sap anemia pada ibu hamil baru

22
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Anemia Pada Ibu Hamil Media : Alat tulis, Leaflet, Proyektor, Monitor Waktu : 09.00 – 09.40 WIB Tempat : Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu II, Jakarta Selatan Sasaran : Ibu Hamil A. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu-Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu II dapat mengetahui tentang Anemia dalam Kehamilan B. Tujuan Instruksional Khusus 1. Audience mengerti dan memahami pengertian anemia 2. Audience mengerti dan memahami penyebab anemia 3. Audience mengerti dan memahami tanda dan gejala anemia 4. Audience mengerti dan memahami akibat anemia 5. Audience mengerti dan memahami cara mencegah anemia C. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 1

Upload: banny-larasati

Post on 16-Sep-2015

567 views

Category:

Documents


104 download

DESCRIPTION

sap

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan: Anemia Pada Ibu Hamil

Media

: Alat tulis, Leaflet, Proyektor, Monitor

Waktu

: 09.00 09.40 WIBTempat

: Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu II, Jakarta Selatan

Sasaran

: Ibu Hamil

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu-Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu II dapat mengetahui tentang Anemia dalam KehamilanB. Tujuan Instruksional Khusus

1. Audience mengerti dan memahami pengertian anemia2. Audience mengerti dan memahami penyebab anemia3. Audience mengerti dan memahami tanda dan gejala anemia4. Audience mengerti dan memahami akibat anemia5. Audience mengerti dan memahami cara mencegah anemiaC. Metode

1. Ceramah2. Diskusi 3. Demonstrasi D. Media

1. Leaflet 2. Alat tulisE. Rencana Kegiatan

NoTahapKegiatanMediaWaktu

PenyuluhAudience

1.

Pembukaan

a. Salam

b. Perkenalan

c. Kontrak Waktu

d. Tujuan e. Apersepsi

f. Kontrak materiMemberikan salam

Memperkenalkan diri

Setuju

Mengerti

Sikap siap

Mengerti Menjawab salam

Mendengarkan

Power pointLeaflet5 menit

2.Materi Penyuluhan

a. Menjelaskan pengertian anemiab. Menjelaskan penyebab anemiac. Menjelaskan tanda dan gejala anemiad. Menjelaskan komplikasi anemiae. Menjelaskan akibat anemiaf. Menjelaskan cara mencegah anemiag. Tanya JawabMenjelaskan

Menjelaskan

Menjelaskan

Menjelaskan

Menjelaskan

Menjelaskan

Membuka sesi tanya jawabMendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mengajukan pertanyaanPower point

Leaflet Power point

Leaflet25 menit

3.Penutup

a Evaluasi

b Kesimpulan

c Salam PenutupMenjawab pertanyaan

Membuat kesimpulan

Memberikan salam

Mengucapkan terima kasihMendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan Flipchart

leaflet10 menit

Total40 menit

F. Evaluasi

1. Struktur :a SAP disiapkan

b Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah power point & leaflet.

c Melakukan kontrak waktu dengan Audience2. Proses:

a Penyuluhan dilaksanakan selama 40 menit

b Penyuluhan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

c Audience aktif berpartisipasi kooperatif selama penyuluhan dilakukan.G. Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan Audience mampu :

1. Audience mampu menjawab dari penyaji tentang pengertian anemia2. Audience mampu menjawab dari penyaji tentang penyebab anemia3. Audience mampu menjawab dari penyaji tentang tanda dan gejala anemia4. Audience mampu menjawab dari penyaji tentang akibat anemia5. Audience mampu menjawab dari penyaji tentaang pencegahan anemia6. Audience mampu menjawab dari penyaji tentang perawatan anemiaDAFTAR PUSTAKABakta, I.M. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Buku Kedokteran EGC, Denpasar.

Cunningham G., et al. 2009. Williams obstetrics (23rd ed). New York: McGraw-Hill.Departemen Kesehatan RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Mochtar, R. 2009. Sinopsis Obstetri. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Nationsencyclopedia. 2005. Prevalence of anemia among pregnant women (%) Health Nutrition and Population Statistics http://www.nationsencyclopedia.com/WorldStats/HNP-prevalence-anemia-pregnant-women.html. Noversiti, E. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2012. Jurnal penelitian.pdf

Proverawati, atikah. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.Tangkilisan, Helena. A. dan Rumajan, Debby. 2002. Defisiensi Asam Folat. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 1.

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.WHO, 2008. Worldwide prevalence of anaemia 19932005. http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596657eng.pdf. http://www.info-kes.com/2013/04/anemia-pada-kehamilan.html

LAMPIRAN MATERI

A. PengertianAnemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006).Anemia atau kurang darah saat kehamilan adalah keadaan ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II (Depkes RI, 2009).Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di sebabkan oleh penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah (Cunningham G, 2005)B. Penyebab1. Menurut Mochtar( 2009) penyebab anemia pada umunya adalah : a. Perdarahan b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12 dan asam folat. c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll. d. Kelainan darah e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah. f. Malabsorpsi 2. Penyebab anemia pada kehamilan : a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janinb. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamilc. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamiland. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)e. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.3. Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamila. Umur < 20 tahun atau > 35 tahunb. Perdarahan akutc. Pekerja beratd. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besiC. Tanda dan GejalaTanda dan gejala anemia pada ibu hamil menurut Varney,H.,(2007) adalah:1. Letih, sering mengantuk, malaise

2. Pusing, lemah

3. Nyeri kepala

4. Luka pada lidah

5. Kulit pucat

6. Membran mukosa pucat (misalnya konjungtiva)

7. Bantalan kuku pucat

8. Tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah

D. Macam-macam Anemia Pada Kehamilan

1. Anemia Kekurangan Zat besi

Anemia kekurangan zat besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh, sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang. Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun. Anemia jenis ini merupakan anemia yang paling sering terjadi.

Gejala yang khas pada anemia jenis ini adalah kuku menjadi rapuh dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok, gejala seperti ini disebut koilorika. Selain itu, anemia jenis ini juga mengakibatkan permukaan lidah menjadi licin, adanya peradangan pada sudut mulut dan nyeri pada saat menelan. Selain gejala khas tersebut pada anemia defisiensi besi juga terjadi gejala umum anemia seperti lesu, cepat lelah serta mata berkunang-kunang2. Anemia Kekurangan Asam FolatAnemia kekurangan asam folat adalah anemia yang disebabkan apabila kadar asam folat di bawah normal yaitu folat serum < 3 ng/ml dan folat entrosit < 130 mg/ml (Helena Anneke dan Debby, 2002). Folat tersebar luas pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan, terutama sebagai poliglutamat dalam bentuk metil atau formil tereduksi. Sumber yang paling kaya akan asam folat adalah ragi, hati, ginjal, sayur-sayuran berwarna hijau, kembang kol, brokoli; dalam jumlah yang cukup terdapat dalam makanan yang terbuat dari susu, daging dan ikan, dan sedikit dalam buah-buahan. Untuk wanita hamil dan wanita menyusui dianjurkan 0,4 mg/hari atau 400 mg /hari.Folat, biasa juga disebut asam folat, termasuk dalam kelompok vitamin B. Tubuh membutuhkan folat untuk menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel darah merah yang sehat. Selama kehamilan, wanita membutuhkan folat tambahan. Tapi kadang-kadang mereka tidak mendapatkan cukup dari makanannya. Ketika itu terjadi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang normal yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan folat bisa langsung berkontribusi terhadap beberapa jenis cacat lahir.3. Anemia Kekurangan Vitamin B12Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang sehat. Ketika seorang wanita hamil tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dari makanan, tubuhnya tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah yang sehat. Wanita yang tidak mengkonsumsi daging, unggas, produk susu, dan telur memiliki risiko lebih besar terkena kekurangan vitamin B12, yang dapat berkontribusi untuk cacat lahir. Kehilangan darah selama dan setelah melahirkan juga dapat menyebabkan anemia.E. Pemeriksaan PenunjangSelama pemeriksaan kehamilan yang pertama, sang ibu akan mendapatkan pemeriksaan darah yang dapat membantu dokter atau bidan memeriksa apakah ia mengalami anemia atau tidak. Pada pemeriksaan laboratorium ditemui : 1. Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%2. Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )3. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )4. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi 5. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemakF. Komplikasi

Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai.1. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan : abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.2. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. 3. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.G. Penatalaksanaan

1. Therapy pengobatan a. Therapy oral Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya. Dan biasanya asupan nutrisi yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggi pada ibu hamil daripada wanita normal. Umumnya asupan nutrisi meningkat 2 kali lipat daripada wanita normal.Pengobatan yang lain: Asam folik 15 30 mg per hari Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.

b. Therapi parenteral Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan penyerapan oenyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua. Therapy parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)H. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil 1. Trimester ke 1

a. Pengertian Gizi ibu hamilZat gizi adalah :Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.

Gizi ibu hamil adalah : Makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan mikro) yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester satu, dua, dan trimester tiga dan harus cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari sehingga janin yang dikandung dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami gangguan dam masalah.

Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Dalam menu seimbang perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.

b. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester Satu

Trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1-3 bulan adalah masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini, pertumbuhan janin masih lambat dan penambahan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil. Pada tahap ini, ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya. Dalam keadaan ini, biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak berselera makan, sehingga asupan makananperlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering.Jika diperlukan, bisa juga mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan janin. Namun hal itu perlu dikonsultasi dengan dokter atau ahli gizi tertentu.

c. Pedoman Menu Bagi Ibu Hamil

Makanan dapat diberikan 4-6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu.

Batasi mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, pedas, bergas serta beralkohol.

Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang seperti : 2 piring nasi @ 250 gr, 90 gr daging atau iakn, sebutir telur, 60 gr kacang-kacangan, 3 porsi sayur @ 100 gr, 2 porsi buah @ 100 gr, segelas susu atau youghurt atau seiris keju sebagai gantinya serta 1 sdm minyak atau lemak.

Perbanyak minum air putih, sari buah, air rebusan kacang hijau, sebagai pengganti cairan karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering BAK. Hindari minuman kafein serta soft drink yang dapat memicu hipertensi.

Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan pewarna.

Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak.

Konsumsi makanan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.

Hindari makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna

Tetap beraktifitas dan bergerak.

d. Zat-zat gizi penting

Sumber tenaga digunakan untuk tumbang janin dan proses perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi : pembentukan sel-sel baru, pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormone penunjang pertumbuhan janin. Kekurangan energi dalam asupan makanan dapat menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan ideal yaitu sekitar 11-14 kg. Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi energi.

Protein diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan otak.

Vitamin diperlukan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin. Seperti :

1) Vitamin A

2) Vitamin B1 dan B2

3) Vitamin B6

4) Vitamin B12

5) Vitamin C

6) Vitamin D

Mineral antara lain :

Kalsium

Zat besi

e. Pola Makan Sehat Ibu Hamil

Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada untuk wanita tidak hamil. Kegunaan makanan tersebut adalah :

Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan

Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri

Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi

Caranya :

Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.

Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahakan minum susu satu gelas setiap hari.

Pergunakan aneka ragam makanan yang ada.

Pilihlah, belilah berbagai macam bahan makanan yang segar.

Bakteri Dalam Makanan Yang Harus Dihindari

Listeria

Bakteri E. Coli

Salmonella dan Toksoplasma

2. Trimester ke 2

Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan perkembangan. Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya kehamilan.

a. Minggu ke-13

Ibu:Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.

Janin:Perkembangan organ tubuhnya mengalami percepatan.

b. Minggu ke-14

Ibu:Anda perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.Janin:Cikal bakal telinga terbentuk, begitu juga telinga luar dan daun telinga.c. Minggu ke-17

Ibu:Jangan lupa makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang.

Ibu& Janin:Jantung dan sistem peredaran darah berkembang pesat

d. Minggu ke-24

Ibu:Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan danjunk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.

Janin:Pankreas mempersiapkan diri untuk bekerja membantu fungsi sistem pencernaan.

e. Minggu ke-28

Ibu:Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.

Janin:Retina atau selaput pelangi bola matanya terbentuk. Begitu juga bakal bulu mata dan alis

3. Trimester ke 3Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan enerji untuk persalinan kelak.Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:a. Kalori.Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.

b. Vitamin B6 (Piridoksin).Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.

c. Yodium.Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil. Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.

d. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3). Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.

e. Air.Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirup dan softdrink.I. Pencegahan

1. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.2. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi.3. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan penyakit cacingan.4. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.14