sap gizi ibu hamil

22
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) GIZI IBU HAMIL DISUSUN OLEH: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA TAHUN 2011

Upload: winaiwin

Post on 08-Aug-2015

293 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

sap gizi ibu hamil

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

GIZI IBU HAMIL

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

TAHUN 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(PERSIAPAN SEBELUM PERSALINAN)

Topik : Penyuluhan gizi ibu hamil

Sub topik : Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil

Sasaran : Ibu hamil

Hari/tanggal : Selasa, 13 Desember 2011

Jam : 08.00 WIB

Waktu : 20 menit

Tempat : Puskesmas

Petugas : Mahasiswa S-1 keperawatan UPN “veteran” Jakarta

A. TUJUAN

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Untuk mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani kehamilan

dengan aman, melahirkan bayi dengan potensi fisikdan mental yang baik.

2. . TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat memahami dan menjelaskan kembali :

Menjelaskan pengertian gizi seimbang

Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.

Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

B. Metode

Ceramah

Tanya jawab

C. Media dan Alat Peraga

Leaflet

Flip Chart ( lembar balik )

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Penyuluh Audiens Media metode

Pembukaan

5 menit

1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan

diri

3. Menjelaskan TIU

dan TIK

4. Menjelaskan

cakupan materi yang

akan disampaikan

5. Melakukan

appersepsi

6. Menjelaskan

manfaat gizi ibu

hamil

-menjawab salam

-mendengarkan

Mikrofon

Papan tulis

Spidol

ceramah

Penyajian

10 menit

1. Menggali

pengetahuan ibu

tentang gizi ibu

-menjawab pertanyaan Flipchart

mickrofon

Ceramah

Tanya

jawab

hamil pada trimester

I

2. Menjelaskan

Kebutuhan zat gizi

ibu hamil

3. Memberi

kesempatan audiens

untuk bertanya

4. Menjawab

pertanyaan

5. Menjelaskan

manfaat gizi ibu

hamil

6. Memberikan

kesempatan audiens

untuk bertanya

7. Menjawab

pertanyaan

8. Memberikan

penguatan

-menyimak dan

mendengarkan

-bertanya

-Menjawab

pertanyaan

-menyimak dan

mendengarkan

-bertanya

-menjawab pertanyaan

-menyimak dan

mendengarkan

Penutup 5

menit

1. Menutup pertemuan

dengan

menyimpulkan

materi yang telah

-mendengarkan

-sumbang saran

mikrofon ceramah

dibahas

2. Memberikan salam

dan pujian untuk

audiens

E. Evaluasi

F. Sumber Pustaka

Mulya, Nadia. 2011. The Pregnancy Handbook. Jakarta : Qanita

Gizi dalam daur kehidupan, EGC

G. Lampiran materi

Gizi ibu hamil

Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang

diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya

yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil,

karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan

ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,

lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.

Trimester I ( 0 – 3 bulan )

Pada awal kehamilan (trimester I) mual dan muntah sering dialami wanita atau disebut

morning sicknees. Mual dan muntah pada awal kehamilan berhubungan dengan perubahan kadar

hormonal pada tubuh wanita hamil. Pada saat hamil terjadi kenaikan kadar hormone chorionic

gonadotropin (HCG) yang berasal dari plasenta. HCG meningkat produksinya pada tiga bulan

pertama kehamilan dan turun kembali setelah bulan ke empat, sehingga pada kehamilan

memesuki bulan keempat rasa mual sudah mulai berkurang.

Mual dan muntah yang berlebihan pada kehamilan trimester 1 disebut hiperemesis

gravidarum. Tanda-tanda hiperemesis gravidarum adalah berat badan turun 2,5- 5 kg atau lebih,

tidak dapat menelan makanan atau minuman selama 24 jam, air kencing warna gelap/ pekat,

muntah sering (setiap jam atau lebih), mual hebat sehingga selalu muntah saat makan. Bahaya

hiperemesis gravidarum adalah terjadi dehidrasi dan kekurangan asupan nutrisi, perlu perawatan

di RS untuk mendapatkan parenteral nutrisi selama beberapa hari sampai gejala mereda.

Sehingga kehamilan trimester 1 biasanya terjadi peningkatan berat badan yang tidak bearti yaitu

sekitar 1-2 kg.

Minggu 1 sampai minggu ke-4

Ibu: Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), Anda harus mengonsumsi berbagai jenis

makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1

porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang

tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi melalui aneka

sumber karbohidrat (nasi, mi, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan

atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya. 

 

Minggu ke 5

Ibu: Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil

tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi

untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi,

buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk

olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi.

 

Minggu ke-7

Ibu:  Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang

kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari.

Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard

atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.

 

Minggu ke-9

Ibu: Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang

kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C

untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia.

Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang

(74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).

 

Minggu ke-10

Ibu: Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak

janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur,

kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk

unggas, daging, dan minyak kanola. 

 Minggu ke-12

Ibu: Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3,

dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel

darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi,

vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan

meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap

berdenyut.

Ibu hamil memerlukan makanan lebih banyak daripada biasanya. Selain untuk keperluan

dirinya, ibu hamil juga harus makan untuk janin yang dikandungnya. Agar janin dapat

berkembang baik, makanan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi berikut:

Kalori

Asupan kalori harus ditambah 300- 400 kkal per hari selama masa kehamilan. Tambahan

kalori tersebut sebaiknya diperoleh dari sumber yang bervariasi sesuai dengan pola makan

empat sehat lima sempurna. Idealnya, 55% kalori berasal dari umbi-umbian dan nasi sumber

karbohidrat, 35% dari lemak nabati dan hewani, 10% dari protein dan sisanya dari sayur-

sayuran dan buah-buahan.

Asam Folat

Pada beberapa minggu sebelum dan setelah awal kehamilan, embrio janin membutuhkan asam

folat yang banyak untuk pembentukan sistem syaraf dan sel-sel. Tambahan 400 mikrogram

asam folat per hari diperlukan selama trimester pertama kehamilan. Kekurangan asam folat

dapat mengakibatkan janin tidak berkembang sempurna sehingga terlahir dengan kelainan

bawaan seperti anenchephaly (tanpa batok kepala), spina bifida (tulang belakang tidak

bersambung) dan bibir sumbing. Asam folat yang juga dikenal sebagai vitamin B9 banyak

terdapat pada beras merah, sayuran hijau dan buah-buahan.

Protein

Selain sebagai sumber kalori, protein juga diperlukan untuk pembentukan sel dan darah. Ibu

hamil membutuhkan protein sebanyak 60 gram per hari (lebih banyak 10 gram dari biasanya),

yang dapat diperoleh dari daging, ikan, putih telur, kacang-kacangan, tahu dan tempe.

Kalsium

Konsumsi kalsium 1000 mg/hari diperlukan untuk menjaga pertumbuhan tulang dan gigi,

kontraksi otot dan sistem syaraf.

Zat Besi

Zat besi banyak diperlukan untuk pembentukan darah. Kekurangan zat besi akan

mengakibatkan anemia yang berbahaya bagi ibu dan bayinya. Suplemen zat besi mungkin

diperlukan mulai minggu ke-20 kehamilan, terutama bila ibu hamil memperlihatkan tanda-

tanda anemia. Ibu hamil membutuhkan zat besi 30 mg/hari atau dua kali lipat dari biasanya.

Lemak

Jangan salah, lemak tetep di perlukan selama masa kehamilan. Setiap harinya anda

membutuhkan 20-25% lemak dari total kalori harian. Lemak berfungsi sebagai pelarut

vitamin A, D, E dan K. selain itu juga berperan penting dalam perkembangan otak dan syaraf

janin. Lemak merupakan sumber penyumbang energi cadangan terbesar saat persalinan dan

masa menyusui. Pada dasarnya, lemak dibedakan atas dua jenis, yaitu lemak jenuh dan lemak

tak jenuh.

Sebaiknya kurangi atau hindari makanan yang mengandung lemak jenuh misalnya gorengan,

santan, gajih (lemak hewani) dan jeroan. Lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol.

Walaupun kolesterol dibutuhkan oleh tubuh, tetap harus dibatasi jumlahnya, sekitar 200g atau

setara dengan satu kuning telur setiap harinya.

Air

Air mineral sebainya dikonsumsi minimal 8 gelas/hari. Dari total pertambahan berat badan

selama kehamilan, sebesar 33% adalah cairan. Cairan dibutuhkan untuk membangun sel darah

merah bayi, sistem sirkulasi dan untuk cairan ketuban. Air juga berfungsi untuk mengatur

suhu tubuhn dan mencegah konstipasi.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energy utama, selain lemak. Setiap 1g karbohidrat

menyumbang 4 kalori. Selama kehamilan memerlukan 60-75% karbohidrat dari total kalori

harian. Apabila asupan karbohidrat dari makanan kurang, tubuh akan menggunakan cadangan

lemak dari protein untuk diubah menjadi energy. Bagi ibu hamil yang menderita diabetes

mellitus, pembakaran lemak akan menghasilkan zat keton. Pembakaran lemak berlebihan akan

menyebabkan zat keton berlebih yang bias meracuni tubuh (ketonuria). Hal ini bias

menyebabkan penuruna IQ anak serta memperlambat pertumbuhan mental dan motorik anak

di kemudian hari. Ada 2 jenis karbohidrat, yaitu :

- Karbohidrat simpleks, seperti gula, gula merah, madu dan sirop. Karbohidrat ini harus

dimakan dalam jumlah terbatas yakni 5% dari total kalori harian.

- Karbohidrat kompleks, seperti nasi, mie, kentang dan roti. Buah dan sayur juga termasuk

karbohidrat ini.

Mikronutrisi

Selama kehamilan, mikronutrisi (vitamin dan mineral) juga harus tercakup dalam asupan

makanan sehari-hari. Biasanya dokter memberikan suplemen untuk memenuhi kebutuhan

akan vitamin dan mineral terutama suplemen kalsium, besi dan asam folat.

Vitamin Bahan Makanan Fungsi

AHati, mentega, susu

dan kuning telur.

Kesehatan mata dan

penglihatan;

pertumbuhan dan

perbaikan sel;

kesehatan sel-sel

tubuh; daya tahan

tubuh; kesehatan

system reproduksi

DMinyak ikan, hati

dan telur

Pertumbuhan tulang

dan gigi; kesehatan

saraf; pertahanan

tubuh; metabolism

hormone, serta

pertumbuhan dan

pematangan sel

normal

E

Kacang-kacangan,

biji-bijian, telur dan

sayuran berwarna

hijau

Antioksidan

K

Daun-daunan hijau,

minyak sayur dan

dapat dihasilkan oleh

bakteri di dalam usus

Pembekuan darah

dan metabolism

tulang

CSayur dan buah-

buahan

Pertahanan tubuh;

kesehatan saraf,

tulang dan gigi;

antioksidan;

mempercepat

penyembuhan

B1 (Thiamin)

Daging, bijia-bijian,

ikan, kacang-

kacangan

Membantu produksi

energy; metabolism

karbohidrat dan

lemak; untuk

pertumbuhan

normal; kesehatan

kulit, rambut, otot,

otak dan system

saraf.

B2 (Riboflavin)Daging dan produk

susu

Membantu

reproduksi energy

Niacin Daging, ikan, biji-

bijian

Membantu kesehatan

kulit, sel-sel darah

dan system

pencernaan

B6 Daging, ikan, telur,

susu

Kesehatan sistem

kardiovaskuler dan

saraf

Asam FolatHati dan sayuran

hijau

Metabolism protein,

kesehatan janin

B12 Daging, ikan, telur,

produk susu

Metablisme protein,

produksi matrial

untuk gen

Contoh Menu Makanan untuk ibu hamil

Sarapan pagi :

2 lembar roti gandum

1 gelas (200 ml) susu calcium

1 butir telur rebus

Selingan : buah papaya 150 gram

Makan siang :

Nasi putih 8 SM

Ayam bakar 1 bakar

Tahu 2 potong sedang

Tempe 2 potong

Sayuran rebus

Pudding 2 potong

Selingan : buah melon 150 gram

Makan malam :

Nasi putih 8 SM

Sup jagung ayam

Tumis brokoli

Sapi lada hitam

Sebelum tidur : susu calcium 1 gelas

Pantangan

Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan:

Kopi dan teh

Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat badan rendah. Bila

ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsinya dikurangi menjadi tidak lebih dari 2

cangkir per hari. Teh yang dikonsumsi berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan zat gizi

pada usus.

Alkohol dan rokok

Konsumsi alkohol dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang dikonsumsi ibu juga

dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat rentan.

Makanan mentah/setengah matang

Makanan mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit

penyebab listeriosis dan toksoplasmosis   yang berbahaya bagi janin. Makanan tersebut antara

lain: keju segar, susu segar (non-pasteurisasi), telur mentah/setengah matang, salad dan sate

kambing/ayam yang kurang matang.

Ikan tertentu yang kaya merkuri

Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel (biasanya dalam

kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari.

Pengecekan Kecukupan Gizi

Kecukupan gizi berupa vitamin dan mineral dapat dilihat dari tidak adanya gejala

kekurangan vitamin/mineral, seperti anemia, gusi berdarah, dan lainnya. Indikator kecukupan

gizi juga terlihat pada kenaikan berat badan yang cukup selama kehamilan. Kenaikan berat

badan tersebut bervariasi dari bulan ke bulan sesuai dengan fase kehamilan.

Kenaikan Berat Badan

Calon ibu yang kurus mungkin mengalami kenaikan lebih besar dibandingkan yang

gemuk. Demikian halnya dengan calon ibu yang mengandung bayi kembar. Namun, pada

umumnya berat badan harus naik sebesar 10-12 kg selama kehamilan. Kenaikan berat badan

yang terlalu kecil dapat mengindikasikan kekurangan gizi yang berbahaya bagi pertumbuhan dan

perkembangan bayi.

Berikut adalah rincian dari mana kenaikan berat badan 10-12 kg tersebut berasal:

1. Bayi 3 – 3,5 kg

2. Plasenta, cairan amnion, membrane 1, 8 kg

Minggu kehamilan Kenaikan berat badan

0 s.d. 12 1-2 kg

12 s.d. 28 0,3 – 0,4 kg

28 s.d. 40 1-3 kg

3. Tambahan darah, lemak, air di jaringan tubuh 4,1  kg

4. Uterus (rahim) 0,9 kg

5. Payudara 0,4 kg

Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan yang

cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu

hamil:

Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari

piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan

dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan

terakhir makanan berlemak. Dengan konsep piramida,

makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus

dipenuhi setiap harinya.

Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal

ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan

mineral dari makanan yang anda konsumsi. Variasi menu

juga membantu mencegah kebosanan.

Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup

dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis),

serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan

sebagainya. Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh

dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air.

Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau

pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil

(namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa

nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian penting

dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan

praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan pertambahan

berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.

Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan anda

selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi

kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin,

namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan

kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.

Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang

(ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah

kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan anda berjalan lancar.

Bila anda menyusui, nutrisi yang baik dapat mengoptimalkan kualitas dan kuantitas ASI,

sekaligus membantu memelihara kesehatan anda. Informasi berikut ini akan membantu anda

memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa menyusui.

Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil

1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan

2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri

3. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya

i. Terhadap Ibu

Menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, BB

ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.

ii. Terhadap Persalinan

Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),

perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

iii. Terhadap Janin

Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,

abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia

intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah

(BBLR).