seminar kelompok 1

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan homeostasis, yang berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerja sama untuk mengatur suhu tubuh, keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Mengingat bahwa organisme hidup harus mengambil nutrisi dan air, satu fungsi homeostatis penting adalah eliminasi, atau kemampuan untuk mengeluarkan bahan kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga keseimbangan internal. Sistem kemih memainkan peran ekskretoris dan homeostatik penting. Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hiduop sel juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya. Traktus urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur yang menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi 1

Upload: anisarahma718

Post on 16-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seminar

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Kelompok 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan

homeostasis, yang berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerja sama

untuk mengatur suhu tubuh, keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variabel

lainnya. Mengingat bahwa organisme hidup harus mengambil nutrisi dan air, satu

fungsi homeostatis penting adalah eliminasi, atau kemampuan untuk mengeluarkan

bahan kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga keseimbangan internal. Sistem

kemih memainkan peran ekskretoris dan homeostatik penting.

Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada

pemeliharaan kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan

internal. Kelangsungan hiduop sel juga bergantung pada pengeluaran secara terus

menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkan oleh sel pada saat melakukan

berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya.

Traktus urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ dan struktur-

struktur yang menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting

mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen

plasma, terutama elektrolit dan air dan dengan mengeliminasi semua zat sisa

metabolisme.

Sistem urin adalah bagian penting dari tubuh manusia yang terutama

bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti kalium

dan natrium, membantu mengatur tekanan darah dan melepaskan produk limbah yang

disebut urea dari darah.

Sistem kemih terdiri terutama pada ginjal, yang menyaring darah, sedangkan

ureter, yang bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih, yang

menyimpan urin, dan saluran kencing, urin keluar melalui tubuh.

Eliminasi urin merupakan salah dari proses metabolik tubuh. Zat yang tidak

dibutuhkan, dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru

1

Page 2: Seminar Kelompok 1

secara primer mengeluarkan karbondioksida, sebuah bentuk gas yang dibentuk

selama metabolisme pada jaringan. Hampir semua karbondioksida dibawa keparu-

paru oleh sistem vena dan diekskresikan melalui pernapasan. Kulit mengeluarkan air

dan natrium / keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh primer yang utama untuk

mengekskresikan kelebihan cairan tubuh, elektrolit, ion-ion hidrogen, dan asam.

Eliminasi urin secara normal bergantung pada satu pemasukan cairan dan

sirkulasi volume darah, jika salah satunya menurun, pengeluaran urin akan menurun.

Pengeluaran urin juga berubah pada seseorang dengan penyakit ginjal, yang

mempengaruhi kuantitas, urin dan kandungan produk sampah didalam urin.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi sistem urinaria.

2. Untuk mengetahui karakteristik urine yang normal.

3. Untuk mengetahui pola normal eliminasi urine.

2

Page 3: Seminar Kelompok 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur dan Fungsi Sistem Urinaria

Struktur  sistem urinaria  terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra.  

1. Ginjal

Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, di

depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar transversus abdominalis,

kuadratus lumborum dan psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi

tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Disebelah posterior dilindungi oleh

kosta dan otot-otot yang meliputi kosta, sedangkan dianterior dilindungi oleh

bantaan usus yang tebal.

Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, lebarnya 6 cm dan beratnya

antara 120-150 gram. Ukurannya tidak berbeda menurut bentuk dan ukuran

tubuh. 95 % orang dewasa memiliki jarak antara katup ginjal antara 11-15 cm.

Perbedaan panjang dari kedua ginjal lebih dari 1,5 cm atau perubahan bentuk

merupakan tanda yang penting karena kebanyakan penyakit ginjal

dimanifestasikan dengan perubahan struktur. Permukaan anterior dan posterior

katup atas dan bawah serta pinggir lateral ginjal berbentuk konveks sedangkan

pinggir medialnya berbentuk konkaf karena adanya hilus.

Ada beberapa struktur yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus

antara lain arteri dan vena renalis, saraf dan pembuluh getah bening. Ginjal

diliputi oleh suatu kapsula tribosa tipis mengkilat, yang beriktan longgar dengan

jaringan dibawahnya dan dapat dilepaskan dengan mudah dari permukaan ginjal.

a) Bagian-bagian Ginjal

Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal

terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula),

dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis).

Kulit Ginjal (Korteks)

3

Page 4: Seminar Kelompok 1

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan

darah yang disebut nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung

kapiler – kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap

glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus

dengan simpai bownman disebut badan malphigi.

Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara

glomerolus dan simpai bownman. Zat – zat yang terlarut dalam darah

akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat – zat tersebut

akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai

bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.

Sumsum Ginjal (Medula)

Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang

disebut piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan

puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam

ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus

ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris – garis karena

terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). Diantara

pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal.

Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan

lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut

urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi,

setelah mengalami berbagai proses.

Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)

Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal,

berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal,

pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing

– masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung

menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini menampung urine

yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks

4

Page 5: Seminar Kelompok 1

mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung

kemih (vesikula urinaria).

b) Peredaran Darah dan Persarafan Ginjal

Peredaran Darah

Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai

percabangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan

bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata,

arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler

membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh

alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya terjadi

penyadangan pertama dan kapilerdarah yang meninggalkan simpai

bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.

Persyarafan Ginjal

Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf

ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal,

saraf inibarjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke

ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang

merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) macam

hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison.

Persarafan ginjal : Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis

(vasomotor).

c) Nefron

Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal

mengandung 1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan

fungsi yang sama.

Dapat dibedakan dua jenis nefron:

Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada

bagian luar dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan

tetap berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai

ke zona luar dari medula.

5

Page 6: Seminar Kelompok 1

Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak

pada bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla

dengan lengkung henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona

dalam dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex

Bagian-bagian nefron:

1) Glomerolus

Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari

arteriol afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent,

Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut

dari darah yang melewatinya.

2) Kapsula Bowman

Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk

mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.

3) Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:

o Tubulus proksimal

Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi

bahan-bahan dari cairan tubuli dan mensekresikan bahan-

bahan ke dalam cairan tubuli.

o Lengkung Henle

Lengkung henle membentuk lengkungan tajam

berbentuk U. Terdiri dari pars descendens yaitu bagian yang

menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars

ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian

bawah dari lengkung henle mempunyai dinding yang sangat

tipis sehingga disebut segmen tipis, sedangkan bagian atas

yang lebih tebal disebut segmen tebal.

Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari

cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan

tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme

konsentrasi dan dilusi urin.

6

Page 7: Seminar Kelompok 1

o Tubulus distal

Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.

o Duktus pengumpul (duktus kolektifus)

Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari

delapan nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpul

terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya

(urin) ke dalam pelvis ginjal.

d) Hormon yang Diproduksi Ginjal

Ada 3 hormon utama yang diproduksi oleh ginjal, yaitu :

Renin – yaitu hormon yang terkait dengan tekanan darah.

Erythropoetin – yaitu hormon yang membantu pembuatan sel

darah merah. Penderita gagal ginjal biasanya kekurangan sel darah

merah (anemia) yang menyebabkan keletihan serta dapat merusak

hati, sehingga penderita biasanya membutuhkan injeksi

erythropoetin.

Calcitriol – yaitu hormon yang membantu tubuh menyerap kalsium

pada makanan. Tanpa bantuan hormon tersebut, tubuh akan

mengambil kalsium dari tulang yang mana untuk jangka panjang

hal tersebut dapat menyebabkan penyakit tulang.

e) Fungsi Ginjal

Ginjal berfungsi sebagai berikut :

Mengatur volume air ( cairan ) dalam tubuh .Kelebihan air dalam

tubuh akan dieksresikan oleh ginjal sebagai urine ( kemih ) yang

encer dalam jumlah besar, kekurangan air ( kelebihan keringat )

menyebabkan urine yang di eksresi berkurang dan konsentrasinya

lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat

dipertahankan relative normal.

Mengatur keseimbangan osmotic dan mempertahankan

keseimbangan ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan

elektrolit). Bila terjadi pemasukan/pengeluaran yang abnormal ion –

7

Page 8: Seminar Kelompok 1

ion akibat pemasukan garam yang berlebihan/penyakit perdarahan

(diare,muntah) ginjal akan meningkatkan eksresi ion – ion

yangpenting (mis.Na, K , Cl , Ca dan fosfat).

Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh bergantung pada

apa yang dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang

bersifat agak asam , pH kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir

metabolisme protein . Apabila banyak makan sayur – sayuran ,

urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4 , 8 – 8,2 .

Ginjal menyekreksi urine sesuai dengan perubahan pH darah.

Eksresi sisa hasil metabolisme ( ureum , asam urat , kreatinin ) zat

– zat toksik , obat – obatan , hasil metabolisme hemoglobin dan

bahan kimia asing (pestisida ).

Fungsi hormonal dan metabolisme . Ginjal menyekresi hormone

renin yang mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah

(system renin angiotensin aldesteron ) membentuk eritropoiesis

mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan sel

darah merah (eritropoiesis ).

2. Ureter

Ureter adalah tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung

kemih. Ureter merupakan lanjutan pelvis renis, menuju distal & bermuara pada

vesica urinaria. Panjangnya 25 – 30 cm. Persarafan ureter oleh plexus

hypogastricus inferior T11- L2 melalui neuron simpatis.

Terdiri dari dua bagian :

pars abdominalis

pars pelvina

Tiga tempat penyempitan pada ureter :

uretero- pelvic junction

tempat penyilangan ureter dengan vassa iliaca sama dengan flexura

marginalis.

8

Page 9: Seminar Kelompok 1

muara ureter ke dalam vesica urinaria

Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke

kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang

± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak

dalam rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari :

Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

Lapisan tengah otot polos.

Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa.

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik tiap 5

menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih

(vesika urinaria).

Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh

ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis

masuk ke dalam kandung kemih.

Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas

dan dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter

terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf

dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

a) Ureter pada laki – laki dan perempuan

Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh

duktus deferens dan dikelilingi oleh leksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan

oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding vesika urinarai pada sudut lateral dari

trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urineria, dinding atas dan dinding

bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan

membentuk katup (valvula) dan mencegah pengambilan urine dan vesika

urinaria.

Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika dan berjalan ke

bagian medial ddan ke dapan bagian lateral serviks uteri bagian atas , vagina

untuk mencapai fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter

9

Page 10: Seminar Kelompok 1

didampingi oleh arteri iterina sepanjang 2,5 cm dan sellanjutnya arteri ini

menyilang ureter dan mmenuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter

mempuunyai 2 cm dari sisi.

b) Pembuluh darah ureter:

Arteri renalis

Arteri spermatika interna

Arteri hipogastrika

Arteri vesikalis inferior

c) Persarafan Ureter

Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior,

fleksus spermatikus, dan pleksus pelvis sepertiga dari nervus vagus rantai

eferens dan nervus vagus rantai eferens dari nervus torakali ke-11 dan ke-12,

nervus lumbalis ke-1,dan nervuus vagus mempunyai rantai eferens untuk ureter.

3. Vesika Urinaria

Disebut juga bladder/ kandung kemih. Vesica urinaria merupakan kantung

berongga yang dapat diregangkan dasn volumenya dapat disesuaikan dengan

mengubah status kontraktil otot polos di dindingnya. Secara berkala urin

dikososngkan dari kandung kemih ke luar tubuh melalui ureter. Organ ini

mempunyai fungsi sebagai reservoir urine (200 - 400 cc). Dindingnya

mempunyai lapisan otot yang kuat. Letaknya di belakang os pubis. Bentuk bila

penuh seperti telur ( ovoid ). Apabila kosong seperti limas. Apex ( puncak )

vesica urinaria terletak di belakang symphysis pubis.

a) Bagian Vesica Urinaria :

Apex: Dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa kantong

allantois ) sampai ke umbilicus membentuk ligamentum vesico

umbilicale mediale. Bagian ini tertutup peritoneum dan berbatasan

dengan ileum & colon sigmoideum.

Corpus

Fundus

10

Page 11: Seminar Kelompok 1

Vesica urinaria dipersarafi oleh cabang-cabang plexus

hypogastricus inferior yaitu:

Serabut-serabut post ganglioner simpatis glandula para vertebralis

L1-2.

Serabut-serabut preganglioner parasimpatis N. S2,3,4 melalui N.

splancnicus & plexus hypogastricus inferior mencapai dinding

vesica urinaria. Disini terjadi sinapsis dengan serabut-serabut post

ganglioner.

Serabut-serabut sensoris visceral afferent: N. splancnicus menuju

SSP.

Serabut-serabut afferen mengikuti serabut simpatis pada plexus

hypogastricus menuju medulla spinalis L1-2.

b) Fungsi vesica urinaria:

Sebagai tempat penyimpanan urine.

mendorong urine keluar dari tubuh.

c) Persarafan kandung kemih.

Persarafan utama kandung kemih ialah nervus pelvikus, yang

berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis, terutama

berhunbungan dengan medulla spinalis segmen S2 dan S3. Berjalan melalui

nervus pelvikus ini adalah serat saraf motoik. Serat sensorik mendeteksi derajat

regangan pada dinding kandung kemih. Tanda – tanda regangan dari uretra

posterior bersifat sangat kuat dan terutama bertanggung jawab untuk

mencetuskan refleks yang menyebabkan kandung kemih.

Saraf motorik yang menjalar  dalam nervus pelvikus adalah serat para

simpatis. Serat ini berakhir pada sel ganglion yang terletak  dalam dinding

kandung kemih, saraf postganglion pendek kemudian mempersarafi otot

detrusor.

Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe persarafan lain yang penting

untuk fungsi kandumg kemih. Yang terpenting adalah serat otot lurik yang

berjalan melalui nervus pudendal menuju sfingter eksternus kandung kemih,

11

Page 12: Seminar Kelompok 1

yang mempersarafi dan mengontrol otot lurik pada sfingter. Selain itu kandung

kemih juga menerima saraf simpatis dari rangkaian simpatis  melalui nervus

hipogastrikus, terutama hubungan dengan segmen L2 medula spinalis. Serat

simpatis ini mungkin terutama merangsang pembuluh darah dan sedikit

mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat saraf sensorik juga

berjalan melalui saraf simpatis dan mungkin penting dalam menimbulkan

sensai rasa penuh  dan pada beberapa keadaan rasa nyeri.

4. Urethra

Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan oleh tubuh melalui

ginjal, ureter, vesica urinaria.

Uretra adalah saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang

berfungsi menyalurkan air kemih keluar.

Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah

prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis

kebagia penis panjangnya ± 20 cm.

Uretra pada laki – laki terdiri dari :

Uretra Prostaria

Uretra membranosa

Uretra kavernosa

Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam),

dan lapisan submukosa.

Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit

kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari

Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari

vena – vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada

wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di

sini hanya sebagai saluran ekskresi.

12

Page 13: Seminar Kelompok 1

Fungsi Sistem Urinaria

Sistem urinaria mempunyai 3 fungsi utama yaitu: 

1. Ekskresi:  mengeluarkan hasil sisa metabolisme  organik dari cairan tubuh,

2. Membuang   sisa sisa metabolisme tersebut ke luar tubuh dan

3. Pengaturan homeostasis  volume dan konsentrasi solut plasma darah.

Selain memindahkan sisa metabolisme yang dihasilkan oleh sel, sistem

urinaria mempunyai fungsi homeostasis lainnya sebagai berikut:

1. Mengatur volume dan tekanan darah dengan melalui pengaturan  volume air

yang  hilang  melalui urine, pelepasan eritropoitin dan pelepasan renin.

2. Mengatur konsentrasi natrium, kalium, klorida dan ion lainnya dalam plasma

melalui pengaturan jumlah yang hilang melalui urine dan mengatur

konsentrasi  ion kalsium  melalui sintesis  kalsitriol.

3. Menstabilkan pH dengan mengontrol hilangnya  ion hidrogen dan bikarbonat

dalam urine

4. Konsenrvasi nutrien yang masih dibutuhkan oleh tubuh dengan mencegah

keluarnya  bersama urine ketika diekskresikan bersama sisa metabolisme.

5. Membantu hati dalam proses detoksifikasi racun dan selama kelaparan

deaminasi asam amino  sehingga dapat dimetabolisme oleh jaringan yang

lain.

B. Karakteristik Urine Normal dan Pola Normal Eliminasi Urine

1. Karakteristik Urine Normal

Warna urine normal adalah kuning terang karena adanya pigmen urochrome.

Namun demikian, warna urine tergantung pada intake cairan,keadaan dehidrasi

konsentrasinya menjadi lebih pekat dan kecoklatan.penggunaan obat-obat

tertentu seperti multivitamin dan preparat besi maka urine akan berubah menjadi

kemerahan sampai kehitaman.

Bau urine normal adalah bau khas amoniak yang merupakan hasil

pemecahan urea oleh bakteri.Pemberian pengobatan akan mempengaruhi bau

urine.

13

Page 14: Seminar Kelompok 1

Jumlah urine yang dikeluarkan tergantung pada usia,intake cairan,dan ststus

kesehatan.Pada orang dewasa sekitar 1.200 sampai 1.500 ml per hari atau 150

sampai 600 ml per sekali miksi.

Karakteristik umum

Karakteristik Kisaran Normal

pH

gravitas spesifik

konsentrasi osmotic

kandungan air

volume

warna

bau

kandungan bakteri

4.5-8 (rata-rata: 6.0)

1.003-1.030

855-1335 mOsm/L

93-97%

700-2000 mL/hari

Kuning jernih

Bervariasi sesuai komposisi

0 (steril)

Ciri-ciri

Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah

cairan yang masuk.

Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.

Baunya tajam.

Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata.

2. Pola Normal Eliminasi Urine

Sebelum di eliminasi urine terlebih dahulu di bentuk. Pembentukan urine

melalui tiga proses penting yaitu filtrasi, reabsorbsi dan sekresi yang berlangsung

pada nefron.

a. Filtrasi (Penyaringan)

Kira kira 25% dari jumlah keseluruhan darah yang dipompakan dari

ventrikel kiri pada setiap siklus jantung dialirkan ke ginjal melalui arteri

renalis untuk proses filtrasi. Proses filtrasi terjadi pada glomerulus. Semua

plasma darah (glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat) dan

komponen lainnya difiltrasi kecuali molekul yang berukuran besar seperti

protein dan sel darah.

14

Page 15: Seminar Kelompok 1

b. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari

glukosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya

terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal.

Sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan

ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif

(reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

c. Augmentasi (Pengumpulan)

Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus

pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-,

dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya.

Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di

bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung

kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika

kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

Refjek Miksi

 Proses pembuangan urine (eliminasi urine) disebut proses miksi.

Proses miksi dimulai dari adanya distensi vesika urinaria oleh urine yang

merangsang stretch receptors yang terdapat pada dinding vesika urinaria.

Jumlah urine sebanyak 250cc sudah cukup untuk memberikan rangsangan

tersebut. Kandung kemih dipersarafi oleh saraf sacral 2 (s-2) dan sacral 3 (s-

3).Pusat miksi mengirimkan sinyal kepada otot kandung kemih relaksasi dan

spinter eksterna yang di bawah control kesadaran akan berperan.Apakah

mau miksi atau ditahan/ditunda.Pada saat miksi otot abdominal berkontraksi

bersama meningkatnya otot kandung kemih.Biasanya tidak lebih dari dari 10

ml urine tersisa dalam kandung kemih yang disebut dengan urine residu.

Pola eliminasi urine sangat tergantung pada individu,biasanya miksi

satelah bekerja,makan atau bangun tidur.Normalnya miksi dalam sehari

sekitar 5 kali.

15

Page 16: Seminar Kelompok 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur  sistem urinaria  terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra.

Sistem Urinaria memiliki beberapa fungsi di antaranya :

1. Ekskresi:  mengeluarkan hasil sisa metabolisme  organik dari cairan tubuh,

2. Membuang   sisa sisa metabolisme tersebut ke luar tubuh dan

3. Pengaturan homeostasis  volume dan konsentrasi solut plasma darah.

Karakteristik Urine yang normal dapat dilihat dari warna,bau, volume,

kandungan air, pH. gravitasi spesifik, dan konsentrasi osmotic.

Sebelum di eliminasi urine terlebih dahulu di bentuk melalui beberapa tahap

yaitu : Penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi), dan pengumpulan

kembali (augmentasi). Setelah melalui beberapa proses tersebut barulah urine di

eliminasi. Pola eliminasi urine sangat tergantung pada individu,biasanya miksi satelah

bekerja,makan atau bangun tidur.Normalnya miksi dalam sehari sekitar 5 kali.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini di harapkan para mahasiswa mengetahui struktur

dan fungsi dari sistem urinaria, juga dapat mengetahui karakteristik urine yang

normal, proses pembentukan urine dan pola eliminasi urine yang normal.

16

Page 17: Seminar Kelompok 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Pearce, Evelyn C.2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

2. Syaifuddin . 2003 . Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :

EGC.

3. Wibowo, Daniel S . 2005 . Anatomi Tubuh Manusia . Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia.

4. Alimul, Aziz. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Penerbit Salemba

Mediak.

17