sap nutrisi ibu hamil juga

Upload: agustina-defiyanti

Post on 29-Oct-2015

122 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah

: Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.

Pokok Bahasan

: Nutrisi dalam kehamilan.Sub Pokok Bahasan

: Kurang nutrisi pada ibu hamil anemiaSasaran

: Keluarga Tn. T.

Waktu

: 20 menit.

Pertemuan Ke

: 1 ( satu ).

Penyuluh

: Sri Gantini.

Tanggal

: 09 Agustus 2005.

Tempat

: Rumah keluarga Tn. T.

A. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan penyuluhan, keluarga mampu mengenal masalah nutrisi untuk ibu hamil anemia.

B. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan kembali pengertian nutrisi dalam kehamilan dengan baik.

2. Menyebutkan kembali penyebab kurang nutrisi pada ibu hamil

3. Menyebutkan kembali 3 dari 7 tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil 4. Menyebutkan kembali akibat dari kekurangan nutrisi pada ibu hamil. 5. Menyebutkan kembali cara untuk mengatasi masalah nutrisi pada ibu hamil.

6. Menyebutkan kembali tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurang nutrisi pada ibu hamil.

7. Mendemonstrasikan kembali mengenai jenis nutrisi untuk ibu hamil anemia

C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian nutrisi dalam kehamilan2. Penyebab kurang nutrisi pada ibu hamil

3. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil 4. Akibat kurang nutrisi pada ibu hamil5. Cara untuk mengatasi masalah nutrisi pada ibu hamil.

6. Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurang nutrisi pada ibu hamil.

7. Jenis nutrisi untuk ibu hamil anemia

D. Kegiatan Belajar Mengajar1. Metode : Ceramah, diskusi, dan demonstrasi

2. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pra pembelajaran

1) Mempersiapkan materi, media dan tempat

2) Kontrak waktu

b. Membuka pembelajaran

1) Memberi salam

2) Perkenalan

3) Menyampaikan pokok bahasan

4) Menjelaskan tujuan

5) Apersepsi.

c. Kegiatan inti

1) Memberikan kesempatan pada sasaran untuk mengemukakan pendapatnya mengenai nutrisi dalam kehamilan2) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang pengertian nutrisi dalam kehamilan

3) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang penyebab kurang nutrisi pada ibu hamil.

4) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang tanda dan gejala kurang nutrisi pada ibu hamil.

5) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang akibat kurang nutrisi pada ibu hamil.

6) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang cara untuk mengatasi masalah nutrisi pada ibu hamil

7) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurang nutrisi pada ibu hamil.

8) Sasaran menyimak demonstrasi penyuluh mengenai jenis makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dengan anemia.

9) Sasaran mengajukan pertanyaan mengenai hal- hal yang belum dipahami.

10) Sasaran menyimak ulasan dan jawaban penyuluh sebagai evaluasi mengenai nutrisi dalam kehamilan.

d. Penutup

1) Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan secara lisan

2) Menyimpulkan materi bersama dengan sasaran

3) Memberi salam

E. Media dan Sumber

1. Media : Leaflet, lembar balik dan alat peraga

2. Sumber :

a. Bobak, Irene M dan Margaret D. Jensen alih bahasa YIA PKP. Bandung. 2000. Perawatan Maternitas dan Ginekolgi. Bandung : YIA PKP.

b. Wirakusumah, Emma S. 1999. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta : Trubus Agriwidjaya. F. Evaluasi

1. Prosedur : Post tes

2. Jenis Tes : Pertanyaan lisan

3. Butir soal :

a. Sebutkan pengertian nutrisi dalam kehamilan ?b. Sebutkan penyebab kurang nutrisi pada ibu hamil ?c. Sebutkan 3 dari 7 tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil ? d. Sebutkan Akibat kurang nutrisi pada ibu hamil ?e. Sebutkan cara untuk mengatasi masalah nutrisi pada ibu hamil ?f. Sebutkan tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurang nutrisi pada ibu hamil ?g. Demonstrasikan jenis nutrisi untuk ibu hamil anemia ?MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Nutrisi Dalam KehamilanNutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang memenuhi menu seimbang. Menu seimbang yaitu menu yang pas takaran semua zat gizinya yang dibutuhkan tubuh ibu hamil setiap harinya.

2. Penyebab Kurang Nutrisi Penyebab kurangnya nutrisi pada ibu hamil yaitu kurang pengetahuan dan motivasi tentang nutrisi serta ekonomi yang rendah.

3. Tanda dan Gejala kurang Nutrisi a. Tidak bergairah

b. Lesu c. Kurus

d. Mudah lelahe. Bingung f. Tidak ada nafsu makan

g. Pucat4. Akibat kurang nutrisi a. Gangguan pada ibu

b. Pertumbuhan serta perkembangan janin terhambatc. Bayi lahir preterm (sebelum waktunya)d. Bayi lahir kecil

5. Cara untuk mengatasi masalah nutrisi pada ibu hamil. a. Memantau kenaikan berat badan ibu hamil

b. Memotivasi ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai diet.

6. Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurang nutrisi pada ibu hamil. Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kurangnya nutrisi pada ibu hamil yaitu dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi ibu hamil.

7. Jenis nutrisi untuk ibu hamil anemiaa. Nutrisi yang mengandung zat besi, protein dan Vitamin C.

1) Bahan makanan yang mengandung zat besi

a) Umbi : beras ketan hitam.

b) Kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahannya : kacang kedelai (kering dan basah), kacang hijau, kacang merah, (segar rebus, kering rebus), kecap, ketumbar, oncom kedelai, oncom pepes, tempe kedelai murni.

c) Daging dan hasil olahannya : ayam, hati sapi, daging sapi, usus sapi, otak.

d) Telur dan hasil olahannya : telur ayam, kuning telur ayam, telur bebek.

e) Ikan, kerang, udang dan hasil olahannya.

f) Sayur dan olahannya : bayam (segar, kukus), daun bawang, daun kacang panjang, daun ubi jalar, daun katuk, daun singkong (rebus), daunt alas, kangkung (rebus), selada air, pecai.

g) Buah-buahan : alpukat, belimbing, jambu biji, durian, kedondong, pepaya, salak, pisang siam

h) Susu dan hasil olahannya : keju, susu kambing, susu sapi

i) Serba-serbi : daun cincau, jahe, kunyit, serbuk coklat, teh, coklat manis dan batang.

j) Makanan jajanan : bacang (1bh), bika ambon (1 pt), bakso (1 ps), gado-gado, karedok, keripik tempe goreng, siomay, toge goreng dan tempe goreng. 2) Bahan makanan yang mengandung protein hewani seperti : hati, ikan, daging, telur, dll, sumber nabati seperti sayur hijau, tempe, tahu, dan buah-buahan , Kacang-kacangan dan padi-padian, 3) Bahan makanan yang mengandung vitamin C : kentang, pepaya, tomat, jeruk b. Hindari konsumsi bahan makanan yang mengandung zat-zat yang dapat mengahmbat penyerapan zat besi seperti : kopi, fosvitin dalam kuning telur, protein kedelai, calsium dan serat yang terdapat dalam bahan makanan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah

: Perubahan perfusi jaringan.Pokok Bahasan

: Anemia.

Sub Pokok Bahasan

: Anemia dalam kehamilan.Sasaran

: Keluarga Tn. T. Waktu

: 20 menit.Pertemuan Ke

: 1 ( satu ).Penyuluh

: Sri Gantini.

Tanggal

: 09 Agustus 2005.Tempat

: Rumah keluarga Tn. T.

A. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )Setelah diberikan penyuluhan, keluarga mampu mengenal masalah anemia pada ibu hamil. B. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan kembali pengertian anemia dalam kehamilan dengan baik.2. Menyebutkan kembali 4 dari 7 tanda tanda anemia dalam kehamilan.3. Menyebutkan kembali 3 dari 5 penyebab terjadinya anemia dalam kehamilan.4. Menyebutkan kembali bahaya anemia dalam kehamilan.5. Menyebutkan 3 dari 5 akibat anemia dalam kehamilan.6. Menyebutkan kembali cara untuk mengatasi anemia dalam kehamilan.

7. Menyebutkan kembali tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil. C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian anemia

2. Tanda tanda anemia

3. Penyebab anemia

4. Bahaya anemia

5. Akibat anemia

6. Cara untuk mengatasi anemia dalam kehamilan

7. Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamilD. Kegiatan Belajar Mengajar1. Metode : Ceramah, diskusi, dan demonstrasi

2. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pra pembelajaran

1) Mempersiapkan materi, media dan tempat 2) Kontrak waktu

b. Membuka pembelajaran

1) Memberi salam

2) Perkenalan

3) Menyampaikan pokok bahasan

4) Menjelaskan tujuan

5) Apersepsi.c. Kegiatan inti

1) Memberikan kesempatan pada sasaran untuk mengemukakan pendapatnya mengenai anemia dalam kehamilan.2) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang pengertian anemia dalam kehamilan.3) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang penyebab anemia dalam kehamilan.

4) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang tanda dan gejala anemia dalam kehamilan.5) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang bahaya anemia dalam kehamilan.

6) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang akibat anemia dalam kehamilan.7) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang cara untuk mengatasi anemia dalam kehamilan

8) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil9) sasaran menyimak demonstrasi penyuluh mengenai makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil dengan anemia.

10) Sasaran mengajukan pertanyaan mengenai hal- hal yang belum dipahami.

11) Sasaran menyimak ulasan dan jawaban penyuluh sebagai evaluasi mengenai penyakit anemia pada ibu hamil. d. Penutup

1) Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan secara lisan

2) Menyimpulkan materi bersama dengan sasaran

3) Memberi salam

E. Media dan Sumber

1. Media : Leaflet, lembar balik dan alat peraga

2. Sumber :

a. Departemen Kesehatan RI. 1998. Perawatan Kesehatan Masyarakat Buku 1. Jakarta : Direktorat Upaya Bina Kesehatan Puskesmas.

b. Wirakusumah, Emma S. 1999. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta : Trubus Agriwidjaya. F. Evaluasi

1. Prosedur : Post tes

2. Jenis Tes : Pertanyaan lisan

3. Butir soal :

a. Sebutkan pengertian anemia ?b. Sebutkan 4 dari 7 tanda tanda anemia ? c. Sebutkan 3 dai 5 penyebab terjadinya anemia ?d. Sebutkan bahaya anemia ?e. Sebutkan 3 dari 5 akibat anemia ?f. Sebutkan cara untuk mengatasi masalah anemia dalam kehamilan ?

g. Sebutkan 2 dari 3 tindakan untuk mencegah anemia pada ibu hamil ?MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai kadar sel darah merah kurang dari normal.

2. Tanda tanda anemia

a. Mata berkunang kunang

b. Gampang mengantuk

c. Pucat

d. Lemah, letih, lesu

e. Lidah, bibir, kuku pucat

f. Wajah / muka pucat

g. Haemoglobin dalam darah kurang dari 11 gr/dl

3. Penyebab anemia

a. Penyebab utama :

1) Kurangnya asupan makanan yang mengandung sumber zat besi dan protein.

2) Kurangnya asupan makanan sayuran hijau seperti kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam, daun singkong, kacang buncis, kacang panjang, dll.b. Penyebab lain :

1) Terlalu sering melahirkan

2) Jarak antara kehamilan kurang dari 2 tahun

3) Penyakit menahun seperti :

a) Cacing tambang dalam usus

b) TBC4. Bahaya anemia

a. Bagi ibu hamil

Membahayakan jiwa ibu, terutama pada waktu melahirkan ( pendarahan )

b. Bagi ibu menyusui

Ibu akan lemah dan bisa mengganggu pertumbuhan anak yang disusui

c. Bagi bayi

Mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan, terutama kemungkinan bayi yang dilahirkan dengan Berat Badan Lahir Rendah.

5. Akibat anemia

a. Ibu tidak kuat bekerja

b. Bayi lahir sebelum waktunya

c. Bayi yang akan dilahirkan biasanya kecil dan lemah

d. Perdarahan sebelum dan pada waktu melahirkan

e. Waktu melahirkan kemungkinan ibu dan bayinya dapat meninggal 6. Cara mengatasi anemia dalam kehamilan

a. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi.

b. Pemberian tablet Fe

Minum 1 tablet pil penambah darah setiap hari bagi ibu hamil, paling sedikit 90 tablet selama hamil. 1) Efek samping obat

a) Pemberian tablet tambah darah kadang-kadang dapat menimbulkan gejala seperti mual, nyeri didaerah lambung, muntah, kadang-kadang diare atau sulit buang air besar.

b) Setelah minum tablet tambah darah kotoran akan menjadi hitam, hal ini sama sekali tidak membahayakan.

2) Cara minum obat :

Untuk mencegah timbulnya gejala diatas dianjurkan minum tablet tambah darah setelah makan malam.

Dianjurkan tidak minum tablet tambah darah bersama-sama dengan susu, teh, kopi, tablet kalek (obat sakit maag)

7. Tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil a. Ibu hamil harus banyak makan dan minum daripada saat tidak hamil

b. Banyak makan sumber zat besi untuk mencegah kurang darah

c. Makanlah makanan beranekaragam setiap hari dalam jumlah yang cukup dan aman bagi kesehatan.

d. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar seperti buah, sayur bening dan sayur segar lainnya.

e. Hindari pantangan makanan yang dapat merugikan kesehatan ibu seperti tidak boleh makan ikan, telur, buah-buahan tertentu dan sebagainya.

f. Selama hamil sebaiknya tidak melakukan pekrjaan yang berat. SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah

: Risiko terjadinya kesulitan pada waktu persalinan

Pokok Bahasan

: kehamilan

Sub Pokok Bahasan

: kehamilan resiko tinggi dan penanganannya

Sasaran

: Keluarga Tn. T Waktu

: 45 menit

Pertemuan Ke

: 1 ( satu )

Penyuluh

: Sri Gantini

Tanggal

: 09 Agustus 2005

Tempat

: Rumah keluarga Tn. T A. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan penyuluhan, keluarga mampu mengenal masalah kehamilan risiko tinggi dan penanganannya

B. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan kembali pengertian kehamilan risiko tinggi

2. Menyebutkan kembali 3 dari 5 jenis kehamilan risiko tinggi.

3. Menyebutkan kembali 3 dari 7 faktor yang termasuk kehamilan risiko tinggi

4. Menyebutkan kembali 4 dari 8 tanda dan bahaya kehamilan dengan risiko tinggi

5. Menyebutkan kembali 2 dari 3 cara mencegah kehamilan dengan risiko tinggi

6. Menyebutkan kembali 3 dari 5 tindakan yang dapat dilakukan pada kehamilan dengan risiko tinggi

7. Mendemonstrasikan kembali senam hamil

C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian kehamilan risiko tinggi

2. Faktor yang termasuk kehamilan risiko tinggi

3. Tanda dan bahaya kehamilan dengan risiko tinggi

4. Cara mencegah kehamilan dengan risiko tinggi

5. Tindakan yang dapat dilakukan pada kehamilan dengan risiko tinggi

6. Penangan kehamilan dengan risiko tinggi : Senam hamil

D. Kegiatan Belajar Mengajar1. Metode : Ceramah, diskusi, dan demonstrasi

2. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pra pembelajaran

1) Mempersiapkan materi, media dan tempat

2) Kontrak waktu.

b. Membuka pembelajaran

1) Memberi salam

2) Perkenalan

3) Menyampaikan pokok bahasan

4) Menjelaskan tujuan

5) Apersepsi

c. Kegiatan inti

1) Memberikan kesempatan pada sasaran untuk mengemukakan pendapatnya mengenai kehamilan risiko tinggi

2) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang pengertian kehamilan risiko tinggi

3) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang jenis kehamilan risiko tinggi.

4) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang tanda dan dan bahaya kehamilan risiko tinggi

5) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang cara mencegah kehamilan dengan risiko tinggi

6) Sasaran menyimak penjelasan penyuluh tentang Tindakan yang dapat dilakukan pada kehamilan dengan risiko tinggi

7) Sasaran menyimak penjelasan dan demonstrasi penyuluh tentang Penangan kehamilan dengan risiko tinggi: Senam hamil

8) Sasaran mengajukan pertanyaan mengenai hal- hal yang belum dipahami

9) Sasaran menyimak ulasan dan jawaban penyuluh sebagai evaluasi mengenai kehamilan risiko tinggi.d. Penutup

1) Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan secara lisan

2) Menyimpulkan materi bersama dengan sasaran

3) Memberi salam

E. Media dan Sumber

1. Media : Leaflet, lembar balik dan alat peraga 2. Sumber :

a. Hamilton, Persis Mary alih bahasa Ni Luh Gede Yasmin Asih. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC.

b. Hualiana, Mellyn. 2001. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa Swara.F. Evaluasi

1. Prosedur : Post tes

2. Jenis Tes : Pertanyaan lisan

3. Butir soal :

a. Sebutkan pengertian kehamilan risiko tinggi ?b. Sebutkan 3 dari 7 faktor yang termasuk kehamilan risiko tinggi ? c. Sebutkan 4 dari 8 tanda dan bahaya kehamilan dengan risiko tinggi ?d. Sebutkan 2 dari 3 cara mencegah kehamilan dengan risiko tinggi ?e. sebutkan 3 dar 5 tindakan yang dapat dilakukan pada kehamilan dengan risiko tinggi ?f. Demonstrasikan kembali senam hamil pada usia kehamilan 31-34 ? MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian kehamilan risiko tinggi Kehamilan dengan risiko tinggi adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang perlu diwaspadai karena terdapat salah satu faktor risiko yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya kesulitan pada kehamilan atau persalinan. 2. Jenis kehamilan risiko tinggi yaitu : a. Ada penyulit pada kehamilan sebelumnya (persalinan yang lama, kelahiran caesarian, posisi janin abnormal, hipertensi karena kehamilan, perdarahan).

b. Kelainan anatomis (pelvik kecil, serviks inkompeten)

c. Gangguan metabolisme dan endokrin (diabetes, gangguan tiroid)

d. Gangguan kardiovaskuler (hipertensi, penyakit jantung bawaan)

e. Ganggaun darah yaitu anemia dimana hemoglobin kurang dari 10 gr %.

3. Faktor yang termasuk kehamilan risiko tinggia. Faktor yang berhubungan dengan kehamilan saat ini

1) Perdarahan lewat jalan lahir

2) Tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg3) Kenaikan berat badan > 13, 5 kg atau < dari 9 kg

4) Bengkak

5) Pusing, mata berkunang kunang.

6) Kehamilan ganda

7) Usia kehamilan lebih dari 42 minggu

b. Faktor diluar kehamilan

1) Umur ibu kurang dari 20 tahun

2) Umur ibu lebih dari 35 tahun

3) Jumlah anak lebih dari 4 orang

4) Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan kurang dari 2 tahun

5) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm 4. Tanda dan bahaya kehamilan dengan risiko tinggi a. Muntah terus menerus dan tidak bisa makan

b. Perdarahan waktu hamil meskipun hanya sedikit

c. Bengkak pada tangan dan wajah, tekanan darah tinggi, pusing, mata berkunang kunang

d. Demam tinggi lebih dari 2 hari, keluar cairan berlebih lewat jalan lahir dan kadang berbau

e. Keluar cairan ketuban sebelum waktunya

f. Letak lintang atau sungsang pada kehamilan tua

g. Ibu hamil mengidap penyakit kronis yang menyertai seperti TBC, jantung , kencing manis, dan anemia berat Hb< 8 gr %. 5. Cara mencegah kehamilan dengan risiko tinggi a. Memeriksakan kehamilan sedini mungkin secara teratur ke posyandu, pusksmas, rumah sakit, bidan atau dokter praktek setidaknya 4 kali pada masa kehamilan

b. Dapatkan immunisasi TT 2 kali

c. Segera ke posyandu, pusksmas, rumah sakit, bidan atau dokter praktek bilz ditemukan tanda - tanda kehamilan dengan risiko tinggi.6. Tindakan yang dapat dilakukan pada kehamilan dengan risiko tinggi

a. Periksakan kehamilan secara teratur sesuai nasihat dokter atau bidan

b. Pada saat melahirkan paling sedikit ditolong/didampingi oleh bidan

c. Makan makanan yang seimbang

d. Istirahat yang cukup minimal 8 jam sehari e. Mengikuti keluarga berencana (KB) setelah melahirkan. 7. Penanganana kehamilan dengan risiko tinggi a. Senam Hamil

1) Tujuan Senam Hamil

a) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot dinding perut, otot dasar panggul yang berperan dalam persalinan

b) Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan

c) Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membawa mengatasi keluhan, letak janin, mengurangi sesak nafas

d) Menguasai teknik pernafasan dalam persalinan

2) Syarat mengikuti senam hamil

a) Pemeriksaan kehamilan oleh dokter atau bidan

b) Kehamilan mencapai 22 minggu

c) Dilakukan secara teratur dan disiplin

d) Sebaiknya dilakukan dibawah pimpinan instruktur senam hamil

3) Cara-cara latihan senam hamil

a) Latihan Pendahuluan

(1) Latihan I (a) Sikap

duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas dan rileks

(b) Latihan :

Gerakkan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh kebelakang: lalu sebaliknya gerakkan kaki kanan jauh kedepan kaki kiri jauh kebelakang

Gerakkan kaki kanan dan kiri sama-sama jauh kedepan dan kebelakang

Gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama kekanan dan kekiri. Gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke arah dalam sampai ujung jari menyentuh lantai, lalu gerakkan kaki ke arah luar

Putarkan kaki bersama-sama kekanan dan kiri masing-masing 4 X

Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan pantat tekankan kedua tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan dubur lalu tarik otot-otot perut kemudian rileks kembali. Lakukan 8 X

(2) Latihan 2

(a) Sikap

Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.

(b) Latihan

letakkan tungkai kanan diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempiskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubur beberapa saat kemudian istirahat. Ulangi gerakan ini dengan tungkai kiri diatas tungkai kanan. Lakukan 8 X

(3) Latihan 3

(a) Sikap

Duduk tegak, kedua tungkai lurus, rapat dan rileks.(b) Latihan Angkat tungkai kanan keatas, lalu letakkan kembali, angkat tungkai kiri keatas, lalu letakkan kembali, lakukan hal ini bergantian sebanyak 8 X

Lakukan seperti diatas dalam posisi berbaring telentang, kedua tungkai lurus, angkat kedua tungkai bersama-sama, kedua lutut jangan ditekuk, kemudian turunkan kembali pertahankan. Lakukan sebanyak 8 X

(4) Latihan 4

(a) Sikap

Duduk bersila, badan tegak, kedua tangan diatas bahu, kedua lengan disamping

(b) Latihan :

Tekan samping payudara dengan sisi lengan atas

Lalu putarkan kedua lengan tersebut ke depan, ke atas dan ke samping telinga

Teruskan sampai ke belakang, akhirnya kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan diatas sebanyak 8 X

(5) Latihan 5

(a) Sikap

Berbaring telentang kedua lengan disamping badan dan kedua lutut ditekuk(b) LatihanAngkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan-pelan. Lakukan sebanyak 8 X(6) Latihan 6

(a) Sikap

Berbaring telentang, kedua tuingkai lurus, kedua lengan di samping badan, seluruh tubuh rileks.

(b) Latihan

Panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kir, lalu kembali pada posisi semula, kedua lutut tidak dibengkokkan. Keadaan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai kiri. Setiap gerakan masing-masing 2 X. Dilakukan berturut-turut 8X

(7) Latihan 7

Panggul diputar ke kanan dan ke kiri masing-masing 4 X

Gerakkan panggul kekiri dilakukan sebagai berikut : tekankan pinggang ke lantai sambil mengempiskan perut sambil mengerutkan liang dubur, gerakkan panggul ke kanan angkat pinggang, gerakkan pinggul ke kiri dan seterusnya.

Cara latihan pendahuluan di atas dilakukan beberapa hari sampai dapat menjalankan latihan inti.

b) Latihan Inti(1) Latihan pada minggu ke 31-34 kehamilan

(a) Latihan pembentukan sikap tubuh

Sikap : Berdiri tegak, kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri rileks

Latihan :

Lakukan gerakan jongkok perlahan, badan tetap lurus

Lalu tegak berdiri perlahan

Pada mula berlatih, supaya jangan jatuh, kedua lengan boleh berpegangan misalnya pada sandaran kursi

Gerakan dilakukan sebanyak 8 X

(b) Latihan kontraksi relaksasi

Sikap : tidur telentang, kedua kaki ditekuk, kedua tangan disamping badan dan lemaskan badan.

Latihan : Lakukan pernafasan diafragma dan pernafasan dada.

(c) Latihan pernafasan

Latihan pernafasan banyaknya 26-28 x/menit dan lebih cepat

(2) Latihan pada minggu ke 35-akan persalinan

(a) Latihan pembentukan sikap tubuh

Sikap : tidur telentang kedua kaki ditekuk pada lutut kedua tangan disamping badan dan lemaskan badan.

Latihan : angkat badan dan bahu, letakkan dagu diatas dada. Kegiatan ini pertahankan beberapa saat, lalu kembali ke sikap semula dan santailah. Latihan diulang 8 X

(b) Latihan kontraksi relaksasi

Sikap : tidur telentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh, lakukan pernafasan secara teratur.

Latihan : tegangkan seluruh otot tubuh dengan cara katupkan rahang, kerutkan dahi, tegangkan otot-otot leher, kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu, tegangkan otot-otot perut, kerutkan dubur, tegangkan kedua tungkai dan tahan nafas. Setelah beberapa saat, kembali ke sikap semula dan lemaskan seluruh tubuh. Kerjakan 9 X

(c) Latihan pernafasan

Sikap : tidur telentang, kedua lutut dipegang oleh kedua lengan dan rileks.

Latihan : buka mulut sedikit dan bernafaslah sedalam-dalamnya, lalu tutup mulut. Latihan mengedan seperti buang air besar. Setelah lelah mengedan, kembali ke posisi semula. Latihan diulang 4 X(3) Latihan penenanganadan relaksasi

(a) Latihan Penenangan

Sikap : berbaringlah miring kearah punggung janin, misalnya ke kiri maka lutut kanan diletakkan didepan lutut kiri keduanya ditekuk. Tangan kanan ditekuk didepan bantal, sedangkan tangan kiri dibelakang bantal.

Latihan : tenang, lemaskan seluruh tubuh, mata dipicingkan, hilangkan semua suara yang mengganggu. Kerjakan selama 5-10 menit.

(b) Latihan Relaksasi

Posisi relaksasi telentang, kedua kaki lurus.

Posisi relaksasi telentang, kedua kaki ditekuk

Posisi relaksasi tidur miring

Posisi relaksasi sedang duduk