hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan kejadian anemia di puskesmas sungai mariam...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari suatu kejadian setelah
seorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.
pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu melalui
indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau
kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang ( Notoadmodjo, 2003). Karena
dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan.Pengetahuan mencakup ingatan
yang dipelajari dan disimpan dalam ingatan, hal tersebut meliputi
fakta, kaidah dan prinsip serta metode yang diketahui.
Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan akan digali pada
yang dibutuhkan melalui bentuk mengingat atau mengenal kembali
(Notoatmodjo, 2002).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2002), yang mengutip dari Bloom
tingkat pengetahuan didalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan, yakni :
(a) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan
dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall). Sesuatu
spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain mampu menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya.
(b) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan benar tentang suatu obyek yang diketahui materi
tersebut secara benar. Orang yang paham terhadap suatu
obyek materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh
menyimpulkan, meramalkan terhadap obyek yang telah
dipelajari, misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan
makanan yang bergizi.
(c) Aplikasi (applications)
13
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi nyata sebelumnya.
(d) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
atau obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam
satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
(e) Sintesis (synthesis)
Menunjukkan bahwa suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
(f) Evaluasi (evaluation)
Ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian suatu materi atau obyek. Penelitian ini
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
berdasarkan kriteria yang sudah ada.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut
Notoatmodjo (2002),yaitu:
(a) Tingkat pendidikan
14
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka dia
akan lebih mudah dalam menerima hal-hal baru sehingga
akan lebih mudah pula untuk menyelesaikan hal-hal baru
tersebut.
(b) Informasi
Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih
banyak akan memberikan pengetahuan yang jelas.
(c) Budaya
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan seseorang. Karena informasi-informasi baru
akan disaring kira-kira sesuai dengan kebudayaan yang ada
dan agama yang dianut.
(d) Pengalaman
Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan
individu,maksudnya pendidikan yang tinggi pengalaman akan
luas sedang umur semakin banyak (bertambah tua).
(e) Sosial ekonomi
Tingkatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup
disesuaikan dengan penghasilan yang ada, sehingga
menuntut pengetahuan yang dimiliki harus dipergunakan
semaksimal mungkin, begitupun dalam mencari bantuan
15
kesarana kesehatan yang ada, mereka sesuaikan dengan
pendapatan keluarga.
Tingkatan pengetahuan ibu mempengaruhi perilakunya,
makin tinggi pendidikan atau pengetahuannya, makin tingginya
kesadaran untuk mencegah terjadinya anemia. Tingkat
pengetahuan ibu hamil dapat diperoleh dari pendidikan formal,
informal, dan nonformal. Tingkat pengetahuan ibu hamil akan
mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola
kebiasaan makan yang pada akhirnya dapat menghindari
terjadinya anemia (Notoatmodjo, 2003).
2.Kehamilan
Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2006). Proses
kehamilan dimulai dari fertilisasi atau konsepsi, yaitu bertemunya sel
telur dan sel sperma (Hani, 2010). Konsepsi adalah pertemuan
antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan
(Kusmiyati, 2009).
a. Tanda Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu: triwulan pertama dimulai
16
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat
sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Prawirohardjo 2006).
Tanda-tanda kehamilan (Menurut Bobak 2004) :
1. Tanda Presumtif
a. Amenorhoe (tidak menstruasi)
Untuk mengetahui usia kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan.
b. Mual dan Muntah
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan
sering terjadi di pagi hari (morning sickness).
c. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang
ductus dan alveoli payudara.
d. Anorexia (tidak ada nafsu makan)
Biasanya hanya berlangsung pada trimester I kehamilan.
e. Menginginkan makanan khusus ( Ngidam)
f. Pigmentasi kulit
Biasanya timbul topeng di wajah atau yang biasa disebut
cloasma gravidarum,areola mammae,leher dan dinding
perut ( line dan striae).
2. Tanda Kemungkinan Hamil (Probable)
17
a. Perut membesar
b. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar
dan konsistensi di rahim.
c. Tanda Hegar
melunaknya perut bagian bawah.
d. Tanda Chadwick
Warna kebiruan pada vagina.
e. Tanda Braxton hicks
kontraksi intra uterine selama kehamilan.
f. Teraba ballottement
3. Tanda pasti hamil
a. Gerakan janin yang dapat dilihat dan teraba dari bagian-
bagian janin.
b. Terdengar denyut jantung janin dengan alat Doppler atau
fetoskop dan foto electrocardiogram.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen, USG.
b. Fisiologi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi
seorang calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi
perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya. Adanya
kehamilan maka akan terjadi penambahan berat badan yaitu
sekitar 12,5 kg. Peningkatan tersebut adalah sebanyak 15% dari
18
sebelumnya (Kristiyanasari, 2010). Proporsi pertambahan berat
badan tersebut dapat dilihat dibawah ini:
1) Janin 25-27%
2) Plasenta 5%
3) Cairan amnion 6%
4) Ekspansi volume darah 10%
5) Peningkatan lemak tubuh 25-27%
6) Peningkatan cairan ekstra seluler 13%
7) Pertumbuhan uterus dan payudara 11%
Periode kehamilan dibedakan menjadi 3 trimester yaitu masa
kehamilan trimester I: 0-12 minggu, masa kehamilan trimester II:
13- 27 minggu, masa kehamilan trimester III: 28-40 minggu.
1. Trimester I: Pada awal kehamilan (trimester I) mual muntah
sering dialami wanita atau disebut morning sickness. Mual dan
muntah pada awal kehamilan berhubungan dengan perubahan
kadar hormonal pada tubuh wanita hamil. Pada saat hamil
terjadi kenaikan kadar hormon chorionic gonadotropin (HCG)
yang berasal dari plasenta. Pada kehamilan memasuki bulan
keempat rasa mual sudah mulai berkurang. Pada kehamilan
trimester I biasanya terjadi peningkatan berat badan yang tidak
berarti yaitu sekitar 1-2 kg. WHO menganjurkan penambahan
energi 10 kkal untuk trimester I.
19
2. Trimester II dan III: Terjadi penambahan berat badan yang
ideal selama kehamilan trimester II dan III. Ibu hamil harus
memiliki berat badan yang normal karena akan berpengaruh
terhadap anak yang akan dilahirkannya (Kristiyanasari, 2010).
Pada usia kehamilan trimester II atau usia kehamilan sekitar
13 sampai 27 minggu perubahan fisiologis yang terjadi seperti di
bawah ini :
a. Perut yang semakin membesar
Seiring dengan berkembangnya ukuran dan berat rahim
untuk menyediakan ruang bagi bakal janin, maka perut yang
menyangganya juga menjadi tambah besar. Bertambahnya
berbeda pada tiap wanita.
b. Sering lelah dan pening
Pembuluh darah akan melebar sebagai akibat dari
pengaruh hormon, sehingga jantung bekerja keras
memompa darah lebih banyak untuk mengisinya. Apabila
tubuh kurang fit, jantung yang bekerja tidak maksimal dan
darah tidak mencukupi maka terjadilah rasa pening
tersebut. Anjuran : hindari berdiri ataupun duduk yang
terlalu lama, untuk beranjak dari duduk, lakukanlah dengan
pelan saja untuk menghindari darah yang tidak sampai ke
kepala.
20
c. Vulva dan Vagina
Vulva dan Vagina mengalami peningkatan vaskularisasi
yang disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron. Hal ini menyebabkan peningkatan sensitivitas
yang dapat meningkatkan keinginan dan gairah seksual.
Peningkatan kongesti dan ditambah relaksasi dinding
pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menimbulkan
edema dan varises vulva.
d. Serviks Uteri
Serviks akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
e. Uterus
Pada masa ini uterus mulai memasuki peritonium.
Selama pembesaran, uterus berotasi ke kanan. Hal ini
disebabkan adanya kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Setelah bulan ke empat kehamilan, kontraksi uterus dapat
dirasakan melalui dinding abdomen yang disebut dengan
braxton hicks. Yaitu kontraksi tidak teratur yang tidak
menimbulkan nyeri, yang timbul setiap siklus menstruasi.
Selain itu uterus juga mengalami pertambahan besar,
perubahan berat, dan posisi. Fundus menekan kandung
kemih, menyebabkan wanita sering mengalami kencing.
f. Ovarium dan plasenta
21
Korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan
progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber
utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, Human
chorionic gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactogen
(HPL) atau Human Chorionic Somatomammothropin (HCS),
dan Human Chorionic Thyrotropin (HCT). Jadi pada masa
ini plasenta mulai menggantikan fungsi korpus luteum.
g. Payudara/ mammae
Terjadi perubahan – perubahan antara lain: adanya rasa
kesemutan, nyeri tekan, payudara membesar secara
bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan
alveolar dan suplai darah ,puting susu lebih menonjol dan
mengeras, areola tumbuh lebih gelap. Selain itu pada usia
kehamilan 12 minggu ke atas puting susu mulai
mengeluarkan cairan berwarna putih agak jernih bernama
colostrum.
h. Kulit
Striae gravidarum ,yaitu tanda regangan yang dibentuk
akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit terdalam
terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa
gatal.
i. Sistem Pencernaan
22
Saat kehamilan trimester II banyak keluhan keluhan yang
dirasakan akibat perubahan anatomi dan fisiologi sistem
pencernaan seperti:
1. Konstipasi yang disebabkan oleh hormon estrogen yang
semakin meningkat.
2. Perut kembung yang disebabkan karena adanya tekanan
uterus yang membesar dalam rongga perut yang
mendesak organ – organ pencernaan ke arah atas dan
lateral.
3. Wasir yang disebabkan oleh konstipasi dan naiknya
tekanan vena – vena di bawah uterus.
4. Panas perut (heart burn) yang terjadi akibat aliran balik
asam gastrik ke dalam esophagus bagian bawah.
j. Sistem Respirasi
Wanita hamil sering mengalami sesak nafas karena
penurunan tekanan CO2.
k. Sistem kardiovaskuler
Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit
naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Terjadi
peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat
biasanya karena adanya retensi garam dan air yang
disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh esterogen.
23
Peningkatan volume dam curah jantung juga menimbulkan
perubahan hasil auskultasi. Bunyi spliting S1 dan S2 lebih
jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke –
20 gestasi. Antara minggu ke 14 dan 20 denyut meningkat
perlahan mencapai 10 sampai 15 kali permenit kemudian
menetap sampai aterm.
l. Sistem perkemihan
Vaskularisasi meningkat membuat mukosa kandung
kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Pembesaran
kandung kemih menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kemih hanya berisi sedikit urine.
m. Sistem Muskuloskeletal
Mobilitas sendi berkurang terutama pada daerah siku
dan pergelangan tangan, terjadi penambahan berat badan
sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang
lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.
Sehingga ibu hamil terlihat seperti penderita lordosis. Sering
juga ibu hamil mengeluh mengalami kram pada kaki yang
terjadi akibat tekanan dari rahim pada pembuluh darah utama
menuju kaki membuat darah mengalir kembali ke arah kaki,
menyebabkan terjadinya kram. Untuk mengurangi keluhan
urutlah bagian yang kram tadi atau berjalan bisa membuat
24
lebih nyaman.
3. Nutrisi Ibu Hamil
Status gizi adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh
sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-
zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam
mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh (Supariasa, 2001).
Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin
dalam kandungan, apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum
kehamilan atau pada saat kehamilan akan menyebabkan berat badan
lahir rendah (BBLR). Disamping itu akan mengakibatkan
terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir,
bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya. Kondisi
anak yang terlahir dari ibu yang kekurangan gizi dan hidup dalam
lingkungan yang miskin akan menghasilkan generasi kekurangan gizi
dan mudah terkena penyakit infeksi. Keadaan ini biasanya ditandai
dengan berat dan tinggi badan yang kurang optimal (Supariasa,
2001).
Selama kehamilan ibu akan mengalami penambahan berat badan
sekitar 10-12 kg, sedangkan ibu hamil dengan tinggi badan kurang
dari 150 cm cukup sekitar 8,8 – 13,6 kg. Pada trimester II dan III
pertambahan berat badan sekitar 0,34 – 0,5 kg tiap minggu. Ibu yang
25
sebelum hamil memiliki berat normal kemungkinan tidak memiliki
masalah dalam konsumsi makan setiap hari, namun penambahan
berat badannya harus dipantau agar selama hamil tidak mengalami
kekurangan atau sebaliknya kelebihan (Sulistyoningsih, 2011).
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu
makanan selama hamil, antara lain:
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis
yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak
segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang
segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas
seperti sawi, kol, kubis dan lain-lain.
26
7. Mengurangi bumbu yang merangsang seperti pedas, santan
kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak
ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.
Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,
membantu “membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita,
dan memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah Protein,
Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air.
1). Karbohidrat
Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis
karbohidrat. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik
untuk kesehatan kita dibanding jenis karbohidrat yang lainnya.
Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
a. Gula
Gula secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan,
sayuran, dan susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki
pemanis buatan atau juga disebut dengan gula tambahan.
Gula yang kita dapatkan secara alami maupun yang didapat
dari gula tambahan semuanya dapat diubah menjadi glukosa,
27
atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan
menjadikan energi.
b. Zat tepung
Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat
tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti
kentang, buncis, kacang polong, dan jagung. Dapat juga
ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.
c. Serat
Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna
oleh tubuh kita. Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah
menjadi gula. Meskipun tubuh kita tidak mendapatkan energi
dari serat, kita masih perlu mengkonsumsi serat untuk tetap
sehat. Serat membantu menyingkirkan lemak berlebih dalam
usus, yang membantu mencegah penyakit jantung. Serat juga
membantu mendorong makanan melalui usus, yang
membantu mencegah sembelit.
Makanan tinggi serat ialah buah-buahan, sayuran, kacang-
kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan
(seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah). Sebaiknya
kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan alami.
Karbohidrat yang sehat antara lain adalah zat gula alami
buah-buahan, sayuran, susu dan produk susu, serat dan zat
28
tepung dalam makanan gandum, buncis, kacang polong, dan
jagung.
2). Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit.
Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein.
Protein mempunyai banyak fungsi, antara lain adalah membantu
memecah nutrisi untuk menjadi energi, sebagai struktur
bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.
Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino.
Tubuh kita dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein
yang kita peroleh dari daging dan produk hewani lainnya
mengandung semua asam amino yang kita butuhkan. Protein
dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai
protein lengkap.
Berbeda dengan protein nabati yang tidak mengandung
semua asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam
amino yang kita butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa
makanan nabati agar kita memperoleh asam amino yang lengkap
yang kita butuhkan.
Beberapa sumber protein yang sangat baik antara lain
meliputi, ikan, kerang, daging unggas, daging merah (sapi, babi,
domba), telur, kacang-kacangan, selai kacang, biji bijian produk
29
dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), susu dan produk
terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt).
3). Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan lemak.
Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,
memproduksi zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh, serta
membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari makanan. Tidak
semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak
yang baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal
(monounsaturated) dan lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated).
Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir
akan terserang penyakit jantung.
Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh
tunggal antara lain adalah, minyak zaitun, minyak kacang, minyak
canola, dan alpukat. Dan beberapa makanan yang memiliki
kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah
minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah
lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung dengan menyebabkan penumpukan zat lemak dalam
arteri yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen
ke jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke
30
dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam
arteri yang menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah
penelitian juga menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi
banyak lemak trans dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain
Daging merah (sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega,
Susu, Minyak kelapa, Minyak kelapa sawit.
Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa
makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan
kentang goreng. Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak
trans. Kolesterol juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga
dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Kolesterol juga
dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba) dan daging
unggas.
Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak
baik untuk kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam
mengkonsumsi lemak tersebut. Karena jika lemak terus
bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan yang
dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan
obesitas.
4). Vitamin
31
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang
dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada
13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing masing vitamin
memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh kita.
a. Vitamin A
Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa
infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat.
Vitamin A dapat kita temukan pada makanan seperti brokoli,
bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.
b. Vitamin B1
Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam
mencerna karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf.
Vitamin B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati,
kacang, sereal, roti, dan susu.
c. Vitamin B2
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita.
Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa
mengkonsumsi hati, telur, keju, susu, makanan hijau , kacang
polong, dan gandum.
d. Vitamin B3
32
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin
B3 juga baik dalam menjaga sistem saraf dan kulit kita. Vitamin
B3 dapat kita temukan dalam makanan antara lain hati, ragi,
kacang, daging, ikan, dan unggas.
e. Vitamin B5
Vitamin B5 membantu dalam proses penggunaan
karbohidrat dan lemak dan membantu dalam produksi sel darah
merah. Vitamin ini dapat kita temukan dalam daging sapi, ayam,
lobster, susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan
biji-bijian.
f. Vitamin B6
Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam proses
transportasi oksigen serta sangat baik untuk kesehatan saraf
kita. Vitamin ini terkandung dalam hati, biji-bijian, kuning telur,
kacang, pisang, wortel, dan ragi.
g. Vitamin B 9 (asam folat)
Vitamin B9 membantu dalam produksi sel baru dan
memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan
hijau, hati, ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan
gandum mengandung vitamin jenis ini.
33
h. Vitamin B12.
Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah
merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12
dapat kita temukan pada Susu, telur, hati, unggas, kerang,
sarden, dan telur.
i. Vitamin C
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang,
kulit dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin
C antara lain jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
j. Vitamin D
Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau
terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam
seminggu. Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi makanan
antara lain seperti hati dan susu.
k. Vitamin E
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan,
memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan
tubuh. Makanan yang mengandung Vitamin E antara lain kuning
telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
l. Vitamin H (Biotin)
34
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan
karbohidrat dan lemak serta membantu dalam pertumbuhan
sel. Kita dapat menemukan Vitamin H dalam hati, kuning telur,
tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis, kacang,
tomat, dan susu.
m. Vitamin K
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan
pembentukan tulang seperti bayam, kubis, keju, brokoli, dan
tomat.
5). Mineral
Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang
ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua jenis mineral yaitu
macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar seperti
kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida.
Sedangkan jejak mineral terdiri dari besi, tembaga, yodium,
seng, fluorida, dan selenium.
a.Kalsium
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi
serta membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium
35
terkandung dalam ikan salmon, sarden, susu, keju, yoghurt,
kubis cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.
b.Khlorida
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di
seluruh tubuh kita. Klorida terkandung dalam garam, rumput
laut, gandum, tomat, selada, seledri, buah zaitun, sarden,
daging sapi, dan keju.
c.Tembaga
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan
juga untuk membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga
dapat ditemukan dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur,
kacang, dan gandum.
d.Fluoride
Fluoride berfungsi memperkuat tulang dan gigi. Kopi dan
dan teh merupakan makanan yang mengandung flouride.
e.Yodium
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid.
Tiroid terkandung dalam seafood, dan garam beryodium.
f. Zat Besi
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan
fungsi otot. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat
36
mengkonsumsi daging merah, unggas, ikan, hati, tepung
kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang polong, bayam, lobak
hijau, kerang, dan sereal.
g. Magnesium
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi
serta untuk memelihara syaraf dan otot agar tetap normal.
Magnesium terkandung dalam beberapa makanan yaitu
kacang-kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.
h. Fosfor
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi
untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara
syaraf dan otot agar tetap normal. Fosfor dapat kita temukan
pada makanan antara lain susu, yoghurt, keju, daging merah,
unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan kacang polong.
i. Kalium
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di
seluruh tubuh kita serta berfungsi memelihara syaraf dan otot
agar tetap normal. Kalium terkandung dalam susu, pisang,
tomat, jeruk, melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam,
lobak, kangkung, dan kacang polong.
j. Selenium
37
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta
membantu fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging
merah, biji-bijian, telur, ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa
kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan akan selenium.
k. Sodium
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi
menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta
berfungsi memelihara syaraf dan otot agar tetap normal.
Makanan yang mengandung sodium antara lain adalah garam,
susu, keju, bit, seledri, daging sapi, daging babi, sarden, dan
buah zaitun hijau.
l. Seng (Zinc)
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu dalam penyembuhan luka. Selain itu seng juga
berfungsi membantu tubuh kita untuk melawan penyakit. Seng
dapat kita temukan dalam beberapa makanan antara lain hati,
telur, makanan laut, daging merah, tiram, telur, kacang-
kacangan, biji-bijian, sereal, gandum, dan biji labu.
6). Air
Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari
60 persen tubuh kita terdiri dari air. Beberaa fungsi air:
38
a. Membasahi jaringan, seperti di sekitar mulut, mata, dan
hidung
b. Mengatur suhu tubuh
c. Sebagai Bantalan sendi
d. Membantu tubuh untuk mendapatkan nutrisi
Tabel 2.1
Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi dalam sehari, antara lain:
Kelompok Bahan MakananPorsi
Roti, serealia, nasi dan mie 6 piring/porsi
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Susu, yoghurt dan keju 2 gelas
Daging, ayam, ikan, telur dan kacang-
kacangan
3 potong
Lemak, minyak 5 sendok teh
Gula 2 sendok makan
39
Tabel 2.2
Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber: Widya Karya Pangan dan
Zat Gizi Indonesia)
Jenis MakananJumlah yang Dibutuhkan
Jenis Zat Gizi
Sumber zat tenaga
(karbohidrat)
10 porsi nasi/pengganti
2 sdm gula
4 sdm minyak goreng
Karbohidrat
Sumber zat
pembangun dan
mineral
7 porsi terdiri dari:
2 ptg ikan/daging, @ 50 gr
3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr
1 porsi kacang hijau/merah
Protein, vitamin
Sumber zat pengatur 7 porsi terdiri dari :
4 porsi sayuran berwarna
@ 100 gr
3 porsi buah2an @ 100 gr
Vitamin dan mineral
Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan
40
mineral
Tabel 2.3
Contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan Makanan Porsi Hidangan
Sehari
Jenis Hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150
gram) dengan ikan/daging 1 potong
sedang (40 gram), tempe 2 potong
sedang (50 gram), sayur 1 mangkok
dan buah 1 potong sedang
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Tempe 3 potong Makan selingan: susu 1 gelas dan
buah 1 potong sedangDaging 3 potong
Susu 2 gelas Makan siang: nasi 3 porsi (300
gram), dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah
Minyak 2 gelas
Gula 2 sendok makan
41
1potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250
gram) dengan lauk, sayur dan buah
Tabel 2.4
Menu di atas dapat divariasikan dengan bahan makanan penggantinya, sebagai berikut:
Jenis Bahan Makanan Pengganti
1 porsi nasi (100 gram) Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji
sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar
(50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram),
singkong 1 potong besar (210 gram), jagung
biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar
(125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
1 potong sedang ikan (40
gram)
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok
makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang
ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang
hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri
(55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10
biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya
42
1 mangkuk (100 gram)
sayuran
Buncis, kol, kangkung, kacang panjang,
wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
1 potong buah 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah
pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110
gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1
potong besar semangka (180 gram), 1 buah
apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140
gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4
buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah
sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100
gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8
buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang
salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1
buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
2 potong sedang tempe (50
gram)
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong
oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan
kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan
kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan
kacang merah segar (20 gram), 2 sendok
makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok
43
makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
1 gelas susu sapi (20 cc) 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3
gelas yogurt non fat (120 gram), 1 potong
kecil keju (35 gram), dan lainnya.
Minyak kelapa 1 sendok teh
(5 gram)
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong
kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40
gram), dan lainnya.
Gula pasir 1 sendok makan
(13 gram)
1 sendok makan madu (15 gram)
4. Anemia
a. Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam
darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat
gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam
folat ataupun vitamin B12. Anemia yang paling sering terjadi terutama
pada ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe),
sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi (AGB).
44
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling
sering terjadi selama kehamilan (Sulistyoningsih, 2011).
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat
besi, jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 12
dengan 89% dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Hb
9-10 gr % disebut anemia ringan. Hb 7-8 gr % disebut anemia
sedang. Hb < 7 gr % disebut anemia berat (Manuaba, 2010).
Menurut Depkes RI (2000, dalam buku Waryana, 2010) anemia
adalah suatu keadaan dimana hemoglobin dalam darah kurang dari
11 gr %. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, apa yang dimaksud
anemia dalam kehamilan adalah suatu keadaan kekurangan zat besi
dengan kadar Hb kurang dari 11 gr %.
b. Klasifikasi Anemia
Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama kehamilan
merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi
anemia.
1. Klasifikasi menurut Depkes RI (2000)
a. Tidak anemia : ≥ 11 gr%
45
b. Anemia : < 11 gr%
2. Klasifikasi menurut WHO
a. Normal : ≤ 11 gr %
b. Anemia ringan : 9-10 gr %
c. Anemia sedang : 7- 8 gr%
d. Anemia berat : < 7 gr%
3. Klasifikasi menurut Manuaba (2010)
a. Tidak anemia : Hb 11 gr %
b. Anemia ringan : Hb 9 -10 gr %
c. Anemia sedang : Hb 7- 8 gr %
d. Anemia berat : Hb < 7 gr %
c. Efek Anemia pada Ibu Hamil
Ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengakibatkan
kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR,
anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas
dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih
tinggi. Ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan
risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan
melahirkan bayi BBLR dan premature juga lebih besar.
B. Penelitian Terkait
Penelitian Muzayyaroh (2007) di puskesmas Kebak Kramat Surabaya
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil masih rendah
46
sebesar 46,7% dan pencegahan anemia selama kehamilan cukup baik
sebesar 43,3%. Sedangkan dari hasil uji korelasi didapatkan hubungan
yang positif antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan pencegahan
anemia selama kehamilan.
Penelitian yang dilakukan Puji, Satriani, Nadimin, dan Fadliyah (2010)
menunjukkan bahwa dari 33 ibu hamil yang pengetahuannya kurang
terdapat 15 orang (46%) yang mengalami anemia gizi sedangkan dari 18
ibu hamil yang pengetahuannya cukup terdapat 9 orang (50%) yang
mengalami anemia gizi. Berdasarkan hasil analisis uji chi –square
diperoleh nilai X2 hitung = 0,000 < X2 dan nilai r = 0,986 > 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu
dengan kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil.
Arsulfa (2002) Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anemia di RS. Sarjito
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskritif
non analitik, data yang diambil secara retrospektif (sekunder) dalam
kurun waktu 1 Januari – 31 Desember 2001. Hasil disajikan dalam bentuk
tabel frekuensi sesuai dengan karakteristik yang akan diteliti. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran
karakteristik ibu hamil dengan kejadian anemia, dimana karakteristik ibu
hamil itu meliputi umur, paritas jarak kehamilan, umur kehamilan, tingkat
pendidikan, dan frekuensi ANC. Subyek penelitian yaitu ibu hamil
trimester II dan III yang mengalami anemia.
47
Penelitian terkait lainnya ialah yang dilakukan Sero M (2008) dengan
judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia gizi ibu hamil di
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2008” dengan jumlah
sample sebanyak 136 responden. Rancangan penelitian menggunakan
metode cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan
yang bermakna antara usia kehamilan, jumlah anggota keluarga,
pengetahuan gizi dan keteraturan konsumsi tablet besi dengan kejadian
anemia gizi pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan dan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia,
pendidikan, status paritas dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
C. Kerangka Teori Penelitian
Pengetahuan merupakan hasil dari suatu kejadian setelah seorang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia yaitu melalui indra penglihatan,
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan
dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
( Notoadmodjo, 2003).
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam
darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat gizi
untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat
ataupun vitamin B12. Anemia yang paling sering terjadi terutama pada
48
ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe), sehingga lebih
dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi (AGB). Anemia defisiensi besi
merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
kehamilan (Sulistyoningsih, 2011).
Kerangka teori
Gambar 2.5 Kerangka Teori Penelitian
(Notoatmodjo, 2002; Prawirohardjo,2006; Supariasa, 2001;
Sulistyoningsih, 2011)
D. Kerangka Konsep Penelitian
Konsep adalah merupakan abstraksi yang terbentuk oleh
generalisasi dari hal-hal yang khusus. Oleh karena konsep merupakan
abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur.
Konsep hanya dapat diamati melalui konstruk atau yang lebih dikenal
dengan nama variable. Jadi variable adalah simbol atau lambang yang
menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Variable adalah sesuatu
yang bervariasi (Notoatmodjo,2010).
49
Ibu Hamil
Pengetahuan
1. Tahu2. Memahami 3. Aplikasi4. Analisis5. Sintesis6. Evaluasi
Nutrisi kehamilan:
1. Karbohidrat2. Lemak3. Protein4. Vitamin5. Mineral
Anemia: Kadar Hb < 11gr/dl
Ghozali (2010) mengemukakan kerangka konsep berasal dari
kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada suatu bagian dari
kerangka teori. Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana
penelitian kita terlibat didalamnya sedangkan kerangka konsep
menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori dan
berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.
Kerangka konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan yang berisi
suatu rangkaian konstruksi atau konsep, defenisi dan proporsi yang
saling berhubungan dimana menyajikan pandangan sistematis tentang
suatu fenomena dengan mencirikan hubungan antara variabel dengan
tujuan untuk menjelaskan dan memprediksikan dengan fenomena
tersebut (Ghozali, 2010).
Sesuai dengan judul yang diajukan maka kerangka konsep dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui Hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam
Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dalam hal ini peneliti meneliti pengetahuan sebagai variabel
independen dan anemia pada ibu hamil sebagai variabel dependen.
Adapun kerangka konsep penelitian sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
50
Pengetahuan tentang nutrisi kehamilan:
1. Baik2. Tidak Baik
Ibu HamilAnemia:1. Ya2. tidak
Gambar 2.6 Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
= Area yang diteliti
= Arah Penelitian
E. Hipotesa
Hipotesa adalah suatu asumsi sementara tentang hubungan antara
dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa memberikan jawaban
sementara atas suatu pertanyaan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2000). Menurut Riyanto (2011) Hipotesa terbagi 2 yaitu Hipotesa
Alternatif (Ha) dan Hipotesa Nol (H0) :
1. Hipotesa Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesa yang menyatakan ada hubungan antara
variabel satu dengan variabel lainnya atau ada perbedaan suatu
kejadian antara dua kelompok. Dalam penelitian ini Hipotesa Alternatif
(Ha) adalah : Diduga ada hubungan Hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Mariam
Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Hipotesa Nol (H0)
Merupakan hipotesa yang menyatakan tidak ada hubungan antara
variabel satu dengan variabel lainnya atau tidak ada perbedaan suatu
51
kejadian antara dua kelompok. Dalam penelitian ini Hipotesa Nol (H0)
adalah : Diduga tidak ada Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang
nutrisi dengan kejadian anemia di Puskesmas Sungai Meriam
Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara.
52