2 I 60 Mega Rahayu P Smg, 1-5-1998 SD Kaligawe 1-2 III 61 Dina Puspitasari P Smg, 14-4-1998 SD Kaligawe 1-2 II 62 Bayu Setiyawan L Smg,01-07-1996 SD Tegalsari 01-02 IV 63 Superianto L 9 tahun SDI Darul Najah I 64 Dwi Arinda P 8 tahun SDI Darul Najah V 65 Tito Sawung P. L 14 Tahun SMP Taman Siswa VI 66 Dian Pratiwi P Smg, 10-03-1998 SDN Tambakrejo 02-04 II 67 Iwan Setiyawan L Smg, 04-01-1993 SMP Al Fattah Terboyo I 68 Agus Salim L Smg, 17-08-1991 SMP Muhamadiyah 07 I 69 Isseva Roh Yayuk P Smg, 16-05-1991 SMP Taman Siswa II 70 Putri Ambarwati P Smg, 15-08-1991 SMP Siswa Utama II
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
86
3). Pemberdayaan orang tua
Kondisi orang tua anak jalanan sebagai faktor eksternal
pendorong anak turun ke jalan justru menjadi faktor utama
mengapa anak beraktifitas di jalan. Tidak berfungsinya beberapa
fungsi dasar keluarga seperti fungsi ekonomi, pendidikan,
moralitas, sosial dan lain-lain membuat anak terpaksa di jalan.
Oleh sebab itu pada tahap ini dilakukan upaya maksimal untuk
megetahui kondisi mendekati sesungguhnya dari keluarga anak
jalanan. Terutama kondisi ekonomi, sehingga diperoleh data yang
akurat untuk diseleksi sebagai penerima program pemberdayaan,
sehingga hasilnya dapat maksimal.
Pendekatan orang tua anak jalanan dilakukan dengan sasaran
seluruh orang tua anak jalanan kemudian diseleksi atau dipilih 12
orang tua anak jalanan yang benar-benar berpotensi untuk
diberdayakan. Pendekatan orang tua ini dilakukan oleh pekerja
sosial RPSA.
Pendekatan dilakukan secara berkala dengan memberikan
pantauan dan bimbingan. Bimbingan orang tua akan dilanjutkan
dengan pembentukan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi
keluarga. Berikut ini daftar orang tua anak jalanan yang mengikuti
pemberdayaan di RPSA Gratama :
87
Tabel 3.6
DAFTAR ORANG TUA ANJAL DALAM PEMBERDAYAAN RPSA
GRATAMA YAYASAN GRADHIKA
No Nama Ortu Alamat Usia Pekerjaan Bentuk Pemberdayaan Nama Anak Peksos
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaitun Jomblang Rt VIII/01 45 Menganggur Jual Sayur Pendi
Aristanto Dwi Priyanto
2 Suwarto Sendanggguwo Rt X/02 50 Menganggur Jual Es Campur Soni
Widiawati Dwi Priyanto
3 Tulus Martono Balermo Demak 35 Menganggur Jual Bumbu M. Kafid Dwi Priyanto
4 Riyanti Jl. Cempedak Utara I/5-B 37 Menganggur Jual Blanjan Reza Dwi
Priyanto
5 Purwanti Jl. Brotojoyo Tmr IV/205 41 Jual sayur Jual Blanjan M. Ali Sidig Nuryanta
6 Nuryati Tambaan Timur RW 5/VII 35 Buruh Cuci Jual Minyak
Tanah Sari Lestari Nuryanta
7 Suparman Jl. Brotojoyo Tmr IV/203 45 Buruh cuci Jual Jagung
Bakar Lukmi Maulana Nuryanta
8 Sri Nurhamida Jl. Sawah Besar VI RT 01/04 39 Menganggur Jual Pepes Irna Nuryanta
9 Sugito Sambirejo, Gayamsari 52 Menganggur Jual Blanjan Ronjin Abdul
Wahid
10 Karti Jl. Tumpang VI Rt 04/V 41 Jual rokok Pengemb.
Usaha Rokok Ayu Suprihatin Abdul Wahid
11 Siti Ngausi Siranda 42 Pemulung Tambal Ban&Jual Bensin
Radi Noyorono
Abdul Wahid
12 Tatik Gunarti Jl. Ulin Selatan III/ 188 50 Menganggur Jual Kacang
Hijau Erwin Armadana
Abdul Wahid
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
4). Pengasuhan Anak Jalanan
Bagi anak jalanan yang tidak memiliki orang tua atau
pengasuh diasuh atau dirawat di RPSA dalam masa rehabilitasi.
Setelah sistem nilai-nilai sosial pada anak sudah berfungsi atau
anak sudah punya prilaku yang baik, anak ini akan dicarikan orang
tua pengganti atau panti asuhan yang dapat mengasuh mereka.
Untuk tahun 2005 ini ada 10 anak jalanan yang diasuh di RPSA
Gratama. Anak yang diasuh di RPSA diberi bimbingan hidup
secara intensif, baik berupa bimbingan nilai-nilai ataupun
88
pendidikan ilmu pengetahian. Segala kebutuhan hidup anak
tersebut seperti makan, pakaian, obat-obatan dan kebutuhan sehari-
hari lain, disediakan oleh Yayasan Gradhika. Selain itu sarana dan
prasarana untuk anak seperti tempat tidur, almari, peralatan makan
dan lain-lain juga disediakan di RPSA.
Sampai dengan bulan Juni ini dari 10 anak yang mendapat
pengasuhan oleh RPSA, 5 anak telah mendapatkan orang tua
pengganti, sedang 5 anak yang lain masih tinggal di RPSA
Gratama (Wawancara dengan Nursanti, S.Pd. selaku Bidang
Pengasuhan di RPSA Gratama tahun 2006).
b. Pemberdayaan tahap II (Juli s/d September 2005)
Program pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan Tahap II
dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2005 meliputi
kegiatan; (1) Beasiswa, (2) Bimbingan orang tua anak jalanan, (3)
Pemberdayaan Ketrampilan, (4) Tutorial, dan (5) Pengasuhan anak
jalanan. Kegiatan-kegiatan tersebut kami diskripsikan sebagai berikut:
1). Beasiswa
Beasiswa tahap II dibayarkan selama 3 bulan, yakni bulan
Juli–September. Pada waktu pembayaran, anak diberikan
pengarahan bahwa tahap II dibayarkan 3 bulan lagi untuk melihat
perkembangan dan keseriusan anak binaan dalam menjalani proses
pendidikan. Hal ini memotivasi agar anak muncul kemauan kuat
dan lebih giat dalam belajar.
89
Adapun daftar sekolah anak jalanan sebagaimana yang
diuraikan dalam laporan I adalah serupa namun ada penggantian
alokasi beasiswa yaitu yang dahulu di sekolah STM Pelita
Nusantara berjumlah 1 anjal putra diganti oleh 1 anjal putri yang
belajar di SD Tandang 04-05 (Dokumantasi RPSA Gratama
“Laporan Tahap II tahun 2005/2006).
2). Pemberdayaan Orang Tua
Pemberdayaan terhadap orang tua ini dilakukan untuk
menindaklanjuti dari program pemberdayaan tahap I.
3). Pemberdayaan Ketrampilan
Pada Tahap II ini mulai dilaksanakan pelatihan ketrampilan
pada 50 anak, namun proses pelaksanaan belum selesai. Hal ini
karena pelaksanaan kursus keterampilan memerlukan waktu yang
cukup lama, yaitu 2 sampai 4 bulan.
Tabel 3.7
DAFTAR ANAK JALANAN PENERIMA PEMBERDAYAAN MELALUI
KETRAMPILAN TAHUN 2005
No. Nama L/P Kegiatan Agama Keterampilan 1 Abdul Muntasir L Ngamen Islam Bengkel 2 Achmad Kamaludin L Ngamen Islam Bengkel 3 Andre Setiawan L Ngamen Islam Bengkel 4 Ari Setiyawan L Ngamen Islam Bengkel 5 Arif Pambudi L Ngamen Islam Bengkel 6 Awan Setiyono L Ngamen Islam Bengkel 7 Eko Wahyu Widodo L Ngamen Islam Bengkel 8 Erwin Armadana L Ngamen Islam Bengkel 9 Fajar Subekti L Ngamen Islam Bengkel 10 Hadi Muslimin L Ngamen Islam Bengkel 11 Hendro Sunaryo L Ngamen Islam Bengkel
90
12 Imam Mahfud Harjun L Ngamen Islam Bengkel 13 Jumanto Fanhelen L Ngamen Islam Bengkel 14 M. Shobirin L Ngamen Islam Bengkel 15 Muh. Taufiq L Ngamen Islam Bengkel 16 Muhammad Kasrowi L Ngamen Islam Bengkel 17 Pandu Setyanugraha L Ngamen Islam Bengkel 18 Rifki Al Aziz L Ngamen Islam Bengkel 19 Roni Faslah L Ngamen Islam Bengkel 20 Wala Indra Kusuma L Ngamen Islam Bengkel 21 Sudarsono P Ngamen Islam Komputer 22 Sri Susanti P Ngamen Islam Komputer 23 Sri Rahayuningsih P Ngamen Islam Komputer 24 Sri Wahyuni P Ngamen Islam Komputer 25 Desi Nur Wijayanti P Ngamen Islam Komputer 26 Romadlon Moh. N L Ngamen Islam Komputer 27 Yuliani Mawar Tiningsih P Ngamen Islam Komputer 28 Emi Nuryati P Ngamen Islam Komputer 29 Ari Joko N. L Ngamen Islam Komputer 30 Mei Wulandari P Ngamen Islam Komputer 31 Yanti P Ngamen Islam Menjahit 32 Endang Sri Rahayu P Ngamen Islam Menjahit 33 Indri Yani P Ngamen Islam Menjahit 34 Siti Rochmah P Ngamen Islam Menjahit 35 Okta Pratika Rini P Ngamen Islam Menjahit 36 Heri Kurniawan L Ngamen Islam Sablon 37 Mustaqim L Ngamen Islam Sablon 38 Wisnu L Ngamen Islam Sablon 39 Slamet L Ngamen Islam Sablon 40 Reza L Ngamen Islam Sablon 41 Supriyanto L Ngamen Islam Sablon 42 Darwadi L Ngamen Islam Sablon 43 Eko Hariyanto L Ngamen Islam Sablon 44 Jumiati P Ngamen Islam Sablon 45 Ery Triyanto L Ngamen Islam Sablon 46 Sutono L Ngamen Islam Sablon 47 Arifin L Ngamen Islam Sablon 48 Ake Almabrur L Ngamen Islam Sablon 49 Sumoko L Ngamen Islam Sablon 50 Purwantoro L Ngamen Islam Sablon
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
91
Tabel 3.8
IKTISAR PESERTA PELATIHAN KETRAMPILAN
Peserta No. Jenis Pemberdayaan Kuantitas Proentase
1. Kursus Sablon 15 anak 30 %
2. Kursus Bengkel 20 anak 40 %
3. Kursus Komputer 10 anak 20 %
4. Kursus Menjahit 5 anak 10 %
Jumlah 50 anak 100 %
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
Pelatihan ketrampilan dilaksanakan bekerjasama dengan
lembaga pelatihan yang mempunyai kompeten dan sertifikasi di
bidangnya. Pelatihan/ kursus sablon dilaksanakan bekerja sama
dengan LPK ZEEN yang beralamat di Jl. Durian no. 1111
Semarang, kursus bengkel dilaksanakan bekerja sama dengan LPK
Djieneka Abadi yang berlamat di Jl. Pedurungan Tengah IV
Semarang, kursus komputer dilaksanakan bekerja sama dengan
LPK Budiman yang beralamat di Jl. Kaligarang Semarang dan
kursus menjahit dilaksanakan bekerja sama dengan Kursus
Menjahit “Shofi” yang beralamat di Jatingaleh Semarang
(Dokumentasi RPSA Gratama “Laporan Tahap II” tahun
2005/2006).
4). Tutorial
Pada Tahap II ini RPSA Gratama mengadakan 12 kali
tutorial. Dari 120 anak yang dibina, yaitu terdiri dari 70 anak
92
jalanan mendapatkan bantuan beasiswa dan 50 anak mendapatkan
bantuan pemberdayaan. 120 anak jalanan tersebut dibagi menjadi
2 kelompok anak jalanan yang mendapatkan bantuan beasiswa dan
2 kelompok anak jalanan yang mendapat bantuan pemberdayaan.
Pelaksanaan tutorial untuk anak penerima beasiswa dan penerima
pemberdayaan keterampilan dibuat terpisah. Hal ini dikerenakan
materi yang diberikan pada anak penerima beasiswa dan
keterampilan tidak sama.
Tabel 3.9
MATERI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN TAHAP II
No. Tgl 2005 Kelompok Materi Penceramah Sasaran 1. Juli
Agust Sept
3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18
Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II
Dinamika kelompok Kedisiplinan Dinamika kelompok Etika dan moral Bimbingan kemasyarakatan Kedisiplinan Bimbingan kemasyarakatan Kedisiplinan Bimbingan mental agama Etika dan moral Bimbingan mental agama Etika dan moral Bimbingan mental agama Administrasi UEP Bimbingan mental agama Perlindungan anak Interview kelompok Bimbingan sosial kelompok Interview kelompok Bimbingan sosial kelompok Budi pekerti Wawasan kebangsaan Bimbingan UEP Bimbingan kewirausahaan
Dwi Priyanto R., S.Pd Ubaidillah Kamal, S.Pd Nuryanta, S.Pd Abdul Wahid, S.Pd Drs. Kardoyo Ubaidillah Kamal, S.Pd Drs. Kardoyo Ubaidillah Kamal, S.Pd Drs. Noorsalimi Dwi Priyanto R., S.Pd Drs. Noorsalimi Dwi Priyanto R., S.Pd Drs. Noorsalimi Nuryanta, S.Pd Drs. Noorsalimi Abdul Wahid, S.Pd Drs. Sunarto Drs. Tukirin Dra. Tatik Drs. Sunarto Drs. Masrukhi, M.Pd Dra. Sri Redjeki Bambang Prishardoyo, M.Si Drs. Kardoyo
35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
93
Tutorial yang dilaksanakan sedapat mungkin melibatkan
banyak stakeholder lain yang terkait dengan isu anak dan
pengembangan mental. Diantaranya Disnaker Kota Semarang,
ASA PKBI Semarang, Depag Kota Semarang, Dikdasmen
Muhammadiyah Wilayah Jateng, Praktisi Pendidikan dll, yang
muatan materinya disusun berdasarkan kebutuhan anak dan tujuan
pembinaan jalanan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di RPSA dengan kunjungan
anak secara langsung di lapangan waktu sebelumnya. Rata-rata
tingkat kehadiran anak dalam tutorial masih menunjukkan
prosentase 90%.
5). Pengasuhan Anak Jalanan
Pengasuhan anak jalanan ini adalah meneruskan program
pemberdayaan pada tahap I, dan hasilnya sampai dengan bulan
September dari 10 anak yang mendapat pengasuhan oleh RPSA, 8
anak telah mendapatkan orang tua pengganti, sedang 2 anak yang
lain masih tinggal di RPSA Gratama.
c. Pemberdayaan tahap III (Oktober s/d Desember 2005)
Program pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan Tahap
III dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2005
meliputi kegiatan; (1) Beasiswa, (2) Pemberdayaan orang tua anak
jalanan, (3) Pemberdayaan Ketrampilan, (4) Tutorial, dan (5)
94
Pengasuhan anak jalanan. Kegiatan-kegiatan tersebut kami
diskripsikan sebagai berikut:
1). Beasiswa
Beasiswa tahap III dibayarkan untuk waktu 3 bulan, yakni
bulan Oktober – Desember 2005. Pada waktu pembayaran, anak
diberikan pengarahan bahwa bantuan tahap tiga ini kemungkinan
adalah bantuan yang terakhir namun pihak RPSA akan terus
memantau perkembangan mereka. RPSA juga siap membantu
mereka jika mengalami kesulitan-kesulitan asal mereka tetap
sekolah. Hal ini memotivasi agar anak muncul kemauan kuat dan
lebih giat dalam belajar.
2). Pemberdayaan Orang Tua
Pemberdayaan orang tua dilakukan untuk menindaklanjti
dari program pemberdayaan tahap II.
3). Pemberdayaan Ketrampilan
Pada Tahap III pemberdayaan anak jalanan dilaksanakan
dalam bentuk program pemberian paket bantuan dan pelatihan
ketrampilan pada 50 sasaran anak jalanan ini berlangsung mulai
dari tahap II dan tahap III. Pelatihan keterampilan akan berakhir
bulan Desember 2005.
4). Tutorial
Pada Tahap III ini RPSA Gratama mengadakan 12 kali
tutorial. Berikut skema pelaksanaan tutorial yang dilakukan RPSA
Gratama.
95
Tabel 3.10
MATERI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN TAHAP III
No. Tgl 2005 Kelompok Materi Penceramah Sasaran 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Sep Okt Okt Okt Okt Nov Nov Nov Nov Nov Des Des
25 2 9 16 30 13 16 20 27 30 4 8
Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II Beasiswa II Beasiswa I Ketramp I Ketramp II Beasiswa I Beasiswa II Ketramp I Ketramp II
Bimbingan mental agama Budi Pekerti Undang-undang lalu lintas Etika dan Moral Undang-Undang Lalu lintas Bimbingan UEP Budi Pekerti Etika dan Moral Etika dan moral Wawaan Kebangsaan Budi pekerti Bimbingan sosial kelompok BiombinganSosial kelompok Pencegahan Narkoba/HIV Bimbingan UEP Pencegahan Narkoba/HIV Kedisiplinan Budi perkerti Perlindungan anak Bimbingan sosial kelompok Interviw Kelompok Bimbingan UEP Interviw kelompok Adminitrasi UEP
Drs. Noor Salimi Drs. Marukhi, M.Pd Agu Banowo Dwi Priyanto R, S.Pd Sutrisno Dra. Sri Hajati Drs. Eko Supraptono, M.Si Dra. Niswatin R Drs. Eko Supraptono, M.Si Dra. Niswatin Rakub Drs. Marukhi, M,Pd Drs. Kardoyo Suciningsih Drs. Eko Supraptono, M.Si Dra. Niswatin R
35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 35 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak 25 Anak
(Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
Rata-rata tingkat kehadiran anak dalam tutorial masih
menunjukkan prosentase 85%.
5). Pengasuhan anak jalanan
Pengasuhan anak jalanan ini adalah meneruskan program
pemberdayaan pada tahap II, dan hasilnya sampai dengan bulan
Desember ini dari 10 anak yang mendapat pengasuhan oleh RPSA,
8 anak telah mendapatkan orang tua pengganti, sedang 2 anak
yang lain masih tinggal di RPSA Gratama.
96
4. Metode dan Materi Pemberdayaan
a. Metode pemberdayaan
Metode pemberdayaan yang digunakan oleh RPSA Gratama
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung (Wawancara dengan M. Qoirul Anam, S.Pd
pada tanggal 4 April 2006).
1). Metode langsung.
Metode langsung adalah suatu bentuk penanganan anak
jalanan yang arahnya kedalam, khusus hanya bagi anak jalanan.
Tidak ada pihak lain kecuali pembina dan anak jalanan yang
bersangkutan. Metode ini secara institusional merupakan tindak
lanjut dari tujuan internal yang fokus pada persoalan pelayanan
dan perlindungan terhadap anak-anak khususnya yang berada
dalam situasi sulit atau anak-anak yang membutuhkan
perlindungan khusus (Wawancara dengan M. Qoirul Anam, S.Pd
tanggal 4 April 2006). Survey penulis menunjukkan hasil
bahwasanya metode ini termanage dalam bentuk aktivitas riel.
Dimana dalam aktivitas tersebut mencerminkan semangat dari
RPSA Gratama untuk sejauh mungkin tercapainya tujuan internal.
Secara garis besar, aktivitas tersebut dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
97
Aktivitas pelayanan : aktivitas yang ditujukan kepada anak
jalanan yang berhubungan dengan bidang educational,
profesional dan kesehatan.
Aktivitas perlindungan: bentuk kegiatan yang diperuntukkan
untuk kepentingan anak jalanan yang berkaitan dengan bidang
kekeluargaan, mental spiritual dan organisasional.
Beberapa hal yang sempat penulis temui yang termasuk
dalam aktivitas pelayanan antara lain Pemberian beasiswa
(educational), dan memberikan pembekalan keterampilan
(profesional). Selain itu, metode langsung dilakukan oleh
Departemen Sosial, atau pihak-pihak lain dalam memberikan
pengarahan dan pembinaan secara langsung (tutorial) yang
berlangsung di RPSA Gratama.
2). Metode tidak Langsung
Berbeda dengan metode langsung, metode tidak langsung
ini tidak hanya melibatkan pembina dengan anak jalanan, namun
juga masyarakat. Dalam pandangan penulis, metode tidak
langsung ini secara institusional merefleksikan keinginan besar
dari RPSA Gratama untuk tercapainya tujuan eksternal
pemberdayaan dan pembinaan anak jalanan yaitu menumbuhkan,
mengembangkan dan memajukan penghormatan masyarakat luas
terhadap hak-hak anak (Wawancara dengan M. Qoirul Anam, S.Pd
tanggal 4 April 2006).
98
b. Materi pemberdayaan
Dalam pelaksanaan kerja RPSA Gratama mengenai
pemberdayaan anak jalanan, maka secara substansial ada dua materi
dasar dalam pemberdayaan, yaitu materi agama dan materi umum.
1). Materi agama
Materi agama sebagai materi pemberdayaan diberikan kepada
anak jalanan untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Adapun beberapa materi pemberdayaan
dalam bimbingan keagamaan di RPSA Gratama adalah mencakup
materi akidah, syari’ah dan akhlak (muamalah).
a). Materi akidah (tauhid)
Akidah adalah suatu ajaran yang menekankan akan keesaan
Allah SWT sebagai Tuhan. Materi ini merupakan yang
terpenting dalam penanaman mental keagamaan yang
mengacu pada masalah-masalah yang erat hubungannya
dengan ketauhidan dan rukun iman.
b). Materi syari’ah (ibadah)
Ibadah adalah peraturan yang diciptakan Allah SWT supaya
manusia berpegang teguh padanya, baik dalam hubungan
secara vertical (Allah SWT) maupun secara horizontal
(makhluk). Pada materi ini disampaikan apa yang harus
dikerjakan dan ditinggalkan, hukum-hukum dan tata hidup
sekaligus pelaksanaan dari rukun Islam.
99
c). Materi akhlak (muamalah)
Materi akhlak ini merupakan penyempurnaan dari materi
akidah dan syari’ah. Pada materi ini diajarkan cara dalam
tatanan hidup bermasyarakat, bertutur kata yang baik,
berperilaku yang sopan, berinteraksi dengan kehidupan sosial.
Materi ini disampaikan pada anak jalanan dengan harapan
akan memberikan pengertian dan penjelasan mengenai
hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya. Dengan
materi ini diharapkan membentuk perilaku sosial kepada anak
jalanan (Wawancara dengan Dwi Priyanto, S.Pd pada hari
Kamis tanggal 30 Maret 2006.
Dari ketiga materi agama tersebut diatas, telah
diaplikasikan oleh RPSA Gratama berupa materi pemberdayaan
tentang bimbingan mental agama; materi budi pekerti; dan materi
etika dan moral.
Adapun dalam pelaksanaannya materi tersebut diatas, dapat
penulis ketahui melalui observasi yang digambarkan dalam tabel
berikut :
100
Tabel
KEGIATAN AGAMA DI RPSA GRATAMA
No. Kegiatan Volume Narasumber
1. Pengarahan dan pendalaman tentang agama Islam
12 - Depag Kota Semarang - Dikdasmen Muhammadiyah
Wilayah Jateng 2. Menjalankan shalat
berjama’ah secara disiplin dan tepat waktu
12
Seluruh Peksos RPSA Gratama
3. Mengajarkan tata cara berwudhu
2 Seluruh Peksos RPSA Gratama
4. Mengenalkan bacaan Al-Qur'an dan belajar membaca
4 - Depag Kota Semarang - Dikdasmen Muhammadiyah
Wilayah Jateng 5. Pelatihan menulis Arab 2 - Depag Kota Semarang
- Dikdasmen Muhammadiyah Wilayah Jateng
(Hasil wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. tanggal 30 Maret 2006)
Beberapa materi agama dalam pemberdayaan terhadap anak
jalanan disampaikan pada kunjungan kerja dari pihak lain dan
peksos RPSA Gratama yang dilakukan pada masa tahap
pemberdayaan.
2). Materi umum
Materi yang bersifat umum diberikan oleh RPSA Gratama pada
masa pemberdayaan, mencakup materi sebagai berikut :
- Undang-undang lalu lintas
- Bimbingan UEP
- Wawaan Kebangsaan
- Bimbingan sosial kelompok
- Pencegahan Narkoba/HIV
- Kedisiplinan
101
- Perlindungan anak
- Interviw Kelompok
- Adminitrasi UEP (Dokumentasi RPSA Gratama tahun 2005)
Dari keseluruhan materi umum tersebut dilakukan oleh
narasumber baik dari peksos yang ada di RPSA Gratama maupun
oleh pihak sosial terkait seperti Disnaker Kota Semarang, ASA
PKBI Semarang, Praktisi Pendidikan dan lain-lain telah ditempuh
selama 12 kali pertemuan dari tiap-tiap materi dalam masa
pemberdayaan yaitu setahun (Hasil wawancara dengan Dwi
Priyanto R., S.Pd. pada 4 April 2006).
Dalam tahap-tahap pemberdayaan diatas para pembina RPSA
Gratama memberikan materi pemberdayaan terhadap anak jalanan
sejumlah 12 kali tutorial dari 120 anak jalanan yang dibina. Tutorial
dalam pemberian materi pemberdayaan dilaksanakan sedapat mungkin
melibatkan banyak stakeholder lain yang terkait dengan isu anak dan
pengembangan mental. Diantaranya Disnaker Kota Semarang, ASA
PKBI Semarang, Depag Kota Semarang, Dikdasmen Muhammadiyah
Wilayah Jateng, Praktisi Pendidikan dan lain-lain, yang muatan
materinya disusun berdasarkan kebutuhan anak dan tujuan pembinaan
jalanan yang telah ditetapkan.
102
D. Kendala yang Dihadapi dalam Pemberdayaan dan Evaluasi Keberhasilan
Program
1. Kendala yang dihadapi
Secara umum pelaksanaan penjangkauan, identifikasi, pemberian
beasiswa, pengasuhan anak jalanan dan pendekatan orang tua dapat
dilaksanakan dengan baik. Tetapi ada beberapa hal yang dapat dianggap
menjadi kendala yang cukup penting untuk diperhatikan dalam
mendukung keberhasilan kegiatan, yaitu:
a. Tidak idealnya perbandingan antara peksos dengan anak binaan yang
didampingi. Peksos yang ada berdasarkan perincian program 1
Peksos: 40 anak binaan plus orang tua anak jalanan. Seharusnya
komposisi yang ideal adalah 1 peksos: 10 anak binaan, sehingga
akhirnya digunakan prinsip “minimalis maksimali”.
b. Terlampau luasnya wilayah garapan (kantong-kantong) untuk
program 2005 ini dan tersebarnya tempat tinggal dan sekolah-sekolah
anak jalanan.
c. Tuntutan kebutuhan hidup sehari-hari atau beban hidup yang semakin
berat seperti kenaikan harga-harga barang kebutuhan hidup,
menjadikan bertambah sulitnya memenuhi kebutuhan keluagga
khususnya bagi ortu anjal. Hal ini juga menjadikan anjal sulit untuk
meninggalkan akatifitas mencari uang di jalan.
103
d. Kendala-kendala lain yang terkait dengan sulitnya merubah cara
berfikir orang tua anak jalanan untuk berusaha menjadi lebih baik
dengan kerja keras.
e. Budaya meminta-minta arang tua anak jalanan yang sulit dihilangkan
dan rendahnya kecakapan hidup orang tua anjal (Wawancara dengan
Dwi Priyanto R., S.Pd. selaku ketua RPSA tahun 2006).
2. Evaluasi keberhasilan
Beberapa program pemberdayaan yang dicapai dan menunai
keberhasilan oleh RPSA Gratama Yayasan Gradhika Kota Semarang
adalah :
a. Anak tidak lagi beraktifitas di jalan.
b. Anak kembali ke bangku sekolah bagi yang masih usia sekolah.
c. Anak dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
d. Anak dapat memiliki penghasilan yang layak dengan keterampilan
yang dimiliki.
e. Anak mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri.
f. Anak mengerti, menghayati dan mematuhi norma-norma sosial.
g. Anak mematuhi aturan-aturan yang ada (agama, hukum dan sosial)
h. Anak memiliki hubungan yang harmonis dengan kelurga dan
masyarakat sekitar.
i. Anak mampu mengendalikan diri terhadap godaan-godaan untuk
kembali ke jalanan (Wawancara dengan Dwi Priyanto R., S.Pd. selaku
ketua RPSA tahun 2006).
104
Dengan indikator keberhasilan tersebut ada beberapa faktor yang
dirasa mendukung dalam program pemberdayaan, antara lain :
a. Pembinaan secara berkala yang dilakukan oleh Dinas Kesejahteraan
Sosial Jawa Tengah dan Bagian Proyek terhadap pelaksanaan kegiatan
dan pemecahan permasalahan yang dihadapi.
b. Banyak stakeholder lain yang dengan senang hati mau memberikan
dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan pembinaan anak jalanan
baik dari perusahaan, perorangan, LSM dan lembaga pemerintah
c. Masyarakat sekitar RPSA mulai terbiasa dan menerima keberadaan
anak jalanan yang dibina oleh RPSA dan ikut memberikan simpatinya.
d. Masih banyak anak dan orang tua yang mau secara sadar untuk
mengikuti dengan baik semua program yang dilaksanakan
(Dokumentasi RPSA Gratama “Laporan tahap III” tahun 2005).