pp seminar kasus kel 4a

33
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KISTA OVARIUM OLEH: KELOMPOK 4A PRAKTIK KEPERAWATAN MATERNITAS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA PADANG 2015

Upload: arkis-dratapua

Post on 17-Jan-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seminar kasus keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Pp Seminar Kasus KEL 4A

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KISTA OVARIUM

OLEH:KELOMPOK 4A

PRAKTIK KEPERAWATAN MATERNITASSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INDONESIAPADANG

2015

Page 2: Pp Seminar Kasus KEL 4A

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG The American Cancer Society memperkirakan bahwa

pada tahun 2014, sekitar 21.980 kasus baru kanker ovarium akan didiagnosis dan 14.270 wanita akan meninggal karena kanker ovarium di Amerika Serikat. Angka kejadian kista ovarium tertinggi ditemukan pada Negara maju, dengan rata -rata 10 per 100.000, kecuali di Jepang (6,5 per 100.000). insiden di Amerika Selatan (7,7 per 100.000) relatif tinggi bila dibandingkan dengan angka kejadian di Asia dan Afrika (WHO,2010).

Angka kejadian kista ovarium di Indonesia diperkirakan sebanyak 2.314 kasus (5,3%) (Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia, 2008).

Berdasarkan pengalaman ketika praktek di ruangan kebidanan RS. Dr.Reksodiwiryo Padang pada 29 Desember 2014, didapatkan 3 orang pasien menderita kista ovarium dari 30 pasien yang di rawat di Ruang Kebidanan.

Page 3: Pp Seminar Kasus KEL 4A

B. TUJUAN

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS

Page 4: Pp Seminar Kasus KEL 4A

A.PENGERTIAN

Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005: 273).

Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).

BAB IITINJUAN PUSTAKA

Page 6: Pp Seminar Kasus KEL 4A

B. ETIOLOGI

GAYA HIDUP YIDAK SEHAT

FAKTOR GENETIK

Page 7: Pp Seminar Kasus KEL 4A

CONTOH GAMBAR PERBEDAAN ANTARA

KISTA OVARIUM & MIOMA UTERI

Page 8: Pp Seminar Kasus KEL 4A

KENALI DIRI KITA, SELAGI MASIH

SEHAT

Page 9: Pp Seminar Kasus KEL 4A

MANIFESTASI KLINIS

Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri. Perasaan penuh dan tertekan diperut bagian bawah. Nyeri saat bersenggama. Perdarahan. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut. Asites Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati) Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, Gangguan buang air besar dan kecil.

Page 10: Pp Seminar Kasus KEL 4A

PENATALAKSANAAN

Prinsip bahwa kista ovarium memerlukan operasi, jika menghadapi kista ovarium yang tidak memberikan gejala/ keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar kista tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.

Page 11: Pp Seminar Kasus KEL 4A

PEMERIKSAAN PENUNJANG

LAPARASKOPIULTRASONORAFI FOTO RONTGEN PARAASINTESIS

Page 12: Pp Seminar Kasus KEL 4A

BAB IIITINJAUAN KASUS

a. Identitas diri klien

Nama : Nn. IUmur : 47 TahunPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Cengkeh, Lubuk Begalung. PadangJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamBangsa/Suku : Minang/IndonesiaNo. Mr : 122394Tanggal Masuk RS : 26 Desember 2014Diagnosa Medis : Kista Ovarium

Page 13: Pp Seminar Kasus KEL 4A

DATA UMUM KESEHATAN

1. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama

Pasien datang ke Poly Kebidanan pada tanggal 26 desember 2014 jam 15.30 WIB dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 2 minggu yang lalu berwarna merah segar dan bergumpal, nyeri ari-ari (+). b. Riwayat kesehatan sekarang

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Desember 2014 jam 10.00 WIB, pasien mengatakan perutnya masih terasa nyeri, nyeri yang dirasakannya terus-menerus sehingga pola tidur pasien terganggu dan sulit melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi setelah diberi obat analgetik nyerinya berkurang, ketika efek analgetik habis nyerinya kambuh lagi. Pasien mengatakan nyeri tekan dan nyeri lepas pada abdomen, pinggulnya terasa nyeri pada saat berjalan dan bergerak, skala nyeri 8, pasien tampak meringis, lemah, pucat, gelisah, pasien mengatakan tidak ada tenaga, aktivitas sehari-hari (ADL) pasien dibantu oleh keluarga dan perawat, nafsu makan menurun, mudah merasa kenyang. Pasien merasa cemas terhadap penyakitnya.

Page 14: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NEXT

2. Riwayat Kesehatan dahuluPasien mengatakan tidak pernah

menderita penyakit seperti ini sebelumnya dan tidak memiliki riwayat penyakit lainnya.3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien dan keluarga mengatakan di antara anggota keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang sama seperti pasien. Keluarga juga tidak memiliki penyakit genetik atau keturunan.4. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 tahunLamanya : Saat sakit 28 hari

Siklus haid : TeraturBanyaknya : 4-5 x ganti pembalut

Page 15: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NEXT

5. Riwayat PerkawinanPasien mengatakan 1 x

menikah, usia pasien saat menikah 27 tahun dan pernikahannya dengan Tn. Y suami yang kedua sudah berlangsung selama 20 tahun.

6. Riwayat Keluarga Berencana (KB) Pasien mengatakan

menggunakan alat kontrasepsi jenis pil (kontrasepsi hormonal).

Page 16: Pp Seminar Kasus KEL 4A

POLA NUTRSI

a) Pola Nutrisi Saat SehatKetika sehat nafsu makan pasien baik, mampu

menghabiskan porsi makannya. Makanan sehari-hari bervariasi mulai dari nasi, sayur dan lauk pauk.

b) Pola Nutrisi Saat SakitFrekuensi makan 3 x sehari diit RS ( hanya

dihabiskan 4 sendok makan)Jenis makanan : makanan lunak (bubur,

sayur, lauk- pauk)Makanan selingan : roti tawarNafsu makan : kurang

Page 17: Pp Seminar Kasus KEL 4A

POLA ELIMINASI

1. Buang Air besar a. Saat SehatProses eliminasi BAB ketika pasien sehat yakni teratur, pasien BAB 1 kali 24 jam. Konsistensinya lembek dan warnanya kuning kecoklatan. b. Saat Sakit Frekuensi : tidak teratur Waktu : tidak tentu Warna : khas feses Konsistensi : keras Penggunaan pencahar: tidak ada

2. Buang air kecil a. Saat SehatPasien tidak mengalami kesulitan dalam buang air kecil, pasien buang air kecil ± 5 kali sehari, warna kuning dan baunya khas. b. Saat Sakit Frekuensi : pasien terpasang kateter, sebelumnya pasien mengalami kesulitan berjalan. Warna : kuning Bau : khas urine

Page 18: Pp Seminar Kasus KEL 4A

POLA ISTIRAHAT TIDUR

a. Saat SehatPola tidur dan istirahat pasien teratur ± 8 jam sehari. Kualitas tidur efektif.

b. Saat SakitWaktu tidur : tidak tentu Lama tidur/ hari : ± 5 jam/ hariPerubahan yang dirasakan setelah sakit : semenjak sakit Ny. I mengatakan sulit tidur karena nyeri hebat yang dirasakannya. Rata-rata perhari hanya mampu tidur ± 5 jam.

Page 19: Pp Seminar Kasus KEL 4A

Keadaan umum : sedangKesadaran : composmentisTanda-tanda vital:

TD : 110/70 mmHgN : 88 x/iP : 24 x/iS : 36, 3oC

Kepala: homocephal, kebersihan cukup, tidak teraba massa.Mata : Sklera tdk ikterik, Conjungtiva anemis, Kelopak mata

baik & tidak ada edema, bulu mata baik, Lapang Pandangm luas, Pergerakan bola mata: searah kiri/ kanan

Hidung : Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, tidak ada trauma mimisan,Tidak ada sekret yang menghalangi penciuman.

PEMERIKSAAN FISIK

Page 20: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NEXT

Telinga : Keadaan daun telinga Baik, tidak ada serumen, Fungsi pendengaran: BaikLeher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.Dada :

Bentuk dada normalGerakan dada simetris, tidak terdapat retraksiSuara nafas vesikuler

Sistem PencernaanBibir : keringMulut : baik, gigi lengkap, kemampuan

menelan kurangAbdomen : Membesar. Anus : tidak ada lecet dan tidak ada

hemoroid, tidak diare.Sistem IntegumenRambut : Warna rambut hitam, mudah rontokKulit : Tidak ada perubahan warna pada kulit, temperatur normal, tidak ada ruam.Kuku : tidak ada perubahan warna pada kuku, tidak mudah patah, kebersihan Baik.

Page 21: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NEXT

Sistem EndokrinKelenjar thyroid: Tidak ada pembesaranSistem perkemihanKeadaan kandung kemih baik, tidak ada distensi.Tidak ada kencing batuPasien terpasang kateter ukuran 16Sistem ReproduksiLabia mayora dan minora tampak kotor, terdapat sekret dan bau.Sistem ImunTidak ada Alergi cuaca dingin

Page 22: Pp Seminar Kasus KEL 4A

ANALISA DATAN

oData ANALISA MASALAH Etiologi

1 Ds:Pasien mengatakan perutnya terasa nyeri.Pasien mengatakan nyeri yang dirasakannya seperti tertusuk-tusuk dan terbakar.Pasien mengatakan nyeri yang dirasakannya terus-menerus. Nyerinya berkurang ketika diberi obat analgetik, tetapi ketika efek obat habis nyerinya kambuh kembali.DO:Pasien tampak meringis dan menangis.Pasien tampak gelisahSkala nyeri 8Perut tampak membesar dan kemerahan. Tampak massa 1x1 di perut dengan ukuran 46x50 cm.

Kista ovarium 

Perasaan penuh pada abdomen

 Teraba massa

intra abdomen

Terjadi penekanan

pada jaringan disekitar abdomen

Resiko Injury, kerusakan jaringan

 

Gangguan rasa nyaman: nyeri

Penekanan pada abdomen

Page 23: Pp Seminar Kasus KEL 4A

No

Data ANALISA MASALAH Etiologi

1 Batas atas prosesus sipoideus, batas bawah setinggi simpisis, batas kanan linea axilaris dextra, batas kiri linea axilaris sinistra, tampak prolaps uterus.Nyeri tekandan nyeri lepas pada abdomenTTV :TD : 120/80 mmHgN : 80 x/iP : 20 x/iS : 36, 2 oCPasien mendapat terapi analgetikasam mefenamat 500 mg 3x1

Merangsang pelepasan Reseptor nyeri di

hipotalamus 

Gangguan rasa nyaman

nyeri 

Gangguan rasa nyaman: nyeri

Penekanan pada abdomen

Page 24: Pp Seminar Kasus KEL 4A

No

Data ANALISA MASALAH Etiologi

2 DS :Pasien mengatakan nafsu makannya menurunPasien mengatakan mudah merasa kenyang, mual, apa yang dimakan dimuntahkan kembali.Pada saat dikaji pasien mengatakan hanya mampu menghabiskan 4 sendok maDO :Pasien tampak lemah, pasien hanya berbaring di tempat tidurPasien tampak pucatBB pasien menurun dari 62 kg menjadi 57 kg.

Kista ovarium Teraba masa intra abdomen Terjadi penekanan pada jaringan disekitar abdomen Perasaan penuh pada abdomen

Pasien merasa mudah kenyang, mual Nafsu makan menurun(anoreksia)

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Penekanan intra abdomen

Page 25: Pp Seminar Kasus KEL 4A

No

Data ANALISA MASALAH Etiologi

2 TTV :TD : 120/80 mmHgN : 80 x/iP : 20 x/iS : 36, 2 oC

 

Perubahan nutrisi kurang

dari kebutuhan

Page 26: Pp Seminar Kasus KEL 4A

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TANGGAL

DITEMUKAN

TERATASI

1

2

Gangguan rasa nyaman: Nyeri

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

29 12 2014

29 12 2014

Belum teratasi,

Belum teratasi,

Page 27: Pp Seminar Kasus KEL 4A

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO

DIAGNOSA

NOC NIC

1 Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri berangsur-angsur berkurang atau hilangPasien melaporkan nyeri berkurangPasien tampak rileksSkala nyeri 0-1TTV dalam batas normalTD : 110/70-120/80 mmHgN : 60-100 x/iP : 16-24 x/iS : 36-37,5 oC

Kaji skala nyeri (PQRST)Ukur TTV pasien tiap 6 jam sekaliAtur posisi pasien senyaman mungkin (posisi supinasi)Berikan tindakan kenyamanan dasar (Memberikan masase ringan pada punggung pasien)Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenangAjarkan tekhnik mengurangi nyeri dengan tekhnik relaksasi (menarik napas dalamPemberian obat analgetik sesuai program medis Asam mefenamat 500 mg 3x1

Page 28: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NO

DIAGNOSA

NOC NIC

2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi.Nafsu makan meningkatBB stabilPola makan adekuatTidak ada mual dan muntahPasien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakanPasien sudah mampu mengkonsumsi makanan padat seperti sebelum sakit.

Kaji kebiasaan makan pasien dan Kaji kembali penyebab gangguan kebutuhan nutrisiObservasi secara rutin setiap hari tanda – tanda kekurangan nutrisi : konjungtiva, sclera, tonus ototTimbang BB pasien tiap pagiAnjurkan pasien untuk makan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sering.Anjurkan klien untuk makan makanan kesukaan yang tidak kontra indikasi dengan pengobatanyaBerikan makanan dalam keadaan hangat dan bersihCatat intake makanan pasien

Page 29: Pp Seminar Kasus KEL 4A

CATATAN PERKEMBANGAN

NO

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

1 Gangguan rasa nyaman: nyeri

Mengkaji skala nyeri (PQRST) (skala nyeri 8)Mengukur TTV pasien tiap 6 jam sekaliMengatur posisi pasien senyaman mungkin (posisi supinasi)Memberikan tindakan kenyamanan dasar (reposisi, gosokan punggung)Menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenangMengajarkan tekhnik mengurangi nyeri dengan tekhnik relaksasi (menarik napas dalam)Memberian obat analgetik sesuai program medis (Asam mefenamat 500 mg)

S : Pasien mengatakan daerah perutnya masih terasa nyeri, nyeri yang dirasakannya seperti tertusuk-tusuk dan terbakar. rasa nyerinya berkurang ketika diberi obat, tetapi ketika efek obatnya habis nyerinya kambuh kembaliPasien mengatakan disekitar pinggulnya masih terasa nyeri pada saat berjalan dan bergerakO: Pasien tampak meringisPasien tampak gelisahSkala nyeri 7

Page 30: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NO

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

TTV :TD : 100/70 mmHgN : 78 x/iP : 20 x/iS : 36, 6oCA : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1 2 3 4 5 6 dan 7 dilanjutkanobatnya habis nyerinya kambuh kembaliPasien mengatakan disekitar pinggulnya masih terasa nyeri pada saat berjalan dan bergerak

Page 31: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NO

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

2 Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

Mengkaji kebiasaan makan pasien dan Kaji kembali penyebab gangguan kebutuhan nutrisiMelakukan oral hygieneMengobservasi secara rutin setiap hari tanda – tanda kekurangan nutrisi : konjungtiva, sclera, tonus ototMenimbang BB pasien tiap pagiMenganjurkan pasien untuk makan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sering.menganjurkan klien untuk makan makanan kesukaan yang tidak kontra indikasi dengan pengobatanyaMemberikan makanan dalam keadaan hangat dan bersihMencatat intake makanan pasien.

S : Pasien mengatakan nafsu makannya belum ada, Pasien mengatakan mudah merasa kenyang dan mual, apa yang dimakan selalu dimuntahkanPasien mengatakan pagi tadi hanya mampu menghabiskan 3 sendok makan nasiO : Pasien tampak lemah, pasien hanya berbaring di tempat tidurPasien tampak pucatKonjungctiva anemisBB pasien 57 kg.TTV :TD : 100/70 mmHgN : 78 x/iP : 20 x/iS : 36, 6 oC

Page 32: Pp Seminar Kasus KEL 4A

NO

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

2 Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

A : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1 2 3 4 5 6 dilanjutkan

Page 33: Pp Seminar Kasus KEL 4A

TERIMAKASIHHH