laporan seminar plkk1-1

Upload: dewa

Post on 08-Mar-2016

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lllllllllllllllllllllllllllllm,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada umumnya masalah penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia baik dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, dan masih banyak faktor penyebab munculnya penyakit diare tersebut.Kebersihan lingkungan merupakan suatu yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan pada umumnya. Banyaknya penyakit-penyakit lingkungan yang menyerang masyarakat karena kurang bersihnya lingkungan disekitar ataupun kebiasaan yang buruk yang mencemari lingkungan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang dibawa oleh kotoran yang ada di lingkungan bebas tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung yaitu melalui perantara. Penyakit diare merupakan suatu penyakit yang telah dikenal sejak jaman Hippocrates. Sampai saat ini, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia.Diare merupakan penyakit berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian dan dapat menimbulkan letusan kejadian luar biasa (KLB). Penyebab utama kematian pada diare adalah dehidrasi yaitu sebagai akibat hilangnya cairan dan garam elektrolit pada tinja diare (Depkes RI, 1998). Keadaan dehidrasi kalau tidak segera ditolong 50-60% diantaranya dapat meninggal.

B. Tujuan Penulisan1. Tujuan UmumMenetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada Tn.H dengan Gastroenteritis atau diare.

2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh pasien Tn.H.b. Untuk mengetahui alternatif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis (diare).C. Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan dalam laporan ini ditulis dengan metode observasi, dengan teknik pengumpulan data, wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi (rekam medis).D. Sistematika Penulisan Dalam Asuhan Keperawatan pada pasien Tn. H dengan Gastroenteritis (diare)BAB I : PendahuluanBAB II : Tinjauan TeoriBAB III : Tinjauan KasusBAB IV : Pembahasan BAB V : PenutupDAFTAR PUSTAKA

BAB IITINJAUAN TEORI

1. DEFINISIDiare merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami defekasi berupa feses cair atau feses tidak berbentuk dalam frekuensi yang sering (Lynda Juall, 2012).Diare adalah pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk (NANDA, 2012).Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa diare merupakan situasi dimana seorang individu mengalami sensasi rasa sakit perut seperti melilit atau mulas kemudian defekasi berupa feses yang encer atau lunak dan tidak berbentuk serta dikeluarkan secara terus- menerus dengan frekuensi lebih dari 3 kali. 2. ETIOLOGIPenyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor :1. Faktor infeksia.Faktor internal : infeksi saluran pencernaan makananan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagai berikut:-Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella, campylobacler, tersinia, aeromonas, dsb.-Ifeksi virus : enterovirus (virus ECHO, cakseaclere, poliomyelitis), adenovirus, rotavirus, astrovirus dan lain-lain-Infeksi parasit : cacing (asoanis, trichuris, Oxyuris, Strong Ylokles, protozoa (Entamoeba histolytica, Giarella lemblia, tracomonas homonis), jamur (candida albicans).b. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan, seperti : otitis media akut (OMA), tonsilitist tonsilofasingitis, bronkopneumonia, ensefalitis dsb. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.

2. Faktor malabsorbsi-Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa), mosiosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galatosa).Pada bayi dan anak yang terpenting dan terseirng intoleransi laktasi.-Malabsorbsi lemak-Malabsorbsi protein

3. Faktor makananMakanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.4.Faktor psikologisRasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar).

3. PATOFISIOLOGIMekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah :1.Gangguan OsmotikAkibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2.Gangguan sekresiAkibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare tidak karena peningkatan isi rongga usus.

3.Gangguan motilitas ususHiper akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare, sebaliknya jika peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

Patogenesis diare akut :-Masuknya jada renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.-Jasad renik tersebut berkembangbiak (multiplikasi) di dalam usus halus.-Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik)-Akibat toksin hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Patogenesis diare kronis :Lebih koplekdan faktor-faktor yang menimbulkan wabah infeksi, bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi, dll.Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi :-Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengatakan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa (osidosis, metabolik, hipokalamia).-Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah).-Hipoklikemia-Gangguan sirkulasi darah.

4. MANIFESTASI KLINISMula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nasfu makan berkurang atau tidak ada.-Kemudian disertai diare, tinja cair, mungkin disertai lendir atau lendir darah.-Warna tinja makin lama berubah kehijau-hijauan karena bercampur empedu-Anus dan daerah sektiar timbul lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sehingga akibat makin lama makin asam sehingga akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari latosa yang tidak di absorbsi oleh usus selama diare.

Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien banyak kehilangan cairan dan elektrolit, mata dan ubun-ubun cekugn (pada bayi) selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.

5. KOMPLIKASIAkibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut :1.Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)2.Rinjatan hipovolemik3.Hipokalemia (dengan gejala miteorismus, hipotoni otot, lemak, bradikardia, perubahan elektrokardiagram).4.Hipoglikemia5.Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi enzim laktasi.6.Kejang-kejang pada dehidrasi hipertonik7.Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik).

6. PENATALAKSANAANMedik :Dasar pengobatan diare adalah :1. Pemberian cairan : jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberianya.2.Dietetik (cara pemberian makanan)3.Obat-obatan.

1)Pemberian cairanPemberian cairan pada pasien diare dan memperhatiakn derajat dehidrasinya dan keadaan umum.a.Pemberian cairanPasien dengan dehidrasi rignan dan sedang cairan diberikan per oral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCl dan glukosa untuk diare akut dan karena pada anak di atas umur 6 bulan kadar natrium 90 ml g/L. pada anak dibawah 6 bulan dehidrasi ringan / sedang kadar natrium 50-60 mfa/L, formula lengkap sering disebut : oralit.b.Cairan parontenalSebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai engan kebutuhan pasien, tetapi kesemuanya itu tergantugn tersedianya cairan stempat. Pada umumnya cairan Ringer laktat (RL) diberikan tergantung berat / rignan dehidrasi, yang diperhitugnkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan BB-nya.- Belum ada dehidrasi Per oral sebanyak anak mau minum / 1 gelas tiap defekasi.- Dehidrasi ringan 1 jam pertama : 25 50 ml / kg BB per oralselanjutnya : 125 ml / kg BB / hari-Dehidrasi sedang1 jam pertama : 50 100 ml / kg BB per oral (sonde)selanjutnya 125 ml / kg BB / hari-Dehidrasi beratTergantung pada umur dan BB pasien.

2)Pengobatan dietetikUntuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis makanan :-Susu (ASI adalah susu laktosa yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, al miron).-Makanan setengah padar (bubur) atau makanan padat (nasitim), bila anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa.-Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan susu dengan tidak mengandung laktosa / asam lemak yang berantai sedang / tidak sejuh.

3)Obat-obatanPrinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui tinja dengan / tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa / karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras sbb).-Obat anti sekresiAsetosal, dosis 25 mg/ch dengan dosis minimum 30 mg.Klorrpomozin, dosis 0,5 1 mg / kg BB / hari-Obat spasmolitik, dll umumnya obat spasmolitik seperti papaverin, ekstrak beladora, opium loperamia tidak digunakan untuk mengatasi diare akut lagi, obat pengeras tinja seperti kaolin, pektin, charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya untuk mengatasi diare sehingg tidak diberikan lagi.-AntibiotikUmumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas bila penyebabnya kolera, diberiakn tetrasiklin 25-50 mg / kg BB / hari.Antibiotik juga diberikan bile terdapat penyakit seperti : OMA, faringitis, bronkitis / bronkopneumonia.

7. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. PENGKAJIANPengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan verifikasi atau komunikasi data tentang klien selama pengkajian perawat mendapatkan dua tipe data yaitu :a) Data subjektif : pengumpulan data dari sumber primer/ klien) merupakan persepsi klien tentang masalah kesehatannya biasanya mencangkup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik atau stress mental.-Pasien mengeluh diare terus menerus-Pasien mengatakan feses encer/cair-Pasien mengeluh mulasb) Data objektif: (pengumpulan data dari sumber sekunder) merupakan pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh pengumpul data.-Pasien terlihat tampak lemas-Pasien terlihat memegangi area perutnya

Pola kesehatan fungsionala.Pemeliharaan kesehatanPersonal hygiene kurang : kebiasaan memelihara kuku, cuci tangan sebelum makan, makanan yang dihidangkan tidak tertutup, makanan basi.b.Nutrisi dan metabolikHipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%, dnoteksia, muntah.c.Eliminasi BABFeces encer, frekuensi bervariasi dari > dari 3 sampai 8kaliper hari.d.AktifitasKelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.e. SensoriNyeri ditandai rasa sakit pada abdomen.

Pemeriksaan Fisika.Keadaan umumTampak lemah dan kesakitan.b.Tanda vitalBerat badan menurun 2% dehidrasi ringanBerat badan menurun 5% dehidrasi sedangBerat badan menurun 8% dehidrasi beratTD menurun karena dehidrasiRR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam (kusmoul)Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasiNadi meningkat (nadi perifer melemah)c.Mata: cekungd.Mulut: mukosa keringe.Abdomen: turgor jelekf.Kulit: kering, kapilari refil > 2B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Diare akut berhubungan dengan infeksi bakteri. 2. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan encer.3.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake dan menurunnya absorbsi makanan dan cairan.

C. INTERVENSI1. Diagnosa : Diare akut berhubungan dengan infeksi bakteriTujuan : Diare dapat teratasi dalam jangka waktu secepatnyaHasil yang diharapkan :a. Konsistensi feses berbentukb. Tidak ada keluhan mengenai diarec. Tidak terjadi lemas2. Diagnosa:Kurangnya volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan seringnya buang air besar dan encer.Tujuan:Keseimbangan cairan dapat dipertahankan dalam batas normal.Hasil yang diharapkan :a.Pengisien kembali kapiler < dari 2 detikb.Turgor elastikc.Membran mukosa lembabd.Berat badan tidak menunjukkan penurunan.Intervensi :-Kaji intake dan output, otot dan observasi frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor pencetusRasional : menentukan kehilangan dan kebutuhan cairan.-Kaji TTVRasional : membantu mengkaji kesadaran pasien.-Kaji status hidrasi, ubun-ubun, mata, turgor kulit, dan membran mukosa.Rasional : menentukan kehilangan dan kebutuan cairan.-Ukur BB setiap hariRasional : mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi.-Anak diistirahatkanRasional : meningkatkan sirkulasi.-Kolaborasi dengan pemberian cairan parenteralRasional : meningkatkan konsumsi yang lebih.-Pemberian obat antidiare, antibiotik, anti emeti dan anti piretik sesuai program.Rasional : menurunkan pergerakan usus dan muntah.

3. Diagnosa:Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake absorbsi makanan.Tujuan:Anak-anak toleran diet yang sesuai.Hasil yang diharapkan :-BB dalam batas normal-Tidak terjadi kekambuhan diare.Intervensi :-Timbang BB tiap hariRasional : mengevaluasi keefektifan dalam pemberian nutrisi./-Pembatasan aktifitas selama fase sakit akutRasional : mengurangi reyurtasi.-Jaga kebersihan mulut pasienRasional : mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan.-Monitor intake dan outputRasional : observasi kebutuhan nutrisi.

D. PELAKSANAANPelaksanaan atau implementasi adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun sebelumnya berdasarkan tindakan yang lebih dibuat, dimana tindakan yang dilakukan mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

E. EVALUASI1) Pasien tidak diare lagi 2) Konsistensi feces berbentuk dan tidak cair3) Pasien tidak merasa mulas

BAB IIITINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIANPengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 14 Juli 2014 pukul 09.00 Wita, di Ruang Teratai RSUD Karangasem dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi (rekam medis).

1. PENGUMPULAN DATAa. Identitas PasienPasienPenanggung(Anak) JKBMNama: Tn. HSUmur:53 tahun25 tahunJenis Kelamin:Laki-lakiPerempuanStatus Perkawinan:KawinBelum KawinSuku/ Bangsa:Bali/ IndonesiaBali/ IndonesiaAgama:IslamIslamPendidikan:SMPSMAPekerjaan:PetaniPelautAlamat:Segarakaton, KarangasemSegarakaton, KarangasemAlamat Terdekat:Segarakaton, KarangasemSegarakaton, KarangasemNomor Telepon:-081936315526Nomor Register:144894-Tanggal MRS:12 Juli 2014 -

b. Riwayat Kesehatan1) Keluhan utama masuk rumah sakitPasien mengeluh diare2) Keluhan utama saat pengkajianPasien mengeluh mencret3) Riwayat penyakit sekarangPada tanggal 8 Juli 2014, pasien mengatakan sempat melakukan perjalanan ke Lombok.Pasien mengatakan kembali ke Bali tanggal 10 Juli 2014.Selama perjalanan pasien mengatakan perutnya terasa mulas.Pada saat sampai di rumah, pasien mengatakan perutnya terasa mulas dan mengalami mencret dengan konsistensi encer. Pasien mengatakan melakukan BAB 6x sehari tanpa darah. Pada tanggal 12 Juli pasien memutuskan untuk pergi ke IRD Karangasem. Di IRD pasien mendapat penanganan dan diperiksa oleh dokter. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah: 100/70 mmHg, suhu: 36,5oC , nadi: 80 x/ menit, respirasi: 24 x/ menit. Di IRD pasien mendapat terapi:IVFD RL 20 tetes/ menitCefotaxime 1 gram, 3x1 vial melalui intravenaRanitidin 25 ml, 3x1 ampul melalui intravenaDi IRD pasien didiognosa medis GEA (Gastroenteritis Akut).Pasien disarankan untuk dirawat inap di Ruang Teratai RSUD Karangasem.Dirawat inap pasien mendapatkan terapi:IVFD RL 25 tetes/ menitCepotaxime 1 gram, 3x1 vial melalui intravenaRanitidin 25 ml, 3x1 ampul melalui intravenaOralit 200 gram, melalui oralNorit 3x 4 tablet melalui oral4) Riwayat penyakit sebelumnyaPasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama5) Riwayat penyakit keluargaPasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit yang sama, tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti: hipertensi, diabetes mellitus, kanker, serta tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti: HIV/AIDS, hepatitis, dan TBC.

c. Pola Kebiasaan1. Bernafasa) Sebelum pengkajianPasien mengatakan tidak ada keluhan dalam bernafas, baik saat menarik nafas maupun menghembuskan nafas.b) Saat pengkajian Pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam bernafas, baik saat menarik nafas, maupun menghembuskan nafas.2. Makan dan minuma) Sebelum pengkajianPasien mengatakan tidak ada gangguan dengan pola makan. Biasa makan 3x sehari dengan nasi, sayur, dan lauk pauk. Makan habis 1 porsi sebelum sakit.Pasien mengatakan biasa minum 2 botol air mineral (3 liter) setiap hari sebelum sakit.b) Saat pengkajianPasien mengatakan makan 3x sehari dengan jenis makanan bubur, lauk pauk dan sayur yang didapatkan dari rumah sakit.Pasien mengatakan makannya hanya habis porsi karena merasa mual.Pasien mengatakan dapat minum 7-8 gelas/ hari.Pasien memiliki alergi makanan yaitu ikan laut dan memiliki makanan pantangan seperti: ayam dan telur.3. Eliminasia) Sebelum pengkajianPasien mengatakan BAB 2x/ sehari pada pagi dan sore hari, dengan konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, bau khas feses tana ada darah maupun lender.BAK 3-4 x/ sehari dengan warna kuning, bau khas urine tanpa darah.b) Saat pengkajianPasien mengatakan sudah BAB 6x sejak jam 3 sore, dengan konsistensi encer warna kuning, bau khas feses tanpa darah maupun lender. Pasien mengatakan sudah BAK 3x sejak jam 3 pagi (600 ml) dengan warna kuning dan bau khas urine tanpa darah.4. Gerak dan aktivitasa) Sebelum pengkajianPasien mengatakan bisa makan sendiri tanpa batuan orang lain. Pasien mengatakan bisa BAB dan BAK sendiri tanpa bantuan orang lain. Pasien mengatakan bisa mandi sendiri tanpa bantuan orang lain. Pasien mengatakan bisa berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain. Pasien mengatakan bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain sendiri tanpa bantuan orang lain.b) Saat pengkajianPasien mengatakan tidak bisa mandi sendiri karena lemas dan dibantu oleh keluarganya hanya dilap saja.Pasien terlihat berbaring dan sewaktu-waktu dapat duduk di tempat tidurnya.Pasien mengatakan bisa makan dan minum sendiri tanpa bantuan keluarga. Pasien mengatakan tidak bisa mengganti pakaian sendiri karena lemas.5. Istirahat dan tidura) Sebelum pengkajianPasien mengatakan biasanya tidur 7 jam saat malam hari. Pasien mengatakan biasanya tidur dari jam 11 malam sampai jam 6 pagi. Pasien mengatakan tidak dapat tidur siang karena sering bekerja, namun ketika bulan puasa pasien mengatakan dapat tidur siang sekitar 2 jam dari pukul 13.00 sampai 15.00 Wita.b) Saat pengkajianPasien mengatakan tidurnya tidak nyenyak, sering terjaga karena ingin BAB dan BAK.Pasien mengatakan saat malam tidurnya mulai pukul 10.00 sampai jam 05.30 Wita namun sering terbangun untuk BAB dan BAK. Pasien mengatakan dapat tidur siang selama 2 jam dari pukul 11.00 sampai 13.00 Wita.6. Kebersihan diria) Sebelum pengkajianPasien mengatakan biasanya mandi 2x sehari menggunakan sabun, sikat gigi 1x pada pagui hari dengan menggunakan pasta gigi, pasien mengatakan keramas 1x dalam seminggu dengan menggunakan shampoo.b) Saat pengkajianPasien mengatakan belum dapat mandi, hanya dapat dilap saja tanpa memakai sabun oleh keluarganya 1x sehari ada pagi hari.Pasien mengatakan belum pernah sikat gigi selama dirawat inap. Pasien mengatakan belum pernah keramas selama dirawat inap.Pasien mengatakan hanya dapat berganti pakaian 1x sehari pada pagi hari.7. Pengaturan suhu tubuha) Sebelum pengkajianPasien mengatakan tidak merasa panas dan tidak ada peningkatan suhu tubuh.b) Saat pengkajianPasien mengatakan tidak merasa panas dan pasien tidak teraba hangat8. Rasa amana) Sebelum pengkajian Pasien mengatakan merasa baik baik tanpa mencemaskan suatu hal senbelum sakitb) Saat pengkajianPasien mengatakan merasa cemas karena memikirkan pekerjaannya yang tidak di urus9. Rasa nyaman a) Sebelum pengkajian Pasien mengatakan nyaman terhadap dirinya tanpa ada keluhan saat sebelum sakitb) Saat pengkajianPasien mengatakan sakit perut mulas mulas saat pasien berbaring terlentang di bagian atas perut10. Data sosial a) Sebelum pengkajian Pasien mengatakan berhubungan baik dengan tetangga dan keluarganya.b) Saat pengkajianPasien mengatakan hubungan dengan keluarganya harmonis dan hubungan dengan pasien lainnya baik. Pasien terlihat ditemani keluarganya11. Prestasi dan produktivitas a) Sebelum pengkajianPasien mengatakan bekerja sebagai petani dan merasa bangga dengan pekerjaannyab) Saat pengkajian Pasien mengatakan tidak dapat bekerja lagi karena sakit dan tidak ada yang dibanggakan lagi12. Rekreasi a) Sebelum pengkajian Pasien mengatakan kadang kadang pergi ke Lombokb) Saat pengkajianPasien mengatakan hanya bisa berjalan disekitar ruangan 13. Belajar a) Sebelum pengkajian Pasien mengatakan tau tentang pengnyakitnyab) Saat pengkajianPasien mengatakan tau tentang penyakit diarenya14. Ibadah a) Sebelum pengkajianPasien mengatakan menganut keyakinan Islam dan biasa sembahyang 5 kali sehari dan biasa berpuasab) Saat pengkajianPasien mengatakan menganut keyakinan islam,pasien mengatakan tidak bisa sembahyang dan berpuasa karena sakit.E. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum pasien a) Kesadaran: Compos mentis, GCS ( E : 4 M : 6 V: 5 )b) Bangun tubuh: Kurusc) Postur tubuh : Tegakd) Cara berjalan : Lancar terkoordinire) Gerak motorik: Terkoordinir f) Keadaan kulit : Warna : Sawo matang tanpa ikterus tanpa sianosis dan tidak pucat Turgor : Kurang elastis Kebersihan : Kotor Luka : Tidak terdapat lukag) Gejala kardinalTD : 100/80 mmHGN: 60x/ menitS: 36CRR: 20x/ menith) Ukuran lainBB: - Sebelum sakit : 45 kg -Setelah sakit : 45 kg TB: 169 cm2. KepalaKulit kepala kotor, terdapat ketombe, rambut tebal berwarna hitam, tidak ada rambut rontok dan tidak ada nyeri tekan3. Mata Mata simetris, terdapat lingkar hitam dibawah kelopak mata, sclera putih konjungtiva merah muda, pupil isokor, tidak ada nyeri tekan4. Hidung Bentuk hidung simetris, keaadaan bersih tanpa darah dan secret, penciuman baik, tidak ada polip atau masa dan tidak ada luka. Tidak ada nyeri tekan dan sinusitis.5. Telinga Telinga simetris, keadaan telinga bersih tanpa darah tidak ada secret dan ada sedikit serumen. Tidak ada nyeri tekan.Pendengaran baik.6. Mulut Mukosa bibir kering, gusi tidak berdarah, gigi lengkap dan tidak ada lubang, lidah bersih, tidak ada pembengkakan tonsil, tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba masa.7. Leher Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada kaku kuduk, tidak teraba masa dan tidak ada nyeri tekan8. Thorax Bentuk thorax simetris , letak payudara simetris, gerakan dada simetris tidak ada pembengkakan di daerah dada, tidak ada luka maupun nyeri tekan. Suara jantung S1-S2 tunggal regular, suara paru vesikuler9. Abdomen Tidk ada luka abdomen, bissing usus 20x/ menit, terdapat nyeri tekan pada kuadran atas abdomen, tidak ada distensi dan asites, suara perkursi abdomen thympani.10. Genetalia Tidak terkaji11.AnusTidak terkaji11. Ekstremitas a) Ekstremitas atasTidak terdapat edema, terpasang infuse pada tangan kiri pasien. Tidak ada nyeri tekanb) Ekstremitas bawahTidak terdapat luka, ujungkuku tidak sianosis, tidak ada nyeri tekanc) Kekuatan otot

444 555

555 555

2. Data FokusData SubjektifData Objektif

1. Pasien mengatakan sudah BAB 6 kali sejak jam 3 sore dengan konsistensi encer2. Pasien mengatakan sakit perut mulas-mulas3. Sering terjaga kareba ingin BAB dan BAK4. Pasien mengatakan belum dapat sikat gigi sejak di rumah sakit5. Pasien mengatakan belum pernah keramas selama di rumah sakit6. Pasien dilap saja tanpa memakai sabun oleh keluarganya1. Bising usus pasien 20x/ menit2. Turgor kulit elastis3. Mukosa bibir kering4. Nyeri tekan pada abdomen sebelah kanan atas5. Kulit kepala pasien kotor6. Terdapat ketombe di kepala

3. Analisa DataAnalisa Data Pasien Tn. H dengan DiareDi Ruang Teratai RSUD KarangasemTanggal 14-15 Juli 2014NoData SubjektifData ObjektifMasalah

1-Pasien mengatakan sudah BAB 6 kali sejak jam 3 sore dengan konsistensi encer-Pasien mengatakan sering terjaga karena ingin BAB dan BAK-Pasien mengatakan sakit perut mulas-mulas

-Bising usus pasien 20x / menit-Turgor kulit kurang elastic-Mukosa bibir kering-Nyeri tekan pada abdomen sebelah kanan atas

Diare

2-Pasien mengatakan belum dapat sikat gigi sejak di rumah sakit.-Pasien mengatakan belum pernah keramas selama di rumah sakit- pasien dilap saja tanpa memakai sabun oleh keluarganya-Keadaan kulit pasien kotor-Kulit kepala pasien kotor-Terdapat ketombe di kepala-Pasien mandi hanya dilap tanpa sabun oleh keluargaDifisit Perawatan Diri

4. Rumusan Masalah Keperawatana. Diareb. Defisit perawatan diri

5. Analisa Masalaha) P: DiareE: Infeksi bakteriS: Pasien mengatakan sudah BAB 6 kali sejak jam 3 sore dengan konsistensi encer, pasien mengatakan sering terjaga karena ingin BAB dan BAK, pasien mengatakan sakit perut mulas-mulas, bising usus pasien 20x / menit, turgor kulit kurang elastis, mukosa bibir kering, nyeri tekan pada abdomen sebelah kanan atas. Proses terjadinya : Adanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan bising usus meningkat. Meningkatnya bising usus menyebabkan terjadinya sakit perut dan diare. Akibat jika tidak ditanggulangi : kejang, syok hipovolemik, gagal ginjal. b) P: Defisit perawatan diriE: Kelemahan fisikS: Pasien mengatakan belum dapat sikat gigi sejak di rumah sakit, pasien mengatakan belum pernah keramas selama di rumah sakit, pasien mengatakan tidak bisa mandi sendiri karena lemas, keadaan kulit pasien kotor, kulit kepala pasien kotor, pasien terlihat lemas, terdapat ketombe di kepala, pasien mandi hanya dilap tanpa sabun oleh keluarga Proses terjadinya : Karena ada kelemahan fisik menyebabkan ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitasnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Akibat jika tidak ditanggulangi : risiko infeksi akibat perkembangan bakteri.

6. Diagnosa KeperawatanNama pasien: Tn. HNo. RM: 144894Umur: 53 tahunRuang rawat: R. TerataiJenis Kelamin: Laki-lakiDiagnosa medis: GEANoDiagnosa KeperawatanTanggalParaf/ Nama

DitemukanTeratasi

1Diare berhubungan dengan infeksi bakteri ditandai dengan Pasien mengatakan sudah BAB 6 kali sejak jam 3 sore dengan konsistensi encer, pasien mengatakan sering terjaga karena ingin BAB dan BAK, pasien mengatakan sakit perut mulas-mulas, bising usus pasien 20x / menit, turgor kulit kurang elastis, mukosa bibir kering, nyeri tekan pada abdomen sebelah kanan atas.14 Juli 201415 Juli 2014(Paraf)Perawat

2Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelamahan fisik ditandai dengan Pasien mengatakan belum dapat sikat gigi sejak di rumah sakit, pasienmengatakan belum pernah keramas selama di rumah sakit, pasien mengatakan tidak bisa mandi sendiri karena lemas, keadaan kulit pasien kotor, kulit kepala pasien kotor, pasien terlihat lemas, terdapat ketombe di kepala, pasien mandi hanya dilap tanpa sabun oleh keluarga.14 Juli 2014(Paraf)Perawat

B. Perencanaan1) Prioritas masalah Keperawatana) Diareb) Defisit perawatan diri2) Rencana KeperawatanNoHari/ tgl/ jamDiagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria HasilIntervensiRasionalParaf

1.Senin, 14 JuliDiare berhubungan dengan infeksi bakteri ditandai dengan Pasien mengatakan sudah BAB 6 kali sejak jam 3 sore dengan konsistensi encer, pasien mengatakan sering terjaga karena ingin BAB dan BAK, pasien mengatakan sakit perut mulas-mulas, bising usus pasien 20x / menit, turgor kulit kurang elastis, mukosa bibir kering, nyeri tekan pada abdomen sebelah kanan atas.Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan masalah diare teratasi dengan kriteria hasil:1. Pasien BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek2. Pasien tidak sakit perut mulas-mulas3. Bising usus pasien 10-15 x/menit4. Turgor kulit elastic5. Mukosa bibir lembab6. Tidak ada nyeri tekan pada abdomen sebelah kanan atas Mandiri :1. Monitoring TTV

2. Monitoring bising usus

3. Berikan pasien oralit 200 mg

4. Anjurkan pasien banyak minum 6-8 gelas

5. Delegatif dalam pemberian cefotaxime 3x1 gr melalui IV dan ranitidine 3x 25 ml melalui IVNorit 3x4 tablet melali oral

1. Mengetahui perkembangan kondisi pasien2. Mengetahui peristaltik usus pasien

3. Mengganti cairan elektrolit yang kelar

4. Mengganti cairan yang keluar

5. Mempercepat penyembuhan pasien(Paraf)Perawat

C. PelaksanaanPelaksaaan Keperawatan pada Pasien Tn. HDengan Diare di Ruang TerataiRSUD Karangasem Tanggal 14-15 Juli 2014NoHari/ tgl/ jamDiagnosa KeperawatanTindakan KeperawatanEvaluasiParaf

1Senin, 14 Juli 2014, pukul 11.00 Wita

Pukul 13.00 Wita

Pukul 13.15 Wita

Pukul 14.00 Wita

Dx 1

Dx 1

Dx 1

Dx 1

Dx 11. Mengobservasi TTV

2. Monitoring bising usus

3. Memberikan cairan oralit 200 mg

4. Menganjurkan pasien untuk banyak minum air mineral

5. Mendelegasikan dalam pemberian cefotaxime 1 gr melalui IV dan ranitidine 25 ml melalui IV Norit 1x4 tablet melali oral DS : pasien mengatakan masih lemasDO : TD= 110/ 80 mmHg, S= 36oC, N= 70 x/ menit, RR= 20 x/ menit

DS : pasien mengatakan perutnya masih mulasDO : bising usus pasien 18 x/ menit

DO : pasien meminum cairan oralit yang diberikan

DS : pasien mengatakan sudah minum 4 gelas atau 750 cDO : pasien kooperatif dan mau menuruti anjuran untuk banyak minum air mineral

DS : pasien mengatakan obat injeksi yang dimasukan sedikit perihDO : obat telah masuk, tidak ada reaksi alergi(Paraf)Perawat

(Paraf)Perawat

(Paraf)Perawat

(Paraf)Perawat

(Paraf)Perawat

2Selasa, 15 Juli 2014, pukul 05.00 Wita

Pukul 06.00 Wita

Pukul 11.00 Wita

Dx 1

Dx 1

Dx 1

6. Mengobservasi TTV

7. Mendelegasikan dalam pemberian cefotaxime 1 gr melalui IV dan ranitidine 25 ml melalui IV,Norit 1x4 tablet melalui oral

8. Monitoring bising usus

DO : TD= 100/ 70 mmHg, S= 36,5oC, N= 64 x/ menit, RR= 20 x/ menit

DS : pasien mengatakan obat injeksi yang dimasukan sedikit perihDO : obat telah masuk, tidak ada reaksi alergi

DS : pasien mengatakan perutnya sudah tidak mulas lagiDO : bising usus pasien 10 x/ menit

(Paraf)Perawat

(Paraf)Perawat

(Paraf)Perawat

D. EvaluasiEvaluasi Asuhan Keperawatan pada Pasien Tn. HDengan Diare di Ruang TerataiRSUD Karangasem Tanggal 14-15 Juli 2014NoHari/ tgl/ jamDiagnosa KeperawatanEvaluasiParaf

1Selasa, 15 Juli 2014, pukul 12.00 WitaDiare berhubungan dengan infeksi bakteri ditandai dengan Pasien mengatakan sudah BAB 6 kali sejak jam 3 sore dengan konsistensi encer, pasien mengatakan sering terjaga karena ingin BAB dan BAK, pasien mengatakan sakit perut mulas-mulas, bising usus pasien 20x / menit, turgor kulit kurang elastis, mukosa bibir kering, nyeri tekan pada abdomen sebelah kanan atas.S : pasien mengatakan sudah tidak lemas lagi, pasien mengatakan BAB 2x sehari, bau khas feses warna kuning, konsistensi lembek.

O : bising usus pasien 10x/ menit.

A : tujuan no 1, 2, 3, 4, 5, 6 tercapai, masalah diare teratasi.

P : pertahankan kondisi pasien (Paraf)Perawat

BAB IVPEMBAHASAN

Kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus ( pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi).Pada tinjauan teori di perencanaan keperawatan terdapat kesenjangan dengan tinjauan kasus. Pada perencanaan di tinjauan teori terdapat rencana untuk mengkaji intake dan output, otot dan observasi frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor pencetus tetapi pada tinjauan kasus tidak terdapat rencana untuk mengkaji intake dan output, otot dan observasi frekuensi defekasi, karaktreristik, jumlah dan faktor pencetus.

BAB VPENUTUP

A. KesimpulanDiare merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami defekasi berupa feses cair atau feses tidak berbentuk dalam frekuensi yang sering (Lynda Juall, 2012).Diare adalah pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk (NANDA, 2012).Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa diare merupakan situasi dimana seorang individu mengalami sensasi rasa sakit perut seperti melilit atau mulas kemudian defekasi berupa feses yang encer atau lunak dan tidak berbentuk serta dikeluarkan secara terus- menerus dengan frekuensi lebih dari 3 kali.Pada kasus Tn. H pasien mengalami diare karena infeksi bakteri, setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam diadapatkan : S : pasien mengatakan sudah tidak lemas lagi, pasien mengatakan BAB 2x sehari, bau khas feses warna kuning, konsistensi lembek.O : bising usus pasien 10x/ menit.A : tujuan no 1, 2, 3, 4, 5, 6 tercapai, masalah diare teratasi.P : pertahankan kondisi pasien

B. SARANKami harap laporan ini dapat berguna untuk semua yang membacanya, untuk pasien yang mengalami diare diharapkan untuk banyak minum sebagai pengganti cairan elektrolit seperti oralit dan norit.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC.Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.Herlman, T. Heather.2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

2