6. gizi ibu hamil

29
TUGAS PAPER GIZI GIZI PADA IBU HAMIL Disusun untuk Memenuhi Tugas LIFECYCLE Disusun Oleh Kelompok 6 1. Assyifa Anindya 1018011043 2. Anggun Permatasari 1018011110 3. Sanggiani Diah Aulia 1018011022 4. Rizni Fitriana 1018011097 5. Yudha Adi Putra 1018011105 6. Elman Dani Firdaus 1018011008 7. Syahrul Habibi 1018011098 8. William Doktrian 1018011024 9. Amelia Sagita Putri 1018011108 10. Ni Made Dwi Adnyani 1018011083 11. Monica Lauretta 1018011079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

Upload: elviyananizarsarbini

Post on 22-Nov-2015

116 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gizi ibu hamil

TRANSCRIPT

TUGAS PAPER GIZIGIZI PADA IBU HAMILDisusun untuk Memenuhi Tugas LIFECYCLEDisusun OlehKelompok 6

1. Assyifa Anindya10180110432. Anggun Permatasari10180111103. Sanggiani Diah Aulia10180110224. Rizni Fitriana10180110975. Yudha Adi Putra10180111056. Elman Dani Firdaus10180110087. Syahrul Habibi 10180110988. William Doktrian10180110249. Amelia Sagita Putri101801110810. Ni Made Dwi Adnyani101801108311. Monica Lauretta1018011079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG2011KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr. wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan tugas gizi ini yang berjudul GIZI PADA IBU HAMIL pada blok LIFECYCLE ini.Selanjutnya, laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dosen dalam blok LIFECYCLE. Kepada dosen-dosen yang terlibat dalam blok LIFECYCLE, kami ucapkan terima kasih atas segala pengarahannya sehingga laporan ini dapat kami susun dengan cukup baik.Kami menyadari kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi isi, bahasa, analisis, dan sebagainya. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan, guna untuk kesempurnaan laporan ini dan perbaikan untuk kita semua.Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan berupa ilmu pengetahuan untuk kita semua.

Wassalamualaikum wr. wb.

Bandar Lampung, April 2011

Tim PenulisPENDAHULUAN

Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan selama siklus hidup manusia. Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil berpengaruh terhadap kualitas bayi yang dilahirkan serta berdampak terhadap kematian anak dan ibu. Pada balita, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.

Besarnya Angka Kematian Bayi (AKB) sangat terkait dengan status kesehatan dan gizi ibu hamil. Berdasarkan data Riskesdas 2007, angka prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) adalah 13,6%. Masalah gizi pada ibu hamil adalah kekurangan vitamin dan mineral, antara lain kekurangan asam folat, zat besi, seng dan yodium. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan angka prevalensi Anemia Gizi Besi (AGB) yang masih tinggi (40,1%) pada ibu hamil (SKRT, 2001). Dengan demikian masalah KEK pada ibu hamil dapat terjadi bersamaan atau saling terkait dengan kekurangan zat gizi mikro, terutama terjadi pada keluarga miskin (GAKIN).

Target RPJMN 2010-2014 adalah penurunan angka prevalensi balita pendek dari 36,8% menjadi kurang dari 32% dan balita kurang gizi (BB rendah) turun dari 18,4% menjadi kurang dari 15%. Untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan balita, upaya jangka pendek bidang kesehatan dilakukan upaya pencegahan dan penurunan angka Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) melalui kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Ibu Hamil KEK dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit lapis untuk ibu hamil.

Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan pemberian makanan tambahan ibu hamil baik ditingkat Pusat maupun Daerah di seluruh Indonesia, perlu disusun Petunjuk Teknis Pengelolaan PMT bagi Ibu Hamil. Petunjuk Teknis ini merupakan tindak lanjut dari Kepmenkes RI Nomor 899/Menkes/SK/2009 tentang Spesifikasi PMT Balita usia 2-5 tahun, Anak Usia Sekolah Dasar dan Ibu Hamil.

1. Pada Trisemester I :Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan. Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan kering atau tidak berkuah.

2. Pada Trisemester II :Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan : 3 x sehari ditambah 1 x makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan, daging, teri, hati sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah.

3. Pada Trisemester III :-Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu.- Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit.

Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil -Kalori. Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin. Kalori ini diperlukan juga bagi tubuh si ibu itu sendiri untuk dapat berfungsi secara baik. Berapa jumlah yang dibutuhkan ? Umumnya selama masa kehamilan 6 bulan pertama tidak terdapat peningkatan kebutuhan yang bermakna dari kondisi pada saat si ibu tidak hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200 Kalori perhari diperlukan saat usia kehamilan antara 6-9 bulan. 200 Kalori tersebut dalam keseharian dapat diwakilkan dengan 1 toast sandwich keju.

-Protein Protein yang banyak terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu dan tempe, berguna untuk membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit, rambut, kuku, dan jaringan otot). Protein buat sang Ibu juga memiliki fungsi sama yaitu sebagai zat pembangun. Kebutuhan selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat sebelum hamil. Bagi wanita asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan protein sebanyak 50 Gram. Pembagian lebih rinci 50 Gram tersebut menurut sumber proteinnya adalah 9 Gram protein ikan, 6 Gram protein hewan dan antara 35-40 Gram dari sumber nabati/tumbuhan.

-Lemak Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.

-Vitamin. Banyak jenis vitamin diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu daintaranya : Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu saja dan tidak berlebihan karena dapat berbahaya bagi kesehatan janin. Sangat dianjurkan untuk menkonsumsi vitamin A yang bersumber dari sayur dan buah-buahn seperti mangga, tomat, wortel dan aprikot. Sumber-sumber vitamin A lainnya masih sangat banyak dan dapat ibu Ria telusuri dengan mudah; vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh; Vitamin B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein; Vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil atau mencegah anemia; Vitamin D pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan, menopang pembentukan tulang, gigi, serta persendian janin dan Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan.

-Vitamin CVitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

-Vitamin AVitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

-Mineral, Asam folat dan seng dalam sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, brokoli, serta wortel untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin. Kedudukan mineral disini dangat penting berkaitan karena mineral juga membantu proses tumbuh pembentukan susunan syaraf pada bayi. Selama hamil juga dianjurkan makan banyak serat dan minum air putih. Penting juga untuk diingat bahwasanya selama kehamilan kenaikan berat badan ibu dapat menjadi penentuan kecukupan gizi. Walaupun tidak langsung berkaitan dengan beratbadan janin yang dilahirkan akan tetapi biasanya seorang ibu hamil yang sehat dapat mengalami kenaikan berat badan selma kehamilan sebesar 8-15 Kg yang bervariasi menurut pola individual tergantung pada berat badan sebelumya, ras, usia dan pola makan.Kalau dilihat sepintas sangat rumit...tapi sebenarnya tidak terlalu rumit. Yang perlu untuk dijadikan perinsip bagi ibu hamil adalah dia memiliki pola makan yang terukur. Maksudnya terukur adalah tahu kebutuhannya dan kemudian memenuhinya. kembangoragan bayi. Contoh perna penting yang perlu diingat adalah yang dimainkann oleh Asam Folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil sebanyak 400 g perhari dengan tujuan mencegah terdapatnya kerusakan

-Asam FolatFolat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.

-Zat BesiZat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

-Zat Seng (zinc)Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.

-KalsiumJanin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

Tabel : kebutuhan gizi ibu hamilNama BahanBeratGramUkuran Rumah Tangga

Beras3004 gelas nasi

Daging753 potong sedang

Tempe753 potong kecil

Sayuran3003 gelas

Buah2002 potong

Susu2001 gelas

Gula101 sendok makan

Minyak255 sendok makan

Selingan2 X

Nilai gizi

-Kalori:2500-Lemak:82

-Protein:85-H.A.:414

Tabel : Pembagian makanan sehari : WaktuJenis MakananJumlah (gr)Ukuran

Pagi- Nasi2001 gls

- Daging501 ptg

- Telur25 btr

- Tempe-

- Sayuran50 gls

- Minyak101 sdm

- Gula101 sdm

10.00- Susu2001 gls

- Gula101 gls

Siang- Nasi2501 gls

- Daging501 ptg

- Telur501 btr

- Tempe501 ptg

- Sayuran75 gls

- Minyak151 sdm

- Buah1001 bh

16.00- Kacang Hijau252 sdm

- Gula151 sdm

Sore- Nasi2501 gls

- Daging501 ptg

- Telur25 btr

- Tempe501 ptg

- Sayuran75 gls

- Minyak101 sdm

- Buah1001 bh

Contoh MenuPagi - Susu manis- Nasi- Telur ceplok- Kering tempe- Tumis kacang panjang

Jam: 10.00 - Bubur kacang ijo

Siang- Nasi- Ikan goreng- Botok tempe, kemangi, melandingan- Sayur asam- Pepaya

Jam : 16.00- Kolak labu kuning + pisang

Malam - Nasi- Smoor daging + tahu- Orak-arik wortel + kool- Pisang

Tips untuk ibu hamil :Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu hamil: Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak. Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya. Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang anda konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan. Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis), serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air. Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil. Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan anda selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan. Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan anda berjalan lancar.

Dampak kurang giziKekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil.

Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan seperti Anencephali pada bayi, dan keguguran. Padahal, tidak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.

Anemia pada Ibu HamilAnemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan Zat Besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III.Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.

Resiko BBLR pada Ibu HamilDi Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR.Hasil penelitian Edwi Saraswati, dkk. di Jawa Barat (1998) menunjukkan bahwa KEK pada batas 23,5 cm belum merupakan resiko untuk melahirkan BBLR walaupun resiko relatifnya cukup tinggi. Sedangkan ibu hamil dengan KEK pada batas 23 cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai LILA lebih dari 23 cm.Sebagaimana disebutkan di atas, berat bayi yang dilahirkan dapat dipengaruhi oleh status gizi ibu baik sebelum hamil maupun saat hamil. Status gizi ibu sebelum hamil juga cukup berperan dalam pencapaian gizi ibu saat hamil. Penelitian Rosmeri (2000) menunjukkan bahwa status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan status gizi kurang (kurus) sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (normal).Hasil penelitian Jumirah, dkk. (1999) menunujukkan bahwa ada hubungan kadar Hb ibu hamil dengan berat bayi lahir, dimana semakin tinggi kadar Hb ibu semakin tinggi berat badan bayi yang dilahirkan. Sedangkan penelitian Edwi Saraswati, dkk. (1998) menemukan bahwa anemia pada batas 11 gr/dl bukan merupakan resiko untuk melahirkan BBLR. Hal ini mungkin karena belum berpengaruh terhadap fungsi hormon maupun fisiologis ibu.Selanjutnya pada analisa bivariat anemia batas 9 gr/dl atau anemia berat ditemukan secara statistik tidak nyata melahirkan BBLR. Namun untuk melahirkan bayi mati mempunyai resiko 3,081 kali. Dari hasil analisa multivariat dengan memperhatikan masalah riwayat kehamilan sebelumnya menunjukkan bahwa ibu hamil penderita anemia berat mempunyai resiko untuk melahirkan BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita anemia berat.1. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi.Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).2. Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.a. Keguguran.Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksiterutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.c. Mudah terjadi infeksi. Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis..e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.f. Kematian ibu yang tinggi.Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:a. Resiko bagi ibunya :(1) Mengalami perdarahan.Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.(2) Kemungkinan keguguran / abortus.Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.(3) Persalinan yang lama dan sulit.Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.b. Dari bayinya :(1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.(2) Berat badan lahir rendah (BBLR).Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.(3) Cacat bawaan.Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.(4) Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998).

LampiranTABEL 1 PERSYARATAN MUTUAKG 2005 DAN SNI MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL NOSyarat MutuSatuanAKG 2005 Hamil (+ an)SNI

Trimester ITrimester IITrimester IIIProduk berbentuk Bubuk ( per 100 g)Produk Berbentuk Cair (per 100 ml)

1.EnergiKkal+100+300+300Min. 370Min 65

2.Proteing+17+17+1718 - 253,2 - 4,4

3.LemakgMin. 3,5Min. 0,6

4.KarbohidratgMaks. 65Maks. 11,4

5.AirgMaks. 4-

6.AbugMaks. 6Maks. 1,1

7.Vitamin Amcg/RE+300+300+300300 - 50053 88

8.Vitamin B1mg+0,3+0,3+0,30,5 - 1,00,1 - 0,2

9.Vitamin B2mg+0,3+0,3+0,30,5 -1,10,1 - 0,2

10.Vitamin B3mg+4+4+46 - 141,1 - 2,5

11.Vitamin B6mg+0,4+0,4+0,40,6 - 1,30,1 - 0,2

12.Vitamin B9mcg+200+200+200285 - 40049 -70

13.Vitamin B12mcg+0,2+0,2+0,20,3 - 2,40,1-0,4

14.Vitamin Cmg+10+10+1014 - 752,5 - 13,2

15.Kalsiummg+150+150+150200 - 80035 140

16.Besimg+0+6+13Min. 10Min. 1,8

17.Sengmg+1,1+4,2+9,0Min. 5Min. 0,9

18.Magnesiummg+30+30+3040 - 2407,0 42

19.Manganmg+0,2+0,2+0,20,3 -1,80,1 -0,3

20.Iodiummcg+50+50+5070 - 15012 26

21.Seleniummcg+5+5+57- 301,2 - 5,3

22.Fluormg+0,2+0,2+0,20,3 - 2,50,1 - 0,4