sap kita

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) WASPADA DEMAM TYPHOID A. IDENTITAS 1. Topik / masalah : Demam Typhoid 2. Sub topik : Waspada Demam Typhoid Pada Anak 3. Tempat : Di Ruangan Al-Fajar (Perawatan Interna) RSU Haji Makassar 4. Waktu : 30 menit 5. Sasaran : Keluarga dan Penderita typhoid 6. Petugas : Pra Ners UIN Alauddin Makassar B. TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang demam typhoid di harapkan keluarga dan klien dapat memahami dan waspada terhadap demam typhoid 2. Khusus Setelah dilakukan penyuluhan tentang demam typhoid diharapkan keluarga dan klien memahami tentang: a. Definisi demam typhoid b. Penyebab demam typhoid c. Tanda dan Gejala demam typhoid d. Perawatan mandiri di rumah e. Pencegahan demam typhoid A. MATERI ( Terlampir ) 1. Definisi demam typhoid 2. Penyebab demam typhoid 3. Tanda dan Gejala demam typhoid 4. Perawatan mandiri di rumah 5. Pencegahan demam typhoid B. MEDIA 1. Poster 2. Leaflet

Upload: anita-sukarno

Post on 17-Feb-2015

56 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) WASPADA DEMAM TYPHOID

A.IDENTITAS1. Topik / masalah :  Demam Typhoid2. Sub topik :  Waspada Demam Typhoid Pada Anak3. Tempat :  Di Ruangan Al-Fajar (Perawatan Interna) RSU Haji

Makassar4. Waktu :  30 menit5. Sasaran :  Keluarga dan Penderita typhoid6. Petugas :  Pra Ners UIN Alauddin Makassar

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL1. Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang demam typhoid di harapkan keluarga dan klien dapat memahami dan waspada terhadap demam typhoid

2. KhususSetelah dilakukan penyuluhan tentang demam typhoid diharapkan keluarga dan klien memahami tentang:a. Definisi demam typhoidb. Penyebab demam typhoidc. Tanda dan Gejala demam typhoidd. Perawatan mandiri di rumahe. Pencegahan demam typhoid

C. MATERI ( Terlampir )1. Definisi demam typhoid2. Penyebab demam typhoid3. Tanda dan Gejala demam typhoid4. Perawatan mandiri di rumah5. Pencegahan demam typhoid

D. MEDIA1. Poster2. Leaflet

E. METODE1. Ceramah2. Tanya jawab

F. KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN PENYULUH AUDIENCE

Pembukaan 5

menit

Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan cakupan

materi yang akan di sampaikan

Menjawab salamMendengarkan

Penyajian 10 menit

Menjelaskan definisi demam typhoid

Menjelaskan penyebab demam typhoid

Menjelaskan tanda dan gejala demam typhoid

Menjelaskan perawatan mandiri di rumah

Menjelaskan pencegahan demam typhoid

Menyimak dan mendengarkan

memperhatikan

Sesi Tanya

Jawab

Mempersilahkan keluarga dan klien menanyakan hal yang tidak dimengerti

Menjawab pertanyaan

Bertanya

Evaluasi 5

menit

Menanyakan Definisi demam typhoid

Menanyakan Penyebab demam typhoid

Menanyakan Tanda dan Gejala demam typhoid

Menanyakan Perawatan mandiri di rumah

Menanyakan Pencegahan demam typhoid

Menjawab pertanyaan

Penutup 5

menit

Menutup pertemuan dengan menyimpulkan materi yg telah di bahas

Memberi salam penutup

Mendengarkan

Menjawab

Menjawab salam

G. EVALUASI

RENCANA EVALUASI (Evaluasi Struktur, Proses, dan Hasil)

1. Evaluasi Struktur

a. Persiapan Media

b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan

dalam penyuluhan yaitu :

Poster

Leaflet

2. Evaluasi Proses

a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan

memahami materi penyuluhan yang diberikan.

b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.

c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan

sasaran.

d. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria

mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh.

Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan :

a. Jelaskan Definisi demam typhoid

b. Jelaskan Penyebab demam typhoid

c. Jelaskan Tanda dan Gejala demam typhoid

d. Jelaskan Perawatan mandiri di rumah

e. Jelaskan Pencegahan demam typhoid

MATERI PENYULUHAN

TENTANG WASPADA DEMAM TYPOID

A. PENGERTIAN

Demam typoid adalah infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhy yang masuk kedalam tubuh manusia (saluran pencernaan) dan juga merupakan kelompok penyakit yang mudah menular serta menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah.

B. PENYEBAB

Kuman salmonela masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang tercemar, baik pada waktu memasak atau pun melalui tangan dan alat masak yang kurang bersih. Bersama makanan itu, kuman salmonela akan diserap oleh usus halus dan menyebar ke semua alat tubuh terutama hati dan limpa, sehingga membengkak dan nyeri. Kuman ini akan meneruskan perjalannya masuk peredaran darah dan masuk ke dalam kelenjar limfe, terutama di usus halus. Nah, di dalam dinding usus ini Salmonela membuat luka atau bahasa medisnya tukak berbentuk lonjong.

C. TANDA DAN GEJALA

1. Pada minggu pertama : ditemukan gejala klinik dan keluhan demam typoid seperti :

demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual muntah, obstipasi atau

diare, perasaan tidak enak diperut, dan batuk.

Pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan peningkatan suhu tubuh, serta nyeri perut,

sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan, dan terutama pada sore hari hingga

malam hari.

2. Pada minggu kedua : ditemukan gejala-gejala yang lebih jelas seperti : demam, bradikardi, lidah berselaput (kotor dibagian tengah, tepi dan ujung merah), hepatomegaly, splenomegaly, meteorismus.

D. PERAWATAN MANDIRI DI RUMAH

1. Penderita demam tifoid dianjurkan istirahat di tempat tidur. Selain itu, dianjurkan

diisolasi untuk menghindari penularan kepada orang lain. Bila hal ini tidak dapat

dilakukan di rumah, maka dokter akan menyarankan agar penderita dirawat di rumah

sakit.

2. Perawatan yang baik diperlukan untuk mencegah komplikasi. Untuk itu penderita

perlu beristirahat selama masih ada demam, sampai kurang lebih dua minggu setelah

suhu badan normal kembali. Apalagi, penderita demam tifoid ini lemah dan tidak mau

makan, sehingga jumlah cairan dan kalori yang masuk pun harus diperhatikan.

3. Makanan untuk penderita ini harus mengandung cukup cairan, kalori dan protein.

Bahan makanannya disarankan tidak banyak mengandung serat, tidak merangsang dan

tidak menimbulkan gas. Susu perlu diberikan dua kali sehari. Bila anak mulai sadar

dan nafsu makannya mulai membaik, dapat diberikian makanan lunak.

4. Selain itu, kepada penderita juga diberikan obat-obatan yang harus diminum atau

disuntikkan, tergantung pada keadaan penyakitnya.

5. Demam tifoid akan menyerang anak biasanya ringan, namun bila tidak segera diobati dapat menjadi berat. Penyakit ini menjadi berat bila ditemukan demam yang menerus tinggi, kesadaran yang sangat menurun, terjadi kekurangan cairan tubuh, keadaan gizi yang buruk, atau bila terdapat komplikasi lain.

E. UPAYA PENCEGAHAN

1. Penularan demam tifoid, dapat dihindarkan dengan menjaga kesehatan pribadi dan

kesehatan lingkungan lewat kebiasaan sehari-hari. Misalnya saja, dengan mengurangi

kebiasaan jajan. Oleh karena kuman salmonela typhi akan mati bila dipanaskan pada

suhu 50 derajat celcius selama 15 menit, maka sebaiknya dibiasakan memasak air

minum hingga mendidih selama 10-15 menit. Perlu diperhatikan, kuman ini dapat

tahan selama beberapa minggu dalam es.

2. Kebiasaan-kebiasaan lain yang perlu diperhatikan, adalah mencuci bahan makanan

yang akan dimasak dengan baik, membiasakan mencuci tangan sebelum masak,

sebelum makan, atau sebelum menyuapi anak.

3. Yang perlu diwaspadai adalah tidak jarang orang dewasa yang mengidap salmonela

di dalam tinjanya, ternyata tidak menderita sakit. Orang seperti ini dapat menjadi

sumber penularan. Oleh karena itu, usaha menjaga kesehatan lingkungan amat perlu

diperhatikan. Misalnya saja, dengan membakar sampah dapur sehingga tidak

dihinggapi lalat, membuat jamban keluarga, atau membuat sumur tidak terlalu dekat

dengan jamban, akan menurangi kemungkinan penularan dan penyebaran penyakit

ini.

4. Bila di rumah Anda terdapat penderita yang diduga sakit demam tifoid, selain

berbagai cara perawatan seperti tersebut di atas, perlu pula diperhatikan cara

pembuangan tinja penderita. Tinja harus dibuang pada tempatnya, untuk menghindari

penularan kepada anggota keluarga yang lain.

5. Pencegahan dengan suntikan imunisasi tipa (imunisasi untuk mencegah penyakit tifus dan para tifus) yang masih banyak dipakai saat ini, dapat memberikan kekebalan secara aktif selama kira-kira 3 bulan.

F. KESIMPULAN

Demam typoid adalah infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhy

yang masuk kedalam tubuh manusia (saluran pencernaan) dan juga merupakan kelompok

penyakit yang mudah menular serta menyerang banyak orang sehingga dapat

menimbulkan wabah. Adapun tanda dan gejalanya yang khas yakni demam, mual

muntah, nyeri otot, perasaan tidak enak pada perut, anoreksia, obstipasi atau diare.

1. Penderita demam tifoid dianjurkan istirahat di tempat tidur. Selain itu, dianjurkan

diisolasi untuk menghindari penularan kepada orang lain. Bila hal ini tidak dapat

dilakukan di rumah, maka dokter akan menyarankan agar penderita dirawat di

rumah sakit.

2. Perawatan yang baik diperlukan untuk mencegah komplikasi. Untuk itu penderita

perlu beristirahat selama masih ada demam, sampai kurang lebih dua minggu

setelah suhu badan normal kembali. Apalagi, penderita demam tifoid ini lemah dan

tidak mau makan, sehingga jumlah cairan dan kalori yang masuk pun harus

diperhatikan.

3. Makanan untuk penderita ini harus mengandung cukup cairan, kalori dan protein.

Bahan makanannya disarankan tidak banyak mengandung serat, tidak merangsang

dan tidak menimbulkan gas. Susu perlu diberikan dua kali sehari. Bila anak mulai

sadar dan nafsu makannya mulai membaik, dapat diberikian makanan lunak.

4. Selain itu, kepada penderita juga diberikan obat-obatan yang harus diminum atau

disuntikkan, tergantung pada keadaan penyakitnya.

5. Demam tifoid akan menyerang anak biasanya ringan, namun bila tidak segera

diobati dapat menjadi berat. Penyakit ini menjadi berat bila ditemukan demam

yang menerus tinggi, kesadaran yang sangat menurun, terjadi kekurangan cairan

tubuh, keadaan gizi yang buruk, atau bila terdapat komplikasi lain.

1. Penularan demam tifoid, dapat dihindarkan dengan menjaga kesehatan pribadi dan

kesehatan lingkungan lewat kebiasaan sehari-hari. Misalnya saja, dengan

mengurangi kebiasaan jajan. Oleh karena kuman salmonela typhi akan mati bila

dipanaskan pada suhu 50 derajat celcius selama 15 menit, maka sebaiknya

dibiasakan memasak air minum hingga mendidih selama 10-15 menit. Perlu

diperhatikan, kuman ini dapat tahan selama beberapa minggu dalam es.

2. Kebiasaan-kebiasaan lain yang perlu diperhatikan, adalah mencuci bahan makanan

yang akan dimasak dengan baik, membiasakan mencuci tangan sebelum masak,

sebelum makan, atau sebelum menyuapi anak.

3. Yang perlu diwaspadai adalah tidak jarang orang dewasa yang mengidap salmonela

di dalam tinjanya, ternyata tidak menderita sakit. Orang seperti ini dapat menjadi

sumber penularan. Oleh karena itu, usaha menjaga kesehatan lingkungan amat

perlu diperhatikan. Misalnya saja, dengan membakar sampah dapur sehingga tidak

dihinggapi lalat, membuat jamban keluarga, atau membuat sumur tidak terlalu

dekat dengan jamban, akan menurangi kemungkinan penularan dan penyebaran

penyakit ini.

4. Bila di rumah Anda terdapat penderita yang diduga sakit demam tifoid, selain

berbagai cara perawatan seperti tersebut di atas, perlu pula diperhatikan cara

pembuangan tinja penderita. Tinja harus dibuang pada tempatnya, untuk

menghindari penularan kepada anggota keluarga yang lain.

5. Pencegahan dengan suntikan imunisasi tipa (imunisasi untuk mencegah penyakit

tifus dan para tifus) yang masih banyak dipakai saat ini, dapat memberikan

kekebalan secara aktif selama kira-kira 3 bulan.

KLP 2 PRA NERS UIN ALAUDDIN

“ANGKATAN 2010”