rm-slide

11
KLASIFIKASI • Menurut PPDGJ III, Retardasi Mental dibagi menjadi : F70 Retardasi Mental Ringan F71 Retardasi Mental Sedang F72 Retardasi Mental Berat F73 Retardasi Mental Sangat Berat F78 Retardasi Mental Lainnya F79 Retardasi Mental YTT

Upload: vanniyya-salka

Post on 07-Apr-2016

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Psikiatri

TRANSCRIPT

Page 1: RM-slide

KLASIFIKASI

• Menurut PPDGJ III, Retardasi Mental dibagi menjadi :– F70 Retardasi Mental Ringan– F71 Retardasi Mental Sedang– F72 Retardasi Mental Berat– F73 Retardasi Mental Sangat Berat– F78 Retardasi Mental Lainnya– F79 Retardasi Mental YTT

Page 2: RM-slide

F70 Retardasi Mental Ringan• Bila menggunakan test IQ baku yang tepat, maka IQ berkisar antara 50-69

menunjukkan Retardasi Mental Ringan

• Pemahaman dan pengunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat, dan masalah kemampuan berbicara yang mempengaruhi perkembangan kemandirian dapat menetap sampai dewasa. Walaupun mengalami dalam keterlambatan dalam kemampuan bahasa, tapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan bicara untuk keperluan sehari-hari. Kebanyakan juga dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri dan mencapai ketrampilan praktis dan ketrampilan rumah tangga, walaupun tingkat perkembangannya agak terlambat daripada normal

• Kesulitan utama biasanya tampak dalam pekerjaan sekolah yang bersifat akademis dan banyak masalah khusus dalam membaca dan menulis.

• Etiologi organic hanya dapat diidentifikasikan pada sebagian kecil penderita.

• Keadaan lain yang menyertai, seperti autism, gangguan pekerjaan lain, epilepsy, gangguan tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi. Bila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode diagnosis sendiri

Page 3: RM-slide

F71 Retardasi Mental Sedang• IQ biasanya berada pada rentang 35-49.• Umumnya ada profil kesenjangan dari kemampuan, beberapa dapat mencapai tingkat

yang lebih tinggi dalam ketrampilan visuo-spasial daripada tugas-tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat canggung namun dapat mengadakan interaksi social dan percakapan sederhana.

• Tingkat perkembangan bahasa bervariasi, ada yang dapat mengikuti percakaan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka.

• Suatu etiologi organic dapat diidentifikasikan pada kebanyakan penyandang retardasi mental sedang.

• Autism masa kanaka tau gangguan perkembangan pervasive lainnya terdapat pada sebagian kecil kasus, dan mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe penatalaksaan yang dibutuhkan. Epilepsi, disabilitas neurologic dan fisik juga lazim ditemukan meskipun kebanyakan penyandang retardasi mental sedang mampu berjalan tanpa bantuan.

• Kadang-kadang didapatkan gangguan jiwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan bahasanya yang terbatas sehingga sulitmenegakkan diagnosis dan harus tergantung dari informasi yang diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. Setiap gangguan penyerta harus diberi kode tersendiri.

Page 4: RM-slide

F72 Retardasi Mental Berat• IQ biasanya berada dalam rentang 20-34.• Pada umumnya mirip dengan retardasi sedang dalam hal :

– Gambaran klinis– Ada etiologi organic– Kondisi yang menyertai– Tingkat prestasi yang rendah

• Kebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motorik yang mencolok atau deficit lain yang menyertai, menunjukkan adanya kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna dari SSP.

Page 5: RM-slide

F73 Retardasi Mental Sangat Berat

• IQ biasanya dibawah 20.• Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, hanya mengerti perintah

dasar dan mengajukan permohonan sederhana. • Ketrampilan visuospasial yang paling dasar dan sederhana tentang

memilih dan mencocokkan mungkin dapat dicapainya dan dengan pengawasan dan petunjuk yang tepat, penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga.

• Suatu etiologi organic dapat diidentifikasikan pada sebagian besar kasus.• Biasanya ada disabilitas neurologic dan fisik lain yang berat yang

mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsy dan hendaya daya lihat dan dengar. Sering ada gangguan perkembangan invasive dalam bentuk sangat berat khususnya autism yang tidak khas (atypical autism) terutama pada penderita yang dapat bergerak.

Page 6: RM-slide

F78 Retardasi Mental Lainnya• Kategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tinkat

retardasi mental dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan karena adanya gangguan sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu, tuli, dan penderita yang perilakumya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.

Page 7: RM-slide

F79 Retardasi Mental YTT• Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi

yang cukup untuk menggolongkannya dalam salah satu kategori diatas

Page 8: RM-slide

PENATALAKSANAAN• Pencegahan Primer

– Merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental. Tindakan tersebut termasuk :

– Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum tentang retardasi mental.

– Usaha terus-menerus dari professional bidang kesehatan untuk menjaga dan memperbaharui kebijaksanaan kesehatan masyarakat.

– Aturan untuk memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal

– Eradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan sisitem saraf pusat.

– Koseling keluarga dan genetic membantu menurunkan insidensi retardasi mental dalam keluarga dengan riwayat gangguan genetic yang berhubungan dengan retardasi mental. Untuk anak-anak dan ibu dnegan sosio-ekonomi rendah, pelayanan medis prenatal dan perinatal yang sesuai dan berbagai program pelengkap dan bantuan pelayanan social dapat menolong menekan komplikasi medis dan psikososial

Page 9: RM-slide

• Pencegahan Sekunder dan Tersier– Jika suatu gangguan yang disertai dengan retardasi mental telah dikenali,

gangguan harus diobati untuk mempersingkat perjalanan penyakit (pencegahan sekunder) dan untuk menekan sekuel atau kecacatan yang terjadi setelahnya.

– Gangguan metabolic dan endokrin herediter, seperti PKU dan hipotiroidisme, dapat diobati dalam stadium awal dengan control diet atau dengan terapi penggantian hormone.

– Anak retardasi mental seringkali memiliki kesulitan emosional dan perilaku yang memerluka terapi psikiatrik. Kemampuan kognitif dan social yang terbatas yang dimiliki anak tersebut memerlukan modalitas terapi psikiatrik yang dimodifikasi berdasarkan tingkat kecerdasan anak.

a. Pendidikan Untuk Anakb. Terapi Perilaku, Kognitif, dan Psikodinamikac. Pendidikan Keluargad. Intervensi Farmakologis

Page 10: RM-slide

KESIMPULAN• Retardasi mental merupakan suatu keadaan perkembangan mental yang

terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahas, motorik, dan social yang dapat didiagnosis berdasarkan :– Fungsi intelektual dibawah rata-rata (IQ 70 atau kurang) yang telah diperiksa secara

individual.– Kekurangan atau gangguan dalam perilaku adaptif (sama dengan kekurangan individu

untuk memenuhi standar perilaku sesuai dengan usianyadari lingkungan budayanya) dalam sedikitnya 2 hal, yaitu komunikasi, selfcare, kehidupan rumah tangga, ketrampilan social/interpersonal, menggunakan sarana komunitas, mengarahkan diri sendiri, ketrampilan akademis fungsional, pekerjaan, waktu senggang, kesehatan dan keamanan.

– Awitan sebelum usia 18 tahun

• Berdasarkan PPGJ III, retardasi mental diklasifikasikan menjadi retardasi mental ringan, retardasi mental sedang, retardasi mental berat, retardasi mental sangat berat, retardasi mental lainnya, dan retardasi mental yang tidak tergolongkan. Untuk penatalaksanaannya dibagi menjadi pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier.

Page 11: RM-slide

DAFTAR PUSTAKA• Elvira SD, Hadisukanto G. 2010. Retardasi Mental. Buku Ajar

Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : FKUI• Maramis, W dan Maramis, A. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa

Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press• Maslim, R. 2003. Buku Saku PPDGJ III, F70-F79 Retardasi Mental.

Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya• Kaplan HI, Sadlock BJ, Grebb JA. 2010. Retardasi Mental. Sinopsis

Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara

• Salmiah, S. 2010. Retardasi Mental. Medan : Departemen Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara