bab iii seminar kasus

40
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN CA REKTI DI RUANG KELAS BEDAH RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI A. PENGKAJIAN 1. Data klinis Nama : Tn. Syaifullah Nomor Rekam Medis : 304276 Tanggal Pengkajian : 07 September 2015 Usia : 68 tahun Tanggal/waktu kedatangan : 18 Agustus 2015 Catatan kedatangan : Menggunakan Kursi Roda Alasan di rawat di Rumah sakit : Pasien masuk melalui IGD tanggal 18 Agustus 2015 dengan keluhan badan lemas, letih dan lesu semenjak 2 minggu yang lalu. BAK klien tidak keluar dan

Upload: reza-saputree

Post on 01-Feb-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uu

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III Seminar Kasus

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN CA REKTI DI RUANG KELAS BEDAH RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

A. PENGKAJIAN

1. Data klinis

Nama : Tn. Syaifullah

Nomor Rekam Medis : 304276

Tanggal Pengkajian : 07 September 2015

Usia : 68 tahun

Tanggal/waktu kedatangan : 18 Agustus 2015

Catatan kedatangan : Menggunakan Kursi Roda

Alasan di rawat di Rumah sakit : Pasien masuk melalui IGD tanggal

18 Agustus 2015 dengan keluhan

badan lemas, letih dan lesu

semenjak 2 minggu yang lalu. BAK

klien tidak keluar dan terasa nyeri

dan BAB klien juga tidak keluar.

Perawatan di Rumah Sakit terakhir : klien mengatakan pada tahun 2012

klien sudah pernah dirawat

sebelumnya di Rumah Sakit Dr.

Achmad Mochtar karena operasi Ca

rektum.

Riwayat medis yang lalu : klien mengatakan sebelumnya

sudah menderita Ca.Rekti pada

Page 2: BAB III Seminar Kasus

tahun 2012, klien juga mengatakan

sudah dilakukan reseksi pada ca nya

dan klien waktu itu mengatakan

sudah dalam terapi kemoterapi dan

radioterapi selama 33 kali dalam

satu setengah bulan.

Orang yang bisa dihubungi : Eli Afrida

TB/BB : 165 cm/ 50 kg

Suhu : 37 derjat Celcius

TD : 110/70 mmhg

2. Keluhan utama

Pada saat pengkajian klien mengatakan saat ini badannya terasa

lemah, letih dan lesu. Klien mengatakan seperti tidak mempunyai energi.

Klien mengatakan tenggorokannya juga sakit, nafsu makan klien menurun

dan klien juga mengatakan nyeri pada daerah bokong jika duduk. Klien juga

mengatatakan pada saat BAB kadang terasa nyeri.

3. Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengatakan badannya terasa lemah, letih dan lesu, klien juga

mengatakan tidak ada tenaga, klien mengatakan karena tidak ada tenaga

hanya mampu untuk tidur ditempat tidur dan tidak mampu untuk duduk

dikarenakan bokong klien nyeri jika duduk. Klien mengatakan nyeri pada

bokongnya semenjak 2 minggu sesudah lebaran. Klien mengatakan nafsu

Page 3: BAB III Seminar Kasus

makannya turun, klien mengatakan sulit menelan karena terpasang NGT

dihidung klien.

Klien mengatakan semenjak sakit, mengalami rasanya penurunan

BB, klien mengatakan kalau dirinya tampak lebih kurus dan selama 1

tahun terakhir ini klien mengatakan BB turun lebih kurang 10 kg, klien

mengatakan lemah dan letih. Klien mengatakan kolostomi nya tidak

berfungsi lagi semenjak 6 bulan terakhir.

b) Riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengeluh pada tahun 2012 sudah mengalami penyakit ca

rekti, keluhan awal yang dirasakan klien bokong nya atau daerah anusnya

terasa nyeri, klien mengatakan seperti ada benjolan pada anusnya dan

setiap BAB kadang bercampur dengan darah, klien mengatakan jika mau

BAB selalu mengedan dan sakit seperti ambeyen, namun klien

mengatakan tidak mempunyai penyakit ambeyen ketika itu. Klien

mengatakan jika ingin BAB selalu mengedan dan rasa/ sensasi belum

selesai BAB pada saat itu, klien mengatakan lama-kelamaan pada daerah

anusnya seperti ada benjolan dianusnya mirip daging tumbuh, dan feses

yang dikeluar kan klien waktu itu sedikit dan kecil-kecil seperti pita.

Klien juga mengatakan bahwa dulu klien suka menahan BAB nya

Keluhan ini dirasakan klien 3 tahun yang lalu, dan klien mengatakan

pada akhirnya dilakukan operasi reseksi pada tahun 2012. Semenjak

operasi tahun 2012 keadaan klien mulai membaik, namun 2 minggu

setelah lebaran tahun 2015 klien mengatakan tidak bisa duduk, dan hanya

tidur miring karena merasakan nyeri pada daerah anusnya.

Page 4: BAB III Seminar Kasus

Selain itu klien juga mengaku waktu dulu jarang memakan

makanan berserat seperti klien mengatakan jarang makan sayur meskipun

di rumah selalu tersedia sayur setiap makan. Klien juga mengatakan dulu

menyukai makanan yang bersantan dan berlemak, klien juga mengatakan

sering makan diluar dan menyukai daging.

Klien juga mengatakan mempuyai riwayat penyakit prostat dan

telah melakukan operasi prostat pada tahun 2013.

c) Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada keluarga

mempunyai riwayat penyakit yang sama seperti yang dialami klien atau

tidak mempunyai riawayat penyakit keturunan.

4. Pengkajian kesehatan fungsional gordon

a) Pola persepsi dan penanganan kesehatan

Persepsi terhadap penyakit : klien mengatakan dan mempunyai persepsi

bahwa penyakit yang dialami klien dapat

disembuhkan dan pasien selalu optimis,

dapat dilihat dari kemampuan klien untuk

mengikuti instruksi dari tim medis (istirahat

dan makan teratur)

Alergi (obat-obatan, makanan dan plester) : klien mengatakan tidak

mempunyai alergi

terhadap obat-obatan,

plester maupun

makanan.

Page 5: BAB III Seminar Kasus

Penggunaan tembakau, alkohol dan obat-obatan : klien mengatakan dulu

sebelum sakit klien

sering mengkonsumsi

rokok dalam kehidupan

sehari-harinya

sebanyak 1 bungkus

perhari, dan berhenti

merokok semenjak

klien sakit.

b) Pola nutrisi dan metabolisme

Untuk pola nutrisi dilakukan pengkajian terhadap A,B,C,D yaitu :

A (Antripometri) : BB = 50 kg

: TB = 165 kg

: IMT = 18.3 (< 18.5 Beerat badan kurang)

B (biochemistry)

NO TANGGAL PEMERIKSAAN

Chemistry ResultJENIS HASIL NORMAL

1

19 Agustus 2015 Albumin 2.4

3.8-5.4 g/dl24 agustus 2015 Albumin 2.029 Agustus 2015 Albumin 2.511 September 2015 Albumin 2.7

TANGGAL PEMERIKSAAN

Darah lengkap

18 Agustus 2015 Hb 8.4

P = 13-16W = 12-14

23 Agustus 2015 Hb 8.5

2

1 September 2015 Hb 7.910 September 2015 Hb 12.111 September 2015 Hb 7.413 september 2015 Hb 11.8

16 September 2015 Hb 13.9

Page 6: BAB III Seminar Kasus

C (clinis) : klien mengatakan selama dirawat dirumah sakit

mengalami penurunan nafsu makannya, klien

mengatakan sakit ditenggorokan dan sulit menelan

jika makan atau minum melalui oral karena terpasang

NGT. Selain itu juga tampak pucat, konjungtiva klien

anemis, klien lebih cenderung untuk tidur, klien

tampak lemah, letih, lesu seperti tidak mempunyai

tenaga.

D (Diit) : klien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit

klien tidak mempunyai intsruksi diet khusus, namun

sebelum sakit jarang memakan makan yang berserat.

Diit pasien selama dirawat di rumah sakit yaitu TSS

(tim saring sonde) ditambah dengan 2 butir telur. Dan

sekarang NGT klien dibuka, diit makan klien ML,

namun porsi makannya tidak habis.

Riwayat masalah kulit/penyembuhan : klien mengatakan tidak

mempunyai masalah

dalam penyembuhan

kulit. Namun saat

pengkajian ditemukan

kulit klien tampak lebih

kering dan kasar, turgor

kulit jelek, keadaan

Page 7: BAB III Seminar Kasus

kulitnya lunak, massa otot

menurun dan klien

tampak kurus

c) Pola eliminasi

Klien mengatakan BAK nya sulit keluar semenjak 2 minggu setelah

lebaran dan terasa nyeri. Kemudian klien datang kerumah sakit dan

sekarang klien BAK melalui kateter. Klien mengatakan BAB nya lancar

yaitu 1 kali sehari. Klien mengatakan sekarang BAB sudah melalui anus

dan tidak melalui kolostomi lagi.

d) Pola Aktivitas/ Olahraga

Kemampuan perawatan diri

0 = Mandiri

1 = Dengan Alat Bantu

2 = Dengan bantuan dari orang lain

3 = Bantuan peralatan dan orang lain

4 = Tergantung atau tidak mampu

AKTIFITAS ATAU KEMAMPUAN BERAKTIFITAS

0 1 2 3 4

Makan atau minum √Mandi √Berpakaian atau berdandan √Toileting √Mobilisasi ditempat tidur √Berpindah √Berjalan √Menaiki tangga √Berbelanja √Memasak √Pemeliharaan rumah √

Page 8: BAB III Seminar Kasus

Alat Bantu : Keluarga mengatakan klien pada saat makan dan minum

dibantu oleh keluarga melalui sonde. Untuk BAK klien dibantu dengan

menggunakan kateter. Untuk BAB dibantu oleh keluarga dengan

menggunakan pampers dan pispot.

Kekuatan Otot : 3 3 3 3 / 3 3 3 3 : Ekstremitas atas

3 3 3 3 / 3 3 3 3 : Ektremitas bawah

Keterangan : 0 = Tidak ada gerakan

1 = Sedikit gerakan

2 = Sedikit mengangkat

3 = Mampu mengangkat tapi tidak mampu melawan grafitasi

4 = Mampu mengangkat dan menahan tapi lama kelamaan

jatuh

5 = Mampu mengangkat dan menahan grafitasi atau tahanan

e) Pola Istirahat dan Tidur

Keluarga klien mengatakan klien lebih banyak tidur karena kondisi

badan klien yang lemah dan letih.

f) Pola Kognitif Persepsi

Status mental klien saat dilakukan pengkajian baik dan klien berorientasi

dengan baik. Saat diajak berbicara pasien mampu berkomunikasi dengan

baik dan pasien mengerti dengan apa yang ditanyakan. Pada saat

pengkajian bahasa yang digunakan pasien adalah bahasa daerah namun

pasien juga memahami bahasa indonesia.

Page 9: BAB III Seminar Kasus

g) Pola Koping / Toleransi Stress

Keluarga klien mengatakan klien tidak mengalami stress yang berat dan

klien tidak mengkonsumsi obat- obatan yang bersifat penenang.

h) Pola Keyakinan dan Nilai

Keluarga klien mengatakan agama yang dianut klien adalah agama islam.

Selama sakit keluarga mengatakan bahwa aktifitas keagamaan klien

menjadi terganggu.

5. Pemeriksaan Penunjang

NO TANGGAL PEMERIKSAAAN

KIMIA KLINIK IIJENIS HASIL NORMAL

1 19 Agustus 2015 SGOT 25 0 – 26 u/L7 – 34 u/LSGPT 31

Kalium 5.57

(K)3.5 – 5.5 Meq/L(N)135-147 Meq/L(Kh)100-106 Meq/L

Natrium 112,2khlorida 91.7

2 21 Agustus 2015 Kalium 4.24Natrium 132.4Khlorida 106.6

3 11 September 2015 Kalium 4.24Natrium 121.6Khlorida 87.7

4 16 September 2015 Kaliium 3.97Natrium 127.1Khlorida 93.6

NO TANGGAL PEMERIKSAAAN

Chemistry ResultJENIS HASIL NORMAL

19 Agustus 2015 Albumin 2.424 agustus 2015 Albumin 2.029 Agustus 2015 Albumin 2.511 September 2015 Albumin 2.7 3.8-5.4 g/dl

Page 10: BAB III Seminar Kasus

NO TANGGAL PEMERIKSAAAN

Darah LengkapJENIS HASIL NORMAL

1 18 Agustus 2015

Hemoglobin 8.3 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 2.85 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 10.83 5.0 – 10.0

2 23 Agustus 2015

Hemoglobin 8.7 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 3.02 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 5.48 5.0 – 10.0

3 26 Agustus 2015

Hemoglobin 11.7 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 4.09 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 8.12 5.0 – 10.0

4 1 September 2015

Hemoglobin 7.9 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 2.64 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 15.24 5.0 – 10.0

5 10 September 2015

Hemoglobin 12.1 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 4.13 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 12.91 5.0 – 10.0

6 11 September 2015

Hemoglobin 7.4 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 2.59 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 8.79 5.0 – 10.0

7 13 September 2015

Hemoglobin 11.8 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 4.06 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 9.44 5.0 – 10.0

8 16 September 2015

Hemoglobin 13.9 P = 13 – 16 g/dlW = 12-14 g/dl

RBC 39.5 P = 4.5 – 5.5W = 4.0 – 5.0

WBC 5.15 5.0 – 10.0

Page 11: BAB III Seminar Kasus

6. Pemeriksaan fisik

a) Keadaan umum : klien tampak lemah

b) Kesadaran : compos mentis

c) Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 110/70 mmhg

denyut nadi : 65x/i

suhu : 36.50

pernafasan : 22x/i

d) Berat badan : 50 kg

e) Tinggi badan : 165 cm

f) Kepala

Inspeksi

Keadaan rambut dan hygiene kepala :

Warna rambut : beruban

Penyebaran : tidak rata (karena klien dulu pernah mendapatkan

terapi kemoterapi dan radioterapi menyebabkan

rambut klien rontok dan peneyebaran tidak rata

Mudah rontok : iya

Kebersihan rambut : kurang bersih

Palpasi

Benjolan : tidak ada

Nyeri tekan : tidak ada

Tekstur rambut : kasar

Page 12: BAB III Seminar Kasus

g) Muka

Inspeksi

Wajah klien tampak simetris kanan dan kiri

Ekspresi wajah klien, klien tampak lemah dan letih

Palpasi

Tidak terdapat nyeri tekan pada wajah klien

h) Mata

Inspeksi

Palpebra tidak edem dan tidak mengalami radang

Sclera tidak ikterik

Konjungtiva anemis kanan dan kiri (karena klien tampak letih dan

lesu, nafsu makan turun dan hb klien rendah)

Konjungtiva tidak mengalami peradangan

Pupil isokor kanan dan kiri

Reflek pupil terhadap cahaya normal dan bagus

Gerakan bola mata sama kiri dan kanan

Penglihatan klien normal

i) Hidung dan sinus

Inspeksi

Posisi hidung simetris

Tidak ada deformitas dan kelainan kongenital pada hidung

Keadaan hidung kurang bersih

Hidung klien agak kotor, dan dihidung terpasang selang NGT

Page 13: BAB III Seminar Kasus

j) Telinga

Bentuk telinga klien normal, simetris kiri dan kanan

Pendengaran klien baik

Klien tidak mempunyai gangguan pendengaran

Nyeri tekan tidak ada

k) Mulut

Inspeksi

Keadaan gigi klien kurang bersih

Nafas sedikit berbau

Lidah klien tampak kotor (klien menggunakan NGT dan makan tidak

lewat mulut, jadi klien kurang menjaga kebersihan mulut dan

lidahnya)

Bibir klien tampak puvcat, kering dan pecah-pecah (karena klien

kurang minum dikarenakan rasa tidak enak ditenggorokan pada saat

menelan karena terpasang NGT)

l) Tenggorokan

klien mengatakan sakit ditenggorokannya dan nyeri jika menelan

karena terpasang NGT

m) Leher

Kelenjar tyroid tidak tampak membesar

n) Thorak dan pernafasan

Bentuk dada simetris dan tidak ada pergerakan yang tertinggl

Tidak ada penggunaan otot bantu nafas

Ronki dan whezing tidak ada

Page 14: BAB III Seminar Kasus

Pengembangan waktu bernafas sama kanan dan kiri

o) Jantung

Iktus kordis tidak terlihat

p) Abdomen

Inspeksi

Perut klien tidak membuncit

Terdapat kolostomi pada perut sebelah kanan klien

Keadaan kolostomi klien tampak kering, tidak tampak adanya cairan

atau pus

Auskultasi

Bising usus klien normal 12-18x/menit

Palpasi

Tidak ada pembesaran pada limpa

Tidak ada pembesaran pada hati

Tidak terdapat nyeri tekan pada perut pasien

Perkusi

Timpani

q) Genitalia dan anus

Klien terpasang pempers

Klien terpasang kateter

Nyeri pada daerah bokong klien

Nyeri timbul jika klien duduk atau tidur terlentang

Skala nyeri 3-4

Nyeri berlangsung hanya beberapa menit

Page 15: BAB III Seminar Kasus

r) Ekstermitas

Ekstermitas atas

Motorik. Pergerakan kanan dan kiri klien sama, tidak ada pergerakkan

yang abnormal, kekuatan otot klien 3333/3333

Ekstermitas bawah

Motorik. Pergerakan kanan dan kiri klien sama, tidak ada pergerakan

yang abnormal, kekuatan otot klien 3333/3333

7. Analisa Data

No Data Patofisiologi Masalah

1 Ds Klien mengatakan

nafsu makannya menurun

Klien mengatakan susah makan dan minum karena memakai NGT

Klien mengatakan nyeri saat menelan

Klien mengatakan badannya semakin kurus

Klien mengatakan badannya lemah,letih, dan lesu.

Klien mengatakan BB nya semakin turun

Do Klien tampak

lemah dan letih Klien tampak pucat Konjungtiva

anemis Mukosa bibir

kering dan bibir pecah-pecah

Hidung terpasang NGT

Diet, makanan berlemak, makanan rendah serat,

konsumsi daging

Tumor rekti

Meluas ke lumen

Meluas ke dinding kolon dan jaringan sekitarnya

Perdarahan dan obstruksi usus halus

Mual dan muntah

Peningkatan bunyi bisisng usus

Peningkatan defekasi cairan

Penurunan BB

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 16: BAB III Seminar Kasus

Terpasang infus dikaki kanan

Turgor kulit jelek (kering dan kasar)

Klien tampak kurus Hasil lab albumin

2.4, 2.5, 2.0, 2.7 (3.8-5.4 g/dl)

Hasil lab hemoglobin 8.3, 8.7, 11.7, 8.9, 12.1, 7.4, 11.8, (13-16)

IMT 18.32 DS :

Klien mengatakan badannya lemah

Klien mengatakan badannya letih

Klien mengatakan tidak ada tenaga

Klien mengatakan karena badannya letih hanya mampu tidur terus terusan

Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas

Do : Klien tampak letih Klien tampak pucat Klien tampak

terbaring lemah ditempat tidur

Aktivitas klien kebanyakan dibantu oleh keluarga

Kekuatan otot klien ekstermitas atas 3333/3333

Kekuatan otot klien ekstermitas bawah 3333/3333

Hasil lab albumin 2.4, 2.5, 2.0, 2.7 (3.8-5.4 g/dl)

Hasil lab

Diet, makanan berlemak, makanan rendah serat,

konsumsi daging

Tumor rekti

Meluas ke lumen

Meluas ke dinding kolon dan jaringan sekitarnya

Perdarahan

Perdarahan pada saluran pencernaan

Kehilangan darah yang tidak menentu

Anemia

Lemah, letih, lesu, lunglai, dan lelah

Tidak bertenaga

Intoleransi aktivitas

Page 17: BAB III Seminar Kasus

hemoglobin 8.3, 8.7, 11.7, 8.9, 12.1, 7.4, 11.8, (13-16)

IMT 18.3

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penyakit kronis (klien dengan penyakit karsinoma rekti)

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NoDiagnosa keperawatan Tujuan dan

kriteria hasilIntervensi

1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik

NOC : Nutritional

Status : Nutritional

Status : food and Fluid Intake

Nutritional Status : nutrient Intake

Weight control

Kriteria Hasil : Adanya

peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

Tidk ada tanda tanda malnutrisi

Menunjukkan

MONITOR NUTRISI Monitor adanya penurunan

berat badan Monitor tipe dan jumlah

aktivitas yang bisa dilakuakn Monitor lingkungan selama

makan Jadwalkan pengobatan dan

tindakan tidak selama jam makan

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut

kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

Monitor makanan kesukaan Monitor pucat, kemerahan, dan

kekeringan jaringan konjungtiva

Monitor kalori dan intake nutrisi

NIC : Manajemen Nutrisi Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Page 18: BAB III Seminar Kasus

peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

Berikan subtansi gula Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

NOC Endurance Energy

conservationSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama.......x24 jam daya tahan pasien akan meningkat dengan indikator: Hb normal Ht normal Gula darah

normal Elektrolit

serum normal

NIC : Manajemen Energi Tentukan keterbatasan fisik

pasien (klien letih, lemah, dan pusing)

Tentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)

Pantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai

Konsultasikan dengan ahli gizi tentang cara-cara untuk meningkatkan asupan makanan berenergi tinggi

Pantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas

Atur aktivitas fisik untuk mengurangi kompetisi untuk suplai oksigen ke fungsi tubuh yang vital (misalnya, menghindari aktivitas segera setelah makan)

Bantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat

Hindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan

Page 19: BAB III Seminar Kasus

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NoHari/

TanggalDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

1 Selasa/7 September 2015

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik

1. Memonitor adanya penurunan berat badan

2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakuakn

3. Memonitor lingkungan selama makan

4. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

5. Memonitor turgor kulit

6. Memonitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

7. Memonitor makanan kesukaan

8. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

9. Mengkaji adanya alergi makanan

10. menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

11. menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

12. meyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

13. Berikan makanan

S :- klien mengatakan

makannya susah dan minumnya juga susah karena terpasang NGT

- klien mengatakan nafsu makannya turun

O :- klien tampak pucat- klien tampak letih

dan lesu- bibir pecah-pecah- konjungtiva

anemis- turgor kulit jelek- Hb 7.9 dan

albumin 2.7 A :Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasiP :Implementasi dilanjutkan 1-12

Page 20: BAB III Seminar Kasus

yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

14. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

2 Selasa/7 september 2015

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

1. menentukan keterbatasan fisik pasien (klien letih, lemah, dan pusing)

2. Menentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)

3. memantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai

4. memantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas  

5. Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas

6. Membantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat

7. menghindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan

S :- klien mengatakan

badannya terasa lemah

- klien mengatakan badannya seperti tidak ada energi, dan terasa lelah terus-terusan

O :- klien tampak

terbaring lemah ditempat tidur dan sehari-hari hanya tidur

- klien tampak pucat- konjungtiva

anemis- Hb 7.9 dan

albumin 2.7 - Kekuatan otot

masih lemah

3 Rabu/9 september 2015

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik

1. Memonitor adanya penurunan berat badan

2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakuakn

3. Memonitor lingkungan selama makan

4. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

5. Memonitor turgor

S :- klien mengatakan

badannya masih lemah dan letih

- klien mengatakan makanannya tidak habis dan nafsu makannya turun

O :- klien tampak pucat- klien tampak letih

dan lesu- porsi makan klien

tidak habis

Page 21: BAB III Seminar Kasus

kulit 6. Memonitor

kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

7. Memonitor makanan kesukaan

8. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

9. Mengkaji adanya alergi makanan

10. menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

11. menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

12. meyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

13. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

14. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

- turgor kulit jelek- Hb 12.1 dan

albumin 2.7 A :Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasiP :Implementasi dilanjutkan 1-12

4 Rabu/9 September 2015

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

1. menentukan keterbatasan fisik pasien (klien letih, lemah, dan pusing)

2. Menentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)

3. memantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai

4. memantau lokasi dan

S :- klien mengatakan

badannya terasa lemah

- klien mengatakan badannya seperti tidak ada energi, sullit melakukan aktivitas, hanya mampu tidur

O :- klien tampak

terbaring lemah ditempat tidur dan

Page 22: BAB III Seminar Kasus

sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas  

5. Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas

6. Membantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat

7. menghindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan

sehari-hari hanya tidur

- klien tampak pucat- konjungtiva

anemis- Hb 12.1dan

albumin 2.7 - Kekuatan otot

masih lemah

5 Kamis/10 september 2015

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik

1. Memonitor adanya penurunan berat badan

2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakuakn

3. Memonitor lingkungan selama makan

4. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

5. Memonitor turgor kulit

6. Memonitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

7. Memonitor makanan kesukaan

8. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

9. Mengkaji adanya alergi makanan

10. menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

11. menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin

S :- klien mengatakan

nafsu makannya mulai ada

- klien mengatakan mulai bisa menikmati makanannya

O :- klien masih

terpasang NGT- klien tampak

sedikit lebih segar- turgor kulit jelek- Hb 11.8 dan

albumin 2.7 A :Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh mulai teratasiP :Implementasi dilanjutkan 1-12

Page 23: BAB III Seminar Kasus

C 12. meyakinkan diet

yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

13. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

14. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

6 Kamis/10 September 2015

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

1. menentukan keterbatasan fisik pasien (klien letih, lemah, dan pusing)

2. Menentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)

3. memantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai

4. memantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas  

5. Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas

6. Membantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat

7. menghindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan

S :- klien mengatakan

badannya sudah mulai kurang letihnya

O :- klien tampak lebih

segar dan tidak hanya tidur

- klien masih tampak pucat

- konjungtiva anemis

- Hb 11.8 dan albumin 2.7

- Kekuatan otot masih lemah

A :Masalah gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh mulai teratsiP :Implementasi dilanjutkan

Page 24: BAB III Seminar Kasus

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis menerapkan asuhan keperawatan pada pasien Tn.A dengan

ca rekti di ruang kelas bedah RSUD Dr.Achmad Mochtar, pembahasan ini sesuai

dengan tahap proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

Asuhan keperawatan pada Tn.S dilaksananakan selama 3 hari, yaitu dari

tanggal 8 September 2015 sampai tanggal 10 September 2015. Dalam hal ini

penulis berperan sebagai perawat pelaksana asuhan keperawatan dan kerja sama

dengan tim kesehatan lainnya.

Adapun uraian pembahasan mengenai asuhan keperawatan yang telah

diberikan kepada pasien adalah :

A. Tahap Pengkajian

Dalam tahap pengkajian pasien dengan ca rekti dimana pada tinjauan

teoritisnya terdapat BAB tidak lancar atau sulit keluar, ketidakseimbangan

nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktivitas, ansietas dan nyeri.

Pada laporan kasus yang ditemukan hanyalah ketidakseimbangan nutrisi dan

intoleransi aktivitas.

B. Diagnosa Keperawatan

Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat di landasan teoritis adalah

1. Konstipasi berhubungan dengan perilaku defekasi yang tidak teratur

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penyakt kronis

Page 25: BAB III Seminar Kasus

3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpaparnya terhadap informasi

penyakit

4. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologi

Berdasarkan landasan teoritis pada pasien dengan ca rekti terdapat

delapan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien tersebut.

Pada kasus penulis hanya menemukan dua diagnosa keperawatan, yaitu :

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

penyakit kronis

2. Intoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan fisik

C. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada kasus didasarkan pada prioritas masalah yang

sebelumnya telah dilakukan setelah pelaksanaan analisa data yang antara lain :

1. Prioritas tertinggi diberikan kepada masalah kesehatan yang mengancam

keselamatan/kehidupan pasien antara lain

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penyakit kronis

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

2. Prioritas masalah juga disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dasar manusia

menurut hirarki maslow.

D. Tahap Pelaksanaan

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan disesuaikan dengan masalah

yang dihadapi pasien sehingga masalah tersebut dengan mudah dapat diatasi.

Secara garis besar, tindakan yang diberikan pada pasien antara lain :

Page 26: BAB III Seminar Kasus

a. Mencegah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan melakukan monitor nutrisi dan manajemen nutrisi

b. Mengatasi terjadinya intoleransi aktivitas dengan melakukan manajemen

energi

E. Tahap Evaluasi

Adapun hasil evaluasi terhadap tindakan keperawatan dapat dikatakan

bahwa kedua diagnosa keperawatan dapat diantara :

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat menjadi

seimbang dan teratasi

2. Intoleransi aktivitas dapat teratasi.