resume skenario 1 blok reproduksi 2008
TRANSCRIPT
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.SKENARIO 1
Haidku Terlambat, Mual da Muta!
Seorang perempuan 19 tahun sejak 3 bulan yang lalu tidak mendapatkan haid dan sudah
dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dan hasilnya positif. Sejak tiga hari mengeluarkan darah
dari vagina sedikit-sedikit. Sebelumnya haid teratur setiap bulan dan tidak pernah menggunakan
alat kontrasepsi. Penderita merasa payudara tegang, mual, dan muntah-muntah terutama pagi
hari. Setiap kali makan atau minum selalu muntah lagi, dan penderita sudah minum obat anti
muntah, tetapi muntah tidak berkurang. Badannya lemah sampai tidak dapat beraktivitas. Sudah
3 tahun ini penderita mengkonsumsi alkohol dan rokok.
Penderita datang ke poliklinik diperiksa oleh dokter umum. isana dokter memeriksa
penderita untuk mendapatkan gejala dan tanda lainnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu
badan normal, mulut kering, dan turgor kulit menurun, fundus uteri teraba 1 !m diatas symphisis.
Pada pemeriksaan inspekulo tampak ostium uteri eksternum tertutup dan keluar darah segar.
okter tersebut menyarankan agar penderita dira"at inap untuk memperbaiki keadaan umum
dan menjalani pemeriksaan ultrasonografi.
##. $%&'#(#$&S# #S)#%&*
1. *aid + perubahan fisiologis dalam tubuh "anita yang terjadi se!ara berkala dan dipengaruhi
oleh hormon reproduksi.
. )es $ehamilan + suatu alat yang dapat mendeteksi hormon * - *uman horioni!
onadotropin dalam urin sebagai pertanda adanya kehamilan.
3. &lat kontrasepsi + usaha untuk men!egah terjadinya suatu konsepsi/ kehamilan.
0. )urgor kulit + nilai kelenturan kulit yang dapat menentukan tingkat ke!ukupan !airan dalam
tubuh seseorang.
. (undus uteri + bagian proksimal uterus, dimana di dalam klinik penting untuk diketahui
sampai dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan
perabaan pada fundus uteri.
2. Pemeriksaan inspekulo + pemeriksaan organon genitalia feminine dengan menggunakan
spe!ulum.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 2/25
2
###. '4S&5 4&S&%&*
1. Bagaimana !ara dan interpretasi pemeriksaan tes kehamilan pada pasien6
. 4engapa pasien tidak mendapatkan haid selama 3 bulan padahal sebelumnya haid teratur63. 4engapa hasil pemeriksaan kehamilan menunjukkan hasil positif namun pasien mengeluh
perdarahan dari vagina6
0. &pakah penyebab perdarahan yang dialami pasien6
. Bagaimana sebenarnya siklus haid yang teratur6
2. &dakah hubungan ri"ayat pasien yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan hasil
pemeriksaan kehamilan yang positif dan perdarahan yang terjadi6
7. Bagaimana patofisiologi gejala dan tanda pada skenario6
8. 4engapa "alaupun pasien sudah mengkonsumsi obat anti muntah namun muntahnya tidak
berkurang6
9. Bagaimana hubungan kebiasaan merokok dan minum alkohol pasien dengan keluhannya61. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan inspekulo pada pasien6
11. &pa pemeriksaan penunjang lain yang dibutuhkan6
1. 4engapa dokter menyarankan ra"at inap dan pemeriksaan S pada pasien6
13. Bagaimana penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pasien6
10. Bagaimana hubungan usia pasien dengan keluhan-keluhan yang terjadi6
#:. );&5 P<5%#S&5
)ujuan penulisan resume ini adalah sebagai sarana pembelajaran bagi mahasis"a dalam+
1. 4emenuhi kompetensi mahasis"a di dalam program semester pendek blok Sistem
'eproduksi
2. 4engetahui perkembangan ilmu pengetahuan terkini khususnya yang berhubungan
dengan kasus dalam skenario
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 3/25
3
BAB II
TIN"AUAN PUSTAKA
A. A#$ek Aat%mi Or&a% 'eitalia (emiia Itera
=rganon genitalia feminina interna merupakan
organ-organ penyusun systema genitalia feminina yang
terletak di dalam !avitas pelvi!us, yang terdiri dari+
ovarium, tuba uterina, uterus, dan vagina. >uidan!e,
3?
O)arium homolog dengan testis pada laki-laki.
=varium terdapat dalam !ekungan yang disebut fossa
ovari!a pada dinding lateral dari pelvis. =varium
melekat pada ligamentum latum uteri di sebelah dorso
!audal dari tuba uterina. =rganon ini dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, yang meliputi+
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 4/25
4
e@tremitas tubarius, e@tremitas uterina, fa!ies lateralis ovarii, fa!ies medialis uvarii, margo
mesovarium, dan margo libera ovarii.
Tuba uteria *tuba +al%$ii atau oviduct merupakan suatu saluran yang berfungsi untuk
menyalurkan ovum dari ovarium ke dalam !avum uteri. ;umlahnya sepasang terletak pada tepi
atas ligamentum latum uteri. Setiap tuba uterina disokong oleh pli!a peritonei yang disebut
mesosalphin@. Panjang tuba uterina kira-kira 1 !m, dan dibagi menjadi empat bagian, yaitu+
infundibulum, ampulla tubae, isthmus tubae, dan pars intramural tubae. #nfundibulum yang
berbentuk !orong ini menjorok di luar ligamentum latum uteri dan terletak di atas ovarium.
jung bebasnya berbentuk banyak tonjolan seperti jari yang disebut fimbria tubae, satu di
antaranya melekat pada ovarium yang disebut fimbria ovari!a. %ubang pada ujung lateral tuba
uterina disebut ostium abdominale tuba uterina. Pada ampulla tubae mengalami pelebaran dan
melengkung di atas ovarium sebagai tempat fertilisasi ovum. #stmus tubae merupakan bagian
tersempit pada sepertiga medial tubae. Pars intramural sendiri merupakan bagian tuba uterina
yang masuk ke dalam uterus melalui ostium uterinum tubae.
Uteru# adalah suatu massa muskuler dengan dinding tebal berongga di sebelah dalamnya,terdapat dalam !avitas pelvi!us di antara vesi!a uterina dan re!tum. Se!ara struktural dan
fungsional utrerus dibagi menjadi+ !orpus uteri, fundus uteri, !ervi@ uteri, !avum uteri, istmus
uteri, dan !analis !ervi!is uteri.
-a&ia merupakan alat kopulasi "anita berupa struktur muskulo-membranosus berbentuk
tabung yang menghubungkan vulva dengan uterus. :agina terletak di dorsal vesi!a urinaria dan
di ventral re@tum, dindingnya saling bersinggungan dan bentuk yang biasa di bagian ba"ah pada
penampang melintang berbentuk huruf *. :agina ini mengelilingi portio vaginalis !ervi!is uteri,
yang perlekatannya di dinding dorsal uterus lebih tinggi dibanding perlekatannya pada dinding
ventral uterus. Portio vaginalis sendiri mengelilingi ostium uteri e@ternum. $antung yang
terdapat di bagian dorsal ini disebut forni@ posterior, sedangkan !ekungan yang lebih ke!il yangterdapat di ventral dan lateral disebut forni@ anterior dan forni@ lateral. >uidan!e, 3?
B. A#$ek (i#i%l%&i
Haid da Siklu# Haid
*aid atau menstruasi adalah perdarahan se!ara periodik dan siklik dari uterus disertai
pelepasan >deskuamasi? endometrium. mumnya, jarak siklus menstruasi berkisar dari 1
sampai 0 hari dengan rata A rata 8 hari. %amanya berbeda A beda antara -8 hari dengan
rata- rata 0-2 hari. ;umlah kehilangan darah tiap siklus berkisar dari -1 ml
>iknjosastro, ?.
1. Siklu# O)arium
a. (a#e (%likular.
Siklus dia"ali dengan hari pertama menstruasi. (S* yang dikeluarkan oleh hipofisis
anterior merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial menjadi satu folikel deraff
yang membuat estrogen. <strogen ini kemudian akan menekan produksi (S* sehingga
hiposifis dapat mengeluarkan hormon %* >Sher"ood, 1C $athleen, ?
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 5/25
5
b. (a#e Luteal
i ba"ah pengaruh %*, folikel deraff menjadi lebih matang, mendekati permukaan
ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi >ovum dilepas oleh ovarium?. Setelah itu
terbentuklah korpus rubrum >ber"arna merah? yang akan berubah menjadi korpus luteum
>ber"arna kuning?. $orpus luteum menyekresi sejumlah besar progesteron dan sedikit
estrogen ke dalam darah. <strogen menyebabkan endometrium tumbuh dan berproliferasi
sedangkan progesteron menyebabkan kelenjar endometrium yang telah berproliferasi
menjadi berlekuk A lekuk dan bersekresi >iknjosastro, ?.
.Siklu# Ed%metrium
a. (a#e $r%li+era#i
Se"aktu menstruasi berhenti, endometrium dalam keadaan tipis dan istirahat. $adar
estrogen yang meningkat dari folikel yang berkembang akan merangsang stroma
endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar A kelenjar menjadi hipertrofi dan
berproliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. (ase yang didominasi estrogen ini berlangsung dari dari akhir menstruasi sampai ovulasi yaitu hari ke-10 >Sher"ood, 1?.
b. (a#e #ekre#i
(ase ini bersamaan dengan fase luteal. Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum
menyebabkan endometrium menebal, berlekuk-lekuk, dan menyeksresikan getah yang
mengandung glikogen dan lemak untuk pembentukan lapisan endometrium yang subur yang
memudahkan nidasi. (ase ini berlangsung selama 10 D/- hari >Sher"ood, 1?
/. (a#e me#trua#i
$orpus luteum berfungsi sampai kira A kira hari ke-3 pada siklus 8 hari. Bila tidak
terjadi pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan terjadi penurunan estrogen dan
progesteron se!ara drastis. *al ini merangsang pengeluaran prostaglandin uterus yangmenyebabkan vasokontriksi vasa darah di endometrium sehingga aliran darah terganggu dan
terjadi kematian endometrium. $emudian terjadilah degenerasi yang menyebabkan
perdarahan dan pelepasan endometrium yang disebut menstruasi >Sher"ood, 1C $athleen,
C iknjosastro, ?.
Peri#ti0a $ri#i$ $ada teradi2a ke!amila 3
1. Pembuahan / fertilisasi + bertemunya sel telur / ovum "anita dengan sel benih /
spermatoEoa pria.
. Pembelahan sel >Eigot?.hasil pembuahan tersebut.
3. 5idasi / implantasi Eigot tersebut pada dinding saluran reproduksi >pada keadaan normal +
implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri?.
0. Pertumbuhan dan perkembangan Eigot - embrio - janin menjadi bakal individu baru.
4. Dia&%#i# Ke!amila
iagnosis kehamilan membutuhkan 3 alat diagnosti! utama, yaitu pemeriksaan fisik dan
ri"ayat kesehatan, evaluasi laboratorium, dan ultrasonografi >Shields, 9?.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 6/25
6
1. Pemerik#aa +i#ik da ri0a2at ke#e!ata
Penjelasan tentang pola menstruasi, termasuk tanggal onset menstruasi yang terakhir,
durasi, aliran, dan frekuensi. *al-hal yang mungkin dapat membingungkan diagnosis a"al
kehamilan termasuk periode mestruasi terakhir yang atipikal, penggunaan kontrasepsi, dan
ri"ayat menstruasi yang ireguler. &palagi, sebanyak F "anita mengalami perdarahansepanjang trimester pertama, yang selanjutnya membuat diagnosis semakin rumit >Shields,
9?.
$e"aspadaan diperlukan terhadap peningkatan kadar human !horioni! gonadotropin
>h?, uterus yang kosong pada sonogram, nyeri abdomen, dan perdarahan per vaginam karena
mungkin menandakan adanya kehamilan ektopik. $ehamilan ektopik adalah penyebab primer
dari mortalitas maternal pada trimester # dan harus didiagnosa lebih a"al, sebelum kehamilan
rupture atau pasien menjadi tidak stabil >Shields, 9?.
Presentasi klasik dari kehamilan adalah "anita dengan pola menstruasi regular yangmenunjukkan gejala amenorea, nausea, vomiting, malaise se!ara umum, dan payudara yang
terasa lunak >Shields, 9?.
Pada pemeriksaan fisik, ditemukan uterus yang membesar melalui pemeriksaan bimanual,
perubahan payudara, dan perlunakan serta pembesaran !ervi@ >tanda *egar? C diobservasi pada
kira-kira 2 minggu?. )anda had"i!k, yang merupakan perubahan "arna menjadi biru dari
!ervi@ karena kongesti vena, dapat diobservasi pada 8-1 minggu. terus pada kehamilan dapat
dipalpasi rendah di abdomen jika kehamilan telah berkembang !ukup, biasanya sekitar 1
minggu. e"asa ini, melalui penggunaan pemeriksaan kimia dan S, dokter dapat lebih !akap
dalam mendiagnosis kehamilan sebelum mun!ul tanda fisik dan gejala klinis >Shields, 9?.
. E)alua#i lab%rat%rium
Beberapa hormone dapat digunakan, paling umum digunakan adalah subunit beta dari
h. Selain itu digunakan juga progesterone dan faktor kehamilan a"al >Shields, 9?.
Sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas masing-masing mensekresi berbagai hormone yang
termasuk !orti!otrophin-releasing hormone, thyrotropin-releasing hormone, somatostatin,
!orti!otrophin, human !horioni! thyrotropin, human pla!ental la!togen, inhibin/a!tivin,
transforming gro"th fa!tor beta, insulinlike gro"th fa!tor 1G, epidermal gro"th fa!tor,
pre!nan!y-spe!ifi! beta-1 gly!oprotein, pla!ental protein , dan pregnan!y-asso!iated plasma protein-&. )etapi tidak ada tes yang dapat tersedia untuk pemeriksaan hormone-hormone ini
>Shields, 9?.
h adalah glikoprotein yang dihasilkan oleh sel sinsial trofoblas, yang se!ara stru!tural
sama dengan (S* dan %*, terdiri dari subunit alfa dan beta >Shields, 9?. Pemeriksaan
subunit beta h, yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis kehamilan, diakui
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 7/25
7
mempunyai angka kegagalan >kira-kira 1F?. Selain itu, hasil pemeriksaan dapat positi pada
koriokarsinoma ovarium non gestasional atau pada tumor saluran !erna atau testis yang jarang.
5amun demikian pemeriksaan sub-unit beta h yang positif dapat dianggap sebagai bukti
kehamilan yang beralasan. *asil pemeriksaan kehamilan positif sejati diikuti negative sejati
dapat menunjukkan adanya abortus. 4etode-metode utama untuk menentukan sub-unit h
adalah sebagai berikut >Benson G Pernoll, 8?+
a. Te# imu%l%&i#
idasarkan pada potensi antigeni! h >aglutinasi langsung atau tidak langsung sel
darah merah yang sudah disensitisasi atau partikel lateks?. 4emerlukan gelas objek untuk
reagen, dengan "aktu beberapa menit hingga lebih dari satu jam. Sensitivitas tes ini berbeda-
beda se!ara luas >-10 m#/ml?.
b. Radi%immu%a##a2 *RIA
4emerlukan alat penghitung gamma agar mempunyai sensitivitas tertinggi. apat
dilaporkan dalam "aktu H9I
/. Pemerik#aa Radi%re#e$t%r *RRA
4engukur aktivitas biologis pengikatan h dengan membrane korpus luteum sapi
se!ara in vitro. Sayangnya, h dan h%* tidak dapat dipisahkan dengan ''&. ''& yang
tersedia di pasaran, Bio!ept , mengatur titik negative yang tinggi untuk menghindari hasil
positif palsu. 5amun ketepatan pemeriksaan ini tidak mendekati kepekaan '#& atau <%#S&.
d. E52me6Liked Immu%ab#%rbet A##a2 *ELISA
Pemeriksaan <%#S& menggunakan antibody mono!lonal spesifik yang dihasilkan dengan
teknologi sel hibrida. Pada <%#S&, enEim menginduksi perubahan "arna yang menunjukkan
kadar h. '#&, ''&, atau <%#S& dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan pada 8-1
hari setelah ovulasi. h mempunyai "aktu penggandaan 1,-, hari selama 1 minggu
pertama kehamilan, kemudian disertai penurunan lambat sampai sekitar m#/ml.
Pemeriksaan tabung lateks atau pemeriksaan slide spesifik beta terkini yang didasarkan pada
aglutinasi dan aglutinasi-inhibisi masih memadai untuk mendiagnosis kehamilan normal I1-
bulan. 5amun demikian pemeriksaan <%#S& biasanya dapat mendeteksi kehamilan lebih a"al
dan lebih akurat, meskipun setelah kehamilan, pemeriksaan <%#S& memerlukan "aktu beberapa
minggu untuk menjadi negative. $arena itu, '#& akan terus menjadi metode yang digunakan
untuk penelitian kuantitatif serial kehamilan-kehamilan bermasalah, terutama penyakit
trofoblastik.
7. Ultra#%%&ra+i *US'
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 8/25
8
engan S, kehamilan dapat didiagnosis mulai minggu keempat dan untuk anak
kembar mulai minggu keenam. 'eal-time S dengan resolusi tinggi dapat menentukan usia
kehamilan dengan tepat, terutama selama paruh pertama usia kehamilan. Selama "aktu ini,
keakuratan S menentukan usia kehamilan adalah dalam rentang 1 minggu pada 9F kasus.
Berbagai parameter, misalnya panjang kepala-bokong, diukur tergantung usia hasil pembuahan
>Benson G Pernoll, 8?.
Tak#ira ka#ar $erbe#ara uteru# $ada
$erabaa ti&&i +udu# 3
- tidak hamil / normal + sebesar telur ayam >D 3 g?
- kehamilan 8 minggu + telur bebek
- kehamilan 1 minggu + telur angsa
- kehamilan 12 minggu + pertengahan simfisis-
pusat
- kehamilan minggu + pinggir ba"ah pusat
- kehamilan 0 minggu + pinggir atas pusat
- kehamilan 8 minggu + sepertiga pusat-@yphoid
- kehamilan 3 minggu + pertengahan pusat-
@yphoid
- 32-0 minggu + 3 sampai 1 jari ba"ah @yphoid
>iknjosastro,?.
$ehamilan matur >!ukup bulan? berlangsung kira-kira 0 minggu dan tidak lebih dari 03
minggu. 4enurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi+
>1? kehamilan trime#ter $ertama+ -10 mingguC
>? kehamilan trime#ter kedua+ 10-8 mingguC
>3? kehamilan trime#ter keti&a+ 8-0 minggu.
Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai kehamilan
menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya kehamilan. ejala dan tanda
tersebut diklasifikasikan menjadi 3 kelompok >unningham dkk, ?+
1. Bukti presumtif kehamilan berupa +
ejala subyektif yaitu +a. 4ual dengan atau tanpa muntah
b. angguan berkemih
!. (atigue
d. Persepsi adanya pergerakan janin
)anda presumtif +
a. )erhentinya menstruasi
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 9/25
9
b. Perubahan pada payudara
!. Perubahan "arna mukosa vagina
d. Perubahan organ-organ dalam pelvis+
- )anda had"ik+ vagina livid, terjadi kira-kira minggu ke-2
- )anda *egar+ segmen ba"ah uterus lembek pada perabaan
- )anda Pis!ase!k+ uterus membesar ke salah satu jurusan
- )anda Bra@ton-*i!ks+ uterus berkontraksi bila dirangsang. )anda ini khas pada
kehamilan >4ansjoer, dkk, ?.
e. 4eningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae abdomen
f. &pakah "anita yang bersangkutan merasa dirinya hamil
. Bukti kemungkinan kehamilan
a. Pembesaran abdomen
b. Perubahan bentuk, konsistensi, dan ukuran uterus
!. Perubahan anatomis pada servi@
d. $ontraksi Bra@ton *i!kse. Ballotement
f. $ontur fisik janin
g. &danya * di urin atau serum
3. )anda positif kehamilan
a. #dentifikasi kerja jantung janin yang terpisah dari kerja jantung "anita hamil
b. Persepsi gerakan janin oleh pemeriksa
!. Pengenalan mudigah dan janin dengan teknik sonografi setiap saat atau dengan
teknik radiografis pada paruh kedua kehamilan
D. KEHAMILAN RESIKO TIN''I$ehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan faktor yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya keguguran, kematian janin, persalinan prematur, kelahiran dengan
berat badan rendah, penyakit janin atau bayi neonatus, atau keadaan lain yang menimbulkan
rintangan dan hambatan serta erat kaitannya dengan kematian ibu atau bayi dinamakan
kehamilan resiko tinggi >'ustam, elfi, 1998?.
a. (akt%r &eetik
)erjadinya abnormalitas kromosom, kelainan metabolisme ba"aan, retardasi mental, atau
setiap penyakit familial pada anggota keluarga, meningkatkan resiko yang sama pada bayi
b. (akt%r ibu
&ngka kematian neonatal yang paling rendah terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang berusia antara A 3 tahun. Baik kehamilan remaja, maupun kehamilan yang dialami
oleh "anita berusia lebih dari 3 tahun, terutama primipara, mempunyai resiko yang
meningkat akan terjadinya retardasi pertumbuhan dalam kandungan , ga"at janin dan intra
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 10/25
10
uteri. Penyakit yang diderita ibu, kehamilan kembar, terutama kembar monokrionik dan obat
A obatan tertentu meningkatkan resiko pada janin.
/. (akt%r %b#tetri/
• kuran uterus besar atau ke!il sekali
•
'uptura selaput janin kurang dari 0 jam sebelum kelahiran• Proses persalinan yang berlangsung lama dan sulit
• Berat janin yang diperkirakan lebih dari 0 kg
• Bayi yang dilahirkan melalui se!tio !aesaria
>'ustam, elfi, 1998?.
E. HIPEREMESIS 'RA-IDARUM
*iperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada "anita hamil
sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk
>iknjosastro, ?.
Penyebab hiperemesis gravidarum masih belum diketahui se!ara pasti, tetapi
diperkirakan erat kaitannya dengan kadar gonadotropin korionik atau estrogen yang
meningkat pesat serta gangguan psikologis. Beberapa faktor yang berpengaruh antara lain+
1. Peruba!a !%rm%al
)erdapat korelasi positif antara kenaikan level h dan level )0, dan derajat keparahan
nausea tergantung dari derajat stimulasi thyroid. h se!ara tidak langsung terlibat dalam
etiolgi hiperemesis gravidarum karena mampu menstimulasi thyroid.
. Di#+u&#i &a#tr%ite#tial
$arena gastri! disritmia akibat kenaikan level estrogen dan progesterone, disorder thyroid,
abnormalitas pada tonus vagal dan simpatis, dan sekresi vasopressin sebagai respon dari
gangguan volume intravas!ular.
7. Di#+u&#i !e$ati/
Penyakit hati, biasanya ditunjukkan dengan adanya sedikit peningkatan kadar transaminase
serum. ihipotesiskan bah"a ketidakseimbangan oksidasi asam lemak pada mitokondira
menyebabkan penyakit hati pada ibu hamil.
8. Peruba!a li$id
;arnfelt-Samsioe et.al menyatakan bah"a peningkatan kadar trigliserida, total kolesterol, dan
fosfolipid pada "anita dengan hiperemesis gravidarum dibandingkan dengan !ontrol "anita
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 11/25
11
yang hamil dan tidak hamil. *al ini terkait dengan abnormalitas fungsi hati pada "anita
hamil. )etapi, stun et.al menemukan fakta bah"a terdapat penurunan kadar total
kolesterol, %%, apo&, dan apoB pada "anita dengan hiperemesis gravidarum.
9. I+ek#i
itemukan *eli!oba!ter pylori yang dapat memperburuk nausea dan vomiting pada
kehamilan. )etapi, nausea dan vomiting yang persisten pada trimester kedua mungkin saja
akibat ulkus peptikum yang disebabkan oleh *. pylori.
:. S2#tem )e#tibuler da $e&!idu
)ingkat ketajaman system olfaktorius dapat menjadi faktor nausea dan vomiting selama
kehamilan.
;. I#u $#ik%l%&i
'espon psikologi dapat berinteraksi dan memperparah fisiologi nausea dan vomiting
sepanjang kehamilan. Sebagai !ontoh yang tidak umum, kasus hiperemesis gravidarum
dapat merepresentasikan gangguan psikiatri, termasuk perubahan atau somatisasi depresi
mayor.
4ual >nausea? dan muntah >emesis ravidarum? adalah gejala yang "ajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester #, mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. ejala-gejala ini kurang lebih terjadi 2 minggu setelah
hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. mual dan
muntah terjadi pada 2-8F primigravida dan 0-2F multigravida 1 diantara 1
kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan * dalam serum. Pengaruh fisiologi kehamilan
hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang. Pada umunya "anita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual dan muntah dapat berlangsung sampai 0 bulan. Pekerjaan sehari-hari
menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. $eadaan inilah yang disebut
hiperemesis gravidarum, keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringannya penyakit >Pra"irodihardjo, 1999?.
Se!ara klinis, hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu +
1. Tingkat I
4untah yang terus-menerus menimbulkan rasa lemah, timbul intoleransi terhadap makanan
dan minuman, berat-badan menurun, nyeri epigastrium, dan anoreksia. 5adi meningkat
sampai 1 kali per menit dan tekanan darah sistole menurun. 4ata !ekung dan lidah kering,
turgor kulit berkurang, dan urine masih normal.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 12/25
12
2. Tingkat II
Segala yang dimakan dan diminum akan dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi !epat dan
lebih dari 1-10 kali per menit, tekanan darah sistole kurang dari 8 mm*g, apatis, kulit
pu!at, lidah kotor, kadang ikterus positif, ketonuria, bilirubinuria, dan berat badan !epat
menurun.
3. Tingkat III
;arang terjadi, dimulai dengan gangguan kesadaran >delirium-koma?, muntah berkurang atau
berhenti, ikterus yang menandakan adanya gangguan hati, sianosis, tekanan darah makin
turun, suhu meningkat, bilirubinuria, dan proteinuria >iknjosastro, ?.
Dia&%#i# dite&akka de&a3
1? anamnesis+ didapatkan amenore, tanda kehamilan muda, dan muntah terus-menerusC
? pemeriksaan fisik didapatkan+ keadaan pasien lemah, apatis sampai koma, nadi meningkat,
suhu meningkat, hipotensi, atau tanda dehidrasi lainC
3? pada pemeriksaan elektrolit ditemukan kadar 5a dan l menurun, pemeriksaan urin kadarklorida turun dan dapat ditemukan keton >4ansjoer,dkk, ?.
Peatalaka#aaa 2a& da$at diberika 2aitu3
1? medikamentosa+ sedative fenobarbital, antihistamin, vitamin B1 dan B2, dan antiemetikC
? penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, !erah, dan peredaran udara baik, kalori
diberikan se!ara parenteral dengan glukosa F dalam !airan fisiologis sebanyak -3 liter
sehariC
3? terapi psikologiC
0? penghentian kehamilan bila pengobatan tidak berhasil dan gejala makin berat hingga
timbul ikterus, delirium, kebutaan, takikardi, anuria, dan perdarahan >4ansjoer,dkk, ?
(. ABORTUS
&bortus adalah kehamilan yang berhenti prosesnya pada kehamilan minggu keba"ah
atau berat fetus yang lahir gram atau kurang. >4ansjoer, ?
Kla#i+ika#i
&bortus dapat dibagi atas dua golongan +
a. Ab%rtu# #$%ta
&bortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis,
semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah. Se!ara klinis abortus spontan menurut
kejadiannya dikenal berma!am-ma!am abortus yaitu +
i. Ab%rtu# immie#+ keguguran membakat dan akan terjadi, keluarnya fetus masih
dapat di!egah dengan memberikan obat-obat hormonal dan antispasmodika serta
istirahat.
ii. Ab%rtu# i#i$ie#+ abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka
dan ketuban yang teraba, kehamilan tidak dapat dipertahankan.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 13/25
13
iii. Ab%rtu# ik%m$letu#+ hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang
tertinggal adalah desidua atau plasenta.
iv. Ab%rtu# k%m$letu#+ seluruh hasil konsepsi dikeluarkan, sehingga rongga rahim
kosong.
v. Ab%rtu# 2a& terta!a *mi##ed ab%rti%+ keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama dua bulan atau lebih.
vi. Ab%rtu# !abituali#+ keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-
turut 3 kali atau lebih.
vii. Ab%rtu# i+ek#i%#u#+ abortus yang disertai infeksi pada genitalia.
viii. Ab%rtu# #e$tik + abortus infeksiosa berat disertai penyebaran kuman atau toksin
kedalam peredaran darah atau peritoneum.
b. Ab%rtu# $r%)%katu# *idu/ed ab%rti%
&dalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat.
i. Ab%rtu# medi#iali#+ abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bilakehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan ji"a ibu.
ii. Ab%rtu# krimiali#+ abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
Mai+e#ta#i Klii#
a. $elainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan
sebelum usia 8 minggu. (aktor yang menyebabkan kelainan ini adalah +
i. $elainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma J
ii. %ingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
iii. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol b. $elainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun
!. (aktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, kera!unan dan toksoplasmosis.
d. $elainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks >untuk abortus pada trimester
kedua?, retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan ba"aan uterus.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 14/25
14
Pee&aka dia&%#i#
a. )abel diagnosis perdarahan pada kehamilan muda, sebagai berikut+
Perdarahan Serviks terus ejala/tanda iagnosis
Ber!ak hingga
Sedang
)ertutupSesuai dengan usia
gestasi
- )anda
kehamilan muda
- $ram perut
ba"ah
- terus lunak
&bortus
imminens
)ertutup/
)erbuka
Sedikit membesar dari
normal
- Sedikit/tanpa
nyeri perut ba"ah
- 'i"ayat
ekspulsi hasil konsepsi
&bortus
komplit
Sedang hingga
masif/banyak )erbuka Sesuai usia kehamilan
- $ram ataunyeri perut ba"ah
- Belum terjadi
ekspulsi hasil konsepsi
&bortus
insipiens
- $ram atau
nyeri perut ba"ah
- <kspulsi hasil
konsepsi
&bortus
inkomplit
b. Pemeriksaan penunjang
i. )es kehamilan+ positif bila janin masih hidup, bahkan -3 minggu setelah abortus
ii. Pemeriksaan oppler atau S untuk menentukan apakah janin masih hidup
iii. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion >4ansjoer, ?.
< Peatalak#aaa
ntuk penanganan yang memadai, segera lakukan penilaian berupa keadaan
umum pasien, tanda-tanda syok, tanda-tanda infeksi atau sepsis serta tentukan evalusai
medik apakah pasien dapat ditatalaksana pada fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk.
Penanganan spesifik tergantung jenis abortusnya+
a. Ab%rtu# immie#3
- )idak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring total- )idak melakukan aktivitas fisik se!ara berlebihan atau melakukan hubungan
seksual
- Bila perdarahan+
Berhenti+ lakukan asuhan antenatal
)erus berlangsung+ nilai kondisi janin, lakukan konfirmasi kemungkinan
adanya penyebab lain.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 15/25
15
b. Ab%rtu# i#i$ie#
- Perlu pemeriksaan ultrasonik untuk menentukan apakah proses itu tak dapat
dielakkan atau telah berjalan lebih jauh untuk menjadi tidak lengkap.
- %akukan prosedur evakuasi hasil konsepsi, dengan aspirasi vakum manual bila
usia gestasi H 12 minggu dan dilatasi dan kuretase bila usia gestasi I 12 minggu.
!. Ab%rtu# ik%m$lit
- )entukan besar uterus, kenali dan atasi setiap komplikasi.
- *asil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga
ukuran sedang, dapat dikeluarkan se!ara digital atau !unam ovum. Setelah itu
evaluasi perdarahan.
- Bila tidak ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika profilaksis. Bila terjadi infeksi
berikan ampisilin 1 g dan metronidaEole mg setiap 8 jam.
- Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi di ba"ah 12 minggu, segera
evakuasi dengan aspirasi vakum manual.- Bila pasien tampak anemik, berikan sulfas ferosus.
- Berikan boster tetanus toksoid bila tampak luka kotor pada dinding vagina atau
kanalis servisis dan pasien pernah diimunisasi.
- Bila ri"ayat pemberian imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus >&)S?
d. Ab%rtu# k%m$lit
- &pabila kondisi pasien baik, !ukup diberi tablet ergometrin.
- &pabila pasien mengalami anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus disertai
anjuran mengkonsumsi makanan bergiEi.
- &pabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi tidak perlu diberi antibiotik atau
apabila kha"atir akan infeksi dapat diberi antibiotik profilaksis.e. Ab%rtu# i+ek#i%#a
- &pabila fasilitas kesehatan tidak memadai, rujuk pasien ke rumah sakit.
- Sebelum merujuk lakukan restorasi !airan yang hilang dan berikan antibiotik.
- ;ika ada ri"ayat abortus tidak aman beri &)S dan )). >1,11?
f. Mi##ed ab%rti%
4issed abortion seharusnya ditangani di rumah sakit, dengan pertimbangan+
- Plasenta dapat melekat erat di dinding rahim, sehingga prosedur evakuasi
>kuretase? akan lebih sulit dan risiko perforasi lebih tinggi.
- Pada umumnya kanalis servisis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan
dilatasi dengan batang laminaria. >4ansjoer, ?
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 16/25
16
'. MOLA HIDATOSA
4ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hapir seluruh vilus korion
membengkak, mengalami perubahan hidropik dan tampak seperti anggur. >4ansjoer, ?.
I#ide#i. 1 hingga 1, per kehamilan di &merika dan negara barat lainnya.
4olahidatidosa paling sering terjadi pada usia sebelum tahun dan setelah 0 tahun.
>otran, et al., ?
Eti%l%&i da (akt%r Re#ik%. Belum diketahui pasti. &da yang menyatakan akibat infeksi,
defisiensi makanan, genetik, dan defisiensi protein >teori &!osta Sison?. (aktor resiko yaitu+
sosioekonomi rendah, usia diba"ah tahun, dan multiparitas. >otran, et al., ?
Pat%&ee#i#. &da teori yang diajukan untuk penyakit ini, yaitu+
1. )eori missed abortion, yaitu mudigah mati pada kehamilan 3- minggu. &kibatnya terjadi
gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan !aiaran dalam mesenkim dari vili
dan akhirnya terbentuklah gelembung.
. )eori neoplasma dari Park yang mneyatakan bah"a yang terjadi abnormalitas adalah selsel troplobasnya, dimana terjadi reabsorbsi !airan yang berlebihan ke dalam vili !horealis
hingga timbul gelembung yang menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian
mudigah kehamilan >*anifa, 1999?.
4olahidatidosa terbagi menjadi dua +
K%m$let Par#ial
Semua vilus edema Sebagian vilus edema
1 telur kosong dibuahi sperma 1 telur normal dibuahi sperma>atau 1 sperma diploid
)idak ditemukan bagian janin isertai janin atau bagian janin
$ariotipe 02, JJ atau 02, JK $ariotipe 29, JJK
hg serumGjaringan meningkat h serum G jaringan kurang meningkatFmenjadi koriokarsinoma ;arang terjadi koriokarsinoma
Tabel 1. Perbedaa m%la k%m$let da ik%m$let *4%tra, et al, ==;
Mai+e#ta#i Klii#. &menore dan tanda A tanda kehamilanC perdarahan pervaginam
berulang, darah !enderung ber"arna !oklat, pada tahap lanjut keluar gelembung molaC
pembesaran uterus lebih besar daripada usia kehamilanC tidak terabanya bagian janin dan
bunyi jantung janin negatifC pereklampsia dan eklampsia sebelum kehamilan 0 mingguC
h serum meningkatC kadang terjadi flour albusC dan balotemen negatif.
Pemerik#aa Peua&. Pemeriksaan sonde uterusC )es &!osta SisonC peningkatan kadar
h darah atau urineC S menunjukkan gambaran badai saljuC foto toraks ada gambaran
emboli udara. ambaran histopatologi+ edema stroma vili, tidak ada pembuluh darah padavili, dan proliferasi sel-sel trofoblas
Peatalak#aaa. $uretaseC Pemeriksaan ginekologi, radiologi, dan kadar h sampai
menjadi kadar negatif untuk deteksi dini keganasan. )erjadinya keganasan bisa berlangsung
antara 7 hari sampai 3 tahun pas!a mola dan paling banyak pada 2 bulan pertamaC )erapi
profilaksis dengan sitotastik metotreksat atau aktinomisin pada kasus dengan resiko
keganasan tinggi seperti usia lanjut dan paritas tinggi. >$athleen, ?.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 17/25
17
H. ALAT KONTRASEPSI
$ontrasepsi ialah usaha-usaha untuk men!egah terjadinya kehamilan. $ontrasepsi ideal harusmemenuhi syarat sebagai berikut >iknjosastro et.al, 1999?+
1. apat diper!aya.
. )idak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.
3. aya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan.
0. )idak menimbulkan gangguan se"aktu melakukan koitus.
. )idak memerlukan motivasi terus-menerus.
2. 4udah pelaksanaannya.
7. 4urah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
8. apat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.
Mekai#me kera $il !%rm%al
Pil-pil hormonal terdiri atas komponen estrogen dan progesteron, atau salah satu darikomponen itu. *ormone steroid sintetik dalam metabolismenya sangat berbeda dengan hormone
steroid yang dikeluarkan oleh ovarium >iknjosastro et.al, 1999?.
$omponen estrogen dalam pil dengan jalan menekan sekresi (S* menghalangi maturasifolikel dan ovarium. $arena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada, tidak terdapat
pengeluaran %*. i tengah-tengah daur haid kurang terdapat (S* dan tidak ada peningkatankadar %* menyebabkan ovulasi terganggu. Pengaruh komponen progesteron dalam pil
kombinasi memperkuat khasiat estrogen untuk men!egah ovulasi, sehingga dalam 9-98F tidak
terjadi ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi dapat pula memper!epat perjalanan
ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari ovum yang sudah dibuahi>iknjosastro et.al, 1999?.
$omponen progesteron dalam pil kombinasi seperti diatas memperkuat daya estrogen untukmen!egah ovulasi. Progesteron sendiri dalam dosis tinggi dapat menghambat ovulasi, akan tetapi
tidak dalam dosis rendah. Selanjutnya, progesteron mempunyai khasiat sebagai berikut>iknjosastro et.al, 1999?+
1. %endir !ervi@ uteri menjadi lebih kental, sehingga menghalangi penetrasi spermatoEoa
untuk masuk dalam uterus.
. $apasitasi spermatoEoa yang perlu untuk memasuki ovum terganggu.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 18/25
18
3. Beberapa progestagen tertentu, seperti noretinodrel mempunyai efek antiestrogenikterhadap endometrium, sehingga menyulitkan implantasi ovum yang telah dibuahi.
E+ek karea kelebi!a e#tr%&e
<fek yang sering terdapat adalah rasa mual, retensi !airan, sakit kepala, nyeri pada mammae,
fluor albus. 'asa mual kadang disertai muntah, diarea, dan rasa perut kembung. 'etensi !airan
disebabkan oleh kurangnya pengeluaran air dan natrium, dan dapat meningkatkan bertambahnya
berat badan. Sakit kepala sebagian juga disebabkan oleh retensi !airan. $epada penderita pemberian garam perlu dikurangi, dan dapat diberikan obat diureti!. 'endahnya dosis estrogen
dalam pil dapat mengakibatkan spotting dan breakthrough bleeding dalam masa intermenstruum
>iknjosastro et.al, 1999?.
BAB III
PEMBAHASAN
alam skenario dijelaskan bah"a pasien mempunyai keluhan, antara lain amenore sejak
menikah 3 bulan lalu, payudara terasa tegang, mual dan muntah terutama pagi hari, badan lemah,
dan fundus uteru teraba 1 !m di atas simfisis. $eluhan ini serupa dengan tanda-tanda kehamilan
tidak pasti, terlebih setiap kali berhubungan pasien tidak memakai alat kontrasepsi. 5amun,
tanda-tanda ini tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis bah"a pasien hamil, karena
belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk tanda kehamilan pasti seperti terdengar denyut
jantung janin, teraba gerakan dan bagian janin, dan terlihat gambaran janin pada S, sehingga
masih terdapat diagnosis banding untuk kehamilan pasien, yaitu+
1?. P#eud%#i%#i#, terdapat amenore, perut membesar, tetapi uterus sebesar biasa, tanda-tanda
kehamilan dan reaksi kehamilan negative. Biasa terjadi pada orang yang sangat ingin hamil.
?. Ki#t%ma %)arii, mungkin amenorea, perut membesar, tetapi besar uterus biasa.
3?. Mi%ma uteri, dapat terjadi amenore, perut dan uterus membesar, kadang-kadang tidak
merata, tetapi tanda dan reaksi kehamilan negative.
0?. Rete#i uri, uterus sebesar biasa, tanda dan reaksi kehamilan negative.
?. Me%$au#e, terdapat amenore, umur "anita kira-kira di atas 03 tahun, uterus sebesar biasa,
tanda dan reaksi kehamila negative
2?. M%la!idatid%#a, &menore dan tanda A tanda kehamilan, pembesaran uterus lebih besar
daripada usia kehamilanC tidak terabanya bagian janin dan bunyi jantung janin negatifC h
serum meningkatC dan balotemen negatif >iknjosastro, ?.ari keenam diagnosis banding tersebut, yang belum dapat disingkirkan adalah
molahidatidosa karena amenore dan reaksi kehamilan positif, perbesaran uterus belum dapat
dibandingkan dengan kehamilan normal karena usia kehamilan pasien masih 1 minggu, dan
pada pasien dalam skenario belum dilakukan pemeriksaan untuk terabanya bagian janin dan
bunyi jantung janin.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 19/25
19
Selama tiga bulan belakangan diketahui pasien tidak haid. Beberapa referensi mengatakan
jika tidak mendapatkan menstruasi selama sedikitnya 3 bulan berturut turut dapat disebut
amenorrea. &menorrea sendiri dibagi menjadi dua, yaitu amenorrea primer dan sekunder.
ikatakan amenorrea primer apabila seorang "anita yang berusia 18 tahun belum pernah
mendapatkan menstruasi satu kalipun. Sedangkan pengertian amenorrea sekunder apabila
sebelumnya "anita tersebut pernah dapat menstruasi, kemudian tidak dapat lagi selama 3 siklus
atau kurang lebih 3 bulan.
;ika mendapat pasien dengan keluhan tidak mengalami datang bulan atau terlambat
datang bulan, maka yang perlu kita pastikan adalah pasien tersebut tengah hamil atau tidak. Pada
kasus ini penulis men!urigai pasien tengah hamil, apalagi didukung dengan pernyataan bah"a
pasien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun. &lat kontrasepsi adalah alat yang
digunakan pada usaha-usaha untuk men!egah kehamilan yang dapat bersifat sementara maupun
permanen.
;ika pasien memang benar tengah !amil, maka terjadi perubahan-perubahan
keseimbangan hormon pada pasien. alam keadaan tidak hamil, seorang "anita normalnyamengalami siklus menstruasi yang panjangnya bervariasi mulai dari 1 A 3 hari dengan rata
rata 8 hari. Setiap satu bulan sekali, "anita akan mengalami ovulasi, yaitu pelepasan ovum dari
folikel de graaf. $arena konsepsi hanya dapat terjadi pada rentang "aktu yang terbatas dalam
setiap siklus haid >masa subur?, pembuahan harus terjadi dalam "aktu 0 jam setelah ovulasi,
saat ovum masih dapat hidup. $emungkinan yang terjadi dalam skenario adalah pasien
melakukan hubungan suami istri dengan suaminya pada masa subur itu sehingga terjadi konsepsi
>pembuahan?.
Saat terjadi kehamilan, hormon Human Chorionic Gonadotropin >*? berperan. *
merupakan glikoprotein yang mempunyai berat molekul 39. dan mempunyai struktur
molekul dan fungsi yang sama dengan %* yang disekresi hipofisis anterior. * disekresikanoleh sel-sel sinsisial trofoblas ke dalam darah ibu. Sekresi hormon ini dapat diukur pertama kali
dalam darah 8-9 hari setelah ovulasi, segera setelah blastokista berimplantasi dalam
endometrium. $emudian ke!epatan sekresi meningkat dengan !epat dan men!apai maksimal
kira-kira 1-11 hari setelah ovulasi, dan menurun sampai kadar yang lebih rendah menjelang
12- minggu setelah ovulasi. Sejauh ini, fungsi * yang terpenting adalah men!egah involusi
normal dari !orpus luteum pada akhir siklus seksual "anita. Sebaliknya, hormon ini akan
menyebabkan !orpus luteum mensekresi lebih banyak progesteron dan estrogen untuk beberapa
bulan berikutnya. *ormon-hormon inilah yang men!egah menstruasi dan menyebabkan
endometrium terus tumbuh serta menyimpan nutrisi dalam jumlah besar dan tidak dibuang dalam
darah menstruasi.
'asa tegang pada payudara disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron
yang meningkat selama kehamilan. <strogen sendiri dapat menyebabkan perkembangan stroma
payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan deposit lemak pada payudara. %obulus dan
alveoli payudara sedikit berkembang di ba"ah pengaruh estrogen, tetapi sebenarnya progesteron
dan proklatin-lah yang mengakibatkan pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya struktur-
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 20/25
20
struktur tersebut. 'ingkasnya, estrogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk
air susu payudara. Sedangkan, progesteron mampu meningkatkan perkembangan dari lobulus
dan alveoli payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi
bersifat sekretorik. &kan tetapi, baik estrogen maupun progesteron tidak menyelesaikan tugasnya
yaitu mengubah payudara menjadi organ yang memproduksi air susu.
$emudian juga disebutkan bah"a penderita merasa mual dan muntah-muntah terutama pagi
hari, setiap kali makan dan minum selalu muntah lagi, badan lemah sampai tidak dapat
beraktivitas. 'asa mual dan muntah pada pagi hari lebih dikenal dengan sebutan morning
sickness. 4ual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan
trimester #. 4ual dan muntah dengan intensitas sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 12
minggu. Sekitar 2F-8F primigravida dan 0F-2F pada multigarvida mengalami mual-
muntah. *al ini menunjukkan bah"a lebih dari separuh "anita mengalami mual dan muntah
pada a"al kehamilannya, namun hal ini dapat diatasi dengan pemberian antiemetik. &pabila
mual dan muntah yang terjadi parah, berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan
keadaan umum memburuk dan tidak responsif terhadap pemberian terapi, maka hal ini dikenaldengan !i$ereme#i# &ra)idarum. Prevalensinya hanya pada 1 dari 1 kehamilan. $omplikasi
mual muntah pada kehamilan muda ini sering terjadi pada kehamilan pertama dan
molahidatidosa >iknjosastro, ?. iduga hal ini berkaitan dengan kadar * > Human
Chorinic Gonadotropin? total maupun subunit L atau estrogen yang tinggi atau meningkat pesat
>unningham, ? yang disinyalir mempengaruhi pusat muntah chemoreceptor trigger zone
>)M? bilateral di medula yang terletak dekat dengan traktus solitarius lebih kurang pada tingkat
nukleus motorik dorsalis vagus. Selain itu faktor psikis, kematangan ji"a, dan penerimaan ibu
tersebut terhadap kehamilannya sangat berpengaruh terhadap ringan beratnya gejala yang
mun!ul. Sehingga dapat disimpulkan bah"a se!ara klinis, pasien mengalami hiperemesis
gravidarum ringan >tingkat 1?.*iperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan !adangan karbohidrat dan lemak habis
terpakai untuk keperluan energi sehingga penderita merasa badannya lemah sampai tidak dapat
beraktivitas. $arena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya
asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. $ekurangan !airan yang
diminum dan kehilangan !airan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga !airan
ekstraselurer dan plasma berkurang. 5atrium dan $hlorida darah turun, demikian pula $hlorida
air kemih. $eadaan ini mengakibatkan mulut kering dan turgor kulit menurun. Selain itu
dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah, jumlah Eat makanan dan
oksigen ke jaringan berkurang dan tertimbunlah Eat metabolik yang toksik. $ekurangan $alium
sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi le"at ginjal, bertambahnya frekuensi
muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit
dipatahkan.
ari anamnesis diketahui juga bah"a sudah 3 tahun pasien memiliki kebiasaan merokok dan
minum alkohol. 4erokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak
hamilC baik merokok se!ara pasif maupun aktif. 4engkonsumsi rokok pada saat hamil
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 21/25
21
merupakan penyebab tidak langsung terjadinya abortus. Penyebab dari abortus itu sendiri dibagi
menjadi 3, yaitu+ dari faktor janin, faktor maternal, dan faktor eksternal. Faktor janin disini
seperti kelainan bentuk telur, telur kosong, kerusakan embrio, kelainan kromosom, ambrio
dengan kelainan lokal, dan abnormalitas pembentukan pla!enta. Faktor maternal disini antara
lain seperti infeksi >baik yang disebabkan leh virus, bakteri, maupun parasit?, penyakit vaskular
seperti hipertensi, kelainan endokrin, faktor imunologis >ketidak!o!okan *%&?, trauma, kelainan
uterus >seperti mioma uterti, hipoplasia uterus?, dan faktor psikosomatik. Sedangkan faktor
eksternal seperti radiasi, obat A obatan, dan Eat A Eat kimia yang berbahaya.
&sap rokok mengandung sejumlah teratogen potensial, termasuk nikotin, kontinin,
sianida, tiosianat, karbonmonoksida, kadmium, timbal, dan berbagai hidrokarbon. Selain bersifat
fetotoksik, Eat-Eat ini juga bersifat vasoaktif atau mengurangi kadar oksigen. <fek vasoaktif
menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran darah ke janin melalui tali pusar
janin akan berkurang sehingga mengurangi kemampuan distribusi Eat makanan yang diperlukan
oleh janin. 5ikotin dipihak lain merupakan Eat yang tidak karsinogenik, tetapi hasil
metabolismenya lah yang merupakan Eat karsinogenik dalam tubuh. <fek nikotin pada tubuhadalah merangsang pengeluaran katekolamin yang akan meningkatkan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung, membuat trombosit menjadi berkelompok A kelompok sehingga
merupakan predisposisi terbentuknya trombus, selain itu nikotin juga menghambat produksi
estrogen dan progesteron, padahal hormon estrogen sangat diperlukan bagi pematangan sel telur.
Begitu juga pada perkembangan lapisan endometrium rahim >uterus?. &kibat lainnya,
terbentuknya folikel atresia, yaitu sel telur yang gagal berkembang yang meningkatkan tingginya
risiko kemandulan. 5ikotin juga akan menghambat fungsi saluran telur yang berfungsi
mentranspor telur/ ovum yang telah matang masuk ke dalam rahim. Bila terjadi pembuahan
>fertilisasi?, maka embrio yang terbentuk tidak bisa bersarang pada dinding endometrium rahim
untuk berkembang se!ara normal. $eadaan ini menyebabkan frekuensi pembuahan embrio/janindi luar rahim pada "anita perokok meningkat. Selain itu, hormon progesteron yang diperlukan
untuk mempertahankan kehamilan menurun. ;ika tidak segera ditolong dapat mengganggu
perkembangan janin dalam rahim. $arbonmonoksida >=? yang merupakan hasil pembakaran
tidak sempurna dari rokok memiliki afinitas terhadap *b >hemoglobin? lebih kuat dibandingkan
dengan = sehingga akan mengikat hemoglobin dalam darah. &kibatnya akan mengurangi kerja
hemoglobin yang mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh, menimbulkan
keadaan hipoksia >kekurangan oksigen? dalam jaringan janin, yang bisa menghambat
pertumbuhan, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, bahkan risiko mengan!am
keselamatan janin. $arbon monoksida juga diduga berperan dalam terjadinya aterosklerosis
sehingga dapat menyebabkan abortus.
<fek merokok yang paling terlihat adalah hambatan pertumbuhan janin yang se!ara
langsung berkaitan dengan dosis. 'esiko bayi berat lahir rendah meningkat , kali pada ibu
yang perokok, namun "anita yang berhenti merokok di a"al kehamilannya umumnya memiliki
bayi yang berat lahirnya normal >liver dkk, 199?. 4erokok juga meningkatkan insidensi
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 22/25
22
subfertilitas, abortus spontan, plasenta previa, solusio plasenta, dan kelahilan preterm>erler,
1997?.
Pasien juga mempunyai ri"ayat mengkonsumsi alkohol sejak 3 tahun yang lalu. <til alkohol
adalah salah satu teratogen yang paling poten. Spektrum luas !a!at janin terkait alkohol dikenal
sebagai sindrom alkohol janin fetal alcohol s!ndrome". &lkohol merupakan salah satu kausaretardasi mental yang paling sering ditemukan. &nak yang terkena biasanya mengalami
hiperaktivitas dan iritabilitas persisten pada tahun-tahun pertama, dan diikuti oleh terlambatnya
perkembangan, defisiensi pertumbuhan, retardasi mental dengan derajad bervariasi,
hiperaktivitas, kurangnya koordinasi, dan "ajah yang khas >kelainan kraniofa!ial? yang
meliputi + tidak adanya filtrum atau hipoplastik, bibir atas lebar, batang hidung mendatar, batas
merah bibir atas hipoplastik, hidung dan jaringan palpebra pendek, mikrognatia, dan
mikroftalmia. Penghentian konsumsi alkohol se!ara dini dapat menyebabkan hilangnya sebagian
efek tersebut > unningham dkk, ?. Pada mereka yang terpajan alkohol sepanjang kehamilan
menunjukkan kelainan perkembangan bahasa atau mental >&utti 'amo, 199?. Pajanan alkohol
pranatal juga meningkatkan resiko penyulit kehamilan, misalnya perdarahan intraventrikel dankerusakan substansia alba otak pada neonatus preterm >*olEman dkk, 199?. ari beberapa
penelitian, konsumsi alkohol dalam jumlah sedikitpun tidak dianjurkan selama kehamilan.
Baik hiperemesis gravidarum, alkohol, maupun rokok berisiko tinggi untuk menyebabkan
kematian janin dan abortus karena efek dari hemokonsentrasi oleh hiperemesis gravidarum dan
efek nikotin yang keduanya mengganggu distribusi Eat makanan, aliran darah, dan oksigen ke
janin berkurang. Sehingga kemungkinan perdarahan pervaginam yang dialami pasien dalam
skenario adalah abortus. &dapun jenis abortusnya adalah abortus imminens karena perdarahan
hanya sedikit, ber"arna merah segar, dan ostium uteri eksternum tertutup >menunjukkan tidak
terjadi dilatasi serviks?. )elah penulis bahas dalam tinjauan pustaka bah"a dalam kasus abortus
iminens, perdarahan pervaginam ini biasanya tidak disertai nyeri atau jika disertai nyeripun tidak
seberapa sedangkan pada kehamilan ektopik gejala khasnya adalah nyeri yang hebat dan tiba A
tiba. Pada molahidatidosa juga dapat terjadi perdarahan, tetapi darahnya ber"arna !oklat dan
keluar gelembung mola.
Pemeriksaan fisik didapatkan fundus uteri setinggi 1 !m diatas symphisis ossis pubis. )inggi
fundus uteri 1 !m di atas symphisis ossis pubis pada kehamilan normal menunjukkan bah"a
kehamilan telah memasuki sekitar minggu ke 1. Pada kondisi patologis tertentu seperti mola
hidatidosa, pembersaran uterus tidak sesuai >lebih besar? dengan usia kehamilan seharusnya.
Selain itu pada mola hidatiodosa biasanya juga * yang disekresikan lebih banyak
dibandingkan dengan kehamilan normal, maka dari itu biasanya ibu mengalami mual danmuntah yang hebat.
5amun demikian, tetap perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis apakah pasien benar-benar hamil atau molahidatidosa sehingga dapat diberikan
penatalaksanaan yang sesuai. S, yang merupakan merupakan suatu metode diagnostik dengan
menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran
e!ho dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan dapat membantu menegakkan
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 23/25
23
diagnosis kehamilan pasti karena dapat terlihat gambaran janin, namun pada kehamilan 1
minggu >trimester #? gambaran mola hidatidosa dan kehamilan belum dapat dipastikan. &dapun
indikasi pemeriksaan S =bstetri, antara lain+ usia kehamilan tidak jelas, !uriga kehamilan
multipel, perdarahan dalam kehamilan, !uriga kematian janin, !uriga kehamilan ektopik, !uriga
kehamilan mola,dan lain-lain. 5amun, alasan paling tepat bagi pasien untuk melakukan
pemeriksaan S adalah ke!urigaan terhadap kematian janin. Pada abortus imminens, janin
masih dapat diselamatkan. ;ika hasil S meragukan maka ulangi pemeriksaan S 1 A
minggu, kemudian bila hasil S tidak baik, maka dilakukan evakuasi. Pemeriksaan S pada
mola hidatidosa akan terlihat gambaran badai salju > sno# storm? atau sarang ta"on >hone!com$?
dan tidak terlihat janin. iagnosis standart dari molahidatidosa adalah dengan pemeriksaan
histopatologi dimana akan terlihat edema stroma vili, tidak ada pembuluh darah pada vili, dan
proliferasi sel-sel trofoblas.
;uga perlu dilakukan pemeriksaan auskultasi dan palpasi untuk melihat ada tidaknya
denyut jantung dan bagian-bagian janin.
ntuk penanganan yang memadai, pertama-tama dilakukan penilaian pada keadaanumum pasien dan memperbaiki dehidrasi dengan melakukan rehidrasi untuk men!egah
komplikasi syok hipovolemik.. *iperemesis gravidarum yang dialami pasien dapat ditangani
dengan medikamentosa+ sedative fenobarbital, antihistamin, vitamin B1, B2, vitamin ,
penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, !erah, dan peredaran udara baik, kalori
diberikan se!ara parenteral dengan glukosa F dalam !airan fisiologis sebanyak -3 liter sehari,
dianjurkan ibu untuk tidak makan makanan yang berlemak, karena makanan berlemak
menyebabkan mual. Selain itu, biasanya keadaan mual muntah pada saat kehamilan yang
berlebihan >hiperemesis gravidarum? berkaitan dengan kondisi psikis dari ibu, maka dari itu kita
dapat memberikan edukasi dan informasi tentang kehamilan agar sang ibu dapat menghilangkan
rasa takut atau ke!emasannya. ilihat dari segi umurpun pasien masih tergolong muda untukmengandung. 4aka dari itu pemberian informasi dan edukasi tentang kehamilan sangatlah
penting disini. &dapun mengenai abortus imminens yang dialami pasien, penatalaksanaan yang
diberikan adalah istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik
berkurang, pemberian preparat progesteron dan anti spasmolidik. i samping itu, pasien juga
harus menghentikan kebiasaan merokoknya, karena apabila janin masih hidup, janin masih bisa
untuk dipertahankan.
BAB I-
SIMPULAN
1. Pasien pada kasus skenario kemungkinan hamil, komplikasi kehamilan yang dialami
pasien adalah hiperemesis gravidarum yang mengakibatkan dehidrasi tingkat sedang.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 24/25
24
. $emungkinan perdarahan pervaginam yang terjadi pada pasien adalah abortus imminens
yang disebabkan oleh hemokonsentrasi akibat hiperemesis gravidarum, efek merokok dan
konsumsi alkohol yang dilakukan pasien.
3. Sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis
kehamilan pasien agar dapat diberikan penatalaksanaan yang sesuai dan menghindari
komplikasi kehamilan yang lebih berat.
0. Sebagai dokter umum, hal yang seharusnya dilakukan pertama pada pasien adalah
rehidrasi agar tidak mengalami syok hipovolemik.
. sia pasien yang masih belia juga patut dipertimbangkan untu memberikan informasi dan
edukasi seputar kehamilan agar pasien dapat lebih menerima kehamilannya dan
mengurangi rasa takut yang terjadi.
2. <dukasi pada pasien untuk menghentikan gaya hidup dalam mengkonsumsi rokok dan
alkohol.
BAB -
DA(TAR PUSTAKA
&sisten &natomi ($ 5S 1999-. 3. uidan!e to &natomy ##. Surakarta+ $eluarga Besar
&sisten &natomi ($ 5S.
hasnoff #;, %anders, Barret 4< + )he Prevalen!e of illi!it drug or al!ohol use during pregnan!y
reporting in Pinellas ounty (lorida. 5 <ngl ; 4ed 3+1, 199
otran, 'amEi S, Susan . %ester, hristopher P. hrum. 7. %elainan &rgan Genitalia 'erempuan. (alam )uku *jar 'atologi +olume II . <ditor+ Stanley '. 'obbins, :inay
$umar, 'amEi S. otran. ;akarta+ Penerbit Buku $edokteran <.
unningham, (. ary, dkk. . =bstetri illiams volume 1 + $ehamilan )injauan Singkat,
=rganisasi, dan iagnosis. <disi 1. )erjemahan *artono, et. &l. ;akarta + Penerbit Buku$edokteran <.
7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008
http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 25/25
25
uyton, &. ., ;. <. *all. 7. Buku &jar (isiologi $edokteran+ <ndokrinologi dan 'eproduksi+
(isiologi anita Sebelum $ehamilan dan *ormon-*ormon anita. <disi 11. )erjemahan
#ra"ati, et.al. ;akarta+ Penerbit Buku $edokteran <.
$athleen, *illegas Branson. . Gangguan ,istem -eproduksi 'erempuan. alam 'atofisiologi %onsep %linis 'roses / 'roses 'en!akit +olume 2. <ditor+ Sylvia &. Pri!e,
%orraine 4. ilson. ;akarta+ <.
4ansjoer, &rifC SuprohaitaC ahyu #ka ardhani, i"iek Setyo"ulan >ed?. . %apita,elekta %edokteran. ;akarta+ 4edia &es!ulapius.
Pra"irohardjo, Sar"ono dan iknjosastro, *anifa. 2. Ilmu %e$idanan 0disi %etiga Cetakan
%edelapan. ;akarta + Kayasan Bina Pustaka Sar"ono Pra"irohardjo.
'ustam, 4o!htarC elfi %utan >ed?. 1998. ,inopsis &$stetri ilid 1 0disi 2. ;akarta+ <
erler 44+ )eratogent update +Smoking and reprodu!tive out!omes. )eratology +38, 1997
iknjosastro, *anifa. Saifuddin, &bdul Bari. 'a!himhadhi, )rijatmo. 1999. #lmu $andungan.
;akarta+ Kayasan Bina Pustaka Sar"ono Pra"irohardjo.