seminar bab 1
TRANSCRIPT
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah, maka masalah
yang akan dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dalam pengoperasian motor pompa dalam
pensuplaian air dari dalam sumur sampai ke bak penampungan secara
otomatis.
2. Apa saja komponen yang digunakan dalam sistem pengoperasian motor
pompa dalam pensuplaian air secara otomatis.
C. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN INDUSTRI
(PKLI)
Secara umum, tujuan yang diharapkan setelah melakukan Praktik Kerja
Lapangan Industri (PKLI) adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja dalam pengoperasian motor pompa dalam
pensuplaian air dari dalam sumur sampai ke bak penampungan secara otomatis.
2. Untuk mengetahui peralatan – peralatan apa saja yang digunakan dalam sistem
pengoperasian motor pompa dalam pensuplaian air secara otomatis.
D. BATASAN MASALAH
Agar penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Industri ini jelas dan
terarah maka penulis membatasi pembahasan dalam laporan ini. Disini penulis
hanya akan membahas:
1. Peralatan - peralatan dalam pengoperasian motor pompa.
2. Sistem pengoperasian motor pompa secara otomatis menggunakan elektroda
dan switch omron 61F–GP-N.
2
E. MANFAAT PKLI
Adapun manfaat PKLI adalah sebagai berikut:
1. Membangun mental dan tanggung jawab kerja dalam setiap aktivitas yang akan
di bebankan kepada mahasiswa dalam mengembangkan sifat yang penuh
tanggung jawab.
2. Membina kerja sama antara universitas dan perusahaan yang bersangkutan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dalam hal ini Universitas Negeri
Medan dan PT. Soci Mas KIM II Medan.
F. SEJARAH SINGKAT PT. SOCI MAS KIM II MEDAN
PT. Soci Mas KIM (Kawasan Industri Medan) II Medan terletak di
Kompleks Griya Martubung, Tanjung Mulia Medan. PT.Soci Mas berdiri pada
tanggal 20 Oktober 1992, yang bergerak dalam industri kimia. Produk-produk
yang dihasilkan PT. Soci Mas adalah asam lemak dan gliserin. Bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi produk tersebut adalah minyak sawit dan minyak
biji sawit. Asam lemak sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun, deterjen,
alkohol, karet, lilin, plastik, kosmetik dan alat-alat kecantikan. Gliserin sebagai
bahan baku untuk obat-obatan, bahan peledak, permen karet, parfum, tembakau,
pasta gigi dan perekat kertas kerja.
Kapasitas produksi yang dimiliki PT. Soci Mas Medan sebesar 80.000 MT
per tahun, dan jumlah karyawan PT. Soci Mas Medan sebanyak 217 orang (pria
sebanyak 195 orang dan wanita sebanyak 22 orang). Kantor dibuka 5 hari dalam
seminggu dimulai pukul 08.00 Wib s/d 17.00 Wib.
Sistem pengendalian mutu PT. Soci Mas Medan telah mendapat
pengakuan dari Sertifikat ISO-9002 tanggal 20 September 1996 dan pengakuan
dari sertifikat KOSHER pada tanggal 5 Maret 1997. PT. Soci Mas dalam
melaksanakan produksi selalu memperhatikan lingkungan dan karyawan. Pada
tanggal 21 Mei 1997 dibangun sebuah pengolahan air limbah agar limbah-limbah
industri tidak merusak lingkungan dan pada tanggal 25 Agustus 1995 didirikan
sertifikat kerja. Pada tenggal 22 April 1999 PT. Soci Mas mendirikan koperasi
karyawan dengan tujuan untuk membantu karyawan dalam masalah ekonomi.3
PT. Soci Mas dalam memproduksi produk menetapkan suatu target
penjualan sebanyak 6500 MT per bulan dengan sasaran penjualan produk yang
dihasilkan tidak hanya domestik (Indonesia) tetapi juga keluar negeri. Adapun
proporsi penjualan PT. Soci Mas Medan pada setiap negara adalah Jepang
sebanyak 29%, Asia sebanyak 50%, Indonesia 14% dan lain sebagainya 7% .
Tugas dan tanggung jawab serta wewenang tiap-tiap posisi yang ada di PT.
Soci Mas adalah sebagai berikut:
1. Chief Executife Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO), Chief
Operational Officer (COO)
CEO merupakan pimpinan teratas PT. Soci Mas yang mempunyai
wewenang tertinggi dan tanggung jawab penuh terhadap segala aktifitas
perusahaan, merumuskan kebijakan-kebijakan dan strategi perusahaan. CEO
mempertanggung - jawabkan tugas-tugasnya kepada Dewan Direktur (Board of
Directors ) dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang biasanya diadakan satu
kali setiap tahun. Di dalam menjalankan tugasnya-tugasnya, CEO dibantu oleh
CFO dan COO. Tugas CFO lebih banyak di dalam hal-hal keuangan dan
administrasi, sedangkan tugas COO lebih menyangkut hal-hal produksi,
maintenance, quality assistance, pemasaran.
2. Finance and Acconting Manager
Finance and Acconting Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab
terutama pengontrolan anggaran perusahan, termasuk cash inflow dan cash
outflow, dan menjamin terciptanya sistem akutansi yang baik dan jelas. Di dalam
melaksanakan tugas-tugasnya Finance and Acconting Manager dibantu oleh
seorang assistant manajer dan sekaligus membawahi beberapa Senior Staff dan
Junior Staff.
3. Administration Manager
Dengan dibantu oleh Assistant and Administration Manager dan beberapa
Senior Staff dan Junior Staff, Administration Manager mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam hal-hal Sumber Daya Manusia dan mencakup hal-hal lain
yang bersifat umum seperti pengadaan alat-alat kantor, hubungan masyarakat,
keamanan, kebersihan pabrik/kantor, transportasi, dan lain-lain.
4
4. Purchasing Manager
Purchasing Manager bertugas dan bertanggung jawab di dalam pengadaan
bahan baku maupun bahan-bahan pembantu (ditangani oleh para senior staff dan
junior staff Purchasing Manager)
5. Maintenance & Enginering Manager
Maintenance & Enginering Manager bertugas dan bertanggung jawab
dalam pemeliharaan dan perbaikan alat-alat dan mesin di lingkungan perusahaan.
6. . Production Manager
Production Manager mempunyai tugas dan wewenang yang berkaitan
dengan kelancaran jalannya produksi/ operasional pabrik. Production Manager
menaungi beberapa sub bagian yaitu: Process Section, PPC (Planing and
Production Control) Section, Packing Section dan Maintenance Section. Masing-
masing subbagian ini terdapat terdapat seorang Group/Section Leader yang
membantu Production Manager di dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Group
Leader dan Packing Group Leader dibantu oleh para Shift Group Leader yang
membawahi beberapa operator.
7. . Quality Assurance Manager
Quality Assurance (QA) Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab
terutama terhadap mutu produk yang dihasilkan dan apakah produk yang dijual
sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan, dan pelaksanaan analisis terhadap
produk yang dihasilkan. Didalam melaksanakan tugas-tugasnya Quality
Assurance dibantu oleh seorang Assistant Manager yang bertanggung – jawab
mengkordinir anggota-anggotanya yang terdiri dari para Shift Leaders yang
membawahi beberapa orang.
8. Sales Manager
Sales Manager bertanggung jawab terutama terhadap pemasaran produk-
produk baik lokal maupun ekspor, dan bekerjasama dengan baik dengan
Production Manager sehingga ada sinkronisasi antara permintaan pasar dengan
produk-produk yang dihasilkan. Didalam menjalankan tugas-tugasnya Sales
Manager dibantu oleh para Senior Staff dan Junior Staff untuk mengurus berbagai
5
kegiatan seperti mempersiapkan kontrak penjualan, penjadualan, pengiriman
sampel, mempersiapkan dokumen-dokumen ekspor, dan sebagainya.
9. Production Planning & Inventory Control (PPIC) Manager
PPIC Manager mengatur perencanaan dan pengendalian produksi dan
penyimpanan persediaan produk-produk yang sudah selesai diproduksi, bahan
baku, bahan-bahan pembantu, dan spareparts, pemeliharaan gudang, dan
pemuatan produk-produk yang akan dijual. Di bawah ini akan digambarkan
Struktur Organisasi PT. SOCI MAS KIM II Medan.
6
PPICDepartment(Production
Planning &Inventory
Control)
ExecutiveCommitte
CEOChief Executive
Officer
COOChief Operational
Officer
GM Operation
Maintenance &
EngineeringDepartment
Productiondepartment
Quality Assurance
Department
GMMarketing
&Sales
SalesDepartment
CFOChief Financial
Officer
Finance &
AccountingDepartment
Administration
Department
PurchasingDepartmen
t
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. PERALATAN LISTRIK
Dalam sistem pengoperasian motor ada dua kelompok peralatan listrik
yang digunakan, yaitu peralatan kontrol dan peralatan daya. Yang termasuk
peralatan kontrol di antaranya: saklar, timer, relay overload, dan level switch.
Peralatan daya di antaranya kontaktor, kabel listrik, sekering atau circuit breaker.
Berikut ini akan dijelaskan konstruksi beberapa peralatan kontrol dan peralatan
daya yang banyak digunakan dalam sistem pengoperasian.
1. PERALATAN KONTROL
a. Saklar atau Switch
Saklar merupakan perangkat untuk menghubungkan maupun memutuskan
arus beban. Walaupun terdapat beberapa jenis saklar, namun pada prinsipnya
sama, yaitu untuk memutus dan menghubungkan arus. Saklar yang akan
digunakan dalam peralatan kontrol ini adalah saklar manual. Saklar manual
dioperasikan dengan memindahkan tuas saklar secara mekanis oleh operator.
Biasanya saklar manual dipakai sebagai penghubung dan pemutus utama. Ukuran,
bentuk dan cara pemasangannya sangat bervariasi. Saklar yang digunakan dalam
peralatan kontrol ini adalah saklar push button (saklar tombol tekan).
Menurut Drs. Kismet Fadillah dkk, (1999:98), mengatakan bahwa saklar
push botton adalah bentuk paling umum dari peralatan kontrol manual yang
dijumpai di industri. Push botton NO (normally open) berfungsi untuk
menyambung rangkaian ketika tombol ditekan dan kembali pada posisi terbuka
ketika tombol di lepas. Push botton NC (posisi tertutup) berfungsi untuk
membuka rangkaian apabila tombol ditekan dan kembali pada posisi menutup
ketika tombol dilepas. Gambar 1 menggambarkan beberapa push botton dan
simbolnya.
7
1) Saklar otomatis
Gambar 1. Push Botton dan simbolnya
b. Timer (Time Delay Relay)
Time delay relay adalah alat yang digunakan sebagai relai penunda waktu
yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian
tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara otomatis.
Prinsipnya sama saja dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda operasi.
Time delay relay memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada kontaktor,
hanya saja time delay relay memiliki waktu tunda yang telah ditentukan.
Menurut Frank D Petruzella, (2001:387), mengatakan Time Delay Relay
dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok besar yaitu:
1) Time delay relay dengan waktu tunda ON (On Delay)
Time delay relay bekerja dengan normal sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Apabila daya diberikan pada kumparan maka kontak NC akan tetap
tertutup, namun setelah waktu yang sudah ditentukan telah tercapai maka kontak
NC akan berubah status menjadi terbuka dan akan tetap terbuka selama koil
diberikan daya. Saat catu daya terputus maka kontak akan tertutup dengan cepat.
2) Time delay relay dengan waktu tunda OFF (Off Delay)
Time delay relay ini bekerja kebalikan dari Time delay relay waktu tunda ON.
saat koil kumparan diberi catu daya, kontak NC akan dengan cepat berubah
menjadi terbuka. Selama koil kumparan masih diberi catu daya maka kontak
masih tetap terbuka. Setelah catu daya dilepas dari kumparan, kontak masih tetap
8
terbuka hingga beberapa waktu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan
otomatis berubah status dari terbuka menjadi tertutup secara langsung dalam
waktu yang cepat pada posisi semula. Bentuk Time delay relay diperlihatkan pada
gambar 2.
Gambar 2. Time delay relay
c. Thermal Overload
Thermal overload berfungsi untuk mengamankan motor listrik dari beban
lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat
dan ada yang lambat. Sebab waktu motor dioperasikan, arus start dapat mencapai
6 kali arus nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat,
maka pengamannya akan membuka saat motor dijalankan.
Menurut Drs. Kismet Fadillah dkk, (1999:97), mengatakan bahwa
Thermal overload bekerja berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai
dengan arus yang mengalir. Semakin tinggi kenaikan temperature akan
menyebabkan terjadinya pembengkokan bimetal, akibatnya akan terjadi
pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis
satu fasa dan ada jenis tiga fasa. Ditinjau dari sudut fasa, tiap fasa terdiri atas
bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua
phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu fasa dapat digunakan
untuk pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil. Cara kerja thermal
overload adalah apabila bimetal dilewati arus yang lebih besar dari nominalnya,
maka bimetal akan melengkung ke kiri dan menggeser tuas. Pergeseran ini akan
9
membawa lengan kontak pada bagian bawah tertarik ke kiri dan kontak akan
lepas. Selama bimetal melengkung maka bimetal tetap pada posisi, sehingga
kontak – kontaknya belum dapat dikembalikan kekondisi semula walaupun reset
buttonnya ditekan, apabila bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat kembali
lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan menekan reset
button.
Empat hal yang perlu diperhatikan ketika memilih thermal overload
1) Kemampuan hantar arus (KHA)
2) Tegangan kerja nominal
3) Nilai nominal arus beban lebih
4) sensitifitas waktu bereaksi
Gambar di bawah ini menggambarkan sebuah thermal overload, konstruksi dan
diagram kontaknya.
Gambar 3.Thermal overload, konstruksi dan diagram kontak
10
d. Switch omron 61F-GP-N
Switch omron 61F-GP-N adalah sebuah alat kontrol yang untuk berfungsi
untuk menjaga agar keberadaan air dalam tangki pada level tertentu dengan
mengatur ON / OFF motor pompa. Dalam rangkaian ini terdapat 2 terminal
sebagai koil dan terhubung dengan tegangan 220 VAC yaitu pada terminal 3 dan
9. Terminal kontak output relay yang digunakan dalam memerintah pompa agar
ON / OFF adalah terminal 1, 10 dan 11. Dalam alat ini terdapat 3 terminal yang
akan terhubung elektroda yaitu terminal 4, 5 dan 7. Dengan bantuan elektroda
inilah yang akan mengatur ON / OFF dari kontak output relay. Urutan
pemasangan elektroda pada air haruslah berurutan yaitu elektroda 1 paling atas,
elektroda 2 dan elektroda 3 sebagai common atau langsung terhubung dengan
body. Bahan elektroda yang akan digunakan adalah material yang tahan korosi
karena bahan itu akan dimasukkan ke dalam air.
Cara kerja dari Switch omron 61F-GP-N adalah berdasarkan elektroda
yang diletakkan dalam air. Sebelumnya kontak NO output relay dihubungkan
dengan koil kontaktor dan kontaktor yang nantinya mengoperasikan motor. Jika
elektroda 3 dimasukkan dalam air maka kontak NO output relay akan tertutup,
jika elektroda 2 dimasukkan dalam air, maka kontak NC output relay masih
tertutup. Jika dimasukkan elektroda 1 ke dalam air, maka dengan seketika kontak
output relay akan terbuka. Dengan melihat dari proses diatas maka pada proses
pengisian, saat air menyentuh elektroda 3 maka motor akan bekerja dan ketika air
menyentuh elektroda 2, motor masih tetap bekerja. Apabila air sudah menyentuh
elektroda 1 maka motor akan berhenti bekerja. Pada posisi ini, motor akan tetap
tidak bekerja sebelum air tidak menyentuh elektroda 2. Elektroda 2 dalam proses
ini hanya sebagai pengunci pada saat motor tidak beroperasi setelah menyentuh
elektroda 1.
Dalam proses ini, motor hanya di hubungkan seri dengan kontak output
relay switch omron 61F-GP-N. jika melihat dari proses pengisian seperti di atas
maka dalam proses pengambilan air, akan didapatkan proses kebalikan dari proses
pengisian. Switch omron 61F-GP-N dan proses kerja sensor elektroda akan
digambarkan pada gambar 4.
11
E3 E2 E1
Gambar 4. Switch omron 61F-GP-N dan cara kerja sensor elektroda
2. PERALATAN DAYA
a. Kontaktor Magnet
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan
dengan waktu yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat
penghubungnya. Untuk mengoperasikan motor secara langsung dengan sumber
tegangan dengan cepat maka digunakanlah saklar magnet atau yang biasa dikenal
dengan kontaktor.
Menurut Frank D Petruzella, (2001:405), mangatakan bahwa kontaktor
magnet adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet. Bila
koil pada kontaktor diberikan arus listrik, maka koil akan menghasilkan medan
magnet dan akan menarik jangkar, sehingga kontak akan menjadi tertarik/
menutup akibatnya arus akan mengalir pada kontak tersebut.
Kontaktor magnet atau saklar magnet ialah saklar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya magnet.
12
5
67
3
2
1
8
9
10
11
4
∞
Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor
harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja
normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak
terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tengangan DC
atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja,
apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
Kapasitas kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan kontaknya
mengalirkan arus. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak
normal terbuka (Normally Open = NO) dan kontak normal tertutup (Normally
Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja
kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu
menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum
bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu
membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan.
Kontak – kontak terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama
terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kapasitas
arus dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu karena permukaan kontak
utama lebih luas daripada permukaan kontak bantu. Kontak utama digunakan
dalam mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya
motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk fungsi kontrol yang dikoordinasikan dengan sistem pengontrolan
yang digunakan.
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri
dan laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh
dan lebih aman.
Kelebihan menggunakan kontaktor adalah:
a. Pelayanannya mudah
b. Waktu penghubung dan pemutus kontak lebih cepat
c. Jika sumber terputus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka
kontaktor akan lepas dengan sendirinya dan jika sumber terhubung kembali,
kontak tetap tidak bekerja.
13
Sedangkan kekurangannya:
a. Mahal harganya
b. Perawatannya cukup sukar
Empat hal penting untuk memilih kontaktor, yaitu:
a. Tegangan kerja
b. Besarnya daya
c. Kemampuan hantar arus
d. Jumlah kontak bantu yang dimiliki.
Gambar kontaktor dan konstruksinya akan diperlihatkan pada gambar 5.
Gambar 5. Kontaktor dan konstruksinya
b. Mini Circuit Breaker (MCB)
Prinsip kerja MCB sama dengan prinsip kerja themal overload yaitu pengaman bimetal yang bekerja secara thermis. MCB adalah alat pengaman otomatis yang dipergunakan untuk membatasi arus listrik yang masuk ke dalam rangkaian. Alat pengaman ini dapat juga berguna sebagai saklar. Dalam penggunaannya, pengaman ini harus disesuaikan dengan besar listrik yang terpasang. Hal ini adalah untuk menjaga agar listrik dapat berguna sesuai kebutuhan. Arus nominal yang digunakan dengan menggunakan tegangan
14
230/400V ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Gambar 6 menunjukkan MCB 1 fasa dan 3 fasa
Gambar 6. MCB 1 fasa dan 3 fasa
c. Kabel daya
Pada umumnya penghantar listrik yang digunakan untuk rangkaian kontrol
dan rangkaian utama instalasi motor- motor listrik adalah kabel NYAF. Kabel
NYAF merupakan penghantar tunggal dari bahan tembaga yang berinti serabut
sehingga sifatnya fleksibel dan mudah diatur.
Kabel NYAF diguanakan di dalam panel kontrol yang penyambungannya
menggunakan sepatu kabel dan selongsong kebel. Untuk rangkaian kontrol di
gunakan ukuran 0,75 mm2 s/d 1,50 mm2, sedangkan untuk rangkaian utama daya
minimal kabel 2,50 mm2.
Motor- motor listik kebanyakan tidak selalu berada pada satu tempat , jadi
penghantar yang digunakan dari panel kontrol ke beban(motor listrik) adalah
kabel NYM yang tahan terhadap gangguan mekanis. Faktor yang diperhatikan
dalam menentukan penggunaan penghantar listrik untuk instalasi motor listrik
adalah luas penampang penghantar dan panjang penghantar. Gambar kabel NYM
dan NYAF diperlihatkan pada gambar di bawah 7.
Luas penampang penghantar(A)
Gambar 7. Kabel NYM dan NYAF15
Luas penampang penghantar listrik yang dipilih harus mengalirkan arus
listrik sebesar 125% kali arus normal beban (motor listrik). Untuk penampang
saluran utama yang melayani beberapa unit motor listrik, maka penampang
hantaran adalah 125% kali arus nominal motor listrik terbesar ditambah arus
nominal motor listrik lainnya. Berdasarkan peraturan umum instalasi
listrik(PUIL), kerugian tegangan atau drop tegangan yang diijinkan untuk instalasi
tenaga adalah 5 % dari tegangan kerja. Jadi panjang penghantar listrik dari suatu
instalasi harus di uji agar rugi tegangan tidak melebihi yang diijinkan
Untuk mencek/ menghitung kerugian tegangan tersebut dapat
menggunakan rumus
Panjang penghantar untuk instalasi 1 fasa
L = uk.A/ 2 ln. p
Untuk instalasi 3 fasa
L = uk.A/ √3 ln. p L= panjang penghantar
Uk= 5% kali tegangan kerja (V) A = penampang kabel
Ln=arus nominal beban(A) p(rho)= tahanan jenis penghantar(Ω/ m)
16
B. BEBAN LISTRIK
Untuk menyalurkan air dari dalam sumur sampai ke bak penampungan
diperlukan mesin penggerak untuk memompa air. Untuk keperluan tersebut
mesin penggerak yang digunakan adalah motor listrik. Motor listrik yang akan
digunakan adalah motor 3 fasa dan akan di hubungkan ke rotor bagian pompa air.
1. MOTOR 3 FASA
Motor 3 fasa digunakan sebagai motor penggerak yang di hubungkan ke
bagian pompa yang digerakkan untuk menghasilkan daya isap dan daya buang.
Dalam hal ini kita akan gunakan motor induksi. Motor induksi adalah alat listrik
yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Listrik yang diubah adalah
listrik 3 phasa.
Menurut Drs. Kismet fadillah dkk, (1999:110) mangatakan bahwa
konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian stator
dan bagian rotor. Stator adalah bagian motor yang diam terdiri: badan motor, inti
stator, belitan stator, bearing, dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor
yang berputar, terdiri atas rotor sangkar, dan poros rotor. Konstruksi motor
induksi tidak ada bagian rotor yang bersentuhan dengan bagian stator, karena
dalam motor induksi tidak komutator dan sikat arang. Gambar 8 menggambarkan
irisan motor listrik dan bagian – bagiannya.
Gambar 8. Irisan motor listrik dan bagian – bagiannya
17
2. POMPA AIR
Agar dapat menyalurkan air dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih
tinggi, dibutuhkanlah yang namanya pompa air. Ujung bagian yang berputar pada
motor listrik akan dihubungkan ke as bagian pompa air. Gunanya untuk
menghasilkan daya isap dan daya buang yang lebih besar.
Pada gambar 9 digambarkan sebuah pompa air.
Gambar 9. Pompa air
18
BAB III
PENGALAMAN LAPANGAN
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
PT Soci Mas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri kimia di Medan. Dalam proses produksinya, perusahaan ini butuh
air dalam jumlah besar. Dalam prosesnya, air yang di alirkan akan digerakkan
oleh beberapa motor pompa dari beberapa tempat yang berbeda (perusahaan ini
menggunakan 4 motor pompa). Adapun peralatan yang digunakan dalam proses
pengisian air adalah:
1. Motor pompa
Motor pompa digunakan untuk proses penyaluran air dari sumur ke bak
penampungan. Motor yang digunakan untuk memompa air yang dimaksud adalah
motor listrik 3 fasa. Motor listrik dalam hal ini terhubung langsung dengan rotor
pompa yang akan digerakkan oleh motor listrik itu sendiri. Gambar 10
menunjukkan salah satu jenis motor pompa yang digunakan di PT SOCI MAS
Medan.
Gambar 10. Salah satu jenis motor pompa yang digunakan di PT SOCI
MAS Medan.
19
Pada tabel di bawah ini diperlihatkan spesifikasi motor pompa yang digunakan di
PT Soci Mas Medan
No. 66 Kutub 8
Merk Toshiba (Japan) Fasa 3
Serial Number 1020117565 IP 55
Daya Aktif (P) 45 Kelas Isolasi F
Tegangan (V) 440 Rating Cont
Arus (A) 90 Rotor Cage
Frekuensi (Hz) 50 Amb Temp 40
Putaran (rpm) 725 Temp Rise 80
2. Kotak panel
Dalam kotak ini terdapat berbagai peralatan listrik, antara lain peralatan
kontrol dan peralatan daya. Peralatan kontrol digunakan untuk mengontrol setiap
proses yang akan dijalankan dalam mengoperasikan motor, rangkaian ini sering
disebut dengan rangkaian kontrol. Sedangkan peralatan daya digunakan sebagai
penyalur/penghubung rangkaian utama.
Dibawah ini adalah beberapa peralatan listrik dalam kotak panel yang di
gunakan dalam pengontrolan motor pompa di PT SOCI MAS Medan.
Antara lain:
a. Saklar putar g. Volt meter
b. Ampere meter h. Lampu indikator
c. Push botton start Dan stop i. MCB 3 Fasa 60 Ampere
d. MCB 1 Fasa 6 Ampere j. Kontaktor magnet
e. Thermal Over Load k. TDR (Time Delay Relay)
f. Switch 61F- GP-N
20
Gambar 11, menunjukkan bagian dalam dan luar kotak panel yang digunakan
dalam pengontrolan motor pompa yang digunakan di PT SOCI MAS Medan.
Gambar 11. Bagian dalam dan luar kotak panel yang digunakan dalam
pengontrolan motor pompa yang digunakan di PT SOCI MAS
Medan.
3. Saluran pipa air
Di PT. Soci Mas Medan, ada 4 pipa air yang digunakan dalam memasok
air ke bak penampungan, masing – masing berasal dari tiap – tiap keluaran dari
motor pompa. Setiap keluaran dari motor pompa akan menuju ke pipa utama, dari
pipa utama ini akan disalurkan ke bak penampungan.
Ukuran pipa yang digunakan dalam penyaluran dari dalam sumur ke pipa
utama berdiameter 3 inch dan ukuran pipa utama berdiameter 6 inch.
4. Bak penampungan air
Dalam bak penampungan inilah tempat keluaran air dari dalam sumur untuk
dilakukan proses penyaringan. Ada beberapa tahap penyaringan yang dilakukan,
sehingga dalam bak penampungan ini ada beberapa bagian yang dibuat untuk
21
proses penyaringan. PT Soci Mas Medan membentuk bak penampungan air
dengan panjang 12 meter, lebar 6 meter dan tinggi 3,5 meter.
Di dalam bak penampungan inilah diletakkan 1 switch omron 61F– GP –N
yang mengontrol pengoperasian semua motor pompa yang masuk ke bak
penampungan. Ketinggian elektroda ke 3 diletakkan di dasar bak penampungan,
elektroda ke dua 2 diletakkan 1 meter dari dasar ketinggian bak penampungan
dan elektroda ke 1 diletakkan 3 meter dari dasar ketinggian bak penampungan.
Ada beberapa alasan pemakaian elektroda dan switch omron 61F-GP-N dalam bak
penampungan air:
a. Untuk menjaga agar air tidak sampai kosong pada bak penampungan.
b. Untuk menjaga agar air tidak mubajir jika tidak dengan cepat memutuskan
operasi motor.
c. Salah satu langkah dalam menghemat listrik ketika air sudah tidak
dimanfaatkan lagi.
Gambar 12. Bak penampungan air di PT Soci Mas Medan
22
5. Sumur air
Untuk memperoleh jumlah air yang cukup maka PT Soci Mas Medan
melakukan suatu pengeboran tanah yang dalamnya 72 meter dan membutuhkan
pipa yang berdiameter 3 inc yang akan ditancapkan sebanyak 12 batang, masing –
masing pipa panjangnya 6 meter. Dengan jumlah sumur sebanyak 4.
Dalam sumur inilah diletakkan switch omron 61F –GP-N, yang fungsinya
untuk mengontrol pengoperasian motor pompa yang akan memasok air ke bak
penampungan. Ketinggian elektroda ke 3 diletakkan 1 meter diatas dasar tanah,
elektroda kedua diletakkan 2 meter di atas dasar tanah dan elektroda ke 1
diletakkan 6 meter dari dasar tanah.
Ada beberapa alasan pemakaian elektroda dan switch omron 61F-GP-N dalam
sumur:
a. Menjaga agar motor pompa tidak beroperasi pada saat air dalam keadaan
kosong.
b. Merupakan salah satu langkah dalam mengehemat listrik, jika motor tetap
beroperasi pada saat air dalam keadaan kosong.
B. PENGOPERASIAN MOTOR
Operasi motor akan menggunakan elektroda dan switch omron 61F –GP-N di
dalam bak penampungan dan di dalam sumur sebagai pengontrolan ketinggian air.
Berikut akan digambarkan pada gambar 13 dan 14.
Penulis menyimpulkan bahwa control unit akan bekerja apabila terminal 4 dan
5 terhubung melalui air dengan bantuan elektroda. Control unit akan bekerja jika
elektroda 1 dan 3 terhubung dalam air. Jika terminal 4 dan 5 sudah terhubung,
maka kontak NO input relay 6, 8 akan tertutup dan kontak 6, 7 yang akan
terhubung. Demikian juga halnya dengan kontak NO output relay 10, 1 akan
tertutup, dan kontak 1, 11 yang akan terhubung.
Ketika air sudah mulai turun dan tidak lagi terhubung dengan elektroda 1,
maka control circuit tidak langsung berhenti bekerja. Karena terminal 4 masih
terhubung dengan terminal 5 melalui elektroda 2 dengan bantuan kontak 6 dan 7
yang sudah terhubung. Ketika air sudah turun melewati elektroda 2, maka 23
terminal 4 dan 5 akan terputus, karena elektroda 2 tidak menghubungkan lagi
dengan elektroda 3. Pada posisi ini, motor akan langsung beroperasi karena
control circuit tidak bekerja. Jadi, jika control circuit bekerja maka kontak NO
output relay akan terhubung. Kontak relay output inilah yang akan dihubung seri
dengan rangkaian motor. Gambar 13 merupakan Operasi motor dengan
menggunakan elektroda dan switch omron 61F –GP N di dalam bak penampungan
Gambaran 13. Operasi motor dengan menggunakan elektroda dan switch omron
61F –GP N di dalam bak penampungan.
Cara kerja switch omron 61F –GP N yang digunakan dalam sumur dan bak
penampungan adalah sama. Hanya saja, untuk mengoperasikan motornya, kita
memanfaatkan kontak output relay control circuit. Pengontrolan dalam bak
penampungan menggunakan kontak NC yaitu terminal 1 dan 10 untuk rangkaian
motor, sedangkan untuk pengontrolan dalam sumur, menggunakan kontak NO 24
yaitu terminal 10 dan 11. Gambar 14 menggambarkan operasi motor dengan
menggunakan elektroda dan switch omron 61F –GP N di dalam sumur.
Gambar 14. Operasi motor dengan menggunakan sensor elektroda dan switch
omron 61F –GP N di dalam sumur
Rangkaian diatas merupakan rangkaian terpisah antara pengontrolan
motor dalam mengalirkan air yang masuk ke dalam bak penampungan dan yang
keluar dari dalam sumur. Dalam gambar 15 akan digambarkan secara menyatu
rangkaian pengontrolan motor dalam mengalirkan air dari dalam sumur dan yang
masuk ke dalam bak penampungan.
Untuk mengurangi swing atau ayunan tegangan, maka dalam
pengoperasiannya, motor tidak di start secara bersamaan demikian juga pada saat
motor di stop. Untuk mengurangi arus mula motor, maka motor juga dihubungkan
secara star – delta. Karena dengan terlebih dahulu menghubungkan dengan
hubungan star maka arus mula motor hanya 3 kali arus nominal sedangkan jika
langsung dihubungkan dengan hubungan delta maka arus mula-nya dapat
mencapai 6 kali arus nominal.
25
BAB IV
PEMBAHASAN
A. UKURAN DAN BATAS KERJA KONTAKTOR
Pemakaian kontaktor harus disesuaikan dengan kapasitas hantar arus yang
akan menghubungkan ke motor. Jika arus yang dibutuhkan motor besar, maka
daya hantar arus yang akan dilewatkan melalui kontak kontaktor pun akan besar
pula. Pemasangan kontaktor di panel kontrol pengoperasian motor pompa di PT.
Soci Mas Medan, sudah melakukan standar pemakaian kontaktor sesuai dengan
jenis dan kemampuan hantar arus.
Berikut jenis kontaktor yang digunakan dalam proses pengoperasian motor pompa
di Soci Mas Medan:
Merk : Siemens
Seri : 3TF52
Tegangan kerja : 400 V AC kontak utama
110 V AC kontak bantu
Kontak Utama : 1 3 5 Kontak daya
2 4 6 Kontak Beban
Kontak bantu : 2 NO yaitu 13 14 dan 43 44
2 NC yaitu 21 22 dan 31 32
Rating Arus : 170 A
B. TEGANGAN KERJA PEMAKAIAN PUSH BOTTON
Push button adalah saklar tekan yang digunakan sebagai
switch motor. Push button terdapat di pintu panel. Untuk tombol start
menggunakan warna merah dan tombol stop menggunakan warna hijau. Tegangan
Kerja Push Button 220 V.
26
C. RATING PENGAMAN MOTOR
Thermal Over Load adalah suatu pengaman beban lebih. Menurut PUIL
(Peraturan Umum Instalasi Listrik) 2000 bagian 5.5.4.1 yaitu proteksi beban lebih
(arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali
motor terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau sebagai
akibat motor tak dapat diasut.
Thermal Over Load yang digunakan di setiap pengontrolan motor di PT Soci Mas
Medan, sudah di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuannya dalam
mengamankan motor.
Berikut data Thermal Over Load yang digunakan:
Merk : siemens
Seri : 3ua62
Kontak Utama : 1, 3, 5 Kontak daya
2, 4, 6 Kontak Beban
Kontak Bantu : 1 NC yaitu 95 96
1 NO yaitu 97 98
Setting Range arus : 63 - 90 A
Tegangan Kerja : 400 Volt AC kontak utama
110 lt AC kontak bantu
D. KEMAMPUAN HANTAR ARUS (KHA)
PENGHANTAR
Menurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1, yang berisi “penghantar sirkit akhir yang
menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 % arus
pengenal beban penuh
Perhitungan arus pengenal beban penuh (In) :
In = = = 89,9 A
Jadi Kemampuan Hantar Arus (KHA) Penghantar adalah
27
I = 125 % x In = 125 % x 89,9 = 112,37 A
Jadi, dari tabel pemakain penghantar, maka diharuskan untuk memakai
penghantar sebesar 16 mm2. Namun, dalam pegoperasiaannya masih ada
pemakaian penghantar di bawah 16 mm2. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya
kerusakan pada sistem pengontrolan motor. Berikut akan ditetapkan pemakaian
penghantar sesuai dengan besar arus yang akan dilaluinya dalam tabel di bawah.
220 v 380 v
Kw hp
Arus
nominal
(ampere)
Patron
lebur
(ampere)
Penampang
kawat mm2
Arus
naminal
(ampere)
Patron
lebur
(ampere)
Penampang
kawat mm2
0.37 0.5 1.7 6 2.5 0.9 4 2.4
0.55 0.75 2.5 6 2.5 1.3 4 2.4
0.74 1 3.2 10 2.5 2.5 4 2.5
1.11 1.5 4.6 15 2.5 2.7 6 2.5
1.47 2 6 15 2.5 3.5 10 2.5
1.84 2.5 7.3 15 2.5 4.2 10 2.5
2.20 3 8.5 15 2.5 5 10 2.5
2.94 4 11.6 15 2.5 6.7 15 2.5
3.70 5 13.6 20 4 8 15 2.5
4.40 6 16.5 20 4 9.6 15 2.5
5.50 7.5 19 25 6 11.6 15 2.5
7.85 10 26.5 35 10 15.3 20 4
8.85 12 31.8 35 10 18.4 25 6
11.5 15 39 60 16 23 25 6
14.7 20 52 60 16 30 35 10
18.4 25 63 60 25 31 60 16
22 30 76 80 25 44 60 16
29.4 40 98 100 35 65.5 60 16
28
37 50 120 125 60 70 80 25
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Prinsip kerja pengoperasian motor pompa secara otomatis tidaklah sulit.
Hal yang perlu dimengerti adalah bagaimana prinsip kerja dari kontaktor
dan pengawatannya terhadap timer dan switch omron 61 - GP - N.
2. Dalam sistem pengoperasian ada dua peralatan listrik yaitu yang disebut
peralatan kontrol dan peralatan daya. Yang termasuk peralatan kontrol di
antaranya: saklar, timer, relay overload dan peralatan daya diantaranya
kontaktor, kabel daya dan circuit breaker.
B. SARAN
1. Untuk masa yang akan datang perlu diadakan pemeriksaan berkala pada
sistem pengoperasian motor, salah satu masalah yang dihindari adalah
terjadinya kesalahan pada operasi timer dan kontaktor.
2. Perlu diperhatikan juga bahwa switch omron 61F – GP - N tidak slalu
bekerja normal, oleh karenya perlu diperhatikan cara kerja saklar dengan
memperhatikan timing yang keluar dari switch omron 61F – GP - N yang
ada pada bak penampungan dan pada sumur air.
29
DAFTAR PUSTAKA
Petruzella, F.D, 2001.Elektronika Industri. edisi II. Sumanto, Yogyakarta:Andi
Fadillah, Drs. Kismet, dkk. 1999. Instalasi Motor-Motor Listrik. Edisi ke II,
Bandung: Angkasa
Siswoyo, 2008, Teknik Listrik Industri Jilid 2, Departemen Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidika Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
http://bkl-listrik-smk1kdw.blogspot.com/2008/12/kontaktor.html
http://4nch4.blogspot.com/2010/02/thermal-overload-relay.html
30