bab iii seminar kasus klp k

Upload: tiya-monica-baminda

Post on 01-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    1/71

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia merupakan Negara berkembang yang mengalami

    perubahan di banyak bidang dari waktu ke waktu termasuk gaya

    hidup masyarakat yang ada di dalamnya. Perubahan ini juga

    membuat negara Indonesia mengalami transisi epidemologi

    dimana pola penyakit bergeser dari penyakit infeksi ke penyakitdegenerative. Sebelum masalah penyakit nmenular dapat

    diselesaikan, penyakit tidak menular sudah banyak bermunculan

    (ster, !""#$Salah satu penyakit non%infeksi (degeneratif$ adalah kanker.

    &anker merupakan salah satu penyebab utama kematian

    diseluruh dunia. World Health Organization (')$

    mengestimasikan bahwa *+ juta orang meninggal akibat kanker

    dalam rentang waktu !"" dan !"-. ata epartemen

    &esehatan (!"-"$ menyebutkan, kanker merupakan penyebab

    utama kematian keenam di Indonesia dan diperkirakan terdapat

    insiden kanker -"" per -"".""" penduduk setiap tahunnya. asil

    riset &esehatan asar (!"-+$ menyebutkan bahwa prevalensi

    kanker di Indonesia adalah +/" per -"".""" penduduk. ata dari

    Perhimpunan )nkologi Indonesia (P)I$ melaporkan bahwa pada

    tahun !"-" terdapat # juta kematian dari -- juta orang

    terdiagnosis kanker (012 3/,3/4$. iperkirakan pada tahun !"/"

    terdapat -# juta kematian dari !# juta orang yang terdiagnosis

    kanker (012 3!,534$.&anker ovarium adalah penyakit yang membuat frustasi bagi

    pasien dan pemberi perawatan kesehatan karena awitannya

    yang tersembunyi. an tidak ada gejala peringatan adalah

    penyebab mengapa penyakit ini telah mencapai tahap lanjut

    -

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    2/71

    ketika didiagnosa. &ondisi ini merupakan penyebab kematian

    utama diantara malignansi ginekologis. Penyakit ini mempunyai

    angka kejadian sekitar -/,* wanita per -"".""". Sayang sekali,

    sekitar #4 dari kasus dideteksi pada tahap lanjut. matlah sulit

    untuk mendiagnosa dan adalah unik sehingga kemungkinan

    kondisi ini merupakan awal dari banyak kanker primer dan

    mungkin menjadi tempat metastasis dari kanker lainnya. &ondisi

    ini membawa angka kematian -+."" setiap tahunnya dan

    merupakan penyebab prevalen keenam dari kematian akibat

    kanker pada wanita ('ingo et al., -55$. Sebagian kasus

    mengenai wanita antara usia " sampai 5 tahun. Insiden

    tertingginya adalah di negara%negara industri, kecuali 6epang,

    yang insidennya rendah.&anker ovarium merupakan !"4 dari semua keganasan alat

    reproduksi wanita. Insidensi rata%rata dari semua jenis

    diperkirakan - kasus baru per -"""""" populasi wanita

    setahunnya. &anker ovarium merupakan kumpulan tumor

    dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari

    ketiga dermoblast (ektodermal, entodermal, mesodermal$

    dengan sifat%sifat histologis maupun biologis yang beraneka

    ragam. )leh karena itu histiogenesis maupun klasi7kasinya

    masih sering menjadi perdebatan. &ira%kira 3"4 terdapat pada

    usia perimenopausal, /"4 dalam masa reproduksi, dan -"4

    pada usia jauh lebih muda. 8umor ini dapat jinak (benigna$, tidak

    jelas jinak tapi juga tidak pasti ganas (borderline malignancy

    atau carcinoma of low malignant potential$ dan yang jelas ganas

    (malignant$.

    ereditas dapat berperan dalam menimbulkan penyakit ini,

    dan banyak dokter menyarankan pemeriksaan pelvis bimanual

    bagi wanita yang mempunyai satu atau dua orang saudara

    dengan kanker ovarium. 9eskipun dengan pemeriksaan yang

    !

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    3/71

    cermat, tumor ovarium biasanya terdapat jauh di dalam dan sulit

    untuk dideteksi. :elum ada skrining dini yang tersedia saat ini

    meskipun penanda tumor sedang dalam penelitian.

    i Indonesia, diprediksi tiap tahun ada seratus kanker baru

    dari -"".""" penduduk, ! persen diantaranya atau +.-"" kasus

    merupakan kanker yang terjadi pada wanita. ngka ini terus

    meningkat lantaran kurangnya pengetahuan para waniita

    mengenai penyakit kanker dan bahayanya (;di, !""3$. . rumah

    sakit ini terdiri dari berbagai ruangan rawat inap, salah satunya

    adalah ruang rawat inap (bangsal$ kebidanan khususnya ruang

    ginekologi. :erbagai jenis penyakit ginekologi yang diderita

    wanita dirawat diruangan ini. salah satu jenis penyakitnya adalan

    kanker ovarium. 9enurut data yang diperoleh dari 2S=P

    r.9.jamil Padang pada tahun !"- didapatkan data sebanyak

    /!4 wanita menderita kanker ovarium. Setiap bulan rata ? rata

    - ? !" orang dirawat karena kanker ovarium. Ny. N merupakan

    salah seorang pasien yang dirawat karena kanker ovarium yang

    dirawat di bangsal kebidanan karena kanker ovarium.Ny. N

    didiagnosa menderita kanker ovarium sejak lima bulan yang lalu

    dan sekarang sedang menjalani kemoterapi yang ke%!. :erbagai

    masalah post kemoterapi dirasakan oleh pasien, di antaranya

    /

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    4/71

    mual muntah, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, konstipasi

    serta kecemasan akibat perubahan status kesehatan. 9elihat hal

    di atas maka kelompok tertarik untuk mengangkat kasul ini

    menjadi judul asuhan keperawatan pada Ny. N dengan kanker

    ovarium.

    B. Tujuan 8ujuan =mum

    9emaparkan asuhan keperawatan kanker ovarium

    pada Ny. N di ruang ginekologi 2S=P r. 9. jamil Padang.

    8ujuan &husus

    dapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini yaitu@1. 9emaparkan teoriti kanker ovarium

    a. efenisib. ;tiologic. &lasi7kasid. 9anifestasi klinise. Pato7siologif. &omplikasig. Penatalaksanaan medis dan keperawatan

    2. 9emaparkan asuhan keperawatan pada Ny. N yang

    didiagnosa kanker ovarium

    +

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    5/71

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAA

    A. !NSEP DASA" ANE" !#A"IU$

    1. Defen%&%

    &anker ovarium adalah kumpulan tumor dengan

    histogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga

    dermoblast (endoderma, mesoderma, ektoderma$ dengan sifat%

    sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam. &anker

    ovarium adalah penyakit yang membuat frustasi bagi pasien dan

    pemberi perawatan kesehatan karena awitannya yang

    tersembunyi dan tidak ada gejala. &anker ovarium ini dapat

    berupa kistik, padat, kecil, besar dan bisa pula jinak atau ganas.

    (Sinopsis obstetri, !""$.

    &anker )varium adalah penyakit yang disebabkan oleh

    pertumbuhan cepat disertai pembelahan yang terjadi dalam

    salah satu atau kedua kelenjar reproduksi ovarium dimana ova,

    atau telur dan hormon pada wanita dibuat. pabila sel membelah

    terlalu banyak dan cepat, maka kumpulan sel tersebut dapat

    diidenti7kasi sebagai tumor. pabila tumor tersebut dibatasi oleh

    sedikit dari lapisan sel, seperti permukaan sel dan tumor

    tersebut tidak menyebar ke jaringan lain maka dapat dikatakan

    tumor tersebut termasuk dalam kategori benign (jinak$. pabila

    tumor tersebut menyebar hingga ke jaringan atau bahkan ke

    organ lain maka tumor tersebut dapat di kategorikan malign

    (ganas$ atau kanker. pabila sel kanker menyebar jauh dari sel

    tumor aslinya dan berpindah melalui pembuluh darah atau

    lymphatic dan tumbuh di bagian lain tubuh, proses ini disebut

    9etastasis (www.oncologychannel.com$

    http://www.oncologychannel.com/ovariancancer/http://www.oncologychannel.com/ovariancancer/
  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    6/71

    3

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    7/71

    2. Et%'l'g% dan (akt'r "e&%k'

    ;tiologi pasti dari kanker ovarium belum ditemukan,

    namun beberapa faktor resiko diduga dapat menginduksi

    terjadinya penyakit ini pada wanita. 1aktor biologis yang

    menyebabkan kanker ovarium tetap belum diketahui.

    :eberapa faktor (hormonal, kesehatan lingkungan, dan

    variabel genetik$ diduga juga mempengaruhinya, walaupun

    sebenarnya setiap wanita mempunyai resiko untuk terkena

    penyakit ini. :eberapa spesi7k faktor resiko dihubungkan dengan

    kanker ovarium epithelial, walaupun faktor ini tidak berhubungan

    dengan kanker ovarium dalam kategori yang jarang terjadi,

    seperti tumor sel germ, pada kenyataanya, banyak kasus terjadi

    tanpa diketahui faktor resikonya.

    1aktor risiko itu antara lain @

    a. "%)a*at eluarga

    2iwayat penyakit keluarga merupakan faktor penting

    dalam mengestimasi resiko kanker ovarium. Penelitian

    menilai bahwa wanita memiliki resiko setinggi "4 terkena

    kanker ovarium apabila silsilah pertama (ibu, adik, anak$ atau

    silsilah kedua (nenek,tante$ dalam keluarga memiliki penyakit

    ini. danya kanker payudara juga dapat menyebabkan

    sindrom kanker payudara yang dapat mempengaruhi

    terhadap resiko terhadap kanker ovarium

    b. U+ur

    2esiko berkembangnya kanker ovarium meningkat seiring

    dengan bertambahnya umur. &ebanyakan kasus kanker

    ovarium terjadi setelah menopause yang terjadi pada usia

    sekitar - tahun. Aebih dari "4 kanker ovarium ditemukan

    pada wanita berusia diatas 3 tahun.

    c. "%)a*at $en&trua&% dan "%)a*at e,a+%lan

    #

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    8/71

    :anyak ahli percaya bahwa ada hubungan antara usia

    siklus menstruasi wanita dengan kanker ovarium. :ahwa

    resiko kanker ovarium meningkat pada wanita yang

    mengalami menstruasi sebelum usia -! tahun danBatau

    wanita yang mengalami menopause setelah usia " tahun.

    Nullipariti (tidak dapat melahirkan anak yang dapat hidup$

    juga merupakan resiko berkembangnya kanker ovarium, juga

    pada mereka yang baru memiliki anak pada usia setelah /"

    tahun. engan kata lain wanita yang tidak pernah melahirkan

    memiliki resiko kanker ovarium lebih tinggi dibanding yang

    pernah melahirkan. &ehamilan yang berulang dapat memicu

    adanya efek protektif. Sama halnya dengan wanita yang

    mengkonsumsiB pernah mengkonsumsi pil &: akan

    mengurangi resiko kanker ovarium sekitar +"4%"4.

    Sehingga timbul pemikiran bahwa efek protektif pada

    kehamilan, penggunaan pil &:, dan pemberian asi dapat

    menekan ovulasi, dan dengan makin sedikitnya siklus ovulasi

    maka yang dialami wanita, maka akan memperkecil pula

    resiko terhadap kanker ovarium.

    d. !bat e&uburan

    'anita yang menggunakan obat obatan untuk

    mengstimulasi kesuburan seperti clomiphene citrate

    (0lomidC$ dan menotropins (PergonalC$ akan meningkatkan

    resiko kanker ovarium. 8ipe kanker ovarium yang terjadi

    akibat pemakiaan obat kesuburan ini adalah Aow 9alignant

    Potential tumors (A9P tumors$.

    e. P'la $akan dan A&u-an Nutr%&%

    :anyaknya daging dan lemak hewani pada diet dapat

    berhubungan dengan perkembangan kanker ovarium. iet

    semacam ini banyak terjadi pada negara%negara maju dan

    *

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    9/71

    daerah industri, yang mana angka penderita kanker ovarium

    lebih banyak terjadi ketimbang negara negara berkembang.

    )besitas juga sangat mempengaruhi resiko ini, terutama

    pada wanita yang tidak pernah melahirkan anak yang hidup

    (Nullipara$

    f. '&+et%k

    :eberapa penelitian mengindikasi adanya peningkatan

    resiko kanker ovarium pada wanita yang menggunakan

    kosmetikB bedak talek pada kemaluannya. :edak talek ini

    mengandung asbestos yang merupakan salah satu Dat kimia

    yang dapat menyebabkan kanker. 'alaupun sekarang telah

    banyak jenis bedak seperti ini yang bebas dari asbestos, tapi

    keamanannya terhadap potensial penyebab kanker belum

    dapat ditegaskan.

    g. $uta&%

    Para peneliti masih belum bisa mengidenti7kasi faktor

    lingkungan yang mempengaruhi mutasi genetik penyebab

    kanker ovarium.:aik mutasi genetik yang diperoleh , begitu

    juga dari mutasi genetik yang diwariskan, sangat

    berpengaruh pada kecacatan N yang mengacu pada

    kanker ovarium. Identi7kasi terhadap perubahan genetik

    dapat membantu memprediksi ramalan gangguan pada

    seorang wanita. 1aktor risiko lainnya adalah merokok, alkohol,

    riwayat kanker kolon atau kanker payudara.

    .la&%/ka&%

    la&%/ka&% &tad%u+ kanker '0ar%u+ berda&arkan (I!

    Internat%'nal (ederat%'n 'f *nec'l'g* and !b&tetr%c&

    5

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    10/71

    Stad%u+ I terbata& -ada 1 3 2 '0ar%u+

    I 9engenal - ovarium, kapsul utuh, ascites (%$

    I : 9engenai ! ovarium, kapsul utuh, ascites (%$I 0 &riteria I B I : disertai - E lebih keadaan sbb @

    -. 9engenai permukaan luar ovarium

    !. &apsul ruptur

    /. scites (>$

    Stad%u+ II -erlua&an -ada r'ngga -el0%&

    II 9engenai uterus B tuba fallopi B keduanya

    II : 9engenai organ pelvis lainnyaII 0 &riteria II B II : disertai - B E keadaan sbb @

    -. 9engenai permukaan ovarium

    !. &apsul ruptur

    /. scites (>$

    Stad%u+ III kanker +elua& +engena% 'rgan -el0%& dan

    %ntra-er%t'neal

    III 9akroskopis @ terbatas - B ! ovarium

    9ikroskopis @ mengenai intraperitoneal

    III : 9akroskopis @ mengenai intraperitoneal diameter F ! cm,

    &G: (%$

    III 0 -. 9eluas mengenai &G: dan B

    !. 9akroskopis mengenai intraperitoneal diameter E ! cm

    Derajat kegana&an kanker '0ar%u+

    erajat - @ diHerensiasi baik

    erajat ! @ diHerensiasi sedang

    erajat / @ diHerensiasi buruk

    Peneta-an T%ngkat l%n%k egana&an

    UI44 r%ter%a (I!

    -"

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    11/71

    8- 8erbatas pada ovarium I

    8-a Satu ovarium, tanpa ascites Ia

    8-b &edua ovarium, tanpa ascites Ib

    8-c SatuBdua ovarium, ada ascites Ic

    8! engan perluasan ke panggul II

    8!a =terus dan atau tuba, tanpa ascites Iia

    8!b 6aringan panggul lainnya, tanpa ascites Iib

    8!c 6aringan panggul lainnya, dengan ascites Iic

    8/ Perluasan ke usus halusBomentum dalam

    panggul, atau penyebaran

    intraperitonealBkelenjar retraperitoneal.

    III

    9- Penyebaran ke alat%alat jauh I

    +. $an%fe&ta&% l%n%&8anda%tanda dan gejala termasuk haid tidak teratur,

    ketegangan menstrual yang terus meningkat, darah menstruasi

    yang banyak (menorhagi$ dengan nyeri tekan pada payudara,

    menopause dini, dan rasa tidak nyaman pada abdomen,

    dispepsia, dan sering berkemih.

    Gejala%gejala ini biasanya samar, tetapi setiap wanita dengan

    gejala%gejala gastroistestinal dan tanpa diagnosis yang diketahui

    --

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    12/71

    harus dievaluasi dengan menduga kanker ovarium. 1latulens,

    rasa begah setelah makan makanan kecil, dan lingkar abdomen

    yang terus meningkat merupakan gejala%gejala yang signi7kan.

    8ahap%tahap kanker ovarium @

    -. Pertumbuhan terbatas pada ovarium.

    !. Pertumbuhan mencakup satu atau dua ovarium dengan

    perluasan pelvis.

    /. Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

    dengan metastatis di luar pelvis atau nodul inguinal

    atau retroperitoneal positif.

    +. Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

    dengan metastatis jauh.

    Pengaruh kanker ovarium terhadap kehamilan dan

    persalinan@

    &anker yang besar dapat menghambat pertumbuhan

    janin sehingga menyebabkan abortus, partus

    prematurus.

    &anker yang bertangkaian, karena pembesaran atau

    pengecilan uterus setelah partus menyebabkan rasa

    nyeri, nekrosis dan infeksi yang disebut abdomen akut.

    apat menyebabkan kelainan%kelainan pada letak janin.

    &anker kistik dapat pecah karena trauma luar atau

    trauma persalinan.

    &anker besar berlokasi di bawah, dapat menghalangi

    persalinan.

    &anker ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar

    pada aorta, mediastinal dan supra klavikular, dan seterusnya

    -!

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    13/71

    menyebar ke alat%alat yang jauh terutama paru, hati dan otak.

    )bstruksi usus dan ureter merupakan masalah yang sering

    menyertai penderita kanker ovarium.

    8anda dan gejala pada kanker ovarium ini biasanya tidak

    ada (asimptomatik$ untuk periode yang lama dan kalaupun

    muncul biasanya tidak spesi7k. Pada stadium awal penyakit,

    gejala yang mungkin muncul antara lain @

    9engalami menstruasi yang tidak teratur seakan%

    akan sedang dalam masa akan menopause.6ika massakanker menekan kandung kemih atau rectum maka akan

    timbul keluhan sering :& dan konstipasi

    timbul kembung atau sensasi seperti perut

    tertekan

    Nyeri, misalnya seperti nyeri saat melakukan

    hubungan seksual

    Pada stadium lanjut, gejala yang muncul biasanya

    berkaitan dengan penyebaran kanker ke organ lain seperti

    (2ahmat, !""3$@

    kembung

    cairan pada rongga perut (ascites$

    konstipasi (susah buang air besar$

    mual dan muntah

    wanita menjelang menopause mungkin mengeluh

    menstruasi yang tidak teratur dan banyak.

    5. Pat'/&%'l'g%

    2iwayat menstruasi yang mempengaruhi siklus ovulasi bisa

    mempengaruhi proliferasi sel ovarium sehingga menimbulkan

    -/

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    14/71

    hyperplasia jaringan ovarium. 1aktor genetik, atau terjadinya

    mutasi :20- dan :20 ! yang merupakan gen pembawa

    kanker, yang bisa diturunkan.

    Penggunaan konsmetik speerti bedak talk pada organ

    genitalia bisa mengganggu proliferasi sel yang juga memicu

    terbentuknya jaringan abnormal. lkohol,rokok dan Dat yang

    meningkatkan radikal bebas sehingga menimbulkan jejas

    jaringan ovarium yang mempengaruhi proliferasi sel.

    =mur yang lebih dari " tahun banyak mengalami perubahan

    keseimbangan steroid endogen yang merangsang pertumbuhan

    sel abnormal dan akhirnya memicu proliferasi sel. 2iwayat

    ca,colon, ca.mamae yang bermestatase ke ovarium juga memicu

    pertumbuhan sel kanker di ovarium. 9engomsumsi lemak yang

    tinggi akan merubah keseimbangan steroid endogen.

    1aktor%faktor tersebut diatas memicu pertumbuhan kanker di

    ovarium. &anker ovarium ini memiliki stadium perkembangan

    yang berbeda sesuai umur pertumbuhan dan penyebarannya.

    Pada stadium -, kanker hanya terbatas pada ovarium. Pada

    stadium ini, terjadi hyperplasia pada ovarium yang menyebabkan

    kadar androgen meningkat yang menyebabkan efek

    maskulinisasi. Selain itu, estrogen juga meningkat yang

    mempengaruhi perdarahan saat haid, peningkatan jaringan

    mamae sehingga mamae terasa padat dan terasa nyeri.

    Pada stadium !, pertumbuhan sudah mulai menyebar ke

    rongga peritoneal, namun hal ini seiring memasuki stadium /.

    Pada stadium / ini penyebaran sudah sampai ke GI8 yang

    menyebabkan anoreksia, obstruksi usus, dll. Pada stadium +

    penyebaran sudah sampai di paru,otak dan hati. Pada stadium

    ini, keluhan utama adalah terjadinya asites akibat pecahnya

    tumor dan menyebar ke rongga peritonium dan akhirnya

    -+

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    15/71

    menyebabkan asites pada abdomen, lebih lanjut akan

    menimbulkan peritonitis.

    6. '+-l%ka&%

    )bstruksi usus merupakan komplikasi yang sering terjadi

    pada kasus tindakan lanjut yang dikelola dengan melakukan

    reseksi usus sekali atau beberapa kali untuk membuat by pass

    bila kondisi penderita mengiDinkan (:runner dan Suddart, !"-/$.

    &anker ovarium dapat bermetastasis dengan invasi langsung ke

    struktur yang berdekatan pada abdomen dan panggul dan

    melalui penyebaran benih tumor melalui cairan peritoneal ke

    rongga abdomen dan rongga panggul. sites dapat terjadi dan

    cairan yang mengundang sel%sel panas melalui saluran tipe limfe

    menuju pleura dan akhirnya menyebabkan efusi pleura.

    7. Pe+er%k&aan Penunjang

    iagnosis pada kanker ovarium dapat dilakukan dengan @

    "%)a*at e&e,atan

    apat diteliti dengan mengajukan pertanyaan kepada pasien

    tentang faktor faktor yang mempengaruhi kanker ovarium

    seperti tentang penggunaan pil &:, riwayat kehamilan dan

    pemberian SI, riwayat keluarga dengan kanker ovarium, dan

    kanker%kanker lain seperti kanker payudaya. 2iwayat merokok

    juga bisa ditanyakan untuk perkiraan adanya pengaruh kanker

    ovarium terhadap merokok.

    (%&%k

    Pemeriksaan 7sik lebih di fokuskan pada pemeriksaan

    genitalia, untuk melihat adanya kelainan pada vagina ada

    -

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    16/71

    uterusnya. Pemeriksaan vagina dapat dilakukan dengan cara

    palpasi (merasakan dengan tangan atau dengan sentuhan kecil$.

    9asukkan jari ke dalam vagina dan raba kulit di sekitar ovarium

    dengan menggunakan tangan yang lain untuk mendeteksi

    adanya nodule (tonjolan$ pada salah satu atau dua bagian

    uterus. 6ika memang benar terdapat nodule yang berdiameter

    kurang lebih ! inchi, lebih padat dari kista dan terdapat pada

    bilateral (di kedua sisi$ maka kemungkinan adalah kanker

    ovarium.

    Pe+er%k&aan Penunjang 8

    USPemeriksaa ultrasonography pada bagian vagina atau

    disebut 8ranvaginal sonography (8S$. =ntuk lebih

    akuratnya biasanya tes ini disertai dengan tes darah yang

    disebut 0-!

    Laboratorium

    Pemeriksaan serum 0 -!. Serum 0 -! merupakan

    tumor marker yang dapat digunakan untuk memisahkan

    antara kanker yang ganas dengan jinak. 4A 125 atau

    penanda tumor (tumor marker9merupakan suatu protein

    -3

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    17/71

    yang konsentrasinya sangat tinggi pada sel tumor.

    9eskipun 0 -! juga terdapat pada berbagai jenis kanker

    namun konsentrasi Dat ini paling tinggi ditemukan pada

    kanker '0ar%u+. 0 sendiri merupakan singkatan

    dari Cancer Antigen.

    La-ar'&k'-%

    Aaparoskopi diagnostik merupakan pemeriksaan pasti

    untuk dapat menentukan keganasan kanker. Indikasi untukmelakukan laparoskopi antara lain @

    - massa ovarium E # cm

    - pembesaran ovarium pada masa menopause atau

    - tahun sebelum menstruasi

    - pasca pemberian kontrasepsi hormonal

    - tumor bilateral (kecuali kista theca lutein$

    - tumor keras

    - gejala torsi (tumor terputar$ atau rupture (tumor

    pecah$

    - ascites

    :. Penatalak&anaan

    a. Pengobatan

    Pada umumnya, pengobatan kanker ovarium dilakukan

    dengan tindakan operasi, lalu dilanjutkan dengan pengobatan

    tambahan seperti kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi.

    !-era&%

    Pada umumnya dilakukan@

    - isterektomi total yaitu mengangkat rahim dengan

    organ sekitarnya- Salpingo ooporekmitomi yaitu mengangkat kedua

    ovarium dan kedua saluran tuba fallopii

    -#

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    18/71

    - )mentektomi yaitu mengangkat lipatan selaput

    pembungkus perut yang memanjang dari lambung

    ke alat%alat perut

    - "ad%'tera-%

    8eleterapi pelvis dan abdomen dan penetesan isotop

    radioaktif pada rongga peritoneal digunakan pada wanita

    dengan kanker ovarium tahap awal (stadium I dan II$. Isotop

    radioaktik (P/!$ digunakan sebagai terapi residual kanker

    pada rongga peritoneum. Pasien yang memiliki residupenyakit yang terbatas, kurang dari !cm, merupakan

    kandidat utama terapi P/! ini.

    - e+'tera-%

    &emoterapi dianjurkan setelah operasi dalam 3 dosis jarak

    / minggu terpisah. Ini disebut Jbaris pertamaK karena itu adalah

    kemo pertama kali diberikan.)bat%obat kemoterapi disuntikkanintravena, seringkali dengan cara port yang oncologist nda akan

    menempatkan di dada atau lengan. &adang%kadang kemoterapi

    intraperitoneal digunakan yang menyuntikkan obat langsung ke

    perut.

    8erapi awal standar yang disarankan oleh dokter

    menggunakan kombinasi obat berbasis platinum seperti cisplatin

    carboplatin atau bersama dengan taLane seperti paclitaLel ataudocetaLel. )bat kemoterapi membunuh sel kanker yang tersisa

    dalam tubuh nda setelah operasi, tetapi mereka juga merusak

    sel%sel normal, seperti obat%obat tidak membedakan antara

    normal dan berpenyakit.

    Penjelasan sederhana adalah bahwa mereka bekerja

    dengan menghancurkan sel%sel yang membelah dengan cepat

    adalah deskripsi dari sel%sel kanker. Namun, sel%sel lain dalam

    -*

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    19/71

    tubuh juga termasuk dalam kategori ini dan juga rusak dalam

    proses. 1olikel rambut contoh, itulah sebabnya mengapa

    kebanyakan pasien mengalami rambut rontok.

    Ini hanya kondisi sementara meskipun dan rambut akan

    mulai tumbuh kembali segera setelah kemoterapi dihentikan,

    meskipun dalam beberapa kasus akan terlihat berbeda pada

    awalnya. sel%sel sehat lain yang rusak termasuk sel darah merah

    dan putih, trombosit (yang diperlukan untuk pembekuan$, dan sel

    yang melapisi saluran pencernaan. al ini sering dapat

    menyebabkan rasa mual yang begitu umum dengan pengobatan.

    &arena obat kemoterapi dapat merusak sumsum tulang

    yang menghasilkan sel normal, pasien dapat mengalami jumlah

    sel darah rendah dan sering harus mengambil belum obat lain

    untuk mendorong sumsum tulang untuk mulai memproduksi sel

    lagi. &ombinasi dari semua obat kadang%kadang menyebabkan

    orang untuk memiliki kelupaan ringan dan kehilangan memori

    sering disebut sebagai Jotak kemo.K al ini harus pergi akhir

    sekali perawatan.

    - Tera-% Tu+'r ana& !0ar%u+

    Pada tingkat awal prosedur adalah 8 > :S) > )9 > PP.

    Auas pembedahan ditentukan oleh insidensi metastase dan

    invasi terhadap korpus uteri. :iopsi seperti omentum, kelenjar

    limfe penting. Pembedahan juga penting sebagai tindakan primer

    dengan mengangkat sebagian besar jaringan tumor, meskipun

    tidak semua dapat diangkat, hal ini memungkinkan tindakan

    &emoterapi dan 2adioterapi lebih efektif.

    8indakan konservatif (hanya mengangkat tumor ovarium

    saja@ oophorektomi atau oophorokistektomi$ masih dapat

    dibenarkan jika tingkat klinik terbatas pada satu ovarium tanpa

    -5

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    20/71

    asites, wanita masih muda, belum punya anak, derajat

    keganasan tumor rendah.

    ;. Pencega,an

    :eberapa faktor muncul untuk mengurangi risiko kanker

    ovarium termasuk@

    &ontrasepsi oral(pil &:$. ibandingkan dengan

    wanita yang tidak pernah menggunakan mereka,

    para wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

    selama lima tahun atau lebih mengurangi risiko

    kanker ovarium sekitar " persen, sesuai dengan

    0S.

    &ehamilan dan menyusui. 9emiliki paling tidak

    satu anak menurunkan risiko mengalami kanker

    ovarium. 9enyusui anak%anak juga dapat

    mengurangi risiko kanker ovarium.

    8ubal ligasi atau histerektomi. Setelah tabung nda

    diikat atau memiliki histerektomi dapat

    mengurangi risiko kanker ovarium.

    Perempuan yang berada pada risiko yang sangat

    tinggi mengalami kanker ovarium dapat memilih

    untuk memiliki indung telur mereka diangkat

    sebagai cara untuk mencegah penyakit. )perasi

    ini, dikenal sebagai pro7laksis ooforektomi,

    dianjurkan terutama bagi perempuan yang telahdites positif untuk mutasi gen :20 atau wanita

    yang mempunyai sejarah keluarga yang kuat

    payudara dan kanker ovarium, bahkan jika tidak

    ada mutasi genetik yang telah diidenti7kasi.

    !"

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    21/71

    !-

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    22/71

    B. ASUHAN EPE"A

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    23/71

    limfa, pembesaran hepar akibat invasi sel%sel

    darah putih yang berproliferasi secara abnormal,

    dan stomatitis. Pola ;liminasi @ wanita kadang mengalami

    konstipasi, penegangan pada perianal, nyeri

    abdomen, dan ditemukan darah segar dan faeces

    berwarna teh, darah dalam urin, serta penurunan

    urin output. Pada inspeksi didapatkan adanya

    abses perianal, serta adanya hematuria.

    Pola 8idur dan Istrahat @ wanita memperlihatkan

    penurunan akti7tas dan lebih banyak waktu yang

    dihabiskan untuk tidur Bistrahat karena mudah

    mengalami kelelahan. Pola &ognitif dan Persepsi @ wanita penderita

    kanker ovarium kadang ditemukan mengalami

    penurunan kesadaran (somnolence$ K, adanya

    keluhan sakit kepala, disorientasi, karena sel

    darah putih yang abnormal berin7ltrasi ke

    susunan saraf pusat. Pola 9ekanisme &oping dan Stress @ wanita

    berada dalam kondisi yang lemah dengan

    pertahan tubuh yang sangat jelek. alam

    pengkajian dapat ditemukan adanya depresi,

    withdrawal, cemas, takut, marah, dan iritabilitas.

    6uga ditemukan perubahan suasana hati, dan

    bingung. Pola Seksual @ Pada wanita dengan kanker

    ovarium terjadi penurunan terhadap aktivitas

    seksual, bahkan tidak disarankan untuk

    melakukan hubungan seksual karena dapat

    memperberat penyakit.

    !/

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    24/71

    Pola ubungan Peran @ wanita biasanya merasa

    kehilangan kesempatan berkumpul bersamakeluarga dan menjalankan fungsi perannya dalam

    keluarga Pola &eyakinan dan Nilai @ wanita mengalami

    kelemahan umum dan ketidakberdayaan

    melakukan ibadah.

    2. Pe+er%k&aan D%agn'&t%k.

    8es seleksi tergantung riwayat dan indeks kecurigaan

    untuk kanker tertentu.

    Scan (mis@ 92I, 08, Gallium$ dan ultrasound@ dilakukan

    untuk tujuan diagnostik, identi7kasi metastatik dan

    evaluasi respon pada pengobatan

    :iopsi (aspirasi, eksisi, jarum, melubangi$@ dilakukan

    untuk diagnostik bidang%bidang menggambarnya

    pengobatan dan dapat dilakukan melalui sumsum

    tulang, kulit, organ dan sebagainya.

    Penanda tumor (Dat yang dihasilkan sel tumor dan

    terdapat diserum seperti @ 0;, antigen spesi7k

    prostat, 0G, alfafetoprotein, 0 -%/, 0 -5%5, 0

    -! dsbnya $ terutama untuk prognostik atau monitor

    perapeutik.

    8es kimia skrining @ misal, elektrolit ( Na,&,0a$ ,tes

    ginjal, (:=N, kreatinin$ , tes hepar (GilimuGin, SGP8,

    SG)8, alkali fosfat, A$ tes tulang

    6A dengan diferensial dan trombosit @ dapat

    menunjukkan anemia, perubahan pada sel darah

    merah, sel darah putih, 8rombosit berkurang atau

    meningkat.

    !+

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    25/71

    Sinar L dada@ menyelidiki penyakit paru metastasis

    atau pria

    !

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    26/71

    BAB III

    LAP!"AN ASUS

    Tanggal Pengkaj%an 8 !5 1ebruari !"-3

    D%agn'&a $ed%&8 0a. )varium

    A. Ident%tta& D%r% l%en

    Nama @ Ny.N No.92 @

    *#.#*.*/

    88A @ Pariaman, "- 6uli -5+58anggal 9asuk 2S

    @ !5 1ebruari !"-3

    =mur @ 33 tahun

    Pendidikan @ S9

    Pekerjaan @ Ibu 2umah 8angga

    lamat @ Aimo indu :atu &alang, Padang Sago,

    Padang Pariaman

    B. Data U+u+ e&e,atan

    1. "%)a*at e&e,atan Sekarang

    a. &eluhan

    Ny. N berusia 33 tahun datang ke 2S=P 9.jamil,

    Padang ruang kebidanan lantai / pada tanggal !5 februari

    !"-3 dengan keluhan nyeri pada perut sejak bulan yang

    lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul dengan durasi -%!

    menit. Nyeri dirasakan bila perut ditekan dengan skala

    nyeri ringan /. Nyeri berkurang jika dibawa tidur. Nyeri

    dirasakan seperti dihimpit oleh benda berat. Ny. N juga

    mengeluhkan mual dan muntah setelah kemoterapi, mual

    dirasakan sering dan datang tiba%tiba tanpa ada

    rangsangan sebelumnya. &lien juga muntah sebanyak !

    !3

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    27/71

    kali sejak pulang dari kemoterapi ( jam -/./" sampai jam

    !-.""$. klien mengeluhkan nafsu makan turun, hanya

    mampu menghabiskan setengah porsi makanan yang

    disediakan rumah sakit. &lien sudah ! hari tidak ::, ::

    terakhir keras dan jumlah nya hanya sedikit seperti tahi

    kambing. &lien didiagnosa &anker ovarium dan sekarang

    Ny.N menjalani kemoterapi ke !.

    b. 1aktor Pencetus

    Ny. N mengatakan sering mengkonsumsi makanan

    yang berpenyedap dan sering makan makanan siap saji,

    seperti mie instan. Ny. N juga sudah +3 tahu menikah

    tetapi tidak memiliki anak. Saat sekarang Ny. N

    menjalani kemoterapi nya yang ke ! dengan efek mual

    muntah, dan Ny.N juga mengatakan nyeri tekan di

    bagian perut (ada masa di ovarium$.

    c. Aama &eluhan

    Ny.N mengatakan nyeri dirasakan sejak / bulan yang

    lalu. Ny. N diketahui menderita &anker ovarium sejak

    bulan yang lalu. 9ual muntah dirasakan sejak setelah

    menjalani kemoterapi pada hari pertama.

    Masalah Keperawatan

    1. Mual !"ausea#2. Konstipasi

    2. "%)a*at e&e,atan da,uluNy. N mengatakan bahwa -# tahun yang lalu sudah

    pernah menderita tumor 2ahim dan juga telah dilakukan

    operasi pengangkatan tumor di 2S Selaguri. Pada bulan

    gustus !"-+ Ny.N juga menjalani operasi kanker 2ahim di

    !#

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    28/71

    2S=P r. 9. jamil Padang. Ny.N mengatakan tidak ada

    menderita dengan penyakit lain seperti hipertensi, jantung,

    diabetes mellitus, dan penyakit lainnya.

    . 2iwayat &esehatan &eluargaNy.N mengatakan tidak ada anggota keluarga yang

    menderita penyakit yang sama seperti yang dialami

    pasien. Ny.N mengatakan tidak ada angggota keluarga

    yang menderita pernyakit hipertensi, jantung, diabetes

    mellitus, dan penyakit lainnya.

    =. 2iwayat 9enstruasiNy. N mengatakan mulai menarche pada usia -*

    tahun. Ny.N mengatakan menstruasi nya lancar dan teratur

    datang setiap bulan dengan siklus !* hari, lama menstruasi

    M %# hari tiap bulan. Ny.N memiliki riwayat nyeri yang

    tidak tertahan selama menstruasi, untuk menghilangkan

    rasa nyeri Ny. N meminum obat alami seperti daun papaya,

    kunyit ditumbuk. Ny.N berhenti menstruasi (menopause$

    pada usia " tahun.

    5. "%)a*at Perka)%nan

    Ny. N mengatakan menikah satu kali pada tahun -5#"

    (+3 tahun yang lalu$ dan tidak memiliki anak.

    6. "%)a*at eluarga Berencana

    Ny. 6 mengatakan tidak pernah menggunakan alat

    kontrasepsi.

    Masalah Keperawatan %

    4. P'la Nutr%&%

    :: @ + &g

    !*

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    29/71

    8: @ -+ cm

    1rekuensi @

    Sebelum sakit @ Ny.N biasanya makan / kali sehari (pagi,

    siang, malam$ dengan

    komposisi nasi, lauk%pauk, dan sayuran.

    Pada pagi hari Ny.N selalu

    minum teh manis dan cemilan seperti roti,

    biscuit dan lain%lain.

    Nafsu makan Ny.N bagus.

    Selama sakit @ Ny. N mengatakan selama sakit (sejak

    bulan terakhir$ mengalami

    penurunan nafsu makan karena nyeri diperut

    yang dialaminya, Ny.N

    hanya sedikit makan, perutnya sudah terasa

    sesak, setelah

    kemoterapi hari pertama pasien mengalami

    mual dan muntah. Ny.N

    hanya mampu menghabiskan -B/%-B! porsi

    dari makanan yang

    disediakan oleh rumah sakit.

    Nafsu makan @ Ny. N mengatakan mengalami penurunan

    nafsu makan. Perubahan :: dalam / bulan terakhir @

    Ny.N mengatakan bahwa berat badannya terasa

    turun semenjak sakit, tetapi Ny.N tidak mengetahui

    berapa penurunnya. Penurunan berat badan dirasakan

    karena baju yang biasa dipakainya terasa longgar dan

    Ny.N mengatakan lengannya terasa mulai mengecil.

    Masalah Keperawatan $% Ketidakseimbangan "utrisi

    Kurang dari Kebutuhan &ubuh%

    !5

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    30/71

    '% Mual%

    D. P'la El%+%na&%

    1. :uang ir :esar

    1rekuensi @ Saat ini Ny.N tidak :: sejak ! hari

    yang lalu.

    'aktu @ :iasanya Ny. N :: dipagi hari

    setiap ! kali sehari.

    &onsistensi @ :: terakhir hanya sedikit dan keras,

    Ny.N mengatakan

    memiliki rasa ingin :: tetapi :: nya

    tidak keluar.

    Penggunaan pencahar @ 8idak ada.

    !. :uang ir &ecil

    1rekuensi @ Pasien saat ini menggunakan kateter folley.

    'arna @ kuning jernih.

    :au @

    Masalah Keperawatan Konstipasi

    E. P'la T%dur dan I&t%ra,at

    'aktu tidur @ 6am 5 malam

    Aama tidurBhari @ #%* jam

    Perubahan yang dirasakan setelah sakit @ Ny.N mengatakan

    terkadang terbangun pada malam hari karena kadang terasa

    tidak nyaman.

    Masalah Keperawatan tidak ada

    (. P'la Akt%/ta& dan Lat%,an

    /"

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    31/71

    Ny. N mengaku hanya seorang ibu rumah tangga.

    Semenjak bulan yang lalu pasien mengaku badannya terasa

    lemah, nyeri perut, terkadang pusing sehingga aktivitas Ny.N

    berkurang, walaupun demikian Ny.N mengaku masih bisa

    melakukan aktivitas seperti berjalan, memasak, menyapu dan

    kegiatan sehari%hari yang lainnya masih bisa dilakukan Ny.N

    secara mandiri.

    Masalah keperawatan &idak Ada

    . P'la Bekerja

    6enis Pekerjaan @ Ny. N mengatakan seorang ibu rumah

    tangga.

    Aama :ekerja @ Ny. N melakukan akti7tas sebagai ibu rumah

    tangga seharian.

    Masalah Keperawatan &idak ada

    H. "%)a*at eluarga

    &eterangan @

    @ Perempuan

    @ Aaki%laki

    @ Pasien

    /-

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    32/71

    I. "%)a*at L%ngkungan

    eber&%,an

    Ny.N mengatakan tinggal didaerah pedesaan dan

    banyak pohon kelapa serta pinang. itempat tinggal Ny.N

    tidak ada tempat pembuangan sampah, warga disana

    memiliki tempat pembuangan sampah tersendiri dirumahnya,

    kebersihan tempat tinggal tergantung warganya sendiri.

    Pasien mengatakan rumah dan pekarangan rumah sering

    disapu dan keluarga Ny.N juga selalu menjaga kebersihan

    lingkungan rumahnya.

    Ba,a*a

    Ny. N mengatakan tidak ada bahaya pada lingkungan

    rumahnya.

    P'lu&%

    Ny. N mengatakan tempat tinggalnya jauh dari jalan

    raya dan hanya sedikit kendaraan yang lewat di depan

    rumahnya. Selain itu, rumah Ny.N dikelilingi oleh berbagai

    jenis tanamanB pohon, hal ini membuat lingkungan tempat

    tinggal pasien terbebas dari polusi udara.

    Masalah keperawatan tidak ada

    J. A&-ek P&%k'&'&%al

    1. Per&-e&% D%r%

    a. al yang dipikirkan saat ini

    Ny.N mengatakan cemas dengan perutnya yang

    terasa keras dan terasa mulai sedikit membesar, pasien

    cemas kemoterapi tidak berhasil sehingga ia harus

    dioperasi, ! kali operasi membuat Ny.N takut dan trauma

    ditambah usia nya yang sudah usia, Ny.N takut nanti

    /!

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    33/71

    tidak ada yang merawatnya karena pasien tidak punya

    anaka, hanya mengandalkan suaminya yang juga sudah

    tua.

    b. arapan setelah menjalani perawatan

    Ny. N mengatakan berharap dengan menjalani

    kemoterapi ini pasien bisa sembuh dan Ny.< berharap

    tidak timbul lagi kanker atau penyakit lainnya.

    2. Perta,anan '-%ng

    Ny. N mengatakan ini cobaan bagi dirinya, Ny.N

    sudah lama sakit dab sekarang penyakit lain datang lagi,

    Ny.N merasa sedih dan ditambah lagi dengan umur nya

    yang semakin tua dan ditambah sudah +3 tahun pasien

    menikah tidak kunjung dikaruniai anak.

    . S%&te+ N%la% dan e-erca*aan

    Ny. N mengatakan beragama islam, dalam

    kesehariannya Ny.N mengaku sering dan rajin beribadah,

    namun selama dirumah sakit Ny.N tidak melakukan ibadah

    shalat dengan alasan infus dan kateter yang terpasang

    membuatnya tidak bisa kekamar mandi untuk berwhudu

    dan tidak bisa shalat.

    Masalah Keperawatan ansietas ( cemas sedang

    . Pe+er%k&aan (%&%k

    Tanda>tanda #%tal 8

    8ekanan arah @ -!"B#" mmg

    //

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    34/71

    Suhu @ /3,/ "0

    Nadi @ #3 LBi

    Pernafasan @ !" LBi

    e-ala

    Inspeksi @ 2ambut beruban, distribusi merata, tidak ada

    ketombe, kulit kepala

    bersih, rambut tipis terlihat kulit kepala dan

    rambut jarang tumbuhnya

    Palpasi @ 2ambut mudah dicabut, rambut rontok, tidak

    ada nyeri tekan, tidak

    ada oedem

    $ata

    Inspeksi @ Simetris kiri dan kanan, konjungtiva sub

    anemis, sklera ikterik (%$,

    Palpasi @ 8idak ada nyeri tekan pada palpebral dan

    tidak ada peningkatan

    tekanan intra okuler

    H%dung

    Inspeksi @ Simetris kiri%kanan, tidak ada pengeluaran

    cairan, peradangan sinus tidak ada, polip

    tidak ada, fungsi penciuman baik.

    Palpasi @ 8idak ada nyeri tekan.

    $ulut

    Inspeksi @ &ebersihan mulut kurang, gigi tidak lengkap,

    caries dentis (>$,

    mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis,

    terdapat sedikit bercak

    putih pada lidah.

    Le,er

    /+

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    35/71

    Inspeksi @ Simetris

    Palpasi @ 8idak ada pembengkakan kelenjar tiroid, 6P

    %! 0m!), tidak ada

    pembengkakan kelenjar getah bening.

    Paru

    Inspeksi @ simetris ki%ka

    Palpasi @ fremitus ki%ka sama

    Perkusi @ sonor ki%ka

    uskultasi @ suara nafas vesikuler, frekwensi nafas !"

    LBi,2h(%$,'h(%$.

    Jantung

    Inspeksi @ iktus tidak terlihat

    Palpasi @ iktus kordis teraba di A90S 2I0

    Perkusi @ tympani

    uskultasi @ bunyi jantung normal, bunyi jantung

    tambahan tidak ada

    Abd'+en

    Inspeksi @ perut sedikit membuncit, ada luka operasi

    vertical M !" cm.

    Palpasi @ hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (>$,

    perut terasa keras saat

    ditekan.

    Perkusi @ pekak

    uskultasi @ bising usus (%$ 3 kali permenit

    enetal%a @ agina edema (%$, varises (%$, tidak terdapat

    laserasi.

    Ek&tre+%ta& 8

    /

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    36/71

    Ek&tre+%ta& ata& 8 8erpasang ivfd Na0l ",5 4 !" tetes

    permenit di tangan sebelah kiri, tidak terdapat oedem.

    Ek&tre+%ta& ba)a, 8 tidak ada udem, reOek 7siologis (>$,

    reOek patologis (>$, terdapat

    varises pada kaki

    Data Lab'ratur%u+8

    8anggal !3 1ebruari !"-3

    emoglobin @ -!,* gBdl (-!%-3$

    Aeukosit @ -+.#""Bmm/(."""%-"."""$

    8rombosit @ ++!."""Bmm/ (-"."""%+""."""$

    ematokrit @ +" 4 (/#%+/$

    =reum @ -# mgBdl (-"%"$

    &reatinin @ ",# mgBdl (",3%-,-$

    Tera-% $ed%&

    &emotherapy hari pertama

    - Na0l ",54 "" cc ! jam (;toposide -"" mg, drip$- eLtrose 4 !" cc (bilas$- Na0l ",54 "" cc ! jam (0arboplasin /! mg, drip$- eLtrose 4 !" cc (bilas - jam$- Na0l ",54 "" cc /" menit (:leomycin -/ mg, drip

    diencerkan dengan ml Na0l$

    &emotherapi hari kedua@

    - Na0l ",54 "" cc ! jam (;toposide -"" mg, drip$-

    eLtrose 4 !" cc (bilas$- Na0l ",54 "" cc /" menit ((:leomycin -/ mg, drip

    diencerkan dengan ml Na0l$

    &emotherapy hari ketiga- Na0l ",54 "" cc ! jam (;toposide -"" mg, drip$- eLtrose 4 !" cc (bilas$- Na0l ",54 "" cc /" menit ((:leomycin -/ mg, drip

    diencerkan dengan ml Na0l$

    /3

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    37/71

    suhan &eperawatan

    . nalisa ata

    No ata iagnosa-. ata Subjektif@

    - Ny.N mengatakan sering mual- Ny.N mengatakan sudah ! kali

    muntah- Ny. N mengatakan baru selesai

    kemoterapi hari ke%-

    ata )bjektif@

    - 9ukosa bibir kering- &eadaan umum sedang- Pasien mual- Pasien mendapat obat kemoterapi

    (;toposide -"" mg, drip,

    0arboplasin /! mg, drip,

    :leomycin -/ mg, drip diencerkan

    dengan ml Na0l$

    Nausea (mual$ b.d

    efek kemoterapi

    !. ata Subjektif@

    - Ny. N mengatakan tidak nafsu

    makan- Ny. N mengatakan mengalami

    penurunan penurunan berat

    badan- Ny. N mengatakan hanya mampu

    menghabiskan bagian dari porsi

    makanan yang disediakan rumah

    sakit- Ny. N mengalami mual muntah

    ata objektif@

    - :: Q + kg- 8: Q -+ cm- I98 Q !-,+- &onjungtiva subanemis

    -9akanan pasien bersisa bagian

    &etidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh b.d

    anoreksia, mual dan

    muntah

    /#

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    38/71

    - 2ambut rontok- &ulit kering

    -9ukosa bibir kering

    /. ata Subjektif @

    - Ny. N mengatakan sudah ! hari

    tidak ::- Ny. N mengatakan :: terakhir

    kali keras hanya sedikit seperti

    tahi kambing- Ny. N mengatakan ada rasa ingin

    :: tetapi tidak bisa- Ny. N mengatakan nyeri perut bila

    ditekan

    ata )bjektif @

    - 8eraba masa di abdomen- :ising usus hipoaktif (nQ3 LBi$- :unyi pekak pada abdomen

    &onstipasi b.d

    penekanan oleh

    masa di abdomen

    +. ata Subjektif @

    - Ny. N mengatakan cemas dengan

    keadaannya- Ny. N mengatakan cemas jika

    kemoterapinya tidak berhasil dan

    harus dioperasi lagi- Ny. N takut dan trauma dengan

    operasi- Ny. N cemas jika dioperasi tidak

    ada yang akan merawatnya.

    -Ny. N tidak memiliki anak

    ata objektif R

    - 9uka pasien tegang- Ny. N sedih- 9uka Ny. N berkaca ? kaca saat

    bercerita- 8@ -!"B#" mmg- 2 @ #3 LBi- 22 @ !" LBi

    -/3,/ "0

    nsietasB kecemasan

    sedang b.d

    perubahan status

    kesehatan >

    kemoterapi

    /*

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    39/71

    :. 2encana suhan &eperawatan

    No NN N)0 NI0-. Nausea (mual$

    b.d efek

    kemoterapi

    a. 'ntr'l +ual dan

    +unta,Indikator @- 9engenal

    permulaan mual- 9enggambarkan

    faktor penyebab

    -9engenal

    stimulasi

    pendukungb. e,ebatan +ual

    dan +unta,Indikator @- 1rekuensi mual

    berkurang- 1rekuensi

    muntah tidak

    ada- Intensitas mual

    dan muntah

    tidak ada- 8idak ada

    muntah

    a. $anaje+en $ualktivitas @- njurkan untuk

    memonitor

    pengalaman

    mual- njurkan untuk

    memanajemen

    mual dan

    muntah- Aakukan

    pengkajian

    lengkap tentang

    mual mencakup

    frekuensi,durasi,

    kehebatan, dan

    faktor

    pendukung- ;valuasi

    pengaruh mual

    terhadap

    kualitas hidup

    (seperti @ nafsu

    makan, peran,

    dan tidur$- Identi7kasi

    faktor yang

    menyebabkan

    mual

    /5

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    40/71

    - jarkan untuk

    menggunakanteknik

    nonfarmakologi

    (seperti@ terapi

    musik, distraksi$

    untuk

    memanajemen

    mual.b. 9anajemen muntah

    ktivitas @- Aakukan

    pengkajian

    muntah- njurkan

    membawa

    kantung plastik

    untuk

    menampung

    muntah- &aji riwayat

    pengobatan

    sebelumnya- &ontrol faktor ?

    faktor yang

    dapat

    menyebabkan

    muntah- Posisikan pasien

    untuk menjaga

    pernafasan- :erikan

    dukungan 7sik

    +"

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    41/71

    kepada pasien

    selama muntah- =ntuk

    pemberian

    cairan, tunggu

    selama /" menit

    setelah pasien

    muntah (untuk

    menormalkan

    kembali alat

    pencernaan dan

    gerakan

    peristaltik$- 8ingkatkan

    pemberian

    cairan sedikit

    demi sedikit,apabila tidak

    terjadi masalah

    pada /" menit

    pertama- njurkan pasien

    makan dan

    minum sedikit

    tapi sering- njurkan pasien

    untuk

    menghindari

    makan yang

    aromanya

    menyengat,

    berminyak,

    +-

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    42/71

    berlemak,

    terlalu manis,panas, dan

    pedas.!. &etidakseimbang

    an nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh b.d

    anoreksia, mual

    dan muntah

    a. Statu& nutr%&%Indikator@- Intake nutrisi

    cukup- Intake makanan

    cukup

    -Intake cairan

    cukup- ematokrit- idrasi- emoglobin- lbumin darah

    b. Naf&u +akanIndikator@- 9enyeimbangka

    n nafsu makan

    -9enyeimbangka

    n Pasokan cairan

    tubuh- 9enyeimbangka

    n Pasokan nutrisi

    tubuhc.

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    43/71

    - 9engidenti7kasi

    pemasukankalori

    - 9emilihara

    suplai nutrisi

    makanan dan

    minuman yg

    adekuat

    9eningkatkan nafsu

    makan

    diet yang

    diberikanmengandung

    cukup serat- 9onitor intake

    nutrisi dan kalori- 8imbang :: jika

    diperlukan- 8awarkan

    bumbu%bumbu

    pengganti

    garam- :erikan

    pengganti gula- :erikan klien

    menu tinggi

    protein, tinggi

    kalori, makanandan minuman

    bernutrisi yang

    siap konsumsi- jarkan klien

    bagaimana

    membuat

    catatan tentang

    dietnya- :erikan

    informasi

    tentang

    kebutuhan

    nutrisi dan

    bagaimana

    memenuhinya

    +/

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    44/71

    - Gunakan teknik

    penyiapan danpenghidangan

    makanan yang

    aman- 8entukan

    kemampuan

    pasien untuk

    memenuhi

    kebutuhan

    nutrisinya- Sesuaikan diet

    pasien dengan

    tipe badan dan

    gaya hidupnyab. Peng'ntr'lan

    naf&u +akan8

    Akti)itas

    - njurkan asupan

    kalori yang

    sesuai dengan

    kebutuhan dan

    gaya hidup.- gontrol asupan

    nutrisi dan

    kalori.- njurkan kepada

    klien untuk

    mengkonsumsi

    nutrisi yang

    cukup.

    c. Tera-% Nutr%&%

    ++

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    45/71

    ktivitas @

    -

    9onitorpemasukan

    cairan dan

    makanan dan

    menghitung

    pemasukan

    kalori sehari%hari- :antu pasien

    membentuk

    posisi duduk

    yang benar

    sebelum makan- jarkan pasien

    dan kelurga

    tentang memilih

    makanan

    +

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    46/71

    /. &onstipasi b.d

    penekanan olehmasa di abdomen

    a. El%+%na&% fe&e

    Indikator @- &ontrol buang air

    besar- 'arna fese dbn- &emudahan

    mengedan- 9empertahan

    bentuk feses- Aunak setiap -%/

    hari- :ebas dari

    ketidaknyaman

    dan konstipasi- 9engidenti7kasi

    indikator untuk

    mencegah

    konstipasi

    a. $anaje+en

    k'n&t%-a&%ktivitas @

    - 9onitor tanda

    dan gejala

    konstipasi- 6elaskan kepada

    pasien dan

    keluarga tanda

    dan gejala

    konstipasi- 9onitor bising

    usus- Identi7kasi

    faktor penyebab

    dan kontribusi

    konstipasi

    -ukung intake

    cairan- njurkan pasien

    untuk makan

    makanan tinggi

    serat- &onsultasi

    dengan dokter

    -jarkan pasien

    atau keluarga

    tentang proses

    pencernaan

    yang normal+. nsietasB

    kecemasan

    sedang b.d

    a. T%ngkat

    kece+a&anIndikator@

    -9ampu

    a. Penurunan

    kece+a&anktivitas @

    -Gunakan

    +3

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    47/71

    perubahan status

    kesehatan >kemoterapi

    mengidenti7kasi

    danmengungkapkan

    gejala cemas- Sulit

    berkonsentrasi

    tidak ditemukan- 8anda vital

    dalam batas

    normal- Postur tubuh,

    ekspresi wajah,

    bahasa tubuh

    dan aktivitas

    menunjukkan

    berkurangnya

    kecemasanb. 'ntr'l

    kece+a&an d%r%Indikator @- 9ampu

    mengidenti7kasi

    gejala cemas- 9engidenti7kasi,

    mengungkapkan

    dan

    menunjukkan

    teknik untuk

    mengontrol

    cemas

    pendekatan

    yangmenenangkan

    - Nyatakan

    dengan jelas

    harapan dengan

    terhadap

    perilaku pasien- 6elaskan semua

    prosedur dan

    apa yang

    dirasakan

    selama dan

    setelah prosedur- Pahami

    prespektif

    pasien terhadap

    situasi stress- 8emani pasien

    untuk

    memberikan

    keamanan dan

    mengurangi

    takut-

    orong keluargauntuk

    menemani

    pasien- orong pasien

    untuk

    nmengungkapka

    n perasaan

    +#

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    48/71

    ketakutan- engarkan

    pasien dengan

    penuh perhatian- Instruksikan

    pasien untuk

    menggunakan

    teknik relaksasib. Tekn%k relak&a&%

    ktivitas @

    -eskripsikan

    rasional,

    keuntungan,

    waktu dan tipe

    relaksasi yang

    mungkin

    dilakukan- 8entukan

    beberapa terapi

    yng bisa

    dilakukanB

    digunakan- emonstrasikan

    dan praktekkan

    teknik relaksasi

    yang dipilih- ;valuasi dan

    dokumentasikan

    respon terhadap

    terapi relaksasic. Dukungan

    &-%r%tualktivitas @-

    Gunakan

    +*

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    49/71

    komunikasi yang

    terapeutik untukmengungkapkan

    kepercayaan

    pasien- njurkan pasien

    untuk

    mengingat

    kehidupan masa

    lalu dan

    hubungan yang

    mendukung

    keyakinan.- njurkan pasien

    untuk

    mendekatkan

    diri kepada8uhan

    - njurkan pasien

    untuk berdoa

    dan beribadah

    0. 0atatan Perkembangan Pasien

    ari B tanggal @ Senin B !5 1ebruari !"-3 2uangan

    @ ginekologi (onkologi$

    Nama @ Ny. N No. 92 @ *##**/

    No iagnosa Implementasi ;valuasi-. Nausea (mual$

    b.d efek

    kemoterapi

    - 9elakukan

    pengkajian tentang

    mual dan muntah

    yang dirasakan

    S @

    - Pasien

    mengatakan

    masih mual

    +5

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    50/71

    pasien mencakup

    frekuensi, durasi,kehebatan dan faktor

    pendukung- 9engevaluasi

    pengaruh mual

    terhadap aktivitas

    pasien seperti nafsu

    makan, akti7tas

    sehari, pola tidur- 9engidenti7kasi

    faktor yang

    menyebabkan mual

    dan muntah pada

    pasien ( pasien post

    kemoterapi hari ke%

    -$- 9engajarkan teknik

    nonfarmakologi

    untuk memanajemen

    mual dan muntah

    (terapi distraksi,

    guide imagery$- 9enganjurkan untuk

    menyediakan

    kantung plastik

    untuk menampung

    muntah- 9emberikan pasien

    dukungan 7sik

    dengan mengelus

    punggung selama

    - Pasien masih

    muntah- Pasien

    mengatakan

    mengenal

    stimulasi

    pendukung mual

    dan muntah

    )@

    -Pasien muntah !

    kali- 9ukosa bibir

    kering

    @

    9asalah nausea (mual$

    belum teratasi

    P@Intervensi dilanjutkan

    9anajemen mual dan

    muntah

    Persiapan pasien

    kemoterapi besok hari

    ke%!

    "

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    51/71

    muntah- 9emberikan pasien

    sedikit demi sedikit

    minum setelah /"

    menit muntah- 9enganjurkan pasien

    untuk menghindari

    makanan yang

    aromanya

    menyengat,

    berminyak,

    berlemak, terlalu

    manis dan pedas.!. &etidakseimbang

    an nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh b.d

    anoreksia, mual

    dan muntah

    - 9elakukan

    pengkajian tentang

    riwayat alergi

    makanan

    -:erkolaborasi

    dengan ahli giDi

    untuk menentukan

    jumlah kalori dan

    nutrisi yang

    dibutuhkan pasien- 9enganjurkan pasien

    untuk meningkatkankonsumsi protein

    dan vitamin ce

    seperti buah ?

    buagan , ikan, telur,

    dll.- 9emberikan

    pendidikan

    S@

    - Pasien

    mengatakan

    nafsu makan

    masih kurang- Pasien

    mengatakan

    makanan yang

    diberikan hanya

    habis bagian

    )@

    -9akanan bersisa

    bagian- &onjungtiva

    subanemis- 2ambut rontok

    @

    9asalah

    ketidakseimbangan

    -

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    52/71

    kesehatann kepada

    pasien dan keluargatentang kebutuhan

    nutrisi pasien

    kemoterapi- 9engkaji

    kemampuan pasien

    dan keluarga untuk

    mendapatkan nutrisi

    yang dibutuhkan- 9emonitor adanya

    penurunan berat

    badan- 9emonitor keadaan

    konjungtiva, rambut

    dan turgor kulit- 9emberikan cairan

    Na0l ",54

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuhbelum teratasi

    P@

    Intervensi dilanjutkan

    9anajemen nutrisi

    /. &onstipasi b.d

    penekanan oleh

    masa di abdomen

    - 9emonitor tanda

    dan gejala konstipasi- 9enjelaskan kepada

    pasien tanda dan

    gejala konstipasi- 9emonitor bising

    usus (nQ3 LBi$

    -9engidenti7kasifaktor yang

    menyebabkan

    konstipasi@ pasien

    menderita kanker

    ovarium, teraba

    masa diabdomen,

    pasien menjalani

    S@

    - Pasien

    mengatakan

    belum ada ::

    )@

    - :ising usus

    hipoaktif (3 LBi$- 8eraba masa

    diabdomen- Perkusi abdomen

    pekak

    @

    9asalah konstipasi

    belum teratasi

    P@

    !

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    53/71

    kemoterapi- 9enganjurkan pasien

    untuk memamakan

    makanan tinggi serat

    seperti buah pepaya

    dan sayuran

    Intervensi dilanjutkan

    9anajemen konstipasi

    +. nsietasB

    kecemasan

    sedang b.d

    perubahan status

    kesehatan >

    kemoterapi

    - 9enggunakan

    pendekatan yang

    menenangkan- 9enemani dan

    berbicara kepada

    pasien serta

    mendorongnya untuk

    mengungkapkan

    perasaan cemasnya- 9engajarkan dan

    menganjurkan

    pasien untuk

    menggunakan B

    melakukan teknik

    relaksasi nafas

    dalam.- 9endorong keluarga

    untuk selalu

    menemani pasien- ;valuasi dan

    dokumentasikan

    respon pasien

    terhadap terapi

    relaksasi- 9enganjurkan pasien

    untuk mendekatkan

    diri kepada llah

    S @

    - Pasien

    mengatakan

    cemas sedikit

    berkurang

    )@

    - Sedih berkurang- 9uka tegang

    berkurang- 8 @ -!"B#"

    mmg,

    -2 @ #3 L B i

    - 22 @ !" L B i- S@ /3,/"0

    @

    9asalan ansietas

    sebagian teratasi

    P@

    Intervensi dilanjutkan

    Penurunan kecemasan

    ukungan spiritual

    /

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    54/71

    S'8- 9enganjurkan pasien

    untuk banyak

    berdoa, mengerjakan

    sholat dean berserah

    diri kepada llah

    S'8- 9engajarkan pasien

    cara bertayamum

    dan sholat ditemapt

    tidur- 9engukur tanda ?

    tanda vital pasien

    ( 8 @ -!"B#" mmg,

    2 @ #3 L B i, 22 @ !"

    L B i, S@ /3,/"0$

    ari B tanggal @ Selasa B - 9aret !"-3 2uangan

    @ ginekologi (onkologi$

    Nama @ Ny. N No. 92 @ *##**/

    No iagnosa Implementasi ;valuasi-. Nausea (mual$

    b.d efekkemoterapi

    - 9engevaluasi mual

    muntah pasiensebelumnya

    - 9elakukan

    pengkajian tentang

    mual dan muntah

    yang dirasakan

    pasien mencakup

    frekuensi, durasi,

    S @

    -Pasienmengatakan

    masih mual- Pasien masih /

    kali muntah

    dalam sehari- Pasien

    mengatakan

    mual dan

    +

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    55/71

    kehebatan dan faktor

    pendukung- 9engevaluasi

    pengaruh mual

    terhadap aktivitas

    pasien seperti nafsu

    makan, akti7tas

    sehari, pola tidur- 9engidenti7kasi

    faktor yang

    menyebabkan mual

    dan muntah pada

    pasien ( pasien post

    kemoterapi hari ke%!$- 9enginformasikan

    kepada pasien dan

    keluarga bahwa mual

    dan muntah

    merupakan efek

    samping dari

    kemoterapi- 9engajarkan teknik

    nonfarmakologi

    untuk memanajemen

    mual dan muntah

    (terapi distraksi,

    guide imagery$- 9enganjurkan pasien

    untuk mengalihkan

    mual dengan terapi

    distraksi dan

    bercerita

    muntah datang

    tiba % tiba- Pasien

    mengatakan

    mengenal

    stimulasi

    pendukung mual

    dan muntah

    )@

    -Pasien muntah -

    kali- 9ukosa bibir

    kering- Pasien mual

    @

    9asalah nausea (mual$

    belum teratasi

    P@

    Intervensi dilanjutkan

    9anajemen mual dan

    muntah

    Persiapan pasien

    kemoterapi besok hari

    ke%/

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    56/71

    - 9enganjurkan untuk

    menyediakankantung plastik untuk

    menampung muntah- 9emberikan pasien

    dukungan 7sik

    dengan mengelus

    punggung selama

    muntah

    -9emberikan pasien

    sedikit demi sedikit

    minum setelah /"

    menit muntah- 9enganjurkan pasien

    untuk menghindari

    makanan yang

    aromanya

    menyengat,

    berminyak,

    berlemak, terlalu

    manis dan pedas.!. &etidakseimbang

    an nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh b.d

    anoreksia, mual

    dan muntah

    - 9enanyakan dan

    mengevaluasi

    asupan nutrisi

    pasien, sebelumnya- 9enanyakan nafsu

    makan pasien- :erkolaborasi dengan

    ahli giDi untuk

    menentukan jumlah

    kalori dan nutrisi

    yang dibutuhkan

    S@

    - Pasien

    mengatakan

    nafsu makan

    masih kurang- Pasien

    mengatakan

    makanan yang

    diberikan hanya

    habis !B/ bagian

    )@

    3

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    57/71

    pasien- 9endatangkan ahli

    giDi untuk konsultasi

    nutrisi- 9enganjurkan pasien

    untuk meningkatkan

    konsumsi protein dan

    vitamin ce seperti

    buah ? buagan , ikan,

    telur, dll.- 9emotivasi pasien

    untuk menghabiskan

    makanan yang

    disediakan rumah

    sakit- 9enganjurkan pasien

    gosok gigi minimal !

    kali sehari- 9enganjurkan pasien

    makan sedikit tapi

    sering- 9emberikan

    pendidikan

    kesehatan kepada

    pasien dan keluarga

    tentang kebutuhan

    nutrisi pasien

    kemoterapi- 9engkaji

    kemampuan pasien

    dan keluarga untuk

    mendapatkan nutrisi

    yang dibutuhkan

    - 9akanan bersisa

    -B/ bagian- &onjungtiva

    subanemis- 2ambut rontok- 9ukosa bibir

    kering

    @

    9asalah

    ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    sebagian teratasi

    P@

    Intervensi dilanjutkan

    9anajemen nutrisi

    #

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    58/71

    - 9emonitor adanya

    penurunan beratbadan

    - 9emonitor keadaan

    konjungtiva, rambut

    dan turgor kulit- 9emberikan cairan

    Na0l ",54/. &onstipasi b.d

    penekanan oleh

    masa di abdomen

    - 9engevaluasi ::

    pasien hari

    sebelumnya- 9emonitor tanda dan

    gejala konstipasi

    (pemeriksaan

    abdomen Q ada

    massa$- 9enjelaskan kepada

    pasien tanda dangejala konstipasi

    - 9emonitor bising

    usus (nQ LBi$- 9engidenti7kasi

    faktor yang

    menyebabkan

    konstipasi@ pasien

    menderita kanker

    ovarium, teraba

    masa diabdomen,

    pasien menjalani

    kemoterapi- 9enganjurkan pasien

    untuk memamakan

    makanan tinggi serat

    S@

    - Pasien

    mengatakan

    belum ada ::

    )@

    - :ising usus

    hipoaktif ( LBi$- 8eraba masa

    diabdomen

    -Perkusi abdomenpekak

    - Pasient post

    kemoterapi hari

    ke%!

    @

    9asalah konstipasi

    belum teratasi

    P@

    Intervensi dilanjutkan

    9anajemen konstipasi

    *

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    59/71

    seperti buah pepaya

    dan sayuran+. nsietasB

    kecemasan

    sedang b.d

    perubahan status

    kesehatan >

    kemoterapi

    - 9enggunakan

    pendekatan yang

    menenangkan- 9enemani dan

    berbicara kepada

    pasien serta

    mendorongnya untuk

    mengungkapkan

    perasaan cemasnya- 9engajarkan dan

    menganjurkan pasien

    untuk

    menggunakan B

    melakukan teknik

    relaksasi nafas

    dalam.- 9endorong keluarga

    untuk selalu

    menemani pasien- ;valuasi dan

    dokumentasikan

    respon pasien

    terhadap terapirelaksasi

    - 9enganjurkan pasien

    untuk mendekatkan

    diri kepada llah S'8- 9enganjurkan pasien

    untuk banyak

    berdoa, mengerjakan

    sholat dean berserah

    S @

    - Pasien

    mengatakan

    tidak cemas lagi

    dan ikhlas

    menerima

    penyakitnya

    )@

    - Sedih tidak ada- 9uka tegang

    tidak ada- 8 @ --"B#"

    mmg,- 2 @ #! L B i- 22 @ !" L B i- S@ /3,+"0

    @

    9asalan ansietas

    teratasi

    P@

    Intervensi dihentikan

    5

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    60/71

    diri kepada llah S'8- 9engajarkan pasien

    cara bertayamum

    dan sholat ditemapt

    tidur- 9engukur tanda ?

    tanda vital pasien

    ( 8 @ --"B#" mmg,

    2 @ #! L B i, 22 @ !"

    L B i, S@ /3,+"

    0$

    ari B tanggal @ 2abu B ! 9aret !"-3 2uangan @

    ginekologi (onkologi$

    Nama @ Ny. N No. 92 @ *##**/

    No iagnosa Implementasi ;valuasi-. Nausea (mual$

    b.d efek

    kemoterapi

    - 9engevaluasi mual

    muntah pasien

    sebelumnya- 9elakukan

    pengkajian tentang

    mual dan muntah

    yang dirasakan

    pasien mencakup

    frekuensi, durasi,kehebatan dan faktor

    pendukung- 9engevaluasi

    pengaruh mual

    terhadap aktivitas

    pasien seperti nafsu

    makan, akti7tas

    S @

    -Pasien

    mengatakan

    masih mual- Pasien masih !

    kali muntah

    dalam sehari- Pasien

    mengatakan

    mual dan

    muntah datang

    tiba % tiba- Pasien

    mengatakan

    mengenal

    stimulasi

    pendukung mual

    3"

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    61/71

    sehari, pola tidur- 9engidenti7kasi

    faktor yang

    menyebabkan mual

    dan muntah pada

    pasien ( pasien post

    kemoterapi hari ke%!$- 9enginformasikan

    kepada pasien dan

    keluarga bahwa mual

    dan muntah

    merupakan efek

    samping dari

    kemoterapi- 9engajarkan teknik

    nonfarmakologi

    untuk memanajemen

    mual dan muntah

    (terapi distraksi,

    guide imagery$- 9enganjurkan pasien

    untuk mengalihkan

    mual dengan terapi

    distraksi dan

    bercerita- 9enganjurkan untuk

    menyediakan

    kantung plastik untuk

    menampung muntah- 9emberikan pasien

    dukungan 7sik

    dengan mengelus

    dan muntah

    )@- Pasien muntah -

    kali- 9ukosa bibir

    kering- Pasien mual

    @

    9asalah nausea (mual$

    belum teratasi

    P@

    Intervensi dilanjutkan

    9anajemen mual dan

    muntah

    Persiapan pasien

    pulang besok

    3-

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    62/71

    punggung selama

    muntah- 9emberikan pasien

    sedikit demi sedikit

    minum setelah /"

    menit muntah- 9enganjurkan pasien

    untuk menghindari

    makanan yang

    aromanya

    menyengat,

    berminyak,

    berlemak, terlalu

    manis dan pedas.!. &etidakseimbang

    an nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh b.d

    anoreksia, mual

    dan muntah

    - 9enanyakan dan

    mengevaluasi

    asupan nutrisi

    pasien, sebelumnya- 9enanyakan nafsu

    makan pasien- :erkolaborasi dengan

    ahli giDi untuk

    menentukan jumlah

    kalori dan nutrisi

    yang dibutuhkanpasien

    - 9endatangkan ahli

    giDi untuk konsultasi

    nutrisi- 9enganjurkan pasien

    untuk meningkatkan

    konsumsi protein dan

    vitamin ce seperti

    S@

    - Pasien

    mengatakan

    nafsu makan

    masih kurang- Pasien

    mengatakan

    makanan yang

    diberikan hanya

    habis !B/ bagian

    )@

    - 9akanan bersisa

    -B/ bagian- &onjungtiva

    subanemis- 2ambut rontok- 9ukosa bibir

    kering

    @

    3!

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    63/71

    buah ? buagan , ikan,

    telur, dll.- 9emotivasi pasien

    untuk menghabiskan

    makanan yang

    disediakan rumah

    sakit- 9enganjurkan pasien

    gosok gigi minimal !

    kali sehari- 9enganjurkan pasien

    makan sedikit tapi

    sering- 9emberikan

    pendidikan

    kesehatan kepada

    pasien dan keluarga

    tentang kebutuhan

    nutrisi pasien

    kemoterapi- 9engkaji

    kemampuan pasien

    dan keluarga untuk

    mendapatkan nutrisi

    yang dibutuhkan- 9emonitor adanya

    penurunan berat

    badan- 9emonitor keadaan

    konjungtiva, rambut

    dan turgor kulit- 9emberikan cairan

    Na0l ",54

    9asalah

    ketidakseimbangannutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    sebagian teratasi

    P@

    Intervensi dilanjutkan

    9anajemen nutrisi

    3/

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    64/71

    /. &onstipasi b.d

    penekanan olehmasa di abdomen

    - 9engevaluasi ::

    pasien harisebelumnya

    - 9emonitor tanda dan

    gejala konstipasi

    (pemeriksaan

    abdomen Q ada

    massa$- 9enjelaskan kepada

    pasien tanda dan

    gejala konstipasi- 9engidenti7kasi

    faktor yang

    menyebabkan

    konstipasi@ pasien

    menderita kanker

    ovarium, teraba

    masa diabdomen,

    pasien menjalani

    kemoterapi- 9enganjurkan pasien

    untuk memamakan

    makanan tinggi serat

    seperti buah pepaya

    dan sayuran- 9emonitor bising

    usus (nQ5 LBi$

    S@

    -

    Pasienmengatakan

    sudah ada ::- Pasien

    mengatakan

    konsistensi ::

    sedikit keras

    dan sudah

    berbentuk

    )@

    - :ising usus

    normal (5 LBi$- 8eraba masa

    diabdomen- Perkusi abdomen

    pekak

    -Pasient post

    kemoterapi hari

    ke%/

    @

    9asalah konstipasi

    teratasi

    P@

    Intervensi dihentikan

    D%&c,arge Plan%ng

    ktivitas @ menganjurkan pasien melakukan aktivitas sesuai

    kemampuan pasien dan banyak istirahat

    3+

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    65/71

    ;dukasi kesehatan @ menjelaskan kepada pasien dan

    keluarga untuk makan obat sesuai anjuran dokter danmenjelaskan efek sampingnya, serta menginformasikan

    kepada pasien untuk kembali melakukan kemoterapi ke %/

    pata tanggal + pri !"-3 Perawatan dirumah @ menganjurkan kepada pasien dan

    keluarga untuk melakukan perawatan dengan baik,

    menjelaskan tanda dan gejala jika kekambuhan penyakit

    dan efek kemoterapi masih berlanjut seperti sakit kepala,

    sakit perut berlebihan, mual muntah berlebihan segera

    datang ke pelayana kesehatan iet @ 9enganjurkan pasien untuk menghindari makanan

    yang aromanya menyengat, berminyak, berlemak, terlalu

    manis dan pedas.

    3

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    66/71

    BAB I#

    PE$BAHASAN

    Ny. N berusia 33 tahun datang ke 2S=P 9.jamil, Padang

    ruang kebidanan lantai / pada tanggal !5 februari !"-3 dengan

    keluhan nyeri pada perut sejak bulan yang lalu. Nyeri dirasakan

    hilang timbul dengan durasi -%! menit. Nyeri dirasakan bila perut

    ditekan dengan skala nyeri ringan /. Nyeri berkurang jika dibawa

    tidur. Nyeri dirasakan seperti dihimpit oleh benda berat. Ny. N

    juga mengeluhkan mual dan muntah setelah kemoterapi, mual

    dirasakan sering dan datang tiba%tiba tanpa ada rangsangan

    sebelumnya. &lien juga muntah sebanyak ! kali sejak pulang dari

    kemoterapi ( jam -/./" sampai jam !-.""$. klien mengeluhkan

    nafsu makan turun, hanya mampu menghabiskan setengah porsi

    makanan yang disediakan rumah sakit. &lien sudah ! hari tidak

    ::, :: terakhir keras dan jumlah nya hanya sedikit seperti

    tahi kambing. &lien didiagnosa &anker ovarium dan sekarang

    Ny.N menjalani kemoterapi ke !

    :erdasarkan teori yang ada, etiologi pasti dari kanker

    ovarium belum ditemukan,salah satu resiko berkembangnya

    kanker ovarium adalah pada mereka yang baru memiliki anak

    pada usia setelah /" tahun, dengan kata lain wanita yang tidak

    pernah melahirkan memiliki resiko kanker ovarium lebih tinggi

    dibanding yang pernah melahirkan. Pada kasus yang dikaji pada

    Ny. 6, penyebab terjadinya kanker ovarium belum diketahui

    dengan pasti, namun faktor tidak pernah melahirkan yang terjadi

    pada Ny.; bisa faktor pencetus dari 0a. )varium adalam

    menopouse dini dan disertai pola makan yang tidak sehat seperti

    mengkonsumsi makanan cepat saji, makanan mengandung 9SG.

    33

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    67/71

    Penanganan kanker ovarium berupa histerektomi abdomen

    total dengan pengangkatan tuba fallopi dan ovarium serta

    omentum (salphingoovarektomi bilateral dan omentektomi$

    adalah prosedur standar untuk penyakit tahap dini dan

    dilanjutkan dengan kemoterapi, namun pada kasus ini setelah

    dilakukan laparotomi klien belum diberikan kemoterapi.

    Pada saat dilakukan pengkajian diagnosa keperawatan yang

    muncul pada Ny.N adalah nauseaBmual muntah,

    ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

    konstipasi, dan ansietas B cemas. iagnosa mual muntah

    (nausea$ diangkat karena dari hasil pengkajian didapatkan

    bahwa Ny.N mengeluhkan mual dan muntah setelah kemoterapi,

    mual tersebut dirasakan sering dan tiba%tiba tanpa ada

    rangsasngan sebelumnya. Sejak selesai menjalani kemoterapi

    Ny.N muntah sebanyak ! kali.

    iagnosa ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

    tubuh karena Ny.N mengatakan tidak nafsu makan, pasien

    mengatakan penurunan nafsu makan ini selama beliau sakit.

    Ny.N juga mengatakan tidak mampu menghabiskan makanan

    yang disediakan dari rumah sakit, Ny.N hanya memakan

    bagian dari porsi yang disediakan rumah sakit, itupun diikuti

    dengan rasa mual. &onjungtiva Ny.n sub%anemis, Ny.N juga

    terlihat lemas, letih dan lesu.

    iagnosa konstipasi diangkat karena Ny.N mengatakan !

    hari tidak ::, dan pasien mengatakan bahwa :: terakhir

    terasa keras dan keluarnya hanya sedikit seperti tahi kambing,

    Ny.N mengatakan ada rasa untuk :: namun tidak bisa, dan

    Ny.N juga mengatakan bahwa nyeri tekan pada perut. Pada saat

    pengkajian juga ditemukan bahwa teraba masaa di abdomen

    3#

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    68/71

    pasien, :ising usus hipoaktif yaitu 3 kali per menit, dan terdapat

    bunyi pekak pada abdomen.

    iagnosa ansietas juga diangkat karena pada saat

    pengkajian pasien mengatakan cemas dengan keadaannya

    sekrang, pasien mengatakan cemas jika kemoterapinya tidak

    berhasil dan takut jika harus ada yang dioperasi lagi, pasien juga

    mengatakan khawatir akan dirinya sendiri jika tidak ada yang

    akan merawatnya lagi, sedangkan suaminya juga sudah tua.

    Padaa saat pengkajian wajah klein tampak tegang and sedih saat

    bercerita, dan mata pasien kelihatan berkaca%kaca.

    ari beberapa masalah tersebut disusun intervensi

    keperawatan untuk masing%masing diagnosa yang timbul. =ntuk

    masalah mual B nausea manajemen mual dan muntah. ktivitas

    yang dilakukan dalam manajemen mual muntah diantaranya

    pengkajian mual muntah secara komprehensif, mengajarkan

    teknik non farmakologis untuk memanjaemen muntah yaitu

    teknik distraksi. 9emberikan dukungan 7sik dengan mengelus

    punggung pasien saat muntah. 9enjelaskan makanan yang

    harus dihindari untuk mengurangi mual dan muntah. =ntuk

    masalah gangguan nutrisi dibuat intervensi manajemen nutrisi.

    i dalamnya terdapat aktivitas yang dapat memperbaiki nutrisi

    klien.

    9engatasi masalah konstipasi pada pasien

    dilakukamanajemen konstipasi dengan melakukan pendidikan

    kesehatan tentang konstipasi dan menganjurkan pasien untuk

    mengkonsumsi makanan tinggi serat. =ntuk masalah konstipasi

    teratasi pada hari ke%/ pemberian asuhan keperawatan.

    Pasien mengalami kecemasan tingkat sedang, intervensi

    yang dilakukan yaitu penurunan kecemasan dengan melakukan

    pendekatan yang terapeutik mengajkarkan tekni relaksaksi nafas

    3*

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    69/71

    dalam serta melakukan dukungan siritual dengan menganjurkan

    pasien untuk mendekatkan diri kepada llah S'8 dan

    mengajarkan pasien tayamum serta sholat di temapt tidur.

    9asalah cemas teratasi pada hari ke%! pemberian asuhan

    keperawatan.

    35

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    70/71

    BAB #

    PENUTUP

    A. e&%+-ulan

    Ny. N masuk 2S=P r. 9. jamil Padang pada tanggal !*

    1ebruari !"-3 dengan diagnosa kanker ovarium yang akan

    menjalani kemoterapi ke%!. Pengkajian yang dilakukan pada

    tanggal !5 1ebruari !"-3 di dapat + buah diagnosa keperawatan

    untuk Ny.N. diagnosa tersebut yaitu@ a$ nausea B mual muntah

    b.d efek kemoterapi, b$ ketidakseimbangan nutrisi kurabng dari

    kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual dan muntah, c$ konstipasi

    b.d penekanan masa di abdomen, d$ ansietasB cemas sedang b.d

    perubahan status kesehatan > kemoterapi. Selama / hari

    mendapat asuhan keparawatan, diagnosa semas teratasi pada

    hari k%! dan diagnosa konstipasi pada hari ke%/. Sedangkan dua

    diagnosa keperawatan lainnya masalah sebagian teratasi.

    B. Saran1. "u+a, &ak%t

    iharapkan hasil laporan kasus ini dapat menjadi bahan

    masukan dan informasi bagi institusi kesehatan dan tenaga

    kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan

    terhadap &anker ovarium serta dapat memberikan perhatian

    mdan perawatan yang tepat pada Ny.

    N dengan masalah kanker ovarium untuk mencegah terjadinya

    komplikasi lebih lanjut

    2. Bag% Akade+%k

    iharapkan hasil laporan kasus ini dapat dijadikan sebagai

    bahan informasi atau masukan untuk menambah wawasan bagi

    #"

  • 7/26/2019 BAB III Seminar Kasus Klp k

    71/71

    pembaca tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan

    kanker ovarium

    . Bag% Pera)at

    iharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan

    lebih meningkatkan pemberian asuhan keperawatan pada pasien

    khususnya pasien dengan kanker ovarium, sehingga tahap

    penyembuhan pasien cepat tercapai dan berbagai komplikasi

    dapat dihindari.

    DA(TA" PUSTAA