resume skenario 1 blok reproduksi 2008

25
1 BAB I PENDAHULUAN I.SKENARIO 1 Haidku Terlambat, Mual da Muta! Seoran g perempuan 19 tahun sejak 3 bulan yang lalu tidak mendap atkan haid dan sudah dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dan hasilnya positif. Sejak tiga hari mengeluarkan darah dari vagina sedikit-sedikit. Sebelumnya haid teratur setiap bulan dan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Penderita merasa payudara tegang, mual, dan muntah-muntah terutama pagi hari. Setiap kali makan atau minum selalu muntah lagi, dan penderita sudah minum obat anti muntah, tetapi muntah tidak berkurang. Badannya lemah sampai tidak dapat beraktivitas. Sudah 3 tahun ini penderita mengkonsumsi alkohol dan rokok. Penderita datang ke poliklinik diperiksa oleh dokter umum. isana dokter memeriksa  penderita u ntuk mendapatkan gejala d an tanda lainnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu  badan normal, mulut kering, dan turgor kulit menurun, fundus uteri teraba 1 !m diatas symphisis. Pada pemeriksaan inspekulo tampak ostium uteri eksternum tertutup dan keluar darah segar. okter tersebut menyarankan agar penderita dira"at inap untuk memperbaiki keadaan umum dan menjalani pemeriksaan ultrasonografi. ##. $%&'#(#$&S# #S)#%&* 1. *aid +  perubahan fisiologis d alam tubuh "anita yang terjadi se!ara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. . )es $ehamil an + suatu al at ya ng dap at me nde te ksi hormon * - *uman hor ioni ! onadotropin dalam urin sebagai pertanda adanya kehamilan. 3. &lat kontrasepsi + usaha untuk men!egah terjadinya s uatu konsepsi/ kehamilan. 0. )urgor kuli t + nilai kelentur an kulit yang dapat menentu kan tingkat ke!ukup an !airan dalam tubuh seseorang. . (undus ute ri + bagian proksi mal uterus, dimana di dalam klinik penting unt uk dik eta hui sampai dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamil an dapat diperki rakan dengan  perabaan pada fundus uteri. 2. Pemeri ksa an ins peku lo + pemeri ksaa n organon geni tal ia femini ne dengan men ggun akan spe!ulum.

Upload: katarina-dinda-s-m

Post on 12-Apr-2018

266 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 1/25

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.SKENARIO 1

Haidku Terlambat, Mual da Muta!

Seorang perempuan 19 tahun sejak 3 bulan yang lalu tidak mendapatkan haid dan sudah

dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dan hasilnya positif. Sejak tiga hari mengeluarkan darah

dari vagina sedikit-sedikit. Sebelumnya haid teratur setiap bulan dan tidak pernah menggunakan

alat kontrasepsi. Penderita merasa payudara tegang, mual, dan muntah-muntah terutama pagi

hari. Setiap kali makan atau minum selalu muntah lagi, dan penderita sudah minum obat anti

muntah, tetapi muntah tidak berkurang. Badannya lemah sampai tidak dapat beraktivitas. Sudah

3 tahun ini penderita mengkonsumsi alkohol dan rokok.

Penderita datang ke poliklinik diperiksa oleh dokter umum. isana dokter memeriksa

 penderita untuk mendapatkan gejala dan tanda lainnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu

 badan normal, mulut kering, dan turgor kulit menurun, fundus uteri teraba 1 !m diatas symphisis.

Pada pemeriksaan inspekulo tampak ostium uteri eksternum tertutup dan keluar darah segar.

okter tersebut menyarankan agar penderita dira"at inap untuk memperbaiki keadaan umum

dan menjalani pemeriksaan ultrasonografi.

##. $%&'#(#$&S# #S)#%&*

1. *aid + perubahan fisiologis dalam tubuh "anita yang terjadi se!ara berkala dan dipengaruhi

oleh hormon reproduksi.

. )es $ehamilan + suatu alat yang dapat mendeteksi hormon * - *uman horioni!

onadotropin dalam urin sebagai pertanda adanya kehamilan.

3. &lat kontrasepsi + usaha untuk men!egah terjadinya suatu konsepsi/ kehamilan.

0. )urgor kulit + nilai kelenturan kulit yang dapat menentukan tingkat ke!ukupan !airan dalam

tubuh seseorang.

. (undus uteri + bagian proksimal uterus, dimana di dalam klinik penting untuk diketahui

sampai dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan

 perabaan pada fundus uteri.

2. Pemeriksaan inspekulo + pemeriksaan organon genitalia feminine dengan menggunakan

spe!ulum.

Page 2: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 2/25

2

###. '4S&5 4&S&%&*

1. Bagaimana !ara dan interpretasi pemeriksaan tes kehamilan pada pasien6

. 4engapa pasien tidak mendapatkan haid selama 3 bulan padahal sebelumnya haid teratur63. 4engapa hasil pemeriksaan kehamilan menunjukkan hasil positif namun pasien mengeluh

 perdarahan dari vagina6

0. &pakah penyebab perdarahan yang dialami pasien6

. Bagaimana sebenarnya siklus haid yang teratur6

2. &dakah hubungan ri"ayat pasien yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan hasil

 pemeriksaan kehamilan yang positif dan perdarahan yang terjadi6

7. Bagaimana patofisiologi gejala dan tanda pada skenario6

8. 4engapa "alaupun pasien sudah mengkonsumsi obat anti muntah namun muntahnya tidak

 berkurang6

9. Bagaimana hubungan kebiasaan merokok dan minum alkohol pasien dengan keluhannya61. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan inspekulo pada pasien6

11. &pa pemeriksaan penunjang lain yang dibutuhkan6

1. 4engapa dokter menyarankan ra"at inap dan pemeriksaan S pada pasien6

13. Bagaimana penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pasien6

10. Bagaimana hubungan usia pasien dengan keluhan-keluhan yang terjadi6

#:. );&5 P<5%#S&5

)ujuan penulisan resume ini adalah sebagai sarana pembelajaran bagi mahasis"a dalam+

1. 4emenuhi kompetensi mahasis"a di dalam program semester pendek blok Sistem

'eproduksi

2. 4engetahui perkembangan ilmu pengetahuan terkini khususnya yang berhubungan

dengan kasus dalam skenario

Page 3: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 3/25

3

BAB II

TIN"AUAN PUSTAKA

A. A#$ek Aat%mi Or&a% 'eitalia (emiia Itera

=rganon genitalia feminina interna merupakan

organ-organ penyusun systema genitalia feminina yang

terletak di dalam !avitas pelvi!us, yang terdiri dari+

ovarium, tuba uterina, uterus, dan vagina. >uidan!e,

3?

O)arium  homolog dengan testis pada laki-laki.

=varium terdapat dalam !ekungan yang disebut fossa

ovari!a pada dinding lateral dari pelvis. =varium

melekat pada ligamentum latum uteri di sebelah dorso

!audal dari tuba uterina. =rganon ini dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, yang meliputi+

Page 4: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 4/25

4

e@tremitas tubarius, e@tremitas uterina, fa!ies lateralis ovarii, fa!ies medialis uvarii, margo

mesovarium, dan margo libera ovarii.

Tuba uteria *tuba +al%$ii atau oviduct  merupakan suatu saluran yang berfungsi untuk

menyalurkan ovum dari ovarium ke dalam !avum uteri. ;umlahnya sepasang terletak pada tepi

atas ligamentum latum uteri. Setiap tuba uterina disokong oleh pli!a peritonei yang disebut

mesosalphin@. Panjang tuba uterina kira-kira 1 !m, dan dibagi menjadi empat bagian, yaitu+

infundibulum, ampulla tubae, isthmus tubae, dan pars intramural tubae. #nfundibulum yang

 berbentuk !orong ini menjorok di luar ligamentum latum uteri dan terletak di atas ovarium.

jung bebasnya berbentuk banyak tonjolan seperti jari yang disebut fimbria tubae, satu di

antaranya melekat pada ovarium yang disebut fimbria ovari!a. %ubang pada ujung lateral tuba

uterina disebut ostium abdominale tuba uterina. Pada ampulla tubae mengalami pelebaran dan

melengkung di atas ovarium sebagai tempat fertilisasi ovum. #stmus tubae merupakan bagian

tersempit pada sepertiga medial tubae. Pars intramural sendiri merupakan bagian tuba uterina

yang masuk ke dalam uterus melalui ostium uterinum tubae.

Uteru# adalah suatu massa muskuler dengan dinding tebal berongga di sebelah dalamnya,terdapat dalam !avitas pelvi!us di antara vesi!a uterina dan re!tum. Se!ara struktural dan

fungsional utrerus dibagi menjadi+ !orpus uteri, fundus uteri, !ervi@ uteri, !avum uteri, istmus

uteri, dan !analis !ervi!is uteri.

-a&ia merupakan alat kopulasi "anita berupa struktur muskulo-membranosus berbentuk

tabung yang menghubungkan vulva dengan uterus. :agina terletak di dorsal vesi!a urinaria dan

di ventral re@tum, dindingnya saling bersinggungan dan bentuk yang biasa di bagian ba"ah pada

 penampang melintang berbentuk huruf *. :agina ini mengelilingi portio vaginalis !ervi!is uteri,

yang perlekatannya di dinding dorsal uterus lebih tinggi dibanding perlekatannya pada dinding

ventral uterus. Portio vaginalis sendiri mengelilingi ostium uteri e@ternum. $antung yang

terdapat di bagian dorsal ini disebut forni@ posterior, sedangkan !ekungan yang lebih ke!il yangterdapat di ventral dan lateral disebut forni@ anterior dan forni@ lateral. >uidan!e, 3?

B. A#$ek (i#i%l%&i

Haid da Siklu# Haid

*aid atau menstruasi adalah perdarahan se!ara periodik dan siklik dari uterus disertai

 pelepasan >deskuamasi? endometrium. mumnya, jarak siklus menstruasi berkisar dari 1

sampai 0 hari dengan rata A rata 8 hari. %amanya berbeda A beda antara -8 hari dengan

rata- rata 0-2 hari. ;umlah kehilangan darah tiap siklus berkisar dari -1 ml

>iknjosastro, ?.

1. Siklu# O)arium

a. (a#e (%likular.

Siklus dia"ali dengan hari pertama menstruasi. (S* yang dikeluarkan oleh hipofisis

anterior merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial menjadi satu folikel deraff

yang membuat estrogen. <strogen ini kemudian akan menekan produksi (S* sehingga

hiposifis dapat mengeluarkan hormon %* >Sher"ood, 1C $athleen, ?

Page 5: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 5/25

5

b. (a#e Luteal

i ba"ah pengaruh %*, folikel deraff menjadi lebih matang, mendekati permukaan

ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi >ovum dilepas oleh ovarium?. Setelah itu

terbentuklah korpus rubrum >ber"arna merah? yang akan berubah menjadi korpus luteum

>ber"arna kuning?. $orpus luteum menyekresi sejumlah besar progesteron dan sedikit

estrogen ke dalam darah. <strogen menyebabkan endometrium tumbuh dan berproliferasi

sedangkan progesteron menyebabkan kelenjar endometrium yang telah berproliferasi

menjadi berlekuk A lekuk dan bersekresi >iknjosastro, ?.

.Siklu# Ed%metrium

a. (a#e $r%li+era#i

Se"aktu menstruasi berhenti, endometrium dalam keadaan tipis dan istirahat. $adar

estrogen yang meningkat dari folikel yang berkembang akan merangsang stroma

endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar A kelenjar menjadi hipertrofi dan

 berproliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. (ase yang didominasi estrogen ini berlangsung dari dari akhir menstruasi sampai ovulasi yaitu hari ke-10 >Sher"ood, 1?.

b. (a#e #ekre#i

(ase ini bersamaan dengan fase luteal. Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum

menyebabkan endometrium menebal, berlekuk-lekuk, dan menyeksresikan getah yang

mengandung glikogen dan lemak untuk pembentukan lapisan endometrium yang subur yang

memudahkan nidasi. (ase ini berlangsung selama 10 D/- hari >Sher"ood, 1?

/. (a#e me#trua#i

$orpus luteum berfungsi sampai kira A kira hari ke-3 pada siklus 8 hari. Bila tidak

terjadi pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan terjadi penurunan estrogen dan

 progesteron se!ara drastis. *al ini merangsang pengeluaran prostaglandin uterus yangmenyebabkan vasokontriksi vasa darah di endometrium sehingga aliran darah terganggu dan

terjadi kematian endometrium. $emudian terjadilah degenerasi yang menyebabkan

 perdarahan dan pelepasan endometrium yang disebut menstruasi >Sher"ood, 1C $athleen,

C iknjosastro, ?.

Peri#ti0a $ri#i$ $ada teradi2a ke!amila 3

1. Pembuahan / fertilisasi + bertemunya sel telur / ovum "anita dengan sel benih /

spermatoEoa pria.

. Pembelahan sel >Eigot?.hasil pembuahan tersebut.

3. 5idasi / implantasi Eigot tersebut pada dinding saluran reproduksi >pada keadaan normal +

implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri?.

0. Pertumbuhan dan perkembangan Eigot - embrio - janin menjadi bakal individu baru.

4. Dia&%#i# Ke!amila

iagnosis kehamilan membutuhkan 3 alat diagnosti! utama, yaitu pemeriksaan fisik dan

ri"ayat kesehatan, evaluasi laboratorium, dan ultrasonografi >Shields, 9?.

Page 6: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 6/25

6

1. Pemerik#aa +i#ik da ri0a2at ke#e!ata

Penjelasan tentang pola menstruasi, termasuk tanggal onset menstruasi yang terakhir,

durasi, aliran, dan frekuensi. *al-hal yang mungkin dapat membingungkan diagnosis a"al

kehamilan termasuk periode mestruasi terakhir yang atipikal, penggunaan kontrasepsi, dan

ri"ayat menstruasi yang ireguler. &palagi, sebanyak F "anita mengalami perdarahansepanjang trimester pertama, yang selanjutnya membuat diagnosis semakin rumit >Shields,

9?.

$e"aspadaan diperlukan terhadap peningkatan kadar human !horioni! gonadotropin

>h?, uterus yang kosong pada sonogram, nyeri abdomen, dan perdarahan per vaginam karena

mungkin menandakan adanya kehamilan ektopik. $ehamilan ektopik adalah penyebab primer

dari mortalitas maternal pada trimester # dan harus didiagnosa lebih a"al, sebelum kehamilan

rupture atau pasien menjadi tidak stabil >Shields, 9?.

Presentasi klasik dari kehamilan adalah "anita dengan pola menstruasi regular yangmenunjukkan gejala amenorea, nausea, vomiting, malaise se!ara umum, dan payudara yang

terasa lunak >Shields, 9?.

Pada pemeriksaan fisik, ditemukan uterus yang membesar melalui pemeriksaan bimanual,

 perubahan payudara, dan perlunakan serta pembesaran !ervi@ >tanda *egar? C diobservasi pada

kira-kira 2 minggu?. )anda had"i!k, yang merupakan perubahan "arna menjadi biru dari

!ervi@ karena kongesti vena, dapat diobservasi pada 8-1 minggu. terus pada kehamilan dapat

dipalpasi rendah di abdomen jika kehamilan telah berkembang !ukup, biasanya sekitar 1

minggu. e"asa ini, melalui penggunaan pemeriksaan kimia dan S, dokter dapat lebih !akap

dalam mendiagnosis kehamilan sebelum mun!ul tanda fisik dan gejala klinis >Shields, 9?.

. E)alua#i lab%rat%rium

Beberapa hormone dapat digunakan, paling umum digunakan adalah subunit beta dari

h. Selain itu digunakan juga progesterone dan faktor kehamilan a"al >Shields, 9?.

Sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas masing-masing mensekresi berbagai hormone yang

termasuk !orti!otrophin-releasing hormone, thyrotropin-releasing hormone, somatostatin,

!orti!otrophin, human !horioni! thyrotropin, human pla!ental la!togen, inhibin/a!tivin,

transforming gro"th fa!tor beta, insulinlike gro"th fa!tor 1G, epidermal gro"th fa!tor,

 pre!nan!y-spe!ifi! beta-1 gly!oprotein, pla!ental protein , dan pregnan!y-asso!iated plasma protein-&. )etapi tidak ada tes yang dapat tersedia untuk pemeriksaan hormone-hormone ini

>Shields, 9?.

h adalah glikoprotein yang dihasilkan oleh sel sinsial trofoblas, yang se!ara stru!tural

sama dengan (S* dan %*, terdiri dari subunit alfa dan beta >Shields, 9?. Pemeriksaan

subunit beta h, yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis kehamilan, diakui

Page 7: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 7/25

7

mempunyai angka kegagalan >kira-kira 1F?. Selain itu, hasil pemeriksaan dapat positi pada

koriokarsinoma ovarium non gestasional atau pada tumor saluran !erna atau testis yang jarang.

 5amun demikian pemeriksaan sub-unit beta h yang positif dapat dianggap sebagai bukti

kehamilan yang beralasan. *asil pemeriksaan kehamilan positif sejati diikuti negative sejati

dapat menunjukkan adanya abortus. 4etode-metode utama untuk menentukan sub-unit h

adalah sebagai berikut >Benson G Pernoll, 8?+

a. Te# imu%l%&i#

idasarkan pada potensi antigeni! h >aglutinasi langsung atau tidak langsung sel

darah merah yang sudah disensitisasi atau partikel lateks?. 4emerlukan gelas objek untuk

reagen, dengan "aktu beberapa menit hingga lebih dari satu jam. Sensitivitas tes ini berbeda-

 beda se!ara luas >-10 m#/ml?.

b. Radi%immu%a##a2 *RIA

4emerlukan alat penghitung gamma agar mempunyai sensitivitas tertinggi. apat

dilaporkan dalam "aktu H9I

/. Pemerik#aa Radi%re#e$t%r *RRA

4engukur aktivitas biologis pengikatan h dengan membrane korpus luteum sapi

se!ara in vitro. Sayangnya, h dan h%* tidak dapat dipisahkan dengan ''&. ''& yang

tersedia di pasaran, Bio!ept , mengatur titik negative yang tinggi untuk menghindari hasil

 positif palsu. 5amun ketepatan pemeriksaan ini tidak mendekati kepekaan '#& atau <%#S&.

d. E52me6Liked Immu%ab#%rbet A##a2 *ELISA

Pemeriksaan <%#S& menggunakan antibody mono!lonal spesifik yang dihasilkan dengan

teknologi sel hibrida. Pada <%#S&, enEim menginduksi perubahan "arna yang menunjukkan

kadar h. '#&, ''&, atau <%#S& dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan pada 8-1

hari setelah ovulasi. h mempunyai "aktu penggandaan 1,-, hari selama 1 minggu

 pertama kehamilan, kemudian disertai penurunan lambat sampai sekitar m#/ml.

Pemeriksaan tabung lateks atau pemeriksaan slide spesifik beta terkini yang didasarkan pada

aglutinasi dan aglutinasi-inhibisi masih memadai untuk mendiagnosis kehamilan normal I1-

 bulan. 5amun demikian pemeriksaan <%#S& biasanya dapat mendeteksi kehamilan lebih a"al

dan lebih akurat, meskipun setelah kehamilan, pemeriksaan <%#S& memerlukan "aktu beberapa

minggu untuk menjadi negative. $arena itu, '#& akan terus menjadi metode yang digunakan

untuk penelitian kuantitatif serial kehamilan-kehamilan bermasalah, terutama penyakit

trofoblastik.

7. Ultra#%%&ra+i *US'

Page 8: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 8/25

8

engan S, kehamilan dapat didiagnosis mulai minggu keempat dan untuk anak

kembar mulai minggu keenam. 'eal-time S dengan resolusi tinggi dapat menentukan usia

kehamilan dengan tepat, terutama selama paruh pertama usia kehamilan. Selama "aktu ini,

keakuratan S menentukan usia kehamilan adalah dalam rentang 1 minggu pada 9F kasus.

Berbagai parameter, misalnya panjang kepala-bokong, diukur tergantung usia hasil pembuahan

>Benson G Pernoll, 8?.

Tak#ira ka#ar $erbe#ara uteru# $ada

$erabaa ti&&i +udu# 3

- tidak hamil / normal + sebesar telur ayam >D 3 g?

- kehamilan 8 minggu + telur bebek 

- kehamilan 1 minggu + telur angsa

- kehamilan 12 minggu + pertengahan simfisis-

 pusat

- kehamilan minggu + pinggir ba"ah pusat

- kehamilan 0 minggu + pinggir atas pusat

- kehamilan 8 minggu + sepertiga pusat-@yphoid

- kehamilan 3 minggu + pertengahan pusat-

@yphoid

- 32-0 minggu + 3 sampai 1 jari ba"ah @yphoid

>iknjosastro,?.

$ehamilan matur >!ukup bulan? berlangsung kira-kira 0 minggu dan tidak lebih dari 03

minggu. 4enurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi+

>1? kehamilan trime#ter $ertama+ -10 mingguC

>? kehamilan trime#ter kedua+ 10-8 mingguC

>3? kehamilan trime#ter keti&a+ 8-0 minggu.

Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai kehamilan

menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya kehamilan. ejala dan tanda

tersebut diklasifikasikan menjadi 3 kelompok >unningham dkk, ?+

1. Bukti presumtif kehamilan berupa +

ejala subyektif yaitu +a. 4ual dengan atau tanpa muntah

 b. angguan berkemih

!. (atigue

d. Persepsi adanya pergerakan janin

)anda presumtif +

a. )erhentinya menstruasi

Page 9: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 9/25

9

 b. Perubahan pada payudara

!. Perubahan "arna mukosa vagina

d. Perubahan organ-organ dalam pelvis+

- )anda had"ik+ vagina livid, terjadi kira-kira minggu ke-2

- )anda *egar+ segmen ba"ah uterus lembek pada perabaan

- )anda Pis!ase!k+ uterus membesar ke salah satu jurusan

- )anda Bra@ton-*i!ks+ uterus berkontraksi bila dirangsang. )anda ini khas pada

kehamilan >4ansjoer, dkk, ?.

e. 4eningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae abdomen

f. &pakah "anita yang bersangkutan merasa dirinya hamil

. Bukti kemungkinan kehamilan

a. Pembesaran abdomen

 b. Perubahan bentuk, konsistensi, dan ukuran uterus

!. Perubahan anatomis pada servi@

d. $ontraksi Bra@ton *i!kse. Ballotement

f. $ontur fisik janin

g. &danya * di urin atau serum

3. )anda positif kehamilan

a. #dentifikasi kerja jantung janin yang terpisah dari kerja jantung "anita hamil

 b. Persepsi gerakan janin oleh pemeriksa

!. Pengenalan mudigah dan janin dengan teknik sonografi setiap saat atau dengan

teknik radiografis pada paruh kedua kehamilan

D. KEHAMILAN RESIKO TIN''I$ehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan faktor yang meningkatkan

kemungkinan terjadinya keguguran, kematian janin, persalinan prematur, kelahiran dengan

 berat badan rendah, penyakit janin atau bayi neonatus, atau keadaan lain yang menimbulkan

rintangan dan hambatan serta erat kaitannya dengan kematian ibu atau bayi dinamakan

kehamilan resiko tinggi >'ustam, elfi, 1998?.

a. (akt%r &eetik 

)erjadinya abnormalitas kromosom, kelainan metabolisme ba"aan, retardasi mental, atau

setiap penyakit familial pada anggota keluarga, meningkatkan resiko yang sama pada bayi

b. (akt%r ibu

&ngka kematian neonatal yang paling rendah terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu

yang berusia antara A 3 tahun. Baik kehamilan remaja, maupun kehamilan yang dialami

oleh "anita berusia lebih dari 3 tahun, terutama primipara, mempunyai resiko yang

meningkat akan terjadinya retardasi pertumbuhan dalam kandungan , ga"at janin dan intra

Page 10: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 10/25

10

uteri. Penyakit yang diderita ibu, kehamilan kembar, terutama kembar monokrionik dan obat

 A obatan tertentu meningkatkan resiko pada janin.

/. (akt%r %b#tetri/

• kuran uterus besar atau ke!il sekali

'uptura selaput janin kurang dari 0 jam sebelum kelahiran• Proses persalinan yang berlangsung lama dan sulit

• Berat janin yang diperkirakan lebih dari 0 kg

• Bayi yang dilahirkan melalui se!tio !aesaria

>'ustam, elfi, 1998?.

E. HIPEREMESIS 'RA-IDARUM

*iperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada "anita hamil

sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk

>iknjosastro, ?.

Penyebab hiperemesis gravidarum masih belum diketahui se!ara pasti, tetapi

diperkirakan erat kaitannya dengan kadar gonadotropin korionik atau estrogen yang

meningkat pesat serta gangguan psikologis. Beberapa faktor yang berpengaruh antara lain+

1. Peruba!a !%rm%al

)erdapat korelasi positif antara kenaikan level h dan level )0, dan derajat keparahan

nausea tergantung dari derajat stimulasi thyroid. h se!ara tidak langsung terlibat dalam

etiolgi hiperemesis gravidarum karena mampu menstimulasi thyroid.

. Di#+u&#i &a#tr%ite#tial

$arena gastri! disritmia akibat kenaikan level estrogen dan progesterone, disorder thyroid,

abnormalitas pada tonus vagal dan simpatis, dan sekresi vasopressin sebagai respon dari

gangguan volume intravas!ular.

7. Di#+u&#i !e$ati/

Penyakit hati, biasanya ditunjukkan dengan adanya sedikit peningkatan kadar transaminase

serum. ihipotesiskan bah"a ketidakseimbangan oksidasi asam lemak pada mitokondira

menyebabkan penyakit hati pada ibu hamil.

8. Peruba!a li$id

;arnfelt-Samsioe et.al menyatakan bah"a peningkatan kadar trigliserida, total kolesterol, dan

fosfolipid pada "anita dengan hiperemesis gravidarum dibandingkan dengan !ontrol "anita

Page 11: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 11/25

11

yang hamil dan tidak hamil. *al ini terkait dengan abnormalitas fungsi hati pada "anita

hamil. )etapi, stun et.al menemukan fakta bah"a terdapat penurunan kadar total

kolesterol, %%, apo&, dan apoB pada "anita dengan hiperemesis gravidarum.

9. I+ek#i

itemukan *eli!oba!ter pylori yang dapat memperburuk nausea dan vomiting pada

kehamilan. )etapi, nausea dan vomiting yang persisten pada trimester kedua mungkin saja

akibat ulkus peptikum yang disebabkan oleh *. pylori.

:. S2#tem )e#tibuler da $e&!idu

)ingkat ketajaman system olfaktorius dapat menjadi faktor nausea dan vomiting selama

kehamilan.

;. I#u $#ik%l%&i

'espon psikologi dapat berinteraksi dan memperparah fisiologi nausea dan vomiting

sepanjang kehamilan. Sebagai !ontoh yang tidak umum, kasus hiperemesis gravidarum

dapat merepresentasikan gangguan psikiatri, termasuk perubahan atau somatisasi depresi

mayor.

4ual >nausea? dan muntah >emesis ravidarum? adalah gejala yang "ajar dan sering

kedapatan pada kehamilan trimester #, mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula

timbul setiap saat dan malam hari. ejala-gejala ini kurang lebih terjadi 2 minggu setelah

hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. mual dan

muntah terjadi pada 2-8F primigravida dan 0-2F multigravida 1 diantara 1

kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena

meningkatnya kadar hormon estrogen dan * dalam serum. Pengaruh fisiologi kehamilan

hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang

 berkurang. Pada umunya "anita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun

demikian gejala mual dan muntah dapat berlangsung sampai 0 bulan. Pekerjaan sehari-hari

menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. $eadaan inilah yang disebut

hiperemesis gravidarum, keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat

ringannya penyakit >Pra"irodihardjo, 1999?.

Se!ara klinis, hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu +

1. Tingkat I 

4untah yang terus-menerus menimbulkan rasa lemah, timbul intoleransi terhadap makanan

dan minuman, berat-badan menurun, nyeri epigastrium, dan anoreksia. 5adi meningkat

sampai 1 kali per menit dan tekanan darah sistole menurun. 4ata !ekung dan lidah kering,

turgor kulit berkurang, dan urine masih normal.

Page 12: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 12/25

12

2. Tingkat II 

Segala yang dimakan dan diminum akan dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi !epat dan

lebih dari 1-10 kali per menit, tekanan darah sistole kurang dari 8 mm*g, apatis, kulit

 pu!at, lidah kotor, kadang ikterus positif, ketonuria, bilirubinuria, dan berat badan !epat

menurun.

3. Tingkat III 

;arang terjadi, dimulai dengan gangguan kesadaran >delirium-koma?, muntah berkurang atau

 berhenti, ikterus yang menandakan adanya gangguan hati, sianosis, tekanan darah makin

turun, suhu meningkat, bilirubinuria, dan proteinuria >iknjosastro, ?.

Dia&%#i# dite&akka de&a3

1? anamnesis+ didapatkan amenore, tanda kehamilan muda, dan muntah terus-menerusC

? pemeriksaan fisik didapatkan+ keadaan pasien lemah, apatis sampai koma, nadi meningkat,

suhu meningkat, hipotensi, atau tanda dehidrasi lainC

3? pada pemeriksaan elektrolit ditemukan kadar 5a dan l menurun, pemeriksaan urin kadarklorida turun dan dapat ditemukan keton >4ansjoer,dkk, ?.

Peatalaka#aaa 2a& da$at diberika 2aitu3

1? medikamentosa+ sedative fenobarbital, antihistamin, vitamin B1 dan B2, dan antiemetikC

? penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, !erah, dan peredaran udara baik, kalori

diberikan se!ara parenteral dengan glukosa F dalam !airan fisiologis sebanyak -3 liter

sehariC

3? terapi psikologiC

0? penghentian kehamilan bila pengobatan tidak berhasil dan gejala makin berat hingga

timbul ikterus, delirium, kebutaan, takikardi, anuria, dan perdarahan >4ansjoer,dkk, ?

(. ABORTUS

&bortus adalah kehamilan yang berhenti prosesnya pada kehamilan minggu keba"ah

atau berat fetus yang lahir gram atau kurang. >4ansjoer, ?

Kla#i+ika#i

&bortus dapat dibagi atas dua golongan +

a. Ab%rtu# #$%ta

&bortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis,

semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah. Se!ara klinis abortus spontan menurut

kejadiannya dikenal berma!am-ma!am abortus yaitu +

i. Ab%rtu# immie#+ keguguran membakat dan akan terjadi, keluarnya fetus masih

dapat di!egah dengan memberikan obat-obat hormonal dan antispasmodika serta

istirahat.

ii. Ab%rtu# i#i$ie#+ abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka

dan ketuban yang teraba, kehamilan tidak dapat dipertahankan.

Page 13: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 13/25

13

iii. Ab%rtu# ik%m$letu#+ hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang

tertinggal adalah desidua atau plasenta.

iv. Ab%rtu# k%m$letu#+ seluruh hasil konsepsi dikeluarkan, sehingga rongga rahim

kosong.

v. Ab%rtu# 2a& terta!a *mi##ed ab%rti%+ keadaan dimana janin sudah mati,

tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama dua bulan atau lebih.

vi. Ab%rtu# !abituali#+ keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-

turut 3 kali atau lebih.

vii. Ab%rtu# i+ek#i%#u#+ abortus yang disertai infeksi pada genitalia.

viii. Ab%rtu# #e$tik + abortus infeksiosa berat disertai penyebaran kuman atau toksin

kedalam peredaran darah atau peritoneum.

b. Ab%rtu# $r%)%katu# *idu/ed ab%rti%

&dalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat.

i. Ab%rtu# medi#iali#+ abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bilakehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan ji"a ibu.

ii. Ab%rtu# krimiali#+ abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak

legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

Mai+e#ta#i Klii#

a. $elainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan

sebelum usia 8 minggu. (aktor yang menyebabkan kelainan ini adalah +

i. $elainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma J

ii. %ingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna

iii. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol b. $elainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun

!. (aktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, kera!unan dan toksoplasmosis.

d. $elainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks >untuk abortus pada trimester

kedua?, retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan ba"aan uterus.

Page 14: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 14/25

14

Pee&aka dia&%#i#

a. )abel diagnosis perdarahan pada kehamilan muda, sebagai berikut+

Perdarahan Serviks terus ejala/tanda iagnosis

Ber!ak hingga

Sedang

)ertutupSesuai dengan usia

gestasi

- )anda

kehamilan muda

- $ram perut

 ba"ah

- terus lunak  

&bortus

imminens

)ertutup/

)erbuka

Sedikit membesar dari

normal

- Sedikit/tanpa

nyeri perut ba"ah

- 'i"ayat

ekspulsi hasil konsepsi

&bortus

komplit

Sedang hingga

masif/banyak )erbuka Sesuai usia kehamilan

- $ram ataunyeri perut ba"ah

- Belum terjadi

ekspulsi hasil konsepsi

&bortus

insipiens

- $ram atau

nyeri perut ba"ah

- <kspulsi hasil

konsepsi

&bortus

inkomplit

 b. Pemeriksaan penunjang

i. )es kehamilan+ positif bila janin masih hidup, bahkan -3 minggu setelah abortus

ii. Pemeriksaan oppler atau S untuk menentukan apakah janin masih hidup

iii. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion >4ansjoer, ?.

< Peatalak#aaa

ntuk penanganan yang memadai, segera lakukan penilaian berupa keadaan

umum pasien, tanda-tanda syok, tanda-tanda infeksi atau sepsis serta tentukan evalusai

medik apakah pasien dapat ditatalaksana pada fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk.

Penanganan spesifik tergantung jenis abortusnya+

a. Ab%rtu# immie#3

- )idak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring total- )idak melakukan aktivitas fisik se!ara berlebihan atau melakukan hubungan

seksual

- Bila perdarahan+

Berhenti+ lakukan asuhan antenatal

)erus berlangsung+ nilai kondisi janin, lakukan konfirmasi kemungkinan

adanya penyebab lain.

Page 15: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 15/25

15

 b. Ab%rtu# i#i$ie#

- Perlu pemeriksaan ultrasonik untuk menentukan apakah proses itu tak dapat

dielakkan atau telah berjalan lebih jauh untuk menjadi tidak lengkap.

- %akukan prosedur evakuasi hasil konsepsi, dengan aspirasi vakum manual bila

usia gestasi H 12 minggu dan dilatasi dan kuretase bila usia gestasi I 12 minggu.

!. Ab%rtu# ik%m$lit

- )entukan besar uterus, kenali dan atasi setiap komplikasi.

- *asil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga

ukuran sedang, dapat dikeluarkan se!ara digital atau !unam ovum. Setelah itu

evaluasi perdarahan.

- Bila tidak ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika profilaksis. Bila terjadi infeksi

 berikan ampisilin 1 g dan metronidaEole mg setiap 8 jam.

- Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi di ba"ah 12 minggu, segera

evakuasi dengan aspirasi vakum manual.- Bila pasien tampak anemik, berikan sulfas ferosus.

- Berikan boster tetanus toksoid bila tampak luka kotor pada dinding vagina atau

kanalis servisis dan pasien pernah diimunisasi.

- Bila ri"ayat pemberian imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus >&)S?

d. Ab%rtu# k%m$lit

- &pabila kondisi pasien baik, !ukup diberi tablet ergometrin.

- &pabila pasien mengalami anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus disertai

anjuran mengkonsumsi makanan bergiEi.

- &pabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi tidak perlu diberi antibiotik atau

apabila kha"atir akan infeksi dapat diberi antibiotik profilaksis.e. Ab%rtu# i+ek#i%#a

- &pabila fasilitas kesehatan tidak memadai, rujuk pasien ke rumah sakit.

- Sebelum merujuk lakukan restorasi !airan yang hilang dan berikan antibiotik.

- ;ika ada ri"ayat abortus tidak aman beri &)S dan )). >1,11?

f. Mi##ed ab%rti%

4issed abortion seharusnya ditangani di rumah sakit, dengan pertimbangan+

- Plasenta dapat melekat erat di dinding rahim, sehingga prosedur evakuasi

>kuretase? akan lebih sulit dan risiko perforasi lebih tinggi.

- Pada umumnya kanalis servisis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan

dilatasi dengan batang laminaria. >4ansjoer, ?

Page 16: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 16/25

16

'. MOLA HIDATOSA

4ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hapir seluruh vilus korion

membengkak, mengalami perubahan hidropik dan tampak seperti anggur. >4ansjoer, ?.

I#ide#i. 1 hingga 1, per kehamilan di &merika dan negara barat lainnya.

4olahidatidosa paling sering terjadi pada usia sebelum tahun dan setelah 0 tahun.

>otran, et al., ?

Eti%l%&i da (akt%r Re#ik%. Belum diketahui pasti. &da yang menyatakan akibat infeksi,

defisiensi makanan, genetik, dan defisiensi protein >teori &!osta Sison?. (aktor resiko yaitu+

sosioekonomi rendah, usia diba"ah tahun, dan multiparitas. >otran, et al., ?

Pat%&ee#i#. &da teori yang diajukan untuk penyakit ini, yaitu+

1. )eori missed abortion, yaitu mudigah mati pada kehamilan 3- minggu. &kibatnya terjadi

gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan !aiaran dalam mesenkim dari vili

dan akhirnya terbentuklah gelembung.

. )eori neoplasma dari Park yang mneyatakan bah"a yang terjadi abnormalitas adalah selsel troplobasnya, dimana terjadi reabsorbsi !airan yang berlebihan ke dalam vili !horealis

hingga timbul gelembung yang menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian

mudigah kehamilan >*anifa, 1999?.

4olahidatidosa terbagi menjadi dua +

K%m$let Par#ial

Semua vilus edema Sebagian vilus edema

1 telur kosong dibuahi sperma 1 telur normal dibuahi sperma>atau 1 sperma diploid

)idak ditemukan bagian janin isertai janin atau bagian janin

$ariotipe 02, JJ atau 02, JK $ariotipe 29, JJK

hg serumGjaringan meningkat h serum G jaringan kurang meningkatFmenjadi koriokarsinoma ;arang terjadi koriokarsinoma

Tabel 1. Perbedaa m%la k%m$let da ik%m$let *4%tra, et al, ==;

Mai+e#ta#i Klii#. &menore dan tanda A tanda kehamilanC perdarahan pervaginam

 berulang, darah !enderung ber"arna !oklat, pada tahap lanjut keluar gelembung molaC

 pembesaran uterus lebih besar daripada usia kehamilanC tidak terabanya bagian janin dan

 bunyi jantung janin negatifC pereklampsia dan eklampsia sebelum kehamilan 0 mingguC

h serum meningkatC kadang terjadi flour albusC dan balotemen negatif.

Pemerik#aa Peua&. Pemeriksaan sonde uterusC )es &!osta SisonC peningkatan kadar

h darah atau urineC S menunjukkan gambaran badai saljuC foto toraks ada gambaran

emboli udara. ambaran histopatologi+ edema stroma vili, tidak ada pembuluh darah padavili, dan proliferasi sel-sel trofoblas

Peatalak#aaa. $uretaseC Pemeriksaan ginekologi, radiologi, dan kadar h sampai

menjadi kadar negatif untuk deteksi dini keganasan. )erjadinya keganasan bisa berlangsung

antara 7 hari sampai 3 tahun pas!a mola dan paling banyak pada 2 bulan pertamaC )erapi

 profilaksis dengan sitotastik metotreksat atau aktinomisin pada kasus dengan resiko

keganasan tinggi seperti usia lanjut dan paritas tinggi. >$athleen, ?.

Page 17: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 17/25

17

H. ALAT KONTRASEPSI

$ontrasepsi ialah usaha-usaha untuk men!egah terjadinya kehamilan. $ontrasepsi ideal harusmemenuhi syarat sebagai berikut >iknjosastro et.al, 1999?+

1. apat diper!aya.

. )idak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.

3. aya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan.

0. )idak menimbulkan gangguan se"aktu melakukan koitus.

. )idak memerlukan motivasi terus-menerus.

2. 4udah pelaksanaannya.

7. 4urah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

8. apat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.

Mekai#me kera $il !%rm%al

Pil-pil hormonal terdiri atas komponen estrogen dan progesteron, atau salah satu darikomponen itu. *ormone steroid sintetik dalam metabolismenya sangat berbeda dengan hormone

steroid yang dikeluarkan oleh ovarium >iknjosastro et.al, 1999?.

$omponen estrogen dalam pil dengan jalan menekan sekresi (S* menghalangi maturasifolikel dan ovarium. $arena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada, tidak terdapat

 pengeluaran %*. i tengah-tengah daur haid kurang terdapat (S* dan tidak ada peningkatankadar %* menyebabkan ovulasi terganggu. Pengaruh komponen progesteron dalam pil

kombinasi memperkuat khasiat estrogen untuk men!egah ovulasi, sehingga dalam 9-98F tidak

terjadi ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi dapat pula memper!epat perjalanan

ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari ovum yang sudah dibuahi>iknjosastro et.al, 1999?.

$omponen progesteron dalam pil kombinasi seperti diatas memperkuat daya estrogen untukmen!egah ovulasi. Progesteron sendiri dalam dosis tinggi dapat menghambat ovulasi, akan tetapi

tidak dalam dosis rendah. Selanjutnya, progesteron mempunyai khasiat sebagai berikut>iknjosastro et.al, 1999?+

1. %endir !ervi@ uteri menjadi lebih kental, sehingga menghalangi penetrasi spermatoEoa

untuk masuk dalam uterus.

. $apasitasi spermatoEoa yang perlu untuk memasuki ovum terganggu.

Page 18: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 18/25

18

3. Beberapa progestagen tertentu, seperti noretinodrel mempunyai efek antiestrogenikterhadap endometrium, sehingga menyulitkan implantasi ovum yang telah dibuahi.

E+ek karea kelebi!a e#tr%&e

<fek yang sering terdapat adalah rasa mual, retensi !airan, sakit kepala, nyeri pada mammae,

fluor albus. 'asa mual kadang disertai muntah, diarea, dan rasa perut kembung. 'etensi !airan

disebabkan oleh kurangnya pengeluaran air dan natrium, dan dapat meningkatkan bertambahnya

 berat badan. Sakit kepala sebagian juga disebabkan oleh retensi !airan. $epada penderita pemberian garam perlu dikurangi, dan dapat diberikan obat diureti!. 'endahnya dosis estrogen

dalam pil dapat mengakibatkan spotting dan breakthrough bleeding dalam masa intermenstruum

>iknjosastro et.al, 1999?.

BAB III

PEMBAHASAN

alam skenario dijelaskan bah"a pasien mempunyai keluhan, antara lain amenore sejak

menikah 3 bulan lalu, payudara terasa tegang, mual dan muntah terutama pagi hari, badan lemah,

dan fundus uteru teraba 1 !m di atas simfisis. $eluhan ini serupa dengan tanda-tanda kehamilan

tidak pasti, terlebih setiap kali berhubungan pasien tidak memakai alat kontrasepsi. 5amun,

tanda-tanda ini tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis bah"a pasien hamil, karena

 belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk tanda kehamilan pasti seperti terdengar denyut

 jantung janin, teraba gerakan dan bagian janin, dan terlihat gambaran janin pada S, sehingga

masih terdapat diagnosis banding untuk kehamilan pasien, yaitu+

1?. P#eud%#i%#i#, terdapat amenore, perut membesar, tetapi uterus sebesar biasa, tanda-tanda

kehamilan dan reaksi kehamilan negative. Biasa terjadi pada orang yang sangat ingin hamil.

?. Ki#t%ma %)arii, mungkin amenorea, perut membesar, tetapi besar uterus biasa.

3?. Mi%ma uteri, dapat terjadi amenore, perut dan uterus membesar, kadang-kadang tidak

merata, tetapi tanda dan reaksi kehamilan negative.

0?. Rete#i uri, uterus sebesar biasa, tanda dan reaksi kehamilan negative.

?. Me%$au#e, terdapat amenore, umur "anita kira-kira di atas 03 tahun, uterus sebesar biasa,

tanda dan reaksi kehamila negative

2?. M%la!idatid%#a, &menore dan tanda A tanda kehamilan, pembesaran uterus lebih besar

daripada usia kehamilanC tidak terabanya bagian janin dan bunyi jantung janin negatifC h

serum meningkatC dan balotemen negatif >iknjosastro, ?.ari keenam diagnosis banding tersebut, yang belum dapat disingkirkan adalah

molahidatidosa karena amenore dan reaksi kehamilan positif, perbesaran uterus belum dapat

dibandingkan dengan kehamilan normal karena usia kehamilan pasien masih 1 minggu, dan

 pada pasien dalam skenario belum dilakukan pemeriksaan untuk terabanya bagian janin dan

 bunyi jantung janin.

Page 19: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 19/25

19

Selama tiga bulan belakangan diketahui pasien tidak haid. Beberapa referensi mengatakan

 jika tidak mendapatkan menstruasi selama sedikitnya 3 bulan berturut turut dapat disebut

amenorrea. &menorrea sendiri dibagi menjadi dua, yaitu amenorrea primer dan sekunder.

ikatakan amenorrea primer apabila seorang "anita yang berusia 18 tahun belum pernah

mendapatkan menstruasi satu kalipun. Sedangkan pengertian amenorrea sekunder apabila

sebelumnya "anita tersebut pernah dapat menstruasi, kemudian tidak dapat lagi selama 3 siklus

atau kurang lebih 3 bulan.

;ika mendapat pasien dengan keluhan tidak mengalami datang bulan atau terlambat

datang bulan, maka yang perlu kita pastikan adalah pasien tersebut tengah hamil atau tidak. Pada

kasus ini penulis men!urigai pasien tengah hamil, apalagi didukung dengan pernyataan bah"a

 pasien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun. &lat kontrasepsi adalah alat yang

digunakan pada usaha-usaha untuk men!egah kehamilan yang dapat bersifat sementara maupun

 permanen.

;ika pasien memang benar tengah !amil, maka terjadi perubahan-perubahan

keseimbangan hormon pada pasien. alam keadaan tidak hamil, seorang "anita normalnyamengalami siklus menstruasi yang panjangnya bervariasi mulai dari 1 A 3 hari dengan rata

rata 8 hari. Setiap satu bulan sekali, "anita akan mengalami ovulasi, yaitu pelepasan ovum dari

folikel de graaf. $arena konsepsi hanya dapat terjadi pada rentang "aktu yang terbatas dalam

setiap siklus haid >masa subur?, pembuahan harus terjadi dalam "aktu 0 jam setelah ovulasi,

saat ovum masih dapat hidup. $emungkinan yang terjadi dalam skenario adalah pasien

melakukan hubungan suami istri dengan suaminya pada masa subur itu sehingga terjadi konsepsi

>pembuahan?.

Saat terjadi kehamilan, hormon  Human Chorionic Gonadotropin >*? berperan. *

merupakan glikoprotein yang mempunyai berat molekul 39. dan mempunyai struktur

molekul dan fungsi yang sama dengan %* yang disekresi hipofisis anterior. * disekresikanoleh sel-sel sinsisial trofoblas ke dalam darah ibu. Sekresi hormon ini dapat diukur pertama kali

dalam darah 8-9 hari setelah ovulasi, segera setelah blastokista berimplantasi dalam

endometrium. $emudian ke!epatan sekresi meningkat dengan !epat dan men!apai maksimal

kira-kira 1-11 hari setelah ovulasi, dan menurun sampai kadar yang lebih rendah menjelang

12- minggu setelah ovulasi. Sejauh ini, fungsi * yang terpenting adalah men!egah involusi

normal dari !orpus luteum pada akhir siklus seksual "anita. Sebaliknya, hormon ini akan

menyebabkan !orpus luteum mensekresi lebih banyak progesteron dan estrogen untuk beberapa

 bulan berikutnya. *ormon-hormon inilah yang men!egah menstruasi dan menyebabkan

endometrium terus tumbuh serta menyimpan nutrisi dalam jumlah besar dan tidak dibuang dalam

darah menstruasi.

'asa tegang pada payudara disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron

yang meningkat selama kehamilan. <strogen sendiri dapat menyebabkan perkembangan stroma

 payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan deposit lemak pada payudara. %obulus dan

alveoli payudara sedikit berkembang di ba"ah pengaruh estrogen, tetapi sebenarnya progesteron

dan proklatin-lah yang mengakibatkan pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya struktur-

Page 20: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 20/25

20

struktur tersebut. 'ingkasnya, estrogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk

air susu payudara. Sedangkan, progesteron mampu meningkatkan perkembangan dari lobulus

dan alveoli payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi

 bersifat sekretorik. &kan tetapi, baik estrogen maupun progesteron tidak menyelesaikan tugasnya

yaitu mengubah payudara menjadi organ yang memproduksi air susu.

$emudian juga disebutkan bah"a penderita merasa mual dan muntah-muntah terutama pagi

hari, setiap kali makan dan minum selalu muntah lagi, badan lemah sampai tidak dapat

 beraktivitas. 'asa mual dan muntah pada pagi hari lebih dikenal dengan sebutan morning

 sickness. 4ual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan

trimester #. 4ual dan muntah dengan intensitas sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 12

minggu. Sekitar 2F-8F primigravida dan 0F-2F pada multigarvida mengalami mual-

muntah. *al ini menunjukkan bah"a lebih dari separuh "anita mengalami mual dan muntah

 pada a"al kehamilannya, namun hal ini dapat diatasi dengan pemberian antiemetik. &pabila

mual dan muntah yang terjadi parah, berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan

keadaan umum memburuk dan tidak responsif terhadap pemberian terapi, maka hal ini dikenaldengan !i$ereme#i# &ra)idarum. Prevalensinya hanya pada 1 dari 1 kehamilan. $omplikasi

mual muntah pada kehamilan muda ini sering terjadi pada kehamilan pertama dan

molahidatidosa >iknjosastro, ?. iduga hal ini berkaitan dengan kadar * > Human

Chorinic Gonadotropin? total maupun subunit L atau estrogen yang tinggi atau meningkat pesat

>unningham, ? yang disinyalir mempengaruhi pusat muntah chemoreceptor trigger zone

>)M? bilateral di medula yang terletak dekat dengan traktus solitarius lebih kurang pada tingkat

nukleus motorik dorsalis vagus. Selain itu faktor psikis, kematangan ji"a, dan penerimaan ibu

tersebut terhadap kehamilannya sangat berpengaruh terhadap ringan beratnya gejala yang

mun!ul. Sehingga dapat disimpulkan bah"a se!ara klinis, pasien mengalami hiperemesis

gravidarum ringan >tingkat 1?.*iperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan !adangan karbohidrat dan lemak habis

terpakai untuk keperluan energi sehingga penderita merasa badannya lemah sampai tidak dapat

 beraktivitas. $arena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya

asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. $ekurangan !airan yang

diminum dan kehilangan !airan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga !airan

ekstraselurer dan plasma berkurang. 5atrium dan $hlorida darah turun, demikian pula $hlorida

air kemih. $eadaan ini mengakibatkan mulut kering dan turgor kulit menurun. Selain itu

dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah, jumlah Eat makanan dan

oksigen ke jaringan berkurang dan tertimbunlah Eat metabolik yang toksik. $ekurangan $alium

sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi le"at ginjal, bertambahnya frekuensi

muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit

dipatahkan.

ari anamnesis diketahui juga bah"a sudah 3 tahun pasien memiliki kebiasaan merokok dan

minum alkohol. 4erokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak

hamilC baik merokok se!ara pasif maupun aktif. 4engkonsumsi rokok pada saat hamil

Page 21: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 21/25

21

merupakan penyebab tidak langsung terjadinya abortus. Penyebab dari abortus itu sendiri dibagi

menjadi 3, yaitu+ dari faktor janin, faktor maternal, dan faktor eksternal.  Faktor janin  disini

seperti kelainan bentuk telur, telur kosong, kerusakan embrio, kelainan kromosom, ambrio

dengan kelainan lokal, dan abnormalitas pembentukan pla!enta.  Faktor maternal   disini antara

lain seperti infeksi >baik yang disebabkan leh virus, bakteri, maupun parasit?, penyakit vaskular

seperti hipertensi, kelainan endokrin, faktor imunologis >ketidak!o!okan *%&?, trauma, kelainan

uterus >seperti mioma uterti, hipoplasia uterus?, dan faktor psikosomatik. Sedangkan  faktor

eksternal  seperti radiasi, obat A obatan, dan Eat A Eat kimia yang berbahaya.

&sap rokok mengandung sejumlah teratogen potensial, termasuk nikotin, kontinin,

sianida, tiosianat, karbonmonoksida, kadmium, timbal, dan berbagai hidrokarbon. Selain bersifat

fetotoksik, Eat-Eat ini juga bersifat vasoaktif atau mengurangi kadar oksigen. <fek vasoaktif

menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran darah ke janin melalui tali pusar

 janin akan berkurang sehingga mengurangi kemampuan distribusi Eat makanan yang diperlukan

oleh janin. 5ikotin dipihak lain merupakan Eat yang tidak karsinogenik, tetapi hasil

metabolismenya lah yang merupakan Eat karsinogenik dalam tubuh. <fek nikotin pada tubuhadalah merangsang pengeluaran katekolamin yang akan meningkatkan tekanan darah dan

frekuensi denyut jantung, membuat trombosit menjadi berkelompok A kelompok sehingga

merupakan predisposisi terbentuknya trombus, selain itu nikotin juga menghambat produksi

estrogen dan progesteron, padahal hormon estrogen sangat diperlukan bagi pematangan sel telur.

Begitu juga pada perkembangan lapisan endometrium rahim >uterus?. &kibat lainnya,

terbentuknya folikel atresia, yaitu sel telur yang gagal berkembang yang meningkatkan tingginya

risiko kemandulan. 5ikotin juga akan menghambat fungsi saluran telur yang berfungsi

mentranspor telur/ ovum yang telah matang masuk ke dalam rahim. Bila terjadi pembuahan

>fertilisasi?, maka embrio yang terbentuk tidak bisa bersarang pada dinding endometrium rahim

untuk berkembang se!ara normal. $eadaan ini menyebabkan frekuensi pembuahan embrio/janindi luar rahim pada "anita perokok meningkat. Selain itu, hormon progesteron yang diperlukan

untuk mempertahankan kehamilan menurun. ;ika tidak segera ditolong dapat mengganggu

 perkembangan janin dalam rahim. $arbonmonoksida >=? yang merupakan hasil pembakaran

tidak sempurna dari rokok memiliki afinitas terhadap *b >hemoglobin? lebih kuat dibandingkan

dengan = sehingga akan mengikat hemoglobin dalam darah. &kibatnya akan mengurangi kerja

hemoglobin yang mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh, menimbulkan

keadaan hipoksia >kekurangan oksigen? dalam jaringan janin, yang bisa menghambat

 pertumbuhan, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, bahkan risiko mengan!am

keselamatan janin. $arbon monoksida juga diduga berperan dalam terjadinya aterosklerosis

sehingga dapat menyebabkan abortus.

<fek merokok yang paling terlihat adalah hambatan pertumbuhan janin yang se!ara

langsung berkaitan dengan dosis. 'esiko bayi berat lahir rendah meningkat , kali pada ibu

yang perokok, namun "anita yang berhenti merokok di a"al kehamilannya umumnya memiliki

 bayi yang berat lahirnya normal >liver dkk, 199?. 4erokok juga meningkatkan insidensi

Page 22: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 22/25

22

subfertilitas, abortus spontan, plasenta previa, solusio plasenta, dan kelahilan preterm>erler,

1997?.

Pasien juga mempunyai ri"ayat mengkonsumsi alkohol sejak 3 tahun yang lalu. <til alkohol

adalah salah satu teratogen yang paling poten. Spektrum luas !a!at janin terkait alkohol dikenal

sebagai sindrom alkohol janin fetal alcohol s!ndrome". &lkohol merupakan salah satu kausaretardasi mental yang paling sering ditemukan. &nak yang terkena biasanya mengalami

hiperaktivitas dan iritabilitas persisten pada tahun-tahun pertama, dan diikuti oleh terlambatnya

 perkembangan, defisiensi pertumbuhan, retardasi mental dengan derajad bervariasi,

hiperaktivitas, kurangnya koordinasi, dan "ajah yang khas >kelainan kraniofa!ial? yang

meliputi + tidak adanya filtrum atau hipoplastik, bibir atas lebar, batang hidung mendatar, batas

merah bibir atas hipoplastik, hidung dan jaringan palpebra pendek, mikrognatia, dan

mikroftalmia. Penghentian konsumsi alkohol se!ara dini dapat menyebabkan hilangnya sebagian

efek tersebut > unningham dkk, ?. Pada mereka yang terpajan alkohol sepanjang kehamilan

menunjukkan kelainan perkembangan bahasa atau mental >&utti 'amo, 199?. Pajanan alkohol

 pranatal juga meningkatkan resiko penyulit kehamilan, misalnya perdarahan intraventrikel dankerusakan substansia alba otak pada neonatus preterm >*olEman dkk, 199?. ari beberapa

 penelitian, konsumsi alkohol dalam jumlah sedikitpun tidak dianjurkan selama kehamilan.

Baik hiperemesis gravidarum, alkohol, maupun rokok berisiko tinggi untuk menyebabkan

kematian janin dan abortus karena efek dari hemokonsentrasi oleh hiperemesis gravidarum dan

efek nikotin yang keduanya mengganggu distribusi Eat makanan, aliran darah, dan oksigen ke

 janin berkurang. Sehingga kemungkinan perdarahan pervaginam yang dialami pasien dalam

skenario adalah abortus. &dapun jenis abortusnya adalah abortus imminens karena perdarahan

hanya sedikit, ber"arna merah segar, dan ostium uteri eksternum tertutup >menunjukkan tidak

terjadi dilatasi serviks?. )elah penulis bahas dalam tinjauan pustaka bah"a dalam kasus abortus

iminens, perdarahan pervaginam ini biasanya tidak disertai nyeri atau jika disertai nyeripun tidak

seberapa sedangkan pada kehamilan ektopik gejala khasnya adalah nyeri yang hebat dan tiba A

tiba. Pada molahidatidosa juga dapat terjadi perdarahan, tetapi darahnya ber"arna !oklat dan

keluar gelembung mola.

Pemeriksaan fisik didapatkan fundus uteri setinggi 1 !m diatas symphisis ossis pubis. )inggi

fundus uteri 1 !m di atas symphisis ossis pubis pada kehamilan normal menunjukkan bah"a

kehamilan telah memasuki sekitar minggu ke 1. Pada kondisi patologis tertentu seperti mola

hidatidosa, pembersaran uterus tidak sesuai >lebih besar? dengan usia kehamilan seharusnya.

Selain itu pada mola hidatiodosa biasanya juga * yang disekresikan lebih banyak

dibandingkan dengan kehamilan normal, maka dari itu biasanya ibu mengalami mual danmuntah yang hebat.

 5amun demikian, tetap perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan

diagnosis apakah pasien benar-benar hamil atau molahidatidosa sehingga dapat diberikan

 penatalaksanaan yang sesuai. S, yang merupakan merupakan suatu metode diagnostik dengan

menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran

e!ho dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan dapat membantu menegakkan

Page 23: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 23/25

23

diagnosis kehamilan pasti karena dapat terlihat gambaran janin, namun pada kehamilan 1

minggu >trimester #? gambaran mola hidatidosa dan kehamilan belum dapat dipastikan. &dapun

indikasi pemeriksaan S =bstetri, antara lain+ usia kehamilan tidak jelas, !uriga kehamilan

multipel, perdarahan dalam kehamilan, !uriga kematian janin, !uriga kehamilan ektopik, !uriga

kehamilan mola,dan lain-lain. 5amun, alasan paling tepat bagi pasien untuk melakukan

 pemeriksaan S adalah ke!urigaan terhadap kematian janin. Pada abortus imminens, janin

masih dapat diselamatkan. ;ika hasil S meragukan maka ulangi pemeriksaan S 1 A

minggu, kemudian bila hasil S tidak baik, maka dilakukan evakuasi. Pemeriksaan S pada

mola hidatidosa akan terlihat gambaran badai salju > sno# storm? atau sarang ta"on >hone!com$?

dan tidak terlihat janin. iagnosis standart dari molahidatidosa adalah dengan pemeriksaan

histopatologi dimana akan terlihat edema stroma vili, tidak ada pembuluh darah pada vili, dan

 proliferasi sel-sel trofoblas.

;uga perlu dilakukan pemeriksaan auskultasi dan palpasi untuk melihat ada tidaknya

denyut jantung dan bagian-bagian janin.

ntuk penanganan yang memadai, pertama-tama dilakukan penilaian pada keadaanumum pasien dan memperbaiki dehidrasi dengan melakukan rehidrasi untuk men!egah

komplikasi syok hipovolemik.. *iperemesis gravidarum yang dialami pasien dapat ditangani

dengan medikamentosa+ sedative fenobarbital, antihistamin, vitamin B1, B2, vitamin ,

 penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, !erah, dan peredaran udara baik, kalori

diberikan se!ara parenteral dengan glukosa F dalam !airan fisiologis sebanyak -3 liter sehari,

dianjurkan ibu untuk tidak makan makanan yang berlemak, karena makanan berlemak

menyebabkan mual. Selain itu, biasanya keadaan mual muntah pada saat kehamilan yang

 berlebihan >hiperemesis gravidarum? berkaitan dengan kondisi psikis dari ibu, maka dari itu kita

dapat memberikan edukasi dan informasi tentang kehamilan agar sang ibu dapat menghilangkan

rasa takut atau ke!emasannya. ilihat dari segi umurpun pasien masih tergolong muda untukmengandung. 4aka dari itu pemberian informasi dan edukasi tentang kehamilan sangatlah

 penting disini. &dapun mengenai abortus imminens yang dialami pasien, penatalaksanaan yang

diberikan adalah istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik

 berkurang, pemberian preparat progesteron dan anti spasmolidik. i samping itu, pasien juga

harus menghentikan kebiasaan merokoknya, karena apabila janin masih hidup, janin masih bisa

untuk dipertahankan.

BAB I-

SIMPULAN

1. Pasien pada kasus skenario kemungkinan hamil, komplikasi kehamilan yang dialami

 pasien adalah hiperemesis gravidarum yang mengakibatkan dehidrasi tingkat sedang.

Page 24: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 24/25

24

. $emungkinan perdarahan pervaginam yang terjadi pada pasien adalah abortus imminens

yang disebabkan oleh hemokonsentrasi akibat hiperemesis gravidarum, efek merokok dan

konsumsi alkohol yang dilakukan pasien.

3. Sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis

kehamilan pasien agar dapat diberikan penatalaksanaan yang sesuai dan menghindari

komplikasi kehamilan yang lebih berat.

0. Sebagai dokter umum, hal yang seharusnya dilakukan pertama pada pasien adalah

rehidrasi agar tidak mengalami syok hipovolemik.

. sia pasien yang masih belia juga patut dipertimbangkan untu memberikan informasi dan

edukasi seputar kehamilan agar pasien dapat lebih menerima kehamilannya dan

mengurangi rasa takut yang terjadi.

2. <dukasi pada pasien untuk menghentikan gaya hidup dalam mengkonsumsi rokok dan

alkohol.

BAB -

DA(TAR PUSTAKA

&sisten &natomi ($ 5S 1999-. 3. uidan!e to &natomy ##. Surakarta+ $eluarga Besar

&sisten &natomi ($ 5S.

hasnoff #;, %anders, Barret 4< + )he Prevalen!e of illi!it drug or al!ohol use during pregnan!y

reporting in Pinellas ounty (lorida. 5 <ngl ; 4ed 3+1, 199

otran, 'amEi S, Susan . %ester, hristopher P. hrum. 7.  %elainan &rgan Genitalia 'erempuan.  (alam )uku *jar 'atologi  +olume II . <ditor+ Stanley '. 'obbins, :inay

$umar, 'amEi S. otran. ;akarta+ Penerbit Buku $edokteran <.

unningham, (. ary, dkk. . =bstetri illiams volume 1 + $ehamilan )injauan Singkat,

=rganisasi, dan iagnosis. <disi 1. )erjemahan *artono, et. &l. ;akarta + Penerbit Buku$edokteran <.

Page 25: Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

7/21/2019 Resume Skenario 1 Blok Reproduksi 2008

http://slidepdf.com/reader/full/resume-skenario-1-blok-reproduksi-2008 25/25

25

uyton, &. ., ;. <. *all. 7. Buku &jar (isiologi $edokteran+ <ndokrinologi dan 'eproduksi+

(isiologi anita Sebelum $ehamilan dan *ormon-*ormon anita. <disi 11. )erjemahan

#ra"ati, et.al. ;akarta+ Penerbit Buku $edokteran <.

$athleen, *illegas Branson. . Gangguan ,istem -eproduksi 'erempuan. alam 'atofisiologi %onsep %linis 'roses / 'roses 'en!akit   +olume 2. <ditor+ Sylvia &. Pri!e,

%orraine 4. ilson. ;akarta+ <.

4ansjoer, &rifC SuprohaitaC ahyu #ka ardhani, i"iek Setyo"ulan >ed?. .  %apita,elekta %edokteran. ;akarta+ 4edia &es!ulapius.

Pra"irohardjo, Sar"ono dan iknjosastro, *anifa. 2. Ilmu %e$idanan 0disi %etiga Cetakan

 %edelapan. ;akarta + Kayasan Bina Pustaka Sar"ono Pra"irohardjo.

'ustam, 4o!htarC elfi %utan >ed?. 1998. ,inopsis &$stetri ilid 1 0disi 2. ;akarta+ <

erler 44+ )eratogent update +Smoking and reprodu!tive out!omes. )eratology +38, 1997

iknjosastro, *anifa. Saifuddin, &bdul Bari. 'a!himhadhi, )rijatmo. 1999. #lmu $andungan.

;akarta+ Kayasan Bina Pustaka Sar"ono Pra"irohardjo.