seminar 1 hom

Upload: neo-yustindra

Post on 02-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    1/35

    KASUS I MODUL HOM

    KELOMPOK 4

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    2/35

    Alviena Bestari S 03011023

    Ayu Amalia 03011051

    Risadayanti 03011256

    Afifah Kencana S 03012004

    Andini Yuliana 03012018

    Armi Setia K 03012034

    Bernio Yustindra P 03012048

    Danu Octavio D 03012064 Dimas Rifqi A 03012082

    Fateha Putri H 03012101

    Hani Fatimah 03012120

    Ivan Januartten 03012134

    Lifftizia Effif 03012148

    Anggota kelompok

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    3/35

    Kasus

    Seorang ibu membawa anaknya Nina yang berumur 9 tahun ke tempat praktek

    dokter Nana karena sering terlihat lemas, lelah, dan pucat. Gejala tersebut

    sudah tampak sejak 3 bulan yang lalu. Guru sekolah Nina juga melaporkan

    bahwa Nina sering terlihat lesu di kelas, susah mengikuti pelajaran di kelas

    dan nilai rapor Nina yang menurun.

    Kata kunci: lemas, lelah, lesu

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    4/35

    Analisis Masalah Perempuan 9th

    Lemas, lelah, lesu danpucat

    Susah mengikutipelajaran dan nilai rapor

    turun

    Sejak3bln

    Anemia

    No

    nor

    Mi

    Hi

    Ma

    nor

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    5/35

    HISTOLOGI DARAH

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    6/35

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    7/35

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    8/35

    Klasifikasi Morfologi

    Anemia

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    9/35

    Anemia Hipokromik Mikrositer

    Anemia defisiensi besi

    Thalassemia major

    Anemia sideroblastik

    Kriteria :

    MCV < 80 fl (fentoliter)

    MCH < 27 pg (pikogram)

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    10/35

    Anemia normokromik normositer

    Anemia pasca perdarahan akut

    Anemia aplastik

    Anemia hemolitik didapat

    Anemia pada gagal ginjal kronik

    Kriteria :

    MCV 80-95 fl

    MCH 27-34 pg

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    11/35

    Anemia makrositer

    Bentuk megaloblastik

    Anemia defisiensi asam folat

    Anemia defisiensi B 12

    Bentuk non-megaloblastik

    Anemia penyakit hati kronik

    Anemia hipotiroidisme

    Anemia sindrom mielodiplastik

    Kriteria

    MCV > 95 fl

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    12/35

    Anemia Defisiensi Besi

    Adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang diperlukan

    untuk sintesis hemoglobin.

    Paling sering ditemukan di dunia, sekitar 30% penduduk dunia

    menderita anemia.

    Di indonesia masih menjadi salah satu masalah gizi utama disamping

    kekurangan kalori-protein, vitamin A, dan yodium.

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    13/35

    Metabolisme zat besi

    2 cara penyerapan dalam usus:

    -penyerapan dalam bentuk non heme (90% dari makanan)

    -bentuk heme (10% dari makanan)

    Besi non heme di lumen usus + apotransferin kompleks transferin besi

    masuk ke sel mukosa usus besi dilepas, apotransferin kembali ke lumen.

    Sebagian Besi + apoferitinferitin

    Besi yang tidak diikat apoferitin peredaran darah + apotransferin

    transferin serum

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    14/35

    Besi dalam makanan terbanyak dalam bentuk senyawa inorganik

    (fe/Fe3+) yang dipengaruhi asam lambung, vitamin C, asam amino

    tereduksi menjadi bentuk fero (Fe2+)

    Fe2+diabsorbsi sel mukosa ususoksidasi menjadi Fe3+ berikatan

    dengan apoferitinferitin

    Besi feritinperedaran darah reduksi menjadi fero (Fe2+)

    Di plasma ion fero (Fe 2+)

    Fe3+

    1 globulin

    membentuktransferin

    Transferin berfungsi untuk mengangkut besi dan selanjutnya

    didistribusikan ke dalam jaringan hati, limpa, dan sumsum tulang

    serta jaringan lain untuk disimpan sebagai cadangan besi tubuh.

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    15/35

    Sintesis Heme

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    16/35

    Etiologi

    Kekurangan besi dapat disebabkan:

    Kebutuhan yang meningkat secara fisiologis

    Kurangnya besi yang diserap

    Perdarahan

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    17/35

    Patofisiologi

    Iron depleted state

    A. Penurunan cadangan besi tubuh

    B. Penyediaan eritropoeisis belum terganggu

    C. Penurunan serum feritin

    D. Peningkatan absorbsi besi dari usus

    Iron deficiency erythropoeisis

    A. Cadangan besi dalam tubuh kosong

    B. Kadar free ptrotoporfirin meningkat

    C. Saturasi transferin menurun

    D. TIBC meningkat

    Anemia defisiensi besi

    A. Eritropoeisis terganggu

    B. Hb mulai turun

    C. Mikrositik hipokrom

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    18/35

    Gejala Anemia

    Gejala umum :

    1. Lemah

    2. Lesu

    3. Cepat lelah

    Gejala khas defisiensi besi :

    1. Koilonychia

    2. Disfagia

    3. Atrofi papil lidah

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    19/35

    Pemeriksaan fisik

    a. anemis, tidak disertaiikterus, organomegali dan

    limphadenopati

    b. stomatitis angularis, atrofi

    papil lidah

    c. ditemukan takikardi ,murmur sistolik dengan atau tanpa

    pembesaran jantung

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    20/35

    Pemeriksaan penunjang

    Hemoglobin, Hct dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC

    Gambaran darah tepi hipokromik, mikrositik

    Trombosit meningkat

    Kadar besi serum (SI) menurun dan TIBC meningkat

    Saturasi transferin menurunKadar feritin menurun

    Free Erythrocyte Porphyrin (FEP) meningkat

    Apus Sumsum tulang; aktifitas eritropoitik meningkat

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    21/35

    Penatalaksanaan

    A. Terapi kausal; mis: pengobatan cacing tambang

    B. Pemberian preparat besi;

    i. Terapi besi oral : ferrous sulphat 3-6mg/kgBb/hari. Diberikan sebaiknya pad

    kosong.

    ES: Mual, muntah, konstipasi

    ii. Terapi besi parenteral : iron sorbitol citric acid,yang terbaru iron ferric glu

    sucrose yang lebih aman.

    Terapi ini diberikan jika intoleransi terhadap pemberian oral, penyerapan besi terganggu

    ES: Memberikan warna hitam pada kulit, sakit kepala, mual, muntah.

    C. Transfusi darah, jarang dilakukan

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    22/35

    Komplikasi

    1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak,

    2. Dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga

    meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.

    3. Dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau

    tidak teratur.

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    23/35

    Pencegahan dan Prognosis

    Meningkatkan konsumsi Fe

    Fortifikasi bahan makanan

    Suplementasi

    Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya karena kekurangan besi saja dan

    diketahui penyebabnya serta dilakukan penangaan yang adekuat.

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    24/35

    Anemia Megaloblastik

    Anemia megaloblastik adalah anemia makrositik yang

    ditandai adanya peningkatan sel darah merah diakibatkan

    abnormalitas hematopoisis dengan karakteristik

    dismarurasi nukleus dan sitoplasma sel mieloid dan

    eritroid yang disebabkan gangguan sintesis DNA.

    95 % kasus anemia megaloblastik pada anak disebakanoleh defisiensi as. Folat atau vitamin B12.

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    25/35

    ETIOLOGI

    Defisiensi Asam Folat

    Asupan yang kurang

    Gangguan absorpsi

    Kebutuhan yang meningkat: penyakit keganasan, sirosis hepatis, penyakit kulit ekstensif,anemia hemolitik kronis

    Gangguan metabolisme asam folat

    Peningkatan eksresi: penyakit hati, penyakit jantung

    Defisiensi vitamin B12

    Asupan yang kurang: diet kurang B12, def. pada ibu yang menyebabkan def. B12 pada ASI

    Gangguan absorpsi: kegagalan sekresi faktor intrinsik, kegagalan absorpsi di usus kecil

    Gangguan transport vitamin B12

    Gangguan metabolisme vitamin B12

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    26/35

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    27/35

    Vitamin B12

    Sumber B12 : hewani (utama)

    Anjuran WHO untuk bayi 0.1 ug/hari, dewasa 1 ug/hari. Dalam suasana keasaman lambung B12 dilepaskanbergabung dengan protein R danke duodenum protease pankreas akan memecah protein R diabsorpsi di ileum

    Di plasma kobalamin berikatan dengan protein transport (TC II) ke hati, sumsum tu

    jar.penyimpanan lainnya.

    TC II memasuki sel dengan cara endositosis dikonversi ke bentuk aktif (metilkobal

    adenokobalamin) untuk sintesis DNA dan transfer kelompok metil.

    Anak besar dan remaja mempunyai persediaan vitamin B12 untuk 3-5 tahun. Namun, lahir dari ibu yang persedian vitamin B12nya rendah, manifestasi klinis akan timbul p

    bulan pertama kehidupan.

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    28/35

    PATOFISIOLOGI ANEMIA MEGALOBLASTIK

    Defisiensi asam folat

    atau vit. B12

    Sintesis DNA

    terhambat

    Mitosis sel

    terhambat

    Sintesis Hb di

    sitoplasma terus

    berlangsung

    Ukuran eritroblas

    membesar

    (megaloblast)

    Eritrosit abnorma

    berukuran besa

    Kerusakan dini

    megaloblast di sumsum

    tulang

    Masa hidup eritro

    lebih pendek

    Anemia

    megaloblastik

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    29/35

    Manifestasi klinis anemia megaloblastik:

    1. Tanda-tanda anemia

    - Pucat

    - Letargi, cepat lelah

    - Takikardia- Pernapasan cepat

    2. gangguan gastrointestinal

    - anoreksia

    - mual

    - diare

    3. pada defisiensi vitamin B12 : gangguan neurologis- paresthesia ekstremitas

    - gangguan memori

    4. Glositis

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    30/35

    Pemeriksaan fisik

    Inspeksi : tubuh lemah, tidak bertenaga , pucat, glositis berwarna merah, halus sepe

    tongue), stomatitis angularis

    Pada Defisiensi Kobalamin : gangguan Neurologis

    GI Track : kehilangan nafsu makan, penurunan BB, mual dan sembelit

    Gangguan Neurologis : parastesi tangan dan kaki, kehilangan memori selanjutnya keadapat mempengaruhi gaya berjalan, kebutaan akibat atropi N.Optikus dan gangguan

    Pemeriksaan penunjang

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    31/35

    p j g

    Pada defisiensi Vitamin B12:

    Kadar vit B12 menurun

    Kadar besi dan asam folat serum normal ataumeningkat

    Kadar LDH meningkat (eritropoisis tidakefektif)

    Kadar bilirubin indirek meningkat

    Peningkatan asam metilmalonik dalam urin

    (sensitif)

    Pada defisiensi asam folat:

    Anemia makrositik

    Sel darah merah berinti

    Kadar asam folat serum menur

    LDH meningkat

    Kadar besi dan vit B12 normal

    Sumsum tulang hiperseluler

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    32/35

    PENATALAKSANAAN

    1. Suportif

    -transfusi bila ada hipoksia atau hematokrit

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    33/35

    3. defisiensi asam folat

    Untuk mengisi cadangan folat dalam tubuh,diperlukan dosis 1 mg/hari

    selama 2-3 minggu,kemudian dosis pemeliharaan 0,25-0,5 mg/hari.

    4. terapi penyakit dasar

    5. menghentikan obat-obat penyebab anemia megaloblastik

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    34/35

    KOMPLIKASI

    Gangguan neurologis

    Gangguan kardiovaskular (gagal jantung kongestif)

    Prognosis umumnya baik bila tidak ada komplikasi kardiovaskeler dan infeksi

    berat.

  • 8/10/2019 Seminar 1 Hom

    35/35

    Daftar Pustaka

    Permono B, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M. Buku ajarhematologi-onkologi anak. Jakarta: Badan penerbit IDAI; 2010.

    Hoffbrand AV, Moss PAH. Kapita selekta hematologi. 6tn ed. Jakarta: EGC;2013.

    Mescher AL. Histologi dasar junqueira. 12nd ed. Jakarta: EGC; 2012.

    Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. 6 thed.

    Vol 1. Jakarta: EGC;2006.