skenario 2 emergency

14

Upload: nitha-nanda-sabrina-irawan

Post on 06-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

emergency

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 2 Emergency
Page 2: Skenario 2 Emergency

SKENARIO II

Page 3: Skenario 2 Emergency

TERMINOLOGI

• Snorring :suara mendengkur akibat adanya sumbatan atau lidah menutupi oropharynx.

• Takipneu : pernafasaan abnormal cepat. • Sianosis :warna kebiruan Pada kulit akibat

berkurangnya distribusi oksigen kejaringan.

Page 4: Skenario 2 Emergency

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Seorang pemuda tampak takipneu dengan besi menancap didadanya

2. Seorang wanita muda tampak sianosis dan takipneu dengan suara nafas snorring

3. Seorang pria tua berusia 50 thn yang berbaring diatas genangan darah,tampak kain celana pada kaki kirinya berlumuran darah

4. Seorang pemuda tertelungkup kaku diatas usungan5. Seorang pemuda yang berteriak-teriak agar seseorang

menolongnya atau dia akan memanggil pengacarannya.

Page 5: Skenario 2 Emergency

ANALISA MASALAH

1. Tentukan urutan prioritas pasien yang harus mendapat penanganan terlebih dahulu !

Jawab : B (merah) A (merah) C (kuning) E (hijau) D (hitam)

2. Apa saja tindakan awal yang harus dilakukan pada pasien tersebut?

Jawab : pasien B bebaskan jalan napas (head tilt dan chin lift atau jaw thrust) oksigenasi

Page 6: Skenario 2 Emergency

• Pasien A • Pasien C resusitasi cairan hentikan

pendarahan pembidaian • Pasien E tenangkan.

3. Bagaimana alur Triase ?

Page 7: Skenario 2 Emergency

Penanganan kegawatdaruratan

MerahKuningHijauHitam

Triase

Initial assesment

Page 8: Skenario 2 Emergency

Learning objective

• Triase (definisi, klasifikasi, selengkapnya) • Initial assesment (selengkapnya)• Pemilihan pasien gawat darurat pada sistem

triase• Penanganan kasus kegawatdaruratan• Reevaluasi kasus kegawatdaruratan

Page 9: Skenario 2 Emergency

Defenisi • Adalah proses cara pemilahan penderita

berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yangb tersedia.

TRIASE

Page 10: Skenario 2 Emergency

Triase dan pengelompokan berdasarkan tagging

• Hitam : pasien mati atau cederafatal yag jelas dan tidak mungkin diresusitasi

• Merah : pasien cedera berat yang memerlukan penilaian cepat serta tindakan medik dan transport segera untuk tetap hidup (misal : gagal afas, cidera thorak-abdominal, cidera kepala atau maxilofacial berat, syok atau perdarahan berat, luka bakar berat).

• Kuning : pasien memerlukan bantuan, namundengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat.

• Hijau : pasien dengan cedera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera, memerlukan bantuan pertama sederhana, namun memrlukan penilaian ulang berkala (cedera jaringan lunak, fraktur dan dislokasi ekstremitas, cedera maxilofacial tanpa gangguan jalan nafas, serta gawat daruarat fisikologis).

Page 11: Skenario 2 Emergency

Primary Survey

• Penilaian keadaan penderita dan prioritas terapi berdasarkan jenis perlukaan, tanda-tanda vital, dan mekanisme trauma.

• A : airway,menjaga airway dengan kontrol servikal(cervical spine control)

• B : breating, menjaga pernapasan dengan ventilasi• C : circulation dengan kontol pendarahan (hemorrhage

control)• D : disability : status neurologis • E : exporus/environmental control : buka baju penderita,

tetapi cegah hipotermia

Page 12: Skenario 2 Emergency

RE-EVALUASI

• Penurunan keadaan dapat dikenal apabila dilakukan evaluasi ulang terus menerus,sehingga gejala yang baru timbul segera dapat dikenali dan dapat ditangani secepatnya.

• Monitoring tanda vital dan produksi urin penting. Produksi urin pada orang dewasa sebaiknya dijaga ½ cc/kgBB/jam, pada anak 1cc/kgBB/jam.

• Bila penderita dalam keadaan kritis dapat dipakai pulse oximetry dan end-tidal co2 monitoring.

Page 13: Skenario 2 Emergency
Page 14: Skenario 2 Emergency

• Cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia.

• Terdapat dua jenis triase :–Multiple casualties• Jumlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui

kemampuan rumah sakit.

–Mass Casualties• Jumlah penderita dan beratnya trauma melampaui

kemampuan rumah sakit.