sap vomiting

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Vomiting Tempat : Rumah Sakit Permata Bunda Sasaran : Pasien yang ada di Rumah Sakit Permata Bunda Materi : Terlampir Penyaji : Afif Murtadho Daifulloh Eric Juan Maldini Ervin Oktavianto Jefri Ari W. Miftachul Ulum A. Tujuan Intruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan masyarakat dapat memahami tentang penanganan muntah. B. Tujuan Intruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 45 menit diharapkan , masyarakat dapat : 1. Menjelaskan pengertian muntah 2. Menyebutkan mekanisme terjadinya muntah 3. Menyebutkan penyebab muntah

Upload: eric-juan-maldini

Post on 25-Oct-2015

188 views

Category:

Documents


90 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Vomiting

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Topik : Vomiting

Tempat : Rumah Sakit Permata Bunda

Sasaran : Pasien yang ada di Rumah Sakit Permata Bunda

Materi  : Terlampir

Penyaji  : Afif Murtadho Daifulloh

Eric Juan Maldini

Ervin Oktavianto

Jefri Ari W.

Miftachul Ulum

A. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan

masyarakat dapat memahami tentang penanganan muntah.

B. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 45 menit diharapkan ,

masyarakat dapat :

1. Menjelaskan pengertian muntah

2. Menyebutkan mekanisme terjadinya muntah

3. Menyebutkan penyebab muntah

4. Menjelaskan cara menangani muntah

C. Materi

1. Pengertian muntah

2. Mekanisme terjadinya muntah dan komplikasi

3. Penyebab muntah

4. Cara menangani muntah

Page 2: Sap Vomiting

D. Metode

Ceramah

Tanya jawab

Diskusi

E. Media

Leaflet

Flip Chart

F. Pelaksanaan

No Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Waktu

1. Pembukaan :

5 menit

Memberikan salam Menjawab salam

Memperkenalkan diri Memperhatikan

Menyampaikan pokok bahasan Memperhatikan

Menyampaikan tujuan Memperhatikan

2.Pelaksanaan :

35 menit

Memberikan penjelasan tentang

pengertian muntah

Memperhatikan

Mejelaskan mekanisme muntah

dan komplikasi

Memperhatikan

Menjelaskan bagaimana cara

menangani muntah

Memperhatikan

Memberikan kesempatan untuk

bertanya

Bertanya

Menjawab pertanyaanMendengarkan

3. Penutup : 5 menit

Page 3: Sap Vomiting

Menyampaikan kesimpulan

materi penyuluhan

Mendengarkan

Memberikan evaluasi Merespon

Memberikan salam penutup Menjawab salam

G. Evaluasi

1. Pengertian

Vomiting (Muntah) adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh

isi lambung yang terjadi secara paksa melalui mulut, disertai dengan kontraksi

lambung dan abdomen (Markum : 1991).

Muntah merupakan keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi

lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk ke dalam lambung

(Depkes RI, 1994).

2. Mekanisme Muntah

Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya

muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di susunan saraf pusat (otak) kita.

Muntah terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah.

Rangsangan pusat muntah kemudian dilanjutkan ke diafragma (suatu sekat antara

dada dan perut) dan otot-otot lambung, yang mengakibatkan penurunan diafragma

dan kontriksi (pengerutan) otot-otot lambung. Hal tersebut selanjutnya

mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung dan

mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Beberapa kondisi yang

dapat merangsang pusat muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran

pencernaan baik infeksi (termasuk gastroenteritis) dan non infeksi (seperti

obstruksi saluran pencernaan), toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan

keseimbangan, dan kelainan metabolik.

3. Penyebab Muntah

a. Infeksi Virus dan Gastroentritis Akut

Penyebab paling sering adalah infeksi virus di antaranya adalah

gastroenteristis akut biasanya oleh virus khususnya rotavirus.  Infeksi diare

Page 4: Sap Vomiting

pada anak paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare

karena rotavirus ini sering diistilahkan muntaber atau muntah berak.

Gejala infeksi rotavirus atau virus lainnya berupa demam ringan, diawali

muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut. Muntah dan diare

merupakan gejala utama infeksi rotavirus dan dapat berlangsung selama 3

– 7 hari. Infeksi rotavirus dapat disertai gejala lain yaitu anak kehilangan

nafsu makan, dan tanda-tanda dehidrasi. Infeksi rotavirus dapat

menyebabkan dehidrasi ringan dan berat, bahkan kematian. Infeksi virus

bukan rotavirus biasanya hanya terdapat keluhan muntah sering tanpa

diikuti diare yang hebat

b. Penderita Alergi dan hipersensitif saluran cerna

Pada anak penderita  alergi khususnya dengan Gastrooesephageal Refluks.

Pada penderita ini biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat usia di

bawah usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu keluhan berangsur berkurang dan

akan membaik palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Pada umumnya usia 3-

6 bulan muntah hanya 2-5 kali perhari dan kan membaik dengan

pertambahan usia. Serangan gangguan muntah akan lebih berat saat terjadi

infeksi saluran napas atau infeksi virus lainnya. Keluhan infeksi virus

biasanya disertai keluhan demam, badan hangat, badan pegal, nyeri otot,

sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk atau pilek.  Makanan pada penderita

alergi makanan bisa menyebabkan muntah tetapi hanya lebih ringan dan

dalam beberapa saat  akan berkurang. Penderita alergi dengan GER

biasanya disertai dengan alergi pada kulit, hidung dan saluran napas.

c. Stenosis pilorus (pada bayi, ini biasanya menyebabkan “muntah proyektil”

sangat kuat dan merupakan indikasi untuk operasi mendesak)

d. Obstruksi usus

e. Terlalu banyak Makan

f. Akut abdomen dan / atau peritonitis

g. Ileus

h. Kolesistitis, pankreatitis, usus buntu, hepatitis

i. Keracunan makanan

j. Kehamilan Hiperemesis, Morning sickness

Page 5: Sap Vomiting

k. Reaksi obat (muntah dapat terjadi sebagai respon somatik akut) alkohol

(sedang sakit saat sedang mabuk atau sedang sakit pagi berikutnya, menderita

setelah efek, yaitu, mabuk tersebut), opioid, selective serotonin reuptake

inhibitor, banyak obat kemoterapi dan beberapa entheogens (seperti peyote

atau ayahuasca)

l. Penyakit Norwalk virus, Flu Babi Dan berbai penyakit ionfeksi lainnya

4. Dampak dan komplikasi

Dehidrasi 

Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat

muntah, asam lambung akan keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam

lambung keluar dan berada di dalam mulut, maka akan merusak email gigi

sehingga gigi menjadi rapuh dan gampang rusak.

Lemahnya perut.

5. Penanganan

Pemberian cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan

mencegah terjadinya dehidrasi.

Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke

kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.

Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan

cairan. Dehidrasi dapat terjadi apabila anak muntah terus-menerus. Dehidrasi

yang berat dapat mengancam nyawa.

Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk

mencegah anak dehidrasi. Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk

minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter mungkin

akan menambahkan cairan elektrolit (oralit). Bila bayi anda mendapatkan susu

formula, dokter mungkin akan menggantikan sementara susu formula dengan

oralit selama 12-24 jam pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu

formula yang 2 kali lebih encer dibandingkan susu formula yang biasa

diberikan. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula

(1 sendok teh gula dalam 120 ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah

Page 6: Sap Vomiting

sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak

baik atau tidak muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila

anak tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu

berikan 1 sendok teh cairan tiap 1-2 menit. Pemberian cairan dalam jumlah

sedikit namun frekuensinya sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari

pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.

Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat, berserat dan

keras dan berlemak karena makanan tersebut relatif lebih lama dicerna dan

dapat merangsang muntah

Saat muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan

sementara sambil minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum

sedikit-sedikit tapi sering.

Page 7: Sap Vomiting

SATUAN ACARA PENYULUHANVOMITING

PROFESI

Oleh:

Afif Murtadho DaifullohEric Juan MaldiniErvin OktaviantoJefri Ari WardaniMiftachul Ulum

STIKES MAHARANI MALANGPROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

2013

Page 8: Sap Vomiting

PENUTUP

Demikianlah SAP ini penulis buat, semoga dilaksanakan sesuai rencana.

Malang, 19 Oktober 2013

Oleh :

(Kelompok 1)

Disetujui Oleh :

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Page 9: Sap Vomiting

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

Topik : Vomiting

Tempat : Rumah Sakit Permata Bunda

Waktu : Sabtu, 19 Oktober 2013

Penyaji  : Afif Murtadho Daifulloh

Eric Juan Maldini

Ervin Oktavianto

Jefri Ari W.

Miftachul Ulum

No. Nama Tanda Tangan

Sabtu, 19 Oktober 2013

Mengetahui,

Pembimbing Lahan