seminar laporan kasus 1 tk

7
MODUL TUMBUH KEMBANG SEMINAR LAPORAN KASUS 1 Seorang pria dengan keluhan sesak nafas yang menghebat 03010277 Wella Rusni 03011178 Marisa Alfianty 03011186 Meiria Sari 03011198 M.Dejandra Rasyana 03011199 M.Yoga Ryananda I 03011200 Munfika Maulida 03011201 Mustafidah 03011208 Nancy Edison 03011210 Narjas Syam 03011242 Rayni Anugrah 03011245 Reynaldi Syarifu R. 03011246 Reynold Yusmar P. Benu 03011254 Rifrita Fransisca Halim

Upload: mentari-erry-putri

Post on 21-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penghambatan pertumbuhan janin

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Laporan Kasus 1 Tk

MODUL TUMBUH KEMBANG

SEMINAR LAPORAN KASUS 1Seorang pria dengan keluhan sesak

nafas yang menghebat

03010277 Wella Rusni03011178 Marisa Alfianty03011186 Meiria Sari03011198 M.Dejandra Rasyana03011199 M.Yoga Ryananda I03011200 Munfika Maulida03011201 Mustafidah03011208 Nancy Edison03011210 Narjas Syam03011242 Rayni Anugrah03011245 Reynaldi Syarifu R.03011246 Reynold Yusmar P. Benu03011254 Rifrita Fransisca Halim

Page 2: Seminar Laporan Kasus 1 Tk

ANAMNESIS

Identifikasi Data

Keluhan Utama

Nama : YantiUsia : 26 tahunJenis Kelamin : PerempuanStatus : -

Keluhan Utama : Merasa hamilnya tidak bertambah besar

Keluhan Tambahan : • Gerakan janin terasa lemah • Pusing• Berat badan bertambah dengan

cepat letih, lesu, dan tidak nafsu makan

VITAL

KEADAAN UMUM

PEMERIKSAAN LAIN

• Suhu : -• Denyut Nadi : 80x/m, normal.• Tekanan darah : 140/100 mmHg,

hipertensi stage 1.• Pernapasan : -• Tinggi Badan : 155 cm, • Berat Badan: 65 kg

Keadaan Umum• Tingkat Kesadaran. :Compos

Mentis,

Status Generalis Jantung : dbn Paru : dbnAbdomen : tampak buncitEkstremitas bawah : oedem (+)

Pemeriksaan obstetri Tinggi Fundus uteri : 32 cm

Pemeriksaan laboratorium : dbn

USG : • usia kehamilan 34 minggu • berat janin 1500 gr• amnion sedikit• plasenta stadium 2• di fundus janin tunggal hidup

Riwayat Kehamilan

DIKETAHUI : G1P0A0

• G1: Gravida Pertama (Primigravida)• P0 : Partus 0,Tidak pernah

melahirkan sebelumnya• A0 : Abortus 0, Tidak pernah abortus

sebelumnya

Page 3: Seminar Laporan Kasus 1 Tk

KES IMPULANPEMBAHASAN

Diagnosis Sementara :

Preklamsia Pertumbuhan Janin Terhambat tipe IIdengan

Pembahasan :

Etiologi : Belum diketahui secara pasti

Patofisiologi :Spasme pembuluh darah disertai retensi garam dan air.Pada biopsy ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi, jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik, sehingga usaha untuk mengatasi kenaikan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi

Gejala :• proteinuri, hipertensi, edema• timbul karena kehamilan

Definisi :Bayi yang mempunyai berat badan lahir dibawah persentil ke-10 dari kurva berat badan nprmal yang disesuaikan dengan usia kehamilan

Jenis-jenis PJT: • PJT tipe-1 (simetris, proporsional)Tubuh janin secara keseluruhan berukuran kecil.Terjadi selama kehamilan trisemester ke-1 dan trisemester ke-2.• PJT tipe-2 (asimetris, disproporsional)PJT asimetris mempunyai ukuran kepala normal tetapi lingkar perut kecil. terjadi karena janin kurang mendapat nutrisi dan energi, sehingga sebagian besar energi digunakan secara langsung untuk mempertahankan pertumbuhan organ vital seperti otak dan jantung

• PJT dapat disebabkan karena adanya gangguan pada:• Janin, plasenta, maupun maternal• Terdapat hubungan erat antara PJT, kelainan susunan kromosom, dan

malformasi congenital. • Penyakit pembuluh darah ibu yang kronis yang berkaitan dengan

hipertensi, diabetes mellitus, penyakit ginjal, atau penyakit kolagen pembuluh darah merupakan penyebab PJT yang paling umum di negara berkembang

Faktor-faktor risiko PJT :1. Lingkungan sosio-ekonomi rendah2. Riwayat PJT dalam keluarga3. Riwayat obstetri yang buruk4. Berat badan sebelum hamil dan

selama kehamilan yang rendah5. Komplikasi obstetrik dalam

kehamilan6. Komplikasi medic dalam kehamilan

Page 4: Seminar Laporan Kasus 1 Tk

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Obstetri USG KardiotokografDoppler Lab

DefinisiTrimester

1Trimester 2 &

3• Menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekwensi antara 1-10 MHz

• Dalam bidang obstetri biasanya mempunyai frekwensi 3-5 MHz

• Hal yang dapat dinilai selama masa kehamilan adalah :

1. Berat badan janin2. Gerakan janin3. Volume amnion ( oligohidramion atau polyhidramion )4. Usia kehamilan5. Pertumbuhan janin 6. Aliran darah plasenta (color doppler velocimetry)7. Kelainan organ pada janin

Pemeriksaan USG Dalam Obstetri Trimester I

Hal-hal yang perlu diperhatikan:1. Kantong gestasi (lokasi, jumlah,

diameter dan kondisi)2. Identifikasi embrio3. Jumlah embrio fetus4. Crown-rump length (jarak kepala

badan)5. Ada/ tidaknya detak jantung6. Jumlah janin7. Evaluasi uterus dan bentuk organ

sekitarnya.

Pemeriksaan USG Dalam Trimester II dan III

1.Menilai kesejahteraan janin2.Menentukan kondisi plasenta3.Menentukan ukuran janin4.Menentukan letak janin

Yang terpenting pada USG ini adalah perbandingan antara ukuran lingkar kepala dengan lingkar perut (HC/AC) untuk mendeteksi adanya asimetris PJT.a. Pada janin dengan PJT-simetrik, rasio akan normal b. Pada janin dengan PJT asimetrik, rasio akan meningkat

Doppler Ultrasonografi 7

• Doppler ultrasonografi arteri umbilikalis digunakan untuk menilai resistensi vaskular plasenta.

• Reduksi atau hilangnya aliran end-diastolic menunjukkan bahwa janin berhadapan dengan resiko hipoksia

• Hilangnya gambaran aliran end-diastolic memperlihatkan bahwa janin yang mengalami PJT akan mengalami resiko kematian intrauterin.

• Pemeriksaan doppler ultrasonografi pada aliran cerebral otak juga memberikan informasi yang baik mengenai keadaan janin

Denyut jantung janin dalam pemeriksaan kardiotokografi ada 2 macam :a. Denyut jantung janin basal (basal fetal heart rate), yakni frekuensi dasar (baseline rate) dan variabilitas (variability) denyut jantung janin saat uterus dalam keadaan istirahat (relaksasi).

b.Perubahan periodik (reactivity), merupakan perubahan denyut jantung janin yang terjadi saat ada gerakan janin atau kontraksi uterus.

• Frekuensi normal berkisar antara 120 – 160 dpm. • Takikardi apabila frekuensi dasar >160dpm• Brakikardi bila frekuensi <120 dpm

a. Pemeriksaan darah lengkapHitung darah lengkap merupakan tes penyaring terhadap : 1) Kelainan sel darah (anemia, leukemia)2) Adanya infeksi (bakterial, virus)3) Kelainan / perdarahan.

b. Pengukuran glukosa serial c. Penapisan TORCH ( Toksoplasma, Rubela, Cytomefalovirus/CMV, dan Herpes Simplex). Yang menyebabkan cacat dan kematian pada bayi

Page 5: Seminar Laporan Kasus 1 Tk

PENATALAKSANAAN

Tindakan : Sectio caesaria

Indikasi : Gawat janin. Dimana dapat terlihat dari pemeriksaan kardiotokografi yang ditemukan adanya pergerakan bayi yang kurang reaktif, serta variable DJJ kecil, serta terjadinya oligohidramnion pada bayi yang mungkin terjadi kompresi tali pusat, dan sudah terjadi insufisiensi plasenta sehingga dapat membahayakan janin.

Pre-OP Pasca-OP

1. Pemeriksaan Lab : • Kadar hemoglobin• Leukosit• Masa perdarahan (Bleeding time)• Masa pembekuan darah (clotting time)• Jumlah trombosit

2. Pemberian Obat-obatan : fenobarbital 3x30mg3. Inform consent

Perawatan untuk janin :Neonatal Intensive care, dimana diantaranya ialah pengaturan suhu melalui perawatan incubator karena bayi IUGR mudah menjadi hipotermik disebabkan oleh karena luas permukaan tubuh bayi relative lebih besar dan jaringan lemak subkutan kurang, pemberian makanan dini untuk menghindari terjadinya hipoglikemi, kemudian dilakukan pengamatan kadar gula darah setiap 8-12 jam, pengawasan terhadap frekuensi pernafasan terutama 24 jam pertama untuk mengetahui adanya sindrom aspirasi mekonium

Page 6: Seminar Laporan Kasus 1 Tk

Seorang perempuan berusia 26 tahun G1P0A0, Gravida atau kehamilan pertama, Partus atau melahirkan belum pernah, dan Abortus atau aborsi belum pernah. kehamilan usia 8 bulan (34

minggu). Dari hasil pemeriksaan fisik kesadarannya compos mentis, keadaan umum tampak sakit dan kelebihan berat badan. Tanda vital tekanan darah 140/100 mmHg, berat badan 65 kg, tinggi badan 155 cm.

Dari keadaan tersebut disimpulkan bahwa pada wanita ini terdapat gejala preeklamsia, dengan janin IUGR / PJT dan dalam

keadaan gawat janin dinilai dari arteri umbilikal yang SD lebih dari 3 setelah usia gestasi 30 minggu, terdapat oligohidramnion, dan

hasil NST adalah nonreaktif.Pemeriksaan lab dalam batas normal. Jadi, diagnosa pada pasien

ini adalah seorang preeklamsia ringan ditandai dengan hipertensi tanpa proteinuria dengan adanya IUGR.

KESIMPULAN

Page 7: Seminar Laporan Kasus 1 Tk

Daftar Pustaka• Staf Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Bandung. Obstetri Patologi. Bandung ; Elstar Offset. 1984. p. 90-92• Staf Bagian Kebidanan dan Kandungan Universitas Indonesia. In: Wiknjosastro H,

Saifuddin AB, Triyatmo R, editors. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina pustaka Sarwono Prawirohardjo; 1999. p. 292, 700.

• Anonymous. Common Laboratory Values. Available at: http://www.aapd.org/media/Policies_Guidelines/RS_LabValues.pdf. Accessed on september 7, 2012.

• Staf pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia. In : Hasan R, Alatas H, editors. Ilmu kesehatan anak. Jakarta : bagian ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia; 1985. p. 1057.

• Suparyanto. Pre eklamsia (keracunan kehamilan). 2012. Available at: http://dr-suparyanto.blogspot.com/. Accessed September 7, 2012.

• Hasibuan DS. Volume dan fungsi sekresi ginjal pada pertumbuhan janin terhambat dan normal dengan pemeriksaan ultrasonografi. Medan : Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2009. p. 6-13.

• Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo; 2008. p. 689