hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di puskesmas sungai mariam...

60
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan a. Pengertian pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari suatu kejadian setelah seorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu melalui indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang ( Notoadmodjo, 2003). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.Pengetahuan mencakup ingatan yang

Upload: fajrie-shine

Post on 23-Oct-2015

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari suatu kejadian setelah

seorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu melalui

indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau

kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang ( Notoadmodjo, 2003). Karena

dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan.Pengetahuan mencakup ingatan

yang dipelajari dan disimpan dalam ingatan, hal tersebut meliputi

fakta, kaidah dan prinsip serta metode yang diketahui.

Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan akan digali pada

yang dibutuhkan melalui bentuk mengingat atau mengenal kembali

(Notoatmodjo, 2002).

Page 2: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2002), yang mengutip dari Bloom

tingkat pengetahuan didalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan, yakni :

(a) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan

dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall). Sesuatu

spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain mampu menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya.

(b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan benar tentang suatu obyek yang diketahui materi

tersebut secara benar. Orang yang paham terhadap suatu

obyek materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh

menyimpulkan, meramalkan terhadap obyek yang telah

dipelajari, misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan

makanan yang bergizi.

(c) Aplikasi (applications)

13

Page 3: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi nyata sebelumnya.

(d) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

atau obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam

satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

lain.

(e) Sintesis (synthesis)

Menunjukkan bahwa suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

(f) Evaluasi (evaluation)

Ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian suatu materi atau obyek. Penelitian ini

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

berdasarkan kriteria yang sudah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2002),yaitu:

(a) Tingkat pendidikan

14

Page 4: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka dia

akan lebih mudah dalam menerima hal-hal baru sehingga

akan lebih mudah pula untuk menyelesaikan hal-hal baru

tersebut.

(b) Informasi

Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih

banyak akan memberikan pengetahuan yang jelas.

(c) Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan seseorang. Karena informasi-informasi baru

akan disaring kira-kira sesuai dengan kebudayaan yang ada

dan agama yang dianut.

(d) Pengalaman

Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan

individu,maksudnya pendidikan yang tinggi pengalaman akan

luas sedang umur semakin banyak (bertambah tua).

(e) Sosial ekonomi

Tingkatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup

disesuaikan dengan penghasilan yang ada, sehingga

menuntut pengetahuan yang dimiliki harus dipergunakan

semaksimal mungkin, begitupun dalam mencari bantuan

15

Page 5: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

kesarana kesehatan yang ada, mereka sesuaikan dengan

pendapatan keluarga.

Tingkatan pengetahuan ibu mempengaruhi perilakunya,

makin tinggi pendidikan atau pengetahuannya, makin tingginya

kesadaran untuk mencegah terjadinya anemia. Tingkat

pengetahuan ibu hamil dapat diperoleh dari pendidikan formal,

informal, dan nonformal. Tingkat pengetahuan ibu hamil akan

mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola

kebiasaan makan yang pada akhirnya dapat menghindari

terjadinya anemia (Notoatmodjo, 2003).

2.Kehamilan

Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari

konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2006). Proses

kehamilan dimulai dari fertilisasi atau konsepsi, yaitu bertemunya sel

telur dan sel sperma (Hani, 2010). Konsepsi adalah pertemuan

antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan

(Kusmiyati, 2009).

a. Tanda Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan

7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).

Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu: triwulan pertama dimulai

16

Page 6: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat

sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

(Prawirohardjo 2006).

Tanda-tanda kehamilan (Menurut Bobak 2004) :

1. Tanda Presumtif

a. Amenorhoe (tidak menstruasi)

Untuk mengetahui usia kehamilan dan taksiran tanggal

persalinan.

b. Mual dan Muntah

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan

sering terjadi di pagi hari (morning sickness).

c. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan

pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang

ductus dan alveoli payudara.

d. Anorexia (tidak ada nafsu makan)

Biasanya hanya berlangsung pada trimester I kehamilan.

e. Menginginkan makanan khusus ( Ngidam)

f. Pigmentasi kulit

Biasanya timbul topeng di wajah atau yang biasa disebut

cloasma gravidarum,areola mammae,leher dan dinding

perut ( line dan striae).

2. Tanda Kemungkinan Hamil (Probable)

17

Page 7: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

a. Perut membesar

b. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar

dan konsistensi di rahim.

c. Tanda Hegar

melunaknya perut bagian bawah.

d. Tanda Chadwick

Warna kebiruan pada vagina.

e. Tanda Braxton hicks

kontraksi intra uterine selama kehamilan.

f. Teraba ballottement

3. Tanda pasti hamil

a. Gerakan janin yang dapat dilihat dan teraba dari bagian-

bagian janin.

b. Terdengar denyut jantung janin dengan alat Doppler atau

fetoskop dan foto electrocardiogram.

c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen, USG.

b. Fisiologi Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi

seorang calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi

perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya. Adanya

kehamilan maka akan terjadi penambahan berat badan yaitu

sekitar 12,5 kg. Peningkatan tersebut adalah sebanyak 15% dari

18

Page 8: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

sebelumnya (Kristiyanasari, 2010). Proporsi pertambahan berat

badan tersebut dapat dilihat dibawah ini:

1) Janin 25-27%

2) Plasenta 5%

3) Cairan amnion 6%

4) Ekspansi volume darah 10%

5) Peningkatan lemak tubuh 25-27%

6) Peningkatan cairan ekstra seluler 13%

7) Pertumbuhan uterus dan payudara 11%

Periode kehamilan dibedakan menjadi 3 trimester yaitu masa

kehamilan trimester I: 0-12 minggu, masa kehamilan trimester II:

13- 27 minggu, masa kehamilan trimester III: 28-40 minggu.

1. Trimester I: Pada awal kehamilan (trimester I) mual muntah

sering dialami wanita atau disebut morning sickness. Mual dan

muntah pada awal kehamilan berhubungan dengan perubahan

kadar hormonal pada tubuh wanita hamil. Pada saat hamil

terjadi kenaikan kadar hormon chorionic gonadotropin (HCG)

yang berasal dari plasenta. Pada kehamilan memasuki bulan

keempat rasa mual sudah mulai berkurang. Pada kehamilan

trimester I biasanya terjadi peningkatan berat badan yang tidak

berarti yaitu sekitar 1-2 kg. WHO menganjurkan penambahan

energi 10 kkal untuk trimester I.

19

Page 9: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

2. Trimester II dan III: Terjadi penambahan berat badan yang

ideal selama kehamilan trimester II dan III. Ibu hamil harus

memiliki berat badan yang normal karena akan berpengaruh

terhadap anak yang akan dilahirkannya (Kristiyanasari, 2010).

Pada usia kehamilan trimester II atau usia kehamilan sekitar

13 sampai 27 minggu perubahan fisiologis yang terjadi seperti di

bawah ini :

a.       Perut yang semakin membesar

 Seiring dengan berkembangnya ukuran dan berat rahim

untuk menyediakan ruang bagi bakal janin, maka perut yang

menyangganya juga menjadi tambah besar. Bertambahnya

berbeda pada tiap wanita.

b.      Sering lelah dan pening

Pembuluh darah  akan melebar sebagai akibat dari

pengaruh hormon, sehingga jantung bekerja keras

memompa darah lebih banyak untuk mengisinya. Apabila

tubuh kurang fit, jantung yang bekerja tidak maksimal dan

darah tidak mencukupi maka terjadilah rasa pening

tersebut. Anjuran : hindari berdiri ataupun duduk yang

terlalu lama, untuk beranjak dari duduk, lakukanlah dengan

pelan saja untuk menghindari darah yang tidak sampai ke

kepala.

20

Page 10: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

c.       Vulva dan Vagina

Vulva dan Vagina mengalami peningkatan vaskularisasi

yang disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan

progesteron. Hal ini menyebabkan peningkatan sensitivitas

yang dapat meningkatkan keinginan dan gairah seksual.

Peningkatan kongesti dan ditambah relaksasi dinding

pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menimbulkan

edema dan varises vulva.

d.      Serviks  Uteri

Serviks akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.

e.       Uterus

Pada masa ini uterus mulai memasuki peritonium.

Selama pembesaran, uterus berotasi ke kanan. Hal ini

disebabkan adanya kolon rektosigmoid di sebelah kiri.

Setelah bulan ke empat kehamilan, kontraksi uterus dapat

dirasakan melalui dinding abdomen yang disebut dengan

braxton hicks. Yaitu kontraksi tidak teratur yang tidak

menimbulkan nyeri, yang timbul setiap siklus menstruasi.

Selain itu uterus juga mengalami pertambahan besar,

perubahan berat, dan posisi. Fundus menekan kandung

kemih, menyebabkan wanita sering mengalami kencing.

f.       Ovarium dan plasenta

21

Page 11: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan

progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber

utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, Human

chorionic gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactogen

(HPL) atau Human Chorionic Somatomammothropin (HCS),

dan Human Chorionic Thyrotropin (HCT). Jadi pada masa

ini plasenta mulai menggantikan fungsi korpus luteum.

g.      Payudara/ mammae

Terjadi perubahan – perubahan antara lain: adanya rasa

kesemutan, nyeri tekan, payudara membesar secara

bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan

alveolar dan suplai darah ,puting susu lebih menonjol dan

mengeras, areola tumbuh lebih gelap. Selain itu pada usia

kehamilan 12 minggu ke atas puting susu mulai

mengeluarkan cairan berwarna putih agak jernih bernama

colostrum.

h.      Kulit

Striae gravidarum ,yaitu tanda regangan yang dibentuk

akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit terdalam

terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa

gatal.

i.        Sistem Pencernaan

22

Page 12: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Saat kehamilan trimester II banyak keluhan keluhan yang

dirasakan akibat perubahan anatomi dan fisiologi sistem

pencernaan seperti:

1.  Konstipasi yang disebabkan oleh hormon estrogen yang

semakin meningkat.

2.  Perut kembung yang disebabkan karena adanya tekanan

uterus yang membesar dalam rongga perut yang

mendesak organ – organ pencernaan ke arah atas dan

lateral.

3. Wasir yang disebabkan oleh  konstipasi dan naiknya

tekanan vena – vena di bawah uterus.

4.  Panas perut (heart burn) yang terjadi akibat aliran balik

asam gastrik ke dalam esophagus bagian bawah.

j.        Sistem Respirasi

Wanita hamil sering mengalami  sesak nafas karena

penurunan tekanan CO2.

k.      Sistem kardiovaskuler

Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit

naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Terjadi

peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat

biasanya karena adanya retensi garam dan air yang

disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh esterogen.

23

Page 13: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Peningkatan volume dam curah jantung juga menimbulkan

perubahan hasil auskultasi. Bunyi spliting S1 dan S2 lebih

jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke –

20 gestasi. Antara minggu ke 14 dan 20 denyut meningkat

perlahan mencapai 10 sampai 15 kali permenit kemudian

menetap sampai aterm.  

l.        Sistem perkemihan

Vaskularisasi meningkat membuat mukosa kandung

kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Pembesaran

kandung kemih menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun

kemih hanya berisi sedikit urine.

m.    Sistem Muskuloskeletal

Mobilitas sendi berkurang  terutama pada daerah siku

dan pergelangan tangan, terjadi penambahan berat badan

sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang

lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.

Sehingga ibu hamil terlihat seperti penderita lordosis. Sering

juga ibu hamil mengeluh mengalami kram pada kaki yang

terjadi akibat tekanan dari rahim pada pembuluh darah utama

menuju kaki membuat darah mengalir kembali ke arah kaki,

menyebabkan terjadinya kram. Untuk mengurangi keluhan

urutlah bagian yang kram tadi atau berjalan bisa membuat

24

Page 14: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

lebih nyaman.

3. Nutrisi Ibu Hamil

Status gizi adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh

sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-

zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam

mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh (Supariasa, 2001).

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin

dalam kandungan, apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum

kehamilan atau pada saat kehamilan akan menyebabkan berat badan

lahir rendah (BBLR). Disamping itu akan mengakibatkan

terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir,

bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya. Kondisi

anak yang terlahir dari ibu yang kekurangan gizi dan hidup dalam

lingkungan yang miskin akan menghasilkan generasi kekurangan gizi

dan mudah terkena penyakit infeksi. Keadaan ini biasanya ditandai

dengan berat dan tinggi badan yang kurang optimal (Supariasa,

2001).

Selama kehamilan ibu akan mengalami penambahan berat badan

sekitar 10-12 kg, sedangkan ibu hamil dengan tinggi badan kurang

dari 150 cm cukup sekitar 8,8 – 13,6 kg. Pada trimester II dan III

pertambahan berat badan sekitar 0,34 – 0,5 kg tiap minggu. Ibu yang

25

Page 15: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

sebelum hamil memiliki berat normal kemungkinan tidak memiliki

masalah dalam konsumsi makan setiap hari, namun penambahan

berat badannya harus dipantau agar selama hamil tidak mengalami

kekurangan atau sebaliknya kelebihan (Sulistyoningsih, 2011).

Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat

dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat

pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.

Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak

semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu

makanan selama hamil, antara lain:

1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis

yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak

segar.

2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.

3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.

4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.

5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang

segar.

6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas

seperti sawi, kol, kubis dan lain-lain.

26

Page 16: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

7. Mengurangi bumbu yang merangsang seperti pedas, santan

kental.

8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.

Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak

berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak

ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.

Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,

membantu “membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, 

dan  memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi  ialah Protein,

Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air.

1). Karbohidrat

Makanan yang kita  makan mengandung berbagai jenis

karbohidrat. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik

untuk kesehatan kita dibanding jenis karbohidrat yang lainnya. 

Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:

a. Gula

Gula  secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan,

sayuran, dan  susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki

pemanis buatan atau juga disebut dengan gula tambahan.

Gula yang kita dapatkan secara alami maupun yang didapat

dari gula tambahan  semuanya dapat diubah menjadi glukosa,

27

Page 17: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

atau zat  gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan

menjadikan energi.

b. Zat tepung

Zat tepung  di  dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat

tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti

kentang, buncis, kacang polong, dan jagung. Dapat juga

ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.

c. Serat

Serat  adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna

oleh tubuh kita.  Serat  melewati tubuh kita  tanpa dipecah

menjadi gula. Meskipun tubuh kita tidak mendapatkan energi

dari serat, kita masih perlu mengkonsumsi  serat untuk tetap

sehat. Serat membantu menyingkirkan lemak berlebih dalam

usus, yang membantu mencegah penyakit jantung. Serat juga

membantu mendorong makanan melalui usus, yang

membantu mencegah sembelit.

Makanan tinggi serat ialah buah-buahan, sayuran, kacang-

kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan

(seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah). Sebaiknya

kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan alami.

Karbohidrat yang sehat antara lain adalah zat gula alami

buah-buahan, sayuran, susu dan produk susu, serat dan zat

28

Page 18: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

tepung dalam makanan gandum, buncis, kacang polong, dan

jagung.

2). Protein

Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit.

Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein.

Protein mempunyai banyak fungsi, antara lain adalah membantu

memecah nutrisi  untuk menjadi energi, sebagai struktur

bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan  racun.

Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino.

Tubuh kita  dapat memproduksi beberapa  asam amino. Protein

yang kita  peroleh dari daging dan produk hewani lainnya

mengandung semua asam amino yang kita butuhkan. Protein

dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut  sebagai

protein lengkap.

Berbeda dengan protein nabati yang tidak mengandung

semua asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam

amino yang kita butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa

makanan nabati agar kita memperoleh asam amino yang lengkap

yang kita butuhkan.

Beberapa sumber protein yang sangat baik antara lain

meliputi, ikan,  kerang, daging unggas, daging merah (sapi, babi,

domba), telur, kacang-kacangan, selai kacang, biji bijian produk

29

Page 19: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), susu dan produk

terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt).

3). Lemak

Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan lemak.

Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,

memproduksi zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh, serta

membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari makanan. Tidak

semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak

yang baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal

(monounsaturated) dan lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated).

Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir

akan terserang penyakit jantung. 

Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh

tunggal antara lain adalah, minyak zaitun, minyak kacang, minyak

canola, dan alpukat. Dan beberapa makanan yang memiliki

kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah

minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.

Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita  adalah

lemak jenuh dan trans yang  dapat meningkatkan risiko penyakit

jantung dengan menyebabkan penumpukan zat lemak dalam

arteri yang dapat menghambat aliran  darah  yang kaya oksigen

ke jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke

30

Page 20: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam

arteri yang menjadi saluran aliran darah  ke otak kita. Sebuah

penelitian juga menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi

banyak lemak trans dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain

Daging merah (sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega,

Susu, Minyak kelapa, Minyak kelapa sawit.

Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa

makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan

kentang goreng. Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak

trans. Kolesterol juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga

dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Kolesterol juga

dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba) dan daging

unggas.

Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak

baik untuk kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam

mengkonsumsi lemak tersebut. Karena jika lemak terus

bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan yang

dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan

obesitas.

4). Vitamin

31

Page 21: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang

dibutuhkan tubuh kita  untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada

13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing masing vitamin

memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin yang

dibutuhkan oleh tubuh kita.

a. Vitamin A

Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa

infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat.

Vitamin A dapat kita temukan pada makanan seperti brokoli,

bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.

b. Vitamin B1

Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam

mencerna karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf.

Vitamin B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati,

kacang, sereal, roti, dan susu.

c. Vitamin B2

Vitamin B2 baik dalam  menjaga kesehatan kulit kita.

Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa

mengkonsumsi hati, telur, keju, susu, makanan hijau , kacang

polong, dan gandum.

d. Vitamin B3

32

Page 22: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam

menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin

B3 juga baik dalam menjaga sistem saraf dan kulit kita. Vitamin

B3 dapat kita temukan dalam makanan antara lain hati, ragi,

kacang, daging, ikan, dan unggas.

e. Vitamin B5

Vitamin B5 membantu dalam proses penggunaan

karbohidrat dan lemak dan membantu dalam produksi sel darah

merah. Vitamin ini dapat kita temukan dalam daging sapi, ayam,

lobster, susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan

biji-bijian.

f. Vitamin B6

Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam

menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam proses

transportasi oksigen serta sangat baik untuk kesehatan saraf

kita. Vitamin ini terkandung dalam  hati, biji-bijian, kuning telur,

kacang, pisang, wortel, dan ragi.

g. Vitamin B 9 (asam folat)

 Vitamin B9 membantu dalam produksi sel  baru dan

memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan

hijau, hati, ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan 

gandum mengandung vitamin jenis ini.

33

Page 23: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

h. Vitamin B12.

Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah

merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf.  Vitamin B12

dapat kita temukan pada Susu, telur, hati, unggas, kerang,

sarden, dan telur.

i. Vitamin C

Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang,

kulit dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin

C antara lain jeruk,  tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.

j. Vitamin D

Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau

terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam

seminggu. Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi makanan

antara lain  seperti hati dan susu.

k. Vitamin E

Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan,

memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan

tubuh. Makanan yang mengandung Vitamin E antara lain kuning

telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.

l. Vitamin H (Biotin)

34

Page 24: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Vitamin H dapat membantu tubuh dalam  menggunakan

karbohidrat dan lemak serta membantu dalam pertumbuhan

sel.  Kita dapat menemukan Vitamin H dalam hati, kuning telur,

tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis, kacang,

tomat, dan susu.

m. Vitamin K

Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan

pembentukan tulang seperti bayam, kubis, keju, brokoli, dan 

tomat.

5). Mineral

Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang

ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita  untuk

pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua jenis mineral yaitu

macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral

yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar seperti

kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida.

Sedangkan jejak mineral terdiri dari  besi, tembaga, yodium,

seng, fluorida, dan selenium.

a.Kalsium

Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi

serta membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium

35

Page 25: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

terkandung dalam ikan salmon, sarden, susu, keju, yoghurt,

kubis cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.

b.Khlorida

Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di

seluruh tubuh kita. Klorida terkandung dalam garam, rumput

laut, gandum, tomat, selada, seledri, buah zaitun, sarden,

daging sapi,  dan keju.

c.Tembaga

Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan

juga  untuk membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga

dapat ditemukan dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur,

kacang, dan  gandum.

d.Fluoride

Fluoride berfungsi memperkuat tulang dan gigi. Kopi dan

dan teh merupakan makanan yang mengandung flouride.

e.Yodium

Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid.

Tiroid terkandung dalam seafood, dan garam beryodium.

f. Zat Besi

Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan

oksigen ke seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan

fungsi otot.  Untuk memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat

36

Page 26: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

mengkonsumsi daging merah, unggas, ikan, hati, tepung

kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang polong,  bayam, lobak

hijau, kerang,  dan sereal.

g. Magnesium

Magnesium berfungsi  untuk membentuk tulang dan gigi

serta  untuk memelihara syaraf dan otot agar tetap normal.

Magnesium terkandung dalam beberapa makanan yaitu  

kacang-kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.

h. Fosfor

Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi 

untuk membentuk tulang dan gigi serta  untuk memeliahara

syaraf dan otot agar tetap normal. Fosfor dapat kita temukan

pada makanan antara lain susu, yoghurt, keju, daging merah,

unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan  kacang polong.

i. Kalium

Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di

seluruh tubuh kita serta berfungsi  memelihara syaraf dan otot

agar tetap normal. Kalium terkandung dalam susu, pisang,

tomat, jeruk, melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam,

lobak, kangkung, dan kacang polong.

j. Selenium

37

Page 27: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta

membantu fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging

merah, biji-bijian, telur, ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa

kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan akan selenium.

k. Sodium

Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi

menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta

berfungsi  memelihara syaraf dan otot agar tetap normal.

Makanan yang mengandung sodium antara lain adalah garam,

susu, keju, bit, seledri, daging sapi, daging babi, sarden, dan

buah zaitun hijau.

l. Seng (Zinc)

Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan

membantu dalam penyembuhan luka. Selain itu seng juga

berfungsi membantu tubuh kita untuk melawan penyakit. Seng

dapat kita temukan dalam beberapa makanan antara lain hati,

telur, makanan laut, daging merah, tiram,  telur, kacang-

kacangan,  biji-bijian, sereal, gandum, dan biji labu.

6). Air

Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari

60 persen tubuh kita terdiri dari air. Beberaa fungsi air:

38

Page 28: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

a. Membasahi jaringan, seperti  di sekitar mulut, mata, dan

hidung

b. Mengatur suhu tubuh

c. Sebagai Bantalan  sendi

d. Membantu tubuh untuk mendapatkan nutrisi

Tabel 2.1

Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi dalam sehari, antara lain:

Kelompok Bahan MakananPorsi

Roti, serealia, nasi dan mie 6 piring/porsi

Sayuran 3 mangkuk

Buah 4 potong

Susu, yoghurt dan keju 2 gelas

Daging, ayam, ikan, telur dan kacang-

kacangan

3 potong

Lemak, minyak 5 sendok teh

Gula 2 sendok makan

39

Page 29: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Tabel 2.2

Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber: Widya Karya Pangan dan

Zat Gizi Indonesia)

Jenis MakananJumlah yang Dibutuhkan

Jenis Zat Gizi

Sumber zat tenaga

(karbohidrat)

10 porsi nasi/pengganti

2 sdm gula

4 sdm minyak goreng

Karbohidrat

Sumber zat

pembangun dan

mineral

7 porsi terdiri dari:

2 ptg ikan/daging, @ 50 gr

3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr

1 porsi kacang hijau/merah

Protein, vitamin

Sumber zat pengatur 7 porsi terdiri dari :

4 porsi sayuran berwarna

@ 100 gr

3 porsi buah2an @ 100 gr

Vitamin dan mineral

Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak,

protein, vitamin dan

40

Page 30: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

mineral

Tabel 2.3

Contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil

Bahan Makanan Porsi Hidangan

Sehari

Jenis Hidangan

Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150

gram) dengan ikan/daging 1 potong

sedang (40 gram), tempe 2 potong

sedang (50 gram), sayur 1 mangkok

dan buah 1 potong sedang

Sayuran 3 mangkuk

Buah 4 potong

Tempe 3 potong Makan selingan: susu 1 gelas dan

buah 1 potong sedangDaging 3 potong

Susu 2 gelas Makan siang: nasi 3 porsi (300

gram), dengan lauk, sayur dan buah

sama dengan pagi

Selingan: susu 1 gelas dan buah

Minyak 2 gelas

Gula 2 sendok makan

41

Page 31: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

1potong sedang

Makan malam: nasi 2,5 porsi (250

gram) dengan lauk, sayur dan buah

Tabel 2.4

Menu di atas dapat divariasikan dengan bahan makanan penggantinya, sebagai berikut:

Jenis Bahan Makanan Pengganti

1 porsi nasi (100 gram) Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji

sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar

(50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram),

singkong 1 potong besar (210 gram), jagung

biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar

(125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)

1 potong sedang ikan (40

gram)

1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok

makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang

ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang

hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri

(55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10

biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya

42

Page 32: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

1 mangkuk (100 gram)

sayuran

Buncis, kol, kangkung, kacang panjang,

wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.

1 potong buah 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah

pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110

gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1

potong besar semangka (180 gram), 1 buah

apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140

gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4

buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah

sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100

gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8

buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang

salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1

buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.

2 potong sedang tempe (50

gram)

Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong

oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan

kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan

kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan

kacang merah segar (20 gram), 2 sendok

makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok

43

Page 33: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.

1 gelas susu sapi (20 cc) 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3

gelas yogurt non fat (120 gram), 1 potong

kecil keju (35 gram), dan lainnya.

Minyak kelapa 1 sendok teh

(5 gram)

avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong

kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan

kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40

gram), dan lainnya.

Gula pasir 1 sendok makan

(13 gram)

1 sendok makan madu (15 gram)

4. Anemia

a. Pengertian

Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam

darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat

gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam

folat ataupun vitamin B12. Anemia yang paling sering terjadi terutama

pada ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe),

sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi (AGB).

44

Page 34: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling

sering terjadi selama kehamilan (Sulistyoningsih, 2011).

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat

besi, jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.

Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 12

dengan 89% dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Hb

9-10 gr % disebut anemia ringan. Hb 7-8 gr % disebut anemia

sedang. Hb < 7 gr % disebut anemia berat (Manuaba, 2010).

Menurut Depkes RI (2000, dalam buku Waryana, 2010) anemia

adalah suatu keadaan dimana hemoglobin dalam darah kurang dari

11 gr %. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, apa yang dimaksud

anemia dalam kehamilan adalah suatu keadaan kekurangan zat besi

dengan kadar Hb kurang dari 11 gr %.

b. Klasifikasi Anemia

Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama kehamilan

merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi

anemia.

1. Klasifikasi menurut Depkes RI (2000)

a. Tidak anemia : ≥ 11 gr%

45

Page 35: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

b. Anemia : < 11 gr%

2. Klasifikasi menurut WHO

a. Normal : ≤ 11 gr %

b. Anemia ringan : 9-10 gr %

c. Anemia sedang : 7- 8 gr%

d. Anemia berat : < 7 gr%

3. Klasifikasi menurut Manuaba (2010)

a. Tidak anemia : Hb 11 gr %

b. Anemia ringan : Hb 9 -10 gr %

c. Anemia sedang : Hb 7- 8 gr %

d. Anemia berat : Hb < 7 gr %

c. Efek Anemia pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengakibatkan

kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR,

anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas

dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih

tinggi. Ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan

risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan

melahirkan bayi BBLR dan premature juga lebih besar.

B. Penelitian Terkait

Penelitian Muzayyaroh (2007) di puskesmas Kebak Kramat Surabaya

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil masih rendah

46

Page 36: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

sebesar 46,7% dan pencegahan anemia selama kehamilan cukup baik

sebesar 43,3%. Sedangkan dari hasil uji korelasi didapatkan hubungan

yang positif antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan pencegahan

anemia selama kehamilan.

Penelitian yang dilakukan Puji, Satriani, Nadimin, dan Fadliyah (2010)

menunjukkan bahwa dari 33 ibu hamil yang pengetahuannya kurang

terdapat 15 orang (46%) yang mengalami anemia gizi sedangkan dari 18

ibu hamil yang pengetahuannya cukup terdapat 9 orang (50%) yang

mengalami anemia gizi. Berdasarkan hasil analisis uji chi –square

diperoleh nilai X2 hitung = 0,000 < X2 dan nilai r = 0,986 > 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu

dengan kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil.

Arsulfa (2002) Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anemia di RS. Sarjito

Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskritif

non analitik, data yang diambil secara retrospektif (sekunder) dalam

kurun waktu 1 Januari – 31 Desember 2001. Hasil disajikan dalam bentuk

tabel frekuensi sesuai dengan karakteristik yang akan diteliti. Penelitian

ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran

karakteristik ibu hamil dengan kejadian anemia, dimana karakteristik ibu

hamil itu meliputi umur, paritas jarak kehamilan, umur kehamilan, tingkat

pendidikan, dan frekuensi ANC. Subyek penelitian yaitu ibu hamil

trimester II dan III yang mengalami anemia.

47

Page 37: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Penelitian terkait lainnya ialah yang dilakukan Sero M (2008) dengan

judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia gizi ibu hamil di

Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2008” dengan jumlah

sample sebanyak 136 responden. Rancangan penelitian menggunakan

metode cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

yang bermakna antara usia kehamilan, jumlah anggota keluarga,

pengetahuan gizi dan keteraturan konsumsi tablet besi dengan kejadian

anemia gizi pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu

Jakarta Selatan dan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia,

pendidikan, status paritas dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di

Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.

C. Kerangka Teori Penelitian

Pengetahuan merupakan hasil dari suatu kejadian setelah seorang

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia yaitu melalui indra penglihatan,

penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan

dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang

( Notoadmodjo, 2003).

Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam

darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat gizi

untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat

ataupun vitamin B12. Anemia yang paling sering terjadi terutama pada

48

Page 38: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe), sehingga lebih

dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi (AGB). Anemia defisiensi besi

merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama

kehamilan (Sulistyoningsih, 2011).

Kerangka teori

Gambar 2.5 Kerangka Teori Penelitian

(Notoatmodjo, 2002; Prawirohardjo,2006; Supariasa, 2001;

Sulistyoningsih, 2011)

D. Kerangka Konsep Penelitian

Konsep adalah merupakan abstraksi yang terbentuk oleh

generalisasi dari hal-hal yang khusus. Oleh karena konsep merupakan

abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur.

Konsep hanya dapat diamati melalui konstruk atau yang lebih dikenal

dengan nama variable. Jadi variable adalah simbol atau lambang yang

menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Variable adalah sesuatu

yang bervariasi (Notoatmodjo,2010).

49

Ibu Hamil

Pengetahuan

1. Tahu2. Memahami 3. Aplikasi4. Analisis5. Sintesis6. Evaluasi

Nutrisi kehamilan:

1. Karbohidrat2. Lemak3. Protein4. Vitamin5. Mineral

Anemia: Kadar Hb < 11gr/dl

Page 39: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Ghozali (2010) mengemukakan kerangka konsep berasal dari

kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada suatu bagian dari

kerangka teori. Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana

penelitian kita terlibat didalamnya sedangkan kerangka konsep

menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori dan

berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.

Kerangka konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan yang berisi

suatu rangkaian konstruksi atau konsep, defenisi dan proporsi yang

saling berhubungan dimana menyajikan pandangan sistematis tentang

suatu fenomena dengan mencirikan hubungan antara variabel dengan

tujuan untuk menjelaskan dan memprediksikan dengan fenomena

tersebut (Ghozali, 2010).

Sesuai dengan judul yang diajukan maka kerangka konsep dalam

penelitian ini yaitu untuk mengetahui Hubungan pengetahuan ibu hamil

tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam

Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dalam hal ini peneliti meneliti pengetahuan sebagai variabel

independen dan anemia pada ibu hamil sebagai variabel dependen.

Adapun kerangka konsep penelitian sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

50

Pengetahuan tentang nutrisi kehamilan:

1. Baik2. Tidak Baik

Ibu HamilAnemia:1. Ya2. tidak

Page 40: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

Gambar 2.6 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

= Area yang diteliti

= Arah Penelitian

E. Hipotesa

Hipotesa adalah suatu asumsi sementara tentang hubungan antara

dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa memberikan jawaban

sementara atas suatu pertanyaan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2000). Menurut Riyanto (2011) Hipotesa terbagi 2 yaitu Hipotesa

Alternatif (Ha) dan Hipotesa Nol (H0) :

1. Hipotesa Alternatif (Ha)

Merupakan hipotesa yang menyatakan ada hubungan antara

variabel satu dengan variabel lainnya atau ada perbedaan suatu

kejadian antara dua kelompok. Dalam penelitian ini Hipotesa Alternatif

(Ha) adalah : Diduga ada hubungan Hubungan pengetahuan ibu hamil

tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam

Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Hipotesa Nol (H0)

Merupakan hipotesa yang menyatakan tidak ada hubungan antara

variabel satu dengan variabel lainnya atau tidak ada perbedaan suatu

51

Page 41: Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara 2013

kejadian antara dua kelompok. Dalam penelitian ini Hipotesa Nol (H0)

adalah : Diduga tidak ada Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang

nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Meriam

Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara.

52