responsi kasus.pptx
TRANSCRIPT
RESPONSI KASUSKATARAK
Disusun oleh:Choirina Qomariyah 201320401011133Ervan Dani Handoyo 201320401011087
Kasus
IDENTITAS PASIEN• Nama : Ny Naliyah• Usia : 69 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Agama : Islam• Suku : Jawa• Pendidikan: tamatan SMP• Alamat : Ngagel Rejo Kidul 16 Surabaya• Pekerjaan : tidak bekerja
RPS
• Keluhan utama: Kedua Mata kabur • Pasien datang ke Poli mata Rumah Sakit Haji
Surabaya dengan keluhan kedua mata kabur sejak +2 tahun. Mata kabur timbulnya secara perlahan – lahan, semakin lama semakin berat, kabur ini terutama jika melihat jauh, jika melihat dekat lebih jelas. Mata kabur seperti melihat kabut bayangan putih (+), tidak melihat seperti ada tirai.
• Terasa silau jika terkena cahaya matahari dan sorotan lampu mobil atau motor, kadang mata terasa ngeres, kering, tidak nyaman, mata merah tidak ada (-), tidak nyeri, tidak gatal, tidak keluar kotoran yang berlebihan dan tidak berair. Mata kabur juga tidak disertai dengan pusing atau sakit kepala. Mata kabur tidak terlalu menggangu aktivitas sehari-hari, jalan juga tidak pernah nabrak-nabrak. +1 tahun yang lalu mata kanan sudah dilakukan operasi. Pasien sebelumnya juga tidak pernah memakai kacamata.
RPD
• DM (-)• HT (-)• Kacamata (-)• Riwayat penggunaan obat-obat tetes mata steroid
jangka panjang disangkal• Riwayat penggunaan obat-obatan antistamin atau
diuretik disangkal• Riwayat sakit mata berulang disangkal• Riwayat alergi dan trauma disangkal• Riwayat operasi mata sebelumnya (+)
Status Oftalmologikus
Visus : • VOD : 0,6F pinhole 0,7• VOS : 2/60 pinhole tetapKoreksi:Tidak bisa dikoreksi
Segmen posterior okuli dextra sinistra :OD OS
Fundus Reflek : +/ +Papil N.II : warna normal, batas tegas, C/D ratio 0,3Ratio Arteri : vena : 2:3Retina : - perdarahan (-), eksudat (-), mikroaneurisma (-)Makula : refleks fovea (+)
Schirmer Test• OD : 11 mm• OS : 1 mm
Resume• Pasien perempuan, 60 tahun, kedua mata tidak bisa melihat
dengan jelas sejak +2 tahun yll, mata kabur dan semakin memberat +1 tahun ini, timbulnya secara perlahan – lahan, semakin lama semakin berat, kabur ini terutama jika melihat jauh.
• Terasa silau jika terkena cahaya matahari dan sorotan lampu mobil atau motor, berkabut (+). Mata terasa ngeres, kering, dan tidak nyaman.
• Riwayat memakai kacamata (-), + 1 tahun yang lalu mata kanan sudah dioperasi dan dipasang lensa buatan. Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), penggunaan obat-obat tetes mata steroid jangka panjang, riwayat sakit mata berulang, alergi, trauma pada mata dan operasi mata selain operasi katarak disangkal.
• Pada pemeriksaan oftalmologikus didapatkan: Visus VOD: 0,6 F 0,7. VOS: 2/60 ph tetap.
• Pemeriksaan slit lamp didapatkan OD terpasang lensa IOL, lensa jernih, OS lensa agak keruh (+), iris shadow -/+.
• Pemeriksaan tonometri didapatkan TODS dalam batas normal.
• Pemeriksaan oftalmoskopi direk ditemukan ODS dalam batas normal.
• Pemeriksaan schirmer test didapatkan mata kiri kurang dari 10mm yang menunjukkan produksi air mata kurang
Planning terapi
• OS Catarlent eye drop 4 x 1 tetes perhari (setiap hari) disarankan operasi ekstraksi katarak + IOL
• Cendo Lyteers eye drop 6 x 1 tetes perhari ODS
Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit katarak yang diderita, segala komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosisnya• Menjelaskan kepada pasien bahwa mata kaburnya
disebabkan oleh katarak dan menjelaskan bahwa mata kabur tersebut dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata tetapi tidak bisa mencapai visus normal.• Menjelaskan kepada pasien bahwa satu-satunya
pengobatan katarak hanya dengan operasi (ekstraksi katarak dan pemasangan lensa buatan)• Menjelaskan tentang tindakan operasi yang akan
dilakukan
• Pasien diminta kontrol untuk mengetahui apakah pasien memenuhi syarat untuk dilakukan operasi atau tidak• Menjelaskan kepada pasien jika mata ngeres, kering
dan tidak nyaman itu disebabkan oleh karena produksi air matanya yang kurang atau penguapan yang berlebihan.• Menjelaskan kepada pasien jika mata terasa ngeres dan
tidak nyaman sebaiknya tidak di gosok/dikucek karena dapat menyebabkan iritasi.• Menjelaskan kepada pasien jika terlalu lama berada di
luar rumah dan sering terpapar panas sinar matahari, sebaiknya menggunakan kacamata pelindung.
Anatomi Fisiologi lensa
• Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskuler, tak berwarna dan hampir transparan sempurna.
• Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah, atau saraf pada lensa
• Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina
Katarak Senilis
•Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu diatas 50 tahun.Definisi
•Penyebab sebenarnya dari katarak senilis belum diketahui dan pada kasus-kasus yang ditemukan biasanya bersifat familialEtiologi•Katarak senilis merupakan bentuk katarak yang paling sering ditemukan. 90% dari seluruh kasus katarak adalah katarak senilis
epidemiologi
Patofisiologi Katarak
• perubahan pada protein lensa dan agregasi menjadi protein dengan berat molekul tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya fluktuasi indeks refraksi lensa, pemudaran cahaya dan mengurangi kejernihan lensa pigmentasi progresif menjadi kuning atau kecoklatan.
• Bertambahnya umur terjadi penurunan konsentrasi glutation dan kalium, peningkatan konsentrasi natrium dan kalsium serta peningkatan hidrasi lensa penumpukan kalsium menyebabkan terjadinya sklerosis pada lensa dimana kapsul menebal dan kurang elastis, serat lensa lebih ireguler dan korteks tidak berwarna.
Klasifikasi Katarak
• Developmental: Katarak Kongenital • Degeneratif (Katarak Senil )– Katarak insipiens (1)
– Katarak imatur (1)
– Katarak matur (1)
– Katarak hipermatur (1)
• Komplikata :Katarak karenUveitis, DM• Trauma :Katarak Traumatika
Katarak Insipiens
• Tajam penglihatan menurun/bisa normal
• Kekeruhan dimulai sbg garis
• Kekeruhan di pinggir lensa
• Gambaran Jeruji Pedati
• Daerah sentral lensa masih jernih
Katarak Imatur
1Tajam penglihatan 5/6 s/d 1/60
2Fundus reflek (+)
3Kekeruhan belum merata
4Iris Shadow Test (+)
Katarak Matur
·Tajam penglihatan 1/60 s/d LP (+)
·Kekeruhan telah rata
·Fundus reflek (-)
·Iris Shadow Test (-)
Katarak Hipermatur•korteks lensa mencair dan melunak sehingga nukleus lensa tenggelam di dalam korteks lensa (Katarak Morgagni)
•lensa akan terus kehilangan cairan sehingga mengkerut dan menipis (Shrunken Cataract).
Gejala Klinis Subyektif
Tajam penglihatan akan menurun, makin tebal kekeruhan lensa, tajam penglihatan makin mundur
Penderita akan merasa lebih enak membaca dekat tanpa kacamata karena miopisasi.
Kekeruhan di subkapsular posterior menyebabkan penderita mengeluh silau dan penurunan penglihatan pada keadaan terang.
Penderita akan mengeluh melihat dua bayangan atau lebih Obyektif
Leukokoria. Test iris Refleks fundus warna jingga akan menjadi gelap (refleks fundus
negatif) pada katarak matur.
Diagnosa Banding
• Reflek senil• Katarak komplikata• Katarak karena sebab lain• Kekeruhan badan kaca.• Ablasio Retina
Komplikasi
• Glaukoma Sekunder : terjadi pada katarak intumesen, karena pencembungan lensa.
• Uveitas patotoksik atau galukoma fakolitik : terjadi pada stadium hipermatur akibat massa lensa yang keluar dan masuk ke BMD.
Komplikasi Pembedahan Katarak
• Hilangnya vitreous. • Prolaps iris• Endoftalmitis• Astigmatisme • Edema macular sistoid• Ablasio retina• Opasifikasi kapsul posterior.• Iritasi atau infeksi
Definisi
• kumpulan gejala akibat gangguan pada air mata dan permukaan okular yang menyebabkan ketidaknyamanan pada mata, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan Tear Film.
Fungsi Tear film
• Menjaga kelembaban kornea dan konjungtiva• Menyediakan oksigenasi pada epitel kornea• Menghalau debris dan iritan• Mencegah infeksi• Memfasilitasi gerak kelopak mata
Etiologi
• Usia lanjut (75% usia >65 tahun)• Faktor hormonal• Syndrom Sjogren• Obat-obatan : antihistamin, antikolinergik,
diuretik, bata blocker dll.• Pemakaian lensa kontak• Infeksi • Faktor lingkungan
Gejala klinis
• Sensasi berpasir• Rasa kering• Gatal • Rasa tidak nyaman pada mata• Sulit menggerakkan palpebra• Kemerahan • Rasa terbakar
Diagnosis
• Anamnesis (keluhan, usia, pekerjaan, riwayat minum obat)
• Didapatkan dari gejala klinis• Pemeriksaan schirmer dengan hasil <10mm
dalam 5 menit .
Pemeriksaan lain
• Diagnosis dan penentuan derajat kondisi mata kering dapat dilakukan secara akurat dengan metode dignostik seperti tear film Break-up Time, uji ferning mata, sitologi impresi, pemulasan flourescein, penilaian kadar lisozim air mata, osmolalitas air mata dan laktoferin.
Penatalaksanaan
• Suplementasi dengan subtitusi air mata ( artificial tears) “terapi utama”
• Cyclosporine topical Berperan dalam menurunkan inflamasi pada jaringan lakrimal
• Mukolitik. Dapat berupa acetylcystein 5% diberikan 4x sehari. Diberikan untuk menangani mukus dan menurunkan viskositas air mata.
• Menurunkan evaporasi menurunkan suhu ruangan, menggunakan kacamata.
• Menurunkan drainase penutupan pungtum dengan menggunakan implant kolagen, elektrokauter, laser argon dan pembedahan untuk pasien dengan mata kering yang hebat.