sap nutrisi

24
Satuan Acara Penyuluhan 1. Latar Belakang Nutrisi memiliki peran yang penting dan tidak dapat dipisahkan dengan persiapan pra operasi dan pasca operasi pada pasien yang menjalani prosedur utama bedah umum dan tindakan suportif pada pasien yang luka parah. Secara umum, ketika dokter memutuskan kepada pasiennya untuk menjalani prosedur operasi besar, nutrisi suportif telah menunjukkan pengurangan komplikasi luka utama seperti luka terbuka dan kebocoran anastomosis luka. Pasien yang menjalani operasi menghadapi tantangan secara metabolik dan fisiologi yang dapat membahayakan status gizi. Gejala pasca operasi seperti mual, muntah, nyeri, dan anoreksia dapat terjadi pada pasien, hal ini juga bahkan dapat terjadi pada pasien yang menjalani operasi kecil, padahal katabolisme, infeksi, dan proses penyembuhan luka menjadi faktor peyulit pada pasien setelah operasi besar. Hal-hal ini menjadi masalah yang jauh lebih besar pada pasien operasi dengan gizi yang kurang. Mata Ajaran : Prakt ek Profe si Keper awata

Upload: restubs

Post on 28-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Nutrisi

Satuan Acara Penyuluhan

1. Latar Belakang

Nutrisi memiliki peran yang penting dan tidak dapat dipisahkan dengan

persiapan pra operasi dan pasca operasi pada pasien yang menjalani prosedur utama bedah

umum dan tindakan suportif pada pasien yang luka parah. Secara umum, ketika dokter

memutuskan kepada pasiennya untuk menjalani prosedur operasi besar, nutrisi suportif

telah menunjukkan pengurangan komplikasi luka utama seperti luka terbuka dan

kebocoran anastomosis luka.

Pasien yang menjalani operasi menghadapi tantangan secara metabolik dan

fisiologi yang dapat membahayakan status gizi. Gejala pasca operasi seperti mual,

muntah, nyeri, dan anoreksia dapat terjadi pada pasien, hal ini juga bahkan dapat terjadi

pada pasien yang menjalani operasi kecil, padahal katabolisme, infeksi, dan proses

penyembuhan luka menjadi faktor peyulit pada pasien setelah operasi besar. Hal-hal ini

menjadi masalah yang jauh lebih besar pada pasien operasi dengan gizi yang kurang.

Pasien dengan kekurangan gizi pra operasi memiliki risiko yang jauh lebih tinggi

terjadinya komplikasi pasca operasi dan kematian daripada pasien yang memiliki gizi baik

sebelum operasi. Status gizi buruk dapat membahayakan fungsi sistem organ, termasuk

jantung, paru-paru, ginjal, dan saluran gastrointestinal (GIT). Fungsi kekebalan tubuh dan

kekuatan otot juga dapat berpengaruh, pasien seperti ini lebih rentan terhadap terjadinya

komplikasi infeksi dan biasanya memerlukan untuk reintubasi pascaoperasi.

Penyembuhan luka yang tertunda, seperti tertundanya kemajuan dalam mobilitas pasien,

sehingga dapat memperpanjang pemulihan pasien operasi. Semua faktor ini dapat

berkontribusi terjadinya lamanya perawatan di rumah sakit, dan meningkatkan biaya

perawatan kesehatan.

Mata Ajaran : Praktek Profesi Keperawatan Medical Bedah II (KMB II)

Sasaran : Pasien dan keluarga yang berada di ruangan bedah pria RSUP

DR. M. Djamil Padang

Target : Pasien pasca operasi yang berada di ruangan bedah pria RSUP

DR. M. Djamil Padang

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2013

Tempat : Di ruangan bedah pria RSUP DR. M. Djamil Padang

Page 2: SAP Nutrisi

Bahkan pasien dengan gizi yang cukup saja dapat mengalami hasil yang kurang

baik jika gizi pasca operasi tertunda secara signifikan. Kurangnya gizi untuk 10-14 hari,

khususnya selama periode meningkatnya kebutuhan (demand) metabolik dengan

pemulihan pasca operasi, dapat mengakibatkan komplikasi dan tingkat kematian

Penatalaksanaan nutrisi sering dilupakan pada pasien pasca bedah, padahal

pasien masih puasa, dan masih perlu penambahan kalori akibat stres metabolisme yang

terjadi. Penatalaksanaan nutrisi adalah prioritas untuk mengurangi kehilangan gizi selama

periode hipermetabolisme dan mempercepat proses penyembuhan.

Pengaruh operasi terhadap metabolisme pasca-operasi tergantung berat

ringannya operasi, keadaan gizi pasien pasca-operasi, dan pengaruh operasi terhadap

kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.

Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang

dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi

kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak

bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, Sedangkan luka dan

perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang

perlu diganti.

2. Tujuan Umum

a. Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di ruangan bedah pria RSUP DR.

M. Djamil Padang tentang diet nutrisi pasca operasi, diharapkan pasien dan keluarga

dapat mengetahui dan menjelaskan diet nutrisi pasca operasi.

b. Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di ruangan bedah pria RSUP DR.

M. Djamil Padang tentang diet nutrisi pasca operasi, diharapkan:

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang pengertian nutrisi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang sumber nutrisi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang manfaat nutrisi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang diet nutrisi pasca operasi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang tujuan pemberian diet nutrisi pasca

operasi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang syarat diet nutrisi pasca operasi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang urutan pemberian nutrisi pasca operasi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang jenis makanan yang baik pasca operasi

Page 3: SAP Nutrisi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang cara pemenuhan nutrisi pasca operasi

- Peserta dapat menjelaskan kembali tentang perawatan pasca operasi

3. Manfaat

a. Bagi Rumah Sakit

Dapat membantu program RSUP DR. M. Djamil Padang dalam pemberian

penyuluhan kesehatan tentang diet nutrisi pasca operasi, sehingga diharapkan dapat

mengurangi angka kejadian komplikasi dan infeksi pasca operasi.

b. Bagi Peserta

Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang diet nutrisi pasca operasi

sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka operasi.

c. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan di

lapangan tentang diet nutrisi pasca operasi.

4. Strategi Pelaksanaan

a. Materi : Diet nutrisi pasca operasi

b. Metode : Ceramah dan diskusi

c. Media dan Alat : Laptop, infokus, leafleat

d. Hari/tanggal : Kamis, 19 Desember 2013

e. Jam : 10.00-10.35 WIB

f. Tempat : Ruangan bedah pria RSUP DR. M. Djamil Padang

5. Pengorganisasian

a. Penanggung jawab : Ahmad Zaky Halim, S.Kep

Tugas : Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

b. Moderator : Tuti Musilawati, S.Kep

Tugas : Mengarahkan jalannya kegiatan

c. Penyaji : Elsa Sri Mulyani, S.Kep

Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan

d. Observer : Witsva Ramayana, S.Kep dan Nina Delfia, S.Kep

Tugas : Mencatat dan mengamati jalannya penyuluhan

e. Fasilitator : Siska Angrayeni, S.Kep,Vonny Julita Sari, S.Kep,

Beni andwila, S.Kep, Ali Ahmadi, S.Kep

Tugas : Memotivasi Peserta untuk ikut dalam penyuluhan

Page 4: SAP Nutrisi

6. Seting Tempat

Keterangan Gambar:

- penyaji Peserta

-

- infocus fasilitator

- moderator observer

7. Penatalaksanaan

NO. Kegiatan jam Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta

1

2

Pembukaan

10.00 – 10.05 WIB

Penyampaian

materi/ isi

pendahuluan

1. Moderator memberi salam

2. Moderator memperkenalkan

anggota kelompok

3. Moderator membuat kontrak

waktu

4. Moderator menjelaskan

tujuan kegiatan

1. Menggali pengetahuan

Peserta tentang nutrisi

2. Memberi reinforcement

1. Menjawab salam

2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

4. Mendengarkan

1. Mengemukakan

pendapat/ pertanyaan

2. Mendengarkan dan

memperhatikan

Page 5: SAP Nutrisi

10.05– 10.30 WIB positif

3. Menjelaskan pengertian

nutrisi

4. Menggali pengetahuan

Peserta tentang sumber

nutrisi

5. Memberikan reinforcement

positif

6. Menjelaskan sumber nutrisi

7. Menggali pengetahuan

Peserta tentang manfaat

nutrisi

8. Memberikan reinforcement

positif

9. Menjeaskan tentang manfaat

nutrisi

10. Menggali pengetahuan

Peserta tentang diet nutrisi

pasca operasi

11. Memberikan reinforcement

positif

12. Menjelaskan tentang diet

nutrisi pasca operasi

13. Menggali pengetahuan

Peserta tentang tujuan diet

nutrisi pasca operasi

14. Memberikan reinforcement

positif

15. Menjelaskan tentang tujuan

diet nutrisi pasca operasi

16. Menggali pengetahuan

Peserta tentang syarat diet

nutrisi pasca operasi

17. Memberikan reinforcement

3. Mendengarkan dan

memperhatikan

4. Mengemukakan

pendapat

5. Mendengarkan dan

memperhatikan

6. Mendengarkan dan

memperhatikan

7. Mengemukakan

pendapat

8. Mendengarkan dan

memperhatikan

9. Mendengaarkan dan

memperhatikan

10. Mengemukakan

pendapat

11. Mendengarkan dan

memeperhatikan

12. Mendengarkan dan

memperhatikan

13. Mengemukakan

pendapat

14. Mendengarkan dan

memperhatikan

15. Mendengarkan dan

memperhatikan

16. Mengemukakan

pendapat

17. Mendengarkan dan

memperhatikan

Page 6: SAP Nutrisi

positif

18. Menjelaskan tentang syarat

diet nutrisi pasca operasi

19. Menggali pengetahuan

Peserta tentang urutan

pemberian nutrisi pasca

operasi

20. Memberikan reinforcement

positif

21. Menjelaskan tentang urutan

pemberian nutrisi pasca

operasi

22. Menggali pengetahuan

Peserta tentang jenis

makanan yang baik untuk

luka pasca operasi

23. Memberikan reinforcement

positif

24. Menjelaskan tentang jenis

makanan yang baik untuk

luka pasca operasi

25. Menggali pengetahuan

Peserta tentang cara

pemenuhan nutrisi pasca

operasi

26. Memberikan reinforcement

positif

27. Menjelaskan tentang cara

pemenuhan nutrisi pasca

operasi

28. Menggali pengetahuan

Peserta tentang perawatan

pasca operasi

29. Memberikan reinforcement

positif

18. Mendengarkan dan

memperhatikan

19. Mengemukakan

pendapat

20. Mendengarkan dan

memperhatikan

21. Mendengarkan dan

memperhatikan

22. Mengemukakan

pendapat

23. Mendengarkan dan

memperhatikan

24. Mendengarkan dan

memperhatikan

25. Mengemukakan

pendapat

26. Mendengarkan dan

memperhatikan

27. Mendengarkan dan

memperhatikan

28. Mengemukakan

pendapat

29. Mendengarkan dan

memperhatikan

30. Mendengarkan dan

Page 7: SAP Nutrisi

3. Penutup

10.30-10.35 WIB

30. Menjelaskan tentang

perawatan pasca operasi

1. Mengevaluasi bersama

peserta materi yang telah

disampaikan tentang diet

nutrisi pasca operasi

2. Memberikan inforcement

positif

3. Menyimpulkan hasil

penyuluhan bersama Peserta

4. Mengucapkan salam

memperhatikan

1. Mengajukan pertanyaan

2. Mendengarkan dan

memperhatikan

3. Bersama-sama

menyimpulkan

4. Menjawab salam

8. Kriteria hasil

a. Evaluasi struktur

1) Tempat dan alat tersedi sesuai perencanaan

2) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

b. Evaluasi proses

1) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan selama kegiatan berlangsung

2) 60% Peserta yang hadir mengikuti acara penyuluhan sampai selesai

3) Fasilitator menfasilitasi Peserta untuk bertanya atau memberi pendapat

c. Evaluasi Hasil

1) 60% peserta dapat menyebutkan pengertian nutrisi

2) 60% peserta dapat menyebutkan penyebab sumber nutrisi

3) 60% peserta dapat menyebutkan manfaat nutrisi

4) 60% peserta dapat menyebutkan pengertian diet nutrisi pasca operasi

5) 60% peserta dapat menyebutkan tujuan diet nutrisi pasca operasi

6) 60% peserta dapat menyebutkan syarat diet nutrisi pasca operasi

7) 60% peserta dapat menyebutkan urutan pemberian nutrisi pasca operasi

8) 60% peserta dapat menyebutkan jenis makanan yang baik untuk penyembuhan

luka operasi

9) 60% peserta dapat menyebutkan cara pemenuhan nutrisi pasca operasi

10) 60% peserta dapat menyebutkan cara perawatan pasca operasi

Page 8: SAP Nutrisi

MATERI

A. Nutrisi

1. pengertian

Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk

perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, enam

kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan

mineral.Nutrisi merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan

dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

2. Elemen Nutrien / Zat Gizi adalah sebagai berikut : 

Karbohidrat

Protein

Lemak

Vitamin

Mineral

Air

Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan

sumber energi dari makanan, sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi

penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan.

3. Manfaat nutrisi yaitu :

Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, garakan dan kerja fisik

Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan

Sebagai pelindung dan pengatur

4. Penjelasan dari elemen-elemen nutrisi, yaitu :

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi dihasilkan dari

karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang

disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat

sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa

istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.

Page 9: SAP Nutrisi

1) Jenis Karbohidrat

Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :

Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

Monosakarida

Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan

merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat

langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah

glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,

fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang

berasal dari pecahan disakarida.

Disakarida

Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa

banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula

dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan.

Polisakarida

Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis

polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.

2) Fungsi Karbohidrat

Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu :

Sumber energi yang murah.

Sumber energi utama bagi otak dan syaraf.

Membuat cadangan tenga tubuh.

Pengaturan metabolisme tubuh.

Untuk efesiensi penggunaan protein.

Memberikan rasa kenyang

Sumber Karbohidrat

3) Sumber karbohidrat

umumnya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan

seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada

karbohidrat hewani berbentuk glikogen.

4) Metabolisme Karbohidrat

Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,

absorpsi, dan metabolisme. Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida

dan disakarida diserap melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam

pembuluh darah) semua berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa,

Page 10: SAP Nutrisi

Galaktosa, Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di

dalam hati Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui

pembuluh darah ke otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk glikogen

melalui Proses Glikoneogenesis.

b. Protein

Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan

tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein

adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam jaringan dalam bentuk

hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis didalam tubuh

tetapi harus didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya

lisin, triptofan, fenilanin, leusin.

1) Penggolongan Protein

Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan

yaitu:

Protein sederhana

Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan globulin.

Protein bersenyawa

Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan glikogen

membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.

Turunan atau devirat dari protein

Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.

2) Fungsi Protein

Protein memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, yaitu :

Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotic

koloid, keseimbangan asam.

Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan 

Pengaturan metabolisme .

Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.

Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan dan

meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genetik.

3) Sumber protein

Ada beberapa sumber protein yang dapat telah diketahui, yaitu

Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging,

telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.

Page 11: SAP Nutrisi

Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung,

kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.

4) Metabolisme Protein 

Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan

enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa

dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-

asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari pancreas dan selanjutnya

diserap atau berdifusi ke aliran darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino

disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan

sebagian digunakan untuk membuat protein darah. Karean protein dapat larut

dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna dan hampir tidak

tersisa protein makanan dalam feses.

Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian

dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu

asam organik dan amoniak. Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam

organic dimanfaatkan sebagai sumber energi. 

c. Lemak

Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan

kimianya lemak dibedakan menjadi :

Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.

Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan lemak

dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.

1) Fungsi Lemak

Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi

akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.

Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

Memberikan asam-asam esensial.

2) Sumber Lemak

Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati

mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacang-

kacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak

mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging

sapi, kambing dan lainnya.

Page 12: SAP Nutrisi

3) Metabolisme Lemak

Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam lemak

karena giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak masuk dalam pembuluh

darah dan dibawa ke hati. Kemudian didalam hati dengan proses kimiawi

Gliserol diubah menjadi Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang

gliserol akan menghasilkan tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil

sampingan yang disebut kolesterol.

d. Mineral

Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai katalis

dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu

jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan mikromineral jika kebutuhan tubuh

kurang dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium

fosfat sedangkan yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium,

iron,zinc. Secara umum fungsi dari mineral adalah :

Membangun jarigan tulang 

Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh

Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf

Membuat berbagai enzim

e. Vitamin

Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan

tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses

metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.

1) Klasifikasi VitaminVitamin dapat diklasifikasikan menjadi :

Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid,

serta vitamin c.

Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E , K

2) Fungsi Vitamin

Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan dan

pemeliharaan kesehatan.

f. Air

Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia. Tubuh

manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar

Page 13: SAP Nutrisi

dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka proporsi

air dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada orang dewasa asupan air antara

120-1500 cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air

yang masuk ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari. 

B. Nutrisi Pasca Operasi

1. Pengertian

Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani

pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam

pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

2. Tujuan

Tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera

kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya

tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :

Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)

Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain

Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan

Mencegah dan menghentikan perdarahan

Mempercepat proses penyembuhan luka

3. Syarat Diet pasca operasi Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi

Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita

Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)

Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin

Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan

kebiasaan makan penderita.

Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai

dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke

tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien

4. Urutan Makanan Pasca Operasi

Urutan makanan yang diberikan mulai dari awal :

Makanan Pasca Bedah I

Page 14: SAP Nutrisi

Makanan cair : berupa air putih atau bisa ditambah sirup

Makanan Pasca Bedah II

Makanan cair :berupa susu

Makanan Panca Bedah III

Makanan lunak : berupa bubur halus

Makanan Pasca Bedah IV

Berupa nasi Tim dan lauk : tinggi Kalori Tinggi Protein

5. Jenis makanan yang baik untuk penyembuhan luka oparasi

Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral

dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah protein

dan vitamin C.

Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses

penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah

terjadinya infeksi dan perdarahan luka. Contoh makanan yang perlu diperhatikan

untuk penyembuhan luka, yaitu :

Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,

kacang-kacangan. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang.

Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam,

tomat, daun singkong dan lain-lain.

6. Cara pelaksanaan pemenuhan nutrisi pasca operasi

1) Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C

2) Bila mual:

Makan dengan porsi sedikit tapi sering

Sajikan ketika masih hangat

Sebelum makan, minum air hangat

Hindari makanan dengan berbumbu tajam

7. Perawatan Pasca operasi

Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.

Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan,

telor dan sejenisnya.

Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.

Usahakan cukup istirahat.

Page 15: SAP Nutrisi

Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin

bagus.

Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.

Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.

Minum obat sesuai anjuran dokter.

8. Contoh penatalaksanaan gizi pasca operasi appendiks

a) Makanan diberikan berupa makanan lunak (nasi tim) yang dibagi dalam 3 kali

makanan lengkap dan 2 kali makanan selingan

b) Apabila makanan pokok dalam bentuk bubur atau tim tidak habis diberikan,

makanan selingan pada sore hari (jam 16.00) dan jam 22.00 berupa biscuit atau 1

porsi pudding, dan segelas susu

c) Pada prinsipnya tidak ada pantangan untuk paska operasi usus buntu, yang perlu

diberikan ekstra pada vitamin c dan protein untuk mempercepat penyembuhan

luka operasi

d) Hindari makanan merangsang dan berbumbu tajam jadi penggunaan cabe merica,

terlalu asam dihindari dulu, juga minuman yang mengandung karbondioksida

CO2(cola)

e) Contoh menu : Pagi

Bubur ayam, telur rebus tidak terlalu matang, jus tomat 

10.00 WIBBubur kacang hijau

  Siang

Nasi tim, pepes tengiri, tumis tempe, bening bayam, papaya 

16.00 WIBPudding susu

  Malam

Nasi tim, daging, perkedel tahu kukus, sup wortel, buncis, pisang 

21.00-22.00 WIBSusu

 

Page 16: SAP Nutrisi

DAFTAR PUSTAKA

Charlene . 2000. Keperawatan medical bedah. Jakarta : salemba medika

Price, A. Sylvia. 2005. Perjalanan klinis penyakit. Jakarta : EGC

BP PAPDI. 2008. Panduan pelayanan medic. Jakarta : universitas Indonesia

http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/materi-sap-nutrisi.html

http://tasbinet.blogspot.com/2009/10/diet-pasca-operasi.html