sap kemoterapi

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEGIATAN PENYULUHAN PADA PASIEN KANKER TENTANG KEMOTERAPI DISUSUN OLEH : Kelompok 3 Desi Fitri Prasdiana Riski Adista Selvi Siti PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA 2015

Upload: prasdiana-heny

Post on 11-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

materi sap kemoterapi

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Kemoterapi

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEGIATAN PENYULUHAN PADA

PASIEN KANKER TENTANG KEMOTERAPI

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

Desi

Fitri

Prasdiana

Riski Adista

Selvi

Siti

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2015

Page 2: Sap Kemoterapi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PADA PASIEN

STIKES HANG TUAH SURABAYA

Pokok Bahasan : Pengelolaan Pasien Kanker

Subpokok Bahasan : Pendidikan kesehatan pada pasien kanker pasca

kemoterapi tentang efek samping dan cara mengatasi

kemoterapi.

Definisi Kemoterapi

Efek samping kemoterapi

Kecukupan gizi pada pasien kemoterapi

Sasaran : Pasien dengan diagnosa kanker

Metode : - Ceramah

- Diskusi

Media : - Leaflet

- Flip Chart

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang kemoterapi ruang I bedah Rumkital Dr. Ramelan

Surabaya

Hari dan tanggal : Rabu, 29 April 2015

Pukul : 10.00 WIB

1. LATAR BELAKANG

Kanker merupakan suatu penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat

dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal di luar batas

kewajaran (Junaidi, 2007). Kanker merupakan salah satu penyakit tidak

menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun

di Indonesia. Didunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan

pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler. Badan Kesehatan dunia

(WHO) mengestimasikan bahwa 84 juta orang meninggal akibat kanker

dalam rentang waktu 2005 dan 2015, dengan perkiraan setiap tahunnya 12

juta diseluruh dunia orang akan menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya

meninggal dunia. Kejadian kanker terjadi lebih cepat di negara miskin dan

Page 3: Sap Kemoterapi

berkembang. Dari data tersebut saat ini hanya 15 persen dari 190-200 ribu

penderita kanker baru di Indonesia setiap tahunnya (International Union

Against Cancer/UICC, 2009).

Kanker merupakan penyebab kematian ke dua di dunia. Menurut laporan

Badan Kesehatan dunia (WHO) tahun 2003, setiap tahun timbul lebih dari

10 juta kasus penderita baru kanker dengan prediksi peningkatan setiap

tahun timbul lebih dari 10 juta kasus penderita baru kanker dengan prediksi

peningkatan setiap tahun kurang lebih 20%. Diperkirakan pada tahun 2020

jumlah penderita baru penyakit kanker meningkat hamper 20 juta penderita,

84 juta orang di antaranya akan meninggal pada sepuluh tahun ke depan.

Diperkirakan setiap 11 menit ada satu penduduk dunia meninggal karena

kanker dan setiap 3 menit ada satu penderita kanker baru (Jauhari, 2009).

Kemoterapi merupakan salah satu modalitas pengobatan pada kanker secara

sistemik yang sering dipilih terutama untuk mengatasi kanker stadium

lanjut, local maupun metastatis. Kemoterapi sangat penting dan dirasakan

besar manfaatnya karena bersifat sistemik mematikan/membunuh sel-sel

kanker dengan cara pemberian melalui infuse, dan sering menjadi pilihan

metode efektif dalam mengatasi kanker terutama kanker stadium lanjut local

(Desen, 2008). Teknik pemberian kemoterapi ditentukan dari jenis

keganasan dan jenis obat yang diperlukan (Adiwijono, 2006). Obat

kemoterapi umumnya berupa kombinasi dari beberapa obat yang diberikan

secara bersamaan dengan jadwal yang telah ditentukan .Selain membunuh

sel kanker, obat kemoterapi juga berefek pada sel-sel sehat yang normal,

terutama yang cepat membelah atau cepat tumbuh seperti rambut, lapisan

mukosa usus dan sumsum tulang. Beberapa efek samping yang terjadi pada

kemoterapi, gangguan mual dan muntah adalah efek samping frekuensi

terbesar (Yusuf, 2007).

Meskipun sering menjadi alternatif pilihan utama untuk mengatasi kanker,

kemoterapi memiliki efek samping yang cukup serius. Dari beberapa efek

kemoterapi, mual dan muntah adalah yang paling sering dikeluhkan bagi

pasien kanker. King (1997, dalam McDonald, 2001) menyebutkan bahwa

Page 4: Sap Kemoterapi

Perawat akan mengetahui jika perilaku seperti ini tidak di tanggulangi, sudah

tentu berdampak pada gangguan jiwa yang lebih berat. Beberapa tanda-tanda

harga diri rendah adalah rasa bersalah terhadap diri sendiri, merasa tidak mampu,

gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, percaya diri kurang, kadang

sampai mncederai diri.

Oleh karena itu pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya

pembangunan nasional diarahkan pada tercapainya kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat setiap penduduk sehingga memiliki derajat kesehatan

yang optimal. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memberikan

asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan dan

asuhan keperawatan jiwa merupakan salah satu upaya keperawatan yang berfokus

pada seseorang yang mengalami gangguan kepribadian yakni mengalami masalah

harga diri rendah sebagai klien. Untuk memahami secara mendalam tentang

asuhan keperawatan jiwa dengan masalah harga diri rendah setidaknya perlu

mengetahui dan memahami tentang konsep gangguan jiwa dan konsep harga diri

rendah

2. TIU ( Tujuan Intruksional Umum )

Meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup pasien agar dapat

menikmati kehidupannya yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri

sendiri, kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.

3. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )

a. Klien dapat memahami definisi kemoterapi

b. Klien dapat memahami efek samping kemoterapi

c. Klien dapat memahami cara mengatasi efek samping kemoterapi

d. Klien dapat memahami kecukupan nutrisi kemoterapi

4. SASARAN

Para pasien dan keluarga.

5. MATERI (TERLAMPIR)

Page 5: Sap Kemoterapi

6. METODE

a. Ceramah

b. Diskusi

7. MEDIA

a. Leaflet

b. Flip Chart

8. KRITERIA EVALUASI

a. Kriteria Struktur :

1) Peserta hadir minimal 5 orang

2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Kemoterapi I

Bedah Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum

dan saat penyuluhan

b. Kriteria Proses :

1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

2) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan

3) Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara

benar

c. Kriteria Hasil :

1) Menyebutkan definisi kemoterapi dengan benar

2) Menyebutkan efek samping kemoterapi

3) Menyebutkan cara mengatasi efek samping kemoterapi

4) Memahami kecukupan nutrisi kemoterapi

9. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience

1 5 Menit Pembukaan

1.Penyuluh memulai penyuluhan

dengan mengucapkan salam

1.Menjawab salam

Page 6: Sap Kemoterapi

2.Memperkenalkan diri

3.Menjelaskan tujuan penyuluhan

4.Menyebutkan materi yang akan

diberikan

5.Membagikan leaflet

2.Memperhatikan

3.Memperhatikan

4.Memperhatikan

5.Menerima dan

membaca

2 10 Menit Pelaksanaan

1.Menjelaskan pengertian

kemoterapi

2.Menyebutkan efek samping

kemoterapi

3. Menyebutkan cara mengatasi

efek samping kemoterapi

4.Menyebutkan kebutuhan nutrisi

pada klien kemoterapi

5. Memberi kesempatan bertanya

1.Memperhatikan

2.Memperhatikan

3.Memperhatikan

4. Memperhatikam

5.Bertanya dan

mendengarkan jawaban

3 10 Menit Evaluasi :

1.Meminta audience menyebutkan

definisi kemoterapi

2.Meminta audience menyebutkan

efek samping kemoterapi

3.Meminta audience menyebutkan

cara mengatasi efek samping

kemoterapi

1.Menjelaskan definisi

kemoterapi

2.Menyebutkan efek

samping kemoterapi

3.Menyebutkan cara

mengatasi efek

samping kemoterapi

4 5 Menit Terminasi

1.Mengucapkan terima kasih atas

perhatian yang diberikan

2.Mengucapkan salam penutup

1.Memperhatikan

2.Membalas salam

10. SETTING TEMPAT

Page 7: Sap Kemoterapi

Keterangan :

: Pembawa acara dan moderator : Observer

: Penyaji : Audiance

: Fasilitator

11. PENGORGANISASIAN

a. Pembawa acara dan moderator : Selvi Karunia D.

b. Penyaji : Fitri Lailiyah

c. Observer : Desi

d. Fasilitator : 1. Prasdiana Heny P.

2. Siti

f. Dokumentasi dan Perlengkapan: Riski Adista S.

Surabaya, 17 Maret 2015

Page 8: Sap Kemoterapi

Mengetahui,

Penanggung Jawab Kegiatan

(Desi)

Ketua Kelompok

(Riski Adista S.)

Pembimbing Institusi

()

Page 9: Sap Kemoterapi

MATERI PENYULUHAN

HARGA DIRI RENDAH

1. Definisi

Kemoterapi adalah terapi dengan obat anti kanker. Obat ini selain

bersifat toksik terhadap sel tubuh normal, terutama sel yang mempunyai

kemampuan membelah dengan cepat, seperti sel darah, folikel rambut,

mukosa gastrointestinal dan sistem reproduksi. Pada umumnya obat anti

kanker ini mempunyai efektifitas terapi yang sangat dekat dengan efek

toksik. Itulah sebabnya obat ini hanya diberikan oleh dokter yang mampu

memahami efek samping obat, selalu mewaspadai kemungkinan timbulnya

efek samping dan mampu mencegah atau mengatasi efek samping yang

timbul. (Smets,La,Pinedo, 1994 ).

Sedangkan menurut Sukardja (2000, dalam Perwitasari, 2006) lebih

lanjut menjelaskan, kemoterapi merupakan terapi sistemik yang dapat

digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau untuk membunuh sel-sel

kanker dengan obat-obat anti kanker yang disebut sitostatika. Kemoterapi

dapat menjadi bentuk penanganan primer, atau tambahan dari terapi radiasi

atau pembedahan.

2. Efek samping kemoterapi

Umumnya efek kemoterapi dibagi menjadi :

a. Efek samping yang sering terjadi (immediate side effects)

Efek samping yang terjadi dalam 24 jam pemberian sitostatika,

misalnya mual dan muntah

b. Efek samping yang awal terjadi (early side effects)

Efek samping yang timbul dalam beberapa hari sampai minggu,

misalnya leukopenia dan stomatitis.

c. Efek samping yang terjadi belakangan (delayed side effects)

Efek samping yang timbul dalam hitungan minggu sampai bulan,

misalnya neuropati perifer dan nefropati.

d. Efek samping yang terjadi kemudian (late side effects)

Page 10: Sap Kemoterapi

Efek samping yang terjadi dalam hitungan bulan sampai tahun,

misalnya keganasan sekunder.

Intensitas efek samping tergantung dari karakteritik obat, dosis pada

setiap pemberian maupun dosis komulatif, selain itu setiap pasien

dapat menimbulkan gejala efek samping yang berbeda walaupun

dengan dosis dan obat yang sama.

3. Cara mengatasi efek samping kemoterapi

a. Cara—cara untuk mengatasi masalah makan

1) Kurang nafsu makan

Kurang nafsu makan dapat di di atasi dengan cara :

a) Mengkonsumsi makanan padat yang tinggi energi dan protein

b) Menyediakan makanan dalam porsi kecil

c) Mengkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. Makanlah

dalam 1– 2 jam sekali Menyediakan selalu makanan favorit untuk

menggugah selera

d) Hindari bau makan yang menyengat

e) Tambahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke

dalam makanan, seperti susu, mentega, telur

f) Mengolah makanan dengan bentuk yang menarik

g) Tekankan pada diri bahwa makan adalah bagian yang penting

dalam program pengobatan

h) Ciptakan suasana makan yang menyenangkan

2) Perubahan indera kecap

Perubahan biasanya di sebabkan karena efek samping terapi radiasi

dan kemoterapi. Biasanya pasien menjadi tiba – tiba tidak suka

terhadap makanan yang biasanya disukai, sehingga makanan yang

dikonsumsi menjadi berkurang. Cara mengatasinya adalah :

a) Bilas mulut dengan air sebelum makan

b) Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan buah-buahan yang

segar

c) Campurkan makanan dengan rasa manis, seperti gula dan madu

Page 11: Sap Kemoterapi

d) Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan selera dari segi aroma

maupun rasa

e) Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml

3) Mual dan Muntah

Gangguan ini sangat mempengaruhi asupan makanan pada pasien

kanker dan dapat diatasi dengan cara :

a) Makan makanan yang kering

b) Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari, diantaranya 3

kali porsi besar

c) Hindari makanan yang berbau merangsang

d) Hindari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang

rasa mual

e) Makan dan minum perlahan-lahan

f) Hindari makanan dan minuman terlalu manis

g) Batasi cairan pada saat makan

h) Tidak tiduran setelah makan ± 1 jam setelah makan

i) Apabila muntah, minumlah banyak air untuk mengahindari

terjadinya dehidrasi

4) Mulut kering

Pada kondisi ini sangat rentan untuk menyebabkan luka pada mulut

dan dapat juga mempengaruhi rasa serta dalam mengunyah makanan.

cara mengatasinya adalah :

a) Minumlah 8-10 gelas/hari. Gunakanlah sedotan untuk minum air

b) Mengkonsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk dikonsumsi

c) Kunyah makanan dengan baik

d) Kunyahlah permen rendah gula untuk menstimilasi kelenjar ludah

5) Rasa cepat kenyang

a) Konsumsi makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering

b) Hindari minum sebelum makan

c) Hindari makan dalam posisi tidur

6) Kesulitan mengunyah dan menelan

a) Minum dengan menggunakan sedotan

Page 12: Sap Kemoterapi

b) Makan/minum dengan suhu kamar atau dingin

c) Bentuk makanan saring atau cair. Bila makanan lunak, bahan

makanan dipotong kecil-kecil dan masak hingga lunak

d) Hindari makanan terlalu asin atau asam

7) Diare

Pada kondisi ini selain karena efek terapi juga dapat disebabkan

karena faktor stres. Apabila terjadi diare dapat diatasi dengan :

a) Minumlah banyak air. Air diminum dalam suhu kamar

b) Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil 6 - 8 kali/hari

c) Hindari makanan terlalu manis.

d) Hindari susu penuh selama diare

e) Berikan makanan sumber serat larut air

f) Hindari makanan yang mengandung gas

8) Konstipasi

Konstipasi dapat juga disebabkan karena kurangnya asupan serat

dalam makanan yang dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk

mengatasinya dapat dilakukan :

a) Mengkonsumsi cukup serat

b) Minum 8 - 10 gelas/hari

c) Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan

b. Cara mengatasi rambut rontok

Pada klien kemoterapi akan mengalami kerontokan pada semua rambut

termasuk alis dan bulu mata 2-3 minggu setelah pengobatan. Tetapi

rambut akan tumbuh kembali pada 4-8 minggu setelah pengobatan.

Untuk mengatasi keorontokan rambut dapat menggunakan wig,

kerudung, dan topi. Serta menghindari perawatan kulit kepala yang

berlebih (RS. Dharmais).

4. Kecukupan nutrisi kemoterapi

Page 13: Sap Kemoterapi
Page 14: Sap Kemoterapi

DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN PADA REMAJA

TENTANG HARGA DIRI RENDAH DI RUANG L

STIKES HANG TUAH SURABAYA

No Nama Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11. 11.

12. 12.

13. 13.

14. 14.

15. 15.

16. 16.

17. 17.

18. 18.

19. 19.

20. 20.

21. 21.

22. 22.

23. 23.

24. 24.

25. 25.

Page 15: Sap Kemoterapi

Daftar Pustaka